Majalah Pearl 016

110
Pearl June 2013 - July 2013 Pearl Magazine | 16 th Edition Shaped by The Hands of God Music THE TEAM FAVORITE SONG Why Do You Choose Music Ministry? Wawancara denganJason “Sentuh Hatiku” TOP 10 Church Hymns Bersama Keluargaku Melayani Tuhan Devotional: MUSIC FOR THE GLORY OF GOD BOOK REVIEW: Pelayanan Musik Apakah Anak harus Les Musik? Buah dari Hati yang Menyembah

description

Majalah Pearl is a free online Christian magazine for Indonesian women

Transcript of Majalah Pearl 016

Page 1: Majalah Pearl 016

PearlJune 2013 - July 2013Pearl Magazine | 16th Edition

Shaped by The Hands of God

Music

The Team FavoriTe SongWhy Do You Choose Music Ministry?

Wawancara denganJason “Sentuh Hatiku”

Top 10 Church Hymns

Bersama Keluargaku Melayani Tuhan

Devotional: muSic For The

glory oF goDBook Review:

Pelayanan Musik

Apakah Anak harus Les Musik?Buah dari hati

yang menyembah

Page 2: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Di edisi ke-16 kali ini, majalah Pearl mengangkat tema

Pelayanan Musik. Teman-teman pasti sadar donk betapa pentingnya kehadiran musik dalam sebuah

ibadah. Setiap persekutuan, komsel, kebaktian, pasti ada yang namanya nyanyian. Ya, nyanyian puji-pujian bagi Allah

kita memang penting. Allah kita menyukainya, terutama saat kita bersungguh-sungguh menaikkan pujian bagi-Nya dari hati kita yang

paling dalam.

Sejak awal, pada zaman Adam dan Hawa, di kitab Kejadian 4:21 tercatat bahwa Yubal (anak Kain, cucunya Adam) adalah bapa semua orang yang memainkan kecapi dan suling. Allah telah memberi talenta kepada Yubal untuk bermusik. Allah sendirilah yang berinisiatif memberikan talenta musik pada manusia ciptaan-Nya.

Kemudian kita lihat di 1Samuel 16:14-23. Dalam perikop ini ditunjukkan betapa musik punya kuasa ilahi. Permainan kecapi Daud bisa mengusir

roh jahat yang mengganggu Saul. Luar biasa yah?! Puji-pujian yang berkenan di hadapan-Nya diberikan kuasa untuk mengusir roh

jahat.

Selanjutnya, kita masuk ke zaman Tuhan Yesus. Yesus sendiri menyukai pujian yang

dibawakan dengan suara

Masuklah melalui pintu gerbang-Nya

dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pu-

jilah nama-Nya! Mazmur 100:4

From The Desk ofEditor : Stephanie

Gunawan

Page 3: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

nyaring seperti yang tercatat pada Lukas 19:40. Saat itu,

Yesus sedang menunggangi seekor keledai untuk memasuki Yerusalem. Beberapa orang Farisi

meminta Yesus mendiamkan orang-orang yang sedang bersorak itu. Yesus gak setuju. Yesus malahan bilang, “Jika

mereka ini diam, maka batu ini akan berteriak”. Ya, pujian bagi Allah dengan sorak-sorai disukai oleh Yesus.

Setelah itu, Alkitab juga mencatat kuasa pujian yang dialami oleh Paulus dan Silas saat di penjara. Kisah Para Rasul 16:25-26 mencatat bahwa puji-

pujian yang mereka naikkan membawa kuasa yang luar biasa. Sesaat setelah mereka bernyanyi, gempa bumi terjadi dan pintu penjara terbuka semuanya! Kesempatan untuk melarikan diri kini muncul. Namun ternyata, Allah punya rencana lain. Para narapidana tidak ada satu pun yang melarikan diri. Malahan, peristiwa itu akhirnya mengarah pada bertobatnya sang kepala penjara beserta seisi rumahnya. Sebuah keluarga percaya pada Yesus dan mereka semua memberi diri dibaptis. Luar biasa! Allah benar-benar melakukan karya yang besar melalui puji-pujian.

Ckck.. Sungguh pujian itu merupakan sesuatu yang penting ya. So, saat ini, kami mau ajak teman-teman memahami kuasa pujian,

membaca kesaksian beberapa orang yang melayani di bidang musik, mengulas tentang musik-musik yang pernah atau

sering kita nyanyikan, dan sebagainya. Semoga teman-teman terdorong untuk memuji Tuhan

dengan lebih bersungguh-sungguh! Glory be to God!

From The Desk ofEditor :

Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau

bernyanyi, aku mau bermazmur.

Mazmur 57:8

Stephanie Gunawan

Page 4: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

: Pelayanan Music

CHURCH HYMN

Bersama

:NIKE

HOW to Connect 106

20

Giveaway www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

1412

1682

9028

3446

5266

74

94102107

Page 5: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

: Pelayanan Music

CHURCH HYMN

Bersama

:NIKE

HOW to Connect 106

20

Giveaway www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

1412

1682

9028

3446

5266

74

94102107

Page 6: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

TEAM

VIRYANIkho

VEditor in Chief

iryani lahir di Jakarta, 22 tahun lalu.

Kerinduan terbesarnya adalah menjadi

impactful woman, in her words, her action and

her faith. To be a woman a�er God's own heart.

Dimana teman-teman dan orang sekitarnya bisa melihat bedanya wanita yang berdiam

dalam Allah di saat menghadapi cobaan

dan masalah hidup karena selalu ada

pengharapan kekal. Ia senang belajar sesuatu

yang berhubungan dengan art especially

handmade or handcra�. To design and inspire

others, so the name of the Lord can be li�ed up

higher and higher :)

MARCELLA�aorencia

LExecutive Assistance

ahir di Jakarta pada tanggal 9 Maret

1986 dan lahir baru di usia 12 tahun. Telah

menyelesaikan pendidikan S1 (Sarjana

Theologi) pada tahun 2007 dan saat ini ia

melayani sebagai seorang Youth Pastor di

gereja JKI Galilea, Jakarta serta

membuka sebuah tempat bimbingan belajar anak yang

diberi nama "Little Candles". Ia juga penulis buku R4J

(Radical For Jesus), The Matter of Heart dan

S.H.E (Single, Happy, Excellent).

STEPHANIEgunawan

SPublic Relations

tephanie lahir di Jakarta 26 tahun lalu,

dan saat ini berdomisili di Jakarta. Stephanie

terpanggil untuk melayani di bidang

music dalam persekutuan gereja dan

juga rindu melayani dalam bidang literature.

Stephanie’s strongest desire is to have Jesus’

heart in her heart, to have His thoughts in her

thoughts, and to have his speech on her lips. Saat ini, Ia menikmati hidup

di bawah arahan Kristus untuk menjadi seorang pianis dan penulis yang lebih baik lagi karena Ia menyadari bahwa Jesus

is her piano instructor and her writing

inspirator.

Page 7: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

TEAM

EUNIKEsantosa

LCreative Director

ahir di Aachen 21 tahun yang lalu dan besar di kota pantai

Makassar, Sebagai designer Allah, She is

just a girl who want to make the world more

beautiful according to His plan :) Sambil

menjalani kehidupan sebagai mahasiswi

design grafis, dia melayani di

persekutuan kampus dan gereja sebagai

pemain musik. I can combine both things I

love which are to design and to serve my God ^^

SHINTApoulsen

SFeatures Editors

hinta lahir di Jakarta 30 tahun lalu.

Shinta terpanggil dalam pelayanan misi

dan telah melayani sejak tahun2002. Her

greatest desire adalah memakai talentanya untuk melayani dan memuliakan Nama Tuhan, khususnya

dalam bidang literature dan

pendidikan.

GRACEhalim

Grace lahir di Jakarta 27 tahun

lalu. Memulai pelayanan di

bidang literature tahun 2001 lewat

Glorianet. Visi hidupnya adalah

membangun generasi wanita

Titus 2:3-5. Saat ini tinggal bersama

suami tercinta di Singapore.

&

&Membangun generasi wanita yang menjalankan

fungsinya sebagai wanita sejati, berkarakter Kristus dan mau dibentuk menjadi indah di mata Bapa dan sesama.

Menyediakan bacaan rohani yang biblical dan practical dan sesuai dengan

pergumulan generasi wanita Indonesia.

Page 8: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

DESIGNERS

JULIArosmawi

I love art. I have bachelor degree in visual communication from SwinburneUniversity. And currently living in Rockford (US). I feel extremely grateful that I could serve God and in the same time doing my passion.

FEBEsoehardjo

L ahir di Surabaya 25 tahun yang lalu, dan sekarang berada di

USA pursuing education jurusan Graphic Design. Menerima Yesus

secara pribadi tahun 2006, banyak hal yang Tuhan ubahkan dalam

hidupku dan saya yang dulu'nya berpikiran sempit, Tuhan buka

pikiranku dengan FirmanNya. And He is still writing on it :)

Page 9: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

DESIGNERS

MELISSAhalim

Lahir di Jakarta 21 tahun yang lalu. Saat ini kuliah DKV di Binus, dan juga pelayanan di Persekutuan Oikumene

Binus. Ia rindu hidupnya bisa menyenangkan Tuhan dan sesame.

Berharap dengan apapun yang ia kerjakan, bisa menjadi berkat bagi orang

lain. Semua dari Tuhan, oleh Tuhan dan untuk Tuhan. To God be the glory!

VERIeden

L ahir di Binjai 25 tahun yang lalu. mulai serius mengenal Tuhan

sekitar 3 tahun lalu sejak dibawa ke Oikos, Singapore. Season comes

season goes, sekarang dalam tahap season pembentukan karakter,

sedang mencari tau what my calling is and wants to glorify Him in

everything that I do :)

MICHELLEwirnata

Mahasiswi jurusan Desain Komunikasi Visual ini lahir di Medan pada tahun 1991. Lahir baru pada tanggal 20 Desember 2008 dan sangat gemar menggambar manga. Kerinduannya adalah dapat memberkati banyak orang melalui gambar maupun desain yang dibuatnya.

Page 10: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

CONTRIBUTORS

ALPHAOMEGApulcherimarambangWriter

iasa dipanggil “Mega”. Lahir di Jogja 27 tahun lalu dan sekarang bekerja di Kasongan, Kalimantan Tengah. Sejak bekerja melayani Tuhan di pemerintahan, punya kerinduan agar banyak anak Tuhan yang bekerja di bidang ini jadi dampak bagi bangsa kita, dan jadi Daniel/Yusuf/ Ester /Debora di masa kini, yang taat dengan Tuhan, punya integritas dan mengasihi bangsanya. Baginya tidak ada hal kecil dalam hidup waktu menyadari Tuhan Yesus hadir. Segala sesuatu adalah tentang Tuhan, ayat favoritnya Roma 11:36.

FELISIA(devi)Writer

ahir di Jakarta 23 tahun yang lalu. Mottonya adalah Roma 11: 36 "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya." Punya kerinduan untuk melayani wanita lain, (karena kalo wanita tidak pulih itu, "bisa mematikan") terutama para single supaya hidupnya bisa maksimal, berfungsi sejak single, punya pandangan yang benar tentang single, mengalami Tuhan lewat dalam keseharian mereka, hidupnya berubah dan jadi berkat buat orang lain.

B

L

GLORYekasariWriter

lumni dari desain komunikasi visual Universitas Pelita Harapan, dan saat ini sedang menempuh pendidikan pascasarjana di salah satu sekolah theologia di Jakarta. Ia melayani Tuhan dalam bidang musik dan pemberitaan firman. Kerinduannya adalah supaya pembaca diberkati lewat artikel yang ia tulis dalam majalah ini. Pelayanan lain yang ditekuninya secara pribadi adalah blogging, dapat dibaca di http://gloryekasari.wordpress.com.

KEZIAmargaretWriter

ahir pada tahun 1990. Mempunyai passion yang besar di dunia education dan jurnalistik. Saat ini Kezia sedang menikmati perjalanan hidup bersama Tuhan menuju visi besar yang Tuhan sudah berikan. Suka menulis di http://kezioong.blogspot.com dan sungguh menyadari bahwa Jesus is my writing inspirator.

L

A

Page 11: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

CONTRIBUTORS

LASMAfridamanullangWriter

asma (Mama) lahir di Serang, 27 tahun lalu. Moto hidupnya"Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan." Ia melayani di bidang teater sambil menekuni hobi menulis dan menggambarnya. Kerinduan terbesarnya adalah tulisan-tulisan fiksinya bisa menjadi jawaban bagi banyak orang (terutama anak muda), termasuk naskah-naskahnya dalam pelayanan teater. Hasil perenungan dan karya-karya Lasma dapat dilihat di www.amsalfoje.cc.co.

L

MEGAWATIwidjajaEditor

ahir di Medan pada tanggal 22 Maret 1969, besar di Jakarta dan berdomisili di Singapore sejak Maret 2008. Menerima Tuhan Yesus sebagai juru selamat pribadi sejak SMA 1. Saat ini pelayanan sebagai pengurus di Komisi Wanita GPBB, dan anggota paduan suara. Berharap bisa membawa berkat bagi orang lain melalui peran sebagai ibu rumah tangga dan pelayan Tuhan dimanapun ditempatkan.

L

MEKARandaryanipradipta Writer

krab dipanggil Dita, lahir di Magelang, 26 tahun lalu. Kerinduannya yang terbesar adalah semakin mengenal dan mengalami Allah, serta terus diubahkan menjadi serupa Kristus. Baginya, orang yang sukses adalah orang yang mampu memenuhi panggilan/tujuan Tuhan bagi generasinya. Mimpinya adalah menulis buku puisi dan fiksi kristiani, genre yang jarang ditemui di Indonesia. Tulisan curhatnya bisa ditemukan di penaditanganbapa.blogspot.com.

A

POPPYnovianaWriter

aat ini berusia 23 tahun dan sedang menempuh pendidikan pasca sarjana di Trisakti. Ia memiliki konsentrasi melayani Tuhan dalam bidang anak di sekolah minggu gereja methodist Anugerah. Kerinduannya untuk dapat memancarkan sikap terang dan garam bagi orang di sekitarnya merupakan motivasi utama dalam setiap pelayanannya. Menulis merupakan hobinya, karena baginya talenta yang Tuhan tanamkan harus dikembangkan menjadi suatu wujud rasa syukur atas kemurahanNya.

S

Page 12: Majalah Pearl 016

CharacterDevelopment

Girls, jumpa lagi di pojok Character Development! Setelah sempat kosong selama beberapa bulan akhirnya kembali bisa muncul lagi hehe. Majalah Pearl bulan ini mengangkat soal musik. Nah seperti yang kita tahu, musik praise and worship adalah salah satu bentuk dari ucapan syukur kita kepada Bapa. Karena itu tema character development kita kali ini adalah Gratefulness (Tahu Berterima Kasih).

Character Development, ini adalah sesuatu yang hanya bisa terjadi kalau kita mempratekkannya dengan tekun. So tujuan dari pojok ini BUKAN untuk dibaca tapi lebih untuk dipratekkan. : ) Kami, dari tim redaksi rindu, bahwa jika kita konsisten melakukan karakter yang ditampilkan tiap edisi, maka dalam setahun, para pembaca Pearl sudah berlatih mengembangkan 12 karakter. Wow luar biasa ya! So mari kita sama-sama belajar dan mempratekkannya. Bulan ini kita akan belajar karakter:

www.majalahpearl.com

Page 13: Majalah Pearl 016

Tahu Berterima Kasih (Gratefulness) Tidak Tahu Berterima Kasih (Unthankfulness)

Contoh Gratefulness:Membantu orang tua mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Mengucapkan terima kasih atas makanan yang sudah disiapkan. Berdoa tanpa meminta apa-apa melainkan hanya mengucap syukur untuk berkat-berkat Tuhan.

Definisi : menyatakan kepada orang lain (Tuhan) melalui perkataan dan tindakan bahwa mereka telah berjasa dalam kehidupan saya.

Manfaat Gratefulness: Sukacita Patah Semangat adalah konsekuensi dari mengabaikan atau melupakan berbagai pertolongan yang telah dilakukan orang lain kepada kita. PersahabatanKasih yang sejati dibangun di atas pemahaman bersama rentang kebutuhan kita dan penghargaan kita atas orang lain.

Proyek Ketaatan: Dalam sebulan ke depan saya akan :

1. Menunjukkan kepada orang tua/guru/pasangan bahwa saya menghargai mereka.

2. Menulis kartu ucapan Terima Kasih. 3. Puas dan bersyukur atas apa yang

saya miliki. 4. Lebih mengingat berkat Tuhan

ketimbang beban yang harus dipikul.

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 14: Majalah Pearl 016

DIGDeeper

Tim redaksi majalah Pearl sangat excited untuk mengulas betapa indahnya musik rohani yang terdiri dari nada-nada yang diciptakan oleh Tuhan sehingga membentuk sebuah lagu dengan genre-genre musik yang sangat unik dan enak didengar. Perbedaan jenis-jenis musik khususnya musik rohani yang mampu menyentuh hati bahkan digunakan oleh Tuhan menjadi sebuah media untuk menyatakan kuasaNya sejak Perjanjian Lama. Dig Deeper adalah rubrik dimana kami akan mengajak teman-teman sekalian untuk bersama-sama mengenali Firman Tuhan. Edisi kali ini bertema pelayanan musik, yang menceritakan bagaimana kuasa Tuhan dalam sebuah musik dapat mengubah suatu kondisi menjadi penuh dengan kuasa dan kemuliaanNya.

www.majalahpearl.com

Page 15: Majalah Pearl 016

Pada bulan Juni-Juli 2013, Pearl mau mengajak teman-teman untuk melihat kisah-kisah kuasa Tuhan atas musik yang digunakan untuk menyatakan kemulianNya. Kemudian kita akan sama-sama membaca makna kasihNya melalui musik dalam kehidupan kita. Dan tentu saja kita sama-sama berharap agar Roh Kudus selalu hadir dalam pelayanan musik di seluruh gereja-gereja di dunia. Selamat merenungkan indahnya kuasa Allah dan kisah-kisah hambaNya yang mengalami kuasa pelayanan musik.

“Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan!

