Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

28
Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016 CTK.1.87/KJA-SP/2016

Transcript of Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

Page 1: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

Majalah PerusahaanPT Pos Indonesia (Persero)

EDISI 37 2016

CTK.1.87/KJA

-SP/2016

Page 2: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

CTK

.1.8

7/KJ

A-S

P/20

16

Page 3: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016 3

Diterbitkan Oleh:PT Pos Indonesia (Persero)Media KomunikasiGraha Pos Indonesia Lt. 7Jl. Banda No. 30 Bandung 40115Telepon (022) 4213640 | Faksimili (022) 4224542http://www.posindonesia.co.ide-mail: [email protected] STT.2363/SK/DITJEN PPG/STT/1998

CTK.1.87/KJA-SP/2016

DARI REDAKSI

Pembaca yang budiman,

Kaum muda merupakan faktor penentu dalam berbagai bidang kehidupan. Tak terkecuali dalam aktivitas bisnis perposan. Kaum muda sebagai konsumen memiliki perilaku dan kebutuhan yang spesifik. Menariknya, mereka merupakan mayoritas penduduk Indonesia, menurut data BPS tahun 2010 ada 62,9 juta jiwa atau 27% berusia 16-30 tahun. Bahkan di dunia, Badan PBB untuk Populasi UNFP menyebut era saat ini merupakan era dengan jumlah penduduk muda yang paling besar dalam sejarah, pada tahun 2014 jumlahnya mencapai 1,8 miliar jiwa.

Bagi kami, jumlah kaum muda yang besar dengan perilakunya yang spesifik merupakan sebuah peluang sekaligus tantangan. Kesanalah layanan Pos kini diarahkan. Bagaimana memenuhi kebutuhan dan perilaku anak muda dalam hal perposan merupakan fokus bisnis Pos Indonesia kini. Untuk itulah, Majalah Kabar dari Pos edisi kali ini mengangkat isu kaum muda dan layanan Pos sebagai laporan utama. Tentu ada berbagai kebijakan, langkah-langkah strategis, serta upaya-upaya praktis yang kami sampaikan dalam melaporkan fokus perhatian ini.

Satu hal yang hendak kami garis bawahi dari laporan utama bahwa usia kami boleh bertambah tua (tahun 2016 ini Pos Indonesia berusia 270 tahun) namun layanan dan bisnis kami tetap sesuai dengan kaum muda, khsususnya di Indonesia.

Selamat membaca

LETTER FROM CEO 4 Sambut Generasi Millennial…

KABAR UTAMA 5 Pos Menggaet Pasar Anak Muda 8 10 Produk Layanan Pos untuk Anak Muda 11 Apa kata Anak Muda tentang Layanan Pos saat ini

CAP POS 12 Indyruwani Asikin Natanegara : Kelak, Kantorpos yang Mendatangi Konsumen

J E D A 16 Museum Angkut

INFO POS 20 Pos Indonesia Wujudkan Sinergi BUMN Membantu UMKM Bersaing di Pasar Global 21 Pos Indonesia dan Penanganan Logistik Pangan Bersiap Himpun Dana Masyarakat dengan

Tabungan Pos

KARTU POS 22 Ringgo Agus Rahman Kagum dengan Sosok Pak Pos

BIS SURAT 24 Pos Indonesia Siap Backup Pelaku e-Commerce

DARI SUDUT BANDA 26 GNP Sugiarta Yasa : Tiga Jurus Jitu

DAFTAR ISI

Page 4: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 20164

LETTER FROM

CEO

PT POS INDONESIA (PERSERO) CTK.1.87/KJA-SP/2016PT POS INDONESIA (PERSERO)

Semangat Pagi!!!

Dunia, atau lebih tepatnya Amerika memberikan nama terhadap generasi seperti gambar disamping ini. Masing-masing generasi memiliki kisahnya sendiri. Yang menarik dan relevan buat kebangkitan Pos Indonesia adalah memahami generasi manakah yang akan relevan dengan masa depan yang kita inginkan. “Baby-Boomers” adalah generasi yang lahir terakhir di awal tahun “60-an”. Saat sekarang generasi ini tentu sudah berusia “50-plus”. Berlanjut ke “Generasi-X” lahir terakhir di awal tahun “80-an”. “Generasi-Y” dan “Generasi-Millennials” overlap cukup banyak dan dua generasi inilah yang termuda dari sekian banyak generasi tadi.

Kehadiran Pos adalah bagian dari peradaban di dunia yang lahir untuk memenuhi kebutuhan jamannya. Memandang relevansi Pos Indonesia ke masa mendatang tidak lepas dari upaya Pos Indonesia untuk meneropong kebutuhan postal yang relevan bagi Gen-Y dan Millennial ini. Dua generasi ini terlahir pekat dengan DNA digital dalam chromosome mereka. Kebutuhan postal dua generasi ini tentu akan sangat pekat terhadap digital-lifestyle. Penetrasi smartphone dan internet di urban area sudah lebih

dari 50% dan akan melaju lebih cepat lagi dengan perbaikan infrastruktur digital yang saat ini sedang berjalan. Seperti baby-boomers di masa lalu bergelut

untuk memperbaiki jaringan listrik ke setiap rumah, Gen-Y dan Millennial memperbaiki jaringan digital ke setiap ‘benda’ bukan lagi ‘rumah’. Internet-of-Things (IOT) adalah refleksi dari aspirasi itu.

Pertanyaannya adalah bagaimana Pos Indonesia berbenah dan menyiapkan diri untuk tetap relevan dalam konteks ini?

Keahlian utama Pos Indonesia sejak dilahirkan pada tanggal 26 Agustus 1746, 270 tahun yang silam, adalah sebagai kurir. Peran kurir dalam konteks messenger sudah kian tergantikan oleh beratus bahkan beribu aplikasi digital yang menawarkan features & benefits yang jauh lebih baik dibandingkan Pak Pos. Namun sebagai kurir ‘barang’ yang mengkonek antar individu masih belum akan dapat tergantikan sampai suatu ketika teknologi ‘self-driving drone’, bukan lagi self-driving car dan drone sendirian, tetapi kombinasi dari keduanya, menjadi matang, peran Pak Pos belumlah tergantikan. Namun bagaimana kami, Pak Pos dan Bu Pos, dapat lebih relevan dengan digital-lifestyle yang semakin bergerak cepat?

Beberapa kata kunci yang harus masuk ke dalam konteks kehidupan kami dalam berbenah adalah:1. Anticipative, memahami ke arah mana pelanggan kami akan bergerak. Solusi apa yang mereka cari.

Bagaimana produk dan layanan kami menjadi yang pertama mereka cari?2. Speedy, kebutuhan digital-lifestyle semakin membuat apapun harus instant. Kecepatan adalah kata

kunci terpenting untuk menang.3. Simplicity, yang memiliki digital-lifestyle adalah tetap human. Dan nature dari human-being adalah

menginginkan simplicity.4. Dimana security, dimana cost-effectiveness, dimana intimacy? Itu semua adalah PRASYARAT. Tanpa itu

kami tidak memiliki qualifikasi dan lisensi untuk menjadi courier-provider. Jadi itu adalah MUST HAVE features.

Kami sudah tahu apa yang harus kami lakukan, kami akan berbenah dan mempersiapkan diri untuk menjadi JUARA!!!

Sambut Generasi Millennial…

Direktur UtamaPT Pos Indonesia (Persero)

Gilarsi Wahyu Setijono

PT Pos Indonesia (Persero)

Gilarsi Wahyu Setijono

Page 5: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016 5

KABAR UTAMAKABAR UTAMAKABAR UTAMA

CTK.1.87/KJA-SP/2016

POSMENGGAET PASARANAK MUDA

Bumi memang semakin tua, tapi percayalah manusia

yang tinggal di atasnya justru semakin banyak yang

berusia muda, tak terkecuali di Indonesia. Hasil

sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010

mengungkap ada 62,9 juta jiwa atau 27% penduduk Indonesia

berusia antara 16-30 tahun. Sementara itu United Nations

Population Fund (UNFPA) mengumumkan pada tahun 2014

penduduk dunia yang berusia 15-24 tahun mencapai 1,8

miliar jiwa. “Ini merupakan jumlah terbesar sepanjang masa.

Mereka adalah penentu dan pemimpin masa depan dunia

kita,” demikian kata Perwakilan UNFPA Indonesia, Jose

Feraris. Lalu apa maknanya bagi Pos Indonesia?

Anak Muda Yang Bergeser

“Anak muda saat ini dapat dipahami lewat perilaku mereka dalam menggunakan teknologi seperti smartphone, internet, media sosial, dan sejenisnya,” demikian ungkap Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Gilarsi W. Setijono kepada Kabar dari Pos. Lebih lanjut dikatakannya bahwa sekarang semakin banyak anak muda berbelanja serba online. “Mereka membeli sesuatu melalui apps (applications pada smartphone-red), memesan sesuatu lewat apps, membayarnya menggunakan apps, dan mengirimkannya lewat layanan yang tersedia dalam apps pula,”tegasnya.

