Macam – Macam Aliran Sastra

8/20/2019 Macam – Macam Aliran Sastra

1/11

MACAM – MACAM ALIRAN SASTRA

Disusun Oleh :

1. Nunung Rahayaan 20142150019

2. !ulia"a#i 20142150021

. $aulus Tena%&lun 201421500

4. T'isn& $'ay&gi 201421500

(A)*LTAS +A,ASA DAN SASTRA INDON-SIA

*NI-RSITAS INDRA $RASTA $/RI

A)ARTA

2015


2/11

+A+ I

$-NDA,*L*AN

1.1 LATAR +-LA)AN/

Penulisan makalah ini ditujukan untuk menambah wawasan mahasiswa

tentang kesusasteraan Indonesia dalam pengelompokkannya menurut bentuk,

aliran-aliran dan kritik sastra. Penulis memilih tema ini dikarenakan tema ini

memiliki banyak buku sumber serta tema yang dipilih cukup dan sesuai

terhadap apa yang selama ini dipelajari. Penulis juga, khususnya memilih tema

aliran dan kritik sastra karena selama ini tidak pernah mendapatkan ajaran

tersebut. Dan penulisan tema tersebut sekaligus menambah pengetahuan dan

wawasan penulis.

1.2 R*M*SAN MASALA,

a. Apa bentuk-bentuk dari karya sastra?

b. Apa saja aliran-aliran sastra di Indonesia?

c. Siapa saja tokoh aliran sastra di Indonesia ?

1. T**AN

. !enambah wawasan-wawasan tentang perkembangan bentuk, aliran, dan

tokoh sastra di Indonesia

". !enambah rasa cinta dan kepedulian terhadap sastra Indonesia

1.4 MAN(AAT

!enambah wawasan terhadap sastra Indonesia, untuk kemudian bisa

memiliki rasa cinta dan peduli kesusasteraan Indonesia.


3/11

+A+ II

TINA*AN $*STA)A

2.1 +-NT*) )AR!A SASTRA

2.1.1 $ROSA

Prosa adalah karangan bebas #tidak terikat sajak, rima, baris$. Dalam

khasanah sastra Indonesia dikenal dua macam kelompok karya sastra menurut

temanya, yakni karya sastra lama dan karya sastra baru. %al itu juga berlaku

bagi karya sastra bentuk prosa. &adi, ada karya sastra prosa lama dan karya

sastra prosa baru.

2.1.2 $*ISI

Puisi adalah bentuk karangan yang terkikat oleh rima, ritma, ataupun

jumlah baris serta ditandai oleh bahasa yang padat.

2.1. DRAMA

Drama atau 'ilm merupakan karya yang terdiri atas aspek sastra dan

asepk pementasan. Aspek sastra drama berupa naskah drama, dan aspek sastra

'ilm berupa skenario. (nsur instrinsik keduanya terdiri dari tema,

amanat)pesan, plot)alur, perwatakan)karakterisasi, kon'lik, dialog, tata artistik

#make up, lighting, busana, properti, tata panggung, aktor, sutradara, busana,

tata suara, penonton$, casting #penentuan peran$, dan akting #peragaan gerak

para pemain$.

2.2 ALIRANALIRAN )AR!A SASTRA

2.2.1 Realise

*ealisme adalah aliran dalam kesusastraan yang melukiskan suatu

keadaan atau kenyataan secara sesungguhnya. Para tokoh aliran ini

berpendapat bahwa tujuan seni adalah untuk menggambarkan kehidupan

dengan kejujuran yang sempurna dan subjekti'. Pengarang realis melukiskan

orang-orangnya dengan perasaan-perasaan dan pikiran-pikirannya sampai


4/11

sekecil-kecilnya, dengan tidak memihak memberi simpati atau antipati.

Pengarang sendiri berada di luar, ia sebagai penonton yang objekti'.

+enyataan-kenyataan itu tidak boleh dita'sirkan secara berlebihan seperti

kaum romantik. Itu sebabnya karya-karya realis banyak yang berkisar pada

golongan masyarakat bawah seperti kaum tani, buruh, gelandangan, pelacur

dan sebagainya.

2.2.2 Na#u'alise

+arya naturalisme sebenarnya merupakan lanjutan dari realisme. &ika

realisme menyajikan kejadian yang nyata daam kehidupan sehari-hari,

naturalisme cenderung melukiskan kenyataan tampa memilih dan

memilahnya. Persamaan dengan realisme adalah sama-sama melukiskan

realitas dengan terperinci dan teliti namun perbedaannya pada seleksi materi.

2.2. I3'esi&nise

Impresionisme adalah pelahiran kembali kesan kesan sang penyair

atau pengarang terhadap sesuatu yang dilihatnya. Pengarang takkan

melukiskan sampai mendetail, sampai yang sekecil-kecilnya seperti dalam

aliran realisme atau naturalisme.

