Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

30
, Media Informasi Pelayanan Publik PELAYANAN PUBLIK BERBASIS KEARIFAN LOKAL

description

Majalah Sewaka Dharma sebagai media penerbitan internal Pemerintah Kota Denpasar yang diterbitkan Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar yang memuat tentang informasi pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan di Kota Denpasar terutama yang terkait dengan pelayanan publik.

Transcript of Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

Page 1: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

, Media Informasi Pelayanan Publik

Pelayanan Publikberbasis kearifan lokal

Page 2: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

2 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 3

Kata Reformasi sampai saat ini masih menjadi idola atau primadona yang didambakan

perwujudannya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang diarahkan pada terwujudnya efisiensi,

efektivitas, dan clean government. Reformasi ini diarahkan pada perubahan masyarakat yang termasuk

didalamnya masyarakat birokrasi, dalam pengertian perubahan menuju kemajuan.

Reformasi Birokrasi pada hakekatnya merupakan upaya untuk melakukan perubahan mendasar

terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan,terutama menyangkut aspek kelembagaan

(organisasi), ketatalaksanaan(proses bisnis), dan Sumber Daya Manusia (SDM).

Reformasi Birokrasi sendiri pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan birokrasi yang

bersih,kompeten,dan melayani. Bersih dalam konteks ini adalah bersih dari praktek KKN dan politisasi.

Kementerian Sekretaris Negara, Sekretaris Wakil Presiden, Deputi Tata Kelola Pemerintahan,Eddy

Purwanto selaku keynote speaker pada pra seminar Akselerasi Reformasi Birokrasi di Denpasar, tanggal

24 Oktober 2012, sangat mengapresiasi bahwa Pemerintah Kota Denpasar telah secara holistik

konsepsual dan berencana menggerakan aktivasi Akselerasi Reformasi Birokrasi (ARB) dengan focus

pendekatan cultural. Bahwa Kota Denpasar seperti rumusan pra seminar dinilai telah cukup mampu

mengawal ARB dengan merespon secara kreatif melalui maksimalisasi fungsi kearifan lokal, basis

budaya bangsa dan budaya unggulan seperti konsep Sewaka Dharma(melayani adalah kewajiban),

Tri Kaya Parisudha, Tri Hita Karana, menuju satu formulasi model ARB yang holistik,transformatif, dan

kokoh dalam partisipasi publik

Disamping hal terebut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI

Azwar Abubakar secara khusus melihat pelayanan publik di Kota Denpasar pada tgl 15 Oktober 2012.

Majalah Sewaka Dharma Edisi III ini mengangkat Reformasi Birokrasi di Kota Denpasar sebagai

perwujudan pelaksanaan pemerintahan yang baik.

Dari Redaksi

Page 3: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

4 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 5

Susunan Redaksi

Penasehat : 1. Walikota Denpasar

2. Wakil Walikota Denpasar

Pembina : 1. Sekretaris Daerah Kota Denpasar

2. Asisten Administrasi Pemerintahan Sekretaris Daerah Kota Denpasar

Pemimpin Redaksi : Rahoela

Redaktur : I Wayan Denda, S.Sos.

Wakil Redaktur : I Dewa Gde Rai, S.Sos., M.Si.

Redaktur Pelaksana : 1. I Wayan Budha, Sip.

2. A.A.Ngurah Mahendra, S.S.

Editor : 1. I Wayan Alit Putrawan

2. I Wayan Purbawa, S.Sn

Fotografer : Gusti Ketut Sudiatmika.

Lay Out : 1. I Made Warsa Kumara.

2. I Gede Maranatha

Penulis / Kontributor : 1. Unsur Kelompok Ahli Pembangunan Pemerintah Kota Denpasar.

2. Unsur Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah

Kota Denpasar.

3. Unsur Wartawan

4. Unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Masyarakat.

5. Unsur Akademisi.

Daftar isi

Menata Birokrasi Melalui Kearifan Kokal

( Sewaka Dharma)

Reformasi Birokrasi Menuju Pelayanan Efektif dan Efisien

Kepada Masyarakat

Praseminar Reformasi Birokrasi

Model Akselerasi Reformasi Birokrasi Sinergi Budaya

Bangsa, Sumber Daya Manusia & Kearifan Lokal

Pemerintah Kota Denpasar

Reformasi Birokasi Aparatur Di

Pemerintah Kota Denpasar

Reformasi birokrasi Kota denpasar layak di contoh

Layanan Prima, Langkah Pencitraan Menuju Reformasi Birokrasi

Sajian Utama

Gatra Praja21

4328

Cover : Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPan RB) Azwar Abubakar Didampingi Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra saat meninjau Pelayanan Perijinan Terpadu Satu Pintu di Dinas Perijinan dan Kependudukan & Catatan Sipil Kota Denpasar.

06

25 33

38

45Dukung Program PemerintahGerakan PKK Kota Denpasar Terus Berkreativitas Dan Berinovasi

Page 4: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

6 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 7

Sajian Utama

MENATA BIROKRASI MELALUI KEARIFAN LOKAL

( SEWAKA DHARMA)(Sebuah pengalaman Empiris Reformasi Birokrasi di Denpasar)

oleh : I.B. Rai Dharmawijaya Mantra

I.B. Rai Dharmawijaya Mantra(Walikota Denpasar)

Dalam penyelenggaraan pemerintahan sub sistem aparatur memegang peranan

yang strategis. Keberhasilan atau-pun kegagalan penyelenggaraan pemerintahan akan sangat tergan-tung kepada kualitas aparatur yang menjalankan roda pemerintahan. Dalam suasana transisi dan pe-rubahan yang cepat dalam sistem penyelenggaraan pemerintahan, aparatur sebagai motor penggerak birokrasi dihadapkan pada tuntut-an yang tinggi dari masyarakat dan Menaruh harapan yang tinggi agar aparatur pemerintah mampu me-ningkatkan kualitas pelayanan pub-lik, transparansi, dan akuntabilitas.

Tugas aparatur pemer-intahan akan semakin kompleks apabila dikaitkan dengan tugas pemerintahan, yaitu peningkatan kesejahteraan, peningkatan daya saing daerah, dan peningkatan pelayanan publik. Kata kunci yang perlu diperhatikan oleh apara-tur adalah “profesionalisme dan kemauan untuk berubah”. Oleh karena itu, dalam kondisi peruba-han dan transisi penyelenggaraan

Sebagai sebuah sistem dalam organisasi , birokrasi haruslah

diatur secara rasional, impersonal (kedinasan),

bebas prasangka dan tidak memihak.

I. PENDAHULUAN pemerintahan dari paradigma bi-rokrasi berbelit menuju paradigma birokrasi yang efektif diperlukan cara pandang baru dan pola pikir baru dari aparatur pemerintahan.

Pertanyaannya adalah, bagaimana mewujudkan reformasi birokrasi di dalam pemerintahan kita? Strategi apa yang sebaik-bai-knya dilakukan untuk mewujudkan reformasi birokrasi? Pertanyaan tersebut, tentu tidak mudah un-tuk menjawabnya karena sejauh ini konsep birokrasi sendiri memi-liki arti yang luas dan dipahami se-cara berbeda-beda. Banyak orang menjelaskan birokrasi secara ber-beda akan tergantung pada kontek-snya. Dalam proses demokratisasi, reformasi birokrasi sering mengil-hami aktivis untuk mewujudkan pemerintahan yang memberi ru-ang partisipasi yang luas bagi ak-tor dan lembaga di luar pemerintah sehingga ada pembagian peran dan kekuasaan yang seimbang antar Pemerintah, masyarakat sipil, dan mekanisme pasar. Adanya pemba-gian peran yang seimbang dan sa-ling melengkapi antar ketiga unsur

tersebut bukan hanya memung-kinkan adanya chek and balance, tetapi juga ,menghasilkan sinergi yang baik dalam mewujudkan kes-ejahteraan bersama.

Dengan banyaknya perspe-ktif yang berbeda dalam menjelas-kan konsep reformasi birokrasi, maka tidak mengherankan kalau kemudian terdapat banyak pema-haman yang berbeda-beda men-genai reformasi birokrasi. Namun , secara umum ada beberapa kara-kteristik dan nilai yang merekat dalam praktik reformasi birokrasi yang baik.(1) Harus memberi ruang kepada aktor lembaga non pemer-intah untuk berperan serta secara optimal dalam kegiatan pemeritah-an sehingga memungkinkan adan-ya sinergi antara aktor dan lembaga pemerintah dengan non pemer-intah seperti masyarakat sipil dan mekanisme pasar.(2) Pemerintah dapat lebih efektif bekerja untuk mewujudkan kesejahtraan bersa-ma. Nilai –nilai seperti efisiensi, ke-adilan, dan daya tanggap menjadi nilai yang penting. (3) Berorientasi pada kepentingan publik.

Luasnya cakupan persoa-lan yang dihadapi, kompleksitas dari setiap persoalan yang ada, serta keterbatasan sumber daya dan kapasitas pemerintah dan juga non-pemerintah, untuk melakukan pembaruan reformasi birokrasi, mengharuskan mengambil pili-han yang startegis dalam memulai pengembangannya. Diletakan pada sebuah pandangan bahwa birokrasi adalah sebuah sistem dalam or-ganisasi, birokrasi haruslah diatur secara rasional, impersonal (kedi-nasan), bebas prasangka dan tidak

memihak. Hal ini dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan ke-butuhan masyarakat sipil, dan me-kanisme pasar, sejauh perubahan tersebut secara konsisten menga-rah pada perwujudan karakteristik praktik sebagaimana telah dijelas-kan diatas, maka birokrasi akan mampu berjalan sebagaimana yang diharapkan. Dalam hal ini strategi jitu perlu diambil dalam melak-sanakan reformasi birokrasi sebagai langkah awal untuk mewujudkan Good governance.

Ketiga karakter pokok di atas tidaklah berdiri sendiri, se-cara komulatif berdampak simultan terhadap upaya semakin sulitnya untuk mengejar harapan peningka-tan kesejahteraan yang diinginkan oleh masyarakat. Dengan demikian maka ketika kita berbicara tentang

Walikota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra saat menerima cinderamata, usai menjadi narasumber pada Seminar Nasional Indikator Kunci Keberhasilan Implementasi e-Government Indonesia di Auditorium Setwapres RI Jakarta.

upaya meningkatkan kesejahteraan maka ketiga permasalahan itu ha-rus menjadi fokus perhatian setiap pemerintah daerah untuk menan-ganinya.

Tugas pokok pemerintah yang utama adalah menyeleng-garakan pelayanan publik (public service) dan mengupayakan pem-berdayaan masyarakat (empower-ing). Good Governance dianggap sebagai model tata kelola kepemer-intahan yang baik yang dianggap mampu memberikan solusi men-gatasi permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah dalam rangka me-ningkatkan kesejahteraan masyara-kat.

Untuk mampu memberikan solusi mengatasi permasalahan yang dihadapi sudah dipastikan menghadapi tantangan-tantangan

Page 5: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

8 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 9

REINTERPRETASI

Revitalisasi :

- Produk Hukum

Daerah

- Ketatalaksanaan

- Aparatur

- Agent of change

- Kerja sama

dengan

Menpan, KPK,

BPKP, DPRD

- SEWAKA

DHARMA

(SD)

REINTEGRASI

Reformasi Birokrasi Menuju

Good Governance

Catatan: SD ( Sewaka Dharma )

KERANGKA PIKIR

Transformasi :

-Kelembagaan

- Pemanfaatan

Teknologi

- Dukungan

APBD

- Mind-set

- Cultural-set

ADAPTASI

Konsistensi Kebijakan Dan

Kepastian Hukum

yang tidak mudah untuk dilak-sanakan. Tujuannya adalah untuk melakukan perubahan terhadap pemanfaatan kelayakan sistem yang baru melalui pemikiran strat-egis, keterlibatan dan penemuan. Pemikiran strategis merupakan gagasan yang mengatur aksi-aksi dalam proses pengaturan ulang (reinterpretasi). Keterlibatan meru-pakan upaya memotivasi orang untuk berkolaborasi untuk menca-pai hal-hal luar biasa (mobilisasi-controlling). Dan penemuan meru-pakan upaya mengenal sistem dan kemampuannya sendiri untuk membuat perubahan. Mengenal tersebut terdiri dari mengenal ke-

sempatan (nilai tambah publik), mengenal aset atau kapasitas (ke-mampuan operasional) dan men-genal lingkungan yang mengijinkan (legitimasi dan dukungan).

Kompleksitas fenomena tersebut untuk menjawab tantan-gan-tantangan penyelenggaraan prinsip-prinsip good governance, apakah dapat menjawab perma-salahan penyelenggaraan pemer-intahan di Kota Denpasar, sekaligus berupaya untuk menggali nilai-nilai kearifan lokal yang mampu men-dukung implementasi good gov-ernance guna meningkatkan kes-ejahteraan masyarakat.

Peningkatan kesejahteraan

masyarakat harus ditempuh den-gan membuat atau menciptakan program dan kegiatan yang dapat menghasilkan public value (keman-faatan masyarakat). Public value dianggap sebagai peningkatan ni-lai tambah kepada publik secara umum melalui proses pengelolaan ide-ide dan aktivitas kewirausa-haan, seperti : penurunan pengad-uan masyarakat, kepuasan pelayan-an, peningkatan kapasitas masyara-kat, aparatur lebih profesional dan lebih produktif, perencanaan yang efektif dan efisien dan lain-lain.Kerangka berpikir kami dalam tu-lisan ini dapat kami gambarkan se-bagai berikut:

I. REINTERPRETASI KEBIJAKAN

Reinterpretasi merupakan suatu proses, cara, perbua-tan menafsirkan atau proses

pemikiran strategis yang menim-bulkan gagasan yang mengatur aksi-aksi dalam proses pengaturan ulang terhadap aspek-aspek yang mendukung tata kelola kepemer-intahan yang baik dalam mewujud-kan kesejahteraan masyarakat.

Reinterpretasi yang dimak-sud disini adalah menafsirkan ten-tang reformasi yang tepat untuk diimplementasikan di daerah seka-ligus berupaya menggali landasan-landasan yang mendasari kearifan lokal yang berkembang di masyara-kat.

United Nation Development Program (UNDP) mendefinisikan good governance sebagai “the ex-ercise of political, economic and social resources for development of society“ dimana penekanan uta-ma dari definisi diatas adalah pada aspek ekonomi, politik dan admi-nistratif dalam pengelolaan negara.

Sementara itu, World Bank : “Good Governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen pem-bangunan yang solid dan bertang-gung jawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah aloka-si dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political framework bagi tum-buhnya aktivitas usaha”. Sementara United Nations ESCAP menyebut-kan good governance memiliki 8

karakteristik utama yaitu partisipa-tif, berorientasi konsensus, akunta-bel, transparan, responsif, efektif dan efisien, adil dan inklusif dan mengikuti aturan hukum.

Penyelenggaraan manaje-men pembangunan yang solid dan bertanggung jawab didukung oleh tiga gagasan pokok yang merupa-kan aturan kesatuan lahiriah pem-bangunan.

Gagasan tersebut terdiri dari :1. The idea of wholeness

(gagasan keseluruhan). Keseluruhan yang dimaksud adalah hubungan ke dalam, dalam arti bahwa bagian-ba-gian atau anasirnya menye-suaikan diri dengan seperan-gkat kaidah intrinsik yang me-nentukan baik keseluruhan struktur maupun bagian-ba-giannya.

2. The idea of transforma-tion (gagasan transformasi). Struktur menyanggupi tata cara transformasi yang te-rus menerus memungkinkan pembentukan bahan-bahan baru. Namun demikian, peru-bahan struktur hanya dapat dilakukan dalam bentuk pasif. Struktur dapat terjadi den-gan bahan-bahan baru ka-rena proses pemikiran yang menyertainya.

3. The idea of self-regulation (gagasan aturan sendiri). Karya sastra tidak memer-lukan hal-hal dari luar dirin-ya untuk mempertahankan prosedur transformasinya. Struktur otonom terhadap ru-jukan lain (Hawkes, 1978:16

17).

Kearifan lokal (local wis-dom) secara umum dipahami seb-agai gagasan-gagasan setempat (lo-cal) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik dan tertanam serta diikuti oleh anggota masyara-katnya.

Kearifan lokal (local ge-nius) adalah kebenaran yang telah mentradisi atau ajeg dalam suatu daerah. Kearifan lokal merupakan perpaduan antara nilai-nilai suci firman Tuhan dan berbagai nilai yang ada. Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya ma-syarakat setempat maupun kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi nilai yang terkandung di dalamnya di-anggap sangat universal (“Berpijak pada Kearifan Lokal” dalam http://www.balipost.co.id).

Menurut Prof. Mantra (1998), hal-hal yang kita saksikan dalam menginjak zaman industrial-isasi, zaman pembangunan, zaman globalisasi yang cenderung mem-bawa perubahan-perubahan meru-pakan tantangan-tantangan yang akan semakin terasa mendesak, merongrong integrasi kebudayaan tradisional, dan mengarah ke disin-tegrasi. Inilah tantangan-tantangan yang sedang dihadapi dan akan ter-us terjadi yang memerlukan proses pengembangannya tanpa kehilan-gan nilai-nilai. Pembangunan berar-ti pengembangan kebudayaan. Dari

Page 6: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

10 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 11

pengembangan muncul teknologi. Dengan demikian, mengarahkan keseimbangan antara kebudayaan dan teknologi merupakan hal yang sangat penting dalam memelihara nilai-nilai kemanusiaan.

