Lp Hi Per Bilirubin

download Lp Hi Per Bilirubin

If you can't read please download the document

description

Lp Hi Per Bilirubin

Transcript of Lp Hi Per Bilirubin

Ruang Neonatus

LAPORAN PENDAHULUAN PADA BAYI DENGAN HIPERBILIRUBINEMIADi RUANG NEONATTOLOGI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA

Pengertian : Heperbilirubinemia adalah : peningkatan konsentrasi bilirubin tak terkonjugasi yang ditunjukan dengan ikterik ..

Etiologi :Beberapa penyebabb hiperbilirubin pada bayi BBL adalah :Faktor fisiologik / prematuritasBerhubungan dengan air susu ibuMeningkatnya produksi bilirubin / hemolitik, Ketidak mampuan hepar liver untuk mensekresi bilirubin conjugata/ deficiensi ensim dan obstruksi duktus biliarisCampuran antara meningkatnya produksi dan menurunnya ekskresi / sepsisAdanya penyalit / hipothiroidism, galaktosemia, bayi dengan ibu DM.Predisposisi Genetik untuk meningkatkan produksi.

Pathofisiologi :Bilirubin adalah produk pemecahan hemoglobin yang berasal dari pengrusakan sel darah merah /RBCs. Ketika RBCs rusak maka produknya kan masuk sirkulasi, diimana hemoglobin pecah menjadi heme dan globin. Gloobin { protein } digunaka kembali oleh tubuh sedangkan heme akan diruah menjadi bilirubin unkonjugata dan berikatan dengan albumin.Didalam liver bilirubin berikatan dengan protein plasma dan dengan bantuan ensim glukoronil transferase dirubah menjadi bilirubin konjugata yang akan ddikeluarkan lewat saluran empedu ke saluran intestinal. Di Intestinal dengan bantuan bakteri saluran intestinal akan ddirubah menjadi urobilinogen dan starcobilin yang akan memberi warna pada faeces. Umumnya bilirubin akan diekskresi lewat faeces dalam bentuk stakobilin dan sedikit melalui urine dalam bentuk urobilinogen.Pada BBL bbilirubin direk dapat dirubah menjadi bilirubin indirek didalam usus karena terdapat beta glukoronidase yang berperan penting terhadap perubahan tersebut. Bilirubin inddirek diserap lagi oleh usus kemudian masuk kembali ke hati .

Keadaan ikterus di pengaruhi oleh :Faktor produksi yng berlebihan melampaui pengeluaran : hemolitik yang meningkatGangguan uptake dan konjugasi hepar karena imaturasi hepar.Gangguan transportasi ikatan bilirubin + albumin menuju hepar , defiiensi albumin menyebabkan semakin banyak bilirubin bebas ddalam darah yang mudah melewati sawar otak sehingga terjadi kernicterusGangguan ekskresi akibat sumbatan ddalam hepar atau diluar hepar, karena kelainan bawaan/infeksi atau kerusakan hepar karena penyakit lain.

Ikterus pada neonatorum dapat dibagi dua :Ikterus fisiologi

Ikterus muncul pada hari ke 2 atau ke 3, dan tampak jjelas pada hari 5-6 dan menghilang hari ke 10. Bayi tampak biasa , minum baik , BB naik biasa. Kadar bilirubin pada bayi aterm tidak lebih dari 12 mg /dl, pada BBLR 10 mg/dl, dan akan hilang pada hari ke-14.

Penyebab ikterus fisiologik diantaranya karena kekurang protein Y dan , ensim glukoronil transferase yang cukup jumlahnya.Ikterus PatologisIkterus yang muncul dalam 24 jam kehidupan ,, serum bilirubin total lebih dari 12 mg/dl.Peningkatan bilirubin 5 mg persen atau lebih dalam 24 jamKonsentrasi bilirubin serum melebihi 10 mg/dl pada bayi premature atau 12 mg/dl pada bayi aterm.Ikterus yang disertai proses hemolisisBilirubin Derek lebih dari mg/dl, atau kenaikan bilirubin serum mg/dl/jam atau 5 mg/dl/hari.Ikterus menetap setelah bayi berumur 10 hari pada bayi aterm dan 14 hari pada BBLR.

Keadaan yang mnyebabkan ikterus patologis adalahPenyakit hemolitikKelainan sel darah merahHemolisis : hematoma, Polisitemia, perdarahan karena trauma jalan lahir.Infeksi Kelainan metabolic : hipoglikemia, galaktosemiaObatobatan yang menggantikan ikatan bbilirubin dengan albumin seperti : sulfonaamida, salisilat, sodium bensoat, gentamisin,Pirau enterohepatik yang meninggi : obstruksi usus letak tinggi, hirschsprung, stenosis pylorus, mekonium illeus.

Komplikasi Terjadi kernicterus yaitu kerusakan otak akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak dengan gambaran klinik :Letargi/lemasKejangtak mau menghisaptonus otot meninggi, leher kaku dan akhirnya opistotonusBila bayi hidup pada umur lebih lanjut dapat terjadi spasme otot, epistotonus, kejangdapat tuli, gangguan bicara, retardasi mental.

