LT Kompresor
-
Upload
nurfitriany25 -
Category
Documents
-
view
219 -
download
4
description
Transcript of LT Kompresor
KOMPRESSOR DAN SISTEM UDARA TEKAN
I. Tujuan Percobaan
1. Dapat mengoperasikan kompresor di laboratorium utilitas
2. Dapat menghitung secara langsung efisiensi isothermal kompresor
II. Alat dan Bahan Yang Digunakan:
a. Alat yang digunakan:
* Kompresor tipe 7E103 : 1 unit
* Stopwatch : 1 buah
b. Bahan yang digunakan:
* Udara tekan
III. Dasar Teori
Bila tekanan fluida mampu mampat dinaikkan secara adiabatic, suhu
fluida juga naik. Kenaikan suhu menimbulkan beberapa kerugian, karena
volume spesifik fluida naik bersama suhu, kerja yang diperlukan untuk
memampatkan satu pon fluida akan menjadi lebih besar jika kompresi
dilakukan secara isothermal
Perubahan tekanan isentropic (adibatik atau tanpa gesekan) gas ideal
terhadap suhu adalah : TaTb
=( PbPa
) 1-1 /
dimana :
Ta, Tb = suhu absolute masuk dan keluar
Pa, pb = tekanan masuk dan keluar
Untuk gas tertentu, rasio suhu meningkat bila rasio Pa/Pb meningkat.
Rasio ini merupakan parameter dasar dalam blower dan kompresor. Pada
kompresor rasio tersebut dapat mencapai 10 atau lebih. Biasanya kompresor
didinginkan menggunakan selubung pendingin yang menggunakan air
pendingin atau pendinginnya.
Pada kompresor kecil yang memakai pendingin, suhu gas keluar dapat
mendekati sama dengan suhu masuk, dan kita mendapatkan kompresi
isothermal. Pada kompresor yang sangat kecil pendinginan dengan udara
dengan bantuan sirip – sirip luar yang dicorkan sehinggan menyatu dengan
silindernya. Pada kompresor yang lebih besar yang kapasitas pendinginan
terbatas, terdapat lintas perubahan yang lain dari lintasan kompresi
isothermal dan adiabatic yang disebut kompresi politropik. Contoh
sederhana kompresor seperti pada gambar.
Komponen Utama Sistem Udara Tekan
Sistem udara tekan terdidri dari komponen sebagai berikut :
1. filter udara masuk : mencegah debu masuk kompresor
2. pendinginan antar tahap : menurunkan suhu udara sebelum masuk ke
tahap berikutnya
3. aftercooler : membuang air dalam udara dengan penurunan suhu penukar
panas berpendingin
4. pengering udara : sisa air setelah after – cooler dihilangkan
menggunakan pengering udara
5. traps pengeluaran kadar air : untuk membuang air dalam udara tekan
6. penerima : sebagai penyimpan dan penghalus denyut keluaran udara
Parameter Yang Mempengaruhi Unjuk Kerja
Unjuk kerja kompresor centrifugal dipengaruhi oleh beberapa
parameter, antara lain sebagai berikut :
1. Pengaruh Suhu Gas Masuk (T1)
Bila suhu gas masuk naik menyebabkan :
Kerapatan massa gas menurun pada kapasitas yang sama.
Laju aliran massa yang dihasilkan menurun.
Daya yang dibutuhkan oleh kompresor naik.
Pressure ratio menurun.
Begitu pula sebaliknya.
1. Pengaruh Tekanan Gas Masuk (P1)
Pada kompresor yang beroperasi pada putaran konstan dan laju
aliran volume yang sama, maka penurunan tekanan gas masuk
menyebabkan :
Laju aliran gas keluar kompresor turun.
Tekanan gas keluar kompresor turun.
Kebutuhan daya kompresor turun.
Untuk menjaga tekanan gas keluar kompresor yang konstan, maka
kompresor diharuskan beroperasi dengan putaran tinggi, akibatnya
daya yang dibutuhkan oleh kompresor bertambah.
1. Pengaruh Jenis Gas (S.G)
Bila jenis gas berubah komposisinya dan spesific gravity (S.G) gas
turun menyebabkan :
Laju aliran massa menurun.
Daya yang dibutuhkan kompresor menurun.
2. Pengaruh Faktor Kompresibelitas (Z)
Faktor kompresibelitas gas sangat dipengaruhi oleh
jenis/komposisi gas dan tekanan dan temperature. Bila Z naik dan
kapasitas konstan menyebabkan :
Daya yang diperlukan kompresor naik.
Pressure ratio menurun.
Dan begitu pula sebaliknya.
3. Pengaruh Putaran Kompresor (n)
Perubahan putaran kompresor akan berpengaruh banyak terhadap
karakteristik kompresor. Dengan kenaikan putaran kompresor
mengakibatkan :
Naiknya kapasitas/laju aliran massa sebanding dengan kenaikan
putarannya.
