Makala h

24
MAKALAH MANFAAT SENYAWA PRIMER DAN SEKUNDER YANG TERKANDUNG DALAM SUATU TUMBUHAN MENURUT PRSPEKTIF AGAMA ISLAM Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama sebagai sarana perbaikan nilai Disusun oleh MUHAMAD HIKMATTULLOH NIM. 31112030 PROGRAM STUDI S1 FARMASI STIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA 2015

description

anali

Transcript of Makala h

Page 1: Makala h

MAKALAH

MANFAAT SENYAWA PRIMER DAN SEKUNDER YANG TERKANDUNG DALAM SUATU TUMBUHAN MENURUT

PRSPEKTIF AGAMA ISLAM

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama sebagai sarana perbaikan nilai

Disusun oleh

MUHAMAD HIKMATTULLOHNIM. 31112030

PROGRAM STUDI S1 FARMASISTIKes BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA

2015

Page 2: Makala h

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Syukur alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, taufik, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah

tentang manfaat senyawa primer dan sekunder yang terkandung dalam suatu

tumbuhan menurut prspektif agama islam ini dengan baik dan lancar. Makalah ini

disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam..

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak

kekurangannya serta masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saya mengharapkan

kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan dalam

penulisan makalah yang akan datang dan semoga makalah ini dapat memberikan

manfaat bagi kita semua. Amin-min Ya Robbal’alamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Tasikmalaya, 11 Februari 2015

Page 3: Makala h

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kehidupan di dunia ini tidak lengkap rasanya jika tidak ada tumbuhan. Kita

tidak bisa membayangkan jika kita hidup dalam dunia yang disekitarnya tidak

ada tumbuh-tumbuhan sama sekali. Tumbuhan merupakan ciptaan Allah yang

tak sesederhana yang kita pikirkan. Sebenarnya dalam pertumbuhan sebuah

tumbuhan mengalami proses-proses yang amat sangat rumit, yang tidak mudah

kita nalar secara sederhana.

Tumbuhan juga makhluk hidup seperti kita manusia. Tumbuhan juga

bernafas setiap hari. Bedanya, jika manusia membutuhkan oksigen untuk

bernafas, tumbuhan memerlukan karbon dioksida saat bernafas. Tumbuhan juga

perlu mendapatkan asupan makanan untuk kehidupan dan perkembangannya.

Untuk kehidupannya tumbuhan hanya memerlukan makanan berupa air, udara,

sinar matahari dan lainnya, berbeda dengan manusia ataupun hewan yang

membutuhkan makanan dari makhluk hidup lainnya.

Di dalam ayat-ayat Al-Qur`an, Allah menyuruh manusia supaya

memperhatikan keberagaman dan keindahan disertai seruan agar merenungkan

ciptaan-ciptaan-Nya yang amat menakjubkan. Firman Allah dalam QS. Al-

An’am: 99 berbunyi :

“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan

dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari

tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman

yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai

tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan

pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah

buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya.

Page 4: Makala h

Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi

orang-orang yang beriman.(QS Al-An’am: 99)”

Rasulullah SAW bersabda,

لھ بھ صدقةما من مسلم یغرس غرسا أو یزرع زرعا فیأكل منھ طیر أو إنسان أو بھیمة إال كان

“Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam tanaman, lalu

burung memakannya atau manusia atau hewan, kecuali ia akan mendapatkan

sedekah karenanya”. [HR. Al-Bukhoriy]

Seorang muslim yang menanam tanaman tak akan pernah rugi di sisi Allah

SWT sebab tanaman tersebut akan dirasakan manfaatnya oleh manusia dan

hewan, bahkan bumi yang kita tempati. Tanaman yang pernah kita tanam lalu

diambil oleh siapa saja, baik dengan jalan yang halal, maupun jalan haram,

maka kita sebagai penanam tetap mendapatkan pahala, sebab tanaman yang

diambil tersebut berubah menjadi sedekah bagi kita.

