Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

53
MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015  0 1 | E I  I   A J  I- EPTE

Transcript of Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

Page 1: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 1/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   01| E I   I    A J   II- EPTE

Page 2: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 2/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201502

Page 3: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 3/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   03

DAPUR

REDAKSI

MEKARIA

Saudara-saudariku yang terkasih. Majalah MEKAR edisi ini inginmengangkat tema seputar pendidikan, secara khusus pendidi-

kan Gereja Katolik. Tema ini diangkat sebagai salah satu bentuk

perhatian kita bersama terkait sistem pendidikan yang memampu-kan seseorang untuk bisa beriman dan mengaktualisasikan diri se-turut apa yang ia imani.

Konsili Vatikan II dalam dokumen Gaudium et Spes (Kegem-biaraan dan Harapan) menegaskan: “Para awam yang di dalamseluruh kehidupan memiliki peranan aktif yang harus dijalankan,bukan saja berkewajiban meresapi dengan semangat kristen, akantetapi juga dipanggil untuk menjadi saksi Kristus di dalam segalahal, justru di tengah pergaulan hidup manusia” (GS 43). Bagaima-na seorang Katolik dapat meresapi dunia sekitarnya dengan se-mangat kristiani apabila ia sendiri tidak tahu akan inti ajaran aga-manya? Atau bagaimana mungkin agama dapat berperan sebagaimotivator dan dinamisator serta pengarah pembangunan, kalau

para penganut agama kurang faham akan agama itu sendiri?Orang tidak akan beriman dan diselamatkan oleh apa yang

ia ketahui tentang imannya, tetapi terlebih oleh pergumulannyabagaimana ia menginterpretasikan dan mengaplikasikan penge-tahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Seorang berimanyang sejati adalah seorang yang senantiasa berusaha untuk me-lihat, menyadari dan menghayati kehadiran Allah dalam hidupnyatanya, dan berusaha untuk melaksanakan kehendak Allah bagidirinya dalam konteks hidup nyatanya.

Oleh karena itu, pendidikan agama Katolik merupakan salahsatu usaha untuk memampukan setiap pribadi menjalani prosespemahaman, pergumulan dan penghayatan iman dalam kontekshidup nyatanya di berbagai bidang seperti politik, moral, kesenian,

ilmu pengetahuan, budaya, hukum, berbagai keprihatinan di ma-syarakat, termasuk kerukunan umat beragama. Dengan demikianproses ini mengandung unsur pemahaman iman, pergumulaniman, penghayatan iman dan hidup nyata. Proses semacam inidiharapkan semakin memperteguh dan mendewasakan iman se-hingga sehingga setiap pribadi dimampukan menjadi saksi Kristusdi tengah masyarakat. nRD. Y. Joned

Pelindung:• Uskup Bogor,

Mgr. Paskalis Bruno Syukur, OFM

Dewan Penasihat:• Staff Kuria Keuskupan Bogor 

Redaktur Ahli:• RD. Ch. Tri Harsono • RD. Yohanes Driyanto

• RD. Alfons Sutarno

Sidang Redaksi:• RD. Alfonsus Sutarno • RD. Yustinus Joned S• RD. Lucius Joko K • RD.Agustinus Suyatno

• St. K. Kristyono • Darius Lekalawo• Ambrosius S. Mally • Ign. Happy Delima

 Pemimpin Umum/ Pemimpin Redaksi:• RD. Yustinus Joned S

 Redaktur Bahasa:

• RD. Alfonsus Sutarno

 Redaktur Pelaksana:• Stanislaus Kostka Kristyono

Redaktur Artistik:• Darius Lekalawo

Ilustrator:• RD. Nikasius Jatmiko

Pemimpin Perusahaan:• Ambrosius S. Mally

 Administrasi: • Ign. Happy Delima

Sirkulasi dan Distribusi:

 • RD. Yustinus Joned S • Komsos KeuskupanBogor • Sekretariat Paroki Keuskupan Bogor 

 Iklan & Promosi:• RD. Alfons Sutarno (0812 111 0457)

 • Anastasia Sanny K. (0812 10273 949) • Ambrosius Satu Mally (021 7076 4215) • Ign. Happy Delima (0812 10 818 009)

 Alamat Redaksi:Gedung Pusat Pastoral Keuskupan Bogor Jl. Kapten Muslihat No. 22 BOGOR 16122 Tel.: (0251) 831 3997 Fax.: (0251) 835 9102

E-mail: [email protected]

Rek. BCA KCP Depok AsriNo. Acc: 7650612285

a/n: Ignatius Happy Delima

Penerbit dan Percetakan: PT. Grafika Mardi Yuana

Jl. Siliwangi No. 50 BOGOR 16131(Isi diluar tanggungjawab percetakan) 

UNTUK KALANGAN SENDIRI

MAJALAH MEKAR menerima tulisan,artikel, reportase, foto dan karikatur dariumat. Syarat: tidak mengandung SARAdan bermanfaat bagi umat (menambahpengetahuan, keterampilan, memecahkanmasalah, menggugah emosi, menghibur,menyentuh kepekaan etis dan estestis, dll).Redaksi tunggu kiriman Anda via e-mail:[email protected]

Page 4: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 4/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201504

DAFTAR ISI

Dapur Redaksi

Sajian UtamaGeliat Paroki Gereja Tenda .......................................06

Umat BerbicaraBelum Betul-Betul Katolik ..........................................13

Suara Gembala

Panggilan Jadi Imam Masih Ada ........................... 15

KonsultasiTidak Ada Kata Terlambat..........................................17

Sajian KhususSeruan Pertobatan Ekologis ....................................18

Kabar DekanatMembangun Keluarga Dalam Kasih Kristus ........21Berikan Yang Terbaik ..................................................22

‘Hail Virgin Mary’ Mengajak Berkidung ...............24

RenunganDoa Bersama, Ekaristi dan Keluarga Katolik .......26

Bina ImanPanca Bakti Pasutri .....................................................30

Salib Kristus ..................................................................32

Tokoh KitaF.X Rahyono: Menjadi Pengurus Gereja Adalah

Panggilan ........................................................................26

Kiprah Komisi dan SeksiSelamat Datang MaMeDo .........................................34Pertemuan Nasional Komisi Keluarga ...................36

Jejak

Sekelumit Awal Sejarah Seminari Stella Maris..38

Kemah AllahGereja Tenda Biru .........................................................40

Isu Nusantara & MancanegaraTahun Yubileum Kerahiman ..................................... 44Gereja Jangan Eksklusif .......................................... 46Bekerja Dengan Sukacita Untuk Keluarga ...........48Ine Pare: Novel Ibu Padi ............................................50

Page 5: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 5/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   05

SURAT

PEMBACA 

K ebetulan saya, PetrusLazarus, umat Santo Ignaus

Loyola Menteng Jakarta,mengiku Misa hari Minggu 19April 2015 jam 17.00 di KatedralBogor. Suasana katedral yangberciri khas dan menyejukkansangat terasa. Namun, kalauboleh saya berpendapat, sistempengeras suaramya (soundsystem) perlu ditata-ulang.

Kami dak begitumendengar suara Pastur/Lektor/Lektris berhubung

suaranya bergema. Mungkinfaktor gedung atau faktor

lainnya yang menjadi penyebab.Tapi sebenarnya gema tersebutbisa diminimalkan denganpenggunaan sound systemterkini.

Saya kira kemajuanteknologi sekarangmemungkinkan terjadinyahal tersebut. Hal ini penng,karena umat mau mengikumisa dengan khusuk, termasukmendengar khotbah Pastordengan jelas dan mudah

dimenger.Terima kasih dan mohon

maaf sekiranya kurangberkenan. Petrus Lazarus JMZ 

Sebagai pembaca Mekar, sayatertarik dengan tampilan

tulisan dan pilihan kertas yangtentunya membuat makin betahuntuk dibaca. Tetapi, jika bolehmemberi komentar, majalah initerkesan ‘patrilineal’. Semuatentang dan dari pastor. Apakahini memang sesuai dengan misidan visinya?

Lalu apakah mungkinditambahkan rubrik ‘renunganatau dialog pengalaman imanversi bahasa Inggris’. Tujuannyaagar pembaca bisa belajarbahasa Inggris dari para pastoryang terkenal hebat-hebat dandiwajibkan menguasai banyakbahasa. Semoga pembaca bisamakin seru membacanya.

Selamat dan sukses untukredaksi.

Theresia Wahyuni - Bogor 

1. Misi majalah Mekar adalah“membuka wawasan daninformasi dinamika hidupmenggereja di KeuskupanBogor”. Tujuannya: mampumemberikan sumbangsihbagi kehausan umat akanwawasan kegerejaan dansegala informasi mengenaidinamika hidup menggerejadi Keuskupan Bogor. Jadimajalah Mekar terbuka untuk

semua umat KeuskupanBogor. Kami tunggu kirimantulisan Anda melalui email:[email protected]

2. Usul Anda mengenai rubrik‘renungan atau dialogpengalaman versi Inggris’akan kami permbangkan.

3. Terimakasih banyak. Tuhanmemberka. Red.

Pengeras

Suara

 Terkesan

‘Patrilineal’

Page 6: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 6/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201506

SAJIAN

UTAMA 

Dulu ada kebiasaan orangtuakeka menimang-nimanganaknya di usia balita.

Si orangtua bersenandung:“Anakku yang paling cank/ ganteng, kelak kau jadi apa?”Mungkin kebiasaan seper ini juga masih ada. Arnya secaradak langsung si orangtuamenginginkan anaknya kelakmenjadi seseorang seper yang

diinginkan orangtua.Keinginan seper inimerupakan sesuatu yangwajar. Namun seringkali, tanpadisadari, si orangtua kemudianmemaksakan kehendaknya agaranak menjadi seseorang yangsesuai dengan kehendaknya,bukan keinginan anaknya.Akibatnya keceriaan kaummuda menjadi pudar. Merekaharus memenuhi kehendakorangtuanya. Cita-cita telah

dipatok dengan alasan demikebahagiaan anak.Era modern sekarang

ini menghadirkantuntutanzaman

Geliat Paroki Gereja Tendayang berbeda dengan masa lalu.Kaum muda kita di masa kiniselayaknya diberi keleluasaanmelakukan proses pembelajarandan pengembangan dirinyasesuai dengan talenta yangdikaruniakan Tuhan kepadanya.Proses pembelajaran yangbaik dan benar tentu akanmenghasilkan buah yangbaik dan benar pula. Segala

sesuatu yang dijalani dengansenang, termasuk belajar untukkeperluan masa depan, akanmembuat apa yang dipelajarinyamendatangkan hasil yangberkualitas. Seseorang yangbelajar dalam suasana banyang nyaman, akan membuatia terus menikma prosesbelajarnya di sepanjang hayat.

Hal ini lah yang menjadidasar program kerja ParokiSt. Joannes Bapsta Parung.

Pendidikan kaum mudamenjadi fokus perhaan

pastor Paroki RD. A. Simbol GaibPratolo bersama Dewan PastoralParoki dan Dewan KeuanganParoki dalam membina OrangMuda Katolik (OMK) parokiParung. Berikut gambarannya.

Belajarbersosialisasi

Permasalahan yang dak jarang ditemukan pada kaum

muda adalah kesadaran untukmelakukan proses pembelajarandemi masa depan masing-masing yang dak selaludilakukan. Kalau pun merekamelakukannya, apa yang merekalakukan kadang dak sesuaidengan potensi dirinya.

Trend dan gaya hidupkekinian membuat merekaikut-ikutan. Bisa jadi, merekaberupaya menyenangkan diridalam kepura-puraan hanya

untuk mengiku gaya hidup

E    A   |   -

  .harus memenuhi kehendakorangtuanya. Cita-cita telah

dipatok dengan alasa  kebahagiaan ana .Era moder  sekarang

ini engh kan tunt tan

 

dasar program kerja ParokiSt. Joannes Bapsta Parung.

Pendi i aum m a 

. ,berupaya menyenangkan diridalam kepura-puraan hanya

untuk mengiku gaya hidup 

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201506

Page 7: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 7/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   07

SAJIAN

UTAMA 

yang menjadi ikon zamannya.Perkembangan prasaranateknologi informasi, contohnya,

dak menjadikan mereka cerdasdalam menanggapi kemajuanteknologi, tetapi menjadikanmereka ‘resah’  apabila belummemiliki “benda ajaib”  itu.

Paroki, sebagai sebuahlembaga pendidikan iman umatmengemban tugas dan tanggung jawab moral mempersiapkankaum muda paroki. Merekaperlu dididik agar memilikiketangguhan iman, dan siap

menatap masa

depan yangbaik. Belajar

selayaknya dilakukansepanjang hayat.

Melalui organisasi OrangMuda Katolik (OMK), kaummuda di paroki dapat belajarbersosialisasi dan berorganisasi.Melalui pergaulan di lingkunganparoki, mereka dapat salingberbagi rasa, saling mengisidan melengkapi, serta salingmencerdaskan.

Kaum muda perlu secaraberkesinambungan melakukanproses pencerdasan sedinimungkin, bukan hanyamengharapkan impian yangditawarkan dunia yang gemerlap.

Tokoh-tokoh paroki, yangmemiliki keahlian di berbagaibidang, selayaknya berperan

serta dalam pembinaan kaummuda dalam proses pencerdasandan pengembangan talentamasing-masing.

‘Ngeriung’Gereja tenda, yang

memiliki halaman cukup luas,menghadirkan suasana yangnyaman dan guyub bagi umatParoki St. Joannes Bapsta,Parung. Kaum mudanya selalu

“ngeriung”seusai Misa Kudus.Di berbagai sudut terlihatkelompok-kelompok orangdengan kegiatan masing-masing.

Ada kelompok orangyang hanya ‘ngobrol’, adakelompok pembinaan iman,sekumpulan orangtua yangmenunggui putra-putri merekayang mengiku bina iman,sampai pada kelompok orangyang mengadakan rapat/pertemuan tertentu. Termasukdalam hal ini kerumunan orangmuda. Kelompok-kelompokini menjadikan suasana gerejatenda di Paroki St. JoannesBapsta Parung menjadisemarak.

Nah, dalam suasana seperini, bagaimana mengarahkan danmembuat kerumunan kalangan

kaum muda menjadi suatu ajangkegiatan yang kreaf?

Tanggap terhadapsemaraknya kelompok-kelompokkerumunan serta perkembangan jumlah kaum muda parokiserta, maka Dewan Parokimelalui seksi-seksi terkait,menyelengarakan kegiatanpendampingan anak-anak mudadalam hal pemahaman nilai-nilai. Dalam pendampinganini mereka memberikan bekal

pengetahuan tentang nilai-nilai, juga bimbingan kepada

kaum muda parokiagar mampu

mengembangkantalentanya masing-masing.

Mengacu pada kebijakanKeuskupan yang mencanangkanlima prioritas, yakni: keluarga,OMK, pendidikan, dimensi Polikdalam hidup menggereja, sertapengembangan SDM, RomoAlbertus Simbol Gaib Pratolo,Pr mencanangkan “PendidikanNilai-Nilai pada Kaum Muda”sebagai Program Pastoral tahun2015.

Gereja adalah sekumpulanumat beriman mendalamkepada Yesus Kristus. Oleh

Page 8: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 8/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201508

SAJIAN

UTAMA 

  ---MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201508

karena itu, siapa pun yangmenjadi warga Gereja memilikitanggung jawab yang sama

terhadap keberlangsunganGereja. Keberlangsungan parokimemerlukan orang-orang yangpeduli dan terpanggil menjadipengurus, terutama pembinakaum muda. Pencananganpendidikan nilai-nilai kepadakaum muda ini diharapkandapat menjadi sarana untukmembekali kaum muda agarsiap melanjutkan estafet  kepengurusan Paroki. Tema-tema pendidikan nilai yangdirancang untuk tahun 2015adalah eka dan nilai-nilaimoral yang dimulai darikehidupan keluarga, pergaulandan lingkungan hidup sertapembinaan bakat yang bersifatliturgis dan nonliturgis.

RekoleksiDalam menyambut

pencanangan programkegiatan tahun 2015, pada6—7 Desember 2014 SeksiKepemudaan dan OMK ParokiSt. Joannes Bapsta Parungmenyelenggarakan RekoleksiTemu Kaum Muda Katolik.Temanya: “Mengembangkantalenta untuk menatap masadepan”.

Dengan tema tersebutdiharapkan kesadaran kaummuda untuk menggalitalenta

masing-masing, karena merekaadalah potensi masa depanGereja dan Paroki. Sebagai

domba-domba Kristus, kaummuda harus siap menerimapanggilan Kristus untuk bekerjadi ladang Tuhan, serta berkaryadalam perutusan Tuhan.

Terkait hal tersebut kaummuda perlu memperolehpencerahan dalam mengenaldan mengembangkantalenta masing-masing gunamenghadapi tantangankehidupan masa kini. Kaummuda perlu memperolehdorongan semangat dan bekalkeahlian sesuai dengan talentamasing-masing sekaligus perlumenyiapkan diri menerima“tongkat estafet” kepemimpinanDPP/ DKP.

Jadi rekoleksi tersebutbertujuan membangunsemangat kebersamaan dankepedulian sosial antar OMKdalam semangat kasih Kristus,memovasi OMK Paroki St.Joannes Bapsta menjadi wadahmengenali dan mengembangkantalenta (kompetensi, bakat,dan minat) yang dimiliki parakaum muda. Juga memberikanpencerahan dan semangatbelajar dalam mempersiapkandiri menatap masa depan yanglebih baik.

Rekoleksi dirancangdalam bentuk

pelahan dengan menyajikantopik-topik sesuai kebutuhan.Materi rekoleksi tersebut

memang dirancang untukmemberikan wawasan dariberbagai bidang kompetensi.Peserta rekoleksi diharapkandapat terbuka minatnya sesuaidengan kompetensi masing-masing. Bahkan ada sesi refleksidiri, dibimbing seorang ahlihipnoterapis. Dalam sesi inipembimbing memberi arahanuntuk membuka diri dan belajarmemahami orang lain.

Para pembicara merupakantokoh-tokoh paroki St. YoannesBaps. Rekoleksi diadakan diSekolah Marsudirini, TelagaKahuripan, Kemang selama duahari. Pengurus OMK berndaksebagai pania sekaliguspeserta. Bahkan banyakorangtua yang menjadi relawanpania, terutama keka acararekoleksi berlangsung.

Nilai LiturgisMisa Kudus adalah puncak

liturgi yang harus dihaya. Diamenjadi kebutuhan baniahyang melekat pada kaum muda.Koor merupakan salah satukomponen liturgis yang mampumembawa umat ke suasanakeheningan dan kesemarakanupacara Misa Kudus. Berlahkoor secara disiplin dan

Page 9: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 9/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   09

berkesinambungan, sertamengungkapkannya dalam MisaKudus merupakan pembinaannilai-nilai keimanan bagi siapapun yang melakukannya.

OMK Paroki St. JoannesBapsta, Parung telahmembentuk kelompok koorkaum muda yang diberi namaLauda Sion. Pasang surut anggotayang silih bergan merupakanperjuangan tersendiri bagi mKoor Lauda Sion. Kesibukan paraanggota yang sudah bekerja,

serta kesibukan belajar bagimereka yang sekolah/ kuliahmerupakan kendala dalampembinaan kaum muda.

Melalui tangan dinginAgusnus Indarto sebagaipelah dan dirigen, dan dikawaloleh Bapak Stef. Sugiartodari Seksi Kepemudaan,Tim Koor Lauda Sion telahmemperoleh kepercayaan untukmenyemarakkan misa-misapernikahan di beberapa Paroki.

Bahkan Paroki di luar wilayahKeuskupan Bogor.Busana bukan sekedar

hiasan yang membuat merekalebih tampan atau lebihcank. Mereka sepakat bahwabusana juga merupakan saranauntuk menanamkan nilai-nilaikedisiplinan serta percaya diri.Misalnya pada Misa Natal,mereka sepakat memilih kostumyang bersifat formal. Mereka pun

SAJIAN

UTAMA 

telah mulai menghaya perlunyadisiplin dalam berbagai kegiatan,termasuk bertugas koor.

KebersihanLingkungan

Pendidikan nilai-nilai yangdicanangkan dalam ProgramParoki 2015 melipu jugakepedulian kaum muda dananak-anak terhadap kebersihanlingkungan. Semangat untukmenjaga kebersihan padadasarnya merupakan penanamannilai-nilai pengembangan pribadiyang berdisiplin dan pekalingkungan.

