M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

47
1 MINGGU II LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA 2010

Transcript of M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Page 1: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

1

MINGGU II

LABORATORIUM SISTEM MANUFAKTUR

TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA

2010

Page 2: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

CIMOSA : PROCESS BUSINESS

2

Page 3: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

PERUSAHAAN

Tujuan Utama :

1. Mendapatkan keuntungan usaha

2. Menjual produk/layanan

3. Membuat produk

Support yang dibutuhkan :

1. Pengelolaan sumber daya manusia

2. Pengelolaan keuangan

3. Pemeliharaan semua fasilitas perusahaan

4. Dll. 3

Page 4: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

INTERAKSI ANTAR DEPARTEMEN

4

Process

Products

inventory

Forcasting

MaintenanceScheduling Quality

Control

Production

or operations

system

System design

`

SpecificationsWork force size

Inventory

policy Decoupling

inventoryRepair

crew

size

InputProduct

Service

Agregate

planing

Co

ntr

ol syste

mO

pe

ratin

g s

yste

m

Departemen

Produksi

Departemen

PPIC

Departemen

QC

Departemen

Pemeliharaan

Adakah konflik ?

Page 5: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

DISKUSI KELOMPOK

Topik Diskusi Kelompok:1. Pengaruh kegiatan pemeliharaan fasilitas produksi

terhadap target produksi

2. Pengaruh persediaan suku cadang untuk memperlancar

kegiatan pemeliharaan fasilitas produksi terhadap upaya

minimasi persediaan produksi

3. Pengaruh kegiatan pemeliharaan fasilitas produksi

terhadap mutu produk

4. Pengaruh kegiatan pemeliharaan fasilitas produksi

terhadap biaya produksi

5

Page 6: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

PEMELIHARAAN

Fungsi Utama : menjaga/meyakinkan agar semua

fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan dapat

berfungsi dengan baik (reliable).

Indikator Fungsi :

1. Fasilitas siap untuk dipergunakan (availability)

2. Fasilitas dapat beroperasi dengan kemampuan

terbaiknya (performance)

3. Fasilitas dapat beroperasi menghasilkan output yang

baik (quality)

6

Page 7: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

JENIS-JENIS PEMELIHARAAN

7

Maintenance

Planned

Maintenance

Unplanned

Maintenance

(PM)

Preventive

Maintenance

(PD)

Predective

Maintenance

(CM)

Corrective

Maintenance

(IP)

Improvement

Program

(BM)

Break Down

(12) - Inspection

(20) - Work Program

(30) - Major Shutdown

(12) - Inspection (10) - Repair Maint.

(12) - Inspection

(15) - Safety & Reg.

(19) - Unanticipated

(20) - Work Program

(30) - Major Shutdown

(80) - Result PM

(50) - Project Capital

(52) - Project Operating

(NM)

Non

Maintenance

(60) - Back Charge

(70) - Warranty

(10) - Repair Maint.

(11) - Standing WO

(14) - Emergency

(19) - Unanticipated

Breakdown Maintenance = perbaikan dilaksanakan setelah kerusakan atau tidak berfungsinya suatu peralata.

Preventive Maintenance = task / pekerjaan dilaksanakan sebelum peralatan rusak atau tidak berfungsi.

Predective Maintenance = pemeriksaan atau monitoring suatu gejala kerusakan agar dapat dipredeksi keruakan yang

mungkin akan timbul.

Corecrtive Maintenance = task atau pekerjaan dijadualkan untuk dikerjakan serta dilakukan penelitian lebih lanjut dari

terjadinya suatu kerusakan atau tidak berfungsinya suatu peralatan

Improvement Program = modifikasi yang dilakukan sehubungan dengan seringnya suatu peralatan rusak atau gagal

beroperasi.

Page 8: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

8

Pemeliharaan Pencegahan (preventive maintenance)

Dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan

pemeliharaan pencegahan harus dilakukan secara teratur dan terencana

Hal ini sedikit banyak akan mengurangi peluang terjadinya pemeliharaan perbaikan, yang mana pemeliharaan perbaikan tersebut memberikan konsekuensi terhadap gangguan proses produksi lebih merugikan.

Aktivitas pemeliharaan pencegahan secara umum dan banyak berlaku diantaranya : pelumasan, pemeriksaan/pendeteksian terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan.

