LP mandi

download LP mandi

of 16

Transcript of LP mandi

LAPORAN PENDAHULUAN TINDAKAN PERAWATAN KEBERSIHAN DIRI Oleh Citra Trisdiana Fitri, 09066292841.1 Pengertian kebersihan diri

Kebersihan diri (personal hygiene) merupakan cara manusia untuk merawat dirinya sendiri secara pribadi untuk memperoleh rasa nyaman, rasa aman, dan rasa sehat. Kebersihan diri, atau yang lebih dikenal dengan sebutan mandi berfungsi untuk meningkatkan kesehatan, terutama pada area kulit karena kulit merupakan garis pertahanan pertama dari pertahanan melawan infeksi. Setiap orang memiliki caranya sendiri untuk melakukan kebersihan diri bergantung dari citra tubuhnya, praktik sosialnya, status sosioekonominya, pengetahuannya, kebudayaannya, kondisi fisiknya maupun pilihan pribadinya. Kebersihan diri meliputi mata, telinga, hidung, mulut, dan perineum.1.2 Tujuan kebersihan diri

Bagi perawat, tindakan kebersihan diri pada klien memiliki beberapa tujuan, antara lain:a.

Mengkaji status fisik dan emosional klien dan mengimplementasi proses perawatan kesehatan bagi kesehatan total klien.

b. Meningkatkan hubungan terapeutik antara perawat-klien.

c.

Sarana pembelajaran perawat terhadap kebutuhan emosional klien. dan menjadi partisipan dalam perawatan diri ketika memungkinkan.

d. Mendorong klien berperan aktif dalam meningkatkan kesehatan dirinya e. f. Membersihkan kulit dan mengurangi bau badan saat klien hospitalisasi. Membersihkan gigi dan mengurangi bau mulut saat klien hospitalisasi.g. Meningkatkan rentang gerak klien saat bedrest.

h. Meningkatkan citra diri klien.i.

Menstimulasi sirkulasi tubuh.

1.3

Indikasi dan kontra indikasi Indikasi :a.

Meminimalisasi resiko kerusakan kulit pada klien dengan

gangguan mobilisasi, penurunan sensasi, perubahan nutrisi dan hidrasi, gangguan sekresi dan ekskresi pada kulit, insufiensi vaskular, dan peralatan eksternal. b. c.d.

Meningkatkan kondisi kulit. Mengantisipasi adanya masalah kulit pada klien selama Gerakan ekstremitas selama mandi mempertahankan fungsi Meminimalkan bau badan dan memperlancar sirkulasi. Mempertahankan mukosa mulut yang utuh saat klien Meminimalisasi resiko terganggunya mukosa mulut pada klien

hospitalisasi. sendi. e. f. g.

hospitalisasi. tak sadar, resiko stomatitis, diabetes, dan infeksi mulut. Kontra Indikasi: a.b.

Terlalu sering mandi menyebabkan kulit menjadi kering. Pemakaian sabun yang berlebihan atau yang terlalu kasar dapat

menyebabkan iritasi pada kulit sehingga menjadi terlalu kering.1.4 Komplikasi dari tindakan kebersihan diri : Kulit kering akibat air yang terlalu

panas dan sabun yang keras. 1.5 Alat dan bahan yang digunakan: Mandi lengkap atau sebagian di tempat tidur: Dua handuk mandi Dua waslap badan Baskom mandi Sabun dan tempat sabun Selimut mandi atau penutup Baju atau piyama bersih Alat bantu higienis (salep, bedak, lotion, dll)

Bedpan atau urinal dan kertas toilet Keranjang linen atau tas laundry

Sarung tangan sekali pakai Linen tempat tidur

Mandi di bak atau shower: Dua waslap badan Baskom mandi Sabun dan tempat sabun Selimut mandi atau penutup Baju atau piyama bersih Alat bantu higienis (salep, bedak, lotion, dll) Perawatan perineum: Baskom Sabun dan tempat sabun Dua atau tiga waslap Handuk mandi Selimut mandi Larutan anti infeksi Sikat gigi spon atau spatel lidah dibungkus kasa tunggal;sikat gigi kecil. 1.6 Spatel lidah berbantalan Handuk wajah Anatomi daerah yang akan menjadi target tindakan Alas tahan air atau bedpan Tisu toilet Sarung tangan sekali pakai

Pispot atau urinal dan kertas toilet Keranjang linen atau tas laundry Sarung tangan sekali pakai Linen tempat tidur

