macam-macam paragraf
Click here to load reader
-
Upload
iendz-dbluely-emaezz -
Category
Documents
-
view
334 -
download
4
Transcript of macam-macam paragraf
Dosen Pengampu:
Mohammad Binur Huda, S.Pd
Disusun oleh:
Kelompok IV
1. Endang Suparningsih 11 421 066
2. Dewi Wulan R. 11 421 054
3. Edy Cahyono 11 421 062
4. Uji Heru P. 11 421 071
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
IKIP PGRI MADIUN
2011/2012
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas
Mata Kuliah Bahasa Indonesia.
Ucapan terimakasih penyusun ucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu
terselesainya makalah ini, utamanya kepada:
1. Bapak Moh. Binur Huda, S.Pd selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Bahasa
Indonesia
2. Teman-teman kelompok IV
3. Teman-teman Prodi Pendidikan Fisika IB
Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi
kesempurnaan tugas selanjutnya. Namun demikian penyusun berharap makalah yang
sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama mahasiswa prodi pendidikan
Fisika IB.
Wassala’mualaikum Wr.Wb.
Madiun, Oktober 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang................................................................................................ 1
B. Tujuan............................................................................................................. 1
C. Metode dan Sumber........................................................................................ 1
D. Batasan Masalah............................................................................................. 1
E. Rumusan Masalah........................................................................................... 1
F. Hipotesis......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf........................................................................................ 2
B. Kegunaan Paragraf......................................................................................... 2
C. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf.............................................................. 2
D. Letak Kalimat Topik...................................................................................... 3
E..Macam-macam Paragraf................................................................................. 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makalah ini kami susun dengan latar belakang sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang materi paragraf
B. Tujuan
Makalah ini kami susun dengan tujuan umum untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Bahasa Indonesia.
Adapun tujuan secara khusus adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan
tentang materi paragraf agar kedepannya mahasiswa dapat membuat paragraf dengan
lebih baik sesuai syarat-syarat yang ada.
C. Metode dan Sumber
Dalam penyusunan makalah ini, kami menggunakan metode kajian pustaka dan
bersumber dari buku referensi dan internet.
D. Batasan Masalah
Ruang lingkup masalah ini terbatas pada pengertian paragraf, kegunaan dan
macam-macam paragraf, syarat pembentukan paragraf serta fungsi paragraf.
E. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari paragraf?
2. Apa kegunaan dari paragraf?
3. Apa saja syarat pembentukan paragraf?
4. Apa fungsi dari paragraf?
5. Apa saja macam-macam paragraf itu?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam
paragraf tergandung satu unit buah pikiran yang didukung semua kalimat dalam paragraf
tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama, kalimat penjelas sampai kalimat
penutup. Himpunan kalimat ini membentuk sebuah gagasan. Dengan adanya paragraf, kita
dapat membedakan dimana suatu ide mulai dan berakhir.
B. Kegunaan Paragraf
Menandai pembukaan topik baru atau pengembangan lebih lanjut topik
sebelumnya
Menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan
dalam paragraf sebelumnya
C. Syarat-syarat Pembentukan Paragraf
Kesatuan
Paragraf dikatakan mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam paragraf
tersebut tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.
Kepaduan
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf adalah koherensi atau
kepaduan. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan.
Jadi, kepaduan dititikberatkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat.
Kalimat dalam sebuah paragraf dapat dibangun dengan memperhatikan unsur
kebahasaan yang digambarkan dengan:
a. Repetisi atau pengulangan kata kunci
b. Kata ganti
c. Kata transisi
d. Paralelisme
Bagaimana cara mengembangkan pikiran utama menjadi sebuah paragraf dan
bagaimana hubungan antara pikiran utama dengan pikiran-pikiran penjelas, dilihat
dari urutan perinciannya. Perincian ini dapat diukur secara kronologis (urutan
waktu), secara logis (sebab-akibat, akibat-sebab, khusus-umum, umum-khusus),
menurut urutan ruang, menurut proses dan dapat juga dari sudut pandang yang
satu ke sudut pandang yang lain.
