Spesifikasi Teknis Sdn 016 Kelesa

45
SPESIFIKASI TEKNIS BAGIAN I SPESIFIKASI TEKNIS UMUM 1. PENJELASAN UMUM 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 1.7 Kegiatan yang akan dilaksanakan : Penambahan Ruang Kelas Sekolah Kabupaten Indragiri Hulu Tahun Anggaran 2015 untuk pekerjaan Pembangunan RKB Kelas Jauh SDN 016 Kelesa Kecamatan Seberida. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus mempelajari dengan benar dan berpedoman kepada ketentuan – ketentuan yang tertulis pada Gambar – gambar Kerja dan RKS ini beserta lampiran perubahannya. Kontraktor diwajibkan melapor kepada Direksi/Konsultan Pengawas setiap akan melakukan kegiatan pekerjaan dilapangan. Apabila terdapat perbedaan ukuran, kelainan – kelainan antara Gambar Kerja dan RKS serta kesesuaiannya dilapangan maka Kontraktor diharuskan melapor kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk segera mendapatkan keputusan. Kontraktor tidak dibenarkan memperbaiki sendiri perbedaan dan kelainan tersebut. Akibat dari kelalaian Kontraktor dalam hal ini Sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Daerah Kerja (Construction Area) akan diserahkan kepada Kontraktor selama waktu pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan seperti pada saat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan dianggap bahwa Kontraktor telah benar-benar mengetahui tentang : 1.5.1. Letak Bangunan yang akan dilaksanakan. 1.5.2. Batas Persil/Lahan maupun kondisi pada saat itu. 1.5.3. Keadaan awal lokasi pekerjaan serta rencana pembangunannya Kontraktor wajib menyediakan sekurang - kurangnya 1 (satu) set lengkap Gambar – gambar Kerja dan RKS ditempat pelaksanaan pekerjaan untuk dapat dipergunakan setiap saat oleh Direksi / Konsultan Pengawas. Atas perintah Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktor diminta untuk membuat Gambar – gambar penjelasan (Soft Drawing) berikut perincian bagian-bagian khusus (Detail) yang biaya pembuatan gambarnya menjadi

description

Spesifikasi Teknis Sdn 016 Kelesa

Transcript of Spesifikasi Teknis Sdn 016 Kelesa

SPESIFIKASI TEKNIS

BAGIAN ISPESIFIKASI TEKNIS UMUM

1. PENJELASAN UMUM

1.1.

1.2.

1.3.

1.4.

1.5.

1.6.

1.7

Kegiatan yang akan dilaksanakan : PenambahanRuang Kelas Sekolah Kabupaten Indragiri Hulu TahunAnggaran 2015 untuk pekerjaan Pembangunan RKBKelas Jauh SDN 016 Kelesa Kecamatan Seberida.

Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harusmempelajari dengan benar dan berpedoman kepadaketentuan ketentuan yang tertulis pada Gambar gambar Kerja dan RKS ini beserta lampiranperubahannya.

Kontraktor diwajibkan melapor kepadaDireksi/Konsultan Pengawas setiap akan melakukankegiatan pekerjaan dilapangan.

Apabila terdapat perbedaan ukuran, kelainan kelainan antara Gambar Kerja dan RKS sertakesesuaiannya dilapangan maka Kontraktordiharuskan melapor kepada Direksi/KonsultanPengawas untuk segera mendapatkan keputusan.Kontraktor tidak dibenarkan memperbaiki sendiriperbedaan dan kelainan tersebut. Akibat darikelalaian Kontraktor dalam hal ini Sepenuhnyamenjadi tanggung jawab Kontraktor.

Daerah Kerja (Construction Area) akan diserahkankepada Kontraktor selama waktu pelaksanaanpekerjaan dalam keadaan seperti pada saatPenjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) dan dianggapbahwa Kontraktor telah benar-benar mengetahuitentang :1.5.1. Letak Bangunan yang akan dilaksanakan.1.5.2. Batas Persil/Lahan maupun kondisi pada saat itu.1.5.3. Keadaan awal lokasi pekerjaan serta rencanapembangunannya

Kontraktor wajib menyediakan sekurang - kurangnya1 (satu) set lengkap Gambar gambar Kerja dan RKSditempat pelaksanaan pekerjaan untuk dapatdipergunakan setiap saat oleh Direksi / KonsultanPengawas.

Atas perintah Direksi/Konsultan Pengawas, Kontraktordiminta untuk membuat Gambar gambar penjelasan(Soft Drawing) berikut perincian bagian-bagian khusus(Detail) yang biaya pembuatan gambarnya menjadi

tanggung jawab Kontraktor. Gambar tersebut setelahdisetujui Direksi/Konsultan Pengawas secara tertulisakhirnya menjadi Gambar Pelengkap dari Gambar gambar Kerja yang ada.

2. JADWAL PELAKSANAAN

3. GAMBAR KERJA

2.1.

3.1.

Dalam waktu paling lambat 2 (dua) minggu setelahKontraktor dinyatakan sebagai pemenang Lelang,atau dengan lain cara ditunjuk oleh Pemberi Tugassebagai pelaksana pembangunan, Kontraktor harussegera membuat : Jadwal waktu (Time Schedule).

Yang dimaksudkan dengan gambar gambar kerjaadalah:Gambar gambar meliputi gambar arsitektur,gambarkonstruksi, gambar instalasi listrik, gambar perpipaanserta gambar gambar perubahannya yang telahdisetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Gambar gambar ini selain dari gambar gambar yang dibuatKonsultan Perencana juga gambar gambar yangdibuat oleh Kontraktor (Soft Drawing) yang telahdisetujui Direksi / Konsultan Pengawas dan KonsultanPerencana.

3.2.

Apabila

terdapat

perbedaan

ukuran

dan

atau

penjelasan atau ketidaksesuaian antara gambar yangberlainan jenis dan Lingkupnya maka yang dapat

dipakai

pedoman

secara

fungsi

yang

dipakai

pedoman adalah Gambar Arsitektur.

3.3.

Gambar pelaksanaan (Soft Drawing) harus dibuat olehKontraktor dengan ketentuan sebagai berikut:1. Pembuatannya berdasar kepada Gambar Kerja

dan

disampaikan

kepada

Direksi

/

Konsultan

Pengawas

untuk mendapat Persetujuan.

2. Pekerjaan

Pelaksanaan

belum

dapat

dimulai

sebelum

Gambar Pelaksanaan tersebut disetujui

oleh

Direksi/Konsultan Pengawas.

3. Soft Drawing tersebut harus dibuat rangkap 3 (tiga)

berikut

aslinya

/

kalkirnya

dan

semua

biaya

pembuatan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

3.4.

Perubahan Gambar Kerja/Perencanaan hanya dapatdilakukan atas dasar perintah tertulis Direksi/PemberiTugas berdasar pertimbangan Konsultan Pengawasdan Konsultan Perencanadengan ketentuan sebagai berikut :1. Perubahan rancangan ini harus digambar sesuaidengan yang diperintahkan Pemberi Tugas/Direksidengan pengarahan KonsultanPerencana dan jelas

memperlihatkan

perbedaan

antara

Gambar

Pelaksanaan

dan

Gambar

Perubahan

Rencananya.

2. Gambar Perubahan dibuat oleh Kontraktor ataspengarahan Konsultan Perencana dan disetujuioleh Pemberi Tugas kemudian dilampirkan dalamBerita Acara Pekerjaan Tambah Kurang kalau ada.

3.5.

Gambar Sesuai Terlaksana (As Build Drawing), harusdibuat oleh Kontraktor dengan ketentuan berikut:

1. Gambar Sesuai Terlaksana dibuat dan diserahkanpada akhir pekerjaan dan harus sesuai dengan hasilpekerjaan terpasang.2. Gambar Sesuai Terlaksana harus disetujui olehDireksi/Konsultan Pengawas, dan diserahkan dalamrangkap 3 (tiga) berikut aslinya/kalkirnya denganbiaya keseluruhan ditanggung oleh Kontraktor.

4. PETUNJUK / PETUNJUK,

4.1.

Semua instruksi dari Direksi/Konsultan Pengawas harus

INSTRUKSI DIREKSI /

dilaksanakan

secara

baik

oleh

Kontraktor,

jika

KONSULTAN PENGAWAS

Kontraktor berkeberatan menerima petunjuk/Instruksi

Direksi/Konsultan

Pengawas tersebut, maka harus

mengajukan secara tertuliskepada Direksi/Konsultan Pengawas dalam waktu 7(tujuh) hari.

4.2.

Apabila dalam batas waktu tersebut diatas Kontraktortidak mengajukan keberatan maka dianggap telahmenyetujui dan menerima petunjuk Direksi/Konsultan

Pengawas

untuk

segera

dilaksanakan.

Kontraktor

diharuskan merekam atau dengan kata lain mencatatsetiap Petunjuk / Instruksi Direksi / Konsultan Pengawasdalam buku harian lapangan/ pelaksanaan danmemintakan tanda tangan atau sepengetahuanDireksi / Konsultan Pengawas.

5. PENETAPAN UKURAN

5.1.

Kontraktor

bertanggung

jawab

atas

tepatnya

pelaksanaan pekerjaan ini dan tidak boleh merubahukuran tanpa seizin Direksi/Konsultan Pengawas. Setiapada perbedaan dengan ukuran-ukuran yang adaharus segera memberitahukan kepadaDireksi / Konsultan Pengawas untuk segera ditetapkansebagaimana mestinya.

5.2.

Sebelum

memulai

pekerjaan,

Kontraktor

wajib

memberitahu Direksi/ Konsultan Pengawas, bagianpekerjaan yang akan dimulai untuk diperiksa terlebihdahulu ketepatan ukuran ukurannya.

5.3.

Kontraktor

diwajibkan

senantiasa

mencocokkan

ukuran satu dengan yang lain dalam setiap bagian

pekerjaan

dan

segera

melapor

kepada

Direksi/

Konsultan Pengawas setiap terdapatselisih/perbedaan ukuran untuk diberikan keputusanPembetulannya.

5.4.

Mengingat

setiap kesalahan

ukuran

akan selalu

mempengaruhi

bagian-bagian

pekerjaan

yang

lainnya, maka ketetapan akan ukuran tersebut mutlakperlu diperhatikan sungguh sungguh.Kelalaian Kontraktor terhadap hal ini tidak dapatditerima dan Direksi / Konsultan Pengawas berhakuntuk membongkar pekerjaan dan memerintahkanuntuk menepati ukuran sesuai ketentuan.

5.5.

Kontraktor diwajibkan menyediakan dan mengisi BukuHarian Lapangan yang berisi laporan tentang jumlahtenaga/pekerja, bahan bangunan dan pekerjaanyang dilaksanakan, keadaan cuaca, peralatan yangdipakai serta lain lain hal yang dianggap perlu ataspetunjuk dan persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas.

6.

BUKU HARIAN LAPANGAN (

6.1.

Buku

Harian

Lapangan

harus

disediakan

oleh

BHL)

Kontraktor

sesuai

jangka

waktu

pelaksanaan

pekerjaan

dan

harus

selalu

berada

ditempat

pekerjaan, diisi oleh Kontraktor dan diketahui Direksi/Konsultan Pengawas.

6.2

Konsultan Pengawas mencatat Instruksi instruksi danpetunjuk pelaksanaan yang dianggap perlu padaBuku Harian Lapangan dan merupakan petunjuk yangharus diperhatikan Kontraktor dan dibuat masing-masing 4 (empat) rangkap.

7.

KEBERSIHAN DAN KETERTIBAN

7.1.

