Magang BAB III

23
BAB III METODE PENELITIAN A Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Al-Khuriyah Rengasdengklok Karawang yang terdiri dari 8 kelas.Sampelnya diambil dua kelas dimana kelas yang satu menjadi kelas eksperimen, dan kelas yang lain menjadi kelas kontrol. Kelas yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI AP 1 sebagai kelas eksperimen yang mendapat perlakuan dengan menggunakan metode problem solving dan kelas XI AP 2 sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. B Variabel Penelitian Variabel merupakan objek atau titik perhatian dari suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan metode problem solving sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan pemahaman matematis. Selain itu, dalam penelitian ini terdapat variabel pembanding yaitu pembelajaran konvesional yang diterapkan pada kelompok kontrol. Variabel yang memberikan pengaruh (Independent Variable) dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan metode problem solving dan variabel 10

description

skripsi bab 3

Transcript of Magang BAB III

18

BAB IIIMETODE PENELITIAN

A Subjek PenelitianSubjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Al-Khuriyah Rengasdengklok Karawang yang terdiri dari 8 kelas.Sampelnya diambil dua kelas dimana kelas yang satu menjadi kelas eksperimen, dan kelas yang lain menjadi kelas kontrol.Kelas yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI AP 1 sebagai kelas eksperimen yang mendapat perlakuan dengan menggunakan metode problem solving dan kelas XI AP 2 sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.

B Variabel PenelitianVariabel merupakan objek atau titik perhatian dari suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan metode problem solving sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan pemahaman matematis. Selain itu, dalam penelitian ini terdapat variabel pembanding yaitu pembelajaran konvesional yang diterapkan pada kelompok kontrol. Variabel yang memberikan pengaruh (Independent Variable) dalam penelitian ini adalah pembelajaran menggunakan metode problem solving dan variabel yang dipengaruhi (Dependent Variable) adalah kemampuan pemahaman matematis siswa SMK.

C Desain PenelitianDesain dalam penelitian ini adalah jenis kuasi eksperimen, karena subjek tidak dikelompokan secara acak, tetapi peneliti menerima keadaan subjek seadanya. Jadi pada desain ini ada pretes, perlakuan yang berbeda yaitu kelas yang satu mendapat pembelajaran menggunakan metode problem solving, sedangkan kelas yang lain menggunakan pembelajaran konvensional. Pada awal dan akhir pembelajaran kedua kelas diberi tes, sehingga desain penelitiannya (Ruseffendi,2010) adalah sebagai berikut :OXO

OO

Dimana :

O : Pretes/postes

X : Pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving

-- : Pengambilan sampel tidak acak

D. Instrumen PenelitianUntuk mengukur kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis yang dimaksud diperlukan instrumen yang valid dan reliabel. Untuk itu sebelum digunakan, diperlukan instrumen yang valid dan reliabel untuk menjaring informasi yang diharapkan. Yang menjadi instrumen dalam penelitian ini adalah seperangkat soal tes berbentuk uraian dengan materi peluang untuk siswa kelas XI yang terdiri dari 8 soal. Soal uraian tersebut di buat berdasarkan indikator dari variabel terikatnya yaitu kemampuan pemahaman matematis. Soal-soal tersebut di konsultasikan terlebih dahulu kepada dosen pebimbing agar tidak menyimpang dari indikator variabel dan materinya. Agar memiliki validitas empiris soal-soal tersebut diujicobakan di kelas XII dan setelah mendapatkan hasilnya kemudian dihitung validitas,reliabilitas,daya pembeda, dan indeks kesukarannya. Dengan memberikan soal uraian kita dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam memamhami suatu masalah.

Pemberian skor untuk setiap butir soal dilakukan dengan mengikuti pedoman penskoran agar dapat memberikan penilaian yang objektif, kriteria pemberian skor untuk soal tes kemampuan pemahaman berpedoman pada Holistic Scoring Rubrik menurut Hutajuluh (2010)

Tabel 3.1Kriteria Penilaian PemahamanTingkat PemahamanKriteria PenilaianNilai

Paham SeluruhnyaKonsep dan prinsip terhadap soal matematika secara lengkap penggunaan algoritma secara lengkap dan benar serta melakukan perhitungan dengan benar4

