Magma Generation and Segregation

download Magma Generation and Segregation

of 3

description

menerangkan proses pembentukan dan segregasi magma

Transcript of Magma Generation and Segregation

MAGMA GENERATION AND SEGREGATIONSebelum masuk ke pembentukan dan segregasi magma terlebih dahulu kita telah mengenal volcanic system. Dalam pembentukannya sendiri volcanic system terdiri dari 4 tahap yaitu, tahap 1 pembentukan magma dari pelelehan batuan, tahap 2 pergerakan magma menjauh dari sumbernya, tahap 3 tempat penyimpanan magma di dalam bumi dan tahap 4 pergerakan magma dari satu tempat penyimpanan ke tempat lainnya di permukaan atau dari intrusi ( seperti gambar di bawah ).

Erupsi vulkanik terjadi akibat dari proses fisika dan kimia. Erupsi vulkanik terjadi pertama kali akibat adanya pembentukan magma jauh di dalam bumi. Pada bab berikut ini akan dibahas tentang proses pembentukan magma kemudian pergerakan magma yang menjauh dari daerah terbentuknya. Mekanisme Pelehan BatuanSemua batu mengandung gabungan dari beberapa mineral dan meleleh pada rentang suhu tertentu. Suhu dimana batuan mulai meleleh pertama kali disebut solidus temperature. Sedangkan suhu dimana batuan menjadi cair disebut liquidus temperature.Terdapat 3 proses utama pelelehan batuan yang terjadi di dalam bumi :1. Memanaskan batuan dan menaikkan suhu diatas solidus temperature2. Mengurangi tekanan pada batuan agar suhunya mendekati konstan. Pelelehan semacam ini biasa disebut decompression melting atau pressure-release melting3. Mengubah komposisi batuan tersebut yang biasanya disebabkan penambahan air

Pelelehan dan Pemisahan Lelehan di dalam MantelUntuk mempelajari volcanic system , pertama-tama kita harus mengetahui lelehan yang bersifat basa terbentuk di dalam mantel dan bagaimana lelehan tersebut bergerak keluar dari tempat terbentuknya.Komposisi dari mantel dapat diketahui dari beberapa fakta-fakta yang ada. Namun yang peling Nampak yaitu proses geologi yang membawa sampel dari mantel ke permukaan. Contohnya yaitu Ophiolit yang merupakan bagian litosfer samudra yang mengalami proses tektonik; hasil uplift, rotasi, juga karena erosi subsekuen kadang-kadang terekspos ke permukaan. Kemudian adalah Xenolith, dimana dibawa oleh erupsi volkanik, yang melewati kimberlit pada kedalaman 100 200 km. Apabila dilihat sekilas mantel terdiri dari peridotite yang dominan, batu kristalin yang terbentuk dari 50% olivine, ~40% ortho dan clinopyroxene dan ~10% garnet,spinel ataupun plagioklas. Campuran tersebut bergantung pada tekanan yang ada. Seperti yang telah dijelaskan di dalam konsep rheology bahwa perubahan bentuk terjadi dikarenakan material dikenai stress. Mantel juga mengalami deformasi ketika diberi tekanan. Pada skala waktu yang panjang, deformasi dijelaskan oleh batuan pembentuk mantel yang mengalami deformasi secara perlahan yang dianggap sebagai bahan plastis yaitu mempunyai rata-rata 1 cm/tahun, deformasi yang lambat ini menandakan bahwa bahan ini mempunyai viskositas yang besar. Dari sini diduga kalau mantel mempunyai sifat yang elastis karena tingkat deformasi nya yang pelan. Kemudian diadakan analisa dalam skala waktu yang pendek, dimana kita menggunakan gelombang seismik, yang mana gelombang kompresi (p) dan gelombang shear (s) dipancarkan. Pada normal liquid hanya gelombang p yang dipancarkan. Akan tetapi karena ada hambatan viskositas, terjadi transformasi energi kinetik menjadi panas dan gelombang s muncul. Hal inilah yang menunjukkan bahwa material mantel merupakan material dengan sifat elastis solid.

Migrasi LelehanSaling terhubungnya kantong-kantong lelehan memungkinkan lelehan untuk mulai bergerak. Terdapat 2 alasan lelehan tersebut berpindah. Pertama, berhubungan dengan densitas dari cairan itu sendiri dimana densitas dari lelehan itu lebih kecil daripada tubuh lelehan yang solid. Kedua, batuan mengalami stress yang diakibatkan dari beban yang ada diatasnya dan secara umum stress yang tidak beraturan akibat dari arus konveksi yang bergerak lambat di mantel. Kombinasi dari stress tersebut menyebabkan kompaksi mineral yang solid sehingga memaksa cairan keluar ke atas. Proses ini biasa disebut filterpressing. Sementara itu segregasi lelehan bergantung pada beberapa hal seperti gaya total yang mengenainya, viskositas , dan jalan yang dilalui diantara butir-butir mineral yang belum meleleh.