macam2 diagnosa rongga mulut

10
Macam – macam diagnose pada pemeriksaan objektif rongga mulut, terutama pada pemeriksaan keadaan kesehatan gigi antara lain : Jaringan keras (gigi) : Karies Klinis : berupa kavitas pada jaringan keras, tepi tidak teratur, perlunakan dan terjadi perubahan warna. Dapat dibedakan dari lesi non karies (abrasi, atrisi dan erosi) Jenis : o Menurut kedalaman : Superfisialis : enamel dan sementum Media : dentin Profunda : jaringan pulpa o Menurut lokasi : Mesial Distal Occlusal Buccal Labial atau kombinasi o Menurut jenis : Primer : karies yang pertama kali menyerang permukaan gigi Sekunder : karies yang menyerang permukaan yang telah mengalami karies Missal : pada gigi yang terkena karies dilakukan penambalan, pada sisi tepi muncul lubang-lubang karies sekunder o Menurut kecepatan : Karies akut : cepat menyerang gigi, progresivitas tinggi, terjadi pada anak-anak dengan rampan karies

Transcript of macam2 diagnosa rongga mulut

Page 1: macam2 diagnosa rongga mulut

Macam – macam diagnose pada pemeriksaan objektif rongga mulut, terutama pada pemeriksaan keadaan kesehatan gigi antara lain :

Jaringan keras (gigi) :

Karies Klinis : berupa kavitas pada jaringan keras, tepi tidak teratur, perlunakan dan

terjadi perubahan warna. Dapat dibedakan dari lesi non karies (abrasi, atrisi dan erosi)

Jenis :o Menurut kedalaman :

Superfisialis : enamel dan sementum Media : dentin Profunda : jaringan pulpa

o Menurut lokasi :

Mesial Distal Occlusal Buccal Labial atau kombinasi

o Menurut jenis :

Primer : karies yang pertama kali menyerang permukaan gigi Sekunder : karies yang menyerang permukaan yang telah

mengalami kariesMissal : pada gigi yang terkena karies dilakukan penambalan, pada sisi tepi muncul lubang-lubang karies sekunder

o Menurut kecepatan :

Karies akut : cepat menyerang gigi, progresivitas tinggi, terjadi pada anak-anak dengan rampan karies

Karies kronik : lambat dan pasti Karies arrested : berhenti terjadi remineralisasi dari sel-sel

pembentukan dentin o Menurut tingkat keparahan :

Iritasi pulpa Hiperemi pulpa Pulpitis akut : parsialis dan totalis Pulpitis kronis Kematian pulpa : nekrosis pulpa dan gangrene pulpa

Cara pemeriksaan :

Page 2: macam2 diagnosa rongga mulut

o Excavasi kavitas hingga seluruh debris terbuang sehingga menjamin

visibilitas dan pelupasan kavitas, hasil pemeriksaan tidak negative semuo Keringkan kavitas

o Lakukan pemeriksaan sekunder

o Jika tidak dirawat akan menimbulkan keluhan sesuai dengan tingkat

keparahannya. Respon dari pulpa dari tidak ngilu, ngilu ringan, berat hingga terasa sangat sakit.

Perjalanan penyakit karies :a. Iritasi Pulpa Lesi pada email atau sementum, belum menimbulkan patologis pada pulpa, belum

menimbulkan perubahan histologist gigi Pengobatan : penambalan / konservasi sebagai usaha mempertahankan gigi

selama mungkin didalam rongga mulut Prognose : baik Subjektif : ngilu waktu makan/minum asam/manis, sikat gigi Objektif :

o IO :

Inspeksi : karies (+), dapat diberbagai permukaan Sondasi : kedalaman superficial, linu (+) Perkusi : - Tekanan : - Palpasi : -

o EO : t.a.k

b. Hiperemi Pulpa Sebagai kelanjutan dari iritasi pulpa, sumber iritan berupa toksik/metabolit

dari MO menyebabkan kerusakan (lisis) struktur dentin, lalu penetrasi kedalam pulpa

