Lp Hepatitis

40
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HEPATITIS I. KONSEP DASAR PENYAKIT A. Definisi Hepatitis Hepatitis virus akut adalah penyakit infeksi yang penyebarannya luas, walaupun efek utamanya pada hati (Syivia A. Price, 2005). Hepatitis virus akut adalah penyakit hati yang gejala utamanya berhubungan erat dengan adanya nekrosis pada hati. Bisanya disebabkan oleh virus yaitu hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis C, dan lain-lain (Arief Mansjoer, 2001). Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh rekasi toksik terhadap obat-obatan serta bahan- bahan kimia (Sujono Hadi, 1999). Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001). Hepatitis adalah peradangan dari sel-sel liver yang meluas atau menyebar. Hepatitis virus merupakan jenis yang paling dominan, dimana merupakanhasil infeksi yang disebabkan oleh salah satu dari lima golongan besar jenis virus, antara lain : 1. Virus Hepatitis A (HAV) 2. Virus Hepatitis B (HBV) 3. Virus Hepatitis C (HCV) 4. Virus Hepatitis D (HDV) atau Virus Delta 5. Virus Hepatitis E (HEV)

description

Sistem Pencernaan

Transcript of Lp Hepatitis

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HEPATITIS

I. KONSEP DASAR PENYAKITA. Definisi HepatitisHepatitis virus akut adalah penyakit infeksi yang penyebarannya luas, walaupun efek utamanya pada hati (Syivia A. Price, 2005). Hepatitis virus akut adalah penyakit hati yang gejala utamanya berhubungan erat dengan adanya nekrosis pada hati. Bisanya disebabkan oleh virus yaitu hepatitis A, virus hepatitis B, virus hepatitis C, dan lain-lain (Arief Mansjoer, 2001). Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh rekasi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia (Sujono Hadi, 1999). Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001). Hepatitis adalah peradangan dari sel-sel liver yang meluas atau menyebar. Hepatitis virus merupakan jenis yang paling dominan, dimana merupakanhasil infeksi yang disebabkan oleh salah satu dari lima golongan besar jenis virus, antara lain :1. Virus Hepatitis A (HAV)2. Virus Hepatitis B (HBV)3. Virus Hepatitis C (HCV)4. Virus Hepatitis D (HDV) atau Virus Delta5. Virus Hepatitis E (HEV)6. Hepatitis F dan G mempunyai kesamaan atau identitas tersendiri, tetapi jenis inijarang ada.7. Hepatitis kemungkinan terjadi sebagai infeksi sekunder selama perjalanan infeksi dengan virus-virus lainnya, seperti : Cytomegalovirus, Virus Epstein-Barr, Virus Herpes simplex, Virus Varicella-zoster.