Page 6: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 20166CTK.1.87/KJA-SP/2016

Gilarsi hendak mengatakan bahwa ada pergeseran yang signifikan dari perilaku anak muda masa kini. Mereka semakin mendalam masuk dalam pola hidup berbasis internet. Data mutakhir yang diterbitkan UNICEF pada tahun 2014 mengungkap bahwa dari 75 juta pengguna internet di Indonesia ada 30 juta remaja yang sudah menggunakan internet. Waktu berselancar di dunia maya mereka kian hari kian meningkat, rata-rata mereka mengakses internet dengan smartphone hingga 2,5 jam perhari sementara yang menggunakan komputer (laptop/PC) bisa mencapai 5,3 jam per hari. Mereka juga semakin luas dalam melakukan aktivitas sosial, berbisnis, dan bertransaksi. Ini dipicu oleh menguatnya penggunaan smartphone lengkap dengan fitur media sosial serta aplikasi lainnya. Hal ini tak bisa diabaikan oleh siapa pun yang menjadikan anak-anak muda sebagai segmen pasar utama mereka.

“Pos bergerak ke arah sana,” ujar Gilarsi menjawab pertanyaan Kabar dari Pos tentang respon Perusahaan yang dipimpinnya terhadap perilaku anak muda tersebut. Dituturkannya bahwa tahun ini Pos Indonesia akan meluncurkan sejumlah aplikasi yang bakal memudahkan konsumen, khususnya anak-anak muda untuk membeli sesuatu melalui aplikasi yang berbasis Postal Service terpadu. Itu artinya, konsumen dapat membeli barang sekaligus mengirimkan dan membayarnya semuanya melalui satu layanan Pos.

Perlu diketahui, Pos Indonesia memang memiliki tiga layanan yang jika disatukan bisa menjadi sebuah kekuatan tak tertandingi dalam bisnis e-Commerce yakni: Pertama, jaringan outlet berupa Kantorpos yang berjumlah ribuan dan tersebar hampir

di seluruh kecamatan. Kedua, layanan delivery yang masif dan menjangkau hampir ke seluruh belahan dunia manapun. Ketiga, layanan keuangan yang mampu menjadi payment gateway berbasis online. Bahkan bagi pelaku bisnis e-Commerce ternyata, Pos Indonesia memiliki satu tambahan layanan kunci yakni warehousing lengkap dengan supply chain management yang siap memudahkan pendistribusian produk kemanapun di penjuru negeri ini.

Namun Gilarsi menyatakan meski Pos Indonesia sedang bergerak ke marketplace online, itu bukan berarti Perusahaan yang dipimpinnya akan beralih ke bisnis e-Commerce. Diakui Pos Indonesia juga memiliki situs belanja online dengan nama GaleriUKM, namun Pos Indonesia tetap fokus untuk memperkuat para pelaku e-Commerce yang masuk ke marketplace online. Ini dilakukan dengan memberikan dukungan total untuk delivery dan payment gateway, termasuk warehousing. Gilarsi menyebut setidaknya 10 pemain besar dari bisnis e-Commerce di Indonesia sudah menjalin kerjasama dengan Pos Indonesia, sebut saja MatahariMall, Bukalapak, Lazada, dan sebagainya.

Layanan PosSemakin Bergaya Muda

Pergeseran pasar Pos tersebut diamini oleh Indyruwani Asikin Natanegara, Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero). Kepada Kabar dari Pos yang menemuinya di Bandung Indy mengungkapkan bahwa Pos Indonesia sangat sadar perkembangan tekonologi mengubah peta bisnis jasa yang selama ini ditekuni. Dikatakan Indy bahwa perubahan perilaku konsumen dalam memanfaatkan teknologi juga diikuti oleh Pos Indonesia dengan sejumlah kebijakan yang mengarahkan bisnis Pos berbasis teknologi telematika. “Upaya ke arah tersebut terus menerus dilakukan sejak dua dekade yang lalu, khususnya sejak masuknya internet di Indonesia.”

Indy mengemukakan bahwa tren teknologi telematika yang sedemikian pesat menuntut produk maupun layanan Pos Indonesia mampu hadir dalam perilaku pelanggan tersebut, mulai sekadar “online” antar titik layanan, “real time” jejak lacak, hingga “real time” respon terhadap komplain konsumen. Dan yang terbaru adalah konvergensi produk layanan Pos

Page 7: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016 7CTK.1.87/KJA-SP/2016

dalam kerangka e-Commerce, dimana produk jasa kurir Pos (Delivery Services) menyatu dalam produk jasa ritel (Outlet) dan produk jasa pembayaran (Financial Services).

Implikasinya, dari sisi aksesibilitas layanan Pos, pelanggan Pos yang tadinya mendatangi Kantorpos, kini mereka menuntut agar layanan Pos yang hadir di tengah-tengah mereka melalui layanan e-Mobile Pos atau Pos Keliling Kota (Mobile Services), layanan penjemputan kiriman (Pickup Services), dan pembayaran ditempat atau COD (Cash On Delivery). Itu saja tidak cukup. Kini Pos Indonesia melangkah lebih maju dengan menghadirkan Kantorpos di genggaman konsumen. Tersedia aplikasi Kantorpos yang dapat diunduh melalui Playstore (berbasis Android) atau pun App Store (berbasis IOS). Melalui aplikasi ini, semua layanan yang diberikan di Kantorpos fisik dapat dilayani oleh Kantorpos virtual.

Indy juga mengungkapkan bahwa Pos Indonesia terus melakukan inovasi produk/layanan. Dicontohkannya kini telah diluncurkan M-Pospay. Jika dahulu aneka transaksi ataupun tagihan seperti rekening listrik, kartu kredit, cicilan kendaraan bermotor, asuransi,

Genba (penanganan di lokasi) yang diterapkan intensif, kini para Insan Pos lebih sigap dan siap melayani konsumen.

Kantorpos-kantorpos yang tersebar hingga ke pelosok negeri kini memegang peranan lebih luas lagi, berfungsi sebagai Community Access Point (CAP), dimana masyarakat sekitar Kantorpos bisa mengakses aneka informasi (seperti info lowongan kerja), penanganan masalah sosial/kemiskinan, hingga dukungan terhadap industri kreatif.

Pendek kata, Kantorpos tak hanya melayani pengiriman surat, dokumen, uang, ataupun barang, tapi juga menjadi pusat distribusi produk pertanian, distribusi bantuan bencana, toko buku, hingga pameran bagi komunitas kreatif. Untuk hal yang terakhir, Pos Indonesia berkomitmen memberikan kesempatan kepada komunitas anak-anak muda untuk memamerkan karya-karya kreatifnya di vestibule Kantorpos-kantorpos terpilih. Ini dimulai dengan pergelaran pameran Filateli Kreatif dan pameran produk kerajinan setempat. Dengan cara demikian, Kantorpos tidak akan pernah sepi dan bahkan menjadi titik tumpu bagi berbagai aktivitas anak muda Indonesia.(MhP)

dan sejenisnya dibayarkan konsumen dengan mendatangi Kantorpos, maka dengan M-Pospay konsumen cukup mengunduh aplikasinya ke smartphone dan melakukan pembayaran itu dimana saja dan kapan saja. Dengan cara demikian, layanan Pos bisa mengikuti selera dan gaya anak-anak muda.

KantorposTitik Tumpu Anak Muda

GNP Sugiarta Yasa, Direktur Ritel dan Properti PT Pos Indonesia (Persero), menyatakan bahwa hal itu tak berarti Pos Indonesia mengabaikan layanan di Kantorpos-kantorpos: “Justru sebaliknya, kami semakin memperkuat kemampuan pelayanan di Kantorpos-kantorpos.” Modernisasi Kantorpos terus dilakukan untuk membuat konsumen merasa lebih nyaman bertransaksi di Kantorpos. Sugiarta Yasa menunjuk dengan penataan serta penambahan berbagai fasilitas Kantorpos seperti tersedia WiFi gratis, vestibule yang lebih terbuka dan cerah semakin disukai oleh anak-anak muda.

Dari sisi peningkatan kualitas, Sugiarta Yasa juga menuturkan bahwa berkat pembekalan Kaizen (perbaikan terus menerus) dan praktik 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) serta Manajemen

Page 8: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 20168CTK.1.87/KJA-SP/2016

KABAR UTAMAKABAR UTAMAKABAR UTAMA

PRODUKLAYANAN POSuntuk ANAK MUDA

Sebenarnya semua layanan Pos sangat relevan dengan kebutuhan siapa pun, tak terkecuali anak muda. Namun, seiring meningkatnya jumlah anak muda

sebagai potensial market tentu Pos Indonesia semakin memperhatikan relevansi produk dengan anak-anak muda. Apalagi, jika disimak ada pergeseran perilaku yang signifikan di kalangan anak muda, yang membuat mereka begitu berbeda dengan generasi sebelumnya.

Sepuluh layanan Pos ini diyakini masih dan semakin dibutuhkan oleh konsumen. Tentu saja, agar layanan tersebut tetap relevan dengan perilaku konsumen masa kini, Pos Indonesia telah dan tengah melakukan berbagai penyempurnaan serta peningkatan kualitas masing-masing layanan tersebut. Utamanya dengan mengintegrasikan layanan berbasis internet, atau melengkapinya dengan fitur-fitur berteknologi canggih.