Sudah terjadi kondisi patologis pada tingkat awal, berupa vasodilatasi pulpa Subjektif : sakit atau sangat ngilu ketika ada rangsangan dari makanan dan

segera hilang jika rangsang dihilangkan. Tidak ada riwayat sakit spontan Objektif :

o IO :

Inspeksi : karies (+) Sondasi : kedalaman media, sangat ngilu dan sakit (+++) tapi

segera hilang Perkusi : - Tekanan : - Palpasi : -

o EO : t.a.k

Page 3: macam2 diagnosa rongga mulut

Pengobatan : penambalan / konservasi sebagai usaha mempertahankan gigi selama mungkin didalam rongga mulut

c. Pulpitis akut parsial Peradangan jaringan pulpa sebatas kamar pulpa Subjektif : sakit spontan, berdenyut, tidak segera hilang walau rangsangan

dihilangkan Objektif :

o IO :

Inspeksi : karies (+) Sondasi : kedalaman mediaprofunda/profunda, sakit (+++) Perkusi : + Tekanan : - Palpasi : -

o EO : t.a.k

Pengobatan : penambalan / konservasi sebagai usaha mempertahankan gigi selama mungkin didalam rongga mulut

d. Pulpitis akut total Peradangan jaringan pulpa hingga saluran akar bahkan sebagian jaringan

periodontal apical Subjektif : sakit hebat spontan, menjalar hingga region temporal, servikal dan

belakang telinga Objektif :

o IO :

Inspeksi : karies (+) Sondasi : kedalaman profunda, sakit (+++) Perkusi : + Tekanan : + Palpasi : -

o EO : t.a.k

Pengobatan : penambalan / konservasi sebagai usaha mempertahankan gigi selama mungkin didalam rongga mulut dan perawatan syaraf

e. Pulpitis kronis Peradangan kronis pada pulpa Dapat berubah menjadi akut Subjektif : saat pemeriksaan kadang tidak ada rasa sakit, ada riwayat sakit Objektif :

o IO :

Inspeksi : karies (+), disertai kalkulus diregio yang sama Sondasi : kedalaman profunda, sakit (++) Perkusi : -

Page 4: macam2 diagnosa rongga mulut

Tekanan : - Palpasi : -

o EO : t.a.k

Pada keadaan daya tahan tubuh/vaskularisasi pulpa baik, usia dewasa muda, kadang disertai hiperplasi jaringan pulpa, sebagai respon jejas kronis, akibatnya akan terbentuk polip pada kavitas karies. Pada keadaan ini disebut sebagai pulpitis kronis granulomatosa

f. Kematian pulpa Pulpitis yang tidak mendapatkan perawatan akan mengalami kematian,

karena kematiannya disertai invasi MO, maka disebut gangrene pulpa . Kematian pulpa dapat pula tidak didahului dengan oleh karies dan invasi MO, keadaan ini disebut nekrosis pulpa . Invasi dari gangrene pulpa akan menyebar ke periodontal dan menyebabkan periodontitis. Rasa sakit biasanya muncul dari periodontitis, bukan dari gangrene pulpa. Nekrosis pulpa juga dapat menyebabkan periodontitis akibat dari jaringan nekrotik pulpa yang lisis bersifat toksik.

Subjektif : pada kondisi akut, muncul keluhan sakit. Pada kondisi kronis tidak ada keluhan

Objektif :o IO :

Inspeksi : karies profunda, perforasi pulpa, kadang terdapat perubahan warna. Jika telah berlangsung lama, bisa hanya tertinggal akar saja

Sondasi : kedalaman profunda, sakit (-) Perkusi : +/- Tekanan : -/+, tergantung keakutannya Palpasi : Luksasi (+)

o EO : t.a.k

Jaringan Lunak (gingiva)

1. Serious periostitisKeluhan : sakit gigi bengkak didaerah rahang setelah 2-3 hariPemeriksaan objektif :

o EO :

Asimetri (bengkak/miring) Tanda-tanda radang (tumor, rubor, dolor, kalor, fungsiolesa) Konsistensi lunak Fluktuasi (-)

