Dinding & Partisi (Wall & Partition)

11
Dinding dan Partisi Dinding merupakan salah satu elemen struktur yang berfungsi sebagai pembatas dan pembentuk ruang. Dinding juga dapat berfungsi sebagai penyalur beban ke dalam tanah. Dalam Konstruksi Bangunan 1: Dasar-dasar Perencanaan dan Bangunan Tidak Bertingkat, Widomoko (2000) menjelaskan bahwa dinding terdiri atas dua macam, yaitu dinding struktur dan dinding non struktur. Dinding struktur berfungsi sebagai menerima atau memikul beban dari atas (vertikal) dan samping (horizontal). Dalam pembuatan dinding struktur, diperlukan perhitungan agar dinding tersebut dapat memikul beban dan menerima gaya yang akan terjadi, misalnya kuda-kuda, atap, pekerja, angin, dan masih banyak lagi. Letak dinding struktur adalah di tepi serta pada tengah bangunan. Dinding struktur pada tepi

description

Ulasan pendek mengenai dinding & partisi serta perannya dalam struktur bangunan.Translate:A short review about walls & partitions and their role in building's structure.

Transcript of Dinding & Partisi (Wall & Partition)

Dinding dan Partisi

Dinding dan Partisi

Dinding merupakan salah satu elemen struktur yang berfungsi sebagai pembatas dan pembentuk ruang. Dinding juga dapat berfungsi sebagai penyalur beban ke dalam tanah. Dalam Konstruksi Bangunan 1: Dasar-dasar Perencanaan dan Bangunan Tidak Bertingkat, Widomoko (2000) menjelaskan bahwa dinding terdiri atas dua macam, yaitu dinding struktur dan dinding non struktur.

Dinding struktur berfungsi sebagai menerima atau memikul beban dari atas (vertikal) dan samping (horizontal). Dalam pembuatan dinding struktur, diperlukan perhitungan agar dinding tersebut dapat memikul beban dan menerima gaya yang akan terjadi, misalnya kuda-kuda, atap, pekerja, angin, dan masih banyak lagi. Letak dinding struktur adalah di tepi serta pada tengah bangunan. Dinding struktur pada tepi bangunan berfungsi pula sebagai melindungi banguan dari air hujan dan sinar matahari, sedangkan dinding struktur pada tengah bangunan berfungsi sebagai inti bangunan (building core) dan letak dari bagian servis dan utilitas bangunan, seperti shaf kabel, shaf pembuangan air kotor, lift, dan macam utilitas lainnya.

Jenis dinding struktur ialah dinding geser (shear wall) dan dinding pemikul (bearing wall). Dinding geser biasanya lebih berfungsi untuk gaya yang terjadi secara horizontal, misal gempa bumi, tabrakan pesawat, dan lain-lainnya. Dinding geser dapat menjaga bangunan untuk terjadi collapse ke arah yang tidak diinginkan dan menghindari bangunan dari perubahan bentuk (deformasi). Sedangkan dinding pemikul lebih berfungsi untuk beban serta gaya yang terjadi secara horizontal, seperti rangka atap, pekerja, dan lain-lainnya.

Dinding struktur umumnya, terutama pada dinding pemikul, terbentuk dari batu bata atau batu kali pada bangunan tidak bertingkat dan bangunan bertingkat rendah seperti dua lantai. Pada bangunan tidak bertingkat, ketebalan dinding kurang lebih 3/4 hingga satu batu (satu batu = 2 lapis batu bata standar). Sedangkan pada bangunan bertingkat rendah, ketebalan dinding mencapai 1 1/2 hingga 2 batu.

Dalam Membangun Ilmu Bangunan 2, Pijl (1987) memaparkan mengenai macam ikatan pemasangan batu bata, yaitu:

Ikatan setengah bata

Ikatan paling ekonomis karena tidak perlu melakukan pemotongan bata.

Ikatan klesor

Ikatan yang sama dengan ikatan setengah bata, namun pada sudut-sudutnya menggunakan 3/4 bata.

Ikatan liar

Ikatan yang tidak beraturan, perbedaan ukuran bata bervariatif digunakan.

Ikatan berdiri atau ikatan tegak

Ikatan yang salah satu sisinya terdiri atas dua lapis.