Haleluya!” (Mazmur 150:6)

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 16: Majalah Pearl 016

14 Mazmur 18:1–51 Nyanyian sebagai ungkapan syukur

03 2 Samuel 6:1-19 Penyembahan keliru terhadap hadirat Allah

04 1 Tawarikh 15 Cara mempersiapkan kebaktian penyembahan

05 1 Tawarikh 16 Puji-pujian bagi Allah di depan tabut oleh pemusik

06 2 Tawarikh 20 Puji-pujian dapat mengalahkan musuh

07 2 Tawarikh 29 Kaum Lewi, penyanyi dan pemusik direstorasi ke Bait Allah (1)

08 2 Tawarikh 30 Kaum Lewi, penyanyi dan pemusik direstorasi ke Bait Allah (2)

09 2 Tawarikh 35:20-27

Asal mula nyanyian ratapan

10 Ezra 3:8-13 Memuji Tuhan saat pembangunan kembali rumah Allah

11 Nehemia 12:27-47 Pemusik dan penyanyi ditempatkan memuji Allah

12 Mazmur 3 Nyanyian Daud dalam menghadapi musuh

13 Mazmur 4:1-9 Musik sebagai media komunikasi dengan Tuhan (Kecapi)

BIBLE06

Reading Plan

01 Keluaran 15:1-21 Nyanyian nubuatan pertama

02 Bilangan 10 Fungsi pelayanan musik

www.majalahpearl.com

Page 17: Majalah Pearl 016

17 Musik & Nyanyian sebagai media pengajaranMazmur 32:1–11

18 Ajakan bermain musik untuk memuji TuhanMazmur 33:1–4

19 Nyanyian syukur dan doa DaudMazmur 40:1-18

20 Musik & Nyanyian sebagai media pengajaran & ungkapan perasaanMazmur 42:1-12

21 Nyanyian sebagai ungkapan perasaan bangsa bani KorahMazmur 48:1-15

22 Nyanyian syukur karena berkat AllahMazmur 65:1-14

23 Nyanyian syukur karena berkat Allah (2)Mazmur 67:1-8

24 Nyanyian syukur karena pertolongan AllahMazmur 66:1-20

25 Nyanyian syukur karena pertolongan Allah (2)Mazmur 138:1-8

26 Nyanyian ratapan karena Bait Suci yang rusakMazmur 74:1-23

27 Nyanyian pada waktu pembaharuan perjanjianMazmur 81:1-17

28 Nyanyian syukur dari orang-orang yang ditebus TuhanMazmur 107:1-43

29 Nyanyian puji-pujian bagi TuhanMazmur 118:1-29

30 Nyanyian kemenangan orang IsraelMazmur 149:1-9

15 Nyanyian syukur atas kemenangan yang didapatMazmur 21:1-14

16 Nyanyian sebagai ungkapan perasaanMazmur 30:1–13

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 18: Majalah Pearl 016

13 Bilangan 10:2-10

14 Mazmur 57:8-10 Maksud pemakaian alat musik : mengajar segala bangsa memuji Allah

15 2 Tawarikh 29:19 Alat musik yang dipakai perlu dikuduskan dan disimpan dengan baik

01 Matius 26:30-35 Yesus memuji Allah sebelum melayani

02 Matius 9 : 18-26 Musik dalam perkabungan

03 Lukas 15:11-32 Ada puji-pujian saat jiwa yang terhilang kembali

04 KIS 16 : 19-40 Allah bertakhta di atas puji-pujian

05 Ibrani 2:10-13 Kristus menyanyikan pujian kepada Allah

06 Yakobus 5 : 13 Kita dianjurkan untuk bernyanyi apabila bersukacita

07 Wahyu 5:8-10 Nyanyian baru sedang dinyanyikan di surga

08 1 Tawarikh 16: 4,6,37

Maksud pemakaian alat musik : melayani Allah di hadiratNya

09 Mazmur 150:3-5 Maksud pemakaian alat musik :memuji Allah

10 Mazmur 81:2-3 Maksud pemakaian alat musik : mengiringi penyanyi dalam sukacita dan puji-pujian

11 Mazmur 92:2-4 Maksud pemakaian alat musik : memanggil dan memimpin jemaat dalam beribadah

12 1 Samuel 10:1-8 Maksud pemakaian alat musik : mempersiapkan jemaat untuk bernubuat

Maksud pemakaian alat musik : memimpin dan dimainkan dalam peperangan13 Bilangan 10:2-10

www.majalahpearl.com

Page 19: Majalah Pearl 016

BIBLE07

Reading Plan

Nyanyian Penyembahan (2)29 Matius 8:2-3

Nyanyian Penyembahan (3)30 Yohanes 4:20-24

Nyanyian Sukacita31 Mazmur 150

16 1 Tawarikh 15:16-19 Pemain musik didoakan secara khusus dan ditetapkan dalam pelayanannya

Pemain musik didoakan secara khusus dan ditetapkan dalam pelayanannya (2) 17 1 Timotius 4:14

Pemain musik menggunakan baju efod dari kain lenan putih (menggambarkan kebenaran/Kristus)18 1 Tawarikh 15:27

Pemain musik hidup dalam kebenaran Kristus 19 1 Petrus 1:16

Nyanyian Pekabaran Injil23 KIS 16:15-34

Nyanyian Pekabaran Injil (2)24 Yohanes 12:32

Nyanyian Peperangan25 2 Tawarikh 13:5

Nyanyian Pertobatan26 Yesaya 6:1-5

Nyanyian Kerinduan kepada Allah27 Yesaya 27:4

Nyanyian Penyembahan28 1 Samuel 16:23

Pemain musik hidup dalam kebenaran Kristus 20 Nehemia 10:28-39

Semua yang melayani (termasuk pemusik) harus hidup kudus21 1 Yohanes 2:15

Pemain musik membantu tugas-tugas praktis di rumah Allah22 1 Tawarikh 9:26-33

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 20: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music www.majalahpearl. www.majalahpearl. www com

Page 21: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Lagu rohani favorite-ku adalah Saat Pagi Hari. Lagu ini adalah lagu wajib yang selalu aku nyanyiin setiap pagi pas lagi saat teduh dan memulai hari. Sukaaa banget sama lagu ini, kenapa? Karena setiap liriknya begitu nyata dan powerful banget.

Saat pagi hari ku datang lagi, menghadap Tuhan dan rendahkan diri...

Bener-bener ingetin aku banget kalo pagi-pagi sebelum aktivitas, kita harus menghadap Tuhan dan merendahkan diri serendah-rendahnya. Merendahkan masalah kita, merendahkan segala kesibukan dan aktivitas kita di hadapan Tuhan, dan fokus hanya untuk mengucap syukur buat hari yang Dia beri serta memuji Tuhan dengan sepenuh hati.Lalu juga, lirik terakhir dari lagunya adalah:

Kuserahkan tubuh, jiwa, rohku dalam pimpinanMu Tuhan...

Viryani’s Favorite Christian Song

“Saat Pagi Hari”

Viryani’s Favorite Christian Song

“Saat Pagi Hari”

Page 22: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Ini bener-bener merupakan penyerahan lengkap seutuhnya untuk memulai hari. Minta Tuhan untuk memimpin hidup kita kudus, baik dan benar dalam satu hari yang akan dilewati. Karena kita tau kan yah betapa banyaknya cobaan dan godaan yang harus dilewati dalam sehari. Gimana susahnya untuk kontrol emosi, pemilihan dan pengambilan keputusan yang tepat. Dan lagu ini bener-bener ingetin aku banget, untuk menyerahkan tubuh, jiwa dan roh hanya dalam pimpinan Tuhan.

SAAT PAGI HARI KU DATANG LAGIMENGHADAP TUHAN DAN RENDAHKAN DIRIMENGUCAP SYUKUR BUAT HARI YANG KAU BERIMEMUJI TUHAN DENGAN SEPENUH HATI

REFF:KUSEMBAH KAU ALLAH MAHA KUDUSKUTINGGIKAN ALLAH MAHA TINGGIKUSERAHKAN TUBUH, JIWA, ROHKUDALAM PIMPINAN-MU, TUHAN (OH TUHAN)

Meskipun aku bukan orang yang banyak terlibat di dunia musik, aku juga punya banyak lagu favorite lho :) Jadi bingung harus milih lagu yang mana, haha.. But ada satu lagu lama, ciptaan Matt Redman, yang aku suka banget. Lagu ini udah terkenal di mana-mana. Judulnya “The Heart of Worship”.Selain karena enak di telinga, lirik and makna dari lagu ini tuh juga dalem banget.. Waktu aku mulai merasa jauh dari Tuhan atau lagi gak ada gairah buat menyembah Tuhan, seringkali Dia pakai lagu ini buat menjamah hati aku, sehingga akhirnya aku bisa bernyanyi dan berkata:

I’m coming back to the heart of worshipAnd it’s all about YouAll about You, Jesus

I’m sorry Lord for the thing I’ve made itWhen it’s all about YouIt’s all about You Jesus

Marcella’s Favorite Christian Song “The Heart of

Worship”

ingetin aku banget, untuk menyerahkan tubuh, jiwa

MENGUCAP SYUKUR BUAT HARI YANG KAU BERI

Meskipun aku bukan orang yang banyak terlibat di dunia musik, aku juga punya banyak lagu

lho :) Jadi bingung harus milih lagu yang mana, haha.. But ada satu lagu lama, ciptaan Matt Redman, yang aku suka banget. Lagu ini udah terkenal di mana-mana. Judulnya “The Heart of

Page 23: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Stephanie’s Favorite Christian Hymn

Song “Jesus Loves Me”

Tuhan pakai lagu ini untuk bikin aku jadi bisa bertobat dan fokus lagi sama Dia. Lewat lagu ini, aku juga jadi diingetin kalo penyembahan itu gak berbicara tentang lagu, musik atau suara yang bagus.. tapi penyembahan itu berbicara tentang hati, seberapa besar kerinduan kita untuk menyembah Dia.Hati yang menyembah.. itulah yang Dia cari :)

Ada tiga alasan kenapa aku suka banget sama hymn Jesus Loves Me. Pertama, karena kata-katanya singkat dan sederhana, tapi maknanya dalem banget.

Jesus loves me this I know, for the Bible tells me so.Little ones to Him belong, they are weak but He is strong.Yes, Jesus loves me! Yes, Jesus loves me!Yes, Jesus loves me! The Bible tells me so.

Ya, Yesus mengasihi aku. Aku tahu hal itu dari Alkitab. Aku tahu aku lemah, tapi Yesuslah kekuatanku. Aku benar-benar merasakan makna lirik dari hymn ini.Kedua, nadanya mudah diingat dan nuansanya tenang, meneduhkan hati. Aku suka menggumamkan lagu ini saat aku merasa sedih dan sendiri. Lagu ini menghibur hatiku.

Ketiga, karena lagu ini sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Ada versi bahasa Indonesia, bahasa Mandarin, dan sebagainya. Hal ini membuatku semakin merasa lagu ini mempunyai keistimewaan tersendiri sehingga orang-orang dari seluruh mancanegara ingin mendendangkannya dalam bahasanya masing-masing. Lagu dengan nada dan kata yang sederhana telah membawa seluruh umat manusia menaikkan pujian yang indah bagi Tuhan Yesus.

Page 24: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

My favorite hymn is “My Tribute”, aku demen banget sama lagu ini. Why? Karena this is my mom’s fave song! haha.. Dan mami suka banget nyanyiin lagu ini buat lagu nina bobo (lagu tidur) sejak aku masih bayi (I know this karena dia nyanyiin juga ke adik-adik aku pas mereka masih bayi, haha). Jadi secara gak langsung lagu ini sudah mendarah daging (halah! :p). Thank God for a Godly mother I have.Tapi selain itu, I love the melody, the complexity of the chords dan terakhir liriknya yang bener-bener powerful. Lagu ini berbicara tentang kehinaan manusia pada awalnya, namun Tuhan sangat cinta pada kita. For the things He has done for us.. aku cuma bisa bilang “to God be the Glory”. Setiap kali lagu ini dinyanyiin di gereja ato di mana aja, itu selalu buat aku merinding, terharu dan terpukau akan kebesaran Tuhan.

How can I say thanksFor the things you have done for meThings so undeservedYet You gave to prove your love for meThe voices of a million angelsCould not express my gratitudeAll that I am and ever hope to beI owe it all to thee

Reff :To God be the glory, to God be the gloryTo God be the glory,For the things He has doneWith His blood He has saved meWith His power He has raised meTo God be the glory,For the things He has done

Just let me live my lifeAnd let it be pleasing Lord to theeAnd should I gain any praiseLet it go to Calvary (back to reff )

Eunike’s Favorite Christian Hymn

Song “My Tribute”

And let it be pleasing Lord to theeAnd should I gain any praiseLet it go to Calvary (back to reff )

My favorite hymn is sama lagu ini. Why? Karena song! haha.. Dan mami suka banget nyanyiin lagu ini buat lagu nina bobo (lagu tidur) sejak aku masih bayi (I know thisadik aku pas mereka masih bayi, haha). Jadi secara gak langsung lagu ini sudah mendarah daging (halah! :p).Tapi selain itu,the chords powerful. Lagu ini berbicara tentang kehinaan manusia pada awalnya, namun Tuhan sangat cinta pada kita. cuma bisa bilang lagu ini dinyanyiin di gereja ato di mana aja, itu selalu buat aku merinding, terharu dan terpukau akan kebesaran Tuhan.

How can I say thanksFor the things you have done for meThings so undeservedYet You gave to prove your love for meThe voices of a million angelsCould not express my gratitudeAll that I am and ever hope to beI owe it all to thee

Eunike’s Favorite Christian Hymn

Song “My Tribute”

Page 25: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Shinta’s Favorite Christian Hymn

Song “To God be the glory”

Aku suka lagu ini karena beberapa hal: 1. Liriknya yang mengingatkan bahwa kemuliaan adalah milik Tuhan, bahwa Ia telah melakukan hal luar biasa dalam hidup kita, dan bahwa Ia telah memberikan AnakNya untuk mati di kayu salib ganti kita.

2. Nadanya yang unik dibanding hymn lain. Biasanya hymn cenderung “mendayu - dayu”, sementara hymn yang satu ini lebih “bersemangat”.

To God be the glory, great things He hath done,So loved He the world that He gave us His Son,Who yielded His life our redemption to win,And opened the life-gate that all may go in.

Praise the Lord, praise the Lord,Let the earth hear His voice;Praise the Lord, praise the Lord,Let the people rejoice;Oh, come to the Father, through Jesus the Son,And give Him the glory; great things He hath done.

Oh, perfect redemption, the purchase of blood,To every believer the promise of God;The vilest off ender who truly believes,That moment from Jesus a pardon receives.

Great things He hath taught us, great things He hath done,And great our rejoicing through Jesus the Son;But purer, and higher, and greater will beOur wonder, our transport when Jesus we see.

Great things He hath taught us, great things He hath done,And great our rejoicing through Jesus the Son;But purer, and higher, and greater will beOur wonder, our transport when Jesus we see.

Page 26: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Karena gue besar di GKI, so gue sangat familiar sama lagu-lagu Hymn (KJ-NKB), apalagi gue dulu pelayanan pianis. Tapi dulu tuh gue ga gitu enjoy sama lagu-lagu Hymn. Jadi cuman main karena kewajiban, hehe. But sewaktu gue kuliah di Cina, gue pergi ke International Church. Itu pertama kalinya gue nyanyi lagu Hymn dalam bahasa aslinya, bahasa Inggris. En waktu itu gue baru bener-bener belajar untuk menikmati lagu-lagu Hymn. Pas gue pacaran sama suami gue, dia kasih gue buku tentang kisah-kisah di balik lagu-lagu Hymn. Wah gue makin demen aja tuh. Karena ternyata banyak sekali dari lagu-lagu Hymn itu yang ditulis di dalam pergumulan besar dari pengarangnya.

Dari sekian banyak lagu Hymn yang gue suka, ada 4 yang gue paling suka banget. Yang pertama itu Great is Thy Faithfulness (Setia-Mu Tuhanku, Tiada Bertara, NKB 34). Yang kedua, Jesus Loves Me This I Know. Abis itu, I Serve A Risen Savior (Junjungan yang Kupilih, NKB 87). Dan yang terakhir, Tersembunyi Ujung Jalan (KJ 416).

Gue suka banget sama hymn-hymn itu karena selain melodinya enak, kata-katanya itu nancep bgt dan beberapa dari lagu itu punya kenangan khusus. :P Terutama lagu terakhir. Lagu “Tersembunyi Ujung Jalan” itu lagu yang kasih gue kekuatan ketika gue lagi bergumul sekali soal pasangan hidup. So pas lagi galau-galau, gue nyanyi lagu itu terus. Sehari nyanyi 10x ada kali, hahaha. So lagu itu membantu gue untuk tetep fokus sama Tuhan, ga sangsi maupun takut tapi beriman tetap teguh. :)

Penasaran sama syairnya? Ini gue bakal share syair lagu I Serve A Risen Savior dan Tersembunyi Ujung Jalan...

Tersembunyi ujung jalan,hampir atau masih jauh;‘ku dibimbing tangan Tuhanke neg’ri yang tak ‘ku tahu.

Grace’s Favorite Christian Hymn

Song “Tersembu-nyi Ujung Jalan”

Page 27: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music #01 #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Bapa, ajar aku ikut,apa juga maksudMu,tak bersangsi atau takut,beriman tetap teguh.

I serve a risen Savior He’s in the world today.I know that He is living, Whatever men may say.I see His hand of mercy; I hear His voice of cheer;And just the time I need Him He’s always near.

He lives, He lives, Christ Jesus lives today!He walks with me and talks with me along life’s narrow way.He lives, He lives, salvation to impart!You ask me how I know He lives?He lives within my heart.

Page 28: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

Single

Page 29: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Written by : Mekar A. PradiptaDesign by : Melissa Halim

Saat diberitahu kalau tema edisi Pearl kali ini adalah tentang musik, jujur aku bingung karena aku ini bukan orang musik. Aku gak yakin kalau aku bisa ikut kontribusi untuk edisi kali ini. Lalu aku doa, tanya Tuhan.. dan ternyata ada satu segmen yang mungkin bisa aku ambil, yaitu mewawancarai seorang single yang memilih pelayanan di bidang musik. Awalnya, aku masih gak tau siapa yang akan diwawancara. Tapi saat itu juga tiba-tiba terlintas sebuah nama dan aku coba menghubungi orang ini. Ternyata dia bersedia!

Nama orang ini adalah Eva Diana Sari, salah satu worship leader di gereja lokalku. Ci Eva sudah sangat identik dengan musik dan aku melihat dia sebagai salah satu orang yang menjadi icon atau banyak dipercayakan dalam tim profetik (pelayanan musik) di gereja kami. Dia punya ciri khas sendiri dalam pelayanannya dan berasa banget kalo dia itu menyanyi dari hati dan hidupnya juga menjadi teladan.

Page 30: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

Single

Sejak kapan ci Eva terlibat dalam pelayanan profetik (musik) ?

Woahh... masuk di pelayanan penyembahan udah dari duluuu, pas masih di kampung halaman, di gereja kecil... Udah mulai aktif sejak SMP. :)

MPApa yang membuat ci Eva terpanggil dalam pelayanan profetik?

MP

EVAHal yang membuat aku terpanggil salah satunya mungkin karena keluargaku dulu hampir semuanya terlibat di dalam pelayanan ini. :) Dan yang pasti, aku suka (punya hati) dengan pelayanan ini. Aku mikirnya simple, aku mau berbuah lewat talenta yang aku punya. Dan sarana untuk aku menyalurkannya salah satunya adalah dengan bergabung di pelayanan ini.

EVA

Page 31: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Bagaimana ci Eva yakin kalau pelayanan ini memang panggilan Tuhan buat ci Eva?

MP

Hmm... awalnya emang cuma sekedar suka. Tapi lama-lama makin diteguhkan lewat pemimpin gereja bahkan komunitas sekitar. Tapi memang panggilan ini perlu proses. Dan aku saat ini pun masih ada di sekolah kehidupan (proses) dimana aku semakin diyakinkan bahwa panggilanku adalah di pelayanan ini.

EVA

Apa makna pelayanan profetik (musik) bagi ci Eva?

MP

Makna buatku pribadi yah... :) Menurutku itu salah satu hal yang menjaga hidupku loh saat ini, hehe... Bukan berarti karena "pelayanan", hidupku jadi kudus dan berkenan loh... Bukan, bukan... Tapi menurutku pelayanan ini adalah salah satu sarana untuk aku bisa memberi yang terbaik lewat hidupku. Dengan nilai-nilai dan standar yang dibangun di dalam tim penyembahan gereja lokalku, juga dengan komunitas di tim penyembahan itu sendiri. Selain itu menurutku, penyembahan adalah gaya hidup. Sebagai makhluk penyembah, kita musti menyembah Dia dan salah satunya dapat diekspresikan lewat nyanyian atau musik. :)

EVA

Page 32: Majalah Pearl 016

Apa pesan buat para teman single lain yang juga terbeban dalam pelayanan musik?