Paham SebagianKonsep dan prinsip terhadap soal matematika hampir lengkap, penggunaan algoritma secara lengkap dan benar namun mengandung sedikit kesalahan dalam perhitungan3

Miskonsepsi SebagianKonsep dan prinsip terhadap soal matematika kurang lengkap dan mengandung perhitungan yang salah2

MiskonsepsiKonsep dan prinsip terhadap soal matematika terbatas dan jawaban sebagian besar mengandung perhitungan yang salah 1

Tidak PahamTidak ada jawaban kalaupun ada tidak menunjukan pemahaman konsep dan prinsip terhadap soal matematika0

Agar memiliki validitas empiris soal-soal tersebut diujicobakan terlebih dahulu kemudian dihitung validitas, reliabilitas, daya pembeda dan indeks kesukarannya dengan rumus sebagai berikut :

1.Validitas

Suatu instrumen dikatakan valid bila suatu instrumen itu, untuk maksud dan kelompok tertentu, mengukur apa yang semestinya diukur, derajat ketetapannya besar, validitasnya tinggi (Russefendi, 1998). Validitas suatu instrumen berkaitan dengan untuk apa instrumen itu dibuat.Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen (dalam hal ini validitas isi), dapat digunakan koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut:

r = Dengan :r = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel yn = banyaknya sampelx = skor itemy = skor totalInterpretasi mengenai besarnya koefisien validitas seperti'pada tabel berikut:

Tabel 3.2Interpretasi Koefisien ValiditasKoefisien Interpretasi

0,90< rxy 1,00Sangat Tinggi (sangat baik)

0,70< rxy 0,90Tinggi (baik)

0,40< rxy 1,60Cukup

0,20< rxy 1,40Rendah (kurang)

0,00< rxy 1,20Sangat rendah

rxy = 0,00Tidak Valid

2.Reliabilitas

Sesuai dengan bentuk soal tesnya yaitu tes bentuk uraian, maka untuk menghitung koefisien reliabilitasnya menggunakan rurnus Alpha (Russefendi, 2005). Rumusnya adalah :

r11=Keterangan :r11= reliabilitas instrumenk= banyak butir soal

= jumlah variansi butir soal

= variansi totalTingkat reliabilitas dari soal uji coba kemampuan pemahaman dan penalaran didasarkan pada klasifikasi Guilford (Ruseffendi, 1991) sebagai berikut:

Tabel 3,3Klasifikasi Tingkat ReliabilitasBesarnya rTingkat Reliabilitas

0,00 < r11 0,20 Kecil

0,20 < r11 0,40 Rendah

0,40 < r11 < r11 0,60 Sedang

0,60 < r11 0,80 Tinggi

0,80 < r11 1,00 Sangat tinggi

3.Daya Pembeda

Daya Pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang telah menguasai materi yang ditanyakan dan siswa yang belum menguasai materi yang ditanyakan (Safari, 2005: 25).Untuk menghitung daya pembeda digunakan rumus Suharsimi, Arikunto (2001:213) sebagai berikut :

Dimana :DP = Daya PembedaA = Jumlah skor dari kelompok atasB = Jumlah skor dari kelompok bawahSMI = Skor Maksimal Ideal

Klasifikasi interpretasi daya pembeda menurut Slameto (2001:201) :

Tabel 3.4Klasifikasi Daya Pembeda

4.Indeks KesukaranIndeks kesukaran ini dimaksudkan untuk mengetahui sukar atau mudah soal telah diberikan, untuk menghitung Indeks Kesukaran tiap butir soal rumus sebagai berikut :

Dimana :IK = Indeks Kesukaran = rata-rata skorSMI = Skor Maksimal Ideal

Indeks kesukaran yang diperoleh hasil perhitungan dengan menggunakan formula di atas, selanjutnya diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut (Suherman dan Sukjaya, 1990).Tabel 3.5Kriteria Indeks Kesukaran

E.Pengembangan Pembelajaran

Kegiatan proses pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan dengan metode problem solving sebagai pelaksanaan pada kelas eksperimen, dan Pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Dengan demikian terdapat satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol pada Sekolah Menengah Kejuruan Al-Khuriyah Karawang yang menjadi sampel.

