magang

87
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini dunia kerja membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bekerja secara optimal serta sesuai dengan bidangnya. Akan tetapi pada kenyataanya masih banyak lulusan perguruan tinggi yang kesulitan untuk terjun dan bersaing di dalam dunia kerja. Karena mereka dianggap belum memenuhi persyaratan dalam dunia. Sehingga tidaklah cukup jika mahasiswa hanya menerima pendidikan di banku kuliah secara teoritis saja. Karena itu dibutuhkan program yang mampu membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja nantinya, sehingga Program Magang ini merupakan satu hal jitu yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Melalui program magang ini, diharapkan mahasiswa akan memperoleh pengalama kerja di 1

description

disperindag

Transcript of magang

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangSaat ini dunia kerja membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu bekerja secara optimal serta sesuai dengan bidangnya. Akan tetapi pada kenyataanya masih banyak lulusan perguruan tinggi yang kesulitan untuk terjun dan bersaing di dalam dunia kerja. Karena mereka dianggap belum memenuhi persyaratan dalam dunia. Sehingga tidaklah cukup jika mahasiswa hanya menerima pendidikan di banku kuliah secara teoritis saja. Karena itu dibutuhkan program yang mampu membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja nantinya, sehingga Program Magang ini merupakan satu hal jitu yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Melalui program magang ini, diharapkan mahasiswa akan memperoleh pengalama kerja di perusahaan atau instansi baik pemerintahan maupun swasta sehingga mahasiswa akan lebih siap dan mampu menyesuaikan dirinya dengan tuntutan dunia kerja setelah lulus nantinya.Magang merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus diambil mahasiswa dengan persyaratan akademis tertentu yang merupakan kegiatan intrakurikuler wajib berbobot tiga sks bagi setiap mahasiswa Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta. Melalui pelaksanaan praktek magang, mahasiswa memiliki kesempatan untuk mengamati, menganalisa, dan membandingkan antara teori dan ilmu yang didapat dalam perkuliahan dengan praktek dan permasalahan nyata pada instansi / perusahaan yang berkaitan dengan manajemen. Diharapkan dengan pelaksanaan magang tersebut, mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh dalam sistem nyata dan dapat memperoleh gambaran nyata dalam dunia kerja sebagai bekal di kemudian hari.Program magang ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa sehingga dengan bekal yang sudah didapatkan para mahasiswa lulusan Manajemen diharapkan akan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan di bidang manajemen publik untuk kegiatan yang bersifat produktif dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara.Kegiatan magang di instansi / perusahaan ini juga dapat pula sebagai kesempatan untuk berlatih dalam persaingan kerja, mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki tingkat intelektual tinggi, memiliki keterampilan dan dedikasi serta tangguh dan berpengalaman, sehingga diharapkan setelah menempuh pendidikan formal dapat menghasilkan tenaga kerja siap pakai yang telah memiliki pengalaman dalam lingkungan kerja yang sesuai dengan bidang kajian yang ditekuni.Penulis tertarik untuk melakukan praktik magang di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)dikarenakan penulis tertarik dengan peran dan fungsi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)tersebut. Untuk memperoleh hasil pengkajian yang optimal dalam pelaksanaan magang penulis diharapkan mampu menemukan masalah dalam sistem yang terdapat dalam instansi, kemudian dapat menganalisis masalah tersebut.B. Ruang LingkupKegiatan praktik magang dilakukan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berlokasi di Jl. Kusumanegara No. 9, Yogyakarta. Kegiatan yang dilakukan penulis sebagai peserta magang secara umum adalah melaksanakan praktik kerja di bawah bimbingan para pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta. Selain itu, penulis melakukan observasi terhadap kegiatan kerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)sebagai bahan pendukung pembuatan Laporan Hasil Magang ini. C. Tujuan Kegiatan MagangTujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui peran Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)dalam proses pengembangan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari beberapa aspek sosial dan ekonomi. 2. Menciptakan link and match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja sehingga mahasiswa dapat lebih mengenal, mengamati, membandingkan praktek yang ada di lapangan dengan teori yang dapat di bangku kuliah.3. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta.4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh pengalaman melalui pembelajaran kerjasama dan komunikasi dengan orang-orang baru di tempat magang.D. Manfaat Kegiatan MagangManfaat kegiatan ini adalah sebagi berikut :a. Bagi Mahasiswa1) Mendapatkan pengalaman kerja sebelum terjun dalam dunia kerja yang sesungguhnya.2) Membandingkan dan menerapkan teori yang didapatkan di dalam kampus dengan praktek di lapangan.3) Dapat digunakan sebagai bahan referensi mahasiswa yang nantinya terjun dalam praktek kerja.4) Memupuk rasa tanggung jawab, disiplin, dan berinissiatif.5) Untuk meningkatkan daya kreatifitas dan keahlian mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta.b. Bagi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen1) Hasil penelitian yang dilakukan dapat dijadikan sebagai sebuah masukan yang berharga untuk meningkatkan kualitas, sehingga dapat diharapkan membawa peningkatan pada prestasi belajar.2) Menambah referensi tentang di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta.c. Bagi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta1) Mahasiswa diharapkan dapat membantu menyelesaikan pekerjaan yang ada dalam perusahaan atau instansi dengan seefektif dan seefisien mungkin.2) Dapat digunakan sebagi bahan pertimbangan dan diharapkan memberi masukan untuk peningkatan kualitas.

