MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 -...

11
MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT KUTIL (Synchytrium pogostemonis) PADA TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.) Gusti Ayu Kade Sutariati, Sitti. Leomo dan Tresjia C. Rakian : KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BERBAGAI UKURAN UMBI DAN TEKNOLOGI LEISA Bahari : ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHATANI PADI SAWAH PADA SENTRA PRODUKSI DI KABUPATEN BOMBANA DAN KABUPATEN KONAWE SELATAN Aminuddin Mane Kandari, Syamsu Alam dan Hasan: OPTIMASI LAHAN PERTANIAN BERBASIS AGROKLIMAT UNTUK PENGEMBANGAN PADI SAWAH MENGGUNAKAN METODE SPASIAL Suryanti, Bambang Hadisutrisno, Mulyadi, dan Jaka Widada : PERANAN JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT LADA La Ode Safuan dan Hasbulah Syaf : PENGARUH STATUS HARA N, P DAN K TANAH SUB SOIL PADA LERENG YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) Azhar Ansi : PENGARUH RESIDU PUPUK ORGANIK DAN NITROGEN (N) TERHADAP LAJU ASIMILASI BERSIH DAN PRODUKSI JAGUNG DAN KACANG TANAH DALAM SISTEM TUMPANGSARI Taane La Ola, Hartina Batoa dan Muh. Sahwa : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN IKAN ASIN DI PASAR SENTRAL LAINO RAHA KABUPATEN MUNA Putu Arimbawa, Muhammad Aswar Limi, dan Rosmawaty : PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN LAHAN KERING DAN PEMANFAATAN WAKTU LUANG DI KECAMATAN LANDONO KABUPATEN KONAWE SELATAN Muhammad Aswar Limi: PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MELALUI PENDEKATAN ANALISIS JALUR VOLUME 24 NOMOR 01 JANUARI 2014 TERBIT TIGA KALI SETAHUN

Transcript of MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128 -...

MAJALAH ILMIAH ISSN 0854 0128

Gusnawaty HS, Muhammad Taufik, Sarawa M, Asmar Hasan dan Asdar : KAJIAN POTENSI AGENS HAYATI UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT KUTIL (Synchytrium pogostemonis) PADA TANAMAN NILAM (Pogostemon cablin Benth.)

Gusti Ayu Kade Sutariati, Sitti. Leomo dan Tresjia C. Rakian : KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) PADA BERBAGAI UKURAN UMBI DAN TEKNOLOGI LEISA

Bahari : ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHATANI PADI SAWAH PADA SENTRA PRODUKSI DI KABUPATEN BOMBANA DAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

Aminuddin Mane Kandari, Syamsu Alam dan Hasan: OPTIMASI LAHAN PERTANIAN BERBASIS AGROKLIMAT UNTUK PENGEMBANGAN PADI SAWAH MENGGUNAKAN METODE SPASIAL

Suryanti, Bambang Hadisutrisno, Mulyadi, dan Jaka Widada : PERANAN JAMUR MIKORIZA ARBUSKULAR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT LADA

La Ode Safuan dan Hasbulah Syaf : PENGARUH STATUS HARA N, P DAN K TANAH SUB SOIL PADA LERENG YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

Azhar Ansi : PENGARUH RESIDU PUPUK ORGANIK DAN NITROGEN (N) TERHADAP LAJU ASIMILASI BERSIH DAN PRODUKSI JAGUNG DAN KACANG TANAH DALAM SISTEM TUMPANGSARI

Taane La Ola, Hartina Batoa dan Muh. Sahwa : FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN IKAN ASIN DI PASAR SENTRAL LAINO RAHA KABUPATEN MUNA

Putu Arimbawa, Muhammad Aswar Limi, dan Rosmawaty : PENINGKATAN KESEJAHTERAAN PETANI MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN LAHAN KERING DAN PEMANFAATAN WAKTU LUANG DI KECAMATAN LANDONO KABUPATEN KONAWE SELATAN

Muhammad Aswar Limi: PENGARUH FAKTOR PRODUKSI TERHADAP PRODUKSI USAHATANI JAGUNG MELALUI PENDEKATAN ANALISIS JALUR

VOLUME 24 NOMOR 01 JANUARI 2014 TERBIT TIGA KALI SETAHUN

26

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS USAHATANI PADI SAWAH PADA SENTRAPRODUKSI DI KABUPATEN BOMBANA DAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

Oleh: Bahari 1)

ABSTRACT

The research aimed to analize predict farmer’s productivity and to identify factors affectingproductivity rice farm in Bombana district and South Konawe district, after to analize factors affectingrice production. To achieve that objectives, frontier cost function using OLS and MLE estimation methodwith Cobb-Douglas functional assupmtion was used. One hundred and twenty-seven were selected bysimple random method. The results showed that variables of rice field and amount of seed had significantaffect torice production. The farmer achieved productivity between 46 to 94 percent withan average of 82percent. Variation of achieved productivity can be increased by formal education level and farmingexperience of farmers. Important policy implication was an opportunity to increase productivity offarmers, so rice production could increased without increasing farm input. To increase farmersproductivity must been followed by the government involving and others related institutions withdistribution of improved seed and several special programs to upgrade farmers education.