Naiknya head yang sesuai dengan perbandingan putaran pangkat 2.
Naiknya kebutuhan daya yang diperlukan sesuai dengan
perbandingan putaran pangkat 3.
Dan begitu pula sebaliknya.
Hal tersebut diatas dapat dilihat dari teori kesamaan sebagai berikut :
4. Pengaruh Perubahan Diameter Luar Impeler (D2)
Perubahan ukuran diameter luar impeler mempunyai pengaruh
yang sama dengan perubahan putaran. Bila ukuran diameter luar impeler
diperbesar dimana kompresor beroperasi pada putaran tetap, maka
menyebabkan :
Kenaikan kapasitas sebanding dengan perbandingan kenaikan
diameter.
Kenaikan head sebanding dengan perbandingan kenaikan diameter
impeler pangkat 2.
Kenaikan daya yang diperlukan kompresor sesuai dengan
perbandingan kenaikan diameter impeller pangkat 3.
Dan begitu pula sebaliknya.
Hal tesebut diatas dapat dilihat dari teori kesamaan sebagai berikut :
5. Pengaruh Laju Aliran Massa (m)
Pada kondisi awal yang sama, maka kenaikan laju aliran massa
mengakibatkan :
Kenaikan tenaga yang diperlukan kompresor. Dan begitu pula
sebaliknya.
IV. Prosedur Kerja
1. Menghidupkan kompresor.
2. Mengamati tekanan maksimum dan minimal yang terbaca pada alat
ukur tekanan pada kompresor, baik pada bagian masuk dan bagian
keluar).
3. Mengukur waktu pada keadaan kompresor hidup dan pada saat
kompressor mati.
4. Mengukur panjang dan diameter volume kompresor.
5. Mentabulasikan data yang diperoleh.
V. Gambar Alat : Terlampir
VI. Data Pengamatan
Tabel 1. Spesifikasi Kompresor
Tipe
Kompresor
Horse
Power
Displacement Max Pressure Tank Size
Hp KW Cf/m L/m Psig (Kg/cm2) Liter Galon
7E103 10 7,5 43 1217 188 13 230 60
Tabel 2. Pengfamatan Percobaan
Compressor Type Po
(Kpa) Run
Waktu
(menit)
P(Tekanan pada
Kompresor)
Hidup Mati P1 (Kpa) P2(Bar)
7E103
(Reciprocating
Compressor)
Rata-Rata
101,325 1 1,30 1,46 60 2
101,325 2 1,55 3,02 60 2
101,325 3 2,02 9,37 60 2
VII. Perhitungan
Diketahui :
Po = 1 atm x 101,325 Kpa
1 atm=101,325 Kpa
Pmaks = 650 Kpa
Pmin = 350 Kpa
P1 = 60 Kpa
P2 = 2 Bar = 2 x̄100 Kpa
1 ¿̄=200 Kpa¿
V kompresor = 230 liter = 230 dm3 = 0,23 m3
γ udara kompressor = 7/5 = 1,4
T1 (T udara masuk Kompresor)= 260C
Ditanya :
a. Kapasitas kompresor (Q) ….?
b. Daya Kompresor (P)…?
c. Efisien Kompresor (η)…?
Penyelesaian :
Mencari Harga T2
T 2T 1
=[ P2p 1 ]γ-1/γ ………….(ii)
P 2P 1
=[T 2T 1 ]γ/γ-1…………..(iii)
(200 Kpa60 Kpa ) =[
T 2T 1
¿1,4/(1,4-1)
(3,3333) = [T 2T 1 ]3,5
T 2T 1
= (3,3333) 1/3,5
T 2T 1
= 1,4106
T2 = 1,4106 . T1
T2 =1,4106 . 260C
= 36,67560C
a. Kapasitas Kompresor
Run 1, waktu hidup 1,3 menit
Q = P 2−P1
Pox
Vt
x (273+T 2273+T 1
)
= ((200−60)Kpa101,325 Kpa
x0,230 m31,3 menit
x ((273+36,6756)K(273+26)K )
= 0,2532 m3/menit
Run 2, waktu hidup 1,55 menit
Q = P 2−P1
Pox
Vt
x (273+T 2273+T 1
)
= ((200−60)Kpa101,325 Kpa
x0,230 m3
1,55 menitx ((273+36,6756)K
(273+26)K )= 0,2123 m3/menit
Run 3, waktu hidup 2,02 menit
Q = P 2−P1
Pox
Vt
x (273+T 2273+T 1
)
= ((200−60)Kpa101,325 Kpa
x0,230 m31,3 menit
x ((273+36,6756)K(273+26)K )
= 0,1629 m3/menit
Q rata-rata = Q1+Q 2+Q 3
3 =
(0,2532+0,2123+0,1629 ) m3menit
3
= 0,2095 m3/menit
b. Daya Kompressor
Karena Ws tidak dipengaruhi oleh waktu, maka usaha yang
digunakan kompressor untuk ketiga RUN bernilai sama.