Perawatan mulut: Mangkok piala ginjal Handuk kertas Gelas air dengan air dingin Jeli larut air Sarung tangan sekali pakai

Kulit berfungsi sebagai pertukaran oksigen, nutrisi, dan cairan dengan pembuluh darah yang ada di bawahnya, mensintesa sel baru, dan mengeliminasi sel-sel yang tidak berfungsi. Terdiri atas tiga lapisan utama (dari luar ke dalam), yaitu epidermis, dermis, dan subkutan. Epidermis disusun atas beberapa lapisan tipis dari sel dan berfungsi untuk melindungi jaringan yang berada di bawahnya terhadap kehilangan cairan dan cedera mekanis maupun kimia serta mencegah masuknya mikroorganisme yang memproduksi penyakit. Terdapat melanosit (sel khusus yang memproduksi melanin, pembuat warna gelap pada kulit). Dermis terdiri dari ikatan kolagen dan serabut elastik untuk mendukung dermis. Terdapat kelenjar sebasea (mengeluarkan sebum, minyak, cairan odor ke dalam folikel rambut), kelenjar keringat (kelenjar ekrin: berlimpah pada dahi, telapak tangan, dan telapak kaki; kelenjar apokrin: ditemukan pada area aksila dan genital, bertanggung jawab pada bau tubuh) dan kelenjar serumius (pada telinga mengeluarkan serumen untuk menangkap benda asing yang masuk ke telinga). Subkutan terdiri atas pembuluh darah, saraf, limfe, dan jaringan penyambung halus yang terisi sel-sel lemak sebagai insulator panas tubuh. Berfungsi untuk memberi dukungan untuk lapisan atas kulit dan memungkinkan untuk menahan stres dan tekanan tanpa cedera. Rongga mulut dilapisi oleh membra mukosa yang melindungi dan melapisi organ, mensekresi mukus untuk menjaga jalan saluran sistem pencernaan, dan mengabsorpsi nutrien. Mulut (bukal) merupakan rongga yang terdiri dari bibir sekitar pembukaan mulut, lidah dan ototnya, dan langit-langit mulut bagian depan dan belakang yang membentuk akar rongga. Mukosa mulut normal berwarna merah muda terang dan basah. Gigi adalah untuk menguunyah (mastikasi), terdiri dari tiga bagian yaitu kepala, leher, dan akar. Gigi yang sehat tampak putih, halus, bercahaya, dan berjajar rapi. 1.7 Aspek keselamatan dan keamanan yang harus diperhatikan

Perawat harus taat pada garis pedoman berikut ketika klien menerima atau sedang mandi: Memberikan privasi dengan menutup pintu atau menarik gorden ruangan sekitar daerah mandi. Selama memandikan, klien hanya dibuka pada daerah yang sedang dimandikan. Memelihara keamanan dengan menjaga penghalang samping tempat tidur

pada posisi di atas ketika jauh dari sisi tempat tidur klien. Hal ini secara khusus penting untuk klien yang lemah atau tidak sadar. Letakkan bel pemanggil dalam jangkauan klien jika perawat perlu meninggalkan ruangan sementara. Memelihara kehangatan dengan penggunaan selimut mandi yang akan

melindungi panas badan yang dapat hilang selama mandi. Menjaga ruangan tetap hangat saat klien tidak tertutupi sebagian akan mengurangi terjadinya kedinginan, mengontrol aliran udara, menjaga jendela dan tabir tetap tertutup. Meningkatkan kebebasan klien sebanyak mungkin selama aktivitas mandi dengna menawarkan bantuan yang diperlukan.1.8 Nilai yang dianut yang harus diperhatikan

Tiga orang penulis klasik mengenai nilai (Kluckhohn, 1951; Maslow, 1959; Rokeach, 1973) menyatakan bahwa nilai adalah keyakinan personal megenai harga atas suatu ide, tingkah laku, kebiasaan atau objek yang menyusun suatu standar yang mempengaruhi tingkah laku. Nilai Keperawatan Primer1.

Menyediakan aman, penuh kasih, kompeten dan etika perawatan. Perawat memberikan rasa aman, penyayang, kompeten dan etis peduli. Mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan. Perawat bekerja dengan orang-orang yang memungkinkan mereka untuk mencapai tingkat tertinggi mereka kesehatan dan kesejahteraan.

2.

3.

Mempromosikan

dan

menghormati

keputusan-keputusan.

Perawat

mengakui, menghormati dan mempromosikan hak seseorang untuk diberi informasi dan membuat keputusan.

