LTM QBD 1 IPE 18-Kandita Iman Khairina-1406564130
-
Upload
kandita-iman-khairina -
Category
Documents
-
view
54 -
download
1
description
Transcript of LTM QBD 1 IPE 18-Kandita Iman Khairina-1406564130
LTM KOLABORASI KESEHATAN IPE 18
Kandita Iman Khairina
1406564130 FKGUI
QBD 1
1. Apa yang dimaksud dengan tim, kolaborasi, dan kerjasama tim (teamwork)?
2. Apa saja komponen yang dibutuhkan untuk tercapainya suatu kerjasama tim yang
efektif?
3. Apa yang dimaksud dengan kolaborasi tim kesehatan?
4. Apa saja model-model/jenis kolaborasi tim kesehatan?
5. Apa saja prinsip-prinsip kolaborasi tim kesehatan?
6. Mengapa kolaborasi tim kesehatan penting? Kaitkan dengan keselamatan pasien
(patient safety).
7. Apa manfaat kolaborasi tim kesehatan?
8. Bagaimana cara membangun dan mempertahankan kolaborasi tim kesehatan yang
efektif?
9. Jelaskan secara singkat sistem pelayanan kesehatan di Indonesia, terutama bagian
subsistem upaya kesehatan. Berikan contoh kolaborasi tim kesehatan yang dapat
dilakukan di pelayanan kesehatan tingkat pertama/primer.
1. Tim = beberapa orang yang melakukan sesuatu bersama-sama. (Cambridge
Dictionary Advanced’s Learner 3rd edition)
Sekelompok individu yang bekerja sama untuk membuat suatu produk atau
menyediakan jasa yang saling bertanggung jawab. Anggota tim mempunyai goal yang
sama dan saling bertanggung jawab untuk mencapainya, mereka independen dalam
pencapaiannya dan mereka mempengaruhi hasilnya melalui interaksi satu sama lain.
Karena tim ini bertanggung jawab secara kolektif, mengintegrasikan dengan satu
sama lain termasuk di antara tanggung jawab masing-masing anggota.
Kolaborasi adalah sebuah proses yang membutuhkan hubungan dan interaksi sesama
individu terlepas dari apakah mereka menganggap diri mereka sebagai bagian dari tim
atau tidak.
Kerja sama tim adalah interaksi atau hubungan dua atau lebih individu yang bekerja
secara independen untuk menyediakan jasa atau sebuah produk. Kerja sama tim
memilik arti anggota tim saling bergantung, mempunyai pemikiran mereka bekerja
secara kolaborasi untuk perawatan pasien, berbagi informasi yang memungkinkan
untuk membuat keputusan yang sama. Kerja sama tim merupakan produk dari
kolaborasi.
2. Components of Effective Teamwork
1. Komunikasi yang terbuka
2. Nonpunitive environment
3. Mempunyai tujuan yang jelas
4. Peran yang jelas dan tasks untuk anggota
5. Komunikasi dan kerja sama tim
6. Respectful atmosphere
7. Shared responsibility for team success
8. Appropriate balance of member participation for the task at hand
9. Acknowledgment and processing of conflict
10. Clear specifications regarding authority and accountability
11. Clear and known decisionmaking procedures
12. Regular and routine communication and information sharing
13. Enabling environment, including access to needed resources
14. Mechanism to evaluate outcomes and adjust accordingly
3. Kolaborasi tim kesehatan merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk
memperkuat hubungan diantara profesi di bidang kesehatan yang berbeda yang saling
bekerja sama
4. Bentuk atau jenis kolaborasi tim kesehatan secara umum
1. Fully integrated merger
Merupakan bentuk kolaborasi yang setiap bagian dari tim tersebut memiliki
tanggung jawab dan kontribusi yang sama besar untuk mewujudkan suatu tujuan
bersama
2. Partially integrated merger
Merupakan benuk kolaborasi yang setiap bagian dari tim memiliki tanggung jawab
yang berbeda. Dalam hal ini ada satu atau lebih profesi di bidang kesehatan yang
memiliki kontribusi yang lebih sedikit di dalam tim dibandingkan dengan profesi
lain tetapi tetap memiliki tujuan bersama.
3. Joint Program Office
Tidak memiliki tujuan bersama namun disatukan oleh hubungan pekerjaan yang
akan lebih menguntungkan bila dikerjakan bersama.