Gambaran pembelajaran menggunakan metode problem solving yang dilakukan pada kelas eksperimen :a. Bahan ajar dirancang dalam bentuk masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf kemampuannya. a. Siswa Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya, berdiskusi dan lain-lain. b. Siswa Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua diatas. c. Guru berperan sebagai fasilitator untuk menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut itu betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran jawaban ini tentu saja diperlukan metode-metode lainnya seperti, demonstrasi, tugas diskusi, dan lain-lain. d. Siswa dapat menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi. Langkah-langkah kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran problem solving sebagai berikut :

Pendahuluan:(a) Guru mengkondisikan kelas agar dapat berlangsung suasana pembelajaran matematika secara kondusif dengan mempersiapkan sarana dan prasarana antara lain bahan ajar, dan lembar kerja siswa.(b) Melakukan apersepsi dan memotivasi dengan menyampaikan tujuan pembelajaran dan kegunaannya relevan dengan materi,misalnya : Anak-anak coba perhatikan permukaan buku tulis,apakah sama dengan permukaan persegi,coba sebutkan luasnya? dan lain sebagainyaKegiatan Inti :(a) Pemberian masalah kepada peserta didik dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS)(b) Peserta didik menyelesaikan permasalahan satu persatu yang ada pada LKS(c) Guru berkeliling untuk mengamati,dan memberi bantuan kepada peseta didik secara individu(d) Peserta didik menyampaikan temuan sudut dan ukuran sudut(e) Guru memvaliditasi temuan solusi peserta didik bersama peserta didik lainnya(f) Guru dan peserta didik membuat penegasan atau kesimpulan

Penutup :(a) Guru menanyakan kepada peserta didik tentang : hal-hal yang dirasakan peserta didik, materi yang belum dipahami dengan baik(b) Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal-soal yang bekaitan dengan materi sudut dan ukuran sudut(c) Peserta didik diberikan Pekerjaan Rumah (PR)F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes.Tes yang digunakan adalah tes pemahaman matematis antara siswa kelas XI AP 1 dan XI AP 2 di SMK Al-Khuriyah Rengasdengklok Karawang untuk mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman menggunakan metode problem solving. Soal yang diteskan sebelumnya sudah di ujicobakan.Tes dilaksanakan dua kali,yaitu sebelum diberi pembelajaran menggunakan metode problem solving (pretes) dan setelah diberi pembelajaran menggunakan metode problem solving (postes) dari soal yang telah diujicobakan.

G.Teknik Analisis Data

Pengambilan data dalam penelitian ini adalah dengan memberikan soal pretes dan postes. Data yang diperoleh dikategorikan kedalam jenis data kuantitatif.Pengolahan data kuantitatif dilakukan dengan menggunakan uji statistik terhadap data pretes, postes, dan indeks gain. Untuk mempermudah dalam pengolahan data peneliti menggunakan program SPSS statistik 22.0 for windows. Adapun prosedurnya adalah sebagai berikut :

1.Teknik Pengolahan Data

Setelah semua data diperoleh, langkah selanjutnya adalah mengolah seluruh data itu menjadi alat ukur yang dapat menunjukan seberapa besar peningkatan kemampuan pemahaman dengan perlakuan yang diberikan pada sampel penelitian terhadap tujuan pembelajaran yang diharapkan sekaligus untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian ini.Pengolahan data penelitian dilakukan dengan cara statistik. Langkah-langkah pengolahan data itu sebagai berikut :

a. Gain Ternomalisasi

Menurut Prichard (Muflihah, 2010:36) skor gain ternormalisasi yaitu perbandingan dari skor gain aktual dan skor gain maksimal. Skor gain aktual yaitu skor gain yang diperoleh siswa sedangkan skor gain maksimal yaitu skor gain tertinggi yang mungkin diperoleh siswa. Analisis data skor gain ternormalisasi dilakukan untuk menguji hipotesis, jika kemampuan awal kelompok eksperimen I dan eksperimen II berbeda secara signifikan. Rumus indeks gain ternormalisasi menurut Meltzer (Handini, 2008:34) yaitu :< g > = Dimana :< g > = Skor gain ternormalisasi = Skor pretes = Skor postes = Skor maksimum ideal Kriteria interpretasi indeks gain sebagai berikut :

Tabel 3.6Kriteria Gain ternomalisasi

b.Statistik Deskriptif

Rata-rata data kelas eksperimen dan kelas kontrol dihitung dengan rumus menurut Ruseffendi (1993:114):

Keterangan : = RerataXi = Titik tengah kelas iFi = Frekuensi kelas ke-in = banyak datak= Banyak kelas

Untuk menghitung standar deviasi dengan menggunakan rumus furqon (2008:63)

Keterangan : = Simpangan baku

C. Statistik Inferensial

1. Uji NormalitasMenurut Imam Ghozali (2007 :110) tujuan dari uji normalitas adalah sebagai berikut: Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat digunakan.