Page 9: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

9

Pemeliharaan Pencegahan (preventive maintenance)

pemeliharaan pencegahan perlu dilakukan secara berkala dan terencana agar diperoleh konsekwensi biaya seminim mungkin dan keandalan dalam pengoperasian mesin atau peralatan tersebut semaksimal mungkin.

Adapun jenis-jenis pemeliharaan pencegahan meliputi :

.Pencegahan kerusakan

Pembersihan

Penggantian

Pemeriksaan

Penelitian

.Pendeteksian kerusakan

Pengujian

Percobaan

Penelitian

Page 10: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Preventive Maintenance

The actions performed in an attempt to retain an item in a specified condition by providing systematic inspections and prevention of incipient failure (Mil-Std. 721 B)

PM become important because we don’t need the production facilities have functional failure when it’s needed which cause machine failure and produce defect product

“mesin yang tidak baik akan menghasilkan produk yang tidak

sempurna” “produk yang tidak sempurna seringkali disebabkan oleh

mesin yang tidak berfungsi dengan baik” produk bisa dijadikan

indikator untuk menentukan kondisi mesin produksi

Page 11: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Tujuan PM

1. Menekan downtime (mesin jarang rusak)

2. Meningkatkan life expectancy peralatan– Umur teknis : secara teknis masih bisa dipakai / dioperasikan

– Umur ekonomis : secara ekonomis masih bisa memberikan keuntungan (umumnya umur ekonomis < umur teknis misal jika ada teknologi

baru) Fungsi dulu baru cost

3. Menekan overtime cost

– Mesin-mesin lanjutan harus ikut berhenti jika mesin sebelumnya down dan harus overtime setelah peerbaikan

– Tidak perlu timbul overtime jika tidak ada komitmen dengan pelanggan.

– Bila ada komitmen dengan pelanggan maka akan terjadi Efek : klaim penalti, kehilangan kepercayaan dll.

Page 12: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Tujuan PM (2)

4. Menekan jumlah “large scale repair”

Kerusakan dapat merembet pada komponen lain karena ada keterkaitan antar komponen (interaksi fungsional)

5. Memperkecil repair cost

Pada saat replacement suatu komponen, bisa melihat komponen lain disekitarnya sehingga tidak harus melakukan pemeriksaan / pembongkaran ulang

6. Memperkecil jumlah produk yang cacat / rusak

Bila mesin berada pada kondisi tidak memuaskan adalah kecil kemungkinan mesin rusak adalah kecil kemungkinan mesin menghasilkan produk cacat juga kecil

7. Meningkatkan kondisi keselamatan kerja

karena resiko besar, cost, bahkan nyawa

Page 13: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Ruang Lingkup PM

1. Inspeksi periodik memeriksa apakah mesin dalam keadaan baik atau tidak

memprediksi apakah mesin masih layak operasi untuk periode

kedepan

untuk tiap-tiap mesin mempunyai teknik tertentu untuk inspeksi,

misal : ketel uap diambil logamnya sedikit lalu diperiksa

Pemeliharaan rutin misal: ganti olie teratur, pemeriksaaan baut

2. bertindak sebelum breakdown terjadi dikaitkan dengan informasi dari inspeksi

3. penggantian spare part yang sudah jatuh tempo untuk

diganti (yang sudah ditentukan berdasarkan analisa)

Page 14: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Apakah PM bisa menjamin mesin tidak breakdown ?

Tidak bisa, karena breakdown bersifat

probabilistik

Tidak ada jaminan bahwa kita tidak berhadapan

dengan breakdown

Yang bisa dilakukan adalah breakdown diperkecil

Menghilangkan breakdown 100% tidak bisa

Page 15: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Prinsip program PM1. Memperhatikan pihak lain yang dipengaruhi oleh program

2. Tersedia ukuran yang jelas untuk mengukur kemajuan

program (efektivitas)

3. Program bersifat “Tailor Made”

4. Punya keterikatan dengan pihak lain yang mempunyai

kepentingan berbeda

5. Misal: mesin sama tapi menghasilkan produk yang berbeda

sehingga memerlukan pemeliharaan yang berbeda

6. Adaptif terhadap sistem produksi

7. Maintenance by opportunity : bila bagian produksi sedang

sibuk maka mungkin orang bagian pemeliharaan harus

bekerja malam hari atau pada hari libur.

Page 16: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

16

Pemeliharaan Perbaikan (corrective maintenance)

Dilakukan setelah diketahui adanya kerusakan dan pengusahaan agar mesin atau peralatan termaksud dapat berfungsi kembali dengan baik.