MP

Masih inget sama perumpamaan tentang talenta? Ketika seseorang setia "menggunakan" talentanya buat "bekerja" (melayani Dia), Tuhan akan kasih berlipat kali ganda. Nah, buat temen-temen yang emang Tuhan kasih talenta di musik/nyanyi, ayuk belajar untuk melayani Dia lewat terlibat di pelayanan penyembahan. Eitss... tapi pelayanan ini panggilan loh, gak cuma sekedar karena suka or hobby doank. :) Kalo cuma sekedar suka atau coba-coba pasti bakal BT, karena ngerasain hal yang ga enak di pelayanan ini. Jadi bila terbeban, coba doakan dulu atau share ke pembina/mentor kalian. :) Semangattt!

EVA

Menurut pendapat ci Eva mengapa pelayanan profetik (musik) itu penting?

MP

Penting banget; di Alkitab banyak banget kisah tentang bagaimana kuasa penyembahan bekerja. Bahkan Mazmur 22:4 bilang bahwa Tuhan bersemayam di atas puji-pujian umatNya, dengan kata lain Tuhan suka dan menikmati pujian dan penyembahan kita. Dan dengan adanya pelayanan penyembahan ini juga membantu jemaat untuk mengalami perjumpaan dengan Kristus.

EVA

www.majalahpearl.com

Single

Page 33: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Padahal Engkaulah Yang Kudus yang bersemayam di atas puji-pujian orang Israel. MZM 22:4

Page 34: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

Single

Buah dari HatiyangMenyembah

Lagu Rohani:

Page 35: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Written by :Mekar A. Pradipta

Design by :Melissa Halim

Rick Warren dalam bukunya The Purpose Driven Life mengatakan bahwa penyembahan bukanlah mengenai lagu dan cara menyanyi. Inti penyembahan sesungguhnya adalah masalah hati. Alkitab menekankan bahwa hati adalah sumber dari apa yang kita perkatakan. Mungkin selama ini kita heran bagaimana para pencipta lagu rohani dapat menciptakan lirik yang begitu indah. Kali ini, kita akan belajar dari 3 (tiga) sosok pencipta lagu rohani yang telah membangun generasinya melalui lagu-lagu yang mereka ciptakan. Lewat kisah hidupnya, kita mau belajar memahami hati seorang penyembah di hadapan Allah.

Page 36: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

Single

FANNY CROSBYJemaat gereja-gereja yang menggunakan Kidung Jemaat dalam ibadahnya mungkin sudah akrab dengan wanita Allah yang satu ini. Kidung Jemaat memuat beberapa hymne ciptaannya yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Lagu-lagu seperti “Ku Berbahagia (Blessed Assurance)”, “Mampirlah, Dengar Doaku (Pass Me Not, O Gentle Saviour)” dan “Terpujilah Allah (To God Be the Glory)”, hanyalah sebagian kecil dari hymne yang diciptakan oleh Fanny Crosby. Sepanjang hidupnya, Fanny menulis lebih dari 8000 hymne dan dikenal sebagai Queen of Gospel Song Writers serta namanya juga telah dimasukkan dalam Gospel Music Hall of Fame pada tahun 1975.

Oh, what a happy child I am, although I cannot see!

I am resolved that in this world contented I will be!How many blessings

I enjoy that other people don't!So weep or sigh because I'm blind,

I cannot - nor I won't.

Kehidupan Fanny sendiri menunjukkan sikap hati seorang penyembah. Lahir dari keluarga miskin pada tanggal 24 Maret 1820, Fanny kehilangan ayahnya ketika ia baru berusia 1 (satu) tahun. Ia kemudian mengalami kebutaan di usia 6 (enam) tahun. Namun, sejak kecil ia telah belajar meresponi kebutaan ini dengan sudut pandang Allah. Dia percaya bahwa Tuhan mengijinkan kebutaan itu justru untuk memenuhi rencanaNya dalam hidup Fanny. Tidak heran dalam usia 8 (delapan) tahun, ia sanggup membuat puisi seperti ini,

Di masa dewasanya, ia bahkan mengatakan, “Nampaknya Tuhan memang bertujuan membuat kebutaan ini sebagai berkat, dan saya mengucap syukur karenanya. Jika ada yang menawarkan pandangan duniawi yang sempurna, saya tidak akan menerimanya. Saya mungkin tidak akan fokus menciptakan hymne pujian kepada Tuhan kalau saya terganggu oleh hal-hal indah dan menarik yang saya lihat.” Dia juga mengatakan bahwa kalau dia bisa memilih, maka dia tetap akan memilih menjadi buta karena dengan begitu, saat dia sampai di surga maka wajah pertama yang akan dia lihat adalah wajah Juru Selamatnya.

Iman Fanny kecil tumbuh karena pengaruh neneknya yang menginvestasikan sebagian besar waktunya untuk mengajar Fanny. Beliaulah yang memperkenalkan Fanny kepada Alkitab dan Fanny kecil mulai berkomitmen untuk mempelajarinya. Ia bahkan menghafal kitab Musa, Mazmur dan Amsal, serta Kitab Injil. Pemahamannya akan Firman menjadi dasar inspirasinya dalam menciptakan hymne di kemudian hari.

Sejak usia kanak - kanak, Fanny telah merasakan dorongan untuk menulis puisi dan prosa pendek. Bahkan, ia telah menerbitkan buku puisi pertamanya pada usia 11 tahun. Menjelang usia 15 tahun, Fanny mulai bersekolah di New York Institution for the Blind. Hal ini telah menjadi pokok doanya selama bertahun-tahun dan Allah menjawabnya. Pendidikannya mempertajam kemampuan Fanny merangkai kata. Setelah lulus, Ia kemudian mengajar retorika, bahasa dan sejarah.

Fanny dikenal aktif dalam memperjuangkan pendidikan bagi tuna netra dengan meminta pemerintah membuat institusi pendidikan bagi tuna netra di setiap negara bagian. Di tahun 1843, ia bergabung bersama dengan kelompok lobi di Washington DC. Ia adalah perempuan pertama yang mendapat kesempatan untuk berbicara di Senat Amerika Serika pada musim gugur 1843. Saat itu ia berusia 23 tahun, ketika mendapat kesempatan untuk berbicara di depan Kongres AS, ia membacakan puisi mengenai kasih dan pemeliharaan Allah. Kesaksian ini memungkinkannya menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh politik dan agama pada masanya.

Fanny menikah pada usia 37 tahun dengan VanAlstyne, rekannya sesama guru tuna netra yang telah menjadi sahabatnya selama 15 tahun. Pernikahan ini dikaruniai seorang anak perempuan namun meninggal di saat bayi. Kesedihan inilah yang menginspirasi dia untuk menciptakan hymne “Safe in the Arms of Jesus.” Lagu ini kemudian menguatkan banyak orang tua yang menghadapi kehilangan yang sama, dan bahkan dinyanyikan dalam pemakaman mantan presiden AS.

Meskipun Fanny bisa bermain musik, tidak semua hymnenya ia aransemen sendiri. Beberapa hanya ia tulis liriknya, untuk dimusikalisasi oleh komposer seperti William Bradbury, Robert Lowry dan Phobe Knapp. Selama beberapa tahun, Fanny dikontrak oleh perusahan penerbit Bigelow and Main untuk menulis tiga hymne dalam seminggu. Perusahaan ini membeli 5.900 puisi karyanya dan menjadi sumber pemasukan reguler. Sebanyak 8.000 hymne yang ditulisnya telah dicetak sebanyak 100 juta kopi. Lebih dari 200 nama pena berbeda diberikan oleh penerbit agar masyarakat tidak tahu bahwa ia telah menciptakan hymne sebanyak itu. Rata-rata, ia menulis 7 hymne dalam satu hari. Dalam beberapa acara, ketika menyanyikan sebuah hymne, ia bahkan tidak ingat bahwa ia yang menciptakannya.

Pada masa tuanya, Fanny masih beraktivitas dalam pelayanan. Dia mengaku bahwa kecintaannya pada Alkitab dan kebenaran-kebenaran di dalamnya semakin dalam hari demi hari. Menjelang kematiannya dia masih menulis puisi bahkan mendiktekan surat penghiburan untuk seorang teman yang baru saja kehilangan anaknya. Tak seorang pun menyaksikan saat ia meninggal. Pada tahun 1915, Fanny Crosby pulang ke rumah Bapa di usia 95 tahun dengan meninggalkan warisan berharga bagi gereja Tuhan. Batu nisannya di Bridgeport Connecticut dihiasi dengan kalimat, “Ia telah mengerjakan apa yang bisa ia kerjakan!”

Page 37: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Di masa dewasanya, ia bahkan mengatakan, “Nampaknya Tuhan memang bertujuan membuat kebutaan ini sebagai berkat, dan saya mengucap syukur karenanya. Jika ada yang menawarkan pandangan duniawi yang sempurna, saya tidak akan menerimanya. Saya mungkin tidak akan fokus menciptakan hymne pujian kepada Tuhan kalau saya terganggu oleh hal-hal indah dan menarik yang saya lihat.” Dia juga mengatakan bahwa kalau dia bisa memilih, maka dia tetap akan memilih menjadi buta karena dengan begitu, saat dia sampai di surga maka wajah pertama yang akan dia lihat adalah wajah Juru Selamatnya.

Iman Fanny kecil tumbuh karena pengaruh neneknya yang menginvestasikan sebagian besar waktunya untuk mengajar Fanny. Beliaulah yang memperkenalkan Fanny kepada Alkitab dan Fanny kecil mulai berkomitmen untuk mempelajarinya. Ia bahkan menghafal kitab Musa, Mazmur dan Amsal, serta Kitab Injil. Pemahamannya akan Firman menjadi dasar inspirasinya dalam menciptakan hymne di kemudian hari.

Sejak usia kanak - kanak, Fanny telah merasakan dorongan untuk menulis puisi dan prosa pendek. Bahkan, ia telah menerbitkan buku puisi pertamanya pada usia 11 tahun. Menjelang usia 15 tahun, Fanny mulai bersekolah di New York Institution for the Blind. Hal ini telah menjadi pokok doanya selama bertahun-tahun dan Allah menjawabnya. Pendidikannya mempertajam kemampuan Fanny merangkai kata. Setelah lulus, Ia kemudian mengajar retorika, bahasa dan sejarah.

Fanny dikenal aktif dalam memperjuangkan pendidikan bagi tuna netra dengan meminta pemerintah membuat institusi pendidikan bagi tuna netra di setiap negara bagian. Di tahun 1843, ia bergabung bersama dengan kelompok lobi di Washington DC. Ia adalah perempuan pertama yang mendapat kesempatan untuk berbicara di Senat Amerika Serika pada musim gugur 1843. Saat itu ia berusia 23 tahun, ketika mendapat kesempatan untuk berbicara di depan Kongres AS, ia membacakan puisi mengenai kasih dan pemeliharaan Allah. Kesaksian ini memungkinkannya menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh politik dan agama pada masanya.

Fanny menikah pada usia 37 tahun dengan VanAlstyne, rekannya sesama guru tuna netra yang telah menjadi sahabatnya selama 15 tahun. Pernikahan ini dikaruniai seorang anak perempuan namun meninggal di saat bayi. Kesedihan inilah yang menginspirasi dia untuk menciptakan hymne “Safe in the Arms of Jesus.” Lagu ini kemudian menguatkan banyak orang tua yang menghadapi kehilangan yang sama, dan bahkan dinyanyikan dalam pemakaman mantan presiden AS.

Meskipun Fanny bisa bermain musik, tidak semua hymnenya ia aransemen sendiri. Beberapa hanya ia tulis liriknya, untuk dimusikalisasi oleh komposer seperti William Bradbury, Robert Lowry dan Phobe Knapp. Selama beberapa tahun, Fanny dikontrak oleh perusahan penerbit Bigelow and Main untuk menulis tiga hymne dalam seminggu. Perusahaan ini membeli 5.900 puisi karyanya dan menjadi sumber pemasukan reguler. Sebanyak 8.000 hymne yang ditulisnya telah dicetak sebanyak 100 juta kopi. Lebih dari 200 nama pena berbeda diberikan oleh penerbit agar masyarakat tidak tahu bahwa ia telah menciptakan hymne sebanyak itu. Rata-rata, ia menulis 7 hymne dalam satu hari. Dalam beberapa acara, ketika menyanyikan sebuah hymne, ia bahkan tidak ingat bahwa ia yang menciptakannya.

Pada masa tuanya, Fanny masih beraktivitas dalam pelayanan. Dia mengaku bahwa kecintaannya pada Alkitab dan kebenaran-kebenaran di dalamnya semakin dalam hari demi hari. Menjelang kematiannya dia masih menulis puisi bahkan mendiktekan surat penghiburan untuk seorang teman yang baru saja kehilangan anaknya. Tak seorang pun menyaksikan saat ia meninggal. Pada tahun 1915, Fanny Crosby pulang ke rumah Bapa di usia 95 tahun dengan meninggalkan warisan berharga bagi gereja Tuhan. Batu nisannya di Bridgeport Connecticut dihiasi dengan kalimat, “Ia telah mengerjakan apa yang bisa ia kerjakan!”

Page 38: Majalah Pearl 016

Di masa dewasanya, ia bahkan mengatakan, “Nampaknya Tuhan memang bertujuan membuat kebutaan ini sebagai berkat, dan saya mengucap syukur karenanya. Jika ada yang menawarkan pandangan duniawi yang sempurna, saya tidak akan menerimanya. Saya mungkin tidak akan fokus menciptakan hymne pujian kepada Tuhan kalau saya terganggu oleh hal-hal indah dan menarik yang saya lihat.” Dia juga mengatakan bahwa kalau dia bisa memilih, maka dia tetap akan memilih menjadi buta karena dengan begitu, saat dia sampai di surga maka wajah pertama yang akan dia lihat adalah wajah Juru Selamatnya.

Iman Fanny kecil tumbuh karena pengaruh neneknya yang menginvestasikan sebagian besar waktunya untuk mengajar Fanny. Beliaulah yang memperkenalkan Fanny kepada Alkitab dan Fanny kecil mulai berkomitmen untuk mempelajarinya. Ia bahkan menghafal kitab Musa, Mazmur dan Amsal, serta Kitab Injil. Pemahamannya akan Firman menjadi dasar inspirasinya dalam menciptakan hymne di kemudian hari.

www.majalahpearl.com

Single

Sejak usia kanak - kanak, Fanny telah merasakan dorongan untuk menulis puisi dan prosa pendek. Bahkan, ia telah menerbitkan buku puisi pertamanya pada usia 11 tahun. Menjelang usia 15 tahun, Fanny mulai bersekolah di New York Institution for the Blind. Hal ini telah menjadi pokok doanya selama bertahun-tahun dan Allah menjawabnya. Pendidikannya mempertajam kemampuan Fanny merangkai kata. Setelah lulus, Ia kemudian mengajar retorika, bahasa dan sejarah.

Fanny dikenal aktif dalam memperjuangkan pendidikan bagi tuna netra dengan meminta pemerintah membuat institusi pendidikan bagi tuna netra di setiap negara bagian. Di tahun 1843, ia bergabung bersama dengan kelompok lobi di Washington DC. Ia adalah perempuan pertama yang mendapat kesempatan untuk berbicara di Senat Amerika Serika pada musim gugur 1843. Saat itu ia berusia 23 tahun, ketika mendapat kesempatan untuk berbicara di depan Kongres AS, ia membacakan puisi mengenai kasih dan pemeliharaan Allah. Kesaksian ini memungkinkannya menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh politik dan agama pada masanya.

Fanny menikah pada usia 37 tahun dengan VanAlstyne, rekannya sesama guru tuna netra yang telah menjadi sahabatnya selama 15 tahun. Pernikahan ini dikaruniai seorang anak perempuan namun meninggal di saat bayi. Kesedihan inilah yang menginspirasi dia untuk menciptakan hymne “Safe in the Arms of Jesus.” Lagu ini kemudian menguatkan banyak orang tua yang menghadapi kehilangan yang sama, dan bahkan dinyanyikan dalam pemakaman mantan presiden AS.

Meskipun Fanny bisa bermain musik, tidak semua hymnenya ia aransemen sendiri. Beberapa hanya ia tulis liriknya, untuk dimusikalisasi oleh komposer seperti William Bradbury, Robert Lowry dan Phobe Knapp. Selama beberapa tahun, Fanny dikontrak oleh perusahan penerbit Bigelow and Main untuk menulis tiga hymne dalam seminggu. Perusahaan ini membeli 5.900 puisi karyanya dan menjadi sumber pemasukan reguler. Sebanyak 8.000 hymne yang ditulisnya telah dicetak sebanyak 100 juta kopi. Lebih dari 200 nama pena berbeda diberikan oleh penerbit agar masyarakat tidak tahu bahwa ia telah menciptakan hymne sebanyak itu. Rata-rata, ia menulis 7 hymne dalam satu hari. Dalam beberapa acara, ketika menyanyikan sebuah hymne, ia bahkan tidak ingat bahwa ia yang menciptakannya.

Pada masa tuanya, Fanny masih beraktivitas dalam pelayanan. Dia mengaku bahwa kecintaannya pada Alkitab dan kebenaran-kebenaran di dalamnya semakin dalam hari demi hari. Menjelang kematiannya dia masih menulis puisi bahkan mendiktekan surat penghiburan untuk seorang teman yang baru saja kehilangan anaknya. Tak seorang pun menyaksikan saat ia meninggal. Pada tahun 1915, Fanny Crosby pulang ke rumah Bapa di usia 95 tahun dengan meninggalkan warisan berharga bagi gereja Tuhan. Batu nisannya di Bridgeport Connecticut dihiasi dengan kalimat, “Ia telah mengerjakan apa yang bisa ia kerjakan!”

Page 39: Majalah Pearl 016

Di masa dewasanya, ia bahkan mengatakan, “Nampaknya Tuhan memang bertujuan membuat kebutaan ini sebagai berkat, dan saya mengucap syukur karenanya. Jika ada yang menawarkan pandangan duniawi yang sempurna, saya tidak akan menerimanya. Saya mungkin tidak akan fokus menciptakan hymne pujian kepada Tuhan kalau saya terganggu oleh hal-hal indah dan menarik yang saya lihat.” Dia juga mengatakan bahwa kalau dia bisa memilih, maka dia tetap akan memilih menjadi buta karena dengan begitu, saat dia sampai di surga maka wajah pertama yang akan dia lihat adalah wajah Juru Selamatnya.

Iman Fanny kecil tumbuh karena pengaruh neneknya yang menginvestasikan sebagian besar waktunya untuk mengajar Fanny. Beliaulah yang memperkenalkan Fanny kepada Alkitab dan Fanny kecil mulai berkomitmen untuk mempelajarinya. Ia bahkan menghafal kitab Musa, Mazmur dan Amsal, serta Kitab Injil. Pemahamannya akan Firman menjadi dasar inspirasinya dalam menciptakan hymne di kemudian hari.

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Sejak usia kanak - kanak, Fanny telah merasakan dorongan untuk menulis puisi dan prosa pendek. Bahkan, ia telah menerbitkan buku puisi pertamanya pada usia 11 tahun. Menjelang usia 15 tahun, Fanny mulai bersekolah di New York Institution for the Blind. Hal ini telah menjadi pokok doanya selama bertahun-tahun dan Allah menjawabnya. Pendidikannya mempertajam kemampuan Fanny merangkai kata. Setelah lulus, Ia kemudian mengajar retorika, bahasa dan sejarah.