E. Tempat dan Waktu PelaksanaanKegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada: Tempat: Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM DIYAlamat: Jl. Kusumanegara No. 9, YogyakartaHari: Senin Jumat.Tanggal: 6 April 6 Juni 2015 Pukul: 08.00 WIB 16.00 WIB.Bidang: KeuanganF. Metoda Pengumpulan DataMetode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara:1) ObservasiObservasi adalah pengumpulan data dengan jalan mengadakan suatu pengamatan data pencatatan secara sistematis terhadap gejala, objek yang diteliti secara langsung. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung kegiatan-kegiatan di Sekretariat Daerah Provinsi DIY dan terjun langsung ke lapangan (observasi mendalam). 2) Wawancara.Wawancara atau yang sering disebut interview atau kuisioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara (interviewer). Untuk memperoleh informasi dari orang yang diwawancarai (Arikunto, 1988 : 145).Dalam metode ini dilakukan pengumpulan data dengan mempergunakan Tanya jawab atau wawancara secara langsung denagn pejabat-pejabat yang bersangkutan maupun dengan pihak-pihak lain yang atas hubungannya dengan penelitian ini secara tertulis maupun lisan.3) Studi PustakaStudi pustaka dilakukan dengan mencari data yang diperoleh dari buku buku referensi, arsip, dan keterangan lain dari sumber kepustakaan yang berkaitan dengan masalah penelitian ini.G. Sistematika PenulisanSistematika penulisan laporan hasil magang ini yaitu:BAB I : PENDAHULUANBab ini berisikan latar belakang penulisan, ruang lingkup, tempat dan waktu pelaksanaan kegiatan, tujuan, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan.BAB II : GAMBARAN UMUM DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTABab ini berisikan latar belakang pembentukan, dasar pembentukan, visi dan misi, kedudukan, tugas pokok dan fungsi, kewenangan, struktur organisasi, dan penjabaran tugas pokok dan fungsi.BAB III : HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK MAGANGBab ini berisikan ringkasan Praktek Kerja Lapangan, identifikasi kendala pelaksanaan tugas, dan hasil pembahasan.BAB IV : PENUTUPBab ini berisikan kesimpulan yang telah diuraikan pada Bab III serta saran dari penulis.H. Kajian PustakaKinerjaMempunyai sumber daya manusia yang mempunyai tingkat kecerdasan tinggi merupakan harapan setiap organisasi. Namun sangat sulit untuk mendapatkan tenaga kerja yang sudah memiliki tingkat kecerdasan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Adalah menjadi kewajiban pemimpin untuk mengarahkan kepada tenaga kerjanya agar kecerdasannya mmeningkat, sehingga dapat memberikan kontribusi lebih besar pada organisasi.Banyak orang dapat memberikan kinerja terbaik ketika perekonomian sedang berkembang dan hanya logo yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis. Tetapi apa yang terjadi ketika kondisi berkembang sebaliknya, perekonomian sulit, pengganguran tinggi, pasar sahan jatuh dan kompetisi memenangkan pangsa pasar. Pada umumnya orang mempunyai kinerja baik apabila situasi normal sehingga kinerjanya mengalir begitu saja.Kecerdasan kinerja mempunyai lima atribut, yaitu1. Focus Setiap orang mengetahui bagaimana memfokus, tetapi tidak mengetahui kea rah mana ditujukan. Pada umumnya orang mempunyai focus tunggal dengan memfokus pada kemenangna atau tidak kalah dan dengan memfokus pada kesalahan masa lalu.Focus adalah masalah memberikan perhatian pada apa yang paling penting pada saat yang tepat. Hal ini tidak berarti bahwa gangguan hilang, tetapi kita dalam kendali focus kita. Meskipun top performer membuat kesalahan, mereka tetap top performer karena mereka dapat focus melalui sebuah keslahan. Mereka memfokus pada koreksi, yang memerlukan identifikasi informasi tentang apa yang harus dilakukan.2. ConfidenceKepercayaan mempengaruhi semua hal yang dilakukan orang. Kesalah yang sering dilakukan adalah menjadi percaya diri terhadap hasil daripada proses yang menciptakan gasil dan mempunyai semua kepercayaan atau tidak sama sekali.Dan banyak hal, kita tidak dapat percaya 100% hasil, karena kita tidak dapat mengenalikan sepenuhnya semua variable. Disamping kepercayaan pada hasil, kita harus melihat proses yang menciptakan hasil. Cara berffikir demikian akan memungkinkan kita percaya diri sekarang dan menjadi percaya diri tentang mencapai tujuan masa depan.3. Winning Game-PlanWinning Game-Plan bukan sekedar winning plan, tetapi akan mendefinisikan kemenangan. Hal ini akan memungkinkan kita melihat apa yang berjalan da apa yang tidak berrjalan. Kita harus menjalankannya dengan penuh kepercayaan. Setelah menciptakan wiinning game plan, kemudian melaksanakan. Apabila kita mempunyai kepercayaan terhadap winning game plan kita, maka kita akan memahami manfaat dan menghargai diri kita sendiri erhadap pelaksanaan darpada menunggu angka atau ukuran lain untuk mengidifikasi bahwa sudah waktunya memberikan kita penghargaan. Apabila hal ini mebuat kita gelisah, maka kita hanya mempunyai game plan dan bukan winning game plan.4. Self-diciplineDisiplin diri mempunyai dua sisi. Dimulai dengan keinginan untuk memperbaiki atau berubah. Disiplin diri melibatkan akuntabilitas secara sukarela, yang menetapkan tahapan untuk coaching yang sebenarnya. Disiplin diri yang merupakan bagian kecerdasan kinerja melibatkan akuntabilitas secara sukarela, melepaskan the coach dalam diri kita. Semakin rendah disipli diri, semakin besar perlunya akuntabilitas secara sukarela.5. Competitiveness Untuk menjadi yang terbaik ketika menghadapi masalah paling berat, kita harus mempunyai keinginan internal untuk menang. Kebanyakan orang berfikir hal ini seperti bersaing melawan orang lain.bentuknya bisaI win you lose, atau bahakan lebih buruk lagi you win I lose. Daya saing adalah tentang membawa permainan pada tingkat selanjutnya daripada sekadar mengalahkan. Sekali kita memahami dampak bahwa pelatihan atribut kecerdasan kinerja akan terdapat dalam permainan, kita akan perlu alat untuk berlatih.Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Alat-alat canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan. Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan dan latar belakang yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi. Karyawan tidak dapat diatur dan dikiasai sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal atau gedung. Evaluasi KinerjaEvaluasi kinerja merupakan evaluasi formal terhadap prestasi karyawan. Evaluasi tersebut dapat dilakukan secara informal, informasi informal seperti ini mempunyai keuntungan karena karyawan dapat memperoleh umpan balik dengan cepat, langsung setelah karyawan melakukan kesalahan atau berhasil menjalankan tugas.Manfaat Evaluasi KinerjaPenilai prestasi adalah proses dimana oragnisasi menilai atau mengevaluasi prestasi kerja karyawan. Aktivitas ini dapat memberikan umpan balik dan koreksi terhadap pengambilan keputusan organisasi tentang pelaksanaan kerja mereka. Adapun manfaat evaluasi prestasi/kinerja adalah sebagai berikut :1. Meningkatkan prestasi karyawanDari hasil kerja atau pekerjaan karyawan dapat diketahui masalah dan produktivitas mereka dalam bekerja. Dengan demikian, karyawan dapat memperbaiki atau meningkatkan prestasi setelah mengetahui hasil atau umpan balik dari adanya evaluasi tersebut.2. Standar kompensasi yang layak.Dari hasil evaluasi prestasi, manajer dapat mengetahui berapa upah atau kompensasi yang layak yang harus diberikan pda karyawan.

3. Penempatan karyawan Pada periode tertentu karyawan akan mengalami promosi, mutasi, transfer dan demosi. Oleh karena itu sebelum keputusan ini diambil manajer dapat melihat hasil prestasi karyawan dalam sebuah evaluasi yang sudah dilakukan sehingga dapat meminimalisasi risiko kesalahan dalam penempatan karyawan.4. Pelatihan dan pengembanganHasil evaluasi dapat diketahui oleh manejer, dimana manajer melihat apakah program pelatihan dan pengembangan diperlukan atau tidak.5. Jenjang karier Dari evaluasi prestasi, manajer dapat menyusun jalur karier karayawan sesuai dengan prestasi yang telah ditujukkan karyawan.6. Penataan stafHasil prestasi yang baik atau buruk, mencerminkan bagaimana manajemen mengatur pembagian sumber daya manusia di dalam organisasi.7. Minimnya data informasiInformasi yang akurat sangat dibutuhkan organisasi untuk mengambil keputusan guna menempatkan karyawan, promosi, mutasi, transfer, demosi, kebutuhan program pelatihan dan pengembangan, jenjang karier karyawan dan komponen komponen lain sumber daya manusia.

