Macam Rhinitis

13
KOAS THT RS. BHAKTI YUDHA NILASARI WULANDARI NIM: 11.2014.331 Macam- macam Rhiniti s Definisi etiologi patofisiologi Faktor resiko dan pencetus Gejala klinik diagnosis terapi komplika si Rinitis alergi penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan alergen yang sama serta dilepaskanny a suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan interaksi dari pasien yang secara genetik memiliki potensi alergi dengan lingkungan. Jenis alergen: 1. Inhilan ; debu rumah, tungau, kecioa, serpihan epitel kulit binatang, rerumputan, 1. reaksi alergi fase cepat berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai satu jam setelahnya, 2. reaksi fase lambat berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam. Terpapar alergen→ - Riwayat keluarga atopi - Gender laki-laki - Perubahan cuaca - Polusi udara - Perubahan emosi - Terpapar alergen - bersin berulang - Rinore encer dan banyak - hidung tersumbat - hidung, mata gatal - lakrimasi - anamnesis gejala- gejala yang dialami pasien & riwayat atopi keluarga, keadaan tempat kerja dan tempat tinggal - rinoskopi anterior: mukosa edema, basah, berwarna pucat atau livid disertai adanya sekret encer banyak. Bila gejala persisten, mukosa inferior tampak hipertofi. - tampak allergic shiner, allergi salute, allergic crease. - menghindari kontak dengan alergen penyebab - antihistamin - dekongestan - kortikosteroid topikal - antikolinergik : ipratropium bromida - - Polip hidung - Otitis media efusi - Sinus paranas al

description

n

Transcript of Macam Rhinitis

KOAS THT RS. BHAKTI YUDHANILASARI WULANDARINIM: 11.2014.331Macam-macam RhinitisDefinisietiologipatofisiologiFaktor resiko dan pencetusGejala klinikdiagnosisterapikomplikasi

Rinitis alergipenyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitasi dengan alergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan allergen spesifik tersebut.

interaksi dari pasien yang secara genetik memiliki potensi alergi dengan lingkungan.

Jenis alergen:1. Inhilan; debu rumah, tungau, kecioa, serpihan epitel kulit binatang, rerumputan, jamur2. Ingestan: susu, telur, coklat, ikan laut, udang, kepiting, kacang23. Injektan: penisilin, sengatan lebah4. Kontak:kosmetik, perhiasan 1. reaksi alergi fase cepat berlangsung sejak kontak dengan alergen sampai satu jam setelahnya, 2. reaksi fase lambat berlangsung 2-4 jam dengan puncak 6-8 jam setelah pemaparan dan dapat berlangsung sampai 24-48 jam.

Terpapar alergen monosit/makrofag menangkap alergen Limfosit B aktif produksi igE alergen diikat igE mediator kimia dilepaskan (HISTAMIN) reseptor H1diujung saraf vidianus gatal pd hidung dan bersin Riwayat keluarga atopi Gender laki-laki Perubahan cuaca Polusi udara Perubahan emosi Terpapar alergen bersin berulang Rinore encer dan banyak hidung tersumbat hidung, mata gatal lakrimasi anamnesis gejala-gejala yang dialami pasien & riwayat atopi keluarga, keadaan tempat kerja dan tempat tinggal rinoskopi anterior: mukosa edema, basah, berwarna pucat atau livid disertai adanya sekret encer banyak. Bila gejala persisten, mukosa inferior tampak hipertofi. tampak allergic shiner, allergi salute, allergic crease. Mulut sering terbuka dengan lengkung langit-langit tinggi Dinding posterior faring tampak granuler & edema (cobblestone appearance), serta dinding lateral faring menebal. geographic tongue

menghindari kontak dengan alergen penyebab antihistamin dekongestan kortikosteroid topikal antikolinergik: ipratropium bromida Polip hidung Otitis media efusi Sinus paranasal

Rhinitis medikamentosaGangguan respon normal vasomotor sebagai akibat pemakaian vasokontriktor topikal (obat tetes hidung atau semprot) dalam waktu lama dan berlebihan sumbatan menetap drug abusepemakaian vasokontriktor topikal (obat tetes hidung atau semprot) dalam waktu lamaPemakaian topikal vasokonstriktor yang berulang dan dalam waktu lama fase vasokonstriksi fase dilatasi berulang (rebound dilation) obstruksi nasi