2.2.4 -s3'esi&nise

Aliran kesusasteraan ekspresionisme merupakan gambaran dunia

batin, imaji tentang sesuatu yang dipikirkan. Dalam ekspresionisme ini,

pengarang menyatakan sikap jiwanya, emosinya, tanggapan subyekti'nya

tentang masalah manusia, ketuhanan, kemanusiaan. Dalam sajak, misalnya,

penyair tidak mengungkapkan kisah, tetapi ia langsung berteriak, menyatakan

curahan hatinya.

2.2.5 Asu'%ise

Aliran sastra ini munyuguhkan pada ketidakjelasan kenyataan. Pada

dasarnya, yang dihadirkan adalah realitas manusia tetapi selalu hal-khal yang


5/11

irasonal, tidak masuk akal. !engapa demikian? +arena bentuk sastra

absurdisme ini memberi ruang yang terbuka bagi para apresiator untuk

memberi ta'siran masing-masing dan semuanya dikembakiakan kepada

pembaca. Aliran absurdisme dapat kita temui dalam karangan Putu Wijaya,

Sitor Situmorang 6 Budi Darma %an Iwan Simatupang.

2.2.7 R&an#ise

*omantisme adalah aliran kesenian kesusasteraan yang

mengutamakan perasaan. leh karena itu, romantisme bisa dikatakan aliran

yang mementingkan penggunaan bahasa yang indah.dan bisa mengharukan.

2.2.8 De#e'inise

Determinisme merupakan aliran kesusasteraan yang menekankan pada

takdir.dalam determinisme ini, akdir ditentukan oleh unsur-unsur biologis

dan lingkungan bukan oleh sesuatu yang gaib seperti, uhan, Dewa-dewi.

Penganut aliran determinisme berangkat dari paham materialisme dan tidak

percaya bahwa tuhanlah yang menakdirkan demikian. Akan tetapi, takdir itu

diakibatkan oleh si'at biolgis dari orangtua dan linkungan keadaan

masyarakat. okoh Yah dalam Belenggu , Atheis,Neraka Dunia, atak

!endak "enjadi #em$u dan Pada Se$uah apal adalah beberapa contoh

determinisme.

2.2. I%ealise

Idealisme merupakan cabang dari aliran romantik. *ahasia alam

semesta dan misteri kehidupan, dalam realisme dan naturalisme mengandalkan

pada realitas. Sebaliknya, idealisme menekankan pada ide atau cita-cita.

Aliran idealisme adalah aliran romantik yang mendasarkan citanya pada cita-

cita si peniulis atau pada pengarangnya semata. Pengarang idealisme

memandang jauh ke masa yang akan datang, dengan segala kemungkinannya

yang sangat diharapkan akan terjadi. Pada dasarnya, idealisme ini mirip

ramalan. Pengarang mirip tukang ramal yang menujumkan sesuatu, dan


6/11

sesuatu itu adalah ide atau cita-citanya sendiri. Pengarang merasa yakin bahwa

'antasinya mampu dire'leksikan ke dalam realitas, sebagaimana tokoh %uti

dalam #ayar terkem$ang, Siti Nur$aya, atak !endak "enjadi #em$u,

Pertemuan &odoh.

2.2.9 Sa#i'ise

+arya sastra yang dimaksudkan untuk menimmbulkan cemooh, nista,

atau perasaan muak terhadap penyalahgunaan dan kebodohan manusia serta

pranata tujuannya untuk mengoreksi penyelewengan dengan jalan

mencetuskan kemarahan dan tawa bercampur dengan kecaman dan ketajaman.

/eberapa cerita pendek Budi Darma misalnya e'ap Nomor Satu di

Sekeiling Bayi ;6 %an A.A Na(is dalam kumpulan cerita pendeknya

)o$ohnya Surau ami 0 mrupakan bentuk dari contoh karya sastra aliran

absurdisme di Indonesia.

2.2.10 L&alise

Adalah istilah lain untuk jenis cerita lokal. +arya sastra ini

menggambarkan corak atau ciri khas suatu masa atau daerah tertentu serta

pemakainan bahasa atau kata kata daerah yang bersangkutan, dengan tujuan

kisahan menjadi lebih menarik atau keasliannya tampak. Sikap dan

lingkungan tokoh juga ikut mendukung corak setempat.Sejumlah 'iksi para

pengarang yang berasal dari Sumatera /arat merupakan karya warna lokal

yang kuat di 1aman Balai Pustaka. 2ama "arah )usli dan A$dul "uis yang

kemudian disusul dengan B Nurdin Jakub, A.A Navis, Chairul Harun

merupakan para pengarang yang membawa corak khas warna lokal dari

Sumatera /arat. I *usti Panji %isn, Putu Arya %irtaewirya, +aisal Baraas

merupakan pengarang yang memperlihatkan corak warna local /ali 3ombok.