Selama

pelaksanaan

pekerjaan

pembangunan

berlangsung, Kontraktor harus memelihara kebersihan

lokasi

pembangunan

maupun

lingkungannya

terutama jalan jalan disekitar Lokasi proyek, DireksiKeet, Gudang, Los Kerja dan bagian dalam Bangunanyang akan dikerjakan harus bebas dari bahan bekas,tumpukan tanah dan lain lain.

7.2.

Untuk kebersihan lingkungan terutama jalan jalandisekitar lokasi pekerjaan yang harus dibersihkan.

7.3.

Penimbunan

bahan/material

yang

ada

dalam

gudang maupun di halaman luar gudang harus diatursedemikian rupa agar tidak mengganggu kelancarandan keamanan umum serta untuk memudahkanpemeriksaan dan penelitian yang dilakukan olehDireksi/ Konsultan Pengawas.

XII -4

7.4.

Pada

Penyerahan

Pekerjaan

Pertama,

situasi

bangunan serta halamannya harus bersih dari sisa sisa kotoran kerja

8.

ALAT ALAT KERJA

8.1.

Kontraktor harus menyediakan alat alat yang

diperlukan untuk melaksanakan dan menyelesaikanpekerjaan secara sempurna.

8.2.

Bila sekiranya pekerjaan atau bagian pekerjaan telahselesai dan tidak lagi memerlukan peralatan yangdimaksud, Kontraktor diwajibkan untuk menyingkirkanalat alat tersebut dan memperbaiki kerusakan

kerusakan

yang

diakibatkan

oleh

pemakaian

peralatan

tersebut

serta

membersihkan

bekas

bekasnya.

8.3.

Disamping menyediakan alat alat seperti tersebutdiatas, Kontraktor harus pula menyediakan alat bantuyang diperlukan agar dalam situasi dan kondisiapapun pekerjaan tidak terganggu.

9. KECELAKAAN DAN KESEHATAN

9.1.

Kecelakaan

yang

terjadi

selama

pelaksanaan

pekerjaan dan menimpa pekerja maupun orang yangterlibat dalam pekerjaan tersebut menjadi tanggungjawab Kontraktor.

9.2.

Kontraktor

diharuskan

untuk

menyediakan

alat

kesehatan/kotak P3K yang terisi penuh dengan obat obatan yang sesuai dengan kebutuhan, lengkapdengan seorang petugas yang mengerti dalam soal-soal penyelamatan pertama dan kesehatan.

9.3.

Kontraktor

diwajibkan

menyediakan

alat

alat

pemadam kebakaran jenis ABC (untuk segala jenisapi), pasir dalam bak, galah galah dan alatpenyelamat kebakaran yang lain.

9.4.

Sejauh

tidak

disebutkan

dalam

RKS

ini,

maka

Kontraktor harus mengikuti semua ketentuan umumyang berlaku dan dikeluarkan oleh Instansi Pemerintahterutama tentang Undang undang Keselamatan

Kerja

termasuk

segala

kelengkapan

dan

perubahannya.

10. KEAMANAN

10.1.

Kontraktor bertanggung jawab penuh atas segalasesuatu yang ada dan terjadi didaerah kerjanyaterutama mengenai :- Kerusakankerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan baik disengaja atau tidak disengaja.- Penggunaan sesuatu bahan, peralatan yang keliru/salah.- Kehilangan kehilangan bahan, peralatan kerja.

10.2.

XII -5Terhadap semua kejadian sebagaimana tersebut di

atas,

Kontraktor

harus

melaporkan

kepada

Direksi/Konsultan

Pengawas

dalam

waktu

paling

lambat

24

jam

untuk

diusut

dan

diselesaikan

persoalannya lebih lanjut.

10.3.

Untuk mencegah kejadian kejadian seperti tersebutdi atas, Kontraktor harus menyediakan pengamanan,antara lain Penjagaan, Penerangan yang cukupdimalam hari, pemagaran sementara lokasi kerja danlain sebagainya.

11. PENYEDIAAN BAHAN /MATERIAL BANGUNAN

11.1.

11.2.

11.3.

Bila dalam RKS ini disebutkan nama dan pabrikpembuat Bahan/material, maka hal ini dimaksudkanmenunjukkan standard minimal mutu/kualitas bahanyang digunakan dalam pekerjaan ini.

Setiap bahan/material yang akan digunakan harusdisampaikan kepada Direksi / Konsultan Pengawasuntuk mendapat persetujuan.

Contoh atau brosur Bahan Material yang akan

digunakan

harus

diadakan

atas

tanggungan

Kontraktor, setelah disetujui oleh Direksi/Konsultan

Pengawas

maka

bahan/material

tersebut

harus

ditandai

dan

diadakan

untuk

dipakai

dalam

pekerjaan nantinya.

11.4.

Contoh bahan/material tersebut selanjutnya disimpanoleh Direksi/Konsultan Pengawas untuk dijadikan dasarpenolakan bila ternyata bahan/material yang dipakaitidak sesuai dengan contoh.

12. SERAH TERIMA HASILPEKERJAAN

12.1.

Pada akhir pekerjaan menjelang Penyerahan HasilPekerjaan tahap pertama :1. Semua bangunan sementara harus dibongkar dandibersihkan bekas-bekasnya.2. Tiap bagian pekerjaan harus dalam keadaan baik,bersih, utuh tanpa cacat.

3. Kontraktor

diwajibkan

menyerahkan

kepada

Direksi/Konsultan Pengawas berupa:

a.

3 (tiga) set Gambar sesuai Terlaksana (As Build

Drawing)

dari

seluruh

pekerjaan

yang

dilaksanakannya

termasuk

Gambar

Perubahannya.b.3 (tiga) Album Photo Proyek.4. Kontraktor harus membersihkan dan membuangsisa-sisa bahan/material, sampah, kotoran bekaskerja dan barang lain yang tidak berguna akibatdari pelaksanaan.

Pekerjaan

yang

akan

dilaksanakan XIIadalah

merupakan Pembangunan RKB Kelas

Jauh SDN 016

BAGIAN SPESIFIKASI TEKNIS KHUSUS

Kelesa Kecamatan Seberida lengkap sesuai yangtertera dalam gambar pelaksanaan, yaitu antara lain:

1.

LINGKUP PEKERJAAN

1.1.1.2.1.3.1.4.

Dokumentasi Foto Proyek 4 PhasePembersihan Lapangan Selama PelaksanaanListrik KerjaAir Kerja

Pada Pembangunan RKB Kelas Jauh SDN 016 KelesaKecamatan Seberida meliputi lingkup pekerjaan: Pekerjaan Permulaan Pekerjaan Tanah / Pasir Pekerjaan Pondasi Pekerjaan Struktur Pekerjaan Dinding Pekerjaan Rangka Atap Pekerjaan Atap Pekerjaan Plafond Pekerjaan Lantai Pekerjaan Kuzen Pekerjaan Listrik Pekerjaan Pengecatan Pekerjaan Luar Bangunan

2.

PEKERJAAN PERMULAAN

2.1.

Sebelum

memulai

pekerjaan

pemborong

harus

memberitahukan pengawas lapangan/ Direksi Teknisyang telah ditunjuk.

2.2.

Pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik dan rapisesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam spesifikasiini/ syarat-syarat/ gambar rencana, serta mengikutipetunjuk dari Direksi Teknis dan Konsultan Supervisi.

Semua

ukuran

dan

persyaratan

bahan

yang

ditentukan dalam bestek ini harus dipenuhi olehPemborong.

2.3.

Pembersihan

lokasi

dilaksanakan

sesuai

dengan

ukuran areal yang ditetapkan didalam gambar,semua bekas-bekas pembuangan/ sampah-sampahharus dibebaskan dari lokasi pembangunan.

2.4.

2.5.

Pemborong harus menyediakan Direksi Keet/ bangsalkerja serta dilengkapi dengan buku-buku Direksi/perintah, buku tamu, buku bahan dan Time Schedulle.

Pekerjaan pasang papan nama proyek.1. Pemborong harus membuat papan nama proyekyang ditetapkan pada bagian depan bangunandan dapat dilihat dengan jelas.2. Bahan yang digunakan adalah papan dengandilapisi seng yang diberi warna cat dasar putih dandiberi tulisan dengan warna hitam.

2.6.

2.7

Tulisan yang tercantum adalah sebagai berikut : Nama proyek Nama pekerjaan Jangka waktu pelaksanaan Konsultan pengawas / Direksi Waktu mulai pelaksanaan

Papan tersebut dipasang pada dua buah tiang kayuukuran5/7 cm. Yang ditanam kuat dalam tanah.

3.

DOKUMENTASI FOTO PROYEK 4PHASE

3.1.

Photo Kegiatan harus dibuat oleh Kontraktor sesuaipengarahan dari Direksi/Pengawas Kegiatan dengan

ketentuan sebagai berikut : Tahap I pada saat bobot pekerjaan 0 % - 25 % Tahap II pada saat bobot pekerjaan 25 % - 50 % Tahap III pada saat bobot pekerjaan 50 % - 75 % Tahap IV pada saat bobot pekerjaan 75 % - 100 %

3.2.

3.3.

3.4.

Photo Kegiatan pada setiap tahap tersebut dibuatsebanyak 3 (tiga) set dan dilampirkan bersamadengan laporan bulanan sesuai pencapaian bobotpekerjaan.Pengambilan titik pandang harus diusahakan tetapdari setiap tahap dan sesuai dengan pengarahan daridireksi/pengawas lapangan.

Photo setiap tahap ditempelkan pada album / mapdengan keterangan singkat, tanggal pemotretan danpenempatan dalam album harus disetujui Pejabat

Pembuat

Komitmen

serta

teknis

penempelannya

dalam album ditentukan oleh Direksi/pengawas.

3.5.

Untuk photo kondisi force majeure diambil sebanyak 3(tiga) kali

4.

LISTRIK KERJA DAN AIR KERJA

4.1

Kontraktor

harus

menyediakan

alat-alat

instalasi

air/listrik kerja atas biaya sendiri. Alat-alat tersebutselain untuk keperluan pekerjaan juga untuk fasilitasbagi pekerja.

5.

PENGUKURAN SITUASI

5.1.

Untuk

pekerjaan

pengukuran

situasi

ini,

perlu

diperhatikan rencana gambar dan bestek.

5.2.

5.3.

Untuk menentukan ketepatan titik pondasi, titik sumbukolom konstruksi gedung dipergunakan alat ukurTheodolith.

Untuk menentukan titik sumbu kolom / titik tengahpondasi, harus dipasang patok patok dari-8 kayumeranti, yang ditanamkan sedemikian rupa sehingga

tidak bergerak dengan diberi cat merah dikepalakayu dan ditengah tengah permukaan dipasangpaku.

5.4.

Titik yang dimaksudkan pada point di atas, dapatdikontrol / diperiksa pada tanda tanda yangterdapat pada papan bouwplank / dinding bangunanyang ada dan tidak bergerak/berpindah.

5.5

Semua

pekerjaan

yang

berhubungan

dengan

pengukuran situasi ini, harus diketahui dan disetujuiUnsur Bagian Proyek, Pengelola Teknis Proyek danKonsultan Pengawas

6.

PEKERJAAN PASANG

6.1.

Untuk

pekerjaan

konstruksi

bouwplank

ini,

perlu

BOWPLANK

6.2.

6.3.

6.4.

6.5.

6.6.

diperhatikan gambar rencana.

Untuk membantu ketepatan berdirinya bangunan /titik sumbu pondasi /kolom konstruksi, maka harusdibuat konstruksi bouwplank yang kuat / tidak dapatbergeser karena pekerjaan disekitarnya

Konstruksi bouwplank dibuat dari bahan papan kayukls II berkualitas baik dengan ukuran 3/10 danditopang dengan tongkat dari galam 10 cmpanjang 2 meter dengan jarak satu sama lain adalah200 cm dan ditanam sedemikian rupa, sehingga tidakmudah bergerak.

