LP Mobilisasi Oke

download LP Mobilisasi Oke

of 7

Transcript of LP Mobilisasi Oke

  • 7/31/2019 LP Mobilisasi Oke

    1/7

    LAPORAN PENDAHULUAN

    PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI

    Disusun Oleh:

    Dani Safdinan ( A01101547 )

    PRODI DIII KEPERAWATAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

    2012

    A. DEFINISI

  • 7/31/2019 LP Mobilisasi Oke

    2/7

    Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas , mudah dan

    teratur, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Mobilisasi diperlukan untuk

    meningkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit degenerative dan

    untuk aktualisasi (Mubarak,2008).

    Mobilisasi menyebabkan perbaikan sirkulasi , membuat nafas dalam, menstimulasikembali fungsi gastrointestinal.

    Imobilisasi adalah suatu kondisi yang relative, dimana individu tidak saja kehilangan

    kemampuan geraknya secara total,tetapi juga mengalami penurunan aktifitas dari kebiasaan

    normalnya ( Mubarak,2008 ).

    B. ANATOMI FISIOLOGI

    Mobilisasi sangat dipengaruhi oleh system neuromuscular , meliputi system otot,skeletal,sendi,ligament,tendon,dan saraf.

    1. Otot skeletal

    Mengatur gerakan tulang karena adanya kemampuan otot berkontraksi dan relaksasi yang

    bekerja sebagai system pengungkit. Sistem skeletal berfungsi dalam pergerakan , melindungi

    organ vital,membantu mengatur keseimbangan kalsium, berperan dalam sel darah merah.

    2.Sendi

    Sendi adalah hubungan diantar tulang ( sendi sinostotik, sendi kartilaginous, sendi fibrosa, sendi synovial )

    3. Ligamen

    Ligamen adalah ikatan jaringan fibrosa yang berwarna putih, mengikat, fleksibel

    mengikat sendi menjadi satu sama lain dan menghubungkan tulang dan kartilago.

    4. Tendon

    Tendon ialah jaringan ikat fibrosa berwarna putih, mengikat, yang menghubungkan otot

    dan tulang.

    5. Kartilago

    Kartilago ialah jaringan penghubung pendukung yang tidak mempunya vaskuler,

    terutama berada di sendi dan toraks, trachea, laring,hidung dan telinga.

    6. Sistem saraf

    Sistem saraf mengatur pergerakan dan postur tubuh.

  • 7/31/2019 LP Mobilisasi Oke

    3/7

    C. PENYEBAB

    1. Gaya hidup

    Monilita seseorang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai-nilai yang di anut, serta

    lingkungan tempat ia tinggal ( masyarakat ).

    2. Ketidakmampuan

    Kelemahan fisik dan mental akan menghalangi seseorang untuk melakukan aktifitas

    hidup sehari hari.

    3. Tingkat energy

    Energy dibutuhkan untuk banyak hal, salah atunya mobilisasi. Dalam hal ini cadangan

    energy yang dimiliki masing

    masing individu bervariasi.

    4. Usia

    Usia berpengaruh terhadap kemempuan seseorang dalam melakukan mobilisasi. Pada

    lansia, kemampuan untuk melakukan aktifitas dan mobilisasi menurun sejalan dengan penuaan 9

    Mubarak,2008 ).

    D. MANIFESTASI KLINIS

    - Nyeri bila dilakukan pergerakan

    - Adanya kelemahan otot

    - Lemah

    - Intergritas kulit

    - Atropi pada psikomotorik

    - Keletihan

    - Cemas dan gelisah

    E. PENGKAJIAN FOKUS

    - Identitas Pasien

    - Keluhan Utama

    - Riwayat Kesehatan Sekarang

    - Riwayat Kesehatan Dahulu

  • 7/31/2019 LP Mobilisasi Oke

    4/7

    - Riwayat Penyakit Keluarga

    - Pola Kebiasaan

    1. Pola Nutrisi

    2. Pola Eliminasi

    3. Pola Personal Hygiene

    4. Pola Istirahat

    5. Pola Aktivitas

    - Data Obyektif

    - Pemeriksaan Fisik Head Totoe

    a. Kepala

    Inspeksi: Simetris, tidak terdapat ketombe, penyebaran rambut merata,

    Palpasi: tidak terdapat benjolan dan bekas luka.