Fungsi-fungsi dari suatu sistem merupakan kumpulan keg-iatan yang ditujukan kearah kebu-tuhan-kebutuhan tertentu. Agar dapat bertahan (survive) dari pe-rubahan tersebut fungsi pemerin-tah mengarahkan pembangunan sesuai kerangka fungsi yang dise-but skema AGIL. Seperti dinyatakan Ritzer (2003:121-128) sebagai beri-kut :

a. Fungsi adaptasi (adaptation) menyatakan bahwa suatu sistem harus menyesuai-kan diri dengan lingkungan-nya dan menyesuaikan ling-kungan itu dengan kebutu-hannya.

b. Fungsi pencapaian tu-juan (goal attainment) me-nyatakan bahwa sebuah sistem harus mendefinisikan dan mencapai tujuan uta-manya.

c. Fungsi integrasi (integra-tion) menyatakan bahwa, se-buah sistem harus mengatur hubungan antar komponen-nya.

d. Fungsi latensi (latency) atau pemeliharaan pola, me-nyatakan bahwa sebuah sistem harus melengkapi, memelihara dan memperbai-ki motivasi individual mau-pun pola-pola kultural yang menciptakan dan menopang

motivasi.

Menghadapi perubahan-perubahan terus menerus dari waktu ke waktu maka perlu dik-etahui lebih mendalam lagi dasar-dasar inti dari kebudayaan. Inti dasar adalah ide sentral yang mem-berikan pengaruh bentuk luar yang dapat berubah-ubah tetapi tidak terlepas dari ide sentralnya. Dari ini dapat dilaksanakan melalui rein-terpretasi, reintegrasi, dan adaptasi sehingga perubahan itu tidak mem-perlemah tradisi, justru dengan perubahan lebih memperkuat lagi tradisi karena tetap dijiwai oleh ide sentral itu.

Dari pengertian-pengertian diatas bahwa kearifan lokal yang merupakan ide sentral dalam imple-mentasi reformasi birokrasi menuju good governance di Kota Denpasar meskipun bentuknya akan berubah disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang berkembang. Dimana kerangka berpikir itu berhubungan dengan “globally think, locally act”. Sebagai ide sentral, kearifan lokal diharapkan dapat membangkitkan semangat dan memobilisasi kontrol publik terhadap kinerja pelayanan. Sehingga disadari sebagai gagasan-gagasan lokal yang penuh kearifan dan mengakar dalam masyarakat.

Pada tahapan reinterpretasi ini, yang dilaksanakan untuk meng-gambarkan adanya 2 (dua) aspek yang dianggap sebagai faktor pen-dorong dalam implementasi refor-masi birokrasi menuju good gover-nance di Kota Denpasar untuk me-ningkatkan kesejahteraan masyara-

kat yaitu:

1.1. Membangun Daya Dukung (supporting)

Membangun daya dukung (mengenal lingkungan yang mengijinkan) yang

dimaksud adalah upaya untuk mengenali hal-hal yang dapat men-dorong terjadinya suatu proses ide oleh yang memiliki aksesibilitas dan otoritas (kewenangan) ter-hadap proses tersebut. Ini meru-pakan langkah awal yang harus di-laksanakan oleh Pemkot Denpasar dalam implementasi good gover-nance di Kota Denpasar. Terdapat 2 (dua) langkah utama yang dilak-sanakan yaitu dengan jalan mem-bangun komitmen (good will) untuk penerapan tata kelola kepemerin-tahan yang baik dan langkah kedua membangkitkan kembali semangat kearifan lokal yang telah ada na-mun mulai terkikis dan terabaikan.

Langkah awal Pemkot Denpasar dalam penerapan re-formasi birokrasi menuju Good Governance diawali dengan di-tandatanganinya Perjanjian Kerja Sama antara Pemerintah Kota Denpasar dengan Kementrian Negara PAN dan RB, dengan KPK, dengan BPKP dan DPRD pada tahun 2006 tentang Pembaharuan Tata Kelola Pemerintahan (PTKP) Yang Baik di Pemerintah Kota Denpasar yang kemudian diperpanjang pada tahun 2009.

Perjanjian kerja sama ini meliputi beberapa kegiatan dalam upaya pencegahan korupsi diling-kungan Pemerintah Kota Denpasar,

yaitu: pertama, pelaksanaan pen-ingkatan kapasitas Pemerintah Daerah, kedua, pelaksanaan pen-gadaan barang dan jasa untuk ke-pentingan Pemerintah Daerah ses-uai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketiga, pelaksanaan peningkatan pelay-anan publik, keempat, penerapan Pakta Integritas, kelima, pelak-sanaan Penerapan Manajemen Berbasis Kinerja dan keenam, pela-tihan dan bimbingan teknis.

Kerja sama yang dilak-sanakan ini sebagai langkah untuk membangun daya dukung teru-tama dukungan dan keyakinan ma-syarakat kepada pemerintah un-tuk menyelenggarakan tata kelola kepemerintahan yang baik. Dengan adanya dukungan masyarakat tersebut pemerintah lebih yakin untuk melaksanakan perubahan dalam rangka membangun good governance.

Langkah kedua yang dilak-sanakan adalah dengan menggali kearifan lokal yang telah lama ada dan berkembang dima-syarakat namun sudah semakin terkikis. Kearifan lokal yang selama ada di masyarakat adalah se-mangat untuk melayani.

Kearifan lokal tersebut berupaya un-tuk digali dan diinter-pretasikan kembali dan direintegrasikan serta diaplikasikan kembali dalam good governance. Langkah ini lebih ban-yak dilaksanakan untuk merubah mindset (pola pikir) dan self regulation (pengaturan diri) birokra-si dalam memberikan

pelayanan.

1.2. Membangun Kemampuan Operasional (kapasitas)

Pelaksanaan tata kelola kepe-merintahan yang baik harus didukung oleh kemampuan

operasional yang baik pula. Yang dimaksud dengan kemampuan operasional ini adalah menge-nali dan mengetahui potensi fisik dan non fisik sebagai kekuatan daya dukung, seperti kemam-puan keuangan, sumber daya ma-nusia, regulasi, teknologi infor-masi, teknologi pendukung, dan sarana prasarana lainnya. Hal ini dapat diekplanasi (dijelaskan) me-lalui revitalisasi dan transformasi.

Sumber : Dinas Pendapatan Kota Denpasar tahun 2012

Kontribusi PAD Terhadap Pendapatan Kota

Denpasar Periode (2006-2012)

1.2.1. Revitalisasi

Revitalisasi diartikan sebagai upaya untuk memvitalkan kembali sesuatu yang pernah

ada atau bagian yang dulunya per-nah vital atau hidup, akan tetapi kemudian mengalami kemunduran atau degradasi. Revitalisasi yang telah dilaksanakan antara lain:a. Ketatalaksanakan sebagai

business process merupakan langkah yang harus dilak-sanakan dalam reformasi bi-rokrasi, dimana langkah-lang-kah yang dilakukan dengan menyiapkan berbagai Stan-dard Operating Procedure (SOP) dalam penyelenggara-an pelayanan publik, penye-derhanaan pelayanan publik guna menyediakan kemuda-han-kemudahan masyarakat, dan menyiapkan organisasi-

Page 7: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

12 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 13

organisasi pelayanan publik berstandarkan ISO (9001-2000). Dengan organisasi publik yang berstandar ISO dapat dipastikan bahwa or-ganisasi publik tersebut akan selalu berorientasi kepada pelayanan masyarakat.

b. Pemberian insentif berupa pembebasan pembiayaan Ijin Usaha dengan modal usaha batas maksimal 50 Juta.

c. Penyiapan perangkat produk hukum daerah merupakan keharusan yang diharapkan menstimulasi pelaksanaan program pembangunan dae-rah.

d. Peningkatan kapasitas apara-tur dilaksanakan dengan me-nyiapkan aparatur yang lebih profesional melalui pendidi-kan pelatihan formal maupun informal.

e. Merencanakan program-pro-gram inovasi yang memberi-kan ruang akses fokus aktivi-tas kreatif masyarakat.

1.2.2. Transformasi

Transformasi diartikan sebagai perubahan struktur dengan menambahkan, menguran-

gi atau menata kembali melalui regulasi (aturan) dan konvensi (ke-biasan) yang telah berlaku, melalui inovasi hal-hal sebagai berikut:

a. Penataan organisasi perang-kat daerah yang mengacu kepada PP 41 Tahun 2007

lalui perubahan sistem man-ual ke sistem teknologi infor-masi yang bermanfaat untuk transparansi, mengurangi hambatan ruang dan waktu serta memadukan (mengin-tegrasikan) pelayanan.

c. Dukungan pengalokasian dana program dan kegiatan prioritas.

Grafik 3. Tingkat Pengangguran di Kota Denpasar Periode 2007-2011

Sumber : Dinas Nakertransos Kota Denpasar, 2012

tentang Organisasi Perangkat Daerah. Berdasarkan penata-an tersebut di Kota Denpasar telah dibentuk: sekretariat daerah dan sekretariat DPRD, 18 dinas daerah, 10 lembaga teknis daerah, 4 kecamatan dan 16 kelurahan.

b. Pemanfaatan teknologi, me-

Grafik 2. Data Angkatan Kerja di Kota Denpasar Periode 2007-2011

Reintegrasi dapat dilakukan secara semaksimal mungkin dengan jalan memobilisasi kapasitas dan daya dukung.

Mobilisasi dianggap seb-agai upaya untuk menggerakan sekaligus mengawasi melalui pros-es revitalisasi dan transformasi. Perubahan-perubahan terhadap lingkungan, kebudayaan, dan de-sakan kebutuhan publik mengaki-batkan terjadinya perbaikan pelay-anan untuk memenuhi hak-hak publik. Pemenuhan hak-hak pub-lik diupayakan melalui mobilisasi teknologi informasi, membangun kerjasama (incorporation product), dan community based develop-ment (pembangunan berbasis ke-lompok-kelompok masyarakat).

IV. ADAPTASI (Membangun Motto Pelayanan Publik “SEWAKA DHARMA”)

Motto pelayanan publik merupakan wacana yang penting untuk mendorong

perubahan pola pikir (mind set) dan pengaturan diri (self regulation) birokrasi dan sebagai alat kontrol publik terhadap penyelenggaraan kinerja pelayanan publik. Motto ini merupakan bahasa sehari – hari yang pernah dekat di masyarakat Bali terutamanya di kalangan tokoh agama, budayawan dan seniman. Pemkot berupaya menggali kem-bali dan menyempurnakan sebagai motto pelayanan publik, sebagai upaya mengadaptasikan spirit ke-arifan lokal dalam kontek reformasi birokrasi yang tujuannya memper-mudah pemahaman di masyara-kat akan terjadinya perubahan paradigma pelayanan pemerintah.

III. REINTEGRASI KEBIJAKAN

Langkah atau tahapan Reintegrasi kebijakan dilak-sanakan sebagai upaya meng-

gabungkan aspek-aspek yang terdapat dalam Kapasitas dan Supporting (daya dukung) yang telah dirinci dalam bagian sebelum-nya. Pada reintegrasi ini telah dilak-sanakan tahapan menarik kembali semua kewenangan yang terdapat pada lembaga/SKPD yang tersebar untuk dilimpahkan kembali kepada lembaga/SKPD yang mempunyai tugas pokok fungsi yang tepat. Agar tidak terjadi tumpang tindih dalam implementasi kebijakan dimaksud maka dilaksanakan langkah-lang-kah sebagai berikut: (1) pendistri-busian kewenangan yang pro-aktif, (2) pendekatan lintas sektoral (ho-listik), dan (3) pertemuan antara kewajiban dan pelayanan (Sewaka Dharma).

Salah satu contoh yang di-laksanakan adalah menarik semua kewenangan pelayanan perijinan yang tersebar di SKPD untuk dilim-pahkan kembali kepada lembaga baru yang menangani pelayanan perijinan yaitu Dinas Perijinan. Dengan melimpahkan kewenan-gan kepada Dinas Perijinan, berarti semua pelayanan perijinan di Kota Denpasar dilaksanakan “One Stop Services (OSS)”.

SKPD yang kewenangannya ditarik, didorong untuk lebih fokus terhadap perencanaan, pembi-naan, dan pengawasan tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Selain itu, akan melaksanakan penambah-an pada program inovasi yang fokus pada pemberdayaan masyarakat.

Motto ini juga diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyara-kat dalam kontrol publik terhadap kinerja pembangunan perintah dan keterlibatannya dalam proses pem-bangunan tersebut.

Berdasarkan revitalisasi yang dilakukan, terdapat keari-fan lokal yang disebut “Sewaka Dharma”. Selanjutnya Sewaka Dharma sebagai ide sentral yang telah lama berkembang di masyara-kat sebagai kearifan lokal yang pe-nyesuaiannya agar selaras dengan tugas pokok dan fungsi pemerintah. Bukan dilayani, tetapi “Melayani adalah Kewajiban”. Jadi sewaka dharma mengandung unsur perte-muan antara kewajiban dan pelay-anan. Sewaka dharma semaksimal mungkin diimplementasikan dalam penyelenggaraan pemerintahan di Kota Denpasar.

Pada satu sisi, sewaka dhar-ma berfungsi sebagai spirit kon-trol aparat birokrasi. Pada sisi yang lain sebagai kontrol masyarakat. Sebagai spirit kontrol, sewaka dhar-ma bertujuan sebagai aturan yang bersifat normatif dan regulatif. Sewaka dharma diharapkan mam-pu menjadi katalisator dan mobil-isator serta controlling untuk men-capai tujuan-tujuan kesejahteraan masyarakat. Harapan pemerintah adalah bagaimana motto sewaka dharma tersebut mampu mening-katkan partisipasi masyarakat.

Didalam proses adaptasi ini diperlukan konsistensi kebijakan dan kepastian hukum (Peraturan Perundang-Undangan). Karena peningkatan pembangunan efisien-si nasional membutuhkan penye-suaian kebijakan dan perangkat perundang-undangan, namun ti-

Page 8: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

14 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 15

dak berarti harus mengabaikan kepastian hukum. tegaknya hukum yang berkeadilan merupakan jasa pemerintahan yang terasa sangat mendesak untuk diwujudkan, dan hal ini mutlak diperlukan dalam penyelengaraan pemerintahan pembangunan. Adanya kepastian hukum merupakan indikator pro-fesionalisme dan syarat bagi kredi-bilitas pemerintahan, sebab bersi-fat vital dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pengemban-gunan, serta dalam pengemban-gan hubungan antar dan interelasi dalam semua tingkatan. Tegaknya kepastian hukum juga mensyarat-kan kecermatan dalam penyusunan berbagai kebijakan publik terse-but, yang pada akhirnya kebijakan tersebut harus dituangkan dalam

sistem perundang-undangan untuk memiliki kekuatan hukum, dan ha-rus mengandung kepastian hukum.

Untuk mempercepat proses peningkatan partisipasi masyara-kat tersebut, Pemerintah Kota Denpasar menerbitkan majalah “Sewaka Dharma”. Majalah ini ber-tujuan untuk menginformasikan berbagai program dan kegiatan

yang dilaksanakan oleh Pemerintah kota Denpasar dalam penyelengga-raan pelayanan publik. Penerbitan majalah ini juga bertujuan sebagai fungsi kontrol publik terhadap kebijakan-kebijakan yang diimple-mentasikan oleh pemerintah. seb-agai bagian dari proses internalisasi nilai-nilai birokrasi yang dapat ber-adaptasi dengan kearfian lokal. Hal ini merupakan implementasi terbu-kanya aksesibilitas untuk mening-katkan partisipasi publik terhadap kinerja pembangunan.

V. IMPLEMENTASI REFORMASI BIROKRASI MENUJU GOOD GOVERNANCE DI KOTA DENPASAR

Pelaksanaan Good Governance di Kota Denpasar

merupakan suatu bentuk pengadapta-sian berupa peng-gabungan daya du-kung, kemampuan operasional dan motto pelayanan publik. Peningkatan kemampuan opera-sional (kapasitas) dapat

untuk menjalankan pro-gram dan kegiatan inova-

tif untuk mencapai tingkat keman-faatan masyarakat (public value). Program atau kegiatan inovasi yang dapat diterima masyarakat sebagai kontrol publik, akan dapat menin-gkatkan daya dukung masyarakat dalam proses pencapaian tingkat kesejahteraan. Implementasi refor-masi birokrasi menuju good gov-

ernance (karakteristik dijelaskan dalam lampiran makalah ini), dicer-minkan melalui beberapa capaian yang diuraikan dibawah ini.

Berdasarkan Survei Integri-tas Pelayanan Publik terhadap 49 kabupaten /kota di Indonesia yang dilaksanakan KPK pada tahun 2009, Denpasar dinyatakan keluar seb-agai yang terbaik di tingkat Nasi-onal dengan nilai 7,48. Tahun 2010 berdasarkan Survei Indeks Per-sepsi Korupsi yang di laksanakan Transparansi International Indone-sia dimana Denpasar juga keluar sebagai yang terbaik dari 50 Kabu-paten/Kota dengan IPK tertinggi yaitu 6,71.