Papan bouwplank harus diratakan dibagian atasdengan jalan diketam sehingga lurus.

Pembuatan konstruksi bouwplank dinyatakan selesai,bila mendapat persetujuan pengawas lapangan.

Papan bouwplank bagian atas harus dibuat setinggipeil 0,00. Untuk pekerjaan konstruksi bouwplank ini,perlu diperhatikan gambar rencana.

7.

PEKERJAAN PEIL BANGUNAN

7.1.

Peil 0.00 diambil

40 cm dari permukaan tanah

urugan atau ditentukan oleh Direksi.

7.2.

7.3.

7.4.

Semua ukuran-ukuran tinggi dan ukuran dalam akanditetapkan terhadap peil tersebut diatas.

Pekerjaan uitzet harus dilakukan dengan cermat danteliti dengan menggunakan alat ukur seperti Theodolitdan Waterpass. Dalam hal ini agar menghubungiCabang Dinas PU setempat.XII -9Satu dan lain hal yang menyimpang dari hal-hal

tersebut datas akan ditentukan oleh Direksi.

8.

PEKERJAAN TANAH/PASIR

8.1.

Sebelum

pekerjaan

dimulai

maka

lokasi

harus

dibersihkan

dari

segala

sesuatu

yang

dianggap

mengganggu

pelaksanaan

pekerjaan

terutama

dalam batas bangunan.

8.2.

Untuk keperluan semua pondasi harus dilakukanpenggalian tanah menurut ukuran ukuran yangdidasarkan atas apa yang dinyatakan dalam gambar gambar yang bersangkutan dan menurut keadaantanah setempat.

8.3.

Pemadatan

urugan

tanah

kembali

dan

pasir

dilaksanakan selapis demi lapis untuk menghasilkankepadatan yang diinginkan.

8.4.

Satu dan lain hal yang menyimpang dari hal-haltersebut diatas akan ditentukan oleh Direksi.

9.

PEKERJAAN BETON BERTULANG

9.1.

Lingkup Pekerjaan :

Pekerjaan

ini

meliputi

penyediaan

dan

pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan, instalansi konstruksi dan perlengkapan-

perlengkapan

untuk

semua

pembuatan

dan

mendirikan semua baja tulangan, bersama dengansemua pekerjaan pertukangan/keahlian lain yang

ada

hubungannya

dengan

itu,

lengkap

sebagaimana diperlihatkan, dispesifikasikan atausebagaimana diperlukan. Pemborong harus rnengadakan persiapan danpenyediaan yang diperlukan untuk melakukansemua pekerjaan yang perlu untuk menerima atauikut serta dengan pekerjaan lain.

Pemborong

harus

bertanggung

jawab

atas

instalansi semua alat terpasang, selubung-selubungdan sebagainya yang tertanam dalam beton. Pengendalian pekerjaan ini tercantum pada syarat-syarat dalam Peraturan Beton Indonesia (PBI - 1971) Ukuran-ukuran (dimensi) dan bagian-bagian betonbertulang yang tidak tercantum dalam gambar-gambar rencana pelaksanaan arsitektur dalamukuran-ukuran dalam garis besar. Ukuran-ukuranyang tepat, begitu pula besi penulangannya

ditetapkan

dalam

gambar-gambar

struktur

konstruksi beton bertulang. Jika terdapat selisihdalam ukuran antara kedua macam gambar itu,maka ukuran yang berlaku harus dikonsultasikanterlebih dahulu dengan perencana/ konsultanuntuk mendapatkan ukuran sesungguhnya.

Jika karena keadaan pasaran besi penulanganperlu diganti guna kelangsungan pelaksanaan,

maka

jumlah

luas

penampang

tidak

boleh

berkurang dengan memperhatikan syarat-syaratlainnya yang termuat dalam PBI - 1971. Dalam hal

ini

harus

mendapatkan

persetujuan

Direksi

Pengawas.9.2.Pengecoran : Beton harus dicor sesuai dengan persyaratan dalamPBI - 1971.

Bila

tidak

disebutkan

lain

atau

persetujuan

pengawas, tinggi jatuh dari beton yang dicor tidakboleh melebihi 2 m.9.3.Persyaratan Beton : Secara umum harus memenuhi persyaratan dalamPBI-1971. Beton setelah dicor harus dilindungi terhadapproses pengeringan yang belum saatnya dengancara mempertahankan kondisi dimana kehilangan

kelembaban

adalah

minimal

dan

suhu

yang

konstan dalam jangka waktu yang diperlukan untukproses hydrasi semen serta pengerasan beton.

Perawatan

beton

segera

dimulai

setelah

pengecoran beton selesai dilaksanakan dan harusberlangsung terus menerus minimal 2 (dua) minggujika tidak ditentukan lain, suhu beton pada awalpengecoran harus dipertahankan supaya tidakmelebihi 30C. Dalam jangka waktu tersebut cetakan dan acuanbeton pun harus tetap dalam keadaan basah.Apabila cetakan dan acuan beton dibuka sebelumselesai masa perawatan maka selama sisa waktutersebut pelaksanaan perawatan tetap dilakukan

dengan

membasahi

permukaan

beton

terus

menerus dengan menutupinya dengan karung-karung basah atau dengan cara lain yang disetujuiDireksi Pengawas.9.4.Beton Kedap Air : Beton untuk tangki air, dinding basement, lift pit dan

pekerjaan

beton

lainnya

yang

berhubungan

dengan air harus dibuat kedap air, antara lain

dengan

menambahkan

bahan

additive

cair

"caltite" atau yang setaraf atau yang sesuai denganpetunjuk Direksi Pengawas. Penggunaan bahanadditive tersebut harus sesuai dengan petunjuk daripabrik pembuat serta adanya jaminan bahwabahan additive tersebut tidak akan mempengaruhikekuatan maupun ketahanan beton. Pemborong harus mendapatkan persetujuan Direksi

Pengawas dalam hal cara pengadukan, campuran

beton,

pengangkutan,

pengecoran

dan

perawatan beton serta pengawasannya untukmendapatkan sifat-sifat kedap air pada bagianpekerjaan itu.

Nilai slump beton yang diperlukan adalah minimaluntuk menjamin pengecoran dan pemadatanbeton yang sesuai untuk dilaksanakan.Pemborong bertanggung jawab atas pekerjaan

beton

tersebut

terhadap

sifat

kedap

airnya.

Apabila terjadi kebocoran atau rembesan air makasemua biaya perbaikannya untuk mengembalikan

sifat

kedap

air

tersebut

adalah

tanggungan

pemborong.

Pemborong

harus

memberikan

jaminan

untuk

jangka waktu 10 (sepuluh) tahun terhadap sifat

kedap

air,

hasil

pekerjaannya

terhitung

sejak

selesainya masa pelaksanaan pekerjaan.

Apabila

terjadi

kebocoran

atau

kerusakan-

kerusakan lain, pemborong atas biaya sendiri harus

segera

memperbaiki

bagian

yang

mengalami

kerusakan

tersebut

sampai

permukaan

akhir

termasuk juga memperbaiki peralatan-peralatanseperti peralatan listrik, pengatur udara (AC) dan

9.5.

instalansi lainnya yang mengalami kerusakan akibatpengaruh tersebut diatas.

Beton Massa : Sebelum pekerjaan dilaksanakan pemborong harusmenentukan metoda perbandingan adukan, cara

pengadukan,

pengangkutan,

pengecoran

dan

pengontrolan temperatur dan cara perawatanyang harus diserahkan kepada Direksi Pengawasuntuk meminta persetujuan. Sesudah beton dicor, permukaannya harus dibasahiserta dilindungi terhadap pengaruh langsung darisinar matahari, pengeringan yang mendadak danlain-lain. Untuk mengetahui kenaikan temperatur beton serta

pemeriksaan

dalam

proses

perawatan

maka

temparatur permukaan dan temperatur di dalam

beton

harus

diukur

bilamana

perlu

setelah

pengecoran beton dilaksanakan. Apabila temperatur pada bagian dalam betonmulai meningkat, maka perawatan beton harussedemikian sehingga tidak mempercepat kenaikantemperatur tersebut. Perhatian harus dicurahkanagar temperatur pada permukaan beton tidak

menjadi

terlalu

rendah

dibandingkan

dengan

temperatur di dalam beton.

Setelah

temperatur

dalam

beton

mencapai

maksimal, maka permukaan beton harus ditutupi

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

dengan kanvas atau bahan penyekat lainnya-20untukmempertahankan panas sedemikian rupa sehingga

tidak timbul perbedaan panas yang mencolok

antara

bagian

dalam

dan

luar

beton

atau

penurunan temperatur yang mendadak padabagian dalam beton. Selanjutnya sesudah bahanpenutup tersebut diatas dibuka permukaan betontetap harus dilindungi terhadap pengeringan yangmendadak. Campuran beton yang direncanakan untuk adukan

beton

yang

dibuat

harus

didasarkan

pada

kekuatan umur 28 (dua puluh delapan) hari. Bila campuran beton yang direncanakan tersebutsudah dibuat maka perkiraan kekuatan tekanbeton dalam struktur harus dilaksanakan sesuaidengan persyaratan khusus untuk itu atau sesuaipetunjuk Direksi Lapangan.

Cara

perawatan

benda

uji

untuk

pengujian

9.6.

kekuatan tekan beton guna menentukan waktuyang sesuai untuk pembongkaran cetakan betonharus sesuai dengan persyaratan khusus untuk ituatau sesuai persetujuan Direksi Pengawas.

Beton Cor di Tempat : Lingkup Pekerjaan Bagian ini meliputi pengadaanbahan-bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa-jasa lain sehubungan dengan pekerjaan kolompraktis, meja beton atau toilet, dan bagian lainsesuai dengan gambar-gambar dan persyaratanteknis ini. Pengendalian Pekerjaan, Kecuali ditentukan lain,maka semua pekerjaan beton harus mengikutiketentuan ketentuanseperti tertera dalam :o NI-2-1971o NI-3-1970o NI-5-1961o SII - 0051 - 74o SII-0013-81o SII-0136-84

Bahan-bahan :1. Agregat,Agregat harus terdiri dari gradasi-gradasi yangterhalus sampai kasar dan pada umumnya harussesuai dengan persyaratan. Agregat harus disimpansedemikian rupa sehingga bebas dari kontaminasioleh bahan-bahan yang dapat merusak. Agregat

halus

(pasir)

dan

agregat

kasar

(split)

harus

disimpan dalam tempat terpisah.

2. PC (Portland Cement)

a.

Semen yang dipakai harus dari mutu yang

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

disyaratkan.

XII -21

b.

Pemborong harus menggunakan satu merk

semen saja untuk seluruh pekerjaan beton. Semenini harus dibawa ke tempat pekerjaan dalam zakyang tertutup dari pabrik dan terlindung serta

harus

dalam

jumlah

sesuai

dengan

urutan

pengirimannya.

c.Penyimpanannya

harus

dilaksanakan

dalam

tempat-tempat

kedap

air

dengan

lantai

terangkat,

dan

ditumpuk

dalam

urutan

pengiriman. Semen yang rusak atau tercampur

ataupun

tidak

boleh

dipakai

dan

harus

dikeluarkan dari lapangan.

3. Pembesian/Penulangan

a.

Besi

penulangan

beton

harus

disimpan

dengan cara-cara sedemikian rupa sehinggabebas dari hubungan langsung dengan tanahlembab ataupun basah. Besi penulangan harusdisimpan rata (round bars) maupun besi-besi

penulangan

bergelombang

(deformed

bars)

harus sesuai dengan persyaratan.

b.

