LP Hepatitis

42
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN HEPATITIS A. Definisi Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis termasuk virus hepatotorik yang dapat mengakibatkan hepatitis A (HAV), hepatitis B (HBV), hepatitis C (HCV), delta hepatitis (HDV), hepatitis E (HEV), hepatitis F dan hepatitis G. Hepatitis dibagi dua tahapan : 1. Hepatitis akut adalah infeksi virus sistemik yang berlangsung selama < 6 bulan 2. Hepatitis kronis adalah gangguan – gangguan yang terjadi > 6 bulan dan berkelanjutan dari hepatitis akut 3. Hepatitis fulminat adalah perkembangan mulai dari timbulnya hepatitis hingga kegagalan hati dalam waktu kurang dari 4 minggu oleh karena itu hanya terjadi pada bentuk akut. (Yuliana Elin,2009) Perbandingan berbagai hepatitis : Tip e Virus Cara Penularan Masa Tunas (Minggu ) Diagnosis Akut Kronik A RNA Enteral* 2 – 6 Anti HAV Tidak 1

description

ufewgbnacacahaksjfkbd

Transcript of LP Hepatitis

Page 1: LP Hepatitis

LAPORAN PENDAHULUAN

PADA PASIEN DENGAN HEPATITIS

A. Definisi

Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang disebabkan oleh

virus. Virus hepatitis termasuk virus hepatotorik yang dapat mengakibatkan

hepatitis A (HAV), hepatitis B (HBV), hepatitis C (HCV), delta hepatitis

(HDV), hepatitis E (HEV), hepatitis F dan hepatitis G.

Hepatitis dibagi dua tahapan :

1. Hepatitis akut adalah infeksi virus sistemik yang berlangsung selama < 6

bulan

2. Hepatitis kronis adalah gangguan – gangguan yang terjadi > 6 bulan dan

berkelanjutan dari hepatitis akut

3. Hepatitis fulminat adalah perkembangan mulai dari timbulnya hepatitis

hingga kegagalan hati dalam waktu kurang dari 4 minggu oleh karena itu

hanya terjadi pada bentuk akut. (Yuliana Elin,2009)

Perbandingan berbagai hepatitis :

Tipe VirusCara

Penularan

Masa

Tunas

(Minggu)

Diagnosis

Akut Kronik

A RNA Enteral* 2 – 6Anti HAV –

Ig MTidak ada

E RNA Enteral 2 – 9Anti HEV –

Ig MTidak ada

B DNA Parenteral* 4 – 25

HbsAg, HBV

– DNA, Anti

HBc – Ig M

Sama

dengan akut

C RNA Parenteral 2 – 20 HCV RNASama

dengan akut

D RNA Parenteral 2 – 6Anti D – Ig

M

Sama

dengan akut

1

Page 2: LP Hepatitis

Keterangan : *enteral = melalui jalan cerna

*parenteral = tidak melalui jalan cerna

B. Etiologi

Klasifikasi agen penyebab hepatitis virus yaitu :

1. Transmisi secara enterik terdiri dari Virus Hepatitis A (HAV) dan Virus

Hepatitis E (HEV) :

- Virus tanpa selubung

- Tahan terhadap cairan empedu

- Ditemukan tinja

- Tidak dihubungkan dengan penyakit kronik

- Tidak terjadi viremia yang berkepanjangan atau kondisi karier

intestinal

2. Transmisi melalui darah terdiri atas virus hepatitis B (HBV), virus

hepatitis D (DHV), dan virus hepatitis C (HVC) :

- Virus dengan selubung (envelope)

- Rusak bila terpajan cairan empedu/detergen

- Tidak terdapat dalam tinja

Perbandingan berbagai hepatitis :

a. Dihubungkan dengan penyakit hati kronik

b. Dihubungkan dengan viremia yang persisten

Gejala hepatitis akut terbagi dalam 4 tahap yaitu : (Sudoyo Aru,dkk 2009)

1) Fase inkubasi

Waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala atau ikterus. Panjang

fase tergantung pada dosis inokulum yang ditularkan dan jalur penularan,

makin besar dosis inokulum, makin pendek fase inkubasi.