8. Kesalahan desain pekerjaanAdanya indikasi hasil evaluasi prestasi yang buruk merupakan tanda adanya kesalahan dalam deskripsi desain pekerjaan yang tidak atau kurang cocok pada karyawan9. Peluang kerja yang adilPeluang kerja yang sama dan adil bagi karyawan bisa didapat manajer melihat hasil evaluasi dan mempertimbangkan kesempatan pekerjaan yang layak dan menantang bagi karyawan yang menunjukkan prestasi bagus.10. Tantangan eksternalPenilain prestasi juga tergantung dari factor lain, seperti kepentingan pribadi, kondisi kerja, keluarga, kesehatan karyawan dan sebagainya.Diagnosis KinerjaDiagnosis kinerja didefinisikan sebagai proses untuk mendapatkan sebab-sebab dari deviasi kinerja dan menemukan cara untuk mencapai kinerja yang di targetkan. Diagnosi kinerja merupakan hal yang sangat penting, karena seringkali manajemen memberikan berbagai penjelasan yang bervariasi terhadap penyimpangan kinerja yang terjadi. Misalnya, ketidak tepatan produksi bisa dikarenakan kerusakan mesin, absensi karyawan, bahan baku yang tidak memenuhi standart, dan beribu alasan yang lain. Yang diperlukan dalam diagnosis adalah menemukan apa sebab yang benar dari ketidak tepatan produksi tersebut. Tujuan dan sasaran kinerja dalam buku manajemen kinerja karangan Prof. Dr. Wibowo, S.E.,M. Phil menyatakan: tujuan dan sasaran kinerja disusun bersumber pada visi, misi dan rencana strategis suatu organisasi. Kinerja suatu organisasi, tim, atau individual dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Tujuan dan sasaran kinerja tidak lain adalah untuk menjamin agar proses kinerja dapat berlangsung seperti diharapkan dan tercapainya prestasi kerja tinggi.Penilaian KinerjaPenilaian kerja digunakan untuk berbagai tujan dalam organisasi. Setiap orang menekankan pada tujuan yang berbeda-beda dan organisasi lain dapat juga menekankan tujan yang berbeda dengan sistem penilaian yang sama. Keanekaragaman tujuan penilaian sering menggambarkan variasi tujuan yang b erbeda tentang penilaian kinerja. Tujuan yang berbeda sering menimbulkan konflik. Salah atu konflik tersebut mungkin menggunakan kekuatan dan politik dalam proses penilaian dan hasil penilaian. Sistem penilaian kinerja akan bekerja baik ketika tujuan formal oranisasi menggunakan penilaian kinerja konsisten terhadap tujuan penilaian, termasuk penilaian dan yang dinilai.Penilaian kinerja digunakan untuk :1. Meningkatkan kinerja.2. Menetapkan tujuan organisasi.3. Mengidentifikasi pelatihan dan kebutuhan pengembangan.4. Perencanaan sumber daya manusia.Sistem penilaian kinerja terutama dengan usaha penentuan nilai pekerjaan dan sebagai salah satu cara untuk memcahkan masalah yang berkaitan dengan sistem pengupahan dan penggajian secara lebih teratur, sistemsi dan lebih adil.Hasil penilaian kinerja digunkan untuk :a. Meninju ulang kinerja masa lalub. Memperoleh data yang pasti, sistematis dan faktual dalam penentuan nilai siatu pekerjaanc. Memeriksa kemampuan pekerjaand. Memeriksa kemampuan individu karyawane. Menyusun target masa depanf. Melihat prestasi seseorang secara realistisg. Memperoleh keadilan dalam sistem pengupahan dan penggajian yang berlaku dalam perusahaanManfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar mereka mengetahui manfaat yang dapat mereka harapkan. Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penilaian adalah :1. Orang yang dinilai (karyawan)2. Penilai ( atasan, supervisor, pimpinan, manajer, konsultan)3. Perusahaan Manfaat bagi karyawan yang dinilai :Bagi karyawan yang dinilai, keuntungan pelaksanaan penilaian kinerja adalah antara lain :1. Meninkatkan motivasi2. Meningkatkan kepuasan kerja3. Adanya kejelasan standart hasil yang diharapkan mereka4. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar5. Pengembangan perencanaan untuk menungkatkan kinerja dengan membangun kekuatam dam mengurangi kelemahan semaksimal mungkin6. Adanya pandangan yang lebih jelas tentan konteks pekerjaan7. Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasanManfaat bagi penilai ( supervisor, manajer,)1. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasi kecenderungan kinerja karyawan untuk perbaikan manajemen selanjutna.2. Meningkatkan kepuasan kerja3. Memberikan pelung untuk mengembangkan sistem pengawasan baik untuk pekerja manajer sendiri, maupun pekerja dari bawahannya.4. Sebagai media untuk meningkatkan hubungan antar pribadi antara karyawan dengan manajer.Manfaat bagi perusahaan :1. Menigkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang diberikan oleh masing-masing karyawan 2. Meningkatkan kualitas komunikasi3. Menungkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan4. Meningkatkan keharmonisan hubungan dalam mencapai tujuan perusahaan.

BAB IIPROFIL DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTAA. Sejarah Singkat dan Kondisi Umum YogyakartaDaerah Istimewa Yogyakarta adalah Daerah Istimewa setingkat provinsi di Indonesia yang merupakan peleburan Negara Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah, dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2 ini terdiri atas satu kota, dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan, dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki, dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2B. Visi dan Misi1. Visi Menjadi Akselator Terwujudnya Disperinagkop dan UKM Sebagai Penggerak Peningkatan Daya Saing Untuk Menuju Kemandirian Dan Kesejahteraan Masyarakat.Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah DIY berperan sebagai pemercepat (Akselerator) di dalam menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan daya saing daerah, disamping sebagai perumus kebijakan dilingkup Industri, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah menuju kemandirian dan kesejahteraan masyarakat..2. MisiUntuk mewujudkan visi kota Semarang tersebut, maka dijabarkan dalam 5 misi yang menjadi pedoman bagi pembangunan DIY : Mengoptimalkan peran koperasi dan pelaku usaha kecil menengah dalam mendukung perekonomian masyarakat. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, pedagangan dalam negeri untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Meningkatkan efektifitas, efisiensi dan daya saing perdagangan dalam negeri dan luar negeri Meningkatkan efektifitas, efisiensi dan daya saing perdagangan dengan mewujudkan tertib akur. Meningkatkan produktivitas dan daya saing IKM serta mengembanngkan industri kreatif untuk peningkatan daya saing produk.C. Tujuan dan SasaranPenyusunan rencana untuk memberikan landasan kebijakan mencapai visi, misi sebagai tolok ukur pertanggungjawaban Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY pada akhir tahun anggaran.Adapun tujuan yang dimaksud adalah :1. Sub Fungsi Perdagangan a. Mendorong pertumbuhan perekonomian dalam meghadapi globalisasi perdagangan.b. Mengembangkan perlindungan konsumen.2. Sub Fungsi Industri

a. Mengembangkan industri agar mampu menjawab tuntutan pasar.