B. Penyebab Hepatitis1. Agen Penyebab Hepatitis dengan Transmisi secara EnterikTerdiri atas virus hepatitis A (HAV) dan virus hepatitis E (HEV). Secara umum, tanda-tanda virus A dan E adalah tidak mempunyai selubung, rusak bila terpajan cairan empedu/deterjen, tidak terdapat dalam tinja, tidak dihubungkan dengan penyakit hati kronis, dan tidak terjadi viremia yang berkepanjangan atau kondisi karier intestinal.a. Hepatitis AVirus hepatitis A merupakan virus RNA dari famili Picarnovirus. Virus ini banyak menyerang anak-anak. Biasanya , jenis hepatitis yang ditimbulkan mengenai masyarakat golongan ekonomi lemah serta mereka yang tinggal di lingkungan tidak bersih. Price (2001) mengemukakan bahwa sebagian besar infeksi VHA (Virus Hepatitis A) terjadi pada usia anak-anak dan bersifat asimtomatik.Penularan dapat terjadi melalui fecal-oral dan kontaminasi pada minuman dan makanan yang tercemar virus hepatitis A, lewat makanan/minuman mentah atau setengah matang, minum air atau es batu yang terkontaminasi dengan feses, dan kerang-kerangan yang tidak dimasak. HVA juga dapat menular melalui hubungan seks oral-anal (mulut-dubur) dan jarang menular melalui transfusi parenteral (infus). Hepatitis A dibedakan menjadi empat stadium, yaitu masa inkubasi, prikterik (prodromal), ikterik, dan masa penyembuhan. Masa inkubasi berlangsung selama 5-45 hari, dengan rata-rata kurang lebih 25 hari. Masa prodromal terjadi selama 4 hari sampai 1 minggu atau lebih.Gejala masa prodromal adalah kelelahan (fatigue), rasa tidak enak badan (malaise), nafsu makan berkurang, mual, muntah, rasa tidak nyaman di daerah perut kanan atas, demam (biasanya suhu kurang dari 39oC), merasa dingin, sakit kepala, gejala seperti flu, keluar ingus (nasal discharge), sakit tenggorokan, dan batuk.Gejala yang jarang dijumpai yaitu terjadinya penurunan berat badan ringan, nyeri sendi (artralgia), dan mononeuritis cranial atau mononeuritis prifer (sejenis salah urat saraf). Tanda yang ditemukan biasanya hepatomegali dengan nyeri tekan (70%). Dan manifestasi ektrahepatik lain pada kulit, sendi, atau splenomegali. Masa ikterik dimulai dengan urine berwarna kuning tua, seperti the atau warna gelap, diikuti oleh feses berwarna dempull (clay-coloured faeces) kemudian warna sclera, dan kulit perlahan-lahan menjadi kuning. Muncul juga gejala anoreksia, lesu, lelah, mual dan muntah berat untuk sementara waktu. Ketika fase sakit kuning (ikterik) ini bertambah berat, maka gejala-gejala tersebut berkurang dan timbul pruritus atau gejala gatal-gatal pada kulit beberapa dari sesudahnya. Masa penyembuhan diawali dengan menghilangnya gejala ikterik dan feses kembali normal dalam empat minggu setelah serangan. Komplikasi yang sering terjadi pada sebagian kecil pasien adalah hepatitis fulminan (tapi persentasenya kurang dari 1%). Di negara-negara yang telah maju, insiden infeksi virus hepatitis A telah menurun dalam beberapa tahun terakhir ini. Penderitanya pun telah beralih pada kalangan yang usianya lebih tua. Hal ini disebabkan oleh adanya perbaikan kondisi sosial ekonomi yang diikuti dengan perbaikan higiene dan sanitasi. Masa penyembuhan diawali dengan menghilangnya ikterus dan keluhan-keluhan lain. Masa yang paling infektip (berpotensi menularkan penyakitnya) adalah selama dua minggu sebelum timbul gejala viremia. b. Hepatitis EHepatitis E banyak terjadi di negara-negara berkembang, terutama yang airnya terkontaminasi. Kelompok yang paling rentan terkena adalah turis atau pelancong Asia Selatan dan Afrika Utara. Kasus ini jarang terjadi Amerika Serikat, karena tidak ada riwayat perjalanan ke negara-negara endemik. Penyebab penyakit ini adalah virus hepatitis E. Tanda dan gejala hepatitis meliputi sakit kuning (Jaundice) lemah, nyeri abdomen, kurang nafsu makan, mual dan muntah dan urine berwarna gelap. Penyakit ini bisa menimbulkan efek jangka panjang tanpa vaksinasi, tidak ada infeksi kronis namun akan lebih parah bila menyerang pada wanita hamil, khususna di trimester III. penyebaran penyakit ditemukan pada feses manusia dan binatang dengan hepatitis E. kuman penyebabnya juga bisa disebarkan oleh makanan dan minuman yang terkontaminasi, sebab perpindahan kuman dari orang ke orang tidak selazim pada kasus hepatitis A. 2. Agen penyebab hepatitis dengan transmisi melalui darahVirus yang menjadi agen hepatitis melalui darah terdiri dari virus hepatitis B (HBV), hepatitis C (HCV), dan hepatitis D (HDV). Secara umum, ciri-ciri dari virus tersebut adalah tidak mempunyai selubung, tahan terhadap cairan empedu, ditemukan di tinja, tidak dihubungkan dengan penyakit hati kronis, dan tidak terjadi viremia yang berkepanjangan atau kondisi karier intestinal.a. Hepatitis B (HBV)Insiden penyakit hepatitis B diperkirakan 78% berada di asia tenggara. Hepatitis B (HBV) merupakan virus DNA famili Hepadnavirus yang terdiri dari sebuah protein selubung luar virus (mengandung antigen permukaan hepatitis B atau HbsAg). HbsAg ini membungkus nucleocapsid viral yang tersusun dari antigen ini hepatitis B atau HbcAg. HbsAG terdeteksi dalam semua serum penderita HBV aktif dan kronis.HbcAg tidak terdapat di sirkulasi dan hanya dapat dideteksi dengan radio immunoassay dalam sel hati bila terdapat replikasi virus yang aktif. Antibodi terhadap antigen permukaan hepatitis B (anti-HBs) dapat dideteksi dalam dua fraksi yaitu anti HbcIgM (infeksi akut dan masa replikasi viral penyakit kronis). Dan anti-HBc total (terdiri dari fraksi IgM dan IgG) pada hepatitis B akut (igM) dan (IgG).Penularan melalui parenteral (transimisi) cairan saliva dan semen, air mata, keringat, darah, dan jarang terdapat pada feses dan urine. Oleh karenanya, hindari penggunaan barang bersama dengan pasien ini. Masa inkubasi virus ini 6-8 minggu. Manifestasi klinis yang dapat dijumpai adalah tidak enak di perut, biasanya mendahului timbulnya ikterus (gatal-gatal pada kulit), peningkatan kadar SGPT, hepatomegali, antralgia, dan ruam kemerahan pada kulit. b. Hepatitis CHepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C. (HCV = hepatitis C virus) yang masuk ke sel hati dan mereplikasikan diri dengan menggunakan dan mereplikasikan diri dengan menggunakan material yang terdapat dalam sel dan menginfeksi banyak sel lainnya. Sekitar 85% kasus hepatitis C berkembang menjadi kronis dan merusak hati bertahun-tahun. hati kemudian dapat menjadi sirosis atau berkembang ke arah keganasan. terdapat enam tipe genotipe virus hepatitis C dan lebih 50 subtipenya. masa inkubasi hepatitis C sekitar 7 minggu (3-20 minggu). manifestasi klinis dari hepatitis C adalah serangannya lambat dengan gejala yang tidak spesifik atau tanpa gejala bila penyakit timbul. Umumnya penderita mengalami tidak enak badan (malaise), susah makan (Anoreksia), mual, dan kadang-kadang nyeri abdomen di kuadran kanan atas. ikhterik dapat berlangsung hingga beberapa bulan, disertai dengan pruritas (sensasi gatal ringan), Steatorrhea (kandungan lemak dalam feses), dan penurunan berat badan ringan (2-5 kg).Tanda fisik dari pasien penderita hepatitis C akut juga tidak jelas. Pada sebagian kecil pasien dapat dijumpai hepatomegali dan splenomegali. pada pasien hepatitis C kronis yang simptomati, gejala kelelahan kronis (fatigue) merupakan keluhan yang paling sering. Pada keadaan yang berat, terdapat spider angioma dan hepatosplenomegali. Kurang lebih 20% pasien hepatitis C kronis akan menjadi sirosis dalam 10 tahun. Penularan hepatitis C dapat terjadi melalui kontak langsung lewat darah atau produknya, serta jarum atau alat tajam lainnya yang telah terkontaminasi. Resiko terinfeksi hepatitis C melalui hubungan seksual lebih tinggi pada orang yang mempunyai lebih dari satu pasangan. aktivitas menyusui tidak menularkan hepatitis C. satu konsekuensi paling berat pada penderita hepatitis C adalah komplikasi hepatitis fulminan kronis aktif, sirosis, hipertensi portal, dan karsinoma hepatoseluler. c. Hepatitis DHepatitis D (dulu virus delta) adalah virus tak sempurna yang mengandung RNA. Agar infeksi dan replikasi virus ini dapat terjadi, diperlukan kehadiran HBV. Jadi, infeksi delta hanya dapat terjadi apabila seorang pembawa HbsAg kemudian terpapar virus delta atau pada seseorang terinfeksi secara simultan oleh HBV dan virus hepatitis D endemic di daerah seluruh laut tengah dan daerah-daerah tertentu di timur tengah dan amerika selatan. Infeksi terjadi paling pada para pecandu obat bius dan penderita yang melakukan transfusi darah berulang-ulang. HDV akut didiagnosis dari adanya HDV Ag dan anti HDV Ig M dalam serum.