Kata kunci: rice, stochastic frontier, productivity, technical efficiency.

PENDAHULUAN

Salah satu tolok ukur keberhasilansuatu usahatani yang sering menjadiindikator yaitu tingkat pendapatan. Biasanyauntuk mencapai pendapatan besar selaludidasarkan penambahan input dengan tujuanagar produksi pertanian meningkat sehinggapendapatan akan meningkat pula.Peningkatan pendapatan usahatani tidakhanya tergantung pada peningkatan produksiusahatani tersebut, namun juga keberhasilanusahatani mencapai produksi yang maksimalpada tingkat input tertentu. Pencapaiantersebut terjadi bila usahatani berada padakondisi efisiensi penuh (fully efficient).Pencapaian kondisi efisiensi penuh sangatpenting dilakukan sebab petani sering tidakmenyadari belum mencapai kondisi efisiensipenuh sebagaimana yang seharusnya.Ketidakmampuan petani untuk mencapaitingkat kondisi efisiensi penuh merupakansuatu pendapatan yang hilang akibat adanyaselisih antara produksi aktual yang dihasilkandengan produksi pada tingkat efisiensi penuh(fully efficient). Peningkatan capaian tingkat

efrisiensi petani selain meningkatkanpendapatan, juga sangat berperan untukmenjaga daya saing hasil pertaniandipasaran. Salah satu cara mengukur tingkatefisiensi yang diperoleh petani dalamberusahatani adalah dengan konsep efisiensi.Konsep efisiensi ini terdiri dari efisiensiteknis dan efisiensi alokatif. Salah satu syaratsuatu usahatani dikatakan efisien apabilaefisiensi teknis telah tercapai.

Upaya mencapai usahatani yangefisien sulit diwujudkan, namun pemikiranmengenai maksimasi keuntungan yangterbatas sangat berarti untuk menunjukkanbahwa petani gurem pada dasarnya jugamelakukan usahatani dengan menggunakanperhitungan ekonomi. Dalam prakteknyapetani kecil dalam mencapai efisiensi danproduktivitas yang diharapkan menghadapiberbagai permasalahan, baik aspek teknis(teknologi), aspek ekonomi (permodalan danakses pasar), sosial kelembagaan (lemahnyakonsolidasi kelembagaan kelompok tani),serta aspek kebijakan pemerintah yang belumkondusif untuk pengembangan usahatani.Berbagai tingkat teknologi yang telah

1) Staf Pengajar Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari 26

27

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

diterapkan di kedua daerah ini ternyataproduktivitas yang diperoleh masih sangatrendah dibanding dengan daerah lain sebagaisentra produksi padi sawah (BPS, 2013).Berdasarkan paparan hal tersebut makadengan menggunakan konsep efisiensi makapenelitian ini secara khusus bertujuan untuk(1) menganalisis faktor-faktor yangmempengaruhi produksi usahatani padisawah, (2) menduga tingkat produktivitasyang saat ini telah diraih oleh petani padisawah, serta (3) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi tingkatproduktivitas tersebut.

METODE PENELITIANKerangka Analisis

Elaborasi pendekatan yang dapatdigunakan untuk mengukur in-efisiensiusahatani padi sawah menjadi penting karenaefisiensi tidak saja menyangkut rasionalitaspetani, tetapi lebih ditekankan pada keragaansistem (petani dan sistem penunjangusahatani). Secara terus-menerus telah terjadipengembangan metodologi pengukuranefisiensi ekonomis yang dapat memberikanestimasi empiris tingkat inefisiensi yanglebih akurat, Ogundari, et al., 2007; Wanget. al. 2011; Azizi and Moghaddasi, 2012;dan Gallego et al., 2012)

Prosedur dua langkah telah digunakanuntuk meneliti sumber technical efficiencydalam berbagai studi Kebede, 2001 dalamBahari, dkk. 2012) yang memilih half normaldistribution sebagai model analisis untukpenentuan efisiensi dan mengemukakanbahwa penggunaan prosedur satu langkah(truncanted normal distribution)menghasilkan hasil analisis yang ekstrim.Jika dibandingkan dengan penggunaanprosedur dua langkah (half normaldistribution) yang menghasilkan hasilanalisis yang lebih moderat (Mahadevan,2009). Dengan begitu, pada penelitian inimenggunakan model half normaldistribution.