Silia rusak pH sekret hidung berubah sel goblet berubah ukuran Membran basal menebal Pembuluh darah melebar Stroma tampak edema Hipersekresi kelenjar mukus Lapisan submukosa menebal Lapisan periostium menebal

Pemakaian topikal vasokonstriktor dalam waktu lama Hidung tersumbat terus menerus Berair Diagnosis: Riwayat pemakaian vasokontriktor topikal Rhinoskopi anterior: hipertrofi konka dengan sekret hidung yang berlebihan

Hentikan pemakaian obat tetes atau semprot hidung Kortikosteroid oral dosis tinggi dengan trapping off sebanyak 5 mg/ hari Dekongestan oral

Rhinitis vasomotorRinitis vasomotor adalah inflamasi mukosa hidung akibat idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya infeksi alergi, eosinofilia, perubahan hormonal (kehamilan, hipertiroid), dan pajanan obat (kontrasepsi oral, antihipertensi, beta bloker, aspirin, klorpromazin, dan obat topikal hidung dekongestan)Tidak diketahui pasti1. Neurogenik (disfungsi sistem otonom)2. Neuropeptida: meningkatnya rangsangan terhadap saraf sensoris serabut C di hidung peningkatan permeabilitas vaskular dan sekresi kelenjar rx hiper-reaktifitas hidung.3. Nitrik oksida: kadar tinggi dan persisten di lapisan epitel hidung nekrosis epitel, peningkatan reaktifitas serabut trigeminal dan recruitment reflex vaskular dan kelenjar mukosa hidung.4. Trauma

Pajanan obat (kontrasepsi oral, antihipertensi misal metildopa, B- Bloker- aspirin, klorpromazin Hamil Hipertiroid Pubertas Iritasi asap rokok Udara dingin Kelembapan tinggi Bau yang menyengat Cemas Stress Emosi hidung tersumbat, bergantian kiri dan kanan, rinore mukoid atau serosa. Gejala memburuk pada pagi hari waktu bangun tidur Diagnosis ditegakkan dengan menyingkirkan adanya rhinitis infeksi, alergi, okupasi, hormonal, dan akibat obat. rinoskopi anterior: edema mukosa hidung, konka berwarna merah gelap atau merah tua, tetapi dapat pula pucat. rinore sekret yang ditemukan ialah serosa dan banyak jumlahnya. Permukaan konka dapat licin atau berbenjol-benjol (hipertrofi).

Menghindari faktor pencetus. dekongestan oral, cuci hidung dgn larutan garam fisiologis kauterisasi konka hipertrofi dengan larutan AgNO3 25% atau triklor asetat pekat. kortikosteroid topikal 100-200 mcg(selama 2minggu) Atau kortikosteroid topical: flutikason proprionat dan mometason furoat dosis 200 mcg satu kali/ perhari rinore berat: ipatropium bromide Operasi:bedah-beku, elektrokauter, atau konkotomi parsial konka inferior. Neurektomi n.vidianus

Rinitis Simpleks

penyakit virus yang paling sering ditemukan pada manusia. Sinonim selesma, common cold, dan flu.beberapa jenis virus dan yang paling sering adalah myxovirus, virus Coxsackie dan virus ECHOakibat tidak adanya kekebalan atau menurunnya daya tahan tubuh (kedinginan, kelelahan, adanya penyakit menahun rasa panas, kering dan gatal di dalam hidung. bersin berulang-ulang hidung tersumbat rhinore demam nyeri kepala Anamnesis dan gejala rhinoskopi anterior: Mukosa hidung tampak merah dan edema Bila terjadi infeksi sekunder bakteri, ingus menjadi mukopurulen.

Istirahat obat simptomatis, seperti analgetika, antipiretika, dan obat dekongestan. Antibiotik: infeksi sekunder o/ bakteri.

