Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

48
n MAN BAGANSIAPIAPI: SIAPKAN SDM YANG KOMPETITIF DAN BERBUDAYA MAJALAH BULANAN R A M A H , A M A N A H & T E G A S Edisi 128 Tahun XI Desember 2016 DIDIK ANAK n Hari Guru Nasional 2016 n Ingin Tahu Informasi Tentang Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau? Klik di....................http://riau.kemenag.go.id dengan Kepribadian dan Karakter Indonesia

Transcript of Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

Page 1: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

n MAN BAGANSIAPIAPI: SIAPKAN SDM YANG KOMPETITIF DAN BERBUDAYA

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A SEdisi 128 Tahun XI Desember 2016

DIDIK ANAKn Hari Guru Nasional 2016

n Ingin Tahu Informasi Tentang Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau? Klik di....................http://riau.kemenag.go.id

dengan Kepribadiandan Karakter Indonesia

Page 2: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S02

Menyongsong Tahun 2017

Lampiran Keputusan Kepala Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Riau Nomor 5 Tahun 2016

tentang Tim PenyusunMajalah Dinamis

Tahun Anggaran 2016

Penanggung Jawab: H M Saman, S Sos, M.Si

Redaktur: H Darwison MA

Musdalifah, S. SosVethria Rahmi, S. Sos. I

Joni Sudiana, S. PdAdy Yuliandi ST

Penyunting/ Editor: H Sobri, S Ag

Afneti BA Novam Scorpiantrien S. Sos

Belendina Sentiana, S.ThAzman Huri

Desain Grafis dan Fotografer:H Anasri S Ag M PdErmiza Novwan SE

NamiraHamdani

Athie Fariza

Sekretariat:H Syarianto S PdI

Chairul Akmal

Alamat Redaksi: Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Riau cq. Subbag Informasi dan Humas

Jl. Jenderal Sudirman No. 235Pekanbaru 28011

Telp/ Fax: (0761) 24224

Alamat Web/ Email:http://riau.kemenag.go.id/ [email protected]

Redaksi menerima sumbangan tulisan pembaca dalam bentuk berita maupun artikel. Seluruh

naskah yang telah masuk ke redak-si, menjadi hak penuh redaksi.

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

SALAM REDAKSI

Tahun 2016 sudah berada dipeng­hujung, tidak bisa kita perin­tahkan untuk berhenti melaju

menuju tahun 2017. Tahun 2016 su­dah berlalu perlu kita lupakan tapi masih bisa dijadikan kenangan se­bagai pembelajaran hidup dan masa depan yang gaib tidak perlu ditakuti tapi bersiaplah dengan hal yang baru.

Menangislah untuk tahun 2016 karena kita berhasil hidup diantara semua hiruk pikuk yang terkadang di luar logika dan tersenyumlah penuh semangat karena kesempatan untuk hidup membuat kita masih memiliki harapan dan cita­cita untuk kita raih. Tidak perlu banyak berpikir, tapi lakukan sesuatu sambil berpikir bah­wa hidup merupakan bagian proses penyempurnaan ibadah.

Disaat kita merasa tahun 2016 be­lum maksimal membuat hidup men­jadi lebih baik bukan berarti kita larut dalam penyesalan tetapi adakan per­baikan dan lakukan sesuatu menjadi lebih baik. Bukan terbaik yang utama tetapi menjadi baik dalam proses ke­hidupan yang membuat kita menjadi manusia yang berarti.

Hidup di dunia hanya sementara tidak perlu berlari dengan tenaga sprint untuk mengejarnya tapi jalanlah perla­han dengan kestabilan maksimal kare­na Allah SWT sudah memberikan por­si kehidupan yang berbeda pada tiap manusia. Memutuskan untuk mundur selangkah sebagai tahap pembelajaran dan maju 10 langkah untuk mengejar ketertinggalan untuk kebaikan hidup.

Ingatlah, hidup yang mengutama­kan nilai ibadah bukan bearti melupa­kan duniawi tetapi tidak ada salahnya

menyelam sambil minum air yaitu melakukan sesuatu yang melibat­kan kebahagiaan dunia dan akhirat. Hidup yang hanya sementara terang­kan dengan pencerahan hakiki bahwa kebenaran harus selalu dikedepankan tanpa harus melihat posisi seseorang yang melakukan kebenaran.

Menuju tahun yang baru, tentunya harus memiliki resolusi yang sebagian besar poinnya dipenuhi perubahan menuju arah yang lebih baik. Bahkan memiliki perubahan yang tidak biasa pun mungkin harus ditargetkan agar hidup lebih berwarna. Begitu juga de ngan kehidupan beragama yang saat ini mulai terganggung dengan banyaknya berita dan oknum yang mengingin kan rusaknya kerukunan umat beragama yang ada di Indonesia.

Teknologi dengan sarana yang su­dah sangat canggih ternyata tidak ha­nya memberikan energi positif tetapi hal yang negatif pun dapat tumbuh subur dengan mudah, sehingga dibu­tuhkan penyaringan bagi masyarakat yang dimulai dari diri sendiri dan ke­hidupan dalam keluarga.

Bertambahnya permasalahan da­lam perkembangan zaman, mungkin sudah sebaiknya kita menambahkan 1 resolusi terbaru yang harus ditar­getkan untuk tahun yang akan da­tang yaitu penggunaan kecanggihan teknologi secara bijak dan cerdas.

Tetaplah hidup yang menguta­makan kebaikan dan maksimalkan ibadah demi meningkatkan kehidu­pan yang berkualitas sehingga nilai kuantitas diri patut untuk diper­hitungkan sebagai manusia yang be­rakal dan beradab. n

n Perpisahan dengan siswa dan mahasiswa magang untuk kembali kesekolah dan kuliah

n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Page 3: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

H Darwison MAn Redaktur Majalah DINAMIS

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S03

Guru, Negeri Ini Butuh IkhlasmuEDITORIAL

DAFTAR ISI

“Sesungguhnya sholatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah. Tuhan se-mesta alam dan tidak ada sekutu bagiNya. Dan yang demikian itulah yang diperin-tahkan kepadaku dan aku adalah yang pertama-tama menyerahkan diri kepada Allah (QS. Al An’am ; 162-163).

Guru, demikian sebutan profesi yang diemban. Tepat Tanggal 25 november 2016

para guru Indonesia kembali Hari Guru

Nasional yang ke 71 dengan penuh suka cita. Bagaima-na tidak mengulas seja-rah masa lalu perjuangan para pendidi-kan bangsa

untuk mencetak generasi bangsa yang diper-oleh memang penuh tantangan. Sebagai sa-lah satu pilar pokok dari keberhasilan proses pencerdasan anak bangsa untuk kemudian menjadi generasi pelanjut. Tanggung jawab pendidikan bangsa tidaklah mudah, sehingga dibutuhkan sikap ikhlas, profesionalisme dan kompetensi guru dalam banyak aspek sesuai dengan perkembangan zaman.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia guru berarti orang pekerjaannya mengajar atau berprofesi sebagai guru. Pada intinya guru adalah seeorang yang berjasa dalam memberikan pengetahuan dan ilmu yang belum pernah kita dapatkan dan membantu mengembangkan bakat yang terpendam dalam diri kita tentang ses-uatu yang bermanfaat baik bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat bangsa dan negara.

Filosofi pendidikan sebagai proses mema-nusiakan manusia harus menjadi pondasi berpi-jak proses pelaksanaan pendidikan. Meskipun kasuistik, kekhawatiran yang berkembang ditengah masyarakat sekarang ini perlu menjadi masukan bagi mereka yang berprofesi sebagai guru. Pengaruh media teknologi terhadap perkembangan psikologis peserta didik menjadi PR besar guru dalam mendidik.

Proses pembelajaran yang akan dilaksanakan harus disesuaikan dengan

standart kemajuan teknologi informasi tersebut tanpa meninggalkan

nilai nilai moral, sosial dan spritual. Hari ini

fenomena berkata lain, menurut Muh-adjir Effendi Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan guru harus mampu berfikir kritis “critical thinking” dan harus mampu berkomu-nikasi dengan baik dengan para pemangku kepentingan pendidikan melalui berbagai perangkat media yang tersedia saat ini.

Whatever, sampai kapanpun di era perkembangan zaman yang semakin canggih guru akan tetap menjadi pioner bagi pelaksa-naan pendidikan sementara masyarakat men-jadi salah satu faktor pendukung kuat untuk keberhasilan proses pelaksanaan pendidikan. Untuk itu guru harus memposisikan dirinya sebagai motivator yang handal dengan ikhlas dan niat yang baik, sebagai fasilitator yang merancang pembelajaran dengan sempurna. Artinya pandangan seorang yang ikhlas akan lebih tertuju untuk memberikan yang terbaik yang dapat diberikan kepada peserta didiknya.

Seyogyanya guru jangan hanya siap dan menuntut untuk menerima gaji besar tapi harus mampu berjiwa besar mengtran-formasikan ilmu mereka dalam mendidik para peserta didik. Semoga guru guru yang ada di seluruh pelosok negeri ini bisa meng-hadirkan ruh empati dalam proses pendidi-kan tersebut. Sehingga definisi guru pun tidak terasa hambar ditelinga. Sudah banyak bukti, guru yang telah melatih, mengajar, membimbing dan mengevaluasi peserta didiknya bahkan menjadi orang- orang besar di negara ini namun sudahkah tugas mereka terlahir dengan cinta dan penuh cinta dan keikhlasan? Tentu tidak ada kata tidak, se-lama kita masih selalu mau terus mencoban-ya. Jika sudah begitu bukan tidak mungkin akan terlahir calon pemimpin bangsa yang cerdas dan bertaqwa serta memiliki kualitas dan kapabilitas diunggulkan. n

Liputan Utama ................................06

Serba-serbi ......................................38

“Masalah pendidikan salah satu tugas Kementerian Aga­

ma, namun yang melaksa­nakannya adalah para guru. Jika para guru menjalankan

tugas dengan baik, maka akan melahirkan anak ge­

nerasi yang baik pula. Untuk itu, isi anak didik secara dini dengan pendidikan kepriba­dian dan karakter sebagai

anak Indonesia.

Tim Dinamis ....................................02

Salam Redaksi ................................02

Editorial ..........................................03

Resensi Buku ..................................04

Kilas Balik........................................05

Seputar Kanwil ...............................13

Artikel ............................................19

Galery Foto .....................................24

Sosok ............................................. 28

Pendidikan .......................................32

Kisah Inspiratif ...............................36

Teknologi ........................................37

Lintas Daerah ..................................42

Potret .............................................48

EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Page 4: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S04

Judul : Problematika Pendidikan di MadrasahPenulis : Drs. H. Tarmizi Tohor, MAEditor : Ilyas, M. AgPenerbit : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi RiauISBN : 978-602-71416-1-2Tahun Terbit : Cetakan Pertama Tahun 2013 Cetakan Kedua Tahun 2014Tebal : 102 Halaman

Judul : Pedoman Manasik HajiPenulis : 1. Drs. H. Tarmizi Tohor, MA 2. Drs. H. M. Aziz, MM, MA 3. Dr. H. M. Fakhri, M. Ag 4. Drs. H. Asril 5. H. Jasri, SE 6. H. Mas Jekki Amri, M. HS, S. Sos, MM 7. Hera Firmansyah, S. Ag 8. Dra. Hj. Musalmah, MAEditor : Tim PHU Penerbit : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi RiauISBN : 978-602-97774-7-5Tahun Terbit : 2015Tebal : 106 Halaman

Judul : Membangun Generasi Intelektu-al Islami Melalui MAN Insan CendekiaPenulis : Drs H Tarmizi Tohor MAEditor : Ilyas M AgPenerbit : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi RiauISBN : 978-602-97774-4-4Tahun Terbit : 2015Tebal : 74 halaman

RE

SE

NS

I

BU

KU

n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Judul : Remunerasi & Implementasi Budaya Kerja Di Lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi RiauPenulis : Drs H Tarmizi Tohor MAEditor : Drs. H. Syaifunnajar, MHPenerbit : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi RiauISBN : 978-602-97774-3-7Tahun Terbit : 2015Tebal : 122 halaman

Judul : Membangun Kerukunan Umat BeragamaPenulis : Drs H Tarmizi Tohor MAEditor : Drs. H. Syaifunnajar, MHPenerbit : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi RiauISBN : 978-602-97774-2-0Cetakan Pertama : 2012Cetakan Kedua : 2015Tebal : 66 halaman

Judul : Menambah Nikmat dengan BersyukurPenulis : Dr A Malik Madaniy, MAEditor : Muchlis M. HanafiPenerbit : Lajnah Pentashihan Mushaf Al- Qur’anISBN : 978-979-111-007-5Cetakan : 2015Ukuran : 10,5 x 14,5 cmTebal : 50 halaman

Judul : Jantung Al- Qur’an Editor : Dr. Muchlis M. Hanafi, MAPenerbit : Lajnah Pentashihan Mushaf Al- Qur’anISBN : 978-979-111-005-1Cetakan : 2015Ukuran : 14,5 x 15,5 cmTebal : 141 halaman

Judul : Pengantin Al- Qur’an Editor : Dr. Muchlis M. Hanafi, MAPenerbit : Lajnah Pentashihan Mushaf Al- Qur’anISBN : 978-979-111-004-4Cetakan : 2015Ukuran : 14,5 x 15,5 cmTebal : 86 halaman

Judul : Islam, Kekerasan, dan TerorismePenulis : Dr. Muchlis M. Hanafi, MAPenerbit : Lajnah Pentashihan Mushaf Al- Qur’anISBN : 978-979-111-008-2Cetakan : 2015Ukuran : 10,5 x 14,5 cmTebal : 54 halaman

Judul : Spirit Puasa (Jikhad Akbar untuk Menggapai Kebahagiaan Sejati)Penulis : Drs. H. Ahmad Supardi Hasibuan,MA Penerbit : PT. Penamadani, JakartaISBN : 978-979-9767-50-9Cetakan : 2016Tebal : 274 halaman

Page 5: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S05

KILAS BALIK

EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Judul : Gagasan Standarisasi Pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah (Sebuah Alternatif Pendidikan Agama Islam di Indonesia)Penulis : Tim Litbang Agama Jakarta Neneg Habibah Nur Alia Amin Thaib BR Mulyana Abdul Basid Juju Saepudin Sumarsih Anwar Nursalamah SiagianPenerbit : Balai Litbang dan Pengembangan Agama Jakarta Cetakan : 2015Tebal : 274 halaman

Judul : Konflik & Penyelesaian Pendirian Rumah IbadatPenulis : Tim Litbang Agama Jakarta Anik Farida Marzani Anwar Afif HM A. Malik M Thaha Taunaya Marpuah Rudy Harisyah Alam Daniel Rabitha Agus Noorbani Ismail Ma’mun Novi Dwi NugrohoPenerbit : Balai Litbang dan Pengembangan Agama Jakarta Cetakan : 2015ISBN : 978-979-1125-96-3Tebal : 536 halaman

Buku ini menguraikan tentang pluralitas atau kema-jemukan bangsa. Kemajemukan ini ibarat pedang bermata dua, disatu sisi menjadi kekuatan dan keka-yaan tersendiri ketika negara mampu menghadirkan harmonisasi antar agama, tapi sebaliknya kan men-jadi ancaman bagi keutuhan NKRI ketika pluralitas tersebut tidak mampu diciptakan suasana toleransi di antara pemeluk- pemeluk agama yang ada.Dalam menjalankan kebebasan beragama, sarana dan prasarana ibadat perlu ada sebagai prasyarat yang tak terpisahkan. Pendirian dan pembangunan rumah ibadat yang merupakan kebebasan men-jalankan ibadat yang dijamin oleh konstitusi. Namun menjadi isu yang dapat memicu ketegangan dan bahkan konflik antar warga yang berbeda agama.Atas pemikiran diatas Balai Litbang dan Pengembangan Agama Jakarta telah melakukan penelitian dan pengem-bangan agama. Dan dalam buku ini memuat hasil pene-litian dan analisis terhadap hal tersebut, dengan harapan kerukunan terus berjalan di bumi pertiwi ini. n

Page 6: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

LIPUTAN UTAMA

06 n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Masalah pendidikan salah satu tugas Kementerian Agama, namun yang melaksanakannya adalah para guru. Jika para guru menjalankan tugas de­ngan baik, maka akan mel­ahirkan generasi yang baik pula. Untuk itu, isi anak didik secara dini dengan pendidi­kan kepribadian dan karakter sebagai anak Indonesia.

Dinamis­ “Ada tiga pesan Presiden RI JOko Widodo pada pegingatan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT Persat­uan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke­ 71 tahun 2016 di Sentul Internation­al Convention Center (SICC) Bogor be­berapa waktu lalu, salah satunya agar anak didik diisi dengan kepribadian dan karakter anak bangsa,” ungkap Kakan­wil Kemenag Riau Drs H Ahmad Su­pardi MA, yang ditemui tim Dinamis di ruang kerjanya.

Tiga pesan yang disampikan Pre­siden tersebut, kata Ahmad Supardi,

pertama: dengan keberagaman NKRI, Pancasila, UUD 45, dan Bhineka Tung­gal Ika, guru berperan penting dalam membimbing dan mengisi anak­ anak didik hingga mereka tahu bahwa negara ini kaya akan keragaman. Hanya negara Indonesia yang memiliki 17 ribu pulau, 516 Kabupaten/ Kota, 34 Provinsi, 700 suku, dan 1.100 bahasa lokal.

Kedua tanamkan nilai karakter bangsa kediri anak didik sejak dini, nilai, etika, kejujuran, kedisiplinan, op­timisme, kerja keras, harus terus disun­tikkan kepada anak didik Indonesia.

n HARI GURU NASIONAL 2016

Didik Anak dengan Kepribadian dan Karakter Indonesia

Page 7: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S07EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Etika berbicara, etika menghormati guru, orang tua, senior, karena hal terse­but adalah nilai Indonesia yang harus ditanamkan pada anak bangsa. Sehing­ga generasi Indonesia diharapkan akan siap menghadapi persaingan yang se­makin kompetitif.

K e t i g a , e t i ­ka media sosial, anak­anak bangsa diajak bermedsos yang santun den­gan tata nilai eti­ka yang baik, mengajak ke hal yang posi­tif. Satu orang hebat bisa mel­ahirkan beber­apa karya

hebat tapi satu guru hebat, bisa melahir­kan ribuan orang hebat.

Lebih lanjut Ahmad Supardi menga­kui, tugas dan tanggung jawab se orang guru sangat besar untuk melahirkan generasi yang handal. Khususnya di madrasah, guru dituntut untuk mela­hirkan generasi yang ahli dalam ilmu pengetahuan agama sekaligus ilmu pengetahuan teknologi.

“Maka dari itu saya sangat hormat pada guru, karena saya tidak berani jadi guru. Saat ditawari jadi guru di MAN Maluku, saya menolak. Bukan hanya ka­rena tidak sanggup menjalankan amanah mendidikan anak bangsa, tapi juga kare­na bayaran per jam nya hanya Rp1000. Sementara saat jadi penceramah, saya di bayar 25 ribu perjam,” ungkapnya dan memberi jempol atas pengabdian guru­ guru zaman dulu yang benar­be­

nar mengabdi tampa tanda jasa dengan gaji yang sangat minim.

Guru memiliki peran yang amat mulia dan amat strategis, untuk itu berbanggalah men­jadi seorang guru. Sebab di­tangan para guru masa de­pan anak­ anak dipertaruh­kan. Tidak ada sosok sukses yang tidak melewati sentu­han seorang guru.

Pemerintah khususn­ya Kementerian Agama sudah memberikan per­hatian yang besar ter­hadap guru­ guru, de­ngan gaji dan sertifikasi yang cukup besar. Un­tuk itulah, guru­ guru pun harus terus bela­

jar untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya

pada siswa.“Sejak ditetapkan UU No­

mor 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, maka secara resmi guru dinyatakan sebagai

pekerja profesional. Pemerintah selama ini telah mengupayakan banyak hal agar para guru semakin profesional, termasuk memberikan perhatian dalam hal kese­jahteraan gaji dan tunjangan,” jelasnya.

Salah satu bentuk penghargaan yang mudah dan bisa bisa kita lakukan, khusus­nya pihak sekolah pada guru­ guru adalah dengan memperhatian tiga hal, yaitu: ba­yarkan gaji sesuai jadwal, bayarkan tun­jangan profesi tiap bulan, dan membantu guru­ guru untuk naik pangkat.

“Dengan peraturan yang ada saat ini, dimana untuk naik pangkat guru­ guru harus membuat makalah ilmiah dan penelitian, banyak guru­ guru yang hanya mentok pada III/b atau IV/a saja. Karena untuk naik pangkat, guru harus punya karya tulis dan atua membuat pe­nilitan tindakan kelas,” jelasnya.

Untuk itu, pihak sekolah harus men­cari solusi untuk masalah tersenit, agar para guru bisa membuat makalah atau melakukan penelitian. Misalanya den­gan mendatangkan guru pembimbing yang akan menjelaskan cara membuat makalah sesuai sistematikanya, ser­ta melakukan pembimbingan hingga makalah guru­ guru dapat terselesaikan.

“Selamat berhari Guru, harinya orang­orang mulia yang menyiapkan generasi masa depan yang lebih ce­merlang. Insha­Allah kita semua akan di muliakan oleh Yang Maha Mulia. Jadilah guru berkemajuan dan ayo hor­mati Guru,” ucapanya.

n mus

n Drs H Ahmad Supardi MA

Page 8: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

08 MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

LIPUTAN UTAMA

n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Sebagai Agent Perubahan

Optimalkan Peran Guru

Dinamis­Kepala Bidang Pendidi­kan Madrasah Kanwil Kemenag Riau Drs H Mahyudin MA mengucapkan selamat hari guru dan HUT PGRI yang ke­71 kepada seluruh guru yang ada di Provinsi Riau, terkhusus untuk seluruh guru madrasah semoga kar­yamu mampu merubah wajah bangsa ini kearah yang lebih santun dan lebih berakhlak.

Menurutnya, guru mengem­ban tugas mulia sebagai agent perubahan, guru pada saat ini dih­adapkan pada tugas be­rat

sebagai tenaga pendidik, perkemban­gan teknologi informasi ibarat 2 mata pisau peubahan, disatu sisi siswa bisa memperkaya pengetahuan melalui ja­ringan informasi dan disisi lain seorang guru harus selalu mengupdate perkem­bangan pengetahuan agar tidak terting­gal oleh siswanya, nampaknya profe­sionalisme dan kemampuan guru harus selalu di baharukan.

Secara khusus kami sampaikan apresiasi kepada guru madrasah di Riau atas tugas luar biasa dalam rang­ka mencetak generasi berkualitas, berprestasi dan berakhlakul karimah. Madrasah di Riau 3 tahun terakhir atau 5 tahun terakhir telah menghasil­

kan banyak prestasi, baik presta­si akademik maupun prestasi

non akademik, baik level regional, nasional mau­

pun internasional.“Semua prestasi

itu tidak akan mu­dah di raih tanpa

adanya tenaga pendidik dan tenaga pen­gasuh yang berkualitas

serta handal,

dengan prestasi tersebut menghasil­kan lulusan madrasah yang ber­mutu dan berakhlak mulia,” papar Mahyudin.

Di hari guru pada hari ini, sebagai Kepala Bidang Pendidikan Madras­ah ada beberapa harapan yang ingin kami sampaikan, diharapkan kepa­da guru jangan berpuas diri dengan apa yang telah diraih saat ini bagi yang berprestasi, mari pacu inovasi dan kreatifitas demi melahirkan sis­wa handal menyogsong masa depan, dan bagi guru yang belum berprestasi mari selalu menambah dan memper­kaya keterampilan serta kemampuan agar tercipta kemampuan handal da­lam menjalankan tugas.

“Kami sangat berharap guru betul­betul jadi tauladan bagi siswa, jangan cederai profesi yang mulia sebagai tenaga pendidik dengan prilaku yang tidak terpuji, apalagi sebagai guru ma­drasah kita harus selalu berbuat dan berprilaku sebagai panutan ditengah masyarakat, semoga kedepan seluruh guru terutama guru madrasah diberi kekuatan oleh Allah SWT kekuatan lahir dan batin dalam mencerdaskan generasi bangsa,” tandas Mahyudin.

n azn Drs H Mahyudin MA

Dinamis­ Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Riau H M Saman S Sos M SI menegaskan perlu adanya upaya un­tuk mengoptimalkan peran guru ditengah menciutnya istilah guru saat ini. Ada guru yang mengajar di sekolah, ada tutor, ada pelatih dan sebagainya.

“Peran guru dari dulu sampai sekarang tetap sangat diperlukan, karena gurulah yang membantu manusia untuk menemu­kan siapa dirinya, ke mana manusia akan pergi dan apa yang harus manusia laku­kan. Orang tua mendaftarkan anak nya ke sekolah dengan harapan guru dapat men­didiknya menjadi manusia yang dapat berkembang optimal,” ungkapnya.

Untuk itulah, ia sangat berharap pe­ran guru harus lebih optimal. Seorang guru harus berpacu dalam pembelajaran, de­ngan memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik, agar dapat mengem­bangkan potensinya secara optimal. Dalam hal ini, guru harus kreatif, professional dan menyenangkan, dengan memposisikan diri sebagai orang tua, yang penuh kasih sayang pada peserta didiknya, teman sebagai tem­pat mengadu dan mengutarakan peras­aan bagi para peserta didik. Fasilitator yang selalu siap memberikan kemudahan, dan

melayani peserta didik sesuai minat, ke­mampuan dan bakatnya. Memberikan sum­bangan pemikiran kepada orang tua untuk dapat mengetahui permasalahan yang di­hadapi anak dan memberikan saran peme­cahannya. Memupuk rasa percaya diri, be­rani dan bertanggung jawab. Membiasakan peserta didik untuk saling berhubu ngan dengan orang lain secara wajar. Mengembangkan proses sosiali­sasi yang wajar antar peserta didik, orang lain, dan lingku­ngannya, serta mengembang­kan kreativitas. Menjadi pem­bantu ketika diperlukan.

“Untuk Riau saat ini, tenaga pendidik di ma­drasah sekitara 17 ribu orang sedangkan yang berstatus PNS baru 2.606 orang. Selain upaya guru untuk mengoptimalkan diri, kita juga akan terus berupaya untuk mem­berikan perhatian kepada guru kita dengan gaji dan tunjangan yang memadai,” ung kap Saman.

n musn H M Saman S Sos M Si

Page 9: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTASE PROVINSI RIAU

Mengucapkan SelamatHari KORPRI ke- 45

Tahun 2016Tertanda

Drs. H. Edwar S Umar, M.Ag Drs. H. Darawi, M.A. Drs. H. Fairus, M.A. Drs. H. Zulkifli Kakankemenag Pekanbaru Kakankemenag Dumai Kakankemenag Kampar Kakankemenag Pelalawan Drs. H. Muharom H. Erizon Efendi, S.Ag. H. Zulkifli, S.Ag, M.Pd.I H. Agustiar, S.Ag. Kakankemenag Siak Kakankemenag Kuantan Singingi Plh. Kakankemenag Rokan Hulu Kakankemenag Rokan Hilir Drs. H. Abd. Kadir Drs. H. Azhari, M.A. Drs. H. Jumari Drs. H. Miskam, M.A. Kakankemenag Indragiri Hulu Kakankemenag Indragiri Hilir Kakankemenag Bengkalis Kakankemenag Kep. Meranti

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S09EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

HUT PGRI ke 71, Kakankemenag Kuansing Inspektur Upacara di PP KH Ahmad Dahlan

Jadilah Guru Profesional Penuh Cinta Kasih pada Anak DidikDinamis­Hari Guru Nasion­

al yang jatuh pada tanggal 25 Nopember 2016 menyedot perha­tian besar, bahkan menjadi topik hangat dibicarakan. Termasuk di kota Pekanbaru, kota Bertuah.

Kepala Kantor Kementeri­an Agama Kota Pekanbaru Drs H Edwar S Umar, M.Ag ber­harap peringatan hari guru ta­hun ini sabagai berikut, ingin

guru kedepan profesional, yang memiliki cinta dan kasih sayang terhadap anak. Sebagai mana memiliki cinta terhadap anak kandung sendiri atau anak kand­ung yang lahir dari hati sanubari.

