Logika (kesalahan berpikir)

16
BAB I KERANCUAN BERPIKIR DAN MITOS ULIAH-kuliah ini umumnya merupakan gagasarl saya pribadi. Tidak ada teori muluk- *rtrt yrttg saya sampaikan' Muatan kuliahnya sebatas ideas saYa yang ketika itu (sekitar tahun 1986) bersemangat mengubah pandangan para mahasiswa supaya merencanakan perubahan sosial. Tetapi, ".br.gai ilmuwan, saya sadar sekali bahwa perubahan sosial yang bergerak melalui rekayasi sosial harus dimulai dengan perubahan cara berpikir. Karena itu, dalam kuliah-kuliah ini' terlebih dahulu saya akan memaparkan kesalahan- kesalahan berpikir yang acap kali terjadi saat kita merencanakan Perubahan sosial. Mustahil ada perubahan ke arah yang benar kalau kesalahan Lrerpikir masih menjebak benak kita. Dan itu adalah misi saya. Karena, pada saat itu (zarrrian Orde Baru) terjadi pengacauan intelektual yang intensif. Acapkali kita ditipu mentah-mentah' -sampai detih ini, pengacauan intelektual itu sebenarnya masih te{adi dengan berbagai cara yang ,J /

Transcript of Logika (kesalahan berpikir)

Page 1: Logika (kesalahan berpikir)

BAB IKERANCUAN BERPIKIR

DAN MITOS

ULIAH-kuliah ini umumnya merupakangagasarl saya pribadi. Tidak ada teori muluk-*rtrt yrttg saya sampaikan' Muatan kuliahnya

sebatas ideas saYa yang ketika itu (sekitar tahun1986) bersemangat mengubah pandangan paramahasiswa supaya merencanakan perubahansosial. Tetapi,

".br.gai ilmuwan, saya sadar sekali

bahwa perubahan sosial yang bergerak melaluirekayasi sosial harus dimulai dengan perubahancara berpikir. Karena itu, dalam kuliah-kuliah ini'terlebih dahulu saya akan memaparkan kesalahan-kesalahan berpikir yang acap kali terjadi saat kitamerencanakan Perubahan sosial.

Mustahil ada perubahan ke arah yang benarkalau kesalahan Lrerpikir masih menjebak benakkita. Dan itu adalah misi saya. Karena, pada saat itu(zarrrian Orde Baru) terjadi pengacauan intelektualyang intensif. Acapkali kita ditipu mentah-mentah'-sampai

detih ini, pengacauan intelektual itusebenarnya masih te{adi dengan berbagai cara yang

,J/

Page 2: Logika (kesalahan berpikir)

-

halus ldeLicate). Padanal, KIta sepenunnYa tanll oan

sadar bahwa pengeruhan dan pengacauanintelektual itu merupakan keliruan' Tetapi' apa

henclak clikata, namanya saja suclah rekayasa yang

di dalamnya terdapat unsur-unslrr manipulasi'Pada waktu kuliah-kuliah ini saya sampaikan'sering saya dengar pernyataan pejabat yangsebetulnya jatuh pada intellectual c'uL-de'sacs(kesaiahan-kesalahan berpikir)'

Dalam membahas masalah sclslal. perlu jugakita membicarakan berbagai kesalahan pemikirandalam memperlakukan masaiah sosial' Oleh para

ilmuwan, kesalahan seperti ini biasa disebr-rt dengan

il'Ltelle cttto:l cttl-cle- s ac, suatlt istilah dalam bahasaPerancis untuk menunjukkan kebuntuan pemi-kiran. Ada dua macam kesalahan: intellecttLctL cttl-de-

sac clan mitos. Mitos adalah sesuatu yang tidakbenar, tetapi dipercayai oleh banyak orang'termasuk para ilmuwan.

Kesolqhqn-Kesolqhqn BerPiki r

Secara umum, inteLlecttLal cttL'de'sctc terbagi atas

-fcrllctcg qf drctmatic instnnce. -l aLlaq o.l" retrospectiue"cleteriinism, post hoc er-c1o propter lrcc, -lallcLc-t1 qf

ni.s plac e d concretnes s . ar g tu;rte ntrtm ad u er e ct tn diam'

I ctltctctl o-f comp o sitiion, dan circt tlar re cts ortir rq'

I. Follocy of Dromotic lnstonce

trallacg oJ dramatlc [rustctnce berawal dari kecen-clemngan orang untuk melakukan apa yang dikenaldengan ouer-g eneralisation. Yaitu, penggunaall satu-dua kasus untuk mendukung argumen yanqbersifat generaL atau umum. Kerancuan berpikirsemacam ini banyak terjadi dalam berbagai telaahsosial. Argumen yang oDergeneralized ini biasanyaagak sulit. clipatahkan. Karena, satu-dua kasusrujukan itu seringkali diambil dari pengalamanprib^Ai seseorang {incltuidua|'s personal expeience) '

Misalnya, suatu ketika pernah saya diskusi diTVRI tentang dampak sosial dari clirect broadcastsatellite. Waktu itu saya membahas dampak-ciampak sosial )rang mungkin terjadi bila antena pa-rabola menyebar di suatu komunitas.

Dalam diskusi itu, kebetulan hadir seoranginsinyur yang mendapat gelar doktor dari Jermandalam biclang teknik, bukan bidang logika. Setelahsaya menyebut beberapa efek yang mungkin terjadikarena sptLLouer (informasi yang meluber) dariSingapr-rra yang bisa mengancam kepribadianbanqsa, clia mengatakan: "Saya ini sudah lamatinggal di Riau. Dan televisi di sana sudah lamamengalami spiilouer dari siaran-siaran Malavsia'Singapura ... And toh saYa masih rlerasa sangatPancasilais; ticlak terpengaruh oleh siaran-siaranitu. Oleh sebab itu, saya menduga tidak bakal adapen$aruh sosial )ran9 besar dari direct broadcast salelLite itu."

5

Page 3: Logika (kesalahan berpikir)

Sahabat kita ini sebetulnya sudah jatuh padaJalLacg oJ dramatic instance. Dia menyamakansemua orang dengan dirinya lewat pernyataan:"Karena saya tidak mengalami apa-apa, pastilahorang lain juga tidak bakal mengalami apa-apa."

Berikut adalah contoh Iain dari kesalahanserupa. Sekarang ini banyak orang Indonesia yangjatuh miskin. Dari kenyataan ini, muncul teoribahwa kemiskinan mereka disebabkan olehstruktur ekonomi yang timpang. Ketimpanganstruktur ekonomi sebagai pangkal kemiskinan inilantas disebut dengan teori'Kemiskinan Struktural'.Teori itu lantas dibantah orang dengan contohseorang buruh berpenghasilan kecil yang punyasemangat kewirausahaan tinggi, tekun, clan tabah,akhirnya menjadi pengusaha rokok yang besar.