1.2 Tujuan

Dengan banyaknya tanaman yang diciptakan Allah SWT diseluruh alam

semesta ini, pastilah ada maksud dan tujuan kenapa tanaman tersebut

diciptakan. Tanaman mengandung berbagai macam senyawa yang bermanfaat

bagi makhluk hidup lainya ataupun untuk kebutuhan hidup tanaman tersebut.

Suatu tanaman untuk kemudian diolah demi keperluan pengobatan ataupun

kebutuhan lainya, maka harus diketahui terlebih dahulu kandungan dan manfaat

dari tanaman itu sendiri. Atas dasar problematik diatas maka disusunya makalah

ini dengan tujuan-tujuan sebagai berikut :

1) Mengetahui pengertian dari tumbuhan, senyawa kimia primer dan senyawa

kimia sekunder

2) Mengetahui manfaat senyawa primer dan senyawa sekunder suatu tanaman

3) Mengetahui penggolongan suatu senyawa kimia dari senyawa primer dan

sekunder.

Page 5: Makala h

4) Mengeahui pandangan agama islam terhadap manfaat dari kandungan suatu

tumbuhan

5) Menjadikan isi materi dalam makalah ini sebagai salah satu pedoman dalam

belajar.

Page 6: Makala h

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah

Penggunaan tanamana sebagai obat-obatan telah sejak berlangsung ribuan

tahun yang lalu. Para ahli kesehatan bangsa Mesir kuno pada 2500 tahun

sebelum masehi telah menggunakan tanaman obat-obatan. Sejumlah besar resep

penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejala-gejala

penyakit dan diagnosanya tercantum dalam Papyrus Ehers.

Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai

penggunaan tanaman obat yaitu Hyppocrates (466 tahun sebelum masehi),

Theophrastus (372 tahun sebelum masehi) dan Pedanios Dioscorides (100 tahun

sebelum masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan

tanaman obat dalam De Materia Medica.

Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah

berlangsung ribuan tahun yang lalu. Tetapi penggunaan belum terdokumentasi

dengan baik. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama

Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan

dalam bukunya De Indiae Untriusquere Naturali et Medica. Meskipun hanya 60

jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari

penelitian tumbuhtumbuhan obat oleh N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 –

1691) dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 di Bogor

didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun

Raya Bogor dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat

dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya

penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin

berkembang.

Page 7: Makala h

2.2 Pengertian

Pemanfaatan tanaman sebagai obat sudah seumur dengan peradaban

manusia. Tumbuhan adalah gudang bahan kimia yang memiliki sejuta manfaat

termasuk untuk obat berbagai penyakit. Kemampuan meracik tumbuhan

berkhasiat obat dan jamu merupakan warisan turun temurun dan mengakar kuat

di masyarakat. Tumbuhan yang merupakan bahan baku obat tradisonal tersebut

tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia. Di hutan tropis Indonesia terdapat

30.000 spesies tumbuhan. Dari jumlah tersebut sekitar 9.600 spesies diketahui

berkhasiat obat, tetapi baru 200 spesies yang telah dimanfaatkan sebagai bahan

baku pada industri obat tradisional. Peluang pengembangan budidaya tanaman

obato batan masih sangat terbuka luas sejalan dengan semakin berkembangnya

industri jamu, obat herbal, fitofarmaka dan kosmetika tradisional.

Tanaman obat didefenisikan sebagai jenis tanaman yang sebagian, seluruh

tanaman dan atau eksudat tanaman tersebut digunakan sebagai obat, bahan, atau

ramuan obat-obatan.

Sedangkan Departemen Kesehatan RI mendefenisikan tanaman obat Indonesia

seperti yang tercantum dalam SK Menkes No. 149/SK/Menkes/IV/1978, yaitu :

1. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan obat

tradisional atau jamu.

2. Tanaman atau bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan pemula

bahan baku obat (precursor).

3. Tanaman atau bagian tanaman yang diekstraksi dan ekstrak tanaman

tersebut digunakan sebagai obat.

Dalam prspektif Islam Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup

ciptaan Allah yang memiliki banyak sekali manfaat. Tumbuh-tumbuhan dapat

memunculkan beberapa zat untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup lainnya,

misalnya mulai beberapa vitamin-vitamin, minyak dan masih banyak lainnya.