Surat personal atau pun korporat memang sudah jarang dikirim melalui Pos, sebagai gantinya surat-surat tersebut kini lazim dikirim melalui electronic mail (e-mail) atau bahkan media-media sosial. Meski begitu, tetap saja ada dokumen tertulis/tercetak yang mau tidak mau secara fisik harus dikirimkan seperti polis asuransi, ijazah, STNK, atau bahkan surat wasiat. Untuk hal yang demikian, Pos tetap dibutuhkan.

POS EXPRESS

Pos Express menjawab kebutuhan konsumen dalam pengiriman aneka surat, dokumen, dan barang berharga. Apalagi bagi anak muda yang ingin serba cepat, serba murah, dan serba praktis, Pos Express bisa menjadi pilihan utama. Betapa tidak, Pos Express menjamin pengiriman sehari pasti sampai untuk sejumlah kota tujuan di Indonesia. Tidak hanya itu, konsumen bisa memonitor posisi kiriman mereka melalui teknologi track & trace yang dapat dilakukan cukup melalui komputer

atau smartphone mereka. Selain harga yang kompetitif, kiriman Pos Express dijamin asuransi. Dalam jumlah tertentu kiriman Pos Express bahkan bisa dijemput petugas Pos (Pick Up Service). Saat ini tersedia dua jenis layanan Pos Express yakni Sameday Delivery Service (kiriman hari ini, tiba di tempat tujuan di hari yang sama) dan Nextday Delivery Services (kiriman hari ini, tiba di tempat tujuan keesokan harinya).

Page 9: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016 9CTK.1.87/KJA-SP/2016

Jika pengiriman surat, dokumen, atau paket ditujukan ke alamat di luar negeri dan Anda menghendaki layanan premium yang berskala internasional, pilihannya adalah Express Mail Services (EMS). Layanan ini mampu menjangkau 230 negara, dan dijamin kiriman bisa diserahkan ke alamat tujuan antara 3-5 hari (tidak termasuk waktu pemeriksaan beacukai (custom). Tentu saja, layanan ini cocok bagi anak muda yang suka berbisnis aneka produk kreatif dengan pemesan dari berbagai penjuru dunia.

Pos Indonesia adalah jawara untuk urusan pengiriman paket ke seluruh pelosok negeri maupun ke seluruh penjuru dunia. Ada berbagai lini produk layanan Paket Pos yang dikenal sebut saja: Paketpos Kilat Khusus yang mampu mengirimkan hingga ke 1800 titik di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Ada pula Paketpos Standar yang mampu mengirim hingga ke 3600 titik di Indonesia atau hampir ke seluruh negara di dunia.

Nah, Paketpos Jumbo merupakan inovasi dari Pos Indonesia yang melayani pengiriman barang dengan tingkat berat antara 50 Kg.-150 Kg. Ini tentu cocok bagi anak muda yang kuliah di kota lain guna mengirimkan sepeda motor, peralatan komputer, hingga perabot untuk di kamar kos yang rata-rata beratnya lebih dari 50 kilogram. Selain itu, Paketpos Jumbo juga didedikasikan bagi para pelaku usaha dalam mengirimkan barang hasil produksi untuk didistribusikan ke berbagai kota.

Saat ini Paketpos Jumbo dapat melayani pengiriman ke 149 kota/kabupaten, dilengkapi dengan teknologi track & trace, dan untuk jumlah tertentu dapat dilakukan Pick Up Service.

Bagi anak muda yang suka serba cepat dan praktis, untuk urusan pengiriman uang Weselpos Instan (WI) layak dipertimbangkan. Seperti namanya, pengiriman uang melalui WI sampai secepat kirim SMS, dalam hitungan menit penerima sudah bisa mencairkan uangnya di Kantorpos terdekat. Hebatnya, untuk menggunakan layanan ini baik pengirim maupun penerima tak memerlukan rekening, sebagai gantinya pengirim cukup mengirimkan kode transfer via SMS kepada penerima, yang selanjutnya diperlihatkan kepada petugas loket

di Kantorpos plus kartu identitas diri.

WI sangat cocok bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di kota lain atau sedang melakukan perjalanan wisata di tempat yang sulit mendapatkan layanan perbankan.

Sebenarnya layanan pengiriman uang dengan brand Western Union (WU) bukan lah milik Pos Indonesia. WU merupakan layanan pengiriman uang di seluruh dunia. Dalam menjalankan bisnisnya, WU menggandeng mitra-mitra terpercaya di negara-negara setempat. Pos Indonesia merupakan mitra utama mereka dalam pengiriman uang dari dan ke Indonesia.

Nah, anak-anak muda Indonesia yang bekerja di luar negeri, baik di Timur Tengah maupun di Timur Jauh umumnya mengirim uang hasil jerih payahnya kepada keluarga di tanah air dengan memanfaatkan layanan WU. Tentu saja, berkat jaringan Kantorpos yang tersebar sampai ke pelosok terpencil sekalipun plus sistem komunikasi data yang terintegrasi secara online, pengiriman WU seperti itu dengan mudah dilakukan oleh Pos Indonesia.

Pengiriman Uang

PAKETPOS

Page 10: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 201610CTK.1.87/KJA-SP/2016

Pospay merupakan layanan keuangan Pos yang lagi ngetren. Bagi anak-anak muda Pospay terutama digunakan untuk membayar cicilan kredit kendaraan bermotor. Sebenarnya kemampuannya lebih dari itu, Pospay juga dapat digunakan untuk membayar aneka macam tagihan dari rekening listrik, telepon, air minum, premi asuransi, cicilan kredit perumahan, tagihan kartu kredit, hingga membayar zakat, infaq dan shodaqoh.

Yang membuat Pospay semakin menarik, semua jenis pembayaran itu cukup dilakukan dalam satu layanan saja. Jadi bisa menghemat waktu dan praktis.

Pendaftaran Mahasiswa Baru

Pos Indonesia dikenal memiliki layanan keagenan yang andal, dari penjualan meterai, hingga pembelian tiket kereta api, kapal laut atau pesawat terbang. Tak hanya itu, beberapa perguruan tinggi juga memanfaatkan Kantorpos di seluruh Indonesia sebagai tempat registrasi atau pembelian formulir pendaftaran mahasiswa baru. Sejumlah lembaga pendidikan tinggi telah memanfaatkan layanan ini untuk meraih pendaftar dari seluruh Indonesia.

GaleriUKM merupakan situs belanja online yang dibangun oleh Pos Indonesia. Seperti juga situs sejenis, GaleriUKM menjajakan aneka barang belanja yang menarik dan beragam, dari barang-barang fashion, kebutuhan rumah tangga, perangkat elektronik, kuliner, hingga buku dan mainan. Yang membuat GaleriUKM berbeda dari situs belanja sejenis,

GaleriUKM menyediakan layanan yang terpadu untuk proses pengiriman maupun transaksi keuangannya. Semua dilakukan dengan menggunakan layanan Pos.

Bagi anak-anak muda yang suka berfoto selfie, Pos Indonesia kini menyediakan prangko yang dapat digunakan untuk mengabadikan foto-foto selfie tersebut, namanya Prisma (Prangko Identitas Milik Anda). Caranya pun mudah, Pos Indonesia menyediakan prangko yang pada bidang tengahnya sengaja dikosongkan. Nah, foto selfie yang dibuat oleh konsumen dapat dicetak dengan cepat di bagian tersebut berkat bantuan teknologi digital printing. Untuk mendapatkannya pun mudah, Anda bisa menghubungi Kantorpos terdekat.

Prangko Prisma sangat cocok untuk mengabadikan momen-momen berharga seperti perayaan ulang tahun, reunian, hingga wisuda sekolah maupun perguruan tinggi.

Bagi anak muda yang aktif dan mobile di kota-kota besar namun membutuhkan tempat untuk menerima kiriman paket atau dokumen dari mana pun sepanjang 24 jam selama 7 hari, cobalah gunakan e-POSLocker. Sejak diluncurkan sejak 2014, e-POSLocker sebenarnya merupakan transformasi dari PO BOX. Bedanya, e-POSLocker dilengkapi dengan teknologi digital untuk pengamanan serta pemberitahuan kepada pemiliknya secara online. Meski belum setiap Kantorpos dilengkapi layanan ini, namun dalam waktu dekat akan terpasang pula di apartemen, rusunawa, kampus, maupun pusat-pusat kegiatan lainnya. Dengan cara demikian, semakin banyak masyarakat yang menikmati kemudahannya. (MhP)

POS PAY

e-POSLocker

Page 11: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016 11CTK.1.87/KJA-SP/2016

Listy (30 tahun) yang sehari-hari bekerja di sebuah perusahaan swasta. Ia mengaku masih

ditugasi bos untuk mengirimkan aneka surat dan dokumen melalui Kantorpos. ”Pos masih tetap lebih

aman, dapat dipercaya untuk urusan pengiriman surat atau dokumen,” ujarnya.(RS)

Apa kata Anak Muda tentangLayanan Pos saat ini.