Sumber DataPopulasi dalam penelitian terdiri dari

seluruh petani padi sawah yang pada daerahpenelitian. Lokasi penelitian dilaksanakan diKabupaten Konawe Selatan KecamatanMowila yang diwakili oleh Desa Wuura danKabupaten Bombana Kecamatan PoleangTimur yang diwakili oleh Desa Teppoe.Pemilihan lokasi penelitian tersebut denganpertimbangan bahwa kedua daerah tersebutmerupakan sentra produksi padi sawah.

Jenis data yang dianalisis dalampenelitian ini adalah data kerat silang (crosssection) pada satu periode produksi.Diperoleh ukuran sampel sebanyak 55 petanipada Kabupaten Konawe Selatan dan 72petani pada Kabupaten Bombana. Teknikpengambilan sampel petani padi sawahdilakukan dengan menggunakan metode acaksederhana (simple random sampling). Untukmenentukan tingkat efisiensi teknis masing-masing petani maka pengukuran tingkatefisiensi teknis berdasarkan (Coelli, 2005;Rifiana, 2010), dimana Efisiensi Teknis(Technical Efficiency = TE) yang dicapaiusahatani ke-i dihitung dengan menggunakanrasio antara tingkat output petani ke-i hasilpengamatan (yi) dan output yang potensialdihasilkan (yi*), pada tingkat penggunaaninput xi tertentu. Maka persamaannya sebagaiberikut :

sehingga 0 ≤ TEi ≤ 1

Oleh karena variabel dinyatakandalam logaritma natural, maka ukuran rasiodiatas sama dengan nilai exponen (-ui).Dimana TEi adalah efisiensi teknis petani ke-i, adalah nilai harapan (mean) dariui dengan syarat εi, jadi 0 ≤ TE i ≤ 1. Ukurandiatas tersebut bernilai antara nol sampai

Oleh karena variabel dinyatakandalam logaritma natural, maka ukuran rasiodiatas sama dengan nilai exponen (-ui).Dimana TEi adalah efisiensi teknis petani ke-

28

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

i, adalah nilai harapan (mean) dariui dengan syarat εi, jadi 0 ≤ TEi ≤ 1. Ukurandiatas tersebut bernilai antara nol sampaisatu. Nilai ukuran ini mengindikasikanbesarnya output dari usahatani ke-idibandingkan dengan output yang dihasilkanoleh usahatani efisien (fully efficient firm),atau rasio output hasil observasi denganfrontier. Kemudian untuk menghitungefisiensi teknis digunakan metode penaksiranMaximum Likelihood Estimator (MLE)dengan penetuan tingkat efisiensi teknisdengan opsi Error Components Modeldengan menggunakan perangkat lunakFRONTIER versi 4.1. Persamaan efisiensiteknis yang telah dilakukan sebelumnya olehKebede (2001), Saptana, dkk (2010), danBahari, dkk (2012) sebagai berikut :

lnY = βo + β1ln(X1) + β2ln(X2) + β3ln(X3) +β4ln(X4) + β5ln(X5) + β6ln(X6) + (vi - ui)

Keterangan :Y = Jumlah produksi padi (kg)X1 = Luas lahan yang digunakan pada periode

penelitian (Ha)X2 = Jumlah benih dalam satu periode (kg)X3 = Jumlah tenaga kerja dalam satu periode (kg)X4 = Jumlah pupuk urea dalam satu periode (kg)X5 = Jumlah pupuk KCL dalam satu periode (kg)X6 = Jumlah pestisida dalam satu periode (L)βo = Konstantaβi = Parameter peubah input tidak tetap yang

didugavi = variabel acak yang merupakan simpangan

atau deviasi (galat) akibat kekeliruanpengukuran dan atau faktor-faktor lain.

ui = variabel acak non negatif, variabel iniberhubungan dengan koefisien inefisiensiteknis pada masing-masing unit pengamatan

Y* adalah hasil produksi pada kondisiideal dimana dicapai efisiensi (full efficient),sedangkan Y adalah biaya aktual berdasarkanhasil pengamatan, imbangan kedua ukuranini akan menentukan koefisien inefisiensi.Jika Yi* = Yi maka tidak ada efek inefisiensi(ui=0) pada unit pengamatan, atau dengankata lain dicapai produksi relatif tertinggi

(full efficient) dan mempunyai indeks TEi =1,jika Yi*<Yi maka terjadi inefisiensi (ui> 0),dan indeks TEi>1. Nilai koefisien inefisiensiberkisar antara 0 hingga 1 (Coelli et al.,2005).