Gereja tenda yang menyatudengan halaman tanpa sekat,serta lapak-lapak bagi wargasekitar untuk berjualanmakanan, menimbulkan sampah-sampah yang berserakan diberbagai sudut. Pastor Paroki,melalui homilinya terus-menerus menggaungkanperlunya pembelajaran disiplin

pada anak-anak, antara lain

terhadap kebersihan lingkungan.Gereja telah menyiapkan baksampah yang dirancang untuk

dikembangkan sebagai banksampah.

Pencanangan kebersihantelah dimulai tahun 2014ini memperoleh tanggapanyang bagus dari para pesertapenerima sakramen Krisma.Sebagian dana yang berhasilmereka disisihkan digunakanuntuk membeli bak-bak sampah.

Valentine DayTanggal 14 Februari

merupakan tanggal yangmemiliki ar khusus bagi kaummuda. Valenne day, demikianmereka menyebutnya. OMKParoki St. Joannes Bapsta jugaikut merayakan hari Valennetersebut. Seksi Kepemudaanikut mengawal acara tersebut.Misalnya Valenne Day tahun2015 ini. Mereka memberikanpembekalan nilai-nilai dalampergaulan dalam bentukceramah singkat bertema “ArCinta menurut Ajaran Katolik”.

Materi ceramah memberipencerahan bahwa tanpa kasihcinta takkan ada. Ungkapanyang berbunyi “cinta itu buta”  menunjukkan cinta yang tanpakasih. Dengan kasih cinta akanmemberikan kebahagiaan dankedamaian.

Oleh karena itu, kasih harussenanasa ada dalam cinta. RohKudus harus menjiwai cinta dankasih seseorang agar Bapa di

Page 10: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 10/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201510

SAJIAN

UTAMA 

surgamendengarkan dan

memberikan yang terbaik bagisiapa pun yang penuh kasih dancinta.

Selesai ceramah, acaradilanjutkan dengan berbagaipermainan hasil kreavitasmereka sendiri. Permainan ini

mampu membuat peserta salingmengenal dengan lebih baik,membuat mereka sadar akanperlunya teman.

Rencana kegiatanRD. Habel Jadera dari

Komisi Kepemudaan KeuskupanBogor pernah melakukan dialogdengan OMK keka berkunjungke Paroki St. Joannes Bapsta,Parung. Dia memberikan arahanstrategis dalam melakukan

kegiatan OMK yang berkualitasdan berkesinambungan.

Memang secara umum,kegiatan yang dirancang selaluterkendala kehadiran pesertadengan berbagai alasan yangdapat dimenger. Kesempatanberkegiatan hanya efekfdiselenggarakan pada Sabtumalam dan Minggu. Akibatnyaprodukvitas kegiatan juga

terbatas.Meskipun demikiansemangat untuk berkegiatanperlu selalu ditumbuhkan.

Menindaklanju hasilpertemuan dengan KomisiKepemudaan Keuskupan, OMKParoki St. Joannes Bapsta

merancang kegiatan nyata yangdapat dilaksanakan. Kegiatantersebut melipu doa RosarioOMK di bulan Mei, pelahanfotografi dan penyajiannyadalam media massa di bulanJuni, pelahan terkait menjadipribadi yang menarik dibulan Juli/Agustus. Di bulanberikutnya, Agustus/ September,mereka merencanakan pelahanMC dan Lektor. Kemudian ziarahke sembilan gereja/ gua Maria

di Keuskupan Bogor. BulanNovember/ Desember diisidengan lahan koor sebagaipersiapan tugas koor padaMalam Natal.

 Bina Iman

Bina Iman juga merupakankegiatan pendidikan iman yangberjalan run seap Minggu.Kegiatan ini ditangani oleh SeksiKarya Misioner. Saat ini murid-

muridsekolah yang dilayani

melipu murid TK: 5 orang,SD kelas 1 – 6: 79 orang, SMPkelas 7 –9: 32 orang dan SMUkelas 10 –12: 21 orang. Semuakegiatan dilakukan di bawahtenda. Gereja perjuanganatau Gereja tenda, sebut umatParoki. Walaupun para pesertaBina Iman mengerjakan lahan-lahan soal bermejakan bangkubakso, mereka tetap ceria.

Para peserta Bina Iman juga mendapat tugas koor diseap pesta Natal. Mereka jugaterlibat dalam kegiatan liturgis,agar penghayatan keimananmereka diperkuat. Semangat dankeceriaan selalu terpancar padaanak-anak Paroki St. JoannesBapsta ini, walaupun kegiatandilakukan di suatu tempat yanghanya beratapkan kerangka bajaringan tanpa selimut.

Relawan yang secara tulusmenjadi pengajar adalah paraguru sekolah umum dan relawanlain yang memang peduli padapendidikan anak.

Demikianlah gambarankegiatan paroki St. JoannesBapsta Parung. Semoga Tuhanmemberka. nFX Rahyono

Page 11: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 11/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   11

Kaum Muda Terpanggil UntukMelayani

SAJIAN

UTAMA 

  |   I-   P

Sabtu, 30 Mei 2015berlangsung acara

misa kaum muda dantalkshow dengan tema

“Kaum Muda Melayani”.

 Acara berlangsungdi Gereja ParokiSanto Markus, DepokTimur. Nampak hadir

sekelompok Orang MudaKatolik perwakilan dari

enam Paroki se-DekanatUtara Keuskupan Bogor.

Mereka berbaur bersama

umat Paroki St. Markus.Ekaris dipimpin

RD. Yohanes Driyanto,

didampingi RD. Antonius DwiHaryanto (pastor paroki St.Markus), RD. Habel Jadera(Komisi Kepemudaan KeuskupanBogor), RD. Yusnus Joned(Komsos Keuskupan Bogor),dan RP. Anton Sahat Manurung,OFM.

Ekaris merayakan HariRaya Tritunggal Mahakudus iniberlangsung khidmat, meskipundalam pengantar dan homilinyaRD. Driyanto memberikancandaan khasnya. Berkali-kaliumat dibuat tertawa segar.

Penjelasan mengenai AllahTritunggal diramu dengan ceritapengalaman dari berbagaipertanyaan yang ditanyakankepada dia. Semuanya dijawabdengan jawaban ringan yang

memudahkan umat untukmenangkap uraiannya. Berkali-kali beliau juga menekankan soal

keberanian untuk “Percayadan Sea” sebagai modal atas jawaban dari Allah yang selalumencintai dan mengasihi.

Sebelum akhirperayaan Ekaris, RD. Antonmengungkapkan apresiasinyaatas kegiatan ini. Dia berharap

semua yang hadir secara khususmampu menjadi pendorongdan semangat bagi rekan yanglain. Beliau juga menyampaikanucapan terima kasih kepadaparoki-paroki yang mengirimkanutusannya, serta para imam yanghadir dalam perayaan tersebut.

Peran TertentuSetelah Ekaris, kegiatan

dilanjutkan dengan talkshow  dan pentas seni di aula paroki.

Kemasan talkshow yangdirancang seperacara

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   11

Page 12: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 12/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201512

SAJIAN

UTAMA 

  X   --MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201512

“Ini Talkshow” di salah satusiaran televisi ini membuat acaradak kering dan membosankan.

Sebagai tamu talkshow,dihadirkan RD. Driyanto dansalah satu aktor antagonissinetron Indonesia FairlyWa mena (Eyi), dia adalahumat paroki St. Markus.

Sehubungan denganpertanyaan mengapa kaummuda harus melayani, denganpenuh canda RD. Driyantomemaparkan bahwa ada perantertentu yang sepernya sudahdirancang Allah. Itu harusdijalankan kaum muda danmungkin dak bisa dilakukanorang lain. Maka “keka kitasekarang ada disini, sebenarnyamemang dalam rangkarangcangan Allah itu”, katanya.

Lebih lanjut beliaumenjelaskan: “Karena manusiadiciptakan, maka dia hidup danmemiliki peran untuk melayanisehingga ada pekerjaan tertentuyang harus diselesaikan. Padaprinsipnya, karena manusiaitu ‘homo socius’, maka adakeinginan

mendasar darinya untukbisa melayani sebab ia hidupbersama orang lain.”

RD. Driyanto menganjurkankaum muda untuk bisamemiliki keseimbangan dalammempersiapkan masa depannya.Pendidikan sangat penng,tetapi penng juga bersosialisasidengan teman-teman sebagaiajang belajar dan membiasakandiri hidup bersama sesamanya.Hal ini menjadi bekalmenyiapkan mental menghadapidunia kerja yang pasnyaberhubungan dan berhadapandengan orang lain juga.

Sedangkan Bang Eyimembagikan pengalaman masalalunya keka belum menjadibagian dari gemerlapnya duniaars. Ia sebenarnya rindu bisamenyanyi bersama teman-temanmuda yang tergabung dalamkoor sehingga bisa melayaniperayaan Ekaris. Dia mengajakkaum muda untuk dakmelupakan dan menyia-nyiakanorangtua semaksimal

mungkin. “Kita harus mampumelayani orangtua,” katanya.

Janganlah pengalamannya

bersama ibunya juga dialamioleh kaum muda yang lain,karena itu sangat menyakitkan.Selain itu, Bang Eyi mendorongkaum muda untuk menjauhinarkoba, karena itu akanmenghancurkan hidup dan masadepan.

Di sela-sela talkshow,perwakilan parokimenyumbangkan atraksi-atraksidi pentas seni yang sangatmenghibur. Talkshow  dan pentasseni ditutup dengan pembagianhadiah, kenang-kenangan danpenampilan ‘flashmob’  dariparoki St. Thomas, Kelapa DuaDepok. Acara ini memancingseluruh OMK yang hadir untukbergoyang bersama.

“Marilah OMKmenghadirkan berkat bagisesama di sekitar kita”. nRD.

Yustinus Joned S

Page 13: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 13/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   13

UMAT

BERBICARA 

Belum Betul-Betul 

Katolik 

Beberapa waktu yang lalu,saya pernah membacasebuah tulisan di sebuah

website. Saya lupa namawebsitenya, juga namapenulisnya. Tapi isinya masihmelekat di benak saya sampaihari ini. Kira-kira isinya begini:

Awal tulisan berbunyi“Ia menjenguk ke dalam, danmelihat kain kapan terletakdi tanah; akan tetapi ia dakmasuk ke dalam.” (Yoh 20, 5)

IA disini saya dak tahu.Tapi pas IA adalah salah satumurid Yesus. Ia datang kemakam bersama Petrus setelahmendengar informasi dari MariaMagdalena. Bahkan IA berlarilebih cepat dan lebih dahulusampai di makam. Tetapi IAhanya menjenguk ke dalam danmelihat kain kafan tergeletakdi tanah. IA dak masuk kedalam untuk melihat dengan jelas, meneli dengan cermatdan memahami apa yang telahterjadi.

Selanjutnya si penulismenyatakan “dak masuk kedalam” juga berar tetap beradadi luar, hanya memandangdari kejauhan. Seharusnyasebagai murid Kristus IA dakboleh bersikap demikian. Iaharus masuk ke dalam untukmengetahui secara persis apayang terjadi.

Kejadian inilah yang masihmelekat di benak saya, menjadirenungan saya pribadi sampaihari ini.

Persoalannya begini. Apayang dialami oleh murid (IA)di atas ini mungkin bisa terjadipada murid yang lain, termasuk

saya yang telah dibaps menjadianggota Gereja. Seper diketahuisakramen Baps adalah pintumasuk ke dalam Gereja.

Nah, saya pikir, banyakmurid (kita) masih berada atauberhen di pintu masuk. Mereka,termasuk saya, hanya menjengukke dalam sudah merasa cukupatau bahkan puas. Banyak muridbelum mau ‘masuk ke dalam’,yakni berusaha memahamisecara utuh dinamika dankehidupan Gereja.

Mereka masih berada dalambatas ‘periferi’ atau merasa

puas hanya dengan melihat danmengama dari jauh. Banyakmurid ‘dak mau masuk ke

dalam’ dengan berbagai alasan,seper: takut diomongi orang,dak mau ribet, dak punyawaktu atau banyak alasan lain.

Padahal saya tahu persisbahwa banyak hal yang masihasing, banyak hal yang belumdiketahui dan dipahami secarabaik. Banyak pribadi belumdikenal dan diakrabi sebagaiteman seperjalanan menujuBapa. Akibatnya, kehidupankomunitas terasa formal dan jauh dari kehangatan sebuahkeluarga. Inilah kesan saya.Paling tIdak bisa dikatakan sayabelum betul-betul menjadikatolik.

Namun, beberapahari kemudian, muncul lagi

Page 14: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 14/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201514

UMAT

BERBICARA 

pertanyaan “apakah saya betul-betul belummenjadi katolik” hanya karena ‘dak masukke dalam’? Pertanyaan ini saya kaitkan dengan

pengalaman saya beberapa waktu yang lalusebagai salah seorang pengurus Dewan Paroki.Saat itu seluruh waktu dan pikiran saya curahkanuntuk melayani umat di Paroki tersebut. Bersamapengurus lain kami selalu berpikir/berusahameningkatkan pelayanan dan memajukan Gerejakami.

Hal itu sangat berbeda dengan pastor Parokiyang menggankan pastor Paroki saya yang lama.Pastor Paroki yang baru ini justru “melarang”saya untuk “masuk ke dalam”. Memang dia dakpernah mengatakan langsung pada saya. Tapi daribeberapa sumber saya memperoleh informasibahwa pastor tersebut “dak senang” kalausaya “masuk ke dalam”. Arnya janganlah sayadilibatkan dalam kegiatan Gereja apa pun. Apaalasannya, saya dak pernah tahu dan dak pernahdiberitahu. Demikian juga halnya dengan merekayang dulu pernah sama-sama menjadi pengurusDewan Paroki.

Memang seap pastor punya kebijakan sendiridalam memimpin sebuah Paroki. Seap pastorpunya gaya dan cara sendiri dalam memimpinsebuah paroki. Dia punya hak, wewenang dantanggungjawab dalam memimpin sebuah Paroki.

Dalam kondisi seper yang saya alami diatas, apakah saya masih termasuk dalam kategori“dak masuk ke dalam” atau “dak mau masuk kedalam”?nNama dan alamat diketahui Redaksi.

Saya semakin senangdengan majalah Mekar

Keuskupan Bogor yangsudah semakin sadar akanadanya perubahan danpekembangan peradaban danteknologi yang semakin harisemakin laju. Bahkan bisadikatakan semakin kencang.

Karena itu arkeldan tulisan harus terus

di’upgrade’ . Tampilannya sudah ‘oke’, berbeda sekalidengan penampilan sebelumnya. Mantap....

 Johanna Ruslan – Depok 

Terima kasih. – Red.

Tampilannya “OKE’

Ksaptsd

Page 15: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 15/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   15

SUARA 

GEMBALA 

Seminari adalah sebuahtempat pendidikan paracalon imam. Gereja

mengajarkan bahwa pendidikanseminari ini diperuntukkankaum pria, karena hanya kaumpria yang bisa menjadi imam.Pendidikan ini memberikansebuah wahana pengolahanhidup yang integral antara imandan akal budi.

Demikian kiranya PausYohanes Paulus II menekankandua pilar dalam seruannya “Fides

et Rao”. Memang seruan Pausini bukan ditujukan semata-mata kepada pada seminaris,namun juga kepada umatkatolik seluruhnya. Seminaribisa mengaplikasikannya dalamkehidupan pendidikan.

Perkembangan zaman selaluditandai dengan aneka macamperubahan. Dengan sendirinyapendidikan seminari ikutterimbas di dalamnya. Banyakpendapat memberikan analisanyaterkait berkurangnya jumlah ataupeminat masuk seminari. Innyadunia modern atau teknologitelah menyeret manusia danpendidikan seminari menjadi‘dak menarik lagi’.

Memang akan sangatmudah memberikan sebuahanalisa dengan pemikiran sebabakibat. Namun pendidikanseminari bukan soal sebabakibat. Persoalan hidup seminarisebetulnya lebih dari sekedarhubungan sebab akibat.

Data menunjukkan sekalipunpeminat seminari banyak, yangsampai pada tujuan hanya 10%.Ini menandakan bahwa teknologibukan satu-satunya penyebab

Panggilan Jadi ImamMasih Ada

menurunnya panggilan menjadiimam.

Empat unsurPendidikan seminari

sebetulnya mencakup berbagai

sudut ilmu demi mencapaisebuah keutuhan dankeseimbangan calon imam.Ibarat sebuah mobil yang dakhanya terkait asesoris kendaraan,tetapi juga perangkat mesin yangbaik. Keka semuanya imbang,maka kendaraan itu akanberjalan dengan baik, menarikuntuk dilihat, dan nyamandikendarai.

Ada empat unsur yangterkait dalam pendidikanseminari. Keempat unsuritu adalah: bonum, verum, pulchrum, dan sanctum.

Bonum berhubungandengan unsur baik dan buruk.Ini menjadi wilayah pendidikanmoral. Pendidikan seminarisecara khusus harus membentukkehidupan moral yang baik.Sedaknya kearifan menanganipersoalan dunia yang mulai

semrawut ini bisa diurai denganpendekatan moral.

Verum  terkait urusan benaratau salah. Hal ini sering kalidikonsepkan dalam persoalanpemikiran atau bergulat denganakal budi. Akal budi menjadisebuah pilar atau pisau bedahuntuk memahami sebuahpersoalan. Pemikiran menjadidominan keka berhadapandengan dunia sekitar termasukdalam percaturan kehidupansehari-hari. Dominasi akalbudi ini diharapkan mampumenciptakan sebuah terobosanpemikiran yang baik dan benardalam sebuah peradapanmodern, terutama menghadapikemajuan teknologi. Olehkarena itu, pendidikan seminariharus mengarahkan akal budiyang sehat sehingga mampumemberikan kontribusi secaramaksimal.

Pulchrum adalah wilayahyang bergulat dalam keindahan.Manusia diberi rasa untukmenelaah dunia itu baik adanya.Keindahan alam semestatermasuk keindahan manusia itusendiri bisa ditelaah dalam duniaini. Bisa jadi penalaran (verum) akan berbenturan danganpulchrum. Indah dak dapatdinilai benar atau salah. Indahadalah sebuah ungkapan indradalam sebuah rasa yang kadangmelebihi apa yang dipikirkanakal budi. Pendidikan seminariharus memberikan ruang kepadaseminaris dalam mengolah rasa,seper musik, seni suara, drama,olah raga, atau tulis menulis.

Sanctum menekan sisireligiusitas manusia. Alam

RD Nikasius Jatmiko

Page 16: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 16/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201516

SUARA 

GEMBALA 

secara esteka bisa dipahamisebagai sebuah keindahan.Dari sisi sanctum, keindahan

itu adalah eksistensi Tuhansendiri. Keindahan itu adalahpancaran Tuhan sendiri. Tuhansangat berperan dalam regulasialam semesta. Hidup manusiamenjadi seimbang karena relasiantara antara Allah dan Manusiaserasi. Pendidikan seminariharus memberikan sebuah porsiyang lebih terkait pendidikaniman yang mengarah kepadakekudusan Dengan kata lain, sisireligiositas harus diolah secara

matang.

Fides et RatioPaus Yohanes

mempersingkat keempat unsurdi atas menjadi Fides et Rao. Dalam hal ini Paus nampaknyalebih menekankan sebuahdikotomi antara dua sisi yangsering kali bertabrakan didunia ini. Paus mengingatkanbahwa kedua pilar itu dakbisa dipisahkan karena Tuhan

menciptakan keduanya adadalam diri manusia. Manusiaharus mengembangkankeduanya itu secara seimbang.Bonum, Verum, Pulchrum danSanctum tetap harus dihidupkandalam dua pilar besar itu.

Kemampuanmenggabungkan dua sisi inimembutuhkan sebuah prosesyang panjang dan dak bisa serta

merta muncul dengan sendirinya.Sering kali proses keduapilar ini pincang. Akibatnya

muncul kedakseimbanganantara iman dan akal budi.Kedakseimbangan ini menjadipemicu kedakharmonisankehidupan manusia secaramenyeluruh.

Kiranya pendidikan seminariharus menyeimbangkanantara dua sisi ini menjadiintegral. Keka kedua itu dakseimbang sering kali manusialebih memutuskan untukmeninggalkan percaturan

pendidikan seminari. 

Pendidikan SeminariPanggilan hidup menjadi

imam masih ada. Sedaknyapendidikan seminari masihberlangsung sampai sekarang.Dari sisi jumlah peminatmemang mulai menurundibandingkan jaman dulu.Jaman dulu pendidikan umummasih sangat terbatas. Dalamhal ini pendidikan seminari

memberikan sumbangan sangatberharga kepada umat.

Zaman sekarangbermunculan aneka pendidikan.Umat memiliki banyak pilihan.Jumlah pendidikan seminari juga bertambah. Pendidikanseminari mulai menyebar.Konsekwensinya jumlahpendidikan di sebuah seminaritertentu sepernya menurun.