Untuk menyatakan kepaduan dari sebuah paragraf, ada bentuk lain yang sering
digunakan yaitu penggunaan kata atau frasa dalam bermacam-macam hubungan.
Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik.
D. Letak Kalimat Topik
Setiap paragraf terdiri dari dua bagian, yaitu kalimat topik dan kalimat penunjang
sebagai uraian pembantu.
Kalimat topik yang berada pada awal paragraf dan diikuti oleh gagasan-gagasan
penunjang yang berisi kosa kata bagi seseorang. Kalimat topik yang terletak pada awal
paragraf, kemudian diulang atau ditegaskan kembali pada akhir paragraf dengan kalimat
yang bervariasi.
Pengembangan paragraf yang meperhatikan unsur kesatuan dan kepaduan harus
memperhatikan hal-hal berikut:
Menyusun kalimat topik dengan baik dan layak
Menempatkan kalimat topik dalam posisi menyolok dan jelas dalam sebuah
paragraf
Menunjang kalimat topik tersebut dengan detail-detail yang tepat
Menggunakan kata-kata transisi, frase dan alat lain didalam dan diantara paragraf.
Kalimat topik berisi inti paragraf. Dalam mengembangkan paragraf, ada beberapa cara
yang dapat dilakukan:
1. Secara alamiah
2. Klimaks dan Antiklimaks
3. Umun-Khusus
4. Khusus-Umum
Ada paragraf yang berfungsi untuk menjelaskan, membandingkan, mempertentangkan
dan menggambar.
Perbandingan dan pertentangan
Untuk menambahkan kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha
membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis berusaha
menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua hal. Yang dapat dibandingkan
adalah dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan
dan perbedaan.
Analogi
Biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum
dengan yang belum atau kurang dikenal umum. Gunanya untuk menjelaskan hal
yang kurang dikenal tersebut.
Sebab-Akibat
Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab-akibat. Dalam hal
ini sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran penjelas.
Dapat juga sebaliknya akibat sebagai pikiran utama dan untuk memahami akibat ini
dikemukakan sejumlah penyebab sebagai perinciannya.
E. Macam-macam Paragraf
1. Berdasarkan sifat isinya:
Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa.
Ciri-ciri: ada kejadian, ada pelaku dan ada waktu kejadian.
Contoh:
“Anak itu berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa khawatir
seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah payah dia membuka
pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu terbuka, seorang lelaki berwajah
buruk tiba-tiba berdiri di hadapannya. Tanpa berpikir panjang ia langsung
mengayunkan tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut
karena ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin
menyeramkan, bagaikan seekor singa yang siap menerkam. Anak itu pun
memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan diri.”
Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga
pembaca seakan bisa melihat, mendengar atau merasa objek yang digambarkan
itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda atau tempat.
Ciri-ciri: ada objek yang digambarkan.
Contoh:
“Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya
membuat kulit wajahnya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat
bersinar disertai bulu mata yang tebal. Hidungnya mancung sekali mirip
dengan para wanita Palestina.”
Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik, kiat atau
petunjuk sehingga orang yang membacanya akan bertambah wawasannya.
Ciri-ciri: ada informasi.
Contoh:
“Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu
akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa
pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan
sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi
keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan
laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang
tercantum dalam laporan tersebut.”
Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta
alasannya.
Ciri-ciri: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh:
“Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena
dengan jiwa kepahlawanan, pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan
sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat
kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal,
tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk
mendukung pembangunan di berbagai bidang.”
Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk atau mempengaruhi
pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-ciri: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.
Contoh:
“Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA, kita perlu
mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan antioksidan. Selain
itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolah raga,
karena semua itu perlu proses dan cara yang berlanjut.”