Ws = γ x P 1.V 1
γ−1x¿
= 1,4 x200 Kpa x0,230 m3
1,4−1x¿ )
= 224,6014 kj
Maka daya compressor :
Run 1, t=1,3 menit = 78 s
P = Wst
= 224,6014 kj
78 s
¿2,8795 kj / s ( 1 kj/sekon = 1 kW )
¿2,8795 kW
Run 2 t= 1,55 menit = 93 s
P = Wst
= 224,6014 kj
93 s
¿2,4151 kj /s ( 1 kj/sekon = 1 kW )
¿2,4151 kW
Run 3 t= 2,02 menit = 121,2 s
P = Wst
= 224,6014 kj
121,2 s
¿1,8531 kj /s ( 1 kj/sekon = 1 kW )
¿1,8531 kW
P rata-rata = P 1+P 2+P 3
3 = (2,8795+2,4151+1,8531 ) kW
3 = 2,3826 Kw
c. Efisiensi Kompressor
Run 1
η Kompressor = P praktekP teoritis
x 100
= 2,8795 KW
7,5 KWx100 %
= 38,3933 %
Run 2
η Kompressor = P praktekP teoritis
x 100
= 2,4151 KW
7,5 KWx 100 %= 32,20133 %
Run 3
η Kompressor = P praktekP teoritis
x 100
= 1,8531 KW
7,5 KWx 100 %
= 24,708 %
η rata-rata = η 1+η 2+η3
3 = (38,3933+32,20133+24,708 ) %
3 = 31,7675%
VIII. Analisa Percobaan
Kompressor merupakan peralatan mekanik yang digunakan untuk
memberikan energi kepada fluida gas/udara sehingga dapat mengalir dari suatu
tempat ke tempat lain secara tidak kontinyu. Proses tak kontinyu ini melibatkan
pengendalian otomatis pada sistem kompressor, dimana kompressor akan hidup
saat tekanan berada pada batas bawah, dan akan mati saat mencapai tekanan pada
batas atas. Dari percobaan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa batas bawah
tekanan kompresor bernilai 60 Kpa sementara batas atas bernilai 2 Bar.
Kompressor bekerja dengan prinsip mengubah energi mekanik (kerja) dari
motor/gir penggerak ke dalam energi tekanan (potensial) dan menimbulkan energi
panas tak berguna yang akan dilepas sistem ke lingkungan.
Jenis kompressor yang digunakan dalam percobaan adalah reciprocating
tipe 7E103. Kerja kompressor jenis ini memAnfaatkan putaran yang dilakukan
oleh gir dalam keadaan adiabatik reversible. Berbeda dengan kompressor
sentrifugal yg dapat bekerja secara kontinyu, jenis reciprocating justru bekerja
secara tak kontinyu. Kapasitas kompressor reciprocating relatif cukup besar dan
udara yang diumpankan harus bebas minyak. Mesin sentrifugal lebih sesuai
diterapkan untuk kapasitas besar diatas 12 cfm. Sedangkan mesin reciprocating
dapat digunakan untuk kapasitas lebih besar yakni 43 cfm.
Kapasitas daya, dan efisiensi kompressor dapat dihitung menggunakan
data-data yang diperoleh dari kompressor dan pengukuran manual. Nilai kapasitas
kompressor dipengaruhi oleh waktu hidup kompressor, sehingga nilainya sedikit
berbeda untuk masing-masing run. Makin lama waktu nyala, maka kapasitas
kompressor akan semakin kecil karena jumlah fluida yang dialirkan per satuan
waktu akan menurun. Namun, penurunan ini tidak diiringi oleh penurunan
tekanan. Hal ini dapat disebabkan karena selisihnya sangat kecil, sehingga tidak
memberikan pengaruh yang berarti. Berbanding terbalik dengan kapasitas, daya
kompresos akan meningkat seiring dengan penurunan waktu. Sementara efisiensi
meningkat di setiap Run. Harga efisiensi sangat mempengaruhi kerja kompressor.
Semakin besar efisiensi maka kinerja kompressor akan semakin baik.
IX. Kesimpulan
Dari percobaaan yang dilakukan dapat disimpulkan, bahwa:
Kompresor adalah peralatan mekanik yang digunakan untuk memberikan
energi kepada fluida sehingga dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat
lain.
Kapasitas kompressor dipengaruhi oleh lamanya waktu hidup kompressor.
Makin lama waktu hidup kompressor, daya yang diberikan akan menurun.
Semakin besar nilai efisiensi, maka kinerja kompressor akan semakin baik
Kapasitas kompressor rata-rata = 0,2095 m3/menit
Daya kompresor rata-rata = 2,3826 Kw
Efisiensi Kompressor rata-rata = 31,7675%%
Daftar Pustaka
Effendy, Sahrul . 2011. Petunjuk Praktikum Utilitas. Palembang: Politeknik
Negeri Sriwijaya.
Gambar Alat