Long Wall Mining PT.kitaDIN Docx

11
1) Long Wall Mining PT.Kitadin Embalut & PT. Fajar Bumi Sakti, Kaltim Pada metode ini, penambangan dilakukan setelah terlebih dulu membuat 2 buah lorong penggalian pada suatu blok lapisan batubara. Lorong yang satu terhubung dengan lorong peranginan utama (main shaft in-take), berfungsi untuk menyalurkan udara segar serta untuk pengangkutan batubara. Lorong ini sebut dengan main gate. Sedangkan lorong satunya lagi yang disebut dengan tail gate terhubung dengan lorong pembuangan utama (main shaft out-take/exhaust), berfungsi untuk menyalurkan udara kotor keluar tambang serta untuk pengangkutan material ke lapangan penggalian (working face). Udara kotor yang dimaksud disini adalah udara yang telah melewati lapangan penggalian, sehingga telah tercampur dengan debu batubara dan gas – gas seperti metana, karbondioksida, CO, atau gas yang lain tergantung dari kondisi geologi di lokasi tersebut. Bila ditinjau dari arah kemajuan lapangan (working face), maka terdapat 2 metode pada LW, yaitu advancing LW (LW maju) dan retreating LW (LW mundur). Pada advancing LW, penggalian maju untuk main gate dan tail gate dilakukan bersamaan dengan penambangan batubara, seperti ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. Page 1 of 11

Transcript of Long Wall Mining PT.kitaDIN Docx

Page 1: Long Wall Mining PT.kitaDIN Docx

1) Long Wall Mining PT.Kitadin Embalut & PT. Fajar Bumi Sakti, Kaltim

Pada metode ini, penambangan dilakukan setelah terlebih dulu membuat 2 buah lorong

penggalian pada suatu blok lapisan batubara. Lorong yang satu terhubung dengan lorong

peranginan utama (main shaft in-take), berfungsi untuk menyalurkan udara segar serta untuk

pengangkutan batubara. Lorong ini sebut dengan main gate. Sedangkan lorong satunya lagi yang

disebut dengan tail gate terhubung dengan lorong pembuangan utama (main shaft

out-take/exhaust), berfungsi untuk menyalurkan udara kotor keluar tambang serta untuk

pengangkutan material ke lapangan penggalian (working face). Udara kotor yang dimaksud

disini adalah udara yang telah melewati lapangan penggalian, sehingga telah tercampur dengan

debu batubara dan gas – gas seperti metana, karbondioksida, CO, atau gas yang lain tergantung

dari kondisi geologi di lokasi tersebut. Bila ditinjau dari arah kemajuan lapangan (working face),

maka terdapat 2 metode pada LW, yaitu advancing LW (LW maju) dan retreating LW (LW

mundur).

Pada advancing LW, penggalian maju untuk main gate dan tail gate dilakukan bersamaan

dengan penambangan batubara, seperti ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.

Gambar 6. Skema LW maju.

Berdasarkan skema penggalian di atas, maka seiring dengan majunya kedua lorong serta

lapangan penggalian, terlihat bahwa lokasi yang batubaranya telah diambil akan meninggalkan

ruang yang terisi dengan batuan atap yang telah diambrukkan. Bekas lapangan penggalian itu

disebut dengan gob. Pada metode ini, pekerjaan penting yang harus dilakukan adalah menjaga

agar main gate dan tail gate tetap tersekat dengan sempurna terhadap gob sehingga sistem

peranginan atau ventilasi dapat berjalan dengan baik.