Pemeriksaan penunjang :

Bilirubin serum , indirek dan indirek : peningkatan bilirubin diatas 10 mg/dl pada bayi aterm atau 12 mg/dl padda BBLRGolongan darah ibu dan bayi, serologi darah tali pusat.Hb dan HCT : Hb kurang dari 14 gr persen dan HCT kurang dari 42 persen menandakan adanya proses hemolitik. Hb dari tali pusat kurang dari 12 g/dl indikasi diperlukaannya transfusi tukar.Protein total.Leukosit darah untuk memantau adanya infeksi BJ urinecomb test [ indirek dan direk ]

Diagnosa Keperawatan :Resiko tinggi cedera : MR, kematian b.d. meningkatnya kadar bilirubinResiko tinggi kekurangan volume cairan b.d. phototerapi.Kerusakan integritas kulit b.d. efek dari phototerapi.Resiko terjadi gangguan regulasi suhu tubuh b d efek prototerapiResiko tinggi injuri : side efek pengobatan terhadap kehidupan b.d.. transfusi tukar Resiko tinggi perubahan peran orang tua b.d. pemisahanKurangnya pengetahuan tentang kondisi anak dam perawatan di rumah.

Rencana keperawatan :Resiko tinggi cedera b.d. meningkatnya kadar bilirubin toksik dan komplikasi berkenaan phototerapi.

Tujuan : Klien tidak menunjukan gejala sisa neurologis ddan berlanjutnya komplikasi phototerapi.Kriteria hasil :RencanaRationalIdentifikasi adanya factor resiko :bruisingsepsisdelayed ord clamping ibu dengan DMRh, ABO antagonisPletoraSGAKaji BBL terhadap adanya hiperbilirubinemia setia 2-4 jam lima hari pertama kehidupanPerhatikan dan dokumentasikan warna kulit dari kepala, sclera dan tubuh secara progresif terhadap ikterik setiap pergantian shift Monitor kadar bilirubin dan kolaborasi bila ada peningkatan kadarMonittor kadar Hb, Hct ata adanya penurunanMonitor retikulosit, kolaborasi bila ada peningkatanBerikan phototerapi : sesuai protocol untu waktu, prosedur, dan durasi.Monitor kadar bilirubin setia 6 12 jam under therapyTutup mata dengan tameng mata , hindari tekanan pada hidungGanti bantalan mata sedikitnya 2 kali sehhariInspeksi mata dengan lampu sedikit nya 8 jam sekaliPertahankan teraapi cairan parenteral untuk hidrasi kolabborasi medisPertahankan suhu axial 36.5 dderajat celsiusLakukan transfusi tukar kolaborasi medisMonitoe vital sign selama dan setelah transfusi tukarPeriksa darah yang keluar dan masuk

Adanya factor resiko membimbing perawat untuk waspada terhadap kemung kinan munculnya hiperbilirubinemia

2. BBL sangat rentan terhadap hiperbilirubinemia.

Mengetahui addanya hiperbilirubinemi secara dini sehingga dapat dilakukan tindakan penanganan segera.Peningkatan kadar bilirubin tang tinggi

5.Adanya penurunan Hb,Hct menunjukan adanya hemolitik

7. phototerapi berfungsi mendekomposisi kan bilirubin dengan photoisomernya. Selama photooterapi perlu diperhatikan adanya komplikasi seperti : hipertermi, Konjungtivitis, dehidrasi.

8. Transfusi tukar dilakukan bila terjadi hiperbilirubinemia pathologis karena terjadinya proses hemoliitik berlebihan yang disebabkan oleh ABO antagonis.

Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d. phototerapi.

Tujuan : Klien tiidak menunjjukan tanda-tanda kekurangan volume cairan

RencanaRasionalpertahankan intake cairan :

Timbang BB perhariUkur intake outputBerikan intake extra peroral atau per IV jika ada kehilangan BB progresif, meningkatnya suhu, diare, onsentrasi urine,

Kaji Output :

kaji jumlah, warna urine setiap 4 jamKaji Diare yang berlebihan

Kaji Hidrasi :

Monitor suhu tubuh tiap 4 jam Inspeksi membran mukosa dan pontanel

Intake cairan yang adekuat metabolisme bilirubin akan berlangsung sempurna dan terjadii keseimbangan dengan caairan yang keluar selama photo terapi karena penguapan

2.Output yang berlebihan atau tidak seimbang dengan intake akan menyebabkan gangguan keseimbangan cairan.

3. Hidrasi yang adekuat menunjukan keseimbangna cairan tubuh baik yang ditunjukan dengan suhu tubuh 36-37 derajat Celsius dan membran mukosa mulut lembab dan fontaanela datar.

Kerusakan integritas kulit b.d. efek dari phototerapi.

Tujuan : Klien tidak menunjukan gangguan integritas kulit

Monitor adanya kerusakan integritas kulitBersihkan kulit bayi dari kotoran setelah BAB, BAK Pertahankan suhu lingkungan netral dan suhu axial 36.5 derajat CelsiusLakukan perubahan posisi setiap 2 jam.Berikan istirahat setelah 24 jam phototerapi

Deteksi dini kerusakjan integritas kulit

Faeces dan urine yang bersifat asam dapat mengiritasi kulit Suhu yang tinggi menyebabkan kulit kering sehingga kulit mudah pecahPerubahab posisi mempertahankan sirkulasi yang adekuat dan mencegah penekanan yang berlebihan pada satu sisi