Adapun untuk mengetahui faktoryang berpengaruh terhadap capaian tingkatefisiensi teknis bagi usahatani padi sawahdilakukan dengan mengestimasi pengaruhbeberapa faktor sosial ekonomi tertentuterhadap nilai efisiensi teknis tiap-tiap petani.Adapun estimasi faktor yang didugaberpengaruh terhadap efisiensi teknisdilakukan dengan menggunakan metodeOrdinary Least Square dengan formulasipersamaan dalam penelitian sebagai berikut:

TEi = δ0 + δ1Z1 + δ2Z2 + δ3Z3 + δ4Z4 + δ5Z5 +δ6Z6 +ε

TEi = Tingkat efisiensi teknis

Z1 = Umur (tahun)Z2 = Jumlah anggota keluarga (jiwa)Z3 = Tingkat pendidikan (tahun)Z4 = Pengalaman berusahatani (tahun)δ o = Konstantaδ i = Parameter peubah input tidak tetap yang

didugaε = Unsur sisa

Untuk menguji suatu model regresiyang ditaksir dengan menggunakan metodeestimasi Maximum Likelihood memenuhipersyaratan yang telah ditetapkan mengenaiparameter model regresi yang ditaksir makadigunakan pengujian Likelihood Ratio Test(LR test). LR test dihitung denganmenggunakan rumus berikut :

LR = -2 (L0 – L1) ~

Keterangan :L0 = nilai log likelihood function dalam model

regresi tanpa pembatasanL1 = nilai log likelihood function dalam model

regresi dengan pembatasanm = jumlah pembatasan

29

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

Dalam pengujian kitamembandingkan nilai yang diperoleh darirumus tersebut terhadap nilai kritis padataraf kepercayaan tertentu. Apabila nilailebih besar dari pada nilai yang diperolehdari tabel critical value maka nilai seluruhparameter sama dengan nol (H0 : β1 = β2 = ...βi = 0 ) dapat ditolak. Pengujian LR testterhadap model yaitu jika H1 diterima apabilaLR test > pada taraf kepercayaan tertentuberarti variabel bebas secara serempakberpengaruh signifikan terhadap variabelterikat. H0 diterima apabila LR test < padataraf kepercayaan tertentu maka maka berartivariabel bebas secara serempak tidakberpengaruh signifikan terhadap variabelterikat (Kurniawan, 2012; Gallego et. al.,2012).

H0 : β1 = β2 = ... βi = 0H1 : β1 ≠ β2 ≠ ... βi ≠ 0

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Statistik UsahataniStatistik deskripsi untuk semua

peubah yang digunakan dalam pendugaanfungsi biaya frontier stokastik disajikan padaTabel 1A. Tabel ini menunjukkan rentangjumlah produksi yang cukup besar denganrata-rata sebesar 5817.569 Kg dengan variasi2684.893 yang menunjukkan bahwa jumlahproduksi cukup variatif. Selain itu, terlihatvariasi luas lahan yang cukup besar yaknipada rentang antara 1 Ha – 4 Ha,mengisyaratkan bahwa skala usaha jugabervariasi.

Tabel 1A. Deskripsi statistik usahatani padi sawah di Bombana, 2013

Peubah N Rerata St. Deviasi Minimum MaksimumJumlah Produksi (Kg) 72 5817.569 2684.893 2000.00 16500Luas Lahan (Ha) 72 2.014 0.736 1.00 4Benih (Kg) 72 35.528 7.584 25.00 55Ten.Kerja (HKP) 72 54.831 13.171 35.14 82Urea (Kg) 72 228.403 142.416 100.00 800Kcl (Kg) 72 90.972 38.836 50.00 350Petisida (L) 72 5.472 1.616 3.00 10

(Sumber : Hasil Penelitian, 2013)

Tabel 1B. Deskripsi statistik usahatani padi sawah di Konsel, 2013

Peubah N Rerata St. Deviasi Minimum MaksimumJumlah Produksi (Kg) 55 3605.455 2189.678 750.00 11000Luas Lahan (Ha) 55 1.345 0.700 0.50 4Benih (Kg) 55 36.818 8.890 10.00 60Ten.Kerja (HKP) 55 51.353 13.324 25.14 82Urea (Kg) 55 127 79.207 40.00 490KCl (Kg) 55 63.273 42.852 20.00 300Petisida (L) 55 11.009 39.786 1.50 275

(Sumber : Hasil Penelitian, 2013)

30

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

Variasi skala usaha tersebut akanmemberikan variasi pada tingkat penggunaaninput (urea, KCl dan pestisida) yang turutmenentukan tingkat hasil produksi padisawah. Sedangkan pada usahatani padi sawahdi Konsel menunjukkan rerata jumlahproduksi yang lebih rendah yakni 3605.455Kg, dengan variasi yang lebih rendah pulayakni 2189.678 Kg. Namun pada rerata luaslahan yang lebih rendah daripada KabupatenBombana yaitu 1.345 Ha.