Pada dasarnya pemeliharaan perbaikan meliputi :

Penggantian komponen (replacement), yaitu tindakan penggantian komponen yang dianggap rusak atau tidak memenuhi kondisi yang diinginkan. Tindakan ini mungkin dilakukan secara mendadak atau dengan perencanaan pencegahan terlebih dahulu.

Perbaikan kecil (repair), yaitu tindakan perbaikan minor yang dilakukan pada saat terjadi kerusakan kecil.

Perbaikan besar (overhaul), yaitu tindakan perbaikan besar-besaran yang biasanya dilakukan pada akhir periode tertentu.

Page 17: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Corrective Maintenance (CM)

= breakdown maintenance, reactive maintenance

The actions carried out (because of failure) to repair component, equipment, or a system to a stated condition

All actions performed as a result of failure, to restore an item to a specified condition.

Include the following steps: localization, isolation, disassembly, interchange, reassembly, alignment, and checkout

17

Page 18: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Corrective Maintenance (CM)

Triggered by FAILURE A condition where system doesn’t perform as user

defined (exp : while the real production down to 80 unit per hours, below the capacity 100 unit per hours)

It’s doesn’t always means that the machine leak, crack, fragile, etc

A condition where system doesn’t perform as user acceptable quality standard

Not depend on calendar.Every time when the system failed, CM must be done, even previous

CM just already performed before

18

Page 19: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Corrective Maintenance (CM)

Terdapat konsep “ Fix when it fails” yang

artinya kegiatan ini baru dilakukan apabila

peralatan dalam kondisi gagal berfungsi.

Hal seperti ini dapat digunakan apabila

peralatan tidak memiliki pengaruh yang

cukup siginifikan terhadap produksi atau

operasi atau tidak menghasilkan kerugian

yang signifikan

Page 20: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Predictive Maintenance

Measurements that detect the onset of a degradation

mechanism thereby allowing causal stressors to be

eliminated or controlled prior to any significant

deterioration in the component physical state. Results

indicate current and future functional capability.

Schedule maintenance activities when mechanical or

operational conditions warrant to repair or replace

deteriorated equipment before obvious problems occur.

Page 21: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Predictive Maintenance

Timeline to Failure

FailureNoticeable Performance Degradation

Stressor Applied

Preventive Maintenance Zone

Predictive Maintenance Zone

48 Months

Additional 8% - 12% savings over a good preventive maintenance program

Page 22: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Advantages and DisadvantageAdvantage

Increased component operational life/availability

Allows for preemptive corrective actions

Decrease in equipment or process downtime

Decrease in costs for parts and labor

Better product quality

Improved worker and environmental safety

Improved worker morale

Energy Savings

Field study showed a 8-12% savings over preventive maintenance

programs

Disadvantage

Increased investment in diagnostic equipment

Increased investment in training of staff

Savings potentials not readily seen by management

Page 23: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Prognostics and Condition Based MaintenanceMaintenance action based on actual condition

(objective evidence of need) obtained from in-situ,

operating, and condition measurements.

Mitigation and

RepairFix What

Broke

Preventive Maintenance Zone

Predictive Maintenance Zone

Prediction and Planning

Degradation Zone

Time =>

Stressor

Applied

FAILURE

No Failure

Proactive Operations and Maintenance Zone

Page 24: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

MANAJEMEN PEMELIHARAAN

‘Bagaimana mengelola kegiatan pemeliharaan

yang menjamin seluruh fasilitas perusahaan

dapat beroperasi/berfungsi dengan baik ?’

Problem :1. Jumlah dan jenis fasilitas yang banyak. Masing-masing fasilitas

memerlukan penanganan yang spesifik.

2. Lokasi fasilitas tersebar diseluruh perusahaan (di banyak

departemen). Sulit memonitor kondisi seluruh fasilitas.

3. Kondisi fasilitas yang bersifat dinamis. Peralatan yang pada mulanya

dalam kondisi baik, selama beroperasi akan mengalami penurunan

performansi dan akhirnya akan rusak.24

Page 25: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

MANAJEMEN PEMELIHARAAN

Planning : Harus dibuat rencana untuk menentukan fasilitas yang akan

dipelihara, jenis pemeliharaannya, aktivitas pemeliharaan, waktu, dll

Organizing : Komunikasi yang baik dengan seluruh pengguna

peralatan mutlak diperlukan. Perlu pembagian peran ‘siapa harus

melakukan apa dan bagaimana melakukannya’

Actuating : Perlu dibuat penugasan untuk menetapkan kapan kegiatan

pemeliharaan suatu peralatan harus dilakukan dan oleh siapa

pemeliharaan ini dibebankan.