Kedua hasil survey tersebut menunjukkan bahwa mobilisasi

mempengaruhi peningkatan akunt-abilitas, transparansi, responsibili-tas, efektifitas, partisipasi masyara-kat, yang mencerminkan proses reformasi birokrasi menuju good governance dapat berjalan dan me-ningkatkan daya dukung masyara-kat terhadap proses tersebut.

Dari proses implementasi

Sumber: PDRB Kota Denpasar Tahun 2011, BPS dan Bappeda Tahun 2012

GRAFIK 4. Data Perkembangan Rumah

TANGGA MISKIN (RTM) di Kota Denpasar Tahun 2006-2012

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemdes Kota Denpasar, 2012

good governance tersebut, menim-bulkan multiflier effect yang men-gakibatkan Peningkatan Pendapa-tan Asli Daerah (PAD) seperti terli-hat dalam grafik berikut.

Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa rata-rata kontribusi PAD terhadap pendapa-tan Kota Denpasar adalah sebesar 25%. Peningkatan ini cukup signifi-kan dalam usaha peningkatan Ke-mampuan Keuangan Daerah Send-iri (KKDS). Dimana KKDS ini sangat penting untuk mendanai kegiatan langsung/belanja langsung yang menyentuh Program Pro Rakyat yang inovatif seperti pada Bidang Pendidikan, Kesehatan, Kemiskinan dan Ekonomi Kerakyatan.

Salah satu peran dan daya dukung peningkatan PAD ini di-peroleh melalui proses penyeder-hanaan pelayanan perijinan pada Dinas Perijinan, yang mana terlihat pada tahun 2011 terjadi lonjakan permohonan sebesar 11.719 per-mohonan dan diterbitkan sebanyak 10.436 ijin dalam kaitannya dengan investasi terutama dalam bidang in-dustri pariwisata. Hal ini juga yang meningkatkan kontribusi dalam hal pajak dan retribusi pembangunan daerah serta peningkatan lowon-gan pekerjaan.

Berdasarkan data dari Dinas Nakertransos bahwa angkatan kerja dari tahun ke tahun selalu mengal-ami peningkatan, pada tahun 2005 jumlah angkatan kerja sebanyak 363.375 orang dan pada tahun 2012 menjadi 455.99 orang. Walaupun jumlah angkatan kerja mengalami

peningkatan, namun penganggu-ran dari tahun ke tahun mengalami penurunan, dimana pengangguran pada tahun 2005 sebanyak 47.209 orang menjadi 16.840 orang pada tahun 2012. Untuk lebih jelasnya perbandingan angkatan kerja dan pengangguran di Kota Denpasar dari tahun 2005 – 2012 dijelaskan dalam tabel berikut:

Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa angkatan kerja mengalami peningkatan setiap ta-hunnya, untuk itu diperlukan upa-ya-upaya strategis yang mensiner-gikan antara pemerintah, swasta dan masyarakat untuk menekan tingkat pengangguran di Kota Den-pasar. Adapun beberapa program yang dilakukan oleh pemerintah melalui dua strategi yaitu ; 1. Mem-fasilitasi lowongan pekerjaan, dan 2. Menumbuhkan wirausaha muda sebagai upaya dalam menciptakan lapangan pekerjaan. Memfasilitasi lowongan pekerjaan antara lain sebagian program beri-kut :

1. Mendorong pihak swasta me-nyelenggarakan sekolah pen-didikan keahlian. Kebijakan ini khusus dalam bidang pari-wisata yang disebabkan pasar kerja bidang pariwisata yang sangat tinggi, untuk melaku-kan investasi, mengembang-kan, dan meningkatkan mutu sekolah pendidikan keahl-ian. Memberikan keringanan pembiayaan pencari kerja kepariwisataan ini dalam hal kapal pesiar untuk mendapat-kan Kredit Tanpa Agunan me-

lalui LPD.2. Bursa kesempatan kerja (job

fair) yang bertujuan memfasil-itasi bertemunya penyedia lapangan kerja dengan pen-cari kerja yang dilaksanakan setiap tahun. Program ini bertujuan untuk membantu calon tenaga kerja untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensinya secara tepat dalam satu tempat, dan ketiga membantu perusa-haan yang ikut serta dalam menjaring karyawan dengan kompetensi tinggi sebagai sumber asset intangibles.

3. Bursa kerja on line untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang lowongan kerja yang ada, berupa seperangkat komputer layar sentuh yang ditempatkan di swalayan tiara dewata, Universitas Udayana, Universitas Warmadewa, Undiknas, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kota Denpasar dimana informasi tersebut sangat up to date karena menggunakan jaringan internet.

4. Informasi lowongan kerja lewat sms dengan bekerja sama dengan salah satu pro-vider tujuannya untuk memu-dahkan para pencari kerja dimana si pencari kerja tidak usah mondar mandir datang ke perusahaan-perusahaan untuk mencari lowongan ker-ja tapi lewat hp yang dimiliki

Page 9: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

16 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 17

dengan nomor yang telah masuk dalam data base akan diberikan info tentang peru-sahaan yang membutuhkan sesuai kompetensi yang di-perlukan.

Menumbuhkan wirausaha muda sebagai upaya dalam men-ciptakan lapangan pekerjaan an-tara lain dengan kegiatan lomba

wirausaha muda yang bertujuan untuk mendorong tumbuhnya jiwa kemandirian pemuda dan mencip-takan wirausaha-wirausaha muda yang mumpuni dalam melaku-kan proses perencanaan bisnis ide kreatif secara matang, serta menghasilkan produk kreatif dan implementasinya di lapangan. Ad-anya proses pembelajaran lanju-tan dengan mengajak calon-calon

wirausaha muda dalam rumah pe-rubahan Rhenald Kasali, expo en-terpreneurship, talk show, sharing session dengan pengusaha yang telah sukses di bidang atau usah-anya. Tujuan daripada program ini sebagai solusi atau alternatif dalam mengatasi pengangguran di Kota Denpasar dengan harapan mampu membuka usaha baru dan “men-ciptakan lapangan kerja”.

Upaya-upaya terse-but ternyata membuah-kan hasil yang cukup m e n g ge m -b i r a k a n , d i m a n a tingkat pen-ga n g gu ra n di Kota Den-pasar dari tahun ke ta-hun selalu mengalami penurunan, w a l a u p u n d e s a k a n u r b a n i s a s i yang cukup

meningkat ke Kota Denpasar. Pada tahun 2005 tingkat pengangguran di Kota Denpasar sebanyak 47.209 orang, dan pada tahun 2012 menu-run menjadi 16.840 orang.

Seperti yang disampaikan diatas bahwa PAD juga diarahkan untuk permasalahan penanganan kemiskinan dan penyandang ma-salah sosial di Kota Denpasar. Pe-nyandangan masalah sosial selain

ditangani oleh Dinas Nakertran-sos juga dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Kesejahteraan Keluarga Sejahtera (BK3S) yang setiap ta-hun secara rutin memberikan ban-tuan berupa beasiswa miskin, kursi roda, tongkat, alat bantu dengar, serta program-program penguatan mental dan juga bekerja sama den-gan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahan-perusahaan yang ada di Kota Denpasar. Pemkot Den-pasar juga membuka sekolah autis bagi keluarga kurang mampu.

Permasalahan kemiskinan di Kota Denpasar digambarkan sebagai mereka yang kekurangan materi, rendah dalam pemenuhan kebutuhan sosial, serta rendahnya penghasilan mereka.

Dari grafik diatas, menunju-kan bahwa RTM di Kota Denpasar mengalami penurunan setiap ta-hunnya. Data pada tahun 2012 jumlah rumah tangga miskin (RTM) di Kota Denpasar 1,996 RTM atau 0,3 % dari seluruh jumlah pen-duduk kota yaitu 788.445 (Sensus penduduk 2010, BPS) yang tersebar di seluruh wilayah Kota Denpasar.

Masalah kemiskinan meru-pakan suatu permasalahan yang luas dan kompleks sehingga mem-butuhkan kebijakan serta program yang terpadu, terencana dan ber-kesinambungan sehingga upaya penanggulangan kemiskinan yang akan dilakukan benar-benar tepat sasaran dan tepat tujuan. Kebijakan peningkatan pendapatan dan kes-empatan kerja ditindaklanjuti den-gan program sebagai berikut :

Grafik6.Indeks Pembangunan Manusia (n 2007-2011

Sumber : Bappeda dan BPS Kota Denpasar, 2007 dan 2011

1. Program Revitalisasi Pertanian Perkotaan (Urban Farming )

2. Program Pengembangan UMKM

3. Program Peningkatan Peran Sector Perdagangan, Hotel dan Restoran serta Membangun Jejaring dengan UMKM

4. Peningkatan Investasi : Melanjutkan Regulasi dan Pengembangan Daya Saing

5. Revitalisasi pasar tradisional.

daerah kunjungan wisatawan. Tidak hanya pertumbuhan eko-nomi Kota Denpasar saja yang mengalami penurunan, namun devisa pariwisata provinsi Bali juga mengalami penurunan. Salah satu indikator pertum-buhan menunjukkan income perkapita (PDRB perkapita Atas Dasar Harga Berlaku) masyarakat Kota Denpasar pada tahun 2011 sebesar Rp. 17.220.000,00. Ini menunjukkan, income perkapita masyarakat yang terus mening-kat dari tahun sebelumnya, di-

Untuk mengukur tingkat kemajuan ekonomi di suatu dae-rah, salah satu indikator penting yang dapat digunakan adalah pertumbuhan ekonomi. Dalam kurun lima tahun terakhir per-tumbuhan ekonomi yang dica-pai Kota Denpasar mengalami kenaikan dan perlambatan. Laju pertumbuhan ekonomi pada ta-hun 2006 menurun sampai pada titik 5,88% atau paling rendah dari periode 2005-2010, hal ini disebabkan oleh faktor ekono-mi global terhadap Bali sebagai

Walikota Denpasar sebagai keyote speaker Reformasi Birokrasi pada Pameran, Konferensi & Pertemuan Pemangku Kepentingan 2012, 27-29 Agustus 2012 di Hotel Bidakara, Jakarta

Page 10: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

18 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 19

tunjukkan dengan grafik PDRB perkapita di bawah ini.

Sebagaimana diketahui perekonomian Kota Denpasar se-bagian besar dipengaruhi oleh bi-dang pariwisata, dimana bidang ini sangat dipengaruhi oleh situasi dan kondisi ekonomi global. Jadi untuk memperkuat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan income perkapita masyarakat, Pemerintah Kota Denpasar menetapkan ekono-mi kreatif sebagai salah satu sistem pengembangan ekonomi yang masih sangat berdekatan dengan bidang pariwisata. Dalam artian lebih meningkatkan kemampuan sumber daya manusia Kota Den-pasar untuk dapat mengeksploitasi pikirannya dan mengembangkan bakat, minat dan talentanya dalam bidang ekonomi. Dengan demikian diharapkan timbul kreator-kreator yang berjiwa wirausaha yang dapat menghasilkan produk-produk kre-atif yang kompetitif dan memiliki daya saing tinggi. Hal ini dimaksud-kan untuk mempersiapkan penam-bahan atau pengembangan sektor industri selain industri pariwisata. Sehingga untuk jangka panjangnya pertumbuhan ekonomi Kota Den-pasar tidak hanya bertumpu atau ketergantungan pada sektor pari-wisata tetapi bertumpu kepada beberapa sektor antara lain sektor industri kreatif. Sektor industri kre-atif inipun diarahkan pada konsep pengembangan budaya unggulan yang telah memiliki akar nilai bu-daya yang kuat.

Pengembangan ekonomi kreatif sangat dekat dengan peng-

galian potensi usaha yang berba-sis kearifan lokal yang ada di ma-syarakat. Ekonomi kreatif muncul sebagai kolaborasi antara potensi kearifan lokal dan potensi global yang menghasilkan ide kreatif ma-syarakat.Pilihan terhadap pengembangan ekonomi kreatif di Kota Denpasar bertujuan untuk membesarkan dan mengembangkan usaha mikro, ke-cil dan menengah yang memberi-kan ruang ekspresi kepada pelaku-pelaku industri kreatif (seni, anima-si, design, musisi, cinematography, fotography, kuliner, arsitektur, fash-ion, dsb). Selain itu melalui eko-nomi kreatif ini bisa dilakukan dise-mua bidang termasuk seni budaya. Melalui ekonomi kreatif pengusaha kecil diharapkan mampu bersaing merebut pasar. Keberadaan koperasi dan LPD mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam pertumbuhan industri kreatif dan ekonomi mikro dimas-ing-masing wilayah. Pemkot terus berupaya menggali dan melestari-kan kearifan lokal yang menjadi an-dalan Bali. Untuk menumbuhkem-bangkan dan memperkuat posisi ekonomi kreatif di Kota Denpasar ditunjukkan dengan menggelar kegiatan berbagai festival seperti Denpasar Festival (Denpasar Food Heritage, Endek and Songket Heri-tage), Pesona Serangan (edukasi lingkungan), Sanur Village Festival, Festival Layang-layang, Maha Ban-dana Prasada (Seni dan Sastra), Tumpek Landep (industri logam), Tumpek Kandang (kontes sapi bali dan hewan), Tumpek Krulut

(gamelan tradisonal/langka), Saras-wati Book Fair (bursa buku), Fes-tival Ogoh-ogoh, Omed-omedan, Pasar Lais Meseluk, Pementasan Seni Mingguan, Parade Ngelawa-ng Anak-anak, Pesta Kesenian Bali Denpasar Parade Gong Anak-anak, Dewasa, dan Wanita dan lainnya. Agenda event ini dilaksanakan se-cara rutin setiap tahun.Ada event-event tertentu yang dibangkitkan dari interpretasi dan revitalisasi kearifan lokal, sehinga nilai-nilai tersebut masih sesuai pada era sekarang. Dengan adanya event-event tersebut melahirkan komunitas-komunitas kreatif, yang banyak menghasilkan produk kre-atif, baik berupa handycraft, tekstil, design, fashion, fotografi, seni ani-masi, seniman anak-anak dan lain-lain. Selain program-program peningka-tan dan saing ekonomi yang berim-plikasi pada peningkatan pendapa-tan per kapita, pemerintah Kota Denpasar juga memberikan ak-sesibilitas dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Dalam bidang pen-didikan, pemerintah Kota Denpasar memberikan apresiasi terhadap siswa-siswi berprestasi yang mem-peroleh nilai tertinggi dalam Ujian Nasional dan memberikan bea-siswa kepada siswa kurang mampu agar memperoleh pendidikan yang layak. Aksesibilitas bidang kesehat-an dilaksanakan dengan merevital-isasi puskesmas melalui peningka-tan pelayanan berstandar ISO, dan memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat.

Berbagai program pemban-

gunan yang dicanangkan meng-hasilkan kemanfaatan bagi ma-syarakat yang ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pembangunan manusia merupakan model pem-bangunan yang bertujuan untuk memperluas peluang penduduk dapat hidup layak. Tujuan terse-but akan dapat tercapai jika setiap orang memperoleh peluang seluas – luasnya untuk hidup sehat dan panjang, untuk berpendidikan dan keterampilan serta mempunyai pendapatan yang diperlukan untuk hidup. Secara keseluruhan tingkat

pencapaian pembangunan ma-nusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Denpasar selama periode 2005-2011 menunjukkan peningkatan. Hal ini terlihat dari meningkatnya IPM sebagai indikator pencapa-ian pembangunan manusia di Kota Denpasar.

Pada tahun 2011, IPM Kota Denpasar mencapai 78,31, dan dari tahun ketahun menjadi peringkat pertama di Provinsi Bali.

VI. PENUTUP

Ada beberapa langkah-langkah dalam perencanaan dan implementasi reformasi birokrasi menuju Good Governance di Kota Denpasar yang merupakan tahapan untuk mensinergikan ketiga pilar pembangunan yang secara simul-tan dan sustainabel (berkelanjutan) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan dan keg-agalan dalam melaksanakan lang-kah demi langkah perencanaan dan

Walikota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra saat menjadi narasumber pada Seminar Nasional Indikator Kunci Keberhasilan Implementasi e-Government Indonesia di Auditorium Setwapres RI Jakarta

Page 11: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

20 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 21

Kata reformasi sam-pai saat ini masih menjadi idola atau

primadona yang didambakan perwujudannya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang diarahkan pada terwujud-nya efisiensi, efektivitas, dan clean government. Reformasi ini diarahkan pada perubahan masyarakat yang termasuk di-dalamnya masyarakat birokrasi, dalam pengertian perubahan ke arah kemajuan. Dalam penger-tian ini perubahan masyarakat diarahkan pada development Development adalah perkem-bangan yang tertuju pada ke-majuan keadaan dan hidup ang-gota masyarakat, dimana kema-juan kehidupan ini akhirnya juga dinikmati oleh masyarakat. Den-gan demikian maka perubahan masyarakat dijadikan sebagai peningkatan martabat manusia, sehingga hakekatnya peruba-han masyarakat berkait erat dengan kemajuan masyarakat. Dilihat dari aspek perkemban-gan masyarakat tersebut maka terjadilah keseimbangan antara tuntutan ekonomi, politik, sos-ial dan hukum, keseimbangan

antara hak dan kewajiban, serta konsensus antara prinsip-prinsip dalam masyarakat

Pengertian reformasi bi-rokrasi sebagai suatu usaha perubahan pokok dalam suatu sistem birokrasi yang bertujuan mengubah struktur, tingkah laku, dan keberadaan atau ke-biasaan yang telah lama.