2. Menurut posisi kalimat topik:
Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat
penjelas.
Contoh:
”Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan
bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu.
Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.”
Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Macam
paragraf induktif:
a. Generalisasi adalah pola pengembangan paragraf yang menggunakan
beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum.
Contoh:
“Setelah karangan anak-anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex,
dan Burhan, mendapat nilai delapan. Anak-anak yang lain mendapat nilai
tujuh. Hanya Maman yang enam dan tidak seorang pun mendapat nilai
kurang. Oleh karena itu, boleh dikatakan anak-anak kelas tiga cukup
pandai mengarang.”
b. Analogi adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal
yang memiliki sifat sama.
Contoh:
“Alam semesta berjalan dengan sangat teratur, seperti halnya mesin.
Matahari, bumi, bulan, dan binatang yang berjuta-juta jumlahnya, beredar
dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua
bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumit itu ada penciptanya, yaitu
manusia. Tidakkah alam yang Mahabesar dan beredar rapi sepanjang masa
ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah zat yang sangat
maha. Manusia yang menciptakan mesin, sangat sayang akan ciptaannya.
Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang kepada ciptaan-
ciptaan-Nya itu.”
c. Hubungan kausal adalah pola penyusunan paragraf dengan menggunakan
fakta-fakta yang memiliki pola hubungan sebab-akibat. Ada tiga pola
hubungan kausalitas, yaitu sebab-akibat, akibat-sebab dan sebab-akibat-
akibat.
Paragraf campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan
persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimat-kalimat penjelas
dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf
merupakan penegasan dari awal paragraf.
Contoh:
“Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari
komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan
sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang
modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti
sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.”
Paragraf menyebar adalah paragraf yang tidak memiliki kalimat utama.
Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-
kalimat penjelas.
Contoh:
”Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah-
murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan
sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman.
Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan
minum sambil beristirahat dan berkelakar.”
3. Berdasarkan fungsinya, paragraf dibedakan menjadi:
Paragraf pembuka
Paragraf berperan sebagai pengantar, sebaiknya dibuat menarik dan tidak
terlalu panjang agar tidak membosankan.
Paragraf pembuka mempunyai dua fungsi:
1. Agar dapat menarik perhatian pembaca
2. Menjelaskan tentang tujuan dari penulisan
Paragraf penghubung
Masalah yang diuraikan terdapat dalam paragraf penghubung yang berisi inti
persoalan yang akan dikemukakan.
Paragraf penutup
Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan berisi kesimpulan dari paragraf
penghubung, dapat juga berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap
penting.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN:
Karangan yang pendek / singkat yang berisi sebuah pikiran dan didukung
himpunan kalimat yang saling berhubungan untuk membentuk satu gagasan. Paragraf
berfungsi untuk mengembangkan tema. Unsur-unsur pembentukan paragraf yaitu
kesatuan, kepaduan dan kelengkapan.
Paragraf dibedakan menjadi beberapa macam. Menurut fungsinya ada paragraf
pembuka, paragraf penghubung dan paragraf penutup. Menurut posisi kalimat topik
ada paragraf deduktif, paragraph induktif, paragraf campuran dan paragraf tersebar.
Sedangkan berdasarkan sifat isinya ada narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi dan
persuasi.
B. SARAN:
1. Hendaknya sebagai mahasiswa kita tidak hanya mempelajari materi tentang
paragraf, tetapi juga dapat menerapkannya dalam setiap Mata Kuliah
khususnya Bahasa Indonesia.
2. Setelah mengetahui dan memahami tentang materi paragraf diharapkan,
pembaca dan penyaji khususnya dapat membuat paragraf yang baik dan benar
sesuai dengan ketentuannya.
DAFTAR PUSTAKA
Pramono, Agung dan Binur Huda, M.2011.Bahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi.Madiun:IKIP PGRI Madiun.
http://freezcha.wordpress.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf
http://id.wikipedia.org/wiki/Karangan