Controlling : Seluruh peralatan (termasuk komponennya) yang baru

dibeli, yang sedang dipergunakan maupun yang sedang dipelihara

perlu dimonitor. Data monitoring perlu direkam dan dibandingkan

dengan spesifikasi/standar. Evalusi terhadap seluruh kegiatan

pemeliharaan diperlukan untuk mengetahui apakan kriteria

performansi manajemen pemeliharaan sudah dapat dipenuhi.25

Page 26: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

26

Sistem Manajemen Pemeliharaan

Maintenancemanagement

Constrain

Crew size

Maintenance facilities

agregate production

plans

capital budgetEquipment data on

Breakdown distribution

Cost

Status

Maintenance data

Repair time

Previous maintenance

times

Schedules for

Preventive maintenance

Corection Maintenance

Report on

Equipment status

Project ed inventory

requirements

Projected maintenance

capacity requirements

Decision

Variable

What to maintenance

By whom ? internal, external

how ?

Where ? centralizd,

decentralized

Feedback

Performance criteria OutputInput

process

Page 27: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Input Maintenance System

Input berupa informasi dibutuhkan untuk menentukan kebijakan dan pengambilan keputusan maintenance yang paling tepat, yang meliputi : Equipment data meliputi : specification, mach/part

number, tenaga kerja, spare part, history komponen (operating time dan downtime), status peralatan

Maintenance data meliputi :, peralatan khusus untuk uji/repair , repair yang dibutuhkan, repair time, spare part cost, labor cost, efek downtime pada production lost atau delay.

27

Page 28: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Input Maintenance System

28

Page 29: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Decision Variable

Apa yang harus di-maintain, meliputi :

1. Memilih obyek yang akan dirawat. Apakah fasilitas, mesin, proses, workstation, lini produksi, atau yang lain

2. Memilih komponen mana yang akan dirawat, dapat digunakan pendekatan pada sistem inventory yaitu ABC analysis, dimana :

Komponen dari sistem produksi dikelompokkan berdasarkan kontribusinya thd overall reliability dan pengaruhnya thd total biaya operasi.

Total biaya operasi merupakan total biaya repair dan downtime dikombinasikan dengan biaya keterlambatan pengiriman atau tertundanya proses produksi

29

Page 30: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Decision Variable

3. Menentukan strategy/cara maintenance, mencari alternatifcara untuk merawat dengan biaya minimum, pilihanmeliputi : inspeksi, corrective maintenance, preventifmaintenance, repair, replace, dll

4. Menentukan siapa yang melakukan maintenance apakahinternal (dilakukan oleh depart maintenance bukan pihak luar, atau operator mesin bukan depart maintenance) atau eksternal(dilakukan dg outsourcing/supplier/manufacturer mesin bukandepart maint perush)

5. Menentukan dimana aktivitas maintenance dilakukan, apakahcentralized (terpusat pd depart maint) atau decentralized (setiap lokasi atau plant memp unit maint sendiri-sendiri)

30

Page 31: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Memilih Obyek

Disesuaikan dengan level organisasi dan hierarki/level komponen (mempertibangkan ukuran, kompleksitas, dan interdependensi)

Option maintenance berbeda-beda untuk setiap sistem produksi, yaitu :

– option maintenance untuk continuous process < option maintenance untuk flow shop

– option maintenance untuk flow shop < option maintenance untuk job shop

31

Page 32: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Memilih komponen : ABC analysis

A: critical components : jika fail menyebabkan sistem produksi terganggu, biaya breakdown repair tinggi, lost production akibat downtime --- butuh kontrol ketat dan aktivitas maintenance yang intensif

B : major component : yang menentukan performansi sistem tapi jika fail maka produksi tidak harus berhenti --- butuh aktivitas dan control maintenance yang moderate

C : minor component : supportive element jika fail tidak akan mengganggu operasi ---aktivitas maintenance yang terbatas atau tidak formal

32

Page 33: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Constrain

1. Terkait dengan desain sistem produksi meliputi

teknologi proses, layout fasilitas, kapasitas fasilitas,

jumlah crew, dll

2. Terkait dengan fasilitas untuk melakukan kegiatan

maintenance, termasuk alat uji atau monitoring.