Kelebihan metode ini adalah produksi dapat segera dilakukan bersamaan dengan

penggalian lorong main gate dan tail gate. Namun seiring dengan semakin majunya penggalian,

maintenance kedua lorong menjadi semakin sulit dilakukan karena tekanan lingkungan yang

Page 1 of 8

Page 2: Long Wall Mining PT.kitaDIN Docx

bertambah akibat keberadaan gob yang meluas. Selain membawa resiko ambrukan, tekanan

batuan tersebut juga akan menyebabkan dinding lorong yang merupakan sekat antara kedua

lorong dengan gob menjadi mudah retak dan rusak sehingga angin dapat mengalir masuk ke

dalam gob. Karena di gob juga terdapat banyak serpihan atau bongkahan batubara yang tersisa,

maka masuknya angin ke lokasi ini secara otomatis akan meningkatkan potensi swabakar.

Disamping itu, kelemahan metode LW maju yang lain adalah rentan terhadap fenomena geologi

yang tidak menguntungkan yang muncul di dalam tambang, misalnya patahan atau batubara

menghilang (wash out). Tidak sedikit penggalian LW maju terpaksa harus terhenti dan pindah ke

lokasi lain dikarenakan faktor geologi tadi.

Agar penambangan menjadi lebih efektif, aman, dan ekonomis, maka pada LW diterapkan

metode mundur atau retreating.

Pada LW mundur, main gate dan tail gate dibuat terlebih dulu pada blok lapisan batubara

yang ingin ditambang, dengan panjang lorong dan lebar area penggalian ditentukan berdasarkan

kondisi geologi serta teknik penambangan yang sesuai di lokasi tersebut. Gambar 7 di bawah ini

menunjukkan pekerjaan persiapan lapangan penggalian, sedangkan gambar 8 menampilkan

lapangan penggalian yang telah siap untuk dilakukan LW mundur.

Persiapan LW mundur

Ketika penambangan secara LW mundur telah dimulai, maka keadaannya dapat digambarkan

seperti pada gambar di bawah ini.

Page 2 of 8

Page 3: Long Wall Mining PT.kitaDIN Docx

Kondisi penambangan LW mundur

Penambangan dapat dilakukan dengan menggunakan kombinasi penyangga besi (steel prop) dan

link bar untuk menopang atap lapangan, serta coal pick untuk ekstraksi batubara. Sedangkan

kereta tambang (mine car) digunakan sebagai alat transportasi batubara.

Gambar 10. LW mundur menggunakan steel prop & link bar

(Sumber: PT Kitadin Embalut, Kaltim)

 

Gambar 11. Ekstraksi batubara menggunakan coal pick

(Sumber: PT Fajar Bumi Sakti, Kaltim)

Page 3 of 8

Page 4: Long Wall Mining PT.kitaDIN Docx

Untuk lebih meningkatkan efisiensi penambangan, mekanisasi tambang dalam secara

menyeluruh atau sebagian (semi mekanisasi) dapat dilakukan dengan terlebih dulu

memperhatikan kondisi geologi dan perencanaan penambangan secara jangka panjang.

Mekanisasi pada lapangan penggalian misalnya melalui kombinasi penggunaan drum cutter dan

penyangga berjalan (self-advancing support), sedangkan pada fasilitas transportasi batubara

misalnya dengan menggunakan belt conveyor.

Gambar 12. Ekstraksi batubara menggunakan drum cutter

2) Tambang Bawah Tanah PT Freeport Indonesia

Block caving merupakan cara dengan biaya rendah untuk melakukan penambangan

bawah tanah, di mana blok-blok besar bijih bawah tanah dipotong dari bawah sehingga bijih

runtuh akibat gaya beratnya sendiri. Setelah runtuh, bijih yang dihasilkan "ditarik" dari

drawpoint (titik tarik) dan diangkut menuju alat penghancur.

Page 4 of 8

Page 5: Long Wall Mining PT.kitaDIN Docx

Pada block cave DOZ, alat LHD (loader) meletakkan lumpur ke dalam ore pass yang

menuju saluran pelongsor. Selanjutnya saluran tersebut memuat truk-truk angkut AD-55 pada

tingkat angkutan untuk mengangkut bijih ke alat penghancur. Dari sana, bijih yang telah

dihancurkan dikirim ke pabrik pemroses (mill) melalui ban berjalan (conveyor).