Dari tujuan tersebut diatas dapat disampaikan sasaran-sasaran sebagai berikut:1. Sub Fungsi Perdagangan dan Jasaa. Meningkatkan arus distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat.b. Peningkatan ekspor komoditi non migas dan target yang ditetapkan..c. Peningkatan perlindungan dan pengawasan peredaran produk konsumsi masyarakat..2. Sub Fungsi Industria. Peningkatan ketrampilan IKM.b. Peningkatan bantuan peralatan kepada IKM c. Peningkatan kualitas produk IKM.d. Peningkatan sentra-sentra home industri dan perdagangan.D. Struktur OrganisasiBerdasarkan Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Yogyakarta maka dapat disampaikan Susunan dan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY sebagaimana tersebut di bawah ini :a. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakartab. Sekretaris, terdiri dari:1) Sub Bagian Program dan Informasi2) Sub Bagian Umum.3) Sub Bagian Keuangan.c. Bidang Industri, Logam, Sandang & Aneka:1) Seksi Industri Aneka.2) Seksi Industri Logam dan Elektronika.3) Seksi Industri Sandang, dan Kulit.d. Bidang Industri Agro dan Kimia, terdiri dari:1) Seksi Industri Kimia.2) Seksi.Industri Hasil Hutan dan Perkebunan.3) Seksi Industri Makanan, Minuman, dan Tembakau.e. Bidang Perdagangan Dalam Negeri, terdiri dari:1) Seksi Sarana dan Usaha Perdagangan.2) Seksi Pengadaan dan Penyaluran..3) Seksi Pengawasan Perdagangan.f. Bidang Perdagangan Luar Negeri, terdiri dari:1) Seksi Kerjasama Perdagangan Luar Negeri.2) Seksi Fasilitasi Ekspor dan Impor.3) Seksi Pengembangan Ekspor.g. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, terdiri dari:1) Seksi Koperasi.2) Seksi Usaha Kecil Menengah.3) Seksi Pembiayaan Perekonomian Syariah.h. Balai Pengembangan Teknolodi Tepat Guna, terdiri dari:1) Subbagian Tata Usaha.2) Seksi Rekayasa Produksi.3) Seksi Penyuluhan dan Pemasaran.i. Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan Intelektual, terdiri dari:1) Subbagian Tata Usaha.2) Seksi Penyiapan Informasi.3) Seksi Pelayanan HKIj. Balai Metrologi, terdiri dari:1) Subbagian Tata Usaha.2) Seksi Teknik Kemetrologian.3) Seksi Pengawasan dan Penyuluhan.Dalam menjalankan organisasi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY didukung oleh Sumber Daya Manusia dengan komposisi sebagai berikut :Kepala Dinas:1OrangSekretaris:1OrangKepala Bidang:8OrangKepala Sub Bagian:3OrangKepala Seksi:24OrangStaf:186OrangJumlah:223OrangDari jumlah pegawai sebanyak 223 Orang dilihat dari tingkat pendidikan yang dimiliki terdiri dari :SD:7OrangSMP:3OrangSLTA:143OrangD3:14OrangS1:43OrangS2::13OrangE. Kebijakan Kebijakan yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY, adalah :3. Sub Fungsi Perdagangan c. Mendorong pertumbuhan perekonomian dalam meghadapi globalisasi perdagangan.d. Mengembangkan perlindungan konsumen.4. Sub Fungsi Industri

b. Mengembangkan industri agar mampu menjawab tuntutan pasar.

Dari tujuan tersebut diatas dapat disampaikan sasaran-sasaran sebagai berikut:3. Sub Fungsi Perdagangan dan Jasad. Meningkatkan arus distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat.e. Peningkatan ekspor komoditi non migas dan target yang ditetapkan..f. Peningkatan perlindungan dan pengawasan peredaran produk konsumsi masyarakat..4. Sub Fungsi Industrie. Peningkatan ketrampilan IKM.f. Peningkatan bantuan peralatan kepada IKM g. Peningkatan kualitas produk IKM.h. Peningkatan sentra-sentra home industri dan perdaganganF. Program KerjaProgram strategis merupakan bentuk atau upaya yang akan dilakukan dalam rangka merespon berbagai masalah yang ada dan berorientasi pada visi dan misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY. Penyusunan program kerja tahun 2015 merupakan implementasi perencanaan strategis yang mencakup program kegiatan.Kedudukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY sebagai unit organisasi yang bersifat teknis yang tidak lepas dari unit organisasi lain yang bersifat teknis maupun administratif, maka dalam penetapan program-program didasarkan pada anggaran yang merupakan kunci keberhasilan kegiatan.Adapun program-program strategis yang ditetapkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM adalah :Urusan Pilihan Perdagangan1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen Peningakatan pengamatan peredaran barang dan jasa Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah

2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Pengembangan klaster produk ekspor 3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Pengembangan pasar dan distribusi barang/ produk Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraanUrusan Pilihan Perindustrian1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan peralatan gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Peningkatan motivasi dan kerjasama antar pegawai4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Penyusunan laporan keuangan semesteran Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Penyusunan RKA dan DPA Penyusunan laporan keuangan bulanan Penunjang kinerja PA, PKK, bendahara dan pembantu Penyusunan RKA perubahan dan DPA perubahan Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) Penyusunan buku selayang pandang Penyusunan laporan RENJA (Rencana Kinerja) Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja Pertanggung Jawaban) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan5. Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi Pengembangan kapasitas pranata, pengukuran, standarisasi, dan kualitas Pengujian mutu barang Penerapan Gugus Kendali Mutu6. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Fasilitasi bagi industri kecil dan menegah terhadap pemanfaatan sumber daya Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri7. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Pengembangan dan pelayanan teknologi industri8. Program Penataan Struktur Industri Pembinaan dan pengawasan cukai 9. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakatG. Penjabaran Tugas Pokok dan FungsiLebih lanjut melalui Peraturan Gubernur No. 54 Tahun 2010 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM diatur tugas masing-masing bidang sebagai berikut:1. KepalaKepala Badan mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi.2. SekretariatTugas: Melaksanakan kearsipan, kerumahtanggan, pengelolaan barang, kepegawaian, kehumasan, kepustakaan, efisiensi dan tatalaksana DinasFungsi: a. Sub Bagian Program dan Informasi Penyusunan program Subbagian Program dan Informasi Penyusunan Program Dinas Penyiapan bahan dan pelaksanaan kerjasama di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah Pengelolaan data, pengembangan sistem informasi dan pelayanan informasi perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah; Penyelenggaraan pemantauan dan pengendalian program perindustrian, perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kinerja Dinas Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Program dan Informasib. Sub Bagian Umum Penyusunan program Subbagian Umum;. Pengelolaan kearsipan. Penyelenggaraan kerumahtanggaan Dinas Pengelolaan barang Dinas Pengelolaan data kepegawaian Dinas Penyiapan bahan mutasi pegawai Dinas; Penyiapan kesejahteraan pegawai Dinas Penyiapan bahan pembinaan pegawai Dinas; Penyelenggaraan kehumasan Dinas Pengelolaan kepustakaan Dinas Penyiapan bahan efisiensi dan tatalaksana Dinas Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subbagian Umum

c. Sub Bagian Keuangan Penyusunan program Subbagian Keuangan Penyusunan rencana anggaran Dinas Pelaksanaan perbendaharaan keuangan Dinas Pelaksanaan akuntansi keuangan Dinas Pelaksanaan verifikasi anggaran Dinas Penyusunan pertanggungjawaban anggaran Dinas Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Subagian Keuangan

