MAGFOOD.doc
-
Upload
annita-karunia-savitri -
Category
Documents
-
view
233 -
download
3
Transcript of MAGFOOD.doc
MAGFOOD
SEKILAS TENTANG AMAZY
Berawal dari PT Magfood Inovasi Pangan yang didirikan pada bulan Februari 2001 oleh Yanti
Isa di bidang product & business development yang melayani kebutuhan industri makanan di
Indonesia baik untuk skala besar, menengah dan UKM dan sudah dikenal sebagai ahlinya
bumbu-bumbu makanan.
Dengan berbekal pengalaman menangani bisnis kemitraan dari tahun 2003, maka pada bulan
Juni 2007 resmi didirikan PT Magfood Amazy International yang secara khusus menangani
bisnis kemitraan MagFood Amazy.
MagFood Amazy adalah restoran keluarga dengan menu andalan chicken crips yang terkenal
dengan kerenyahannya serta daging ayamnya yang minim lemak, hal ini bisa terlihat dari
dagingnya yang putih bersih. Selain itu juga menu-menu lainnya seperti potatoes crips, burger
crips, fried rice crips, spagethi crips, soup, chicken cheese sauce, chicken sweet sour dan menu-
menu lainnya yang selalu dikembangkan sesuai kebutuhan pasar. Tagline MagFood Amazy
adalah The Most Wanted Crispy
VISI
Menjadi produk makanan pilihan konsumen karena kualitas dan rasa
Membangun Usaha-Usaha yang menjadi “aset bangsa”, berkontribusi membangun sektor
rill
MISI
Menjadi ahli dibidang pengembagan dan kreativitas produksi makanan
Membangun jaringan wirausaha dan Sumber Daya Manusia yang mandiri dan berprestasi
KENAPA HARUS AMAZY
Konsumsi daging ayam masih tinggi
Potensi pasarnya sangat besar
Target marketnya luas dari anal-anak, remaja dan keluarga muda
Merek sudah dikenal luas dan diterima diseluruh wilayah Indonesia
Asli produk Indonesia dam mempunyai produk yang terbukti diterima selera pasar
Telah berpengalam dibisnis kemitraan dari tahun 2003
Inovasi produk-produk baru
Investasi kemitraan yang terjangkau
KEUNGGULAN KONSEP BISNIS AMAZY
Bukan produk musiman, sehingga life cycle bisnisnya panjang
Mempunyai team Reasearch & Development dibidang food & beverage dan konsep
marketing yang handal
Training lengkap mulai dari rekuitmen karyawan, teknis memasak, pelayanan,
administrasi, penjualan, dan promosi
Penggunaan bahan baku local di daerah setempat sehingga bisa menekan biaya produksi
karena tidak dibebani biaya pengiriman yang tinggi
Disediakan paket peralatan operasional
Support yang berkelanjutan
Brand building yang berkesinambungan
UNIQUE SELLING POINTS
Fried Chicken yang kerenyahannya tiada dua
Daging ayamnya putih bersih karena melalui proses pembersihan lemak dan lender yang
menempel pada daging ayam, sehingga dapat dihasilkan produk ayam dengan kualitas
terbaik
Penggunaan 20 jenis bumbu rempah alami berkualitas hasil racikan dari MagFood,
sebuah perusahaan yang menghasilka bumbu dengan kualitas tinggi
Menu makanan dan minuman yang variatif
Bergantung kepada sistem, bukan pada keterampilan individu
PERSYARATAN MENJADI MITRA AMAZY
Menyukai usaha di bidang food & beverage
Memiliki dana yang cukup untuk investasi usaha
Mempunyai lokasi potensial yang diperuntukkan untuk membuka usaha
Siap terjun langsung dan terlibat dalam mengelolah usaha
Bersedia mengikuti pelatihan yang diwajibkan pihak Amazy
Siap bekerjasama dam]n melaksanakan sistem operasional sesuai dengan Standar