“Nggak Ribet danTetap Lebih Aman”

Kantorpos tetap menjadi andalan bagi sebagian masyarakat, khususnya anak muda. Mereka masih datang ke Kantorpos untuk memanfaatkan berbagai layanan, utamanya

layanan Pospay dan pengiriman paket/dokumen. Berikut ini komentar mereka yang ditemui Kabar dari Pos usai bertransaksi di Kantorpos Jalan Asia Afrika Bandung.

Alida (16 tahun), remaja yang masih menempuh pendidikan SMA ini dipercaya orangtuanya untuk membayarkan tagihan rekening listrik. Pilihannya jatuh ke Kantorpos, selain lokasinya yang dapat dilalui sambil pergi/pulang sekolah, juga karena kemudahan pelayanannya. “Nggak ribet,” tuturnya, ”cuma nunggu sebentar langsung beres.”

Bisma (23 tahun), mahasiswa perguruan tinggi swasta. Setiap bulan selalu ia sempatkan untuk pergi ke Kantorpos guna membayar cicilan kredit sepeda motornya. Lagi-lagi pertimbangan lokasi yang dekat dengan kampus atau tempat tinggal menjadi pertimbangan utama. Tak hanya itu, bagi Bisma lokasi ruang tunggu Kantorpos juga sudah nyaman dengan petugas yang jauh lebih ramah.

Ponco (23 tahun) mahasiswa yang aktif berjualan aneka barang (terutama sepatu dan kaos desain khusus) secara online, sering bolak-balik ke Kantorpos, terutama pada sore hari. “Saya biasa

mengirim paket lewat Pos,” ujarnya, ”selain ongkos kirimnya lebih murah juga banyak pilihan.” Ponco

menyebutkan pada masa lalu layanan Paket Pos sering mengalami keterlambatan, tapi sekarang

lumayan cepat. Sudah bagus!”

Fitria (20 tahun),

karyawan swasta ini baru saja melakukan pembayaran

tagihan telepon rumah. Ia lebih suka membayar di Kantorpos

karena lebih cepat, tidak ngantri seperti di tempat-tempat lain.

Lagi pula lokasi Kantorpos dekat kantor tempatnya

bekerja.

Page 12: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 201612CTK.1.87/KJA-SP/2016

CAP POSCAP POSCAP POS

Kelak,KANTORPOS yang Mendatangi Konsumen

Indyruwani Asikin Natanegara Direktur Teknologi & Jasa Keuangan

PT Pos Indonesia (Persero)

Page 13: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016 13CTK.1.87/KJA-SP/2016

Pemerintah sebagai pemegang saham benar-benar melakukan reposisi dengan menyuntikkan darah segar ke dalam tubuh Pos Indonesia. Darah segar dimaksud adalah jajaran direksi baru yang sebagian berasal dari kalangan profesional dari berbagai

perusahaan kelas dunia dipadu dengan generasi terbaik yang berhasil menapaki tangga karier dari dalam perusahaan. Indyruwani Asikin Natanegara termasuk darah segar yang berasal dari kalangan profesional. Wanita kelahiran Manado, sejak 16 November 2015 dipercaya menduduki jabatan Direktur Teknologi & Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero). Berbekal pengalamannya menggeluti bisnis logistik di PT Cardig Air serta DHL beberapa tahun sebelumnya membuat lulusan Webster University – Netherland siap menggairahkan BUMN satu-satunya di bidang perposan ini.

Benar saja Srikandi Pos yang lebih akrab dipanggil Indy langsung tancap gas dengan tugasnya, ada banyak agenda yang harus dijalankannya. Berikut ini petikan wawancara tersebut:

Kabar dari Pos: Teknologi merupakan backbone bisnis Pos Indonesia. Bagaimana Direksi Pos Indonesia menyikapi perubahan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan teknologi dikaitkan dengan backbone bisnis Pos Indonesia kini dan mendatang?

Indy: Kami sadar perkembangan teknologi akan mengubah peta bisnis jasa yang Pos selama ini lakukan. Karenanya Manajemen Pos Indonesia meletakkan teknologi sebagai salah satu sarana peningkatan value jasa Pos yang diberikan sebagai keunggulan competitive bagi pelanggan. Mau tidak mau Pos Indonesia harus mengikuti perubahan perilaku pelanggan dalam pemanfaatan teknologi. Sebenarnya upaya ke arah tersebut telah dilakukan kami secara terus menerus sejak dua dekade silam, khususnya sejak dimanfaatkannya internet dalam aktivitas bisnis Pos.

Kabar dari Pos: Berkenaan dengan teknologi telematika, seberapa jauh Pos Indonesia memanfaatkan teknologi ini untuk mendukung proses bisnis perposan pada masa kini dan mendatang?

Indy : Pelanggan mempersepsikan Pos Indonesia sebagai perusahaan dengan jejaring yang luas, hampir menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Jejaring tersebut dibangun dalam

wujud Kantorpos sebagai titik-titik layanan yang kemudian tersambungkan oleh teknologi telematika. Dengan demikian layanan Pos yang diharapkan oleh pelanggannya adalah layanan yang dibangun di atas jaringan luas berkekuatan teknologi telematika tersebut.

Kabar dari Pos: Teknologi telematika seperti apa pula yang kini dinilai mampu mendongkrak penggunaan produk/layanan Pos Indonesia?

Indy: Harus diakui, tren teknologi telematika berkembang sangat pesat dalam dua dekade ke belakang. Hal itu dengan cepat pula mengubah perilaku pelanggan kami. Perubahan yang menuntut Pos Indonesia untuk mampu menghadirkan produk/layanan Pos yang relevan dengan perilaku pelanggan tersebut, mulai dari produk/layanan yang sekadar “online” antar titik layanan, “real time” dalam urusan track & trace kiriman, “real time” dalam kaitannya dengan respon komplain. Yang terbaru adalah konvergensi produk layanan Pos seperti pada e-Commerce, dimana produk jasa kurir Pos menyatu dengan produk jasa ritel dan produk jasa pembayaran.

Dari sisi aksesabilitas layanan Pos, pelanggan Pos yang tadinya mendatangi Kantorpos saat ini mereka menuntut agar layanan Pos yang hadir di tengah-tengah mereka melalui layanan mobile, pickup service, dan COD (Cash On Delivery). Pendek kata, kini bukan pelanggan yang mendatangi Kantorpos tapi Kantorpos lah yang mendatangi pelanggan.

Kabar dari Pos: Seiring dengan menguatnya segmen pasar anak muda sebagai pemakai utama jasa Pos, produk-produk apa saja yang kini telah dan tengah dikembangkan Pos bagi anak muda?

Indy: Kita ketahui bersama bahwa salah satu habit dari generasi muda saat ini adalah internet minded dan gadget minded. Tak heran bila sebagian besar transaksi yang terjadi di

Mau tidak mau Pos Indonesia

harus mengikuti perubahan perilaku

pelanggan dalam pemanfaatan

teknologi.

Page 14: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 201614CTK.1.87/KJA-SP/2016

e-Commerce dilakukan oleh anak-anak muda atau orang yang berjiwa muda serta mobile. Nah, Pos Indonesia saat ini telah masuk ke dalam bisnis e-Commerce. Selain melakukan aliansi strategis dengan provider e-Commerce, Pos juga sedang mengembangkan situs belanja online (e-Commerce) dengan nama Galeri Pos, dimana ada tiga pilar e-Commerce yang dikembangkan, yaitu e-Marketplace, e-Shipping dan e-Payment.

Dalam industri e-Commerce ini, PT. Pos Indonesia (Persero) fokus pada jasa pengiriman Surat, Paket dan Logistik serta jasa Keuangan. Konsentrasi kami bukan pada dua pilar bisnis e-Commerce tersebut yaitu : E-Marketplace dan E-Payment.

Untuk E-Marketplace, Pos bekerjasama dengan provider e-Commerce yang ada, antara lain Lazada, Bukalapak,

MatahariMall dan lain-lain. Dalam hal ini, Pos meng-handle pengiriman barang dari hasil

transaksi mitra-mitra provider e-Commerce tersebut di atas. Sedangkan untuk

E-Payment, Pos ingin memposisikan sebagai jasa perantara pembayaran

transaksi e-Commerce, untuk menjembatani

antara penyedia jasa dengan pembeli untuk

memberikan jaminan kepercayaan bagi kedua belah

pihak. Business opportunity ini muncul karena market membutuhkan

tingkat kepercayaan yang tinggi dari pembeli kepada penjual dan sebaliknya,

sehingga membutuhkan penyedia jasa perantara (bridging) pembayaran transaksi di bisnis

e-Commerce ini.

Kabar dari Pos : Khusus berkait dengan Jasa Keuangan, inovasi produk apa yang siap diluncurkan Pos Indonesia, khususnya dalam menggaet segmen pasar anak-anak muda?