Hasil dugaan model fungsi produksifrontier stokastik disajikan dalam Tabel 2.Dari Tabel ini, peubah luas lahan dan benihmenunjukkan pengaruh yang nyata, hal inimenunjukkan bahwa pada usahatani padisawah baik di Kabupaten Bombana maupunKabupaten Konsel luas lahan danpenggunaan jumlah benih merupakan faktorpaling dominan. Namun terdapat tandahubungan yang berbeda dengan kriteriaekonomi yakni peubah benih, tenaga kerjadan pupuk KCl. Salah satu penyebabterdapat tanda hubungan yang berbedadengan kriteria ekonomi pada peubah benihkarena sebagian petani menggunakan benihmutu rendah sehingga produksi yangdidapatkan tidak sebanyak produksi yangdihasilkan oleh petani yang menggunakanbenih berkualitas. Kemudian peubah tenagakerja yang mempunyai tanda yangberlawanan dengan kriteria ekonomidisebabkan karena adanya penggunaantenaga kerja dengan sistem gotong royongdalam kegiatan pengolahan tanah,penanaman serta panen, yang efektif jikapetani berlahan besar namun akan kurangkurang efektif pada petani berlahan yanglebih sempit. Adapun peubah pupuk KClyang mempunyai tanda yang berlawanandengan kriteria ekonomi disebabkan karenapetani tidak mengikuti kaidah pemupukanyang dianjurkan ataupun karena kesuburanlahan pertanian yang sudah menurunsehingga besaran penambahan hasil produksi

lebih kecil daripada besaran penambahanpupuk.

Hasil Estimasi Fungsi Produksi FrontierPengujian terhadap persamaan fungsi

biaya yang menggunakan metode MaximumLikelihood Estimator untuk memenuhipersyaratan dapat diketahui denganmenggunakan pengujian LR test. Hasilpengujian LR test pada Tabel 2.menunjukkan nilai 3,1463, sedangkan nilaikritis yang diperoleh dari tabel criticalvalue dengan jumlah pembatasan = 1pada taraf kepercayaan 95 persen yaitusebesar 2,706. Dengan membandingkan nilaiLR test (3,1463) dan nilai kritis (2,706),maka dapat diketahui bahwa LR test> padataraf kepercayaan 95 persen berarti variabelbebas secara serempak berpengaruhsignifikan terhadap variabel terikat denganbegitu keputusan terhadap pengujian adalahmenolak H0 dan menerima H1 (H1 : β1 ≠ β2 ≠... βi ≠ 0) yang berarti bahwa model fungsibiaya frontier stokastik sudah baik.Selain itu,nilai γ (gamma) yakni sebesar 0,7075 yangsignifikan pada taraf kepercayaan 95 persenmenunjukkan bahwa terdapat pengaruhefisiensi teknis antara petani satu denganlainnya yang turut memberikan perbedaancapaian hasil produksi padi sawah padadaerah penelitian. Pada Tabel 3. dibawahmenunjukkan ringkasan sebaran tingkatefisiensi teknis yang diduga dari fungsiproduksi frontier stokastik.

Sebaran Efisiensi Teknis UsahataniTabel 3 menunjukkan ringkasan

tingkat efisiensi teknis yang diduga darifungsi produksi frontier stokastik. Tingkatefisiensi teknis dari usahatani padi sawahdidaerah penelitian belumlah tergolongtinggi, yakni berada pada rentang dari yangterendah sebesar 0,458 (45,8 persen) dantertinggi sebesar 0,939 (93,9 persen). Secarakeseluruhan performansi pencapaian tingkatefisiensi teknis yang diraih oleh petani di

31

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

daerah penelitian digambarkan dengan nilairata-rata tingkat efisiensi teknis yaknisebesar 0,816 (81,6 persen). Tingkat efisiensiteknis sebesar 0,816 (81,6 persen)menggambarkan bahwa secara rata-ratapetani hanya dapat mencapaiproduktivitasnya hingga 81,6 persen darifaktor-faktor produksi yang telahdikorbankannya. Hal ini berarti bahwa secarakeseluruhan rata-rata tingkat keberhasilanusahatani padi sawah untuk mencapaiproduksi yang maksimal hanya dalamkisaran 81,6 persen dari frontier-nya yaknitingkat produksi yang paling maksimal yangseharusnya dapat dicapai dengan caramentranformasikan berbagai sumberdayayang dimilikinya pada kondisi pengusahaanpadi sawah yang terbaik (the best practiced).