Operational Prosedut (SOP) yang ada dan menaati aturan-aturan tang diberikan oleh PT
MagFood Amazy International
FASILITAS YANG DIDAPAT MITRA USAHA AMAZY
Berhak menggunakan merk MagFood Amazy selama 5 tahun
Standar Operational Prosedut (SOP) lengkap
Quality control dan maintenance
Peralatan outlet lengkap mulai dari meja kursi, meja kasir, POS kasir, hotcase display,
peralatan masak, peralatan makan-minum, freezer, chiler dll
Paket promosi (neon box merek, neon box menu, banner, flyer, spanduk dll)
Bahan baku operational awal berupa bumbu, kemasan & sambal
Uniform
Design interior
Training teknis masak, pelayanan, penjualan, promosi, administrasi, dan pembukuan
Pendampingan pada saat operational awal
LEGALITAS PT MAGFOOD AMAZY INTERNASIONAL
Akte pendirian dari Notaris Sripati Marliza, SH No. 5 tanggal 10 Agustus 2010
Tanda Daftar Perusahaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prop DKI Jakarta
No. 09.05.1.46.67264 tgl. 29 Desember 2010
SIUP No. 01221-01/1.824.271
Depkes berupa No. PIRT 211317101167
sertifikat halal dari LPPOM MUI dengan No. 00060036430805 dan No.
00060036440805
Pendaftaran merk dari Ditjen HAKI No. 524926, IDM000194651
PERANAN PEMBERI HAK PEMAKAIAN MERK (MAGFOOD AMAZY)
1. Menyediakan supply bahan baku yang efisien dengan harga bersaing
2. Memberikan konsultasi usaha
3. Menyedian training teknis operasional, pembukuan, dan manajemen SDM
4. Menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan dalam menjalankan usaha
5. Melakukan kegiatan promosi nasional
6. Pertemuan rutin anggota nasional
7. Newsletter 3 bulanan
8. Penghargaan untuk mitra yang berprestasi
9. R&D untuk menu baru dan perbaikan
10. Melakukan audit dan Quality control lapangan
11. Membantu seleksi staff karyawan
PERANAN CALON MITRA:
1. Mengajukan usulan lokasi usaha
2. Melakukan pengawasan dan quality control operasional outlet
3. Menjalankan aktivitas operasional sesuai SOP yang telah ditetapkan
4. Menyediakan karyawan dalam aktivitas usaha
5. Melakukan promosi secara local
6. Bertanggung jawab terhadap penjualan outlet dan membuat laporan keuangan
TARGET MARKET
ABG / Remaja 9-20 tahun
Keluarga muda dengan anak 7-12 tahun
Kelas menengah
Perkotaan/ daerah
Orang-orang yang suka mencoba hal-hal baru, Peduli terhadap rasa yang enak, bersih,
sehat, rapi
Pribadi yg aktif & dinamis
PAKET FRANCHISE
Type Qiosk Food Court Mini Resto Resto
Luas outlet 20-30 m2 15-20 m2 60-70 m2 80-100 m2
Jangka waktu 5 tahun 5 tahun 5 tahun 5 tahun
Licence fee Rp. 50.000.000 Rp. 50.000.000 Rp.75.000.000 Rp. 75.000.000
Biaya peralatan Rp. 70.000.000 Rp. 90.000.000 Rp. 165.000.000 Rp. 220.000.000
Biaya setup & training Rp. 5.000.000 Rp. 10.000.000 Rp. 10.000.000 Rp15.000.000
Total investasi awal
(diluar renovasi & sewa
tempat)
Rp. 125.000.000 Rp. 150.000.000 Rp. 250.000.000 Rp. 310.000.000
Marketing fee dari net 1,5% 1,5% 1,5% 1,5%
sales/bulan
Biaya promosi dari net
sales/bulan
2% 2% 2% 2%
Royalty fee dari net
sales/bulan
3,5% 3,5% 3,5% 3,5%
Return on investment 15 bulan 13 bulan 17 bulan 17 bulan
Minimum target
sales/bulan
Rp.48.000.000 Rp. 78.000.000 Rp. 96.000.000 Rp. 120.000.000
ANALISA RETURN ON INVESTMENT (ROI)
LANGKAH MENJADI MITRA USAHA
OUTLET MAGFOOD
Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi, Karawang, Cirebon, Bandung, Tasikmalaya, Banjar,
Sumedang,Kebumen, Purwokerto, Semarang, Madura, Kediri, Pasuruan, Malang, Madura,
Denpasar, Gianyar, Tabanan, Kapang, Ende, Maumere, Bajawa, Ambon, Maluku Utara, Sinjai,
Jeneponto, Bone, Pinrang, Palu, Samarinda, Balikpapan, Kutai Barat, Sampit, Banjarmasin,
Palembang, Lubuk Linggau, Bangko, Kuala Tungkai (Jambi), dan menyusul kota-kota lainnya
baik provinsi dan kabupaten/ kotamadya
Lebih dari 130 Outlet seluruh Indonesia
. Pengertian Waralaba atau Franchise
Menurut asosiasi franchise Indonesia yang dimaksud dengan waralaba/franchise adalah
suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merk
(franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis
dengan merk, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam
jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.
Munir Fuady mendefinisikan waralaba atau franchise sebagai suatu cara melakukan
kerjasama dibidang bisnis antara dua atau lebih perusahaan, dimana satu pihak akan bertindak
sebagai franchisor dan pihak yang lain sebagai franchisee, yang didalamnya diatur bahwa pihak
franchisor sebagai pemilik suatu merk terkenal, dan memberikan kepada franchisee untuk
melakukan kegiatan bisnis atas suatu produk barang atau jasa berdasarkan dan sesuai dengan
rencana komersial yang telah dipersiapkan, diuji keberhasilannya dan diperbaharui dari waktu ke
waktu, baik atas dasar hubungan eksklusif ataupun non eksklusif, dan sebaliknya suatu imbalan
tertentu akan dibayar kepada franchisor.
Sementara menurut P. H. Collin dalam law dictionary mendefinisikan waralaba sebagai
hak menggunakan nama atau menjual produk (barang) atau jasa dimana hak itu diberikan atau
dijual.
Selain pengertian waralaba, perlu dijelaskan pula apa yang dimaksud dengan franchisor
dan franchisee. Franchisor atau pemberi waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang
memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas
kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimilikinya. Franchisee atau
penerima waralaba, adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri
khas yang dimiliki pemberi waralaba
Keuntungan dan Kerugian Waralaba atau Franchise.
1. Keuntungan bagi pemberi waralaba (franchisor).
a. Franchisor akan mempunyai lebih banyak waktu untuk memikirkan kebijakan untuk
mengembangkan bisnis yang diwaralabakan tersebut.
b. Organisasi franchisor mempunyai kemampuan untuk memperluas jaringan secara lebih cepat
pada tingkat nasional dan tentunyapun internasional dengan menggunakan modal yang resikonya
seminimal mungkin.
c. Franchisor akan lebih mudah untuk melakukan eksploitasi wilayah yang belum masuk dalam
lingkungan organisasinya.
d. Franchisor cenderung untuk tidak memiliki asset outlet dagang sendiri. Tanggung jawab bagi
aset tersebut diserahkan pada franchisee yang memilikinya.
e. Seorang franchisor yang melibatkan bisnisnya pada kegiatan manufaktur/pedagang besar bisa
mendapatkan distribusi yang lebih luas dan kepastian bahwa ia mempunyai outlet untuk
prooduknya.1[4]
2. Keuntungan bagi penerima waralaba (franchisee).
a. Kurangnya pengetahuan dasar dan pengetahuan khusus yang dimiliki franchisee, ditanggulangi
dengan program pelatihan dari franchisor.