Bila guru telah memiliki cinta dan kasih sayang, maka guru akan selalu bersemangat dalam mendidik dan mengajar serta disiplin, tanggungjawab,

penuh kasih sayang dan kelem­butan serta keteladanan. Untuk itu jadilah pendidik yang penuh kasih sayang dan keteladanan, tegas Edwar sembari mengucap­kan Selamat Hari Guru Pahla­wan tanpa tanda jasa diseluruh Indonesia, namamu akan sela­lu hidup, jasamu kami kenang selalu.

n idrisn H Edwar S Umar, M.Ag

Dinamis­ Memperingati HUT PGRI dan Hari Guru ta­hun 2016, Kepala Kantor Ke­menag Kab. Kuantan Sing­ingi H., Erizon Efendi, S.Ag menjadi Inspektur Upaca­ra di PP KH Ahmad Dahl­an Teluk Kuantan, Senin (28/11).

Upacara tersebut dihadiri Unsur Pimpinan PP KH Ah­mad Dahlan beserta majlis guru serta santri dan santriyah MTs dan MA PP KH Ahmad Dahlan, yang dengan khidmat mengikuti upacara yang dilak­sanakan di lapangan upacara PP KH Ahmad Dahlan.

Pada kesempatan itu

Kepala Kantor Kemenag mengatakan bahwa ke­beradaan Ponpes saat ini sangat dibutuhkan oleh mas­yarakat, karena Ponpes ada­lah lembaga pendidikan Islam yang memberikan

pendidikan agama lebih op­timal dibandingkan pendidi­kan umum.

“Tentunya output atau lulusan harus dapat men­jawab dan memenuhi kebu­tuhan masyarakat, khusus

pemahaman dan pengamalan agama, baik secara pribadi, keluarga dan masyarakat,” harap H. Erizon Efendi.

Kepada para santri dan santriyah beliau menekan­kan betapa pentingnya kita menghargai guru­guru yang telah mendidik dan menga­jar kita, dari tidak tahu men­jadi tahu, dari tidak berilmu menjadi berilmu.

“Perlu keikhlasan se­bagai pendidik juga sebagai murid, karena Allah me­nilai segala sesuatu tergan­tung dari niat seseorang,” tambahnya.

n rf

Page 10: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S10

LIPUTAN UTAMA

n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Dalam Diri Setiap Manusia Ada Jasa Guru

Peringatan HUT PGRI dan KORPRI di Kemenag Meranti berlangsung khidmatDinamis­ Keluarga Be­

sar Kementerian Agama Ka­bupaten Kepulauan Meranti mengadakan Upacara dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI dan KORPRI Tahun 2016. Bertin­dak sebagai Pembina Upacara yaitu Kepala Kantor Kemente­rian Agama Kabupaten Kepu­lauan Meranti Drs. H. Mi­skam, MA. Kegiatan upacara yang dilaksanakan pada Sela­sa (29/11/2016) tersebut ber­langsung khidmat. Upacara dilaksanakan di halaman Kan­tor Kementerian Agama Ka­bupaten Kepulauan Meranti di Jalan Dorak Selatpanjang.

Upacara tersebut diiku­ti oleh seluruh Satuan Kerja (Satker) di lingkungan Kan­tor Kementerian Agama Ka­bupaten Kepulauan Meranti seperti Seksi Pendidikan Is­lam, Seksi Bimbingan Mas­yarakat Islam, Seksi Penye­lenggara Haji, Seksi Penye­lenggara Agama Budha, MTsN Selatpanjang, MAN Selatpanjang, Kantor Uru­san Agama (KUA) Kecama­tan, para Majelis Guru, Tena­ga Kependidikan. Peserta

Upacara merupakan perwak­ilan siswa­siswi dari MAN Selatpanjang, MTsN Selat­panjang, MTs Al Hidayah Dorak Selatpanjang dan MTs Al Hikmah Selatpanjang.

Dalam amanahnya, Ke­pala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepu­lauan Meranti Drs. H. Mi­skam, MA mengatakan bah­wa peran guru dalam pem­bangunan bangsa khusus­nya dalam rangka meny­iapkan sumber daya ma­nusia (SDM) adalah sangat besar. Besarnya sumbangan para guru tentunya tidak bisa diukur dengan materi saja. Pengorbanan dan jasa para guru harus menjadi

cambuk semangat bagi para siswa untuk terus belajar dan berkarya. “Guru adalah pen­didik yang harus selalu di­hormati dan dihargai”. Ujar Miskam menambahkan.

Miskam juga berharap agar para guru agar terus menambah kemampuann­ya dalam berbagai bidang sehingga dapat menghasil­kan guru yang mempunyai kompetensi pedagogik, kom­petensi kepribadian, kompe­tensi sosial dan kompeten­si profesional sesuai yang dicita­citakan.

Petugas upacara pada upacara peringatan HUT PGRI dan KORPRI Tahun 2016 ini adalah gabungan

para guru, siswa dan pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Mer­anti. Bertindak selaku pem­impin upacara yaitu Syahru­di, S.Pd.I, Pembaca Teks UUD 1945 yaitu Kunhariyati, S.Pd, Pembaca Teks Ikrar Guru. H.Mansuradi, S.Pd.I dan pembacaan do’a diamanah­kan kepada Khairan Efendi, M.Pd.I. Sedangkan pengibar Bendera Merah Putih dan paduan suara dilaksanakan oleh siswa­siswi dari MAN Selatpanjang.

Walaupun lapangan tem­pat upacara berlangsung sedikit becek karena guyu­ran hujan di malam hari, na­mun tidak sedikitpun men­gurangi semangat dan antu­sias para peserta untuk tetap melaksanakan upacara Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI dan KORPRI Tahun 2016 di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Mer­anti. Upacara yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB terse­but berakhir pada pukul 10.30 WIB dan berlangsung dengan lancar.

n zieah

Dinamis­ Sempena Hari Guru Tahun 2016, Kemente­rian Pendidikan dan Kebu­dayaan (Kemendikbud) beker­ja sama dengan asosiasi profesi guru seperti Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Federasi Guru Independen Indonesia (FGII), dan Persat­uan Guru Nahdatul Ulama (Pergunu) serta KORP Pega­wai Negeri Kabupaten Indra­giri Hilir mengadakan beber­apa kegiatan secara serentak dan dilaksanakan secara ber­sama­sama antara lain Gerak Jalan Sehat, Minggu (27/11) dan Temu Wicara seluruh Guru Kabupaten Indragiri Hilir dengan Bupati Indragiri Hilir, Senin (28/11) bertujuan untuk mengakomodasi berb­agai peristiwa dan persoalan yang terjadi serta mencari solu­si terhadap berbagai permasa­lahan yang dihadapi.

Agama merupakan bagian dari institusi pemerintah yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam dun­ia pendidikan terutama di bidang Agama dan menjadi bagian pula sebagai Pegawai Negeri yang di beri gaji den­gan Anggaran Pemerintah, maka sepatutnya kita mem­berikan kontribusi terhadap kegiatan dalam rangka hari guru dan KORP Pegawai RI ini, maka atas nama priba­di dan Kementerian Aga­ma sangat menyambut baik dan memberikan apresiasi terhadap berbagai kegiatan yang dilaksanakan tersebut dan kami mengharapkan ke­pada para delegasi Kemen­terian Agama dapat meraih prestasi terbaik dan dapat mengharumkan nama baik Kementerian Agama”.

n hery

“Berbagai kegiatan dan event perlombaan yang dita­ja tersebut diprakarsai oleh Dinas Pendidikan, KORP Pegawai RI Kab. Inhil dilak­sanakan adalah dalam rang­ka meningkatkan keilmuan dan keterampilan bagi guru dan PNS dalam Kabupaten Indragiri Hilir serta men­ingkatkan keakraban den­gan menguatkan silaturah­mi sehingga tugas berat da­lam dunia pendidikan dapat dilaksanakan dengan ber­sama­sama, karna dengan

bersama dan bersatu padu dalam menggapai program pendidikan dan peningka­tan SDM yang berdaya saing tangguh dapat dicapai den­gan maksimal. Karna dengan bersama insya Allah semua bisa dilaksanakan dengan baik dan sukses,” papar Bapak Drs. H. Syaifuddin, M.Pd Kepala Dinas Pendidi­kan Kab. Inhil.

Ka.Kankemenag Kab. Inhil, Drs. H. Azhari, MA, yang mengikuti rapat ini memaparkan, “Kementerian

Page 11: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S11EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

TU Kemenag Pelalawan Pembina Upacara HGN

Din a mi s ­ Saa t k i t a mendengar lagu Hymne Guru hati kita akan menjadi tersen­tuh. Betapa mulia dan be­sar jasa seorang guru dalam menyumbang kemajuan sua­tu bangsa. Guru disanjung dan dipuja begitu luar biasa karena diibaratkan sebagai pelita da­lam kegelapan, sebagai em­bun penyejuk dalam kehau­san, dan sebagai patriot pahlawan bangsa.

Namun apakah cukup hanya ber­henti pada sekadar sanjungan dan pu­jian? Terlebih di akhir bait lagu tersehut dikatakan guru adalah patriot pahla­wan bangsa tanpa tanda jasa. Cukup­kah seorang guru hanya diberi gelar Pahlawan tanpa tanda jasa?. Demikian disampaikan Humas Kemenag Kampar Gustika Rahman SPdI, ketika dimintai tanggapannya seputar hari guru Na­sional, hari kamis (24/11).

Agus mengatakan, di zaman yang semakin susah ini, orang tidak akan mampu hidup hanya dengan sanjun­gan dan pujian. Gelar pahlawan tanpa tanda jasa tidak mampu memberi hidup

yang layak bagi mereka, bahkan justru membebani. Di zaman ini yang dibutuhkan bukan seka­dar sanjungan atau pujian atau gelar, lebih pada perhatian dan penghargaan atas suatu peng­abdian yang begitu luar biasa.

Guru yang merupakan pro­fesi yang amat mulia hanya di­anugerahi gelar tanpa tanda jasa, Padahal gurulah yang men­

gantarkan manusia­manusia Indonesia menuju kepada keberhasilannya. Ibarat­nya pengorbanan dan jerih payah para guru tidak dapat tergantikan, bahkan dengan penghargaan sekali pun.

Jadi marilah kita menghormati guru dengan segala upaya pantang menyerah mencerdaskan anak­anak bangsa, meski masih ada yang dicaci karena perilaku buruk sebagian guru atas kekhilafannya. Semoga profesi guru semakin sejahtera kedepan sehingga lebih menyemangati dalam pengabdiannya dan jangan ter­lena dengan tunjangan yang diberikan sehingga melupakan tugas mulianya.

Jangan hanya siap menerima gaji besar tapi harus siap dengan jiwa besar

mendidik dan mempintarkan peser­ta didik. Kiranya masih banyak guru yang belum rata menerima tunjangan dari Pemerintah ,namun jangan jadikan itu sebagai alasan untuk mengabaikan mengajar peserta didik. Ingat ! Jasa guru begitu mulia, mengajar sepenuh hati dan mendidik sepenuh jiwa.

Semoga guru­guru di negeri ini ini tidak memandang seberapa banyak tun­jangan yang bakal diterima tetapi seber­apa banyak ilmu yang dapat diberikan kepada peserta didik, sehingga anak­anak di negeri ini menjadi calon pemimpin bangsa yang memiliki kualitas dan kapa­bilitas diunggulkan, harap Agus.

Mari kita berbenah diri apa yang be­lum kita kuasai sebagai guru terus bela­jar dan menambah keterampilan menga­jar sesuai era global yang semakin maju pesat ini. Selamat Hari Guru Nasional, 25 november 2016, Semoga Guru­Guru Kita terus bisa berkarya dalam mencerdaskan anak bangsa. Sesuai dengan tema perin­gatan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2016 ini adalah Guru dan Tenaga Kepend-idikan Mulia Karena Karya, pungkas Agus.

n ags/usm

Dinamis­ Bertempat di lapangan MTsN Pangkalan Kerinci Kasubbag Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pelalawan Drs.H. Syahrul Mauludi, MA meng­hadiri Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dan sekali­gus bertindak sebagai Pembina Upacara Peringatan Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Ta­hun PGRI senin (28/11).

Upacara dimulai tepat pukul 7.30 WIB uniknya semua petugas upacara ada­lah Guru yang bertugas di MTsN Pangkalan Kerinci. Upacara berlangsung hikmah dan sukses, dalam Amanatn­ya Pembina Upacara mengu­capkan Selamat Ulang Tahun PGRI ke 71 dan selamat mem­peringati Hari Guru Nasional bagi seluruh Guru khususn­ya Guru di MTsN Pangkalan Kerinci. Melalui peringatan Hari Guru Nasional kita dap­at mengambil momentum yang dapat dimaknai sebagai semangat kebangkitan dunia pendidikan karena tantangan zaman sekarang akan berbeda

dengan tantangan anak anak didik kita ini kedepan.

Guru adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita, karena berkat guru kita dapat ilmu, Guru mengajar­kan kepada kita tentang Ag­ama, Pengetahuan dan Eti­ka. Guru tidak terbatas pada lembaga Pendidikan Formal saja namun Guru juga hadir di Lembaga Pendidikan Non Formal seperti di Mushalla dan Masjid atau majelis­ma­jelis Ilmu lainnya. Guru ada­lah pahlawan yang sangat berjasa dalam kehidupan setiap orang, setelah kedua orang tua. Guru adalah prof­esi, jabatan sekaligus predikat

yang mulia. Karena mereka­lah lahir karya­karya yang baik yang meningkatkan kualitas kehidupan kita. Ka­renanya, Sudah sepantasn­ya kita mengucapkan terima kasih dan memberikan peng­hormatan secara khusus ke­pada Guru kita.

Namun keberhasilan Guru itu memerlukan duku­ngan semua pihak termasuk masyarakat dan orang tua. Sesuai dengan Tema Hari Guru Nasional Guru dan Tenaga Kependidikan Mulia Karena Karyanya. Pembina Upacara mengajak semua guru erkarya, jangan cepat puas dengan prestasi yang

n Gustika Rahman SPdI

ada dan jangan sampai ket­inggalan informasi sebab saat ini akses ilmu lebih ce­pat didapat melalui teknolo­gi tidak lagi terbatas melalui buku saja, jangan sampai Murid lebih tahu dan paham daripada Guru walaupun saat ini kita tidak dapat dan tidak boleh membatasi ruang gerak siswa untuk mendap­atkan informasi pengeta­huan setidaknya Seorang Guru memiliki pengetahuan juga tentang Teknologi.

Acara Peringatan Hari Guru nasional yang bersa­maan dengan HUT PGRI ke 71 setelah Upacara diisi den­gan Pemotongan Kue ulang Tahun oleh Pembina Upacara yang selanjutnya diserahkan Kepada Kepala MTsN Pang­kalan Kerinci, Nuryaningsih, S.Pd mewakili Guru lainnya, kemudian dilanjutkan den­gan penampilan dari seni dari siswa, Pemilihan Langsung Guru Favorit Tahun 2016 ser­ta ditutup dengan pemberian cendera mata dan door price.

n aa

Page 12: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S12 n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Momentum Silaturahim dan Bersinergi Membangun PendidikanDinamis­Guru adalah pen­

didik profesional dengan tu­gas utama mendidik, men­gajar, membimbing, menga­rahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pen­didikan dasar dan pendidikan menengah sesuai dengan Un­dang­Undang nomor 14 Tahun 2005. Guru adalah pendidik, tokoh, pa­nutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kuali­tas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin. Demikian dikatakan Kasi Pendis Keme­nag Kota Dumai Drs. H.Syafwan.

H.Syafwan mengatakan Profesi se­orang guru merupakan profesi yang

profesional yang tidak sama dengan pekerjaan lain, oleh sebab itu guru harus ditun­tut ilmu pedagogic, didaktis, dan metode­metode dalam mengajar. Untuk itu, kemam­puan­kemampuan tersebut salah satu cara untuk pen­ingkatan mutu Sumber Daya Manusia seorang Guru. Un­tuk meningkatkan SDM guru,

guru dibekali pelatihan­pelatihan, pe­nataran, workshop, agar guru tidak ket­inggalan dan berwawasan luas tentang pendidikan.

Ketika ditanya apa saja peran guru, H.Syafwan menyebutkan banyak peran diantaranya, Guru Sebagai Pendidik, Guru Sebagai Pengajar, Guru Sebagai Pembimbing, Guru Sebagai Pelatih, Guru Sebagai Penasehat, Guru Sebagai

Inovator, Guru Sebagai Model dan Teladan, Guru Sebagai Peneliti, Guru Sebagai Pendorong Kreatifitas, Guru Sebagai Pembangkit Pandangan, Guru Sebagai Aktor, Guru Sebagai Emansipa­tor, dan Guru Sebagai Evaluator.

Begitu banyak peran yang harus diemban oleh seorang guru. Peran yang begitu berat dipikul dipundak guru hen­daknya tidak menjadikan calon guru mundur dari tugas mulia tersebut. Per­an­peran tersebut harus menjadi tanta­ngan dan motivasi bagi calon guru. Dia harus menyadari bahwa dimasyarakat harus ada yang menjalani peran guru. Bila tidak, maka suatu masyarakat tidak akan terbangun dengan utuh. Penuh ke­timpangan dan akhirnya masyarakat tersebut bergerak menuju kehancuran, tambahnya.

n jaka

Upacara HUT PGRI Ke 70 di Halaman MI Assyidiqiah Siak

Dinamis­ Tepat pada hari ini, Rabu (25/11), Indonesia turut memperingati Hari Guru Nasional. Begitu juga den­gan Guru­guru MI Assyidiqiah dan Guru MAN Siak. Mereka tidak mau ketinggalan. Para guru ini bergabung di Halaman MI Assyidiqiah untuk meng­gelar Upacara Bendera memperingati Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke 70 dengan tema Memantapkan solid­itas dan solidaritas PGRI sebagai Or­ganisasi Profesi Guru Yang Kuat dan Bermartabat.

Bertindak sebagai Pembina upaca­ra adalah Kepala Kantor Kementerian

Agama Kabupaten Siak Drs. H. Muha­rom sedangkan peserta upacara para Guru MI Assyidiqiah dan Guru­guru MAN Siak beserta Siswa/Siswi. Turut hadir pada upacara tersebut yakni ketua Yayasan MI Assyidiqiah Drs. H. Nazir Khatan, Ketua Komite dan para undan­gan lainnya.

Dalam Pidatonya kakankemenag menyampaikan, hanya dari guru yang terus belajar dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya.

Berbeda dengan Hari Guru yang

dilaksanakan tahun lalu, untuk tahun ini cukup meriah dan mengesankan, bagaimana tidak? usai pelaksanaan upacara bendera Murid­murid MI Assy­idiqiah dan Siswa MAN Siak ini sangat kreatif sekali, mereka berlomba­lomba untuk membagi­bagi dan mengalung­kan bunga kepada guru­guru tercinta yang telah berjasa mengajar dan men­didik mereka.

Sama seperti di banyak negara lain­nya, peringatan Hari Guru Nasional ini bertujuan untuk mengenang dan men­gapresiasi jasa­jasa para guru yang telah mengabdikan diri kepada masyarakat. Mereka ditantang menjadi teladan yang berintegritas.

Disamping itu juga Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Siak Drs. H. Kadri Yafis, M.Pd dan Ketua PGRI Ka­bupaten Siak Drs. H. Lukman, M.Pd menyempatkan diri berkunjung ke MI Assyidiqiah usai menghadiri Upacara bendera HUT PGRI di SMAN I Siak.

Kedatangan rombongan ini bertu­juan untuk ramah tamah bersama gu­ru­guru Madrasah MI dan MAN Siak. Dalam sambutannya Kepala Dinas Pen­didikan Kabupaten Siak mengatakan, Insya Allah Tahun depan pada bulan Juli Kita akan buka kembali MI As­syidiqiah II di Kecamatan Mempura. Sekarang tahap pembangunan sudah dimulai dan mudah­mudahan pada Tahun ajaran baru Kita akan laksana­kan penerimaan Murid baru. Ungkap Kadri Yafis.

n awl

n Drs. H.Syafwan

LIPUTAN UTAMA

Page 13: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S13EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

SEPUTAR KANWIL

Realisasi Anggaran Kemenag Riau Diatas Rerata Nasional

Penmad Bahas Isu Strategis Madrasah di RTvDinamis­ Bidang pendidi­

kan Madrasah Kanwil keme­nag Riau melalui Kabid Drs. H. Mahyudin, MA didampin­gi Kasi Pendidik dan Tenaga Pendidikan (PTK­red) Ilyas, M.Ag dan Kasi Kurikulum dan Evaluasi (Kurev­red) kembali menyapa pemir­sa RTV dalam bahasan Isu Strategis Madrasah Riau pada Kamis (17/11) malam di RTV dalam program Dialog In­teraktif di studio RTV Jl.HR. Subrantas, Panam Pekanbaru.

Dalam memenuhi infor­masi publik, Kabid Penmad memaparkan tentang isu strat­egis yang ada di madrasah, baik masalah program PIP, BOS, Tenaga Pendidik mau­pun masalah Kurikulum 2013 (K­13­red), dalam pemaparan­nya yang juga didukung oleh tenaga tekhnis Kasi PTK dan Kasi Kurev menyampaikan

bahwa isu strategis saat ini adalah masalah siswa madra­sah dan tenaga pendidik, yang mana dalam kondisi saat ini masih ada permasalahan ter­utama di tenaga pendidik, tenaga pendidik di madrasah pada pada saat ini menurut data terakhir yang kami ter­ima berjumlah 17.006 orang sedangkan yang berstatus PNS baru 2606 orang, hal ini dikarenakan madrasah di Riau sangat banyak berstatus swas­ta di banding status negeri, oleh sebab itu masalah tenaga

pendidik sangat perlu kita per­hatikan untuk mutu dan kuali­tas madrasah, urai Kabid.

Kasi PTK menambahkan permasalahan tenaga pen­didik merupakan penentu kualitas dan mutu madrasah, oleh sebab itu kita berusaha membantu semampu kita ses­uai dengan aturan akan sedik­it kesejahteraan guru melalui tunjangan­tunjangan yang sah, dikarenkan anggaran kita terbatas mungkin masih ada guru madrasah yang belum terbantu namun kdepan kita

akan berusaha memaksimal­kan bantuan tersebut, semoga kualitas madrasah kedepan akan lebih baik dan di cin­tai masyarakat karena pola, metode dan materi pendidi­kan yang berciri khas agama tersebut, tambah Ilyas

Masalah pemberlakuan K­13, sesuai edaran Dirjen Pendis maka tahun ajaran 2016/2017 ini seluruh ma­drasah di Riau sudah mener­apkannya, namun bagi ma­drasah yang belum mendap­atkan sosialisasi K­13 bisa berkoordinasi dengan induk KKMnya, karena seluruh KKM di setiap jenjang sudah mendapatkan sosialisasi K­13 tersebut atau bisa datang ke Kasi Kurev di Kanwil untuk mempertanyakan yang belum faham, himbau Kamaruddin sapaan akrab Kasi.

n az

Dinamis­ Realisasi Angga­ran Kementerian Agama hing­ga 15 November 2016 bera­da pada urutan ketiga setelah Polri dan Kemenkue, dengan prosentasi 74,80 %. Sementara, realisasi anggaran Kemenag Provinsi Riau berada pada po­sisi di atas rerata nasional yakni 76,53% atau posisi 11 nasional.

Hal tersebut diungkapkan Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, did­ampingi Kasubag Keuangan dan Perencanaan Kanwil Ke­menag Riau, H Anasri S Ag M Pd, usai mengikuti acara pembukaan Rapat Terbatas Pelaksanaan Anggaran Tahun 2016 di Aula Sekjen Kemenag RI Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/11).

Ahmad Supardi menga­takan, dalam sambutan Sek­jen kemenag RI, Prof. Dr. H. Nur Syam saat membuka ke­giatan rapat anggaran yang diikuti seluruh Kakanwil, para dirjen dan Rektor Per­guruan Tinggi se Indonesia, mengharapkan capaian real­isasi anggaran Kemenag RI semakin meningkat.

Berdasaarkan klasifikasi

jenis belanja yang perlu mendapat perhatian khusus untuk dikawal pelaksanaan dan pencairan dananya adalah belanja modal 52,62%. Begitu juga dengan belanja bantuan sosial sebesar 54,13%. Hal ini semakin penting mengingat sisa hari efektif pelaksanaan anggaran tinggal 34 hari lagi.

Realisasi anggaran Kanwil Kemenag Riau berada pada po­sisi di atas rerata nasional yakni 76,53% atau berada pada posisi 11 nasional. Tentu ini merupa­kan angka yang sudah cukup fantastik, tinggal bagaiman dapat menuntaskan anggaran yang tersisa, ujarnya.

Ia berharap kepada seluruh kepala satker sekali­gus sebagai kuasa pengguna

anggaran agar mengawal pelaksanaan anggaran ini sam­pai batas akhir pencairan. Be­lanja yang menjadi perhatian khusus adalah belanja barang, belanja modal dan belanja so­sial. Untuk belanja barang ter­utama kegiatan­ kegiatan full­board segera dilaksanakan, be­gitu juga dengan pembayaran Tunjangan Penyuluh Agama.

Untuk belanja modal ter­catat pada OM SPAN masih ada sisa sekitar Rp9 milyar. Kita berharap ini sudah on go­ing, tinggal pengajuan SPM dan keluarnya SP2D dari KPPN. Sedangkan untuk belanja so­sial, khususnya penyaluran PIP yang mana dananya ada di DIPA Madrasah Negeri dan Kankemanag Kab/ Kota,

lakukan koordinasi efektif, mengingat pencairannya har­us didukung oleh bukti­ bukti administrasi yang berasal dari luar satker Kemenag. Untuk dana BOS, alhamdulillah sudah dilaksanakan 100%, ucapan ter­imakasih dan penghargaan un­tuk pengelola keuangan di ling­kungan Kemenag Riau.

Ia menambahkan, untuk belanja pegawai, kakanwil berharap agar unit yang terli­bat dalam penghitungan gaji dan komponen­ komponen yang ada di dalamnya, hen­daknya melakukan relokasi antar satker se kanwil Keme­nag Provinsi Riau.

Khusus di program Pen­dis, tunjangan profesi guru hitung betul berapa dana yang tersedia dan berapa yang dib­utuhkan. Lakukan revisi den­gan mengikuti aturan­ aturan yang berlaku, demikian juga pada program lain. Gaji yang berlebih di satker Kanwil relo­kasi ke satker daerah, usaha­kan maksimal agar pagu mi­nus dapat dihindari dengan optimalisasi pagu yang ada, tegasnya.

n mus

Page 14: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S14 n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Kakanwil Lantik Pengurus FKPP Riau

“Rapat tadi Kakanwil Kemenag Riau telah menegaskan ke semua sat­ker untuk bekerja keras hingga 23 De­sember. Yang agak rawan adalah pen­cairan tunjangan profesi guru. Karena tunjangan profesi guru pendistribu­sian dananya tidak merata, ada daerah yang berlebih ada yang kurang. Jadi kita lakukan revisi dulu baru dilaku­kan pencairan. Dan batas untuk revisi

Dinamis­ Kasubag Perencanaan dan Keuangan Kanwil Kemenag Provinsi Riau H Anarsi S Ag M Pd menarget­kan pencairan anggaran di lingkung­na Kanwil Kemenag Riau hingga batas akhir pencairan pada 23 Desember 2016 mencapai 98,9 %, dari realisasi saat ini sebesar 82,14 % untuk Satker di Keme­nag Riau dari pagu anggaran sebesar Rp905 M lebih.

Kemenag Riau Targetkan Pencairan Anggaran Capai 98,9 Persen Tahun 2016

Dinamis­ Forum komunikasi Pon­dok Pesantren resmi dilantik di Aula Kantor Wilayah Kemenag provinsi Riau Selasa, (22/11) pagi. Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supar­di langsung melantik pengurus FKPP Periode Tahun 2016­2021 dihadapan se­jumlah pejabat dan undangan. Setelah dilaksanakan pelantikan secara resmi oleh H Ahmad Supardi dilanjutkan den­gan ucapan selamat dan foto bersama.

