LP 3 (ANC)
-
Upload
andy-mula-warman -
Category
Documents
-
view
110 -
download
4
description
Transcript of LP 3 (ANC)
TUGAS INDIVIDU
BAGIAN KEPERAWATAN MATERNITAS
Laporan Pendahuluan
Kehamilan
di Ruang Ante Natal Care (ANC)
Puskesmas Batua, Makassar
NAMA : NAJIHAH, S. Kep.
NIM : 11 3145 201 036
KELOMPOK : VII (Tujuh)
CI Institusi CI Institusi CI
Lahan
( Ayu Lestari, S. Kp.) (Ns. Hj. Andi Herawati, S. Kep.) (Evita
Taliding, S. Kep. Ns.)
PROGRAM PROFESI KEPERAWATAN (NERS)
STIKes MEGA REZKY MAKASSAR
2011-2012
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. DEFENISI
ANC (Antenatal Care) adalah Pengawasan sebelum
persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim.
ANC atau pemeriksaan/pengawasan antenatal adalah
pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan
mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu menghadapi
persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI, dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar.
Asuhan Antenatal adalah suatu program yang
terencana berupa observasi, edukasi dan penanganan medik
pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan
dan persalinan yang aman dan memuaskan
Tujuan
- Tujuan Ante Natal Care
a. Pengawasan hamil untuk mendapatkan hal sebagai
berikut:
- Kesehatan umum ibu
- Penegakkan secara dini penyakit yang menyertai
kehamilan
- Menegakkan secara dini komplikasi kehamilan
- Menerapkan resiko kehamilan (tinggi, meragukan,
rendah)
b. Menyiapkan persalinan menuju Well Boren Baby dan
Well Health Monther
c. Mempersiapkan pemeliharaan bayi dan laktasi
d. Mengantarkan pulihnya kesehatan ibu optimal saat
akhir kala nifas
- Tujuan Pre Natal Care
a. Pengawasan janin dalam rahim yang dapat ditentukan
dengan pemeriksaan khusus
b. Mengurangi kejadian abortus, prematuritas dan
gangguan neonates
c. Evaluasi kala I dan kala II sehingga tercapai Well Boren
Baby dan Well Health Monther
Kebijakan Program
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh
tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum,
bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama
masa kehamilannya, sesuai dengan standard minimal
pelayanan antenatal
Pelayanan Asuhan Standar Minimal "7T"
1. Timbang berat badan
2. Tekanan Darah
3. Tinggi Fundus Uteri (TFU)
4. TT lengkap (imunisasi)
5. Tablet Fe minimal 90 tablet selama kehamilan
6. Tengok / periksa ibu hamil dari ujung rambut sampai ujung
kaki
7. Tanya (temu wicara) dalam rangka persiapan rujukan
Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4
kali selama kehamilan yaitu :
- 1 kali pada trimester I
- 1 kali pada trimester II
- 2 kali pada trimester III
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui
terlambat haid.
Kunjungan ANC yang ideal adalah :
- Setiap bulan sampai umur kehamilan 28 minggu
- Setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu
- Setiap 1 minggu sejak kehamilan 32 minggu sampai
terjadi kelahiran.
Pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu.
Kehamilan
Kehamilan ialah pertumbuhan dan perkembangan janin
intra uterin mulai konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan.
Kehamilan matur (cukup bulan) berlangsung kira-kira
40 minggu (280 hari) dan tidak lebih dari 43 minggu (300
hari). Kehamilan berlangsung antara 28 dan 36 minggu
disebut kehamilan prematur, sedangkan bila lebih dari 43
minggu disebut kehamilan postmatur
Menurut usia kehamilan, kehamilan dibagi menjadi
1. Kehamilan trimester pertama (0-14 minggu)
2. Kehamilan trimester kedua (14-28 minggu)
3. Kehamilan trimester ketiga (28-42 minggu)
B. ETIOLOGI
Kehamilan dapat terjadi karena pertemuan ovum dan
sperma di dalam tuba falopi. Pada coitus air mani terpancar
kedalam ujung dari vagina sebanyak 3cc. Dalam air mani
terdapat spermatozoa atau sel-sel mani sebanyak100-200
juta tiap cc. Di dalam tuba sperma menunggu kedatangan
ovum, jika terjadi ovulasi maka mungkin terjadi fertilisasi, jadi
kehamilan dapat dihasilkan bila coitus dilaksanakan pada
saat ovulasi.