Fanny dikenal aktif dalam memperjuangkan pendidikan bagi tuna netra dengan meminta pemerintah membuat institusi pendidikan bagi tuna netra di setiap negara bagian. Di tahun 1843, ia bergabung bersama dengan kelompok lobi di Washington DC. Ia adalah perempuan pertama yang mendapat kesempatan untuk berbicara di Senat Amerika Serika pada musim gugur 1843. Saat itu ia berusia 23 tahun, ketika mendapat kesempatan untuk berbicara di depan Kongres AS, ia membacakan puisi mengenai kasih dan pemeliharaan Allah. Kesaksian ini memungkinkannya menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh politik dan agama pada masanya.

Fanny menikah pada usia 37 tahun dengan VanAlstyne, rekannya sesama guru tuna netra yang telah menjadi sahabatnya selama 15 tahun. Pernikahan ini dikaruniai seorang anak perempuan namun meninggal di saat bayi. Kesedihan inilah yang menginspirasi dia untuk menciptakan hymne “Safe in the Arms of Jesus.” Lagu ini kemudian menguatkan banyak orang tua yang menghadapi kehilangan yang sama, dan bahkan dinyanyikan dalam pemakaman mantan presiden AS.

Meskipun Fanny bisa bermain musik, tidak semua hymnenya ia aransemen sendiri. Beberapa hanya ia tulis liriknya, untuk dimusikalisasi oleh komposer seperti William Bradbury, Robert Lowry dan Phobe Knapp. Selama beberapa tahun, Fanny dikontrak oleh perusahan penerbit Bigelow and Main untuk menulis tiga hymne dalam seminggu. Perusahaan ini membeli 5.900 puisi karyanya dan menjadi sumber pemasukan reguler. Sebanyak 8.000 hymne yang ditulisnya telah dicetak sebanyak 100 juta kopi. Lebih dari 200 nama pena berbeda diberikan oleh penerbit agar masyarakat tidak tahu bahwa ia telah menciptakan hymne sebanyak itu. Rata-rata, ia menulis 7 hymne dalam satu hari. Dalam beberapa acara, ketika menyanyikan sebuah hymne, ia bahkan tidak ingat bahwa ia yang menciptakannya.

Pada masa tuanya, Fanny masih beraktivitas dalam pelayanan. Dia mengaku bahwa kecintaannya pada Alkitab dan kebenaran-kebenaran di dalamnya semakin dalam hari demi hari. Menjelang kematiannya dia masih menulis puisi bahkan mendiktekan surat penghiburan untuk seorang teman yang baru saja kehilangan anaknya. Tak seorang pun menyaksikan saat ia meninggal. Pada tahun 1915, Fanny Crosby pulang ke rumah Bapa di usia 95 tahun dengan meninggalkan warisan berharga bagi gereja Tuhan. Batu nisannya di Bridgeport Connecticut dihiasi dengan kalimat, “Ia telah mengerjakan apa yang bisa ia kerjakan!”

DON MOENDon Moen lahir dan tumbuh di Minnesota utara, Amerika Serikat. Ketertarikannya kepada dunia musik diawali saat ia menonton pertunjukan biola Dave Rubino� di aula sekolah. Waktu itu Don Moen masih duduk di kelas 2 (dua) SD. Sepulangnya dari acara itu, Don Moen meminta kepada orang tuanya agar diijinkan belajar biola. Dia terus menekuni biola sampai memutuskan untuk menempuh pendidikan formal di Oral Roberts University, Oklahoma.

Masa studinya di Oral Roberts University rupanya menjadi tempat dimana Tuhan menangkapnya untuk pelayanan musik. Seorang evangelist bernama Terry Law tertarik dengan bakat musiknya dan mengajak Don Moen bergabung dengan tim pujian yang ia bina, Living Sound. Living Sound terpanggil untuk melayani negara-negara komunis di Eropa Timur dan area bekas Uni Soviet. Selama 10 tahun, Don Moen bertanggung jawab terhadap produksi musik dan aransemen, termasuk memainkan alat musik, tanpa pernah sekalipun menjadi worship leader. Selama itu, ia telah menyaksikan bagaimana kuasa pujian dan penyembahan membuka banyak hati maupun pintu-pintu yang tertutup, serta membawa orang-orang kepada hadirat Allah.

Don Moen sendiri tidak pernah memperkirakan bahwa dia akan menjadi salah satu worship leader paling berpengaruh di dunia. Salah satu anggota keluarganya pernah menceritakan penglihatan tentang Don Moen yang berdiri di depan beribu-ribu orang dan memimpin mereka memasuki hadirat Tuhan. Pada saat itu, Don Moen berkata bahwa hal itu tidak mungkin terjadi. Bagaimanapun dia tidak akan pernah berdiri di depan ratusan orang dan bernyanyi. Itu tidak akan pernah terjadi. Tapi, kenyataannya, beberapa tahun kemudian, penglihatan tersebut menjadi kenyataan.

Penggenapan janji itu mulai terlihat dua atau tiga tahun setelahnya, pada saat Don Moen memimpin pujian untuk pertama kalinya, di Woodward, Oklahoma. Setelah sepuluh tahun melayani di Living House, Terry Law menugaskannya memimpin pujian, sesuatu yang pada awalnya ditolak mentah-mentah. Namun Terry Law berkeras dan Don Moen kemudian menurutinya.

Di awal pelayanannya, Don Moen menyadari bahwa ia tidak memiliki talenta bermusik yang sangat luar biasa, ia hanya memiliki hati untuk Allah. Dia sangat berterima kasih kepada Terry Law yang terus

Page 40: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

Single

mendorongnya keluar dari zona nyaman dengan menyuruhnya memimpin pujian setiap minggu saat Terry berkhotbah. Awalnya Don hendak menyerah, ia merasa dipermalukan setiap minggu, namun Terry tetap memberikan tugas itu kepadanya. Don Moen sebenarnya takut berdiri di depan umum, sehingga satu-satunya pelajaran di sekolah yang ia tidak lulus adalah berpidato. Ketika pada akhirnya Don Moen berdiri di depan ribuan orang, sesuai nubuatan yang pernah ia dengar, ia takjub bagaimana Allah telah memakai dia di tengah segala kelemahannya.

Salah satu titik penting dalam pelayanan Don Moen adalah ketika Terry Law kehilangan istrinya pada sebuah kecelakaan mobil. Dia menyaksikan bagaimana di tengah tragedi kehidupannya, Terry menaikkan pujian penyembahan kepada Allah dan menemukan bahwa ia disembuhkan dan sejak saat itu Terry berkomitmen bahwa mereka hanya akan memainkan musik pujian dan penyembahan. Don Moen mulai menghidupi visi yang sama dengan pemimpinnya. Dia menulis di jurnal doanya bahwa ia tidak akan menulis lagu, kecuali lagu yang berhubungan dengan kuasa, pujian, kesembuhan dan kelepasan. Dia hanya akan menulis lagu yang bekerja di area roh, bukan pada area pikiran dan emosi manusia.

Hal ini membuat Don Moen harus memilih lagu yang yang lebih terarah kepada Tuhan daripada sekedar memiliki muatan rohani seperti yang selama ini ia gunakan. Di saat yang sama, Don Moen sedang mengalami tantangan dalam proses kreatifnya.

Setelah beberapa saat tanpa menulis lagu, pada suatu malam dia mendengar Allah berbicara, “Buka Alkitabmu dan baca Mazmur 40:3” Saat ia melakukannya, ia menemukan ayat ini,

“.Ia memberikan nyanyian baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan menjadi takut, lalu percaya kepada Tuhan.”

Ia mengerti bahwa Allah mendengar doanya, bahwa ia menginginkan sesuatu terjadi dalam kehidupan bermusiknya dan lewat Mazmur itu Allah berjanji Ia telah memberikan nyanyian baru di mulutnya, nyanyian pujian kepada Allah.”

Page 41: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Pada tahun 1984, Integrity Music meminta Don Moen untuk menjadi pemimpin pujian dalam salah satu album Hossanna! Music, Give Thanks. Proyek ini telah menjadi salah satu album rekaman paling populer, dan menjadi acuan untuk album-album serupa, mendapatkan predikat platinum dengan terjual lebih dari 900.000 kopi. Don Moen kemudian bergabung sebagai sta� Integrity.

Segala pencapaian tersebut sebenarnya bukanlah agenda pribadi Don Moen, bukan sesuatu yang ia inginkan sejak semula, namun ia tahu bahwa Allah terus saja mendorongnya kesana. Don Moen mendengar panggilan Allah, “Untuk inilah kamu diciptakan. Ini bukan tentang hiburan, ini bukan tentang dirimu. Semua ini adalah tentang membawa atmosfer ilahi di tengah-tengah jemaat Tuhan.” Kini tidak ada lagi yang lebih ingin ia lakukan selain memenuhi panggilan itu dengan melayani Allah di dunia musik.

Beberapa lagu yang ia ciptakan kini telah dikategorikan sebagai lagu klasik. Beberapa di antaranya adalah “God Will Make A Way”, “All to You” dan “Above All”. Ia mengakui bahwa inspirasi terbesarnya dalam menciptakan lagu adalah apa yang sungguh-sungguh ia alami. Mayoritas lagu penyembahan yang paling powerful adalah hasil dari pengalaman hidup yang paling intens dan sulit.

Don Moen senantiasa menjaga sikapnya agar senantiasa rendah hati. Dia melihat dirinya hanya sebagai fasilitator untuk menolong orang-orang mengalami pengalaman bersama Allah, pengalaman yang berada di luar kemampuannya sebagai seorang worship leader.

Saat ini Don Moen tinggal di Alabama bersama istri dan kelima anaknya. Di tengah kehidupan kreatifnya di dunia musik rohani, keluarga tetap menjadi prioritas utamanya. Pria yang memimpin pujian dan penyembahan di depan ribuan orang tetaplah seorang suami dan ayah yang bersahaja, yang suka memasak dan menyemangati anak-anaknya pada pertandingan basket.

Page 42: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

Single

MATT REDMANMatt Redman lahir di Brighton, Inggris pada 14 Februari 1974. Ia memulai pelayanannya di dunia musik gereja dengan bergabung di sebuah paduan suara gereja. Gembalanya, Mike Pilavachi, adalah orang pertama yang menyuruhnya memimpin lagu di mimbar. Menginjak usia 15 tahun, bersama Mike Pilavachi, ia merintis pelayanan pemuda Soul Survivor yang saat ini telah tumbuh pesat. Pelayanan ini memiliki retret penyembahan tahunan dimana lebih dari 13.000 remaja berkumpul untuk menyembah dan mendapatkan pengajaran.

Matt percaya bahwa ia memang dipanggil pada pelayanan kaum muda. Lewat Soul Survivor, Matt menolong penulis lagu pemula untuk menyatakan karyanya. Ia mengatakan, “Hal terbaik yang bisa dilakukan melalui musik adalah membawanya kepada Allah sebagai korban penyembahan. Tindakan itu adalah hal yang terbaik meskipun ada banyak hal lain yang bisa dilakukan dengan musik.”

Matt tidak memiliki pendidikan musik formal. Inspirasi Matt dalam menulis lagu-lagunya adalah pengalaman pribadi bersama Allah dan kejadian-kejadian yang ada di sekelilingnya. Misalnya, lagu “Heart of Worship” diinspirasi oleh gembalanya yang menyingkirkan peralatan musik dan band agar jemaat dapat fokus kepada Allah. Sebenarnya, lagu ini bukan ditujukan menjadi lagu namun sekedar ekspresi penyembahan.

Penyembahan merupakan buah yang lahir dari masa-masa sulit dalam hidupnya. Dibesarkan tanpa ayah sejak usia 7 tahun dan beberapa tahun kemudian mengetahui bahwa ayahnya bunuh diri. Ibunya kemudian menikah lagi dengan seorang pria yang suka melakukan kekerasan dan membawa keluarganya dalam masa suram. Namun, pada usia 10 tahun Matt bertemu dengan Kristus lewat pelayanan Luis Palau di London, bulan Juni 1994. Matt menemukan Allah yang adalah Bapa sejatinya. Dari keluarga yang hancur, Tuhan membangkitkan Matt sebagai seorang pemimpin pujian.

Page 43: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Don Moen senantiasa menjaga sikapnya agar senantiasa rendah hati. Dia melihat dirinya hanya sebagai fasilitator untuk menolong orang-orang mengalami pengalaman bersama Allah, pengalaman yang berada di luar kemampuannya sebagai seorang worship leader.

Saat ini Don Moen tinggal di Alabama bersama istri dan kelima anaknya. Di tengah kehidupan kreatifnya di dunia musik rohani, keluarga tetap menjadi prioritas utamanya. Pria yang memimpin pujian dan penyembahan di depan ribuan orang tetaplah seorang suami dan ayah yang bersahaja, yang suka memasak dan menyemangati anak-anaknya pada pertandingan basket.

Matt memandang setiap kesulitan sebagai pengalaman iman, seperti ketika kedua anaknya, Jakson dan Levi sama-sama memiliki kesulitan pernafasan saat mereka lahir dan perlu perawatan ICU untuk sementara waktu. Berbagai kesulitan dan berkat datang silih berganti namun ia percaya bahwa semakin lama kita berjalan bersama Kristus, kita akan melihat semakin jelas bahwa Dia setia. Pengalaman kehidupan itu melahirkan lagu-lagu seperti "Blessed Be Your Name," "You Never Let Go," dan "Never Once."

Hal inilah yang menjadi ciri khas lagu-lagu Matt Redman, keintiman dan fokus kepada Kristus. Ketika menciptakan lagu, ada dua hal yang ada di pikiran Matt, yang pertama adalah Allah dan yang kedua adalah gereja. Ketika ia memikirkan Allah, ia menginjinkan setiap melodi dan lirik menjadi sebuah ungkapan hati untuk meresponi Allah. Namun, ia juga memikirkan gereja, bagaimana lagu tersebut dapat menolong dan menginspirasi jemaat untuk menyembah.

Page 44: Majalah Pearl 016

yang selalu ia jaga. Ia selalu mendeskripsikan dirinya sebagai “Hanya seorang penulis lagu yang masih terus belajar.” Ia juga selalu mengatakan, “Pada akhirnya kita harus ingat, ini semua adalah tentang Yesus.”

Bagi Matt, pelayanan tidak selalu tentang apa yang ia lakukan di panggung. Semua yang dilakukan di balik layar, saat tidak ada orang yang melihat, adalah penyemba-hannya yang sejati.

Selain menyanyi dan menulis lagu, Matt juga menulis beberapa buku seperti Unquenchable Worshipper dan Facedown. Ia juga bergerak meresponi masalah-masalah sosial dan mendorong gereja melakukan hal yang sama. Bersama istrinya, Matt

Passionnya kepada musik telah membawa Matt berpindah-pindah antara Amerika dan Inggris. Di setiap kota dimana ia ditempatkan, Matt senantiasa tertanam dengan gereja lokal dan terlibat pelayanan khusus kaum muda. Pada tahun 2008, ketika ia berada di Atlanta, ia bahkan merintis gereja baru bernama Passion City Church bersama dengan Louie Giglio dan Chris Tomlin. Pada tahun 2013, Matt kembali ke England dan bergabung dengan St. Peter’s Church.

Menulis lebih dari 250 lagu penyembahan, pengakuan terhadap karya Matt telah mendunia. Matt menerima Dove Award for Worship Song of the Year untuk “Blessed Be Your Name” dan nominasi Grammy Award nomination untuk “Our God” pada tahun 2005. Kemudian, ia membawa pulang Grammy di tahun ini untuk lagu “10.000 Reasons.” Dengan segala pencapaian itu, kerendahan hati merupakan karakter

www.majalahpearl.com

Single

Page 45: Majalah Pearl 016

melakukan kampanye anti perdagangan manusia bernama “Twenty Seven Million.” Kampanye ini disebarkan melalui lagu berjudul sama, menceritakan kehidupan nyata seorang gadis dari Eropa Timur yang menjadi korban perdagangan manusia.

Nama kampanye itu diambil dari jumlah orang yang menjadi korban perdangangan yaitu 27 juta jiwa. Lagu yang dibuat Matt dan rekan-rekannya ditujukan agar masyarakat, terutama gereja menyadari kondisi yang ada dan mengambil tindakan. Setiap penjualan single tersebut diberikan kepada The A21 Campaign, yang didirikan oleh Christine Caine, wanita yang menyadarkan keluarga Redman mengenai perdagangan manusia.

Matt menyadari bahwa gereja dapat terjebak dalam kenyamanan dan tidak bertindak untuk menjangkau mereka yang membutuhkan. Kampanye A21 telah membangunkan rohnya dan mengubah hidup serta misinya.

Fanny Crosby, Don Moen dan Matt Redman, hanyalah sebagian kecil dari orang-orang yang telah menggunakan talentanya untuk kemuliaan Tuhan. Namun, mereka tidak akan berdampak apabila mereka hanya mengandalkan talentanya tanpa memahami esensi penyembahan sejati. Mereka mengenal dan mengalami Allah di dalam hidupnya. Pengalaman dan pengenalan itulah yang mereka tuangkan dalam lagu-lagu yang mereka ciptakan. Seperti Daud, penyembahan mereka disertai dengan pengorbanan untuk tunduk dalam kedaulatan dan rencana Tuhan. Hati mereka penuh dengan kebenaran-kebenaran Allah dan lagu-lagu pujian menjadi buahnya.

(dari berbagai sumber)

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 46: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

Single

Girls, edisi Pearl kali ini, kita mewawancara pak Jason, seorang pengarang lagu terkenal yang lagunya sudah memberkati banyak orang : ) Mau tau lebih banyak tentang pak Jason? Yuk, simak wawancara di bawah ini..

Bisa tolong ceritakan latar belakang Pak Jason? Kapan mulai mengenal Tuhan Yesus?

Saya putra pertama dari 4 bersaudara. Lahir 10 Agustus 1979 di Simalungun-Pematang Siantar, Sumut. Nama orang tua saya, Hokky Chang Iman (Simalungun) dan Liliana (Banten). Latar belakang agama saya Buddha. Saya mulai mengenal Tuhan Yesus secara pribadi pada waktu mengikuti retreat di Puncak Cipanas sewaktu kelas 2 SMP.

(Majalah Pearl)

(Jason)

Page 47: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Wawancara dengan

Jason“Sentuh Hatiku”Written by Grace Halim

Designed by Febe Soehardjo

Sejak kapan terjun ke dalam pelayanan musik? Apakah ada background belajar musik? Apa alasannya kok memilih pelayanan musik?

Saya mulai terjun di pelayanan pertama kali bukan sebagai pemain musik tetapi sebagai guru sekolah minggu. Kemudian Tuhan percayakan saya bermain piano untuk sekolah minggu. Akhirnya main musik menjadi bagian utama pelayanan saya. Saya belajar piano secara otodidak dikarenakan di daerah saya tidak ada pengajar dan keadaan ekonomi yang tidak menunjang. Dari bermain musik, Tuhan memberikan saya hikmat menciptakan lagu dan akhirnya bisa menyanyi juga. Dan pada akhirnya Tuhan membawa saya ke level yang luar biasa di bidang praise and worship untuk memberkati gereja-gereja Tuhan. Saya memilih jalur ini, bukan karena mau saya, tetapi Tuhan memberikan jalan yang penuh kebaikan buat hidup saya. Bagian saya adalah melakukan, dan bagian Tuhan adalah memberkati apa yang saya kerjakan dan percayai di dalam janji-Nya.