Uji statistik yang digunakan untuk uji normalitas data dalam penelitian ini adalah uji normalitas atau sampel Kolmogorov-Smirnov. Hasil analisis ini kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya. a. Manurut Singgih Santoso (2007, p154), menjelaskan output test of normality,

Ada pedoman pengambilan keputusan :Angka signifikansi (Sig) > = 0,05 maka data berdistribusi normal Angka signifikansi (Sig) < = 0,05 maka data tidak berdistribusi normalAdapun cara lain untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik .b. Menurut Singgih Santoso (2002:322) metode yang digunakan adalah pengujian secara visual dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Dasar pengambilan keputusan: Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2. Uji HomogenitasMenguji homogenitas varians dari kelas eksperimen dan kelas eksperimen II dengan mengunakan uji levene. Jika signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians yang sama. Jika signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka data berasal dari populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama (Santoso, 2001: 196).3. Melakukan uji kesamaan dua rerata (Uji-t)Hipotesis tersebut dirumuskan dalam bentuk hipotesis statistik (uji dua pihak) sebagai berikut:

Keterangan:

Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa SMK yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran problem solving sama dibandingkan dengan pembelajaran konvensional

Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa SMK yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran problem solving lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional

Dengan kriteria uji diterima , jika probabilitas > 0,05 sebaliknya jika probabilitas < 0,05 maka ditolak (Santoso, 2001: 245).Untuk menguji hipotesis digunakan uji kesamaan dua rata-rata (uji-t) dengan taraf signifikan = 0,05 dan dk = n1 + n2 2, jika thitung > ttabel, maka H0 ditolak, Subana dan Sudrajat (2011:163).

Terkait dengan hal tersebut, untuk menganalisis uji kesamaan dua rerata ditegaskan oleh Nugraha (Lexbin,2010) bahwa :

1. Jika kedua kelompok data berdistribusi normal dan homogen, maka selanjutnya menguji kesamaan dua rerata dengan menggunakan uji t.2. Jika kedua kelompok data berdistribusi normal,tetapi tidak homogen, maka digunakan uji t.3. Jika data salah satu atau kedua kelompok data tidak berdistribusi normal maka uji kesamaan dua reratanya dengan menggunakan uji Non-parametik salah satunya Uji Mann-whitney U.Rumus-rumus tersebut yang digunakan akan dipaparkan sebagai berikut :

a. Uji tRumus yang digunakan menurut furqon (2011:181)

Keterangan :1 = ratarata skor sampel pertama,2 = rata-rata skor sampel kedua,1 = Varians sampel kelompok eksperimen,2 = varians sampel kelompok kontrol,1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen,2 = Jumlah sampel kelompok kontrol.

b. Uji tRumus yang digunakan menurut Sudjana (2005:241)

Keterangan :1 = ratarata skor sampel pertama,2 = rata-rata skor sampel kedua,1 = Varians sampel kelompok eksperimen,2 = varians sampel kelompok kontrol,1 = Jumlah sampel kelompok eksperimen,2 = Jumlah sampel kelompok kontrol.

c. Uji mann Whitney U"The Mann-Whitney U test is a nonparametric test for beween-subjects design using two levels of an independent variable scores that are measured at least at ordinal level. It is often used in place of the t test for independent groups when there is an extreme violation of the normality assumption or when the data are scaled at a level that is not appropriate for the t test" (Robert Ho, 2006)

Uji Mann-Whitney U adalah tes nonparametrik yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan respon dari 2 populasi data yang saling independen ketika data lebih lemah dari skala interval. Uji ini dapat disamakan dengan t test untuk 2 kelompok yang independen ketika terjadi pelanggaran terhadap asumsi normalitas atau skala data tidak sesuai untuk uji t. Formula uji U :

Dimana : U = Nilai Mann Whitney,N1= Jumlah sampel pertama,N2= Jumlah sampel kedua, 1 dan 2 = konstanta, R= Jumlah jenjang sampel.

