LP ANC Poli Kandungan

23
LAPORAN PENDAHULUAN ANTENATAL CARE A. Definisi Menurut Mochtar (1998), Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan dan penjagaan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga mendapatkan ibu dan anak yang sehat. Tujuan dari asuhan Antenatal Care adalah untuk memantau kemajuan kehamilan dan memastikan kesehatan ibu serta tumbuh kembang bayi, juga untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu. Disamping tujuan di atas, Antenatal Care juga bertujuan untuk mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan, mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kesehatan bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. B. Patofisiologi Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur/ ovarium (ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam tuba, waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-

description

lp

Transcript of LP ANC Poli Kandungan

Page 1: LP ANC Poli Kandungan

LAPORAN PENDAHULUAN

ANTENATAL CARE

A. Definisi

Menurut Mochtar (1998), Antenatal Care adalah perawatan yang ditujukan kepada ibu

hamil, yang bukan saja bila ibu sakit dan memerlukan perawatan, tetapi juga pengawasan dan

penjagaan wanita hamil agar tidak terjadi kelainan sehingga mendapatkan ibu dan anak yang

sehat. Tujuan dari asuhan Antenatal Care adalah untuk memantau kemajuan kehamilan dan

memastikan kesehatan ibu serta tumbuh kembang bayi, juga untuk meningkatkan dan

mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu. Disamping tujuan di atas, Antenatal

Care juga bertujuan untuk mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi

yang mungkin terjadi selama hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan

pembedahan, mempersiapkan persalinan yang cukup bulan, melahirkan dengan selamat baik

ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin, mempersiapkan ibu agar masa nifas

berjalan normal dan pemberian ASI ekslusif, mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam

menerima kesehatan bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

B. Patofisiologi

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur/ ovarium

(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam tuba, waktu

persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani (sperma)

bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh

sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi. Disekitar sel telur

banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk mencairkan zat-zat yang

melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling mudah dimasuki, masuklah salah satu

sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut pembuahan (fertilisasi).

Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut getar tuba),

menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi

diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-sel makanan untuk janin,

dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan bahwa untuk setiap kehamilan harus ada

ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani), pembuahan (fertilisasi), nidasi dan plasenta.

Page 2: LP ANC Poli Kandungan

C. Perubahan fisiologis wanita hamil

Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat kandung,

dan juga organ lainnya.

1. Uterus

a. Ukuran: karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20 cm

dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).

b. Berat: dari 30 gr – 1000 gr.

c. Bentuk dan konsistensi: bulan pertama=alpukat, 4 bulan=bulat, akhir

kehamilan=bujur telur.

d. Posisi: awal=antefleksi/retrofleksi, 4 bulan=berada pada rongga pelvis,

akhir=rongga perut sampai hati.

e. Serviks: menjadi lunak yang disebut tanda “boodell”

2. Indung telur (Ovarium)

a. Ovulasi terhenti.

b. Masih terdapat korpus luteum gravidas sampai terbentuknya uri.

3. Vagina dan Vulva

a. Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan.

b. Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “tanda Chadwick”,

hipervaskularisasi.

Perubahan yang terjadi juga terjadi pada organ dan sistem lainya, seperti:

1. Sistem Sirkulasi Darah

a. Volume darah: terjadi peningkatan pada volume darah dan plasma.

b. Protein darah: jumlah protein dan albumin menurun, pada trimester 1 secara

bertahap meningkat sampai akhir kehamilan.

c. Hitung jenis dan Hb: Ht menurun karena volume plasma darah eritrosit meningkat

untuk kebutuhan oksigen.

d. Nadi dan TD: TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/menit.

e. Jantung: pompa jantung meningkat pada trimester 1 sampai menurun pada minggu

terakhir, EKG kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri.

2. Sistem Pernafasan

a. Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat

pembesaran rahim.

b. Kapasitas vital paru meningkat.

c. Nafas dalam dan yang lebih menonjol pernafasan dada.

Page 3: LP ANC Poli Kandungan

3. Sistem Pencernaan

a. Saliva meningkat, mual dan muntah.

b. Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas.

c. Muntah (emesis gravidarum) pada pagi hari (morning sickness).