Besi penulangan yang digunakan harus sesuai

dengan persyaratan sebagai berikut :- Penulangan dengan diameter lebih kecil samadengan 12 mm, menggunakan BJTP-24.- Penulangan dengan diameter lebih besar dan12 mm, menggunakan BJTD-39.- Besi yang akan digunakan harus bebas darikarat dan kotoran lain. Apabila terdapat karatpada bagian permukaan besi, maka besi harusdibersihkan dengan cara disikat atau digosoktanpa mengurangi diameter penampang besi,

atau

menggunakan

bahan

cairan

sejenis

"vikaoxy off" dan disetujui Direksi Pengawas.- Untuk mendapatkan jaminan akan kualitas besiyang diminta, maka disamping adanya sertifikatdari pabrik, juga harus ada/dimintakan sertifikatdari laboratorium baik pada saat pemesananmaupun secara periodik minimum masing-masing 2 (dua) contoh percobaan stress-straindan pelengkungan untuk setiap 20 ton besi.Pengetesan dilakukan pada laboratorium yangdisetujui oleh Direksi Pengawas.c. Toleransi Besi

Diameter, ukuran sisi(jarak antara dua

Variasidalam

Toleransidiameter

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

Diameterpermukaan)Diameter > 10 mm < 16mmmm

beratyang diperb olehkan

0,4 mm 0,4 mm 0,5 mmXII -22Diameter > 16 mm < 20 7%< 105%4%

d.

Penggantian Besi

Kontraktor harus mengusahakan supaya besiyang dipasang adalah sesuai dengan apayang tertera pada gambar. Dalam hal dimana di dalam pelaksanaan

kontraktor

mengalami

kesulitan

atau

kekurangan

dan

perlu

diadakan

penyempurnaan pembesian yang ada, maka

Kontraktor

dapat

menambah

ekstra

besi

dengan tidak mengurangi pembesian yangtertera dalam gambar, secepatnya hal inidiberitahukan pada Direksi Pengawas untuksekedar informasi. Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh

kontraktor

sebagai

pekerjaan

lebih,

maka

penambahan tersebut hanya dilakukan setelahada persetujuan tertulis dari Direksi Pengawas.

Jika

diusulkan

perubahan

dari

jalannya

pembesian, maka perubahan tersebut hanyadapat dilakukan dengan persetujuan tertulisdari Direksi Pengawas. Mengajukan usul dalamrangka tersebut di atas adalah merupakankeharusan dari kontraktor.

e.Jika

kontraktor

tidak

berhasil

mendapatkan

diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan

dalam

gambar,

maka

dapat

dilakukan

perubahan

diameter

yang terdekat

dengan

catatan :1. Harus ada persetujuan tertulis dari DireksiPengawas.2. Jumlah besi persatuan luas atau jumlah besiditempat tersebut tidak boleh kurang dariyang tertera dalam gambar.

3. Penggantian

tersebut

tidak

boleh

mengakibatkan

keruwetan

jalannya

pembesian ditempat tersebut atau didaerah

overlaping

yang

dapat

menyulitkan

pembetonan.

f. Kawat pengikat, Kawat pengikat harus berukuranminimal 1 mm seperti yang disyaratkan.

4. Air

1. Air

harus

bersih

dan

jernih

sesuai

dengan

persyaratan.2. Air untuk campuran beton harus terlebih dahulu

diperiksa

laboratorium

PAM/PDAM

setempat.

Biaya pemeriksaan dan pengadaan air untuk

keperluan

pelaksanaan

proyek

ini

adalah

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

sepenuhnya menjadi tanggungan pemborong.Additive, Untuk mempercepat pengerasan beton

atau bila slump yang disyaratkan tinggi, beton

harus

menggunakan

bahan

additive

yang

disetujui pengawas. Additive untuk campuran

beton

kedap

air

(concrete

water

proofing

admixture)

yang

digunakan

setaraf

dengan

"febroof" atau "caltide". Semua perubahan designmix atau penambahan cement content akibat

penambahan

bahan

additive,

sepenuhnya

menjadi tanggungan pemborong dan tidak adabiaya tambahan untuk hal tersebut.

5. Baja Tulangan. Tulangan harus bebas dari kotoran, lemak dankarat serta bahan lain yang mengurangi dayalekat. Untuk pembuatan tulangan batangan-batanganyang lurus atau yang dibengkokkan, sambungan,kait-kait dan pemuatan sengkang disesuaikandengan persyaratan yang tercantum dalam OBI -1971, kecuali ada ketentuan lain dari perencana. Pemasangan tulangan harus sedemikian rupasehingga posisi tulangan sesuai dengan rencanadan tidak mengalami perubahan bentuk maupun

tempat

sebelum

dan

selama

pengecoran

berlangsung. Toleransi pembuatan dan pemasangan tulangandisesuaikan dengan persyaratan dalam PBI - 1971. Batang-batang baja lunak yang bulat harusmempunyai keluluhan bawah tekan minimal 2400kg/cm2 dan 3900 kg/cm 2 seperti yang disyaratkandalam gambar -gambarstruktur. Sambungan tulangan dan penjangkaran harusdilaksanakan sesuai dengan persyaratan dalamPBI - 1971. Sambungan tulangan kolom dengan lawatan(overlaping) yang mengakibatkan luas tulanganpada suatu tempat lain lebih besar dari 6% luas

penampang

kolom

harus

dihindarkan.

Untuk

mengatasi hal tersebut diatas harus digunakansambungan tulangan dengan system mechanicalpengawas. Semua biaya yang berhubungandengan pengujian tersebut sepenuhnya menjaditanggungan pemborong.

6. Kawat Pengikat.Kawat pengikat dibuat dari baja lunak dan tidakdisepuh seng.

7. Cetakan dan Acuan. Pemborong harus terlebih dahulu mengajukan

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

gambar-gambar rencana cetakan dan acuan

untuk

mendapatkan

persetujuan

Direksi

Pengawas,

sebelum

pekerjaan

tersebut

dilaksanakan. Dalam gambar-gambar tersebutharus secara jelas terlihat konstruksi cetakan atauacuan, sambungan-sambungan dan kedudukanserta sistem rangkanya.

Cetakan dan acuan untuk pekerjaan beton harusmemenuhi persyaratan dalam PBI 1971.Acuan harus direncanakan agar dapat memikulbeban-beban konstruksi dan getaran-getaranyang ditimbulkan oleh peralatan penggetar.Defleksi maksimal dari cetakan dan acuan antara

tumpuannya

harus

dibatasi

sampai

1/400

bentang antara tumpuan tersebut.

Pembongkaran

cetakan

dan

acuan

harus

dilaksanakan

sedemikian

agar

keamanan

konstruksi tetap terjamin dan disesuaikan denganpersyaratan PBI- 1971.

9.7.

Cetakan untuk pekerjaan kolom dan lain-lainpekerjaan beton harus menggunakan papantebal minimal 2,5 cm, balok 5/7, 6/10. 8/10 dandolken diameter 8-12 cm.Cetakan dan acuan untuk kolom-kolom miring

harus dibuat benar-benar kaku serta dituntutperhatian lebih bila dibandingkan dengan yanglazimnya dibutuhkan dalam pembuatan cetakandan acuan untuk kolom-kolom tegak.

Pekerjaan Perancah.Definisi Perancah

Perancah

adalah

konstruksi

yang

mendukung

acuan

dan

beton

yang

belum

mengeras.

Pemborong harus mengajukan rencana gambar

perancah

tersebut

untuk

persetujuan

Direksi

Pengawas.

Segala biaya yang perlu sehubungan denganperencanaan dan pengerjaan perancah harussudah tercakup dalam perhitungan biaya untukharga satuan perancah.

Pengerjaan Perancah harus merupakan suatu konstruksi yangkuat, kokoh dan terhindar dari bahaya pengerusandan penurunan, sedangkan konstruksinya sendirijuga harus kokoh terhadap pembebanan yang

akan

ditanggungnya,

termasuk

gaya g-aya

pratekan dan gaya-gaya sentuhan yang mungkinada. Sebelum perancah dipasang, tanah pendukungperancah harus dipadatkan sehingga cukup kuat

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

untuk mendukung perancah beserta semua beban-beban yang dipikul diatasnya.

Pemborong harus memperhitungkan dan membuatlangkah-langkah persiapan yang perlu sehubungandengan lendutan perancah akibat gaya-gayayang bekerja padanya sedemikian rupa hinggapada akhir pekerjaan beton, permukaan danbentuk konstruksi beton sesuai dengan kedudukan(peil) dan bentuk seharusnya. Perancah harus dibuat dari pipa-pipa baja ataubesi yang bermutu baik dan dapat disesuaikan

untuk

mencapai

kedudukan

(peil)

yang

dikehendaki, serta bracing-bracing yang digunakanharus cukup kaku sehingga terjamin stabilitasnyauntuk memikul acuan serta berat sendiri, lantaimaupun beban -bebankonstruksi dan lain-lain. Bila sebelum atau selama pekerjaan pengecoranbeton berlangsung, perancah tsb menunjukan

tanda-tanda

penurunan

yang

besar

sehingga

menurut pendapat Direksi Pengawas hal itu akanmenyebabkan kedudukan (peil) akhir yang tidak

sesuai

dengan

gambar

rencana

atau

dapat

membahayakan dari segi konstruksi, maka Direksi

Pengawas

dapat

memerintahkan

untuk

membongkar

pekerjaan

beton

yang

sudah

dilaksanakan dan mengharuskan pemborong untuk

memperkuat

perancah

tersebut

sehingga

dianggap cukup kuat. Biaya yang diperlukan

sehubungan

dengan

itu

menjadi

beban

pemborong. Gambar rencana perancah dan system pondasi

atau

system

lainnya

secara

detail

(termasuk

perhitungannya)

harus

diserahkan

kepada

9.8.

pengawas untuk persetujuannya, dan pekerjaanpengecoran beton tidak boleh dilakukan sebelumgambar rencana tersebut disetujui.

Pembongkaran, Pembongkaran perancah baru dapatdilaksanakan pada saat dimana 2 (dua) tingkatdiatasnya atau lapis ketiga sudah di "stress" dan di"reshore", baru perancah yang paling bawah dilepas.

Perbaikan Permukaan Beton

Penambahan

pada

permukaan

yang

tidak

sempurna,

kropos

dengan

campuran

adukan

semen

(cement

mortar)

setelah

pembukaan

acuan, hanya boleh dilakukan setelah mendapatpersetujuan dan sepengetahuan Direksi Pengawas.

Jika

ketidaksempurnaan

yang

tidak

dapat

diperbaiki untuk menghasilkan permukaan yangdiharapkan dan diterima oleh Direksi Pengawas,maka harus dibongkar dan diganti dengan yang

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

baru atas beban biaya kontraktor.

XII -26

Ketidaksempurnaan

dimaksud

adalah

susunan

yang tidak teratur, pecah/retak, ada gelembungudara, kropos, berlubang dan yang tidak sesuaidengan bentuk yang diharapkan/diijinkan.

10. PEKERJAAN PONDASI

10.1.