3. Bidang Industri Logam, Sandang dan AnekaFungsi: Melaksanakan fasilitasi, pembinaan, pengembangan, pengawasan industri.Tugas:a) Sub Bagian Industri Logam dan Elektronika Penyusunan program Seksi Industri Logam dan Elektronika Penyiapan bahan perijinan dan rekomendasi perijinan usaha industri dan kawasan industry logam dan elektronika; Penyiapan bahan penetapan usaha industry logam dan elektronika yang menjadi prioritas propinsi; Fasilitasi akses permodalan, desain, bahan baku, sarana prasarana, teknologi hak kekayaan inteletual dan informasi logam dan elektronika; Pembinaan kompetensi kelembagaan dan sumberdaya manusia di bidang industry logam dan elektronika Fasilitasi promosi dan kerjasama di bidang industry logam dan elektronika; Perlindungan usaha industry logam dan elektronika Pengawasan industry logam dan elektronika Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Seksi Industri Logam dan Elektronikab) Sub Bagian Industri Sandang dan Kulit Penyusunan program Seksi Industri Sandang dan Kulit Penyiapan bahan perijinan dan rekomendadi perijinan usaha industri dan kawasan industry sandang dan kulit Penyiapan bahan penetapan usaha industry sadnang dan kulit yang menjadi prioritas propinsi Fasilitasi akses permodalan, desain, bahan baku, sarana prasarana, teknologi, hak kekayaan intelektual dan informasi industry sandang dan kulit; Pembinaan kompetensi kelembagaan dan sumbedaya manusia di bidang industry sandang dan kulit Fasilitasi promosi dan kerjasama di bidang industry sandang dan kulit Perlindungan usaha industri sadang dan kulit Pengawasan industry sadang dan kulit Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Seksi Industri Sandang dan Kulitc) Sub Bagian Industri Sandang dan Kulit Penyusunan program Seksi Industri Aneka Penyiapan bahan perijinan dan rekomendasi perjinan usaha industri dan kawsan industri dan kawasan industry aneka Penyiapan bahan penetapan usaha industry aneka yang menjadi prioritas propinsi; Fasilitasi akses permodalan, desain, bahan baku, sarana prasarana teknologi, hak kekayaan intelektual dan informasi industri aneka Pembinaan kompetensi kelembagaan dan sumberdaya manusia di bidang industri aneka Fasilitasi promosi dan kerjasama di bidang industry aneka Perlindungan usaha industry aneka Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Seksi Industri Aneka Pengawasan industry aneka;4. Bidang Industri Agro dan Kimia Tugas: Melaksanakan fasilitasi, pembinaan, pengembangan, pengawasan industri Agro dan Kimiaa. Sub Bagian Makanan, Minuman, dan Tembakau Penyusunan program Seksi Industri Makanan, Minuman dan Tembakau Penyiapan bahan perijinan dan rekomendasi perijinan usaha industry dan kawasan industry makanan dan tembakau Penyiapan bahan penetapan usaha industry makanan, minuman, dan tembakau yang menjadi prioritas propinsi; Fasilitasi akses permodalan, desain, bahan baku, sarana prasarana teknologi, hak kekayaan intelektual dan informasi industry makanan minuman dan tembakau; Pembinaan kompetensi kelembangaan dan sumberdaya manusia di bidang industry makanan, minuman dan tembakau Fasilitasi promosi dan kerjasama di bidang industry makanan, minuman dan tembakau Perlindungan usaha industry makanan, minuman dan tembakau Pengawasan industry makanan, minuman dan tembakau Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Seksi Industri Makanan, Minuman dan Tembakaub. Sub Bagian Hasil Hutan dan Perkebunan Penyusunan program Seksi Industri HasilHutan dan Perkebunan Penyiapan bahan perijinan dan rekomendasi perijinan usaha industry dan kawasan industry hasil hutan dan perkebunan; Penyiapan bahan penetapan usaha industry hasil hutan dan perkebunan yang menjadi prioritas propinsi Fasilitasi akses permodalan, desain, bahan baku, sarana prasarana, teknologi, hak kekayaan intelektual dan informasi industry hasil hutan dan perkebunan. Pembinaan kompetensi kelembagaan dan sumberdaya manusia di bidang industry hasil hutan dan perkebunan; Fasilitasi promosi dan kerjasama di bidang industry hasil hutan dan perkebunan; Perlindungan usaha industry hasil hutan dan perkebunan Pengawasan industry hasil hutan dan perkebunan Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Seksi idustri Hasil Hutan dan Perkebunanc. Sub Bagian Hasil Hutan dan Perkebunan Menyusun program Seksi Industri Kimia Penyiapan bahan perijinan dan rekomendasi perijinan usaha industry dan kawasan industri kimia Penyiapan bahan penetapan usaha industry kimia yang menjadi prioritas propinsi; Fasilitasi akses permodalan, desain, bahan baku, sarana prasarana teknologi, hak kekayaan intelektual dan informasi industri kimia; Pembinaan kompetensi kelembagaan dan sumberdaya manusia di bidang industri kimia; Fasilitasi promosi dan kerjasama di bidang industry kimia Perlindungan usaha industri kimia; Pengawasan industri kimia Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Seksi Industri Kimia5. Bidang Perdagangan Luar NegeriTugas: Melaksanakan fasilitasi dan pembinaan kegiatan ekspor dan imporFungsi:a) Sub Bagian Fasilitas Ekspor dan Impor Penyusun program Seksi Fisilitasi Ekspor dan Impor Penyusnan petunjuk teknis fasilitasi dan pembinaan kegiatan ekspor dan impor Penyiapan rekomendasi perijinan ekspor Penyiapan penerbitan Angka Pengenal Importir (API) Penyiapan rekomendasi terhadap importasi/pemasukan barang; Penelusuran asal barang dan penerbitan Surat Keterangan Asal (SKA) barang Pembinaan sumberdaya manusia eksportir dan importer kegiatan ekspor-impor; Fasilitasi penyelesaian sengketa antara eksportir dan importir Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi fasilitasi Ekspor dan imporb) Sub Bagian Pengembangan Ekspor Penyusunan program Seksi Pengembangan Ekspor Penyusunan petunjuk teknis pengembangan ekspor; Pengelolaan data dan informasi ekspor-impor; Analisis komoditas unggulan ekspor dan daerah tujujan ekspor potensial; Pembinaan dan pematauan mutu barang ekspor Fasilitasi pameran produk berskala ekspor; Pembinaan sumberdaya manusia eksportir dalam hal manajemen ekspor Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Pengembangan Ekspor;c) Sub Bagian Kerjasama Perdagangan Luar Negeri Penyusunan program Seksi Kerjasama Perdagangan Luar Negeri Penyusunan petunjuk teknis fasilitasi dan pemantauan pelaksanaan kerjasama perdagangan luar negeri; Sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan kesepakatan kerjasama perdagangan luar negeri Analisa potensi dan evaluasi kinerja kerjasama perdagangan luar negeri Fasilitasi upaya kerjasama perdagangan luar negeri Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Kerjasama Perdagangan Luar Negeri6. Bidang Peningkatan SDM dan Satuan LinmasTugas: Melaksanakan pembinaan, fasilitasi dan pengendalian kegiatan perdagangan dalam negeri.Fungsi:a. Sub Bagian Pengadaan dan Penyaluran Penyusunan program Seksi Pengadaan dan Penyaluran Penyusunan petunjuk teknis pengadaan dan penyaluran barang pokok, barang penting dan barang strategis Pemantauan perkembangan kebutuhan, persediaan dan harga kebutuhan barang pokok, barang penting dan barang strategis Pengelolaan data perkembangan kebutuhan, persediaan dan harga barang pokok, barang penting dan barang strategis; Penyiapan bahan pengendalian dan stabilisasi ketersediaan dan harga barang pokok, barang penting dan barang strategis Pembinaan kelembagaan dan sumberdaya manusia di bidang pengadaan dan penyaluran Penyiapan bahan fasilitasi pelaksanaan kerjasama di bidang pengadaan dan penyaluran; Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan program Seksi Pengadaan dan Penyaluran;b. Sub Bagian Sarana dan Usaha Perdagangan Penyusunan program Seksi Sarana dan Usaha Perdagangan Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan sarana dan usaha perdagangan Penyiapan bahan perijinan dan rekomendasi perijinan usaha perdagangan Pemantauan pertumbuhan sarana dan prasarana penunjang perdangan dan usaha perdagangan; Pengelolaan data pertumbuhan sarana dan sarana penunjang perdagangan serta usaha perdagangan; Pembinaan dan fasilitasi pengembangan sarana dan sarana penunjang perdagangan Pembinaan dan fasilitasi pengembangan usaha perdagangan; Pembinaan dan fasilitasi peningkatan penggunaan produksi dalam negeri Penyiap bahan bimbingan teknis pelaksanaan di bidang kelembagaan dan kemitraan serta pembinaan usaha perdagangan; Penyiap bahan fasilitasi pelaksanaan kerjasama perdagangan dalam negeri Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program Seksi Sarana dan Usaha Perdagangan.