    b. Mata

    Inspeksi: Simetris,konjungtiva berwarna merah muda, sklera berwarna putih.

    c. Hidung

    Inspeksi: simetris, tidak terdapat labio palatoskisis, tidak terdapat tanda infeksi,

    Palpasi: Tidak ada nyeri tekan.

    d. Telinga

    Inspeksi: Daun telinga simetris, tidak terdapat serumen (bersih), tidak terdapat pembesaran kelenjar

    mastoid.

    e. Mulut

    Inspeksi: Tidak sariawan, tidak terdapat labioskisis, warna bibir merah muda.

    f. Leher

    Inspeksi: Tidak ada benjolan.

    Palpasi: Kelenjar tyroid: tidak ada nyeri tekan dan pembesaran.

    Vena jugularis : tidak ada pembendungan.

    g. Pemeriksaan Dada

    Inspeksi : Bentuk dada simetris, irama pernapasan teratur.

    Palpasi : tidak ada nyeri tekan,getaran suara antara kiri dan kanan sama.

    Auskultasi : tidak ada suara tambahan ronchi / wheezing.

    h. Abdomen

    Inspeksi : bentuk abdomen simetris,tidak ada lika bekas operasi.

    Palpasi: tidak ada nyeri tekan pada semua abdomen.

    Perkusi : tympani

    Auskultasi : -

    i. Ektrimitas atas

  • 7/31/2019 LP Mobilisasi Oke

    5/7

    Inspeksi : simetris, tidak terdapat odem, jeri- jari lengkap dapat di gerkkan.

    Palpasi ; tidak terdapat nyeri tekan dan tidak terdapat krepitasi.

    j. Ekstrimitas bawah

    Inspeksi : simetris,tidak ada odem, kedua kaki dapat di gerakkan, jari jari lengkap.

    Palpasi : tidak ada nyeri tekan.

    - Data Penunjang

    a. Data Laboratorium

    b. Terapi Medis

    F. DIAGNOSA KEPERAWATAN

    1. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

    G. INTERVENSI KEPERAWATAN

    Diagnosa : Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri

    1. Tujuan

    Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 60 menit di harapkan pasien dapatmenejukkan peningkatan mobilitas

    2. Kriteria Hasil

    - Adanya peningkatan mobilitas

    - Aadanya peningktan kekuatan otot

    - Pasien tidak lemah.

    INTERVENSI RASIONAL1.) Lakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga pasien .

    2.) Bantu pasien latihan gerak aktif

    3.) Obsevasi TTV

  • 7/31/2019 LP Mobilisasi Oke

    6/7

    4.) Kolaborasi dengan tim medis

    5.) Kolaborasi dengan fisioterapidalam program latihan

    . - Menciptakan hubungan saling percaya antara pasien dan perawat.

    - Mempertahankan kekuatan otot dan mobilisasi.

    - Untuk mengetahui kondisi pasien dan mengetahui perkembangan pasien serta menentukan tindakan

    selanjutnya.

    - Memberi terapi secara tepat, yang dihrapkan dapat mempercepat proses penyembuhan pasien.

    - Memberi terapi dan meningkatkan kerjasama tim damn perawat.

    Daftar Pustaka

    Mubarak. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta : Salemba Medika.

    Perry & Potter. 2006. Buku ajar fundal mental keperawatan konsep, proses dan praktik.

    Edisi 4. Jakarta : EGC.

    Tarwoto & Wartonah, 2003. Kebutuhan dasar manusia & proses keperawatan. Jakarta :

    Salemba Medika.

    Wilkinson, Judith M. 2007. Buku saku diagnosa keperawatan dengan intervensi NIC dan

    kriteria hasil NOC. Jakarta : EGC.

    NANDA.2011.DIAOGNOSIS KEPERAWATAN Definisi dan Klasifikasi 2009-2011.Jakarta :EGC

  • 7/31/2019 LP Mobilisasi Oke

    7/7