Pada kesempatan tersebut Ketua FKPP Provinsi Riau Prof DR KH Ahmad mujahidin MA mengatakan kiyai dan santri sejak pra kemerdekaan, merebut dan mempertahankan kemerdekaan RI dan mengisi hari­hari kemerdekaan hingga hari ini. Hal tersebut merupakan rangkaian peristiwa sejarah bagi pon­pes, puncaknya dengan adanya peng­hargaan dari pemerintrah khususnya Presiden RI telah menetapkan Tanggal 22 Oktober sebagai hari Santri Nasional. Penghargaan ini harus diapresiasi den­gan memberikan kontribusi positif dari santri kita, terangnya mengawali orasi. Ponpes yang ada di provinsi Riau tercat­at lebih kurang 200 pondok pesantren dengan jumlah santri sebanyak 35000 santri yang tersebar di seluruh ponpes yang ada di Riau, ungkapnya saat ber­orasi pada acara pelantikan Pengurus FKPP Riau.

Penghargaan agama ini tidak bisa diraih secara tiba­tiba, tanpa belajar tidak akan muncul ilmu tersebut. Di­akuinya cultur pendidikan Islam yang paling solid adalah pondok pesantren. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan eksistensi ponpes hari ini. Menurutnya Silsilah ilmu dalam pendidikan tersebut harus jelas jangan hanya bisa try and er­ror seperti yang banyak terjadi di beber­apa lembaga yang kerap berganti buku dan sistem, himbaunya. Oleh karenan­ya kita memelihara khazanah ilmu dan pemikiran para pendahulu penda­hulu kita, tentu dengan memodifika­si, mengambil sisi yang terbaik, untuk

menjadi lebih baik lagi. Ponpes har­us menjadi poros dalam menyatukan bangsa. Maka Ambillah Ilmu itu dari Sumber mana Ia Diajarkan, tandasnya.

Kemudian dalam sambutan Gu­bernur Provinsi Riau yang diwakili oleh Karo Kesra Provinsi Riau H Sya­frial menyampaikan bahwa Pengurus FKPP Riau merupakan pelopor berb­agai permbaharuan dengan gagasan­ga­gasan cemerlang yang mendorong Provinsi Riau menuju tatanan yang leb­ih baik. Dengan tanggung jawab yang diberikan sudah seharusnya pengurus FKPP tersebut berperan aktif dan men­jaga eksistensinya dalam pembangu­nan bangsa.

Hal tersebut senada dengan hara­pan yang ditumpangkan oleh pemer­intah dengan ditetapkannya 22 Okto­ber sebagai Hari santri Nasional. Jangan menjadi cepat puas dan merasa sudah cukup berbuat , karena kedepan masih banyak yang perlu dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga komitmen dalam mencerdaskan anak bangsa dalam kerangka konteks NKRI tetap terjaga pesan khususnya kepada pengurus yang telah dilantik.

Sebelumnya di tempat yang sama,

Kasi Pondok Pesantren Kanwil Keme­nag Riau H Zulfadli Lc MA membaca­kan Surat Keputusan Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau tentang struk­tur organisasi dan tugas dan fungsi pengurus FKPP Provinsi Riau. Ter­dapat beberapa tugas dan fungsi yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh pengurus FKPP. Diantaranya Mer­encanakan, melaksanakan dan meny­usun program kerja FKPP Provinsi Riau, membangun komunikasi antara kiyai, asatis dan santri pondok pesa­tren Riau, mempererat persatuan dan memperkebal rasa kekeluargaan para anggota FKPP. Selain itu lanjutnya pen­gurus FKPP harus bisa menjadi fasilita­tor pemerintah dengan pondok pesant­ren yang di Provinsi Riau, FKPP bersi­fat non politik hanya semata menjalin ukhuwah isalmiyyah antara ponpes dan Kemenag serta pihak terkait lainnya, Anggaran FKPP Riau diperoleh dari iu­ran anggota dan bantuan dari Pemerin­tah pusat dan daerah, sumbangan yang tidak mengikat, dan usaha usaha yang diperoleh secara sah yang tidak bert­entangan dengan ketentuan ketentuan yang berlaku, tutupnya.

n vera

SEPUTAR KANWIL

Page 15: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S15EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Dinamis­Tim Kemenag RI yang ter­diri dari Prof KH Ahmad Mujahidin MA, Dr Alip Maryanto MA dan Dr Muslih MA, melakukan visitasi ke Sekolah Ting­gi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Kifayah Riau Jalan Air Hitam­ Jl Beringin Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru, Rabu (23/11).

Hadir dalam Visitasi tersebut Koor­dinator Kopertais Wlayah XII Riau­ Ke­pri, Kasi Pendidikan Madrasah Keme­nag Pekanbaru, Ketua STIT Al Kifayah, KUA, STAI Siak, Koordinator MDTA se Kota Pekanbaru, tokoh masyarakat dan paguyuban di Provinsi Riau.

Ketua Tim Visitasi STIT Al Kifayah Riau, Dr Mujahidin MA, usai kegiatan Visitasi mengatakan, tim visitasi yang terdiri dari tiga dari Jakarta di beri amanah dari Kementerian Agama ke pekanbaru dalam rangka visitasi renca­na Peresmian STIT Al Kifayah.

Pemerintah dalam hal ini Kementa­rian Agama memberikan porsi khusus dalam permbangunan keagamaan Is­lam, khususnya pendidikan. Karena jika hanya mengandalkan Universitas atau Institut sudah tidak bisa mengcover semua kebutuhan masyarakat.

Keinginan atau animo masyarakat untuk berkuliah tidak bisa dibendung lagi, makanya melalui disvitasi ini akan lahir sekolah­ sekolah tinggi yang akan menunjang pendidikan perguruan ting­gi di masyarakat, ujarnya.

Mujahidin mengungkapkan, ada as­pek yang disoroti dalam visitasi, yaitu yang pertama kurikulum, dosen, kar­yawan, sarana dan prasarananya, ang­garan, dan manajemen akademik.

Dari keenam aspek tersebut terpenu­hi, pihak visitasi akan memberikan apre­siasi tinggilah kepada Al Khifayah sangat serius mempersiapin ini. Sehingga mu­dah­mudahan persoalan ini bisa diberi izin kepada lembaga kenegaraan sehing­ga di pekanbaru akan nada Sekolah Ting­gi Tarbiyah. Rekomendasi akan kita beri­kan, namun keputusan akhir tetap berada di Menteri Agama, jelasnya.

Lebih lanjut ia menugnakapkan, langkah selanjutnya setelah visitasi pi­haknya akan lakukan sidang di Jakarta kemungkinan lazimnya Januari pihak STIT akan dipanggil setelah memenu­hi semua persyarakat administrasi yang masih kurang. Jika semua persyarakat dan rekomendasi telah diberikan, ke­mungkinan STIT Al Kifayah dapat ber­operasi pada tahun 2017 mendatang.

Sementara itu, Ketua Yayasan STIT Al Kifayah Riau, Yundri Akhyar MA, men­gungkapkan, lahirnya STIT AL Kifayah dengan tagline Kampus Kebersamaan Sumber Intelektual Negeri Serumpun didi­rikan oleh beberapa orang anak muda Yun­dri Akhyar MA, Maspuri M PD, Mukhyar Buchari S Pd I, S PD MA, Wandi Syahfutra M PD, dan Deni Jaya Saputra S Sos dengan Dewan Koordinator Zennis Helen SH, Con­naidi M Pd I, Evi Susanti M Pd dan Eli Sutra.

STIT Al Kifayah lahir dengan Visi mewujudkan Sekolah Tinggi Ilmu Tar­biyah yang unggul dalam menyeleng­garakan proses pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan mencetak generasi kompetitif, berkar­akter, serta berbudaya melayu.

Selama ini belum ada perguruan ting­gi yang mengkhususkan dirinya di bidang Guru, untuk itu kita ditahap awal membu­ka dua juruasan, yaitu S1 Pendidikan Guru Raudhatul Athfal (PGRA) dan S1 Pendidi­kan Guru Madrasah Ibtidaiyahh (PGMI). Dimana alumni tidak hanya dipersiapkan

untuk di Indonesia, tapi juga di luar negeri atau negara serumpun, paparnya.

Ditambahkan Ketua Senat STIT Al Kifayah Riau, Mukhyar Bukhari MA, Kampus STIT akan berbentuk asrama karena disediakan kelas reguler, non reg­uler dan kelas ber asrama. Kelas Asrama akan dipersiapkan bukan hanya menjadi guru di Indonesia tapi bisa menjadi guru di negeri serumpun. Sejauh ini telah jajaki kerjasama dengan Narakiwat Thailand.

Untuk fasilitas yang ada saat ini kan­tor, gedung/ kampus, 6 lokal belajar, perpustakaan, mushallah, dosen tetap 12 orang, calon mahasiswa 61 orang. Dan target kita, tahun 2017 saat oper­asional, kita sudah bisa menerima ma­hasiswa sebanyak 6 lokal, 3 lokal untuk masing­ masing prodi, harapnya.

Sementara itu Ketua RW 15 yang juga pejabat Kemenag Kota Pekanbaru, Nasaruddin, mengungkapkan, bangga dan berterimakasih kepada yayasan ka­rena telah menghadirkan kampus STIT, dengan harapan STIT Al Kifayah dapat menjadi favorit masyarakat.

Kehadiran STIT Al Kifayah di Jalan Beringin ini tentu akan sangat mem­bantu masyarakat, karena daerah ini berkembang cukup pesat dengan jum­lah KK mencapai 7000 jiwa. Ini meru­pakan program elit, dan rencananya Pemko Pekanbaru juga akan mendiri­kan sekolah di daerah ini, ungkapnya.

n mus/ady

Tim Kemenag RI Visitasi STIT Al Kifayah Riau

yaitu pada 30 November 2016, jadi wak­tu yang singkat ini benar­ benar kita berpacu,” jelas Anasri yang ditemui di ruang kerjanya usai rapat evaluasi an­ggaran bersama Satker­ satker.

Selain itu, kata anasri, bantuan social pencairannya juga terbilang lambat, kare­na pagu bansos sekitar Rp21 Milyar baru terialisasi 64,79 % atau sekitar Rp13 M. Ban­sos ini ada di Pendis dan ada di Kemenag.

Sementara untuk belanja pegawai sudah teralisasi sebanyak 82,01 %, belanja barang 85,13 % dan belanja modal 68,20 %.

“Mengapa ini lambat karena ini ada masalah administrative yang belum di­miliki oleh siswa­siswa kita ini berhubu­ngan oleh pihak ketiga pihak lain, seperti keterangan RT, keterangan miskin dan lain­ lain, karena ini berhubungan den­gan kartu Indonesia Pintar,” terangnya.

Untuk itu, setiap kepala saket itu ha­rus memantau operator­operator untuk memacu pelaksanaan pencairan dengan data yang valid, terhadap yang lakukan revisi untuk segera di revisi. Selain itu laporan keuangan juga harus jadi priori­tas dengan dipantau oleh Duta Akrual dengan tetap mempedomani aturan­ aturan pencairan.

n mus

Kemenag Riau Targetkan Pencairan Anggaran Capai 98,9 Persen Tahun 2016

Page 16: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

SEPUTAR KANWIL

Tingkatkan Kapasitias, Perencana Kemenag se Riau Studi Banding ke Malang

Masjid Sebagai Pemersatu Umat dan BangsaPekanbaru (Inmas) - Permasala-

han SARA yang terjadi di Republik ini seakan tidak pernah berhenti karena kondisi masyarakat yang heterogen. Akan tetapi sejauh ini Pancasila masih memegang peran penting bagi mas-yarakat untuk menjaga keamanan dan kestabilan negara tercinta ini.

Permasalahan Aksi Damai 4 No-vember 2016 merupakan reaksi dan aksi yang terpicu dari “mulut” seorang pejabat negara yang menyakitkan umat Islam. Hal ini jugalah yang memotivasi Forum Pengurus Masjid Provinsi Riau men-gadakan dialog untuk bertukar informasi dan mencari solusi atas mmasalah ini.

MUI Provinsi Riau bekerja sama dengan Kanwil Kemenag Prov. Riau mengadakan Forum Diskusi Pengurus Masjid yang bertemakan ‘Menjadikan Masjid Pemersatu Umat dan Bangsa Menuju NKRI Penuh Berkah”, Senin (21/11), di Aula Besar Kanwil Kemenag Prov. Riau.

Kegiatan dialog ini dihadiri oleh

para pengurus masjid se-Prov. Riau dan tokoh agama Islam, Narasumber yang dihadirkan pun beragam yaitu Ka.Kanwil Kemenag Riau yang diwakili oleh Kabag Tata Usaha, H> Muham-mad Saman, S.Sos, M.Si, Kepala Kesbangpol Prov. Riau, Kepala BIN Riau, Marsma TNI Bambang Prayoga, Sekretaris MUI Prov. Riau, H. Fajeri-ansyah, Lc, MA, Tokoh Agama Islam, Tengku Lukman Jafar dan kegiatan ini dipandu oleh Zul Husni Doma.

“Dialog ini merupakan kegiatan diskusi untuk saling bertukar pendapat dan menemukan solusi atas penen-

tuan sikap mengenai permasalahan SARA yang sedang dialami oleh kita semua terutama umat Islam. Kejadian penistaan agama yang diungkapkan oleh Ahok merupakan musibah akidah terbesar pada umat Islam tapi dibalik musibah itu ada sesuatu yang bisa kita jadikan pelajaran berharga dalam hal beragama. Maka dari itu dengan kegiatan diskusi ini mari kita semua bertukar pendapat dan menggali informasi lebih dalam untuk mene-mukan solusi atas permasalahan ini,” pengantar moderator, Zul Husni Doma.

H. Muhammad Saman yang mer-

upakan salah satu narasumber men-jelaskan bahwa Kementerian Agama merupakan instansi pemerintah yang bertugas menjaga perdamaian antar umat beragama karena Kementerian Agama berkewajiban untuk membina umat beragama bukan hanya Islam tapi 5 agama lainnya yaitu Kristen, Ka-tolik, Budha, Hindu, dan Kong Hu Cu.

“Kerukunan antar umat beraga-ma sudah menjadi tupoksi program kerja kami yang paling utama karena NKRI merupakan negara yang het-erogen sehingga stabilitas negara baik itu keamanan dan kesejahteraan terletak pada umat beragamanya yang dapat hidup berdampingan dan damai,” papar Saman biasa dipanggil.

Lebih lanjut Saman berharap dengan adanya dialog ini yang dihad-iri oleh para pengurus masjid, tokoh agama, dan ulama dapat memberikan solusi agar provinsi tercinta ini tetap dalam kondisi yang aman dan damai.

n nvm

Dinamis­Dalam rangka peningkatan kapasitas per­encanaan dan pengelolaan keuangan, perencanaan di Lingkungan Kanwil Kemena Riau melakukan studi band­ing ke Kemenag Kota Ma­lang, Kamis (17/11). Keda­tangan 58 orang rombongan study banding tersebut dis­ambut Kasubbag TU Keme­nag Malang dan jajarannya.

Turut serta dalam kegiatan tersebut Kakanwil Kemenag Riau, Kabag TU, Kasubag Per­encanaan, Kasubag Hukum dan KUB, Kabid Kemenag Riau, Kakan Kemenag Kabu­paten/ Kota, DWP Kanwil Ke­menag dan Kabupaten/ Kota, KPA Satker se Riau, fungsional perencana dan calon fungsion­al perencana se Riau.

Kakanwil Kemenag Riau, Drs H Ahmad Supardi MA, dalam sambutannya men­ganalogikan perencana itu bagaikan jantung dalam seba­tang tubuh. Awal mula baikn­ya sebuah organisasi mencapai tujuan dimulai dari seberapa baik perencanaan itu didesain. Artinya semakin baik perenca­naan semakin baik pula aliran

dan tercapainya tujuan.Perencanaan bukan kantor

pos. Setiap perencanaan har­us diproses kemudian meng­hasilkan out yang beragam sesuai kebutuhan. Di Kota Ma­lang perencanaannya luar bia­sa. Pejabatnya ada yang mau berpangkat IV/d. Sehingga Malang bisa menjadi rujukan.

Sementara itu, Kakan Ke­menag Malang yang diwakili oleh Kasubbag TU Dr H Mu­hajir, mengungkapkan rasa terimakasih dan apresiasi yang sangat tinggi pada rom­bongan perencanaan Kemen­terian Agama Provinsi Riau yang telah memilih Kemenag Kota Malang sebagai referensi

dalam sebuah perencanaan.Usai kegiatan penyambu­

tan, kegiatan berlanjut den­gan share informasi oleh tim pokjana Kanwil Kemenag Jawa Timur yang di ketuai oleh Dr Agus satu satunya fungsional perencana yg su­dah pangkat golongan IV/d di jajaran kemenag RI.

Berbagai informasi pent­ing disampaikan terutama hal­hal yang berhubungan dengan peningkatan kapasitas pokja perencana. Sebagai per­bandingan jawa timur sudah memiliki 70 orang fungsion­al perencana dibanding riau yang masih berjumlah 7 orang. Dukungan dari dana DIPA

relatif juga terbatas setiap ta­hun, yang membuat mereka jadi contoh adalah semnagt untuk mengembangkan diri dengan iuran wajib dari per peserta 30 ribu per bulan.

Teknis dan pembagian kerja atau job describtion betul­betul diatur dalam kelompok kerja. Masing­ masing peserta dari Kem­anag Riau sangat antusias mengikuti acara ini.

Kita akan kerahkan per­hatian dan konsentrasi yang optimal untuk meningkatkan peran perencana. Apalagi di Kemenag Provinsi Riau sudah terbentuk forum group disku­si sebagai cikal bakal pemben­tukan pokjana Prov Riau, ung­kap Kepala Kanwil Kemanag Riau melalui Kasubbag Peren­canaan dan Keuangan Kanwil Kemanag Riau, H Anasri S Ag M Pd yang diaminkan oleh ketua FGD fungsional peren­cana Provinsi Riau H. Novri Yendra S Kom.

Kegiatan selnjutnya di­akhiri dengan observasi lapa­ngan ke unit perencana yang memiliki ruang khusus.

n mus

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S16 n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Page 17: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S17EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Ahmad Supardi: Kursus Pra Nikah Upaya Menekan Angka Perceraian

Kakanwil Tegaskan Pentingnya Sistem Kearsipan di Lingkungan Kemenag

Dinamis­ Salah satu persoalan yang dihadapi oleh bangsa ini, kaitannya den­gan peningkatan kualitas kehidupan beragama, sebagai salah satu program pokok Kementerian Agama pada semua tingkatan, mulai dari tingkat pusat sam­pai dengan tingkat Kecamatan, bahkan sampai dengan tingkat Desa/Kelura­han, adalah tingginya angka perceraian.

Berdasarkan angka resmi yang di­rilis oleh Pengadilan Agama, ternyata angka perceraian pada setiap tahunnya mencapai angka 15 persen dari total angka perkawinan. Hal itu yang resmi bercerai di Pengadilan Agama. Dan di­yakini bahwa masih ada perceraian di luar Pengadilan Agama, yang angkanya juga bisa mencapai 15 persen.

Berdasarkan angka ini maka angka perceraian dalam masyarakat diperkira­kan mencapai 30 persen setiap tahunnya. Hal ini berarti, dalam setiap 10 pasang perkawinan, maka hampir dipastikan 3 pasang melakukan perceraian.

Demikian disampaikan Kakanwil Kemenag Prov Riau, Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA ketika mem­berikan pengarahan pada Kursus Pra Nikah yang ditaja oleh Badan Penase­hatan Perselisihan dan Pelestarian Per­kawinan, yang diikuti 100 pasang calon pengantin (Catin), Sabtu (3/12/2016) di Sekretaiat BP4 Kota Pekanbaru.

Dikatakannya, jika angka perceraian ini

tak bisa ditekan, sehingga akan meningkat secara terus menerus, maka akan memba­hayakan bagi bangsa dan negara ini, sebab keluarga adalah benteng pertahanan tera­khir bangsa dan negara ini. Jika keluarga baik, maka dipastikan suatu negara akan baik. Sebaliknya, jika keluarga rusak dan berantakan, maka dapat dipastikan bangsa dan begara ini akan hancur lebur.

Perlu diketahui bahwa anak anak be­randalan, terlilit narkoba, judi, dan pen­yakit masyarakat (Pekat) lainnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken home), bercerai, berpisah, dan disharmoni, jelasnya.

Ahmad Supardi Hasibuan yang man­tan Kakan Kemenag Rohul ini, lebih lan­jut menyatakan bahwa Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menekan angka perceraian ini adalah dengan mel­aksanakan Kursus Pra Nikah, sesuai den­gan Peraturan Dirjen Bimas Islam Nomor

DJ.II/542 Tahun 2013 tentang Penyeleng­garaan Kursus Pra Nikah.

Untuk saat ini, Kursus Pra Nikah ini akan dilaksanakan di Kota Pekanbaru bagi semuan Catin dan kedepan pada tahun 2017 akan diberlakukan bagi semua Catin di 12 Kabupaten/Kota se Riau, ungkapnya.

Menurut Ahmad Supardi yang alumni Pondok Pesantren Musthafaw­iyah Purbabaru Kab Mandailing Natal Prov Sumatera Utara ini, ke depan, pi­haknya akan menerapkan bahwa set­iap catin di Riau harus memiliki serti­fikat lulus Kursus Pra Nikah, baru akad nikahnya dapat dilakukan. Hal ini akan disosialisasikan secara terus menerus, sehingga masyarakatpun harus terbiasa dengannya, sehingga ke depan, Kursus Pra Nikah ini, bukan dirasa menyusah­kan masyarakat, tetapi akan menjadi kebutuhan masyarakat.

n ash

Dinamis­ Biro Umum Sek­retariat Jenderal (Setjen Keme­nag RI ) menggelar Sosialisasi Sistem Kearsipan di ruangan mini Kabag Kantor wilayah Kemenag Riau pada Jumat (02/12). Kegiatan yang diiku­ti oleh utusan dua orang staff masing­masing Suba Bagian dan bidang ini dibuka langsung oleh Kakanwil kemenag Riau drs H Ahmad Supardi MA.

Dalam sambutan AHS mengatakan, arsip menjadi sesuatu yang sangat pent­ing dalam sebuah organisa­si dan lembaga. Jika dilihat dari sisi aturan serta sarana dan pra sarana yang kita mi­liki, Kemenag termasuk arsip terbaik di Indonesia, ungkap­nya. Namun dari segi pelak­sanaan menurutnya Keme­nag masih lalai dan belum menerapkan prosedur kerasi­pan tersebut. Kelemahan kita selama ini, ditandai dengan

kurangnya kepedulian untuk mengikuti aturan dan sistem kearsipan yang sudah ada dari ANRI sebagai lembaga kearsipan nasional.

Harusnya sambung beliau hal ini sudah menjadi catatan penting bagi Kemenag sebagai satuan kerja yang sangat besar di Indonesia. Sesuai dengan klasifikasi yang ada dalam sistem kearsipan, kita tentu akan lebih mudah mencari ar­sip yang dibutuhkan secara ti­ba­tiba maupun berkala.

Tak sedikit yang terjadi

arsip yang dianggap tidak berguna lagi bukan di save di tempat yang aman, na­mun malah ditimbang dan dikiloin, ucapnya. Menurut­nya untuk mencari arsip di­namis saja, dengan waktu tiga menit seharusnya sudah bisa ditemukan jika dibutuh­kan. Jika lima menit saja surat yang dibutuhkan belum bisa ditemukan, artinya arsip di­namis tersebut tidak berjalan dalam sebuah kantor terse­but. Baik itu berkaitan dengan surat keluar maupun surat

masuk, ujarnya menjelaskan.AHS kembali menegaskan

proses surat yang masuk atau yang keluar harus jelas prose­durnya, termasuk konsep su­rat yang belum di Acc itulah surat yang asli, sebutnya. AHS kembali menegaskan, dukun­gan SDM sangat penting da­lam menjalankan sistem kear­sipan. Karena sebaik apapun lingkungan dan sistem yang ada, jika tidak didukung den­gan SDM Kearsipan yang baik, tidak akan tercipta kegiatan kearsipan yang baik.

Terakhir dalam sambu­tannya, AHS menghimbau kepada seluruh ASN Keme­nag yang mengikuti kegiatan tersebut agar dapat membe­nahi arsip yang ada kedepan. Karena Kemenag seyogyanya selama ini sudah memiliki PMA tentang sistem kearsi­pan tersebut.

n vera

Page 18: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S18 n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

SEPUTAR KANWIL

Pengembangan Buddha Dhamma Melalui Kreativitas

Nengah Sujati: Jangan Mudah DiprovokasiDinamis­Sebagai satu upaya menjaga

keamanan dan kedamaian umat berag­ama di Indonesia, khususnya di Provin­si Riau, Korem 031/WB menggelar doa bersama, di aula Makorem, Rabu (16/11).

Hadir dalam acara tersebut tokoh lin­tas agama, Islam, Hindu, Kristen dan Bud­ha. Acara ini dipimpin langsung Danrem 031/WB Brigjen TNI Nurendi didampingi Kapolda Kapolda Riau Brigjen Pol Zulkar­nain dan Perwira TNI lainnya.

Danrem 031/WB Brigjen TNI Nuren­di mengatakan, acara Doa bersama ini sebagai momentum dan menjadi ajang silaturahmi bagi TNI­Polri dan umat beragama, dalam rangka membangun kebersamaan dan sinergitas untuk kes­ejahteraan dan Keamanan bangsa.

“TNI Polri dan Masyarakat serta semua agama harus bersatu padu dan tetap men­jaga persatuan dan kesatuan. Karena kita semua adalah perekat dan merupakan alat pemersatu bangsa ini, jangan mudah ter­provokasi aksi apapun” imbaunya.

Keinginan ini juga mendapat re­spon positif dari semua tokoh agama. Termasuk tokoh agama Hindu. Pemu­ka agama Hindu Pinandita Kawit yang

Dinamis­ Bimas Buddha taja Kegiatan Kreativitas Seni Keagamaan Siswa/i Bud­dhins Tingkat Provinsi Riau Tahun 2016 di Hotel Ameera, Pekanbaru. Pembukaan pun dilaksanakan Hari Kamis malam, (17/11), dan dibu­ka langsung oleh Pengawas Pendidikan Agama Buddha Tingkat Dasar, Wiryanto, S.Ag, M.Pd.B.

P a d a s a m b u t a n n y a , Wiryanto mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan sa­lah satu bentuk program ke­giatan pengembangan Buddha Dhamma sekaligus penguatan kreativitas anak­anak muda.

“Perkembangan agama Buddha tidak terlepas dari pengetahuan dan pengala­man anak­anak didik Bud­dhis yang harus terus kita bina dan kita kawal moraln­ya,” papar Wiryanto menga­wali pembukaan.

Lebih lanjut Beliau juga menjelaskan bahwa saat ini memberikan pendidikan ag­ama Buddha tidak lagi bisa

seperti dulu hanya sekedar pengetahuan agama secara formal tetapi harus ada peng­etahuan mengenai kehidupan.

“Perkembangan Buddha harus meliputi segala bentuk kehidupan yang ada pada umatnya, maka dari itu kita sebagai pendidik juga harus jeli dan mengetahui kondisi umat kita. Apa sebenarnya yang mereka butuhkan selain pengetahuan agama, karena tidak mungkin memberikan pendidikan agama sementara mereka masih memiliki kes­ulitan ekonomi. Itu juga su­dah menjadi kewajiban kita

untuk membantu memberi­kan pengetahuan dan wawa­san mengenai segala bidang kehidupan,” jelas Wiryanto.

Beliau juga menegaskan, “Saat ini saya dengan beber­apa orang pendidik sedang merumuskan kurikulum se­kolah minggu Buddhis, ka­rena saya melihat selama ini sekolah minggu yang ada tidak memiliki kuriku­lum pengajaran yang jelas arah dan tujuannya. Sehing­ga ilmu yang tersampaikan tidak tepat sasaran kepada umat. Kurikulum yang dib­uat ini dimaksudkan agar

pengetahuan yang disampai­kan sesuai dengan kebutuhan umat dan para pengajar pun berkonsentrasi penuh untuk mengembangkan ilmunya.”

Pada akhir sambutannya Wiryanto berharap dengan adanya kegiatan kreativitas ini dapat mengembangkan bakat generasi muda dalam berbagai bidang sehingga mereka bisa mengembang­kan Buddha Dhamma lebih kreatif dan inovatif.