Namun jika dikalkulasi secaramenyeluruh, masih banyakpula peminat dalam pendidikan

seminari.Tantangan di era globalisasi

ini menjadi refleksi jugaterhadap pendidikan seminari.Mampukah seminari bersaingdan memberikan pendidikanyang lebih? Masihkah seminarimenarik, atau masihkah seminarimemberikan sebuah harapanmenjadikan manusia integral?Keka peminat seminari masihada berar seminari masihada gaungnya. Tuhan masihmembuka panggilan bagiumatnya.

Pada sisi lain, pendidikanseminari itu juga terpengaruhpendidikan keluarga. Jarangsekali keluarga jaman sekarangyang memperkenalkanpendidikan seminari kepadaanaknya. Pada umumnyaorangtua mengarahkanpendidikan anak-anaknya ketempat lain demi masa depanmereka. Semangat mewartakanuntuk memperkenalkanseminari sudah mulai luntur.Akibatnya anak-anak sekarangdak terbekali dengan baikuntuk masuk seminari. Bahkantragisnya, ada banyak anak yangdak tahu apa itu pendidikanseminari.

Jadi tugas pendidikanseminari bukan hanya tanggung jawab para pendidik di seminari.Kelangsungan seminaritergantung dari keluarga pula.Keka keluarga memperkenalkandengan baik sejak dini, makakelangsungan pendidikanseminari akan terus berkembang.Sebaliknya jika keluarga dakpernah lagi memperkenalkanpendidikan seminari, bisa jadisaat itulah dak ada calon imamlagi. Keluarga menjadi pilaryang penng untuk melanjutkanpendidikan seminari.n

Page 17: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 17/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201517

RUANG

KONSULTASI

Pertanyaan:

Saya seorang remaja yang belum

 pernah berpantang karena dak

menger peraturan dan usia

wajib untuk mulai berpantang.

Selama ini dak ada yang

membimbing saya. Saya baru

mengetahui bahwa berpantang

dimulai pada hari Rabu Abu.Saya sangat menyesal dan sedih

baru mengetahui kewajiban

tersebut hari ini. Dan jika saya

memulai berpantang pada hari

ini bukankah sudah terlambat.

 Jadi apa yang harus saya

lakukan? 

Chatarina

Jawaban:Dalam website Keuskupan

Bogor, RD Habel Jaderasudah memberi tanggapanatas pertanyaan Anda. Bunyiselengkapnya demikian: Rahmatpertobatan dak pernah adabatas waktu. Karena itu, dakpernah ada kata terlambat.Bersyukur karena andasudah mengetahui maknapertobatan katolik (walaupunagak terlambat). Mulailahmembiasakan diri menjalaniTOBAT secara katolik sejak saatini. Pertobatan katolik ditandaidengan ga hal: pertama: DOA,kedua: pantang dan puasa, sertakega: ndakan amal kepadasesama.

Majalah Mekar edisi April2015 juga memuat sebuahulasan panjang lebar mengenaiberpuasa. Judul tulisan itu:SUNGGUHKAH GEREJA KATOLIKBERPUASA? Dalam tulisan iniRD Christophorus Tri Harsono

Tidak Ada Kata

Terlambatmenjelaskan ar puasaberdasarkan berbagai ayatdalam Kitab Suci. Bahkan diamenyatakan ada ga jenis puasa,yaitu puasa fisik, puasa rohanidan puasa ban rohani. Selamahidup-Nya, Yesus menjalani kega jenis puasa tersebut.

Selanjutnya Romo Trimengungkapkan kekhasandan keunggulan puasa GerejaKatolik. Selengkapnya demikian:Kekhasan dan keunggulan puasaGereja Katolik adalah adanyakegiatan pantang. Kegiatanyang sebenarnya sukar untukdilakukan ini melengkapi puasaguna mendapatkan rahmatspesial dari Allah sendiri. Iniberar orang yang berpuasaharus menyangkal diri,memanggul salib, dan melawandunia. Secara kongkrit, dalampantang, kita harus memerangikebiasaan mendewakanperut, mencari kenikmatanlibido, memerangi kebiasaan jahat, buruk, dan dosa. Juga

memerangi kesombonganatau nggi ha, keminderan,ketakutan, kekurangan iman,

merasa diri paling benar dansuci, serta egoisme manusia.Semuanya sangat membutuhkanpuasa untuk penyembuhan,pengampunan, mohon belaskasih dan rahmat Allah.

Jadi puasa menurut GerejaKatolik sungguh-sungguh dalam,agung, berat, dan berkualitas.Puasa bukanlah tujuan danbukan akhir dari semua. Puasafisik merupakan awal, sarana, jalan, atau cara. Berpuasa eratkaitannya dengan kerelaan dankesadaran, bukan soal aturandan waktu-waktu tertentu.Bukan pula soal sah atau dak,batal atau dak, ada pahala ataudak. Hasil terpenng adalahkeinginan atau kemauan untukberbagi dan melayani. Kitamelakukan puasa dengan tujuankeselamatan manusia, bukanuntuk kemuliaan Allah.

Dengan demikian dak adakata terlambat bagi orang katolikuntuk berpuasa dan berpantang.Surat Gembala Prapaskah UskupBogor pun menganjurkan umatkatolik untuk melaksanakanpuasa dan pantang sepanjangtahun, bukan hanya menjelangPerayaan Paskah.nRedaksi

    F   o    t   o    i    l   u   s    t   r   a   s    i   :    D   a   r    i   u   s    A    R

Page 18: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 18/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201518

SAJIAN

KHUSUS

SeruanPertobatanEkologismy Lord) ini diambil dari seruansanto Fransiskus dari Assisiberjudul “Terpujilah EngkauTuhanku” dalam “Kidung SaudaraMatahari atau Puja-pujianMahkluk-makhluk ciptaan”.

Menyir penghayatansanto Fransiskus dari Assisi,

Paus mengajak kita semuauntuk memandang ibu bumi inisebagai “saudari, rumah kitabersama”. Sebagai saudari, kitamesnya berbagi kehidupan danmemuji keindahan ibu bumi iniyang lengannya terbuka lebaruntuk memeluk kita semua.Hendaklah kita jangan lupabahwa kita berasal dari tanah.Badan jasmani kita dibentukdari elemen-elemen bumi,kita menghirup udara bumi

dan menikma kehidupan dankesegaran dari air yang dialirkanoleh ibu bumi ini.

Paus mengingatkan kitaakan prilaku manusia terhadapibu bumi ini. Bumi perwidiperlakukan secara semena-mena, dieksploir, diporak-porandakan. Semuanya itudisebabkan oleh keserakahanserta arogansi dan rendahnyarasa menghorma manusiaterhadap saudarinya, ibu bumiini.

PertobatanEkologis

Menghadapi ndakankeserakahan dan arogansimanusia terhadap saudarinyaibu bumi, Paus mengangkatkembali seruan atrakf santoYohanes Paulus II agar manusiamelakukan “PertobatanEkologis”. Kita diajak untuk

Para imam, bruder, susterserta kaum pria-wanita,orang muda dan dewasa,

anak-anak di seluruh wilayahKeuskupan Bogor!

Selamat berjumpa. Semogakami menjumpai saudara-saudarisekalian dalam suasana hayang dipenuhi oleh sukacita Injil.Perjuangan hidup hendaklahdak menggerus energi posif

dari nurani kita semua.Dalam konteks mewujudkan

spirit hidup “Senre cumEcclesiae Chris”, saya mengajaksaudara-saudari sekalianuntuk bersama menyimak,merefleksikan dan mewujudkandalam hidup isi Ensiklik terbaru,yang dikeluarkan di Vakantanggal 18 Juni 2015. Ensiklikarnya surat Paus sebagai UskupRoma dan pemimpin GerejaKatolik dunia, yang berisi ajaran

Sri Paus mengenai iman dankesusilaan.

Ensiklik ini berjudul “TERPUJILAH ENGKAU (TUHAN):MEMELIHARA RUMAH KITABERSAMA” (LAUDATO SI, ONCARE FOR OUR COMMONHOME). Ensiklik ini terdiri atasenam bab: (1) Apa yang sedangterjadi pada rumah kita bersamaini (Ibu Perwi); (2) Injil tentangAlam Ciptaan Tuhan; (3) Akar

manusiawi dari Krisis Ekologis;(4) Ekologi yang utuh (integral);(5) Garis Kebijakan Pendekatandan Tindakan-ndakan konret(program-program);  (6

Pendidikan dan spiritualitasEkologis.

Pertanyaan dasar yangmenjadi jantung dari Ensiklikini ialah “Bumi macam apayang hendak kita wariskankepada generasi baru sesudahkita hidup, kepada anak-anakyang sedang bertumbuh?”.Pertanyaan ini menyentuhmakna eksistensial hidup ini dannilai-nilai sosial dari hidup itusendiri.

“Apa tujuan hidup kita didunia ini”, “apa maksud daripekerjaan dan usaha-usaha kita”,“apa yang dunia butuhkan darikita”, merupakan serangkaianpertanyaan dasar yangdisuguhkan. Paus berkeyakinanbahwa panggilan memeliharalingkungan hidup dak bisaterlepas dari bagaimana manusiamemberi makna dan caramanusia melaksanakan hidupnyadi bumi perwi ini.

Kenangan akanSanto FransiskusAssisi

Dalam menyusun ensiklikini, kami berkeyakinan bahwaPaus Fransiskus mengenangkanspirit iman santo Fransiskusdari Assisi berkaitan denganpandangannya terhadap makhlukciptaan Tuhan. Nama ensiklikLaudato si (Praise be to you,

Page 19: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 19/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   19

SAJIAN

KHUSUS

berbalik, memutar haluan,“mengubah pola pikir danpola berndak kita” sebagai

penghuni ibu perwi masa kini.Pola pikir dan berndak baruperlu dikumandangkan. Polabaru itu berkenaan dengan “caralebih memandang keindahandan rasa tanggung jawab kitauntuk melestarikan rumahkita bersama ini”, dari padamengeksploitasi habis-habisan isiperut bumi dan menghilangkankeindahan “saudari” kita ini.

Energi posip Ensiklik ini:secercah harapan yang kian

membesar. Sentuhan humanisensiklik ini melekat pada karakterpribadi Paus Fransiskus, pencetussurat apostolic “EvangeliiGaudium”. Kesegaran hiduppenuh sukacita injili ditampilkan.

Paus menegaskanbahwa ditengah hiruk pikukpemerkosaan terhadap ibubumi yang dilakukan saudara-saudari manusia tamak, arogan,sesungguhnya ada secercahharapan. Tidak sedikit saudara-

saudari manusia di planet inimempunyai jiwa serta semangatmemelihara ibu bumi, rumahkita bersama ini. Dimana-manaberkecambah dan bertumbuhsubur kesadaran di kalanganmanusia berha baik untukmemperhakan lingkungan,menjaga alam, memelihara air,menumbuhkan pohon-pohonan,mengatasi polusi udara.

Pengakuan akan realitasposif ini menjadi bagianintrinsik dari ensiklik ini.Mengakui kenyataan ini,Paus Fransiskus menegaskan:“Kita manusia ini mempunyaikemampuan untuk melahirkanndakan yang posif terhadapibu bumi, walau dak disangkalada juga anak manusia yangberndak semena-menaterhadap saudari ibu bumi.Marilah kita memilih untukmengembangkan kemampuan

posip pada diri kita. Inilahsaatnya kita ‘memulai lagi’berndak dalam semangat

‘pertobatan ekologis’.

Dialog ekumenisEnsiklik ini bermuara

pula pada in hidup manusiasebagai makhluk relasional,yakni perjumpaan. Periswaperjumpaan antar manusiaditempatkan selaras denganperhaan untuk memeliharaibu bumi. Paus Fransiskusmengalamatkan ajarannya inipertama-tama tertuju kepada

umat katolik.Beliau mengingatkan:

“Sadarilah tanggung jawab kitaterhadap alam ciptaan Tuhandan kewajiban mereka terhadapalam semesta dan Pencipta.Pelaksanaan tanggung jawab dankewajiban ini merupakan bagianintegral dan esensial dari hidupberiman”.

Tetapi Paus Fransiskusmengarahkan pandangannyaterhadap sesama umat manusia

yang mendiami planet bumiini. Diakuinya bahwa adagerakan-gerakan pemeliharaanibu bumi yang dimotori olehGereja-gereja Kristen lainnyadan juga umat beragama lain.Diakuinya pula instusi, yayasan-yayasan kemanusiaan yangmengutamakan penyelamatanibu bumi.

Menyadari realitas yangmenggembirakan ini, PausFransiskus mengajak kita sekalianuntuk meningkatkan gerakandialog antar umat manusiadengan fokus pada spirit“Laudato si, memelihara rumahkita bersama”.

Dapur Kita BersamaSeruan ‘pertobatan ekologis’

Paus Fransiskus melalui ensiklikini tentu merupakan energi barubagi kita semua penghuni tataranSunda. Masyarakat Bogor melalui

program ‘Sejuta lubang bipori’yang dicanangkan oleh HarianRADAR BOGOR merupakan

salah satu menu di dapur rumahkita. Program ini bertujuan‘menghargai’ karunia ‘saudariair’, menghormanya dengancara ‘menyalurkannya kembali’ke dalam rahim ibu bumi. Maka,kandungan ibu bumi disuburkankembali.

Gerakan sporadis yangdilakukan TK Mardiwaluya dalamkerjasama dengan Lions Clubtahun 2014 berupa penanamanpohon-pohon di areal Taman

Safari Cisarua adalah percikangerakan memelihara rumah kitabersama. Beberapa tahun yanglalu paroki santo Paulus Depokpernah mengadakan perlombaan‘memperindah’ lingkungangereja paroki. Perlombaan inidilakukan oleh semua lingkunganyang ada di paroki ini. Demikianpula himpunan sekolah-sekolahkatolik sekeuskupan Bogor (MPKBogor) pernah mencanangkanprogram “Go Green School”.

Tetapi pencanangan itu masihperlu dindaklanju.Menanggapi seruan Paus

Fransiskus, kami mengajakseluruh umat Keuskupan Bogoragar melakukan program“Go Green Parishes”  sebagaiwujud konkret dari ‘pertobatanekologis’ kita. Kerja bersamaumat beriman Kristen lainnyadan umat beragama lainnyadingkatkan. Karena itu,kerja bersama komisi JPICKeuskupan dengan komisi HAKKeuskupan, FMKI dan paroki-paroki, sekolah-sekolah perludiimplementasikan. Lahirnyagerakan-gerakan konkretyang kreaf dan baru akanmewujudkan spirit hidup ‘Senrecum Ecclesiae Chris’.Shalom.

Bogor, 24 Juni 2015Mgr. Paskalis Bruno Syukur,OFM

Page 20: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 20/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201520

KHABAR

DEKENAT

Selasa, 9 Juni 2015 DekanatUtara Keuskupan Bogormengadakan rekreasi

bersama ke Pantai Anyer, Banten.Acara diiku oleh Para Imam,Frater, Seksi Rumah TanggaParoki, karyawan dan seluruhkeluarga karyawan. Kegiatanyang diadakan seap 2 tahunsekali ini dipersiapkan oleh parafrater yang bertugas di wilayahDekanat Utara. Rombongandengan 3 Bus dibagi dalam 3kloter pemberangkatan, yaitu:Rombongan Paroki St. Thomas,St. Markus, dan St. Mausberangkat dari Gereja St. Thomas

Kelapa Dua; Rombongan ParokiSt. Herkulanus, St. Paulus danKomunitas OFM Transitusberangkat dari Gereja St. Paulus;sedangkan Paroki St. MaasCinere dengan rombonganterbesar berangkat dari lokasigerejanya.

Mulai pukul 05.00,rombongan sudah bersiapmenuju lokasi acara. Tepatpukul 05.50 bus berangkat dari

Berekreasi Untuk MemotivasiPelayanan Gereja

ga lokasi berbeda. Dalamperjalanan, rombongan sudahmulai menunjukkan keakrabandengan candaan hangat antarimam dan para karyawan. Hariini memang menjadi saat untukmeninggalkan runitas harian.Hari ini adalah kesempatanuntuk mengolah kembalimovasi pelayanan di seputarpastoran gereja masing-masingparoki se Dekanat Utara.

Pukul 08.55, rombongandari Paroki St. Maas Cineresudah ba di lokasi acara, yaituHotel Jayakarta-Anyer, Banten.Mereka berkemas sambilmenunggu rombongan yanglain. Pukul 09.20, rombonganBus dari lokasi St. Thomasmemasuki areal parkir, disusulrombongan bus dari lokasiSt. Paulus. Pukul 10.00, acaradimulai dengan doa pembukadan sambutan dari RD. LuciusJoko. Beliau menyampaikanucapan terimakasih kepada parafrater yang telah mempersiapkanacara ini. Selain itu, beliaumenyampaikan kepada peserta

dari ap paroki bahwa acaraini merupakan sarana bagikita untuk membangun danmenumbuhkan persaudaraan.RD. Joko berharap, semogamelalui acara ini, kita semuamengalami sukacita, sehinggahal ini bisa kita bawa terusdalam tugas dan karya yangTuhan percayakan kepada kita ditempat masing-masing.

Setelah acara pembuka,kemudian dilanjutkan denganberbagai kegiatan, seper:pembagian bingkisan; permainankelompok, pertandinganantar paroki, makan siangbersama, pembagian hadiahdan bikisan lain hasil dari

menjawab Quiz.

Pukul 16.10,acara ditutup dengan doa danfoto bersama. Nampak seluruhpeserta puas dengan kegiatanyang telah diiku. Pukul 17.30akhirnya seluruh rombonganmeninggalkan lokasi kegiatan.Meskipun terlihat lelah, semuapeserta senang dan berharapkegiatan ini akan terus menjadiagenda tetap Dekanat UtaraKeuskupan Bogor.nRD. Y. Joned S

Page 21: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 21/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   21

KHABAR

DEKENATKHABAR

DEKENAT

Misa Acies Legio Mariae Komisium Bintang Timur,Bogor dilaksanakan pada

bulan Maret lalu di Kapel MariaFama, Bondongan-BogorSelatan. Mgr. Paskalis BrunoSyukur OFM berndak selakuselebran utama, didampingi RD.Markus Lukas (Pastor Paroki St.Fransiskus Asisi, Sukasari-Bogor),RD. Agusnus Deddy Budiawan(Pemimpin Rohani KomisiumBintang Timur, Bogor) dan RD.Jimmy Jackson Rampengan(Pemimpin Rohani PresidiumRatu Para Rasul, Sukabumi). KoorPresidium Seminari Stella Maris,Bogor ikut memeriahkan misatersebut.

Doa Tesera dan DoaBeafikasi Frank Duff (pendiriLegio Mariae) mengawalimisa tersebut. Tema yangdiangkat adalah: “Legio Mariaemembangun keluarga dalamterang kasih Kristus” . Sebanyak175 legioner menghadiri misa.

Saat homili, Mgr. Paskalis

Membangun Keluarga DalamKasih Kristus

menjelaskan bahwa pada zamandahulu orang-orang berjanji seakepada Allah dan Allah berjanjiuntuk menjaga dan membawamereka ke tanah perjanjian. Katakunci yang bisa direnungkan disini adalah janji atau perjanjian.Allah mengadakan perjanjianyang diikat dengan sumpah sea.

Kita juga pernahmengucapkan janji, yaitusaat dibaps, saat menerimaSakramen Penguatan, SakramenPerkawinan, Sakramen Tahbisanatau saat mengucapkan kaul.Pada waktu dibaps, kita berjanjihanya percaya kepada Allahdan akan mengiku-Nya. Bilayang dibaps masih kecil, makaorangtualah yang membuatperjanjian dengan Tuhan.Orangtua menyerahkan anaknyakepada Tuhan dan berjanji untukmengajarkan jalan Tuhan kepadaanak itu.

Sakramen Penguatan,Sakramen Perkawinan, danSakramen Tahbisan merupakan

sakramen yang menegaskankembali janji yang pernah kitaucapkan saat dibaps. Makabenarlah bila kita dikatakan umatperjanjian.

Bunda Maria sebagaipelindung Legio Mariaee adalahwujud seorang pengucap janji.Perjanjian dibuat saat BundaMaria diminta untuk menjadi IbuTuhan. Bunda Maria menyatakankesediaanya melalui ucapan,”Terjadilah padaku menurutperkataan-Mu.” Bunda Mariamemenuhi janjinya dan tetapsea sampai di kaki salib Yesussendiri.