Tingkat efisiensi teknis dapatdiartikan sebagai tingkat prestasi petanidalam keterampilan dan dalam mengkonversiberbagai input yang digunakan menjadi hasilproduksi yang maksimal. Penguasaan

informasi, penguasaan teknik budidaya danteknologi terbaru yang efektif, sertapengambilan keputusan dalam mengelolaberbagai input dapat disimpulkan beradadalam level memuaskan. Selain itu, efisiensiteknis juga dapat diartikan sebagai peluangmeningkatkan produksi dan produktivitas,dimana jika produktivitas yang semakintinggi akan menyebabkan senjangpeningkatan produktivitas. Pada kondisidemikian, peningkatan produktivitas hanyadapat dilakukan dengan penggunaan inovasiteknologi yang lebih maju, yang dimana haltersebut diharapkan muncul dari berbagaipenelitian. Adapun peningkatan produksikarena mengingat hanya peubah luas lahanyang mampu memberikan respon positifsignifikan terhadap hasil produksi makapeningkatan hasil produksi padi sawah hanyadapat dilakukan dengan peningkatan skalausaha yang dalam hal ini ditandai denganpeningkatan luas lahan usahatani padi sawah.

Tabel 2. Hasil dugaan untuk parameter fungsi produksi frontier stokastik usahatani padisawah di daerah penelitian, 2013

VariabelOLS MLE

Koefisien(Std.Error) t-ratio Koefisien

(Std.Error) t-ratio

Jumlah Produksi(Kg) 8.8477 18.0230 9.1491 20.1306Luas Lahan(Ha) 1.1500 14.1401 1.1617 14.4936Benih (kg) -0.2647 -2.4452 -0.2787 -2.7581Tenaga kerja (HKP) -0.0449 -0.4775 -0.0527 -0.5857Pupuk Urea (kg) 0.0170 0.2319 -0.0022 -0.0318Pupuk KCl (kg) -0.0124 -0.1378 0.0092 0.1061Petisida (L) 0.0423 0.8895 0.0390 0.7727σ2 0.1040 4.0057γ 0.7075 4.4454LR test 3,1463

Sumber : Data terolah (2013) dengan FRONTIER 4.1.Keterangan :*** berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99 persen

** berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95 persen* berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 90 persen

tn berpengaruh tidak nyata

32

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

Tabel 3. Tabulasi Sebaran Tingkat Efisiensi Teknis Pada Usahatani Padi Sawah, 2013

Tingkat EfisiensiTeknis

DaerahJumlah Total Total

Persentase (%)Bombana Konsel0,400 – 0,499 1 1 0.790,500 – 0,599 2 1 3 2.360,600 – 0,699 1 3 4 3.150,700 – 0,799 28 12 40 31.500,800 - 0,899 26 31 57 44.880,900 - 0,999 15 7 22 17.32

Jumlah 72 55 86 100,00Maksimum 0.939 0.925 0.939Minimum 0.532 0.458 0.458

Rerata 0.815 0.811 0.816Sumber : Data terolah (2013) dengan FRONTIER 4.1.

Dari analisis diperoleh bahwa lebihdari 62.2 persen petani padi sawah didaerahpenelitian sudah beroperasi pada tingkatefisiensi yang lebih dari 80 persen. Adapunsisanya yakni sebesar 37,8 persen yanghanya berproduktivitas dibawah 80 persenhingga 45 persen. Selain itu, berdasarkanpembedaan daerah dapat diketahui bahwaantara Kabupaten Bombana dan KabupatenKonawe Selatan menunjukkan rerata tingkatefisiensi teknis yang tidak jauh berbeda.Meskipun belum ada pembandingnya tingkatefisiensi teknis yang diraih oleh petani disekitar daerah penelitian dalam usahatanipadi sawah, namun jika dibandingkan denganbeberapa hasil penelitian lainnya didaerahlain dapat diketahui bahwa tingkat efisiensiteknis usahatani padi sawah di daerahpenelitian ini secara rerata lebih rendah daripada tingkat efisiensi usahatani padi sawah dibeberapa daerah lain berikut yaitu diKalimantan Barat yakni rerata tingkatefisiensi teknis 85 persen pada rentang 64persen - 99 persen (Kilmanun, 2012),Kalimatan Selatan yakni dengan reratatingkat efisiensi teknis 92 persen padarentang 70,8 persen - 99,9 persen(Kurniawan, 2012), Provinsi Banten yakni

dengan rerata tingkat efisiensi teknis 87%pada rentang 70,3 persen - 99 persen(Haryani, 2009); Kalimantan Timur yaknidengan rerata tingkat efisiensi teknis 94,7persen pada rentang 79,1 persen - 99 persen(Mariyah, 2008).