“Saya berharap kegiatan yang seperti ini dapat dilak­sanakan secara rutin setiap tahunnya bahkan harus dike­mas dan dikembangkan leb­ih baik lagi tentunya dengan persiapan yang lebih matang dan peserta pun harus berag­am sebagai pengkaderan,” tu­tup Wiryanto. Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari ini dimulai dari tanggal 17 s/d 20 November 2016 dengan berb­agai kegiatan seni yang diiku­ti oleh 130 peserta dari tingkat SD s/d SMA.

n nvm

hadir dalam acara tersebut, menyambut baik acara ini. Sebab, acara ini diharap­kan semakin menguatkan soliditas, agar selalu bersatu padu.

“Untuk itu, kami melakukan doa ber­sama agar bangsa dan daerah Riau ini aman dan tentram. Kami dari perwak­ilan agama Hindu hadir diacara tadi se­banyak 20 orang,” sebutnya seraya men­gatakan, jumlah umat Hindu se­Provinsi Riau sebanyak 21 ribu lebih. Sementara di Kota Pekanbaru sekitar 3 ribu lebih.

Pembimbing Masyarakat Hindu Kanwil Kemenag Riau Nengah Suja­ti S.Ag menyebutkan,acara seperti ini memang harus ditaja, agar menghindari kejadian yang tidak diinginkan.

“Sangat bagus, karena bisa meredam kejadian apapun. Kami sambut baik dan kami senang, apalagi doa bersama, yang tujuannya untuk menentramkan umat, agar tidak ada perpecahan,” katanya.

Lebih lanjut disebutkannya, adanya aksi dan Informasi menyesatkan terutama di medsos belakangan ini. Apalagi men­gadu domba dan kerukunan umat, tidak perlu dipercaya. Sebab, ada yang sengaja dibuat oleh kelompok­kelompok terten­tu yang bertujuan untuk memprovokasi serta mengadu domba. Masyarakat juga diharapkan jangan mudah terpancing dan terprovokasi, masyarakat diharap­kan dapat mengecek kebenarannya dulu.

n belen

Page 19: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

n Oleh:Novam

Scorpiantrien

Guru Jaman Dunia Maya“Guru yang baik itu ibarat lilin – membakar dirinya sendiri demi menerangi jalan orang lain.”

kesejahteraan guru sudah diperjuangkan maksimal oleh pemerintah ternyata permasa-lahan lain muncul. Pola pikir masyarakat yang berubah seiring kondisi instan, tidak mudah lagi dikendalikan oleh seorang guru. Sikap serba salah guru dalam mendidik anak-anak-nya membuat guru ekstra kerja keras dalam menerapkan keilmuan sehari-hari.

Ilmu parenting yang bertebaran seakan tidak cukup dalam mendidik anak menjadi cer-das secara spiritual dan emosional. Dampak negatif dari kemajuan teknologi yang ada ternyata tidak cukup hanya penerapan ilmu pengetahuan praktis tetapi konsep ilmu peng-etahuan harus diajari dengan dasar pemaha-man anak didik. Pada saat ini seperti sudah lazim anak-anak lebih senang belajar pada dunia maya daripada guru atau orangtuanya. Pesona dunia maya sanggup mengalihkan hidup manusia terutama anak-anak yang haus akan rasa penasaran.

Kecanduan teknologi dan dunia maya sebenarnya tidak selamanya memiliki dampak negatif dengan penggunaan yang bijak. Guru dan orang tua sebagai manusia dewasa yang seharusnya menjadi penentu kebijakan itu. Tidak lagi bisa bersantai dan tenang meng-hadapi perubahan secara cepat ini karena membutuhkan daya kreatif dan inovatif setiap detiknya agar para anak didik ini tidak terjeru-mus dalam hitamnya dunia maya.

Berhadapan dengan dunia maya memak-sa para guru harus melek terhadap teknologi agar memahami dan mengetahui apa yang dibutuhkan dan diminati oleh anak didik. Gaya dan pola pengajaran juga harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada. Tidak bisa lagi pola pengajaran yang hanya terpatok pada tatap muka secara baku, tetapi memberikan pola tatap muka yang membu-tuhkan media tambahan sebagai daya tarik anak didik.

Beberapa hal yang menuntut guru tidak gaptek yaitu:1. Metode belajar selalu baru dan seru den-

gan mengupdate gaya pengajaran setiap harinya.

2. Mengajar bisa lebih fleksibel. Pola pen-gajaran metode lama yang hanya berupa

buku pegangan bisa dikem-bangkan den-gan media

teknologi yaitu memberikan

kesempatan para anak didik

untuk mengeksplore ilmu pengetahuan dengan

berselancar dunia maya yang diawasi oleh orangtua. Materi

dan tugas yang guru berikan pun bisa dishare melalui media sosial.

3. Mengajarkan murid menggunakan teknolo-gi secara positif, Walaupun terkadang guru juga harus banyak belajar dari anak didiknya mengenai teknologi tetapi tetap keputusan kebijaksanaan terletak pada guru dengan memberikan pemahaman penggunaan teknologi secara bijak dan positif dan dengan memberikan pengawa-san terhadap media sosial yang digunakan oleh anak didiknya.

4. Tidak ada lagi kelas yang membosankan! Dengan memanfaatkan berbagai media saat mengajar, tentunya akan membuat kelas Bapak/Ibu Guru menjadi menyenang-kan dan tidak membosankan. Bapak/Ibu Guru bisa mengajar menggunakan video, film, atau kecanggihan teknologi lainnya biar murid pun jadi ‘melek’ lagi.

5. Dikagumi oleh murid. Ternyata guru yang diidolakan pada saat ini bukan lagi guru yang hanya sekedar baik dan memahami anak didiknya tetapi guru yang mau membuka diri terhadap kecanggihan teknologi bisa jadi guru yang menjadi favorit, apalagi guru tersebut menggunakan teknologi sebagai salah satu sarana untuk menjalin komunikasi dengan anak didiknya. Teknologi dapat merubah mindset anak didik mengenai hubungan guru dan anak didik yang tidak perlu lagi kaku justru dapat mempererat.Disaat guru berusaha merubah pola pikir

anak didik untuk menggunakan teknologi secara bijak maka yang terlebih dahulu adalah diri pribadi guru tersebut dalam penggunaan teknologi karena ada beberapa hal yang tidak akan terselesaikan dengan teknologi. Tetap hati nurani yang memiliki panggilan jiwa menjadi guru yang lebih dibutuhkan untuk mendidik dengan ikhlas dan tulus. Apalah arti sertifikasi kalau tidak mampu mencerdaskan anak bangsa secara spiritual, emosional, dan intelektual.

Guru tidak hanya sebatas pengajar yang profesional, tetapi juga sebagai pendidik yang profesional. Mendidik berarti menuntun para siswa dalam suatu perjalanan yang berbeda, yaitu memandang segala sesuatunya dengan cara yang berbeda dan perspektif yang ber-beda . Untuk itulah, seorang guru harus juga mampu memandang diri mereka berbeda dari orang-orang biasa. Seorang guru harus mam-pu mengenal dirinya supaya dapat mengenal sekitarnya dan tidak menjadi yang biasa-biasa. Guru yang luar biasa menghasilkan siswa yang lebih luar biasa.

n Pranata Humas Subbag Inmas

Kanwil Kemenag Riau

Orang yang paling jenius sedunia pun akan tunduk dengan profesi yang bernama guru, karena guru buta aksara dapat dientaskan bahkan ilmu berhitung pun tidak akan ada artinya apabila guru tidak memulainya dengan mengenal-kan angka dasar. Guru bukan hanya sebatas profesi yang menghasilkan uang atau profesi sebagai peningkatan kredibilitas seseorang, tetapi guru merupa-kan profesi yang berasal dari hati nurani.

Menjadi seorang guru adalah suatu panggilan hidup yang dikhususkan untuk dapat melayani orang-orang yang belum berpengetahuan, baik itu dalam bidang intel-ektual, emosional dan spiritual. Seorang guru adalah seorang manusia yang mengajar dan juga ikut belajar pada saat ia mengajar. Ilmu pengetahuan itu tidak terbatas, seluruh umat manusia di dunia ini tidak akan pernah berhenti belajar apalagi ia menjadi seorang pengajar.

Guru guru guru nasibmu kini lain dulu lain sekarang, disaat dulu mungkin kesejahter-aan guru masih dipertanyakan tapi mampu mencerdaskan bangsa dengan seadanya dan terasa mudah untuk mengatur anak didiknya. Sikap hormat dan tunduk selalu terpatri pada setiap jiwa anak didik, sampai mungkin kita lebih segan ketemu guru daripada polisi.

Tetapi apa yang terjadi saat ini, perkem-bangan teknologi yang dihadapi dunia ini merubah pola pikir dan gaya hidup bahkan sopan santun yang menjadi ciri khas bangsa kita semakin lama semakin tergadaikan. Disaat

ARTIKEL

19MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Page 20: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

n Oleh:Syamsuddin Muir

Penahanan Tersangka Penista Al-Qur’anPenanganan kasus tersangka penistaan Al­Qur’an itu masih dalam proses. Melihat lam­batnya perjalanan proses hu­kum ini membuat umat Islam terus menyuarakan tuntutan mereka, agar tersangka bisa secepatnya ditahan dan dipenjara, sesuai dengan hukum yang berlaku di Tanah Air.

itu tidak bersalah, bebas dari hukuman. Lebih jelasnya, bisa dilihat dalam kitab Mabda’ al-Ashl Fi al-Muttaham al-Bara’ah oleh Dr. Yusuf Ibrahim al­Hashin.

enerapannya, dalam UU Keama­na Arab Saudi, pasal 214 menegasakan asas praduga tidak bersalah bagi setiap manusia. UU Keamanan Arab Saudi itu juga menegaskan tidak boleh bertindak kasar terhadap tersangka. Dan seseorang tidak boleh ditahan atau dipenjara, ke­cuali sesuai menurut UU yang berlaku.

Penerapan konsep asas praduga tidak bersalah itu juga tertulis dalam UU yang berlaku di Negara Kuwait. Dasar ini Juga diterapkan dalam UU Negara Suriah tahun 1950. Dan dasar ini juga tertulis dalam UU Negara Me­sir, tahun 1971, pasal 67.

Penangkapan Tersangka Tersangka (muttaham) ialah orang

yang didakwa (dituduh) melakukan perbuatan terlarang (haram) yang punya sanksi hukuman. Seperti pembunuhan, perampokan, pencurian, dan lainnya.

Para pakar hukum menetapkan syarat tersangka itu adalah: Pertama, orangnya masih hidup. Kedua, dikenal pasti jati dirinya. Ketiga, orangnya mel­akukan tindak pidana. Keempat, tersang­ka itu sudah sampai umur baligh.

Nah, jika seseorang sudah ditetapkan sebagai tersangka, maka berlaku juga hukum penangkapan terhadap dirinya. Artinya seorang tersangka itu ditangkap, tidak dibiarkan bebas begitu saja.

Penangkapan atas diri tersangka itu berdasarkan kepada tindakan Rasulull­ah SAW. Yaitu kisah kaum Urainah da­tang ke Madinah menjumpai Rasulullah SAW. Kemudian, mereka mengalami sakit, karena tidak bisa beradaptasi den­gan kondisi cuaca kota Madinah. Lalu, untuk menghilangkan penyakit mere­ka, Rasulullah SAW menyuruh mereka menemui para pengembala unta zakat, dan meminta susu serta kencing unta itu untuk diminum sebagai obat. Mere­ka pun melaksanakan saran Rasulullah SAW. Dan atas izin Allah SWT, mere­ka sembuh dari penyakitnya. Tapi, tan­pa disangka, mereka bertindak di luar dugaan dengan membunuh pengem­bala unta itu, dan mereka murtad dari agama Islam. Kemudian berita tinda­kan kaum Urainah itu sampai kepada Rasulullah SAW. Lalu dengan tegas, Rasulullah SAW mengutus umat Islam melacak keberadaan mereka. Akhirnya, mereka ditemukan dan ditangkap, dan diserahkan kepada Rasulullah SAW.

Terus, Rasulullah SAW menerapkan hukuman dengan memotong tangan dan kaki mereka, dan mencungkil mata mereka. Kemudian dibiarkan mereka di panas matahari hingga mati (HR. Imam al­Bukhari dan Imam Muslim).

Kisah dalam hadits ini merupakan dasar hukum dalam syariat Islam men­genai penangkapan terhadap orang yang berstatus tersangka. Ini yang dit­erapkan di Negara Saudi Arabia, se­bagaimana yang tertulis dalam buku al-Mabadi’ al-‘Ammah Li al-Ijra’at al-Ji-na’iyyah Fi al-Mamlakah al-Arabiyyah al-Su’udiyyah oleh Dr. Sa’ad Muham­mad bin Ali Zufair.

Penahanan Tersangka Bukan hanya penangkapan terh­

adap tersangka. Tapi juga berlaku hu­kuman penahanan atas diri tersangka. Dalam fiqh Islam tidak terdapat perbe­daan makna antara menahan (al-habs) dengan memenjarakan (al-sijn). Karena dua kata itu punya makna sama. Mak­sud penahanan yang dibahas dalam fiqh Islam adalah memenjarakannya.

Namun begitu, ulama fiqh memba­gi tersangka itu kepada tiga golongan:

Pertama, tersangka yang bebas dari tuduhan. Yaitu orang tersebut tidak masuk dalam tuduhan. Sebab, orang itu dikenal sebagai orang baik, taat dalam menjalan ajaran agama, dan menjaga diri dari perkara syubhat. Orang seper­ti ini tidak boleh dikenakan hukuman.

Kedua, tersangka yang tidak dike­nal jati dirinya. Yaitu identitas tersang­ka itu tidak dikenal sebagai orang baik atau orang jahat. Hukuman atas orang tersangka seperti ini adalah ditahan, hingga proses hukum mengeluarkan keputusan dia bersalah atau tidak.

Ketiga, tersangka yang diketahui pelaku kejahatan (fujur). Yaitu orang yang dikenal pelaku maksiat. Seperti mencuri, membunuh, berzina, atau lainnya.

Perlu diketahui, tersangka itu baru bisa dikategorikan sebagai pelaku mak­siat (fujur), apabila terpenuhi dua syarat. Pertama, terbukti dia melakukan maksi­at. Kedua, terbukti dia telah melakukan­nya secara berulang. Begitu penjelasan dalam buku al-Muttaham wa Huququh fi al-Syariah al-Islamiyah terbitan Pusat Stu­di Keamanan Negara Arab Saudi.

Dalam bukunya al-Thuruq al-Hukm-iyyah, Imam Ibnu Qayyim al­Jauziyah menjelaskan, jenis tersangka bagian kedua itu boleh dilakukan penahanan hingga jelas kedudukan hukumnya. Hal itu berdasarkan kepada hadist riwayat

Hari ini, Jumat 2 Desember, umat Islam dari berb­

agai daerah datang ke Jakarta melanjutkan lagi aksi damainya dengan mendesak pemerintah menerapkan UU Peno­daan Agama atas ter­sangka tanpa diintervesi kekuatan lain.

UU Penodaan Aga­ma, Nomor 1/PNPS Ta­hun 1965 sebagai dasar hukum atas tuntutan aksi

damai umat Islam. UU ini juga yang jadi dasar penangkapan, penahanan, dan pe­menjaraan terhadap penista agama yang pernah terjadi di Tanah Air.

Praduga Tidak Bersalah Memang, asas praduga tidak bersa­

lah (principle of lawfullnes) itu merupakan konsep dalam syariat Islam. Hal itu sesuai dengan surah al­Nisa’ ayat 112, berupa la­rangan menuduh orang tak bersalah mel­akukan dosa. Asas ini juga sesuai dengan penegasan Alquran tentang memuliakan anak cucu Adam (QS: al­Isra’:70).

Asas praduga tak bersalah ini juga ditegaskan Rasulullah SAW dalam ha­ditsnya yang menyatakan larangan merusak diri orang lain, hartanya, dan harga dirinya (HR. Imam al­Bukhari dan Imam Muslim).

Rasulullah SAW juga menegaskan, seorang pemimpin itu berusaha mencari jalan untuk tidak menjatuhkan hukuman hudud kepada seseorang yang masih ada keraguan dalam kasusnya (syubhat). Se­bab, pemimpin yang tersalah dalam memberikan maaf itu lebih baik daripa­da tersalah dalam mendirikan hukuman hudud (HR. Imam al­Tirmizy).

Dari semua dalil itu, para ulama men­egaskan, bahwa pada dasarnya seseorang

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S20

ARTIKEL

n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Page 21: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

Imam Ahmad dan Imam Abu dawud, bahwa Rasulullah SAW pernah mena­han seorang lelaki yang tidak diketahui identitasnya yang diduga melakukan maksiat. Dan mayoritas ulama sepakat atas penerapan hukum penahanan ter­sangka kategori bagian ketiga.

Selanjutnya, dalam bukunya Majmu’ al-Fatawa (35/398), Imam Ibnu Taim­iyah menyatakan, penahan terhadap tersangka itu bukan ditahan di tempat yang kecil dan sempit. Tapi penahanan itu bertujuan mencegahnya dari berak­tifitas. Baik penahan itu dilakukan di masjid atau di rumah.

Begitulah kondisi penehanan tersang­ka pada masa Rasulullah SAW dan Khal­ifah Abu Bakar Shiddiq. Tapi, pada masa Khalifah Umar bin Khattab sudah dibuat penjara di Makkah tempat para tahanan.

Dasar hukum penahanan tersangka itu sesuai dengan kebijakan yang dilaku­kan Rasulullah SAW. Di antaranya dalam kitab Mushannaf Abdul Razzaq, Imam Abu Bakar Abdul Razzaq bin Humam meriwayatkan kasus kaum Ghathfan menuduh dua orang kaum al­Ghifary mencuri binatang ternak mereka. Lalu, Rasululah SAW menahan salah satu ter­sangka hingga kasus hukumnya selesai.

Dalam kitab Sunan Imam al­Nasa’iy diceritakan, suatu kelompok mendatan­gi al­Nukman bin Basyir (sahabat Nabi), membuat pengaduan bahwa lelaki kaum al­Hakih mencuri harta mereka. Lalu, al­Nukman bin Basyir menahan tersangka hingga ditetapkan keputusan hukumnya.

Penahanan tersangka itu bukan pena­hanan berupa sanksi hukumnya. Tapi pena­hanan dalam proses pemeriksaan dirinya sebagai tersangka. Jika terbukti bersalah

(terpidana), dia akan dihukum. Dan jika tidak bersalah, maka dia akan dibebaskan.

Fiqh Penahanan TersangkaDalam bukunya Uqubah al-Habs Fi

al-Syariah wa al-Qanun, Dr. Mush’ab Aiman al­Ruwaisyid menjelaskan pandangan fiqh Islam tentang sebab dilakukannya penahanan terhadap ter­sangka, sebagai berikut:

Pertama, seseorang itu bisa ditahan (dipenjara) disebabkan sudah ditetap­kan sebagai tersangka.

Kedua, seseorang itu bisa juga dita­han untuk menjaga kemaslahatan umum. Seperti menahan tukang sihir, agar tidak mengganggu orang lain.

Ketiga, penahanan juga dilakukan atas terpidana yang belum bisa dilak­sanakan hukuman terhadap dirinya disebabkan sesuatu hal. Seperti sakit atau sedang dalam kondisi hamil.

Kemudian, Dr. al­Ruwaisyid merinci­kan ketentuan fiqh Islam dalam kasus penahanan, di antaranya sebagai berikut:

Pertama, kasus jinayah pembunu­han, seorang pembunuh yang telah mendapatkan pengampunan dari kelu­arga korban, maka pembunuh itu tetap dikenakan hukuman penjara (tahanan). Menurut Fiqh Mazhab Maliky, pelaku malpraktik juga ditahan (dipenjara).

Kedua, kasus pelecehan terhadap ag­ama. Seseorang yang diduga murtad itu ditahan hingga diputuskan kedudukan hukumnya, dan diminta bertobat. Sese­orang yang diduga munafik juga dita­han hingga ditetapkan kedudukan hu­kumnya. Seseorang yang diduga men­inggalkan salat juga ditahan hingga dia bertobat. Jika tetap meninggalkan salat,

maka dikenakan hukuman mati. Ulama Islam juga sepakat tentang dikenakan hukuman penjara (tahanan) atas Mus­lim yang makan di siang Ramadhan, dan seseorang yang menenggak miras.

Ketiga, kasus pelanggaran akhlak. Di antaranya penahanan seseorang yang suka membuka aurat di khalayak umum. Dalam fiqh Mazhab Hanafy, penahanan juga dilakukan atas seseorang yang men­jadikan musik sebagai usaha dagang yang dapat merusak orang lain.

Keempat, kasus pencurian. Di an­taranya, seseorang yang tersangka se­bagai pencuri, maka boleh ditahan. Seseorang yang tidak mau membayar hutang juga kena hukum tahanan.

Substansi Aksi Damai 212Gerakan aksi damai satu, dua (411), dan

tiga (212) itu adalah menuntut para pen­egak hukum menerapkan UU Penodaan Agama yang berlaku di Tanah Air. Yaitu menangkap dan menahan penista agama.

Tapi, umat menjadi heran, karena penegakan hukum atas tersangka peni­sta Alquran (agama) yang satu ini terk­esan lambat. Bahkan membiarkan ter­sangka bebas melaksanakan aktifitasnya.

Jadi, aksi damai dengan memben­tang sajadah, zikir bersama, doa bersa­ma, lalu salat Jumat bersama itu han­ya praktik lapangannya. Tapi tuntutan umat Islam dalam aksi damai itu han­ya satu, tangkap dan penjarakan peni­sta agama, sesuai dengan hukum yang berlaku dan sudah diterapkan seblum­nya di Tanah Air. Ingat itu…!!

n Dosen Fakultas Syariahdan Hukum UIN Suska

KELUARGA BESAR

KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAUMengucapkan Selamat

Hari KORPRI ke- 45Tahun 2016

Ttd

Drs. H. Ahmad Supardi Hs, M.A.Kakanwil

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S21EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Page 22: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

22 MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

ARTIKEL

n Oleh:Dr. H. Muhammad

Fakhri, M.Ag

Amar Ma’ruf Nahi Munkar“Dan hendaklah ada di an­tara kamu segolongan umat yang menyeru kepada ke­bajikan, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang­orang yang beruntung” (Ali Imran (3): 104).

Urgensi amar ma’ruf dan nahi munkar dapat dilihat dari pengulangan perin­tah tersebut, yang setidaknya terulang sebanyak 31 kali di dalam al­Qur’an. Di antara perintah tersebut terdapat di dalam surat Ali Imran (3): 104, 110 dan 114; al­A’raf (7): 157; al­Taubah (9): 67, 71 dan 112; al­Hajj (22): 41, dan lain­lain.

Begitu juga halnya dengan sunnah Nabi Saw., juga banyak memerintahkan melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Di antara sabda Nabi Saw. itu adalah: “Seburuk­buruk kaum (suku, bangsa) ia­lah kaum yang tidak memerintahkan (mel­akukan) keadilan dan kaum yang tidak memerintahkan (melakukan) yang ma’ruf dan tidak mencegah dari yang munkar” (H.R. Abu Syaikh dan Ibn Hibban).

Dari sejumlah ayat dan hadis Nabi Saw. di atas, para ulama sepakat men­gatakan bahwa wajib melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar. Namun mereka berbeda pendapat tentang apakah kewa­jiban itu dibebankan secara kolektif ter­hadap umat Islam atau dibebankan ke­pada setiap individu umat Islam. Dalam menjawab persoalan ini, Jumhur Ulama berpendapat bahwa kewajiban tersebut bersifat kolektif (fardhu kifayah). Artinya, jika amar ma’ruf dan nahi munkar itu telah dilaksanakan oleh seseorang atau beber­apa orang umat Islam, maka kewajiban kaum muslimin secara keseluruhan di­anggap lunas. Kelompok ini menafsir­kan kata min yang terdapat pada surat Ali Imran (3): 104 di atas dengan makna tab’idh (sebagian, di antara), sehingga makna ayat tersebut adalah: “Dan hen­daklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajik­an, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar…”. Dengan pengertian seperti ini, maka kewajiban melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar adalah bersifat fardhu kifayah.

Meskipun Jumhur Ulama ber­pendapat bahwa kewajiban amar ma’ruf dan nahi munkar bersifat kolektif, namun tidak dibenarkan bagi umat Islam untuk melalaikan kewajiban tersebut. Jika umat Islam telah lalai melakukannya, sehing­ga sedikit atau bahkan tidak ada lagi yang melakukannya, maka status kewa­jiban kolektif tersebut berubah menjadi kewajiban individu (fardhu ‘ain).

Menurut Muhammad Abduh (w. 1323 H/1905 M), seorang tokoh pem­baharuan pemikiran Islam, amar ma’ruf dan nahi munkar diwajibkan kepada se­tiap individu muslim (fardhu ‘ain). Pen­dapat ini didasarkan pada argumen bahwa kata min yang terdapat dalam

ayat di atas bermakna tabyin (menjelas­kan), sehingga makna ayat tersebut adalah: ”Dan hendaklah kamu menja­di umat yang menyeru kepada kebajik­an, menyuruh kepada yang ma`ruf dan mencegah dari yang munkar…”.

Agaknya, kontroversi pendapat di atas dapat ditemukan solusi komprominya, yaitu: bagi mereka yang memiliki kemam­puan dan punya skil dalam bidang ini, kewajiban bagi orang seperti itu berben­tuk fardhu ‘ain. Namun bagi masyarakat awam yang tidak memiliki kemampuan dan tidak pula memiliki skil yang menon­jol dalam bidang tersebut, maka kewajiban baginya berbentuk fardhu kifayah.

Meskipun Amar ma’ruf dan nahi munkar wajib dilaksanakan, namun ha­nya dibebankan kepada mereka yang telah memenuhi beberapa syarat tertentu. Syarat­syarat itu adalah: Pertama, mukallaf, yaitu orang Islam yang telah dibebankan tanggung jawab keagamaan, yakni apa­bila ia telah mencapai usia baligh dan be­rakal. Kedua, iman, karena tidak mung­kin orang yang menganjurkan orang lain berbuat baik dan mencegah yang munkar, sementara dirinya sendiri men­jadi penentang dan musuh agama. Ketiga, adil, karena itu orang fasik tidak dibeban­kan kewajiban ini. Keempat, qaadir, yaitu memiliki kemampuan melakukan tugas amar ma’ruf dan nahi munkar, baik melalui kekuasaan yang diberikan kepadanya maupun melalui kemampuan lisan atau tulisan yang dimilikinya

Demonstrasi bagian dari Nahi Munkar Menurut Raghib al­ Ashfahani ( w.

th. 425 H ), al­ma’ruf adalah nama setiap perbuatan yang dipandang baik menurut akal dan tidak bertentangan dengan aga­ma (syara’). Sedangkan al-munkar adalah setiap perbuatan yang oleh akal sehat di­pandang jelek dan agama pun meman­dangnya sebagai kejelekan. Baik amar ma’ruf maupun nahi munkar, keduanya diperintahkan Allah SWT untuk men­jalankannya, sebagaimana ditegaskan Al­lah SWT dalam surat Ali Imran (3) ayat 104 di atas. Melalui ayat tersebut, Allah mengharuskan kepada manusia untuk berperan aktif memerintahkan orang lain berbuat baik (ma’ruf) dan melarang orang berbuat kejelekan (munkar).

Sebagai bentuk penerapan ayat terse­but, Nabi mengatakan: “Siapa di antara kamu yang melihat kemunkaran, hendaklah ia merubah dengan tangannya, jika ia tidak mampu dengan tangan, hendaklah ia merubah dengan lisan, jika ia tidak mampu, hendak-lah ia menentangnya dengan hati, itu adalah

PengertianAmar ma’ruf nahi

munkar terdiri dari dua suku kata yang saling kontradiktif, yaitu amar ma’ruf dan nahi munkar. Secara etimologi kedu­anya bermakna memer­intahkan yang ma’ruf dan melarang yang munkar. Sedangkan se­cara terminologi, amar ma’ruf nahi munkar di­artikan dengan memer­intahkan atau menga­jak diri dan orang lain

melakukan hal­hal yang dipandang baik oleh agama, dan melarang atau mencegah diri dan orang lain dari mel­akukan hal­hal yang dipandang buruk oleh agama.