Legio Mariae berartentara Maria. Oleh karenaitu, legioner  haruslah sepertentara-tentara yang bertempuruntuk menguasai kejahatan.Allah sendiri menggenapi janji-Nya dengan mengutusPutra-Nya untuk disalibkan danmenyelamatkan kita semua.

Kita juga mengenal islahLan per Mariam ad Jesum:

Page 22: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 22/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201522

KHABAR

DEKENATKHABAR

DEKENAT

melalui Maria kita sampai padaYesus. Seper Maria, kita punharus mengenal dan melayani

Yesus, bahkan membesarkan-Nyadi dalam ha kita.

Cinta kasihBagi kita orang Katolik,

beriman berar percaya danmeninggalkan kepennganpribadi demi Yesus. Berimandak hanya menjalankankewajiban, tetapi jugamengamalkan nilai cinta kasih,keadilan, dan kebenaran. Olehkarena itu, kita perlu mencaritahu dari mana cinta kasihberasal.

Cinta kasih itu berasal dariYesus, kita mengenal Yesusmelalui Kitab Suci. Oleh karena

itu, orang Katolik mau membacakitab suci supaya bisa benar-benar mengenal Yesus. Jikalegioner benar-benar mencintaiYesus, maka legioner  harusmembuka dan membaca kitabsuci. Dengan membuka kitab sucikita jadi mengenal Yesus melaluisumber yang tepat. Inilah yangmenjadi dasar pengucapan janjikeseaan kepada Bunda Mariadan Yesus.

Dengan mempercayaipribadi Yesus, maka kitaakan mengenal, percaya

dan mengandalkan Yesus.Hal ini menjadi bagian daripembaharuan di Keuskupan

Bogor yaitu menjadi umat yangsungguh-sungguh mau mengenalpribadi Yesus, mengandalkanYesus dan mau dibentuk seturutkehendak-Nya. Kita bukansekedar manusia biasa, tapimanusia yang menerima hidupdan roh Kristus dalam diri kita.

Homili dilanjutkan denganpengucapan Janji Legio secarapribadi, ”Aku ini milik-Mu YaRatu dan Bundaku, Segalamilikku adalah kepunyaan-Mu”.Pengucapan janji diawali Uskup,dilanjutkan para imam, lektor,

Dalam rangka HUT ke-10,Bina Iman Anak SantaImelda menggelar fesval

Bina Iman Anak pada Sabtu,16 Mei 2015 di lantai duagedung serba guna Paroki MariaBunda Segala Bangsa-Cibubur.Fesval dihadiri ratusan anakdan pembimbing bina imandari wilayah-wilayah yang ada

di Paroki Maria Bunda SegalaBangsa (MBSB), Gunung Putri,Bogor. Juga nampak hadir PastorParoki MBSB, RD. BenyaminSudarto, Suster Regina, PBHK;Frater Bartolomeus Wahyu, sertapara orangtua.

Fesval diawali dengan doabersama, dilanjutkan denganpemberian berkat untuk anak-

anak dari Romo Ben, panggilanakrab RD Benyamin Sudarto.Usai menerima berkat, acaradilanjutkan dengan meniuplilin HUT ke-10 Bina Iman AnakSt. Imelda, serta penyerahankenang-kenangan dariperwakilan Bina Iman Anak St.Imelda kepada Romo Ben.

Selanjutnya acara diisi

Berikan Yang Terbaik 

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201522

Page 23: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 23/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   23

KHABAR

DEKENAT

misdinar, para perwira komisiumdan seluruh legioner  yang hadir.

Pada akhir misa, Ibu

Irene Kho selaku ketua paniamengucapkan terima kasihkepada semua pihak yang telahmembantu terselenggaranyaMisa Acies. Tak lupa iamengingatkan kembali pesanMgr. Paskalis agar para Legionermau berubah dan rajin membacaAlkitab.

Ucapan terima kasih juga diungkapkan StephanusPrabowo, Ketua KomisiumBintang Timur-Bogor, khususnyakepada pania pelaksana yaituPresidium Perawan Sea dan

Presidium Ratu Yang DiangkatKe Surga. Prabowo mengajaklegioner untuk berefleksi,

apakah segala hal yang dilakukanselama tahun lalu sudah benar,cukup atau masih kurang. Bilabelum benar, perlu diperbaiki.Bila masih kurang perluditambah, dan bila sudah cukupharus dipertahankan bahkandingkatkan.

RD. Agusnus DeddyBudiawan memberi komentar,ibarat HP yang perlu di charge ulang agar dapat digunakankembali, legioner pun perlu dicharge seap tahun. Melaluiacies, legioner  memperbaharui

 janji keseaanya dan diajakbangkit kembali untukmelakukan tugas-tugas.

Sambutan terakhirdisampaikan RD. MarkusLukas. Dia berharap Acies dakberhen di tempat itu, tetapidibawa pulang dan diamalkan.Selesai misa dilakukan acararamah-tamah dan makan siangbersama.

Sebagai hiburan,ditampilkan beberapa tarian darianak-anak TK Mardi Waluya,Bogor, kreavitas PresidiumSeminari Stella Maris, pembagianhadiah, door-prize, dan fotobersama.nIna

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   23

dengan pesta seni: gerak, lagu,dan puisi yang seluruhnyadipersembahkan oleh anak-anakbina iman se-Paroki MBSB. Acaradipandu oleh Louis M. Djangundan Kesia.

Menurut koordinatorfesval, Amelia Purwan,fesval kali ini bertujuan untuk

membangun kebersamaandi antara anak-anak dan parapembina iman anak. Hal ini

sesuai dengan potensianak-anak paroki MBSB yangluar biasa besar. “Kita mulaipada hari ini dan diharapkanbisa terus berkembang di masamendatang,” kata Amelia. Lebihlanjut Amelia menyatakan“Ini menjadi pekerjaan rumah

bagi kita semua untuk bisamemberikan yang terbaik bagianak-anak.”

Memang belum semua binaiman wilayah yang mengisi acarafesval. “Meski begitu merekatetap hadir dan menyaksikanacara ini,” ungkap Amelia. Kedepan Amelia mengharapkan

lebih banyak umat terpanggilmelayani anak-anak. Jugakian banyak acara yang

diselenggarakanuntuk membangun kebersamaansesama anak-anak. Misalnyamisa khusus untuk Hari AnakNasional atau hari-hari lainnya.

Fesval Bina Iman Anak iniadalah salah satu dari sejumlah

rangkaian acara Perayaan HUTke-7 Paroki MBSB.

Ada beberapa acara lainyang digelar untuk memperingaHUT Paroki, di antaranya:turnamen olahraga (bulu tangkis,tenis meja dan catur), seminar,nonton film bareng “A Call from Amsterdam”, bazaar, bak sosial,

pentas seni dan malam budaya,gerak jalan santai dan panggunggembira, serta Ekaris. Acara

puncaknya, Jalan-Jalan Santai (JJS), digelar padaSabtu, 23 Mei 2015. Acara inimelibatkan seluruh umat ParokiMBSB. nJB Soesetiyo, Komsos Paroki MBSB

Page 24: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 24/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201524

KHABAR

DEKENATKHABAR

DEKENAT

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201524

‘Hail Virgin Mary’ MengajakBerkidung 

Sebuah konser paduansuara yang megah danindah terselenggara 15

Mei 2015 lalu di gedung PusatPastoral Keuskupan Bogor.Konser bertajuk “Hail VirginMary : Bunda Maria PemersatuKaum Muda” ini memangdipersembahkan kepada Bunda

Maria sekaligus berbagi kasihdengan saudara–saudaradari Seminari Santo YohanesBerkhmans Todabelu Mataloko,Flores yang sedang menggalangdana guna renovasi sarana danprasarana yang diperlukan.

Konser ini diisi gabunganbeberapa paduan suara sekolah–sekolah Katolik di Bogor, yakniSMA Regina Pacis, SMA BudiMulia, SMA Mardi Yuana,SMA Grafika, SMK BaranangSiang, dan SMP Regina Pacis.Paduan suara gabungan inidipimpin Josse Gesiradja atausering dikenal dengan BungJoss. Kehadiran bintang tamuChristopher Abimanyu, NitaLesmana, dan Michelle AudreyChintanie membuat konserini terasa semakin megah danindah.

Konser diawali dengan doapembuka dan sambutan dariRD. Yohanes Driyanto serta Mgr.Mikael Cosmas Angkur. Setelahitu doa Rosario didaraskan. Adasekitar 200 orang dari berbagaikalangan menghadiri konsertersebut. Mereka melantunkan“Ave Maria” dengan khidmatmelalui Doa Rosario. Setelah DoaRosario selesai, barulah lagu–lagu Maria dipersembahkan.

Konser dlaksanakan dalamdua sesi. Sesi pertama berisi

lantunan lagu “Ave Maria”  berbagai pencipta seper CantusGregorianus, Anton Bruckner, Fr.Kanis Ceme SVD. “Hymne MariaBunda Kita” ciptaan Ferdy Levi juga dikumandangkan paduansuara gabungan.

Selain itu sesi ini jugamengetengahkan “BogoroditseDyevo”  karya SergeiRachmaninoff, “Ave Maria”  karyaGiulio Caccini yang dinyanyikan

bintang tamu MichelleAudrey. Christopher Abimanyumenyanyikan “Ave Maria” karyaFranz Schubert dan “I believe”karya Eric Levi.

Selesai sesi pertama, hadirindiberi suguhan berupa gambarankondisi Seminari Mataloko yangcukup memprihankan. Kondisiseper itu memaksa SeminariMataloko melaksanakanrenovasi yang membutuhkanbiaya yang dak sedikit. Mereka

mengharapkan dengan sangatdukungan doa dan parsipasiseluruh umat untuk berbagi kasihagar renovasi Seminari Matalokodapat segera terlaksana.

Kemudian acara dilanjutkandengan pembawaan lagu dariNita Lesmana dan ChristopherAbimanyu. Lagu–lagu yangdinyayikan pada sessi kedua iniantara lain: “Ave Maria”  (R.A.J

Soedjasmin), “Ave Maria AngelusDomini” (Franz Biebl) , “BecauseWe Believe”  (D. Foster), “TheLord’s Prayer”  , Medley Maria,dan beberapa lagu W.A Mozartseper “Mater Amabilis” , “AveVerum Corpus KV 618”, dan “AveMaria KV 554”  (Female ChoirVersion). Konser ditutup denganlagu “di Lourdes di Gua” yangdinyanyikan bersama–samadengan meriah.

Hadirin nampak sangatmengapresiasi konser ini.Mereka tetap terpaku di kursimasing-masing sampai konserini berakhir sekitar pukul 22.0WIB. Tak terkecuali Mgr. MikaelCosmas Angkur yang terlihatsangat senang dan banggadengan terselenggaranyakonser ini. Sedangkan Mgr.Paskalis Bruno Syukur OFMyang berhalangan hadirmenipkan pesan sekaligus

mengajak seluruh umat untuk“berkidung dan bernyanyitentang keindahan kasihTuhan dalam kehidupan seapmanusia, menjadi seniman–seniman Tuhan Yesus. Inimenjadi bentuk solidaritas parasiswa yang mempersembahkankonser ini, dan semua umatyang telah berparsipasidalam pembangunan Seminari

Page 25: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 25/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   25

KHABAR

DEKENAT

Jangan Lelah...

KHABAR

DEKENAT

meskipun terdapat berbagaiperbedaan namun hendaknyatetap satu tujuan. Berbeda

itu indah jika bersatu dalammencapai tujuan. Beliau punmengilustrasikan perbedaanasal para legioner tapi dengansatu tujuan sehingga semuadapat berkumpul di GerejaSanto Maas-Cinere ini untukmengiku Misa Acies secarabersama-sama.

Sebelum berkat penutup,kata sambutan diberikan IbuEndang Nugroho selaku KetuaPania. Beliau mengungkapkankegalauan pania setelah IbuBudi berpulang. Memang,awalnya Ketua Pania adalahIbu Budi. Ternyata Tuhanberkehendak lain denganmemanggil Ibu Budi pulang.Meskipun galau, pania tetapmelanjutkan apa yang telahdirins oleh Ibu Budi untuk tetapmengadakan Acies.

Selanjutnya Romo Dwimenghimbau para legioner  untuk jangan lelah dalam berbuat baik, jangan lelah untuk tetap berdoa.Sedangkan Romo Harunamengungkapkan Legio Mariatelah memberikan warna dalamkehidupan menggereja di ParokiSanto Maas-Cinere. Misa Aciesini dimeriahkan koor OMK SantoMaas-Cinere.

Usai misa, para romo dantamu undangan dipersilahkanmenuju aula gereja untukmenikma santap siang dansuguhan berbagai acara.Termasuk pembagian hadiah/doorprize yang telah disiapkanpania. Pukul 14.00 WIB, lagu“Kemesraan” dan “Jadilah SaksiKristus” dinyanyikan bersama-sama. Lagu ini menjadi penutuprangkaian acara Acies. Tahundepan Acies direncanakandiadakzan paroki SantoHerkulanus-Depok.nStephanie Annette

Siagian, Presidium Bunda Penebus-Paroki Santo

Matias, Cinere

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   25

Sabtu 16 Mei 2015, adalahhari yang ditunggu-tunggupara legioner  Paroki Santo

Maas-Cinere. Hari itu merekaakan mengadakan Acies. Pania,terdiri dari Presidium BundaKerahiman, Presidium BundaPenebus, Presidium MariaPengantara Segala Rahmat,dan Presidium Junior MariaAngelorum mempersiapkansegala sesuatunya selama ga

bulan. Acies kali ini dilaksanakanbagi Kuria Ratu Para Rasul-Depokyang terbagi atas 12 presidiumdari 5 paroki yaitu Paroki SantoMaas-Cinere, Paroki SantoHerkulanus, Paroki SantoPaulus, Paroki Santo Markus danParoki Santo Thomas. Merekamengusung tema “Legionerbertumbuh dalam keluargabersama Maria”. 

Usai misa harian pada06.30 WIB, pania nampak

sibuk mempersiapkan segalasesuatunya. Dengan berseragamkebaya merah yang menandakan

semangat yang menyala-nyala,mereka berusaha menjadi tuanrumah yang baik. Rangkaianacara diawali dengan DoaTesera, dilanjutkan denganRosario dipimpin oleh StephanusPrabowo selaku Ketua Kuria.

Misa dipersembahkansecara konselebrasi. Berndakselaku selebran utama RD. Y.Monang Damanik (SekretarisKeuskupan Bogor), RD. Y. Dwi

Karyanto (Pemimpin RohaniKuria Ratu Para Rasul-Depok),RD. Y. Dedi Kurniawan (PemimpinRohani Komisium BintangTimur-Keuskupan Bogor), RD.Paulus Haruna (Pastor ParokiSanto Maas-Cinere) dan RD.Lucius Joko (Dekan DekenatUtara). Sebenarnya pania jugamengundang Uskup Bogor, Mgr.Paskalis Bruno Syukur, OFM.Namun Uskup berhalanganhadir karena masih berada di

Samarinda.Dalam homilinya, RD.

Monang mengatakan bahwa

Mataloko”.Pihak penyelenggara

dan peserta konser punmerasa sangat senang dapatmempersembahkan yang terbaikkepada Tuhan, Bunda Maria,dan Gereja. Persiapan yangmereka jalani sejak bulan Januari

2015 membuahkan hasil yangmemuaskan. Semoga, konser“Hail Virgin Mary” ini dapatberkenan di ha Bunda Maria,serta dapat membawa sukacitadan damai bagi Gereja dansemua orang. Magnificat AnimaMea Dominum! nMaria Yashinta Putri K.

Page 26: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 26/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201526

TOKOH

KITA 

F.X Rahyono:

Menjadi Pengurus Gereja AdalahPanggilan

Pembawaannya tenang,kalem, murah senyum,

dan kebapakan. Beliauadalah FX Rahyono,

sekretaris DewanPastoral Paroki St.

Joannes Baptista Parungperiode 2013-2015.

Mungkin, pembawaanini terbentuk karena

keseharian beliausebagai dosen

di Fakultas IlmuPengetahuan Budaya

Universitas Indonesia.

Sosok yang akrab dipanggilPak Rahyono ini senanasaingin membuat suatu

kegiatan posif. Apalagi bilamelihat sekumpulan kaum mudaKatolik berkumpul, utamanyakaum muda Katolik yang di

Paroki St. Joannes Bapsta,Parung..

“Tergelitik”Sebelum menjadi pengurus

DPP, Pak Rahyono sudah“tergelik” untuk berkontribusipada gereja. Dulu, setelah misadia dak langsung pulang. Diaingin tahu apa ada yang dapatdilakukannya untuk gereja.Waktu itu dia belum kenal para

pengurus yang akf melayaniumat.

Saat pertama kali pindahke Paroki St. Joannes BapstaParung, saat itu masih di LebakWangi, beliau memerhakan

tokoh-tokoh pengurusyang sangat semangat danrajin mengurus umat danmempersiapkan misa. Suasanaseper itu mengingatkan beliaukeka akf sebagai misdinar diParoki San Inigo, Dirjodipuran,Surakarta, tahun 1967-1974.

Waktu itu misa dilakukan dirumah umat yang memberikanpendopo joglo rumahnya untukmisa. Seap misa, khususnya dihari besar, para misdinar ikut

serta angkat bangku dari sekolahyang jaraknya sekitar 300 meter.Suasana yang terjadi di LebakWangi keka itu merupakansuasana yang dak asingbaginya.

Pak Rahyono mulaibergabung menjadi umat ParokiSt. Joannes Bapsta Parungsejak tahun 1994, beberapabulan setelah bertempat nggaldi Perumahan Sawangan Elok.Sebelumnya, Pak Rahyono

sekeluarga adalah warga ParokiSt. Yohanes Penginjil, KebayoranBaru. Beliau mulai akf diLingkungan St. Sesilia setelahmelaporkan diri ke seorang tokohdi lingkungan tersebut yaitu PakBonaventura Huwa. Sejak saatitulah Pak Rahyono mulai akfdan menjadi Ketua Lingkungan.

Beberapa saat kemudian,Pak Bonaventura Huwa

Page 27: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 27/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   27

TOKOH

KITA 

mendorong Pak Rahyono untukmaju menjadi Wakil DPP. Saatitu dia menjawab “belum

waktunya”.Tetapi berkat dorongan

beberapa tokoh umat Paroki StJoannes Bapsta, akhirnya suamiLidwina Mumpuni Elmi Wiarini dak ragu lagi menerimapermintaan Romo AlfonsusSutarno (pastor paroki saat itu)untuk menjadi Wakil DPP St.Joannes Bapsta Parung. Beliaumenjadi Wakil DPP hingga tahun2009.

Pada perganan pengurusberikutnya, beliau terpilihmenjadi anggota DPPH. Dantahun 2010, Pak Rahyonoditetapkan sebagai SekretarisDPP. Jabatan ini berulang padaDPP St Joannes Bapsta masabak tahun 2013—2015.

Panggilan“Bagi saya, akf terlibat

sebagai pengurus gereja adalahsebuah panggilan yang harusdijalani, dan dak ada pensiunwalaupun dak lagi ada dalamstruktur organisasi DPP. Seapwarga paroki memiliki tanggung jawab yang sama dalamkehidupan menggereja,” jawabbeliau keka ditanya mengenaialasan mengapa akf dalampelayanan di gereja.

Hal lain yang membuatPak Rahyono semakin mantapmenjadi pengurus gereja adalahsegala permasalahan yangdialaminya dapat terpecahkandan selalu ada jalan keluar.Tuhan rasanya senanasamemfasilitasi kehidupannya.

Salah satu ayat kitab suciyang menjadi favorit bapak duaorang anak ini adalah Yohanes15:16 yang berbunyi, “Bukankamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.Dan Aku telah menetapkankamu, supaya kamu pergi dan

menghasilkan buah dan buahmuitu tetap, supaya apa yang kamuminta kepada Bapa dalam nama-

Ku, diberikan-Nya kepadamu.”Menurut beliau, menjadipengurus gereja merupakanpanggilan. Kita harus maumendengarkan panggilan itu,agar bagian kita dak diberikankepada yang lain yang maumendengarkan.

Rasa lelah dalam melayanitentu saja pernah bahkansering dialaminya. Rasa lelahitu muncul manakala apa yangdiinginkannya atau ide-idenyadak terpakai. “Rasanya inginberhen saja jadi pengurus,”ungkapnya.

Bersyukur, Pak Rahyono juga akf dalam kelompok doapembangunan gereja yangdilakukan seap hari Sabtu dikapel, sejak awal perjuanganParoki St. Joannes Bapsta padatahun 2008. Dari situlah beliaumenjadi sadar bahwa keinginandan ide-ide yang menurutnyabaik, belum tentu benar.