Block Caving, Metode Penambangan Bawah Tanah

Block caving adalah metode penambangan yang bertujuan untuk memotong bagianbawah

dari blok bijih sehingga blok bijih tersebut mengalami keruntuhan. Metode iniditerapkan

terutama pada blok badan bijih yang besar karena tingkat produksinya yang lebih

tinggi. Bidang pada massa batuan dengan ukuran yang sudah di tentukan d i l e d a k a n p a d a

t a h a p l e v e l U n d e r c u t s e h i n g g a m a s s a b a t u a n y a n g b e r a d a diatasnya akan

runtuh. Penarikan bijih hasil runtuhan pada bagian bawah kolom bijihmenyebabkan proses

runtuhan akan berlanjut keatas sampai semua bijih diatas l eve l unde rcu t hancu r

men j ad i uku ran yang s e sua i un tuk p rose s s e l an ju tnya . Area dan Volume dari

bijih yang di pindahkan pada bagian bawah blok pada saatundercutting harus seluas

mungkin untuk memulai terjadinya peronggaan massabatuan diatasnya, dan akan

terus berlangsung dengan sendirinya. Penarikan bijihyang be rada d i bag i an

bawah b lok member ikan t empa t un tuk b i j i h yang hancu r   terkumpul dan

memberikan proses peronggan berlanjut keatas sampai semua bijihpada blok batuan runtuh dan

ditarik. Jika diaplikasikan dengan benar metode blockcaving dapat memberikan biaya

rendah dari pada metode penambangan lainnya.

Page 5 of 8

Page 6: Long Wall Mining PT.kitaDIN Docx

3) Tambang Batubara Ikeshima

Tambang Ikeshima di Jepang merupakan salah satu tambang batubara yang unik di dunia.

Bagaimana tidak, tambang ini beroperasi di bawah dasar laut. Sehingga dari segi teknologi

tingkat kesulitannya cukup tinggi.

Pulau Ikeshima Lokasinya 256 Ohaza Kamiura Ikeshimakyo, Sotomecho Nishisonogi-

gun, Nagasaki Prefecture. Sekitar 7 km ke arah barat di lepas pantai dari pantai barat

semenanjung Nishisonogi. Sedangkan ukuran dari pulau tersebut adalah dari Timur-barat 1,5 km,

utara-selatan 1,0 km, keliling 4,0 km, luas 0,86 km2. Jumlah konsesi tambang yang dimiliki 70,

dengan luas 35.500 ha. Cadangan batu bara tertambang teoritis ±1,7 milyar ton dan Cadangan

batu bara tertambang terbukti ±270 juta ton.

Seluruh permukaan pulau ditutupi oleh lapisan konglomerat zaman kuarter dan batuan

andesit basalan dari zaman Neogene, serta di bawah permukaan laut terdiri dari lapisan

Palaeogene. Dari atas berturut-turut terbagi menjadi formasi Nishisonogi, formasi Matsushima,

formasi Terajima dan formasi Akasaki. Batuannya terdiri dari batu pasir dan serpih atau

mudstone, di beberapa tempat terdapat sisipan tipis lapisan konglomerat. Batuan alasnya adalah

granit atau crystalline schist.

Page 6 of 8

Page 7: Long Wall Mining PT.kitaDIN Docx

Bentuk tambang bawah tanah ikeshima

Di bagian atas formasi Matsushima terdapat formasi pembawa batu bara. Lapisan batu

baranya terdiri dari lapisan batuan atas, lapisan atas dari lapisan 18 shaku, lapisan bawah dari

lapisan 18 shaku, lapisan 3 shaku dan lapisan 4 shaku. Jurus lapisan tanah mengarah kurang lebih

ke timur-barat di sekitar Ikeshima dan mengarah kurang lebih ke utara-selatan di sekitar

Hikishima. Kemiringannya landai, masing-masing 1~10 derajat ke selatan dan timur. Struktur

geologinya relatif stabil.