Dalam firman-Nya Allah menjelaskan.

Page 8: Makala h

Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan

dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari

tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman

yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai

tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan

pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah

buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya.

Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi

orang-orang yang beriman.(QS Al-An’am: 99)

Tumbuhan mengalami proses pertumbuhan yang sangat rumit. Mulai dari

berkecambah dengan melakukan penyerapan air dari dalam tanah tumbuhan pun

memulai perkembangannya. Biji yang tadinya tumbuh menjadi kecambah

kulitnya pun mulai robek karena perkembangannya. Selanjutnya tumbuhan

mulai mengeluarkan akar dan menembus kedalam tanah untuk mencari

makanan dan masih panjang lagi perjalanan tumbuhan menjalani proses

pertumbuhannya.

Semua proses pertumbuhan. Mulai dari permukaan yang mendapatkan

siraman air, pergerakan, perkembangan dan pertumbuhan yang dialami oleh

tanaman mulai sejak awal sampai dengan proses selanjutnya sebenarnya telah

terangkum dalam kata didalam al-quran, seperti dalam kalimat ihtazzat yang

berarti “bergerak”, wa robat yang memiliki arti “bertambah atau berkembang”,

serta wa anbatat yang artinya “menumbuhkan”. Kata-kata yang telah disebutkan

dalam al-quran ini sangatlah sesuai dengan apa yang telah dikemukakan dalam

penelitian-penelitian ilmu pengetahuan modern.

Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu,

sebahagiannya menjadi minuman dan sebahagiannya (menyuburkan) tumbuh

tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya) kamu menggembalakan ternakmu.

Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun,

Page 9: Makala h

korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang

memikirkan(11).(QS An-Nahl: 10-11)

Disetiap tempat kita dapat menemui berbagai jenis tumbuhan. Entah itu di

taman, ladang, pedesan, perkotaan atau dimanapun itu. Sebagian tumbuh-

tumbuhan dapat hidup dimanapun tempatnya. Akan tetapi ada juga beberapa

jenis tumbuhan yang hanya dapat tumbuh ditempat tertentu saja. Ada tumbuhan

yang hanya bisa tumbuh di daerah tropis, ada pula yang hanya cocok tumbuh

didaerah subtropis.

Tumbuhan memiliki banyak spesies serta jenis yang beragam. Dan sama

pula dengan makhluk hidup lainnya. Di seluruh penjuru dunia ini terdapat

banyak sekali jenis tumbuh-tumbuhan, mulai dari yang terkecil sampai yang

terbesar. Dalam sebuah penelitian telah terdapat 350.000 tumbuh-tumbuhan

yang telah terdaftar dari seluruh permukaan bumi. Menurut Abduh, diperlukan

pengamatan terhadap jenis tumbuh-tumbuhan dan binatang yang memiliki

kekuatan memenuhi kebutuhan-kebutuhan, untuk memelihara wujud hidupnya

dengan mempergunakan alat-alat dan anggota-anggotanya yang terletak

dibadannya.

Tumbuhan dibumi ini diciptakan oleh Allah berpasangan, ada yang jantan

dan ada pula yang betina.

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik

dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa

yang tidak mereka ketahui. (QS YASIN: 36).

Buah-buahan hasil dari tumbuhan yang kita makan sebenarnya merupakan

hasil reproduksi antara bunga jantan dan bunga betina. yang dalam ilmu biologi

sering disebut putik dan serbuk sari. Selesainya reproduksi terjadi dengan

proses tumbuhnya biji, setelah terbukanya tutup luar (yang mungkin juga

Page 10: Makala h

terpadat dalam biji). Terbukanya tutup luar itu memungkinkan keluarnya

akar yang akan menyerap makanan dari tanah. Makanan itu perlu

untuk tumbuh-tumbuhan yang lambat pertumbuhannya, yaitu untuk

berkembang dan menghasilkan individu baru. Suatu ayat member isyarat

kepada pembenihan ini dalam Al-Qur’an surat Al-An’aam ayat 95 yang artinya:

"Sesungguhnya Allah membelah butit tumbuh-tumbuhan dan biji buah-

buahan."