Pekerjaan pondasi yang dipakai untuk bangunanadalah :

1. Pondasi

setempat

plat

beton

bertulang,

menggunakan mutu beton B1 beton K-175 denganpembesian sesuai dengan gambar rencana.2. Pondasi setempat berukuran 80 x 80 cm tebal 15cm. pembesian tulangan pokok12 mm (besipolos) serta jumlah pembesian sesuai dengangambar rencana.3. Pondasi setempat berukuran 60 x 60 cm tebal 15cm. pembesian tulangan pokok12 mm (besipolos) serta jumlah pembesian sesuai dengangambar rencana4. Untuk Kolom Pondasi berukuran 18 x 25 cm denganbeton K-175 dan pembesian tulangan pokok4 12 mm (besi polos) dan beugel 8 150 mm.5. Untuk Kolom Pondasi berukuran 15 x 15 cm denganbeton K-175 dan pembesian tulangan pokok 412 mm (besi polos) dan beugel 8 150 mm6. Balok Sloof berukuran 15 x 25 cm denganpembesian seperti gambar, menggunakan betonK-175 dengan pembesian tulangan pokok 6 12mm (besi polos) dan beugel 8 150 mm.7. Pondasi penghubung dari pasangan 1 (satu) batudan diraben kedua sisinya dengan campuran 1 : 5dikerjakan seperti gambar rencana.8. Di bawah kontruksi pondasi terlebih dahulu diberilapisan pasir urug tebal 5 cm, diatas lapisan uruganpasir diberi lapisan lantai kerja beton K-100 dengantebal 5 cm.

11. PEKERJAAN STRUKTUR

11.1.

Pekerjaan Struktur :1. Kolom berukuran 18 x 25 cm menggunakan

campuran

beton

K-175

dengan

pembesian

tulangan pokok 4 12 mm (besi polos) danbeugel 8 150 mm2. Kolom berukuran 11 x 11 cm menggunakan

campuran

beton

K-175

dengan

pembesian

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

tulangan pokok 4 10 mm (besi polos) danbeugel 8 200 mm.

3. Balok

gantung

berukuran

18

x

25

cm

menggunakan campuran beton K-175 denganpembesian tulangan pokok 6 12 mm (besi polos)dan beugel 8 150 mm4. Ring Balok berukuran 15 x 20 cm menggunakan

campuran

beton

K-175

dengan

pembesian

tulangan pokok 4 12 mm (besi polos) danbeugel 8 200 mm.5. Balok laty berukuran 11 x 15 cm menggunakan

campuran

beton

K-175

dengan

pembesian

tulangan pokok 4 10 mm (besi polos) danbeugel 8 200 mm.Pengerjaan beton tersebut di atas dilakukan denganmenggunakan mesin pengaduk (MOLLEN).

12. PEKERJAAN KUSEN

12.1.

Apabila pembuatan kusen pintu, kusen jendela dankozen ventilasi tidak dilakukan dilokasi Proyek, maka

Pemborong

harus

memberitahukan

tempat

pembuatannya

kepada

pengawas

guna

untuk

pemeriksaan.

12.2.

12.3.

12.4.

12.5.

12.6

Pemasangan kusen harus menghasilkan hasil akhiryang benar-benar sesuai perletakkannya dengangambar bestek.

Pemasangan kusen yang tidak sesuai perletakkannyadengan yang tercantum pada gambar, yang tidakwaterpass, yang tidak tegak lurus dan yang tidaktepat ketinggiannya harus dibongkar dan diperbaiki.

Bahan yang dipergunakan pada pekerjaan kusenjendela adalah sejenis Aluminium 3 inch warna silveryang berkualitas baik

Pintu folding gate tebal 0,8 mm (pabrikasi) lengkapterpasang

Keseluruhan pekerjaan pembuatan rangka kusen ini

meliputi kusen untuk Jendela,

Ventilasi dan bagian

lain seperti yang dinyatakan / ditunjukkan dalamGambar Kerja.

13. PEKERJAAN DINDING

13.1

PELAKSANAAN1. Sebelum melaksanakan pasangan batu bata, harusbenar-benar dicek siku, vertikal dan horizontal propilpasangan

2. Pemborong

harus

mengerjakan

pengukuran

bangunan serta letak dinding tembok yang akan

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

dilaksanakan secara teliti dan sesuai XIIdengangambar.

3. Pada semua pasangan batu apung/batu bata,satu sama lainnya harus terdapat pengikatan yangsempurna. Tidak dibenarkan menggunakan batu

bata

yang

pecah

kecuali

sesuai

dengan

peraturannya (sudut).4. Untuk dinding pasangan batu pada setiappertemuan tegak lurus diperkuat dengan kolompraktis. Semua pertemuan tegak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat.5. Sebelum dimulai pasangan dinding, batu bataharus direndam lebih dahulu dengan air sampaijenuh. Tebal siar minimum 1 2 cm.6. Sebagai persiapan plesteran, siar harus dikeroksedalam 1 cm, supaya cukup mengikat plesteranyang akan dipasang.7. Pemasangan steling tempat berpijak tidak bolehmenembus dinding tembok atau memaku padakozen.8. Semua rangka kosen kayu harus dipasang terlebih

dahulu

untuk

dapat

melanjutkan

pekerjaan

pasangan

dinding,

sedangkan

untuk

kozen

aluminium dilakukan kebalikannya, pangan dindingterlebih dulu yang dipasang.9. Kozen kayu yang menempel pada dinding tembokharus diperkuat dengan angker. Angker dipasangdengan jarak 40 cm satu sama lainnya.

10.

Dimana diperlukan pasangan pipa air bersih,

pipa

listrik

pada

dinding

pasangan

batu

apung/batu bata, terlebih dahulu dinding tersebutharus dibobok/ dipahat secukupnya.

11.

Untuk dinding semen raam/rapat air dengan

aduk

campuran 1 PC : 2 Pasir, dipasang pada

dinding dari atas permukaan sloop atau balokbeton sampai minimum 20 cm diatas permukaanlantai setempat, dan sampai setinggi 200 cm diataspermukaan lantai setempat untuk sekeliling dindingruangruang basah (toilet, KM/WC) serta pasanganbatu bata dibawah permukaan tanah.

12.

Setelah

bata

terpasang

dengan

adukan,

naad / siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm untukmenjamin melekatnya plesteran ke dinding denganbaik dan dibersihkan dengan sapu lidi dan setelahkering permukaan pasangan bata disiram air.

13.

Pemasangan dinding batu bata dilakukan

bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis/harinya,serta diikuti dengan cor kolom praktis. Bidangdinding batu bata tebal 2 BT yang luasnya maksimal

12

m2

harus

ditambahkan

kolom

dan

balok

penguat praktis dengan ukuran 13 x 13 cm, daritulangan pokok 4 (empat) buah, diameter minimal

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

10 mm, ring diameter 8 mm jarak 20 cm,-40jarakantara kolom satu dengan yang lain dibuat

maksimal 3 meter. Serta diatas kosen pintu danJendela dipasang balok praktis dengan ukuranyang sama.

14.

Bagian pasangan bata yang berhubungan

dengan setiap bagian pekerjaan beton harus diberipenguat steek besi beton 4 10 mm jarak 75 cm,yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada

bagian

pekerjaan

beeton

dan

bagian

yang

tertanam

dalam

pasangan

bata

sekurang-

kurangnya 30 cm, kecuali

bila satu dan lain hal

ditentukan oleh Direksi / konsultan pengawas.

15.

Pasangan dapat diterima / diserahkan apabila

deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci/diplester).Adapun toleransi terhadap as dinding yang diijinkanmaksimal 1 cm (sebelum diaci / diplester).

13.2.

13.3.

13.4.

PERLINDUNGANPada tahap pelaksanaan pekerjaan dinding yangtidak terlindung bila hujan,maka bagian atas dindingtersebut harus dilindungi.

PEMELIHARAANDinding harus dijaga agar tetap lembab selama min.7hari setelah dilaksanakan.

ANGKER DAN IKATANAngker-angker yang dijelaskan dalam bestek ini harus

diletakkan

dalam

pertemuan-pertemuan

tembok

setelah membersihkan kerak-kerak yang lepas, karatdan debu bangunan.Beton harus dibuat kasar pada

sambungansambungan

tegak

dengan

tembok

supaya

terjadi

ikatan

bagi

adukan

pekerjaan

pasangan.

14. PEKERJAAN PLESTERANDINDING

14.1.

14.2.

LINGKUP PEKERJAANLingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dindingbatu bata bagian dalam dan bagian luar bangunan,plesteran kedap air, Profilan pada dinding dan kolomjuga seluruh permukaan beton, serta seluruh detailyang ditunjukkan dalam gambar serta sesuai petunjukDireksi / konsultan pengawas

PERSYARATAN BAHAN1. Semen portland yang digunakan harus dari satuproduk, mutu I dan yang diseetujui Direksi Pekerjaanseerta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

dalam NI-8 dan PUBI 1982.

XII -22

2. Pasir harus memenuhi NI - 3 pasal 14 dan PUBI 1982.

3. Air harus memenuhi NI - 3 pasal 10.4. Campuran (aggregate) untuk plester harus yangbenar-benar bersih dan bebas dari segala macamkotoran, harus bersih dan melalui ayakan 4 1,6 - 2,0mm.

14.3.

SYARAT SYARAT PELAKSANAAN

1. Sebelum

memulai

pekerjaan

plesteran

pada

permukaan

pasangan

bata

dan

beton,

permukaannya harus dibersihkan dari sisa bekistingkemudian diketrik. Semua lubang lubang bekaspengikat bekisting atau formatie harus tertutupaduk plesteran.

2. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan adukcampuran 1 PC : 4 Pasir, kecuali pada dinding batubata semen raam/rapat air.3. Untuk dinding batu bata semen raam /rapat air /kedap air diplester dengan aduk campuran 1 Pc : 3Psr.4. Pasir yang digunakan harus diayak terlebih dahuludengan ayakan seperti yang dipersyaratkan.

5. Material

lain

yang

tidak

terdapat

dalam

persyaratan

diatas

tetapi

dibutuhkan

untuk

penyelesaian/penggantian

pekerjaan

dalam

bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dandisetujui Direksi / konsultan pengawas.

6. Semen portland yang dikirim ke site harus dalamkeadaan tertutup atau dalam kantong yang masihdisegel dan berlabel pabriknya bertuliskan tipe dantingkatannya, dalam keadaan utuh dan tidak adacacat.

7. Semua

bahan

sebelum

digunakan

harus

ditunjukkan kepada Direksi /konsultan pengawasuntuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan

ketentuan

/

persyaratan

dari

pabrik

yang

bersangkutan. Material yang tidak disetujui harusdiganti dengan material lain yang mutunya sesuaidengan persyaratan tanpa biaya tambahan.8. Bila ada kelainan dalam hal apapun antaragambar, spesifikasi dan lainnya kontraktor harussegera melaporkan kepada Direksi / konsultan

pengawas.

Kontraktor

tidak

diperkenankan

melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelumkelainan / perbedaan diselesaikan.9. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalandinding finish 14 cm atau sesuai yang ditunjukkan

10.

dalam detail gambar. Ketebalan plesteran

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam-23untukmembantu dan memperkuat daya lekat plesteran,

pada bagian pekerjaan disambungan plesteran.

11.

Sebelum dinding diplester seluruhnya, agar

dibuat kepala plesteran terlebih dahulu untuk

memudahkan

ketebalan

plesteran

yang

dikerjakan.Kepala

plesteran

dibuat

disesuaikan

ketebalannya dan diberi jarak antara 1 meter.

12.

Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan

lain (kusen dan lain sebagainya). Dibuat naad (taliair) lebar minimal 7 mm dalam 5 mm kecuali biladitentukan lain.

13.

Plesteran halus (acian) digunakan campuran

PC dan air sampai mendapatkan campuran yang

homogen

acian

dikerakkan

pada

seluruh

permukaan plesteran adukan 1 PC : 4 pasir danplesteran semen raam (1Pc : 3 Psr), sesudahplesteran berumur 14 hari (kering betul).

14.

Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga

pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba -tiba, dengan membasahi permukaan plesteransetiap kali terlihat kering dan melindungi dari terikpanas matahari langsung dengan bahan penutupyang bisa mencegah penyerapan air secara cepat.

15.

Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi /

mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selamamasa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biayakontraktor selama kerusakan bukan disebabkanoleh tindakan Pemilik/Pemakai.

16.

Seluruh permukaan beton harus dibuat kasar

dengan cara dipahat atau pada saat setelahacuan dibuka, dikamprot merata dengan adukan 1PC : 3 Pasir atau dengan cara lain yang disetujuiDireksi / konsultan pengawas.

17.

Sebelum

plesteran

dilakukan,

seluruh

permukaan beton dibersihkan dari segala kotoran,debu dan minyak serta disiram/dibasahi dengan airsemen.

18.

Plesteran beton yang dilakukan dengan aduk

kedap air campuran 1 PC : 2 Pasir.

19.

Tebal plesteran maksimal dibuat 1,00 Cm.

Tebal plesteran yang melebihi 1,00 Cm harus diberikawat ayam yang digalvanis untuk membantu danmemperkuat daya lekaat plesteran serta atas ijinDireksi Pekerjaan.

20.

Pekerjaan relief dinding pada pagar harus

dikerjaakan oleh tukang yang ahli. Dengan hasilbaik, rapi, lurus dan dapat diterima oleh pihakDireksi.

15. PEKERJAAN KUDA-KUDA

15.1.

Kuda-kuda untuk bangunan ini menggunakan baja

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

ringan sejenis Smart Truss.

XII -24

15.2.

15.3.

Spesifikasi teknis Kuda kuda Baja Ringan sebagaiberikut :a. Lingkup Pekerjaan :Pekerjaan ini meliputi pengiriman material ke site,Perangkaian (assembling ) dan ereksi (erection),seluruh pekerjaan pemasangan baja ringan sepertitercantum dalam gambar kerja meliputi : Pekerjaan rangka atap (roof truss), Pekerjaan reng (batten), Pekerjaan jurai dalam (valley gutter)

b. Lingkup pekerjaan tidak meliputi : Pemasangan penutup atap, Pemasangan kap finishing atap, Talang selain talang jurai dalam, Singap ukir timbul, Listplank lebah begayut Asesories atap, Insullation.

Persyaratan Bahan Material struktur rangka atap

Properti

mekanis

baja

(Steel

Mechanical

properties) : Baja Mutu Tinggi G550

Tegangan

leleh

Minimum

(Minimum

Yield

Strengh) : 550Mpa Modulus Elastisitas : 2,1 X 10 MPa

Modulus Geser

: 8 X 10 Mpa

Lapisan pelindung Terahadap Korosi (ProtectiveCoating), Lapisan Pelindung seng Dan Aluminium

(Zincalume/AZ)

dengan

komposisi

sebagai

berikut : 55 % Aluminium 43,5 % Seng (Zinc) 1,5 % Silicon (Si) Ketebalan Pelapisan :100 gr / m (AZ-100)

Profil Material : Rangka atap

Profil

yang

digunakan

untuk

rangka

atap

adalah Profil yang didisain khusus oleh produsenatau supplier (dengan menggunakan program/

software

perhitungan

yang

dapat

dipertanggung

jawabkan)

dan

bergaransi

minimal 10 (sepuluh) tahun. Reng (Batten)Profil yang digunakan untuk reng adalah ProfilTop Hat (U terbalik).TS.41.045 & 0.55 (tinggi profil 41 mm dan tebal dasar baja 0,45 &0.55 mm),

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

berat 0,63 Kg/M. Talang jurai dalam (valley gutter)

XII -25

Talang yang dimaksud disisni adalah talang juraidalam yang telah dibentuk menjadi talanglembah.

15.4.

15.5.

Persyaratan DesainDesain rangka atap dan atap didukung oleh analisisperhitungan dari program/software baja ringan danpersetujuan konsultan pengawas, PTK, dan PPTK,serta bergaransi minimal 10 (sepuluh) tahun dariprodusen/pabrik yang diserahkan kepada PPK.

Persyaratan Pra - Konstruksi

Pelaksana

wajib

meneliti

kebenaran

dan

bertanggung jawab terhadap semua ukuran ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Jikaterjadi perbedaan ukuran bangunan dengangambar yang di berikan pada saat perhitungan,maka gambar kerja akan disesuaikan dilapangan

dengan

kondisi

real

ukuran

bangunan.Pada

prinsipnya ukuran pada gambar kerja adalahukuran jadi / finish.

Perubahan

Gambar

/

detail

karena

alasan

tertentu harus diajukan ke KONSULTAN PENGAWASdan Konsultan perencana untuk mendapatkanpersetujuan secara tertulis. Semua perubahanyang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanyabiaya tambahan yang mempengaruhi Kontrak,kecuali untuk perubahan yang mengakibatkanpekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagaipekerjaan tambah kurang. Sebaiknya sebanyak mungkin bahan konstruksibaja ringan difabrikasikan di lapangan. Pelaksana

bertanggung

jawab

atas

semua

kesalahan

fabrikasi dan ketetapan pemasangan semuakomponen struktur konstruksi baja ringan. Profil baja ringan yang dipasang harus bergaransi10 (sepuluh) Tahun yang dikerluarkan oleh pihak

supplier

atau

pihak

III

yang

ditunjuk

oleh

pemborong

untuk

melaksanakan

disain

dan

pemasangan rangka kuda-kuda baja ringan.

15.6.

Persyaratan Konstruksi

SambunganAlat penyambung antar elemen rangka atapyang digunakan untuk fabrikasi dan instalasiadalah baut menakik sendiri (self drilling screw)dengan spesifikasi sebagai berikut :

a.

Kelas ketahanan korosi

Class 2 (minimum

Corrosion Rating)b. Ukuran baut untuk struktur rangka atap (Truss

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

Fastener) adalah type12-ketentuan sebagai berikut :

14 x 20.XIIdengan

- Diameter Ulir : 12 Gauge (5,5 mm)-Jumlah ulir Per inchi (Treads Per inch/TPI ):14TPI

- Panjang

: 20 mm

- Ukuran kepala : 5/16(8mm hex.Bautsocket)- Material : AISI 1022 Heat Treated carbonSteel- Kuat geser : 8.8 kN Rata -Rata(Shear,average)- Kuat Tarik : 15.3 kN minimum (Tensile, min)- Kuat Torsi : 13.2 kNm Minimum (Torque, Min)

c. Ukuran

baut

untuk

struktur

reng

(batten

fartener)

adalah type 10-16 x 16, dengan

ketentuan sbb :

- Diameter Ulir

: 10 Gauge (4,87 mm)

-Jumlah ulir Per inchi (Treads Per inch/TPI) : 16TPI

- Panjang

: 16 mm

- Ukuran kepala : 5/16 (8 mm hex. BautSocket )- Material : AISI 1022 Heat Treated carbonSteel

- Kuat geser

: 6.8 kN Rata -Rata

(Shear,average)

- Kuat Tarik- Kuat Torsi

: 11.9 kN minimum (Tensile, min): 8.4 kNm Minimum (Torque, Min)

d. Pemasangan

Jumlah

baut

harus

Sesuai

dengan detail sambungan pada gambarkerja.e. Pemasangan baut harus mengguna kan alatbor Listrik.

15.7.

Pemotongan Materiala.Pekerjaan pemotongan materialBaja Ringanharus menggunakan Peralatan yang sesuai,alat potong Listrik dan gunting.b.Alat potong harus dalam kondisi baik.

c.

Pemotongan

Material

harus

mengikuti

gambar kerja.

15.8.

Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaanbahan, tenaga, peralatan, dan perlengkapannyasesuai dengan gambar kerja.

DokumenPEKERJAAN PENUTUP KonstruksiDAN

16.1.

Pekerjaan

penutup

atap

adalah

menggunakan

LISTPLANK

Genteng dan Listplank GRC16. Pengadaan Pekerjaan ATAP

16.2.

Prosedur Umum

Contoh

dan

brosur

bahan-bahan

yang

akan

digunakan harus diserahkan terlebih dahulu kepadapengawas lapangan untuk diperiksa dan disetujui

sebelum

pengadaan

bahan-bahan

ke

lokasi

proyek. Sebelum pelaksanaan dimulai, kontraktor harusmembuat dan menyerahkan gambar detail yangmencakup ukuran-ukuran, cara pemasangan, dandetail lainnya kepada pengawas lapangan untukdiperiksa dan disetujui. Bahan-bahan harus dikirimkan ke lokasi proyekdalam keadaan utuh, baru, dan tidak rusak sertadilengkapi tanda pengenal yang jelas. Bahan-bahan harus disimpan di tempat yang keringdan terlindung dari segala kerusakan. Semua bahan yang tercantum dalam spesifikasi iniharus seluruhnya dalam keadaan baru, berkualitasbaik, serta telah disetujui pengawas lapangan.

16.3.

Persyaratan BahanGenteng Metal1. Bahan penutup atap ini harus mulus, tidak rusak,

tergores

permukaannya,

atau

cacat

lainnya.

Penyediaan bahan ini harus lengkap dengan

penutup

nok

flashing

arah

memanjang

dan

melintang/listplank tepi, sesuai dengan spesifikasipabrik pembuat.

2. Adapun spesifikasinya adalah Bahan : Metal. Ukuran Listplank GRC tebal 9 mm lebar 20 cm dan9 mm lebar 10 cm (double). Mutu : terbaik, Warna : ditentukan kemudian

3. Kontraktor

harus

menyerahkan

contoh

semua

bahan

kepada

konsultan

pengawas

untuk

mendapatkan persetujuan pemasangan

16.4.

Cara pelaksanaan/pemasangan1. Persiapan

Kuda-kuda

baja

dan

gording

harus

sudah

terpasang kokoh pada tempatnya sesuai dengan

gambar

kerja

dan

telah

disetujui

konsultan

pengawas.

2. Pekerjaan pemasangan

Sebelum

pemasangan,

rangka

listplang

dan

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

semua

material

harus

disetujui

konsultan

pengawas.

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, kontraktorharus menempatkan tenaga ahli/supervisi daripabrik pembuat. Biaya untuk hal ini ditanggungkontraktor. Pemasangan dimulai dari sudut tepi bawah;diselesaikan dahulu satu baris ke arah atas,kemudian satu baris ke samping, selanjutnya kearah atas dan seterusnya hingga atap tertutupsemua. Arah tumpang-tindih (overlap) ke samping yaitulembaran atas menutup lembaran bawahnyasama dengan arah angin. Selanjutnya sesuai dengan spesifikasi teknis daripabrik pembuat.

16.5.

Lingkup PekerjaanPekerjaan ini mencakup penyediaan bahan, tenaga,

peralatan,

dan

pemasangan

langit-langit

pada

tempat-tempat seperti tertera dalam gambar kerja.

16.6.

Ketidaksesuaian1. Kontraktor wajib memeriksa gambar kerja terhadapkemungkinan kesalahan/ketidaksesuaian, baik darisegi dimensi, jumlah, maupun pemasangan danlainnya.

2. Bila

bahan-bahan

yang

didatangkan

atau

difabrikasi ternyata menyimpang atau tidak sesuaidengan yang telah disetujui, kontraktor wajibmenggantinya dengan yang sesuai dan segala

biaya

menjadi

tanggung

jawabnya

tanpa

tambahan kerja.

17. PEKERJAAN PLAFOND

17.1.

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan

ini

mencakup

penyediaan

bahan,

tenaga,

peralatan,

dan

pemasanganseperti

langit-langittertera

padadalam

tempat-tempatgambar

kerja

17.2.