Untuk ekstraksi batubara, datanya adalah sebagai berikut :

Jalan udara dan gate : panjang gate 400~1000 mMetode ekstraksi batu bara longwall sistem

mundurPanjang permuka kerja : 100~180 mPenyanggaan : IS-14 shield type self advancing

support, Mesin ekstraksi : 3300V multi motor type (DR-900) drum cutter, 60kw electric haulage

(DR-500) double ranging drum cutter, AFC 225kw×2 3300V pole change.

Tambang Ikeshima mulai dibangun tahun 1952 tetapi saat ini telah ditutup dan beralih

fungsi menjadi Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tambang Batubara Bawah Tanah. Program alih

teknologi ini telah menghasilkan lulusan dari 27 negara, antara lain dari Indonesia, RRC dan

Filipina, total lebih dari 420 orang.

4) PT.BUKIT ASAM

PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Unit Pertambangan Ombilin mempunyai

dua daerah penambangan dengan metode tambang bawah tanah yang masih aktif terdiri dari

Ombilin I di Sawahluwung, Ombilin III di Sigalut. Penambangan dilakukan dengan cara mekanis

yaitu dengan menggunakan metode tambang bawah tanah Longwal Fully mechanized.

Salah satu kegiatan utama dari tambang bawah tanah di Sawahluwung, khususnya dengan

metode Longwall Fully Mechanized ini di awali dengan pekerjaan persiapan penambangan

(development) yang meliputi beberapa kegiatan kerja, diantaranya adalah pembuatan Lubang

Material Utama (LMU) dan Lubang Ban Utama (LBU) serta pembuatan panel. Panel merupakan

Page 7 of 8

Page 8: Long Wall Mining PT.kitaDIN Docx

suatu tempat untuk meletakan Double Ended Ranging Drum Shearer (DERDS) yaitu peralatan

mekanis yang digunakan untuk melakukan kegiatan penambangan batubara. Pada Panel, lubang

ban disebut dengan main gate sedangkan lubang material disebut dengan tail gate. Pekerjaan

persiapan penambangan (development) ini dilakukan dengan peralatan gali mekanis

“Roadheader Machine”,dan akan dibantu dengan pemboran dan peledakan apabila peralatan

tersebut kurang mampu melakukan penggalian sehingga kondisi “Roadheader Machine” dapat

terjaga.

Peralatan gali mekanis Roadheader Machine yang digunakan ditambang bawah tanah

Sawahluwung ini terdiri atas dua tipe, yaitu Dosco MK – 2A dan Alpine Miner – 50 (AM -50)

yang mempunyai perbedaan pada pola penggalian, jumlah cutting head dan kecepatan

penggalian. Dosco MK -2A mempunyai satu cutting head dengan jumlah pick sebanyak

24pick/bit, sedangkan AM -50 mempunyai dua cutting head dengan jumlah pick sebanyak

96pick/bit. Untuk kecepatan penggalian, Dosco MK – 2A akan lebih cepat menggali pada lapisan

batuan disbandingkan pada lapisan batubara. Sebaliknya, AM -50 lebih cepat menggali pada

lapisan batubara dibandingkan pada batuan. Tujuan pemakaian peralatan gali mekanis

Roadheader Machine adalah untuk mempercepat pekerjaan pembuatan lubang maju

(development), sehingga pekerjaan persiapan penambangan akan lebih dahulu selesai sebelum

kegiatan operasi penambangan batubara di suatu panel penambangan selesai. Akhirnya, kegiatan

face to face transfer peralatan penambangan dapat dilaksanakan dengan baik.

Sumber referensi :

(Sumber:http://www.coaleducation.org/technology/Underground/images/Joy_Mining/

Longwall-Face.jpg

http://www.google.com/search?q=tambang+freeport&ie=utf-8&oe=utf-

8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a

Page 8 of 8