Proses kehidupan tumbuhan mulai dari pertumbuhan awal sampai

menghasilkan buah tersusun dari berbagai sel-sel. Mulai dari sel untuk

menyimpan makanan yang telah diserap, sel pertumbuhan serta sel-sel lainnya.

Semua sel pada tumbuhan dibatasi oleh dinding-dinding sel yang terbuat

dari selulosa. Selulosa yang masih muda dinding selnya sangatlah tipis

sedangkan semakin tua selulosanya maka sel dinding sel semakin tebal. Itulah

penyebab mengapa tumbuhan yang masih muda memiliki sifat yang lunak, lain

halnya dengan tumbuhan yang tumbuh semakin tua maka semakin keras pula

tumbuhannya itu.

Dalam setiap sel tumbuhan hijau daun mengandung klorofil untuk

menyerap energi matahari. Klorofil menyerap energi matahari dan digunakan

sebagai makanan. Energi yag telah terserap oleh klorofil akan tersimpan dalam

tumbuhan tersebut. Yang sangat menabjubkan bahwa tumbuhan hijaudapat

menyimpan energi hingga jutaan tahun dalam bentuk fosil.

Banyak tumbuh-tumbuhan yang oleh Allah disebutkan dalam Al-quran

dan tumbuhan tersebut memiliki banyak manfaat dan khasiat. Misalnya

tumbuhan kurma, jahe, pohon tin dan masih banyak yang lainnya.

2.3 Klasifikasi Tanaman Obat

Di muka bumi ini memiliki beraneka macam tumbuhan mulai dari

yang kecil hingga besar, semuanya tumbuh dan menyebar dari lautan hingga

Page 11: Makala h

pegunungan tinggi. Golongan atau Klasifikasi Tumbuhan didasarkan pada

persamaan dan perbedaan dari ciri khas yang dimiliki tumbuhan. Klasifikasi

adalah kegiatan dalam mengelompokan makhluk hidup, dengan kata lain

pengelompokan aneka ragam hewan atau tumbuhan masuk ke dalam

golongan melalui keseragaman dalam keanekaragaman.

Klasifikasi bertujuan untuk mempermudah mengenal objek yang

beraneka jenis dengan cara mencari persamaan dan perbedaan ciri serta sifat

pada objek tersebut dan menunjukan hubungan kekerabatan antara makhluk

hidup satu dengan makhluk hidup lainnya. Selain itu, klasifikasi memudahkan

dalam memberi nama ilmiah kepada populasi individu

2.3.1 Dasar klasifikasi tumbuhan

Carolus Linnaeus mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi dua yaitu

tumbuhan dengan nama Plantae dan hewan dengan nama Animalia. Carolus

Linnaeus adalah orang yang pertama kali meletakkan dasar klasifikasi dan

dikenal dengan sebutan Bapak Taksonomi, sehingga cabang ilmu tumbuh-

tumbuhan yang mempelajari tentang teknik klasifikasi (penggolongan atau

pengelompokan) disebut sebagai Taksonomi. Klasifikasi Tumbuhan

berdasarkan hal-hal yaitu sebagai berikut :

Jumlah sel penyusun tubuh: uniseluler / multiseluler.

Ada tidak terdapat biji, bunga, dan buah.

Morfologi (struktur tubuh luar) dan anatomi (struktur tubuh dalam).

Habitus tumbuhan waktu hidupnya misalnya tegak, merambat dan menjalar.

Organ perkembangbiakan

Berdasarkan persamaan ciri dan sifat makhluk hidup maka dapat dibentuk

kelompok-kelompok. Kelompok-kelompok yang terbentuk diatur dalam

Page 12: Makala h

urutan dan tingkat tertentu. Carolus Linnaeus membuat urutan Klasifikasi

Tumbuhan dari tingkat kecil hingga tingkat besar yaitu sebagai berikut :

1. Unit dasar terkecil dalam klasifikasi disebut jenis-jenis/spesies.

2. Jenis-jenis yang serupa dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi satu

kelompok yang disebut marga/genus.