4. Joint Partnership with Affiliated Programming
Kerjasama untuk memberikan jasa dan umumnya tidak untuk mencari suatu
keuntungan
Selain bentuk-bentuk kolaborasi diatas, terdapat pula contoh dari bentuk-bentuk
kolaborasi tim kesehatan yang umumnya dijumpai, yaitu :
a) Perawatan reproduksi primer
Misalnya, perawatan sebelum kelahiran, perawatan kandungan, perawatan setelah
melahirkan dan perawatan bayi yang baru lahir
b) Perawatan kesehatan mental
Misalnya, perawatan penderita depresi
c) Fasilitas pendukung rawat jalan
d) Service co-ordination
e) Pendidikan kesehatan dan pencegahan yang diberikan pada pasien
Misalnya, konseling mengenai bahaya penyakit jantung
f) Program pengelolaan penyakit kronis
Misalnya, program untuk diabetes, penyakit jantung, obesitas, arthritis, asma dan
depresi
g) Kesehatan ibu dan anak
h) Perawatan manula
i) Pengobatan bagi pecandu obat-obatan terlarang
j) Pelayanan rehabilitasi
5. Prinsip Kolaborasi Tim Kesehatan
a. Patient centred care
b. Recognition of the patient-physicians as clinic leader
c. Mutual respect and trust
d. Clear communication
e. Clarification of roles and scope of practice
f. Clarification of accountability and responsibility
g. Liability protection for all members of the team
h. Sufficient human resources and infrastructure
i. Sufficient funding
j. Supportive education system
k. Research and evaluation
6. Peningkatan kerjasama tim dan perawatan kolaboratif telah terbukti
meningkatkan kinerja dalam berbagai aspek sistem kesehatan, termasuk perawatan
kesehatan primer dan kesehatan masyarakat. Laporan terakhir masyarakat pada
sumber daya kesehatan manusia telah menyarankan bahwa kerja sama tim mungkin
menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas perawatan dan keselamatan
pasien serta mengurangi kekurangan staf dan stres profesional kesehatan. Penelitian
lain telah menunjukkan kerja sama tim yang dapat secara signifikan mengurangi
beban kerja, meningkatkan kepuasan kerja dan retensi, meningkatkan kepuasan
pasien, dan mengurangi morbidity pasien.
7. Manfaat kolaborasi tim kesehatan
a. Memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan
keahlian unik profesional.
b. Memaksimalkan produktivitas serta efektifitas dan efisiensi sumber daya.
c. Meningkatkan profesionalisme, loyalitas, dan kepuasan kerja.
d. Meningkatkan kohesivitas antar tenaga kesehatan profesional.
e. Memberikan kejelasan peran dalam berinteraksi antar tenaga kesehatan
profesional sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama.
f. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan kesehatan
g. Peningkatan akses ke berbagai pelayanan kesehatan
h. Untuk tim kesehatan, memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan pengalaman
8. Cara Membangun dan Mempertahankan Kolaborasi Tim Kesehatan yang
Efektif
i) Tim yang berkerja sama, akan menjadi lebih efektif dan inovatif. Dengan
lebih besarnya partisipasi dalam tim kesehatan, lebih banyak dukungan
untuk berinovasi dan lebih efektif memberikan pelayanan kesehatan dengan
kualitas baik.
ii) Tim yang multidisiplin lebih efektif dalam memberikan pelayanan karena
mereka lebih mempertimbangkan dari berbagai sudut pandang.
iii) Komunikasi yang baik
Komunikasi antara anggota tim kesehatan berkaitan dengan kesehatan
mental mereka.
iv) Tim tersebut harus melakukan pertemuan secara berkala untuk berbagi
pengetahuan yang dimiliki, membuat keputusan bersama, dan dapat
mengembangkan pemahaman akan tugas-tugas mereka. Dengan adanya
semua ini, akan tercapai suatu motivasi untuk mencapai satu tujuan yang
sama.
v) Kepemimpinan akan memberikan efektifitas dalam proses kerja tim,
layanan pasien, dan inovasi.
9. Subsistem Upaya Kesehatan di Indonesia
adalah sebuah tatanan yang menghimpun berbagai upaya kesehatan masyarakat
(UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP) secara terpadu dan saling
mendukung dengan tujuan terselenggaranya upaya kesehatan yang tercapai
(accessible), terjangkau (affordable), dan bermutu (quality) untuk menjamin
pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti yang dimaksud
dalam pembukaan UUD 1945.
Unsur-unsur upaya kesehatan
Upaya Kesehatan : Pelayanan kesehatan meliputi peningkatan, pencegahan,
pengobatan, dan pemulihan, baik pelayanan kesehatan konvensional maupun
pelayanan kesehatan yang terdiri dari pengobatan tradisional dan komplementer.
Sumber Daya Upaya Kesehatan : SDM kesehatan, biaya, sarana dan prasarana,
termasuk fasilitas pelayanan kesehatan, sediaan farmasi dan alat kesehatan, serta
manajemen dan sistem informasi kesehatan yang memadai guna
terselenggaranya upaya kesehatan.