C. PATOFISIOLOGI
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur
(ovum) dari indung telur (ovulasi), yang di tangkap oleh
umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur, waktu
persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan
berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga
rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh
sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh
tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang
mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang
melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah
dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian
bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan
(konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri
sambil bergerak (oleh rambut getar tuba), menuju ruang
rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk
menyuplai darah ke sel-sel makanan bai mudligah dan janin,
dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk
setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa
(sel mani), pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas),
nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi
ovum terjadi di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala,
berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus), leher
yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah, dan
ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat
bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel
mani dengan sel telur di tuba pallofi.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi
ke dalam endometrium.
D. MANIFESTASI KLINIS
- Gejala kehamilan tidak pasti
1. Amenorea
2. Nausea dan Vomitus (Morning Sicknes)
3. Mengidam (Menginginkan makanan atau minuman
tertentu)
4. Konstipasi/obstipasi
5. Sering berkemih
6. Pingsan dan mudah lelah
7. Anoreksia
- Tanda kehamilan tidak pasti
1. Pigmentasi kulit,
2. Leukore, peningkatan sekret serviks
3. Epulis (hipertropi papila gingiva)
4. Perubahan payudara, payudara tegang dan membesar
5. Pembesaran abdomen
6. Suhu basal sesudah ovulasi meningkat terus (37,2-
37,8oC)
7. Perubahan organ dalam pelvik
- Tanda Chadwick : Vagina livid, minggu ke-6
- Tanda Hegar : Segmen bawah uterus
lembek
- Tanda Piscaseck : Uterus membesar ke satu arah
- Tanda Braxton Hicks : Uterus berkontraksi bila
dirangsang
8. Tes Kehamilan (+)
- Tanda Pasti Kehamilan
1. Pada palpasi dirasakan bagian janin, ballotement
(lentingan janin) dan gerakan janin
2. Pada auskultasi terdengar denyut jantung janin (DJJ)
- Dengan Doppler terdengar pada kehamilan 12
minggu
- Dengan Laennec terdengar pada kehamilan 18-20
minggu
3. Dengan USG atau scanning dapat dilihat gambaran
janin
4. Pada pemeriksaan sinar-x tampak kerangka janin
E. KOMPLIKASI
- Kelainan pada kehamilan
1. Hiperemesis Gravidarum
2. Preeklamsia/Eklampsia
3. Abortus
4. Kehamilan ektopik
5. Plasenta previa
6. Solusio plasenta
- Penyakit dalam kehamilan
1. Penyakit jantung pada kehamilan
2. Diabetes melitus gestasional
3. Asma brokhial
4. Tuberkulosis
5. Anemia
- Anemia defesiensi besi
- Anemia akibat perdarahan
- Anemia megaloblastik
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Laboratorium
1. Darah
Hb, glukosa darah, golongan darah, VDRL
2. Urin
- Warna, bau dan kejernihan
- Protein, glukosa, nitrit
3. Biakan
Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik)
- Radiologi
1. USG
- Jenis kelamin
- Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion
2. Pelvimetri
G. PEMERIKSAAN KEHAMILAN
- Pemeriksaan Leopold
Pemeriksaan leopold I, untuk menentukan bagian janin
yang berada dalam fundus uteri.
Petunjuk cara pemeriksaan :
Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien,
menghadap kearah kepala pasien. Kedua tangan
diletakkan pada bagian atas uterus dengan mengikuti
bentuk uterus. Lakukan palpasi secara lembut untuk
menentukan bentuk, ukuran konsistensi dan gerakan
janin. Tentukan bagian janin mana yang terletak di fundus.
Hasil: Jika kepala janin yang nerada di fundus, maka
palpasi akan teraba bagian bulat, keras dan dapat
digerakkan (balotemen). Jika bokong yang terletak di
fundus,maka pemeriksa akan meraba suatu bentuk yang
tidak spesifik, lebih besar dan lebih lunak dari kepala,
tidak dapat digerakkan, serta fundus terasa penuh. Pada
letak lintang palpasi didaerah fundus akan terasa kosong.