Bagi ulama yang membedakan an­tara makna yang dicakup oleh kata al-khair dan al-ma’ruf yang keduanya bia­sa diartikan dengan sesuatu yang baik­, mereka mendefenisikan al-khair den­gan nilai­nilai universal yang diajarkan oleh al­Qur’an dan Sunnah. Tegasnya, menurut Ibn Katsir, al-khair adalah itti-ba’ al-qur’an wa al-sunnati (mengikuti al­Qur’an dan Sunnahku). Sedangkan al-ma’ruf adalah sesuatu yang baik menurut pandangan umum satu masyarakat se­lama sejalan dengan al-khair. Dengan demikian, al-munkar –sebagai lawan dari kata al-ma’ruf­ adalah sesuatu yang dinilai buruk oleh suatu masyarakat ser­ta bertentangan dengan nilai­nilai uni­versal al­Qur’an dan Sunnah.

Kewajiban Amar Ma’ruf Nahi MunkarAmar ma’ruf dan nahi munkar meru­

pakan salah satu ajaran terpenting da­lam agama Islam. Begitu pentingnya ajaran ini sehingga kaum mu’tazilah menempatkannya sebagai salah satu dari ushul al-khamsah (lima ajaran pokok, yaitu: al-tawhid, al-‘adl, al-wa’d wa al-wa’id, al-manzilah bain al-manzilatain, dan al-amr bi al-ma’ruf wa an-nahy ‘an al-munkar).

Page 23: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S23EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

selemah-lemahnya iman” (H.R. Muslim).Dalam penerapannya, al­Ghazali

merincikan hadis tersebut kepada empat tahapan, yaitu: Pertama, al-ta’arruf, yai­tu upaya untuk mengenal kemunkaran secara jelas dan objektif, bukan melalui isu dan desas­desus; Kedua, al-ta’rif, yai­tu memperkenalkan yang ma’ruf kepa­da orang yang melakukan kemunkaran, karena boleh jadi ia berbuat demikian karena ketidaktahuannya kepada yang ma’ruf; Ketiga, mencegah perbuatan munkar dengan pengajaran yang baik dan nasihat­nasihat yang bijaksana ser­ta mengemukakan takhwif bi Allah, yakni menyebutkan bagaimana siksaan Allah Swt. atas orang yang melakukan kemun­karan; dan Keempat, as-Sabb wa al-Ta’nif (mencerca dan bertindak tegas) atas pela­ku perbuatan munkar dengan kata­kata keras dan kasar. Cara ini dilakukan apa­bila telah diupayakan cara­cara yang ha­lus dan lembut. Cara yang terakhir ini pernah dilakukan oleh Nabi Ibrahim As., sebagaimana yang terlihat dalam firman Allah Swt.: “Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah…” (al­Anbiya’ (21): 67).

Berkenaan dengan upaya mengh­entikan kemunkaran, menurut Yusuf Qardhawi, hendaknya dipastikan bahwa sesuatu itu benar­benar munkar. Untuk mengetahuinya, dapat dilihat dari empat kriteria berikut ini: Pertama, kemunkaran tersebut harus disepakati sebagai sesua­tu yang diharamkan; Kedua, kemunkaran itu harus tampak jelas. Oleh sebab itu, kemunkaran yang hanya diketahui mel­alui berita mulut ke mulut, tidak dapat dijadikan standarisasi; Ketiga, Untuk me­lenyapkan kemunkaran, harus diukur menurut kemampuan; dan Keempat, tidak dikhawatirkan akan menimbulkan kemunkaran yang lebih besar.

Jika dikaitkan dengan demonstrasi yang dilakukan oleh umat Islam pada tanggal 4 november 2016 yang lalu ada­lah bentuk penerapan poin keempat setelah tiga poin sebelumnya dilakukan tidak membuahkan hasil. Upaya menge­nal kemunkaran bukan melalui isu­isu diwujudkan oleh MUI melalui penelitian dan pengumpulan data yang berkaitan engan ungkapan Ahok yang dipandang sebagai penistaan Al­Qur’an dan Ulama. Tetapi karena arogansi seorang Ahok, dia tidak mau menerima dikatakan se­bagai orang yang melakukan kekeliru­an dan terkesan menantang, maka wajar bila perjuangan pemberantasan kemun­karan tersebut dilanjutkan dalam taha­pan menyampaikan pandangan dengan tajam dan lugas kepada aparat hukum untuk menegakkan hukum seadil­adil­nya terhadap pelaku kemunkaran. Hal ini sekaligus sebagai tindakan preventif

agar di masa yang akan datang tidak ada lagi pelaku penistaan agama pada masa yang akan datang.

Bagian dari mencegah kemunkaran yang harus dijalankan adalah manakala terjadinya pelanggaran terhadap perun­dang­undangan yang telah dilegal­for­malkan sebagai hukum yang berlaku di Indonesia. Ungkapan penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok, sesuangguhn­ya telah diatur melalui Kitab Undang­un­dang Hukum Pidana Pasal 156 yang berbunyi: Barang siapa di rnuka umum menyatakan perasaan permusuhan, ke­bencian atau penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indone­sia, diancam dengan pidana penjara pal­ing lama empat tahun atau pidana den­da paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Perkataan golongan dalam pasal ini dan pasal berikutnya berarti tiap­tiap bagian dari rakyat Indonesia yang ber­beda dengan suatu atau beberapa bagi­an lainnya karena ras, negeri asal, agama, tempat, asal, keturunan, kebangsaan atau kedudukan menurut hukum tata negara. Pasal 156a: Dipidana dengan pidana pen­jara selama­lumanya lima tahun barang siapa dengan sengaja di muka umum mengeluarkan perasaan atau melakukan

perbuatan: a. yang pada pokoknya bcr­sifat permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang di­anut di Indonesia; b. dengan maksud agar supaya orang tidak menganut agama apa pun juga, yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Demi berjalannya supremasi, maka perlu disuarakan kepada pejabat yang berwenang di bidang tersebut. MUI dan umat Islam di Indonesia telah menyuar­akan aspirasinya untuk tegaknya hukum yang telah diadopsi oleh negara terhadap penista agama melalui empat tahapan pencegahan kemunkaran di atas. Lebih dari itu adalah domain­nya penegak hu­kum. Masyarakat tidak dibenarkan meng­hakimi pelaku kemunkaran tersebut.

Dengan memperhatikan empat krite­ria yang menjadi patokan dalam memas­tikan suatu kemunkaran dan dicegah dengan empat tahapan amar ma’ruf dan nahi munkar di atas, Insyaallah akan meng­hasilkan kesuksesan tanpa adanya kemu­daratan dan kemafsadatan. Hal inilah yang harus menjadi pedoman dalam sua­tu demonstrasi. Wallahu A’lam bi al-Shawab

n Kasi Pemberdayaan ZakatKanwil Kemenag Riau

Turut Berduka Cita atas Wafatnya

H. RAZALITutup Usia: 62 tahun

Mantan Kakanwil Kemenag Prov. Kepulauan Riau (2006 – 2011)Wafat di RS Makkah, Senin 05 Desember 2016

Rumah Duka: Kepulauan Riau Batam

&KASIM

Tutup Usia: 75 tahun Ayahanda dari Oktenvianus

(Staf Bidang Pendis Kanwil Kemenag Riau)Wafat: Jum’at, 02 Desember 2016

Rumah Duka: Cengar, Kab. Kuansing

KELUARGA BESAR

KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU

Ttd

Drs. H. Ahmad Supardi, M.A.Kakanwil

Page 24: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

GALERY FOTO

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S24 n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

PembangunanSektor Pendidikandan Keagamaan

n Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA lantik pengurus FKPP Provinsi Riau di Aula Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Riau, Selasa 22 Novem-ber 2016. (ft.ady)

n Foto bersama Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA dengan pengurus FKPP Provinsi Riau di Aula Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Riau, Selasa 22 November 2016. (ft.ady)

n Perencanaan Keuangan Kemenag Riau Studi Banding ke Malang. (ft.ist)

n Kakanwil Kemenag Riau menggelar pertemuan dengan Baznas Riau di aula Kanwil, 05 Desember 2016. (ft.joni)

n Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi, di dampingi Kabag TU HM Saman S Sos M Si dan Kas-ubbag Keuangan H Anasri S Ag M Pd pimpin rapat evaluasi anggaran. (ft.jon)

n Peserta rapat evaluasi anggaran Kanwil Kemenag Riau. (ft.jon)

n Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA foto bersama usai membuka Raker FKPP Riau di Aula Pertemuan PTR, Kamis 8 Desember 2016. (ft.izan)

n Perpisahan dan penyerahan cenderamata kepada anak magang di Subbag Inmas, 03 Desember 2016. (ft.sobri)

n Kakanwil Kemenag Ria Drs H Ahmad Supardi MA usai meninjau Pesantren Teknologi Riau, Kamis 8 Desember 2016. (ft.izan)

Page 25: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S25EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Membangun Kerukunan Umat Beragaman Aksi Bela Islam III di Jalan Gajah Mada Pekanbaru, 02 Desember 2016. (ft.joni)

n Kakanwil Kemenag Riau Ahmad Supardi, bersama Kapolda dan Danrem menga-wasi jalannya Aksi Damai 212 di Jalan Gajah Mada Pekanbaru. (ft.adi)

n Foto Bersama Ka.Kanwil Kemenag Riau, Drs. H. Ahmad Supardi Hs, MA dengan Pengurus Muhammadiyah Riau di Kanwil Kemenag Riau, Jumat, 25 November 2016. (ft.ady)

n Dialog Tokoh Agama di aula Kanwil, 18 November 2016. (ft.mus)

n Kakanwil Kemenag, Sekda Prov Riau pada Istigosah dalam rangka HAKI Tahun 2016 di Masjid Agung An Nur, Jumat 9 Desember 2016. (ft.izan)

n Pengurus Muhammadiyah, H. Ramli, memberikan cinderamata kepada Ka.Kanwil Kemenag Riau usai audiensi, Jumat 25 November 2016. (ady)

n Mantan Kakanwil Kemenag Riau Asyari Nur dan Mantan Kabag TU Abdul Razak menghadiri Dialog Tokoh Agama di aula Kanwil, 18 November 2016. (ft.mus)

n Kakanwil didampingi Kasi Keuangan Haji H Jasri SE dan Kasi Pembinaan Haji dan Umrah H Asril, buka kegiatan Pendampingan PAOH Tahun 2016 di Hotel Furaya Pekanbaru, Kamis 8 Desember 2016. (ft.mus)

Page 26: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

ARTIKEL

n Oleh:Abdul Wahid

Perhelatan Musabaqah Til­awatil Quran (MTQ) Tingkat Propinsi Riau Ke XXXV di Kota Pekanbaru baru saja usai, lantunan ayat­ayat suci dari para qari dan qari’ah di asta­ka utama tidak terdengar lagi, hilir mudik panitia dan ofesi­al telah berlalu pergi, serta tiada lagi gemuruh penonton yang turut menjadi saksi. Ya… semua sudah berakhir dengan ditutupnya acara tahunan itu. Namun apa yang dialami kaf­ilah, dewan hakim dan panitia akan menjadi kenangan yang tidak akan terlupakan oleh mereka.

kepada masyarakat. Tujuannya adalah, terdokumentasikannya seluruh proses pendaftaran peserta MTQ Nasional se­cara online, meningkatkan akuntabili­tas dan transparansi penyelenggaraan MTQ Nasional, dan menyajikan data MTQ Nasional secara actual dan akurat. Aplikasi e­MTQ bisa diakses melalui alamat: simpenais.kemenag.go.id/mtq

Hal lain adalah sebagai sebuah sys­tem e­MTQ ini sudah pasti ada kelema­hannya, apalagi system ini belum teruji boleh dikata baru tahap uji coba. Kele­mahan ini harus mampu dibaca agar dapat diantisipasi dalam penerapann­ya. Kelemahan yang paling menonjol adalah e­MTQ belum terkoneksi dengan system data penduduk yang ada di Dis­dukcapil Kemendagri. Akibatnya tentu luar biasa dalam hal validasi data peser­ta, apakah dokumen formal yang diser­ahkan asli atau palsu tanpa bisa panitia seleksi mengujinya, maka diskualifikasi terhadap peserta yang baru ketahuan dokumen yang diserahkan ternyata palsu tidak dapat dihindari.

Menyikapi apa yang terjadi di MTQ XXXV ini agar tidak terulang kembali, maka pengurus LPTQ Propinsi Riau per­lu menjalin komunikasi yang baik den­gan LPTQ kab/kota, satu pemahaman tentang tujuan diterapkannya e­MTQ ini. Terlepas dari itu semua yang paling uta­ma adalah LPTQ Propinsi Riau membuat strategi pendaftaran peserta MTQ secara berjenjang dan waktunya harus lebih pan­jang kemudian dilakukan validasi data secara faktual ke daerah. Dan e­MTQ ini juga diterapkan disetiap tingkatan pelak­sanaan MTQ tentunya, paling tidak un­tuk tingkat kabupaten, sehinggga peser­ta yang akan diutus ketingkat propinsi nantinya tiada lagi masalah.

Selain itu karena ini menyangkut data kependudukan, kerjasama dengan Disdukcapil sangat penting agar valida­si peserta MTQ tidak hanya berdasarkan dokumen formal atau sidik jari saja akan tetapi data formal itu dapat diuji kebe­narannya dengan data kependudukan yang dimiliki Disdukcapil. Kalau ini dap­at dilakukan paniatia seleksi akan sangat dimudahkan dan para kafilah juga tidak dapat lagi main­main dengan data peser­tanya karena akan langsung terbaca mana yang asli atau asli tapi palsu.

Perberlakuan e­MTQ pelajaran posi­tif bagi pengurus LPTQ disetiap tingka­tan maupun pemerintah Propinsi Riau dan pemerintah kabupaten/kota, aki­bat terlena sekian lama tidak bersung­guh­sungguh dalam hal pembinaan qari

dan qariah asal Propinsi Riau sehing­ga disaat pemberlakuan e­MTQ tidak siap secara kuantitas maupun kualitas. Bercermin pada Propinsi Kepri yang la­hir dari rahim Propinsi Riau mereka su­dah maju selangkah dalam hal pembi­naan qari dan qariah ini dengan adanya pusat pembinaan untuk qari dan qariah, sedangkan di Propinsi Riau yang lebih tua baru hanya sekedar angan belaka.

Dewan HakimDewan Hakim adalah organ yang

sangat menentukan berhasil atau tidak­nya sebuah perlombaan atau pertandin­gan, begitu juga dalam MTQ Dewan Hakim memiliki peranan penting dalam penilaian peserta yang berujung pada hasil akhir terpilihnya qari dan qariah yang akan mewakili Propinsi Riau dit­ingkat nasional. Kalau dewan hakim yang diberikan amanah untuk menilai para pe­serta tidak berlaku fair dan profesional sudah barang tentu hasil dari MTQ juga akan jauh dari yang diharapkan.

Untuk itu dalam penetapan dewan hakim MTQ menimal ada dua hal yang harus dilakukan, pertama profesion­al yaitu orang yang ditunjuk menjadi dewan hakim sesuai dengan ilmu dan keahliannya, kemudian memiliki serti­fikasi dewan hakim dari LPTQ menurut bidangnya. Dewan hakim hendaklah terlepas dari hubungan emosional den­gan peserta, apabila yang bersangkutan menjadi pelatih pada satu cabang lom­ba MTQ, maka jangan ditempatkan di­cabang yang dilatihnya tersebut. Kedua Proporsional, LPTQ dalam menetapkan dewan hakim hendaklah mempertim­bangkan emosional daerah, jangan sam­pai dewan hakim hanya didominasi oleh daerah atau kabupaten tertentu, ini un­tuk menghindari sentimen daerah da­lam memberi penilaian kepada peserta.

e­MTQ menjadi tantangan bagi LPTQ Propinsi Riau untuk mewujudkan peser­ta MTQ yang murni berasal dari daearh asal yang diwakilinya, begitu juga men­yangkut batasan umur dan terhindar dari joki MTQ. Semua tentu berharap perhela­tan MTQ Ke XXXVI Propinsi Riau pada tahun depan dapat dilaksanakan secara fair, profesional dan proporsional. Wak­tu yang tersisa kiranya dapat memberi kesempatan kepada semua pihak untuk berbenah, menyonsong MTQ yang Ber­martabat, Bermarwah dan Berprestasi dengan Anak Negeri Sendiri.

n Staf Bidang PHUKanwil Kemenag Riau

e-MTQ “Tantangan dan Harapan”

MTQ ke XXXV yang digelar di Kota Pekanbaru

sebagai ibu Kota Propin­si Riau, seyogyanya men­jadi yang terbaik dan ter­indah bagi para kafilah 12 kab/kota, akan tetapi adanya pemberlakuan e­MTQ untuk pertama kalinya membuat ofisial dan panitia daerah ter­usik dengan kenyamanan selama ini dalam hal do­kumen peserta. Demiki­

an juga panitia MTQ yang menerapkan E­mtq namun masih banyak cela yang berujung bergugurannya para pesrta dan berakibat mundurnya salah satu kabupat­en sebagai peserta MTQ, hal ini tentun­ya tidak perlu terjadi dievent keagamaan yang mengagungkan al Quran ini.

Penerapan e-MTQe­MTQ sebagai system elektronik

dalam pelaksanaan MTQ dimulai se­jak MTQ Nasional di NTB pada bulan Juli lalu, pemberlakuan system ini ber­dasarkan Keputusan Dirjen Bimas Is­lam Kementerian Agama RI Nomor : DJ.III/394 Tentang Pedoman Aplikasi Elektronik Musabaqah Tilawatil Quran tanggal 7 Juni 2016. Aplikasi ini hadir untuk memudahkan proses pendaft­aran dan menciptakan transparansi dan akuntabilitas. Melalui aplikasi ini terbangunnya akuntabilitas Kementeri­an Agama dalam memberikan layanan

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S26 n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Page 27: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

n Oleh:St. Armin Antoni

Silaban, S.Th

n MEMAKNAI NATAL

Kedatangan Yesus Kristus MengubahHidup Lebih Bermartabat dan Berintegritas

definisi lain dari integritas adalah suatu konsep yang menunjuk konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Dalam eti-ka, integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Lawan dari integritas adalah hipocrisy (hipokrit atau munafik). Seorang dikatakan “mempunyai integritas” apabila tindakannya sesuai dengan nilai, keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya. Mudahnya, ciri seorang yang berintegritas ditandai oleh satunya kata dan perbuatan bukan seorang yang kata-ka-tanya tidak dapat dipegang. Seorang yang mempunyai integritas bukan tipe manusia dengan banyak wajah dan penampilan yang disesuaikan dengan motif dan kepentingan pribadinya.

Integritas menjadi karakter kunci bagi se-orang pemimpin. Seorang pemimpin yang mempunyai integritas akan mendapatkan kepercayaan (trust) dari pegawainya. Pimp-inan yang berintegritas dipercayai karena apa yang menjadi ucapannya juga menjadi tindakannya. Kesimpulannya, integritas adalah kompas yang mengarahkan perilaku seseorang. Integritas adalah gambaran keseluruhan pribadi seseorang (integrity is who you are).

Dalam kekristenan, karakter Kristus adalah merupakan dasar dari segala sikap hidup orang percaya. Karena itu semua umat Kristen dituntut wajib memiliki integritas agar bisa menjaga keutuhan kehidupan rohaninya. Untuk memiliki integritas kekristenan yang benar, seorang Kristen harus meneladani dan mencontohi karakter Kristus. Ketika dicaci, Dia tidak membalas mencaci. Ketika dikutuk Dia malah memberkati, dan ketika Ia disiksa dengan begitu kejinya Dia mengampuni. Kristus adalah perwujudan karakter Allah yang Maha Pengasih. Allah menginginkan kehidupan rohani kita berdasar pada kar-akternya Kristus, agar supaya kita mampu mewujudkan sikap seorang Kristen yang benar. Seorang Kristen harus sanggup untuk mengasihi tanpa harus menuntut balasan, dan seorang Kristen juga harus sanggup untuk hidup dalam kekudusan walaupun ditengah² dunia yang gelap dengan berbagai pencobaan dan banyak tekanan. Kondisi segelap apa pun, semuanya akan berahkir pada TUHAN, karena Yesus datang ke tengah dunia ini adalah sebagai Penyela-mat yang sempurna, yang akan membawa pembaruan dan harapan di tengah kondisi tidak berpengharapan (Roma 5:1-11)Menyimpulkan apa yang telah diuraikan di

atas, Pemaknaan Perayaan Natal yaitu Yesus datang ke dunia untuk membuat kita berharga, mulia, selamat dan damai sejahtera, itulah yang dikatakan bermartabat dan berintegritas.

Akhirnya saya ucapkan kepada saudara/i terkasih: Selamat Merayakan Natal 25 Desember 2016 dan Menyongsong Tahun Baru 1 januri 2017. Damai di Bumi, Damai di Hati. Tuhan memberkati.

n Staf Bimas kristenKanwil Kemenag Riau

Rasa syukur, damai dan suka cita merupakan suasana hati yang pasti dirasakan umat Kristen setiap merayakan Natal. Hal ini didasari oleh rasa keyakinan akan makna natal terse­but, dimana Allah berkenan turun ke dunia, masuk dalam hiruk pikuk kehidupan kita dan mengangkat kita menuju dera­jat manusia yang sempurna, yang membasuh kita dari lumpur dosa sehingga kita menjadi orang yang berkenan kepadaNya.

Perayaan nata l menja-di momentum bagi umat untuk merespon karya

penyelamatan Allah, Allah yang berkenan datang kepada umat-Nya yaitu Yesus Kristus. Ye-sus yang berarti “Allah yang menyelamatkan (Matius 1:21,23). Kristus yang berarti Sang Mesias, yang diurapi (Matius 1:11).

Pada peristiwa Natal saat ini, seiring dengan Tema Natal Oikumene Tahun 2016 “Hari ini telah lahir bagimu Juru-selamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud (Lukas 2:11)”, ada 2 (dua) hal penting yang

merupakan pesan teologis dari Perayaan Natal yang harus kita renungkan dan yang tak tak bisa lekang dan pudar dari keimanan kita;1. Karya Allah dalam Yesus Kristus mengubah

hidup kita lebih bermartabat. Mari kita lihat bagaimana Dia mengangkat derajat kita menuju kesempurnaan. Dari manusia yang penuh dengan dosa diangkat untuk layak dan berkenan menjadi Abdi Allah yang maha Suci. Karya Allah yang dinyatakan bagi kita yaitu;• Yesus datang membawa terang bagi

kita, maka bangkitlah menjadi terang bagi sesama. Kita dimuliakan dari hamba kegelapan, menjadi hamba kebenaran melalui terang kasihNya (Roma 6:18)

• Yesus datang untuk menyelamatkan kita – Kis.4:12

Bahasa Yunani menyelamatkan ada-lah Sozo = menyelamatkan dari bahaya, membuat utuh/memulihkan , menyem-buhkan.

Dari arti itu terangkum keadaan baik se-cara jasmaniah maupun rohaniah.

Artinya Tuhan Yesus bukan hanya juruselamat jiwa kita saja, tetapi juga penyembuh dan pembuat utuh semua hubungan kita yang sudah retak.

• Yesus datang untuk memberi kita hidup berkelimpahan – Yoh.10:10

Kata ”Hidup” (bahasa Yunaninya Zoe) adalah suatu keadaan dimana seseo-rang memiliki vitalitas (gairah). Kelim-pahan, (Yunaninya; Perissos) = melebihi

dari yang diperlukan. Jadi, hidup orang kristen yang telah

percaya Yesus akan menjadi bergairah/bersemangat/bahagia dan diberkati melebihi dari yang diperlukan! Hidup yang demikian adalah hidup yang penuh makna!

• Yesus datang untuk memberi kedamaian lahir batin – Yoh.16:33 Kata “Damai”, (Yu na ninya Eirene) = Tenang/teduh, keutuhan.

Eirene meliputi berbagai bidang kehidupan :(a) Keadaan dimana tidak ada perang dan

malapetaka.(b) Keadaan damai dan selaras antar

individu.(c) Keadaan yang aman, selamat, mak-

mur dan sejahtera.(d) Suatu keadaan ”nyaman”/damai yang

akan dialami oleh orang benar dan tulus yang telah meninggal.

Semua keadaan di atas disediakan Kris-tus dengan kedatangan-Nya di dunia ini.

• Yesus datang untuk membebaskan kita dari kutuk – Gal.3:13

Kutuk hukum taurat membuat manusia berada di bawah murka Allah (menerima penghukuman kekal). Tetapi Kristus datang mematahkan hukum itu dengan mengorbankan dirinya menggantikan kita. Karena penebusan Kristus itu kita sekarang menjadi orang merdeka dan malahan menjadi anak-anak Allah (Yoh 1:12).

2. Memaknai natal; kita terpanggil untuk men-jadi pribadi yang berintegritas. Dalam Histori Religius pada Alkitab, Peristiwa kelahiran Yesus, Pelayanan Kehidupan Yesus Kristus, dalam pengakuan iman (credo) Kristen merupakan peristiwa Luar biasa yang tak pernah dialami oleh manusia biasa. Dia adalah Ilahi yang menjadi manusia, yang menjadi teladan dari totalitas hidupNya bagi orang orang yang percaya kepadaNya. Salah satu hal teladan yang terlihat dari sisi pribadiNya adalah punya karakter yang berintegritas.

Integritas adalah adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam men-junjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S27EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Page 28: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S28 n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

SOSOK

“Menjadi Juara I Nasional Kepala Raudhatul Athfal (RA) Berprestasi Tahun 2016 adalah prestasi terbesar dalam hidup saya, ini bagai­kan sebuah mimpi terindah,” ungkap wanita yang baru saja mendapat penghargaan kare­na prestasinya ini membuka obrolan dengan Tim Dinamis.

Wilayah Kementerian Agama Provin­si Riau. Saat itu perjuangannya belum membawakan hasil, namun inilah core­tan pertama prestasinya dalam kompe­tisi­kompetisi selanjutnya.

“Sejak saat itu saya mulai “ketagi­han” ikut berbagai lomba, setiap ada tawaran perlombaan guru, kepala berprestasi baik yng diselenggarakan oleh Kemenag, Dinas Pendidikan, PLS atau Dikmas selalu saya ikuti dengan tujuan melatih diri untuk membuat dan mempresentasikan Karya Tulis

Ilmiah. Alhamdulillah tahun 2013 saya mendapat juara 3 Kepala TK Berpresta­si, tingkat provinsi Riau, tahun 2014 mendapat Juara 2 Guru RA Berpresta­si tingkat Nasional dan Tahun 2016 mendapat Juara 1 Kepala RA Berpresta­si tingkat Nasional,” ujarnya bangga.

Kejuaraan Nasional Kepala RA Ber­prestasi yang ia raih merupakan presta­si terbesar selama ia menjadi kepala RA di Al Islam Petalabumi, dan prestasi tersebut tentu saja bukan murni jerih payah sendiri.

n KARTIKA NURWITA KURNIATI, S.Pd. AUD

Anak Transmigrasi Terbaik I Nasional Lomba Kepala RA Berprestasi 2016

Dinamis­Dibesarkan di daerah transmigrasi yang cukup jauh dari kera­maian, bukan berarti perempuan ber­nama lengkap Kartika Nurwita Kur­niati juga harus hidup terpencil tan­pa pendidinan dan prestasi. Buktinya, walau sejak tahun 1981 ikut orang tua bertransmigrasi ke Kecamatan Sebri­da Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau tepatnya di UPT III Blok D yang sekarang berubah menjadi Desa Peta­labumi, banyak prestasi yang diukir, khususnya dalam dunia pendidikan.

Prestasi yang telah ditorehnya, pe­rempuan yang kerap di panggil Bu Tika ini menuturkan, awalnya sama seka­li tidak terbersit dalam pikiran untuk mengikuti ajang kompetisi guru atau kepala sekolah berprestasi. Ia hanya menerima tawaran untuk ikut lomba untuk mengisi utusan dari daerahnya yang kosong. Dengan modal pengeta­huan dalam hal pembuatan Karya Tulis Ilmiah, pembuatan Penelitian Tindakan Kelas dan keterampilan mengunakan teknologi komputer yang sangat terba­tas ia mewakili daerahnya untuk lomba pada tingkat Kabupaten, Provinsi hing­ga Nasional.