3. Terkait dengan Aggregate Planning dan keputusan

capital budgeting (allowance untuk melakukan

decoupling inventory akan mempengaruhi tingkat

dependensi antar stage yang berurutan dan fluktuasi

jumlah maintenance crew)

33

Page 34: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Output1. Menentukan Jadwal kegiatan, meliputi jadwal

a. Inspeksi

b. Repair ketika breakdown terjadi, spesifikasi prioritas dan persyaratan, skill dan sparepart yang dibutuhkan, dll

c. Preventive maintenance kapan layak dilakukan

2. Membuat Laporan kegiatan, meliputi :a. Status peralatan setelah inspeksi, repair, atau PM

b. Proyeksi kebutuhan spare part dan decoupling inventory untuk pekerjaan maintenance yang sudah dijadualkan

c. Proyeksi kapasitas maintenance yaitu skill dan jam kerja yang dibutuhkan

34

Page 35: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Kriteria Performansi

Maintenance berfungsi untuk menjaga operasi

sistem produksi supaya ekonomis dan lancar

Sehingga pemilihan kebijakan maintenance dibuat

disamping memenuhi kebutuhan pemeliharaan

juga mempertimbangkah kriteria ekonomis,

mengingat setiap kegiatan maintenance

memerlukan biaya.

Biaya maintenance merupakan trade off antara

biaya breakdown dan biaya PM

35

Page 36: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Kriteria Performansi

36

Grafik Total Biaya Maintenance

jumlah Preventive Maintenance

optimal

Page 37: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Kebutuhan Sistem Informasi

Dengan memperhatikan :

Banyaknya peralatan/fasilitas yang dirawat

Banyaknya komponen yang harus dirawat

Berbagai macam strategy maintenance yang bisa dipilih

Banyaknya maintenance dan equipment data yang harusdikelola

jumlah output sistem yang harus dihasilkan

dan lain-lain

Maka untuk Pengembangan kebijakan maintenance yang baikdibutuhkan penggunaan sistem informasi terintegrasi danterkomputerisasi

sistem informasi terintegrasi dan terkomputerisasi disebutComputerized Maintenance Management System (CMMS)

37

Page 38: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Modul CMMS

Modul CMMS disesuaikan dengan

kebutuhan Perusahaan

Modul Utama :1. Equipment Register

2. Operating Statistics

3. Standard Maintenance Job

4. Maintenance Scheduling

5. Work Order

6. Report & History38

Page 39: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Contoh Modul & Hubungannya

39

Page 40: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

40

Equipment Register

Tujuan Utama :

Pemberian nomor identitas Aset yang Unique

Penampung data monitoring kondisi

peralatan

Penampung data keputusan kegiatan

pemeliharaan peralatan

Equipment sebagai wadah penampungan

biaya pada level terendah.

Page 41: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

41

Application Parts List

Page 42: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Kuliiah Umum Teknik Industri ITS

Nop 2004

42

WORK REQUEST

Dari pengguna

peralatan

Kepada Crew

Maintenance

Oleh Maintenance

Planner

Page 43: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

43

Eqp. Planning & Schedulling

1. Mengkaji dan menganalisa Work Request

2. Pemeriksaan di Lokasi pekerjaan

3. Menentukan Basic Information

4. Perencanaan Pekerjaan

5. Menentukan Keperluan Material

6. Lengkapi Rencana Kerja

7. Jadwalkan Pelaksanaan WO

8. Follow-Up

Page 44: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

Kuliiah Umum Teknik Industri ITS

Nop 2004

44

Standard Job Plan

Page 45: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

45

Work Order

Page 46: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

46

Equipment Tracing

FITMENTFITMENT

DEFITMENTREFITMENT

CREDIT TO

WAREHOUSE

CREDIT TO

WAREHOUSE

ISSUE OUT

AGAIN

ISSUE OUT/

AGAIN

REBUILD OR

OVERHAULED

REBUILD OR

OVERHAULEDPURCHASING

Life Cycle of Component

Page 47: M2. Sistem Pemeliharaan.pdf

47

Condition Monitoring

Condition

Monitoring

Maintenance

Scheduling TaskFluid Management

Component

TracingMaintenance

activities