Page 48: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

Single

Salah satu lagu Pak Jason yang terkenal adalah lagu “Sentuh Hatiku”. Bisa tolong ceritakan latar belakang dari terciptanya lagu tersebut?

Lagu ini tercipta terinspirasi dari hidup sahabat perempuan saya. Sewaktu kami sama-sama duduk di bangku 1 SMP, dia diperkosa oleh papa kandungnya, hingga akhirnya hamil. Dengan terpaksa dia berhenti sekolah dan hidupnya terasingkan dan terabaikan dari dunia luar. Karena mengalami depresi yang berat akhirnya sahabat saya mengalami gangguan jiwa. Perilakunya sering di luar kontrol dan sering mau bunuh diri. Akhirnya dia dipindahkan oleh mamanya ke sebuah perkebunan keluarga. Di sana dia tinggal di pondok, hidup dengan seorang pembantu dipasung oleh rantai besi selama 13 tahun. Singkat cerita setelah 13 tahun, suatu hari belenggu rantai besi itu terlepas, dan saat itu sahabat saya menyadari apa yang terjadi pada dirinya sendiri. Tanpa pikir panjang dia lari ke dapur dan ketika dia menemukan pisau, dia mau bunuh diri dan berdoa meminta ampun kepada Tuhan. Dia melakukan itu karena sahabat saya berpikir sudah habis masa depannya. Ketika itulah Tuhan datang, menggagalkan usaha bunuh dirinya. Tuhan menyentuh hatinya, Tuhan peluk sahabat saya. Pertemuan secara pribadi seseorang dengan Tuhan membawa sebuah perubahan hidup yang dahsyat, yang pada akhirnya sahabat saya ini bisa mengampuni papanya.

“Pertemuan secara pribadi seseorang dengan Tuhan membawa sebuah perubahan hidup yang dahsyat, yang pada akhirnya sahabat saya ini bisa mengampuni papanya.”

Page 49: Majalah Pearl 016

The im

age is courtesy of http://www.alzcareblog.com/2012/11/12/th

e-pow

er-o

f-mus

ic-lis

ten-

and-

light

en-u

p/

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Wah, sungguh-sungguh dahsyat kuasa Tuhan! Ngomong-ngomong, sekarang Pak Jason pelayanan di mana saja?

Saya bergereja di GBI Sungai Yordan, Daan Mogot dan membantu Gereja GPPS Cijantung. Pelayanan saya bersifat penginjilan ke berbagai tempat dan bermacam-macam gereja. Di mana Tuhan panggil saya untuk melayani, saya berusaha mengerjakannya dengan setia.

Adakah tips-tips untuk rekan-rekan yang terbeban melayani Tuhan melalui musik?

Lakukan yang terbaik apa yang sudah Tuhan berikan dalam hidupmu.

Page 50: Majalah Pearl 016

Apa yang menginspirasi Pak Jason untuk menciptakan lagu rohani? Pernah mengalami ‘writer’s block’ ngga? Saat bener-bener unsur kreatif itu ga keluar, seperti macet. Kalau pernah, apa yang dilakukan?

Menciptakan lagu sebenarnya merupakan hikmat dari Tuhan. Ketika kita sering membaca Firman, mendengar Firman, berdoa, bersaat teduh atau bahkan sedang mendengar curhat orang lain, itu bisa menjadi inspirasi dalam membuat lagu. Anda yang sedang mengalami ‘writer’s block’ jangan paksakan diri anda, ambil waktu secara pribadi dan minta hikmat dari Tuhan.

www.majalahpearl.com

Single

Apakah Pak Jason punya lagu rohani favorit? Pengalaman apa yang dialami melalui lagu tersebut?

Kalau lagu favorit yang saya buat, itu lagu Sentuh Hatiku, Tuhan Selalu Punya Cara, Ada Yesus, Mengampuni, Kuperlu Kau Tuhan, Tetap Percaya Tetap Melihat, Selalu Mencintai-Mu, dan Kasih Tuhan. Kalau di luar ciptaan saya, saya suka lagu Seperti Yang Kau Ingini, Kupandang Wajah-Mu, T’rima Kasih, Mengenal-Mu, Kar’na Salib-Mu. Pengalamannya adalah lagu-lagu tersebut mendekatkan diri saya kepada Tuhan dan menyadari apapun yang saya miliki semuanya hanya anugerah dari Tuhan.

Page 51: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

“Lakukan yang terbaik apa yang sudah Tuhan berikan dalam hidupmu.. kalau orang mengasihi Tuhan, dia pasti melayani Tuhan dengan cara yang benar.”

Bagaimana pendapat Pak Jason dengan perkembangan musik rohani di Indonesia? Apa harapan Pak Jason buat pelayanan musik di Indonesia?

Perkembangan musik di Indonesia, khususnya musik rohani, luar biasa.. dan kalau boleh berbangga hati, lagu rohani Indonesia banyak disukai oleh gereja-gereja di Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Vietnam, Kinabalu, dll. Banyak sekali lagu Indonesia yang diterjemahkan ke bahasa lain. Harapan saya, teruslah berkarya dengan jujur dan original, miliki motivasi yang benar, dan saya percaya kalau orang mengasihi Tuhan dia pasti melayani Tuhan dengan cara yang benar. Amin.

Terima kasih banyak Pak Jason buat waktu dan kesempatannya. Tuhan memberkati pelayanan Pak Jason selalu. :D

Page 52: Majalah Pearl 016

Wri�en by: Kezia MargaretDesigned by: verieden

TOP 1010CHURCH

HYMNHYMN

www.majalahpearl.com

Single

Page 53: Majalah Pearl 016

Oh precious is the flow That makes me white as snow

No other fount I knowNothing but the blood of Jesus

Verse 1:What can wash away my sin?

Nothing but the blood of JesusWhat can make me whole again?

Nothing but the blood of Jesus

Verse 2:This is all my hope and peace

Nothing but the blood of JesusThis is all my righteousness

Nothing but the blood of Jesus

Verse 3:Glory, Glory, this I sing

Nothing but the blood of JesusAll my praise for this bring

Nothing but the blood of Jesus

HYMNHYMN

Nothing but the Blood

110

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 54: Majalah Pearl 016

Pasti sudah banyak yang tahu bahwa lagu “Amazing Grace” adalah salah satu lagu pujian yang diciptakan oleh John Newton pada tahun 1779, atas dasar kesaksiannya sebagai seorang yang pernah mengalami ajaibnya anugerah Tuhan yang telahmenyelamatkan hidupnya di atas kapal yang hampir tenggelam.

Pendeta John Newton tetap berkotbah di sepanjang hidupnya sekalipun pada masa tuanya ia menjadi buta secara fisik, dan meninggal dunia pada bulanDesember tahun 1807. Dalamkeadaannya yang buta ia memberikan kesaksiankeselamatannya yang lebih berharga dari apapun yang dahulu ia miliki. Ia berkata, “Dulu aku buta namun sekarang aku melihat”. Karena ia telah menerima anugerah Allah yang menyelamatkan jalan hidupnya menuju terang.

Amazing Grace

210

Di waktu yang sama, lewat lagu indah “Amazing Grace” karya John Newton itu pula terciptalah sejarah baru bagi Kerajaan Inggris. Lagu indah tersebut telah begitu mengetuk pintu hati William Wilberforce, seorang anggota parlemen Inggris dan juga ‘anak rohani’ dari John Newton, untuk berjuang menghapuskanperdagangan budak kulit hitam yang memalukan di negaranya. Atas dasar anugerah Allah yang besar, dengan penuh keberanian dan dengan lantang Wilberforce menyatakan dalam kampanyenya bahwa,

Melalui perjuangan panjang Wilberforce, pada bulan Agustus tahun 1833 parlemen Inggris akhirnya menetapkan untuk menghapuskan segala bentuk perbudakan dari Kerajaan Inggris. Jika Anda mendengar lagu “Amazing Grace” (Ajaib Benar Anugerah) maka kita dapat merasakan betapa besarnya rasa syukur yang terucap dari pengarangnya atas anugerah Allah yang bersedia menyelamatkan siapapun juga yang mau datang dan berserah pada-Nya.

“Ingatlah... Tuhanmenciptakan semuamanusia sama.”

www.majalahpearl.com

Single

Page 55: Majalah Pearl 016

Amazing GraceHow sweet the sound

That saved a wretch like me! I once was lost, but now am found;

Was blind, but now I see.

It was grace that taught my heart to fear,And grace my fears relieved

How precious did that grace appearThe hour I first believed.

Through many dangers, toils, and snaresI have already come

'Tis grace that brought me safe thus far,And grace will lead me home.

Pasti sudah banyak yang tahu bahwa lagu “Amazing Grace” adalah salah satu lagu pujian yang diciptakan oleh John Newton pada tahun 1779, atas dasar kesaksiannya sebagai seorang yang pernah mengalami ajaibnya anugerah Tuhan yang telahmenyelamatkan hidupnya di atas kapal yang hampir tenggelam.

Pendeta John Newton tetap berkotbah di sepanjang hidupnya sekalipun pada masa tuanya ia menjadi buta secara fisik, dan meninggal dunia pada bulanDesember tahun 1807. Dalamkeadaannya yang buta ia memberikan kesaksiankeselamatannya yang lebih berharga dari apapun yang dahulu ia miliki. Ia berkata, “Dulu aku buta namun sekarang aku melihat”. Karena ia telah menerima anugerah Allah yang menyelamatkan jalan hidupnya menuju terang.

Di waktu yang sama, lewat lagu indah “Amazing Grace” karya John Newton itu pula terciptalah sejarah baru bagi Kerajaan Inggris. Lagu indah tersebut telah begitu mengetuk pintu hati William Wilberforce, seorang anggota parlemen Inggris dan juga ‘anak rohani’ dari John Newton, untuk berjuang menghapuskanperdagangan budak kulit hitam yang memalukan di negaranya. Atas dasar anugerah Allah yang besar, dengan penuh keberanian dan dengan lantang Wilberforce menyatakan dalam kampanyenya bahwa,

Melalui perjuangan panjang Wilberforce, pada bulan Agustus tahun 1833 parlemen Inggris akhirnya menetapkan untuk menghapuskan segala bentuk perbudakan dari Kerajaan Inggris. Jika Anda mendengar lagu “Amazing Grace” (Ajaib Benar Anugerah) maka kita dapat merasakan betapa besarnya rasa syukur yang terucap dari pengarangnya atas anugerah Allah yang bersedia menyelamatkan siapapun juga yang mau datang dan berserah pada-Nya.

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 56: Majalah Pearl 016

It is Well with My Soul

310

November 1873. Saat itu S.S. Ville du Havre, sebuah kapal layar samudera milik maskapai pelayaran Perancis, merupakan kapal paling mewah yang berlayar dari pelabuhan New York. Di antara para penumpangnya terdapat Nyonya H.G. Spa�ord dari Chicago yang melakukan perjalanan dengan keempat puterinya: Maggie, Tanetta, Annie dan Bessie. Karena urusan pekerjaannya di Chicago, Tuan Spa�ord tidak berangkat bersama-sama dengan mereka. Sekalipun demikian ia tetap bahagia karena istri dan keempat anaknya itu pergi bersama-sama dengan orang-orang Kristen lainnya. Ia telah memutuskan akan menyusul ke Perancis menemui mereka kemu-dian.

Tanggal 22 November 1873 pukul 2 dini hari, saat kapal pesiar mewah ini sudah berlayar beberapa hari lamanya di atas laut yang tenang, sebuah kapal besi berbendera Inggris bernama Lochearn mena-braknya. Akibatnya dalam waktu

dua jam, Ville du Havre, salah satu kapal terbesar yang pernah ada pada waktu itu, tenggelam ke dasar samudera Atlantik beserta 226 penumpangnya termasuk keluarga Spa�ord. Sembilan hari kemudian, korban selamat dari kapal itu tiba di pulau Cardi�, Wales, Inggris dan di antara mereka terdapat Nyonya Spa�ord. Dia mengabarkan kepada suaminya dengan dua kata, saved alone. Nyonya Spa�ord tinggal sendiri.

Ketika Tuan Spa�ord menerima kabar ini, dia mengatakan kepada sahabatnya bahwa dia mensyukuri apa yang Tuhan percayakan padanya, yaitu diijinkan kehilangan anak-anak yang dikasihinya. Hal ini merupakan tragedi yang kedua baginya. Yang pertama, ia baru saja mengalami kerugian usahanya akibat kebakaran besar di Chicago. Yang kedua, ia kehilangan keempat anaknya.

www.majalahpearl.com

Single

Page 57: Majalah Pearl 016

Dengan sebuah kapal, Tuan Spa�ord segera menyusul istrinya ke Eropa. Di dalam perjalanan bulan Desember pada tahun yang sama itu, kapten dari kapal yang ditumpanginya memanggil Tuan Spa�ord ke dalam kabinnya dan mengatakan bahwa saat itu kapal sedang berada di daerah di mana Ville du Havre tenggelam. Malam itu Tuan Spa�ord sangat sulit untuk memejamkan matanya. Dengan memuji Tuhan, di tengah Samudera Atlantik, saat kesedihan dan kepedihan terasa di dalam hatinya, Spa�ord menuliskan lima stanza lagu yang salah satunya dikutip di atas. Setelah mereka bertemu beberapa minggu kemu-dian, Nyonya Spa�ord mengatakan bahwa dia tidak sedang kehilangan anak-anaknya, melainkan hanya berpisah untuk beberapa waktu lamanya.

Pada hari terakhir bulan November 1876, dalam sebuah ibadah di Farwell Hall, Chicago yang dihadiri oleh ribuan jemaat, Phillip Paul Bliss secara resmi memperkenalkan lagu It Is Well With My Soul sebagai lagu hymne.

Sebulan kemudian, kira-kira dalam bulan Desember 1876, pasangan suami istri Bliss bepergian dengan

kereta api dari Bu�alo, New York menuju Chicago untuk suatu pelayanan. Dalam perjalanan untuk pelayanan itu, di wilayah Ohio, kereta api yang ditumpangi oleh pasangan suami istri Bliss itu melewati sebuah jembatan penyeberangan yang tiba-tiba saja runtuh ke sungai di bawahnya yang beku dengan es. Bersama dengan jembatan penyeberangan yang runtuh itu, kereta api yang mereka tumpangi jatuh dan terbakar. Akibatnya penumpang yang berusaha menyelamatkan diri tewas. Dari 160 penumpang 14 orang dinyatakan selamat dan 59 jenazah dapat dikenali. Berdasarkan pencarian intensif yang dilakukan oleh para sahabatnya, pasangan suami istri Bliss dinyatakan termasuk di dalam korban tewas yang tidak dapat dikenali lagi jenazahnya.Dua peristiwa di atas menyatakan tidak ada makam bagi mereka yang tewas itu di dunia ini, baik anak-anak Spa�ord yang tenggelam di Samudera Atlantik dan pasangan Bliss di dalam kecelakaan di Ohio. Akan tetapi lagu hymne ini dapat terus hidup di dalam hati orang-orang percaya sepanjang zaman yang dengan sukacita penuh kemenangan berkata: “It is well with my soul”.

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 58: Majalah Pearl 016

When peace, like a river,attendeth my way,

When sorrows like sea billows roll;Whatever my lot,

Thou has taught me to say,It is well, it is well, with my soul.

Re�:It is well, with my soul,

It is well, it is well, with my soul.

Though Satan should bu�et,though trials should come,

Let this blest assurance control,That Christ has regarded

my helpless estate,And hath shed His own blood

for my soul.My sin, oh, the bliss

of this glorious thought!My sin, not in part but the whole,

Is nailed to the cross, and I bear it no more,

Praise the Lord, praise the Lord, O my soul!

For me, be it Christ, be it Christ hence to live:

If Jordan above me shall roll,No pang shall be mine,

for in death as in lifeThou wilt whisper

Thy peace to my soul.

But, Lord, ’tis for Thee, for Thy coming we wait,

The sky, not the grave, is our goal;Oh, trump of the angel!

Oh, voice of the Lord!Blessed hope, blessed rest

of my soul!

And Lord, haste the day when my faith shall be sight,

The clouds be rolled back as a scroll;The trump shall resound,

and the Lord shall descend,Even so, it is well with my soul.

www.majalahpearl.com

Single

Page 59: Majalah Pearl 016

I hear the Savior sayThy strength indeed is small

Child of weakness, watch and prayFind in me thine all in all

Jesus paid it allAll to Him I owe

Sin had le� a crimson stainHe washed it white as snow

Lord, now indeed I findThy power and Thine alone

Can change the leper's spotsAnd melt the heart of stone

Jesus paid it allAll to Him I owe

Sin had le� a crimson stain

Jesus Paid It All

410

He washed it white as snowAnd when before Thy throne

I stand in Him completeJesus died my soul to save

My lips shall still repeat

Jesus paid it allAll to Him I owe

Sin had le� a crimson stainHe washed it white as snow

Oh praise the Onewho paid my debtAnd raised this lifeup from the dead

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 60: Majalah Pearl 016

When I survey the wondrous crossOn which the Prince of glory died,

My richest gain I count but loss,And pour contempt on all my pride.

Forbid it, Lord, that I should boast,Save in the death of Christ my God!

All the vain thingsthat charm me most,

I sacrifice them to His blood.

See from His head, His hands, His feet,Sorrow and love flow mingled down!Did e’er such love and sorrow meet,

Lagu ini ditulis oleh seorang ahli sastra dan disebut sebagai nyanyian pujian terbesar dalam bahasa Inggris yang mengandung isi yang sangat sederhana. Syair pujian ini didasarkan pada Galatia 6:14 “Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.” Dengan sikap yang dicerminkan dalam ayat itu, Isaac Watts mengarahkan dan mengendalikan bakat puisinya, sehingga terciptalah sebuah lagu pujian yang indah. Lagu tersebut kini dinyanyikan oleh umat Kristen di seluruh dunia, pada saat mereka memperingati penyaliban Tuhan Yesus.

When I SurveyThe Wondrous Cross

510

Or thorns compose so rich a crown?His dying crimson, like a robe,

Spreads o’er His body on the tree;Then I am dead to all the globe,And all the globe is dead to me.

Were the whole realm of nature mine,That were a present far too small;

Love so amazing,so divine,

Demands my soul,my life, my all.

www.majalahpearl.com

Single

Page 61: Majalah Pearl 016

I heard an old, old story,How a Savior came from glory,How He gave His life on Calvary

To save a wretch like me;I heard about His groaning,Then I repented of my sins;

And won the victory.

Re�:O victory in Jesus,My Savior, forever.

He sought me and bought meWith His redeeming blood;

He loved me ere I knew Him,And all my love is due Him,He plunged me to victory,

Beneath the cleansing flood

Eugene Monroe Bartlett Senior lahir pada malam Natal 1885. Dia mendedikasikan hidupnya kepada Yesus. Bertahun-tahun kemudian, sebagai seorang pebisnis yang sangat sukses, ia memutuskan untuk menginvestasikan uang untuk mendirikan Hartford Music. Barlett dianggap sebagai pendiri musik Gospel dan ia dilantik dalam Gospel Music Hall of Fame pada tahun 1979. Sepanjang 56 tahun karir hidupnya, ia menulis lebih dari 800 lagu, termasuk Everybody Will Be Happy Over There, and Just a Little While to Stay Here. Dia menulis hymne terakhirnya pada tahun 1939 yaitu Victory in Jesus.