Pemeriksaan Leopold II, untuk menentukan bagian
janin yang berada pada kedua sisi uterus.
Petunjuk pemeriksaan :
Pemeriksa berdiri disebelah kanan pasien,
menghadap kepala pasien. Kedua telapak tangan
diletakkan pada kedua sisi perut, dan lakukan tekanan
yang lembut tetapi cukup dalam untuk meraba dari kedua
sisi. Secara perlahan geser jari-jari dari satu sisi ke sisi
lain untuk menentukan pada sisi mana terletak pada sisi
mana terletak punggung, lengan dan kaki.
Hasil : Bagian bokong janin akan teraba sebagai suatu
benda yang keras pada beberapa bagian lunak dengan
bentuk teratur,sedangkan bila teraba adanya bagian –
bagian kecil yang tidak teratur mempunyai banyak
tonjolan serta dapat bergerak dan menendang, maka
bagian tersebut adalah kaki, lengan atau lutut. Bila
punggung janin tidak teraba di kedua sisi mungkin
punggung janin berada pada sisi yang sama dengan
punggung ibu (posisi posterior) atau janin dapat pula
berada pada posisi dengan punggung teraba disalah satu
sisi.
Pemeriksaan Leopold III, untuk menentukan bagian
janin apa yang berada pada bagian bawah.
Petunjuk cara memeriksa:
Dengan lutut ibu dalam posisi fleksi, raba dengan
hati-hati bagian bawah abdomen pasien tepat diatas
simfisis pubis. Coba untuk menilai bagian janin apa yang
berada disana. Bandingkan dengan hasil pemeriksaan
Leopold.
Hasil : bila bagian janin dapat digerakkan kearah cranial
ibu, maka bagian terbawah dari janin belum melewati
pintu atas panggul. Bila kepala yang berada diabagian
terbawah, coba untuk menggerakkan kepala. Bila kepala
tidak dapat digerakkan lagi, maka kepala sudah
“engaged” bila tidak dapat diraba adanya kepala atau
bokong, maka letak janin adalah melintang.
Pemeriksaan Leopold IV, untuk menentukan presentasi
dan “engangement”.
Petunjuk dan cara memeriksa :
Pemeriksa menghadap kearah kaki ibu. Kedua lutut
ibu masih pada posisi fleksi. Letakkan kedua telapak
tangan pada bagian bawah abdomen dan coba untuk
menekan kearah pintu atas panggul
Hasil: pada dasarnya sama dengan pemeriksaan Leopold
III, menilai bagian janin terbawah yang berada didalam
panggul dan menilai seberapa jauh bagian tersebut masuk
melalui pintu atas panggul.
- Hubungan umur kehamilan, besar uterus, dan tinggi
fundus uteri:
Akhir bulan Besar uterus Tinggi
fundus uteri
1 Lebih besar dari biasa Belum
teraba (palpasi)
2 Telur bebek Di belakang
simfisis
3 Telur angsa 1-2 jari
diatas simfisis
4 Kepala bayi
Pertengahan simfisis-pusat
5 Kepala dewasa 2-3 jari di
bawah pusat
6 Kepala dewasa Kira-kira
setinggi pusat
7 Kepala dewasa 2-3 jari di
atas pusat
8 Kepala dewasa
Pertengahan pusat-Proc.X
9 Kepala dewasa 3 jari di
bawah Px/sampai
setinggi Px
10 Kepala dewasa Sama
dengan kehamilan 8
bulan namun
melebar ke
samping
- Penentuan masa gestasi berdasarkan pengukuran Tinggi
fundus uteri:
1. Spiegelberg’s Measurement
Biasanya Tfu dalam cm – mingg ,setelah mgg 22, Tfu
naik 1 cm/mgg
22-28 mgg 24-25 cm diatas simfisis
28 mgg 26,7 cm diatas simfisis
30 mgg 29,5-30 cm diatas simfisis
32 mgg 29,5-30 cm diatas simfisis
34 mgg 31 cm diatas simfisis
38 mgg 33 cm diatas simfisis
40 mgg 37,7 cm diatas simfisis
2. Mac Donald’s Measurement
Tfu (cm) x 2/7 = masa gestasi ( bulan )
Tfu (cm) x 8/7 = masa gestasi ( minggu )
3. Selain itu dapat dengan cara sebagai berikut
- Terabanya ballotement di simpisis à 12 mgg
- DJJ (+) dg Dopller à 10-12 mgg
- DJJ (+) dg fetoscop à 18-20 mgg
- Quickening à 20 mgg
- USG
- Perhitungan Taksiran Partus
Menurut Neagle
H + 7
B (1-3) + 9, bila tanggal > 24 + B 1
B (4-12) – 3
T (1-3) + 0
T (4-12) + 1
- Taksiran berat janin:
1. Mac Donald:
TBJ = TFU (cm) x lingkar perut
2. Johnson-toschack (standar):
TBJ= TFU (cm) – N x 155
N= 13 bila kepala belum masuk PAP
N= 12 bila kepala masih berada diatas spina ischiadica
N= 11 bila kepala dibawah spina ischiadica
- Cara menghitung DJJ
Dihitung 3 x 5 detik secara berurutan, dengan cara ini
dapat diketahui teratur tidaknya DJJ, contoh:
11 12 13 --- djj = 4x (11+12+13)= 136 per
menit teratur
10 14 9 --- djj= 4x(10+14+9)=132 per menit