Page 5: macam2 diagnosa rongga mulut

Fluktuasi dikatakan (+) apabila palpasi dirasakan adanya cairan dalam suatu rongga mulut

Tepi rahang bawah teraba jika infeksinya pada rahang bawaho IO :

Terdapat periodontitis akut Fluktuasi (-) Mucobuccal fold (normal)

Mucobuccal fold adalah batas antara mukosa pipi yang bergerak dengan mukosa gingival yang tidak bergerak

Th/ :o Antibiotic

o Ekstrasi gigi penyebab

Tanpa incise ok fluktuasi (-) yang artinya tidak terdapat nanah2. Abses sub periosteal

Keluhan : rasa sakit sekali (dalam hitungan waktu yang sangat sempit 1-2 jam kemudian berkurang)Keadaan umum lesuSecara klinis tidak dijumpai pada saat serous / sudah menjadi absesPemeriksaan objektif :

o EO :

Asimetri Tanda infeksi Nyeri tekan (+) Fluktuasi (-) Tepi rahang teraba

o IO :

Periodontitis akut Fluktuasi (-)

Th/ :o Antibiotic sampai tenang

o Ektrasi gigi penyebab

3. Abses sub gingivalKeluhan : sering sakit pada gusi Keadaan umum nampak karies pada anak dan karies tidak terawatt pada dewasaPemeriksaan objektif :

o EO :

Pembengkakan (-)o IO :

Pembengkakan pada gusi (+) Fluktuasi (+)

Page 6: macam2 diagnosa rongga mulut

Periodontitis kronisTh/ :

o Antibiotic

o Ekstrasi gigi penyebab, tanpa incise fluktuasi (-)

4. Abses sub mukosaKeluhan : sakit hebat setelah 3-4 hari, bengkak pada mukosa intra oralPemeriksaan objektif :

o EO :

Asimetri muka Tanda infeksi nyata Fluktuasi (-) Tepi rahang teraba

o IO :

Periodontitis akut Mucobuccal fold terangkat akibat timbunan pus Fluktuasi (+)

Th/ :o Incise absis intra oral

o Antibiotic

o Ekstrasi gigi penyebab

5. Abses perimandibularKeluhan : lemah, lesu, malaise, suhu badan naik, trismusPemeriksaan objektif :

o EO :

Pembengkakan (+) > 3 hari Tanda infeksi (+) jelas Tepi rahang tidak teraba Fluktuasi +/-

o IO :

Periodontitis akut Mucobuccal fold normal Fluktuasi (-)

Th/ :o Incise abses extra oral

o Antibbiotik

o Ekstrasi gigi penyebab, buccal infeksi

6. Abses sub palatinal/palatumKeluhan : sakit gigi rahang atas dan region palatum bengkakPemeriksaan objektif :

o EO :

Page 7: macam2 diagnosa rongga mulut

Pembengkakan (+)o IO :

Periodontitis akut Palatum bengkak Fluktuasi (+)

Th/ :o Incise abses extra oral

o Antibiotic

o Ekstrasi gigi penyebab

7. Abses bucalKeluhan : abses pada space buccal (lateral : kulit pipi, medial : M. buccinators), disebabkan oleh gigi-gigi posterior rahanga atas, pembengkakan arcus zygomaticus sampai mandibula kdang sampai ke orbita, tanda klinis (sakit gigi (+), bengkak > 5 hari, trismus).Pemeriksaan objektif :

o EO :

Bengkak (+) Tanda infeksi jelas Fluktuasi (+)

o IO :

Periodontitis akut Mucobuccal fold normal

Th/ :o Incise abses extra oral bisa lewat intra oral dengan ditembuskan ke

daerah space buccalo Ekstrasi gigi penyebab, fokal infeksi

o Antibiotic, obat-obatan

8. Abses sub kutan Keluhan : Pemeriksaan objektif :

o EO :

o IO :

Th/ :9. Plegmon dasar mulut10. Osteomyelitis rahang

a. Osteomyelitis akutb. Osteomyelitis kronis