“Sejujurnya, awalnya saya hanya mencoba menerima tawaran –tawaran lomba itu untuk mengisi kekosongan utusan kecamatan, baik lomba yang di­adakan oleh Kementerian Agama, mau­pun oleh Dinas pendidikan,” kenang ibu empat orang anak ini.

Tahun 2010, lanjutnya, awal ia mengikuti lomba kepala RA tingkat Provinsi Riau di Hotel Mutiara Merde­ka yang diselenggarakan oleh Kantor

Page 29: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S29EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

“Semua ini merupakan hasil kerja keras bersama guru­ guru RA Al Islam, dukungan dan doa dari suami dan kelu­arga serta orangtua saya, dari teman ke­pala RA kab Inhu, Kantor kementerian Agama Kasi Penmad dan semua jajaran, Kepala Kanwil, Kabid dan staff Kanwil kementerian Agama Provinsi Riau, dan Pemerintah Desa Petalabumi. Untuk itu saya ucapkan terimakasih atas kesem­patan yang telah diberikan kepada saya, semoga bermanfaat dan menjadi moti­vasi untuk rekan­rekan Guru dan Ke­pala RA di Provinsi Riau,” ungkapnya.

Cita- cita Jadi Insinyur PertanianMenjadi guru TK, RA atau PAUD

bukanlah cita­citanya, sewaktu kec­il ia punya cita­cita menjadi Insinyur

Pertanian mengingat kehidupan ekonomi masyarakat transmigrasi saat itu sangat sulit. Walau lahan dan segala macam keperluan pertanian termasuk biaya hidup awal di daerah tranmigrasi sudah dipenuhi oleh pemerintah, teta­pi tenaga ahli pertanian, penyuluh dan tenaga teknisnya masih terbatas.

“Untuk menjadi tenaga ahli di bi­dang pertanian saat tamat SMP saya melanjutkan sekolah di Sekolah Me­nengah Tekhnologi (SMT) Pertanian Negeri Air Molek yang dibuka tahun 1988. Pada waktu itu sekolah teknologi pertanian baru dibuka satu­ satunya di Riau, dengan harapan saya bisa melan­jutkan kuliah di Institut Pertanian Bo­gor (IPB). Dan untuk mendapatkan bea­siswa ke IPB saya bekerja keras untuk

BIODATANama : Kartika Nurwita Kurniati, S.Pd.AUDTTL : Sumedang, 15 November 1973Alamat : RT.26/RW.01 Desa Titian Resak, Kec. Sebrida, Indragiri Hulu Jabatan : Kepala RA Al Islam Desa Petala Bumi Kec. Seberida InhuPendidikan : S1 PG PAUDSuami : Rustamaji Anak : • Meiliand Anggraini• Elsy Katarina• Melly Destrika Ramadhani• Agrecya Zelvanda Ramadhanti

PENGALAMAN KERJA• Staff Adm. Umum PT Seberida Wana

Sejahtera 1992-1993• Karyawan PT. Kencana Amal Tani 1996- 1998• Karyawan PT. Inekda 1998-1999• Guru RA Al Islam 2004- sekarang• Kepala RA Al Islam 2005 - sekarang

PRESTASI:Tingkat Kabupaten• Juara 1 Kepala RA Berprestasi Kab.

Inhu Tahun 2010• Juara 1 Pengelola PAUD Kab. Inhu

Tahun 2011• Juara 1 kepala TK berprestasi Kab.

Inhu Tahun 2012• Juara 1 Kepala TK berprestasi Kab.

InhuTahun 2013• Juara 1 Guru RA Berprestasi Tahun 2014• Juara 2 Apresiasi Pengelola Paud Kab.

Inhu 2016• Juara 1 Kepala RA berprestasi Kab.

Inhu 2016

Tingkat Provinsi• Juara 3 Kepala TK Berprestasi Prov.

Riau Tahun 2013• Juara 1 Guru RA Berprestasi Prov.

RiauTahun 2014

Tingkat Nasional• Juara 2 Guru RA Berprestasi Tahun 2014• Juara 1 Kepala RA Berprestasi Tahun 2016

Page 30: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

belajar, dan saya menjadi siswa terbaik dan selalu mendapat rangking perta­ma di kelas dan masuk 3 besar untuk siswa keseluruhan hingga kelas tiga da mendapat beasiswa dari Stanvac, Per­tamina dan Supersemar,” kenangnya.

Tetapi diakhir kelulusan, lanjutn­ya, ia harus menelan pil pahit karena terlambat mendapat informasi tentang penerimaan mahasiswa undangan ke IPB. Hal tersebut disebabkan kurangnya informasi dan sulitnya alat komunikasi pada masa itu.

Untuk mengobati kekecewaannya, akhirnya ia memutuskan untuk mela­mar pekerjaan di Perusahan penumban­gan Kayu Log perbatasan Jambi­ Riau. Setahun bekerja sebagai staff adminis­trasi umum kemudian saya menikah dengan seorang guru SMP. Tahun 1996 saya melamar pekerjaan di Perusahaan perkebunan Kelapa sawit dan bekerja hingga tahun 1997. Kemudian tahun 1998 pindah lagi bekerja di PT. Inekda. Tahun selanjutnya tidak dizinkan lagi bekerja di perusahaan perkebunan oleh suami dan tidak bekerja hingga akhir tahun 2004.

Pada bulan November 2004 ditawari mengajar di RA Al Islam oleh kepala yayasan Al Islam sebagai guru honor

yayasan dengan gaji Rp75.000 den­gan menempuh jarak sekitar 4 km den­gan bersepeda atau naik ojek. Disinilah awal mula perjuangannya di bidang pendidikan.

“Seperti di ceritakan dimuka bah­wa saya bukanlah seorang guru, tetapi saya tenaga lapangan yang bekerja di ar­eal perkebunan dengan tantangan yang sangat keras, begitu saya menerima ta­waran menjadi guru RA saya mendap­at tantangan baru, saya harus bekerja, mengajar dengan penuh kelembutan. Ini menjadi permasalahan bagi saya selain pendidikan saya bukan juru­san pendidikan, ditambah lagi dengan keadaan sarana dan prasarana pembe­lajaran yang sangat memprihatinkan,” jelasnya tersipu.

Namun satu modal yang diandal­kannya untuk mengajar anak­ anak RA, adalah kegemarannya bernyanyi, me­nari dan olah raga, serta bisa mengaji sehingga hal tersebut sangat memban­tu dalam mengajar. Ia mulai belajar te­ori pembelajaran anak usia dini melalui Kelompok Kerja Guru TK (KKGTK), Kelompok Kerja Kepala TK (K3TK),

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S30 n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

SOSOK

Page 31: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

Kelompok Kerja Guru Raudhatul Ath­fal (KKGRA) Kelompok Kerja Kepala Raudhatul Athfal (K3RA), Ikatan Guru Taman Kanak­kanak Indonesia (IGTKI), Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA), Himpunan Pendidik dan Tenaga Kepen­didikan Anak Usia Dini (HIMPAUDI) dan organisasi­organisasi penyelengga­ra pendidikan lainnya. Selain itu juga ia sering mengikuti seminar­seminar, pela­tihan­pelatihan dan pendidikan Latihan (Diklat) untuk menambah wawasan tata cara mengajar anak usia dini.

“Tahun 2005 saya memutuskan un­tuk kuliah di Universitas Terbuka (UT) dengan mengambil jurusan Program Pendidikan Guru TK lulus tahun 2008, kemudian melanjutkan lagi kuliah di ju­rusan program Pendidikan Guru PAUD dan lulus tahun 2011,” terangnya.

Diakhir perbincangan, Kartika me­nuturkan, rintangan dan hambatan un­tuk mencapai keberhasilan itu hal yang biasa, karena untuk mengikuti lomba perlu pengorbanan baik pikiran, tena­ga, waktu maupun dana. Mengikuti ajang lomba Kepala, Guru dan Penga­was berprestasi itu tidak bisa dilaku­kan secara singkat. Seorang guru di­tuntut rajin mengumpulkan semua data prestasi diri, prestasi sekolah, prestasi anak didik, kegiatan sekolah, kegiatan mengajar, kegiatan berorganisasi, pem­buatan penelitian dan karya tulis.

“Sungguh ini merupakan pekerjaan besar dan lama yang harus dikerjakan dengan penuh kesabaran, keterampilan, kecerdasan dan dukungan dari berbagai pihak,” ujarnya menutup perbincangan dengan Dinamis.

n mus

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S31EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Mengucapkan SelamatMemperingatiMaulid Nabi

Muhammad SAW

Mengucapkan SelamatMemperingatiMaulid Nabi

Muhammad SAW

KELUARGA BESAR

KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU

Ttd

Drs. H. Ahmad Supardi, M.A.Kakanwil

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTASE PROVINSI RIAU

Tertanda Drs. H. Edwar S Umar, M.Ag Drs. H. Darawi, M.A. Drs. H. Fairus, M.A. Kakankemenag Pekanbaru Kakankemenag Dumai Kakankemenag Kampar Drs. H. Zulkifli Drs. H. Muharom H. Erizon Efendi, S.Ag. Kakankemenag Pelalawan Kakankemenag Siak Kakankemenag Kuantan Singingi H. Zulkifli, S.Ag, M.Pd.I H. Agustiar, S.Ag. Drs. H. Abd. Kadir Plh. Kakankemenag Rokan Hulu Kakankemenag Rokan Hilir Kakankemenag Indragiri Hulu Drs. H. Azhari, M.A. Drs. H. Jumari Drs. H. Miskam, M.A. Kakankemenag Indragiri Hilir Kakankemenag Bengkalis Kakankemenag Kep. Meranti

Page 32: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S32 n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

n MAN BAGANSIAPIAPI

Siapkan SDM yang Kompetitif dan BerbudayaSebagai MAN yang pertama dikabupaten Rokan Hilir, MAN Bagansiapiapi berkomit­men akan menjadikan madra­sah yang Islami, Berkualitas, Kompetitif dan Berbudaya.

Dinamis­Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bagansiapiapi adalah merupa­kan Lembaga Pendidikan Menen­gah Umum yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama, memili­ki keunggulan di bidang pemaha­man Islam, terletak di Kelurahan Bagan Barat Kecamatan Bangko Kabupaten Rokan Hilir Provin­si Riau.

”Sebagai MAN yang pertama dikabupaten Rokan Hilir, kita ber­komitmen akan menjadikan madra­sah yang Islami, Berkualitas, Kompe­titif dan Berbudaya. Sehingga lahir Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu bersiang di era global tapi tetap berbudaya,” un­gkap Muhammad Fuad, M.Pd, laki­ laki yang su­dah menjabat sebagia

Kepala MAN Bagansiapiapi sejak 2009 ini.

Ia menuturkan, Madrasah ini sebel­umnya bernama Ma­drasah Aliyah (MA) Al­ Ikhlas dibawah naungan Yayasan Al­Ikhlas Kecama­tan Bangko yang didirikan pada ta­hun 1992 kemudi­an oleh Kementeri­an Agama RI ses­

uai dengan Su­rat Kepu­

tusan

PROFIL KEPALA MANNama : MUHAMMAD FUAD, M.PdNIP : 197107181998031003Tempat, Tanggal lahir : Bagansiapiapi, 18 Juli 1971Alamat Rumah : Jl. Bulan No. 51 BagansiapiapiEmail : [email protected] Terakhir : S2 UPI BandungRiwayat Pekerjaan :• Guru Kimia • Ketua PSBB MAN 2 Model Pekanbaru (2001- 2006)• Kunsultan Manajemen Disdikbud Pekanbaru (2004- 2005)• Kepala MAN Bagansiapiapi (2009- sekarang)• Mentor Prog. Pend. Aus- Ind (2009)

n Muhammad Fuad, M.Pd

Page 33: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S33EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Menteri Agama Nomor : 93 Tahun 2009 tanggal 19 Juni 2009 bersama 41 madrasah lainnya se­Indonesia ditetapkan sebagai Madrasah Neg­eri dan Madrasah Aliyah Al­Ikhlas berubah nama dan status menja­di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bagansiapiapi

Madrasah Aliyah Negeri Bagan­siapiapi merupakan Madrasah Aliyah Negeri Pertama dikabupaten Rokan Hilir berdasarkan SK Menteri Aga­ma Republik Indonesia nomor : 93 Tahun 2009. Dan MAN Bagansiapia­pi juga telah di akreditasi dengan Su­rat Keputusan BADAN AKREDITASI PROVINSI SEKOLAH/MADRASAH (BAP­S/M) PROVINSI RIAU Nomor : 123/BAP­SM/KP­09/XII/2013 dengan jenjang akreditasi ”A”.

”MAN Bagansiapiapi merupa­kan Lembaga Pendidikan Menengah Umum yang diselenggarakan oleh Ke­menterian Agama, memiliki keung­gulan di bidang pemahaman Islam. Secara fisik yang ditampilkan adalah citra yang bernafaskan Islam, sejuk, rapi dan berwibawa. Cerminan pokok

yang ditampilkan MAN Bagansiapia­pi adalah suasana Islamis, kondusif, ramah terhadap sesama, santun, dan peduli terhadap lingkunga,” ungkap Fuad kepada Dinamis.

Pemberlakuan Undang­undang Nomor 2 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 ten­tang Otonomi Daerah yang menga­tur pembagian kewenangan ber bagai bidang pemerintahan, berimplika­si pada penyelenggaraan Pemerintah Daerah saat ini dan masa mendatang,

termasuk penyelenggaraan pendidi­kan. Salah satu kebijakan Kementerian Pendidikan Nasional yang terus men­galami perubahan dalam penyeleng­garaan pendidikan.

Pemerintah Pusat bertugas mene­tapkan Kebijakan Umum dan Stan­dar Nasional, sedangkan Pemerintah Daerah dan Madrasah/ Sekolah berke­wajiban mengembangkan kebijakan pemerintah tersebut.

Di dalam menghadapi peruba­han zaman yang semakin cepat dan berkembang ini, diperlukan Sumber Daya Manusia yang memadai. Kual­itas Mutu Pendidikan tidak saja ter­gantung pada Konsep Program yang tersusun secara sistematis, akan tetapi juga oleh akar budaya dan kemauan yang kuat dari Pemerintah Daerah un­tuk mengembangkannya

Menyadari bahwa Perkemban­gan Pendidikan khususnya dan du­nia pada umumnya yang semakin kompleks, tidak memungkinkan se­buah Lembaga Pendidkan berjalan sendiri tanpa dukungan Pemerin­tah. Terlebih bahwa untuk mencapai Visi dan Misi Riau Madrasah ada­lah salah satu Komponen yang turut menentukan.

n mus

PENDIDIKAN

Page 34: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S34 n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Kepala Madrasah Sejak Madrasah Al-Ikhlas sampai sekarang:n Abdul Aziz Has, BA Th. 1992­ 1993 MA

Al IkhlasnSiti Samiati, S.Ag Th. 1993­ 1997 MA

Al IkhlasnHasbullah, S.Ag Th. 1997­ 2005 MA Al

IkhlasnSuardi Th. 2005­ 2008 MA Al IkhlasnSiti Samiati, S.Ag Th. 2008­ 2009 MA

Al IkhlasnMuhammad Fuad, M.Pd Th. 2009­seka­

rang MA Al Ikhlas

VISI DAN MISIVisi:

Mewujudkan MAN Bagansiapiapi se­bagai sekolah yang Agamis, Berkual­itas, Kompetitif dan berbudaya

Misi:• Menumbuhkembangkan seman­

gat ketaqwaan dan keimanan bagi seluruh warga sekolah

• Menumbuhkembangkan semangat keunggulan dalam bidang agama, bu­daya, ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan seluruh civitas akademika

• Menumbuhkan semangat keunggu­lan dan kompetitif secara intensif ke­pada seluruh warga sekolah sehingga lulusannya dapat diterima pada Per­guruan Tinggi Negeri

• Menjadikan MAN Bagansiapiapi sebagai Lembaga Pendidikan yang dikenal dan diminati masyarakat

• Mengoptimalkan pelayanan terh­adap siswa dengan melengkapi sara­na dan prasarana penunjang proses

pembelajaran• Mengembangkan potensi yang dimi­

liki oleh peserta didik

Tujuan• Memotivasi dan membantu peserta

didik untuk mengenali potensi dir­inya dengan memberikan wadah da­lam kegiatan ekstrakurikuler (gemar mata pelajaran, seni, olah raga dan keterampilan) sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal

• Menjadi sekolah yang seluruh kom­ponen sekolah memahami dan ter­ampil menggunakan program­pro­gram aplikasi komputer sesuai den­gan tugas dan fungsi masing­masing.

• Memiliki sarana dan prasarana pem­belajaran yang berbasis pada sains dan teknologi

• Memperoleh prestasi tertinggi bidang akademik maupun non akdemik

• Menjadi sekolah yang selalu beru­saha untuk senantiasa terdepan dan menjadi teladan dalam berbagai hal.

• 75% lulusan diterima pada perguru­an tinggi negeri.

• Memiliki tim kesenian yang mampu tampil pada tingkat nasional

• Memiliki tim olah raga yang mampu tampil pada tingkat nasional

• Memiliki sistem pembelajaran yang inovatif dan dicontoh oleh berbagai pihak karena kesuksesannya.

• Memiliki sistem layanan siswa yang handal dan terpercaya

• Memiliki tenaga laboran, perpusta­kaan, dan sumber daya pendukung yang memahami ICT.

Target• Terciptanya kehidupan yang reli­

gius di lingkungan Madrasah yang diperlihatkan dengan ibadah, perila­ku ikhlas, mandiri, sederhana, ukhu­wah, dan kebebasan berkreasi

• Diterimanya lulusan MAN Bagansi­apiapi di Perguruan Tinggi Negeri yang berkualitas baik

• Diperolehnya prestasi akademis dan non akdemis yang baik, bagi alumnus MAN Bagansiapiapi ketika belajar di Perguruan Tinggi

Strategi• Menciptakan suasana kehidupan

yang religius, kreatif, inovatif, apre­siatif, sehat, gembira, dan kondusif

• Menyiapkan / membentuk tenaga pen­didik yang profesional dan ikhlas beramal

• Menjaring calon siswa dari SLTP dan MTs yang berkualitas seleksi calon siswa baru.

• Menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang representatif

• Mengadakan Study Banding ke Madrasah / Sekolah lain yang berkualitas

• Mengembangkan dan memantapkan proses pembelajaran

• Melakukan kerjasama dengan berb­agai kalangan pendidikan, Pemkab Rokan hilir dan tokoh masyarakat

• Mengadakan pelatihan/work­shop secara berkala bagi guru dan karyawan

• Mengadak kerjasama dengan lem­baga pendidikan terkemuka dan berkompeten

PENDIDIKAN

Page 35: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S35EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Program-program Andalan• In House Training• Peningkatan Profesionalisme Guru• Bidang Kurikulum • Pembinaan Siswa• Peningkatan/Pembangunan Sarana

dan Prasarana• Suasana Madrasah yang Kondusif• Peningkatan Sumber Pembiayaan

Madrasah• Penjaringan Input yang Berkualitas• Siswa Unggul dan Berprestasi• Peningkatan Popularitas Madrasah

Identifikasi Tantangan Nyata yang Di-hadapi Sekolah • Masih banyak calon siswa yang tidak

tertampung setiap tahunnya• Mutu Masukan masih rendah• Masih jadikan pilihan alternatif• Di dalam mengikuti berbagai perlom­

baan termasuk olympiade hasilnya belum memuaskan

• Jumlah guru belum cukup

Sasaran / Kebutuhan SekolahnAspek Peningkatan Manajemen

SekolahnMengupayakan open manajemen

bagi warga madrasahnMeningkatkan hubungan yang har­

monis antar komponen madrasahnPeningkatan profesionalisme kinerja

dan supervisi pegawainPeningkatan disiplin siswa dengan

sistem angka kredit pelanggarannAspek Pengembangan KurikulumnMeningkatkan kompetensi guru den­

gan berbagai pelatihannMengembangkan MGMP di sekolah

dan tingkat kota Pekanbaru nPerolehan rata­rata ujian Nasional

minimal 5,1nJumlah lulusan UMPTN minimal 22%nPengembangan keterampilan sis­

wa melalui pembinaan Intra/Ekstra Kurikuler

Aspek Pembinaan Kesiswaan • Seleksi yang ketat untuk penerimaan

siswa baru T.P 2005/2006• Penelusuran minat, bakat dalam

upaya penempatan siswa pada ke­giataan intra/ekstra kurikuler

• Meningkat6kan kualitas klub olahra­ga yang mampu mengikuti berbagai lomba minimal masuk sampai keba­bak final setingkat kota Pekanbaru

• Meningkatkan dan mengembangkan keterampilan organisasi intra sekolah

Aspek Pengembangan Fasilitas/ sarna Prasarana• Penataan ruang pustaka dengan

menambah rak dan lemari buku pustaka

• Penyediaan buku relevan• Melengkapi bahan bacaan dengan

buku­buku melayu Riau• Melengkapi buku pegangan guru• Berusaha melengkapi multimedia

sbagai media pendidikan• Melengkapi buku-buku perpustakaan

Aspek pengembangan Ketenagaan/ Personalia• Mengirim guru mengikuti pelatihan

KBK• Meningkatkan MGMP• Mendukung pengembangan karier

guru• Menyediakan guru pembina ekstra

kurikuler

Aspek Lainnya• Meningkatkan kerjasama dengan

lembaga Perguruan Tinggi• Meningkatkan kerjasama dengan

masyarakat dan lembaga terkait

• Jumlah Guru PNS : 9• Guru Tidak Tetap : 23• Pegawai Adm : 4• Satpam : 2• Penjaga Sekolah : 1• Tenaga Kebersihan : 1• Rasio Penerimaan Siswa Tahun 2015:

Pendaftara 250 di terima 160

Prestasi Akademi:nJuara 3 Olympiade Pengetahuan Ag­

ama FMIPA UNRI 2011

Prestasi Non Akademik:nPawai TakbirnKegiatan PramukanKopetisi Sains MadrasahnSiswa yang diterima di Perguruan

Tinggi

Penerimaan Melalui Undangan• Universitas Islam negeri : 77 orang• Institut Pertanian Bogor : 1 Orang• Universitas Riau : 47 orang

Sarana dan Prasarana• Tanah• Aspal Halaman • Ruang Kepsek• Ruang TU• Ruang Guru• Ruang Belajar• Ruang Labor Komputer• Ruang Labor IPA• Ruang Labor Fisika• Ruang BP/BK• Ruang Serba Guna• Ruang Perpustakaan• Meubelair• Kompter• AC• Telepon dan Facsimile• Laptop• Inforcus• DVD/ VCD• Speaker• Wireless• Sanner

Profil MAN BagansiapiapiNama Sekolah : MAN BagansiapiapiAlamat : Jl. Pelabuhan Baru No. 21 Kec. Bangko Rokan HilirTelepon/Fax : (0767) 23921Akreditasi : A

Page 36: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

Pernah bersya’ir Asy Syafi’i,‘Nasihati aku kala sunyi dan sendiri;jangan di kala ramai dan banyak saksi.Sebab nasihat di tengah khalayak terasa hinaan yang membuat hatiku pedih dan koyak,maka maafkan jika aku ber­ontak’

lagi, pamit undur diri. Kemudian mel­angkah berjingkat, menutup pintu hati­hati. Masya Allah, inilah Guru­ku yang mulia, Ahmad ibn Hanbal. Akhlak indahnya sangat terjaga da­lam memberi nasihat dan melurus­kan khilafku. Beliau bisa saja mene­gurku di depan para murid, toh Be­liau Guruku yang berhak untuk itu. Tetapi tak dilakukannya demi men­jaga wibawaku. Beliau bisa saja da­tang sore, bakda Maghrib atau Isya’ yang mudah baginya. Itu pun tak dilakukannya, demi menjaga rahasia nasihatnya.

Beliau sangat hafal kebiasaan­ku terjaga di larut malam. Be­liau da­tang men­gendap dan ber­jingkat;

Nasihat di Kala Sunyi dan Sendiri

Adalah Imam Ahmad, agung dalam mengamalkannya. Inilah yang diki­sahkan Harun ibn Abdillah Al Bagh­dadi :

Di satu larut malam pintuku diketuk orang. Aku bertanya, “Sia­pa?” Suara di luar lirih menjawab, “Ahmad!” Kuselidik, “Ahmad yang mana?” Nyaris berbisik kudeng­ar, “Ibnu Hanbal” Subhanallah, itu Guruku!

Kubukakan pintu, dan beliau pun masuk dengan langkah berjingkat, kusilakan duduk, maka beliau mene­mpah hati­hati agar kursi tak berderit.

Kutanya, “Ada urusan sangat pentingkah sehingga engkau duhai Guru, berkenan mengunjungiku di malam selarut ini?” Beliau tersenyum.

“Maafkan aku duhai Harun” ujar beliau lembut dan pelan,”Aku terk­enang bahwa kau biasa masih terjaga meneliti hadits di waktu semacam ini. Kuberanikan untuk datang karena ada yang mengganjal di hatiku sejak siang tadi” Aku terperangah, “Apakah hal itu tentang diriku?” Beliau mengang­guk. “Jangan ragu” ujarku. “Sam­paikanlah wahai Guru, ini aku mendengarkanmu”

“Maaf ya Harun” ujar beliau, “Tadi siang kulihat engkau sedang mengajar murid­muridmu. Kau baca­kan hadits untuk mereka catat. Kala itu mereka tersengat terik mentari, sedangkan dirimu teduh ternaungi bayangan pepohonan. Lain kali jangan begitu duhai Harun, duduklah dalam keadaan yang sama, sebagaimana muridmu duduk”

Aku tercekat, tak sanggup menjawab. Lalu beliau berbisik

bicaranya lembut dan nyaris berbisik. Semua beliau lakukan agar keluarg­aku tak tahu; agar aku yang adalah ayah dan suami tetap terjaga sebagai imam dan teladan di hati mereka. Maka termuliakanlah Guruku sang pemberi nasihat, yang adab tingginya dalam menasehati menjadikan hatiku menerima dengan ridha dan cinta.

n alkisaah.blogspot.co.id

KISAH INSPIRATIF

36 MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Page 37: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

Fitur baru dan keunggulan android Nougat - Halo sobat bloggedewek semuanya, kita tahu bahwa nugget adala nama resmi Android N

yang sebelumnya beredar rumor bahwa N adalah Nutella. Tapi baru-baru ini Android mengumumkan bahwa Nougat atau bahasa sininya nugget adalah nama resmi untuk Android N yang berada pada ver-si Android 7.0, 7.0.1, 7.1, 7.2, 7.3 dan seterusnya.Sebenarnya Android melakukan update yang terus menerus dan dalam waktu cepat adalah karena in-gin agar OS nya menjadi OS yang lebih baik, bagus, ramah pengguna dan juga aman, sehingga data kerahasiaan pengguna terjamin. Apalagi sekarang beberapa smartphone telah memiliki fitur-fitur dan spek yang handal sekaligus performa memukau.

Nama android dari a sampai z:Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai

Android Nougat ini, saya akan sedikit memberi ref-erensi kepada kalian mengenai urutan OS android.Kita tahu bahwa tingkatan OS android dari terendah sampai tertinggi itu selalu menggunakan nama makanan yang manis-manis dan diawali dengan huruf abjad/alfabet yang berurutan seperti A...., B....., C....., D..... dan seterusnya. Namun karena pada awalnya Android belum menjadi milik Google, jadi pada pemberian nama dimulai dari alfabet C.

Inilah urutan versi android dari yang terbawah sampai tertinggi:• Android 1.0• Android 1.1+• Cupcake (1.5)• Donut (1.6)• Eclair (2.0–2.1)• Froyo (2.2–2.2.3)• Gingerbread (2.3–2.3.7)• Honeycomb (3.0–3.2.6)• Ice Cream Sandwich (4.0–4.0.4)• Jelly Bean (4.1–4.3)• KitKat (4.4+)• Lollipop (5.0+)• Marshmallow (6.0+)• Nougat (7.0+)

Nah Kita Sekarang Membahas versi android tertinggi adalah nougat.

Android Nougat kelebihan dan kelemahanKita tau bahwa tidak selamanya yang dicip-

takan manusia itu memiliki kesempurnaan. Banya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sama halnya dengan OS Android 7.0 nuogat ini, ada beberapa hal yang berkaitan dengan ini.