b. Franchisee mendapatkan insentif dengan memiliki bisnis sendiri yang memiliki keuntungan
tambahan dari bantuan terus-menerus franchisor, karena franchisee adalah pengusaha
independen yang beroperasi di dalam kerangka perjanjian franchise.
c. Di dalam banyak kasus, bisnis franchisee mendapat keuntungan dari operasi di bawah nama
yang telah mapan dalam pandangan dan fikiran masyarakat.
d. Franchisee biasanya akan membutuhkan modal yang lebih kecil dibandingkaan bila ia
mendirikan bisnis secara mandiri, karena franchisor melaluhi operasi percobaannya telah
menghapuskan biaya-biaya yang tidak perlu.
e. Franchisee akan menerima bantuan berikut ini: seleksi tempat, mempersiapakan perbaikan
gedung atau ruangan, mendapatkan dana untuk sebagian biaya akuisisi dari bisnis yang
difranchisekan, pelatihan staff dan pegawai, pembelian peralatan, seleksi dan pembelian suku
cadang serta membantu membuka bisnis dan menjalankannya dengan lancar.
f. Franchisee mendapat keuntungan dari aktifitas iklan dan promosi franchisor pada tingkat
nasional.
g. Franchisee mendapatkan keuntungan dari daya beli yang besar dan kemampuan negosiasi yang
dilakukan franchisor atas nama seluruh franchisee di jejaringnya.
1
h. Franchisee mendapatkan pengetahuan yang khusus dan berskill tinggi serta pengalaman dari
organisasi dan manajemen kantor pusat franchisor, walaupun dia tetap mandiri dalam bisnisnya
sendiri.
i. Risiko bisnis franchisee berkurang sangat besar.
j. Franchisee mendapatkan jasa-jasa dari para staf lapangan franchisor yang berada di sana untuk
membantunya mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul dari waktu ke waktu dalam
pengelolaan bisnis.
k. Franchisee mendapat keuntungan dari penggunaan paten, merek dagang, hak cipta, rahasia
dagang serta proses, formula, dan resep rahasia milik franchisor.
3. Kerugian bagi pemberi waralaba (franchisor).
a. Beberapa franchisee cenderung menganggap dirinya independent.
b. Franchisor harus memiliki keyakinan untuk menjamin bahwa standar kualitas barang dan jasa
dijaga melalui rantai waralaba.
c. Ada franchisee yang tidak tertarik pada peluang-peluang yang mereka dapatkan dari bisnis
tersebut.
d. Franchisor khawatir bahwa semua hasil kerja dan usaha yang ia berikan dalam pelatihan kepada
franchisee hanya akan menghasilkan pesaing dimasa mendatang.
e. Adanya kemungkinan terjadinya kesulitan untuk mendapatkan kerja sama dari franchisee.
f. Kemungkinan terdapat kesulitan-kesulitan dalam rekrutmen orang-orang yang cocok sebagai
franchisee untuk bisnis tertentu.2[5]
4. Kerugian bagi penerima waralaba (franchisee).
a. Tidak dapat dihindari bahwa hubungan antara franchisor dengan franchisee pasti melibatkan
penekanan kontrol, karena kontrol tersebut akan mengatur kualitas jasa dan produk yang akan
diberikan kepada masyarakat melaluhi franchisee.
b. Franchisee harus membayar kepada franchisor untuk jasa-jasa yang didapatkannya dan untuk
penggunaan system, yaitu dengan uang franchise (franchise fee) pendahuluan dan uang franchise
terus menerus.
c. Kesukaran dalam menilai kualitas franchisor.
d. Kontrak franchise akan berisi beberapa pembatasan terhadap bisnis yang difranchisekan.
e. Franchisee mungkin akan menemukan dirinya menjadi terlalu tergantung terhadap franchisor.
2
f. Kebijakan-kebijakan franchisor mungkin mempengaruhi keberuntungan franchisee.