4. Tulang dan Gigi

a. Sendi panggul terasa lebih longgar sampai ligament dan melunak.

b. Kalsium maternal pada tulang panjang menurun untuk memenuhi kebutuhan

kalsium janin.

5. Kulit

Terjadi hiperpigmentasi pada:

a. Muka: cloasma gravid.

b. Payudara: puting susu dan areola payudara.

c. Perut: linea nigra.

6. Kelenjar Endokrin

a. Kelenjar tiroid: dapat membesar sedikit.

b. Kelenjar hipofise: dapat membesar terutama lobus anterior.

c. Kelenjar adrenal: tidak satu berpengaruh (-).

7. Payudara

a. Payudara bertambah besar, tegang dan berat.

b. Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli.

c. Bayangan vena lebih membiru.

d. Kalau diperas keluar kolostrum berwarna kuning.

8. Metabolisme

a. BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga.

b. Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara.

c. Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.

d. Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.

e. BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh: janin, uri, air ketuban, uterus,

payudara, darah, lemak, protein, retensi urine.

Page 4: LP ANC Poli Kandungan

D. Manifestasi klinis

Ada beberapa manifestasi klinis dari ANC, yaitu:

1. Tanda Presumtif

a. Supresi menstruasi.

b. Nausea, vomiting, morning sickness.

c. Sering miksi.

d. Mammae bengkak terasa penuh.

e. Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu).

f. Chadwicks (+).

g. Pigmen pada kulit.

2. Tanda Mungkin

a. Pembesaran abdomen.

b. Tanda Hegar.

c. Ballotemen (+).

d. Perubahan pada serviks.

e. Braxton Hicks.

f. Tes kehamilan.

3. Tanda Pasti

a. Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180x/m.

b. Pergerakan fetal.

c. USG – hasil (+).

E. Jadwal pemeriksaan kehamilan

1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat

1 bulan.

2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan.

3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan.

4. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan.

F. Pemeriksaan ibu hamil

1. Anamnesa

a. Anamnesa identitas (suami dan istri)

b. Anamnesa umum: tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi,

perkawinan dan HPHT.

Page 5: LP ANC Poli Kandungan

2. Pemeriksaan Fisik

a. Inspeksi

Daerah muka (adakah cloasma gravidarum, keadaan selaput mata pucat atau

merah, adakah oedema pada wajah, bagaimana keadaan lidah dan gigi.), leher

(apakah vena terbendung di leher (mis : pada penyakit jantung) apakah kelenjar

gondok membesar atau kelenjar limpa membengkak.), dada (bentuk buah dada,

pigmentasi putting susu dan areola mammae, keadaan putting susu, adakah

colostrums.), perut (perut membesar kedepan atau kesamping (pada ascites perut

membesar ke samping), keadaan pusat, pigmentasi linea alba, nampak ada

gerakan anak atau kontraksi rahim, adakah striae gravidarum atau jaringan parut.),

vulva (keadaan perineum, adakah varises, tanda Chadwick, condiloma, flour

albus.), dan anggota gerak bawah (adakah ascites, oedema, luka, cykatrik pada

lipat paha).

b. Palpasi

Maksud dari palpasi adalah untuk menentukan besarnya rahim (tuanya kehamilan)

dan menentukan letaknya anak dalam rahim. Terdiri dari 4 bagian, yaitu:

Leopold I

Yang dilakukan adalah:

- Kaki klien dibengkokkan pada lutut dan lipatan paha.

- Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien.

- Rahim dibawah ke tengah.

- Tinggi fundus uteri ditentukan.

- Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.

Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak,

kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.

Variasi menurut knebel: menentukan letak kepala atau bokong dengan satu

tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis.

Leopold II

Yang dilakukan adalah:

- Kedua tangan pindah ke samping.

- Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan.

- Tentukan letak punggung anak.

- Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin.

Page 6: LP ANC Poli Kandungan

Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana

letaknya bagian-bagian kecil). Variasi menurut poudin : menentukan letak

punggung dengan satu tangan menekan di fundus.