4.

Menjaga martabat. Perawat mengakui dan menghormati nilai intrinsik setiap orang. Memelihara privasi dan kerahasiaan. Perawat mengenali pentingnya privasi dan kerahasiaan dan perlindungan pribadi, keluarga dan masyarakat informasi yang diperoleh dalam konteks hubungan profesional.

5.

6.

Mempromosikan keadilan. Perawat menegakkan prinsip-prinsip keadilan dengan menjaga hak asasi manusia, pemerataan dan keadilan dan dengan mempromosikan barang publik.

7.

Menjadi bertanggung jawab. Perawat bertanggung jawab atas tindakan mereka dan dijawab untuk praktek mereka.

Nilai dalam Perawatan Profesional Suatu konsensus telah muncul dalam keperawatan bahwa merawat bertindak sebagai nilai sentral keperawatan, memberikan suatu kerangka kerja bagi penelitian profesional, pendidikan dan pengembangan teori (Swanson, 1991). American Association of Colleges of Nursing Values Para professional keperawatan di seluruh Amerika merekomendasikan tujuh nilai esensial bagi perawat professional yang meliputi altruisme, persamaan, estetika, kebebasan, harga diri manusia, keadilan dan kebenaran. Selain itu, nilai advokasi mendukung, menjunjung, dan berbicara bagi nilai yang dianut orang lain disebut advokasi. Tindakan advokasi terhadap klien, dalam pandangan yang paling umum, mengharuskan perawat untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk ,menurunkan ketidakberdayaan klien.1.9 Protokol/ prosedur dari tindakan

Tipe mandi terapeutik: 1. Mandi bak air panas Perendaman dengan air panas membantu mengurangi lesakitan dan kejang otot. Namun, hal ini dapat menyebabkan terjadinya bahaya luka bakar. Suhu air maksimal 45 C sampai 46 C untuk orang dewasa.2.

Mandi bak air panas Mandi dengan air hangat mengurangi tensi otot. Suhu air harus 43C.

3.

Mandi bak air dingin Mandi dengan air hangat-hangat kuku dapat membantu suhu badan

menjadi lebih rendah pada kasus suhu badan anak lebih dari 40C. Mandi hangat-hangat kuku tidak harus digunakan untuk demam umum karena tidak efektif dan menyebabkan ketidaknyamanan (Newman, 1985 dalam Potter&Perry, 1997). Suhu air harus hangat (37C) daripada dingin untuk menghindari kedinginan dan meningkatkan pendinginan yang lambat; yang menghindari fluktuasi suhu. Tipe mandi ini dapat menjadi efektif dalam mengurangi suhu badan anak kecil. Mulai dengan air hangat secara bertahap tambahkan air dingin sampai suhu 37C dicapai untuk membiasakan anak pada suhu rendah. Anak ditempatkan dalam bak ketika air disiram di atas punggung dan dada selama 30 menit. 4. Berendam Aplikasi lokal air atau larutan medikasi dapat menghapus jaringan yang mati atau melembutkan sekresi yang mengeras. Teknik aseptik perlu ketika membersihkan yang terbuka atau menggosok daerah kulit. Berendam juga berguna dalam mengurangi nyeri dan bengkak dari permukaan kulit yang meradang atau iritasi. 5. Rendam duduk Rendam duduk membersihkan dan mengurangi inflamasi area perineal dan anal klien yang telah menjalani operasi rektal, vaginal, melahirkan atau yang memiliki iritasi rektal lokal dari hemoroid maupun fisur. Temperatur air tergantung pada kondisi klien tapi harus 43C sampai 45C. Mandi duduk air dingin lebih efektif dalam mengurangi nyeri periode postpartum. Di bawah ini adalah prosedur memasang balutan kering dan basah: Langkah 1) Bantu pilihan klien untuk praktik mandi, frekuensi mandi, waktu yang disukai, jenis produk kebersihan yang digunakan Rasional Meningkatkan partisipasi dan perasaan nyaman

2) Pertimbangkan kondisi klien dan ulangi perintah untuk tindakan pencegahan yang memerhatikan perpindahan atau pengaturan posisi klien 3) Jelaskan prosedur dan tanya klien saran atau cara mempersiapkan bahan-bahan. 4) Atur temperatur ruangan dan ventilasi, tutup pintu maupun jendela. Tutup gorden di sekitar tempat tidur 5) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

Mencegah cedera yang tidak disengaja pada klien selama mandi

Meningkatkan kerjasama dan partisipasi klien Mencegah kehilangan panas tubuh dengan cepat selama mandi dan pastikan privasi.