Dari pengertian ini, maka reformasi ruang lingkupnya ti-dak hanya terbatas pada proses dan prosedur, tetapi juga men-gaitkan perubahan pada tingkat struktur dan sikap tingkah laku. Arah yang akan dicapai reforma-si antara lain adalah tercapainya pelayanan masyarakat secara efektif dan efisien.

Istilah efektivitas dan efisiensi merupakan konsep en-gineering yang diadaptasi dari sektor privat, yang kemudian dalam perkembangannya diter-apkan dalam sektor publik yakni pemerintah. Apabila membi-carakan efektivitas dan efisiensi maka harus dihubungkan den-gan sasaran dan tujuan yang in-gin dicapai dari kegiatan terse-but.

Dalam pelayanan publik apa-bila kedua hal diperbandingkan maka efektivitas jauh lebih pent-ing dari efisiensi. Suatu pelay-anan publik yang tidak efisien masih dapat dimaklumi sepan-jang pelayanan itu efektif bagi masyarakat.

Efektivitas dapat dilihat dari 3 pendekatan yakni

• Pendekatan Sasaran (goal approach), mengukur efekti-vitas dari segi output.

• Pendekatan Sumber (system resource approach), melihat dari inputnya

• Pendekatan Proses (process approach), yakni menekank-an pada faktor internal or-ganisasi publik, seperti efisiensi dan iklim organisasi.

Sementara itu Birokrasi diartikan sebagai kekuasaan atau pen-garuh dari para kepala dan staf biro pemerintah. Dalam penger-tian selanjutnya birokrasi adalah pegawai pemerintah, yang men-jalankan dan menyelenggara-kan tugas yang ditentukan oleh konstitusi, menjalankan pro-gram pembangunan, pelayanan

REFORMASI BIROKRASI MENUJU PELAYANAN EFEKTIF DAN EFISIEN KEPADA

MASYARAKAToleh : Widiana

implementasi good governance, bertumpu pada kemampuan untuk mengenali atau mengetahui berb-agai permasalahan yang berkem-bang, baik tantangan dan peluang-nya serta ancaman dan kekuatan yang dimilikinya. Langkah-langkah ini dilaksanakan secara berta-hap, langkah demi langkah untuk memastikan tahapan tersebut dapat berjalan dengan baik serta mendapat legitimasi dan dukun-gan. Aktivitas ini harus dilakukan secara proaktif dalam hal :1. Reintrepretasi merupakan langkah awal yang dilakukan untuk dapat mengetahui permasalahan dan tantangan utama yang menjadi isu di masyarakat serta untuk men-getahui dan meningkatkan daya du-kung lingkungan dan kemampuan operasional (kapasitas) yang dimil-iki, serta potensi kearifan lokal yang mampu menjadi spirit (landasan filosofis) terhadap perubahan. Re-interpretasi ini juga merencanakan program-program atau kegiatan yang inovatif dan kreatif untuk dapat meningkatkan kemanfaatan masyarakat (Public Value). Reintegrasi merupakan langkah se-lanjutnya yang sangat strategis dan membutuhkan perhatian khusus untuk menggabungkan daya du-kung lingkungan dan kemampuan operasional (kapasitas). Upaya ini dilakukan dengan memobil-isasi penarikan kewenangan serta mendistribusikan proaktif ke-wenangan tersebut kepada lem-baga yang tepat. Aktivitas ini juga harus dilakukan dengan pendeka-tan lintas sektoral secara holistik agar tidak terjadi tumpang tindih

dan tidak merasa kehilangan ke-wenangan dengan tujuan untuk memastikan proses reintegrasi ini dapat berlangsung dengan baik. Reintegrasi ini juga merupakan langkah yang penting untuk mem-pertemukan antara kewajiban dan pelayanan (Sewaka Dharma). 2. Adaptasi merupakan proses reintegrasi atau proses peruba-han pelayanan yang dilaksanakan di masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kemanfaatan ma-syarakat (public value). Peningka-tan tersebut dilaksanakan melalui memobilisasi program dengan me-manfaatkan teknologi informasi, membangun kerjasama (incorpo-ration product), dan community based development (pembangu-nan berbasis kelompok-kelompok masyarakat). Adaptasi kearifan lo-kal “sewaka dharma” di masyarakat merupakan perubahan paradigma terhadap pelayanan, diharapkan mampu menjadi alat kontrol dan respon masyarakat terhadap pro-gram dan perbaikan pelayanan se-cara terus menerus, yang berdam-pak pada peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan untuk memperkuat sistem peny-elenggaraan good governance. Tahapan-tahapan di atas tersebut bukan untuk memecahkan perma-salahan saat ini saja, mengingat kondisi masyarakat yang bersifat dinamis sehingga tahapan ini akan tetap berjalan yang disesuaikan dengan perkembangan dan peruba-han tantangan yang berkembang pada saatnya. Langkah-langkah tersebut mencerminkan pemeli-haraan pola pembangunan sebagai

sebuah sistem yang saling meleng-kapi, memelihara dan memperbaiki motivasi sebagai upaya menyeim-bangkan antara tantangan dan pe-rubahan.

Langkah-langkah pemeli-haran pola pembangunan di atas tidak stabil dalam penyelenggara-annya disebabkan karena mengha-dapi tantangan dalam kondisi yang berkembang. Yang tidak berubah adalah daya dukung spirit atau lan-dasan filosofinya yang menjadi ide sentral dari pencapaian keman-faatan masyarakat, motto : “Sewa-ka Dharma” yaitu melayani adalah

kewajiban.

“Kami belumlah sempurna tetapi tetap berupaya”

Page 12: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

22 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 23

publik, dan penerapan kebijakan pemerintah, yang biasanya dise-but pegawai Sipil

Birokrasi dalam pengertian kes-eharian selalu dimaknai institusi

resmi yang melakukan fungsi pelayanan terhadap kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Segala bentuk upaya pemerin-tah dalam mengeluarkan produk kebijakannya semata-mata di-maknai sebagai manifestasi dari fungsi melayani orang banyak. Walaupun persepsi ini mengand-ung titik–titik kelemahan, namun sampai saat ini pemerintah yang diwakili oleh institusi birokrasi tetap saja diakui sebagai mo-tor penggerak pembangunan. Pemaknaan birokrasi sebagai

organ pelayanan bagi masyara-kat luas tentu merupakan pe-maknaan yang bersifat idealis, dan pemaknaan ideal terhadap fungsi pelayanan yang diper-

ankan birokrasi tidaklah bisa menjelaskan orientasi birokrasi.

Pola patron-client yang kental menjadikan ciri birokrasi men-jadi berdampak mematikan ini-siatif masyarakat, kualitas pelay-anan masyarakat menjadi tidak efisien, karena praktek birokrasi yang terlalu hirearkis sehingga keputusan selalu ada di peja-bat atas. Hal ini akan berakibat juga kreativitas, inisiatif dan si-kap kemandirian birokrasi dalam memberikan pelayanan menjadi kurang, sehingga pelayanan dini-

lai oleh masyarakat menjadi lam-ban dan berbelit-belit. Segi yang lain terjadilah pelayanan yang high cost karena agar cepat cli-ent diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang sengaja dibuat agar menyulitkan pelanggan.

Birokrasi di Indonesia masih tampak menjaga jarak sosial (social distance) yang terlalu jauh dengan kelompok sasaran-nya yakni publik dan pengguna jasa layanan, sehingga rakyat nyaris dalam situasi yang tidak berdaya (powerless) dan tidak memiliki pilihan. Dengan kondi-si yang demikian itulah maka penerapan organisasi pelayanan publik yang berorientasi pada kemanusiaan akan sulit dilaku-kan. Budaya dasar birokrasi leb-ih banyak bersandar pada etos feodalisme.

Lalu pertanyaanya bagaimana upaya yang dilakukan agar bi-rokrasi mampu melaksanakan misi utama yakni memberikan pelayanan secara efektif dan efisien kepada masyarakat.

Jawabannya harus dengan melakukan perubahan atau reformasi, bukan saja terba-tas pada proses dan prosedur, tetapi juga mengaitkan peruba-han pada tingkat struktur, sikap dan tingkah laku / etika. Upaya reformasi yang berkaitan den-gan proses dan prosedur relatif lebih mudah dilakukan, karena sebagian besar berkait den-gan proses adminiistrasi, akan

Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi saat berada di Ruangan Press Room saat memberikan arahan tentang efektifitas dan efisiensi Pelayanan Publik.

tetapi yang lebih fundamental adalah bagaimana melakukan perubahan sikap dan perilaku, sehingga birokrasi sebagai me-sin pemerintah dapat berjalan dengan baik menuju ke tujuan yakni meningkatnya kesejahter-aan masyarakat tanpa melaku-kan hal-hal yang tidak baik yang bertentangan dengan moral dan etika.

Dimensi etika berkaitan den-gan skill based issues yang sela-ma ini kurang tersentuh sebagai wacana perubahan. Terlebih di Indonesia dimana masyarakat-nya adalah masyarakat pater-nalistik yang banyak bergantung pada dimensi para pemimpin se-bagai panutan, termasuk didala-mya dalam melakukan tugas pe-nyelenggaraan negara.

Dalam konteks ini etika meru-pakan nilai-nilai moral yang mengikat seseorang atau seke-lompok orang dalam mengatur sikap, perilaku tindakan dan uca-pannya dalam melaksanakan tu-gas, kewenangan dan fungsinya. Suatu profesi selalu memerlukan landasan etika yang menjadi acuan untuk bertindak anggot-anya sehingga citra, kehormatan dan eksisitensinya terjaga.

Pernyataan moral merupakan sesuatu yang normatif, pernyata-an normatif berarti mengandung penilaian apa yang baik dan apa yang buruk. Makna etika men-gandung moral, keinginan untuk maju, semakin sejahtera dan se-makin makmur dan hidup tera-

tur damai, sebagai perilaku, baik masyarakat dan negara.

Oleh karenanya maka setiap pe-nyelenggara negara harus be-rakhlak mulia, tepat janji, jujur, disiplin, adil, taat hukum, hati-hati dan cermat, sopan santun, dan kesetaraan. Untuk dapat melakukan itu maka perubahan cara berfikir birokrasi harus di-lakukan.

Perubahan etika ini akan berkai-tan dengan perubahan budaya organisasinya yakni budaya yang diperlakukan sebagai sikap dan perilaku individu dan kelom-pok aparatur negara yang dilan-dasi oleh nilai-nilai yang diyakini kebenarannya dan telah men-jadi sifat serta kebiasaan dalam melaksanakan tugas pekerjan-nya setiap hari. Pelaksanaan budaya kerja ini seharusnya di-lakukan sebagai langkah awal dalam melaksanakan reformasi birokrasi.

Birokrasi sebagai komponen pemerintah harus dikembalikan lagi untuk hanya terfokus ke-pada fungsi, tugas prinsip pelay-anan publik (public service). Birokrasi harus netral dan bukan sebagai alat politik, sehingga ia bebas untuk bersinergi dan berinteraksi dengan customer’s oriented yang pada hakikatnya adalah kepentingan pelayanan untuk masyarakat. Netral dalam arti siap menjadi pelayan pub-lik yang bebas dari intervensi kekuatan politik.

Untuk melaksanakan konsep etika sebagaimana tersebut dia-tas maka ada beberapa strategi yang mesti dilakukan yakni:

1. Membangun iklim etika dalam organisasi publik, strategi ini mengisyaratkan pentingnya membangun perilaku etis aparat publik melalui kekuatan kepe-mimpinan (strong leadership) dalam menciptakan iklim bereti-ka, sehingga etika dijadikan ses-uatu yang bernilai dan mendo-rong upaya ke arah penciptaan komunikasi yang terbuka. Men-gelola etika bukan sekedar mem-buat standar-standar berperilaku dan merekrut pegawai yang berkarakter moral tetapi juga termasuk menganalisis budaya organisasi, kerja sama untuk membangun budaya yang men-jadikan nilai yang tinggi akan in-tegritas etika, mengembangkan kebijakan, prosedur serta sistem yang memungkinkan anggotan-ya mempunyai integritas etika.

2. Mengembangkan Ethics Au-dit, yakni suatu metode untuk menilai standar moral yang di-jadikan pedoman perilaku dalam organisasi dan termasuk pe-nilaian untuk mereview aktivitas orang-orang dalam organisasi.

3. Mengembangkan training program etika pemerintahan, dengan harapan dapat menja-min sosialisasi dan internalisasi etika bagi pegawai. Termasuk didalamnya adalah membangkit-kan semangat moral para aparat untuk menjadikan etika sebagai

Page 13: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

24 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 25

acuan berperilaku melalui komu-nikasi.

4. Mengembangkan standar berperilaku yang membatasi tindakan aparat publik, dengan cara meregulasi standar-standar perilaku yang telah menjadi pri-oritas dalam mengelaborasi ni-lai-nilai dasar moral.

5. Menjamin integritas etika dalam pekerjaan sehari-hari dengan cara menciptakan ling-kungan kerja yang menjamin transparansi dan integritas

etika, rekrutmen dan promosi berdasarkan meryt system dan pertimbangan etika, membuat regulasi, kontrol, dan rotasi ja-batan yang ketat, dan mem-buat kebijakan-kebijakan yang transparan yang dapat memini-malisir konflik.

6. Mengambil tindakan tegas terhadap bentuk-bentuk peny-elewengan.

Dengan demikian maka dimensi etika dalam pemerintahan harus dipahami secara jelas dan benar

bahwa etika adalah disiplin ilmu yang mempelajari prinsip-prinsip moral dan bagaimana prinsip-prinsip moral tersebut dapat diterapkan. Oleh karenanya dalam etika bukan sekedar for-mulasi norma-norma yang akan disepakati bersama akan tetapi juga berbicara mengenai strate-gi aplikasi dan pentingnya aspek manajerial yang akan menjadi-kan etika sesuatu yang dinamis dan realistik.

Walikota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra bersama Dirjen Bangda Kementerian Dalam Negeri, Zaenal Abidin, sebagai pembicara pada Lokakarya Sinkronisasi Pelayanan Perijinan Kota Denpasar, di Enjung Beji Candi Kuning, Tabanan, 17-18 Nopember 2012.

yang lebih baik, makin efektif dan efisien. Isu pokoknya adalah untuk mengatasi buruknya tata kelola anggaran, rendahnya kinerja apara-tur , rumitnya pelayanan public, maraknya korupsi dan patologi bi-rokrasi. Pemerintah Indonesia san-

gat mengapresiasi program refor-masi birokrasi dan momentum yang tepat baru tiba ketika Indone-sia memasuki era reformasi tahun

1998. Sejak itu beragam initiative reform diperkenalkan oleh lem-baga-lembaga pusat dan berbagai pemerintah daerah provinsi, ka-bupaten sampai pemerintah kota. Ada lembaga yang mengedepank-an pendekatan structural, legal, ekonomi dan ada pula daerah yang membenahi SDM, kinerja aparatur sampai perbaikan teknologi, prasa-rana dan sarana. Diantara beberapa pemer-intah kabupaten atau kota yang menunjukkan spirit reformasi bi-rokrasi dengan grend design dan ak-tivasi berbasis pendekatan kultural, Pemerintah Kota Denpasar mem-prakarsai respon secara kreatif dan mengawal Akselerasi Refermasi Bi-rokrasi (ARB) dengan model berba-sis sinergi Budaya Bangsa, kualitas SDM dan Kearifan Lokal . Nilai luhur Pancasila dan kebudayaan nasional di kuatkan, karakter SDM dan ko-munitas yang positif dibangkitkan, kearifan genius budaya lokal dari filosofi, ethos sampai unsure-unsur unggulan diberdayakan sebagai ba-sis dan modal untuk menggerakkan reformasi bagi kesejahtraan.

II. EMPAT BELAS TAHUN REFORMASI BIROKRASI INDONESIA (1998-2012)

MODEL AKSELERASI REFORMASI BIROKRASI SINERGI BUDAYA BANGSA, SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEARIFAN LOKAL PEMERINTAH KOTA DENPASAR

I PENDAHULUAN

Secara universal, program Reformasi Birokrasi yang dikenal dengan Civil Sevice Reform sudah dikembangkan sejak tahun 1980-an . Program ini bukan semata un-tuk negara terbelakang atau dunia

berkembang, melainkan juga ber-laku bagi negara-negara maju den-gan ekspektasi mempercepat ter-wujudnya negara sejahtra dengan konsep tata kelola pemerintahan

Kelompok Ahli Pembangunan Kota Denpasar Memberikan Keterangan Pers Sebelum Pelaksanaan Pra Seminar Akselerasi Reformasi Birokrasi.