Leopold III

Yang dilakukan adalah:

- Dipergunakan satu tangan saja.

- Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya.

- Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan.

Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah

anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul. Variasi menurut

Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan

tegak di tengah perut.

Leopold IV

Yang dilakukan adalah:

- Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.

- Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.

- Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas

panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.

- Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan: Kedua tangan pada

pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala sudah melewati pintu atas

panggul) atau Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran

terbesar kepala belum melewati pintu atas panggul).

Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya

bagian yang bawah ke dalam rongga panggul.

3. Penampilan Umum

Pemeriksaan ini dilakukan pada ibu yang pertama kali datang periksa dan ibu yang

akan melahirkan yang belum pernah memeriksakan diri. Tujuan dilakukan

pemeriksaan umum adalah:

a. Untuk mengetahui keadaan umum ibu.

b. Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi

kehamilan.

c. Untuk membantu menetapkan diagnosis

Pemeriksaan yang dilakukan adalah:

Page 7: LP ANC Poli Kandungan

a. Bagaimana keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran.

b. Adakah anemia, cyanosis, ikterus dan dyspnoe.

c. Keadaaan jantung dan keadaan paru.

d. Adakah oedema.

e. Tekanan darah.

f. Berat badan.

g. Pemeriksaan laboratorium.

4. Pemeriksaan Semua Sistem

5. Pemeriksaan Panggul Luar

Pemeriksaan panggul ini dilakukan pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil

(primigravida), pada ibu multipara, ibu yang akan bersalin tapi sebelumnya belum

pernah memeriksakan diri terutama primipara. Ukuran-ukuran panggul luar yang

penting:

a. Distantia Spinarum: Jarak antara spina iliaka anterior superior kanan dan kiri,

ukuran normal 23 – 26 cm.

b. Distantia Cristarum: Jarak yang terpanjang antara crista iliaka kanan dan kiri,

ukuran normal : 26 – 29 cm.

c. Distantia Tuburum

Ukuran melintang pintu buah panggul jarak antara tuberositas ischii kanan dan

kiri, ukuran normal : 10,5 – 11 cm.

d. Conyugata Eksterm

Jarak antara pinggir atas syimpisis dan ujung prosesus spinosus (ruas tulang

lumbal lima).

e. Lingkar Panggul

Jarak dari pinggir atas sympisis melalui spina iliaka anterior superior kanan ke

pertengahan trochanter mayor kiri, kepertengahan spina iliaca anterior superior

kiri, kemudian kembali ke atas sympisis, ukur normal : 80 – 90 cm.

6. Pertumbuhan Janin

a. 0-4 minggu: pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai

berdenyut, jari mulai keluar/nampak.

b. 4-8 minggu: Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai

tampak tapi jenis kelamin belum ada, janin bergerak (USG).

Page 8: LP ANC Poli Kandungan

c. 8-12 minggu: mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg),

sirkulasi fetal lancar, mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas,

beberapa refleks primitive mulai.

d. 12-16 minggu: berkembang skeletal, meconium ada di usus, lanugo ada, spetum

hidung dan palatum menyatu.

e. 16-20 minggu: quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat

terlihat, selaput kulit.

f. 20-24 minggu: sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah

keriput.

g. 24-28 minggu: kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata –

respon pernapasan.

h. 28-32 minggu: mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di

muka, kulit mulai putih dan keriput kurang.

i. 32-36 minggu: meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut

kepala panjang, kuku sampai ujung jari, tulang rawan, telinga, rambut.

j. 38-40 minggu: batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat.

G. Pemeriksaan penunjang

1. Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap

inkompatibilitas.

2. Usap vagina/rectal: Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia.

3. Tes Serologi: Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.

4. Skrining: Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis.

5. Pap smear: Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe II.

6. Urinalisis: Skrining untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan, infeksi,

diabetes, penyakit ginjal).

H. Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji

1. Aktivitas atau istirahat

Tekanan darah agak lebih rendah dari pada normal ( 8 – 12 minggu), kembali pada

tingkat pra kehamilan selama setengah kehamilan terakhir. Denyut nadi meningkat 10

– 15x. murmur sistolik pendek dapat terjadi sehubungan dengan peningkatan volume,

varises, sedikit edema ekstremitas bawah/tangan mungkin ada (terutama pada

trimester terakhir).