Indy: Kami sedang melakukan Revitalisasi Bisnis Jasa Keuangan yang saat ini masih Cash Based Services menjadi Account Based Services. Kelak dengan Account Based Services ini akan menjadi back bone bagi sejumlah layanan keuangan seperti Layanan Tabungan Pos yang saat ini telah didorong untuk menyukseskan program Financial Inclusion. Demikian pula Account Based Service kelak dapat mengintegrasikan semua

produk jasa keuangan yang telah ada. Account Based Service ini merupakan pintu masuk bagi Pos dalam melakukan product development berbasis ICT sekaligus menjadi perwujudan strategi pengembangan modern access channel yang lebih familiar bagi generasi muda.

Pengembangan produk kita untuk layanan account based services diarahkan kepada platform aplikasi pada gadget dan Kartu pintar (smart card). Dengan demikian memungkinkan Pos mengembangkan modern access channel seperti anjungan mandiri (ATM atau KiosPos), EDC (Electronic Data Communication), NFC (Near Field Communication) pada smartphone, dimana layanan ini berbasiskan aplikasi pada gadget sebagai alat bayar.

Kabar dari Pos : Bagaimana pula Pos Indonesia menyikapi persaingan bisnis yang kini juga merambah bisnis jasa keuangan?

Indy : Kami selalu melakukan inovasi pada Jasa Keuangan, sebut saja M-PosPay yang berbasis aplikasi pada smartphone dan Kartu Pintar. Sedangkan untuk layanan transfer uang atau Weselpos, dari cash to cash telah kami kembangkan cash to account, account to cash dan account to account. Dengan pengembangan tersebut, bank dapat menjadikan Pos sebagai mitra strategis terutama di daerah yang tidak ada pelayanan bank.

Pos juga memiliki jumlah Billers yang banyak dan unggul dibandingkan dengan pemain jasa keuangan lainnya, sehingga hampir semua kebutuhan pembayaran dapat dilayani melalui POSPAY.

Pada bagian lain, Pos Indonesia selalu dipercaya oleh Pemerintah dalam menyalurkan dana jaring pengaman sosial seperti PSKS, PKH, dan BOS. Hanya Pos Indonesia yang mampu menjangkau masyarakat hingga di daerah rural dan terisolir sekalipun. Produk-produk jasa keuangan Pos Indonesia saat ini sangat dikenal oleh pasar menengah ke bawah sehingga memiliki kedekatan dengan masyarakat. Hal ini menjadi pembeda sekaligus kekuatan produk jasa keuangan Pos Indonesia karena kemampuannya untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.

Sementara itu, Pos Indonesia sedang merintis layanan Tabungan Pos sebagai cikal-bakal revitalisasi jasa keuangan sebagai second curve. Harus dikemukakan bahwa

Semua orang membutuhkan layanan Pos, artinya everyone is our target market.

Page 15: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016 15CTK.1.87/KJA-SP/2016

keberlangsungan bisnis jasa keuangan ditentukan oleh bagaimana perusahaan mampu memenuhi kebutuhan pelanggan dan bagaimana daya saing perusahaan dapat ditingkatkan. Pergeseran bisnis jasa keuangan dari cash based menuju account based adalah suatu keharusan yang tidak bisa dihindari lagi. Layanan Tabungan Pos merupakan salah satu wujudnya.

Kabar dari Pos : Apa yang menjadi keyakinan Pos Indonesia sehingga optimis bisa dapat memenangkan persaingan bisnis, khususnya berkait dengan bisnis jasa keuangan?

Indy : Ada beberapa alasan kami sangat optimis memenangkan persaingan seperti dimaksud. Pertama, Pos Indonesia telah memiliki infrastruktur yang tersebar luas ke seluruh pelosok tanah air, baik jaringan fisik maupun jaringan virtual sehingga mampu melayani masyarakat di daerah Urban maupun Rural secara real time. Kedua, Pos Indonesia telah memiliki pengalaman yang panjang dalam bisnis pengiriman surat, dokumen, parcel dan logistik sehingga intellectual capital yang berharga dalam mengembangkan bisnis untuk memenuhi need, want dan expectation masyarakat yang terus meningkat. Ketiga, Pos Indonesia memiliki product portofolio yang lengkap dan bersentuhan dengan hajat hidup orang banyak. Semua orang membutuhkan layanan Pos, artinya everyone is our target market. Keempat, Pos Indonesia selalu memperbaiki kualitas operasi dan pelayanan dari hulu–hilir hingga after sales services. Kelima, Pos Indonesia berusaha menerapkan cost leadership sehingga tarif Pos Indonesia lebih kompetitif di industri dengan tetap menjaga kualitas. Keenam, Pos Indonesia memiliki mitra strategis baik di Pemerintahan maupun Swasta, yang memberikan kepercayaan kepada Pos Indonesia dan membangun kepercayaan untuk mengembangkan business partnership dan strategic alliance dengan prinsip win-win solution. (MhP)

Page 16: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 201616CTK.1.87/KJA-SP/2016

J E D AJ E D AJ E D A

Terlengkap dan Pertama di Asia

Jarak Malang – Batu sekira 20 kilometer ditempuh dengan menggunakan mobil dalam tempo 30 menit saja. Jalan yang menanjak berkelok-kelok dengan udara yang segar mengingatkan saya pada jalur dari kota Bandung menuju Lembang nan sejuk. Konon jika Sabtu atau Minggu, jangan harap bisa secepat itu.

Museum Angkut demikian tertera pada dinding luar halaman komplek ini. Mengapa namanya bukan Museum Transportasi? Aha, rupanya nama ini sudah dipakai oleh museum sejenis yang sudah dibangun lebih dahulu di kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII)-Jakarta. Jadilah sang pengelola memilih nama yang sangat Indonesia, Museum Angkut.

Batu–Malang

Setelah usai berkegiatan di kota Malang, saya memilih untuk menyempatkan berwisata ke Museum Angkut yang berada di Jalan Terusan Sultan Agung Atas No. 2 Kota Batu. Rekomendasi sahabat saya yang menjadi salah satu pengurus Asosiasi Museum Indonesia benar-benar ampuh. Dengan penjelasannya yang meyakinkan tentang prinsip-prinsip pengelolaan museum ia menyatakan Museum Angkut sangat layak untuk dikunjungi. “Tapi Anda harus sudah tiba di sana pada siang hari karena Museum baru buka pukul 12.00 WIB. Dan waktu terbaik mengunjungi museum ini adalah sore hari, terlebih bila hari cerah, Gunung Panderman yang biru menjadi latar yang memesona kawasan seluas 3,8 hektar ini,” tuturnya.

Page 17: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016 17CTK.1.87/KJA-SP/2016

Dan seperti namanya, isi museum ini benar-benar menghadirkan segala macam sarana angkutan, dari yang paling kuno seperti pedati yang ditarik kerbau, sepeda angin, sepeda motor, mobil, kereta api, kapal laut, hingga pesawat terbang. Semua ada di sini. Konon, untuk urusan ini Museum Angkut adalah museum pertama di Asia yang menghadirkan koleksi sarana transportasi.

Yang membuat pengunjung berdecak kagum adalah koleksi kendaraan yang jumlahnya mencapai lebih dari 300 unit, termasuk deretan mobil-mobil yang dipakai para bintang film seperti James Bond, Al Capone dan Batman, maupun kendaraan kuno yang pernah bersliweran di jalanan kota Batavia pada masa Hindia Belanda. Hebatnya, semua kendaraan itu masih terawat dan dapat dioperasikan, setidaknya untuk berkeliling di sekitar museum.

Page 18: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 201618CTK.1.87/KJA-SP/2016

Page 19: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016 19CTK.1.87/KJA-SP/2016

Ada Broadway Street di Dalam Museum

Seorang petugas mengantarkan saya untuk menyusuri lokasi demi lokasi. Museum terbagi atas 9 zona, dimulai dengan zona utama yang menghadirkan mobil-mobil tertua, ratusan sepedamotor antik, serta sebuah helikopter yang konon pernah menjadi sarana angkutan kepresidenan pada masa Bung Karno. Lalu ada edukasi yang memberikan gambaran sejarah transportasi utamanya di Indonesia dari masa ke masa. Pada bagian gedung lain terdapat zona Eropa dan Asia yang menghadirkan koleksi mobil yang pernah diproduksi di Benua Eropa maupun Asia, ada pula Zona Las Vegas-Amerika Serikat, Istana Buckingham-Inggris, dan Zona Hollywood. Untuk hal yang terakhir Anda bisa menebak mobil apa saja yang terpajang di area ini. Namun yang paling memikat pengunjung adalah sebuah imitasi dari Broadway Street. Sebuah jalan yang lebar dan lurus lengkap di kiri dan kanan terparkir bermacam-macam mobil laksana di jalanan Broadway yang terkenal itu. Pada kiri dan kanan jalan terdapat berbagai kafe, bar, bioskop, restoran, rumah belanja, tak ubahnya dengan kawasan di Amerika Serikat yang terkenal karena seni pertunjukan teaternya. Jangan lupa Anda bisa sepuasnya berfoto selfie di kawasan ini.

Yang tak boleh dilewatkan pula ialah deretan koleksi prangko dan uang kertas dari seluruh dunia yang menampilkan berbagai objek sarana transportasi. Ini menjadi keasyikan tersendiri buat saya yang sampai saat ini masih menggemari filateli.