c. Sub Bidang Pengawasan dan Perdagangan Penyusunan program Seksi Pengawasan Perdangan; Penyusunan petunjuk teknis pembinaan dan pengawasan perdagangan; Pembinaan dan pengawasan barang beredar dan jasa perdagangan Penyelenggaraan dan koordinasi perlindungan konsumen dan penanganan sengketa konsumen Fasilitasi kegiatan dan pemberdayaan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Fasilitasi, pembinaan dan pemberdayaan sumberdaya manusia di bidang pengawasan perdagangan; Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Pengawasan Perdagangan 7. Bidang Peningkatan SDM dan Satuan LinmasTugas: Melaksanakan pembinaan pemberdayaan koperasi.Fungsi:a. Sub Bagian Koperasi Penyusunan program Seksi Koperasi Penyusunan petunjuk teknis pembinaan dan pemberdayaan koperasi Pengelolaan data dan informasii perkoperasian Fasilitasi pengesahan dokumen perkoperasian Pembinaan manajemen dan teknis perkoperasian Pembinaan administrasi lembaga koperasi Pemantauan perkembangan dan fasilitasi penyelesaian permasalahan sengketa perkoperasian Fasilitasi kemitraan koperasi dengan kelembagaan dan pelaku usaha lainnya Pelaksanaan pemasyarakatan dan perlindungan usaha koperasi Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program seksi koperasib. . Sub Bagian Usaha Kecil dan Menengah Penyusun program Seksi Usaha Kecil dan Menengah Penyusun petunjuk teknis pembinaan dan pemberdayaan usaha mikro kecil dan menengah Pengelolaan data dan informasi usaha mikro, kecil dan menengah Pembinaan dan pengembangan produksi, pemasaran, sumber daya manusia dan peralatan/teknologi Pemantauan perkembangan dan fasilitasi penyelesaian permasalahan sengketa usaha mikro, kecil dan menengah Fasilitasi kemitraan usaha mikro, kecil dan menengah dengan kelembagaan dan pelaku usaha lainnya; Fasilitasi perlindungan usaha mikro, kecil dan menengah Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Usaha Kecil dan Menengahc. Sub Bagian Pembiayaan Perekonomian Syariah Penyusun program Seksi Pembiyaan dan Perekonomian Syariah Penyusun petunjuk teknis pembiyaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah serta pengembangan perekonomian syariah Pengelolaan data pembiayaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah serta pengembangan perekonomian syari;ah Pemantauan dan analisis pembiayaan koperasi, usaha mikro kecil dan menengah serta pengembangan perekonomian syariah; Fasilitasi penyelesaian permasalahan pembiayaan koperasi serta usaha mikro, kecil dan menengah Pembinaan manajemen pembiayaan koperasi, usaha kecil dan menengah Pembinaan dan pengembangan perekonomian syariah Fasilitasi kemitraan perekonomian syariah dengan kelembagaan dan pelaku usaha lainnya; Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi pembiayaan dan Perekonomian Syariah8. Bidang Balai Pengembangan teknologi Tepat GunaTugas: Melaksanakan kearsipan, keungan, kepegawaian, perlengakapan, kerumahtaangaan, kehumasan, keperpustakaan, serta penyusunan program dan laporan kinerjaFungsi:a. Sub Bagian Tata Usaha Penyusunan program Subbagian Tata Usaha Penyusunan program Balai Pengelolaan kearsipan Pengelolaan keuangan Penyelenggaraan kepegawaian Penyelenggaraan kerumahtanggaan Penyelenggaraan kehumasan Pengelolaan barang Pengelolaan kepustakaan Pengelolaan data dan pelayanan informasi dan pengembangan sistem informasi Monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Balai Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Subbagian Tata Usahab. Sub Bagian Rekayasa Produksi Penyusunan program Seksi Rekayasa dan Produksi Invetarisasi hasil penelitian dan rekayasa teknologi tepat guna dan lembaga penelitian dan pengembangan serta lembaga lainnya Perencanaan, pengkajian dan rekayasa alat teknologi tepat guna Penerapan teknologi tepat guna Pelaksanaan produksi alat tepat guna Pelaksanaan pelayanan perbaikan alat tepat guna dan jasa lainnya Penyiapan bahan kerjasama pengembangan teknologi tepat guna Pelayanan konsultasi teknis rekayasa alat teknologi tepat guna Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan program Seksi Rekayasa dan Produksic. Sub Bagian Penyuluhan dan Pemasaran Penyusunan rencana kerja Saksi Penyuluhan dan Pemasaran Pelaksanaan pemasyarakatan hasil rekayasa alat teknologi tepat guna Pelaksanaan promosi dan fasilitasi hasil rekayasa alat teknologi tepat guna; Pengkajian kebutuhan pasar terhadap alat teknologi tepat guna Penyiapan bahan kerjasama pemasaran alat teknologi tapat guna Ppelayanan konsultasi teknis penggunaan alat teknologi tepat guna Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Seksi Penyuluhan dan Pemasaran9. Bidang Balai Pelayanan Bisnis dan Pengelolaan IntelektualTugas: Melaksanakan kearsipan , keuangan, kepegawaian, pengelolaan barang, kerumah-tanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta penyusunan program dan laporan kinerja.Fungsi:a. Sub Bagian Tata Usaha Penyusunan program SubbagianTata Usaha Penyusunan program Balai Pengelolaan kearsipan Pengelolaan keuangan Penyelenggaraan kepegawaian Penyelenggaraan kerumahtanggaan Penyelenggaraan kehumasan Pengelolaan barang Pengelolaan kepustakaan Monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Balai Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Subbagian Usahab. Sub Bagian Pelayanan HKI Penyusunan program Seksi Pelayanan Pelayanan bimbingan bisnis Pelayanan bimbingan teknologi informasi bisnis Pelayanan desain Pelayanan dan fasilitasi pengembangan bisnis Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan Seksi Pelayananc. Sub Bagian Penyiapan Informasi Penyusunan program Seksi Penyiapan Informasi Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data dan informasi bisnis Pengelolaan sistem informasi bisnis Penyajian informasi bisnis Pelayanan informasi bisnis10. Bidang Balai MetrologiTugas: Melaksanakan kearsipan, keuangan, kepegawaian, pengelolaan barang, kerumahtanggaan, kehumasan, kepustakaan, serta penyusunan program dan laporan kinerja.Fungsi:a. Sub Bagian Tata Usaha Penyusunan program Subbagian Tata Usaha Penyusunan program Balai Pengelolaan kearsipan Pengelolaan keuangan Penyelenggaraan kepegawaian Penyelenggaraan kerumahtanggaan Penyelenggaraan kehumasan Pengelolaan kepustakaan Pengelolaan data dan pelayanan informasi dan pengembangan sistem informasi Monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Balai Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan Subbagian Tata Usaha;b. Sub Bagian Teknik Kemetrologian Penyusunan program Seksi Teknik Kemetrologian Penyiapan bahan koordinasi, rekomendasi penilaian standar ukuran dan laboratorium metrology legal Kabupaten/Kota Pelaksanaan verifikasi standar satuan ukuran milik provinsi dan Kabupaten/Kota; Penyelenggaraan interkomparasi skala provinsi Pelaksanaan tera dan tera lulang serta kalibrasi UTTP Kabupaten/Kota Pelaksanaan pembinaan, bimbingan kepada pengusaha dan reparatir UTTP Pengolahan data teknis kemetrologian Penyiapan bahan perijinan kemetrologian Penyiapan bahan koordinasi kemetrologian Penyiapan bahan koordinasi dan pembinaan pembuat UTTP, importer UTTP dan rekomendasi permohonan izin tipe dan izin tanda pabrik serta penerbitan perpanjangan izin tanda pabrik dan izin repartari UTTP Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi Teknik Kemetrologianc. Sub Bagian Teknik Kemetrologian Penyuluhan program Seksi Pengawasan dan Penyuluhan Penyiapan bahan pengawasan penggunaan alat alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya serta Barang dalam keadaan terbungkus (BDKT) dan ukur ulang; Penyiapan bahan pelaksanaan penyuluhan kemetrologian Penyiapan bahan koordinasi pengawasan UTTP, BDKT, ukur ulang dan penyuluhan kemetrologian Pengelolaan cap tanda tera Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan penyidikan terhadap pelaku tindak pidana di bidang kemetrologian Penyiapan bahan dan pelaksanaan bimbingan tata cara identifikasi tanda tera Pengelolaan data hasil pengawasan dan penyuluhan alat alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya; Pelaksanaan evaluasi dan penyuluhan laporan pelaksanaan program pengawasan dan penyuluhan