3. Beberapa marga yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi

satu kelompok yang disebut suku/famili.

4. Beberapa suku yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi

satu kelompok yang disebut bangsa/ordo.

5. Beberapa bangsa yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi

satu kelompok yang disebut kelas/kelas.

6. Beberapa kelas yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi

satu kelompok yang disebut phylum (divisi).

7. Beberapa divisi yang sama dengan ciri tertentu di kelompokan menjadi

satu kelompok yang disebut kerajaan/kingdom.

Klasifikasi Tumbuhan dikelompokan menjadi lima divisi yaitu:

1. Divisi Thallophyta (tumbuhan talus)

2. Divisi Pterydophyta (tumbuhan paku)

3. Divisi Schyzophyta (tumbuhan belah)

4. Divisi Spermatophyta (tumbuhan biji)

5. Divisi Bryophyta (tumbuhan lumut)

Page 13: Makala h

Klasifikasi Tumbuhan terdapat dua macam cara, yaitu sebagai berikut :

1. Klasifikasi dengan sistem alami (natural system)

Penggolongan tumbuhan berdasarkan kombinasi sifat morfologis

penting pada klasifikasi sistem alami ini karena sistem alami hanya berupa

tumbuhan yang mempunyai hubungan filogetis saja, dimana

dikelompokkan dalam kelompok yang sama. Selain itu, sistem alami ini

lebih maju apabila dibandingkan dengan sistem buatan.

Satuan yang digunakan untuk klasifikasi ini adalah spesies. Dimana

spesies merupakan kelompok individu yang mempunyai persamaan sifat

morfologis yang dapat dikelompokkan dalam suatu takson yang lebih

tinggi tingkatannya yaitu genus. Dari beberapa genus yang mempunyai

persamaan sifat dikelompokkan dalam famili dan beberapa famili yang

mempunyai persamaan sifat dikelompokkan ke dalam ordo. Kemudian

beberapa ordo dikelompokkan ke dalam kelas, seterusnya dari beberapa

kelas dikelompokkan ke dalam divisi dan akhirnya masuk ke dalam

regnum plantarum. Dengan membandingkan sifat-sifat tumbuhan dan

menyelidiki secara mendalam, maka dapat disimpulkan beberapa golongan

tumbuhan disebut sebagai Takson, sehingga golongan-golongan tumbuhan

tersebut dapat tersusun sebagaimana mestinya dengan kehendak alam.

2. Klasifikasi dengan sistem buatan (artificial system)

Penggolongan tumbuhan didasarkan hanya salah satu sifat umum saja

terdapat pada sistem klasifikasi buatan ini. Misalnya menggunakan habitus

pertumbuhan sebagai salah satu sifat dasar dalam penggolongan. Terdapat

tiga kelompok alam tumbuhan berdasarkan habitus, yaitu : semak, herba

dan pohon. Jadi dalam sistem buatan ini, tumbuhan yang mempunyai

hubungan erat antara satu dengan yang lain mungkin diletakkan dalam satu

kelompok yang sama. Hal inilah merupakan suatu kelemahan dalam

klasifikasi sistem buatan tersebut.

Page 14: Makala h

2.4 Kandungan

Kandungan senyawa dalam suatu tumbuhan digolongkan dalam dua

golongan senyawa yaitu golongan senyawa metabolit sekunder dan golongana

senyawa metabolit primer.

Beragamnya senyawa yang berhasil ditemukan baik yang terjadi secara

alami, merupakan salah satu pertimbangan perlunya pengkhususan dalam

mempelajari senyawa-senyawa dari alam. Secara garis besar senyawa-senyawa

tersebut dikelompokkan berdasarkan fungsi dan proses terbentuknya menjadi da

kelompok yaitu metabolit primer dan metabolit sekunder( Sahidin, 2013).