Kelebihan Android NougatKita sampai saat ini belum tau secara persis

seperti interface atau tampilan dari Android Nougat yang memukau kaya akan fitur atau lebih terkesan simple.Namun dari pihak pengembang Android sendiri telah memberikan sedikit gambaran umum tentang Android Nougat. Inilah beberapa kelebihan Android Nougat tersebut, apakah memiliki keunggu-lan lebih baik dari Android marshmallow?

1. Fitur multitasking yang lebih baikSekarang jamannya ingin instans dan cepat,

seperti untuk kebutuhan menulis SMS, Chatingan di BBM, WhatsApp, Line, buka sosial media Facebook, Twitter , browsing, belanja online, jual beli online. Dan tentunya untuk bisa membuat itu terpenuhi dalam 1 waktu, maka sangat diperlukan yang namanya kemampuan tugas banyak atau multitasking yang memadai.Layar android Nougat memiliki tampilan lebih lebar seperti tampilan pada resolusi 5 inch ke atas. Jadi selain mempermudah dalam membaca menulis juga lebih baik dalam penambahan fitur multitasking seperti pada Windows.

2. Disisi proyek Google daydreamProject Google Daydream merupakan suatu

proyek pengembangan teknologi berbasis VR atau Virtual Reality yang cuma menggunakan alat-alat yang ringan, kita seakan-akan berada dalam kondisi kenyataan yang ada di dalamnya.Karena sudah dibuat platform VR, kemungkinan besar dalam Android Nougat itu memiliki kelebihan yaitu bisa digunakan untuk menikmati Virtual Reality. Tapi tentunya ada alat lain yang diperlukan seperti alat pada Oculus Rift atau alat semacam box teater itu.

3. Mode malam dioptimalkanMode malam atau istilahnya night mode meru-

pakan salah satu fitur yang dapat digunakan untuk membuat layar meredup dan bisa menjadi salah satu alternatif untuk menghemat baterai.Mode malam dalam Android Nougat ini akan dibuat lebih baik dan mungkin bisa dilakukan secara otomatis. Misal saat hari telah gelap atau berada dalam kegelapan, maka otomatis smartphone Android Nougat akan memasuki mode malam.

4. Keamanan terjaminWalaupun Android adalah salah satu Sistem

Operasi Open Source atau terbuka, namun dalam segi keamanannya tidak main-main, karena kea-manan pengguna juga bagian yang vital dan sangat perlu diperhatikan dengan betul-betul.Apalagi se-karang jamannya internet yang semakin meningkat jumlahnya dan fiturnya, sehingga memungkinkan penyadapan bisa dilakukan oleh seorang hacker dan craker profesional. Jadi keamanannnya pasti lebih ditingkatkan lagi.

5. Proyek SvelteInilah salah satu kelebihan yang dimiliki Android

Nougat. Yang mana proyek ini bertujuan untuk mem-berikan performa terbaik pada smartphone walaupun minim RAM. Jadi bisa dibilang

cara kerjanya adalah memanipulasi data agar lebih ringan dan tidak membebani RAM.Selain itu, juga proyek ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi daya baterai. Jadi bisa membuat baterai irit hingga 300% atau 3 kali lipat. Apakah kelanjutan dari proyek ini selanjutnya?, Mari kita tunggu saja.

6. Bundled NotifikasiAtau bisa disebut Notifikasi yang digabung

dalam 1 aplikasi sehingga bisa kita atur sedemikian rupa. Hal ini bisa membuat kita tidak stres, ada notifikasi dari BBM kita buka, dari WhatsApp dan dari banyak lagi yang bisa mengakibatkan notifikasi lebih terorganisir dengan baik.Tentunya kelebihan Android Nougat ini bisa menjadi salah satu cara untuk membuat kita tidak terlalu capek dalam melihat semua notifikasi yang mengganggu.

Kekurangan Android NougatAda kelebihan pasti ada kelemahannya. Betul

bukan?. Nah sampai saat ini diketahui secara pasti apakah kekurangan yang dimiliki oleh Android Nougat ini.Tapi yang jelas, Android ini akan lebih mahal dari versi sebelumnya pada harga HP Android Nougat yang beredar nantinya.Selain itu update yang terus menerus dalam waktu singkat akan membuat pengguna kecewa. Baru beli hp Android marshmallow udah ada update lagi Android Nougat. Apalagi nanti seterusnya. Akan lebih mengecewakan lagi apabila smartphone tersebut dapat di update ke versi lebih tinggi, sudah dowload firmwarenya besar, saat dipasang ada beberapa fungsi smartphone yang jadi gak berfungsi. Kan payah...

Demikianlah beberapa kelebihan Android Nougat yang bisa kita ketahui dan jarang dijumpai pada OS selain Android, dan juga kekurangan OS Android 7.0 yang tidak terlalu berpengaruh karena kelebihan yang dimiliki lebih besar lagi.

Tapi yang jelas spesifikasi Android Nougat ini bagus dan performa OK.Tapi apakah ada HP Android Nougat murah, dibalik kelebihan Android v7.0 yang canggih ini? Kita tunggu saja nanti berapa saja harga Android N yang ada dipasaran Indonesia.Karena biasanya harga di Indonesia akan membengkak jauh terhadap produk elektronik ini. Tapi bagi yang memiliki Smartphone yang mendapatkan update ke Android Nougat, silakan bisa kalian upgrade. Beberapa smartphone seperti Nexus, Samsung Galaxy S6, S7, A7 , Xiaomi, dan beberapa vendor lainnya juga sudah bisa update

ke Android Nougat 7.0 ini.Semoga pembaha-san tentang kelebihan dan kekurangan

Android Nougat ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

n ady/net

Kelebihan dan Kekurangan Android NougatTEKNOLOGI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S37EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Page 38: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

Dinamis­ Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA, Bupati Rokan Hilir Suyit­no, Kepala Dinas Pendidikan Riau Kamsol hadiri acara wisuda Angkatan II STAI Ar Ridho Bagansiapiapi di Aula Kampus STAI Ar Ridho, Senin (21/11/2016).

di dunia pendidikan.Dalam laporan Ketua STAI Ar Ri­

dho, Agus Salim tahun 2016, STAI mew­isuda 103 mahasiswa, terdiri dari 64 orang jurusan Manajemen Pendidikan Islam, dan 39 orang jurusan komunikasi penyiaran Islam.

“Sejak berdiri kita sudah mewisu­da sebanyak 183 orang mahasiswa dan mahasiswi kita. Sedangkan tahun ini sebanyak 103 orang yang kita wisuda, dan untuk penerimaan mahasiswa baru sebanyak 84 orang,” ungkapnya.

Ia menegaskan, mahasiswa lukus­an STAI Ar Ridho tidak kalah dengan

mahasiswa dari perguruan tinggi neg­eri lainnya. Terbukti, lulusan Ar Ridho telah bekerja di berbagai sektor, dengan nilai kelulusan yang sangat memuaskan.

Untuk itu ia berharap agar lulusan STAI Ar Ridho hendanknya setelah lu­lus dapat mngabdikan diri untuk daer­ah, menciptakan lapangan kerja atau be­lejar lagi pada jenjang yang lebih tinggi.

STAI Ar Ridho Hadir Sejak 2009Ditambahkan Ketua Umus, Rus­

li Efendi, yayasan Ar Ridho telah ada sejak tahun 1999, namun untuk STAI Ar Ridho baru bisa dirintis tahun 2009 yang diresmikan oleh Wakil Bupati saat itu. Dimanan, pendirian STAI Ar Ridho merupakan pemikiran petinggi Rohil dan dukungan semua pihak.

“Saat ini kita sudah ada 4 prodi yai­tu Manajemen Islam, Komunikasi Islam, Manajemen Dakwah dan Ekonomi Sya­riah. Inshaallah tahun depan akan dibu­ka jurusan Perbankan Syariah. Untuk itu kita sangat berharap dukungan Pemda dan Kementerian Agama agar STAI dapat segera menjadi Universitas,” harapnya.

n mus

n Agus Salim n Rusli Effendi

n WISUDA STAI AR RIDHO BAGANSIAPIAPI

Semangat Intelektual Alumni,Dorong Percepatan Pembangunan Riau

Hadir juga dalam acara yang mew­isudah 103 orang mahasiswa dan ma­hiswi STAI Ar Ridho ketua umum yang juga merupakan Sekjen Masjid Istiqlal Rusli Effendi, anggota DPRD Rohil, kemenag kabupaten Rohil, pengurus yayasan, tokoh masyarakat dan orang tua wisudawan dan wisudawati.

Kakanwil Kenenag Riau Drs H Ah­mad Supardi dalam sekapur sirihnya menyebutkan, persaingan tenaga ker­ja sangat tinggi, apalagi untuk menjadi PNS. Untuk itu, lulusan STAI hendak­nya dapat lebih kreativ untuk membaca peluang­ peluang yang ada, khususnya

SERBA-SERBI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S38 n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Page 39: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

n Sarjana Jangan Hanya Berfikir Jadi PNS

Kakanwil Motivasi Alumni STAI Buka Lapangan Kerja

Gubri: Pusat Pengembangan SDMDinamis­Gubernur Riau melalui Kadis

Pendidikan Riau Drs H Kamsol mengata­kan, sesuai dangan tujuan STAI Ar­Ridho yaitu menjadi pusat pengembangan sum­ber daya manusia yang agamis, profesion­al, terampil dan mandiri melalui proses pendidikan dan pengabdian kepada mas­yarakat, maka alumni STAI melalui seman­gat perubahan dan intelektual dapat men­dorong percepat pembangunan di Riau.

“Wisudawan dan wisudawati agar senenatiasa mengembangkan diri dan men­gasah keterampilan sehingga harapan un­tuk memiliki sumber daya manusia ber­daya saing tinggi cepat tercapai,” tegasnya.

Menurutnya, momentum wisuda saat ini saya mengajak akademika Ar­Ridho tentun­ya kepada seluruh wisudawan dan wisudawa­ti untuk bekerja sama dan bekerja keras guna meningkatkan mutu pendidikan, sehingga lulu­san STAI Ar­Ridho mampu berpartisipasi bagi pembangunan Riau dimasa yang akan datang. Dengan demikian tujuan dari STAI Ar­Ridho se­bagai penghasil lulusan yang bermutu dibidang pendidikan dan pengabdian kepada masyar­akat agamis, integritas, profesional, trampil dan

mandiri dapat tercapai.Meningkatnya sumber daya manusia

yang berdaya saing tinggi tentu merupakan peluang besar bagi kemajuan daerah, untuk itu pemerintah Provinsi Riau akan menduku­ng dan berupaya secara bersinergi berbagai institusi pendidikan yang ada di Riau dalam rangka meningkatkan peran dan kontribusin­ya dalam pemangunan pendidikan.

“Akhirnya saya mengucapkan sela­mat Kepada bapak dan ibu orangtua dan keluarga wisudawan dan wisu­dawati tidak kalah pentingnya adalah ucapan terimakasih penghargaan yang tinggi kepada staf atas kerja keras dan dalam tugas mendidik siswa kita hingga mereka berhasil menyelesaikan studinya dan di­wisuda pada siang hari ini, kepa­da seluruh STAI Ar­Ridho saya mengucapkan terimaksih kepa­da peran aktif saudara memban­gun di Provinsi Riau khusus­nya Kabupaten Rokan Hilir,” pungkasnya.

n mus n Drs H Kamsol

Dinamis­Masa­masa penuh perjuan­gan dalam menempuh pendidikan di bang­ku kuliah, baru saja berlalu, kini waktunya merambah di dunia kerja. Inilah yang banyak menjadi persoalan bagi generasi saat ini, kare­

na persaiangan kerja semakin ketat, apala­gi untuk menjadi PNS.

“Alumni STAI Ar Ridho hen­daknya berfikir lebih dari men­

jadi PNS, selain pembukaan peluang PNS juga tidak ada

dalam 5 tahun terakh­ir. Alumni STAI bisa membuka lapangan pekerjaan di sektor pendidikan mulai dari MDA,MI, MTs, dan MA dan kita di Kemen­terian Agama akan bantu itu, karena ini peluang yang dapat menyerap tenaga kerja yang cukup banyak,” ungkap Kakanwil Ke­menag Riau Drs H Ah­mad Supardi MA, saat memberikan sekapur sirih pada Sidang Senat Terbuka Terbuka STAI Ar Ridho Bagansiapia­pi, Senin (21/11/2016).

Ia memberi

contoh pada Madrasah Diniyah Awaliyah (MDA), namanya memang MDA tapi bisa menyerap lapangan pekerjaan 10 orang setiap MDA dan hampir setiap mesjid pasti punya MDA. Di Rohil ada sekitar 800 MDA jika kali 10 itu berati MDA telah menyerap tenaga kerja 8000 orang. Ditambah lagi Madrasah Ibtidai­yah (MI) sama dengan SD, minimal perdesa itu 1, jika di desa 200, MI baru bisa menyerap pek­erjaan juga 10 orang di kali 200 MI. Ditambah tingkat MTs dan MA.

“Saya kira almuni­alumni kita akan ter­tarik untuk itu, dan saya berharap anda pada posisi ini dan saya selaku Kakanwil Kemen­trian Agama Provinsi Riau, akan membantu adek­adek jika mau membuka lapangan­lap­angan pekerjaan,” harapnya dihadapan wisu­dahwan/ wisudawati STAI AR Ridho.

Pada kesempatan tersebut Ahmad Supar­di juga berharap agar STAI Ar Rido beberapa tahun kedepan dapat menjadi Universitas, ditengah tingginya minat masyarakat Rokan Hilir untuk menunt ilmu.ilHh

“Terakhir kepada Bupati Rohil Kementeri­an Agama juga mengucapkan terimakasih kare­na selama ini guru­guru madrasah sudah diberi honor. Terus terang saja guru madrasah dibayar 300 ribu sebulan tapi mendapat bantuan Rp800ri­bu dari Bupati, tentu ini sangat membantu. Saya berharap tetap dipertahankan jika perlu diting­katkan untuk tahun mendatang,” ujarnya.

n mus/sobri

n Drs H Ahmad Supardi MA

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S39EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Page 40: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

Mengucapkan SelamatHari Natal Tahun 2016 dan Tahun Baru 2017

KELUARGA BESAR

KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAU

Ttd

Drs. H. Ahmad Supardi, M.A.Kakanwil

STAI Ar Ridho Harus Terus Tingkatkan Kualitas Dinamis­STAI Ar Rid­

ho merupakan perguruan tinggi swasta yang izinya telah dikeluarkan oleh pe­merintah beberapa waktu lalu, untuk itu masyarakat Rokan Hilir jangan ragu untuk menuntut ilmu di STAI Ar Ridho, status, ijazah, mahasiswa, akred­itasi semua legal, bukan abal­ abal. Jika ada yang meragukan­nya, maka akan berhada­pan dengan negara.

Hal tersebut ditegaskan oleh Per­wakilan Koordina­si Pergu­ruan Ting­gi Swas­ta (Koper­tais) Wilayah II Riau­ Kepri, Saifuddin MA, pada Sidang

Senat Terbuka Terbuka STAI Ar Ridho Bagansiapiapi, Senin (21/11/2016).

Ia mengungkapkan rasa bangganya, karena diband­ingkan kedatangannya ta­hun 2015 lalu, tahun 2016 STAI Ar Ridho telah berkem­

bang begitu pesat, baik dari segi bagunan maupun jumlah

mahasiswa dan kualitas pendidikannya.

“Yang perlu dilakukan saat

ini adalah ter­us melakukan peningka­tan kualitas, jika saat ini akreditasin­nya masih dalam kate­gori mini­mal maka kedepan ini

perlu diting­katkan. Karena

berdasarkan hasil

survey lembaga pendidikan swasta yang akan bertahan adalah lembaga yang unggul dan bermutu yang dib­uktikan dengan penyelenggaraan pen­didikan taat asas. Mari jadikan kam­pus ini sebagai pusat peradaban yang melahirkan manusia­manusia yang beradab buakan manusia­manusia bi­adab,” ungkapnya.

Kopertais Wilayah 2 Riau­ Kepri senantiasa konsen mengawal pergu­ruan tinggi keagamaan Islam swasta di wilayah Riau­ Kepri yang jum­lahnya 31, termasuk Ar Ridho Ro­kan Hilir. Untuk itu pihak yayas­an hendaknya terus melakukan pembenahan.

“Jika ada kurang sikit sampai­kan kepada kami, kami akan bena­hi pake ilmu orang Sumatera Barat, kalau makanan enak katakan sam­pai ke masyaraka luas, kalau ada yang kurang enak sampaikan kepa­da kami. Sampaikan kalau memang ada yang perlu kami permak, kami akan permak,” ujarnya seraya men­gucapkan tahniah kepada mahasis­wa dan mahasiswi yang telah ber­hasil melewati masa sulit dan telah di wisuda.

n mus/afnetyn Saifuddin MA

SERBA-SERBI

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S40 n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Page 41: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN/KOTASE PROVINSI RIAU

Selamat Hari Natal Tahun 2016 dan Tahun Baru 2017

Tertanda Drs. H. Edwar S Umar, M.Ag Drs. H. Darawi, M.A. Drs. H. Fairus, M.A. Drs. H. Zulkifli Kakankemenag Pekanbaru Kakankemenag Dumai Kakankemenag Kampar Kakankemenag Pelalawan Drs. H. Muharom H. Erizon Efendi, S.Ag. H. Zulkifli, S.Ag, M.Pd.I H. Agustiar, S.Ag. Kakankemenag Siak Kakankemenag Kuantan Singingi Plh. Kakankemenag Rokan Hulu Kakankemenag Rokan Hilir Drs. H. Abd. Kadir Drs. H. Azhari, M.A. Drs. H. Jumari Drs. H. Miskam, M.A. Kakankemenag Indragiri Hulu Kakankemenag Indragiri Hilir Kakankemenag Bengkalis Kakankemenag Kep. Meranti

STAI Ar Ridho Kebanggaan Masyarakat RohilDinamis­Kampus STAI Ar­Ridho yang

terletak di jalan lintas merupakan kebanggan masyarakat Kabupaten Rokan Hilir khusun­ya Provinsi Riau yang digagas oleh Putra

Daerah Rohil, Rusli Efendi. Bersa­ma Pemerintah Daerah berupaya

membawa pendidikan anak­ anak bangasa ke arah yang lebih baik.

“Untuk peningkatan pendidikan yang lebih

baik, selain Pemda Ro­hil kami juga meng­

harapkan dukungan Gubernur Riau dan Kakanwil Kemenag Riau dapat mem­berikan perhatian lebih pada Kampus STAI Ar Ridho memperhatikan kampus ini,” ungkap Bupati Rohil H Suyat­no mengawali kata sambutan­nya pada acara wisuda mahasis­wa STAI Ar Rid­

ho Rohil angkatan II Tahun 2016.

Kepada wisudawan wisudawati yang baru saja diwisuda, ia menitipkan beber­apa pesan, yaitu agar ilmu yang sudah didapat betul­betul dipergunakan un­tuk kepentingan masyarakat. Dan usai wisuda hendaknya membeli sesuatu seperti pisang satu sisir untuk disedeka­hkan keanak yatim sebagai ungkapan rasa syukur setelah sekian lama belajar di kampus dan telah meraih prestasi se­bagai Sarjana S1.

Ia melanjutkan, Pemda Rohil sangat konsen untuk memajukan pendidikan di daerah, selain terus memajukan STAI Ar Ridho dalam waktu dekat Pemda Rohil akan membangun Sekolah Ting­gi Teknologi Rokan Hilir yang digagas oleh Profesor Doktor bersama Pemda Rohil yang akan beroperasi pada 2017 dengan 3 jurusan yaitu Teknologi Pen­golahan Hasil Ikan, jurususan Teknik Informatika dan Teknologi Pengolahan Perkebunan.

“Inshaallah 2017 kita mulai belajar disana, mudah­mudahan apa yang men­jadi niat kita semuanya mendapat ridho dari Allah SWT, semoga kampung hala­man kita ini semua niat baik kita hari ini akan mendapat ridho dari Allah SWT aamin yarabbal allamin,” harapnya.

n mus/ady/jon)n H Suyatno

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S41EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Page 42: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S42

LINTAS DAERAH

n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Edwar S Umar : Kemenag Pekanbaru Bersih dari Pungli

n DUMAI

n PEKANBARU

Peringati HMPI, MAN 1 RoadshowTanam Pohon Dibeberapa Madrasah

Dinamis­ Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru, Drs H Edwar S Umar MAg menyampaikan bahwa Kantor Kementerian Agama Kota Pekanbaru bebas dari Korupsi. Hal ini beliau sampaikan apel mingguan Senin (05/12) di halaman kan­tor Kementerian Agama Kota Pekanbaru.

Dalam amanatnya, Edwar mengin­gatkan kembali kepada TU, para Kasi, Penyuluh, Pengawas, kepala KUA se­kota Pekanbaru serta Pegawai di lingkungan Ke­menterian Agama Pekanbaru beberapa hal.

Pertama, sehubungan dengan perin­gatan Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI), mari kita jadikan Kantor Kemen­terian Agama Kota Pekanbaru sebagai contoh dalam memberikan pelayan ter­baik kepada masyarakat yakni tanpa ada pungutan biaya apapun alias gratis.

Kedua, memasuki akhir tahun 2016 diharapkan semua pegawai dapat menyelesaikan laporan hasil kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya.

Ketiga, tanggal 01 Januari 2017 Peka­nbaru ditunjuk sebagai tuan rumah pada peringatan HAB ke­71, Banyak tamu dari daerah yang akan datang, untuk itu di­harapkan agar dapat menjaga kebersihan kantor/madrasah dimana kita bertugas.

Ketempat, tanggal 12 Desember 2017 Kemenag dan Pemerintah Kota Pekanbaru akan mengadakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Melalui Peringatan

Dinamis- Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Dumai, menggelar kegiatan Gemuruh Festival Budaya Melayu. Kegiatan tingkat MA/SLTA sederajat se-Kota Dumai yang ditaja di halaman Sekolah MAN Dumai pada Sabtu (29/10) ini, dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Dumai Drs.H.Darawi,MA.

Kepala Sekolah MAN Dumai, Januarizal M.Pd.I mengatakan ke-giatan Gemuruh Festival budaya Melayu, yang ditaja tersebut dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda tahun 2016. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan nilai-nilai budaya Melayu kepada generasi muda sebagai harapan Bangsa sesuai tema diangkat Generasi Harapan Bangsa, Generasi yang Menjunjung dan Melestarikan Budaya.

“Kalau kita lihat, saat ini nilai-nilai budaya Melayu sudah mulai lemah. Untuk itu, dengan kegiatan ini, diharap-

kan para generasi muda ini memahami betapa pentingnya kita berbudaya Melayu. Karena kita tinggal di daerah Melayu, sehingga kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” ujar Kepala MAN Dumai ini yang kerap disapa Ijan.

Dikatakan, ada beberapa ke-giatan yang dilaksanakan pada Fes-tival Budaya Melayu yang ditaja oleh MAN Dumai untuk tingkat SLTA se Kota Dumai. Diantaranya Lomba Berpalas Pantun, Lomba Solo Song Melayu dan lomba Tari Kreasi Melayu.

“Alhamdulillah, kegiatan ini mendapat sambutan dan antusias dari peserta dari berbagai sekolah tingkat SLTA sederajat di Kota Dumai. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi generasi, agar mencintai, familiar dengan budaya Melayu daerah ini,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Dumai, Drs.H.Darawi,MA dalam sambutannya mengatakan, sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan Gemuruh Festival Budaya Melayu yang ditaja

maulid, mari kita jadikan momentum per­baikan akhlak. Ungkap Bapak Edwar.

Memasuki Zona Integritas, mari kita bekerja dengan Iklhlas, penuh se­mangat, berikan layanan dengan sopan

santun, penuh senyum, serta hindarkan meminta uang kepada masyarakat atau pungli. Bukankah kita telah di gaji oleh negara. tambah Bapak Edwar.

n idris

kegiatan penanaman pohon juga dilaksanakan di Kampus II MAN 1 Pekanbaru Muara Fajar, Polsek Rumbai dan Puskesmas Muara Fajar.

Pada kegiatan ini sekitar 350 pohon ditanam. Menurut ketua Tim Adiwiyata MAN 1, Atikah Her-mansyah, pohon-pohon yang ditanam merupakan bantuan dari Dinas Kehutanan. Dengan kegiatan ini diharapkan MAN 1 bisa memotivasi sekolah-se-kolah imbas dan juga masyarkat sekitar madrasah untuk melakukan kegiatan penanaman pohon. Apalagi Bulan November ini telah dicanangkan sebagai Bulan Menanam Nasional, lanjut Atikah.

Kegiatan ini juga merupakan bentuk tanggu-ng jawab MAN 1 Pekanbaru yang telah mendap-atkan penghargaan sebagai Sekolah Adiwiyata Nasional. Saat ini MAN 1 Pekanbaru memiliki 27 sekolah imbas yang terdiri dari sekolah dilingkungan Kementerian Agama (Madrasah) dan sekolah dibawah Dinas Pendidikan mulai dari tingkat SD/MI, SMP/MTs sampai SMU/MA.

n mus

Dinamis- Dalam rangka peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) yang jatuh pada tanggal 28 November, MAN 1 Pekanbaru melakukan kegiatan roadshow penanaman pohon di sekolah-sekolah imbas. Kegiatan penanaman ini dilakukan langsung Kepala MAN 1 Pekanbaru, Drs H Muliardi MPd.

Penanaman dilakukan di beberapa sekolah seperti MIN 3 Pekanbaru, MTsN Bukit Raya, MIN 1 Pekanbaru dan MTsN Andalan. Selain itu,

Kakan Kemenag Dumai Buka Gemuruh Festival Budaya MelayuMAN Dumai. Budaya Melayu adalah budaya Nusantara. Jadi, siapapun asal namanya orang Indonesia, wajib men-erima budaya Melayu. Karena budaya Melayu adalah milik Indonesia dan tidak ada alasan bagi kita yang hidup di Indonesia menolak Budaya Melayu.

“Artinya, jika kita berada di tanah Melayu, maka budaya yang dipakai budaya Melayu. Misalnya di Dumai yang merupakan daerah Melayu maka budaya yang kita pa-kai budaya Melayu. Begitu juga se-baliknya, jika berada di daerah lain. Dengan menghargai adat istiadat dan budaya setempat,” katanya.

Untuk itu katanya, Kami sangat menyambut baik kegiatan MAN Dumai ini, untuk menghidupkan Nuansa Melayu di tanah Melayu. Apakah dari pakaian, bahasa, pik-iran dan segala macamnya dengan bernuansa Melayu, tutur H.Darawi.

n jaka

Page 43: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S43EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

n KAMPAR

n PELALAWAN

Kakan Kemenag Kampar Tinjau Lokasi Pembangunan KUA Gunung Sahilan

Ketua IKMI Pelalawan TerimaArahan Bupati untuk Majukan TPQ

Dinamis­ Ketua Umum Ikatan Mas­jid Indonesia (IKMI) Wilayah Kabupat­en Pelalawan H Muhammad Rais MPdI didampingi KUA Bandar Sei Kijang H Hazmar SH menerima arahan dari Bupati Pelalawan, untuk memajukan Taman Pendidikan Quran di Wilayah Kabupaten Pelalawan.

Rais pun mengungkapkan bahwa IKMI nanti akan selalu turun memon­itoring pembelajaran Al Quran yang dicanangkan oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Pelalawan melalui program magrib mengaji.

“IKMI sejak beberapa tahun yang lalu sudah turun di lapangan dalam rangka safari magrib tetapi hanya si­laturahmi saja dengan pengurus dan jamaah masjid tetapi dengan adanya program magrib mengaji ini tentunya kita turun sekalian monitoring kegiatan magrib mengaji di daerah­daerah keca­matan dan desa­desa,” papar Rais.

n rais/nvm

Dinamis­ Kepala Kantor Kementerian Ag­ama Kabupaten Kampar Drs H Fairus MA, didampingi Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Gunung Sahilan H Tu­giat SAg, meninjau lokasi yang akan diban­gun Kantor Urusan Agama Gunung Sahilan, Kamis (30/11), di Desa Sahilan Darussalam, Kec. Gunung Sahilan.

Dalam peninjauan tersebut Fairus men­gatakan, bahwasanya KUA Gunung Sahilan selama ini masih memakai gedung atau ban­gunan yang belum permanen. Untuk itu, kita terus mengusulkan kepusat (Kementerian Ag­ama Republik Indonsia), agar KUA Gunung Sahilan ini dibangun gedung yang permanen.