Tepat di atas bangunan tinggi terdapat pesawat terbang. Ketika masuk ke dalam pesawat, saya disambut ramah oleh petugas berseragam pramugari dan pilot. Ahaa... rupanya pesawat ini juga menyajikan simulasi penerbangan. Ada sejumlah anak sekolah tampak asyik mengikuti penjelasan petugas tentang cara kerja pesawat ini.

Selera Nusantara di Restoran Apung

Setelah lelah berkeliling saya berkesempatan rehat sejenak di bagian restoran terapung. Di kawasan yang didesain dengan menampilkan elemen-elemen estetik dari bangunan-bangunan tradisional Nusantara disajikan berbagai menu makanan dari berbagai penjuru negeri. Tepat di tengah komplek restoran terapung terdapat museum topeng yang menampilkan ratusan topeng yang berasal dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia.

Museum Angkut merupakan salah satu kawasan wisata yang dibangun oleh Jatim Park Group. Tak hanya wisatawan dari dalam negeri yang mengunjungi museum ini, tercatat wisatawan mancanegara juga mulai memadati museum. Harus saya akui, rekomendasi sahabat saya yang pengurus AMI benar adanya. Sayang rasanya bila berwisata ke kota Batu-Malang tidak singgah ke Museum yang baru beroperasi sejak Maret 2014.(MhP)

Page 20: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 201620

INFO POSINFO POSINFO POS

CTK.1.87/KJA-SP/2016

APA jadinya bila sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi dalam menjalankan bisnisnya? Banyak pihak sepakat bila itu terwujud, Indonesia bisa menjadi kekuatan bisnis yang luar biasa. Namun sayangnya hal itu tak mudah dilakukan. Menteri BUMN Rini Soemarno mencoba membuat sejarah dengan mewujudkan hal yang tak mudah ini. Mengambil tempat di kantor kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (11/2), dilakukan penandatanganan kerjasama sinergi antara Pos Indonesia dengan 10 BUMN lainnya. Rini Soemarno mengatakan bahwa pemerintah sedang berusaha menekan ongkos logistik dan ia melihat dengan mendorong Pos Indonesia sebagai pihak yang sangat berpengalaman dalam urusan logistik bersinergi dengan sejumlah BUMN ia yakin ongkos logistik yang tinggi itu bisa ditekan lebih hemat.

MASIH dalam kerangka sinergi usaha, Pos Indonesia kembali dipercaya Pemerintah untuk membangun kolaborasi dalam rangka pelaksanaan Program Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat. Program dicanangkan Presiden Joko Widodo ketika melakukan kunjungan kerja di Terminal Agribisnis Desa Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah pada April 2016 lalu.

Dalam acara ini, Jokowi sempat menyaksikan penandatangan program kerjasama antara Nurbaya Initiative dan PT. Pos Indonesia (Persero) dalam membangun platform e-Commerce bagi dua juta UMKM di Indonesia dan sistem belanja online di e-kiosk yang akan ditempatkan di 4000 cabang Kantorpos di seluruh Indonesia.

Menurut Founder Nurbaya Initiative Andy Sjarif saat ini ada 55 juta UMKM di Indonesia, di mana kurang dari lima persen yang telah online. “Nurbaya Initiative dikembangkan untuk membawa UMKM Indonesia masuk ke dalam ranah e-Commerce. Dengan ini diharapkan penjualan UMKM dapat naik minimal dua kali lipat dibandingkan dengan transaksi konvensional,” ujar Andy dalam kete rangannya di Jakarta, Selasa (12/4).

Tentu saja, peran Pos Indonesia sangat dibutuhkan dalam mendorong UMKM masuk ke e-Commerce, utamanya ber kaitan dengan dukungan logistik. Berbekal pengalaman dan jaringannya yang sampai ke pelosok desa, Pos siap memfasilitasi UMKM masuk ke pasar global melalui e-Commerce.***

POS INDONESIAWujudkan Sinergi BUMN

Membantu UMKMBersaing di

Pasar Global

MOU ditandatangani langsung oleh Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) bersama sepuluh direksi BUMN yakni Bank BNI46, PT Inti, PT Garuda Indonesia, PT Jiwasraya, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasindo, PT LEN, PT Bhanda Ghara Reksa, PT Sarinah, dan PT Varuna Tirta Prakasya.

Dalam sambutannya Rini Soemarno mengungkapkan: “Kita ingin dorong bagaimana memperbaiki sistem logistik kita, dan kita coba beberapa produk dulu, nantinya kita lihat sehingga mata rantai distribusi ini dapat dipotong sehingga biaya distribusi jadi lebih murah,” jelas Rini.

Sebenarnya sinergi yang dibangun tak hanya logistik, Pos Indonesia yang memiliki berbagai layanan dan potensi jaringan dapat dimanfaatkan oleh perusahaan BUMN lainnya. Sebut saja Kantorpos dapat digunakan sebagai outlet penjualan tiket kereta api dan pesawat terbang, demikian pula sejumlah perbankan bisa memanfaatkan Kantorpos untuk melakukan bank chaneling, khususnya berkaitan dengan penyaluran kredit kepada KUKM maupun asuransi. Sementara Pos Indonesia juga bisa membuka Agenpos-Agenpos di berbagai lokasi stasiun kereta yang tersebar di seluruh Indonesia.***

Page 21: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016 21CTK.1.87/KJA-SP/2016

PEMERINTAH menugasi Pos Indonesia untuk turut serta dalam usaha menghimpun dana dari masyarakat. Hal ini kembali ditegaskan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution saat mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi kesebelas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (29/3). “Lebih dari 50 persen masyarakat pedesaan masih belum memiliki akses terhadap pelayanan keuangan formal. Pos Indonesia memiliki jaringan yang luas sampai ke pelosok desa dan daerah pinggiran sehingga dapat didorong untuk membuka akses yang mudah bagi masyarakat untuk menabung.”

Memang Pos Indonesia dimungkinan untuk mendapat peran sebagai penghimpun dan penyimpan dana masyarakat. Berdasarkan pada sejumlah peraturan, antara lain, pasal 5 Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009, Pasal 7 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2013, Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos. “Hanya saja, sampai saat ini memang belum dilaksanakan (Tabungan Pos).” demikian ujar Gilarsi W. Setijono. ”Kami menunggu regulator, apapun keputusannya kami ikut,” ujar Gilarsi. Dia menambahkan pihaknya belum bisa memutuskan kapan Tabungan Pos itu bisa diimplementasikan.

Sementara itu, sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan NonBank OJK Firdaus Djaelani, salah satu alasan dibentuknya Tabungan Pos yakni untuk menyerap uang yang beredar di masyarakat, yang nilainya diprediksi bisa mencapai ratusan triliun rupiah. Dengan lebih dari 4.500 cabang sesungguhnya Pos Indonesia diyakini dapat menyerap dana tersebut. Karena itu OJK optimis Program Tabungan Pos dapat diluncurkan pada tahun 2016. Lebih jauh dikemukakan bahwa nantinya, sekitar 80 persen dari dana tabungan itu dimanfaatkan untuk membeli surat utang atau obligasi pemerintah, sementara sisanya untuk likuiditas.***

JIKA selama ini Pos Indonesia dipersepsi hanya mengantar surat dan paket, maka sejak sekarang persepsi seperti itu tidaklah tepat lagi. Betapa tidak, Pos Indonesia bisa melakukan lebih dari itu, dan sudah berpuluh-puluh tahun Pos telah menjalankannya. Masih ingat distribusi tabung gas, kotak surat suara, hingga barang-barang bantuan korban bencana Tsunami di Aceh? Semua itu menjadi catatan sukses kepiawaian Pos dalam menangani urusan logistik berskala nasional.

Berbekal keberhasilan demi keberhasilan itu, Pos Indonesia kembali dipercaya pemerintah untuk menangani urusan logistik nasional. Kali ini yang dikerjakan adalah memangkas rantai pasokan produk pertanian agar harga lebih menguntungkan bagi para petani.

Seperti diungkapkan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Lukita Dinarsyah Tuwo bahwa petani Indonesia tidak memiliki posisi tawar yang kuat atas produk pertanian, sebab naik turunnya harga pangan tergantung kondisi pasar. Bahkan, meski harga naik atau turun yang menikmati keuntungan adalah pihak pedagang. Untuk itu, pemerintah menyediakan perdagangan elektronik atau e-Commerce yang nantinya akan dikelola oleh kementerian dan lembaga. Sehingga, rantai pasok yang menjadi faktor gejolak harga pangan bisa terputus dan harga kembali stabil.

Berkaitan dengan itu, pemerintah menugaskan Pos Indonesia untuk menangani distribusi hasil panen. Dengan cara demikian maka konsumen bisa mendapatkan komoditi pangan langsung dari petani. Lebih lanjut Lukita menyatakan: ”Pos Indonesia memiliki jaringan yang luas, terintegrasi sehingga hasil-hasil produksi petani-petani ini bisa dengan mudah didistribusikan ke tempat yang membutuhkan. Dengan langkah ini, maka biaya untuk pedagang perantara akan hilang, dan konsumen akan mendapat harga yang murah.”