Fungsi karbohidrat, protein, dan lemak pada makhluk hidup sudah jelas,

antara lain karbohidrat sebagai sumber energi dan protein untuk pertumbuhan.

Hal tersebut berlaku secara umum pada semua makhluk hidup. Nutrien-nutrien

tadi disebut sebagai metabolit primer. Tumbuhan pada saat kena hujan atau

panas tidak dapat menghindar atau lari untuk berteduh, tetapi tumbuhan tersebut

mengeluarkan atau menghasilkan senyawa tertentu yang dapat melindungi

dirinya dari pengaruh hujan atau panas. Senyawa-senyawa yang dimaksud

disebut dengan metabolit sekunder ( Sahidin, 2013).

Perbedaan metabolit primer dan metabolir sekunder (achmad, 1986)

Metabolit primer Metabolit sekunder

Distribusi Merata dalam tiap organisme Tidak merata

Fungsi Universal, antara lain sumber

energi, pertumbuhan

Ekologis, antara lain penarik

serangga, pertahanan.

Struktur

kimia

Perbedaan kecil Berbeda-beda

fisiologi Berkaitan dengan struktur

kimia

Tidak berkaitan dengan

struktur kimia

Page 15: Makala h

Hubungan metabolit primer dan metabolit sekunder Metabolit sekunder

terbentuk dari metabolit primer melalui berbagai jalur metabolisme yang

disesuaikan dengan tujuan dan kondisi lingkungan tumbuhan tersebut tumbuh

(Sahidin, 2013).

2.4.1 Senyawa metabolit sekunder

Metabolit sekunder merupakan senyawa yang dihasilkan atau disintesa

pada sel dan group taksonomi tertentu pada tingkat pertumbuhan atau stress

tertentu. Senyawa ini diproduksi hanya dalam jumlah sedikit tidak terus-

menerus untuk mempertahankan diri dari habitatnya dan tidak berperan penting

dalam proses metabolism utama (primer). Pada tanaman, senyawa metabolit

sekunder memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai atraktan (menarik

serangga penyerbuk), melindungi dari stress lingkungan, pelindung dari

serangan hama/penyakit (phytoaleksin), pelindung terhadap sinar ultra violet,

sebagai zat pengatur tumbuh dan untuk bersaing dengan tanaman lain

(alelopati).

Senyawa metabolit sekunder memiliki struktur yang lebih komplek dan

sulit disintesa, jarang dijumpai di pasaran karena masih sedikit (15%) yang

telah berhasil diisolasi sehingga memiliki nilai ekonomi tinggi (mahal

harganya)

1) Jalur Pembentukan Metabolit Sekunder

Senyawa metabolit sekunder diproduksi melalui jalur di luar

biosinthesa karbohidrat dan protein. Ada tiga jalur utama untuk

pembentukan metabolit sekunder, yaitu 1) jalur Asam Malonat asetat, 2)

Asam Mevalonat asetat dan 3) Asam Shikimat.

a. Jalur Asam Malonat

Page 16: Makala h

Senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan melalui jalur asam malonat

diantaranya: asam lemak (laurat, miristat, palmitat, stearat, oleat, linoleat,

linolenic), gliserida, poliasetilen, fosfolipida, dan glikolipida.

Tanaman yang menghasilkan senyawa ini antara lain: Jarak pagar, kelapa

sawit, kelapa, jagung, kacang tanah, zaitun, bunga matahari, kedelai, wijen,

kapas, coklat, dan alpukat.

b. Jalur Asam Mevalonat

Senyawa metabolit sekunder dari jalur ini diantaranya adalah Essential oil,

Squalent, Monoterpenoid, Menthol, Korosinoid, Streoid, Terpenoid,

Sapogenin, Geraniol, ABA, dan GA3.

c. Jalur Asam Sikhimat

Metabolit sekunder yang disintesis melalui jalur asam shikimat diantaranya

adalah Asam Sinamat, Fenol, Asam benzoic, Lignin, Koumarin, Tanin,

Asam amino benzoic dan Quinon.