Alhamdulillah, jika tidak ada aral melin­tang, Insya Allah, KUA Gunung Sahilan ini akan direncanakan dan dibangun pada tahun 2017 ini, dengan gedung yang termegah dari Kantor Urusan Agama yang ada di Kab. Kam­par, dengan dua lantai.

Untuk itu, kita sengaja meninjau secara langsung lokasi yang akan dijadikan KUA Gunung Sahilan ini, agar tanah yang dihiba­hkan oleh Masyarakat, bisa dimanfaatkan un­tuk kebutuhan ummat, dan rencana pemban­gunan gedung KUA ini,bisa tercapai sesuai dengan apa yang kita harapkan. Olaeh karena itu, dukungan dari semua pihak juga sangat kita harapkan, ungkapn Fairus.

Semantara itu Kepala Kantor Urusan Ag­ama (KUA) Kecamatan Gunung Sahilan H Tugiat SAg, dalam peninjuan tersebut men­jelaskan, bahwasanya tanah yang akan dijadi­kan bangunan KUA Kec. Gunung Sahilan ini seluas 30 meter X 40 Meter. Saat ini ita akan menyegerakan mengurus tanah hibah ini, hingga menjadi sertifikat. Sehingga rencana pembangunan yang disampaikan oleh Bapak Kakan Kemenag Kab. Kampar Drs H Fairus MA, bisa terealisasikan, pungkasnya.

n ags/usm

Kakanwil Kemenag Riau, AdakanPembinaan KKM se-Rantau Kampar Kiri

Dinamis­ Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Drs H Ahmad Supardi Hasibuan MA, didampingi Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Kampar Drs H Fairus MA, lakukan pembi­naan Kelompok Kerja Madrasah (KKM) se­Rantau Kampar Kiri, hari senin (28/11), di MTsN Lipat Kain, Kec. Kampar Kiri.

Dalam arahannya, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provin­si Riau Drs H Ahmad Supardi MA, menghimbau kepada seluruh warga Madrasah untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan dan kedisiplinan dalam bekerja. Jadilah contoh atau teladan yang baik bagi murid­murid kita.

Ahmad Supardi juga menghimbau agar Management pendidikan Ma­drasah untuk terus ditingkatkan. Karena tanpa management yang bagus, mustahil Madrasah tersebut akan berkembang dan bermutu. Agar hasil mutu madrasah makin berkualitas, tidak hanya persamaan pemikiran mel­alui manajemen pendidikan dan perencanaan strategis dalam mengembang­kan madrasah dimasing masing kab/kota yang ada di Riau yang ditingkat­kan, namun lebih dari itu kesejahteraan guru guru kita juga perlu dibidik.

Kedatangan Kakanwil ini juga bertujuan selain untuk megadakan pembinaan KKM, juga mempertajam masalah rumusan kebijakan tata kelola guru dan manajemen pendidkan madrasah yang ada di Provin­si Riau, sekaligus ingin bersilaturrahmi dengan madrasah yang sudah menoreh prestasi di kancah Nasional, tegas Ahmad Supardi.

n ags/usm

Page 44: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S44

LINTAS DAERAH

n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

n ROKAN HULU

Serahkan 6 SK PNS 37 Satyalencana Karya Satya

Sosialisasi di Negeri Beradat Luhak kepenuhanDinamis­ Plh. Kepala Kan­

tor Kementerian Agama Kabu­paten Rokan Hulu H Zulkifli Syarif SAg MPdI, memberikan pengarahan pada acara pre­sentasi dan sosialisasi Rama­dhan di negeri beradat Luhak Kepenuhan, Kamis, (10/11), di Gedung Pertemuan Kota Ten­gah Kecamatan kepenuhan.

“Sosialisasi tentang gera­kan Negeri beradat dari budaya lisan ke budaya tulisan disam­but baik dari kemenag Rokan Hulu, dan siap memberikan dukungan karena persamaan Visi dan Misi dengan Kemenag Rohul,” jelas Zulkifli.

Beliau juga menambah­kan, salah satu bentuk per­samaan tersebut yaitu meng­gerakkan MTQ di Kecama­tan, semarak Ramadhan dan membekali serta melatih kembali Imam dan Khatib Pengurus Masjid di Keca­matan, diharapkan dengan adanya gerakan dan pen­didikan dari masyarakat akan memudahkan Kemenag Rohul menuju visi misinya

n BENGKALIS

Plt Sekda buka Rakerda MUI BengkalisDinamis­ Sabtu 2 Desem­

ber 2016, bertempat di Ge­dung Daerah Datuk Laksa­mana Raja di Laut Bengka­lis dilaksanakan Rapat Kerja Daerah Majelis Ulama Indo­nesia Kabupaten Bengkalis. Rapat Kerja yang berlangsung selama dua hari ini diikuti oleh 8 utusan Majelis Ulama Indonesia Kecamatan yang ada di kabupaten Bengkalis.

Hadir dalam pembukaan Rakerda ini Sekum MUI Riau, Bupati Bengkalis yang diwak­ili oleh Plt Sekda Kab. Beng­kalis H Ariyanto MP. Kepala Kanto Kementerian Agama Kabupaten Bengkalis, Kepala Dinas dan Badan, Forkopin­da se­ Kabupaten Bengkalis, Utusan masing­masing MUI Kecamatan dan seluruh Pen­gurus MUI Kab. Bengkalis.

Dalam sambutannya Bu­pati Bengkalis yang dibacakan

Plt. Sekda Kab. Bengkalis menyampaikan bahwa ulama memiliki peranan cukup be­sar. Ulama harus dapat men­empatkan diri sesuai keadaan, secanggih apapun keadaan, peran dan fungsi ulama tidak bisa digantikan dengan apap­un dalam membangun akidah dan moralitas masyarakat. Oleh sebab itu pemerintah Kabupaten Bengkalis akan mendukung sepenuhnya us­aha Majelis Ulama Indone­sia Kabupaten Bengkalis da­lam membangun akidah dan

dalam sambutannya men­yampaikan bahwa Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bengkalis memiliki beberapa uapaya diantaranya MUI Ka­bupaten Bengkalis mengam­bil beberapa tindakan, dian­taranya bekerjasama dengan yayasan Madani Nusantara melalui pola donasi dengan mengirim anak watan Beng­kalis ke pesantren yang ada di jawa untuk dikader menjadi ulama muda. Ini merupakan aksi bela Islam yang berjilid­ji­lid harus dilakukan. Kemudi­an MUI Kabupaten Bengkalis akan membangun kekuatan dan jaringan ulama hingga ke kampung­kampung. Rakerda ini diharapkan dapat menam­pung beberapa harapan, pro­gram kedepan dan jalan kelu­ar dalam menyelesaikan ma­lah umat kedepannya.

n ana

moralitas masyarakat khusus­nya Kabupaten Bengkalis.

Sementara itu Sekum MUI Provinsi Riau Zulhusni Domo menyampaikan bahwa Maje­lis Ulama Indonesia adalah wadah silaturrahmi ormas Islam dari berbagai mazhab dan manhab. Majelis Ulama Indonesia adalah tenda besar umat Islam. Majelis Ulama In­donesia juga merupakan wa­dah pemersatu umat.

Sedangkan Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Bengkalis H Amrizal MAg

kedepan.”Zulkifli juga menyampai­

kan bahwa untuk tetap menan­amkan kecintaan pada generasi muda agar tetap menanamkan nilai­nilai Agama pada genera­si, sehingga bekal yang ada bisa menjadi pilter terhadap budaya yang merusak.

Ketua Panitia Ismail Ham­ka MSi, Mantan Anggota DPRD Rokan Hulu menjelalas­kan, sosialisasi gerakan negeri beradat dari budaya lisan ketu­lisan dapat memberi semangat pada seluruh masyarakat orang tua siswa dan siswi dan dihara­pkan dapat terlaksana dengan baik dan dapat mengambil hik­mah dan pelajaran.

Kegiatan sosialisasi berjalan dengan baik dan meriah. Dalam kegiatan itu hdir pula Camat Kepenuhan, Kapolsek, Danra­mil, Ka. KUA Kepenuhan, Ket­ua Lembaga Kerapatan Adat Luhak Kepenuhan, Tokoh Aga­ma dan Tokoh Adat, Kepala Se­kolah, santriwan dan santri Wati siswa SMA Kepenuhan.

n rt

Dinamis- H. Zulkifli, S Ag. M. Pd. I Plt. Kementerian Agama Kabupaten Rokan Hulu, serahkan 37 Satyalencana Karya Satya dab 6 SK PNS Pegawai Ke-menag Kabupaten Rokan Hulu, Senin, 05/12 di halaman Kemenag Rohu.

Lebih lanjut disampaikan 6 SK yang diserahkan terdiri dari 5 Pegawai MTSN dan 1 Pegawai KUA Kecamatan, Pegawai MTSN terdiri dari 3 Pengadministrasi 2 Guru “diharapkan pada Pegawai terpilih agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik”. Demikian disampaikan H. Zulkifli Plt. Kemenag Rohul, duhalaman Kemenag saat apel bersama Senin awal bulan.

Plt Kemenag Rohul juga menjelas-kan Satyalencana Karya Satya yang diserahkan terdiri dari Pegabdian 10 Tahun dan 20 Tahun pegabdian ber-tugas pada Pemerintah, 5 Pegabdian 20 Tahun dan 32 Pegabdian 10 Tahun.

“Kita harapkan pada penerima

Satyalencana Karya Satya agar lebih gigih dalam melaksanakan tugasnya dan menjadi motivasi pada kawan-ka-wan lainnya untuk lebih serius dalam melaksanakan tugas”, ujarnya.

Insya Allah kita upayakan (baca Pemberian Satyalencana) tiap Tahun memberikan Satyalencana Karya Satya setiap bagi Pegawai yang memenuhi sarat secara Administrasi.

Dalam kegiatan itu (baca Apel ber-sama) dihadiri Plt. Kemenag Rohul, H. Zulkifli, S. Ag. M. Pd. I, segenap Kasi dan Penyelenggara dan Pegawai kemenag Kab. Rohul, Kepala Sekolah MAB se Kabupaten Rokan Hulu Kepala MTSN se Kabupaten Rokan Hulu, Majelis Guru dan Kepala Kantor Urusan Agama Kabu-paten Rokan Hulu, kegiatan ini berjalan dengan baik dan meriah, dapat dilihat ramainya yang hadir dalam kegiatan itu.

n rt

Page 45: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S45EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Pegawai Kemenag Wajib Kuasai Teknologi

n ROKAN HILIR

Dinamis-Di era saat ini, perkembangan teknologi semakin hari semakin maju dengan model yang be-ranekaragam hingga yang memiliki kecanggihan yang sangat luar biasa. Kemajuan teknologi memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan aktivitas dan menjalankan beban kerja yang semakin hari semakin tinggi.

Untuk itulah, Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA didampingi Kakan Kemenag Rohul H Agustiar SAg dalam acara silaturrahim dan pembinaan pegawai di lingkungan Kemenag Kabupaten Rokan Hilir, Senin (21/11) di Aula Ke-menag Rohil menegaskan, agar tidak tersisih dan jadi pegawai pasif, semua pegawai kemenag harus menguasai informasi teknologi (IT).

Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun honorer di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Riau dan Kabupaten/kota harus menguasai IT, sebab kemajuan ilmu pengetahuan dalam globalisasi menjadikan tidak ada jarak antara satu daerah dengan daerah lain bah-

kan antar satu negara sekalipun. Mau membuat surat tidak harus menulis konsep dulu, tapi langsung ketik ke computer, mau kirim surat tidak harus keluar ke kantor pos, tapi lewat email, tampa biaya dan sangat praktis, tegasnya di hadapan Kasi- Kasi, pegawai dan honorer di Kemenag Rohil.

Menurut Ahmad Supardi sejak saat ini dan yang akan datang, pegawai yang tidak menguasai IT atau bahkan tidak bisa membuka computer, maka tidak ada pekerjaan yang bisa diberikan kepadanya. Karena semua pekeraan sudah menggunakan teknologi. Bisa jadi, pegawai yang tidak bisa IT akan menjadi pegawai yang sakit.

Pegawai yang sakit adalah pegawai yang tidak pun-ya pekeraan, tidak ada yang menyuruhnya bekerja, dan tidak ada pula yang menegurnya karena tidak bekerja. Padahal, semakin banyak pekerjaan, maka semakin baik, sejak datang hingga pulang kantor waktu benar- benar di isi untuk bekerja, bukan main game, termenung dan sebagainya, ungkap Ahmad Supardi menyikapi fenomena jika pegawai tidak bisa menggunakan IT.

Untuk itu, ia mengajak semua pihak, baik kasi maupun pegawai untuk terus meningkatkan kualitas diri dengan terus belajar dan bertanya pada mereka yang lebih tahu. Sehingga tidak tersisih dan jadi pengawai yang sakit dalam sebuah intansi.

Sementara itu, dalam penyampaian Kakan Kemenag Rohil H Agustiar SAg, kondisi pegawai di Lingkungan Kemenag Rohil sudah cukup baik dengan penguasaan teknologi yang cukup tinggi walaupun masih minim pegawai. Sehingga, volume kerja sangat tinggi, ditambah dengan harus adanya tenaga- tenaga operator yang ahli IT.

Saat ini jumlah pegawai kita 40 orang, 23 orang PNS dan sisanya merupakan honorer. Semua memiliki volume kerja yang sangat tinggi karena masih sangat terbatasnya tengaga di Kemenag Rohil. Namun berkat kerja keras dan dukungan semua khususnya Kakanwil, semua masalah dapat diatasi, ungkap Agustiar.

n mus

Budidaya Keladi Wakaf Produktif Rohil Hasilkan 120 Ton PerbulanDinamis­ Pejabat Kemen­

terian Agama yang terdiri dari Direktur Pemberdayaan Zakat Drs H Tarmizi MA, Direktur Pemberdayaan Wakaf Keme­nag RI Dr Suardi MA, Kakan­wil Kemenag Riau Drs H Ah­mad Supari MA, DPRD Provin­si Riau Firdaus SAg, Asisten II Pemkab H Asrial SE MSi, Asisten III Pemkab Rohil H Ali Aspar SSos MSI, Kakan Keme­nag Rohil H Agustiar SAg, Kas­ubag Inmas H Darwison MA, Kasi Wakaf Dedi Syahrul, dan Tim Forum Nazir Rohil mel­akukan panen raya Kebun Bu­didaya Keladi Pengembanan Wakaf Produktif di Kecamatan Sinaboi, Bagansiapiapi Rokan Hilir, Kamis (24/11).

Kebun keladi yang terben­tang diatas tanah wakaf selu­ar 6 hektar merupakan hasil kerja keras Forum Nazir Ro­kan Hilir berhasil menyulap tanah wakaf dari masyar­akat menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi untuk pem­berdayaan umat dengan bek­erjasama dengan Kementerian Agama dan Pemerintah Daer­ah Kabupaten Rokan Hilir.

Dengan menempuh per­jalanan kurang lebih 1 jam dari pusat kota Rokan Hilir dengan kendaraan roda empat, dan berjalan kaki sejauh 700 meter (jalanan rusak dan becek), rom­bongan Direktur Kementerian

Agama RI tiba di lokasi panen raya, yaitu di Kecamatan Sinaboi.

Setiba di lokasi, sesuai ara­han Ketua Forum Nasir H Mu­hanif dan Wakil Forum Nasir Misnan SSos MPdI, secara ber­sama­ sama tim Kemenag dan Pemkab Rohil dan rombongan melakukan panen keladi yang sudah layak panen.

Perjalanan ke lokasi memang cukup jauh, tetapi melihat ben­tangan kebun keladi yang cukup luas dengan buah yang besar­ be­sar, lelah rombongan terbayar­kan. Ini benar­ benar luar biasa, sehingga tidak salah jika Direk­tur Zakat dan Wakaf Kemenag RI sangat antusias untuk turun panen langsung ke lokasi yang sangat jauh dari kota, ungkap Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA disela­ sela kegiatan panen raya.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Forum Nazir Rohil merupakan sesuatu yang

pantastik dan harus dicontoh oleh daerah lain, khususnya un­tuk Kabupaten/ Kota di Provin­si Riau. Karena tanah wakaf yang ada di Riau luasnya men­capai 3 M yang tersebar di 10 ribu lebih lokasi. Jika ini diber­dayakan, akan memberi kon­tribusi yang sangat besar bagi pembangunan di masyarakat.

Berdasarkan informasi dari Ketua Forum Nasir H Muhanif melalui Wakil Fo­rum Nasir Rohil, Misnan SSos MPdI, uji coba Budidaya Ke­ladi diatas tanah wakaf yang luasnya 6 hektar telah mam­pu memproduksi keladi se­banyak 120 ton/ bulan, sela­ma kurang lebih 8 bulan.

Ini merupakan hasil ban­tuan dari Kementerian Aga­ma Provinsi Riau tahun 2015 yang kita oleh dengan mem­beli bibit keladai dan bibit saw­it. Alhamdulillah, dari bantu­an tersebut sekarang sudah

memberi nilai ekonomi yang cukup besar dan akan kita per­tahankan dan kita kembang­kan lagi kedepan, ucapnya.

Menurutnya, hasil panen keladi tersebut tidak hanya dijual di luar kota, tapi juga sampai ke daerah jawa seperti Jakarta, bahkan sampai di ek­spor ke Malaysia dan Singapu­ra dengan harga 3000/ kg. Dimana, hasil penjualan kela­di produksi tanah wakaf akan diolah untuk kebutuhan mas­yarakat, seperti bantuan mas­jid, sekolah dan sebagainya.

Ia menambahkan, dengan melihat hasil budidaya kebun keladi di Sinaboi diatas tanah wakaf, Forum Nasir bersama Kemenag dan Pemkab Rohil akan terus melakukan upaya­ upaya produktif terhadap tan­ah wakaf yang ada. Untuk lahan yang terdata saat ini, ada sekitar 41 ha di Kecamatan Sinaboi dan Bangko dengan lokasi yang ber­beda dan lahan yang sudah pro­duktif sebanyak 10 ha.

Rohil ini ada 18 Kecama­tan, dan kita akan melakukan pendataan tanah wakaf diset­iap kecamatan. Terhadap tanah wakaf yang ada, kita akan beru­paya untuk terus malakukan upaya produktifitas, sehingga bisa bermanfaat bagi masyar­akat, khususnya mereka yang tidak mampu, ujarnya.

n drwsn/mus/izan

Page 46: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S46

LINTAS DAERAH

n KEPULAUAN MERANTI

n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Pembimas Budha Adakan Pembinaan Perkawinan

Miskam: Guru Agama Harus Bisa Menjadi ContohDinamis­ Guru Agama

merupakan salah satu fak­tor yang sangat penting dan mempengaruhi dalam proses pembinaan generasi muda. Perannya sangat penting dan berbeda dengan guru­guru bidang studi yang lain. Guru Agama haruslah bisa menja­di contoh dan tauladan bagi semua orang. Tingkah lakun­ya merupakan cerminan langkah yang selalu ditiru oleh siswa dan masyarakat.

Hal tersebut merupakan salah satu poin yang disam­paikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabu­paten Kepulauan Meranti Drs. H. Miskam, MA ketika memberikan sambutan dan membuka secara resmi ke­giatan Pembinaan Guru Ag­ama Budha yang diadakan oleh Seksi Penyelenggara Agama Budha Kantor Ke­menterian Agama Kabupat­en Kepulauan Meranti pada Selasa (22/11/2016).

K e g i a t a n y a n g

bertemakan melalui pembi­naan Guru Agama Budha formal dan non formal kita tingkatkan kualitas pendidi­kan Agama Budha tersebut diikuti oleh 30 orang lebih peserta dan dilaksanakan di aula Hotel Lily Selatpanjang.

Menurut Miskam, pen­didikan mempunyai peran yang sangat penting. Pen­didikan sendiri terbagi men­jadi tiga elemen yaitu kelu­arga (rumah), sekolah dan masyarakat. Ketiga elemen

tersebut menurut Miskam harus selalu bersinergi dan saling mengisi. Perpaduan antara tiga elemen tersebut akan menghasilkan sistem pendidikan yang ideal.

Selain itu, pendidikan juga sangat berperan dalam mengembangkan kepribadi­an siswa. Menurut Miskam, ada tiga hal yang harus selalu diolah oleh siswa yaitu olah raga/ jasmani, olah rasa yang berguna untuk membentuk attitude dan prilaku siswa

serta olah cipta dan karya.Menurut Miskam, Guru

Agama harus mempunyai tiga hal yang harus dikua­sai dalam mengajar. Pertama guru harus mampu mengua­sai materi dengan baik. Per­siapan materi harus diper­siapkan dengan sempurna. Kedua, guru harus mampu menggunakan bahasa dengan ritme yang jelas. Hal tersebut agar pesan dan materi yang akan disampaikan bisa diter­ima dengan baik oleh siswa. Dan yang ketiga guru harus mampu menggunakan baha­sa yang tidak ganda, jelas dan tidak bertele­tele.

Diakhir penjelasannya Miskam menyampaikan tan­tangan yang akan dihada­pi dunia pendidikan saat ini yang semakin kompleks. Oleh karena itu, Guru Ag­ama harus menjadi garda terdepan dalam membina dan mengarahkan siswa dan menjadi contoh yang baik.

n zieah

Dinamis­ Kementerian Agama Kabupaten Kepu­lauan Meranti melalui Seksi Penyelenggara Agama Bud­ha mengadakan kegiatan pembinaan perkawinan Ag­ama Budha bagi Suku Asli pedalaman di Desa Padang Kamal Kecamatan Pulau Merbau Kabupaten Kepu­lauan Meranti. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Minggu (21/11/2016).

Kegiatan pembinaan per­kawinan Agama Budha terse­but dihadiri oleh Pembimb­ing Masyarakat (Pembimas) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau Tarjoko, M.Si, Romo Hermanto dan Dewi, Kepala Seksi Penye­lenggara Budha Metawati, S.Ag, anggota DPRD Kabu­paten Kepulauan Meranti Edi Mashudi, S.Pd.I., M.Si, unsur Kecamatan Pulau Merbau dan perangkat Desa Padang Kamal Kecamatan Pulau Merbau.

Kepala Kantor Kemen­terian Agama Kabupaten Kepulauan Meranti Drs. H. Miskam, MA melalui Kepa­la Seksi Penyelenggara Ag­ama Budha Metawati, S.Ag menjelaskan bahwa kegiatan pembinaan ini merupakan bagian dari tugas Kemen­terian Agama untuk mem­berikan pemahaman yang komprehensif tentang tata cara perkawinan yang sah dan lengkap sesuai dengan aturan yang ada. “Selama ini Suku Asli pedalaman hanya

menikah secara adat saja, kita berikan pemahaman dan pendampingan dengan baik. Kita arahkan supaya sah se­cara agama, negara dan adat itu sendiri”. Tambah Meta­wati menjelaskan.

Menurut Metawati, per­nikahan yang sah dalam Ag­ama Budha harus dilaksana­kan sesuai tata cara pernika­han dalam Agama Budha yang dilaksanakan oleh Pan­dita Lokapalasraya serta har­us dicatatkan di catatan sipil.

A n g g o t a D P R D

Kabupaten Kepulauan Me­ranti Edi Mashudi, S.P.d.I, M.Si yang ikut memberikan pengarahan memberikan dukungan atas terselengga­ranya kegiatan ini. Kedepan, Menurut Edi Mashudi, kita akan coba usulkan program nikah masal kerja sama Pe­merintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti melalui Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Kementerian Agama Kabupaten Kepu­lauan Meranti, masyarakat suku asli pedalaman dan pi­hak Kecamatan dan Desa.

Kegiatan Pembinaan per­kawinan Agama Budha ber­langsung khidmat. Rangka­ian kegiatan juga diisi den­gan menyaksikan langsung prosesi perkawinan Aga­ma Budha dari penduduk suku asli pedalaman yang pada saat acara pembinaan melangsungkan perkawinan.

n zieah

Page 47: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S47

KEMENAG KABUPATENINDRAGIRI HULUKakankemenag: Drs. H. Abd. Kadir Jl. Lintas Timur­Pematang Reba RengatTelp. (0769) 7000252Fax. (0769) 7000253

KEMENAG KOTA PEKANBARUKakankemenag: Drs. Edwar S Umar, M.Ag Jl. Arifin Achmad Simp. RambutanPekanbaruTelp. (0761) 61802­66504Fax. ­

KEMENAG KABUPATEN PELALAWANKakankemenag: Drs. H. ZulkifliKomplek Bakti PrajaKm. 5 Pangkalan KerinciTelp. (0761) 493376Fax. (0761) 493376

KEMENAG KABUPATEN SIAKKakankemenag: Drs. H. Muharam Jl. Sultan Syarif Kasim Siak Sri IndrapuraTelp. (0764) 20350Fax. (0764) 20350

KEMENAG KABUPATEN KAMPARKakankemenag: Drs. H. Fairus, MA Jl. D.I Panjaitan BangkinangTelp. (0762) 20228Fax. (0762) 20228

KEMENAG KABUPATENINDRAGIRI HILIRKakankemenag: Drs. H. Azhari, MA Jl. Keritang No. 12 TembilahanTelp. (0768) 21176Fax. (0768) 21176

KEMENAG KABUPATENROKAN HILIRKakankemenag: H. Agustiar, S.Ag Jl. Pelabuhan Baru No. 11 Bagan Siapi­ApiTelp. (0767) 24841Fax. (0767) 23177

KEMENAG KABUPATENKUANTAN SINGINGIKakankemenag: H. Erizon Efendi, S. Ag Jl. Simpang Barangan Kuantan SingingiTelp. (0760) 20723Fax. (0760) 20023

KEMENAG KABUPATEN BENGKALISKakankemenag: Drs. H. Jumari Jl. Kelapapati BengkalisTelp. (0766) 21051Fax. (0766) 22227

KEMENAG KOTA DUMAIKakankemenag: Drs. H. Darawi, MAJl. Perwira Kota DumaiTelp. (0765) 34900Fax. (0765) 34900

KEMENAG KABUPATENROKAN HULUPlh. Kakankemenag: H. Zulkifli, S.Ag, M.Pd.IJl. Diponegoro Pasir PengarayanTelp. (0762) 91663Fax. (0762) 91663

KEMENAG KABUPATENKEPULAUAN MERANTIKakankemenag: Drs. H. Miskam, MA Jl. Dorak Selat PanjangTelp. (0763) 31047Fax. ­

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI RIAUKakanwil : Drs. H. Ahmad Supardi, MA Jl. Jendral Sudirman No. 235 PekanbaruTelepon. O761­21360­38017Fax. 0761­26979

Alamat KantorKementerian Agama Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau

EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016 n

Page 48: Majalah Dinamis Edisi Desember 2016

POTRET

48 MAJALAH BULANAN

R A M A H , A M A N A H & T E G A S

n EDISI 128 n TAHUN XI n DESEMBER 2016

Kunjungan Kerja Kakanwil Kemenag Provinsi Riau

ke Kabupaten Rokan Hilir

n Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Rokan Hilir. (ft.mus)

n Kakanwil Kemenag Riau hadiri Sidang Senat Terbuka STAI Ar Ridho Bagansiapiapi. (ft.mus)

n Kunjungan Kakanwil dan Direktur Zakat dan Wakaf ke Kabupaten Rohil dalam Rangkat Panen Raya Keladi. (ft.izan)

n Peserta pembinaan pegawai di Kemenag Kabupaten Rokan Hilir. (ft.mus)

n Kakanwil Kemenag Riau memberikan pembinaan pada guru- guru MAN Bagansiapiapi. (ft.mus) n Guru- guru perserta pembinaan. (ft.mus)

n Foto bersama usai meninjau dan memberikan pembinaan di MAN Bagansiapiapi. (ft.mus)

n Kakanwil Kemenag Riau Drs H Ahmad Supardi MA bersama Bupati Rohil H Suyetno bahas pembangu-nan keagamaan di Rohil. (ft.mus)

n Kakanwil Kemenag Riau bersama Kakan Kemenag Rokan Hilir H Agustiar, tinjau MAN Bagansiapiapi. (ft. mus)

n Kakanwil bersama Direktur Zakat dan Di-rektur Wakaf lakukan panen raya produksi Tanah Wakaf Kec Sinaboi Kab Rohil. (ft.izan)