Victory in Jesus

610

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 62: Majalah Pearl 016

Blessed assurance, Jesus is mine,O what a foretaste of glory divine!Heir of Salvation, purchase of God

Born of His Spirit, washed in His blood

Re�:This is my story, this is my song.

Praising my Saviour all the day longThis is my story, this is my song.

Praising my Saviour all the day long

Lagu ini ditulis oleh Fanny Crosby. Fanny menuturkan suatu cerita tentang hymne-nya ini. Ny. Joseph Fairchild Knapp, istri dari pendiri Metropolitan Life Insurance Company, datang mengunjunginya dan meminta pendapat tentang sebuah lagu yang telah dibuat Ny. Knapp. Setelah beberapa menit, ia memberikan syair lengkap hymne itu kepada Ny. Knapp. Lagu dan syair digabung dan hingga sekarang orang masih menyanyikannya.

Blessed Assurance

710

www.majalahpearl.com

Single

Page 63: Majalah Pearl 016

All hail the power of Jesus' name!Let angels prostrate fall;

bring forth the royal diadem,and crown Him Lord of all.

Bring forth the royal diadem,and crown Him Lord of all.

Ye chosen seed of Israel's race,ye ransomed from the Fall,

hail Him who saves you by His grace,

and crown Him Lord of all.Hail Him who saves you by His

grace,and crown Him Lord of all.

Sinners, whose love can ne'er forgetthe wormwood and the gall,

go spread your trophies at His feet,

Edward Perronet adalah seorang Inggris keturunan Perancis. Orang tuanya mengungsi ke Inggris untuk memperoleh kebebasan beragama. Ketika Edward Perronet lahir, yaitu pada tahun 1726, ayahnya sudah menjadi seorang pendeta Gereja Inggris. Sama seperti nenek moyangnya di Perancis dahulu, Edward Perronet tidak mau terikat dengan agama, ia hanya mau mengakui satu atasan rohani saja, yaitu Yesus Kristus. Lagu ini sudah berkali-kali dilantunkan dalam pertemuan akbar umat Kristen, misalnya di Kongres Persekutuan Baptis Sedunia yang diadakan 5 tahun sekali.

All Hail the Powerof Jesus Name

810

and crown Him Lord of all.Go spread your trophies at His feet,

and crown Him Lord of all.

Let every kindred, every tribeon this terrestrial ball,

to Him all majesty ascribe,and crown Him Lord of all.To Him all majesty ascribe,and crown Him Lord of all.

(Alternate wording to the above verse)Let every tribe and every tongue

before Him prostrate fallAnd shout in universal song

the crownèd Lord of all.And shout in universal song

the crownèd Lord of all.

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 64: Majalah Pearl 016

O Lord my God, When I in awesome wonder,Consider all the worlds Thy Hands have made;

I see the stars, I hear the rolling thunder,Thy power throughout the universe displayed.

Re�:Then sings my soul, My Saviour God, to Thee,

How great Thou art, How great Thou art.Then sings my soul, My Saviour God, to Thee,

How great Thou art, How great Thou art!

Syair asli lagu ini berasal dari puisi Swedia yang berjudul ‘O Store Gud’ yang ditulis oleh pendeta Swedia bernama Carl Boberg di tahun 1886. Inspirasi yang melatarbelakangi penulisan teks lagu tersebut muncul saat kunjungannya di pantai sebelah tenggara Swedia. Ia terjebak dalam hujan angin ribut disertai petir dan guntur di tengah hari. Setelah badai itu berlalu, sayup-sayup ia mendengar kicauan indah dari burung-burung di atas pohon di sekitar pantai itu. Pengalaman itu mendorong Boberg bertekuk lutut, berdoa, menyembah Allah yang maha besar. Ia mengabadikan pengalaman itu melalui pujian dan penyembahan terhadap Allah ke dalam sembilan bait puisi.

How Great Thou Art

910

www.majalahpearl.com

Single

Page 65: Majalah Pearl 016

Abide with me, fast falls the eventideThe darkness deepens – Lord, with me abide;

When other helpers fail; and comforts flee,Help of the helpless, O abide with me.

Swi� to its close ebbs out life’s little day;Earth’s joys grow dim, its glories pass away;

Change and decay in all around I see;O thou who changest not, abide with me.

Lagu ini ditulis oleh seorang hamba Tuhan berusia 54 tahun, ia menyampaikan khotbah terakhirnya karena dipaksa untuk beristirahat akibat penyakit TBC yang dideritanya. Dokter meminta dia untuk memikirkan kematian dirinya, satu-satunya jalan untuk memperpanjang kemungkinan hidupnya adalah dengan pindah dari daerah lembab di pesisir pantai Inggris ke daerah dataran yang lebih kering. Akhirnya dia memutuskan untuk pindah ke Roma.

Khotbahnya yang terakhir diambil dari Lukas 24:29, ayat itu berbicara tentang Yesus yang sudah bangkit bertemu dengan dua orang muridnya dalam perjalanan ke Emaus; permintaan mereka saat itu, “Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.” Lagu ini mengundang Tuhan untuk berjalan bersama kita melalui begitu banyak transisi yang mengingatkan kita untuk bertanya apa yang menunggu di hadapan kita di luar perubahan itu sendiri.

Abide With Me

1010

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 66: Majalah Pearl 016

Wri

tten

by:

Ste

phan

ie G

unaw

anD

esig

ned

by: v

erie

den

www.majalahpearl.com

Marriage

Page 67: Majalah Pearl 016

keluargakumelayani

TUHAN

bersama

img src: http://w

ww

.elearning.niemczura.eu/course/view

.php?id=32

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 68: Majalah Pearl 016

Pada kesempatan kali ini, kami dari majalah Pearl mengadakan interview kepada pasangan suami istri yang dua-duanya terlibat dalam pelayanan musik. Mari kita simak wawancara dibawah ini mengenai suka duka mereka melayani Tuhan dibidang musik :)

Syalom Om Irianto dan Tante Sanya. Boleh tolong diperkenalkan anggota keluarganya dan dijelaskan sedikit mengenai pelayanan musik yang diikuti oleh masing-masing anggota keluarga?

MPSyalom juga Stephanie. Saya melayani di PS (Paduan

Suara) Hosiana sebagai pemimpin PS, tetapi jika pemain bass atau gitar berhalangan hadir, kadang saya yang

menggantikannya. Sanya sebagai penyanyi alto, merangkap pemain trumpet jika ada lagu yang membu-

tuhkan alat musik tersebut. Anak saya yang pertama, Michael melayani di gereja sebagai pemain piano,

gitar/bass atau kadang-kadang memainkan Cajun. Sedangkan anak kedua saya, Gabriella yang dipanggil

Gaby, selain memainkan piano atau flute juga melayani di VG (vocal group) sebagai penyanyi alto.

OMIRIANTO

www.majalahpearl.com

Marriage

Page 69: Majalah Pearl 016

Sejak kapan Om dan Tante terlibat dalam pelayanan musik ini?Apa suka dukanya selama pelayanan?MP

Saya terlibat dalam pelayanan musik sejak tahun 1977. Sedangkan Sanya melayani sejak tahun 1993.

Suka duka dalam pelayanan, saya bagi menjadi 2 bagian yaitu:

Sebelum saya mengerti arti melayani sebagai pelayan musik yang benar, saya merasa sangat senang jikalau

PS/VG baik penyanyi maupun musik dapat membawakan lagu dengan baik, tidak ada salah atau false dan pada akhir pelayanan mendapat pujian dari jemaat. Tetapi

setelah saya mengerti arti melayani sebagai pelayan musik yang benar, maka saya akan senang jika pada akhir

pelayanan, ada jemaat yang mengatakan “Terima kasih karena dengan lagu yang kalian bawakan, saya dikuatkan

untuk menghadapi beban berat yang saya alami,“ atau “Terima kasih karena setelah mendengarkan pujian yang

kalian bawakan, saya mendapat semangat baru untuk kembali melayani Tuhan.”

Dukanya: kalau PS/VG membawakan lagu dengan jelek, salah dimana-mana dan ada bagian yang false. Saya juga sedih kalau anggota PS/VG ada yang malas melayani dan

akhirnya meninggalkan pelayanannya.

OMIRIANTO

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 70: Majalah Pearl 016

Apakah ketika awal menikah, Om dan Tante sudah merencanakan bahwa anak-anak harus ikut melayani dalam bidang musik?

MPKami memang merencanakan atau lebih tepatnya berharap agar anak-anak dapat melayani juga dalam bidang musik, tetapi tidak mengharuskan mereka untuk melayani dalam bidang ini jika ternyata talenta yang Tuhan berikan kepada mereka berbeda. Tetapi kami berencana untuk menanamkan dalam hati mereka agar mereka mau melayani Tuhan sesuai dengan talenta masing-masing.

OMIRIANTO

Untuk anak-anak, mengapa mau ikut melayani di musik? Apakah karena orang tua yang mendorong atau keinginan kalian sendiri?MP

Pertama-tama memang orang tua yang mendorong, tetapi setelah ikut pelayanan jadi keterusan deh. Kami pertama kali melayani di paduan suara anak, sekarang

kami melayani di paduan suara (Gaby) dan mengiringi di kebaktian remaja serta kebaktian umum.

MGMichael

Gaby

Apakah Om dan Tante mempelajari musik secara khusus di universitas atau institusi musik tertentu?

MP

Kami tidak khusus belajar musik secara formal, tetapi lewat kursus-kursus dan les private saja.

OMIRIANTO

www.majalahpearl.com

Marriage

Page 71: Majalah Pearl 016

Apa pengaruhnya bagi kehidupan berkeluarga Om dan Tante saat di rumah dengan kekompakan sekeluarga melayani di bidang musik?

MPKarena kita melayani di wadah pelayanan musik yang berbeda antara kami dengan anak-anak, maka sering terjadi pembicaraan di tengah keluarga mengenai pelayanan masing-masing baik pada saat latihan maupun setelah pelayanan.. suka dukanya, permasalahannya, hal-hal yang lucu dan hal-hal lainnya, di luar pembicaraan mengenai pekerjaan kami atau sekolah mereka.

OMIRIANTO

MGMichael

Gaby

Apa yang dirasakan setelah ikut melayani di musik?MPSenang bisa melayani Tuhan dan jadi berkat buat orang lain, dan bisa bersosialisasi dengan sesama rekan yang melayani.

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 72: Majalah Pearl 016

Apa yang paling penting dalam pelayanan musik menurut Om dan Tante?MP

Menurut kami yang penting dalam pelayanan musik adalah:

Kita harus mempunyai motivasi yang benar dalam melayani Tuhan. Motivasi untuk terkenal atau dipuji orang atau mengisi waktu tidak boleh ada dalam pelayanan musik. Jika kita melayani dengan motivasi yang salah, maka pelayanan kita akan jadi sia-sia.

OMIRIANTO motivasi

Kita harus terus mengembangkan talenta bermusik yang Tuhan berikan semaksimal mungkin agar pelayanan musik yang dihasilkan berkualitas tinggi. Jika kualitas pelayanan musik di gereja tidak sebagus kualitas musik di luar gereja, bagaimana jemaat bisa tertarik untuk mendengarkan pelayanan musik itu. Atau bahkan lebih jauh lagi, bagaimana orang di luar gereja mau mendengarkan “kabar baik” yang disampaikan melalui lagu atau puji-pujian jika kualitasnya masih di bawah musik-musik yang ada di luar gereja?

kualitas

Apakah Om dan Tante punya tips dan saran untuk para pasangan muda, baik yang sudah dikaruniai anak maupun yang belum, yang ingin dan sudah melayani di bidang musik?

MPTips dan saran dari kami untuk yang ingin melayani Tuhan di bidang musik:

Ayo, jangan ragu untuk ikut serta melayani Tuhan yang sudah memberi talenta serta kemampuan menyanyi atau bermain musik kepada kita. Apa yang dapat kita berikan pada Tuhan yang sudah memberikan keselamatan kepada kita, selain melayaniNya dengan segenap kemampuan kita.

OMIRIANTO 1

www.majalahpearl.com

Marriage

Page 73: Majalah Pearl 016

Bagi yang sudah melayani Tuhan di bidang musik:

Kita harus terus mengembangkan talenta bermusik yang Tuhan berikan semaksimal mungkin agar pelayanan musik yang dihasilkan berkualitas tinggi. Jika kualitas pelayanan musik di gereja tidak sebagus kualitas musik di luar gereja, bagaimana jemaat bisa tertarik untuk mendengar-kan pelayanan musik itu. Atau bahkan lebih jauh lagi, bagaimana orang di luar gereja mau mendengarkan “kabar baik” yang disampaikan melalui lagu atau puji-pujian jika kualitasnya masih di bawah musik-musik yang ada di luar gereja?

2

Tingkatkan terus kemampuan bermusik kita sampai kita dapat memberi-kan musik-musik yang indah buat kemuliaan Tuhan, yang tidak kalah bahkan lebih berkualitas dibanding musik-musik di luar gereja.

Jika ada rasa jenuh atau ingin mundur dari pelayanan, ingatlah bahwa Tuhan sudah memberikan berkat yang terbesar buat hidup kita sehingga tidak ada alasan buat kita untuk tidak melayaniNya dan memberikan yang terbaik bagiNya.

C

D

Jangan sombong, tetapi selalu ingat bahwa kita hanyalah debu dan kita semua adalah hamba Tuhan.

E

Oke Om dan Tante, terima kasih banyak ya. Semoga pembaca majalah Pearl semakin terdorong untuk giat melayani Tuhan di bidang musik seperti keluarga Om dan Tante. Tuhan Yesus memberkati! :)

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 74: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

Apakah Anak HARUS

Image courtesy of: www.lovetaza.com

Apakah Anak Apakah Anak

Image courtesy of: www.lovetaza.com

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

Page 75: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

BAGI saya, memberi kesempatan anak belajar musik adalah hal yang baik. Menurut piramida kebutuhan manusia yang dibuat oleh Maslow, puncak tertinggi kebutuhan manusia adalah aktualisasi diri, yaitu bisa menunjukkan siapa dirinya. Musik adalah salah satu sarana manusia untuk melakukan hal tersebut. Jika suatu hari nanti anak Anda mahir

dalam bermusik, ia bisa menyalurkan isi hatinya saat ia memainkan musik. Ia bisa mengaktualisasi dirinya. Jadi, kenapa tidak kita mengenalkannya pada musik sedini mungkin?Saat ini, sudah ada tempat kursus musik yang menerima anak sejak usia 3-4 tahun. Tentu pada tahap usia ini, anak banyak diajak bernyanyi dan bergerak sesuai irama lagu.

Written by: Stephanie GunawanDesign + Illustration by: Julia Rosmawi

Apakah Anak HARUSLes Musik?Menjawab pertanyaan di atas, saya akan menjawab: “Itu adalah pilihan Anda sebagai orang tua dari si anak.” Yang bisa saya bagikan adalah pertimbangan-pertimbangan yang membantu orang tua sebelum menentukan pilihan.

Image courtesy of: www.lovetaza.com

Apakah Anak

Menjawab pertanyaan di atas, saya akan menjawab: “Itu adalah pilihan Anda sebagai orang tua dari si anak.” Yang bisa saya bagikan adalah pertimbangan-pertimbangan yang membantu orang tua sebelum menentukan pilihan.

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

Page 76: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

Anak usia 3-4 tahun belum diberikan sebuah alat musik sebab otot motorik mereka belum berkembang dengan baik sehingga terlalu sulit jika mereka diminta menekan dengan salah satu jari mereka. Mereka juga belum mengembangkan kemampuan membaca dan menulis dengan baik. Jadi, sulit bagi si guru memberikan penjelasan dengan efektif. Saat anak berusia 5-6 tahun, alat musik yang lebih spesifik bisa diperkenalkan, seperti piano atau organ. Alat musik ini baik untuk diperkenalkan di awal karena anak bisa ‘melihat’ dengan jelas semua not

Alat musik harmoni. Alat musik yang termasuk dalam kelompok

ini biasanya bisa membunyikan chord-chord sehingga kehadirannya sangat penting dalam sebuah karya musik. Jika tidak ada alat musik harmoni, lagu akan terdengar kosong dan kurang lengkap. Pada proses pembelajaran, anak akan diajarkan membaca partitur not balok dalam 1-3 susun. Contohnya adalah: piano, keyboard, organ, gitar.

yang dibunyikan dalam musik. Namun pada perkembangannya, orang tua harus pintar-pintar menilai apakah si anak memang menyukai piano/organ. Ketika anak berusia 7 tahun ke atas, minat terhadap instrumen biasanya sudah lebih jelas. Ada beberapa kelompok alat musik yang sebaiknya orang tua pahami agar tidak salah mengarahkan si anak, atau memaksakan anak mempelajari alat musik tertentu padahal si anak tidak menyukainya. Kelompok-kelompok tersebut adalah:

bisa ‘melihat’ dengan jelas semua not

Alat musik harmoni.Alat musik yang termasuk dalam kelompok

ini biasanya bisa membunyikan chord-chord sehingga kehadirannya sangat penting dalam sebuah karya musik. Jika tidak ada alat musik harmoni, lagu akan terdengar kosong dan kurang lengkap. Pada proses pembelajaran,

membaca partitur not balok dalam 1-3 susun. Contohnya

1

Page 77: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

a) String family (alat musik yang meng-gunakan senar). Contoh: biola, viola, cello, con-trabass. Keempat instru-men tersebut dimainkan dengan cara menggesek senarnya. b) Woodwind family (alat musik yang meng-gunakan kayu sebagai sumber bunyinya). Con-toh: piccolo, flute, Eng-lish horn, oboe, clarinet, bassoon, saxophone. Semua instrumen di atas (kecuali piccolo dan flute) menggunakan sebilah kayu kecil yang diselipkan pada bagian atasnya agar ketika ditiup, mereka meng-hasilkan bunyi.

c) Brass family (alat musik yang terbuat dari logam). Con-toh: trumpet, French horn, trombone, tuba. Semuanya dimainkan dengan cara ditiup

Alat musik melodi.Yang ada dalam kelompok ini biasanya hanya bisa

membunyikan satu nada saja, tidak bisa menghasilkan chord seperti alat musik harmoni. Ortu, jangan bingung yah. Ada banyak sekali instrumen melodi. Saya kelompokkan sebagai berikut untuk membantu Anda:

2

Page 78: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

Untuk anak yang mengalami kesulitan mempelajari alat musik harmoni (terutama karena harus membaca 1-3 susun partitur not balok pada saat bersamaan), bisa dialihkan mempelajari alat musik melodi yang hanya menggunakan 1 baris partitur not balok. Hal ini sudah pernah dialami teman saya yang belajar saxophone. Sejak kecil sampai SMA, dia les piano. Namun, kemajuannya sangat lambat sehingga gurunya pun hampir

menyerah mengajarnya. Tapi begitu di SMA ia beralih ke saxophone, wah luar biasa sekali! Dalam dua tahun dia sudah sangat mahir! Ternyata dia kesulitan membaca partitur piano yang ada 2 susun. Namun saat membaca partitur saxophone yang hanya 1 baris, ia mampu memahaminya dengan mudah. Akhirnya ia bisa mengembangkan diri lebih jauh. Saat ini, dia sudah bisa bermain saxophone dengan sangat baik dan bisa berpartisipasi dalam acara besar seperti Java Jazz Festival.