Ikatan silang

Ikatan paling kokoh, terdapat penonjolan pada lapisan setengah bata.

Ikatan vlam

Ikatan yang terdiri atas 2/3 bata pada sudut-sudutnya.

Ikatan rantai

Ikatan dekoratif yang membutuhkan 3/5 bagian bata.

Pemasangan ikatan batu bata juga terdiri atas berbagai macam. Hal ini dapat dilihat dari pemasangan perekat batanya, biasanya berasal dari material mortar.

Penuh rata

Menjorok ke dalam

Miring, biasanya disebut sebagai siar bayang-bayang

Direkat atau digunting

Hasil pemasangan ikatan-ikatan tersebut dapat pula dijadikan sebagai detail estetika. Hal ini dapat dilakukan dengan penonjolan pada sebagian lapisan batu bata, kemudian diberikan finishing seperti pewarna untuk penekanannya.

Dinding struktur juga dapat dibuat dari beton. Biasanya pemakaian material ini untuk dinding struktur pada bangunan bertingkat lebih dari dua lantai. Material beton lebih banyak digunakan untuk dinding geser karena dalam pemasangannya tidak diperlukan teknik ikatan seperti batu bata.

Sistem dinding struktur fungsi yang sama dengan sistem kolom, sehingga dapat menggantikan fungsi dari kolom. Keuntungan dari sistem dinding struktur adalah sebagai berikut:

Tidak perlu meletakkan kolom-kolom pada ruang bangunan (free-column space)

Letak tumpuan beban dapat di mana sepanjang dinding sehingga posisi kuda-kuda,

balok, dam sebagainya mudah ditempatkan dan disesuaikan dengan aspek

dalam bangunan.

Namun, sistem dinding struktur juga mempunyai kerugian, yaitu:

Ruang akan relatif terikat dengan posisi garis dinding sehingga ruang fungsi harus

mengikuti ruang yang ada.

Pondasi yang digunakan harus sesuai sepanjang dinding sehingga relatif besar

dimensinya dan mahal.

Konstruksi dinding yang tebal dan besar akan mengakibatkan bangunan menjadi

relatif lebih mahal karena volume waktu dan bahan.

Dinding non struktur berfungsi sebagai pembatas atau partisi suatu ruangan saja. Sehingga, berbeda dengan dinding struktur, dinding non struktur tidak menyalurkan dan menerima beban dan gaya secara vertikal dan horizontal. Letak dari dinding non struktur adalah pada tengah bangunan, berfungsi sebagai pembentuk ruang-ruang dalam suatu struktur. Letak dinding non strukur juga dapat pada tepi bangunan, namun harus didukung oleh sistem kolom karena fungsi dinding tersebut hanya sebagai selubung bangunan.

Dinding non struktur dapat terbuat dari material batu bata atau gypsum. Dinding gypsum biasanya digunakan untuk membuat ruang-ruang tambahan yang sebelumnya tidak dibangun karena lebih hemat, cepat dan murah karena tidak perlu melakukan renovasi pada strukturnya. Biasanya gypsum yang digunakan adalah ketebalan 9 mm, namun itupun tergantung pada produsennya pula. Gypsum produksi jayaboard memiliki ketebalan 12 mm dengan ukuran 1,2 m X 24 m.

Konstruksi dinding gypsum juga bervariasi. Ada yang merekatkan pada dinding langsung dikarenakan dinding yang bergelombang atau disambung dengan rangka. Untuk mengurangi kebisingan, gypsum dapat dikonstruksi dengan menyisakan rongga udara ditengah.

Kelebihan dari penggunaan dinding gypsum adalah sebagai berikut:

Permukaannya rata sehingga menimbulkan kesan rapi.

Pemasangannya cepat dan dapat segera diberi finishing.

Daya serap terhadap cat lebih rendah sehingga tidak boros cat.

Idham, Noor Cholis. 2013. Merancang Bangunan Gedung Bertingkat Rendah. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Widomoko, H. 2000. Konstruksi Bangunan 1: Dasar-dasar Perencanaan dan Bangunan Bertingkat. Malang: Institut Teknologi Nasional Malang.

Pijl, A., C. de Weert. 1987. Membangun Ilmu Bangunan 2. Belanda: Erlangga.

https://inspirasihunian.wordpress.com/2013/06/26/bermain-gipsum-di-dinding/