Apalagi jika datangdari pemaksaan kehendak.Pengalaman membukkan,ide yang menurutnya baik,dapat menjadi sebaliknya saatide tersebut diterapkan. Nah,kelelahan jadi menipis manakalakesadaran itu hadir mengalahkanrasa keakuan.

Periswa demonstrasipenghenan ibadat Paskaholeh saudara-saudara kita yangbelum memahami keberadaangereja di Tulang Kuning Parungmerupakan sebuah perenunganiman yang makin menguatkansemangat beliau.

Selain itu, hal lain yangmembuat Pak Rahyono makinbahagia adalah bila ada wajahbaru pengurus yang memilikiketangguhan dan keseaandalam bekerja di ladang Tuhan.Arnya, batu-batu sendi

bangunan gereja ban semakinkokoh, semakin banyak.

Peduli OMKBerbekal pengalaman

sebagai seorang dosen danpengajar tari Jawa di GelanggangRemaja Bulungan, Pak Rahyonoselalu menginginkan orang mudaKatolik khususnya di Paroki St.Joannes Bapsta sadar akantalentanya masing-masing.

Bahkan diamengharapkan OMK sendiriyang mengembangkannya.Menurutnya, kerjasama yang

saling mengisi di seap kegiatansangat diperlukan. Dunia kerjasangat keras. Apabila kaummuda dak siap bertandingdi dunia nyata dengan talentayang dimilikinya, mereka akankenggalan.

Sosok kelahiran Surakarta,23 Juni 1956 ini memiliki harapanyang sama dengan seluruh umatParoki St. Joannes BapstaParung, yakni terbangunnyagedung gereja di tanah gereja diTulang Kuning. Namun yang lebihpenng, gereja ban di Paroki St.Joannes Bapsta harus semakinkokoh terbangun. Selayaknyasemua umat terus bersyukurbahwa kini telah kembali dapatberibadat di gereja tenda birudengan aman, nyaman, danindah.

Beliau juga berharap agarterus muncul wajah-wajahbaru pengurus untuk salingmengisi. “Menjadi pengurusadalah sebuah panggilan.Jadi, kalaupun sudah dak lagimenjadi pengurus, panggilansebagai pekerja di ladangTuhan selayaknya terus dijalani.Batu yang telah menjadi batusendi bangunan gereja ban,selayaknya tetap menjadi batusendi, sebagai pondasi batu-batu sendi yang baru,” tuturnya.n Agnika-Komsos St.Joannes Baptista Parung

Page 28: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 28/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201528

RENUNGAN

Dalam GravissimumEducaonis (GE) antara laindikatakan, “Karena orangtua

telah menyalurkan kehidupankepada anak-anak, terikatkewajiban amat berat untukmendidik anak-anak mereka.Maka, orangtualah yang harusdiakui sebagai pendidik anak-

anak mereka yang pertama danutama…

Sebab merupakan kewajibanorangtualah menciptakanlingkungan keluarga, yang dilipusemangat bak kepada Allah dankasih sayang terhadap sesamasedemikian rupa sehinggamenunjang keutuhan pendidikanpribadi dan sosial anak-anakmereka…. Adapun terutamadalam keluarga Kristen, yangdiperkaya dengan rahmat serta

kewajiban Sakramen Perkawinan,anak-anak sudah sejak diniharus diajar mengenal Allahdan berbak kepada-Nya danmengasihi sesama, seturut imanyang telah mereka terima dalamBaps…” (GE 3).

Berdasarkan dokumentersebut sulitlah dan dakmungkinlah menyangkal bahwaorangtua merupakan pendidikyang pertama dan utama anak-anaknya. Dan sebagai orangtua

Katolik diandaikan sudah lamadan terus-menerus merekamenjalani proses mendidik dirimereka sendiri.

Arnya, sudah lamadan terus-menerus merekamembina dan mewujudkansikap hidup yang baik dari sudutmoral dan religius dalam dirimereka sendiri. Bila hal itu dakterjadi, maka dak mudahlah

Mendidik  DenganKehidupan Mereka Sendiri

mendidik orang lain, dalam halini anak-anak mereka sebagai

orang Katolik dengan baik dansemesnya.

Pusat kehidupanDalam upaya mendidik

anak-anaknya dengan baik,sudah semesnya orangtuaKatolik terus-menerusmenciptakan suatu lingkungandalam keluarganya di manaAllah menjadi yang paling utamadan menentukan dalam hidupmereka. Allah adalah pusat dan

in hidup mereka.Dalam lingkungan ituterpelihara hubungan denganAllah dalam semangat bakdengan baik, teratur, konsistendan bervariasi. “Allah memangmendiami terang yang takterhampiri dan tak seorang punmelihat-Nya” (bdk. 1 Tim 6:16). Namun dalam keluarga tersebut,dalam diri dan melalui orangtuaKatolik itu, Allah dialami, diakui

dan diperlakukan sebagai “Diayang di dalam-Nya merekahidup, mereka bergerak danmereka berada” (Kis 17: 28).

Allah yang rasanya jauhdari jangkauan mereka, dalamkeluarga perlu terus-menerusdirasakan dan dialami kedekatan-Nya. Mereka mengakui

serta menyembah-Nya danmembiarkan Dia melibatkan diri-Nya dalam diri dan hidup merekamasing-masing. Dan dari pihakmereka kedekatan itu merekatunjukkan dan abadikan secarasangat konkret dengan adahennya berdoa, baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

Mereka juga tetapmenyadari dan meyakini bahwaTuhannya selalu hadir dalamdiri dan rumah mereka serta

sekitarnya. Rumah mereka jugamenjadi tempat pertemuanorang-orang lain di sekitarnyadengan Tuhan, yang disembahdan dicintainya. Dengan terus-menerus berdoa seper itumereka diantar masuk ke dalampersekutuan dengan Tuhannyayang lebih erat dan mesra lagidalam sakramen-sakramen,khususnya Sakramen Tobat.

Persatuan yang erat mesradengan Tuhannya itu mencapai

puncaknya dalam SakramenEkaris. Dalam Sakramentersebut mereka bersatu dengancara yang tak terkatakan dan takterbayangkan dengan pribadiTuhan Yesus, Putera Allah.Persatuan dengan Tuhannyaitulah yang mengutuhkan dirimereka, yang menyatukanpelbagai sikap, ndakan sertaperilaku mereka sehingga dak

Prof. Dr. P Alex Lanur, OFM

Page 29: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 29/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   29

RENUNGAN

terlepas dan terpisah-pisah satudari yang lain. Baik diri merekamaupun sikap serta ndakan

mereka ditentukan, dimurnikandan diarahkan oleh persatuanyang tak terkatakan dan takterbayangkan dengan Tuhannyaitu.

Setara dansederajat

Sebagai keluarga Katolik,kiranya mereka juga tetapmengakui dan menyadari sertayakin bahwa mereka diciptakanoleh Tuhan menurut gambar

dan rupa-Nya (Kej 1: 26). Kiranyamereka juga mengalami bahwamereka dicintai oleh-Nya sebagaianak-anak-Nya. Karena itu dalamkeluarga mereka sendiri merekamenerima dengan penuh syukurkehadiran anak-anaknya, baiklaki-laki maupun perempuan,sebagai anugerah Tuhan yangada taranya. Karena itu merekamau mendidik anak-anaknyasesuai maksud dan tujuan dariDia yang memberikan dan

mempercayakannya kepadamereka.

Kenda demikian, sebagai

orang Katolik mereka juga pasmenyadari serta terus-menerusmengalami bahwa merekaadalah orang-orang yang dakluput dari dosa. Kesadaran danpengalaman tersebut membuatmereka juga menyadari,mengakui dan mengalami bahwaTuhanlah, Putera Allahlah satu-satunya Penebus dari dosa-dosamereka. Mereka percaya danyakin akan kebenaran itu. Danserentak pula mereka mengalamibahwa Allah, Putera Allah itudak pernah akan meninggalkanmereka. Allah, Putera Allah ituselalu mengampuni mereka.Karena itu hendaknya merekamenerima Sakramen Tobatsecara teratur.

Baik karena diciptakanoleh Allah yang sama, maupunkarena mengalami kedosaandan ditebus oleh Allah, PuteraAllah yang sama, sebagai orangKatolik mereka mengakui dan

mengalami martabatdan kedudukan

mereka

sebagai manusia dan orangKatolik setara dan sederajat sajadi hadapan Allah. Itulah in diri

mereka yang terdalam.Dengan keyakinan akan

martabat dan kedudukanseper itu, akan lebih mudahlahbagi mereka untuk sungguhmencintai sesama dan satusama lain. Kaya atau miskinnya,pandai atau bodohnya, kuatatau lemahnya seseorang,misalnya, dak menentukanin dirinya yang terdalam.Karena itu juga hal seper itudak dapat menjadi halanganuntuk mencintainya atau untukmelipunya dengan kasihsayang.

Memang masih banyakhal dapat disampaikan dalamkaitan dengan mendidik denganbantuan kehidupan orangtuaKatolik itu. Kehidupan yangdimaksudkan adalah kehidupansebagaimana dihaya dandihidupi orangtua Katoliktersebut. Pandanglah yangdisampaikan di sini sebagai

beberapa contoh bagaimanateladan hidup yang

sungguh dihayadan diyakini

lebih mendidikdaripada cara-cara lainnya.n

Page 30: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 30/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201530

BINA  

IMAN

Salam “We love you, we needyou” kuhaturkan dari lubukhaku terdalam!Di keheningan malam

tanggal 20 April, tahun pertamaEpiskopatku, aku dudukmerangkai kembali goresan-goresan sporadis dari catatanharianku selama mengikuWeek-end ME di TelagaKahuripan – Parung. Nama“Kahuripan” mengingatkankuakan kisah roman sejarah“Damarwulan” d ari zamanKerajaan Daha dan Kediri tempodulu.

Daya fantasiku menghantaraku mengenang kembali saat-saat indah dalam memahamipergumulan panggilan hidupberkeluarga. Satu demi satubayangan pribadi pasutri yangberperan sebagai pembimbingdan peserta retret WE ME ituterlintas. Kuangkat pena dankutulis hasil olahan imaginasidan realita yang kualami selamaweek-end  itu.

Panca BaktiPasutri

Mengiku WE ME angkatanke 29 membuka horison barudan lebih konkret bagikuuntuk semakin menghargaisenggi-ngginya kalian yanghidup berkeluarga berdasarkansakramen PerkawinanKatolik. Kalian hebat dan luarbiasa. Dalam kelebihan dankekurangan, kalian menerimasatu sama lain, menerimapasangan hidupmu dengan tuluskasih, tetapi penuh pengurbanan(sacrifice). K alian merasakanarnya mencintai denganpenuh pengurbanan. Itu berarmencintai dengan semangataltruiss, bukan egoiss. Kalianmencintai secara agape bukansemata-mata cinta erok.

Aku mengapresiasikeputusan kalian melalui hidupperkawinan untuk berkaryabersama Yesus Kristus dalamrangka menebarkan jalakasih-Nya. Dengan menerimaSakramen Perkawinan, kalianbersedia menjadi “sakramen”

yang berar, pertama, tandakeselamatan bagi orang lain.Arnya keselamatan Allah terjadidalam kehidupan kalian: Allahhadir, mencintai, memberikehidupan yang baru melaluikalian. Hidup kalian dalamsemangat Kristus itu memberikesaksian tentang karyapenyelamatan. Itulah arnyaanda berdua menjadi “tanda”.

Ar kedua ialah kaliansebagai pasutri menjadi “sarana”yang diutus dan dikehendakiAllah untuk berkarya bersamaAllah, sebagai pasutri menjadipenebar benih-benih kasihAllah dan memperluas rumahkasih Allah di tengah kehidupanmanusia masa kini.

Aku juga menghargaikeputusan kalian untukmenyediakan tenda kasih bagianak-anakmu. Kehangatan kasihdan kemesraan relasi dialogismumembuat anak-anak merasa “athome”. Bangunan rumah kalianubah menjadi tempat yangindah untuk bersenandung riabagi anak-anak, bersama kaliansebagai ayah ibu mereka. Dengandemikian kalian menghidangkansegudang “memori indahmenawan” bagi anak-anak yang

Page 31: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 31/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   31

BINA  

IMAN

akan dikenang sepanjang hayathidup mereka.

Ketahuilah para pasutri yang

kukasihi, karena kasih seamuyang penuh pengurbanan, anak-anakmu yang tak berdosa ituterhindar dari bahaya keretakankepribadian. Keutuhan kalianuntuk hidup sebagai suami istri,sebagai bapa ibu bagi anak-anakmu, membuat merekabangga memanggil kalian dengansebutan “papa, mama atauayah, ibu”. Dengan demikian,kalian dak membiarkan merekamenangis kesepian seumurhidup karena dak kehilanganfigur ayah dan figur mama, yangdidambakan seap orang.

Kalian tahu betapa pedihha anak-anak yang nggaldi pan-pan asuhan atau dirumah-rumah dimana ayah atauibunya meninggalkan merekakarena perceraian. Anak-anakitu menderita seumur hidup,terutama karena tak merasakan“pelukan, belaian mesra, tulus,penuh kasih” dari seorang ayah,seorang mama seper Anda.

Mengingat kebesarankurban tulus kalian sebagaipasutri, sebagai ayah ibu, Akubangga. Aku berbangga karenakalian berdua mau tertawabersama, menangis bersama,berpelukan kasih mesra setelahbadai pertengkaran, kekecewaandigan oleh gelombang-gelombang cinta tulus. Akubangga dengan kalian yang tetapbersedia menerima, menghargaipasangan hidupmu tanpasyarat. Memang perkawinansakramental adalah suatukomitmen untuk hidup dalampersekutuan, bukanlah suatukontrak yang batas waktunya jelas. Pernikahan katolik adalahsatu, kudus, tak terceraikankecuali oleh kemaan.

Dalam suasana penuhbangga dan sukacita ini, aku

mengajak kalian semua untukbergandengan tangan, bahumembahu, menyatukan ha,

roh, budi, untuk merajutimpian hari depan kita yangcemerlang dan indah menawan.Kita berlari dengan langkahriang ria, dihiasi oleh kembangharapan, iman dan kasih, menujuSang Keindahan Seja, sangPencipta kita. Dia menyediakankehidupan bahagia bagi seaporang (pasutri) yang bersediamelandasi hidup perkawinanmereka dalam semangat kasihtulus tanpa syarat serta berimanpenuh pengurbanan.

Marilah kita berjalanmenuju “Tanah Terjanji baru”,“Pelabuhan yang aman dandamai”, tempat susu dan madukehidupan bercampur dengankepahitan serta kegeran salib.

Ingatlah, kalian telah diberinama baru “suamiku” olehsang wanita yang engkau kasihidan “istriku” oleh sang lelakiyang engkau cintai. Lebih dariitu, engkau dipanggil lembut“papaaaaa”, “mamaaaa” olehbuah kasih kalian yang daklain adalah anak-anakmu.Ingatlah anak-anak itu adalahpan Tuhan, sang Empunyakehidupan. Tuhan memanggilmuuntuk merawat, membesarkan,melindungi mereka, bukannyamenelantarkan mereka dalamkepedihan, kebingungan danamarah terpendam. Jangansia-siakan nama-nama indahyang telah melekat dan menjadibagian integral dari dirimu.Nomen est omen.

Bersama Gereja, kaliansebagai pasutri dihantar kemahligai kehidupan bersamadalam hidup perkawinan. Padatahap inilah kalian sampai padak yang disebut “the point ofno return”, arnya k dimanadak ada jalan kembali kepadasikap hidup manusia lama.

Santo Paulus menggambarkandalam suratnya kepada umatdi Galaa: “manusia yang

melakukan perbuatan daging,yaitu percabulan, kecemaran,hawanafsu, penyembahanberhala, sihir, perseteruan,perselisihan, iri ha, amarah,kepenngan diri sendiri,percideraan, roh pemecah,kedengkitan, kemabukan, pestapora dan sebagainya” (Gal 5:19-21). Hiduplah sebagai pasutriyang dihidupkan oleh Roh,maka kamu dak akan menurukeinginan daging, tetapimenghasilkan buah Roh berupa“Kasih, sukacita, damai sejahtera,kesabaran, kemurahan, kebaikan,keseaan, kelemahlembutan,penguasaan diri” (Gal 5:22-23).

The last but not least,pasutri yang Kukasihi,Kuhibahkan keharibaanpangkuanmu dan camkanlah direlung banmu “Panca-bak”pasutri berikut:1. Berbaklah kepada

Tuhan yang dak pernah menciptakan engkau sebagai“sampah”.

2. Berbaklah dengan semboyan“We love you, we need you”.

3. Berbaklah dengan komitmen“Dialog sebagai way of life”dan salamku “Salam BPS:bagaimana perasaan saya”terhadap pasanganku.

4. Berbaklah kepada suamiatau istrimu dengan cintatulus tanpa syarat.

5. Berbaklah kepada suamiatau istrimu dengan dasarhukum Cinta Kasih, bukanhukum dagang atau hukumkeadilan.

Aku mengiringi perjuangankalian di medan kehidupandengan doa-doaku sebagaiUskupmu.Magnificat Anima MeaDominum. nMgr. Paskalis Bruno Syukur,

OFM. Foto ilustrasi: hidupkatolik

Page 32: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 32/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201532

BINA  

IMAN

Seap orang, terutama yangkatolik, pas kenal akan apayang disebut Salib Kristus.

Tapi tahukah anda bahwa yangdisebut Salib Kristus mempunyaitanda atau identas tersendiriyang dak dimiliki oleh salib-saliblainnya. Bahkan bisa dikatakanhanya satu salib yang bertandakhusus yaitu Salib Kristus.

Ada ga tanda khususyang membedakan Salib Kristusdengan salib-salib lainnya. Kegatanda tersebut adalah Salibsebagai Tanda Kemenangan,Salib sebagai Tanda Penghinaandan Salib sebagai TandaKemuliaan.

Tanda KemenanganSalib sebagai Tanda

Kemenangan ditengarai

dua periswa penng yaituperiswa Kemenangan Saliboleh Konstanus di Roma tahun312 dan periswa kepingmengembalikan Salib FransiskusXaverius di laut Ambon.

Dalam sejarah Gerejatercatat perkaian antara umatKristen dan kafir diselesaikan dikaki tembok kota Roma tahun312. Saat itu Maxenus yangmenguasai Italia dan Afrikaingin mengusai dunia barat.

Ia harus berhadapan denganKonstannus dengan kuranglebih dua puluh lima ributentara. Maxenus memasukikota melalui pinggir kota Roma.

Suatu hari Konstannusmelihat sinar terang berbentukSalib di langit. Salib itubertuliskan ‘IN HOC SIGNOVINCES’, arnya ‘dengan tandaini engkau akan menang.’Malam berikutnya Kristusmenampakan diri-Nya kepada

Konstannus dan berpesan agarIa menempatkan gambar Salib dibendera dan perisai serdadunya.Konstannus melaksanakanpesan itu dan menunggu musuhdengan keyakinan bahwaatas bantuan Ilahi ia akanmemenangkan pertempuran.

Pasukan Maxenus mulaimenyeberangi sungai Tiberdi jembatan Milvis tanggal

27 Oktober 312, berhadapanlangsung dengan pasukanKonstannus. Pertempuran

berlangsung sangat sengit.Ribuan korban meninggal dantenggelam di sungai Tibertermasuk Maxenus. Sisapasukannya melarikan dirimeninggalkan peperangan.

Kemenangan ini sangatberkesan bagi umat Kristen.Tuhan telah menunjukan kuasa-Nya atas dewa dewi sembahanorang kafir. Konstannusdisambut dengan gegap gempitakeka memasuki kota Roma.

Tahun berikutnya Iamemberikan kebebasan yangdak terbatas kepada umatKristen di seluruh kekaisaran.Dia pun mengembalikan seluruhharta benda yang telah diambilalih dan mengeluarkan ediktaMilan. Edikta yang disebutedikta toleransi ini mengijinkanseap orang bebas menjalankanpraktek agama yang dianutnya.

Periswa berikut terkaitperjalanan Santo FransiskusXaverius dari India menujukepulauan Nusantara. Kekamendeka pulau Ambon, anginkencang dan ombak nggi nyarismerenggut nyawanya dan anakbuah kapal. Saat itu angin pungbeliung menghempaskan kapallayar yang ditumpangiNya.Semua awak kapal panik karenahampir tenggelam.

Fransiskus Xaveriuslangsung mengambil salibyang dikalungkan di leher. Diamencelupkan salib itu ke dalamlaut sambil berdoa kepadaAllah agar kapal itu terbebasdari bahaya yang tengahmengancam-Nya. Tapi hempasanombak menyebabkan salib ituterjatuh ke dalam dasar laut.