Faktor-Faktor Yang MempengaruhiEfisiensi Teknis

Faktor yang mempengaruhi efisiensiteknis pada usahatani padi sawah padadaerah penelitian disajikan pada Tabel 4.Faktor umur dimasukkan untuk mengetahuipengaruh umur produktivitas seorang petaniterhadap efisiensi teknis yang diramalkanbahwa petani yang berada pada umurproduktivitas akan menghasilkan kinerjayang baik dalam mengelola usahataninya.Namun demikian, hasil analisis menunjukkanbahwa umur petani tidak berpengaruh nyataterhadap efisiensi teknis meskipun tandahubungan bernilai positif yang menunjukkanbahwa sebagian besar petani yang berumurlebih tua mempunyai pengelolaan usahataniyang lebih baik.

33

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

Tabel 4. Hasil dugaan untuk faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi teknis usahatanipadi sawah, 2013Peubah Koefisien (Std.Error) t-ratio

Konstanta 0.668 *** 0.043 15.361Umur 0.00001604tn 0.00073 0.022Jumlah anggota keluarga -0.00305tn 0.00236 -1.294Pendidikan 0.00598** 0.00288 2.079Pengalaman berusahatani 0.00694*** 0.00113 6.121

Sumber : Data terolah (2013) dengan SPSS 16.0.Keterangan :*** berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 99 persen

** berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 95 persen* berpengaruh nyata pada taraf kepercayaan 90 persen

tn berpengaruh tidak nyata

Temuan penelitian lain yangdidapatkan yaitu peubah jumlah anggotakeluarga petani menunjukkan bahwa jumlahanggota keluarga tidak berpengaruhsignifikan dan mempunyai hubungan yangnegatif terhadap tingkat efisiensi teknis.Temuan ini mengindikasikan bahwa jumlahtanggungan keluarga yang merupakan salahsatu sumber daya manusia yang dimilikipetani tidak dimanfaatkan yakni tidakdilibatkan ataupun tidak dioptimalkan dalamkegiatan usahatani, sehingga tidakmemberikan dampak yang positif terhadappeningkatan efisiensi teknis petani.

Temuan penelitian selanjutnya yaitutingkat pendidikan yang berpengaruhsignifikan dan mempunyai hubungan positifterhadap tingkat efisiensi teknis usahatanipadi sawah. Tingkat pendidikan merupakanmutu seorang petani yang memudahkanpetani menyerap informasi, mengadopsiinovasi serta penyesuaian terhadapperubahan yang timbul, sehingga tingkatpendidikan yang dimiliki oleh petani akanmenentukan kemampuan mereka untukmenerapkan teknologi yang ada untukberproduksi secara efisien. Selain itu, temuanini sejalan dengan temuan Temuan penelitianterakhir yaitu pengalaman berusahatani yang

berpengaruh signifikan dan mempunyaihubungan positif dengan tingkat efisiensiteknis usahatani padi sawah, sehinggasemakin lama pengalaman berusahatanimaka meningkatakan produktivitas. Dengansemakin lamanya seseorang berusahatanimaka terdapat usaha penyempurnaan teknisdari peternak untuk menjadi semakin baikdalam berusahatani (best practiced).Penyempunaan teknis tersebut bertujuanuntuk menghasilkan perbaikan-perbaikanyang sangat penting di setiap periodeusahataninya sebagai salah satu upaya untukmencapai pendapatan yang maksimal.

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanPenelitian ini telah menduga model

fungsi produksi frontier stokastik yangsekaligus menduga tingkat efisiensi teknisusahatani padi Kabupaten Bombana danKonsel. Hasil dugaan fungsi produksiberdasarkan metode estimasi Ordinary LeastSquare dan Maximum Likelihood Estimatorsmenunjukkan hanya peubah luas lahan, ureadan pestisida mempunyai tanda yang sesuaidengan harapan sedangkan peubah lainyayakni benih, tenaga kerja dan KCl

34

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

menunjukkan tanda tidak sesuai denganharapan. Namun, peubah benih menunjukkanpengaruh yang nyata yang disebabkan olehpenggunaan benih bermutu rendah.

Tingkat efisiensi teknis keseluruhanyang dicapai petani padi sawah didaerahpenelitian berada pada rentang antara 46persen hingga 94 persen. Berdasarkanperbandingan produktivitas dengan daerahlain maka secara umum produktivitas petanidi daerah penelitian masih rendah.