2) Fase prodormal (pra ikterik)

Fase diantar timbulnya keluhan – keluhan pertama dan timbulnya gejala

ikterus. Awitannya dapat disingkat atau insidius ditandai dengan malaise

umum, mialgia, atralgia, mudah lelah, gejala saluran nafas atas dan

2

Page 3: LP Hepatitis

anoreksia, diare, demam, dan nyeri abdomen di kuadran kanan atas atau

epgastrium.

3) Fase ikterus

Fase munculnya setelah 5 – 10 hari, tetapi dapat juga muncul bersamaan

dengan munculnya gejala. Setelah timbul ikterus jarang terjadi perburukan

gejala prodormal, tetapi justru akan terjadi perbaikan klinis yang nyata.

4) Fase konvalesen (penyembuhan)

Menghilangnya ikterus dan keluhan lain, tetapi hepatomegali dan

abnormalitas fungsi hati tetap ada. Nafsu makan kembali normal, keadaan

akut akan membaik dalam 2 – 3 minggu. Pada hepatitis A perbaikan klinis

dan laboratorium lengkap terjadi dalam 9 minggu dan 16 minggu untuk

hepatitis B.

C. Manifestasi Klinis

1. Malaise, anoreksia, mual dan muntah

2. Gejala flu, faringitis, batuk, coryza, fotopobia, sakit kepala dan

mialgia

3. Demam ditemukan pada infeksi HAV

4. Ikterus didahului dengan kemunculan urin berwarna gelap

5. Pruritus (biasanya ringan dan sementara)

6. Nyeri tekan pada hati

7. Spelenomegali ringan

D. Tanda Dan Gejala

1. Hipertermia

Batasan karakteristik:

a. Konvulsi

b. Kulit kemerahan

c. Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal

d. Kejang

e. Takikardi

f. Takipnea

3

Page 4: LP Hepatitis

g. Kulit terasa hangat

2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh

Batasan Karakteristik :

a. Kram abdomen

b. Nyeri abdomen

c. Menghindari makanan

d. Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal

e. Kerapuhan kapiler

f. Diare

g. Kehilangan rambut berlebihan

h. Bising usus hiperaktif

i. Kurang makanan

j. Kurang informasi

k. Kurang minat pada makanan

l. Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat

m. Kesalahan konsepsi

n. Kesalahan informasi

o. Membrane mukosa pucat

p. Ketidakmampuan memakan makanan

q. Tonus otak menurun

r. Mengeluh gangguan sensasi rasa

s. Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA (Recommended

Daily Allowance)

t. Cepat kenyang setelah makan

u. Sariawan rongga mulut

v. Steatorea

w. Kelemahan otot pengunyah

x. Kelemahan otot untuk menelan

3. Nyeri Akut

Batasan Karakteristik :

a. Perubahan selera makan

4

Page 5: LP Hepatitis

b. Perubahan tekanan darah

c. Perubahan frekuensi jantung

d. Perubahan frekuensi pernapasan

e. Laporan isyarat

f. Diafroesis

g. Perilaku distraksi (mis, berjalan modar mandir, mencari orang

lain dan/atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang)

h. Mengekspresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, menangis,

waspada, iritabilitas, mendesah)

i. Masker wajah (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau,

gerakan mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis)

j. Sikap melindungi are nyeri

k. Fokus menyempit (mis,gangguan persepsi nyeri, hambatan

proses berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan

lingkungan)

l. Indikasi nyeri yang dapat diamati

m. Perubahan posisi untuk menghindari nyeri

n. Sikap tubuh melindungi

o. Dilatasi pupil

p. Melaporkan nyeri secara verbal

q. Fokus pada diri sendiri

r. Gangguan tidur

4. Intoleransi Aktivitas

Batasan Karakteristik :

a. Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas

b. Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktifitas

c. Perubahan EKG yang mencerminkan aritmia

d. Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia

e. Ketidaknyamanan setelah beraktivitas

f. Dispnea setelah beraktivitas

g. Menyatakan merasa letih

h. Menyatakan merasa lemah

5

Page 6: LP Hepatitis

5. Resiko Gangguan Fungsi Hati

Faktor resiko :

a. Medikasi hepatotoksik

b. Ko-infeksi HIV

c. Penyalahgunaan zat

d. Infeksi virus: hepatitis A, hepatititis B

6. Resiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

Faktor resiko :