Walhasil, menurut pembantah teori'KemiskinanStruktural'ini, kalau orang mau tekun dan bekeriakeras seperti pengusaha rokok itu, pasti akanmenjadi pengusaha besar atau konglomerat. Jelas,ini kesalahan dari sebuah conLoh dramatispengalaman pribadi yang diovergeneralisasikankepada kasus-kasus lain yang bercakupan lebihluas.

Saya ingin memberikan satu corrtoh yangberkaitan dengan keadaan orang-orang Islam.Pernah seseorang mengatakan bahwer orang orangIslam itu jorok. Buktinya, Indonesia yang mavoril.asMuslim, orang-orangnya jorok. Orang ittr lalunrenyinrpulkan bahwa Muslinr di mana pun -jorok.Sebaliknya, orang-orang Nasrani itu bersih clan rapi.

Buktinya, orang-orang Nasrani di negera-negaraBarat umumnya bersih dan rapi.

Ironisnya, kesimpulan seperti ini bukandiucapkan oleh orang awam, melainkan olehseorang profesor doktor dari sebuah lembagaperguruan tinggi Islam di Jakarta. Saya tidak akanmenyebut namanya, karena itu "tidak ilmiah".Profesor ini menyimpulkan bahwa orang Nasranilebih bersih daripada orang Islam denganmenjadikan Inggris, Amerika, Perancis, danbeberapa negara Eropa lain sebagai contoh untuknegara Kristen. Indonesia dijaidkannya sebagaicontoh untuk negara Islam; itu pun tidakmengambil daerah elite, seperti Pondok Indah atauKelapa Gading, atau Bintaro, tapi tempat-tempatkumuh. Dari dua contoh itu, digeneralisasikanlahbahwa orang Islam itu jorok-jorok dan orangNasrali itu bersih-bersih.

Untuk menolak asumsi yang salah itu, kitadapat dengan mudah mengambil contoh yangsebaliknya, dan menggeneralisasikannya, sepertidilakukan Pak Profesor Doktor tadi. Mungkin diaakan terke-jut. Umpamanya, ketika dia mengatakanorang Nasrani lebih bersih, saya katakan saja bahwaorang Nasrani di Filipina itu jorok, orang Nasrani diArgentina itu jorok, dan orang Nasrani di Brazil itujuga jorok. Kesimpulannya: orang Nasrani jorok-jorok. Orang Islam di Inggris itu bersih, orang Islamdi Amerika juga bersih, dan orang-orang Islam dinegara-negara Barat lain pada umumnya jugabersih-bersih. Dengan demikian, kesimpulannya,i.

ii1,.

xi

Page 4: Logika (kesalahan berpikir)

orang-orang Islam itu bersih dan orang-orang

Nasranl itu jorok.Satu contoh lagi yan$ berkaitan dengan Islam'

Ketika kita hendak-mengetahui apakah betul umat

Islam sekaran$ ini sedang bermasalah' ada orang

y"r.g to""gatakln: "Tidak! Justm sebaliknya' Islam'""foi."tg iedang bangkit' Lihat saja pengajian di

Jami'ul 'Anam yang biasanya sepi' kini dipadati pe-

"grrr;"rrg. Motor hampir tidak bisa mcnemukan tem-

pit p^.dt di sana. Iiu adalah tanda bahwa Islam

""aot g bangkit!" Kesimpulan ini diambil dari contoh

o.t rg-o.u.rtg yang sedang datang ke mesjid itu'- ^it..r,

"Si^pu t iturrg pemerintah Orde Baru tidak

mendukung umat tsiim? Lll-rat' betapa banyak

mesiid y.rig altangun selama T1t" pemerin-

t"f-r"""yn. B"ukankah itu menurlukkan besarnya

ferhatian Orde Baru kepada rlmat -Islam?" Tentu

sala, orang bisa memberikan contoh-contoh yang

berlolak-belakang den$an semua itu'Contoh iain yang lebih fatal -karena

mem-

pengamhi rencana iekayasa sosial itu sendiri-adalah seseorang yang membaca sejarah Islam dan

Rasulullah Saw, dan menemr-rkan adanya satu-dua

kesamaan antara situasi clan konrlisi saat ituJ"rrgr.., saat ini, lalu dengan serta-merta' menyirn-

pulfa., bahwa yang lainnya pun akan sama'

Kesalahan serupa ini pernah benar-benar terjadi'

Suatu harl cli pengalian Mesjid Al-Azh-ar'

Jakarla, seseorang berkaia begini: "Jika kita melihat

fase perjalanan Nat'i, sekarang ini kita berada pada

lase Mekah. Mengapa? Kar-ena' kaum Muslim kini

B

berada pada kondisi, situasi, dan posisi yang samalemahnya dengan kaum Muslim pada fase Mekah.Sebaliknya, ketika di Madinah, orang-orang Islamsudah kuat." Karena (satu) kesamaan itu, makayang lain-lain juga pasti sama. Kalau begitu, arti-nya, pada fase Mekah, kaum Muslim tidak perlumengeluarkan zakat. Sebab, zakat baru diwajibkansetelah Nabi di Madinah. Juga, haji dan sebagainya.Akibatnya, si penanya tadi benar-benar tidakmengeluarkant zakat. Ketika ditanya mengapa tidakmengeiuarkan zakat, dengan enteng dia menjawab:"Masih di fase Mekah." Penanya itu jatuh padaJaL-Lacg oJ dramattc instance.

Saya ingin memberikan suatu contoh dalamkehidupan kita sehari-har:i, supaya lebih memudah-kan kita memahami JaLLacg of drarnattc instance ini:

Han1r adalah mahasiswa ITBDimitri adalah mahasiswa ITBDimitri sudah punya anakJadi, Harry juga sudah punYa anak(karena keduanya mahasiswa ITB).

Kadang-kadang, overgeneralisasi terjadi dalampemikiran kita saat memandang seseorang,sesuatu, atau tempat. Padahal, orang itu selaluberubah, sehingga hal yang sama tidak bisa kitaterapkal pada orang yang sama terus-menems danselama-lamanya. Alfred Korzybski, salah seorangahli linguistik dan psikiatri, menyebutkan betapaseringnya kita tidak melihat adanya perubahanpada sesuatu.