BAB IIILAPORAN HASIL KEGIATAN MAGANG

A. Adaptasi Dan PenyesuaianMagang Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2015 berlangsung 60 hari yang di mulai pada tanggal 6 April 6 Juni 2015 dan dilaksanakan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY. Mahasiswa yang melaksanakan Magang di kedinasan tersebut terdiri dari 3 (tiga) mahasiswa. Selama kegiatan magang berlangsung, mahasiswa mengikuti kegiatan yang disesuaikan dengan karyawan dan karyawati Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY, yaitu hari Senin sampai hari Kamis pukul 08.00-16.00 WIB, sedangkan hari Jumat pukul 08.00-14.30 WIB.Pada dasarnya adaptasi atau penyesuaian dengan karyawan dan system kerja di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY tidak sulit, karena mahasiswa di dalam kegiatan magang ini mendapatkan bimbingan. Pengarahan, fasilitasi dan evaluasi dari karyawan di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Hal tersebut sangat bermanfaat bagi mahasiswa magang untuk dapat menggali pengetahuan dan gambaran tentang dunia kerja secara nyata.1. Bidang Kajian yang Diteliti

AKUNTABILITAS KINERJA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UKM PROVINSI DIYKinerja Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY menganut pada Program kerja yang telah di tetapkan di awal tahun sebagai program kerja yang akan dilaksanakan di tahun ini. Program strategis merupakan bentuk atau upaya yang akan dilakukan dalam rangka merespon berbagai masalah yang ada dan berorientasi pada visi dan misi Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY. Penyusunan program kerja tahun 2015 merupakan implementasi perencanaan strategis yang mencakup program kegiatan tahun 2015.Kedudukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY sebagai unit organisasi yang bersifat teknis yang tidak lepas dari unit organisasi lain yang bersifat teknis maupun administratif, maka dalam penetapan program-program didasarkan pada anggaran yang merupakan kunci keberhasilan kegiatan.

Adapun program-program strategis yang ditetapkan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM adalah :Urusan Pilihan Perdagangan1. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan Fasilitasi penyelesaian permasalahan-permasalahan pengaduan konsumen Peningakatan pengamatan peredaran barang dan jasa Operasionalisasi dan pengembangan UPT kemetrologian daerah2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor Pengembangan klaster produk ekspor 3. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Pengembangan pasar dan distribusi barang/ produk Pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraanUrusan Pilihan Perindustrian1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Penyediaan jasa surat menyurat Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik Penyediaan alat tulis kantor Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan makanan dan minuman Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Pengadaan peralatan gedung kantor Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Peningkatan motivasi dan kerjasama antar pegawai4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Penyusunan laporan keuangan semesteran Penyusunan pelaporan prognosis realisasi anggaran Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Penyusunan RKA dan DPA Penyusunan laporan keuangan bulanan Penunjang kinerja PA, PKK, bendahara dan pembantu Penyusunan RKA perubahan dan DPA perubahan Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah) Penyusunan buku selayang pandang Penyusunan laporan RENJA (Rencana Kinerja) Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja Pertanggung Jawaban) Pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan5. Program peningkatan kapasitas iptek sistem produksi Pengembangan kapasitas pranata, pengukuran, standarisasi, dan kualitas Pengujian mutu barang Penerapan Gugus Kendali Mutu6. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah Fasilitasi bagi industri kecil dan menegah terhadap pemanfaatan sumber daya Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan klaster industri

7. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri Pengembangan dan pelayanan teknologi industri8. Program Penataan Struktur Industri Pembinaan dan pengawasan cukai 9. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial Penyediaan sarana informasi yang dapat diakses masyarakat