tidak teratur
- Frekuensi Kehamilan
a. Kunjungan I (12-24 mgg)
Anamnesis lengkap, pemeriksaan fisik & obstetri,
Pemeriksaan lab., Antopo metri, penilaian resiko
kehamilan, KIE
b. Kunjungan II ( 28 – 32 mgg )
Anamnesis, USG, Penilaian resiko kehamilan, Nasehat
perawatan payudara & Senam hamil), TT I
c. Kunjungan III ( 34 mgg)
Anamnesis, pemeriksaan ulang lab. TT II
d. Kunjungan IV, V, VII & VIII ( 36-42 mgg)
Anamnesis , perawatan payudara & persiapan
persalinan
BAB II
TINJAUAN ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas atau istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 –
12 minggu), kembali pada tingkat pra kehamilan selama
setengah kehamilan teakhir. Denyut nadi dmeningkat 10 –
15 cm. murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan
dengan peningkatan volume, varises, sedikit edema
ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada
trimester terakhir).
2. Integritas ego
Menunjukkan perubahan persepsi diri
3. Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi,
peningkatan frekuensi perkemihan, urinalisis, peningkatan
berat jenis, hemoroid
4. Makanan/cairan
Mual dan muntah terutama apada trimester pertama :
nyeri ulu hati umum terjadi, penambahan BB 2 - 4 kg
trimester pertama.
5. Nyeri/ketidaknyamanan
Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara,
kontraksi Braxton hicks terlihat setelah 28 minggu, nyeri
punggung.
6. Pernapasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal,
frekuensi pernapasan dapat meningkat relative terhadap
ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.
7. Keamanan
Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin
terdengar dengan daptone (mulai 10 – 12 minggu) atau
fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa pada
pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin
pada abdomen diantara 16 – 20 minggu, ballottement ada
pada bukan keempat dan kelima.
8. Seksualitas
Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas
seksual, leukarea mungkin ada, peningkatan progresif
pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran
jaringan adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di
palpasi, kolostrum dapat setelah 12 minggu, perubahan
pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae gravidarum,
tanda-tanda goodell, hegar, Chadwick positif.
9. Interaksi Sosial
Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi,
tahap maturasi/perkembangan bervariasi tapi dapat
mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota
keluarga lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung
sampai disfungsional.
10. Penyuluhan/pembelajaran
Harapan individu terhadap kehamilan,
persalinan/melahirkan tergantung pada usia, tingkat
pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak,
stabilitas ekonomik.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko
khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik
disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan
tujuan hidup, kurang informasi
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal
peningkatan kebutuhan metabolic
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output
berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan
4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan
penekanan/pergeseran diafragma
5. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan
penekanan kandung kemih oleh pembesaran uterus
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress
psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
7. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik,
pengaruh hormonal
C. INTERVENSI
1. Ansietas berhubungan dengan adanya factor-faktor resiko
khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep diri, konflik
disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan
tujuan hidup, kurang informasi
Intervensi Rasional
1. Kaji, sifat, sumber dan
manifestasi kecemasan
2. Berikan informasi tentang
penyimpangan genetic khusus,
resiko yang dalam reproduksi
dan ketersediaan
tindakan/pilihan diagnosa.