Badai terus mengamukselama dua puluh empat jam.Akhirnya kapal tersebut karamdi pinggir pulau Seram. Dalam

Salib Kristus

Page 33: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 33/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   33

BINA  

IMAN

keadaan yang sangat lemahFransiskus Xaverius dan Faustoberjalan menuju ke sebuah desa.

Dalam perjalanan itu ba baseekor keping besar berjalanmembawa Salib yang terjatuhtadi dengan capitnya menujuFransiskus Xaverius. Di hadapanFransiskus Xaverius kepingtersebut berhen, dan FransiskusXaverius mengambil salib yangdibawa keping itu.

Tanda PenghinaanSebagai orang Kristen tentu

kita semua mengetahui bahwa

Yesus disalib di puncak Golgotabersama dua orang penyamunyaitu Cosmas dan Dismas.Sebagai orang yang dianggapberdosa, mereka disalib sebagaibentuk hukuman atas perbuatankesalahan yang dilakukan.

Terkait hal ini memang perludicerma bahwa Yesus dakdapat menolak ‘minum daricawan’, karena ini ‘kehendakBapak-Nya’. Yesus maumelakukan ini dengan kesadaranpenuh atas segala konsekwensiyang mbul. Arnya Yesus maudihina, menderita memikulSalib bahkan sampai wafat demimenebus dosa manusia.

Bentuk penghinaanyang dialami Yesus sangatmenyakikan. Bayangkan saja

Yesus mengaku seorang rajawalaupun kerajaanNya bukandari dunia ini. Dan Pilatus tetap

memutuskan untuk menulis diatas kayu Salib ‘INRI’ , singkatandari ‘YESUS NAZARENUM REX

YUDAEORUM’.

Tanda KemuliaanUmat Katolik seluruh

dunia melakukan upacarapenyembahan dan penciumanSalib pada Jumat Agung.Kebiasaan ini bukan hanyasekedar seremonial yangdirayakan seap tahun

menjelang perayaan paskah.Yang lebih penng bagi umatKatholik adalah ikut merasakankisah sengsara dan wafatnyaKristus dengan mengorbankan jiwa dan raga demi menebusdosa umat manusia.

Kisah sengsara Kristus inimenjadi lambang Penghinaandan Kemenangan sekaliguslambang Kemuliaan. Yesusmenderita sengsara, wafat disalib dan pada hari kega bangkitlalu naik ke surga. Itu lah tandaKemuliaan.

Sebagai orang Katolik kitapatut bersyukur karena dengankebangkitan-Nya kita bolehberbangga dan suka cita atasKemenangan dan Kemuliaan-Nya.nNicolaus Neo. Foto: Istimewa

Page 34: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 34/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201534

KIPRAH

KOMISI & SEKSI

  Selamat Datang  MaMeDo

euskupan Bogor menyadari

tanggungjawabnya akanhal tersebut dan berusahamenunaikan dengan baiktugas pewartaan yang adapada dirinya. Sejalan denganpelaksanaan tugas tersebut,Uskup Bogor dan para Imam, juga banyak umat menyatakankeprihanannya terhadappembinaan iman bagi anak-anakyang dinilai ala kadarnya saja.Umumnya yang terjadi sekarang

Pembinaan iman Katolik sejak dini kepada anak-

anak adalah hal mutlak yang perlu dilakukan Gereja,terlebih Gereja lokal. Pembinaan iman adalah

 wujud serius Gereja dalam mewariskan kekayaaniman kepada generasi muda serta melanjutkankeberlangsungan iman hingga masa yang akan

datang. Bahkan secara khusus, komisi yangmenangani pembinaan iman anak-anak ini berada di

bawah kewenangan Kepausan secara langsung.

Page 35: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 35/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   35

KIPRAH

KOMISI & SEKSI

ini sekedar mengisi waktu luangatau bahkan sebagai tempatpenipan anak semata.

Menanggapi kondisi inimaka Keuskupan Bogor, melaluiDirdios terpilih RD. LuciusJoko, hendak merangkul anak-anak melalui sebuah metodebaru dalam menyampaikanpengajaran iman. Munculahide menciptakan tokoh bagianak-anak dengan tujuanmengenalkan dan mendekatkananak-anak dengan Yesus.

Metode baru dalamkatekese iman bagi anak-anakmerupakan kebutuhan yangmendesak mengingat zamanyang terus bergulir. Awalnya RD.Joko memperbincangkan idenyadengan orang-orang terpilih danberkompeten. Mereka terdiridari seniman, guru dan psikologanak.

Setelah beberapa kaliberbincang, akhirnya diputuskanmenghadirkan tokoh yang dapatdengan mudah bergaul dengananak-anak. Diharapkan tokohini bisa memasuki dunia anak-anak terlebih dahulu, kemudiandengan perlahan membawamereka memasuki dunia iman.

MaMeDo adalah namafigur seekor rusa yang akanmenjadi sahabat, pengajar, sertapencerita kisah-kisah Alkitabiahbagi anak-anak. Pemilihannama MaMeDo diambil darimoo Uskup Keuskupan Bogoryakni Magnificat Anima MeaDominum. Sedangkan sosok rusadipilih karena menjadi simboldari kebijaksanaan sekaligusmenjadi ciri khas dari KeuskupanBogor, bahkan sebenarnya ciriunik kota Bogor.

Kehadiran MaMeDodiharapkan dapat menjadi sosokyang dekat dan mengenali anak-anak sehingga katekese imanpun dapat berlangsung denganbaik, tepat sasaran dan tepat

guna. MaMeDo diharapkanmenjadi simbol dari pengajaraniman pada anak-anak diKeuskupan Bogor.

Launching MaMeDoPada hari Raya Pentakosta,

24 Mei 2015, MaMeDopun diperkenalkan dandipersembahkan kepada anak-anak di Keuskupan Bogor.Layaknya Roh Kudus turunatas para Rasul kemudianmenguatkan mereka untukmemberikan kesaksian iman,kehadiran MaMeDo pundiharapkan dapat memberikanpendampingan dan kekuataniman bagi anak-anak.

MaMeDo... Oh MaMeDo...Sahabat kita semuaMaMeDo... Oh MaMeDo…Si Rusa yang baik ha 

Itulah penggalan lagu”MaMeDo” yang dinyanyikanratusan anak-anak BIA se-Keuskupan Bogor saat launchingMaMeDo sahabat anak. BapakUskup, Mgr Paskalis BrunoSyukur hadir dalam acara ini,didampingi si rusa sahabat anak-anak, MaMeDo dan penyanyicilik Calista Amadea. SuasanaPuspas Katedral Bogor berubahmenjadi sangat hangat dan

penuh dengan keceriaan anak-anak.

Beberapa tamu undangan

lain juga hadir. Mereka adalahVikjen Keuskupan Bogor, RD. Ch.Tri Harsono, Sekjen KeuskupanBogor RD. Monang Damanik,Dirnas KKI KWI, Romo MarkusNur Widipranoto, serta DirdiosBogor, Romo Lucius Joko selakuKetua Komisi KKI keuskupanBogor. Para undangan dakmau kalah ceria dengan anak-anak. Mereka naik ke ataspanggung untuk ikut bernyanyidan bergoyang bersama.Beberapa Imam dan Susterserta penggiat dan penggerakKKI-KKM Keuskupan Bogor jugahadir dalam acara “LaunchingMaMeDo” i ni.

Kehadiran MaMeDomerupakan sesuatu yang barubagi anak-anak KeuskupanBogor. Dia diharapkandapat membantu anak-anakmenumbuhkembangkankehidupan iman mereka.Dengan MaMeDo anak-anak diKeuskupan Bogor dapat semakinmengenal dan akrab denganKitab Suci. Melalui MaMeDoanak-anak dapat mengerdan mengenal tokoh-tokohhebat dalam kitab suci seperAbraham, Musa, Yakub, Yusuf,Daud, Yohanes Pembaps dansebagainya. Yang paling pennganak-anak semakin mengimaniYesus Kristus, serta memilikifondasi yang kuat dan bekal yangmantap di dalam perjalananhidupnya menuju kedewasaan.

Selanjutnya MaMeDodirencanakan hadir di seapparoki Keuskupan Bogor untukmelakukan pengajaran di SekolahMinggu. Selain itu MaMeDo punakan menyapa dan mengajaranak-anak melalui berbagaimacam media sosial mengingatdekatnya anak-anak dengangadget dewasa ini. nRD. Lucius Joko

Page 36: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 36/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201536

KIPRAH

KOMISI & SEKSI

Perhatian Gereja padakeluarga demikian

besar. Tak terkecualiGereja Indonesia. Ada

dua agenda besaryang dibuat Gereja

Indonesia sehubungandengan keluarga, yakni

Pertemuan Nasional(Pernas, 19-21 Juni

2015) dan Sidang AgungGereja Katolik Indonesia(SAGKI, 02-06 November

2015).

Pernas baru saja berakhir.Keuskupan Bogor menjadituan rumah karena pernas

diselenggarakan di Puri Avia,Cipayung-Bogor. Hadir dalampertemuan run ga tahunanitu 126 orang utusan dariKomisi Keluarga Keuskupanse-Indonesia dan organisasi/kategorial berbasis keluarga,bahkan ada dua orang utusan

dari Johor, Malaysia.Tema yang diusung adalah

“Pembinaan Pastoral KeluargaBerjenjang.” Komisi Keluarga KWImengajak semua Komisi Keluargadi Keuskupan-Keuskupan untukmemperhakan pembinaankeluarga mulai dari masa

kelahiran anak, masa kanak-kanak, masa remaja, masadewasa, pra-perkawinan, hidupperkawinan usia muda, madya,dan dewasa. Demikian halnyadengan keluarga-keluarga yangberada dalam situasi sulit.Pembinaan Pastoral KeluargaBerjenjang hendak menyentuhkeluarga dalam seapsituasinya dan seap tahapperkembangannya. Dengandemikian, pembinaan keluarga

bisa terjadi secara utuh danmenyeluruh.Dalam homili di Misa

pembukaan, Mgr Frans KopongKung yang didampingi RomoHartono, MSF (sekretariseksekuf Komisi Keluarga KWI)dan Romo Alf. Sutarno (ketuaKomisi Keluarga KeuskupanBogor) mengingatkan parapeserta pertemuan untuk

Pertemuan Nasional KomisiKeluargamemiliki kecintaan dan semangat juang bagi pada keluarga. Iamengibaratkan semangat kitaseper semangat juang SantoPaulus yang dengan gigihberjuang bagi pewartaan Yesusyang bangkit. “Kita semua harusmencintai dan berjuang bagikeluarga. Dan perjuangan kita

harus dijiwai oleh cinta Yesuskepada Gereja,” paparnya.

Usai misa pembukaan,Romo Arist, MSF memaparkanhasil rekap quisoner mengenaikeluarga di Indonesia. Dari sininampak bahwa keluarga-keluargadi Indonesia memerlukanpastoral yang serius, khususnyauntuk soal: perkawinan campur,perceraian, perkawinan adat,keluarga berencana, poligami,single parent , dan narkoba.

Hari-hari berikutnyapernas diisi dengan pemaparansoal pastoral keluargaberjenjang, diskusi-diskusipendalaman materi pastoral,dan kemungkinan realisasi dikeuskupan masing-masing.

Hasil pernas ini selanjutnyaakan menjadi bahan diskusi jugadalam SAGKI bulan November diVia Renata-Cipanas-Puncak. nPAS

Foto ilustrasi: ®jangkarkeadilan.com

Page 37: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 37/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   37

KIPRAH

KOMISI & SEKSI

Pelantikan Dewan Pastoral

Keuskupan

Terdapat hal yang berbedapada Perayaan EkarisSabtu, 23 Mei 2015 pukul

17.00 WIB. Selain diadakanPerayaan Ekaris, pada hari

itu diadakan pula PelankanDewan Pastoral KeuskupanBogor bertempat di Gereja SantoFransiskus Asisi, Sukasari, Bogor.Perayaan Ekaris dipimpin Mgr.Paskalis Bruno Syukur, OFMsebagai selebran utama bersamaRD. Christoforus Tri Harsono(Vikjen Keuskupan Bogor) danRD. Yusnus Monang Damanik(Sekretaris Keuskupan Bogor).

Terdapat 14 orang yang

dilank menjadi Dewan PastoralKeuskupan Bogor masa bak2015 - 2019. Mereka adalah:RD. Yohanes Driyanto, RD.Christoforus Tri Harsono, RD.Yusnus Monang Damanik, RD.Stefanus Sri Haryono Putro, RD.Markus Lukas, RD. Jimmy JR,RD. Stefanus Edwin Ticoalu, RD.

Lucius Joko K., Bpk. AntoniusSulistyo, Bpk. FX Teguh Santoso,Bpk. Mikail Agus Muhardi,Ibu Yan Christ, Ibu HeyanaYasin Rahardja, Bpk. ThomasA. Suhardjono, dan Bpk. Al. R.Soebandrijo P.

Seusai Perayaan Ekarisdiadakan ramah tamah diPastoran Paroki St. FransiskusAsisi. Dalam ramah tamahdiadakan pula acara potong kuememperinga ulang tahun Mgr.

Paskalis Bruno Syukur, OFM yangke-53.nKomsos Keuskupan Bogor 

Page 38: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 38/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201538

 JEJAK 

Sekelumit Awal SejarahSeminari Stella Maris

nPater rektor VD Laan diapit oleh dua orang tamat Seminari

 A walnya bisa dikatakansangat sederhana dalamsegala-galanya. Pada 28

November 1950 dimulailahpendidikan Seminari Menengah“Stella Maris” yang didirikan Mgr.N. Geise OFM. Saat itu beliaumenjabat Prefektur ApostolikSukabumi.

Dukungan penuh diberikanSaudara-saudara Dina Fransiskan(OFM) di Cicurug, Sukabumi.Waktu itu mereka memilikiBiara Padua yang terletakbersebelahan dengan kompleksseminari. Para seminaris punmenikma makanan dari dapuryang sama.

Kompleks SeminariSekarang ini seluruh

‘kompleks’ seminari sudah

menjadi ‘kompleks’ pastorandan gedung gereja parokiCicurug yang nampak megah.Dari gedung yang lama hanyaternggal kusen-kusen besertadaun pintu dan daun jendelayang tetap dipasang padagedung pastoran yang baru itu.

Keka penulis masukseminari ini pada tahun 1957,keadaan masih sama seperawal berdirinya. Ada lima

bangunan dalam kompleksini. Yang paling bagus gedungpaling depan, seluruhnyabertembok dengan lantai ubinzaman Belanda. Gedung inidipergunakan untuk kelas-kelas,ruang rekreasi, ruang makan,kapel dan sakris.

Pada bagian belakangnya

ada gedung setengah tembok,untuk tempat nggal paterrektor dan ruang pengobatan.Di seberangnya ada rumahsederhana, untuk menginapkaryawan dan tempat setrika. Dibelakang rumah ini ada sebuahgedung berdinding papan yangdigunakan sebagai ruang dur.Di depannya ada kamar-kamarmandi dengan halaman terbukauntuk bermain bulutangkis ditengah-tengahnya.

Pada bagian palingbelakang, dengan menurunisebuah tangga, ada rumahterbuka yang dipakai sebagaikelas dan tempat bermain.Keempat bangunan belakangini lah yang sekarang menjadigedung gereja paroki.

Ruang dur diisi dengantempat dur sederhana.Anak-anak kelas 1 dan 2 durdi tempat dur berngkat,

sedangkan kelas 3 sampai 7masing-masing mendapatsatu tempat dur. Yang sukakasur dapat memperoleh kasursederhana, nyaman karena diisidengan kapas. Mereka yang daksuka kasur, memperoleh karyang bisa dibentangkan di ataspapan tempat dur. Tentu sajaseap siswa memperoleh lemari-lemari kecil guna menyimpanbarang-barang pribadi.

Kelas istimewaPemeliharaan seluruh

kompleks dikerjakan oleh anak-anak seminari sendiri, mulai jalan raya sampai tebing sungaidi belakang seminari. Sapumenyapu dilaksanakan sesudahmakan pagi sampai sekolahdimulai. Hal-hal yang lebihberat dikerjakan sesudah dur

siang sampai jam belajar sore.Cuci pakaian dikerjakan olehkaryawan.

Jumlah siswa seminaridaklah besar. Waktu sayamasuk pada 1957, siswaseminari hanya berjumlah25 orang, tersebar dari kelassatu (lulusan SD) sampai kelasenam, ditambah satu kelasismewa untuk tamatan SMP.Kelas ini dinamakan kelas BC,singkatan dari bahasa Belanda

‘Brug Clas’ yang arnya kelas jembatan. Melalui kelas ini siswadiharapkan bisa mengiku kelasempat pada tahun berikutnya.

Jumlah murid seap kelassangatlah kecil. Lima orangseper kelas saya keka itusudah termasuk besar. Pernahmalahan ada yang hanya satuorang dalam satu kelas. Tetapianaknya pintar bukan main,sehingga sang guru harus

Page 39: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 39/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   39

 JEJAK 

nDi depan Seminari, iseng main musik 1958, Matinus, Mamad,Suhardi, Mudjiono

nPater Alfons S. Suhardi, OFM

mempersiapkan bahan secaraekstra.

Karena hanya sendirian,

maka semua beban pelajarandipikul sendirian juga. Akibatnya,over-spannend, otak menjadisuper tegang, pusing. Diadiisrahatkan di P.S. St. YusupSindanglaya. Namun justru dialahyang menjadi juara sekolah. Diaadalah Mgr. Leo Laba LadjarOFM, Uskup Jayapura sekarang.

Pelajaran seminari waktuitu mengiku model Belanda,semacam gimnasium. Pelajaranyang diberikan dak terikat pada

program pemerintah Indonesia.Yang dipelajari lebih menyangkutpelajaran-pelajaran humanioraseper agama, kitab suci,sejarah Gereja, bahasa Lan,Bahasa Belanda, Bahasa Inggris,Bahasa Perancis, Bahasa Sunda,dan Bahasa Indonesia. BahasaYunani dan Bahasa Ibrani dakdiberikan. Pengajarnya diambildari para Pater Fransiskan yangmenghuni Biara Padua.

Dengan demikian pergaulan

siswa seminari dengan para Paterdan Frater Biara Padua sangatlaherat. Walaupun kami bebasmemilih masuk ke Ordo apapun atau Praja Keuskupan manapun, secara praks para siswaini sudah seper fransiskan-fransiskan kecil.

Mgr. N. Geise OFM, sangpendiri, memang berpandanganluas. Kenda jumlah murid hanyasegenggam dan seluruhnyanyaris dibiayai pihak PrefekturatSukabumi, namun terbuka untukmasuk Ordo apa pun dan prajamana pun. Sifat keterbukaanini membuat seminari dakpicik dan semangat misionernyasudah terbuka.

Demi kesehatan jasmanidan mental, seap hari Kamiskami berjalan kaki ke tempatpemandian Cimela. Kami, disana, bisa berenang sepuasnyasampai siang hari. Jam 12

sudah harus berada kembali diseminari.

Seap hari Minggu, sesudah

misa pagi dan makan pagi,bersama para Fransiskan kamiharus berjalan-jalan entah kemana selama dua jam. Satukelompok minimal terdiriatas ga orang. “Supaya dakgampang menyeleweng,” katapimpinan keka itu. Dengandemikian kami mengenal betulseluk beluk daerah Cicurug.Cicurug ‘kan dak besar!

Program Pemerintah

Sesuai perkembanganzaman, akhirnya dirasa perluprogram pengajaran seminaridisesuaikan dengan programpemerintah: SMP dan SMA.Mata pelajaran pun menjadilebih banyak lagi. Guru-guru juga harus ditambah. Untuk SMPdak begitu sulit, bisa diambildari SMP Mardi Yuana. Tapiuntuk SMA, Pater van der LaanOFM, Rektor, harus pontang-panng mencari guru.

Harus diingat, waktu ituIndonesia masih belum semajusekarang. Hanya ada satu bukuuntuk bahasa Jawa Kuno dandak ada satu kamus pun.Untuk bahasa Jerman, dakada buku yang dijual, sehinggaPater Remidius Wijbrands OFMbersusah-payah menerjemahkanbuku yang dipakai siswa Belandayang belajar Bahasa Jerman.Kamus dak ada.

Kami berjuang untuksurvive. Kelas penulis menjadikelas pertama yang ikut ujiannegara. Semua lulus dan,katanya, salah seorang juarapertama se-kota Bogor.