Pisahkan handuk dan waslap yang digunakan untuk wajah dan tubuh klien untuk menambah rasa bersih. Sarung tangan digunakan untuk mencegah kontak dengan sekresi tubuh yang potensial terinfeksi. Klien akan merasa lebih nyaman setelah berkemih. Mencegah interupsi selama mandi. Mengurangi transmisi mikroorganisme.

6) Tawarkan pada klien untuk bedpan atau urinal. Sediakan handuk dan lap badan untuk klien 7) Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika terdapat drainase pada kulit 8) Rendahkan rel samping yang terdekat dengan perawat dan bantu klien dalam mengambil posisi yang nyaman untuk mempertahankan kesejajaran tubuh. 9) Bawa klien ke arah sisi terdekat perawat. Letakkan tempat tidur

Membantu akses perawat kepada klien dan memelihara kenyamanan klien.

Perawat tidak harus menjangkau seberang tempat tidur sehingga meminimalkan

pada posisi yang tinggi. ketegangan pada otot belakang. 10) Longgarkan penutup atas pada kaki Mengangkat linen sebelah atas

tempat tidur. Letakkan selimut mandi di atas seprei. Lipat dan pindahkan seprei atas dari bawah selimut. Jika memungkinkan, klien memegang selimut mandi ketika11)

mencegahnya kotor atau basah selama mandi. Selimut memberikan kehangatan dan privasi.

perawat menarik seprei. Jika seprei atas digunakan kembali, lipat untuk penempatan kembali. Jika tidak, letakkan di atas tas laundry, jaga agar linen tidak kontak dengan pakaian

Pembuangan yang tepat mencegah transmisi mikroorganisme

perawat 12) Pindahkan pakaian klien selama menjaga privasi. Jika ekstremitas mengalami cedera atau mengalami penurunan mobilisasi, mulai lepaskan dari sisi yang tidak sakit. Jika klien dipasang selang intravena (IV), lepaskan pakaian dari tangan tanpa IV pertama kali, lalu rendahkan wadah IV dan luncurkan pakaian yang menutupi tangan yang sakit di atas selang dan wadah. Gantung kembali wadah IV dan periksa kecepatan aliiran. 13) Tarik sisi rel ke atas. Isi bak mandi dengan air hangat dua pertiga penuh. Katakan pada klien untuk meletakkan jarinya ke dalam air untuk mengukur temperatur.

Tidak berpakaian pada bagian yang tidak sakit pertama kali akan memudahkan manipulasi baju pada bagian tubuh yang mengalami penurunan rentang tubuh.

Meninggikan penghalang tempat tidur memelihara keselamatan ketika perawat meninggalkan tempat tidur. Air hangat meningkatkan kenyamanan dan mencegah kedinginan. Pengujian suhu untuk mencegah luka bakar yang tidak disengaja

14) Rendahkan rel sisi. Pindahkan bantal jika diijinkan dan angkat kepala tempat tidur 30-45 derajat. Letakkan handuk mandi di bawah kepala klien. 15) Letakkan handuk mandi di atas dada klien 16) Siapkan sikat gigi dan odol kemudian gosokkan secara perlahan ke gigi pasien. Kemudian beri klien air untuk berkumur dalam wadah, dan tempatkan wadah lainnya sebagai tempat air bekas kumur di bawah mulut klien. Berikan jeli larut air tipis pada bibir. 17) Lipat lap badan sekitar jari tangan untuk membentuk sarung tangan. Celupkan bentuk sarung tangan dalam air dan peras secara keseluruhan. 18) Cuci mata klien dengan air hangat biasa. Gunakan bagian yang berbeda dari bentuk sarung tangan untuk setiap mata. Arahnya dari dalam ke luar. 19) Cuci, bilas, dan keringkan dahi, pipi, hidung, leher, dan telinga pencukuran). 20) Pindahkan selimut mandi dari tangan klien yang terdekat dan

pada kulit klien. Memindahkan bantal lebih memudahkan dalam membersihkan telinga dan leher klien. Penempatan handuk mencegah linen kotor. Mencegah selimut mandi kotor dan memudahkan akses ke handuk. Tindakan penggosokan mengangkat partikel makanan di antara gigi dan sepanjang permukaan pengunyahan. Pengusapan membantu mengangkat sekresi dan enkrustasi dari mukosa dan melembabkan mukosa. Jeli untuk mencegah bibir kering.