a. Kurang pengetahuan tentang management diabetes

b. Tingkat perkembagan

c. Asupan diet

d. Pmantauan glukosa darah tidak tepat

e. Kurang penerimaan terhadap diagnosis

f. Kurang kepatuahan pada rencana management diabetic

g. Kurang managemen diabetes

h. Managemen medikasi

i. Status kesehatan mental

j. Tingkat aktifitas fisik

k. Kehamilan

l. Peride pertumbuhan cepat

m. Stress

n. Penambahan berat badan

o. Penurunan berat badan

6

Page 7: LP Hepatitis

E. POHON MASALAH

7

Page 8: LP Hepatitis

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Pemeriksaan Laboratorium :

a. Pemeriksaan pigmen

Urobilirubin direk

Bilirubin serum total

Bilirubin urine

Urobilirubin urine

Urobilirubin feses

b. Pemeriksaan protein

Protein total serum

Albumin serum

Globulin serum

HbsAg

c. Waktu protombin

Respon waktu terhadap vitamin K

d. Pemeriksaan serum transferase dan transaminase (awalnya meningkat,

dapat meningkat 1-2 minggu sebelum ikterik kemudian tampak turun)

AST atau SGOT

ALT atau SGPT

LDH

Amonia serum

2. Radiologi

Rontgen abdomen

Kolestogram dan kalangiogram

Arteriografi pembuluh darah seliaka

3. Pemeriksaan tambahan

Laparoskopi

Biospi hati : abnormal (4-10 x dari normal)

8

Page 9: LP Hepatitis

G. PENATALAKSANAAN MEDIS

Pengobatan yang dilakukan terutama bersifat dukungan dan mencakup

istirahat, hidrasi, dan asupan makanan yang adekuat. Hospitalisasi

diindikasikan bila terdapat muntah, dehidrasi, faktor pembekuan abnormal,

atau tanda-tanda gagal hati, yang membahayakan (gelisah, perubahan

kepribadian, letargi, penurunan tingkat kesadaran, dan perdarahan). Terapi IV,

studi laboratorium yang berulangkali, dan pemeriksaan fisik terhadap

perkembangan penyakit adalah tujuan utama penatalaksanaan di rumah sakit.

Berikut ini adalah obat-obat yang dapat digunakan :

1. Globulin imun (Ig) – digunakan sebagai profilaksis sebelum dan

sesudah terpajan hepatitis A (diberikan dalam waktu 2 minggu setelah

pemajanan)

2. HBIG – diberikan sebagai profilaksis setelah pemajanan (tidak

divaksinasi : diberikan per IM dan mulai dengan vaksin HB.

Divaksinasi: diberikan per IM ditambah dosis booster. Perinatal : 0,5 ml

per IM dalam 12 jam setelah kelahiran)

3. Vaksin Hepatitis B (Hevtavax B) – digunakan untuk mencegah

munculnya hepatitis B (Perinatal : diberikan per IM dalam 12 jam

setelah kelahiran, diulangi pada usia 1 dan 6 bulan. Anak-anak yang

berusia kurang dari 10 tahun. Tiga dosis IM (paha anterolateral /

deltoid), dua dosis pertama diberikan berselang 1 bulan, dan booster

diberikan 6 bulan setelah dosis pertama. Anak-anak yang berusia lebih

dari 10 tahun. Diberikan tiga dosis ke dalam otot deltoid. Perhatikan

bahwa anak yang menjalankan hemodialisis jangka panjang dan anak

dengan sindrom Down harus divaksinasi secara rutin karena tingginya

resiko memperoleh infeksi Hepatitis B ini).

9

Page 10: LP Hepatitis

I. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan

1. Anamnesa

a. Biodata

Pada biodata diperoleh data tentang nama, umur, jenis kelamin,

tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan dan status perkawinan.

b. Keluhan utama

Penderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba tidak nafsu

makan, malaise, demam (lebih sering pada HVA), rasa pegal linu dan

sakit kepala pada HVB, serta hilangnya daya rasa lokal untuk

perokok.

2. Riwayat Penyakit atau Kesehatan

a. Riwayat Penyakit Sekarang

Riwayat kesehatan yang mencangkup tentang nyeri abdomen pada

kuadran kanan atas, demam, malaise, mual, muntah (anoreksia), feses

berwarna tanah liat dan urine pekat

b. Riwayat penyakit lalu

Riwayat apakah pasien pernah mengalami bradikardi atau pernah

menderita masa medis lainnya yang menyebabkan hepatitis (yang

meliputi penyakit gagal hati dan penyakit autoimun). Dan, kaji pula

apakah pasien pernah mengindap infeksi virus dan buat catatan obat-

obatan yang pernah digunakan.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga

Kaji riwayat keluarga yang mengonsumsi alkohol, mengindap

hepatitis, dan penyakit biliaris.