Hasil analisis faktor yangmempengaruhi efisiensi teknis menunjukkanbahwa peubah umur, tingkat pendidikan danpengalaman berusahatani menunjukkanpengaruh positif terhadap peningkatanefisiensi teknis, namun hanya peubah tingkatpendidikan dan pengalaman berusahataniberpengaruh nyata. Adapun peubah jumlahtanggungan keluarga menunjukkan pengaruhyang negatif dan tidak nyata terhadappeningkatan produktivitas.

SaranPeluang untuk meningkatkan

produktivitas masih besar karena senjangantara produktivitas rata-rata yang diraih olehpetani dengan produktivitas maksimum yangseharusnya dapat dicapai dengantransformasi dari kombinasi input yangterbaik (the best practiced farm) itu masihlebar. Disarankan, peningkatan jumlahproduksi untuk meningkatkan pendapatanpetani sebenarnya masih dapat dilakukantanpa peningkatan input-input pertaniansebab produksi hasil pertanian di Bombanadan Konsel dapat ditingkatkan hanya denganmelalui peningkatan efisiensi teknis. Perlupenelitian lanjutan bahwa peningkatanproduksi melalui peningkatan inputterkendala untuk dilaksanakan sebabpeningkatan lahan sangat banyakmembutuhkan biaya yang merupakaninvestasi besar untuk petani.

DAFTAR PUSTAKAAzizi, K and R. Moghaddasi. 2012. Potato

Production Efficiency: EvidencefromFiroozkuh, Iran. Middle-EastJournal of Scientific Research 11(10):1439-1442.

Bahari, M.A. Dirgantoro; D. Ismunandar B.2012. Deterninan ProduktivitasPengusaha Rumput Laut padaKeterbatasan Saluran Pemasaran diSentra Produksi. EKUITAS: JurnalEkonomi dan Keuangan, 16(4): 487-506.

Coelli, T., D.S.P. Rao, C.J. O’Donnell and G.E.Battese. 2005. An Introduction ToEfficiency and Productivity Analysis, 2nd

ed. Springer Science Bussiness MediaInc. New York USA.

Gallego, J.C.G., J.G.Garcia, and M.C.P.Carceles. 2012. Appropriate Distributionof Cost Inefficiency Estimates asPredictor of Financial Instability. EstudiOs De Economí A.Ap Licada 30 (3): 1-12.

Haryani, D. 2009. Analisis Efisiensi UsahataniPadi Sawah Pada Program PengelolaanTanaman Dan Sumberdaya Terpadu DiKabupaten Serang Provinsi Banten.Tesis. Fakultas Ekonomi dan ManajemenInstitut Pertanian Bogor. Bogor.

Kilmanun, J. C. 2012. Analisis Efisiensi Teknisdan Pendapatan Usahatani Padi diKabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat.Tesis. Fakultas Ekonomi dan ManajemenInstitut Pertanian Bogor. Bogor.

Kurniawan, A.Y. 2012. Faktor-Faktor yangMempengaruhi Efisiensi Teknis padaUsahatani Padi Lahan Pasang Surut diKecamatan Anjir Muara KabupatenBarito Kuala Kalimantan Selatan. JurnalAgribisnis Perdesaan 02 (01) : 35-52.

Mahadevan, R. 2009. A Frontier Approach toMeasuring Total Factor ProductivityGrowth in Singapore Service’s Sector.Journal of Economic Studies, 29(1): 48-58.

Mariyah. 2008. Pengaruh Bantuan PinjamanLangsung Masyarakat TerhadapPendapatan Dan Efisiensi Usahatani PadiSawah Di Kabupaten Penajam PaserUtara Kalimantan Timur. Tesis. Fakultas

35

AGRIPLUS, Volume 24 Nomor : 01 Januari 2014, ISSN 0854-0128

Ekonomi dan Manajemen InstitutPertanian Bogor. Bogor.

Ogundari K. 2007. Technical, Allocative andEconomic Efficiency of Upland Ricearmers in Nigeria:A Stochastic FrontierApproach. TheEmpirical EconomicsLetters 6 (6): 537-543.

Rifiana, E., Rahmawati, dan K. Wilda. 2010.Efisiensi Teknis Dan Ekonomis UsahaaniPadi Sawah Lahan Pasang Surut DiKabupaten Banjar Kalimantan Selatan.Agroscientiae 17 (3): 128-133.

Saptana, A. Daryanto, H.K. Daryanto, danKuntjoro. 2010. Analisis Efisiensi TeknisProduksi Usahatani Cabai Merah BesarDan Perilaku Petani Dalam MenghadapiRisiko. Jurnal Agro Ekonomi 28 (2): 153– 188.

Wang, W.S., C. Amsler and P. Schmidt. 2011.Goodness Of Fit Test In StochasticFrontier Models”. Journal ofProductivity Analysis 35(2): 95-118.