Ketidaksesuaian

1.

Kontraktor

wajib

memeriksa

gambar

kerja

terhadap

kemungkinan

kesalahan/ketidaksesuaian,

baik

dari

segi

dimensi,lainnya.

jumlah,

maupun pemasangan dan

2.

Bila

bahan-bahan

yang

didatangkan

atau

difabrikasi

ternyata menyimpang atau tidak

sesuai dengan yang telah disetujui, kontraktorwajib menggantinya dengan yang sesuai dansegala biaya menjadi tanggung jawabnya tanpa

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

tambahan kerja

XII -29

17.3.

Persyaratan Bahan

1.

2.

3.

4.

Triplek 3,8 mmPlywood harus berkualitas baik, tahan terhadappengaruh cuaca, sesuai dengan aturan yang ada,dan berasal dari merek dagang yang dikenal baikatau sesuai dengan petunjuk pengawas lapangan.Mempunyai ketebalan 3,8 mm atau sesuai denganketentuan gambar kerja.

Plafond peri-periPeri-peri harus dari kayu kelas II, yang berkualitasbaik. Kayu yang digunakan tidak boleh ada cacatkayu nya.Rangka Langit-langitrangka untuk langit-langit menggunakan kayuborneo super ukuran 5/7 balok pembagi dan 5/10balok utama atau sesuai dengan gambar kerjadan memenuhi ketentual pasal tentang pekerjaankayuBatang Penggantung

Batang

penggantung

untuk

menahan/

menggantung

rangka

langit-langit,

armatur

penerangan, dan lainnya harus terbuat dari besibeton untuk yang berhubungan dengan baja dankayu 5/7 untuk yang berhubungan dengan kayuatau sesuai dengan gambar kerja.

17.4.

Persyaratan Pelaksanaan

1. Pekerjaan

ini

harus

memenuhi

persyaratan

pekerjaan kayu seperti terurai dalam pasal tentangpekerjaan kayu dalam RKS ini2. Permukaan langit-langit harus terpasang rata, lurus,waterpass, dan tidak bergelombang pada seluruhpermukaannya.3. Jika diperlukan bidang bukaan, harus disediakan dilangit-langit berupa panel yang dapat dibuka

dengan

ukuran

minimal

60

x

120

cm;

jenis

penyelesaian sama dengan panel di sekitarnya.4. Pada pekerjaan Peri peri oversteek digunakanplafond Lumbersering yang berkualitas baik.

18. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

18.1.

BAHAN :1. Sekering Khas2. Kabel3. Saklar Ganda4. Saklar Tunggal5. Lampu Lilin 18 watt6. Lampu Lilin 23 watt

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

7. Stop kontak

XII -30

18.2.

PELAKSANAAN :1. Instalasi dipersiapkan untuk tegangan 220 volt,pemasangannya harus memakai biro instalaturyang sudah diakui / sudah mendapat izin dariPerusahan Listrik Negara (PLN) setempat.2. Pekerjaan instalasi listrik ini harus dilaksanakan oleh

instalatur

listrik

yang

telah

mempunyai

surat

pengakuan (PAS) dari PLN setempat dan SIPP dariPemerintah setempat.3. Gambar, Spesifikasi, Risalah rapat / Presentasiperencana merupakan suatu kesatuan yang saling

mengikat

dan

melengkapi.

Kontraktor

harus

menjalin hubungan yang baik dengan PemberiTugas / Owner dalam pekerjaan ini, sehingga

didapat

hubungan

yang

baik

untuk

secara

bersama-sama menyelesaikan pekerjaan ini sesuaidengan jadual dan spesifikasi yang ditentukan.4. Kabel-kabel yang dipakai harus sesuai denganpersyaratan yang berlaku pada Perusahaan ListrikNegara (PLN) dan memiliki SII (Standar IndustriIndonesia).

5. Kabel-kabel

ditanam

dalam

tembok

dengan

memakai

pipa

PVC

(plastik)

diameter

5/8

sedangkan untuk diatas plafond menggunakan relglass.6. Jumlah titik lampu dan stop kontak maupun

.

perletakannya

disesuaikan

dengan

gambar

rencana atau dengan ketentuan lain.7. Saklar dan stop kontak memakai ebonite putihmodel Vimer menempel pada Dinding setinggi 150cm dari lantai.8. Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujianternyata ada kerusakan atau kegagalan dari suatubagian instalasi, maka Kontraktor harus menggantibagian atau bahan yang rusak / gagal tersebutdan pemeriksaan/pengujian dilakukan lagi sampaimemuaskan.9. Penggantian atas bagian instalasi, material atau

bahan yang rusak tersebut harus dengan

bahan

yang baru. Penambahan dalam (caulking) denganbahan apapun tidak diperkenankan.

18.3

STANDARISASI PEMASANGAN LISTRIK1. Setelah instalasi baru ini selesai terpasang secarakeseluruhan maka wajib diajukan PermohonanPemeriksaan Instalasi listrik kepada KONSUIL. Dalamwaktu 1 (satu) hari kerja setelah Surat PermohonanPemeriksaan Instalasi (SPPI) diajukan ke KONSUIL,maka petugas Pemeriksa akan datang ke lokasiobjek instalasi yang akan diperiksa.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

2. Hasil

verifikasi

terhadap

pemeriksaan XIIinstalasi

tersebut sudah dapat diperoleh dalam waktu 4

(empat) hari kerja terhitung dari tanggal berkaspemeriksaan diajukan ke KONSUIL. Jika verifikasiatas pemeriksaan ini hasilnya SLO (Sertifikat LaikOperasi), berarti instalasi listrik tersebut secara teknissiap untuk dioperasikan dan sudah bisa dialiri listrikdari PLN.3. Namun jika ternyata hasilnya adalah TLO (Tidak LaikOperasi), ini artinya secara teknis instalasi tersebutdinyatakan masih belum laik untuk dioperasikan /digunakan. Tentu saja instalasi ini harus diperbaikisesuai dengan poin-poin yang dicantumkan padasurat TLO tersebut. Setelah dilakukan perbaikan-perbaikan sesuai dengan yang disyaratkan padasurat TLO.

19. PEKERJAAN LANTAI

19.1.

19.2.

BAHAN1. Keramik Lantai ruangan 40 x 40 cm2. Plint keramik 10 x 40 cm3. Semen4. Pasir5. Semen Warna AM Grout

PELAKSANAANPemeriksaan Sebelum pemasangan keramik Kontraktor wajibmemeriksa persiapan-persiapan lapisan dasarnyaterutama, lapisan pasirnya serta menjamin dasar

yang

rata

dan

padat.

Semua

pipa-pipa,

saluransaluran dan lain sebagainya harus sudahterpasang pada tempatnya dan diperiksa sebelumpemasangan Keramik .

19.3

Adukan Adukan untuk ruangan basah 1 pc:3 pasir danuntuk ruangan kering 1 pc : 4 pasir,tebal 2 cm untukdasar dari beton dan 3 cm untuk dasar lapis pasir. Adukan untuk siar adalah campuran pc dan airdicampur bahan anti penyusutan (anti shrinkage). Cara Pemotongan - pemotongan Keramik sedapat

mungkin

dihindarkan

dan

bila

terpaksa,

pemotongan jangan lebih kecil 1/2 ukuran, kecualibila ditentukan lain dalam gambar. Pemotonganharus rata,tanpa pinggiran yang menonjol dangompal, harus memakai alat pemotong Keramik.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

19.4

Cara pemasangan Keramik dipasang diatas adukan setengah keringdengan tebal. Sambungan-sambungan (siar) harusrata, lurus, untuk mendapatkan lantai jadi yangsempurna. Siar tebal 2 s/d 5 mm diisiXIIdenganadukan pertama memenuhi siar secara padat.

Segera setelah pemasangan keramik selesai lantai

dibersihkan

alat-alat

dan

bahan

bahan

pembersih.

Sebelum dimulai pekerjaan kontraktor

diwajibkan

membuat shop drawing mengenai pola keramik. Keramik yang terpasang harus dalam keadaanbaik, tidak retak, cacat dan bernoda.

Adukan

pasangan/pengikat

dengan

adukan

campuran 1 PC : 3 Psr dan ditambah bahanperekat seperti yang disyaratkan atau dapat puladigunakan aci PC murni dan ditambah bahanperekat. Bahan keramik sebelum dipasang harus merupakan

bidang

permukaan

yang

benar

rata,

tidak

bergelombang,

dengan

memperhatikan

kemiringan di daerah basa dan teras. Pola arah, awal pemasangan lantai keramik harus

sesuai

gambar

detail

atau

sesuai

petunjuk

perencana/Direksi /konsultan pengawas. Perhatikanlubang instalasi dan drainase / bak kontrol sebelumpekerjaan dimulai. Jarak antara unit pemasangan keramik satu samalain (siar-siar), harus sama lebarnya. Maksimum 3mm, yang membentuk garis garis sejajar dan lurusyang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut sikuyang saling berpotongan tegak lurus sesamanya. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yangbermutu baik, dari bahan seperti yang disyaratkandiatas. Warna akan ditentukan oleh perencana /Direksi/konsultanpengawas. Pemotongan unit keramik tiles harus menggunakanalat pemotong keramik khusus sesuai persyaratandari pabrik. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan

dari

segala

macam

noda

pada

permukaan

keramik, hingga betul-betul bersih. Keramik yang terpasang harus di hindarkan darisentuhan/beban selama masih basah dan harus

dilindungi

dari

kemungkinan

cacat

akibat

pekerjaan lain.

Keramik

plint

terpasang

siku

terhadap

lantai,

dengan memperhatikan siar-siar bertemu dengansiar lantai dan dengan ketebalan siar yang samapula.

20. PEKERJAAN KUZEN DANDokumenJENDELA (ALUMINIUM)Konstruksi

20.1.

Jenis bahan umum :1. Rangka Aluminium 3 warna silver atau putih, -332. Profil daun jendela aluminium

3.4.5.6.7.8.

Profil jalusi ventilasi aluminium tebal 1 inchKaca bening 5 m,Engsel chasment ,karet dan accessories pendukung lainnya,Pegangan jendela dan grendel aluminium,Bentuk dan Ukuran disesuaikan dengan gambarrancangan.

20.2.

20.3.

Syarat kualitas bahan1. Bahan kusen yang digunakan adalah : kusenaluminium 3 warna silver atau putih yang berkulitasbaik.2. Bahan kaca, jendela aluminium adalah yangberkulitas baik.

Syarat Pemasangan1. Contoh bahan Sebelum memulai pekerjaan pintu

dan

jendela,

Kontraktor

harus

menyerahkan

contoh-contoh

bahan

yang

akan

digunakan

kepada Direksi / Konsultan Pengawas.2. Tenaga Pemasangan harus dikerjakan oleh tenaga-tenaga yang khusus dan terampil atau cakapdalam pekerjaannya.

3. Persiapan Sebelum dipasang kusen perlu diperhatikan dan

teliti kembali retak-retak dan ukuran

lubang-

lubang pintu maupun jendela serta tipe-tipejendela maupun pintu yang dipasang.

Semua

pembongkaran

dan

perbaikan

yang

terjadi akibat pemasangan kusen adalah menjaditanggung jawab Kontraktor.

20.4.

20.5.

20.6

Syarat Pemeliharaan1. Perbaikan2. Pekerjaan pintu dan jendela yang kurang rapi harussegera diperbaiki, sehingga tidak mengganggupekerjaan finishing lainnya.

PengamananSetelah pekerjaan ini selesai harus dijaga terhadapkemungkinan kerusakan atau tergores benda lain atauterkena noda dan lain sebagainya.

Persyaratan Desain

1.