3. Kembangkan sikap berbagi
rasa secara terus menerus.
4. Berikan bimbingan antisipasi
dalam hal perubahan
fisik/psikologis.
Mengidentifikasi perhatian pada
bagian khusus dan menentukan
arah dan kemungkinan pilihan /
intervensi.
Dapat menghilangkan ansietas
berkenaan dengan ketidaktahuan
dan membantu keluarga mengenai
stress, membuat keputusan, dan
beradaptasi secara positif terhadap
pilihan.
Kesempatan bagi klien/pasangan
untuk memuji pemecahan situasi.
Dapat menghilangkan kecemasan/
depresi pada pasangan
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan napsu makan, mual/muntah, tidak mengenal
peningkatan kebutuhan metabolic
Intervensi Rasional
1. Jelaskan penyebab klien kurang
nafsu makan.
2. Anjurkan ibu untuk makan
sedikit demi sedikit tapi sering.
3. Beritahukan ibu tentang
pentingnya nutrisi bagi ibu dan
janin
4. Anjurkan pada ibu untuk makan
makanan yang bergizi dan
Menambah pemahaman ibu
tentang penyebab kurang nafsu
makan
Memenuhi kebutuhan nutrisi yang
kurang
Meningkatkan kesadaran dan
pentingnya nutrisi bagi ibu dan
perkembangan janin yang
dikandungnya
bervariasi
5. Timbang BB ibu setiap kali
kunjungan.
Makanan yang bergizi membantu
perkembangan janin dan untuk ibu
Memantau perkembangan nutrisi
pada ibu dan janin
3. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan output
berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan cairan
Intervensi Rasional
1. Tentukan frekuensi/beratnya
mual/muntah.
2. Tinjau ulang riwayat
kemungkinan masalah medis
lain (ex ; ulkus peptikum,
gastritis, kolesistitis)
3. Kaji suhu dan turgor kulit,
membrane mukosa, TD, suhu,
masukan/haluran.
4. Anjurkan klien
mempertahankan
masukan/haluaran, tes urin dan
penurunan BB setiap hari.
5. Anjurkan peningkatan masukan
minuman berkarbonat, makan
enam kali sehari dengan
jumlah yang sedikit dan
makanan tinggi karbohidrat.
Peningkatan kadar hormone
gonadotropin khorionik (HCG),
perubahan metabolisme KH, dan
penurunan motilistas gastric
memperberat mual dan muntah
Membantu dalam
mengenyampingkan penyebab
lain.
Indikasi dalam membantu untuk
mengevaluasi tingkat/kebutuhan
hidrasi.
Membantu dalam menentukan
adanya muntah yang tidak dapat
dikontrol.
Membantu dalam meminimalkan
mual/muntah dengan menurunkan
keasaman lambung
4. Resiko tinggi pola napas tidak efektif berhubungan dengan
penekanan/pergeseran diafragma
Intervensi Rasional
1. Kaji status pernapasan (mis:
sesak)
2. Dapatkan riwayat dan pantau
masalah medis yang terjadi/
ada sebelumnya (mis : alergi,
rhinitis, asthma, masalah sinus,
dan tuberculosis).
3. Anjurkan sering istirahat,
tambah waktu untuk
melakukan aktivitas tertentu,
dan latihan ringan seperti
berjalan.
4. Tinjau ulang tindakan yang
dapat dilakukan pasien untuk
mengurangi masalah mis ;
postur yang baik, menghindari
merokok, makan sedikit tapi
lebih sering, dengan
menggunakan posisi semi –
fowler, untuk duduk atau tidur
bila gejala berat.
Menentukan luas/beratnya masalah
yang terjadi pada kira-kira 60%
klien normal
Masalah lain dapat terus
mengubah pola pernapasan dan
menurunkan oksigenasi jaringan
ibu/janin.
Menurunkan kemungkinan gejala-
gejala pernapasan yang
disebabkan oleh kelebihan
aktivitas.
