Luka Terbuka

2
Sindroma kompartemen adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan intertisial di dalam ruangan yang terbatas, yaitu di dalam kompartemen osteofasial yang tertutup. Ruangan tersebut berisi otot, saraf dan pembuluh darah. Ketika tekanan intrakompartemen meningkat, perfusi darah ke jaringan akan berkurang dan otot di dalam kompartemen akan menjadi iskemik. Tanda klinis yang umum adalah nyeri, parestesia, paresis, disertai denyut nadi yang hilang. (1,2,3 Sindroma kompartemen dapat diklasifikasikan menjadi akut dan kronik, tergantung dari penyebab peningkatan tekanan kompartemen dan lamanya gejala. !enyebab umum terjadinya sindroma kompartemen akut adalah fraktur, trauma jaringan lunak, kerusakan arteri, dan luka bakar. Sedangkan sindroma kompartemen kronik dapat disebabkan oleh akti"itas yang berulang misalnya lari. T#R$!% !enanganan sindroma kompartemen meliputi & 1. Terapi medikal ' non bedah. (11 )enempatkan kaki setinggi jantung, untuk mempertahankan ketinggian kompartemen yang minimal, ele"asi dihindari karena dapat menurunkan aliran darah dan akan lebih memperberat iskemia. !ada kasus penurunan "olume kompartemen, gips harus dibuka dan pembalut kontriksi dilepas. )engoreksi hipoperfusi dengan *ara kristaloid dan produk darah. !emberian mannitol, "asodilator atau obat golongan penghambat simpatetik. 2. Terapi pembedahan ' operatif. +as*iotomi adalah pengobatan operatif pada sindroma kompartemen dengan stabilisasi fraktur dan perbaikan pembuluh darah. Keberhasilan dekompresi untuk perbaikan perfusi adalah jam. (11 Terapi untuk sindroma kompartemen akut maupun kronik biasanya adalah operasi. %nsisi panjang dibuat pada fas*ia untuk menghilangkan tekanan yang meningkat di dalamnya. -uka tersebut dibiarkan terbuka (ditutup dengan pembalut steril dan ditutup pada operasi kedua, biasanya hari kemudian. kalau terdapat nekrosis otot, dapat dilakukan debridemen, kalau jaringan sehat, luka dapat di jahit (tanpa regangan , atau skin graft mungkin diperlukan untuk menutup luka ini.(/,20 $dapun indikasi untuk melakukan fas*iotomi adalah & (21 1. $da tanda tanda klinis dari sindroma kompartemen. 2. Tekanan intrakompartemen melebihi 30 mm g. K )!-%K$S% (21,24 Kegagalan dalam mengurangi tekanan intrakompartemen dapat menyebabkan nekrosis jaringan, selama perfusi kapiler masih kurang dan menyebabkan hipoksia pada jaringan tersebut. Kontraktur "olkmann adalah deformitas pada tungkai dan lengan yang merupakan kelanjutan dari sindroma kompartemen akut yang tidak mendapat terapi selama lebih dari beberapa minggu atau bulan. %nfeksi. ipestesia dan nyeri.