Kepada Kabar dari Pos, Direktur Teknologi & Jasa Keuangan PT Pos Indonesia (Persero), Indyruwani mengakui bahwa Pos sedang intensif melakukan penguatan dalam pergudangan (warehousing) dengan penambahan sarana dan penyempurnaan supply chain management system agar mampu menopang penugasan dimaksud.***

POS INDONESIA danPenanganan Logistik Pangan

Bersiap Himpun Dana Masyarakat dengan Tabungan Pos

Page 22: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 201622

KARTU POSKARTU POSKARTU POS

CTK.1.87/KJA-SP/2016

KAGUM DENGANSOSOK PAK POS

Ringgo Agus Rahman

Page 23: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016 23CTK.1.87/KJA-SP/2016

Ringgo Agus Rahman, demikian nama lengkapnya. Pria kelahiran Purwakarta 12 Agustus 1982

ini, mengawali karirnya sebagai penyiar radio di salah satu radio di Kota Bandung. Kemampuannya berkicau di radio telah mengantarnya ke dunia seni peran. Hingga kini lebih dari 20 film layar lebar yang telah dibintanginya. Ia pun pernah bermain dibeberapa sinetron di layar kaca, seperti Rahasia Lelaki Sejati (2007), Janji (2007), Air Mata Cinta (2009) dan Kemilau Cinta Karmila (2010). Bahkan saat ini Ringgo sedang syuting untuk sinetron terbarunya yang akan ditayangkan tahun 2016 ini, tapi judulnya masih dirahasiakan.

Bukan hanya film dan sinetron, pria yang baru saja dikarunia anak pertamanya ini, juga sangat piawai sebagai presenter di beberapa program TV dan sempat membintangi berbagai iklan.

Kepada “Kabar dari Pos” Ringgo bercerita bahwa kesibukannya sekarang adalah bermain-main dengan bayinya. Ya, Ringgo yang menikah tahun lalu dengan artis dan presenter Sabai Morscheck, telah dikarunia seorang putra yang sangat lucu, kini berusia 4 bulan.

“Anak saya usianya baru 4 bulan, lagi lucu-lucunya. Jadi kalau ditanya apa kesibukan saya sekarang ya jagain bayi,” ujarnya sambil tertawa.

Beberapa waktu lalu, Ringgo pernah menjadi bintang di acara reality show Pos TV, TV internal yang dimiliki oleh Pos Indonesia, dan diputar di seluruh Kantorpos di Indonesia.

“Untuk acara di Pos TV, saya syuting di Kantor Pos MPC Soekarno Hatta Bandung. Ketika syuting di Kantorpos itu, saya cukup kagum pada Pos Indonesia, karena tampilan gedungnya baik di luar maupun di dalam sudah banyak berubah dan cenderung lebih bersih, lebih indah dan terkesan modern, berbeda dengan beberapa tahun ke belakang,“ ungkapnya.

Saat ditanya apakah pernah memiliki kesan dengan Kantorpos atau dengan Pak Pos, Ringgo langsung menjawab :

“Saya sangat kagum dengan sosok Pak Pos. Dulu saya selalu mengamati Pak Pos yang dengan gagahnya mengendarai motor dan berbalut jas orange. Mendatangi satu demi satu rumah untuk mengantar paket dan surat,” kenang Ringgo.

“Saya masih ingat jaman kuliahan dulu, kebetulan saya tinggal di lingkungan kost, meski saya sendiri tidak ngekost, tapi hampir semua tetangga saya adalah mahasiswa kost, sehingga saya sering kali mengamati para anak kost tersebut. Kalau saatnya datang Pak Pos, deru suara motor Pak Pos begitu familiar bagi anak-anak kost saat itu, dan mereka akan berlarian dari kamar

kostnya untuk menyambut Pak Pos, dengan harapan Pak Pos membawa wesel kiriman dari ortu mereka ataupun membawa surat balasan dari pacar masing-masing... hahaha.” Ringgo tertawa mengenang saat-saat itu.

“Jadi Pak Pos adalah figur yang sangat dirindukan pada masa-masa itu oleh anak-anak kost,” tambahnya.

“Dulu saya sendiri sering menggunakan jasa Pos pada saat menjelang lebaran, berkirim kartu lebaran dengan teman-teman dan saudara via Pos, hal yang sangat menyenangkan. Namun aktivitas itu terhenti sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi. Ucapan Idul Fitri via HP memang lebih praktis dan lebih cepat sampai, meski saya akui ada sesuatu yang hilang. Walau bagamanapun berkirim atau menerima kartu lebaran adalah sesuatu yang tak tergantikan, tetap saja memiliki nilai yang lebih tinggi dari sekedar ucapan di SMS,” demikian ungkapnya.

Saat ditanya apa ada pesan atau saran untuk Pos Indonesia, Ringgo berharap ada Kantorpos yang buka hingga 24 jam seperti perusahaan kurir swasta. Karena tarif Pos dan jangkauan jelajah Pos jauh lebih unggul dibanding perusahaan kurir lainnya.

“Jika Pos menambah jam layanannya hingga 24 jam, saya yakin banyak pelanggan yang akan memakai jasa Pos. Karena saya amati banyak sekali pebisnis online yang mengirim barang dagangannya pada konsumen justru pada malam hari. Nah kalau Kantorpos buka hingga malam hari pasti mereka akan belok ke Kantorpos untuk mengirim barang dagangannya.” Demikian saran Ringgo menutup pembicaraan hangat ini. (Nie)

Kesuksesannya memerankan tokoh Agus dalam fi lm Jomblo, baik versi layar lebar maupun versi sinetron, telah melambungkan namanya. Karena kemampuannya berakting dalam fi lm itu pula berbagai tawaran main fi lm, sinetron, iklan maupun presenter berdatangan. Tak pelak namanya langsung melejit, hingga dalam waktu yang cukup singkat namanya sudah bisa disejajarkan dengan artis papan atas di negeri ini.

Page 24: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 201624

BIS SURATBIS SURATBIS SURAT

CTK.1.87/KJA-SP/2016

Gilarsi W. Setijono, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) menyebut ada tiga pilar bisnis e-Commerce yakni Marketplace,

Delivery, dan Payment Gateway.

Hebatnya Pos Indonesia memiliki ketiga pilar itu. Namun demikian, seperti diungkap oleh Gilarsi bahwa Pos Indonesia tak akan

sepenuhnya melakoni e-Commerce dengan menjadi pemain di marketplace. Meski diakui Pos Indonesia juga memiliki situs belanja online bernama GaleriPos. Sebagai gantinya, Pos Indonesia mendukung para pemain yang terjun di marketplace itu. Dukungan yang diberikan Pos Indonesia berupa integrasi dan supporting dalam hal delivery dan payment gateway yang kini berbasis telematika. Jaringan yang masif, teknologi yang canggih, dan pengalaman yang kuat dalam urusan perposan menjadi modal utama untuk itu. Dan Pos Indonesia membuka diri kepada pelaku e-Commerce lainnya untuk bergandeng-tangan dengan perusahaan yang tahun ini berusia 270 tahun.

Berikut ini sejumlah perusahaan e-Commerce yang telah bergandeng tangan dengan Pos Indonesia:

gratis. Dalam kesempatan peresmian kerjasama itu Anthony Fung, Managing Director ZALORA Indonesia mengatakan, “Pos Indonesia adalah partner yang tepat untuk kami dalam memberikan pengalaman belanja online yang menyeluruh. Melalui kolaborasi ini, kami ingin semua pelanggan ZALORA mendapatkan kemudahan proses pengembalian barang yang dapat dilakukan secara gratis di semua Kantorpos seluruh Indonesia. Hal ini dilakukan sebagai upaya membentuk budaya belanja online yang mudah. Kami memberikan fasilitas secara menyeluruh, tidak hanya untuk proses pengiriman namun juga pengalaman setelah konsumen belanja adalah hal yang utama.”

1. ZALORA Indonesia

Zalora menjadi perusahaan e-Commerce pertama yang menjalin kerjasama dengan Pos Indonesia. Terhitung sejak 1 Desember 2015 perusahaan online yang memasarkan berbagai produk fashion dan berbasis di Singapura telah mempercayakan layanan pengembalian produk dari konsumen dilakukan melalui Pos Indonesia. Pelayanan ini diberikan secara

Page 25: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 2016 25CTK.1.87/KJA-SP/2016

4. Lain halnya dengan Bukalapak yang dikenal sebagai perusahaan e-Commerce yang sangat agresif menggelar pemasaran online bersama. Beberapa waktu lalu Bukalapak memberikan fitur berupa promo cashback ongkos kirim bagi pelapak (istilah untuk pedagang/penjual yang menjadi member dari www.bukalapak.com) yang mengirimkan barangnya melalui Pos Indonesia. Promo ini merupakan bagian dari tindaklanjut kerjasama yang ditandatangani oleh Bukalapak dan Pos Indonesia.