Oleh : I Wayan Geriya

Page 14: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

26 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 27

Empat belas tahun pelak-sanaan reformasi birokrasi dapat diidentifikasi beragam kemajuan, potensi dan modal yang mampu dibangun dan dikedepankan me-liputi: (1) Empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara yang memperoleh penguatan, yaitu NKRI, Pancasila, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika, (2) berbn-agai capaian seperti desentralisasi dan otonomi daearah serta arah menuju good, clean and welfare governance; (3) basis hukum dari Tap MPR RI XI/1998, PP, Kepmen sampai Perda dan Perwali: (4) seja-rah panjang melakoni birokrasi dari ranah tradisional, modern sam-pai post modern; (5) basis aneka geniusitas kearifan nasional dan lokal terkait jiwa budaya dan kara-kter positif Sumber Daya Manusia (SDM). Beragam isu dan masalah dalam dinamika reformasi birokrasi secara politik,budayawi dan manu-siawi : (a) rapuhnya idiologi dan di-torsi aneka nilai, dari moral, etika sampai solidaritas ; (b) paradoks aplikasi reformasi yang mengharap-kan kemajuan versus kemandekan, keruimitan dan kemacetan, (c) poli-tisasi reformasi yang mengabaikan kepentingan umum, pelayanan public dan kecendrungan marsisme ; (d) patologi birokrasi, seperti ko-rupsi , boros, lamban sampain de-gradasi; (e) kerumitan vs harapan baru tentang Reformasi Birokrasi Gelombang II yang lebih estetik, berbudaya dan makin bermakna. NKRI sebenarnya telah menetapkan sasaran jangka pan-

jang reformasi birokrasi, yaitu ter-wujudnya birokrasi pemerintahan yang profesional dan berintegritas tinggi dan menjadi pelayan ma-syarakat tahun 2025. Sasaran jang-ka pendek yang akan diwujudkan tahun 2014 antara lain: (1) Jumlah PNS yang proporsional, (2) SDM Aparatur yang professional; (3) Pemerintahan yang bersih dan be-bas KKN; (4) Pelayanan public yang prima; (5) Birokrasi yang Capable dan Accountable; (6)Peningkatan mobilitas aparatur antar daerah dan antara pusat dan daerah; (7) Perbaikan sistem remunerasi PNS, dll (Purwanto 2012).

III MODEL DAN AKTIVASI AKSELERASI REFORMASI BIROKRASI KOTA DENPASAR

Kementerian Sekretaris Negara, Sekretariat Wakil Presiden Deputi Tata Kelola Pemerintahan, Eddy Purwanto selaku keynote speaker pada pra seminar Akseler-asi Reformasi Birokrasi di Denpasar tanggal 24 Oktober 2012, sangat mengapresiasi bahwa Pemerintah Kota Denpasar, telah secara holistik konsepsual dan berencana meng-gerakkan aktivasi Akselerasi Refor-masi Birokrasi (ARB) dengan fokus pendekatan cultural. Langkah aka-demik dari kegiatan Fokus Group Discution (FGD), pra-seminar sam-pai rencana seminar internasional tentang ARB menyongsong HUT Kota Denpasar tahun 2013, diapre-siasi sebagai gagasan besar dengan road –map bervisi lokal , nasional dan internasional.

Medel ARB berbasis sinergi budaya bangsa , SDM dan kearifan lokal memperoleh penguatan lo-kalitas dan juga tantangan global-isme. Bahwa Kota Denpasar, seperti rumusan pra-seminar dinilai telah cukup maju mengawal ARB dengan merespon secara kreatif melalui maksimalisasi fungsi kearifan local, basis budaya bangsa dan budaya unggulan seperti konsep Sewaka Dharma, Trikaya Parisuda,filosofi Tri Hita Karana menuju satu for-mulasi model ARB yang holistik, transformatif, dan kokoh dalam partisipasi publik. Tantangan prob-lematika aktual dalam ARB meli-puti: kelembagaan, subtansi, relasi politik dengan birokrasi dan tata kelola yang menyangkut: (a) ke-cendrungan struktur yang gemuk; (b) kualitas aparatur, tata laksana, sistem pendukung yang belum opti-mal; (c) Orientasi yang berbeda an-tara politik(politisi) denga birokrasi (birokrat); (d) negosiasi yang terus menerus untuk mempertemukan ragam dan konflik kepentingan; (e) reformasi birokrasi yang tidak per-nah mencapai inti permasalahan tetapi hanya formalitas semata. Pemerintah pusat bertekad mewujudkan sasaran jangka pendek ARB tahun 2014. Pemer-intah Kota Denpasar sebenarnya telah lebih awal melangkah di ta-hun 2008, tatkala penilaian CIBAN (Citra Bakti Abdi Negara) yang men-gantarkan Walikota Denpasar, I B. Rai Dharmawijaya Mantra, SE.,M.Si. mencapai hasil prestasi terbaik. Sejak 2008 dinamika ARB Kota Den-pasar bergerak berkelanjutan se-

cara terbuka, membumi dan siste-matik. Kini sedang dirancang peru-musan kriteria dan indicator ARB secara Holistik berbasis pendekatan ilmiah searah dengan tata nilai uni-versal : iustitia (kejujuran), veritas (kebenaran), probitas (pembuktian ilmiah).

IV R E F L E K S I

Dalam garis besar tam-pak jelas, bahwa Pemerintah Kota Den-

pasar sangat berkomitmen melak-sanakan ARB secara konsepsual,

sitematis dan berkelanjutan dengan domain berskala local, nasional, in-ternasional. Kota Denpasar memi-liki beragam prestasi, potensi dan modal andalan, dari basis budaya bangsa, warisan multikultural, an-eka unsure unggulan, kearifan ge-nius lokal sampai partisipasi semua pihak. Tantangan ARB juga masih beragam dan tidak ringan seperti : orientasi berbeda antara politik dan birokrasi, struktur birokrasi dan kualitas aparatur, konflik kepentin-gan dan aneka distorsib terkait bu-daya kota dan budaya birokrasi.

Pendekatan holistic secara lintas bidang, spirit transformatif berbasis budaya bangsa dan keari-fan lokal yang mencerahkan aneka capaian prestasi yang positif meru-pakan sumber daya dan modal un-tuk mengawal, mengoptimalkan langkah Akselerasi Reformasi Bi-rokrasi (ARB) secara berkelanjutan.

Walikota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra saat berbincang-bincang dengan Deputi Tata Kelola Pemerintahan, Eddy Purwanto Kementrian Sekretaris Negara, Sekretariat Wakil Presiden.

Page 15: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

28 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 29

REFORMASI BIROKRASI APARATUR DI PEMERINTAH KOTA DENPASAR

oleh : BKPP Kota Denpasar

Menjelang akhir tahun 2012 Pemerintah Kota Denpasar cukup banyak mendapat apr-esiasi, salah satu penghargaan tersebut adalah dalam bidang “Reformasi Birokrasi Aparatur”. Hal ini terbukti dari beberapa pernyataan yang dimuat http://

bali.antaranews.com, 12 Oktober 2012, seperti : ICW telah men-gakui bahwa berdasarkan hasil riset, Kota Denpasar menduduki peringkat pertama yang terbaik dari 50 kota yang diteliti tentang penerapan reformasi birokrasi. Secara umum Pemerintah Kota Denpasar sudah mengimple-mentasikan upaya reformasi bi-rokrasi dan “good governnance” secara baik. Hal itu berdasarkan hasil penelitian bersama ICW, UNODC dan TII khususnya pada bidang pelayanan umum dan penarikan pajak.Berdasarkan hasil riset itu kin-erja pelayanan cukup baik dan terjadi peningkatan penarikan pendapatan pajak cukup bagus dengan parameter transparan serta berintegritas. Semen-

tara itu United Nations Office on Drug and Crime (UNODC), mengatakan, pihaknya telah melakukan kajian mendalam

mengenai reformasi birokrasi di dua pemerintahan daerah yakni Pemkot Denpasar dan Pemk-ab Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan.”Hasilnya seperti yang diketahui bahwa Pemkot Den-pasar menerapkan hal itu den-gan baik dan layak untuk ditiru oleh pemerintah daerah lainnya di Indonesia,” ujarnya.

Dari Pemerintah Pusat juga mendapat pengakuan pada saat seminar “Publikasi Hasil Pene-litian Praktik Implementasi Re-

formasi Birokrasi dalam Pence-gahan Korupsi” di Kota Den-pasar. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (Menpan) dan Reformasi Birokrasi (RB), Azwar Abubakar mengatakan, keber-hasilan Pemerintah Kota (Pem-kot) Denpasar dalam mener-apkan reformasi birokrasi layak dicontoh daerah lain di Indone-

Sekda Kota Denpasar A.A. Ngurah Rai Iswara menyematkan tanda peserta diklat kearsipan.

sia. “Pelayanan publik di Kota Denpasar sudah cukup bagus, dan ini harus terus-menerus di-lakukan dengan melakukan ino-vasi dan kreatifitas, sehingga masyarakat akan semakin puas,” katanya.Pemkot Denpasar telah melaku-kan kerja sama dengan MenPAN, KPK, dan BPKP untuk melakukan peningkatan pelayanan publik, serta terbuka dengan arus refor-masi, sehingga dapat mewujud-kan good governance.Kota Denpasar memberikan pembelajaran dan contoh yang dapat diikuti oleh pemerintah pusat maupun daerah, sehingga reformasi birokrasi dan kontri-businya untuk dapat mening-katkan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel. Hal ini diharapkan dapat mengu-rangi praktik-praktik korupsi di birokrasi dan dapat turut men-dorong pembangunan daerah yang berkeadilan dan menye-jahterakan rakyat.Disamping hal tersebut diatas, melalui Short URL: http://me-

trobali.com, 15 Oktober 2012 secara khusus ditegaskan Men-teri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) RI. Azwar Abuba-

kar, saat mengunjungi empat pelayanan publik Kota Denpasar yakni UPT Pengujian Kendaraan Bermotor dengan sistem Drive Thru, Puskesmas IV Denpasar Selatan, Dinas Perijinan, serta Di-nas Kependudukan dan Catatan Sipil, bahwa Pelayanan Publik Kota Denpasar yang betul-betul mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, dan memberikan pelayanan secara transparan dan akuntable, sehingga perlu di dorong terus, sehingga dae-rah lain dapat mengikuti jejak apa yang telah dilakukan Pemkot Denpasar dalam hal pelayanan publik. Pelayanan sistem Drive Thru dalam pengujian kendara-an bermotor di UPT Dishub Kota Denpasar tidak berbelit-belit, sehingga pelayanan yang diberi-kan dalam pengujian kendaraan bermotor begitu cepat. Den-pasar telah memiliki Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan sama dengan rumah sakit swasta maupun Pemerin-tah, sehingga masyarakat tidak semua pergi ke rumah sakit, dan merasakan pelayanan kesehat-an. Puskesmas juga membina lingkungan, sehingga masyara-kat dapat hidup bersih dan sehat dengan melakukan pencegahan.

Dinas Perijinan menerapkan pelayan terpadu satu pintu yang diterapkan Denpasar sangat ba-gus, betul-betul memberikan pelayanan kepada masyarakat. Disamping itu masyarakat ti-dak dimain-mainkan, kontak masyarakat dengan pegawai di back ofice di Dinas Perijinan tidak bertemu langsung, sehing-ga masyarakat tidak dipermai-kan dalam mengurus ijin karena tidak ada kontak langsung. Pada Dinas Perijinan juga ter-dapat pelayanan pengaduan se-hingga masyarakat yang tidak puas dapat mengadu, walaupun tertutup tapi sangat terbuka. Ini bentuk-bentuk yang harus dica-pai, dengan birokrasi memberi-kan pelayanan cepat nyaman untuk semua bidang pelayanan, pendidikan, kesehatan dan peri-jinan.“Masyarakat kita perlu diman-jakan haknya, sudah sewajarnya masyarakat menerima pelayan-an yang semakin hari semakin bagus, karena hampir 50 persen anggaran untuk belanja pega-wai, jadi sewajarnya masyarakat mendapat pelayanan yang se-makin baik.Sementara Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra men-

Page 16: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

30 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 31

gatakan dalam memberikan pelayan publik langsung kepada masyarakat di Kota Denpasar pihaknya terus berupaya mem-perbaiki sistem dengan merubah maindset pegawai.“Ini merupakan program kerja misi dan visi Pemkot Denpasar. Setiap tahun kami terus men-gevaluasi pelayanan publik, sehingga dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepa-da masyarakat. Pelayanan publik yang kita berikan kepada ma-syarakat mudah-mudahan dapat tercapai sesuai dengan apa yang menjadi keinginan masyarakat Kota Denpasar,”. Dalam rangka memberi-kan pelayanan yang baik kepada

masyarakat, Pemerintah Kota Denpasar mencanangkan motto “Sewaka Dharma” yang diartikan “Melayani adalah Kewajiban”. Motto pelayanan publik meru-pakan wacana penting untuk : Mendorong perubahan pola pikir (mind set), Pengaturan diri (self regulation) birokrasi, Alat kontrol publik terhadap kinerja pelayanan publik. Motto pelay-anan publik merupakan bahasa sehari-hari yang pernah dekat di masyarakat Bali. Motto pelay-anan publik sebagai ide sentral yang telah lama berkembang di masyarakat (kearifan lokal) yang penyesuaiannya agar selaras dengan tupoksi pemerintah.

Dalam konsep sewaka

dharma tersebut mengandung unsur pertemuan antara kewa-jiban dan pelayanan, sebagai spirit kontrol aparat birokrasi dan kontrol masyarakat, men-jadi katalisator, mobilisator serta controlling untuk mencapai tu-juan-tujuan kesejahteraan ma-

Kebijakan Implementasi Reformasi Birokrasi di Kota Denpasar

Kondisi yang diinginkan : 1. Kualitas

Pelayanan Publik

2. Kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

3. Profesionalisme SDM Aparatur

4. Konsistensi Regulasi

5. Pengawasan 6. Tata Laksana

PUBLIC VALUE

(KEMANFAATAN MASYARAKAT)

TUJUAN :

GOOD GOVERNANCE

syarakat serta sewaka dharma juga diharapkan mampu menin-gkatkan partisipasi masyarakat.Kondisi pelayanan publik yang diinginkan kami gambarkan sep-erti skema berikut :

Kebijakan difokuskan pada implementasi reformasi birokrasi aparatur di Kota Den-pasar yaitu dalam rangka untuk mencapai kondisi yang diingink-

misalnya terkait dengan prilaku dan etika sebagai abdi masyara-kat, rasa pengabdian sesuai dengan motto sewaka dharma.

Penempatan CPNS yang sudah direkrut juga harus ses-uai dengan kompetensi pendi-dikan yang dimiliki, sehingga mampu untuk mengaplikasikan ilmu yang dimiliki di SKPD tem-patnya bekerja. CPNS tersebut diharapkan mampu memban-gun kinerja baru dalan rangka peningkatan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sewaka Dharma yang dipro-gramkan Pemerintah Kota Den-pasar harus didukung dengan tenaga PNS yang profesional dan memiliki jiwa pengabdian dan melayani kepada masyara-kat. Keberhasilan pemerintahan salah satunya bisa diukur dari tingkat pelayanannya kepada masyarakat.

Untuk menjadikan seorang PNS yang profesional, Pemerintah Kota Denpasar me-lalui Badan Kepegawaian, Pen-didikan dan Pelatihan melak-sanakan beberapa kegiatan pengembangan kemampuan para PNS, Salah satu kegiatan tersebut diperuntukkan bagi pengembangan kepemimpi-

an seperti : Peningkatan mutu kualitas pelayanan publik, Pen-ingkatan kapasitas dan akunt-abilitas kinerja aparatur birokra-si, Peningkatan profesional-isme SDM Aparatur, Konsistensi aturan-aturan, Pengawasan dan Tata Laksana. Kondisi yang di-inginkan seperti tersebut diatas supaya dapat menyentuh lang-sung ke masyarakat sehingga masyarakat dapat merasakan langsung pelayanan sebagai akibat dari adanya reformasi birokrasi tersebut. Masyara-kat dapat merasakan pelay-anan publik secara maksimal menunjukkan bahwa Tata kelola pemerintahan sudah dijalankan dengan baik.

Dalam hal reformasi bi-rokrasi sumber daya aparatur, Pemerintah Kota Denpasar su-dah merencanakan mulai dari perekrutan CPNS. Sejak peren-canaan perekrutan CPNS mulai dari penyusunan usulan formasi CPNS sudah direncanakan sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing SKPD terutama untuk kebutuhan dalam hal pelayanan masyarakat. CPNS yang berhasil direkrut harus memiliki kompe-tensi yang diinginkan, salah sa-tunya memiliki pendidikan yang sesuai dengan formasi yang dibutuhkan. Pendidikan meru-pakan kompetensi awal karena proses selanjutnya seorang PNS harus memiliki kompetensi lain,

Peserta Diklat Kepemimpinan Tingkat III tahun 2012

Page 17: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

32 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 33

nan bagi pejabat struktural. Pemerintah Kota Denpasar su-dah memberikan anggaran un-tuk melaksanakan Diklat kepe-mimpinan bagi para pejabat struktural. Diklat kepemimpinan tersebut dilakukan secara ber-jenjang mulai dari Diklat Kepe-mimpinan Tingkat IV, Tingkat III dan II. Disamping Diklat Kepe-mimpinan bagi pejabat struk-tural juga disediakan anggaran untuk peningkatan kemampuan bagi para tenaga fungsional, terutama tenaga fungsional la-pangan diberikan pendidikan khusus sesuai profesi sehingga dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat bisa lebih profesional.

Pengembangan wawasan

juga diberikan kepada PNS yang bertugas memberikan pelay-anan di kantor terdepan (front office) supaya dalam memberi-kan pelayanan memiliki prilaku dan etika yang baik. Pelayanan kepada masyarakat harus di-berikan secara profesional baik di lapangan maupun di kantor sehingga pembelajaran tentang prilaku dan etika perlu diberikan kepada setiap PNS.