description

luka terbuka

Transcript of Luka Terbuka

Sindroma kompartemen adalah suatu kondisi dimana terjadi peningkatan tekanan intertisial di dalam ruangan yang terbatas, yaitu di dalam kompartemen osteofasial yang tertutup. Ruangan tersebut berisi otot, saraf dan pembuluh darah. Ketika tekanan intrakompartemen meningkat, perfusi darah ke jaringan akan berkurang dan otot di dalam kompartemen akan menjadi iskemik. Tanda klinis yang umum adalah nyeri, parestesia, paresis, disertai denyut nadi yang hilang. (1,2,3)Sindroma kompartemen dapat diklasifikasikan menjadi akut dan kronik, tergantung dari penyebab peningkatan tekanan kompartemen dan lamanya gejala. Penyebab umum terjadinya sindroma kompartemen akut adalah fraktur, trauma jaringan lunak, kerusakan arteri, dan luka bakar. Sedangkan sindroma kompartemen kronik dapat disebabkan oleh aktivitas yang berulang misalnya lari.TERAPIPenanganan sindroma kompartemen meliputi :1. Terapi medikal / non bedah. (11) Menempatkan kaki setinggi jantung, untuk mempertahankan ketinggian kompartemen yang minimal, elevasi dihindari karena dapat menurunkan aliran darah dan akan lebih memperberat iskemia. Pada kasus penurunan volume kompartemen, gips harus dibuka dan pembalut kontriksi dilepas. Mengoreksi hipoperfusi dengan cara kristaloid dan produk darah. Pemberian mannitol, vasodilator atau obat golongan penghambat simpatetik.2. Terapi pembedahan / operatif.Fasciotomi adalah pengobatan operatif pada sindroma kompartemen dengan stabilisasi fraktur dan perbaikan pembuluh darah. Keberhasilan dekompresi untuk perbaikan perfusi adalah 6 jam. (11)Terapi untuk sindroma kompartemen akut maupun kronik biasanya adalah operasi. Insisi panjang dibuat pada fascia untuk menghilangkan tekanan yang meningkat di dalamnya. Luka tersebut dibiarkan terbuka (ditutup dengan pembalut steril) dan ditutup pada operasi kedua, biasanya 5 hari kemudian. kalau terdapat nekrosis otot, dapat dilakukan debridemen, kalau jaringan sehat, luka dapat di jahit (tanpa regangan ), atau skin graft mungkin diperlukan untuk menutup luka ini.(8,20)Adapun indikasi untuk melakukan fasciotomi adalah : (21)1. Ada tanda-tanda klinis dari sindroma kompartemen.2. Tekanan intrakompartemen melebihi 30 mmHg.

KOMPLIKASI (21,24) Kegagalan dalam mengurangi tekanan intrakompartemen dapat menyebabkan nekrosis jaringan, selama perfusi kapiler masih kurang dan menyebabkan hipoksia pada jaringan tersebut. Kontraktur volkmann adalah deformitas pada tungkai dan lengan yang merupakan kelanjutan dari sindroma kompartemen akut yang tidak mendapat terapi selama lebih dari beberapa minggu atau bulan. Infeksi. Hipestesia dan nyeri. Komplikasi sistemik yang dapat timbul dari sindroma kompartemen meliputi gagal ginjal akut, sepsis, dan Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) yang fatal jika terjadi sepsis kegagalan organ secara multisistem.

PROGNOSISSindroma kompartemen akut cenderung memiliki hasil akhir yang jelek. Toleransi otot untuk terjadinya iskemia adalah 4 jam. Kerusakan irreversibel terjadi bila lebih dari 8 jam. Jika diagnosa terlambat, dapat menyebabkan trauma saraf dan hilangnya fungsi otot. Walaupun fasciotomi dilakukan dengan cepat dan awal, hampir 20% pasien mengalami defisit motorik dan sensorik yang persisten.

3.jenis frakturFraktur dapat dibagi menjadi dua macam yaitu :1. Fraktur tertutup ( closed ), bila tidak terdapat hubungan antara fragmen tulangdengan hubungan dunia luar.2. Fraktur terbuka ( Open / Compound ), bila terdapat hubungan antara fragmentulang dengan dunia luar karena adanya perlukaan dikulit. Fraktur terbuka terbagiatas tiga derajat ( menurut R Gustillo ), yaitu :Derajat I :Luka < 1 cmKerusakan jaringan lunak sedikit, tak ada tanda luka remukFraktur sederhana, tranversal, oblik, atau kominutif ringanKontaminasi minimalDerajat IILaserasi > 1 cmKerousakan jaringan lunak, tidak luasFraktur kominutif sedangKontaminasi sedangDeajat IIITerjadi kerusakan jaringan lunak yang luas, meliputi struktur kulit, otot danneurovaskuler serta kontaminasi derajat tinggi. Fraktur derajat III terbagi atas :a. Jaringan lunak yang menutupi f raktur tlang adekuat, meskipun terdapat laserasiluas, atau fraktur segmental / sangat kominutif yang dsebabkan oleh traumaberenergi tinggi tanpa melihat besarnya ukuran luka.b. Kehilangan jaringan lunak dengan besarnya fraktur tulang yang terpapar ataukontaminasi masifc. Luka pada pembulu arteri / saraf perifer yang harus diperbaiki tanpa melihatkerusakan jarigan lunak