C. Epidemiologi HepatitisInfeksi Hepatitis B ditemukan di seluruh dunia, dengan tingkat prevalensi yang berbeda-beda antar negara. Pembawa infeksi kronis merupakan reservoir utama, di beberapa negara, khususnya di negara-negara belahan timur, 5-15 dari semua orang membawa virus, meskipun sebagian besar tidak menunjukkan gejala. Pasien dengan infeksi HIV, 10% adalah pembawa kronis hepatitis B. Di Amerika Serikat, diperkirakan bahwa 1,5 juta orang terinfeksi hepatitis B, dan diperkirakan 300.000 kasus baru terjadi setiap tahunnya. Sekitar 300 orang ini mati dengan hepatitis fulminan akut, dan 5-10% dari pasien yang terinfeksi hepatitis B kronis menjadi pembawa virus. Sekitar 4000 orang mati per tahun karena sirosis hatiterkait hepatitis B dan 1000 karena karsinoma hepatoseluler. Sekitar 50% dariinfeksi di Amerika Serikat menular secara seksual (Wilson, 2001).Sebelum skrining donor untuk anti-HCV (1992), HCV adalah penyebab paling umum pasca transfusi hepatitis di seluruh dunia, jumlahnya untuk sekitar 90% dari penyakit ini di Amerika Serikat. Studi yang dilakukan pada 1970 menunjukkan bahwa sekitar 7% dari penerima transfusi menderita hepatitis NANB, dan bahwa sampai 1% dari darah unit mungkin berisi virus. Pengenalan skrining anti-HCV telah mengurangi transmisi hingga hampir 100 %. Saat ini diAmerika Serikat, HCV menyumbang sekitar 20% dari kasus hepatitis virus akut, kurang dari 5% berhubungan dengan transfusi darah. Prevalensi anti-HCV tertinggi pada pengguna narkoba suntik dan penderita penyakit darah (hingga 98%), sangat bervariasi pada pasien hemodialisis (