Data dasar tergantung pada penyebab dan beratnya kerusakan atau

gangguan hati, seperti :

1) Aktivitas

a) Kelemahan

b) Kelelahan

10

Page 11: LP Hepatitis

c) Malaise

2) Sirkulasi

a) Bradikardi (Hiperbilirubin berat)

b) Ikterik pada sklera kulit, membran mukosa

c) Eliminasi

3) Urine gelap

4) Diare feses warna tanah liat

5) Makanan dan Cairan

a) Anoreksia

b) Berat badan menurun

c) Mual dan muntah

d) Peningkatan oedema

e) Asites

6) Neurosensori

a) Peka terhadap rangsang

b) Cenderung tidur

c) Letargi

d) Asteriksis

7) Nyeri atau Kenyamanan

a) Kram abdomen

b) Nyeri tekan pada kuadran kanan

c) Mialgia

d) Atralgia

e) Sakit kepala

f) Gatal ( pruritus )

8) Keamanan

a) Demam

b) Urtikaria

c) Lesi makulopopuler

d) Eritema

e) Splenomegali

f) Pembesaran nodus servikal posterior

11

Page 12: LP Hepatitis

g) Seksualitas

h) Pola hidup atau perilaku meningkatkan resiko terpajan.

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertemia

Definisi : Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal

Batasan Karakteristik :

a. Konvulsi

b. Kulit kemerahan

c. Peningkatan suhu tubuh diatas kisaran normal

d. Kejang

e. Takikardi

f. Takipnea

g. Kulit terasa hangat

Faktor yang berhubungan :

a. Anastesia

a. Penurunan aspirasi

b. Dehidrasi

c. Pemajanan lingkungan yang panas

d. Penyakit

e. Pemakaian pakaian yang tidak sesuai dengan suhu lingkungan

f. Peningkatan laju metabolisme

g. Medikasi

h. Trauma

i. Aktivitas berlebih

2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh

Definisi : Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

metabolik

Batasan Karakteristik :

a) Kram abdomen

b) Nyeri abdomen

c) Menghindari makanan

12

Page 13: LP Hepatitis

d) Berat badan 20% atau lebih dibawah berat badan ideal

e) Kerapuhan kapiler

f) Diare

g) Kehilangan rambut berlebihan

h) Bising usus hiperaktif

i) Kurang makanan

j) Kurang informasi

k) Kurang minat pada makanan

l) Penurunan berat badan dengan asupan makanan adekuat

m)Kesalahan konsepsi

n) Kesalahan informasi

o) Membrane mukosa pucat

p) Ketidakmampuan memakan makanan

q) Tonus otak menurun

r) Mengeluh gangguan sensasi rasa

s) Mengeluh asupan makanan kurang dari RDA (Recommended Daily

Allowance)

t) Cepat kenyang setelah makan

u) Sariawan rongga mulut

v) Steatorea

w) Kelemahan otot pengunyah

x) Kelemahan otot untuk menelan

Faktor-faktor yang berhubungan :

a. Faktor Biologis

a. Faktor Ekonomi

b. Ketidakmampuan untuk mengabsorbsi nutrient

c. Ketidakmampuan menelan makanan

d. Ketidakmampuan untuk mencerna makanan

e. Faktor psikologis

3. Nyeri Akut

Definisi : Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan

yang muncul akibat kerusakan jaringan yang aktual atau

13

Page 14: LP Hepatitis

potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian

rupa (International Association for the Study of Pain), awitan

yang tiba-tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat

dengan akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan

berlangsung < 6 bulan.