3.Kinerja SiswaUntuk melihat kinerja siswa maka dianalisis data hasil tes yaitu berupa skor hasil postes untuk mengetahui tingkat penguasaan kemampuan pemahaman matematis siswa dari dua perlakuan yang berbeda berdasarkan faktor pembelajaran problem solving dan kelas yang satu lagi menggunakan pembelajaran konvensional.Tingkat penguasaan kemampuan pemahaman matematis secara kelas, rumus yang digunakan sejalan dengan penelitian adalah :

Keterangan :TPk = Tingkat penguasaan kelasMt = Rata-rata skor total jawaban siswaSMI = Skor Maksimal Ideal

Tabel 3.7Penafsiran Tingkat Penguasaan (TP)Interpretasi TPKategori

0,80 TP 1Sangat Tinggi

0,65 TP 0,80Tinggi

0,50 TP 0,65Sedang

0,30 TP 0,50Rendah

0TP 0,30Sangat Rendah

G.Prosedur Penelitian

Agar pelaksanaan penelitian ini berjalan dengan lancar, diperlukan langkah-langkah penelitian yang sistematis dan terencana sehingga diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian.Kegiatan ini dibagi kedalam tiga tahapan yaitu :

1. Tahapan PersiapanTahapan persiapan meliputi aspek-aspek sebagai berikut :a. Studi Pendahuluan Dalam studi pendahuluan memberikan penjelasan umum yang meliputi sebagai berikut : latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan penelitian, pentingnya masalah, dan definisi operasional,b. Studi literatur Studi literatur merupakan kegiatan menganalisis dokumen-dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam studi literatur ini membahas mengenai hasil belajar pemahaman (pengertian, indikator-indikator, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya) serta pembelajaran problem solving (pengertian, langkah-langkah, kelebihan dan kekurangannya). c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana yang mengambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang tetap dijabarkan dalam silabus, RPP disusun untuk satu kompetensi dasar. Dalam membuat RPP langkah-langkah penyusunan yang perlu dilakukan adalah:1. Mengisi kolom identitas2. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan.3. Menentukan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator yang akan digunakan.4. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK, KD, dan indikator yang ditentukan.5. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok atau pembelajaran yang terdapat dalam silabus.6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan.7. Menentukan langkah pembelajaran yang terdiri atas kegiatan awal, inti, dan akhir.8. Menentukan alat/bahan dan sumber belajar.9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal, teknik penskoran, dan lain-laind. Penyusunan Instrumen PenelitianInstumen dalam penelitian ini adalah seperangkat alat tes berbentuk uraian yang terdiri atas 8 soal. Setelah itu agar memiliki validitas empiris soal-soal tersebut diujicobakan dan kemudian dihitung validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan indeks kesukarannya.e. Lembar Kerja Siswa (LKS) / bahan ajarLembar Kerja Siswa dipersiapkan sebagai salah satu alat dalam menyampaikan materi kepada siswa untuk mempermudah dalam membantu proses pembelajaran sehingga dapat memperlancar kegiatan pembelajaran.f. Menyiapkan izin penelitianPenelitian dapat dilakukan dengan menyiapkan izin penelitian terlebih dahulu.Izin penelitian yang dibuat secara tertulis kepada tempat yang akan diteliti, izin dari tempat penelitian kepada pihak yang berkepentingan dalam penelitian.g. Uji coba soalUji coba soal dilakukan untuk mengkaji validitas isi dari soal yang telah dibuat dan untuk mengetahui kemudahan cara penggunaannya serta pemahaman terhadap soal tersebut.2. Tahap Pelaksanaana. Memilih sampel sebanyak dua kelas, satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrolb. Pelaksanaan tes awal (pretes).c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada kedua kelas dengan perlakuan yang berbeda dengan jumlah jam dan pokok bahasan yang sama.d. Melakukan obsevasi pada kelompok eksperimen.e. Pelaksanaan tes akhir (postes).

3. Tahap Evaluasia. Mengumpulkan data semua hasil penelitianb. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitianc. Menarik simpulan hasil penelitian

10