Sebelum pemasangan kusen aluminium pihakpemborong harus minta izin/berkonsultasi terlebihdahulu kepada pihakkonsultan pengawas, PTK,

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

dan PPTK.

XII -34

2. Semua pembongkaran dan perbaikan yang terjadi

akibat kesalahan pemasangan kusen adalahmenjadi tanggung jawab Kontraktor

3.

4.

Bahan yang dipakai harus sesuai dengan gambardan bestek, baik ukuran dan bentuk nya.Pihak pemborong harus menyerahkan kepadaPPTK/ PPK sertifikat garansi minimal 10 (sepuluh)tahun dari produsen/pabrik.

21. PEKERJAAN KACA

21.1.

21.2.

21.3.

PERSYARATAN BAHAN1. Semua kaca yang dipakai dari standard produkSIIO189/78, semua cermin harus sesuai dengan NI-3.Tebal Kaca untuk jendela bingkai adalah 5 mm,atau sesuai dengan ketentuan dalam gambar.Warna bahan Kaca akan ditentukan kemudian olehKonsultan Pengawas dan Perencana / PemberiTugas.2. Semua kaca dan cermin harus bebas dari nodadan cacat, bebas sulfida maupun bercak bercaklain.

PERSYARATAN MUTU1. Ketebalan Kaca dan cermin lembaran tidak bolehmelebihi toleransi tebal, untuk kaca 5 mm adalah0,3 mm.2. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harusmempunyai sudut siku serta tepi potongan yangrata dan lurus, toleransi kesikuan maksimum yangdiperkenankan adalah 1,5 m, kecuali disyaratkanlain oleh Direksi lapangan / Perencana.3. Kaca dan cermin lembaran yang dipakai harusbebas dari cacat dan noda apapun.

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

1. Sebelum

memulai

pelaksanaan

pemasangan,

kontraktor

agar

meneliti

gambargambar

dan

kondisi di lapangan.2. Kontraktor agar terlebih dahulu membuat shopdrawing lengkap densan petunjuk dari Direksi

Lapangan/Perencana

meliputi

gambar

denah

lokasi, ukuran, bentuk dan kualitas.3. Pemotongan harus rapi dan lurus, menggunakan

alat

pemotong

kaca/cermin

khusus.Sisi-sisi

kaca/cermin

khusus.

Sisi-sisi

kaca/cermin

yang

tampak maupun tidak tampak akibat pemotonganharus digerinda dan dihaluskan sampai berbentuktembereng.4. Kualitas pekerjaan5. Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kacaakibat pemasangan list maupun sekrup.Pekerjaan

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

tersebut harus sesuai gambar kerja.

XII -35

6. Semua kaca pada saat terpasang tidak boleh

bergelombang.

21.4.

21.5.

CARA PEMASANGAN KACA PADA KUSENTempat untuk kaca pada kusen harus dibersihkan.Kaca harus dipotong dengan diberi sedikit oleransiuntuk pemuaian, dipasang pada kusen dengan karetpengikat tidak boleh disambung, dan diperhitungkanpemuaiannya.

PERBAIKAN DAN PEMBERSIHANKaca setelah dipasang harus dibersihkan serta kacayang cacat, retak, pecah harus diganti.

22. PEKERJAAN PENGECATAN

22.1.

LINGKUP PEKERJAAN1. Persiapan permukaan yang akan diberi cat.Semuabahan cat harus dari penyalur yang disetujui, sertadisetujui oleh Konsultan Pengawas. Pengerjaanpengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk daripabrik yang bersangkutan. Plamur serta cat dasardipakai sesuai dengan rekomendasi dari pabrikcatnya. Sebelum pengecatan, maka cat dalamkaleng arus diaduk secara baik sebelum dituangkandalam tempat cat yang disediakan.2. Pengecatan permukaan dengan bahan bahanyang telah ditentukan. Khusus untuk dinding luar,pemakaian plamur tidak dianjurkan, pemakaianplamur pada dinding luar seluruh bangunan yangditunjuk dalam gambar pelaksanaan hanya untuk

meratakan

permukaan

pengecatan

setelah

dinding

telah

dilakukan

pengecatan-

pengecatan.Tanpa

petunjuk

dari

Pabrik

maka

penggunaan zat-zat pengering dan lain-lain tidakdibenarkan.

3. Pengecatan semua permukaan dan area yang

ada gambar tidak disebutkan

secara khusus,

dengan warna dan bahan yang sesuai denganpetunjuk Perencana/Direksi /konsultan pengawas.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

22.2.

STANDARD PENGERJAAN ( MOCK UP )1. Sebelum pengecatan yang dimulai, Kontraktorharus melakukan pengecatan pada satu bidanguntuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan.Bidang bidang yang akan dipakai sebagai mockup ini akan ditentukan oleh Perencana / Direksi/konsultan pengawas.2. Jika masing masing bidang tersebut telah disetujuioleh perencana / direksi / konsultan pengawas,bidang bidang ini akan dipakai standardXIIminimalkeseluruhan pekerjaan pengecatan.

22.3.

CONTOH DAN BAHAN UNTUK PERAWATAN1. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatantiap warna dan jenis cat dan pada bidang bidangtersebut akan dijadikan contoh pilihan warna,texture, material dan cara pengerjaan. Semuabidang contoh tersebut harus diperlihatkan danakan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukanoleh Perencana/Direksi /konsultan pengawas.2. Kontraktor harus menyerahkan mock up kepadaDireksi /konsultan pengawas, untuk kemudian akanditeruskan kepada Pemberi Tugas, minimal 3 galontiap warna dan jenis cat yang akan dipakai. Kaleng kaleng cat tersebut tertutup rapat dan tercantumdengan jelas identitas cat yang ada didalamnya.

Cat

ini

dipakai

sebagai

cadangan

untuk

perawatan oleh pemberi tugas.Secepatnya setelahpenanda tanganan kontrak, tetapi paling lambat 2bulan sebelum pekerjaan cat, Kontraktor wajibmenyerahkan kepadaKonsultan Pengawas daftar

bahan

yang

akan

dipergunakan

untuk

pengecatan. Semua bahan yang dipakai harusdisetujui terlebih dahulu oleh Konsultan Pengawasdan Pemberi Tugas.

22.4.

PENGECATAN DINDING1. PERSYARATAN BAHAN Bahan cat : cat non biasa Dari produk dalamnegeri . Jenis bahan : Water Base, digunakan sebagai catfinishing dinding/beton bagian dalam (interior)dan bagian luar (exterior) jenis tahan cuaca dananti jamur (weather shield) Warna : Akan ditentukan kemudian Bahan plamur : Wallfiller A 931 49001 atau yangsetara disetujui Direksi Lapangan. Kapasitas/daya sebar :Maksimum 8 m2/kg Pengencer : Air bersih maksimum 20%

Pengeringan : Minimum setelah 2 jam lapis sampaiberikutnya dapat dilakukan. Sistem pengecatan : Minimal dilakukan 2 lapis

sampai

diperoleh

warna

merata

dan

tidak

membayang.

2. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN

a.

Sebelum pengecatan dimulai

Permukaan bidang pengecatan harus rata,kering dan bersih dari segala kotoran, minyakdan debu.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

b.

Persiapan/dasar plesteran. XII -37

Plesteran

harus

diberi

kesempatan

yang

maksimum

untuk

mengering

sebelum

pengecatan dimulai. Semua plesteran ataudasar semen yang dicat harus dibuang dan

diperbaiki

dahulu

dengan

plesteran

yang

sejenis. Retak-retak kecil harus ditutup sedangretak-retak besar harus dibongkar dan diisikembali, rata dengan permukaan sekitarnya.Sebelum permukaan diberi satu lapisan catdasar (tahan alkali), semua lumut/kerak padapermukaan tersebut harus dibersihkan dengankain yang kasardan kering, setelah itu disusuldengan kain kasar yang dibasahi dengan air

bersih,

akhirnya

permukaan

dibiarkan

mengering. Persiapan. Sebelum pengecatan dimulai, lantai-lantai harus dicuci serta debu sedapat mungkindicegah. Semua permukaan yang akan dicatharus dipersiapkan sesuai dengan persyaratantertulis dari pabrik tertulis. Harus disediakan kain

pembersih

debu

yang

secukupnya

untuk

mencapai tujuan diatas.c.Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalahpengecatan seluruh dinding bagian dalam danluar bangunan, plafond dan list profil yangditentukan gambar.

d.

Bidang

pengecatan

siap

dicat

setelah

diplamur

terlebih

dahulu.

Sebelum

diplamur,

plesteran harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak.e.Lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampaimembentuk bidang yang rata.f. Sesudah selama 3 (tiga) hari plamur dilakukandan percobaan warna telah disetujui Direksi /konsultan pengawas, bidang plamur diamplasdengan amplas besi yang halus No. 00, kemudiandibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih.

g.

Sebelum pengecatan dilakukan, Kontraktor

diwajibkan

membuat

contoh-contoh

warna,

untuk disetujui Direksi /konsultan pengawas.

h.Pengecatan

disyaratkan

menggunakan

roller,

untuk permukaan dimana pemakaian roller tidakmemungkinkan, dipakai kuas yang baik / halus.Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkanterjadinya sentuhan benda-benda dan pengaruhpekerjaan-pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.

Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi

22.5.

PENGECATAN KAYU Pekerjaan Persiapan Sebelum PengecatanXII -38 Kayu harus dalam keadaan kering.

Semua pekerjaan kayu telah didempul dengan baikdan rapi. Pendempulan dan pengampelasan bagian yangtidak rata, cacat berlubang bekas kayu, dankotoran lainnya harusdilaksanakan dengan baik Semua pekerjaan kayu yang akan dicat kilap

terlebih

dahulu

dicat

dasar

1

kali

kemudian

didempul (kayu) dan diampelas sampai rata dandicat kilap 2 kali.

Cat

Kilap

digunakan

untuk

listplank

dll,

menggunakan cat merk setara Nippon Paint

23. PEKERJAAN PENUTUP

1.

2.

Pekerjaan parit keliling pasangan batu bata danbak control pasangan batu bata, penentuanelevasi parit harus diperhatikan supaya air dapatmengalir dengan lancer. Pemasangan parit kelilingharus lurus, rapi. Bentuk dan ukuran harus sesuaidengan gambar bestek.Pekerjaan rabat beton keliling bangunan, dengan

adukan beton 1 : 3 : 5 setebal 7 cm.

Selain hal-hal tersebut diatas juga dianggap perlu olehDireksi adalah pembersihan lokasi dan halaman bekastempat bekerja menjadi tanggung jawab dan biayarekanan.

Meskipun dalam Rencana Kerja dan Syarat syarat (RKS ) ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan

bahan

tidak

dinyatakan

kata

kata

tapi

harus

disediakan oleh pemborong, tetapi tidak disebutkan

atau

diuraikan

dalam

penjelasan

pekerjaan

pembangunan

ini,

pekerjaan

pekerjaan

tersebut

diatas tetap dianggap ada dan dimuat dalam RKS ini.

Pekerjaan yang nyata nyata menjadi bagian daripekerjaan pembangunan ini, tetapi tidak dimuat ataudiuraikan dalam RKS ini, tetap diselenggarakan dandiselesaikan oleh pemborong, harus dianggap seakan akan pekerjaan ini dimuat dan diuraikan kata demi

kata

pada

RKS

ini

untuk

menuju

penyerahan

selesainya pekerjaan yang lengkap dan sempurnasesuai permintaan pemberi tugas dan pertimbanganDireksi.

Hal hal yang belum tercantum dalam Pasal Pasaldiatas akan diatur dan ditentukan kemudian olehDireksi Teknis.