Pembinaan dan Pengawan Upaya Kesehatan : Pembinaan dan pengawasan upaya
kesehatan dilakukan secara berjenjang melalui standarisasi, sertifikasi, lisensi,
akreditasi, dan penegakan hukum yang dilakukan oleh pemerintah bersama
dengan organisasi profesi dan masyarakat.
Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan : kesehatan yang berhasil guna
dan berdaya guna. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan didasarkan pada
masalah kesehatan prioritas, sumber daya kesehatan
Upaya Kesehatan terbagi 3 :
Primary Health Service (Pelayanan kesehatan tingkat pertama)
Pelayanan kesehatan yang bersifat pokok atau basic health services.
Bersifat rawat jalan (ambulatory/out patient services).
Dapat dilaksanakan di rumah, tempat kerja, ataupun fasilitas pelayanan
kesehatan, contohnya : Puskesmas,Puskesmas keliling, klinik.
Terdapat: Pelayanan Kesehatan Perorangan Primer dan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Primer.
Pelayanan primer ini merupakan pelayanan yang pertama kali diperlukan
masyarakat pada saat mereka mengalami ganggunan kesehatan atau
kecelakaan
Contoh :
Kolaborasi antara Dokter dan Apoteker di Puskesmas
Kolaborasi penyuluh kesehatan (KM) dengan Dokter/Dokter gigi
Kolaborasi perawat dengan Dokter/Dokter Gigi
Kolaborasi Bidan dengan Perawat
Secondary Health Service (Pelayanan kesehatan tingkat kedua)
Upaya kesehatan rujukan lanjutan.
Diperlukan untuk kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan
inap, yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer
Pelayanan kesehatan dilakukan oleh Dokter Spesialis dan Dokter
Subspesialis terbatas
Dilaksanakan di rumah sakit setara tipe C, dan pelayanan kesehatan
lainnya.
Didukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.
Terdapat: Pelayanan Kesehatan Perorangan Sekunder dan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Sekunder.
Tertiary Health Service (Pelayanan kesehatan tingkat ketiga)
Upaya kesehatan rujukan unggulan.
Dilaksanakan dokter subspesialis atau dokter spesialis yang telah
mendapatkan pendidikan khusus.
Dilaksanakan di rumah sakit umum, rumah sakit khusus setara kelas A
dan B.
Pusat pelayanan yang berstandar internasional.
Wajib melaksanakan penelitian dan pengembangan dasar.
Terdapat: Pelayanan Kesahatan Perorangan Tersier dan Pelayanan
Kesehatan Masyarakat Tersier.
Prinsip
1. UKM diselenggarakan oleh pemerintah dengan peran aktif masyarakat dan
swasta.
2. UKP diselenggarakan oleh masyarakat, swasta, dan pemerintah.
3. Penyelengaraan kesehatan oleh swasta harus memperhatikan fungsi sosial.
4. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus bersifat menyeluruh, terpadu,
berkelanjutan, terjangkau, berjenjang, profesional dan bermutu.
5. Penyelenggaraan upaya kesehatan termasuk pengobatan tradisional dan
alternatif harus tidak bertentangan dengan kaidah ilmiah.
6. Penyelenggaraan upaya kesehatan harus sesuai dengan nilai dan norma sosial
budaya, moral, dan etika profesi.
Contoh kolaborasi tim kesehatan yang dapat dilakukan di pelayanan kesehatan tingkat pertama/primer
apabila ada pasien yang datang ke puskesmas untuk berobat ke dokter/ dokter gigi
pasien akan mendapatkan perawatan oleh dokter/ dokter gigi dibantu oleh perawat,
kemudian mereka akan diberikan resep obat yang harus ditebus yang akan diracik
oleh seorang apoteker. Atau jika dibutuhkan dokter bisa merujuk untuk menemui ahli
gizi atau tenaga kesehatan lainnya.
Referensi
Association, Canada Medical. Putting Patients First: Patient-Centred Collaborative
Care, A Discussion Paper. Canada. 2007.
Hughes, Ronda G. Patient Safety and Quality: An Evidence-Based Handbook for
Nurses. Rockvilee. 2008
Borrill, Carol et al. Team Working and Effectiveness in Health Care.
Borrill, Carol and Michel West. How Good is Your Team? A Guide for Team
Members.
Azwar A. Pengantar Administrasi Kesehatan. 3rd ed. Tangerang: Binarupa Aksara;
2010
Manitoba, University of. Interprofessional Practice Education in Clinical Settings:
Immersion Learning Activities: Module 3B Students Manual
WHO Patients Safety Curriculum Guide for Medical Schools.
Family Health Teams Advancing Primary Health Care
Michelle O’Daniel, Alan H. Rosenstein. Professional Communication and Team
Collaboration
The Collaboration Prize. Models of Collaboration: Nonprofit Organizations Working
Together