5. Tidak mau kalah dengan pemain e-Commerce lainnya, Tokopedia juga telah bekerjasama dengan Pos Indonesia untuk pengiriman dan pembayaran. Khusus dalam hal pembayaran, Topper (demikian julukan para konsumen Tokopedia) dapat melakukan pembayaran di Kantorpos dan Agenpos yang ada di dekat tempat tinggalnya. Hebatnya, pembayaran ini tak perlu verifikasi sehingga lebih cepat prosesnya dan praktis.***

2.

Tak mau ketinggalan dengan perusahaan sejenis lainnya, situs belanja online terkemuka MatahariMall juga bergandengan tangan dengan Pos Indonesia. MatahariMall dikenal memiliki fitur O2O atau Online-to-Offline yang memungkinkan pelanggan untuk mengambil, mengembalikan, bahkan membayar barang yang sudah dipesan secara online di lokasi offline. Untuk itu, MatahariMall mempertajam sekaligus memperluas jaringan layanan Pick up & Pay COD lewat penandatanganan nota kesepakatan (MOU) dengan Pos Indonesia pada 7 Desember 2015.

Chairman MatahariMall, Emirsyah Satar mengemukakan bahwa dalam menyajikan pengalaman berbelanja

3.

Mengikuti jejak Zalora, Lazada juga mempercayakan pelayanan pengembalian produk secara gratis dari konsumen melalui Pos Indonesia. Hal ini mulai dijalankan terhitung sejak 27 April 2016 dan berlaku di 4000 Kantorpos/titik layanan Pos yang ada di seluruh Indonesia.

“Bagi Lazada, kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap belanja online menjadi prioritas utama,” kata co-CEO Lazada Indonesia, Florian Holm. “Hal ini memberikan kemudahan bagi konsumen dalam melakukan pengembalian barang, apabila barang yang mereka terima tidak sesuai atau mengalami kerusakan. Untuk itu, kami bekerja sama dengan Pos Indonesia untuk memudahkan konsumen dalam mengembalikan barang, sambungnya.” Lebih lanjut dikatakannya: “Pos Indonesia memiliki Kantorpos cabang yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia, sehingga konsumen dapat mencari lokasi Kantorpos terdekat untuk melakukan pengembalian barang.”

tak terlupakan bagi para pelanggan, MatahariMall tidak akan berhenti untuk menghadirkan serangkaian terobosan. Salah satu terobosan tersebut adalah penambahan titik Pick up & Pay COD dimulai dari 199 kota atau kabupaten, terbesar di Indonesia, dan penempatan e-locker MatahariMall dimulai dari 10 Kantorpos di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Bandung.

Page 26: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

KABAR DARI POS | 37 • 201626CTK.1.87/KJA-SP/2016

DARI SUDUT BANDADARI SUDUT BANDADARI SUDUT BANDA

Oleh : GNP SUGIARTA YASA

Mewujudkan Customer Service ExcellenceMemperhatikan semakin meningkatnya permintaan konsumen akan layanan Pos yang berkualitas, mengharuskan kami membangun budaya pelayanan yang sesuai dengan tuntutan pasar, tidak mudah memang. Sebagai perusahaan jasa Pos Indonesia senantiasa mencari cara agar dapat memenuhi standar tertinggi Customer Service Excellence. Tak terkecuali dengan menerapkan best practice dari pelayanan prima di seluruh lini perusahaan, terutama di Kantorpos. Karena para konsumen mendapatkan kesempatan untuk memperoleh moment of truth ketika berhadapan dengan petugas di loket. Inilah saat paling kritis yang menentukan apakah dia hanya menggunakan layanan Pos cukup sampai di sini atau selamanya menjadi pelanggan yang loyal.

Dalam pencarian tak kenal lelah pengembangan Customer Service Excellence itulah, kami membuka-buka kembali buku-buku panduan pelayanan. Dan mendapati tiga jurus yang sesungguhnya sudah diajarkan para pendahulu. Dengan semangat baru ketiga jurus yang sudah diterapkan dengan sangat sukses oleh Toyota Corp Jepang sehingga berhasil menjadi perusahaan otomotif terkemuka di dunia, kami coba terapkan di lingkungan Pos Indonesia. Tentu dengan pendekatan yang berbeda, sesuai dengan konteks kekinian di Kantorpos-kantorpos.

Tiga Jurus dari JepangKaizen. Jurus yang satu ini memang sudah sangat mendunia. Tumbuh dan berkembang dalam tradisi manufaktur Jepang, Kaizen mengajarkan kepada para pegawai untuk terus menerus melakukan perbaikan dan perawatan sarana dan lingkungan kerjanya. Dengan cara demikian, para pegawai merasa memiliki dan menjadi “at home” dengan lingkungan kerjanya. Kami praktikkan itu dengan sederhana namun konsisten. Salah satu contohnya, para petugas Pos tanpa kecuali secara berkala bersama-sama menata ulang ruang kantor mereka, mengecat kantor, bahkan mengepel lantai dan memperbaiki papan kantor yang sudah miring. Tentu saja Kepala Kantor turun langsung memimpin proses ini. Tak jarang, jajaran Direksi yang tengah berkunjung ke Kantorpos ikut terlibat dalam aksi yang membangkitkan gairah baru itu. Bukan hanya itu yang kami terapkan dalam menjalankan Kaizen. Para petugas dibiasakan untuk menerapkan prinsip-prinsip Kaizen seperti PDCA (Plan – Do – Check – Act) serta berkomitmen kepada kualitas pelayanan dan efesiensi biaya.

5S (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke) atau 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin) ini jurus kedua yang juga bukan hal baru yang merupakan seuntai perilaku individual yang diyakini jika dipraktikkan di tempat kerja terbukti efektif meningkatkan produktivitas. Jurus 5R sebenarnya diadopsi dari tradisi perilaku bekerja di lingkungan industri Jepang yakni 5S yang sama artinya dengan 5R. Penerapan di Pos Indonesia kami awali dengan 3R dulu yakni Ringkas Rapi Resik, setelah itu baru dilanjutkan dengan 2R berikutnya. Seluruh jajaran Pos bahu membahu menata ruang kerja masing-masing dengan panduan dari para Champion Continuous Improvement di masing-masing Regional. Akhirnya tampilan ruang kerja lebih nyaman dan asri yang membuat karyawan feel at home. Tentu semarak gerakan 5R ini telah mampu meningkatkan Produktivitas kerja karyawan di Kantorpos bahkan sampai dua kali dari sebelumnya. Setiap pagi, sebelum bekerja petugas loket

TIGA JURUS JITU

dan karyawan di bagian lainnya tidak membiarkan meja kerjanya berantakan dan memeriksa apakah perangkat atau alat bantu kerja yang digunakan dalam keadaan baik. Hal ini sama dilakukan pula ketika mengakhiri tugas pelayanan di sore hari. Kami juga memastikan di setiap lokasi pelayanan/operasional tersedia alat bantu kerja yang mudah dijangkau. Mengerjakan apa yang tidak diperbolehkan menjadi komitmet setiap insan Pos dalam mempraktikkan Shitsuke (rajin).

Genba, menjadi jurus ketiga sekaligus pamungkas. Jurus ini juga berasal dari Jepang. Genba berarti lokasi kejadian. Dalam konteks manajemen Pos, Genba berarti fokus dalam mewujudkan Customer Service Excellence adalah lokasi pelayanan. Genba dipraktikkan oleh pimpinan Kantorpos setempat, dimana ia memberikan dukungan dan fasilitasi yang tepat dan efektif terhadap pelaksanaan kerja para petugas yang ada di lokasi pelayanan. Mereka turun/terjun ke loket-loket pelayanan atau ruang operasional lainnya, mendampingi para petugas memberikan pelayanan yang terbaik, dan segera turun tangan bila ada permasalahan dalam pelayanan loket atau pelaksanaan pekerjaan operasional lainnya. Kepala Kantorpos segera mencari penyebab atau akar permasalahan dan memberikan solusi saat itu juga.

Anda tentu tak akan melihat langsung bagaimana petugas-petugas kami di lapangan mempraktikkan ketiga jurus ini. Namun demikian, Anda bisa merasakan ketika datang ke Kantorpos atau ketika petugas kami menyampaikan kiriman kepada Anda. Sapa, senyum, sigap, segera, dan solusi akan Anda dapatkan ketika berhadapan dengan mereka. Salam Pos Indonesia JUARA.***

Bila pergi ke Kantorpos, Anda akan disambut petugas kami dengan sapaan ramah.

Keramahan yang mengembang bersama senyum nan tulus. Anda juga akan mendapati

petugas kami yang sigap melayani. Mereka bersegera memberikan solusi begitu Anda

mengungkapkan kebutuhan pelayanan Pos. Ya, demikianlah lima S (sapa, senyum, sigap,

segera, dan solusi) telah menjadi nilai-nilai yang melekat dalam diri para petugas kami

di Kantorpos maupun pengantar Pos yang mendatangi kantor atau rumah Anda.

Page 27: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

CTK

.1.8

7/KJ

A-S

P/20

16

Page 28: Majalah Perusahaan PT Pos Indonesia (Persero) EDISI 37 2016

CTK.1.87/KJA

-SP/2016