Pindah ke SukasariLama kelamaan keadaan di

Cicurug dak sesuai lagi untukpendidikan sengkat seminari.Maka diputuskan pindah keBogor pada 1961. Tempatpertama terletak di bekasgedung milik orang Cina yangkembali ke negaranya. Gedungini sekarang menjadi gedungGereja St. Fransiskus, Jl. Sukasari,Bogor.

Sangat menarik mengenangperjalanan sejarah seminariStella Maris. Dua gedungseminari Stella Maris: diCicurug dan Sukasari menjadigedung Gereja Paroki besertapastorannya. Hal ini menjadisuatu pertanda profesatau kenabian. SeminariStella Maris menjadi dasarbagi berkembangnya Gerejasetempat.n Alfons S. Suhardi, OFM

Page 40: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 40/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201540

KEMAH

TUHAN

Suara gesekan daunbambu menyambut saya

ketika menginjakkankaki di Jalan MetroParung Nomor 36.

Lansekap hijaumemanjakan mata

ketika memasuki

halaman. “Di managerejanya?” Tanya saya

dalam hati.

Setelah berjalan 10 meterdari pintu gerbang, matasaya terpaku pada sebuah

bangunan semi permanenberatap biru. Keka mendekat,ternyata itu lah ‘kemahTuhan’ yang saya cari. Ruangberukuran sekitar 25 x 17 m

dak berdinding sehinggaangin leluasa bergerak. Pohonpucuk merah ditanam sebagaipembatas di sekelilingnya.Warna biru di atap adalah terpal.Struktur atap menggunakan

rangka besi

yang biasa digunakan untuktenda pesta. Bentuknya atappelana dibuat bersusun supayaterbentuk lubang udara,sehingga ruang di bawah terpaldak terlampau panas terutamasaat siang hari.

Panti ImamDi bawah tenda senggi

tujuh meter itulah perayaanekaris dilakukan sejak 2008.Pan imam berada 60 cm lebihnggi dari lantai pan umat.Pembatas ruang pan iman

dengan ruang di belakangnyaberupa dinding yang dihiasilukisan. Lukisan di sisi kirimenggambarkan wafat YesusKristus, sedangkan di sisi kanantentang Kebangkitan-Nya. Diantara ke dua lukisan terpakusalib ukuran kecil di dindingberwarna puh.

Meja altar terbuat dari kayumengkilap. Di bagian bawahmeja altar ditempel cetakan

patung perjamuan terakhirberwarna emas, tampak serasidengan warna coklat kayu. Dibagian kiri dan kanan pan imamterdapat mimbar yang terbuatdari kayu. Kursi imam berada dibelakang meja altar.

Masih dalam kesatuandengan dinding pan imam,dari pan umat dapat kitalihat lukisan dengan tema lain.Sebelah kiri bergambar logoparoki St. Joannes Bapsta

Parung. Di sebelah kanan, tepat,di bagian pan koor bergambarenam rumah ibadat. “Lukisanenam rumah ibadat itu ide dariRomo Gaib,” kata SekretarisParoki Agusnus Indarto.

Romo A. Simbul GaibPratolo, Pr

Gereja Tenda Biru

nTampak luar Gereja Kato-lik Santo Joannes Baptista-Parung

Page 41: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 41/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   41

KEMAH

TUHAN

adalah pastor paroki ini. Lukisantersebut seper mengatakanbahwa sebagai umat beragamaciptaan Tuhan, kita harus salingmenghorma dan tetap hidupberdampingan dengan damai.Ismewanya, lukisan-lukisantersebut digambar oleh seorangwarga non Katolik yang menjalinhubungan baik dengan kelompokOrang Muda Katolik (OMK)paroki ini.

Kapasitas ruang di bawahtenda memuat sekitar 300 orang.Biasanya dalam misa mingguan,yang hanya dilakukan padaMinggu pagi, kehadiran umatmencapai 700 orang. Selebihnyaumat duduk di halaman dansaung yang berada di sekitartenda. Karena posisi ruang dibawah tenda lebih rendah dari jalan, pada lantai paving block disekeliling ruang dibuat saluranair yang ditutup jeruji besisebagai ansipasi mengalirnyaair hujan ke pan umat.

KapelDi belakang pan imam

terdapat sebuah kapel yangdibangun pada 2007. Sebelumtenda ada, kegiatan ekarisdilaksanakan di bangunanpermanen berukuran sekitar11 m x 7,5 m. Di dalam kapelterdapat pan imam dan panumat. Pan imam lebih nggi 60

cm daripada pan umat sehinggamenunjukkan bagian utamakapel.

Pada bagian kiri dindingkapel terdapat lukisan kanvasSanto Paulus dan bagian kananSanto Agusnus. Tabernakelberada di bagian tengah panimam. Tabernakel ini sekaligusmenjadi bagian dari kegiatanmisa di bawah tenda.

Meja altar ditutup dengankain puh tampak serasi denganwarna dinding kapel. Sebuah

mimbar terletak di sebelah kirimeja altar. Kursi imam terletakdi sisi kanan tabernakel. Sakrisberada di sebelah kanan panumat.

Tempat duduk pan umatmenggunakan kursi plask. Jikadak dipakai ibadat, ruang iniberfungsi untuk kegiatan parokilain seper Bina Iman Anak,pertemuan misdinar dan lahankoor dan sebagainya. Sedaknya150 umat dapat ditampung di

kapel ini. Pencahayaan alamididapat dari kaca-kaca yangdipasang tepat di bawah plafon.

Pantang MenyerahTerbatasnya ruang di paroki

ini dak menyurutkan kegiatanumat. Misalnya keka OMKhendak berlah koor, kelompokbelajar komuni pertamamengambil tempat di kapel,atau sebaliknya. Kelompok Bina

Iman Anak dan Wanita Katolikbiasanya melakukan kegiatan disaung yang terletak di halamanluar tenda. Namun, tempat-tempat tersebut bisa saja dipakaioleh kelompok lain asalkan salingberkoordinasi. Ruang pengakuandosa juga dak bertempatkhusus seper di gereja lainnya.Ruang sakris dan sound system dapat beralih fungsi untuksementara waktu.

Sejak 2000, Joannes Bapstatelah ditetapkan sebagai paroki

yang sebelumnya berbentukstasi. Namun, sampai saat iniparoki belum mendapatkan izinmembangun bangunan gereja.Sebelum dibangun kapel dantenda, umat beribadat di GardenRestaurant, Lebak Wangi.

Kini lahan seluas ± 1,5hektare telah tersedia. Rencanamembangun gereja denganbangunan permanen pun telahdisiapkan. Upaya memperolehizin membangun hingga saat

ini terus dilakukan oleh pastordan dewan paroki. Hubunganbaik dengan berbagai pihakdi sekitar gereja juga selaludijaga. Salah satunya pihakgereja menyediakan saungkhusus berjualan seap Minggubagi warga sekitar. Letaknyadi halaman gereja dekat pintugerbang. Pengaturan parkirkendaraan pun diserahkan padawarga sekitar. nMargaret Arni

Page 42: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 42/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201542

ISU NUSANTARA DAN

MANCANEGARA ISU NUSANTARA DAN

MANCANEGARA 

Bagi kebanyakan orang tuayang memiliki anak usiasekolah, bisa dipaskan

masa antara bulan Juni-Julimerupakan masa ‘penuhtantangan’. Di bulan-bulan ini,

orang tua harus mengerahkansegala upaya dan perhaannyauntuk urusan sekolah. Termasukdalam hal ini menyediakansejumlah dana tertentu untukbiaya sekolah

Para orangtua sadar betulbahwa pendidikan merupakanproses mencetak generasipenerus bangsa yang berkualitas.Rendahnya mutu pendidikanmenghambat penyediaansumber daya manusia yang

mempunyai keahlian danketerampilan untuk memenuhipembangunan bangsa diberbagai bidang. Denganperkataan lain maju daknyasuatu negara sangat eratkaitannya dengan pelaksanaanpendidikan itu sendiri.

Kenyataan menunjukkanbahwa pendidikan yang baikmembutuhkan biaya yang daksedikit. Tidak semua orangtua

Biaya PendidikanBisa Dikurangi

mampu membiayai anaknyauntuk memperoleh pendidikanyang baik. Itulah sebabnya dimanapun kita bisa melihatdengan mata telanjang sejumlahanak putus sekolah karena

berbagai faktor, terutama biayasekolah yang melangit.Memang pemerintah sudah

mencanangkan pendidikan grasdan bahkan pendidikan wajib 12tahun. Akan tetapi ada biaya-biaya lain yang harus ditanggungsiswa itu sendiri. Misalnya biayaperjalanan ke sekolah seaphari sekolah, biaya membelibuku, seragam, dan peralatansekolah dan lain-lain. Biaya inidaklah murah, bahkan mungkin

lebih mahal dibandingkan biayapendidikan itu sendiri.Selain itu, biaya hidup

sehari-hari semakin meninggi.Ini lah yang terkadang membuatmasyarakat lebih memilihbekerja mencari naahdibanding harus melanjutkanpendidikan anak-anaknya

Melihat keadaan ini, FransLamuri, SVD usai Misa JumatPertama bagi para pekerja dan

kantor di gedung Ericson,PondokIndah, Jakarta Selatan (Jumat,8/5/2015) menuturkan “sudah

sewajarnya sekarang pihak-pihak terkait seper pemerintahatau pengelola sekolah bisamengurangi beberapa pos biayapendidikan”.

Pastor Frans Lamuri terusterang mengatakan “Sayabelum siap menjawab secarabaik. Tetapi menurut sayasudah sewajarnya pihak-pihakterkait memberikan kebijakanmengurangi beberapa pokokbiaya pendidikan. Selain itu paraorangtua tetap wajib menjaditeladan dan sumber pendidikandalam keluarga. Itu yang palingpenng”.

Dalam khotbahnyadihadapan 40-an para pekerjaPater Frans menyatakan agakmerinding dengan keadaanyang terjadi sekarang ini.“Dalam dunia polik kasihsering diabaikan dan menjadisesuatu yang dak penng. Yangdiutamakan adalah kepennganpribadi atau golongan. Begitu juga dalam dunia kerja (bisnis),walau dak semua. Sering kalikasih itu diabaikan. Yang adaadalah keuntungan (profit),”ujarnya.

Namun Pastor yangbertugas di rumah SVD JalanMatraman Raya 125 ini mengajakkita untuk terus menerusmeneladani kasih Yesus yangterlukai oleh dosa dan salahkita. Kasih yang berasal dariYesus membuat kita tumbuh danberbuah.

Oleh sebab itu kita harussaling meneduhkan satu samalain baik dalam keluarga, tempatkerja maupun masyarakat.Dengan kasih Yesus kita mampumenerobos dan menghancurkantembok-tembok apapun dalamkehidupan kita.nDarius Lekalawo

P. Frans Lamuri, SVD

Page 43: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 43/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   43

ISU NUSANTARA DAN

MANCANEGARA 

 A nnuarium Ponficium (BukuTahunan Kepausan) 2015dan Annuarium Stascum

Ecclesiae (Buku Tahunan StaskGereja) 2013 memperlihatkanbeberapa aspek baru dalamkehidupan Gereja sejak Februari2014 hingga Februari 2015. Jugamenunjukkan perubahan yang

terjadi tahun 2013.Stask tahun 2013

menunjukkan dinamika GerejaKatolik di 2989 yurisdiksigerejawi di dunia. Dalamperiode ini satu keuskupan dandua eparki (keuskupan untukKatolik Timur) dingkatkanmenjadi tahta metropolitan.Juga didirikan ga tahtaepiskopal baru, ga eparki dansatu eksarkat episkopal agung(semuanya untuk Katolik Timur).Selain itu satu prelatur teritorialdingkatkan menjadi keuskupan,dan satu prefektur apostolikmenjadi vikariat apostolik. Dataini dikeluarkan pihak Vakanbulan April lalu.

Lebih lanjut data tersebutmengungkapkan bahwa sejaktahun 2005, jumlah umat Katolikdi seluruh dunia meningkatdari 1.115.000.000 menjadi1.254.000.000. Jadi meningkat139 juta umat. Bahkan dalamdua tahun terakhir, umat Katolikyang dibaps meningkat dari17,3% menjadi 17,7%.

Ada peningkatan 34% umatKatolik di Afrika, yang mengalamipertumbuhan penduduk1,9% antara tahun 2005 dan2013. Anehnya peningkatanumat Katolik di Asia lebihnggi daripada pertumbuhanpenduduk di Asia (3,2% di

tahun 2013 dibandingkan 2,9%di tahun 2005). Di Amerika,umat Katolik terus mewakili63% pertumbuhan penduduk.Eropa yang jumlah penduduknyastagnan, mengalami sedikitpeningkatan dalam jumlah umatyang dibaps beberapa tahunterakhir. Sedangkan persentase

umat Katolik yang dibaps diOseania tetap stabil meskipun jumlah penduduknya menurun.

Sejak 2012 hingga 2013, jumlah uskup bertambah 40 dari5.133 menjadi 5.173. Di AmerikaUtara dan Oseania terjadipengurangan jumlah uskup dari6 menjadi 5. Berbeda denganbagian lain benua Amerikaitu yang jumlah uskupnyabertambah menjadi 23 uskup. DiAfrika jumlah uskupnya menjadi

5, di Asia 14 dan Eropa 9.Jumlah imam, diosesan danreligius, meningkat dari 414.313di tahun 2012 menjadi 415.348di tahun 2013. Tapi calon imam,baik diosesan maupun religiusturun dari 120.616 di tahun 2011menjadi 118.251 di tahun 2013.Dilihat dari sisi daerahnya, diAfrika justru rerjadi peningkatan1,5 %, dibandingkan di Asia yangturun 0,5%, Eropa turun 3,6%

dan Amerika Utara 5,2%.Berbeda dengan jumlah

diakon permanen yang terustumbuh subur. Tahun 2005tercatat angka 33.391, tapi tahun2013 menjadi 43.000. Secarakhusus 96,7 % dari merekaberada di Amerika Utara danEropa. Sisanya yang 2,4% terbagi

di Afrika, Asia dan Oseania.Jumlah kaum religius

berkaul selain imam tumbuh1%, dari 54.708 di tahun 2005menjadi 55.000 di tahun 2013.Peningkatan jumlah itu terjadidi Afrika sebesar 6% dan Asiasebesar 30%. Di Amerika terjadipenurunan sebesar 2,8%, Eropaturun 10,9% dan Oseania: 2%.Penurunan signifikan justrumenguat pada kaum religiuswanita. Saat ini jumlah kaum

religius wanita tercatat sebanyak693.575 dibandingkan dengan760.529 di tahun 2005. Jumlahpenurunan terbanyak terjadi diEropa sebesar 18,3%. Kemudianberturut-turut penurunan diOseania sebesar 17,1 % danAmerika sebesar 15,5 %. Namun,di Afrika justru tercatat adapeningkatan sebesar 18% danAsia sebesar 10%.nVatican Information

Service/ Foto ilustrasi: darius lekalawo

Jumlah Umat KatolikMeningkat

Page 44: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 44/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201544

ISU NUSANTARA DAN

MANCANEGARA 

Tahun Yubileum Kerahimanakan menjadi sebuahkesempatan bagi semua

orang Kristen dalam memenuhi‘kebutuhan nyata’. Merekadapat memberi bantuan nyata,mengalami ‘sebuah peziarahanseja’ dengan berjalan kaki,dan mengutus ‘para misionaris

kerahiman’ di seluruh duniauntuk mengampuni mereka yangberdosa bahkan dosa palingserius. Demikian dikatakanUskup Agung Rino Fisichella,Presiden Dewan Kepausan untukPromosi Evangelisasi Baru.Dewan Kepausan ini adalahkantor yang mengorganisiracara-acara untuk Tahun SuciKerahiman.

“Tahun Yubileum Kerahiman

selama setahun juga mencakupbeberapa hari Yubileum pribadi,seper untuk Kuria Roma, parakatekis, para remaja dan paratahanan,” lanjut Uskup AgungFisichella.

Dalam konperensi pers diVakan bulan Mei lalu, Uskup

Agung Fisichella meluncurkan

doa, logo, kalender acara danrincian resmi lain dari TahunYubileum Kerahiman. Tahunyubileum ini akan dirayakanmulai Hari Raya SantaPerawan Maria DikandungTanpa Noda (8 Desember

2015) sampai Hari RayaTuhan Kita Yesus Kristus Raja

Semesta Alam (20 November2016).

Uskup menjelaskan, “moo‘Bermurah Ha Seper Bapa’berfungsi sebagai undanganuntuk mengiku teladanBapa yang murah ha, yangmeminta kita dak menghakimiatau menghukum tetapimengampuni serta memberikasih dan pengampunantanpa batas”. Beberapa waktusebelumnya Paus Fransiskustelah mengungkapkan niatnyauntuk memberitakan sebuahtahun suci sebagai caragereja ‘membuat lebih jelasperutusannya menjadi saksikerahiman’.

Salah satu caramenunjukkan ‘keprihanankeibuan Gereja’ adalah denganmengirimkan ‘para misionariskerahiman’. Mereka adalah paraimam khusus yang dipilih dandiberikan ‘wewenang untukmengampuni bahkan dosa palingserius’. Inilah yang diinginkan

Paus Fransiskus seperditulis dalam “MisericordiaeVultus”, (“Wajah Kerahiman”),

sebuah dokumen resmi yangmemberitakan Tahun Suci.

Uskup Agung Fisichellamengatakan para imam tersebutakan dipilih berdasarkankemampuan merekamemberitakan segala hal denganbaik, terutama yang bertemakankerahiman. Mereka pun sekaligusmenjadi ‘bapa pengakuan yangbaik’. Arnya mereka dapatmengungkapkan kasih Allahserta dak membuat kamarpengakuan seper ‘sebuahkamar penyiksaan’. “Para imam juga harus memiliki ‘kesabaran’dan sebuah ‘pemahaman akankerapuhan manusia”, kata uskupagung.

Untuk itu para uskup dapatmerekomendasikan kepadadewan imam keuskupan masing-masing seorang atau lebih imammenjadi misionaris kerahiman.Atau para imam, secara sendiri-sendiri, dapat mengajukanpermohonan menjadi misionariskerahiman. Permohonan dikirimke Dewan Imam yang bersamaUskup akan mempermbangkandan memaskan yangbersangkutan “cocok ataudak menjadfi misionariskerahiman. Dengan perkataanlain, imam yang bersangkutanharus “memiliki persetujuanuskup untuk menjadi seorangmisionaris kerahiman.”

Acara YubileumUskup Agung Fisichella

menekankan penngnyamenghidupi Tahun Suci sebagai“sebuah peziarahan seja”dengan unsur-unsur doa danpengorbanan yang tepat.

“Kami akan meminta paraperziarah untuk membuatsebuah perjalanan denganberjalan kaki, mempersiapkan

Tahun Yubileum

Kerahiman

Page 45: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 45/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   45

ISU NUSANTARA DAN

MANCANEGARA ISU NUSANTARA DAN

MANCANEGARA 

diri mereka untuk melewa PintuSuci dalam semangat iman danpengabdian”, katanya.

Lebih dari selusin perayaanYubileum pribadi dijadwalkanpada 2016. Misalnya acaraYubileum bagi para pelaku hidupbak pada tanggal 2 Februarihingga penutupan TahunHidup Bak; Yubileum untukKuria Roma pada 22 Februari;Yubileum bagi mereka yangberdevosi kepada spiritualitasKerahiman Ilahi pada MingguKerahiman Ilahi 3 April. Jugayubileum-yubileum khusus untukpara remaja, para diakon, paraimam, orang-orang sakit dancacat serta para katekis.

Yubileum untuk parapekerja dan relawan kerahimanakan dirayakan pada PestaBeata Bunda Teresa dari Kalkuta5 September. SedangkanYubileum untuk para tahananakan dirayakan 6 November.Khusus untuk para narapidana,Paus Fransiskus menginginkanYubileum dak hanya dirayakandi penjara, tetapi dirayakanbersama dia di Basilika SantoPetrus, Vakan. Untuk itu dewankepausan sedang membahaskemungkinan terlaksananya haltersebut bersama pemerintahsetempat. Dewan sendiribelum yakin apakah hal itu bisadilakukan.

Vakan meminta para uskupdan para imam di seluruh duniauntuk melakukan ‘gerakan isyaratpersekutuan yang sama secarasimbolik dengan Paus Fransiskus’dan visinya menjangkau merekayang di pinggiran.

“Sebagai tanda nyataamal kasih paus”, kata Uskup,“langkah-langkah yang efekfakan diambil untuk memenuhikebutuhan nyata yang akanmengungkapkan kerahiman didunia melalui bantuan nyata”.