4arna 3okal ini merupakan genre yang berkembang bersama genre sastra

lainnya sebab sesungguhnya di dalam cerita-cerita yang berwarna lokal

muncul juga aliran-aliran lainnya.


7/11

2.2.11 Di%a#iise

5orak didakitisme merupakan salah satu bentuk sastra bertendens,

yaitu karya sastra yang ditulis dengan maksud tertentu. 6ang diutamakan

dalam aliran ini adalah bagaimana pengarang menyakinkan pembacanya

sehingga pembaca itu mampu mengambil teladan dan makna dari karya sastra

itu. Pada 1aman Angkatan /alai Pustaka para pengarang menyajikan bentuk

karangan yang menentang adat dan tradisi. Adat dan tradisi kawin paksa itu

lebih banyak membawa dampak negati' daripada positi'. mereka ini menulis

cerita-cerita yang menentang adat, seperti A$dul "uis, "arah )usli, Nur

Sutan Iskandar, A.A Na(is, hairul !arun ,Darman "oenir dan !arris

-endi %hahar.

2.2.12 A#a


8/11

misteri melalui kumpulan dan ta'siran isyarat-isyarat tertentu. %ukum yang

la1imnya berlaku dalam cerita detekti' adalah bahwa isyarat-isyarat yang

menuju penyelesaian harus diungkapkan tepat ketika sang detekti'

menemukan isyarat-syarat tersebut. Di Indonesia bentuk cerita detekti'

dimulai dari Suman !s,. yang menulis beberapa cerita detekti' panjang

seperti6 asih tak tarlarai, Per'o$aan Setia, "en'ari pen'uri Anak

Perawan, asih tersesat dan sebagainya.

2.2.15 $&3ula'ise

5erita Populer merupakan salah satu jenis 'iksi yang paling banyak

dibaca dan digemari oleh para pebaca karena si'at utamanya memberi hiburan.

5erita popular ini sering disebut cerita picisan. 5erita picisan ini bila ditinjau

dari sudut seni sastra tidak bermutu karena pada umumnya memperlihatkan

corak suatu usaha tidak kearah kepentingan mencari uang belaka. 2amun jenis

bacaan popular ini menjadi kesukaan para pembaca karena si'atnya yang

ringan dan gampang dicerna.

2.2.17 T'age%ise

5erita tragedisme melukiskan pertentangan daintara protagonis

dengan kekuatan yang luar biasa, yang berakhir dengan keputusasaan atau

kehancuran sang protaginis. . karangan dramatik sering berbentuk sajak,

bertema serius dan seih, yang tokoh utamanya menemui kehancuran karena

suatu kelemahan seperti keangkuhan atau iri hati. /entuk karya tragedi lebih

merupakan bencana yang dialami para tokoh cerita seperti halnya tokoh-toko

cerita %ohs "ohtar, "otinggo Busye, Bur )asuanto dan sebagainya.

2.2.18 I'&nis Sa'ase

+arya sastra beraliran ini pemakaiannya untuk mencemooh yang

bersangkutan dengan kontras dari apa yang sebenarnya.


9/11

2.2.1 -sisise

+arya sastra yang menunjukkan cirri-ciri eksotisme adalah yang

bersangkut paut dengan latar, tokoh, dan peristiwa yang mengasyikan,

mempesona, dan asing. Dengan kata lain, eksotisime menunjukkan suatu cirri

khas yang sangat spesi'ik daam penampilan setting, dimana setting yang dipih

terasa aneh dan asing bagi pembaca.

2.2.19 (u#u'ise

Aliran dalam sastra yang menganjurkan agar neninggalkan segala

bentuk ekspresi gaya baru, bentuk baru, pokok baru dengan menekankan

pentingnya pengganmbaran kecepatan, kekuatan dankekerasan. !enurut kaum

'uturis, karya sastra hendaknya menyesuaikan diri dengan 1aman modern yang

bergerak cepat.


10/11

+A+ III

$-N*T*$

.1 )-SIM$*LAN

. +arya sastra Indonesia memiliki 9 bentuk. 6aitu : bentuk prosa, bentuk

Puisi dan bentuk drama

". Prosa adalah karangan bebas. Sedangkan puisi adalah karangan yang

terikat oleh aturan. Dan drama adalah sastra dalam bentuk pementasan.

9. +arya sastra memiliki banyak aliran-aliran.

;. kritik sastra Indonesia memiliki masing-masing 1amannya, masing-masing

pelopornya dan banyak teori baru.


11/11

DA

Macam – Macam Aliran Sastra

Documents

Transcript of Macam – Macam Aliran Sastra