Page 5: Logika (kesalahan berpikir)

Contoh berikut ini betul-betul terjadi padaseorang teman wanita saya semasa kuliah dulu.Setelah puluhan tahun, saya ber.jumpa lagidengannya. Dia mengenal saya ketika masihmeniadi mahasiswa. Setelah sekian tahun tak ber-temu, dia terkejut melihat saya menjadi mubalig.Heran sekali dia. Tidak terbayangkan dalam benak-nya kalau saya bisa menjacli seorang muLralig. Diamembayangkan masa lalu saya yang setengah ateisitu. Dulu, sewaktu di kampus, saya memang seringmembela ateisme. Jadi, hampir tidak terbayangkanolehnya, tiba-tiLra saya bisa berdiri di mimbarmesjid, di kampung halamannya, sebagai seorangmubalig.

Sebetulnya teman saya ini teriebak padaJallaclloJ dramatic i"nstsnce. Dia menilai saya dengan"ukuran saya" tahun 1967-1968. Dikiranya sayaakan terus seperti itu sepanjang hidup. Dalamdaftar kategori, memori, dan storage dia, jika ada la-bel "Jalaluddin", yang otomatis ter-retneue adalahgambaran saya pada tahun 60-al itu. Oleh karenaitu, kata Alfred Korzybski, ada baiknya dalamberpikir kita melakukan clating (penanggalan). Kalaukita menilai sesuatu, tulislah hari dan tanggalnya.Misalnya, 'Jalaluddin tahun L967', agar kita tidakterjebak pada Jallacg oJ dramatlc instance. Iniberlaku juga ketika kita menilai orang lain.

Munculnya stereotip pada benak kitamerupakan salah satu akibat dari kesalahanberpikir seperti itu. Misalnya, ada orang Batak yangr-nenyakiti hati Anda saat pertama kali Anda

lo

berjumpa dengannya. pada perjumpaan lain,seorang Batak lain menyakiti hati Anda lagi.Biasanya, tidak harus sepuluh orang; tiga sajasudah cukup untuk membentuk stereotip pada diriAnda bahwa semua orang Batak galak.

Karena itu, masih kata Korzybski, untukmembereskan Jallacg oJ dramattc instance ini, jikaAnda bertemu dengan orang Batak, Anda harusmembuat indeks (indextng). Batak-4 tidak samadengan Batak-1, Batak-2, Batak-3 atau Batak-Syang ada dalam pikiran Anda. Indextng ini persisseperti yang dilakukan komputer. Tanpa indeks itu,kita akan terjebak padaJallacg oJ dramattc tnstance.Perumpamaan orang Batak di sini hanya contoh.Dan, sekali lagi, harus dipandang secara ilmiah,jangan dipolitisir.

2. Follocy of Retrospective Determinism

Istilah yang panjang ini sebetulnya hanya untukmenjelaskan kebiasaan orang yang menganggapmasalah sosial yang sekarang terjadi sebagaisesuatu yang secara historis memang selalu ada,tidak bisa dihindari, dan merupakan akibat darisejarah yang cukup panjang. Determinisme selalusaja lebih memperhitungkan masa silam ketimbangmasa mendatang.

Misalnya, ada suatu masalah sosial yangbernama pelacuran alias prostitusi. Sebagian orangmengatakan: "Mengapa pelacuran itu harus

i]al,ii:i '

fa,

*,,,;,

1t

Page 6: Logika (kesalahan berpikir)

-

dilarang? Sepanjang sejarah pelacuran itu ada dantidak bisa dibasmi. Oleh karer-ra itu, yang har-r-rs kitalakukan bukan menghilangkan pelacuran,melainkan melokalisasikannya agar terhindar daridampak-dampak yang tidak diinginkan. Karena,sekali lagi, pelacuran itu sudah ada sepanjangsejarah."

Dengan demikian, cara berpikir ini selalumengambil acuan "kembali ke belakang" atau"historis". Karena itu, kesalahan berpikir ini disebutrestrospectrue (melihat ke belakang). Determinismerestrospektif adalah upaya kembali pada sesuatuyarrg seakan-akan sudah ditentukan (determined didalam sejarah yang telah lalu.

Orang yang punya kesalahan betpikir semacamini, umapamanya, melihat perpecahan umat Islamsekaralg ini sebagai suatu yalg lumrah dan sudahterjadi sepanjang sejarah. Bahkan, sejak zamarrRasulullah Saw, perpecahan di kalangan parasahabat sudah terjadi. Seperti yang tampak padaperistiwa Saqifah Bani Sa'idah. Karena itu, perpe-cahan tidak usah kita hilangkan. Malah, perpecahanitu sebaiknya kita lestarikal saja. Paling-paling, kitamengaturnya melalui management oJ conJTtct.Pikiran yang begitu sebenarnya sudah terjebak pada.falktcu o-f retrospectiue determinism.

Contoh lainnya adalah perkara kemiskinan.Orang yang berpendirian seperti di atas, akanmengatakan bahwa kemiskinan sudah adasepanjang sejarah. Dari dulu ada orang kaya danmiskin. Mengapa orang sekarang mesti ribut-ribut

t2

iIlr

il

frfli,

l-"illi

Ii'

ilgifl'L*ilr*r,'l

Ed6 .

memberantas kemiskinan. Padahal, kemiskinantidak bisa diberantas, sudah ada sejak baheula.

3. Post Hoc Ergo Propter Hoc

Istilah ini berasal dari bahasa latin: post artinyasesudah; hoc arlinya demtkian; ergo aslinya karenaitu; propter artinya dtsebabkan; dan hoc artinyademikiqn. Singkatnya: sesudah itu - karena itu -oleh sebab itu. Jadi, apabila ada peristiwa yangterjadi dalam urutan temporal, maka kitamenyatakar bahwa yang pertama adalah sebab dariyang kedua. Misalnya si X datang sesudah y. MakaX dianggap sebagai sebab dan y sebagai akibat.Alasannya apa? Karena, urut-urutan waktunyabegitu.

Saya akan beri contoh yang paling ekstrem padakejadian yang sering kita alami. Pada suatu ketika,bersarna Mas Amien Rais, saya mendapat jadwalceramah di Universitas Trisakti. Tetapi, ceramah ituakhirnya gagal. Persis setelah saya kembali keBandung, terjadi kecelakaan kereta api di Bintaro,Jakarta. Lalu, orang mengambil kesimpulan trahwatabrakan kereta api itu terjadi karena acaraceramah saya itu digagalkan. Ini adalah contoh posthoc ergo propter hoc. Kesalahan berpikir dalamcontoh di atas memang kentara sekali.