Batasan Karakteristik :

a. Perubahan selera makan

b. Perubahan tekanan darah

c. Perubahan frekuensi jantung

d. Perubahan frekuensi pernapasan

e. Laporan isyarat

f. Diafroesis

g. Perilaku distraksi (mis, berjalan modar mandir, mencari orang lain

dan/atau aktivitas lain, aktivitas yang berulang)

h. Mengekspresikan perilaku (mis, gelisah, merengek, menangis, waspada,

iritabilitas, mendesah)

i. Masker wajah (mis, mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakan

mata berpencar atau tetap pada satu fokus, meringis)

j. Sikap melindungi area nyeri

k. Fokus menyempit (mis,gangguan persepsi nyeri, hambatan proses

berpikir, penurunan interaksi dengan orang dan lingkungan)

l. Indikasi nyeri yang dapat diamati

m. Perubahan posisi untuk menghindari nyeri

n. Sikap tubuh melindungi

o. Dilatasi pupil

p. Melaporkan nyeri secara verbal

q. Fokus pada diri sendiri

r. Gangguan tidur

Faktor yang Berhubungan :

a. Agens cedera (mis.,biologis, zat kimia, fisik, psikologis)

14

Page 15: LP Hepatitis

4. Intoleransi Aktivitas

Definisi : ketidakcukupan energy psikologis atau fisologis untuk

melanjutkan atau menyelesaikan aktifitas kehidupan sehari-

hari yang harus atau yang ingin dilakukan.

Batasan Karakteristik :

a. Respon tekanan darah abnormal terhadap aktivitas

b. Respon frekuensi jantung abnormal terhadap aktifitas

c. Perubahan EKG yang mencerminkan aritmia

d. Perubahan EKG yang mencerminkan iskemia

e. Ketidaknyamanan setelah beraktivitas

f. Dispnea setelah beraktivitas

g. Menyatakan merasa letih

h. Menyatakan merasa lemah

Faktor yang berhubungan :

a. Tirah baring atau imobilisasi

b. Kelemahan umum

c. Ketidakseimbangan antara suplei dan kebutuhan oksigen

d. Imobilitas

e. Gaya hidup monoton

5. Risiko Gangguan Fungsi Hati

Definisi : beresiko pada penurunan fungsi hati yang mungkin mengganggu

kesehatan

Faktor resiko :

a. Medikasi hepatotoksik

b. Ko-infeksi HIV

c. Penyalahgunaan zat

Infeksi virus: hepatitis A, hepatititis B

6. Risiko Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah

Definisi : resiko terhadap variasi kadar glukosa/gula darah dari rentang

normal

15

Page 16: LP Hepatitis

Faktor resiko :

d. Kurang pengetahuan tentang management diabetes

e. Tingkat perkembagan

f. Asupan diet

g. Pmantauan glukosa darah tidak tepat

h. Kurang penerimaan terhadap diagnosis

i. Kurang kepatuahan pada rencana management diabetic

j. Kurang managemen diabetes

k. Managemen medikasi

l. Status kesehatan mental

m. Tingkat aktifitas fisik

n. Kehamilan

o. Peride pertumbuhan cepat

p. Stress

q. Penambahan berat badan

r. Penurunan berat badan

C. Rencana Keperawatan

NO

DXDIAGNOSA TUJUAN (NOC) INTERVENSI (NIC)

1. Hipertermia NOC :

Termoregulation

Kriteria hasil:

a. Suhu tubuh dalam rentang

normal

b. Nadi dan RR dalam

rentang normal

c. Tidak ada perubahan

warna kulit dan tidak ada

pusing

NIC :