Postur yang baik dan makan sedikit
membantu memaksimalkan
penurunan diafragmatik
meningkatkan ketersediaan ruang
untuk ekspansi paru. Merokok
menurunkan persediaan oksigen
untuk pertukaran ibu-janin,
pengubahan posisi tegak dapat
meningkatkan ekspansi paru sesuai
penurunan uterus gravid.
5. Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan
penekanan kandung kemih oleh pembesaran uterus
Intervensi Rasional
1. Berikan informasi tentang
perubahan perkemihahan
2. Anjurkan ibu untuk tidak
menahan keinginan untuk
berkemih
3. Anjurkan ibu minum lebih
banyak pada siang hari
4. Hindari minum yang
mengandung kafein
Pembesaran uterus menurunkan
kapasitas kandung kemih,
mengakibatkan sering berkemih.
Mencegah ISK, kandung kemih
yang penuh sebagai media tumbuh
bagi mikro-organisme
Pola berkemih pada ibu lebih
banyak pada siang hari,
meningkatkan istirahat ibu pada
malam hari
Kafein mempunyai sifat diuretic
yang dapat memperberat masalah
frekuensi berkemih
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan stress
psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.
Intervensi Rasional
1. Tinjau ulang kebutuhan
perubahan tidur normal
berkenaan dengan kehamilan,
teruskan pola tidur saat ini.
2. Kaji tingkat insomnia dan
respons klien terhadap
penurunan tidur
3. Perhatikan keluhan kesulitan
bernapas karena posisi.
Anjurkan tidur pada posisi semi
Membantu mengidentifikasi
kebutuhan menetapkan pola tidur
yang berbeda waktu tidur malam
dan tidur siang lebih dini.
Ansietas yang berlebihan,
kegembiraan, ketidaknyamanan
fisik, nokturia, dan aktivitas janin
dapat mempersulit tidur.
Penggunaan posisi semi fowler
memungkinkan diafragma
menurun, membantu
fowler.
4. Ealuasi tingkat kelelahan, anjurkan
klien untuk istirahat 2 jam dan
dapatkan 8 jam tidur per malam.
mengembangkan ekspansi paru
dengan optimal.
Peningkatan retensi cairan,
penambahan berat badan dan
pertumbuhan janin semua
memperberat perasaan lelah,
khususnya pada multipara dengan
anak lain dan atau kebutuhan lain.
7. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik,
pengaruh hormonal
Intervensi Rasional
1. Kaji secara terus menerus
ketidaknyamanan klien.
2. Kaji status pernapasan klien.
3. Perhatikan adanya keluhan
ketegangan pada punggung
dan perubahan cara jalan.
4. Perhatikan adanya kram pada
kaki, Anjurkan klien untuk
meluruskan kaki dan
mengangkat telapak kaki
bagian dalam ke posisi
dorsofleksi, sering mengganti
Data dasar terbaru untuk
merencanakan perawatan
Penurunan kapasitas pernapasan
saat uterus menekan diafragma,
mengakibatkan dispnea
khususnya pada multigravida
Lordosis dan regangan otot
disebabkan pengaruh hormone
(relaxing-progesteron) pada
sambungan pelvis dan perpindahan
pusat gravitasi sesuai dengan
pembesaran uterus.
Menurunkan ketidaknyamanan
berkenaan dengan perubahan
kadar kalsium, ketidakseimbangan
kalsium-fosfor atau karena tekanan
posisi dan menghindari
berdiri/duduk lama.
5. Kaji adanya/frekuensi
konsistensi Braxton hicks.
Berikan informasi mengenai
fisiologi aktivitas uterus.
dari pembesaran uterus pada saraf
yang menyuplai ekstremitas
bawah.
Kontraksi ini dapat menciptakan
ketidaknyamanan pada
multigravida pada trimester II
maupun ke-III.
DAFTAR PUSTAKA
Doenges, Marilynn & Mary Frances Moorhouse. 2001. Rencana
Perawatan Maternal/Bayi “Pedoman untuk
Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien”
Ed. 2. EGC. Jakarta.