Akan tetapi, pada sejumlah kasus lain, post.hocergo propter hoc ini terjadi secara halus alias tidakkentara. Pernah salah seorang politisi di negara

13

Page 7: Logika (kesalahan berpikir)

Antah Berantah berkata begini: "Keberhasilanpembangunan C)rde Baru (Orba) terbukti denganbanyaknya jumlah kendaraan bermotor yangclimiliki masyarakat. Dulu, sebelum Orba, antaratahun sekian sampai tahun sekian, kendaraanbermotor adalah kendaraan yang langka' Seluruhmahasiswa berangkat kuliah naik sepeda' Kini,hampir setiap mahasiswa punya kendaraanbermotor. Ini menunjukkan keberhasilan peme-

rintahan Orba."Pejabat ini sebetulnya ter.iebak ke dalam postltoc

ergo propter hoc. Dengan mttclah kita bisa mem-

futtlt<an kesalahan ini dengan mengatakan: "Betul

itu. Tetapi, dulu pada tahun sekian sampai tahunsekian. sebelum Anda memerintah, jumlahpenduduk hanya 10 juta. Sekarang, setelah Andamemerintah, penduduk bertaurbah menjadi 2O juta'Berarti Ancla bertanggung iawab terhadap pertam-bahan penduduk. Dulu jumtah orang yang miskinsekian. Sekarang, setelah Anda memerintah'jumlahnya bertambah sekian"' Padahal, penduduktertambah, otomatis orang miskin bertambah'Tetapi, karena ini terjadi sesuda/r itu, makadikatakan karena itrr. Atau dalam bahasa Latinnya:Post hoc ergo ProPter hoc.

Ada satu ulasan dari sebuah majalah: "Setelah

pemerintahan keluarga Saudi, jumlah jemaah hajitertambah setiap tahunnl'a' Ini menunjukkanbahwa hanya pemer'lntahan l<eluarga Saudilah yang

bisa dipercaya untr-rk menjadi khodimul hc.rc.main(penjaga dua tempat sr-rci). FIal ini terbukti bahwa

t4

setelah keluarga Saudi memerintah, maka jumlahjemaah haji bertambah terus." Contoh itu juga bisakita carikan kebalikannya. Misalnya, setelahpemerintahan keluarga Saudi, jumlah jemaah hajiyang meninggal bertambah banyak. Pertambahanini sebetulnya bukan karena keluarga Saudi, tapikarena hal-hal lain.

Sebenarnya, banyak dari kita yang cenderungberpikir seperti itu. Misalnya, Anda menulis suratdengan pulpen tertentu pada seorartg yang sangatAnda cintai. Surat itu diterimanya. Pulpen yangsama kemudian Anda gunakan untuk menge{akanujian, Anda pun lulus. Lalu. Anda minta uang padaorangtua melalui surat yang ditulis denganmenggunakan pulpen itu. Tak lama kemudianorangtua Anda mengirimkan uang pada Anda.Nanti, Anda akan sangat mencintai pulpen itu. "Inibukan pulpen sembarang pulpen!" kata Anda."Pulpen ini mendatangkan kebemntungan. "

Ada orangtua yang lebih mencintai seoranganak dibandingkan anak yang lain hanya karenaorangtua itu kebetulan naik pangkat atau ekono-minya men-jadi lebih stabil setelah memperoleh anakkesayangannya itu. Dulu. ketika zarr'arr anakpertama, orangtua ini sengsara. Maklum,kehidupan berkembang. Tapi, malangnya, yangkena getah malah anak pertama. Orangtua ituberkata: "Ini anak membawa sial. Dulu, zaman anakini saya sengsara. Nah, anak saya )rang terakhir iniyang membawa keberuntungan." Lagi-lagi, ituadalah contoh posthoc ergo propter hoc.

I*l

iil

ti$ri

f;.

r;

l5

Page 8: Logika (kesalahan berpikir)

-

4. Follocy of Misploced Concretness

Mtsplaced berarti salah letak. Concretness artinyakekonkretan. Jadi, kesalahan berpikir ini munculkarena kita mengkonkretkan sesuatu yang padahakikatnya abstrak. Misalnya, mengapa orang Islamsecara ekonomi dan politik lemah? Mengapa kitatidak bisa menjalankan syariat Islarn dengan baik?Lalu ada orang menjawab: "Kita hancur karena kitaberada pada satu sistem jahiliyah. Kita hancurkarena ada thaghut yang berkuasa." Tetapi, sistemjahiliyah dan thaghuf itu adalah dua hal yangabstrak. Sehingga jika jawabannya seperti itu, laluapa yang bisa kita lakukan? Kita harus mengubahsistem! Tetapi, "siapa" sistem itu? Sist-em yangabstrak itu kita pandang sebagai sesnatu yangkonkret.

Dalam istilah logika, kesalahan seperti di atasitu disebut reiJication. Yaitu, menganggap realsesuatu yang sebetulnya hanya berada dalampikiran kita. Misalnya, dari rrrana kita bisa memulaipembenahan kemiskinan struktural itu? Kita tidaktahu. Yang jelas, kerniskinan disebabkan olehstruktur, titik. Selesai pembicaraan. Oleh sebab itu,pemikiran seperti ini kita sebut intellectuaL ctLl-de-sac. Cttl-de-sac, seperti telah clisebutkan, berartiJalan buntu'.

Termasuk ke clalam kesalahan ini adalahungkapan: "lni semua suclah takclir Allah." Sayarnenrbaca perdebat.an dalarn bukn DaLail al-Sl:.ldc1.

16

Seorang ulama bernama Al-Hilly mengatakan:"Sahabat itu tidak semlranya bagus. Bahkan, dalamsalah satu peperangan yang terkenal dengan perangHunain, seluruh sahabat melarikan diri, kecuali l2orang yang berkumpul di sekitar Rasulullatr Saw.Akhirnya turun ayat yang mengecam para sahabatdan mengatakan: 'Kemudian kalian lari semua,.Nah, ini menunjukkan bahwa sahabat itu tidaksemuanya baik. Bahkan, kebanyakan sahabat laridari pertempuran. Padahal, lari dari pertempuranitu merupakan dosa besar."

Lawan bicara Ai-Hilly, Al-Fadhl, menjawabnyabegini: "Peristiwa itu terjadi karena sudahdikehendaki oleh Allah Swt (ura had"ziht at-harbqadhaullah). Perang itu ialah ketentuan Allah untukmenunjukkan kepada Rasulullah Saw bahwasebetulnya kekuatan Rasulullah tidak dibantu olehpara sahabat tetapi langsung oleh Allah Swt.Supaya orang tahu bahwa Rasulullah langsungdibantu oleh Allah, maka Allah menentukan agarpara sahabat itu melarikan diri." Mengatakan bahwa"ini sudah takdir" adalah mereifikasi sesuatu ya:rgabstrak. Pembicaraan selesai sampai di situ jika kitamengatakan bahwa itu karena takdir Allah.

5. Argumentum od Verecundiom

Berargumen dengan menggunakan otoritas,walaupun otoritas itu tidak relevan atau ambigu.Kata-kata di atas memang abstrak semua: otoritas:

t7

Page 9: Logika (kesalahan berpikir)

-

releuan: dan ambigu. Otoritcts itu sesualu atauseseorang yang sudah diterima kebenarannyasecara mutlak, seperti Al-Qur'an dan RasulullahSaw.

Ada orang yang menggunakan otoritas untukmembela paham dan kepentingannya sendiri.Dengan mengutip suatu peristiwa dalam sirah(perjalanan) Nabi, dia bermaksud membenarkanpaham dan kepentingannya sendiri. Padahal,peristiwa yang dikutipnya itu belum tentu releunndengan masalah atau tema yang sedangdibincangkan.

kbih dari itu, petikan peristiwa srrah itu.jugabisa ditafsirkal berbeda oleh orang yang berbeda.Itulah yang kita maksudkan dengan otoritas yangambigu atau taksa. Dengan demikian, salah besarjika ada orang yang hendak mernbenarkantindakannya dengan mengutip Sunnah Nabi.Pasalnya, Sunnah Nabi itr-r sendiri mengundangpelbagai penalsiran dari kalangan lain yan€ berbedapaham alias ambigu.

Apabila si A menyatakan bahwa ayat sekian darisurah sekian dalam Al-Qur'an rnenielaskar-r definisiperjuangan Qur'ani secara demikian, makasebenarnya si A tadi telah melahukan kesalahanberpikir. Karena, ayat yang sama itu masih bisaditafsirkan secara berlainan oleh pikiran orang lain.

Saya pernah mengusulkan, jiha kita irendakmenyebut otoritas, mestinya hita segera menam-bahkan frasa "menurut saya". Jacli, "Beginilah caraberjuang menurut Al-Qur'an, menurut saya."

IB

Mengapa? Sebab, seringkali orang pertamamemaksa lawan bicara untuk diam, tidak mem-bantah, bahkan mengkafirkan yang membantah(dengan alasan membantah AI-Qur-an itu sendiri)setelah orang pertama itu dengan enaknya mengutipayat dari Al-Qur'an. Padahal, andaipun lawanbicaranya ingin membantah, maka yang ditran-tahnya itu bukan Al-Qur'an, melainkan penggunaanotoritas Al-Qur'an yang ditafsirkan seenaknya olehorang pertama.

6. Follocy of Composition

Suatu saat, di kampung saya, Cicalengka, ada orangyang memellhara ayam. Ayam petelor negeri ituberhasil mendatangkan uang banyak bagi siempunya. Melihat itu, dengan serta-merta seluruhpenduduk kampung menjual sawah untukdijadikan modal berbisnis ayam. Akibatnya, semuapenduduh kampung itu bangkrut lantaran mero-sotnya permintaan (demand) dan membludaknyapasokan barang (ouersuppLg).

Masih cerita dari kampung saya, Cicalengka. Dikampung itu, ada seorang pemuda berkreasimengubah motornya menjadi ojek. Kemudian,usaharrya booming. Melihat usaha pemuda ini boom,semua orang akhirnya membeli rnotor untuk di-ojek-kan. Akibatnya, karena lahan kerja ojekmenjadi rebutan semua orang kampung, terjaclilahapa yang disebut dengan pouertg shartng, saling

19

Page 10: Logika (kesalahan berpikir)

-

berbagi kemiskinan. Semua itu karena clugaanbahwa terapi yang berhasil untuk satu orang pastijuga berhasil untuk semua orang. Inilah yangdisebut .,fizllacg oJ composition.

Contoh lainnya, ada seorang yang beragamadengan baik. Ia terkenal saleh dan jacli sarjana yangberhasil. Ia memusatkan perhatian untuk belajaragama sejak kecil sampai dia menjadi ulama.Sikapnya terhadap Islam ltiar biasa. Ia berjuanguntuk Islam dan jadi ulama yang baik. Kesim-pulannya, kalau begitu. semua orang harus dicetakmenjadi ulama seperti dia. Padahal repot juga kalausemua jadi ulama. Siapa yang menjadi pendengar-nya? Karena ulama biasanya tidak mau mendengar.

Al-Qur'an memperingatkan agar ada segolongandi antara kita yang mempelajari agama, dan tidakikut berperang. Dengan demikian, seakan-akan Al-Qur'an memperingatkan kita untuk tidak jatuhp ada JaLLacy oJ comp osition.

7. Circulor Reosoning

Circttlar reasoning artinya pemikiran yang berputar-putar; menggunakan konklusi (kesimpulan) untukmendukung asumsi yang digunakan lagi untukmenuju konklusi semula.

Misalnya, terjadi perdebatan tentang rendahnyaprestasi intelektual umat Islam di Indonesia. Orangpertama membuktikan konklusi tersebut. clenganmembanclingkan persentase mahasisrva Islam cli,Ln

20

non-Islam pada program 52 dan 53. Hasilnya,makin tinggi tingkat pendidikan, makin menuruntrendkehadiran orang Islam di dalamnya. padahal,di tingkat sekolah dasar, persentase siswa Muslimadalah 950/o. Kesimpulannya, umat Islam di Indone-sia menduduki posisi intelektual yalg rendah.

La1u, orang kedua menyatakan bahwa hal initerjadi lantaran orang-orang Islam diperlakukantidak sederajat dengan orang-orang non-lslam. Jacli,ada perlakuan diskriminatif terhadap orang-orangIslam. Sampai-sampai, orang-orang Islam seringdicoret dari program-program pendidikan tinggi.

Orang pertama menjarvab lagi, "ya, orang Islamitu dicoret karena orang meragukan kemampuanintelektualnya." Dengan jawabal ini, kita kembalipada pokok masalah. Akhirnya, perdebatan ituterus-menems berputar di sekitar itu. Inilah yangdisebut circular reasontng.

Saya sering menemukan cfrcular reasoning inipada skripsi-skripsi mahasiswa ilmu sosial, karenasaya belum tahu skripsi mahasiswa teknik. Sayasebetulnya tidak mau memberi contoh di FakultasKomunikasi, karena itu adalah almamater saya. DiFISIP, misalnya, saya mengikuti sebuah sidalg. Adamahasiswa yang mengemukakan hipotesis,' Apabilaorganisasi dikembangkan dengan baik, makaprogram transmigrasi akan berialan lancar." Ketikasaya tanya, "Apa buktinya bahwa organisasi ituberjalan lancar." Jawab mahasiswa itu. ..Kalauprogramnya lancar, Pak." Saya tanya lagi, ..Kalauprogramnya lancar, apa artinya?" Dia menjawab,

21

Page 11: Logika (kesalahan berpikir)

--'-----'--r--

"Artinya pengembangan organisasinya baik. " h-rilahcontoh ctrcuLar reasoning. Ini sama saja sepertimembuat hipotesis "apabila seorang manusiaperempuan, maka dia pasti walita."

Mitos-Mitos Sosiol

l. Mitos Deviont

Mitos ini berawal dari pandangan bahwamasyarakat itu stabil, statis, dan tidak berubah-ubah. Kalaupun terjadi perubahan, makaperubahan itu adalah penyimpangan dari sesuatuyang stabil. Mitos ini berkembang darl teori ilmusosial yang disebut structural Juncttorualism(fungsionalisme stmktural). Menurut teori ini. kalaumau melihat perubahan sosial. kita hartts maumelihat struktur dan fungsi masyarakat. Pusatperhatian dari penggagas teori ini bulian padadinamika sosial, tetapi pada statika sosial. Jadi,kalau ada social dgnamtcs (dinamika sosial) , makaharus ada socral stotlcs (statika sosial)1. Menurutpara penganut teori ini, jika ada thermodinamika,maka harrs juga ada thermostatika.

Saya pernah menggunakan analisis lungsionalr-rntuk sebuah ceramarh tent:rnf hemiskinan diMesiicl Isticlarmah, Banclturg, scrvaktu ntcs.jicl ilunrasih l;isil clipal<ni rrr-rIrrl< "kc:Iiir1 art-ltr:.qiaIitnilmiah". I)lrlarl ceramah itrr srtva rtrt'trvc:lrtttl<art

22

bahwa kemiskinan itu fungsional, punya peran, danberguna. Artinya, dalam struktur masyarakat, orangmiskin itu punya satu struktur yang sangat penting.Kira-kira delapan fungsi orang miskin yang sayasebut waktu itu.

Di antaranya, pertama, orang miskin berfungsimenge{akan pekerl'aal kotor. Kalau tidak ada orangmiskin, siapa yang akan mengerjakan pekerjaankotor itu? Kalau tidak ada orang miskin, kese-luruhan masyarakat akan terkena penyakit. RedtLa,orang miskin berfungsi untuk melakukanpekerjaan-pekerjaan berbahaya. Orang kaya tidakakan mau melakukan pekerjaan-pekerjaanberbahaya. Pekerjaan seperti menggali kapur dipuncak bukit, menggali tambang dengan men1rusupke bawah tanah, dan serupa itu hanya bisadilaksanakan oleh orang-orang miskin. Kettga,orang-orang miskin berfungsi memberikanpekeriaan kepada kaum intelektual yang biasanyamenggunakan LSM. Sekarang ini kemiskinan jadikomoditi yang bisa laku keras di pasaraninternasional. Saya pernah diundang ke Hotel Ever-green, di Puncak. Di sana, saya membicarakan par-ticipatorg communication untuk mengatasikemiskinan di pedesaan. Bujetnya ditanggung olehNeumann Stifting. LSM-LSM dari berbagai tempatdikumpulkal waktu itu. Tentu, tidak seluruh t SMikut di situ, karena kita tidak melak:ukan.fallacy oJdramatic instance.

Selain tiga fungsi tersebut, pada kesempatanceramah di Mesjid Istiqamah itu saya sebutkan

)

Page 12: Logika (kesalahan berpikir)

----------'--'

beberapa fungsi lain dari kemiskinan. Pokoknya,kemiskinan itu memiliki lungsi dalam strukturmasyarakat. Kalau tidak ada orang miskin, makastruktur masyarakat akan rusak. Masyarakat tidakakan mencapai titik ekuilibrium dan akan terjadidisecluiltbitLm.

Jika menggunakan analisis fungsional sepertiini, kita akan menjadi anti perubahan dan pro stal.usquo. Kita akan melihat perubarhan sebagaipenyimpangan terhadap hal-hal yang sudahseimbang. Masalah pelacuran, misalnya, akandikatakan memiliki Iungsi untuk merneliharakeluarga supaya suami-suami tidak mudahberpoligami. Kejahatan juga akan dikatakanmempunyai fungsi. Sebab, jika tidak ada kejahatal,apa gunanya polisi? Jadi, harus ada orang jahat,agar polisi dapat berkerja. Orang ahli maksiat punakan dibiarkan saja supaya rnubalig menjadi contohorang yang suci. Pada gilirannya, semua disim-pulkan mempunyai manfaat. Dari kaca mataanalisis fungsionalisme struktural ini, perubahandianggap sebagai fenomena deuiarrL menyimpang. 2

Pada kenyataannya, sebagai bantahan terhadapmitos ini, para ilmuwan alam mengemukakanbahwa tidak ada yang tidak berubah. Perubahanadalah hukum alam yang niscaya dan paling nyata.Dalam bahasa Alfred N. Whitehead. "Perubahan ituinheren dalam tabiat segala sesLlatu.":' Tidaklerkecuali masyarakat. Kar ena itu, ticlah ardamasyarakat yang slatis dan ticlak pernah berubah.Bahkan, seperti kaLa Arnolcl Toynltee . "'lelaal"r

24

mengenai persoalan manusia sebagai objek yangbergerak, lebih bermanfaat dan realistis daripadasemua upaya menelaah manusia dalam kondisiimajiner yarlg mandeg."a

Yang membedakan satu masyarakat denganmasyarakat yang lain hanyalah rate oJ change atauderajat perubahannya. Ada masyarakat yangberubah secara cepat dan ada yang secara lamban.Tetapi, seluruh masyarakat itu berubah. Adaseorang pemikir Cina yang mengatakan, "Setiap I00tahun, terjadi perubahan kecil di Cina. Dan setiap10.OOO tahun terjadi perubahan besar." Pokoknya,masyarakat Cina, walaupun terlihat lamban,sebetulnya mengalarni perubahan. Tidak adasesuatu yang tetap. Seluruh masyarakat itumengalami perubahan. Oleh sebab itu, fung-sionalisme struktural sering mandul bila digunakanuntuk menganalisis dinamika sosial.

2. Mitos Troumo

Mitos ini mengatakan bahwa perubahanmenimbulkan krisis emosional dan stres mental.Ada dua macam disintegrasi yang seringdibicarakan ilmuwan pendukung mitos ini dalammembahas rekayasa sosial; distntegrasi sosial dandtsirutegrasi indtuidual. Setiap disintegrasi sosialselalu menimbulkan disintegrasi individual.Disintegrasi terjadi karena proses perubahan yangtidak seimbang.

25

Page 13: Logika (kesalahan berpikir)

William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoffmempunyai teori yang mereka sebr-rt cultural Laq(kesenjangan budaya). Culttral la-g terjerdi apabilaperubahan pada satu aspek kebuclayaan tidakdiikuti oleh perubahan pacia aspek kebudayaanyang lain. Dalarn kata-kata Ogburn, "Crlltttral laclterjadi bila satu dari dua .j zrlinan kebuclayaanmengalami perubahan sebelum atau cialam derajatyang lebih besar ketimbang yang teriacli pacla yanglain, sehingga mengurangi persesua ian {aQjustment)yang telah ada antara kedualya."S

Sebagai contoh, sebuah perusahaan melengkapikantornya dengan fasilitas komputer canggih.Tetapi, pola kerja para karyawan tetap saja tidaksistemik. Akibatnya, komputer tak terpakai dandipasang hanya untuk menunjukkan bonafiditasperusahaan. Ini artinya: telah terjadi cultural lagantara perubahan dalam bidang teknologi danmental.

Situasi seperti itu, menurllt Ogburn danNimkoff, dapat berdampak pada "krisis". Setiapperubahan selalu menimbulkan krisis. Dan orangakan bereaksi terhadap krisis. Oleh sebab itu, setiapperubahan sosial akan mengundang reaksi paraanggota masyarakat. Reaksi ini akan mengaki-batkan timbulnya masalah-masalah sosi al baru.

Karena itu, menurut Ogburn dan Nimkoff,masalah sosial justru terjadi harena perubahansosial. Orang berusaha melakul<an mekanismepertahanan untuk menghaclapi trauma pertrbzrhansosial. Ogburn dan Nimkoff melakul<an analisis

26

korelasional antara perubahan sosial danpeningkatan penderita penyakit jiwa. Ternyata,menurut mereka, ketika masyarakat berubahdengan cepat, jumlah penderita penyakit jiwabertambah karena menqalami suasana traumatik.6

Menariknya, mentlrut sebuah penelitian lain,dalam sllasana perang, jumlah orang gila di rumahsakit menurun dratis. Saya ticlak tahu, apakah itukarena orang gilanya keburu ditembak sehinggatidak sempat dirawat di rumah sakit atau apa?Tetapi, menurut sebuah penelitian lain, pada situasiperang, orang lebih bisa dan tanggap menyesuaikandiri dengan perubahan ketimbang pada situasidamai.

Mitos ini juga dibuktikan salah oleh beberapapenelitian mutakhir. Argumennya: pertama. setiapperubahan tidak an sich menimbulkan goncangan.Ada perubahan yang disambut dengan gembira.Banyak perubahan yang tidak menimbulkantrauma, malah diharapkan. pembahal akan ditolakoleh anggota masyarakat apabila memenuhibeberapa persyaratan. Misalnya, apabila perubahanitu diduga mengancam basic securttu (rasatenteram) yang sangat dasar. Apabila perubahandianggap mengancam rasa aman, maka yangbersangkutal akan menentalg pembahan itu mati-matian.

Ketika menguraikan ayat, "Kami frtntnkan padasetiap katLm seseorang Aang memberi pertngatan,maka selaht saja orang kaya d-ari kaum itumengatakan, 'Kamt kaJi"r dengan apa-apa Aang

!iii

I

ii

l

L

iIll

lll11.

I;fiIitt$l

Il'![ir

ir)i,lli

i

27

Page 14: Logika (kesalahan berpikir)

-----7-,

dtttLrunkan Tuhan kepadantu."' (Dalam bahasaArabnya, irrna bima urslltum biht LakaJtrun). AliSyari'ati mengatakan bahwa semua orang kaya atau"kelompok kapitalis" bakal terrrs menentang segalabentuk perrrbahan.

Sebaliknya, Murtadha Muthahhari mer-rgatakanbahwa penyebab penentalgan perubahan itu bukansaja kelompok kapitalis, tetapi juga setiap orangatau kelompok yalg menganggap pembahan akanmengancam stabilitas dan kemapanan stat'us quo.Jika ada kapitalis yang merasa bahwa perubahanakan menguntungkannya, dia tidak akan menen-tang perubahan itu. Jadi, inti masalah bukanterletak pada kapitalis atau proletarian, sepertianalisis Karl Marx.

Singkatnya, sesuatu itu ditentang karena didugamengancam basic secttritg. Sekali lagi, ini bergan-tung persepsi individu yang bisa berbeda-beda.Sesuatu itu mengancam rasa aman atau tidak ber-gantung persepsi kita. Di kalalgan ilmu sosial adayang disebut dengan LtJe change unit (LCU). LCUdihitung seca-ra kuantitatif untuk mencari penyebabstres pada orang. Seorang lelaki yang lama mem-bujang lalu menikah akan mengalami LCU. Orangyang punya pekerjaan lalu kehilangan pekerjaan-nya, juga akan mengalami LCU. Oralg yang punyateman setia yang tiba-tiba mati, juga akanmengalami LCU. Semua orang akan mengalamiLCU. LCU ini ada skornya yang dihitung secaramatematis untuk menentukan "kadar" stresseseorang.

28

Anda pasti menderita stres besar apabila secaraserentak ditinggal oleh pacar, dipecat daripekerl'aan, diasingkal dari orangtua, atau dikeluar_kan dari sekolah. Anda akan mengalami stres biasaapabila masalah Anda hanya ditinggal oleh pacar.Mungkin skor stres Anda hanya sepuluh. Tetapi,kalau masalah Anda itu ditambah dengan diusirdari sekolah, mungkin skor stres Anda akanbertambah limabelas atau duapuluh lima. Jikaditambah lagi dengan dipecat dari pekerjaan, akanbertambah dua puluh lima lagi menjadi lima puluhatau tujuh puluh lima. Walhasil, makin banyak LCUseseorang, makin stres dia. Teori ini mula_muladikembangkan oleh I{a.ns Selye da-lam bukunya, TheStress oJ Life.?

Namun, belakangan, teori Hans Selye itudibantah oleh sejumlah pakar. Salah seorang yangmembantahnya adalah Barbara Brown dalambukurrya, Supermind. Dalam bukunya Supermind-itu, Barbara Brown mengungkap ca.ra-cara untukmengefektilkan pikiran agar betul-betul jadisupermind (pikiran unggul). Salah satu yangdibahas dalam buku itu adalah masa-lah stres. CarlRogers memuji buku ini sebagai salah satu bukuterbaik soal stres.

Menurut Barbara, stres tidak disebabkan olehLCU, tapi lebih banyak oleh persepsi orang tentangLCU. Jadi, ada orang yang skor LCU-nya tinggi, bisisaja tidak mengalami stres. Juga, ada yang skorLCU-nya rendah, tapi menderita stres yang luarbiasa. Pada kasus kedua, kata Barbara Brown.