Page 79: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

Saya pun punya cerita tentang alat musik perkusi ini. Ada seorang anak laki-laki yang saya kenal yang diarahkan mamanya untuk belajar biola. Anak itu berlatih keras, namun ia tetap tertinggal dari teman-teman yang mulai belajar bersama-sama dengannya. Teman-temannya sudah selesai beberapa lagu, tapi dia, satu lagu saja belum bisa. Anak itu sampai frustrasi dan ingin berhenti belajar musik. Sampai akhirnya ia menghadiri sebuah resital drum. Di situ, ia melihat sang penabuh drum bermain sangat asyik dan seru. Dia pindah ke bangku paling depan supaya bisa melihat lebih jelas. Dia terus memperhatikan si penabuh drum. Ternyata dia sangat terinspirasi. Begitu pulang, dia minta sama mamanya agar boleh bermain drum. Mamanya khawatir si anak menjadi orang yang bersifat keras,

3Terakhir, alat musik perkusi yang dimainkan dengan cara

dipukul. Alat musik perkusi juga terbagi dua:

a) Bernada. Contoh: glockenspiel, marimba, xylophone.

b) Tidak bernada. Contoh: drum, triangle, kastanyet, gong.

Page 80: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

dan perdengarkan pada anak. Jika si anak menyukainya, Anda bisa segera mencari informasi guru dan tempat les yang memberikan pelajaran mengenai instrumen tersebut. Jika cara pertama kurang berhasil, Anda bisa mencoba mendaftarkannya pada les instrumen tertentu. Katakan saja, les piano. Setelah 6-12 bulan, Anda akan bisa melihat apakah anak Anda menyukainya atau tidak. Diskusikan juga dengan guru yang bersangkutan mengenai perkembangan anak Anda.Jangan lupa berikan dukungan moril bagi anak. Di rumah, temani ia berlatih. Sekali-sekali ajak seluruh anggota keluarga berkumpul untuk mendengarkan permainan musiknya (membuat konser mini di rumah). Berikan tepuk tangan yang meriah dan kata-kata penyemangat yang positif ketika ia menyelesaikan

melarang anaknya belajar drum. Si anak tetap diarahkan belajar biola. Anaknya menurut, tapi yah... tetap saja kemajuannya sangat lambat. Beberapa tahun kemudian, mamanya pun setuju ia belajar drum. Begitu belajar drum, si anak cepat sekali berkembang. Ritme-ritme yang sulit juga mampu ia kuasai dengan cepat. Hari ini, si anak sudah melayani di ibadah gereja sebagai seorang penabuh drum. Dan hal yang mamanya khawatirkan ternyata tidak menjadi kenyataan. Karakter si anak tidak menjadi keras. Bahkan, ia tampak lebih happy sekarang. Si anak menjadi lebih terbuka, ceria dan bersemangat menjalani hari-harinya ketimbang saat ia masih belajar biola. Waktu itu mukanya seringkali murung. Ia sering diomeli oleh guru biola dan merasa minder karena tertinggal jauh dari teman-temannya. So ortu, jangan menganggap alat musik perkusi bisa membawa pengaruh buruk bagi anak Anda. Lebih baik konsultasi dalam doa kepada Tuhan Yesus. Tanyakan pada Yesus alat musik apa yang cocok bagi anak Anda. Jika memang anak tersebut menemukan kecocokan dengan alat musiknya, pastilah si anak menjadi lebih bersemangat mempelajarinya.

Lalu, bagaimana Anda tahu minat si anak ke instrumen yang mana? Ada dua cara. Pertama, ajak anak Anda menonton konser musik. Atau, coba buka youtube dan cari video konser yang menggunakan alat-alat musik di atas. Cari tahu bunyinya

Page 81: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

www.majalahpearl.com #016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Parenting

permainannya. Belikan juga buku-buku lagu, CD-CD lagu, dan DVD konser agar anak mendapat kesempatan mempelajari lagu-lagu baru sebanyak mungkin dan menonton pertunjukkan sesering mungkin. Bawa anak Anda juga untuk bermain dalam sebuah kelompok, mungkin bisa sebuah ensemble, paduan suara, orkestra, atau band. Bermain dalam kelompok sangat banyak manfaatnya. Ia akan belajar untuk tidak egois. Ia tidak boleh menonjol sendiri, tetapi harus menyeimbangkan tempo dan volumenya dengan teman-teman segrup. Ia juga bisa mendengar permainan teman-temannya dan saling memberi masukan. Itu artinya dia pun belajar untuk rendah hati, menerima bahwa dirinya masih ada kekurangan dan perlu mendengarkan

saran orang lain. Temukanlah kelompok musik yang cocok bagi anak Anda sehingga ia berkembang lebih baik lagi.Ketika anak Anda sudah mahir bermusik, sebagai orang tua, jangan bosan mengingatkan dia untuk rendah hati. Pujian yang ia terima dari orang-orang haruslah ia kembalikan lagi kepada Tuhan Yesus, yang memberikannya talenta bermusik. Ingatlah bahwa lucifer, si malaikat yang piawai bermusik, jatuh karena kesombongannya. Tuntunlah anak kita agar menjadi pemusik yang meneladani Tuhan Yesus. Biarlah kiranya musik yang dilantunkan anak kita bisa menjadi persembahan yang berkenan di hadapan Allah dan menjadi berkat bagi orang yang mendengarnya.

Mazmur 146:2 Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup,

dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.

#01 #016 (Jun 2013- Jul 2013)

dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.

Page 82: Majalah Pearl 016

MusicfortheGlory

of God

img

src:

htt

p://

wak

tatt

oos.

com

/id44

362/

mus

ic-ta

ttoo

s-fre

e-do

wnl

oad-

tatt

oo-6

377-

with

-787

x101

6-pi

xel.h

tml

www.majalahpearl.com

Devotional

Page 83: Majalah Pearl 016

MusicGloryGod

Benarkah ada kuasa dalam musik? Banyak anak Tuhan yang percaya bahwa musik punya kuasa (power). Sebenernya apa sih makna dari power? Kata Merriam-Webster, power adalah kemampuan untuk memberikan dampak; kendali, otoritas, atau pengaruh terhadap orang lain. Kamus Besar Bahasa Indonesia memberi definisi kuasa sebagai kemampuan untuk melakukan sesuatu; wewenang atau pengaruh. Menurut pengertian ini, apa benar musik punya kuasa? Apa benar, seperti kata orang di gereja, “Ada kuasa dalam pujian”?

Sebenarnya musik adalah media komunikasi yang dikuasai oleh manusia (maksudnya, orang yang punya bakat musik memanfaatkan bakat itu untuk mengkomunikasikan pesan kepada orang lain). Jadi musiknya sendiri tidak punya kuasa atas manusia. Bahkan musik hanya satu dari sekian banyak media komunikasi. Teman-teman pasti tahu bahwa ada banyak cabang seni selain musik (lebih banyak dari yang bisa kita bayangkan) yang juga bisa dipakai untuk memuji Tuhan! Ada orang-orang yang memuji Tuhan lewat karya visual; ada juga yang memuji Tuhan lewat puisi; ada juga yang memuji Tuhan lewat seni berbicara (salah satunya khotbah); dan ada yang memuji Tuhan lewat ilmu pengetahuan (contohnya operator sound system atau multimedia di gereja). Jadi ada banyak cara memuliakan Tuhan, tergantung bakat apa yang Dia berikan kepada kita.

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 84: Majalah Pearl 016

Keunikan MusikKalau begitu, apakah musik punya keunikan dibanding jenis seni dan ilmu yang lain? Mau tidak mau, jawabannya adalah “ya”. Tapi karena judulnya “keunikan”, berarti setiap bidang punya keunikan mereka sendiri; dan karena tema bulan ini adalah tentang pelayanan musik, kita fokus di musik ya.

Tidak ada orang yang tidak punya melodi di dalam hatinya—tidak peduli dia paham nada atau tidak. Kita semua menyanyi di kamar mandi, mendengarkan lagu di MP3 player atau handphone atau komputer, dan kita semua menikmati nonton ajang pencarian bakat vokal di televisi (sambil sok kasih komentar yang mana yang jelek dan yang mana yang bagus pula! Haha). Hal yang sama tidak berlaku untuk seni visual atau puisi, misalnya. Sebagai orang yang berkecimpung juga dalam bidang seni visual, aku agak kesulitan menemukan pameran atau seminar tentang seni visual di ibukota ini. Tapi bagaimana dengan konser musik? Mulai dari orkes dangdut di gang dekat rumah sampai konser artis luar negeri, mudah sekali menemukan acara yang berhubungan dengan musik.

Musik adalah bahasa universal.

www.majalahpearl.com

Devotional

Page 85: Majalah Pearl 016

Karena posisi musik yang universal tersebut, kita menemukan keunikan kedua dari musik: Kita lebih mudah menerima atau menyampaikan pesan lewat musik. Para musisi menyampaikan pesan sosial mereka lewat lagu-lagu seperti Heal The World (Michael Jackson) atau One Love (U2). Bahkan dalam menghafalkan sesuatu, kita tertolong sekali bila ada jembatan keledai yang bisa dinyanyikan. Contohnya: apa kitab sebelum kitab Efesus?? Sebagian pembaca pasti langsung terpikir menyanyikan lagu urutan kitab Perjanjian Baru: “Matius, Markus, Lukas, Yohanes, Kisah Rasul, Roma, Korintus..” dan seterusnya, sampai ke Efesus.

Mudah menerima / menyampaikanpesan lewat musik.

Pernah nangis waktu mendengarkan sebuah lagu? Mungkin lagu itu mengingatkan kita pada mantan pacar, atau kenangan yang menyedihkan dalam hidup kita. Kok bisa begitu?Ya itulah keunikan musik. Musik yang up-beat juga bisa membuat suasana jadi menyenangkan, orang-orang jadi ceria. Apakah kemampuan musik untuk menyampaikan dan memicu emosi ini tidak baik? Sama sekali tidak; justru dengan begitu musik dapat dimanfaatkan untuk terapi kejiwaan sesuai kebutuhan kita.

Musik menyampaikan dan memicuemosi dalam diri manusia

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 86: Majalah Pearl 016

Letak KuasanyaSekarang kita masuk lebih dalam pada musik dalam gereja. Kalau memang musik tidak berkuasa, bahkan musik dimanfaatkan oleh manusia untuk kebutuhan mereka, di mana letak kuasanya?

Kuasa adalah milik Tuhan. Kita bisa saja sangat terinspirasi oleh lagu-lagu tertentu, atau tergerak secara emosional, tapi perubahan hidup hanya bisa dilakukan oleh Tuhan. Tuhan bisa (dan sering) memanifestasikan kuasa-Nya lewat musik, terutama terhadap orang-orang yang memang diberi-Nya bakat musik dan memahami musik lebih dari orang pada umumnya. Tapi bukan musiknya yang berkuasa, melainkan The Lord of the music.

Salah satu cerita yang luar biasa tentang hubungan kehadiran Tuhan dan puji-pujian yang dinyanyikan umat-Nya adalah kisah pentahbisan Bait Suci pada masa raja Salomo. Perhatikan 2Tawarikh 5:13-14.

Lalu para peniup nafiri dan para penyanyi itu serentak memperdengarkan paduan suaranya untuk menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada TUHAN. Mereka menyaringkan suara dengan nafiri, ceracap dan alat-alat musik sambil memuji Tuhan dengan ucapan:

Pada ketika itu rumah itu, yakni rumah TUHAN, dipenuhi awan, sehingga imam-imam itu tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah Allah.”

“Sebab Ia baik!Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”

www.majalahpearl.com

Devotional

Page 87: Majalah Pearl 016

Kuasa Tuhan Dalam Hidup Pemusik

“Saya melayani Tuhan dalam bidang musik di gereja.” Kalau itu adalah kamu, maka kamu perlu tahu apa yang terpenting dalam pelayanan tersebut. Orang yang melayani Tuhan perlu punya urapan. Bicara tentang “urapan” ini membuat beberapa orang merasa pembahasan condong pada aliran gereja tertentu; tapi tidak demikian. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kuasa ada di tangan Tuhan, bukan dalam musik. Dan Tuhan bekerja dalam kuasa-Nya melalui para pemain musik dan penyanyi. Bagaimana bila tidak ada kuasa itu dalam pelayanan kita? Yang kita lakukan tidak lebih dari sekedar mengeluarkan suara dan memainkan alat. Kita membutuhkan kehadiran Tuhan dalam pelayanan kita; dan itulah artinya urapan.

Tidak terbayangkan betapa luar biasanya kejadian itu! Tapi yang menjadi fokus bukan musiknya, bukan juga para pelayan musiknya. Yang menjadi pusat perhatian adalah kehadiran Tuhan yang luar biasa sampai-sampai para imam tersungkur di hadapan-Nya. Musik dapat menjadi pintu gerbang masuk ke dalam hadirat Tuhan; tapi yang terpenting adalah fakta bahwa Tuhan hadir dan menyatakan diri-Nya. There is life-changing power in the presence of God.

Kalau berhenti sampai di “elok perawakannya” atau “pahlawan yang gagah perkasa”, masih biasa-biasa saja. Tapi yang terpenting adalah bagian terakhirnya: “TUHAN menyertai dia.” Dan sebagai hasilnya, setiap kali roh jahat mengganggu Saul, Daud memainkan kecapinya dan roh jahat itu undur dari Saul dan Saul merasa lega dan nyaman.

Salah satu contoh yang menarik dalam Alkitab tentang hal ini adalah Daud. Ketika Daud belum menjadi raja dan Saul masih menjadi raja Israel, Saul seringkali diganggu roh jahat. Anak buah Saul memberi usul agar Saul memanggil Daud, anak Isai, seorang yang pandai main kecapi. Perhatikan resumé Daud dalam1 Samuel 16:18

Sesungguhnya, aku telah melihat salah seorang anak laki-laki Isai, orang Betlehem itu, yang pandai main kecapi. Ia seorang pahlawan yang gagah perkasa, seorang prajurit, yang pandai bicara, elok perawakannya; dan TUHAN menyertai dia.

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 88: Majalah Pearl 016

Apakah orang akan mengatakan hal yang sama tentang kita, seperti tentang Daud? Apakah ketika kita melayani Tuhan, orang dapat berkata, “Orang itu dipakai Tuhan”? Bila tidak, sedang apa kita di mimbar? Orang datang ke gereja bukan untuk mendengar kita bernyanyi atau bermain musik, tapi untuk menyembah Tuhan. Yang membedakan musik di dalam dan di luar gereja adalah kehadiran Tuhan; dan sebelum Dia hadir di tengah jemaat, Dia terlebih dahulu hadir dalam kehidupan para pemusik dan penyanyi itu sendiri. Bisakah jemaat merasakan kasihmu kepada Tuhan ketika kamu bermain musik? Saat kamu menyanyi, “Ya Tuhan, tiap jam ‘ku memerlukan-Mu,” apakah kamu bersungguh-sungguh? Apakah kamu mengenal Tuhan yang kamu layani lewat musik?

Sebelum kita memimpin jemaat dalam puji-pujian, dari dalam hati kita terlebih dahulu harus mengalir puji-pujian bagi Tuhan. Demi tujuan ini, dua hal harus kita lakukan: berlatih sungguh-sungguh, dan memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan. Berlatih dengan serius adalah syarat bagi pemain musik dan penyanyi yang baik. Memiliki hubungan pribadi dengan Tuhan adalah keharusan bagi setiap umat-Nya. Bagaimana bisa kita memimpin jemaat memuji Tuhan, bila kita sendiri tidak mengenal Dia? Baca Alkitab dan berdoalah tiap hari, dan minta Roh Kudus bekerja melalui kamu ketika kamu melayani.

www.majalahpearl.com

Devotional

Page 89: Majalah Pearl 016

Bagi yang Tidak Berbakat Musik

Tidak masalah! Talenta musik memang bukan milik semua orang; tapi semua orang bisa ikut memuji Tuhan dengan bernyanyi di gereja. Sefals-falsnya suara kita, suara itu adalah pemberian Tuhan, dan di telinga Bapa kita yang di sorga, suara anak-Nya yang memuji Dia adalah melodi terindah yang bisa dibuat oleh manusia. Ikutlah menyanyi dan memuji Tuhan setiap kali ada kesempatan! Dan jangan lupa untuk mengembangkan talenta di bidang lain yang telah Tuhan berikan. Sementara itu, marilah kita bersama-sama dengan pemazmur selalu mengingatkan diri sendiri untuk memuji Tuhan:

Pujilah Tuhan, hai jiwaku!Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!

Pujilah Tuhan, hai jiwaku,dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!

Mazmur 103:1-2

written by Glory Ekasaridesigned by Veri Eden

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 90: Majalah Pearl 016

Book Review:

Judul Buku : Pelayanan MusikPenulis : Mike & Viv HibbertPenerjemah : Yayasan ANDIJumlah Halaman : 228 halaman

www.majalahpearl.com

Book Review

Written by Mega RambangDesigned by Febe Soehardjo

“Empat S” yang sangat diperlukan dalam pelayanan rohani, termasuk pula dalam pelayanan musik, yakni:

- Sanctification (kekudusan),- Submission (penundukkan diri), - Sensitivity (kepekaan) dan - Skill (keahlian).

Page 91: Majalah Pearl 016

Saya membeli buku ini bertahun-tahun yang lalu sewaktu saya terlibat dalam pelayanan musik di PMK (Persekutuan Mahasiswa Kristen), tempat saya melayani sewaktu masih duduk di bangku mahasiswa. Bukan... bukan... pelayanan saya sebenarnya bukan sebagai pemimpin pujian apalagi pemusik. Sayang sekali, saya bisa katakan kalo ini bukanlah talenta yang Tuhan berikan bagi saya. Hanya saja, saat itu saya bertugas mengkoordinir latihan pemusik, singer dan pemimpin pujian dalam persekutuan PMK kami. Saat melihat buku ini pertama kali, jujur saja saya hanya tertarik pada judulnya, nampaknya sesuai dengan kebutuhan kami dalam pelayanan musik... cover-nya kurang menarik, beneran deh. Saya akhirnya membelinya (sembari berdoa) semoga isinya jauh lebih baik daripada cover-nya dan ternyata Tuhan menjawab doa saya, buku ini memberi kontribusi luar biasa dalam pelayanan musik kami.

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Tahukah kamu, ternyata ada “Empat S” yang sangat diperlukan dalam pelayanan rohani, termasuk pula dalam pelayanan musik, yakni Sanctification (kekudusan), Submission (penundukkan diri), Sensitivity (kepekaan) dan Skill (keahlian). Keempat prinsip ini perlu bertumbuh jika kita ingin melayani Tuhan secara maksimal. Jika hanya bermusik bagi dunia, skill menjadi perhatian utama, tapi karena pelayanan

Page 92: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

Book Review

musik yang dilakukan adalah bagi Allah maka ketiga hal tadi perlu menjadi perhatian mereka yang melayani. Allah menuntut cara hidup tertentu dari mereka yang melayaniNya, termasuk pemusik, bahkan sejak zaman Daud. Dan dalam buku ini juga dibahas ketentuan atau kebiasaan dari para penyanyi dan pemusik pada zaman itu. Tentunya hal ini tidak dimaksudkan untuk diterapkan secara harfiah, tetapi diterapkan secara makna serta aplikasi rohaninya untuk menghidupkan pelayanan-pelayanan musik pada masa kini.

Selain kemampuan bermusik, pemusik perlu bertumbuh dalam Firman Allah sehingga mengetahui bagaimana Allah berbicara dan bagaimana pikiran Allah. Melalui Firman Allah, pemusik mengenal Allah, menjadi sama seperti Dia. Pada waktu bertumbuh melalui puji-pujian dan penyembahan serta Firman Allah, maka apa pun yang keluar dari hidup kita merupakan pernyataan kebenaran Firman Allah. Kemuliaan dan efisiensi dari pelayanan musik seseorang tidak akan lebih besar daripada ketekunan menjalani prinsip-prinsip yang telah Allah tetapkan.