Page 9: LP ANC Poli Kandungan

2. Integritas Ego

Menunjukkan perubahan persepsi diri.

3. Eliminasi

Perubahan pada konsistensi/frekuensi defekasi, peningkatan frekuensi perkemihan,

urinalisis, peningkatan berat jenis, hemoroid.

4. Makanan/Cairan

Mual dan muntah terutam pada trimester pertama : nyeri ulu hati umum terjadi,

penambahan BB 2 - 4 kg trimester pertama.

5. Nyeri/Ketidaknyamanan

Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara, kontraksi Braxton hicks terlihat

setelah 28 minggu, nyeri punggung.

6. Pernapasan

Hidung tersumbat, mukosa lebih kental daripada normal, frekuensi pernapasan dapat

meningkat relative terhadap ukuran/tinggi uterus, pernapasan torakal.

7. Keamanan

Suhu 98 – 99,6 F (36,1 – 37,6 C), irama jantung janin terdengar dengan daptone

(mulai 10 – 12 minggu) atau fetoskop ( 17 – 20 minggu), gerakan janin terasa pada

pemeriksaan setelah 20 minggu, sensasi gerakan janin pada abdomen diantara 16 – 20

minggu, ballottement ada pada bulan keempat dan kelima.

8. Seksualitas

Penghentian menstruasi, perubahan respon/aktivitas seksual, leukarea mungkin ada,

peningkatan progresif pada ukuran uterus, perubahan payudara : pembesaran jaringan

adipose, peningkatan vaskularitas, lunak bila di palpasi, kolostrum dapat setelah 12

minggu, perubahan pigmentasi : kloasma, linea nigra, striae gravidarum, tanda-tanda

goodell, hegar, Chadwick positif.

9. Interaksi Sosial

Bingung/meragukan perubahan yang ada di antisipasi, tahap maturasi/perkembangan

bervariasi tapi dapat mundur dengan stressor kehamilan. Respons anggota keluarga

lain dapat bervariasi dari positif dan mendukung sampai disfungsional.

10. Penyuluhan dan Pembelajaran

Harapan individu terhadap kehamilan, persalinan/melahirkan tergantung pada usia,

tingkat pengetahuan, pengalaman, keinginan terhadap anak, stabilitas ekonomik.

Page 10: LP ANC Poli Kandungan

I. Diagnosa keperawatan

Diagnosa yang muncul pada persalinan normal adalah sebagai berikut:

a. Ansietas b/d adanya faktor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep

diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup,

kurang informasi.

b. Keseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan nafsu makan,

mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolik.

c. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan

cairan.

d. Pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.

e. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.

f. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.

g. Nyeri b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal.

h. Kelebihan volume cairan b/d perubahan, mekanisme regulator, retensi natrium/air.

i. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan.

J. Rencana tindakan keperawatan

Diagnosa keperawatan utama dalam persalinan normal adalah:

1. Ansietas b/d adanya faktor-faktor resiko khusus, krisis situasi, ancaman pada konsep

diri, konflik disadari dan tidak disadari tentang nilai-nilai esensial dan tujuan hidup,

kurang informasi.

Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan kecemasan

berkurang/hilang.

Intervensi:

a. Kaji, sifat, sumber dan manifestasi kecemasan.

Rasional: mengidentifikasi perhatian pada bagian khusus dan menentukan arah

dan kemungkinan pilihan/ intervensi.

b. Berikan informasi tentang penyimpangan genetic khusus, resiko yang dalam

reproduksi dan ketersediaan tindakan/pilihan diagnosa.

Rasional: dapat menghilangkan ansietas berkenaan dengan ketidaktahuan dan

membantu keluarga mengenai stress, membuat keputusan, dan beradaptasi secara

positif terhadap pilihan.

c. Kembangkan sikap berbagi rasa secara terus menerus.

Page 11: LP ANC Poli Kandungan

Rasional: kesempatan bagi klien/pasangan untuk memuji pemecahan situasi.