Bentuk sarung tangan menahan air dan panas yang lebih baik daripada waslap yang dibiarkan terlepas.Menjaga agar ujung dingin mengenai kulit klien, mencegah kecipratan. Sabun mengiritasi mata. Gunakan bagian yang berbeda dari bentuk sarung tangan untuk mengurangi transmisi infeksi. Membersihkan dari dalam ke luar mencegah sekresi masuk duktus. Sabun cenderung untuk mengeringkan wajah lebih cepat karena wajah lebih tubuh yang lain. Mencegah tempat tidur kotor.

dengan baik (laki-laki mungkin ada terpapar dengan udara daripada bagian

letakkan handuk mandi memanjang di bawah tangan. 21) Mandikan tangan dengan sabun dan air dengan gerakan yang panjang dan tegas dari area distal ke proksimal (jari ke aksila). Angkat dan sokong lengan ke atas kepala ketika membersihkan aksila dengan teliti. 22) Bilas dan keringkan keseluruhan, jika klien menyukai, berikan bedak tabur atau deodoran. Sabun menurunkan tegangan permukaan dan memfasilitasi pengangkatan debris dan bakteri ketika menggunakan friksi selama mandi. Gosokan yang panjang dan tegas menstimulasi sirkulasi. Pergerakan lengan membuka aksila dan melatih rentang gerak sendi normal. Sisa alkalin dari sabun mengurangi pertumbuhan bakteri kulit yang normal. Kelembabab berlebihan menyebabkan pelunakan kuklit dan deodoran mengontrol 23) Tutup ada klien dengan handuk mandi dan lipat selimut mandi sampai ke umbilikus.. 24) Dengan satu tangan, angkat ujung handuk dari atas dada. Dengan tangan menggunakan waslap, bersihkan dada dengan gerakan yang panjang dan tegas. Beri perhatian khusus pada lipatan kulit di bawah payudara wanita. Pelihara dada tetap tertutup selama periode pembersihan dan pembilasan. Keringkan dengan baik. 25) Letakkan handuk mandi memanjang di atas dada dan abdomen. Lipat selimut ke bawah tepat di atas regio pubis. 26) Dengan satu tangan, angkat handuk Kelembaban dan sedimen yag terkumpul mandi. Dengan tangan berwaslap pada lipatan kulit mempredisposisikan Mencegah kedinginan dan terpaparnya bagian tubuh. bau badan. Mencegah paparan bagian tubuh yang tidak perlu. Mempertahankan kehangatan dan privasi. Sekresi dan kotoran berkumpul dengan mudah di daerah lipatan kulit yang rapat.

bersihkan abdomen, perhatikan umbilikus dan lipatan andomen. Gosok dari sisi ke sisi. 27) Kenakan pakaian bersih. Pakaikan dari sisi yang tidak sakit terlebih dahulu. 28) Tutupi dada dan abdomen dengan bagian atas sellimut mandi, buka kaki yang jauh dengan melipat selimut sepanjang garis tengah dan pastikan perineum tertutup. Tekuk lutut klien dengan meletakkan tangan anda di bawah tungkai. Minta klien untuk tidak bergerak, letakkan baskom mandi di atas handuk dan amankan posisinya di samping kaki yang akan dicuci. 29) Dengan satu tangan menyokong tungkai bawah pada daerah sendi, angkat kaki dan geser baskom di bawah kaki yang diangkat. Pastikan kaki dilatekkan kuat pada dasar baskom dan biarkan kaki terendam selama perawat membersihkan tungkai. 30) Gosok dari mata kaki ke lutut dan dari lutut ke paha dengan tegas dan oanjang. Keringkan dan beri pelembab jika perlu. Bersihkan jari kaki terutama di sela-sela jari, keringkan dan beri lotion.

maserasi dan iritasi pada kulit klien.

Memakaikan baju pada sisi yang terpengaruh lebih dulu memudahkan manipulasi baju pada bagian tubuh yang lain dengan penurunan rentang gerak. Mendukung sendi dari ekstremitas selama pengangkatan mencegah ketegangan pada struktur musculoskeletal. Pergerakan yang tiba-tiba oleh klien dapat menyebabkan tumpahnya baskom mandi.

Pengaturan posisi yang tepat mencegah tekanan pada ujung baskom terhadap tumit. Perendaman melunakkan kalus dan kulit kasar.