Disisi lain bahkan menjadi hal yang sangat penting bagi para PNS supaya bisa memberi-kan pelayanan yang baik adalah perhatian terhadap penghasilan dan kesejahteraan para PNS. Pemerintah Kota Denpasar su-dah sangat memperhatikan tingkat penghasilan dan tun-

jangan kesejahteraan bagi para PNS. Perhatian yang besar ter-hadap kesejahteraan para PNS sangat mempengaruhi tingkat kinerjanya sehingga berdampak besar terhadap pelayanan yang diberikan kepada masyarakat. Disamping kesejahteraan, hal yang berkaitan dengan Phisik, baik berupa jaminan kesehatan, tunjangan perumahan juga di-perhatikan oleh Pemkot Den-pasar bekerjasama dengan PT Askes dan Bapetarum.

Sementara itu, untuk menjaga supaya Pemkot Den-pasar tetap eksis dalam mem-berikan pelayanan kepada ma-syarakat, melalui Badan Kepega-waian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) selalu melakukan pembi-naan kepegawaian terkait den-gan disiplin pegawai Pemkot Denpasar. BKPP telah memben-tuk Tim Pembinaan Kepegawaian yang terjun ke masing-masing SKPD untuk memberikan pem-binaan kepegawaian khususnya terkait dengan disiplin pegawai. Diharapkan melalui pembinaan ini pegawai dapat lebih mema-hami kedisiplinan dalam mem-berikan pelayanan kepada ma-syarakat.Pendidikan dan Pelatihan Pegawai di Lingkungan Pemerintah Kota Denpasar

untuk meningkatkan kualitas dan kinerja pegawai.

Reformasi birokrasi menjadi hal penting dalam meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah Kota Denpasar den-gan motto Sewaka Dharma yakni melayani adalah kewajiban terus melakukan pembenahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra bersama Wakil Walikota I GN Jaya Nega-ra sangat konsen mewujudkan Good Governance (pemerintah-an yang baik) dengan mengubah pola pikir masyarakat terhadap isu aktual yang berkembang di-masyarakat yaitu lambat, berbe-lit-belit, mahal, persyaratan yang banyak, kurang efisien, tidak efektif, kurang profesional, dan informasi tidak jelas, serta cend-erung memperhatikan produsen dibandingkan substansi. Saat ini masyarakat sangat mengingink-an pelayanan dengan kualitas pelayanan publik, kapasitas, dan akuntabilitas kinerja birokrasi dengan profesionalisme, SDM aparatur dan konsitensi regulasi

untuk terus mewujudkan Good Governance. Untuk itu dalam melaksanakan pelayanan di Kota Denpasar Walikota Rai Mantra menerapkan konsep dasar pelay-anan publik yaitu reintepretasi, reintegrasi dan adaptasi. Rein-tepretasi untuk menafsirkan re-formasi yang tepat untuk diim-plementasikan di daerah seka-ligus berupaya menggali lan-

dasan-landasan yang mendasari kearifan lokal yang berkembang di masyarakat. Reintegrasi yang dilaksanakan Pemkot Denpasar dengan menggabungkan semua aspek yang terdapat dalam kapa-sitas dan sporting dengan me-narik kembali semua kewenan-gan yang terdapat dalam SKPD, sehingga tidak tumpang tindih dengan membentuk lembaga

Gatra Praja

Reformasi Birokrasi Kota Denpasar Layak Di Contoh

Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( MenPan RB) Azwar Abubakar meninjau pelayanan Drive True Dishub Denpasar dengan naik kendaraan.

Page 18: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

34 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 35

baru yaitu Dinas Perijinan. Se-dangkan adaptasi adalah suatu upaya untuk mengubah pola pikir (mindset) birokrasi dengan berpegangan pada motto Sewa-ka Dharma, yang nantinya mam-pu sebagai spirit kontrol bagi birokrasi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelaksanaan Good Governance di Kota Denpasar merupakan suatu bentuk pengadaptasian berupa penggabungan daya du-kung, kemampuan operasional serta motto pelayanan publik sebagai peningkatan kemam-puan operasional untuk men-jalankan kegiatan inovatif yang nantinya diharapkan mencapai tingkat kemanfaatan masyara-kat. Implementasi pelaksanaan Good Governance di Kota Den-pasar dapat dilihat dengan di-capainya berbagai prestasi di bidang pelayanan publik. Salah satunya kesuksesan Pemerintah Kota Denpasar meraih indeks persepsi korupsi terbersih versi Transparancy International In-donesia (TII) dengan adanya ket-erbukaan untuk pemberian jasa pelayanan kepada masyarakat. Kota Denpasar oleh TII, ditem-patkan pada posisi tertinggi se-bagai kota yang dipersepsikan paling bersih dari perilaku ko-rupsi, yang mengungguli 50 kota lain. Survei dilakukan dengan mewawancarai 9237 responden terkait dengan kebijakan pada

Mei - Oktober 2010. Penguatan transparansi ini dimulai ketika Denpasar menandatangani nota kesepahaman dengan Komisi Pemberantasan Korupsi dan Ke-menterian Negara Pendayagu-naan Aparatur Negara dan Refor-masi Birokrasi (Menpan RB) pada 2006 lalu. Penandatangan tahap kedua dilakukan pada Agustus 2009. Tiga pilar yang menjadi inti nota kesepahaman ini antara lain pelayanan publik, kinerja bi-rokrasi dan pengadaan barang. Dalam memberikan pelayan-an Publik melalui Dinas Periji-nan serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dengan terus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Salah satu-

nya saat masyarakat mengurus ijin tersedia pengumuman yang jelas mengenai waktu dan biaya yang diperlukan untuk mengu-rus surat perijinan. Pengurusan akte kelahiran dibutuhkan waktu paling lama satu minggu, serta pembuatan dan perpanjangan Kartu Tanda Penduduk tidak lebih dari satu hari. Hal ini mem-bawa dampak kepuasan bagi masyarakat yang sedang men-gurus suatu ijin maupun urusan birokrasi lainnya. Dinas perijinan yang dibentuk Pemkot Denpasar tak lain untuk memudahkan ak-ses masyarakat dalam mengurus ijin, yang biasanya berbelit-belit, tidak efisien, dan tidak tepat waktu. Hal itu membuat Pemkot

Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( MenPan RB) Azwar Abubakar meninjau pelayanan Puskesmas IV Denpasar Selatan.

denpasar terus melakukan Pem-benahan dalam pengurusan ijin.

Tidak saja melakukan Re-formasi Birokrasi pada bidang pelayanan administrasi kepen-

dudukan, Pemkot Denpasar juga meluncurkan program inovasi melalui Dinas Perhubungan (Di-shub) yakni pengujian kendaraan bermotor (PKB) dengan sistem Drive Thru. Sistem ini adalah bagian dari sistem layanan ma-syarakat khususnya di bidang pengujian kendaraan bermotor.

Sistem baru ini telah dir-

esmikan Wali Kota I.B. Rai Dhar-mawijaya Mantra, pada Februari lalu. Saat peluncuran Wali Kota Rai Mantra yang didampingi Wakil Wali Kota IGN Jaya Negara dan Sekda Kota Denpasar AAN

Rai Iswara langsung menguji pelaksanaan Drive Thru di UPT PKB Dishub Kota Denpasar, mu-lai dari proses pendaftaran hing-ga proses pengujian kendaraan dan proses pembayaran. Dari semua proses pengujian kenda-raan bermotor dengan sistem drive thru, dan bagi masyarakat yang merasa sangat puas ter-

hadap pelayanan yang diberikan dapat menekan tombol sangat puas. Tombol yang disediakan terdiri dari tombol sangat puas, puas dan kurang puas tentang pelayanan ini disediakan untuk

mengetahui tingkat kepuasan mesyarakat terkait pengujian kendaraan bermotor dengan sistem Drive Thru yang meru-pakan satu-satunya di Bali.

Dengan pelaksanaan pen-gujian Drive Thru kendaraan bermotor, pelayanan yang di-berikan lebih transparan. Mulai dari proses pendaftaran hingga

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi MenPan RB) Azwar Abubakar Didampingi Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra mendapat penjelasan Pelayanan Perijinan satu pintu dari Kepala Dinas Perijinan Kota Denpasar.

Page 19: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

36 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 37

pembayaran masyarakat lang-sung bisa mengikuti pelaksa-naan pengujian kendaraan ber-motor. Pengujian Drive Thru lebih mempersingkat waktu hingga 20 menit bagi masyara-kat yang mau menguji kendara-an bermotornya. Disamping itu masyarakat dalam pembayaran hasil uji kendaraan bermotor dapat langsung mengetahui bi-aya pengujian tersebut. Den-gan menggunakan sistem Drive Thru jumlah kendaraan bermo-tor yang diuji mencapai 250/hari. Disamping itu pengujian kendaraan bermotor dengan sistem ini memberikan kenya-manan, kemudahan, keadilan dan transparansi serta kepas-tian waktu bagi pemilik kenda-raan bermotor, serta menjamin akurasi pengujian kendaraan bermotor.

Apa yang telah dilak-sanakan Pemkot Denpasar dalam Reformasi Birokrasi di-hampir semua bidang pelay-anan ini membawa dampak positif, yakni Pemkot Denpas-ar didatangi beberapa Kepala Daerah Bupati/Walikota ham-pir diseluruh Indonesia, untuk melaksanakan study banding, serta menjadikan contoh yang dapat ditiru nantinya untuk per-baikan di masing-masing dae-rah. Tak hanya itu Menpan RB Azwar Abubakar juga melaku-

kan kunjungan langsung untuk mengetahui lebih dekat terkait pelayanan prima Pemkot Den-pasar kepada masyarakat pada Dinas Perijinan, Puskesmas IV Densel, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Pelayan-an Pengujian Kendaraan Bermo-tor Drive Thru. Kunjungan Azwar Abubakar pertama kali meninjau pelayanan Drive Thru Uji Kenda-raan Bermotor Dinas Perhubun-gan Denpasar. Ia yang sempat mengecek sistem ini dengan me-naiki langsung kendaraan ber-motor, mengatakan pelayanan sistem Drive Thru di UPT Dishub Kota Denpasar tidak berbelit-belit, sehingga pelayanan yang diberikan dalam pengujian kend-araan bermotor begitu cepat dan tidak berbelit-belit. Setelah mengunjungi Drive Thru rom-bongan MenPan RB yang didam-pingi Walikota Rai Mantra, Sekda A.AN Rai Iswara dan Pimpinan SKPD mengunjungi Puskesmas IV Densel. Ia menyambut baik Den-pasar telah memiliki Puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan sama dengan rumah sakit swasta maupun Pemerin-tah, sehingga masyarakat tidak semua pergi kerumah sakit, dan merasakan pelayanan kesehat-an. Puskesmas juga membina lingkungan, sehingga masyara-kat dapat hidup bersih dan sehat dengan melakukan pencegah-an. Selanjutnya Azwar Abuba-

kar meninjau Dinas Perijinan, ia mengatakan pelayanan terpadu satu pintu yang diterapkan Den-pasar sangat bagus, betul-betul memberikan pelayanan kepada masyarakat. Disamping itu ma-syarakat tidak dimain-mainkan, kontak masyarakat dengan pega-wai di back ofice pada Dinas Perijinan tidak bertemu lang-sung, sehingga masyarakat tidak dipermainkan dalam mengurus ijin. Pada Dinas Perijinan juga terdapat pelayanan pengaduan sehingga masyarakat yang tidak puas dapat mengadu, walaupun tertutup tapi sangat terbuka. Ini bentuk-bentuk yang harus dica-pai, dengan birokrasi memberi-kan pelayanan cepat nyaman untuk semua bidang pelayanan, pendidikan, kesehatan dan peri-jinan.

Dalam kunjungan dua hari tersebut Azwar Abubakar juga mengatakan Keberhasi-lan Pemerintah Kota Denpasar dalam menerapkan Reformasi Birokrasi di jajaran Birokrasi Pemerintah Kota Denpasar ses-uai dengan hasil riset yang di-lakukan ICW dan TII layak dicon-toh daerah lain di Indonesia.

Apa yang telah dilakukan Pemkot Denpasar terutama dalam mereformasi birokrasi hendaknya dapat menjadi inspi-rasi bagi daerah lain. Demikian juga pelayanan publik di Kota

Denpasar sudah cukup bagus, dan harus terus-menerus di-lakukan dengan inovasi dan kre-atifitas, sehingga masyarakat akan semakin puas. Disamping dari Menpan dan RB, Kesuk-sesan Pemerintah Kota Denpas-ar dalam menekan korupsi juga mendapat apresiasi dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) dengan menja-

Menteri Pedayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( MenPan RB) Azwar Abubakar Didampingi Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra saat meninjau Pelayanan Pembuatan KTP di Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil Kota Denpasar

dikan Pemerintah Kota Denpasar sebagai daerah Percontohan bagi Pemerintah Pusat dan pemerin-tah daerah lainya. UNODC yang bekerjasama dengan Indonesian Corruption Watch (ICW) dan Transparency International Indo-nesia (TII) melakukan penelitian tentang praktik-praktik terbaik implementasi Reformasi Birokra-si dalam pencegahan korupsi di

Kota Denpasar. Selebihnya Men-pan juga mengatakan Pemkot Denpasar juga telah melakukan kerjasama dengan Menpan RB, KPK dan BPKP untuk melakukan peningkatan pelayanan publik, serta terbuka dengan arus refor-masi sehingga dapat mewujud-kan Good Governance. (Purbawa)

Page 20: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

38 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 39

Layanan Prima, Langkah Pencitraan Menuju Reformasi Birokrasi

Untuk mengimplementasi-kan komitmen Pemerin-tah Kota Denpasar mewu-

judkan reformasi birokrasi, telah dibangun pencitraan dengan memberikan pelayanan prima kepada publik. Pencitraan itu terus didorong dengan menye-lipkan dan memadukan kearifan

budaya lokal yang dituangkan dalam motto Sewaka Dharma (melayani adalah kewajiban).

Nuansa pelayanan publik dengan aplikasi Sewaka Dharma saat ini telah dirasakan masyara-kat Kota Denpasar yang kerap mengurus perijinannya di Dinas Perijinan dengan pola pelay-

anan satu pintu. Instansi yang diberi kewenangan mengurusi perijinan ini pun dipadang telah menunjukkan kinerjanya. Meski demikian, Dinas Perijinan terus berupaya mewujudkan pelay-anan yang adil, cepat, murah, mudah, transparan, pasti dan terjangkau, serta meningkat-

Seminar Sehari Motto Pelayanan Publik Pemerintah Kota Denpasar Kerjasama Dinas Perijinan Kota Denpasar dengan Program Pasca Sarjana UNHI Denpasar

kan hak-hak masyarakat dalam pelayanan publik. Dengan upaya seperti itu, diharapkan dapat membangun pencitraan yang positif kepada masyarakat ter-kait pelayanan prima yang di-lakukan pemerintah.

Kinerja Dinas Perijinan se-bagai lembaga yang mempunyai kewenangan menerbitkan periji-nan, memang harus diapresiasi. Dari tahun ke tahun, jumlah ijin yang diterbitkan menunjukkan grafik terus meningkat, bahkan cukup signifikan. Sejak beroper-asi pada tahun 2008, Dinas Peri-jinan telah menerbitkan 8.678 buah ijin dengan total retribusi mencapai Rp 6.066.023.510. Angka capaian pada tahun per-mulaan beroperasinya Dinas Perijinan ini terus mengalami peningkatan sampai pada tahun 2011. Tahun 2011 ijin yang diter-bitkan mencapai 10.436 buah dengan meraup retribusi Rp 7.250.814.858.

Peningkatan itu tak hanya secara kuntitas. Meningkatnya jumlah permohonan dibarengi dengan upaya meningkatkan kualitas pelayanan perijinan. Hal itu tercermin dari hasil sur-vey indeks kepuasan masyarakat (IKM) menunjukkan kisaran IKM berada dalam katagori baik den-gan nilai 76,6. Itu artinya, telah terbangun pencitraan yang baik, sehingga masyarakat memberi-kan apresiasi positif atas kinerja

Dinas Perijinan. Dalam upaya meningkat-

kan kualitas pelayanan periji-nan, Kepala Dinas Perijinan Kota Denpasar, A.A Rai Soryawan, mengakui, setiap tahun jaja-ran Dinas Perijinan senantiasa melakukan terobosan dan inova-si melalui berbagai program aksi baik menyangkut kemudahan persyaratan, percepatan waktu penerbitan, rasionalisasi biaya, serta pendekatan jarak atas lay-anan.

Bahkan untuk tahun 2011, Dinas Perijinan meluncurkan program inovasi “One Day Ser-vice” sebagai upaya percepatan waktu penerbitan perijinan khu-susnya perijinan yang bersifat administrative. Awalnya, layan-an one day service ini mencakup enam jenis perijinan antara lain, SIUP dan TDP perorangan den-gan neraca awal di bawah Rp 50 juta; Surat Ijin Kerja Perawat (SIKP); Surat Ijin Kerja Perwat Gigi (SIKPG); Surat Ijin Kerja Re-fraksionis Optisen (SIRO) dan Legalisir ijin. Pelayanan perijinan one day service ini ditetapkan melalui keputusan Walikota No-mor: 188.45/18/HK/2011 ter-tanggal 25 Januari 2011.