Fever treatment

a. Monitor suhu sesering

mungkin

b. Monitor IWL

c. Monitor warna dan suhu

kulit

d. Monitor tekanan darah,

nadi dan RR

e. Monitor penurunan

tingkat kesadaran

16

Page 17: LP Hepatitis

f. Monitor WBC, Hb, dan

Hct

g. Monitor intake dan output

h. Berikan antipiterik

i. Berikan pengobatan untk

mengatasi penyebab

demam

j. Selimuti pasien

k. Lakukan tapid sponge

l. Kolaborasi pemberian

cairan intravena

m. Kompres pasien pada

lipatan pada dan aksila

n. Tingkatkan sirkulasi udara

o. Berikan pengobatan untk

mencegah terjadinya

menggigil

Temperature regulation

a. Monitor suhu minimal

tiap 2 jam

b. Rencanakan monitoring

suhu secara kontinyu

c. Monitor TD, nadi, dan RR

d. Monitor warna dan suhu

kulit

e. Monitor tanda-tanda

hipertermi dan hipotermi

f. Tingkatkan intake cairan

dan nutrisi

g. Selimuti pasien untuk

mencegah hilangnya

kehangatan suhu tubuh

17

Page 18: LP Hepatitis

h. Ajarkan pada pasien cara

mencegah keletihan

akubat panas

i. Diskusikan pentingnya

pengaturan suhu tubuh

dan kemungkinan efek

negative dari kedinginan

j. Beri tahu tentang indikasi

terjadinya kekeletihan dan

penanganan emergency

yang diperlukan

k. Ajarkan indikas dari

hipotermi dan penanganan

yang diperlukan

l. Berikan antipiretik jika

perlu

Vital sign monitoring

a. Monitor TD, nadi, suhu

dan RR

b. Catat adanya fluktuasi

tekanan darah

c. Monitor Vital Sign saat

pasien berbaring, duduk,

atau berdiri

d. Auskultasi TD pada kedua

lenga dan bandingkan

e. Monitor TD, nadi, dan RR

sebelum, selama, dan

setelah aktivitas

f. Monitor kualitas nadi

g. Monitor frekuensi dan

irama pernafasan

18

Page 19: LP Hepatitis

h. Monitor suara paru

i. Monitor pola pernafasan

abnormal

j. Monitor suhu, warna dan

kelembaban kulit

k. Monitor sianosis perifer

l. Identifikasi penyebab

perubahan vital sign

2. Ketidakseimbangan

Nutrisi Kurang dari

Kebutuhan Tubuh

Kriteria Hasil :

1. Adanya peningkatan berat

badan sesuai dengan tujuan

2. Berat badan ideal sesuai

dengan tinggi badan

3. Mampu mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

4. Tidak ada tanda-tanda

malnutrisi

5. Menunjukkan peningkatan

fungsi pengecapan dari

menelan

6. Tidak terjadi penurunan

berat badan yang berarti

NIC

1. Nutrition Management

a. Kaji adanya alergi

makanan

b. Kolaborasi dengan ahli

gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan

nutrisi yang dibutuhkan

pasien

c. Anjurkan pasien untuk

meningkatkan intake Fe

d. Anjurkan pasien untuk

meningkatkan protein

dan vitamin C

e. Berikan substansi gula

f. Yakinkan diet yang

dimakan mengandung

tinggi serat untuk

mencegah konstipasi

g. Berikan makanan yang

terpilih (sudah

dikonsultasikan dengan

ahli gizi)

h. Ajarkan pasien

19

Page 20: LP Hepatitis

bagaimana membuat

catatan makanan harian

i. Monitor jumlah nutrisi

dan kandungan kalori

j. Berikan informasi

tentang kebutuhan

nutrisi

k. Kaji kemampuan

pasien untuk

mendapatkan nutrisi

yang dibutuhkan

2. Nutrition Monitoring

a. BB pasien dalam batas

normal

b. Monitor adanya

penurunan berat badan

c. Monitor tipe dan

jumlah aktivitas yang

biasa dilakukan

d. Monitor interaksi anak

atau orang tua selama

makan

e. Monitor lingkungan

selama makan

f. Jadwalkan pengobatan

dan tindakan tidak

selama jam makan

g. Monitor kulit kering

dan perubahan

pigmentasi

h. Monitor turgor kulit

i. Monitor kekeringan,

20

Page 21: LP Hepatitis

rambut kusam, dan

mudah patah

j. Monitor mual dan

muntah

k. Monitor kadar albumin,

total protein, Hb, dan

kadar Ht

l. Monitor pertumbuhan

dan perkembangan

m. Monitor pucat,

kemerahan, dan

kekeringan jaringan

konjungtiva

n. Monitor kalori dan

intake kalori

o. Catat adanya edema,

hiperemik, hipertonik

papilla lidah dan

cavitas oral

p. Catat jika lidah

berwarna magenta,

scarlet

3 Nyeri Akut NOC :

a. Pain level

b. Pain control

c. Comfort level

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama ... x 24

jam. Pasien tidak mengalami

nyeri, dengan :