Meningkatkan arus balik vena. Jari kaki mungkin ada sekresi dan kelembaban. Lotion membatu menahan kelembaban dan melunakkan kulit.

31) Bantu klien ke posisi prone (miring), bersihkan, bilas, dan keringkan punggung dari leher ke koksigis menggunakan gosokan yang panjang dan tegas. Perhatikan khusus lipatan pantat dan anus, beri gosokan punggung. Pindah dari anterior ke posterior 32) Letakkan popok tahan air di bawah bokong klien dengan posisi supine, bantu klien dalam posisi dorsal rekumben. Lipat linen tempat tidur paling atas ke arah kaki tempat tidur dan angkat klien sampai di atas daerah genitalia. 33) Bungkus secara diamond, naikkan penghalang tempat tidur, isi baskom dengna air hangat dan let an di atas meja tempat tidur. 34) Turunkan penghalang dan bantu klien memfleksikan lututnya dan pisahkan kedua kaki terbuka. Lipat ujung bawah selimut mandi di antara kedua tungkai klien ke arah abdomen. 35) Bersihkan dan keringkan paha atas klien, bersihkan labia mayora. Gunakan tangan yang tidak dominan untuk membuka labia mayora secara lembut dari paha, dengan tangan dominan bersihkan secara hati-hati lipatan kulit. Usap

Memungkinkan penggantian balutan yang sering tanpa melepas plester

Memudahkan akses ke genitalia, membuka daerah perineum.

Mencegah klien jatuh, mencegah terbukanya bentuk tubuh yang tidak diperlukan dan mempertahankan kehangatan dan kenyamanan tubuh. Menyediakan terbukanya secara penuh genitalia wanita, mempertahankan klien terbungkus sampai prosedur dimulai meminimalkan kecemasan.

Terbentuknya sekresi perineum dapat menyebabkan kulit sekitar kotor. Lipatan kulit dapat berisi mikroorganisme. Usapan dari perineum ke rektum mengurangi peluang perpindahan organisme feses ke meatus urinarius.

dari perineum ke rektum. Bilas dan keringkan. 36) Pisahkan labia dengan tangan yang tidak dominan untuk membuka meatus uretra dan orifisium vagina, dengan tangan yang dominan, bersihkan ke arah bawah dari pubis ke rektum dengan satu kali usapan. Gunakan bagian waslap yang berbeda dan bersihkan secara merata. 37) Gunakan lotion tubuh atau minyak jika perlu, bantu klien berpakaian, sisir rambut klien, rapikan linen tempat tidur klien, pindahkan linen kotor dan letakkan di dalam keranjang linen kotor. Bersihkan dan letakkan kembali peralatan mandi. Tinggalkan ruangan sebersih dan senyaman mungkin. 1.10 Hal-hal penting yang harus diperhatikan bagi perawat dalam melakukan tindakan1. perawat perlu menjelaskan dan meyakinkan klien tentang pentingnya menjaga

Mengurangi perpindahan mikroorganisme ke meatus urinarius.

Lotion mencegah kulit kering dan bersisik. Menyediakan lingkungan yang bersih, mencegah transmisi infeksi dan mikroorganisme.

kebersihan diri. 2. Perawat mempelajari nilai yang dianut klien untuk memberikan pengajaran yang tepat bagi klien, sehingga perilaku kesehatan mereka dapat berubah ke arah yang positif. 3. Perawat memberi informasi yang berguna dan praktis yang dapat membantu klien untuk berperilaku yang dapat meningkatkan kesehatan.

4. Perawat mencari tahu apakah klien mempunyai penyakit khusus misalnya diabetes, sehingga membutuhkan perawatan kebersihan khusus 5. Perawat melakukan proses perawatan kebersihan sesuai dengan prosedur dan sesuai dengan keadaan klien. 1.11 Hal-hal penting yang harus dicatat dan dilaporkan setelah tindakan a. apa yang terjadi pada klien sehingga harus mendapatkan asuhan perawatan kebersihan b. kapan terjadinya proses perawatan tersebut c. bagaimana proses terjadinya d. siapa yang melakukan proses tersebut e. intervensi apa yang diberikan f. alat dan bahan yang digunakan g. prosedur melakukan perawatan kebersihan h. Kondisi klien setelah mendapat perawatan i. Hal yang dibutuhkan klien selanjutnya j. Kelainan atau keadaan menyimpang yang dialami klien setelah mendapat perawatan DAFTAR PUSTAKA Potter & Perry. (2005). Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik. Edisi 4. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.