Tingkat kecemasan biasanya lebih tinggi pada pasangan yang telah melahirkan

anak dengan penyimpangan kromosom.

d. Berikan bimbingan antisipasi dalam hal perubahan fisik/psikologis.

Rasional: dapat menghilangkan kecemasan/ depresi pada pasangan.

2. Keseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b/d perubahan napsu makan,

mual/muntah, tidak mengenal peningkatan kebutuhan metabolik.

Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan nutrisi

terpenuhi.

Intervensi:

a. Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu/sekarang dengan

menggunakan batasan 24 jam, perhatikan kondisi rambut, kuku dan kulit.

Rasional: kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi ibu selama kehamilan

sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan.

b. Berikan informasi tertulis/verbal yang tepat tentang diet prenatal dan suplemen

vitamin dan zat besi setiap hari.

Rasional: Meningkatkan kemungkinan klien memilih diet seimbang.

c. Timbang BB klien. berikan informasi tentang penambahan prenatal yang

optimum.

Rasional: ketidakadekuatan penambahan berat badan prenatal dan atau dibawah

berat badan normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi pertumbuhan

intrauterine (IUGR) pada janin dengan BBLR.

d. Tinjau ulang frekuensi dan beratnya mual/muntah.

Rasional: mual/muntah trimester pertama dapat berdampak negative pada status

nutrisi prenatal, khususnya pada periode kritis perkembangan janin.

3. Kekurangan volume cairan b/d output berlebihan (muntah), peningkatan kebutuhan

cairan.

Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan volume cairan

terpenuhi.

Intervensi:

a. Tentukan frekuensi/beratnya mual/muntah.

Rasional: peningkatan kadar hormone gonadotropin khorionik (HCG) perubahan

metabolisme KH dan penurunan motilistas gastric memperberat mual dan muntah

pada trimester pertama.

Page 12: LP ANC Poli Kandungan

b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (ex ; ulkus peptikum,

gastritis, kolesistitis).

Rasional: membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain. Untuk mengatasi

masalah khusus dalam mengidentifikasi intervensi.

c. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, TD, suhu, masukan/haluran.

Rasional: indikasi dalam membantu untuk mengevaluasi tingkat/kebutuhan

hidrasi.

4. Pola napas tidak efektif b/d penekanan/pergeseran diafragma.

Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan pola nafas menjadi efektif.

Intervensi:

a. Kaji status pernapasan (mis : sesak napas).

Rasional: menentukan luas/beratnya masalah yang terjadi pada kira-kira 60%

klien normal meskipun kapasitas vital meningkat, fungsi pernapasan diubah saat

kemampuan difragma untuk turun pada inspirasi berkurang oleh pembesaran

uterus.

b. Berikan informasi tentang rasional untuk kesulitan pernapasan dan program

aktivitas latihan yang realistis. Anjurkan sering istirahat, tambah waktu untuk

melakukan aktivitas tertentu, dan latihan ringan seperti berjalan.

Rasional: menurunkan kemungkinan gejala-gejala pernapasan yang disebabkan

oleh kelebihan.

c. Dapatkan riwayat dan pantau masalah medis yang terjadi/ ada sebelumnya (mis :

alergi, rhinitis, asthma, masalah sinus, dan tuberculosis).

Rasional: masalah lain dapat terus mengubah pola pernapasan dan menurunkan

oksigenasi jaringan ibu/janin.

5. Perubahan eliminasi urin b/d penekanan pada vesika urinaria.

Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan perubahan eliminasi

teratasi.

Intervensi:

a. Berikan informasi tentang perubahan perkemihan sehubungan dengan trimester

ketiga.

Rasional: membantu klien memahami alas an fisiologi dan frekuensi berkemih

dan/nokturia pembesaran uterus trimester ketiga menurunkan kapasitas kandung

kemih mengakibatkan sering berkemih.

Page 13: LP ANC Poli Kandungan

b. Berikan informasi mengenaia perlunya masukan cairan 6 – 8 gelas sehari.