Mansjoer, Arif dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1
Ed.3. Media Aesculapius FK UI. Jakarta.
http://www.scribd.com/myoyok/d/37779582-Askep-Pada-Ibu-
Hamil-Ngetop
http://www.docstoc.com/docs/85088743/ASKEP-Ante-Natal-Care
http://ilmu-ilmukeperawatan.blogspot.com/2011/01/askep-ante-
natal-care.html
Perubahan-Perubahan Dan Adaptasi Fisiologis Pada
Masa Kehamilan
1. Trimester I (0-12 mg)
Seseorang yang mengalami kehamilan akan
menunjukkkan gejala-gejala yang berasal dari buah
kehamilan yaitu dari janin dan plasenta.
a. Adanya human chorionic gonadotropic ( HCG) dalam air
kemih.
b. Masalah gastrointestinal
- Mual dan muntah(4-6 minggu)
- Morning sickness
- Anoreksia
- Saliva berlebihan\ Tak tahan terhadap bau–bau
tertentu
c. Pengaruh hormon estrogen
Tonus otot menurun, mengakibatkan mual dan
kontipasi.
d. Perubahan janin
- Pada kahamilan 7 minggu rahim kurang lebih
sebesar telur itik
- Pada kehamilan 10 minggu rahim kurang lebih
sebesar jeruk keprok
- Pada kehamilan 12 minggu rahim kurang lebih
sebesar kepalan tangan
e. Tanda-tanda piscaseck
Pembesaran dan perlunakan pada tempat implantasi
f. Tanda-tanda hebat
Pada pemeriksaan dalam secara bimanual didapatkan
seolah-olah jari-jari yang diluar bertemu dengan jari-jari
yang ada didalam, hal ini sebabkan oleh bertambahnya
jumlah pembuluh darah pada rahim.
g. Traktus urinarius
Kehamnilan mengakibatkan uterus membesar dan
menekan kandung kemih sehingga didapatkan ibu
sering kencing
h. Kardiovaskuler
- Diafragma terdorong kearah atas oleh karena
pembesaran uterus posisi jantung pada bagian kiri
atas
- Kardiak output
1) Denyut jantung meningkat
2) Nadi meningkat ± 10-15 x /menit
3) Filtrasi ginjal meningkat
4) Transportasi oksigen meningkat
i. Uterus
- Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram,
volumenya 10 cc
- Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10
liter
- Ismus hipertropi, panjang, lunak
j. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan
pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang
duktus alveoli payudara
k. Vagina
- Peningkatan vaskularisasi
- Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
l. Respirasi
- Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan
jaringan ikat
- Progesteron meningkat menyebabkan penurunan
resistensi dengan relaksasi, penurunan otot polos
yang memudahkan mengalirnya carbon dioksida dari
janin ke ibu
- Diafragma tertekan sehingga kurang leluasa
bergerak
m. Muskuluskeletal
- Relaksasi persendian
- Uterus memanjang mengakibatkan nyeri pada
ligamen rotundum
- Perubahan postural
1) Saat pinggang untuk mengibangi lordosis dan
tarikan tulang belakang
2) Sakit anggota bagian atas oleh karena bahu dan
dada terdsorong kedepan
n. Kulit
Oleh karena pengaruh estrogen, kulit mengalami
hiperpigmentasi, kloasma, linianigra dan strie
gravidalum
2. Trimester II (12-28 minggu)
Perubahan fisiologis
a. Uterus
- Uterus membesar, hipertropi sel-sel otot
- Dinding uterus tipis dan lunak
- Fetus dapat di palpasi pada abdomen
- Uterus jadi bentuk ovale
- Adanya kontraksi” braxson his”
b. Servik
- Terus memanjang
- Adanya mucous plag
- Sel otot hipertropi
- Kelenjar serviks aktif
c. Vagina
- Sel otot hipertropi
- Mukosa tebal
- Adanya lorchea
- PH asam : 3,5-6,0
d. Payudara
- Duktus dan alveoli hipertropi
- Areola dan putting membesar
- Mulai ada sekresi kolostrum
e. Sistem kardiovaskuler
- Volume darah meluas
- Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari
pada sel darah merah
- Output meningkat 30-50 %
- Stroke volume meningkat
- Tekanan darah sama dan cenderung sedikit
menurun
- Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter
kedua akhir
f. Sistem respiratory
- Oksigen dalam darah meningkat
- Pernafasan lebih dalam
- Volume darah stabil
- Kebutuhan oksigen meningkat
- Uterus membesar dan menekan diagfragma
menyebabkan sulit/sesak nafas
g. Sistem Urinary
- Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
- Udema fisiologis pada kandung kemih
- Frekuensi berkemih menurun
- Dilatasi ginjal dan ureter
- Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
- Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
- Aliran plasma renal meningkat
- Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin
yang larut dalam air meningkat
h. Sistem muskulus keletal
- Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya
uterus, lordosis fisiologis
- Kram pada kaki
i. Sistem integument
- Hiperpigmentasi terutama pada putting dan
perineum
- Adanya linianigra
- Vaskuler adanya palmar eritema
- Rambut menjadi lebih halus
- Kuku lebih lunak dan tingkat pertumbuhan
meningkat
j. Sistem gastrointestinal
- Mulut dan gigi
Hiperimia, sensitif terhadap zat iritan
- Esofagus dan gaster
1) Kapasitas lambung menurun
2) Sekresi asam hidroverolik dan pepsin dalam
lambung menurun
- Liver
Meningkatnya serum phospotase, menurunnya
albumin dan globulin
- Pankreas
1) Hipertropi, hiperplasia dan hiperaktif yang sering
terjadi pada sel-sel beta
2) Kebutuhan fisiologis kehamilan, pencetus
diabetus gestasional
- Intestinal
1) Pengosongan lambung meningkat
2) Absorbsi nutrien dan air meningkat
k. Sistem endokrin
- Pituitary
1) Sekresi hormon luteinising dan folikel stimulating
hormone
2) Prolaktin meningkat
- Tiroid
1) Vaskularisasi meningkat
2) Meningkatnya T3 dan T4
3) BMR meningkat
- Paratiroid
Hiperplasia, sekresi hormon meningkat
- Adrenal
1) Sekresi adenocorticotropik hormon (ACTH)
meningkat
2) Level kortisol meningkat
3) Level aldesteron meningkat
- Plasenta
Fungsi utuh dan komplek
Perubahan Psikologis
a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya,
perasaan “Well being” menyadari bahwa kehamilan
akan mudah dikenal orang lain.
b. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan
kehamilan dapat diterima.
c. Maternal role attainment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk
pergerakan janin, internalisasi dan fantasi.
d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu
penerimaan ibunya yang membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai
perilaku kontak dengan janin, gerak janin diartikan
sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-
tanda kehamilan mulai dapat diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus
pada janinnya, ibu mungkin menarik diri dari orang lain
3. Trimester ketiga ( 28 minggu – kehamilan berakhir / 38-42
minggu )
Perubahan fisiologis
a. Sistem reproduksi
- Uterus
Ukuran bertambah besar, distensi miometrium,
dinding menipis, kontraksi “broxon hicks” semakin
jelas.
- Serviks
Effousment, pengeluaran mukosa.
- Vagina
Hiperemia, pertumbuhan laktobual, leukhorea
- Payudara
Membesar, tegang, colusterum keluar.
b. Sistem kardiovaskuler
- COP meningkat 40 %
- Volume darah ibu meningkat 30 – 50 %
- HR meningkat 15 kali/menit
- Stroke volume meningkat
- Kerja kardiovaskuler meningkat sangat beresiko
pada ibu dengan masalah jantung
c. Sistem pernafasan
- Diafragma tertekan karena pembesaran uterus
keatas
- Iga-iga ekspansi
- Kebutuhan oksigen meningkat
d. Sistem perkemihan
- Dilatasi kaliks renal, filtrasi glomerolus meningkat
- Frekwensi miksi meningkat
- Kosentrasi albumin plasma menurun
e. Sistem muskuloskeletal
Lordosis, sulit berjalan, rebas – rebas ekstremitas
f. Sistem integument
- Strie semakin terlihat, pigmentasi meningkat
- Rambut tipis dan rontok
- Kuku cepat tumbuh dan mudah patah
g. Sistem gastrointestinal
- Mulut dan gusi hiperemia, gusi sangat sensitive
- Gastrik refluks, kapasitas gaster menurun
- Mobilitas intestinal menurun, rentan terhadap
konstipasi
h. Sistem endokrin
- Pituitary
Prolaktin meningkat, oksitosin meningkat
- Tiroid
BMR meningkat
- Plasenta
Fungsi maksimal
Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa
kehilangan, personal freedom, covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain