LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I....

7
TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA Catur Prasetiyono LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I. Pendahuluan Ternak ruminansia diklasifikasikan sebagai hewan herbivora karena pakan utamanya adalah tanaman atau tumbuhan. Kambing dan sapi merupakan hewan mamalia karena menyusui anaknya sistem pencernaan yang khas didalam rumen menyebabkan Kambing dan sapi digolongkan sebagai hewan ruminansia. Ternak kambing/domba yang banyak dipelihara di Indonesia adalah domba lokal, domba ekor tipis, domba ekor gemuk, domba priangan, domba merino, dan domba dorset (Sodiq dan Abidin, 2002). Terdapat berbagai bangsa sapi potong yang ada di negara kita yang dapat digunakan sebagai bakalan dalam penggemukan sapi potong, diantaranya sapi Peranakan Ongole (PO) dan Simmental. Sapi PO merupakan persilangan sapi Ongole jantan dan sapi betina Jawa. Sapi PO mempunyai warna kelabu kehitam – hitaman dengan bagian kepala, leher dan lutut berwarna gelap sampai hitam. Bentuk tubuh besar, kepala relatif pendek dan bertanduk pendek (Hardjosubroto, 1994). Kartadisastra (1997), menyatakan bahwa ternak ruminansia memilki empat bagian perut yaitu rumen, retikulum, omasum, abomasum fungsi dan peran ketiga rumen perut (rumen, retikulum, omasum) tersebut adalah: alat pencerna mekanis, penghasil bakteri pencerna serat kasar, penghasil protein dan asam amino esensial dan melakukan sisntesis vitamin B. Didalam rumen terkandung berjuta-juta bakteri dan protozoa yang menggunakan campuran pakan dan air sebagai media hidupnya. Bakteri tersebut memproduksi enzim pencerna serat kasar dan protein, serta mensintesis viatamin B yang baru dan akhirnya dicerna oleh induk semang sebagai protein hewani yang dikenal dengan sebutan protein mikroba, hasil pemecahan pakan oleh bakteri yang berupa asam-asam lemak, mineral, air, amonia dan glukosa langsung diserap melalui dinding rumen. Pakan ternak ruminansia terdiri dari hijauan sebagai pakan utama dan konsentrat sebagai pakan tambahan. Hijauan diartikan sebagai pakan yang mengandung serat kasar atau bahan yang tidak tercerna relatif lebih tinggi

Transcript of LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I....

Page 1: LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I. …kepri.litbang.pertanian.go.id/new/images/pdf/umb-catur.pdf · domba lokal, domba ekor tipis, domba ekor gemuk, domba priangan, domba

TEKNIK PENGOLAHAN UMB (Urea Molases Blok) UNTUK TERNAK RUMINANSIA

Catur Prasetiyono

LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI

I. Pendahuluan

Ternak ruminansia diklasifikasikan sebagai hewan herbivora karena

pakan utamanya adalah tanaman atau tumbuhan. Kambing dan sapi merupakan

hewan mamalia karena menyusui anaknya sistem pencernaan yang khas

didalam rumen menyebabkan Kambing dan sapi digolongkan sebagai hewan

ruminansia. Ternak kambing/domba yang banyak dipelihara di Indonesia adalah

domba lokal, domba ekor tipis, domba ekor gemuk, domba priangan, domba

merino, dan domba dorset (Sodiq dan Abidin, 2002). Terdapat berbagai bangsa

sapi potong yang ada di negara kita yang dapat digunakan sebagai bakalan

dalam penggemukan sapi potong, diantaranya sapi Peranakan Ongole (PO) dan

Simmental. Sapi PO merupakan persilangan sapi Ongole jantan dan sapi betina

Jawa. Sapi PO mempunyai warna kelabu kehitam – hitaman dengan bagian

kepala, leher dan lutut berwarna gelap sampai hitam. Bentuk tubuh besar, kepala

relatif pendek dan bertanduk pendek (Hardjosubroto, 1994). Kartadisastra (1997), menyatakan bahwa ternak ruminansia memilki

empat bagian perut yaitu rumen, retikulum, omasum, abomasum fungsi dan

peran ketiga rumen perut (rumen, retikulum, omasum) tersebut adalah: alat

pencerna mekanis, penghasil bakteri pencerna serat kasar, penghasil protein dan

asam amino esensial dan melakukan sisntesis vitamin B. Didalam rumen

terkandung berjuta-juta bakteri dan protozoa yang menggunakan campuran

pakan dan air sebagai media hidupnya. Bakteri tersebut memproduksi enzim

pencerna serat kasar dan protein, serta mensintesis viatamin B yang baru dan

akhirnya dicerna oleh induk semang sebagai protein hewani yang dikenal

dengan sebutan protein mikroba, hasil pemecahan pakan oleh bakteri yang

berupa asam-asam lemak, mineral, air, amonia dan glukosa langsung diserap

melalui dinding rumen.

Pakan ternak ruminansia terdiri dari hijauan sebagai pakan utama dan

konsentrat sebagai pakan tambahan. Hijauan diartikan sebagai pakan yang

mengandung serat kasar atau bahan yang tidak tercerna relatif lebih tinggi

Page 2: LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I. …kepri.litbang.pertanian.go.id/new/images/pdf/umb-catur.pdf · domba lokal, domba ekor tipis, domba ekor gemuk, domba priangan, domba

dibanding konsentrat. Jenis pakan hijauan ini adalah rumput – rumputan, legume

dan jerami, sedangkan konsentrat merupakan pakan yang mengandung kadar

energi dan protein tinggi dan mengandung serat kasar yang rendah. Konsentrat

dapat berupa biji – bijian dan atau limbah hasil proses industri pengolahan hasil –

hasil pertanian (Akoso, 1996). Untuk mencapai produktivitas ternak yang tinggi

diperlukan tambahan unsur – unsur mikro seperti mineral dan vitamin. Urea

Molasses Block (UMB) merupakan salah satu jenis pakan suplemen yang

mengandung unsur – unsur mikro tersebut.

II. Urea Molases Blok Sebagai Pakan Tambahan/Pakan Penguat

a. Pengertian UMB (Urea Molases Block) adalah pakan suplemen untuk

ternak ruminansia, berbentuk padat yang kaya dengan zat-zat makanan, terbuat

dari bahan utama molase (tetes tebu) sebagai sumber energi, pupuk urea

sebagai sumber nitrogen (protein), bahan lain seperti garam dapur, ultra mineral,

kapur sebagai pelengkap zat-zat makanan, serta bahan pengisi dan penyerap

molase seperti dedak, konsentrat. Pakan suplemen ini dapat juga disebut

sebagai “permen jilat” untuk ternak atau “permen kambing” (Dinas Peternakan

Kabupaten Brebes, 1990).

Hatmono dan Indriyadi (1997) menyatakan bahwa, sumber energi dan

protein perlu tersedia dalam komposisi pakan yang bermutu untuk mendukung

proses pencernaan yang efisien, Urea digunakan dalam UMB sebagai sumber

nitrogen non protein (NPN) yang di perlukan dalam proses fermentasi dalam

rumen sehingga sangat bermanfat bagi ternak ruminansia

Penggunaan UMB sebagai pakan suplemen dengan kadar protein, energi

dan mineral yang cukup dapat digunakan untuk ternak-ternak yang

dikandangkan ataupun yang digembalakan. Beberapa manfaat UMB untuk

ternak antara lain adalah meningkatkan konsumsi pakan, meningkatkan

kecernaan zat-zat makanan, meningkatkan produksi ternak (Dinas Peternakan

Kabupaten Brebes, 1990).

b. Bahan komposisi UMB, yang digunakan untuk membuat UMB terdiri

dari : a) molase merupakan komponen utama dalam pembuatan UMB. Bahan ini

digunakan karena mengandung karbohidrat sebagai sumber energi dan mineral,

b) urea, sebagai sumber nitrogen yang diperlukan pada proses fermentasi dalam

Page 3: LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I. …kepri.litbang.pertanian.go.id/new/images/pdf/umb-catur.pdf · domba lokal, domba ekor tipis, domba ekor gemuk, domba priangan, domba

rumen, c) bahan pengisi, ditambahkan agar dapat meningkatkan kandungan zat-

zat makanan dan untuk menjadikan UMB menjadi bentuk padat dan kompak.

Bahan ini dapat berupa dedak padi, dedak gandum, bungkil kelapa, bungkil biji

kapuk, bungkil kedelai, ampas tebu, ampas tahu atau bahan lain yang murah dan

mudah didapat, d) bahan pengeras, penambahan ini dimaksudkan untuk

menghasilkan UMB yang keras, bahan-bahan ini juga mengandung mineral

terutama Calsium (Ca) yang cukup tinggi, bahan pengeras antara lain tepung

batu kapur, semen (Dinas Peternakan Kabupaten Brebes, 1990).

c. Macam-macam cara pembuatan UMB, Ada beberapa macam cara

pembuatan UMB terutama yang menyangkut teknis pemanasan dan jumlah

molases yang digunakan yaitu a) cara dingin, pembuatan dengan cara ini

dilakukan hanya dengan mencampur molases dan urea dengan bahan-bahan

lain sebagai bahan pengisi, pengeras dan urea dengan bahan tambahan lainnya,

sampai terjadi adonan yang rata, kemudian dipadat dengan cetakan. Cara ini

dapat dilaksanakan apabila molases yang digunakan berjumlah sedikit, b) cara

hangat yaitu dengan memanaskan molases terlebih dahulu dengan suhu 40-

50ºC, kemudian dicampur urea, bahan pengisi dan pengeras serta bahan lain.

Setelah adonan ini rata, dicetak dan dipadatkan, c) cara panas, pembuatan UMB

dengan cara ini, adonan yang terdiri dari molases yang digunakan dalam jumlah

banyak. Dengan cara ini, adonan yang terdiri dari molase dan bahan-bahan

pengisi, dipanaskan dengan merebusnya pada suhu 100-120ºC selama 10

menit, setelah agak dingin (sekitar 70ºC) dicampur dengan urea dan bahan-

bahan pengeras, kemudian dituangkan dalam cetakan dan dipadatkan (Dinas

Peternakan Kabupaten Brebes, 1990).

Bentuk UMB yang padat dan keras, bertujuan agar ternak mau “menjilati”

bahan ini sesuai dengan kebutuhan biologisnya, sehingga ternak akan

mengkonsumsi zat-zat makanan yang berasal dari bahan suplemen ini meskipun

secara sedikit demi sedikit namun berlangsung terus menerus (Dinas Peternakan

Kabupaten Brebes, 1990). Tentang jumlah dan besarnya UMB yang diberikan

pada ternak, bergantung pada kehendak peternak yang disesuaikan dengan

efisiensi kerja peternak. Menurut penelitian BATAN yang disitasi oleh Hatmono

dan Indriyadi (1997), konsumsi UMB untuk ternak besar (sapi perah, sapi potong

Page 4: LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I. …kepri.litbang.pertanian.go.id/new/images/pdf/umb-catur.pdf · domba lokal, domba ekor tipis, domba ekor gemuk, domba priangan, domba

dan kerbau) mencapai 350 gr/ekor/hari dan 120 gr/ekor/hari untuk ternak kecil

(kambing dan domba).

d. Manfaat UMB, Hatmono dan Indriyadi (1997), UMB berkhasiat untuk

meningkatkan produktifitas ternak melalui peningkatan sintesa protein oleh

mikroba didalam rumen, peningkatan kecernaan pakan dan peningkatan

konsumsi pakan yang semuanya itu akan memberikan keseimbangan yang lebih

baik antara suplai asam amino dan energi dan kebutuhan ternak untuk tumbuh,

berproduksi, hal ini meningkatkan populasi mikroorganisme rumen sehingga

kebutuhan serat kasar sebagai media hidupnya akan meningkat pula, sehingga

akan merangsang ternak untuk mengkonsumsi bahan pakan lebih banyak dari

keadaan normalnya, dengan meningkatnya konsumsi pakan maka produksi

ternak (daging) akan meningkat pula.

Penggunan UMB sebagai bahan pakan suplemen dengan kadar protein,

energi dan mineral yang cukup dapat digunakan untuk ternak-ternak yang

dikandangkan atau yang digembalakan. Adapun manfaat UMB untuk ternak

adalah agar terhindar dari efisiensi vitamin dan mineral, malnutrisi karena

rendahnya nilai gizi pakan dan juga dapat meningkatkan produksi ternak.

e. Dosis pemberian UMB, Hatmono dan Indriyadi (1997), dosis

pemberian UMB 120 gr/ekor/hari untuk ternak kecil (kambing dan domba). Pakan

tambahan ini dikonsumsi ternak dengan cara menjilat dan diberikan dengan cara

meletakkan di tabung bambu atau kotak pakan. pakan tambahan ini diberikan

pada pagi hari dengan jumlahnya sesuai dengan tingkat konsumsi yang

dianjurkan pada setiap jenis ternak, walaupun ukuran UMB melebihi kebutuhan

maka biasanya ternak akan membatasi sendiri.

III. Daftar Pustaka Hatmono, H. dan Indriyadi, H. 1997. Urea Molase Blok Pakan Suplemen untuk

Ternak Ruminansia. PT. Trubus Agriwidya. Ungaran Sodiq, A. dan Abidin, Z. 2002. Penggemukan Domba. Agromedia Pustaka.

Jakarta Dinas Peternakan Kabupaten Brebes. 1990. Teknologi Penyuluhan Peternakan.

Kabupaten Brebes

Page 5: LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I. …kepri.litbang.pertanian.go.id/new/images/pdf/umb-catur.pdf · domba lokal, domba ekor tipis, domba ekor gemuk, domba priangan, domba

Contoh cara Membuat Urea Molase Block (UMB) dengan Total Komposisi 500 Gram

Hari/ Tanggal : Tempat : Bahan: 1. Mollases/ Tetes 2. Urea 3. Bahan Pengisi: - Bekatul - Pollard - Onggok 4. Pengeras ( Tepung Kapur) 5. Garam 6. Mineral Campuran Alat yang digunakan: 1. Timbangan, Plastik, Wadah tempat pencampuran 2. Pencetak/ pipi paralon dan stik untuk memadatkan Langkah kerja: 1. Timbang bahan-bahan dengan komposisi sbb: a. Mollases/ Tetes ................................. 30% = 150 gr b. Urea .................................................. 5% = 25 gr c. Bekatul............................................... 20% = 100 gr d. Pollard............................................... 15% = 75 gr e. Onggok............................................ . 20% = 100 gr f. Tepung Kapur.................................... 3% = 15 gr g. Garam................................................ 2% = 10 gr h. Mineral Campuran............................. 5% = 25 gr + Total Komposisi.................................. 100% = 500 gr 2. Semua bahan dicampur dan diaduk homogen 3. Cetak dengan pencetak, padatkan. 4. Lakukan Pengemasan. 5. Setelah mengeras, siap di berikan pada ternak. Keterangan: Urea Mineral Block dikerjakan dengan cara dingin

Page 6: LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I. …kepri.litbang.pertanian.go.id/new/images/pdf/umb-catur.pdf · domba lokal, domba ekor tipis, domba ekor gemuk, domba priangan, domba

Cetakan Kapur

Tetes Plastik

Ultra Mineral Dedak

ALAT DAN BAHAN SERTA PROSES PEMBUATAN UMB

Page 7: LOKA PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN KEPRI I. …kepri.litbang.pertanian.go.id/new/images/pdf/umb-catur.pdf · domba lokal, domba ekor tipis, domba ekor gemuk, domba priangan, domba

Tali rafia Mencampur bahan UMB

Konsentrat Mencetak bahan UMB

Campuran bahan UMB UMB dalam kemasan