Rasional: mempertahankan tingkat cairan dan perfusi ginjal adekuat yang

mengurangi natrium diet untuk mempertahankan status isotonik.

c. Berikan informasi mengenai bahaya menggunakan diuretic dan penghilangan

natrium dan diet.

Rasional: kehilangan/pembatasan natrium dapat menekan regulator rennin-

angiotensin- aldosteron dan kadar cairan, mengakibatkan dehidrasi/hipovolemia

berat.

6. Gangguan pola tidur b/d stress psikologik, perubahan pola tingkat aktivitas, sesak.

Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan gangguan pola tidur

teratasi.

Intervensi:

a. Tinjau ulang kebutuhan perubahan tidur normal berkenaan dengan kehamilan,

teruskan pola tidur saat ini.

Rasional: membantu mengidentifikasi kebutuhan menetapkan pola tidur yang

berbeda waktu tidur malam dan tidur siang lebih dini.

b. Perhatikan keluhan kesulitan bernapas karena posisi. Anjurkan tidur pada posisi

semi fowler.

Rasional: pada posisi rekumben, pembesaran uterus serta organ abdomen

menekan diafragma hingga membatasi ekspansi paru, penggunaan posisi semi

fowler memungkinkan diafragma menueun, membantu mengembangkan ekspansi

paru dengan optimal.

c. Kaji tingkat insomnia dan respons klien terhadap penurunan tidur, anjurkan alat

Bantu untuk tidur seperti teknik relaksasi, membaca, mandi air hangat, dan

penurunan aktivitas tepat sebelum beristirahat.

Rasional: ansietas yang berlebihan, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik,

nokturia, dan aktivitas janin dapat mempersulit tidur.

7. Nyeri b/d perubahan fisik, pengaruh hormonal.

Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan nyeri berkurang.

Intervensi:

a. Kaji secara terus menerus ketidaknyamanan klien.

Rasional: data dasar terbaru untuk merencanakan perawatan.

b. Kaji status pernapasan klien.

Page 14: LP ANC Poli Kandungan

Rasional: penurunan kapasitas pernapasan saat uterus menekan diafragma,

mengakibatkan dispnea khususnya pada multigravida, yang tidak mengalami

kelegaan dengan ikatan antara bayi dalam kandungannya.

c. Perhatikan adanya keluhan ketegangan pada punggung dan perubahan cara jalan.

Rasional: lordosis dan regangan otot disebabkan pengaruh hormone (relaxing-

progesteron) pada sambungan pelvis dan perpindahan pusat gravitasi sesuai

dengan pembesaran uterus.

8. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan.

Tujuan: Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan klien dapat toleransi

dengan aktivitas.

Intervensi:

a. Tentukan siklus tidur bangun yang normal dan komitmen terhadap pekerjaan,

keluarga, komunitas dan diri sendiri.

Rasional: membantu menyusun prioritas yang realistic dan waktu untuk menguji

komitmen.

b. Anjurkan tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari.

Rasional: istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolic berkenaan dengan

pertumbuhan jaringan ibu/janin.

c. Pantau kadar Hb. Jelaskan peran zar besi dalam tubuh ; anjurkan mengkonsumsi

suplemen zat besi setiap hari, sesuai indikasi.

Rasional: kadar Hb rendah mengakibatkan kelelahan lebih besar karena

penurunan jumlah pembawa oksigen.

Page 15: LP ANC Poli Kandungan

DAFTAR PUSTAKA

1. Farrer H. Perawatan maternitas. Edisi 2. Jakarta: EGC. 1999.

2. Henderson & Jones. Buku ajar konsep kebidanan. Jakarta: EGC. 2006.

3. Mochtar R. Sinopsis obstetri. Jakarta: EGC. 1998.

4. NANDA International. NANDA-I: Nursing Diagnoses Definitions & Classification

2009-2010. USA: Willey Blackwell Publication, 2009.

5. Moorhead S, Meridean M, Marion J. Nursing Outcomes Classification (NOC). Fourth

edition. USA: Mosby Elsevier, 2004.

6. Bulechek, Gloria M, Joanne CM. Nursing Intervention Classification (NIC). Fifth

edition. USA: Mosbie Elsevier, 2008.