Potensi PerindustrianPemerintah DIY berusaha untuk memberdayakan potensi industri kecil yang jumlah dan jenisnya cukup banyak. Kondisi ini diikuti oleh kebijakan pemerintah untuk menerapkan otonomi daerah (OTDA) yang mengharuskan konsekuensi setiap daerah untuk lebih meningkatkan swadaya dan swadana masyarakat dalam pembangunan daerahnya, maka setiap daerah dituntut untuk dapat menggali dan mengoptimalkan potensi-potensi daerah yang dimiliki. Salah satu potensi daerah yang cukup handal di DIY adalah industri kecil. Dengan memberdayakan industri kecil yang mengembangkan komoditi unggulan diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), menyerap tenaga kerja lokal, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.Meskipun industri kecil masih memiliki struktur organisasi sederhana, teknologi dan manajemen yang masih sederhana dan memiliki modal usaha yang relatif kecil namun diharapkan dapat berkembang agar menjadi tulang punggung perekonomian kota sebagai sebuah sasaran guna menghadapi era otonomi daerah (OTDA). Tentu saja keberhasilan usaha pencapaian sasaran tersebut khususnya sentra industri kecil potensial akan berhasil bilamana dilakukan studi. Potensi Unggulan Daerah di Kota Semarang dengan memperhatikan kondisi, potensi dan kebijakan pengembangan DIY, mengingat permasalahan pengembangan sentra industri kecil tidak saja masalah internal misalnya teknologi produksi tetapi juga dipengaruhi faktor eksternal misalnya : ketersediaan bahan baku teknologi pemasarannya dan lain-lain.Identifikasi potensi unggulan daerah DIY menggunakan enam indikator yaitu Faktor kondisi dan potensi pemasaran, Faktor Input Produksi, Faktor Potensi Kewirausahaan, Faktor Prasarana, Faktor Potensi Pertumbuhan, dan Faktor Persepsi Pengusaha yang digunakan, wilayah DIY Utara dan Selatan mempunyai nilai rata-rata tertinggi pada Kondisi dan Prospek Usaha, wilayah DIY Utara dan Timur mempunyai nilai rata-rata tertinggi pada Faktor Potensi Kewirausahaan,. Wilayah DIY dan Selatan mempunyai nilai rata-rata tertinggi pada faktor Input Produksi, wilayah DIY dan Utara mempunyai nilai rata-rata tertinggi pada faktor Prasarana, wilayah DIY Utara dan Selatan mempunyai nilai rata-rata tertinggi pada faktor pertumbuhan, serta wilayah DIY Barat dan Utara mempunyai nilai rata-rata tertinggi pada faktor Persepsi Pengusaha Kecil terhadap Kebijakan Pemerintah. Sehingga dapat dikatakan wilayah DIY Utara, Selatan, Barat dan Timur potensial untuk dijadikan sentra.Potensi PerdaganganSalah satu kunci pokok dalam visi DIY adalah perdagangan dan jasa. Hal tersebut mengandung arti bahwa perdagangan dan jasa merupakan basis aktivitas ekonomi masyarakat guna mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Pengertiannya adalah bahwa DIY dapat melayani seluruh aktivitas masyarakat dengan aktivitas ekonomi utama yang bertumpu pada sektor perdagangan dan jasa dengan tetap memperhatikan keberadaan potensi ekonomi lokal, guna mewujudkan kesejahteraan seluruh masyarakat. Dengan demikian maka konsekuensinya adalah peningkatan kinerja urusan perdagangan tersebut. Perkembangan kinerjanya dapat dilihat dari kondisi yang ada. Secara sederhana urusan perdagangan dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu perdagangan dalam negeri dan perdagangan luar negeri.ANALYSIS :Kinerja atau juga disebut performance dapat didefinisikan sebagai pencapaian hasil atau the degree of accomplishment. Pamungkas (2000) menjelaskan bahwa kinerja adalah penampilan cara-cara untuk menghasilkan suatu hasil yang diperoleh dengan aktivitas yang dicapai dengan suatu unjuk kerja. Dengan demikian, kinerja adalah konsep utama organisasi yang menunjukkan seberapa jauh tingkat kemampuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan. Penilaian terhadap kinerja dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam kurun waktu tertentu. Penilaian tersebut dapat juga dijadikan input bagi perbaikan atau peningkatan kinerja organisasi selanjutnya. Dalam institusi pemerintah khususnya, penilaian kinerja sangat berguna untuk menilai kuantitas, kualitas, dan efisiensi pelayanan, memotivasi para birokrat pelaksana, melakukan penyesuaian nggaran, mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat yang dilayani dan menuntun perbaikan dalam pelayanan Negara.Di dalam semua kegiatan yang dilakukan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY ini, penulis dapat menganalisis bahwa bagian Kinerja Aparatur Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY sudah sesuai dalam melaksanakan tugas atau tanggung jawabnya. Yaitu dapat dilihat dari penyusunan Lakip tahun 2013, dokumen penetapan kinerja tahun 2014 dalam rangka mewujudkan perindustrian dan perdagangan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, rencana kinerja yang ditetapkan merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi dan menjadi dasar penilaian dalam evaluasi akuntabilitas kinerja pada akhir tahun anggaran 2010.

BAB IVPENUTUP

A. Kesimpulan Selama melaksanakan magang, penulis melakukan tugas-tugas yang diberikan serta melakukan pengamatan pada beberapa hal yang dianggap penting, seperti pada kinerja pegawai yang diberikan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY yang juga membantu pelaksanaan kegiatan dan pekerjaan sesuai dengan bidang dimana penulis ditempatkan, yaitu Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Selain membantu pelaksanaan tugas dan kegiatan, penulis juga mengamati beberapa kajian yang berhubungan dengan administrasi publik yang ada pada Organisasi dan Kepegawaian. Pada laporan ini dipilih mengenai Akuntabilitas Kinerja Pegawai yang diberikan oleh Organisasi dan Kepegawaian. Sebagai instansi yang menangani perindustrian dan perdagangan yang ada di DIY.Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis mengenai Kinerja Pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Kinerja yang diberikan oleh staf / pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY sudah baik, begitu juga dengan pertanggung jawaban kinerja para pegawai yang sudah terlaksana dengan baik. Pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY dalam melaksanakan tugasnya sudah sesuai dengan tupoksinya yaitu akan diperoleh arah dan fokus strategi pembangunan yang jelas serta dapat mengintegrasikan program dan kegiatan menjadi sinergi yang diperlukan oleh organisasi serta menjadi akselerator kegiatan secara komperehensif. B. Saran

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi DIY merupakan salah satu Dinas yang penting karena menyusun perumusan kebijakan di bidang perindustrian dan perdagangan di DIY, segala fasilitas telah tersedia disini baik secara teknis maupun non teknis, akan tetapi untuk beberapa fasilitas meskipun sudah mencukupi tetapai kurang memadai seperti fasilitas teknologi computer serta teknisinya, sehingga hal ini menjadi salah satu hambatan dalam menyelesaikan pekerjaan seluruh karyawan. Oleh karena itu saran yang kami selaku peserta magang sebagi salah satu langkah meningkatkan nilai produktivitas dan kinerja karyawan maka sebaiknya untuk diupayakan fasilitas teknisi computer dan perangkatnya untuk mempermudah dan membantu kinerja para pegawai.

DAFTAR PUSTAKADharma, Surya. Dr. 2005. Manajemen Kinerja. Pustaka Pelajar : Yogyakarta.Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIYWibisono, Darmawan. 2006. Manajemen Kinerja. Erlangga.

Wibowo. Prof. Dr. 2007. Manajemen Kinerja. PT.Raja Grafindo persada : Jakarta.

42