LTM Persepsi
-
Upload
maiyatullah -
Category
Documents
-
view
29 -
download
6
description
Transcript of LTM Persepsi
Menjaga Hubungan Individu dengan Mengatur Persepsi Diri
oleh Mohamad Amirudin, 1206240650
Judul : “Peran Persepsi dalam Hubungan Antarpribadi”
Pengarang : -
Data Publikasi : Modul MPKT A Buku ajar II Tahun Ajaran 2012/2013 Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
Saat ini sering kita lihat berbagai masalah terjadi di kalangan masyarakat pada
umumnya, seperti mudah terprovokasi, main hakim sendiri, tawuran para pelajar, dan lain
sebagainya. Sebenarnya apa penyebab dari berbagai masalah ini? apakah karena kurangnya
pengawasan pemerintah? Kesalahanpahaman adalah salah satu sumber permasalahannya.
Mereka sering bertindak tanpa didasari suatu persepsi yang jelas tentang objek yang sedang
terjadi. Mereka hanya mengambil penilaian singkat untuk membentuk persepsi diri.
Persepsi adalah sebuah proses mengorganisasi dan menginterpretasikan informasi
sehingga menjadi berarti (King, 2011). Persepsi dapat dianggap sebagai suatu proses yang
didahului oleh penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat
reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan penghubung antara individu dengan dunia
luarnya. Persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian
diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera.
Dengan demikian dalam mempersepsi, individu mengorganisasi dan menginterpretasikan apa
yang ditangkap oleh inderanya. Persepsi mungkin saja tidak sesuai dari realitas, namun
persepsinya sangat penting karena perilaku individu biasanya didasari oleh persepsinya,
bukan oleh realitas itu sendiri. Hal ini proses menginterpretasikan stimulus ini biasanya
dipengaruhi pula oleh pengalaman dan proses belajar individu.
Menghasilkan
Ditangkap
Gambar. 1 ( proses persepsi)
Sesungguhnya ada banyak faktor yang mempengaruhi persepsi, yang membentuk dan
kadang mendistorsi persepsi. Faktor-faktor tersebut pada dasarnya terbagi sebagai berikut:
Indera
Stimulus
Persepsi
1. Karakteristik dari individu yang mempersepsi (perceiver) seperti sikap, motif, minat,
pengalaman masa lalu, suasana hati, serta ekspektasinya.
2. Karakteristik dari target, misalnya menarik atau tidak, gerakan, suara, ukuran ,
keunikan dan lain sebagainya.
3. Situasi, yaitu konteks dari lingkungan sekitar yang mempengaruhi persepsi.
Dalam menilai orang lain sering kali kita menggunakan jalan pintas agar lebih cepat
dalam memahami situasi. Walaupun jalan pintas itu membantu mempercepat individu
menyimpulkan apa yang dipersepsi, namun sebenarnya cara ini memiliki tingkat kerentanan
terhadap kesalahan persepsi yang cukup tinggi. Oleh karena itu, mempelajari tentang jalan
pintas dapat membantu kita dalam mengenali situasi saat terjadi dan menghindari distorsi
dalam pembuatan suatu persepsi sehingga tidak mudah tersesatkan. Jalan pintas yang sering
diambil ini adalah sebagai berikut:
1. Persepsi yang selektif, individu menginterpretasi apa yang dilihatnya secara selektif
berdasarkan minat, latar belakang, pengalaman, dan sikapnya namun membuang
sebagian informasi yang dianggap tidak relevan. Seperti menggunakan filter untuk
menyaring informasi sehingga hanya menghasilkan hal-hal yang diharapkan.
2. Proyeksi, mengatribusikan sikap, karakteristik atau keterbatasannya sendiri pada
orang lain. Orang yang curang atau berbohong dapat berasumsi semua orang juga
curang dan berbohong.
3. Setreotipi, menilai seseorang atau kelompok berdasarkan penilaian umum. Orang
Jawa halus, anak bungsu manja, orang tua kolot.
4. Halo Effect, perasaan positif mengenai sebuah karakteristik pada individu
mempengaruhi penilaiannya mengenai karakteristik yang lain. Misalnya menilai
seseorang yang kelihatannya perlente sebagai intelek atau terpelajar.
Dari uraian tentang persepsi diatas, dapat kita lihat bahwa persepsi dapat
mempengaruhi tindakan, sikap, pandangan bahkan keyakinan seseorang. Karena persepsi
sangat mempengaruhi keyakinan individu akan apa yang dihadapinya, maka persepsi juga
akan mempengaruhi bagaimana orang akan berkomunikasi satu sama lainnya. Oleh karena
itu, hubungan antar individu sangat dipengaruhi oleh persepsi yang didapatkan oleh
seseorang.