Dalam rangka memban-gun kepercayaan masyarakaat atas penyelenggaraan pelay-anan perijinan yang bermutu serta untuk memberikan per-lindungan atas hak masyarakat

dari penyalahgunaan wewenang dalam penyelenggaraan pelay-anan perijinan, Dinas Perijinan telah menyusun system manaje-men mutu (ISO 9001: 2008) yang diterapkan di lingkungan Dinas Perijinan pada seluruh bidang pelayanan beserta proses pen-dukungnya (kecuali bagi pener-bitan ijin yang melalui proses penangguhan, memerlukan rekomendasi dan kajian teknis dari instansi terkait).

Program inovasi teranyar yang diluncurkan tahun 2012 ini yaitu program pelayanan peri-jinan keliling (Mobile Service). Langkah terobosan ini dimak-sudkan untuk meningkatkan ke-sadaran masyarakat, serta untuk mendekatkan pelayanan periji-nan kepada masyarakat. Untuk tahap awal, layanan keliling ini difokuskan pada pelayanan peri-jinan SIUP khususnya bagi para pedagang di pasar tradisional. Melalui program layanan keliling ini diharapkan mampu mendo-rong pelaku UMKM untuk me-lengkapi usahanya dengan ijin, mengingat ijin usaha merupakan salah satu persyaratan dalam mendapatkaan penguatan mod-al dari perbankan.

Berlakukan Tiga Perda Re-tribusi

Selain terus berupaya membangun pencitraan, Di-nas Perijinan juga terus beru-

Page 21: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

40 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 41

paya meningkatkan raihan re-tribusi guna mendongkrak PAD (Pendapatan Asli Daerah). Me-masuki tahun 2012, Dinas Peri-jinan Kota Denpasar memasti-kan menerapkan tiga peraturan daerah (Perda) yang sebelumnya telah ditetapkan, sebagai tindak-lanjut pelaksanaan UU 28/2009 tentang pajak dan retribusi dae-rah. Ketiga Perda tersebut men-gatur tentang pemungutan re-

tribusi, seperti Perda Nomor 15 tahun 2011 tentang retribusi ijin gangguan (HO), Perda Nomor 16 tahun 2011 tentang retribusi ijin mendirikan bangunan (IMB), dan Perda Nomor 17 tahun 2011 tentang ijin tempat penjualan minuman beralkohol (Mikol).

Pemberlakuan ketiga Perda tersebut diyakini mampu men-dongkrak pendapatan asli dae-rah (PAD) dari sektor perijinan.

Mengingat dalam ketiga Perda yang diberlakukan itu telah di-lakukan penyesuaian besaran tariff dan tata cara penghitun-gan retribusi. Bahkan, dari ketiga jenis retribusi itu retribusi IMB diakui paling potensial untuk menggelembungkan pundi-pun-di PAD Kota Denpasar.

Kepala Dinas Perijinan, A.A Rai Soryawan, didampingi Asisten I Setda Kota Denpas-

Kadis Perijinan Kota Denpasar A.A. Gde Rai Soryawan memberikan penjelasan tentang pelayanan perijinan satu pintu kepada tamu yang berkunjung ke Dinas Perijinan Kota Denpasar.

ar, Ketut Mister, Kabag Hukum Pemkot Denpasar, Made Toya, Kasubbag Pemberitaan Humas Pemkot, Dewa Gede Rai, saat menyosialisasikan penerapan ketiga Perda tersebut, mengakui, pemberlakuan peraturan daerah terkait retribusi ini setelah perda tersebut ditetapkan dan disah-kan, yang sebelumnya juga telah melalui pembahasan cukup alot bersama DPRD Kota Denpas-ar. Karenanya, Dinas Perijinan benar-benar telah siap mener-apkannya.

Sebagaimana diketahui, sebelum diberlakukan Perda 15/2011, penghitungan retribu-si ijin HO ditetapkan berdasar-kan Perda sebelumnya (Perda 7/2005) tentang retribusi ijin usaha dan ijin gangguan. Dan besaran retribusi maksimal yang dapat dipungut sebesar Rp 1.000.000. Dengan diberlaku-kannya Perda 15/2011 ini, terjadi penyesuaian atas variable yang dijadikan dasar penghitungan tariff retribusi. Penerapan tariff telah mempertimbangkan besar modal, jumlah tenaga kerja, luas tempat usaha, lokasi usaha, ka-wasan dan perkiraan gangguan yang ditimbulkan oleh usaha tersebut.

Demikian halnya sebelum ditetapkan Perda 16/2011 ten-tang retribusi IMB, penghitungan besaran retribusi IMB berdasar-kan atas Perda No 6 tahun 2002

tentang ijin bangun bangunan, dan keputusan Walikota No. 608 tahun 2002 tentang penetapan

harga taksiran bangun bangu-nan. Denghan diberlakukannya Perda 16/2011 ini, besaran retri-

Prosedur Pengurusan Perijinan

Page 22: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

42 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 43

PRASEMINAR REFORMASI BIROKRASI

Pemerintah Kota Den-pasar telah mampu me-madukan kearifan buda-

ya lokal dalam reformasi birokrasi. Hal ini dapat dilihat dari pelayanan publik yang telah dilaksanakan

dengan motto Sewaka Dharma (melayani adalah kewajiban) yang ditanamkan disetiap pegawai. Dis-amping juga pelayanan yang dilak-sanakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti waktu pelay-

anan yang jelas demikian juga biaya dan persyaratannya sangat jelas. Demikian disampaikan Deputi Bi-dang Tata Kelola Pemerintah Sek-retarian Wakil Presiden RI, Eddy Purwanto ditemui usai sebagai key-

Dekan Fakultas Sasta Unud Prof. Dr. I Wayan Cika. M.S melakukan pemukulan gong pada Acara Praseminar Reformasi Birokrasi di Auditorium Widya Sabha Prof. IB Mantra Fakultas Sastra UNUD

busi IMB mengacu pada Permen PU No 24 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Ijin Mendiri-kan Bangunan Gedung. Dalam menerapkan Perda IMB ini, se-lain mempertimbangkan luas bangunan, juga mempertim-bangkan fungsi bangunan, kla-sifikasi bangunan, waktu peng-gunaan bangunan dan kegiatan pembangunannya (apakah pem-bangunan baru atau renovasi).

Retribusi tidak hanya dike-nakan terbatas pada retribusi bangunan gedung saja, namun juga retribusi prasarana bangu-nan gedung. Untuk gedung den-gan fungsi keagamaan dan fungsi sosial budaya (bangunan gedung milik negara kecuali bangunan gedung milik negara untuk pelay-anan jasa umum dan jasa usaha) diberikan pembebasan retribusi baik retribusi bangunan gedung dan retribusi prasarana bangu-nan gedung. Sedangkan untuk bangunan rumah tinggal hanya dikenakan retribusi bangunan gedung saja.

Untuk retribusi ijin tempat penjualan minuman beralkohol diakuinya agak berbeda dengan retribusi IMB dan HO yang hanya penyesuaian cara penghitun-gan atas besaran tariff retribusi. Retribusi ijin tempat penjualan minuman beralkohol merupakan retribusi baru yang akan dikena-kan kepada para pelaku usaha penjualan minuman beralkohol.

Besaran retribusi ini tergantung pada klasifikasi jenis tempat minuman beralkohol. Dalam menetapkan besaran tariff retri-busi ijin HO, IMB dan ijin tempat penjualan minuman beralkohol, Dinas Perijinan melibatkan tim pengkaji dari Fakultas Ekonomi UNUD dengan tetap memperha-tikan kemampuan masyarakat, aspek keadilan dan epektifitas pengendalian atas pelayanan.

Embrio terwujudnya refor-masi birokrasi di jajaran birokrat Pemkot Denpasar khususnya di Dinas Perijinan, sejatinya telah terbentuk. Kini perlu upaya ak-selerasi dalam mewujudkan ke-inginan menjadikan reformasi birokrasi dengan memadukan kearifan budaya lokal itu menjadi sebuah model yang dapat ditiru oleh daerah lain di tanah air. Hanya saja, ada setitik ganjalan yang dapat mengganggu upaya yang digencarkan pemerintah, terutama menyangkut sumber daya manusia (SDM) sebagai agen reformasi birokrasi ini.

Pemerintah Kota Denpasar tampaknya masih harus mem-beri perhatian prima, bahkan berani bersikap tegas terhadap subyek palaksana perijinan yang melakukan “perselingkuhan” ke-wenangan dengan masyarakat yang berkepentingan mendapat-kan perijinan. Sejumlah warga (khususnya para pengusaha) yang mengurus perijinan, men-

gakui masih adanya segilintir oknum petugas yang berupaya memanfaatkan situasi. Meman-faatkan peluang untuk kepent-ingan tertentu. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin akan menjadi setitik nila yang merusak susu sebelan-ga. Hanya ulah segelintir oknum dapat mencederai citra pelayan-an yang telah terbangun positif itu menjadi rusak.

Satu hal yang patut men-jadi perhatian serius, adalah, soal ketepatan waktu penyele-saian perijinan. Hingga saat ini masih ada suara-suara sumbang yang justeru mempertanayakan patokan waktu yang diberikan. Namun realitanya masih saja terjadi tarik ulur, sehingga men-imbulkan ketidakpuasan warga atas pelayanan yang diteriman-ya. (GEDE CARMYAKA JAYA)

Page 23: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

44 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 45

note speaker praseminar reformasi birokrasi yang dilaksanakan Pemer-intah Kota Denpasar bekerjasama dengan Fakultas Satra UNUD, Rabu (24/20) di Auditorium Widya Sab-ha, Prof. IB Mantra Fakultas Sastra UNUD. Seminar yang berlangsung sehari dihadiri Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dan Kepala SKPD serta instansi terkait. Selain menghadirkan Deputi Bidang Tata Kelola Pemerintah Sekretariat Wakil Presiden RI, Eddy Purwanto sebagai pembicara, juga meng-hadirkan pembicara dari kalangan akademisi seperti FISIP UGM Yog-yakarta yakni AAN. Ari Dwipayana, Undiksha Singaraja, Fakultas Sastra UNUD dan Undiknas Denpasar.

Reformasi birokrasi yang di laksanakan Pemerintah Kota Den-pasar sudah berjalan dengan baik terlebih lagi dalam pelaksanaan reformasi memadukan kearifan bu-daya lokal. “Saya kira bila reformasi dilakukan dengan memadukan kearifan budaya lokal dalam refor-masi yang dilaksanakan akan lebih terarah sesuai dengan tujuan,” ujar Eddy Purwanto. Reformasi birokrasi yang dipadukan dengan kearifan budaya lokal dapat dilihat dari motto pelayanan yang di ter-apkan Pemerintah Kota Denpasar Sewaka Dharma (melayani adalah kewajiban). “Seharusnya semua pegawai telah memahami motto pelayanan publik yang telah dimil-iki Pemkot Denpasar untuk menin-gkatkan pelayanan pada masyara-kat,” papar Eddy Purwanto. Menu-rutnya mungkin di Indonesia baru Kota Denpasar yang memadukan

kearifan budaya lokal dalam refor-masi birokrasi. Padahal setiap dae-rah di Indonesia memiliki kearifan budaya lokal masing-masing yang mampu dipadukan dalam reformasi birokrasi. “Kami harapkan reforma-si birokrasi yang telah dilaksanakan Pemkot Denpasar agar terus dilak-sanakan secara konsisten,” harap Eddy Purwanto.

Dekan Fakultas Sasta Unud Prof. Dr. I Wayan Cika. M.S men-gatakan pra seminar yang dilak-sanakan sekarang ini salah satu rangkaian seminar dalam menyam-but HUT Kota Denpasar tahun 2013 yang membahas akselersi reformasi birokrasi berbasis kualitas SDM dan budaya bangsa. Puncaknya seminar akan dilaksanakan seminar inter-nasional bulan Januari tahun 2013 dengan menghadirkan pakar-pakar reformasi dari Harvard University. Berbagai perubahan telah dira-sakan di Kota Denpasar sejak refor-masi digulirkan 14 tahun yang lalu. Salah satu perubahan besar dalam reformasi yang dilaksanakan di Kota Denpasar yakni memperbaiki pelayanan publik serta transparasi. Dengan motto Sewaka Dharma di-harapkan Kota Denpasar mampu melaksanakan reformasi dengan baik sehingga tujuan reformasi bi-rokrasi dapat dicapai.

Ketua Panitia Penyelenggara Prof. Dr. I Nyoman Suarka men-gatakan melalui seminar ini dapat memberikan kajian akademis dalam reformasi birokrasi yang dilak-sanakan Pemkot Denpasar. Menu-rutnya pra seminar ini sudah fokus pada akselerasi reformasi birokrasi

berbasis kualitas SDM dan Budaya Bangsa. Ini artinya reformasi yang dilakukan untuk memperbaiki SDM dalam reformasi. (Oka Santosa)

Sejalan dengan perkem-bangan waktu dan din-amika pembangunan,

Tim Penggerak PKK Kota Denpasar di bawah kepemimpinan Ketuanya Ny. I.A. Selly D. Mantra yang didam-pingi Wakil Ketuanya Ny. Antari Jaya Negara dan Ny. Kerti Rai Iswara terus berkreativitas dan berinovasi guna meningkatkan perannya se-bagai motivator, fasilitator, peren-cana, pelaksana, pengendali dan penggerak. Berbagai kegiatan di-lakukan untuk mendukung semua program Pemerintah Kota Den-pasar meningkatkan kesejahteraan masyarakat mulai dari meningkat-kan derajat kesehatan, pendidikan keterampilan, ekonomi keluarga serta kesejahteraan keluarga. Pem-binaan teknis kepada keluarga dan masyarakat dilaksanakan bekerja sama dengan dinas instansi pemer-intah terkait, untuk mutu SDM se-bagai potensi pembangunan kota, demi turut membangun serta me-nolong diri sendiri, menjadi tang-gung jawab pemerintah dan ma-syarakat.

Bidang Kesehatan

Adanya sebuah aktivitas pos pelayanan terpadu (Posyandu) melalui ja-

ringan PKK sangat strategis dalam

upaya membantu program Pemer-intah Kota Denpasar mewujudkan masyarakat yang sehat.

Menurut Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra pelaksanaan program Posyandu ini benar-benar menyangkut upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat luas. Karena pelaya-nan posyandu langsung menyasar masyarakat terbawah mulai dari ibu hamil, balita, dan lansia. “Se-

laras pula dengan upaya pemerin-tah kota (Pemkot) Denpasar dalam memprioritaskan masalah keseha-tan,” ucapnya.

Posyandu yang meningkat-kan peran serta dan kemampuan

masyarakat mengembangkan ke-giatan kesehatan di Kota Denpasar tahun ini menyasar 33 lokasi di em-pat kecamatan. Ini upaya menurun-kan angka kematian bayi (AKB), ibu hamil, melahirkan dan nifas. Selain itu, sebagai wahana pelayanan me-ningkatkan status gizi dan derajat kesehatan. Dalam kegiatan Posyan-du Paripurna Balita dan Lansia kali ini berlangsung pemberian maka-nan tambahan, obat dan vitamin,

pakaian olahraga, pemberian sera-gam PKK, pemberian alat masak, simpan-pinjam serta insentif bagi kader.

Kegiatan Posyandu Paripurna, dapat dimanfaatkan semua ibu dan

DUKUNG PROGRAM PEMERINTAHGerakan PKK Kota Denpasar Terus Berkreativitas Dan Berinovasi

Ny. Selly D. Mantra tampak akrab dengan balita saat pelaksanaan POSYANDU.

Page 24: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

46 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 47

balita, ibu hamil, ibu menyusui ser-ta lansia. “Terlebih kelompok lansia sangat perlu diperhatikan keseha-tannya, akibat kemunduran fisik biologis dan sosiologisnya. Mereka yang di Denpasar juga berkesempa-tan matirtayatra bersama para ka-der Posyandu,” ujar istri Wali Kota Denpasar ini. Metirtayatra meru-pakan salah satu menyeimbangkan fisik dan sipiritual para lansia.

Tidak hanya itu dalam mewu-judkan lingkungan sehat Ketua TP PKK beserta pengurus langsung ter-jun ke pasar-pasar untuk melaku-kan sosialisasi tentang pentingnya lingkungan sehat. Ny Selly Mantra menyatakan bahwa jika kaum ibu yang paling banyak terlibat dalam urusan rumah tangga mau menan-gani limbahnya dengan baik, nis-caya beban permasalahan sampah di Kota Denpasar dapat berkurang. “Sebab sebagian besar sampah perkotaan merupakan limbah ru-mah tangga yang bersifat basah,” jelasnya. Pengolahan yang baik dengan menerapkan prinsip 3R (reduce, reuse dan recycling) dapat menekan sampah yang dihasilkan sehingga beban lingkungan ma-kin berkurang. “Prinsip 3R dengan menekan pemakaian produk dan kemasan secara efesien, menggu-nakan kembali barang yang bisa di-pakai dan mendaur ulang sampah dapat meminimalkan limbah yang dihasilkan,” jelas Ny Selly Mantra.

Salah satunya melalui teknik pembuatan kompos di tingkat ru-mah tangga. ”Teknologi sederha-na ini bisa mendatangkan manfaat ekonomis karena kompos dapat di-

jual,” jelas ibu tiga putra ini. Begitu juga dengan limbah berupa kertas, kaca dan kaleng jika dipilah-pilah dengan baik dapat dijual kembali. ”Jadi dengan pengolahan sampah di RT dengan baik selain melesta-rikan lingkungan juga dapat men-datangkan keuntungan ekonomis,” tegas alumni SMAN 3 Denpasar ini.