2) Contoh senywa metabolit sekunder

a. Shikonin

Senyawa ini dihasilkan dari kultur sel Lithospermum

erithorhizon. Kegunaan atau manfaat senyawa ini adalah sebagai anti

bakteri, zat pewarna, kosmetik, untuk luka, dll. Secara alami, Sikonin

dapat diisolasi dari akar pada saat tanaman umur 5 – 7 tahun, namun

kandungannya hanya sekitar 1-2 %. Sedangkan produksi Sikonin

melalui Kultur akar rambut menggunakan alat bioreaktor kapasitas

20.000 liter dapat menghasilkan sekitar 12 – 15%. Sikonin komersial

telah diproduksi oleh PT. Mitsui Petrochemical IND.

Page 17: Makala h

b. Ginsenoida

Senyawa metabolit sekunder ini diproduksi dari akar tanaman

Ginseng. Senyawa ini berguna untuk menambah vitalitas dan banyak

digunakan sebagai campuran obat dan minuman. Senyawa ini telah

diproduksi secara komersial (skala industry) melalui kultur akar

menggunakan alat bioreactor dengan kapasitas 20.000 liter oleh PT.

Nitro Denco sejak tahun 1991.

c. Vinblastin dan Vincristine

Senyawa metabolit sekunder ini diproduksi dari bunga Tapak Dara

(Catharanthus roseus). Senyawa ini merupakan Alkaloid untuk obat

penyakit leukemia.

Adapun lintasan biosintesis senyawa metabolit Vinblastin dan

Vincristine adalah sebagai berikut:

Page 18: Makala h

d. Ajmalicine

Senyawa metabolit sekunder ini diproduksi dari Rauvolvia

sp. Kegunaan senyawa Ajmalicine adalah untuk obat anti

hipertensi (obat darah tinggi).

Rumus kimia dari senyawa metabolit sekunder Ajmalicine adalah

sebagai berikut.

3) Metabolit Sekunder sebagai obat modern

a. Alkaloid – Rauvolvia serpentina

b. Atropine – Hyoscymus niger

c. Caffeine – Coffea arabica

d. Cocaine – Erythorxylon coca

e. Nikotin – Nicotiana tabacum

f. Quinine – Cinchona officinalis

g. Scopolamine – N. niger

h. Vinblastine – Catharanthus roseus

4) Faktor yang mempengaruhi produksi metabolit sekunder

a. Formulasi/komposisi media kultur.

b. Faktor fisik (suhu, cahaya,kelembaban dll).

c. Faktor genetik (genotipa sel).

Page 19: Makala h

d. Faktor Stress lingkungan (logam berat, elicitor, sinar UV).

5) Cara meningkatkan produksi metabolit sekunder

Produksi senyawa metabolit sekunder melalui kultur sel/jaringan tidak

selalu lebih tinggi hasilnya. Padas siitem produksi metabolit sekunder

menggunakan kultur sel/akar dengan bioreactor dapat ditingkatkan hasilnya

dengan cara menambahkan senyawa pemacu atau precursor. Cara ini banyak

diterapkan pada proses produksi skala industry, karena lebih murah, cepat

dan mudah membentuk senyawa akhir. Namun ada beberapa hambatan

dalam penggunaan precursor, yaitu lambatnya proses transport dari

precursor ke dalam sel target dan masih terbatasnya jenis precursor.

2.4.2 Senyawa metabolit primer

Metabolit Primer adalah suatu zat/senyawa essensial yang terdapat dalam

organisme dan tumbuhan, yang berperan dalam proses semua kehidupan

organisme tersebut atau merupakan kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup

bagi organisme / tumbuhan tersebut. Kehidupan organisme dibagi menjadi 2

bagian : Prokariot adalah organisme yang tidak mempunyai dinding sel (inti sel

tidak punya membran). Eukariotadalah organisme yang mempunyai dinding sel

atau mempunyai membran inti sel dan organ sitoplasma, yang setiap sel

digambarkan dengan adanya membran (mitokondria, kloroplast, dll).

Beberapa contoh senyawa metabolit primer antara lain:

1) Protein

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling

utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang

merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan

satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon,

hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein

Page 20: Makala h

berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan

virus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis

protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya

protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat

dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam

bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga

dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan

sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk

asam amino tersebut (heterotrof).

Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain

polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama

makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang

paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob

Berzelius pada tahun 1838. Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi

genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang

berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai

tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino

proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang

memiliki fungsi penuh secara biologi.

2) Karbohidrat

Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida (dari

bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti "gula") adalah segolongan

besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat

memiliki berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai

bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan makanan (misalnya pati pada

tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya

selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Pada proses

Page 21: Makala h

fotosintesis, tetumbuhan hijau mengubah karbondioksida menjadi

karbohidrat.

Secara biokimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau

polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini

bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai

aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah

karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus

(CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi

oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak

memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen,

fosforus, atau sulfur. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri

dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya

glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer

yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang

serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati,

kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula

disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian

beberapa monosakarida).

3) Lemak

Lemak atau Lipid tidak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak

secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada

suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang

dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair.1 gram

lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal. Lemak terdiri atas unsur-

unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.

Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-

CH2-CH2-CH2-)maka lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi

alasan yang menjelaskan sulitnya lemak untuk larut di dalam air. Lemak

Page 22: Makala h

dapat larut hanya di larutan yang apolar atau organik sepe,rti: eter,

Chloroform, atau benzol. Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak

biologis memenuhi 3 fungsi dasar bagi manusia, yaitu: Penyimpan energy,

Transportasi metabolik sumber energi , Sumber zat untuk sintese bagi

hormon, kelenjar empedu serta menunjang proses pemberian signal Signal

transducing.

Adapun Fungsi metabolit primer bagi tumbuhan yaitu, diperlukan

untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup bagi tumbuhan, untuk pertumbuhan

atau perkembangan bagi tumbuhan tersebut dan sebagai cadangan makanan.

Page 23: Makala h

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan tentang materi diatas, maka dapat diambill

beberapa kesimpullan besar tentang manfaat senyawa primer dan sekunder yang

terkandung dalam suatu tumbuhan menurut prspektif agama islam, diantaranya :

1) Allah SWT memiliki maksud dari apa yang diciptakan-Nya, senyawa

metabolit sekunder dan primer sangat berguna sekali untuk pertumbuhan

suatu tumbuhan dan untuk kelangsungan juga kebutuhan hidup manusia.

2) Senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, tannin, saponin, terpenoid dll

lebih dibutuhkan oleh tumbuhan daripada senyawa metabolit primer,

begitupun sebaliknya, manusia lebih membutuhkan senyawa metabolit

primer daripada senyawa metabolit sekunder, contohnya karbohidrat,

protein, lemak dan vitamin.

3) Kehidupan tidak akan terlepas dari kebutuhan akan tumbuhan dengan

berbagai khasiat yang terkandung didalamnya.

III.2 Saran

Penyusunan makalah ini memangn belum begitu ideal akan tetapi sedikit

atau banyak materi yang disampaikan diatas mudah-mudahan dapat bermanfaat

dan membantu dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Semoga makalah ini

dapad dijadikan panduan dalam belajar dengan tidak mengenyampingkan

panduan yang lainya.

Page 24: Makala h

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Surat Al-An’am : 99, Al-An’am ayat 95, QS An-Nahl : 10-11, QS YASIN

: 36

Achmad, S.A., 1986, Buku Materi Pokok : Kimia organik Bahan Alam, Penerbit

Karunia Jakarta, Universitas Terbuka, Jakarta.

Sahidin, 2013, Mengenal Senyawa Alami: Pembentukan dan Pengelompokan Secara

Kimia, Penerbit Universitas Haluoleo, Kendari.

Gunawan, Didit dan Sri Mulyani, 2004, Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid

I ,Jakarta: Penebar Swadaya.

Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi,edisi keenam, 71-

72 ,ITB, Bandung

Sudjadi, 2010, Kimia Farmasi Analisis,91, 122, Pustaka Pelajar, Yogyakarta