Kriteria Hasil

a. Mampu mengontrol nyeri

NIC :

a. Lakukan pengkajian

nyeri secara

komprehensif termasuk

lokasi, karakteristik,

furasi, frekuensi, kualitas

dan faktor presipitasi

b. Observasi reaksi

nonverbal dari

ketidaknyamanan

21

Page 22: LP Hepatitis

(tahu penyebab nyer,

mampu menggunakan

teknik nonfarmakologi

untuk mengurangi nyeri,

mencari bantuan)

b. Melaporkan bahwa nyeri

berkurang dnegan

menggunakan manajemen

nyeri

c. Mampu mengenali nyeri

(skala, intensitas, frekuensi

dan tanda nyeri)

d. Menyatakan rasa nyaman

setelah nyeri berkurang

e. Tanda vital dalam rentang

normal

f. Tidak mengalami

gangguan tidur

c. Bantu pasien dan

keluarga untuk mrncari

dan menemukan

dukungan

d. Kontrol lingkungan yang

dapat mempengaruhi

nyeri seperti suhu rungan,

pencahayaan dan

kebisingan

e. Kurangi faktor presipitasi

nyeri

f. Kaji tipe dan sumber

nyeri untuk menentukan

intervensi

g. Ajarkan tentang teknik

non farmakologi : napas

dala, relaksasi, distraksi,

kompres hangat/dingin

h. Berikan informasi

tentang nyeri seperti

penyebab nyeri, berapa

lama nyeri akan

berkurang dan antisipasi

ketidaknyamanan dari

prosedur

i. Monitor vital sign

sebelum dan sesudah

pemberian analgesik

4 Intoleransi aktivitas NOC

a. Energy conservation

b. Activity tolerance

c. Self care : ADLs

NIC

a. Activity therapy

b. Kolaborasikan dengan

tenaga rehabilitasi medic

22

Page 23: LP Hepatitis

Setelah 3x24 jam interaksi

diharapkan:

Kriteria Hasil

a. Berpartisipasi dalam

aktvitas fisik tanpa

disertai peningkatan

tekanan darah, nadi, dan

RR

b. Mampu melakukan

aktivitas seharihar ADLs

secara mandiri

c. Anda tanda vital normal

d. Energy psikomotor

e. Level kelemahan

f. Mampu berpindah:

dengan atau tanpa bantuan

alat

g. Status kardiopulmonari

adekuat

h. Sirkualasi status baik

i. Status respirasi:

pertukaran gas da ventilasi

adekuat

dalam merencanakan

program therapy yang

tepat

c. Bantu klien untuk

mengidentifikasi aktivitas

yang mampu dilakukan

d. Bantu untuk memilih

aktivitas konsisten yang

sesuai dengan

kemampuan fisik,

psikologi, dan social

e. Bantu untuk

mengidentifikas dan

mendapatkan sumber

daya yang diperlukan

untuk aktofitas yang

diiginkan

f. Bantu untk mendapatkan

alat bantuan aktivitas

seperti kursi roda dan

krek

g. Bantu untuk

mengidentifikasi aktifitas

yang disukai

h. Bantu klien untuk

membuat jadwal latihan

dalam waktu luang

i. Bantu klien/keluarag

untuk mengidentifikasi

kekurangan dalam

beraktifitas

j. Sediakan penguatan

23

Page 24: LP Hepatitis

positif bagi yang aktif

beraktifitas

k. Bantu pasien untuk

mengembangkan motivasi

diri dan penguatan

l. Monitor respon fisik,

emosi, social dan spiritual

5 Resiko gangguan fungsi

hati

NOC

Iver function, risk for impaired

Risk control drug use

Risk control alkohol used

Risk control: sexually

transmitted

Disease

Kriteria hasil:

a. Penghentian perilaku

b. Penyalahgunaan

alkohol

c. Pembekuan darh

d. Penghentian perilaku

e. Penyalahgunaan

narkoba

f. Elektrolit

asam/keseimbangan

basa

g. Pengetahuan:pengobata

n

h. Respon terhadap

pengobatan

i. Pengendalian resiko

j. Pengendalian

NIC

Teaching:disese process

a. Beritahukan

pengetahuan tentang

proses penyakit

b. Kaji pengetahuan

pasien tentang

penyakitnya

c. Identifkasi

kemungkinan

penyebab

d. Jelaskan perjalanan

penyakit dan

bagaimana

hubungannya dengan

anatomi fisiologi

e. Berikan medikasi dan

terapi untuk proses

penyakit

f. Mendiskusikan pilihan

terapi

g. Berikan instrksi

kepada pasien tentang

tanda dan gejala yang

24

Page 25: LP Hepatitis

resiko:penggunaan

alkohol

k. Pengendalian resiko:

proses menular

l. Pengendalian resiko:

enyakit seksual

menular

m. Zat penarikan

keparahan

n. Perfusi jaringan :

selular

menyertai penyakit

h. Dorong pasien untuk

mengemukakan

pilihan ata

mendapatkan pilihan

kedua

i. Identifikasi perubahan

kondisi fisik pasien

j. Deskripsikan

kemungkinn

komplikasi kronik

k. Memberikan informai

kepada keluarga

tentang kemajuan

kesehatan pasien

Surveillance

a. Menngumpulkan,

mengintrepretasikan

dan mensintesis data

pasien secara terarah

dan continue untuk

mengambil keputusan

klinik

6 Resiko ketidakstabilan

kadar glukosa darah

NOC

Bood glucose

Diabetes self management

Kriteria Hasil:

a. Penerimaan kondisi

kesehatan

b. Kepatuhan perilaku:

diet sehat

c. Dapat mengontrol

NIC

Hyperglikemia management

a. Memantau kadar

glukosa darah seperti

yang ditunjukan

b. Pantau tanda-tanda

dan gejala

hyperglikemia

c. Memantau keton urine

25

Page 26: LP Hepatitis

kadar glukosa darah

d. Dapat mengontrol

stress

e. Dapat memanagemen

dan mencegah penyakit

semakin parah

f. Tingkat pemahaman

untuk dan mencegah

komplikasi

g. Dapat meningkatkan

istirahat

h. Mengontrol perilaku

berat badan

i. Pemahaman

management diabetes

j. Status nutrisi adekuat

k. Olahraga teratur

seperti yang

ditunjukan

d. Memantau tekanan

darah, dan denyut nadi

ortotaktik seperti yang

ditunjukan

e. Mengelola insulin

seperti yang

ditunjukan

f. Mendorong asupan

cairan oral

g. Menjaga akses iv

h. Memberikan cairan iv

sesuai kebutuhan

i. Mengelola kalium

seperti yang

ditentukan

j. Konsultasikan dengan

dokter jika ada tanda

dan gejala

hiperglikemia

menetap

k. Menyediakan

kebersihan mulut jika

erlu

l. Batasi latihan jika

kadar glukosa

>250mg/dl terutama

jika keton urine yang

hadir

m. Mndorong pemantaua

diri kadar glukosa

26

Page 27: LP Hepatitis

darah

n. Tinjau catatan glukosa

darah dengan pasien

keluarga

o. Memfasilitasi

kepatuhan terhadap

diet dan latihan

p. Uji kadar glukosa

darah anggota

keluarga

D. Implementasi Keperawatan

Dalam hal ini, prinsip yang harus diterapkan dalam pembuatan

implementasi keperawatan adalah kita harus menentukan perencanaan

yang tepat sebelum kita membuat implementasi keperawatan, adapun yang

harus diperhatikan adalah :

1. Mempertahankan nutrisi yang adekuat

2. Mencegah terjadinya komplikasi

3. Meningkatkan konsep diri dan penerimaan situasi

4. Pemberian informasi tentang proses penyakit, prognosis, risiko

komplikasi dan kebutuhan pengobatan lainnya

E. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi sebagai sesuatu yang direncanakan dan perbandingan yang

sistematik pada status kesehatan klien. Tujuan evaluasi adalah untuk melihat

kemampuan klien mencapai tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan

melaksanakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan

keperawatan yang diberikan, sehingga perawat dapat mengambil keputusan :

a. Mengakhiri rencana tindakan keperawatan (klien telah mencapai tujuan yang

ditetapkan).

b. Memodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien mengalami kesulitan untuk

mencapai tujuan).

27

Page 28: LP Hepatitis

c. Meneruskan rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan waktu yang lebih

lama untuk mencapai tujuan)

DAFTAR PUSTAKA

Amin HN, Hardhi K. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan

Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC.Yogyakarta : Mediaction Jogja

Anonim. Materi Asuhan Keperawatan. Online (Available) :

https://ners.unair.ac.id. Diakses pada 8 November 2015 pukul 13.50 Wita

Engram, Barbara. 2005. Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta : EGC

Smallcrabs. 2012. Hepatitis dan Asuhan Keperawatan. Online (Available) :

http://www.smallcrab.com/kesehatan/1200-hepatitis-dan-asuhan-

keperawatan-hepatitis. Diakses pada 8 November 2015 pukul 11.00 wita

28