Rhinitis hipertrofihipertrofi digunakan untuk menunjukkan perubahan mukosa hidung pada konka inferior yang mengalami hipertrofi karena proses inflamasi kronis

1. infeksi bakteri primer atau sekunder,2. sebaga lanjutan dari rinitis alergi dan vasomotor sumbatan hidung mulut kering, nyeri kepal gangguan tidur, Sekret biasanya banyak dan mukopurulen Hiposmia

konka inferior hipertrofi Permukaannya cavum nasi berbenjol-benjol Sekret mukopurulen Terapi simptomatis kaustik konka dengan nitras argenti atau trikloroasetat) kauter listrik elektrokauterisasi Bila tidak menolong dapat dilakukan luksasi konka, frakturisasi konka multiple, konkoplasti, atau konkotomi parsial.

Rhinitis atrofiinfeksi kronik yang ditandai dengan adanya atrofi progresif mukosa dan tulang konka. disertai mukosa hidung menghasilkan sekret yang kental dan cepat mengering sehingga terbentuk krusta yang berbau busuk1. Infeksi oleh kuman spesifik. Terutama Klebsiella ozaena. Lainnya Stafilokokus, Streptokokus, Pseudomonas Aeruginosa. 2. Defisiensi besi3. Defisiensi vitamin A4. Sinusitis kronik5. Kelainan hormonal6. Penyakit kolagen, yang termasuk penyakit autoimun.

Wanita > sering laki-laki, sanitasi lingkungan yang buruk nafas berbau, ingus kental yang berwarna hijau, ada kerak (krusta) hijau, ada hidung merasa tersumbat gangguan penghi sakit kepala, Rhinoskopi anterior: cavum nasi lapang, konka inferior dan media atrofi, sekret kental hijau dan krusta kehijauan konservatif: antibiotik spektrum luas atau sesuai uji resistensi kuman Cuci hidunglarutan garam hipertonik. Larutan diencerkan dengan perbandingan 1 sendok makan larutan dicampur 9 sendok makan air hangat. Larutan dihirup (dimasukkan) ke dalam rongga hidung dan dikeluarkan lagi dgn menghembuskan kuat-kuat atau yang masuk ke nasofaring dikeluarkan melalui mulut, dilakukan 2 kali sehari. Jika sukar dilakukan pencucian rongga hidung dengan 100cc air hangat yang dicampur 1 sendok makan (15 cc) larutan Betadin, atau laritan garam dapur setengah sendok teh dicampur segelas air hangat. vitamin A 3 x 50000 unit preparat Fe selama 2 minggu operatif: implantasi BSEF (Bedah sinus endoskopi fungsional)

Rinitis Difteri

Rinitis ini dapat terjadi primer pada hidung atau sekunder dari tenggorok, dapat ditemukan dalam keadaan akut atau kronik.Corynebacterium diphteriaeImunisasi tidak lengkap Demam Limfadenitis Paralisis otot pernapasan hidung ada ingus yang bercampur darah, dapat mingkin terdapat pseudomembran putih yang mudah berdarah dan ada krusta coklat di nares anterior dan rongga hidungDiagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan kuman dari sekret hidung

diberikan ADS, penisilin lokal, dan intramuskuler

Rinitis Jamur

Infeksi jamur: Aspergillus, Candida, Histoplasma, Fussarium, dan Mucor.

sekret mukopurulen ulkus atau perforasi pada septum jaringan nekrotik kehitaman (black eschar).

rinitis jamur non-invasif mengangkat seluruh gumpalan jamur. obat jamur sistemik maupun topikal tidak diperlukan. rinitis jamur invasive: anti-jamur oral dan topikal dan debridemen seluruh jaringan yang nekrotik dan tidak sehat Cuci hidung dan pembersihan hidung untuk mengangkat krusta. Bagian yang terinfeksi diolesi dengan gentian violet.

Rinitis tuberkulosakejadian infeksi tuberkulosa ekstra pulmoner.

Mycobacterium tuberculosis sekret mukopurulen krusta, hidung tersumbatDiagnosis ditegakkan dengan ditemukannya basil tahan asam (BTA) pada sekret hidung.

antituberkulosis obat cuci hidung

rinitis sifiliskuman Treponema pallidum. gejalanya serupa dengan rinitis akut adanya bercak/bintik pada mukosa. gumma dan ulkus pada septum nasi perforasi septumsekret mukopurulen yang berbau dan krusta Diagnosis pasti ditegakkan dengan pemeriksaan mikrobiologik dan biopsi.

Penisilin dan cuci hidung