Pendidikan Keterampilan

TP PKK Kota Denpasar ti-dak hanya memperhatikan dra-jat kesehatan masyarakat namun juga memperhatikan bagaimana meningkatkan ekonomi masyara-kat melalui pendidikan p e l a t i h a n bagi ibu-ibu rumah tangga yang juga seba-gai anggota PKK desa/kelurahan. B e r b a g a i p e l a t i h a n keterampi-lan telah di-laksanakan untuk ang-gota PKK mulai dari p e l a t i h a n tata rias, p e l a t i h a n m e m b u a t jajan Bali, dan membuat dupa. Me-lalui pelatihan yang dilakukan ini Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny. IA Selly D. Mantra mengharapkan da-

pat membantu ekonomi keluarga. “Melalui pelatihan yang telah di-berikan Kami harapkan ibu-ibu PKK desa/kelurahan dapat membantu ekonomi keluarga,” ujar Ny. Selly. Dengan dimilikinya berbagai kete-rampilan oleh anggota PKK desa/kelurahan mereka dapat meman-faatkan keterampilannya seperti tata rias dengan membuka usaha tata rias. Pendidikan keterampilan yang diberikan juga untuk mening-katkan jiwa wirausaha di kalangan anggota PKK.

Disamping pelatihan kete-rampilan dibidang keterampilan anggota PKK juga dilatih dalam

membuat banten sesuai dengan sastra agama. Dengan mengha-dirkan IB Sudarsana sebagai nara sumber diharapkan anggota PKK

Ny. Ida Ayu Selly D. Mantra didampingi Ny. Kerti Rai Iswara tampak akrab dengan anak-anak balita saat penyerahan Alat Permainan Educatif (APE) tradisional

mengetahui secara benar cara membuat banten disamping seba-gai ajang pelestarian budaya Bali. Sehingga melalui pelatihan mem-buat banten minimal anggota PKK dapat membuat banten untuk kelu-arganya sendiri.

Kreativitas Kunci Bertahanya UMKM

Selain meningkatkan SDM para pengerajin dengan memberi-kan berbagai pelatihan, serta

mengikut sertakan dalam berbagai

pameran baik skala nasional mau-pun internasional, UMKM Kota Denpasar di tuntut untuk terus berkreativas. Karena hal tersebut merupakan kunci bertahannya ke-beradaan UMKM.

Denpasar selain terkenal dengan seni dan budayanya juga dikenal dengan produk textile dan industrinya terutama keindahan endek dan bordir. Untuk mengang-

kat citra endek dan bordir Kota Denpasar, Ketua TP PKK Kota Den-pasar Ny. IA Selly D. Mantra yang juga Ketua Dekranasda Kota Den-

pasar terus inovasi dan mempro-mosikan keberadaan tenun endek khas Kota Denpasar. Hal ini dilaku-kan dengan berusaha terus memo-tivasi para pengerajin / pengusaha kecil yang ada di Kota Denpasar yang merupakan anggota Dekra-nasda Kota Denpasar untuk tum-buh dan berkembang. Peraturan Walikota 065/122/2009 tentang penggunaan endek pada hari Kamis

dan Jumat untuk para pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Den-pasar, ini mejadi salah satu upaya untuk memotivasi para pengerajin

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Ny. IA. Selly D.Mantra bersama Walikota Denpasar I.B. Rai D.Mantra Meresmikan Imperium Endek Kumbasari.

Page 25: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

48 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 49

sehingga dapat lebih berkembang. Tidak hanya itu terobosan lain yang dilakukan Ny. Selly D. Mantra den-gan melaksanakan fashion show yang diikuti oleh ibu-ibu PKK. Bah-kan penggunaan endek diharapkan sampai instansi lain seperti seperti bank, untuk itu terlah dilaksanakan lomba fashion show untuk pegawai bank.

Terus Berinovasi

Untuk meningkatkan kesejah-teraan keluarga TP Kota Den-pasar terus berupaya me-

buat berbagai terobosan dengan

berbagai inovasi. Ditengah gencar-nya gempuran pendatang sehingga tentunya sangat mempengaruhi ke-beradaan lahan-lahan pertanian di Kota Denpasar. Melihat fenomena tersebut Ketua TP PKK Kota Den-pasar Ny. IA Selly D. Mantra yang didampingi Wakil Ketuanya Ny. An-tari Jaya Negara dan Ny. Kerti Rai Iswara mengajak PKK desa/kelura-han untuk meninjau langsung seko-lah lapang. Dimana sekolah lapang yang dibangun Pemerintah Kota Denpasar sebagai upaya pembela-jaran bagi masyarakat kota untuk memanfaatkan lahan sempit. Kebe-

radaan sekolah lapang tidak disia-siakan oleh Ketua TP PKK Kota Den-pasar untuk mengajak PKK desa/lurah untuk dikunjungi. Mengingat PKK desa/lurah memiliki peran be-sar untuk memanfaatkan pekaran-gan rumah yang ada. Disamping untuk menghijaukan pekarangan juga membantu mengurangi pen-geluaran biaya terutama untuk kebutuhan sayur mayur. “Dengan dikunjunginya sekolah lapang Saya harap PKK desa/kelurahan nantinya mau mengembangkan di pekaran-gan rumah masing-masing,” harap Ny. Selly D. Mantra. (GD)

Ny. Selly D. Mantra bersama Ny. Antari Jaya Negara pada acara pelatihan keterampilan membuat banten bagi ibu-ibu PKK bersama Yayasan Dharma Acarya.

No. Nama Penghargaan Instansi Yang memberikan Tahun

1. Penghargaan Kota Layak AnakKementerian Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

2011

2. Satya Lencana Karya Bakti Pembangunan Bidang Koperasi Presiden RI 2011

3. Citra Bakti Abdi Negara (CBAN) Pemerintah Propinsi Bali 2011

4.

Smart City AwardPeringkat I Katagory Smart EconomyPeringkat I Katagory Smart LivingPeringkat II Katagory Smart EnvironmentPeringkat III Katagory Smart Governance

Kementerian Kominfo dan Majalah SWA

2011

5. Green Region Award Kementerian Lingkungan Hidup 2011

6. The Best Performance Taourism AwardKementerian Kebudayaan dan Pari-wisata

2011

7. Citra Pesona Wisata Award Kementerian Kebudayaan dan Pari-wisata

2011

8 Palmes Academiques Pemerintah Republik Perancis 2011

9 Manggala Karya KencanaMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI

2011

10 Pakarti UtamaMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI

2011

Prestasi Kota Denpasar Tingkat Provinsi dan Nasional Tahun 2011

Gatra Prestasi

Page 26: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

50 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 51

11 BKN Award BKN Wilayah X 201112 Kota Terbersih dari Korupsi Masyarakat Transparansi Indonesia 2011

13Nilai Tertinggi Survey Integritas Pelayanan Publik score 7,48

KPK 2011

14. ICT Pura Kementerian Kominfo 2011

15. Indonesia Open Source Award (IOSA) Kementerian Kominfo 2011

16.

Indonesia Tourism Award- The Most Favorite Tourist Destina-

ton Award- The Best Service Tourism Award

Kementerian Pariwisata dan Eko-nomi Kreatif

2011

17. Penghargaan Produksi beras diatas 5 % Menteri Pertanian 2011

18. Juara I Lomba Insus Padi Pemprov Bali 2011

19. Juara Bina Keluarga Balita Kepala BKKBN Pusat 2011

Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara menerima Peng-hargaan Trofi Wahana Tata Nugraha Bidang Angkutan dari Menteri Perhubungan RI.

Wali kota Denpasar I.B Rai D.Mantra terima Tanda Kehor-matan “Satya Lencana Wira Karya” dari Presiden RI yang diserahkan Wapres Budiono atas suksesnya dalam Pem-

bangunan Kesejahtraan Keluarga dan Kependudukan.

Prestasi Kota Denpasar Tingkat Nasional Tahun 2012

No. Nama Penghargaan Instansi Yang memberikan Tahun

1.Penghargaan Pembinaan Perpustakaan dan Arsipa

Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI)

2012

2.Trofi Wahana Tata Nugraha di Bidang Ang-kutan

Kementrian Perhubungan 2012

3. Penghargaan Adi Wiyata Kementrian Lingkungan Hidup2012

4. Satya Lencana Wirakarya Bidang KB Presiden Republik Indonesia2012

5.

Penghargaan Menuju Kota Layak Anak- Kategori Nindya- Kategori Kebijakan Pemberian Akta

Kelahiran Secara Gratis

Kementrian PP & PA 2012

6.Penghargaan Inovasi Govenrmant Award ( IGA )

Kementrian Dalam Negeri 2012

Wali Kota Denpasar Menerima Penghargaan Kota Layak Anak dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Per-lindungan Anak RI, dalam katagori Nindya dan Kebijakan Pemberian Akte Kelahiran secara gratis.

Walikota Denpasar menerima Penghargaan Innovative Government Award (IGA) dari Sekjen Kementerian Dalam Negeri RI.

Page 27: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

52 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 53

INOVASI PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK KOTA DENPASAR

1 WEBSITE KOTA DENPASAR2 PELAYANAN PERIJINAN (PENYELENGGARAAN PELAYANAN

TERPADU SATU PINTU )3 LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE)4 PELAYANAN ANTAR KERJA5 E-COMMERCE6 PENERIMAAN SISWA BARU(PSB) ONLINE7 CALL CENTRE SAVE COMMUNITY8 RADIO PUBLIK KOTA DENPASAR (RPKD) 92,6 FM9 AIR MINUM OTOMATIS (AMO)

10 PELAYANAN PEMBAYARAN REKENING PDAM SECARA ONLINE11 PENANGGULANGAN KEMISKINAN12 DRIVE THRU PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR13 ANGKOT PENGUMPAN (FEEDER) TRANS SARBAGITA14 SEKOLAH BAGI ANAK AUTIS15 PENYEDIAAN PELAYANAN KB DAN ALAT KONTRASEPSI16 KOTA LAYAK ANAK17 MOBILE COMMUNITY ACCESS POINT (MCAP) / MOBIL INTERNET

KELILING18 KTP KELILING19 MOBIL PERIJINAN

Ibu lahir dan besar dimana? Ceritakan sekilas masa kecil Ibu?Ida Ayu Selly Fajarini dilahirkan di Denpasar, tum-buh dan berkembang ditengah kasih sayang ked-ua orang tuanya. Masa kecil saya sangat berbaha-gia, kayaknya masa kecil sulit dilupakan. Karena saya adalah anak yang dimanja mengingat dari lima bersaudara saya perempuan satu-satunya. Walaupun dimanja, masalah pendidikan, disip-lin dan tanggungjawab tetap ditanamkan orang tua saya pada anak-anaknya. Intinya masa kecil adalah masa bahagia.

Bagaimana membagi waktu antara kegiatan PKK, rumah tangga dan karir? Saya disini sebagai Ketua Tim Penggerak PKK dan ibu rumah tangga harus bisa membagi waktu serta harus pintar-pintar membagi waktu disini ada skala prioritas. Bagaimanapun juga antara kegiatan PKK dan keluarga harus seimbang.

Ceritakan suka duka ibu di PKKSelaku Ketua Tim Penggerak PKK lebih banyak sukanya. Karena semenjak berkecimpung dalam hal sosial khususnya PKK, Saya banyak ketemu dengan banyak orang berbagai macam perma-salahan, sukanya disini bisa berbagi dengan mer-eka. Kemudian lebih banyak mengenal dan ban-yak punya teman, disamping juga bisa ketemu langsung dengan ibu-ibu disana saya dapat pem-belajaran, mengenai kehidupan dan berbagi pen-galaman.Dukanya hal membagi waktu mengingat kegiatan di Bali selain kegiatan PKK ada kegiatan adat

Ida Dane

Ida Ayu Selly Fajarini, SE

Page 28: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

54 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 55

yang juga memerlukan waktu. Dis-amping juga bagaimana membagi waktu dengan si kecil Balita, karena masa balita adalah masa sensitif di-mana anak balita harus mendapat perhatian yang lebih.

Bagaimana pola pendidikan yang diterapkan kepada mereka?Saya sebagai orang tua pola pen-didikan yang utama, tidak hanya memberitahukan secara teori tapi mempraktekan langsung sehingga anak-anak langsung melihat contoh dari kedua orang tuanya. Dan pal-ing ditekankan pendidikan spiritual itu adalah dasar pendidikan pada anak-anak.

Di tengah kesibukah kegiatan PKK, bagaimana Ibu berkomunikasi dengan suami dan anak? Bagaima-na kiat-kiat yang ibu gunakan?Berkomunikasi disini yang dipent-ingkan adalah kualitas. Yang saya maksudkan kualitas komunikasi pada suami dan anak-anak. Den-gan melaksanakan komunikasi yang disertai dengan sentuhan dan pelu-kan pada anak-anak akan membuat lebih berarti pertemuan itu.

Apakah masih sempat ke dapur? Apa masakan favorit ibu dan bapak?Kalau kedapur untuk masak masih tetap dilaksanakan, namun tidak sesering sebelum sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar. Kalau makanan favorit saya adalah rujak. Namun untuk bapak semua makanan favorit.

KELUARGA

Kapan menikah, dimana ibu men-genal bapak?Menikah tahun 1987 dan mengenal bapak di sekolah SMA

Suka duka dalam mendampingi sampai menjadi orang nomor satu di daerah?Suka duka mendampingi bapak, lebih rasa nyaman sebelum men-jadi Walikota. Mengingat saat men-jadi pengusaha kami mengatur jad-wal kerja sendiri, sedangkan saat menjadi Walikota kebalikannya kami diatur oleh tugas.

Apa kiat ibu dalam memelihara ke-harmonisan keluarga?Kiatnya komunikasi yang baik, ter-lebih lagi anak-anak sudah besar, komunikasi kebanyakan pada anak-anak sharing pendapat.

Kegiatan apa saja yang ibu dapat lakukan bersama keluarga? Apak-ah selama ini anak-anak tidak per-

nah komplain mengenai ibu?Kegiatan yang kami lakukan selain melaksanakan komunikasi dengan baik juga melakukan makan malam keluar secara bersama-sama, dan kadang-kadang saat libur atau weekend kita manggang di rumah. Untuk komplain paling si kecil aja yang komplain karena anak-anak yang lain sudah besar, namun saya sudah punya trik dengan mengajak si kecil pada acara-acara tertentu sehingga mengetahui bagaimana kegiatan ibunya.

Bagaimana memberikan pemaha-man pada keluarga terkait dengan fungsional ibu di PKK dan kegiatan lainnya?Saya kira terkait dengan pemaha-man pada keluarga terutama pada anak-anak tentang tugas di PKK ti-dak begitu susah. Mengingat mer-eka sudah besar dan tidak ada kom-plain dari mereka. Pada dasarnya mereka mengetahui posisi dan per-anan serta tugas saya di PKK. (Sri)

B I O D A T A1. Nama lengkap : Ida Ayu Selly Fajarini, SE2. Tempat tanggal lahir : Denpasar, 19 Januari 19673. Nama Ayah (orang tua) : Ida Bagus Rai Tariyasa4. Nama Ibu (orang tua) : Ida Ayu Ratna5. Pendidikan : Sarjana Ekonomi6. Menikah tahun : 19877. Jumlah putra-putri : 3 (tiga)8. Nama putra-putri : 1. Ida Bagus Ngurah Sidayatra Wijaya Mantra 2. Ida Ayu Uttari Priyadarshini Mantra 3. Ida Ayu Nathia Candrika Prakirani Mantra

9. Pendidikan putra-putri : 1. Ida Bagus Ngurah Sidayatra Wijaya Mantra Master of International Bussines (Monas University) 2. Ida Ayu Uttari Priyadarshini Mantra Fakultas Kedokteran UNUD 3. Ida Ayu Nathia Candrika Prakirani Mantra TK Cipta Dharma

Fokus Lensa

Walikota Denpasar serahkan cindramata berupa patung Catur Muka pada para nara sumber seminar Parum Param.

Wakil Walikota Denpasar IGN Jaya Negara me-ninjau Pembangunan Gedung Pelayanan Publik di Taman Kota Lumintang.

Sekda Kota Denpasar .A.A. Ngurah Rai Iswara saat meninjau Proyek Basement Pasar Badung.

Walikota Denpasar didampingan Sekda Kota Den-pasar Tinjau e-KTP di Kecamatan Denpasar Barat.

Page 29: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

56 , Media Informasi Pelayanan Publik , Media Informasi Pelayanan Publik 57

Sekda Kota Denpasar AA.Ngr. Rai Iswara tinjau Job Fair di Taman Kota Lumintang.

Wakil Walikota Denpasar IGN. Jaya Negara saat foto bersama Pejabat Dinas Perhubungan Kota Denpasar & Pejabat Polresta Denpasar usai menerima Penghargaan Trofi WTN.

Walikota Denpasar I.B. Rai Dharmawijaya Mantra foto bersama dengan para narasumber Seminar Nasional Reformasi Birokrasi UI

Sekda Kota Denpasar A.A. Ngurah Rai Iswara se-rahkan Cinderamata Patung Catur Muka kepada Pansus e-KTP DPR-RI.

Wakil Walikota Denpasar menyerahkan hadiah pada para Pemenang Lomba Utsawa Dharma Gita Tk. Kota Denpasar.

Seminar kearifan Lokal

Page 30: Majalah sewaka dharma edisi no 3 th 2012

INOVASI PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK KOTA DENPASAR