Pada konferensi pers

tersebut, Dewan Kepausanuntuk Promosi Evangelisasi Barumembagikan doa Paus Fransiskus

dalam berbagai bahasa danlogo Tahun Suci. Logo inimenampilkan Yesus, SangGembala yang Baik, memikul‘jiwa yang hilang’. ‘Gambaritu menunjukkan kasih Kristusyang membawa kita kepadapemenuhan misteri penjelmaan-Nya dan berpuncak dalampenebusan”, kata uskup agung.

Gambar yang diciptakanPastor Marko Rupnik, SJ jugamenunjukkan salah satumata Yesus yang menyatudengan mata manusia untukmenunjukkan bagaimana

“Kristus melihat dengan mataAdam, dan Adam dengan mataKristus”.

Dewan telah bergabungdengan United Bible Socieesuntuk mendistribusikan kupanInjil Markus kepada satu jutapeziarah secara gras. Tekstersebut tersedia dalam tujuhbahasa. Situs resmi YubileumKerahiman juga tersediadalam tujuh bahasa. Situstersebut adalah hp://www.im.va/content/gdm/en.html.Twiernya: @Jubilee_va.Halaman Facebook  dan accounttersedia pada Instagram, Flickrdan Google+.nKatekesekatolik.Blogspot.

Com/Komsos Kaj/ Foto: im.va

Tuhan Yesus Kristus,Engkau telah mengajarkan

kami bermurah ha seper Bapasurgawi, dan telah mengatakankepada kami bahwa barangsiapamelihat Engkau melihat-Nya.

Tunjukkanlah kepada kamiwajah-Mu dan kami akandiselamatkan.

Tatapan-Mu yang penuh kasihmembebaskan Zakeus dan Mausdari perbudakan uang, parapezinah dan Maria Magdalenadari mencari kebahagiaan hanyadalam benda-benda ciptaan,membuat Petrus menangissetelah pengkhianatannya, dan

memaskan Firdaus kepadapenjahat yang bertobat.Mari kita dengar, kata-kata

yang seolah-olah ditujukankepada kita masing-masing, kata-kata yang Engkau katakan kepadaperempuan Samaria: “Jika engkautahu tentang karunia Allah!”

Engkau adalah wajah yangkelihatan dari Bapa yang takkelihatan, wajah Allah yangmewujudkan kuasa-Nya terutama

dengan pengampunan dankerahiman. Biarkan Gerejamenjadi wajah-Mu yang kelihatandi dunia, wajah Tuhannya yangbangkit dan dimuliakan.

Engkau menghendaki agarpara pelayan-Mu juga akanmengenakan kelemahan

agar mereka dapat merasa

kasihan kepada mereka yangberada dalam kedaktahuan dankekeliruan. Biarkan semua orangyang menjamah mereka merasadicari, dikasihi, dan diampunioleh Allah.

Utuslah Roh-Mu dankuduskanlah seap orangdari kita dengan urapannya,sehingga Yubileum Kerahimandapat menjadi sebuah tahunrahmat dari Tuhan dan Gereja-Mu, dengan antusiasme yangdiperbarui, dapat membawa

kabar baik kepada orang miskin,memberitakan kebebasan

untuk para tawanan dan orangterndas, dan memulihkanpenglihatan bagi orang buta.

Kami mohon ini melaluiperantaraan Maria, BundaKerahiman, Engkau yang hidupdan memerintah bersama Bapadan Roh Kudus untuk selama-lamanya. Amin

Doa PausFransiskus Untuk Yubileum

Page 46: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 46/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201546

ISU NUSANTARA DAN

MANCANEGARA 

K ompleks Divisi 1 InfanteriKostrad Cilodong, DepokJawa Barat, Sabtu, 23 Mei

2015 nampak ramai. Hari itudilaksanakan upacara peletakanbatu pertama pembangunangereja GKI Bajem Cilodong. Hadirdalam acara itu Panglima Divisi IKostrad Cilodong Depok, MayorJendaral TNI Lodewyk Pusung,Wakil Wali Kota Depok, Asistenbidang Ekonomi PembangunanSosial (Ekbangsos) PemdaDepok, H. Eka Bachar, SE,MM,perwakilan Kementrian AgamaKota Depok, Drs. H.A ChalikMawardi, M.Ag, perwakilanDPRD Kota Depok, HendrikTangke Allo, S.Sos, Ketua PGI,Pdt. Samuel Budi, perwakilanFKUB Kota Depok KH. Zainuddin,MA, Sekretaris Umum SinodeGKI, Pdt. Arliyanus Larosa, MTh,perwakilan Camat Cilodong, H.Marjaya, S.Sos, MM. Juga hadir

Gereja Jangan Eksklusif 

Lurah Kalibaru, Si Hasanah,S.Sip, MSi, RW Kalibaru Cilodong,Sunam Efendi, RT, KalibaruCilodong, Harry Muryanto,perwakilan agama Hindu danBudha, tokoh masyarakat,dan perwakilan gereja-gerejasekitarseper OikumeneMahanaem, GPIB Mahanaem,Gereja Katolik, Adven, HKBP, GKI,GPIB Emanuel, GBI Pabuaran,gereja Toraja Kota Depok.

Ketua Pania Pembangunan,Jisman Hutasoit, menuturkankegiatan peribadatan gerejaini dilaksanakan sekitar tahun1979. Hal itu terjadi karenaadanya anggota GKI Kwintangpindah dan berdomisili didaerah Cilodong Depok. Kekaitu peribadatan dilakukan darirumah ke rumah.

Pada 27 Desember 1980diadakan ibadat Natal pertamakalinya. Sekitar tahun 1984

mereka berhasil membelitanah seluas 1.112 m2 danmendirikan gereja seukuran 4x6m2 , kemudian diperluas menjadi7x9 m2 dan akhirnya pada 2005diperluas lagi sebesar 800 m2.

Selama sekitar 36 tahungereja ini tampak masihsederhana dan dak memilkisurat ijin mendirikan bangunan(IMB). Padahal peraturanpemerintahan Kota Depokmensyaratkan adanya surat ijinmendirikan bangunan (IMB)untuk membangun tempatibadat.

Dalam waktu tujuh bulanpania berusaha mendapatkanIMB tersebut. Akhirnya padaJuli 2014 GKI Bajem Cilodongresmi mendapatkan IMB. “Halini terjadi berkat kerjasama yangbaik antara pihak-pihak terkaitseper: RT, RW, Lurah, CamatCilodong, FKUB Kota Depok, Wali

Mayor Jendaral TNI Lodewyk Pusung (batik hijau, kedua dari kiri): Semoga gereja menjadi terang dimana-mana

Page 47: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 47/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   47

ISU NUSANTARA DAN

MANCANEGARA 

kota Depok, KASUBAG PemdaDepok, DPRD Kota Depok”,ungkap Hutasoit.

Hutasoit juga menambahkan“GKI Cilodong sangat berterimakasih kepada semua pihak.Semoga keberadaan gerejaini menjadi berkat bagi wargasekitar, dengan menyerahkan1000m2 tanah kepada PemkotDepok untuk dijadikan jalananumum”.

Menanggapi hal ini H.Eka Bachar, SE,MM dalamsambutannya mengatakan dalammembangun gereja dianjurkanmenggunakan produk-produkdalam negeri, termasuk tenagakerjanya. Dianjurkan juga untukdak membagun semua lahanyang ada. “Berikan area untukdijadikan resapan air, sesuaivisi dan misi Pemkot Depok”,katanya.

Kesan NegatifSejak resmi menjabat

sebagai Panglima Divisi Infanteri1 Kostrad Cilodong MayorJendaral TNI Lodewyk Pusung,memperoleh kesan negaf kekapania pembangunan gerejaGKI Bajem Cilodong datangmenemuinya terkait denganperizinan pembagunan gereja.

Jendral Lodewyk menuturkan“Keka saya bersama istripidah dari Jakarta Timur ke

Depok, Pania PembangunanGKI Cilodong, sempat datangke rumah. Kesan negaf sayaadalah mereka meminta bantuanmempercepat proses perizinantempat ibadat.”

Ternyata kesan tersebutsalah. Semua persyaratanadministrasi sudah lengkap.“Pengalaman saya keka menjadiDandim di Jakarta Timur,masalah yang biasanya muncul

KH. Zainuddin, MA: Semoga tempat ini bisa dibangun surga dunia dan akhirat

dalam pembangunan tempatibadat adalah masalah suratizin. Namun Puji Tuhan proses

perizinan pembagunan GKICilodong semuanya clear dancepat prosesnya,” ujarnya.

Jendaral bintang dua inimenegaskan “Dari tempat iniakan dibangun damai sejahtera, jangan ciptakan eksklusivitas dilingkungan kita sendiri. Semogakita menjadi terang di mana-mana, seper lagu yang sayanyanyikan tadi. Janji Tuhan adayang mustahil.”

Senada dengan JendralLodewyk, KH. Zainuddin, MA

tokoh Nahdlatul Ulama sekaligusPenasihat Forum KomunikasiUmat Beragama (FKUB) Kota

Depok mengatakan toleransiantar umat beragama bagi NUitu sudah final. Damailah kitaIndonesia. “Peletakan batupertama pada tanggal 23 Mei inibukan sebuah kebetulan. Tanggal23 memiliki ar yang mendalam.Dua ditambah ga sama denganlima. Lima itu adalah Pancasila.Semoga di tempat ini bisadibangun surga dunia dan surgaakhirat”, ujarnya.nDarius Lekalawo

H. Eka Bachtiar, SE,MM, turut serta menandatangani prasasti pembangunangereja GKI Cilodong-Depok 

Page 48: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 48/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201548

ISU NUSANTARA DAN

MANCANEGARA 

Bersamaan dengan HariBuruh Internasional

tahun ini, KeuskupanBogor mengundangseluruh kaum buruh

dari Keuskupan Bogoruntuk hadir dan ikut

bersukacita merayakanekaristi bersama Mgr.Paskalis Bruno Syukur

OFM dan RD. Benyamin

Sudarto. Perayaandiadakan di Paroki

Maria Bunda SegalaBangsa, Kota Wisata

Cibubur.

Dalam misa Bapak Uskupberpesan agar paraburuh melakukan segala

Bekerja Dengan SukacitaUntuk Keluarga

pekerjaan dengan cinta kasih,“Opera in Caritate” . Dia juga mengharapkan buruh

selalu bekerja selaras dengankehendak Allah, karena Allahdak menghendaki kita menjadipemalas. Allah menghendakikita mau menjadi orang yangbekerja, berbuat sesuatu denganberkarya.

“Kiranya Allah memberi kitatalenta untuk dikembangkandengan cara apapun agar kitadapat berkreasi dan dakbergantung kepada oranglain,” kata Uskup. Salah satu

caranya dengan mengubahdiri. Perubahan itu juga harusterjadi di Gereja, di keuskupan,di paroki masing-masing. “Jikabelum terjadi perubahan makasekaranglah waktunya untukberubah,” lanjut Uskup. Misaditutup dengan foto bersamapara buruh dan pania.

Selesai misa, acaradilanjutkan dengan dialog dan

ramah-tamah dimoderatorioleh Ibu Lies Pranowo,akfis pemerha buruh.

Dalam pembukaan Ibu Liesmengingatkan, “Upah buruhsama dengan upah keluarga.Jadi bekerjalah dengan sukacitauntuk keluarga, di mana seaporang mempunyai andil dalammembangun negara ini.”

Dialog kemudiandilanjutkan prolog dari BapakUskup. Beliau menjelaskanbahwa selalu ada kasus dalampekerjaan, seper: penindasan,perbudakan, kedakjujuran, dan

kedakadilan. Semua masalah diatas hanya bisa diatasi denganmembangun relasi antara parapenyedia pekerjaan dengan parapekerjanya, sekaligus menghargaimartabat pekerjanya.

Bapak Uskup mengatakan,“Kita dak boleh merendahkandiri, apa pun pekerjaan kita.Contohnya menjadi petanibukanlah nasib, karena telah

Page 49: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 49/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   49

ISU NUSANTARA DAN

MANCANEGARA 

dilahirkan di desa yangbersawah. Petani adalah suatupekerjaan yang bermartabat.

Dengan adanya petani orangbanyak dapat menikmat nasi daripadi hasil panennya.”

Kemudian Bapak Uskupberpesan “Tuhan memberikantalenta untuk dikembangkan,maka kerjakanlah segalapekerjaan dengan sukacitadan bangunlah relasi denganorang lain, saling menguatkansatu sama lain, membangunkebersamaan karena gerejamenghargai orang yang bekerjabukan orang yang malas.”

Dialog dilanjutkan RomoBen yang menyatakan adanyaga poin dalam berelasi, yaitu:menguatkan persaudaraan,mengadakan kegiatan-kegiatandi seap paroki agar terjalinhubungan baik dan akan lebih

efekf bila berjejaring

dengan parokilain, dan mengadakan sarana

program yang baik untuk paraburuh, seper Credit Union (CU). CU bukan hanya menjadipenguat ekonomi keluarga tetapi juga untuk solidaritas sesama.

Pada sesi tanya jawab,Suster Anas dari Cikande-Serang mengharapkan adanyapelahan bagi para buruhguna memperoleh pendapatantambahan. Contohnya pelahansalon, bengkel, pelahankomputer dan sebagainya.Bapak Uskup menanggapi bahwahal ini dapat dilaksanakandengan pemikiran konkret dari

para buruh untuk diterapkan.Dengan bantuan PSE hal inimungkin bisa diterapkan. Bisa

 juga bekerja sama dengan PUKAT(Persatuan Usahawaan Katolik).

Pertanyaan berikut datangdari bapak Redo, Bekasi. Diamempertanyakan apakahSeksi Buruh yang ada sudahmemberikan advokasi kepadapara buruh? Apakah KeuskupanBogor mempunyai andildalam mengambil keputusanpengupahan untuk buruh?Pertanyaan ini dijawab Ibu Lies.

Ibu Lies mengatakan bahwaSie Buruh dak memberikanadvokasi kepada buruh. Advokasidapat diberikan badan hukumyang bekerja sama denganserikat buruh.

Perihal pengupahan,Keuskupan Bogor dak memilikiandil dalam mengambilkeputusan dalam hal ini.Meskipun demikian Bapak

Uskupsedang mengupayakanberbagai hal agar menjadibahan permbangan pihak yangmemutuskan (pemerintah).

Bapak Toto dari Jonggolmempertanyakan bagaimanaGereja memperhakan secarakonkret terkait kenyataanadanya upah dibawah UMK. IbuLies menjelaskan, bahwa Gerejaterus berusaha memperjuangkanyang terbaik bagi buruh Katolik,dengan memperjuangkanupah yang manusiawi danbermartabat.

Kesimpulan yang diperolehdari acara dialog ini ada lima.Pertama, seap tanggal 1 Mei

akan diadakan acara serupa,sebagai bentuk apresiasi Gerejabagi para buruh untuk terusberkarya dan bekerja dengansukacita. Acara akan diadakandak hanya di paroki, tetapimungkin diadakan di pabrik/tempat para buruh bekerja.Kedua, akan dikembangkansuatu bentuk solidaritas antarburuh dengan membentuk jejaring antar paroki. Kega,penngnya menerapkandialog dengan kaum buruhdi mana pun mereka berada.Dengan demikian diharapkandapat diketahui secara tepatmasalah yang dihadapi hinggadapat “dioba” dengan tepat.Keempat, diharapkan KeuskupanBogor mempunyai Pastormoderator

untuk kaum buruh.Dalam hal ini Uskup

akan mengutus salah satugembalanya menjadi moderator.Kelima, mengakan ForumPengusaha Katolik agar terjalinhubungan yang lebih harmonisdan saling menghargai satusama lain. Acara ditutup denganmakan siang dan foto bersaman Aurelia Rani

Page 50: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 50/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 201550

ISU NUSANTARA DAN

MANCANEGARA 

Rabu, 10 Juni 2015 bertempatdi Aula Lantai 7 Penerbit &Toko Rohani Obor, Jakarta,

diadakan acara bedah bukudengan judul “Ine Pare: Novel IbuPadi Karya F. Rahardi sekaligusmerayakan ulang tahun beliauyang ke 65. Acara ini dibukadengan sambutan dari RD. EdyPurwanto, Sekretaris EksekufKWI. Beliau menyampaikanucapan selamat dan terimakasihuntuk OBOR yang telahmenyelenggarakan kegiatan inidalam rangka ulang tahun bapakF. Rahardi.

Setelah sambutan, acaradilanjutkan dengan bedah buku:Ine Pare Novel Ibu Padi. Bedahbuku dimoderatori oleh RD.Agusnus Suriyanto, direkturPenerbit dan Buku Rohani Obor.Sebagai pembicara adalah IbuMaria Harningsih (wartawansenior KOMPAS) dan Bapak EkaBudianta, yang mewakili istrinyaMelani Budianta (Guru BesarFakultas Ilmu Kebudayaan UI)yang berhalangan hadir.

Pada awal ulasannya, IbuMaria Harningsih mengucapkanselamat ulang tahun untukbapak Rahardi, beliau jugamengungkapkan kekagumannyaterhadap penulis yang notabene

adalah orang jawa tetapimampu menulis secara detailtentang budaya yang dak iahidupi secara langsung. Dalamulasannya, beliau memulaidari cover buku yang langsungtertuju pada gambar darah. Iakaget mengapa harus simbolini yang digunakan? mengapaharus gambar ini? Cover yangpenuh provokasi. Darah sebagaisimbol kesucian dan kemurnian.Bahasa tulisan menurut beliausangat indah dan mengena

Ine Pare: Novel Ibu Padi

di ha. Penguraian tentangpertanian juga sangat luarbiasa.Sehingga beliau pun mengatakandak akan sanggup membuaturaian yang detail ini. Beliauseper menemukan jawabandari segala asumsi yang pernahkeluar dari pikirannya mengenaidunia beras setelah membacanovel ini. Beliau menyampaikan

ulasan sangat rinci dari novel inihingga menyebutkan halamanper halaman dalam novelyang membuatnya semakinmemberikan pujian dari karyanovel ini.

Bapak Ekamempresentasikan ulasan dariIbu Melani Budianta. Beberapacatatan novel ini dari Bapak Ekaadalah: Pengetahuan narator(yang berdiksi sains, seper“nutrisi mikro”, “tanah aluvial” )

serta deskripsi rinci bentangalam, budidaya pangan danteknologi membebani alur.Suara tokoh (yang dalam novel-novel dan prosa liris F. Rahardisangat nyaring, heterogen, fasihdan lancar) di dalam novel inidikalahkan oleh suara naratormaha tahu dengan berbagaipengetahuannya. Beberapak klimaks (penyerangan atasNua Ria, pembunuhan Raja dan

istri, kehancuran Nua Ria olehlongsor, bahkan kemaan Bheda)disampaikan nyaris tanpa efekdramak. Kesan tergesa munculdalam klimaks terakhir (kemaanBheda): ada kerancuan antara“rencana” (kata”akan” dihalaman 205 dan 206) danpelaksanaannya. Demikian jugakonflik psikkologis antar saudara(Sipi-Ndale) disampaikan denganencer.

Bapak Eka memberikanrokemendasi bahwa novel inisangat layak untuk dibaca. Dandi akhir penjelasannya, beliaumengungkapkan melalui InePare, F. Rahardi merambah gayapenuturan mis-dramas, novelepik dengan latar sejarah danbudaya lokal. Gaya penuturandangat berbeda dengan novelsebelumnya. “Teruslah berkarya”menjadi akhir kata-kata penutupdari ulasan Bapak Eka.

Setelah presentasi darikedua pembicara, acaradilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Bapak F. Rahardi yang dariawal acara terus memperlihatkanekspresi yang tegang dan serius,beberapa kali mendapatkan“guyonan” dari Moderatordan juga dari hadirin yang lain.Akhir tanya jawab di tutupdengan penjelasan bapak F.Rahardi bahwa keka penulissudah selesai menulis tulisan ituotonom.

Penulis dak perlu membeladiri, mengomentari terlebih lagimenjelaskan, karena penjelasanberikutnya akan menjadi novelbaru. Beliau tetap menyerahkanpendapat atau komentar padapembaca dan sekali lagi pembaca juga otonom dan mempunyaiinterpretasi masing-masing.nRD.

Yustinus Joned Saputra.

Page 51: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 51/52

MEKAR | EDISI 02 | TAHUN XXV | JULI-SEPTEMBER 2015   51

ISU NUSANTARA DAN

MANCANEGARA 

MEKAR   ---   T

I  NUS A NT  

C A NE

Page 52: Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

8/20/2019 Majalah MEKAR 2nd ed. 2015

http://slidepdf.com/reader/full/majalah-mekar-2nd-ed-2015 52/52

ISU NUSANTARA DAN

MANCANEGARA   NTARA D

EG