Page 15: Logika (kesalahan berpikir)

\

penderita mempersepsi skor renda}r itu sebagai satuperistiwa yang tragis dan dranratis sehingga ia akanmerasakan perubahan itu sebagai sesuatu yangmenakutkan.

Kesimpulannya, tidah ada nrasala1t ataukeadaan yang stress-ful (ntenimbr-rlkzin stres) didunia ini. Yang menimbull<arn stres cii cir-rnia iniadalah diri kita sendiri. Lingkungan tidakmenyebabkan stres; kitalah vang ntempersepsilingkungal secara stressstr-rl a1,au penuh tekanan .

Saya lama merenllng setelah membaca analisisBarbara Brown itu. Akhirnya, saya teringatpengalaman saya sendiri. Sebr-rt saja ini pengalamanorang tain. Alkisah. ada seseorang, si A, yangmendapat kesulitan karenar bemrusan denganseseorang, si B. Seharian si A ini menghablskanseluruh waktunya untuk berumsan clengan si B,dari pagi buta hingga larut malam. Sementara itu,istri si A yang ada di rumah menjadi cemas luarbiasa, tidak enak makan dan ticlak enak minum.Karena, sang istri membayangkan (mempersepsi)bahwa dalam bemrusan dengan si B, suamir-rya (si A)akan dipukuli, dianiaya, diteror oleh si B.

Si A kemudian pulang tanpa kurang suatu apa.Si A 1.idak secemas istrinya yang mempersepsibayangan-bayangan buruk tacli. Si A pulang danpura-pura sakit di depan istrinya. Ketika pintudibuka sang istri, si A mengelus ciacla dan berjalanterseok-seok hingga menyebabkan istrinya makinpanik. Ketika kepanikal istrinya sudah memuncak,si A menunjukkan bahwa dirinya ticlak apa-apa.

30

Artinya, peristiwa yang begitu stress.,flulbagi sangistri ini malah dianggap sebagai hiburan oleh si A,sang suami. Ini sebuah contoh bahwa peristiwanyaboleh jacli sama, skor LCU-nya sama; tetapi akibat-nya pada seseorang bisa berbeda. Sfress,fui atautidaknya seseorang akibat peristiwa yang samabergantung bagaimana orang bersangkutanmempersepsi peristiwa itu.

Istri si A mengalami stres berat karena terlaltrbanyak menemui hal-hal yang tidak pasti. Olehsebab itu, perubahan juga akan ditolak kalau terlalubanyak menunjukkan keticlakpastian. Semakintidak pasti suatu perubahan, semakin ditolak ia.Tetapi, kalau per-ubatrar"r itu menunjukkan hal-halyang pasti, orang akan cenderung menerimanya.

Bila Anda berbicara tentang rekayasa sosialsecara tidah pasti, orang ahan cendemng menolakAnda. Orang takut untuh menghadapi ataumenjalani sesuatu yang tidak pasti atau yang tidakdiketahui secara rinci. Mengapa, misalny2. [i1.asering ketakr-rtan berada di sebuah kota asing?Karena, kita dihantui oleh berbagai ketidakpastian.Kita tidak paham rute. tidak hapal tempat-tempatemerqencLJ, tidak tahu arah angin, tidak memilikipelindung, dan sebagain5,a. Orang asing yangmenderita seperti itu bukan karena kota itu barubaginya, tapi karena di situ banyak unsllrketiclakpastian.

Jacii, orang atau masyarakat akan menolak per-ubahan apabila, muncul hal-hal berikut: pertama.perubahan itu dlduga/dipersepsi mengancam bosrc

Ili'f,ii

tlli:

t.

31

Page 16: Logika (kesalahan berpikir)

{{

securttA. Kedua, perubahan itu tidak dipahamidengan baik dan meliputi berbagai ketidakpastian'Ket@a, dirasakan adanya paksaan kepada mereka'Keempat, dianggap bertabrakan dengan nilai ataunorma yang lebih tinggi. KeLima, tidak sesuai dengankalkulasi rasional atau cost-beneJit ratio mereka'Sebaliknya, kalau menurut kalkulasi merekaperubahan itu cost-nya lebih banyak daripada ben-

efit-nya, maka perubahan itu akal den$an mudahditolak orang atau masYarakat.s

Perubahan yan$ sering menimbulkan stressosial ternyata adalah pembahan yang terlalu cepat

atau terlalu lamban. Kalau perubahan itu terlalulamban, orang akan bosan. Pada gilirannya, merekaakan jadi gelisah. Walhasil, terlalu cepat dan terlalulamban sama-sama tidak dikehendaki.$

Catatan

1 Ide tentang dinamika dan statika dalam sistem sosial mula-mula diutirakan oleh August Comte (1798-1857)' HerbertSpencer (1820-1903) kemudian mengembangkannyadengan menganalogikan sistem sosial dan organismebiologis. Lebih lanjut, rujuk Piotr Sztompka, Sgstem and.Fl-rncfion, Academic Press, New York (N.Y.)' 1974'

2. tewis, Talcott, "A Functional Theory of Change," dalam 'So-

cial Change: Sources, Patterns and Consequences" yang,diedit oleh A. Etzioni dan Eva Etzioni-Hale'"y, edlsi kedua'Free Press, N.Y. 1961, hlm. 3O-79.

3. Whitehead, Alfred N., Science and the Modern World'Macmillan, N.Y., 1925' hlm. 179.

4. To1.nbee, Arnold J., "sorokin's philosophy pf history", dalamptiirtm A. Sorolcin in ReDieLD' yang diedit oleh P-J' Allen'Durham NC, Duke University Press, 1963, hlm. 8l'

5. Ogburn, William F., On Culture and Social Changa Univer-sity of Chicago Press, 1964, hlm. 86.

6. Nimkoff, Meyer F., "Obstacles to Innovation," dalam ?ech-

nologg and" Social Ctwnge yang diedit oleh Francis R' Allen'Hornell Hart, Delbert C. Miller, W.F. Ogburn, dan W'F'Nimkoff, Appleton N.Y., 1957' hlm. 56-7L

7. Selye, Hans, The Stress o;l-L{fe, McGraw-Hill N.Y.' 1956'8. Watson, Goodwin, "Meeting Resistence"' dala:,:r._ Creating fu'

cial Change, yang diedit oleh Ira Kaufman, Gerald ZalLrnart,

Philip Kotler: Holt, Rinehart&Winston, N.Y., 1977' hlm'610-618.

{i1

n

32ooJrJ