The images are courtesy of Priestian Soehardjo.

Page 93: Majalah Pearl 016

pelayanan musik, hal-hal yang perlu dilakukan dalam pelayanan, dan banyak lagi yang bisa segera diterapkan.

Dan yang paling saya suka, melalui buku ini saya juga mulai belajar betapa pelayanan musik adalah pelayanan yang penting bagi Allah. Ibadah umat Israel kepada Allah, tidak dapat dilepaskan dari musik, dalam pemerintahan Raja Daud pun musik merupakan unsur yang terutama dan merupakan kesukaan Allah. Dari Daud, kita dapat belajar banyak terutama dalam hal mempersiapkan penyembahan. Persiapan penyembahan merupakan ide Tuhan yang menginginkan kesopanan dan keteraturan, dan kita perlu bersikap demikian saat datang ke hadirat-Nya. Jadi, saya sangat merekomendasikan buku ini bagi teman-teman yang terlibat dalam dalam pelayanan musik :)

***

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Buku ini memang khusus ditujukan bagi mereka yang terlibat dalam pelayanan musik di gereja maupun persekutuan. Di dalamnya tidak hanya dibahas tentang tips praktis yang bermanfaat bagi mereka yang melayani di bidang ini, tetapi juga dipaparkan seluk beluk pelayanan musik seperti yang dikatakan dalam Alkitab. Terdapat banyak petunjuk praktis yang dapat diterapkan dalam pelayanan musik, baik dalam memimpin pujian, mempersiapkan

Page 94: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

Meet A Sister

Interview by Lasma Frida Design by Michelle

ai Girls. Untuk edisi Pearl kali, saya akan mewawancarai:H

Page 95: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Hai Nike. Apa kabar?

Puji Tuhan, baikkk.. ^^

Jadi, menurut kamu apakah pekerjaan kamu saat ini adalah panggilan hidupmu? Kalau misalnya bukan, kira-kira apa sih yang jadi panggilan hidup kamu di dalam Tuhan?

Hmm... It’s tricky, I will say that jenis pekerjaanku sekarang emang adalah panggilan hidupku yaitu untuk jadi designer dan kerja di media. Tapi kalo tempatnya, well, untuk saat ini aku merasa memang Tuhan ingin aku bekerja di sini tapi tidak untuk jangka waktu yang panjang sepertinya, hehehe..

Nah, ngomong-ngomong soal panggilan di dalam Tuhan, inget ga pertama kali Tuhan menangkap hidup kamu secara pribadi? Boleh ceritakan?

Wah, ini susah.. Soalnya, aku terlahir di keluarga yang sudah mengenal Kristus (papa itu hamba Tuhan) hehehe.. Jadi, selayaknya kebanyakan anak-anak yang besar di keluarga Kristen, pengenalan akan Tuhan itu sudah dimulai dari sejak kecil, di mana secara slowly but sure Tuhan kenalin diri-Nya ke aku.

Aku baca di blog kamu, kayaknya kamu lagi enjoy dengan pekerjaan kamu ya? Apakah pekerjaan kamu saat ini adalah pekerjaan yang benar-benar kamu inginkan?

Blog-ku rada gak update nih, hahaha.. tapi yah setelah berita blog terakhir, aku sempat nganggur lagi kurang lebih 2.5 bulan, lalu dapet job which I loveee indeed. : )

Page 96: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

Meet A Sister

Nike, dalam hidup ini kan, terutama anak-anak Tuhan, pasti punya pengalaman pribadi yang luar biasa bersama Tuhan. Nah, kamu ada cerita pengalaman pribadi bersama Tuhan yang sangat membekas di hati ga? Ayo ceritakan supaya bisa jadi kesaksian buat para pembaca :D

Buanyakkk booo, bingung ceritain yang mana yah? Hahaha.. mungkin yang paling current aja kali yah? Setelah lulus kuliah, aku nganggur 3 bulan dan untuk orang yang selalu aktif dan banyak kerjaan, nganggur itu GAK ENAK! Tapi di sini Tuhan melatih aku untuk banyak bersabar, membentuk dan memperbaiki banyak karakter dan hati aku. Nah a�er those 3 months, aku dapet job.. eh, sudah seneng dapet job yang aku pengen, tapi ternyata gak jelas.. hiks.. Aku kerja di situ 2 bulan trus gak ada lanjutan cerita, jadilah nganggur lagiii.. hahaha.. Kali ini 2.5 bulan. Dites lagi iman, kesabaran, hati, self worth, self-appreciation, dll. Bergumul banget dah. Aku banyak ragu akan kemampuanku sendiri selama nganggur, sepertinya design skill aku jelek yah, sampe aku blom bisa dapet job juga?! Hiks. Tapi yah, Tuhan bener-bener tahu batas kemampuanku sampe mana, and pada waktu-Nya Tuhan kasih deh job yang sekarang, hehehe.. Hopefully bisa bertahan lama.

Selama perjalanan rohani kamu, ada tidak orang-orang signifikan yang mempengaruhi kamu secara karakter dan rohani? Kira-kira siapa saja dan apa sih yang Nike lihat dari hidup mereka?

Ada donk, yang paling berdampak itu papa. Dia bener-bener make sure kalo anak-anaknya (aku dan sodara-sodaraku) percaya akan Kristus dan beriman kepada Dia. Trus ada mama, yang selalu dorong aku untuk beriman, bergantung sama Tuhan dan punya hubungan pribadi sama Tuhan. : )

Page 97: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Oh iya.. Nike hari-hari ini lagi sibuk pelayanan apa? Apa sih yang membuat kamu mau melayani di bidang tersebut?

Akhir-akhir ini lagi sibuk pelayanan di gereja sebagai pianis, sama di Pearl jadi creative director-nya, hehehe… Kenapa aku melayani di bidang itu? Hmm... yah karena itulah karunia dan talentaku, haha.. Bisa main musik yah, mari melayani jadi pemusik.. Bisa design yah, aku pake juga for the glory of God.

Menurut kamu, pelayanan itu apa sih?

Pelayanan itu adalah wujud ungkapan syukur/terima kasih atas apa yang Tuhan telah lakukan untuk kita. Buat aku pribadi, since God has been very very niceee to me, who am I untuk gak melayani ketika dipanggil sama Tuhan? Pelayanan itu juga adalah hadiah,

Nike masih single atau udah double nih? :p

Aku single bahagia, wuakakak… Namun udah double di dalam Tuhan (kan God is my Prince) :p

karena aku ini adalah hamba yang gak layak di hadapan Tuhan, tapi Tuhan sangat baik. Dia bukan hanya kasih anugerah keselamatan, tapi juga kesempatan untuk melayani Dia yang adalah Raja. It’s a golden opportunity to serve the King, right?

“It’s a golden opportunity to serve the King.”

Page 98: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

Meet A Sister

Berandai-andai sedikit yaaa… Jika mengambil tokoh Alkitab, tokoh mana yang paling menggambarkan dirimu dan kenapa kamu pilih tokoh itu?

I’d say “Debora” kali yah? Dulu sempet pas retreat, ada acara dimana setiap orang disuruh tulis hal positif mengenai diri orang lain. Nah, orang-orang pada nulis aku tuh, “pemimpin”, “beriman”, “bijak” (halah!) haha.. Tokoh Alkitab perempuan yang rada mendekati itu dan favoritku juga adalah Debora. Dia seorang hakim, istri, nabiah (3 job sekaligus). Untuk seorang perempuan zaman Yahudi dahulu dan bisa dilihat sebagai pemimpin, perwakilan suara Tuhan, while still maintaining her daily job as a wife, aku salut banget deh, belum lagi iman dia yang gak neko-neko.

Kalau kamu pribadi, pilih single seumur hidup atau membangun keluarga? Alesannya apa tuh?

Menurut aku, single seumur hidup itu adalah pilihan setiap orang, sesuai dengan panggilannya (mungkin dia mau jadi martir gitu contohnya) dan orang tersebut pasti punya capability untuk bisa single seumur hidup. Kalo untuk aku sih tampaknya Tuhan masih menghendaki aku untuk membangun keluarga, hehehe.. masih ada kerinduan untuk itu. :p

Page 99: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Ngomong-ngomong kamu kan salah satu tim dari Majalah Pearl. Ceritain dong gimana akhirnya waktu itu kamu memutuskan untuk gabung?

Pas dikenalin sama Majalah Pearl, aku sih langsung mulai berandai-andai, kira-kira bisa gak yah aku jadi designer Pearl? Haha.. Trus, karena Pearl juga lagi nyari designer, jadi yah aku da�ar deh, hehe.. Aku gabung karena memang pengen melayani Tuhan lewat talenta design-ku sih dan karena memang panggilanku juga adalah untuk jadi designer-nya Tuhan. I’m just a girl who is trying to make the world more beautiful according to His plan.. (cie ilah! :p)

Apa nih suka dukanya selama melayani di Majalah Pearl?

Hmm.. sukanya tuh banyakkk.. Aku demen pelayanan interdenominasi, multicultural, and nonprofit. Di Pearl aku bisa ketemu perempuan-perempuan yang punya kerinduan yang sama dan mau membangun satu sama lain dalam Tuhan. Dukanya, so far gak ada sih yah, hahaha.. God has allowed me to be really creative here in Pearl. :p

Page 100: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

Meet A Sister

Mimpi kamu sendiri apa untuk Majalah Pearl dan pembacanya?

Wah, BUANYAK! Saya bermimpiii…

1. Pearl bisa jadi majalah CETAK (amiiinnn!!!) bukan cuman digital doank. Kan kalo cetak kita bisa menjangkau orang-orang yang tidak memiliki alat elektronik buat liat Pearl secara online. Tapi untuk bisa ke situ sepertinya jalan masih panjang, namun tak ada yang mustahil dalam Tuhan. Amin sodara-sodara?? :D

2. Pearl bakal ngadain banyak event kayak seminar-seminar/ pendalaman Alkitab

(contohnya mungkin seminar tentang tokoh-tokoh wanita dalam Alkitab), women’s retreat, talkshow launching buku (oleh para penulis Pearl?) haha.. Kalo majalah dunia aja sering buat gini kenapa Pearl gak bisa? Ya gak? (yang setuju katakan AMIN!!!)

3. Ntar kalo Pearl udah gede banget, pengen deh bisa dibagi-bagi jadi ada Pearl for Kids, trus Pearl for Teens, Pearl for Young Adults, Pearl for Women.. And if possible, maybe a “man” version of Pearl?? Haha…

4. Mau terus-menerus menjadi berkat untuk para pembacanya, biar visi Pearl dapat tercapai.

5. Kalo ditulis lagi ntar kebanyakan tampaknya, hahaha.. :p

Page 101: Majalah Pearl 016

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Nah, kalau mimpi terbesar kamu secara pribadi apa?

Aku? Hmm… yang terdekat sih, pengen sekolah S2 di UK with scholarship, dan kalo untuk ke depannya sih, aku pengen successful secara karir and be able to travel around the world especially to countries yang gak pernah kedengaran namanya, hahaha.. :p

Ada pesan-pesan ga buat teman-teman para pembaca yang mungkin ingin bisa melayani di bidang yang sama dengan bidang yang sedang kamu tekuni sekarang?

Bidang yang aku tekuni sekarang adalah dunia graphic design yang berhubungan dengan layout majalah (media). This is something that I LOVE to do ever since aku masih SMP; demen ngeliat majalah and design-nya. And now I’m working on it, haha.. God is good, right? Pesan-pesanku sih, yah kalo kamu suka nge-design layout majalah, mari apply!! Pearl masih butuh juga designer yang punya hati tulus untuk melayani Tuhan (numpang promosi :p). Banyak belajar, lihat banyak majalah, poles terus skill kamu even a�er kamu sudah dapet job-nya. : )

Page 102: Majalah Pearl 016

Tema KesaksianMusicSaya yakin tidak ada orang yang tidak menyukai musik. Tapi jenis musik yang seperti apa, itu tergantung dari selera masing-masing. Tidak ada yang namanya musik rohani ataupun musik sekuler, tapi yang membedakan keduanya yaitu pada lirik lagunya. Saya pribadi menyukai hampir semua jenis musik, selama musik itu enak diden-gar tentunya, alias tidak bikin sakit telinga plus sakit kepala :p

Musik merupakan ungkapan hati, doa, ataupun harapan yang dituangkan menjadi sebuah lagu yang bisa menyentuh hati setiap pendengarnya. Saya ingat 10 tahun yang lalu saya mendengar lagu Through it All (by Hillsong) di sebuah toko buku rohani. Lagu ini menyentuh hati saya dan membuat saya ingin mendekatkan diri lebih lagi ke Tuhan, karena saat itu walaupun saya orang Kristen, saya belum merasakan kepenuhan oleh Dia. Dan sejak saat itu saya mengambil komitmen untuk memiliki waktu saat teduh. Sepenggal lirik lagu tersebut seperti ini:

www.majalahpearl.com

Testimony

Page 103: Majalah Pearl 016

Testimony by Beatryce ValentinaDesigned by Veri Eden

I'll sing to You Lord

A hymn of Love

For Your faithfulness to me

I'm carried in everlasting arms

You'll never let me go

Through it all...

Kata-kata ini juga yang membuat saya semakin rindu untuk bernyanyi buat Tuhan sebagai ungkapan syukur atas kasih dan

anugerah-Nya.

coz He doesn’t call the qualified,but He qualifies the called.

““

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 104: Majalah Pearl 016

Baru-baru ini saya memulai lagi pelayanan saya dalam paduan suara di sebuah gereja, setelah beberapa tahun saya meninggalkan pelayanan ini karena pekerjaan yang menyita cukup banyak waktu. Harusnya sih saya bisa mengatur waktu, tapi puji Tuhan, Dia memberikan kesempatan kepada saya untuk bisa melayani Dia kembali. Sebelum saya memulai pelayanan ini pun, saya sempat ditegur oleh Tuhan karena sebenarnya saya kurang menyukai paduan suara yang tampaknya serius banget dan banyak teknik vokalnya,

dibandingkan vocal group yang biasa saya ikuti (masalahnya saya tidak terlalu bisa baca not, hehehe). Saat itu Tuhan menegur saya, “Apakah kamu mau bernyanyi untuk menyenangkan hatimu atau untuk menyenangkan Tuhan?” Setelah teguran itu, akhirnya saya yakin untuk melangkahkan kaki saya masuk ke ruangan paduan suara, dan saya juga percaya kalau Tuhan yang akan memampukan saya untuk bisa mempersembahkan yang terbaik buat Dia.. coz He doesn’t call the qualified, but He qualifies the called.

img src: http://schools.hsd.k12.or.us/eastwood/Programs/Choir/tabid/4222/Default.aspx

http://compassionadvocacy.blogspot.com/2012/07/the-sight-sounds-and-touch-of-music.html

www.majalahpearl.com

Testimony

Page 105: Majalah Pearl 016

Dari sekian banyak puji-pujian yang kita panjatkan, Dia tidak mendengar seberapa bagusnya suara kita, seberapa benar kita menyanyikan not-not itu, ataupun seberapa sempurnanya lirik lagu tersebut.. but God is listening to our hearts. Apakah ketika kita menyanyi dan dilihat orang hanyalah untuk mendapatkan pujian pribadi, atau memang kita persembahkan untuk kemuliaan Tuhan? Seperti seorang anak kecil di gereja yang bicara saja belum jelas, tapi dia ikut bernyanyi (yang mungkin juga nadanya tidak tepat) tapi saya percaya Tuhan melihat ketulusan anak itu bernyanyi untuk menyenangkan Tuhan :)

Ketika saya ke gereja untuk beribadah, ada saatnya tidak dalam keadaan “baik-baik” saja, kadang sedang punya pergumulan ataupun sedang menghadapi suatu masalah. Dan ketika

Jadi musik atau lagu bisa menjadi berkat bagi yang menyanyikan, ketika tulus dipersembahkan untuk kemuliaan-Nya dan bisa menjadi berkat bagi yang mendengarkan karena dapat memberikan kekuatan serta penghiburan.

“Whatever you dowork at it with all your heart

as working for the LORDand not for men.”

(Colossians 3:23)

God bless us, para wanita Allah... :)

saya bernyanyi tidak jarang juga mata saya berkaca-kaca, karena lagu itu juga adalah doa yang saya panjatkan. Melalui lagu yang saya

dengar juga bisa memberikan kekuatan dan penghiburan, sehingga saya seperti mendapatkan semangat baru, lebih optimis, dan tetap percaya akan penyertaan Tuhan dalam hidup saya.

#016 (Jun 2013- Jul 2013) | Music

Page 106: Majalah Pearl 016

www.majalahpearl.com

on facebookhttp://www.facebook.com/majalahpearl

on bloggerhttp://www.majalahpearl.com/

How to GET CONNECTED

Yuk Ikutan Aktif di Majalah Pearl

1. Kirim surat pendek berisi saran, kritik, ide atau encouragement (tidak lebih dari 10 kalimat) untuk redaksi pearl. Suratmu ini nantinya akan dimuat di rubrik “suratpembaca.”

2. Kirim kesaksianmu untuk dimuat di rubric “kesaksian.” Khusus untuk rubric kesaksian ini kami memberikan tema khusus yang berbeda di setiap edisi.

3. Have some questions? Kirimkan pertanyaanmu yang akan dijawab oleh beberapa anggota tim redaksi pearl.

Mari saksikan kebaikan Tuhan dalam hidupmu :) kami mengundang teman-teman untuk mengirimkan kesaksian dengan tema “Prayer.”

Sejak menerima Tuhan, apakah ada hal-hal baru (karakter, kebiasaan hidup) yang Tuhan tanamkan dalam hidupmu? Apa peran doa di dalam hidupmu sehari-hari?

Layangkan kesaksianmu ke [email protected] (kesaksian tidak lebih dari 1 halaman kertas A4 please, Thanks!)

F

Follow Us

U

Page 107: Majalah Pearl 016

Announcement of The Good News ;)

We are thankful for all the participants in giveaway photo contest, and hereby we would like to announce the winners.

2nd winner chosen based on the team’s vote goes to Fenny Chandra

Majalah Pearl will contact you further for the giveaway present

latests by 10 June ;)

Again, thank you for all the participants and we would love to meet you again on the upcoming

giveaway contest. Stay tune!

1st winner with the most number of

likes goes to Elisa Batsyeba

with 322likes

Prize for the first winner v “The Matter of Heart” book, by Marcella Flaorenzia v One set full kit from Nerdy Scrappers Studio, by Shinta Poulsen v One scrapframe layout from Memory Lane, by Viryani Kho.

Prize for the Second winner v The Original Bible Clutch NIV Sponsored by Lifehouse Bookstore

Page 108: Majalah Pearl 016

Advetorial

Page 109: Majalah Pearl 016

Lifehouse Bookstore JakartaPlaza Indonesia 1st Floor#006AJln. M.H. Thamrin Kav 28 - 30, Jakarta 10350 Indonesia T/F +6221 29923626 Mobile: [email protected] 

Lifehouse Bookstore Kuta BaliBeach Walk Shopping Centre BI#A16Jln. Pantai Kuta Bali,Bali 80361 Indonesia T/F +62361 8465046

Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

- Matius 28 : 11 -

Page 110: Majalah Pearl 016

Instead, Be Filled with The

Holy Spirit, Singing Psalms

& Hymns & Spiritual Songs

among Yourselves, & Making Music

to The Lord in Your Hearts.

- Ephesians 5: 18b-19