Log Kualitatif

7
1. Pendahuluan Dalam era modern seperti saat ini, bumi seakan akan bergantung pada energi fosil. Minyak dan gas bumi merupakan salah satu energi terbesar yang digunakan manusia. Mulai dari bidang transportasi, bidang industri dan semua bidang-bidang yang berhubungan dengan aktivitas manusia. Sehingga eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi selalu digencar-gencarkan. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, proses eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal itu juga disebabkan oleh semakin sulitnya eksploitasi minyak dan gas bumi yang mengharuskan manusia untuk berfikir lebih maju. Saat ini ada banyak metode yang bisa dilakukan untuk eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Dan dari metode-metode tersebut bisa saling kontrol dan saling melengkapi, sehingga membuat hasil yang didapat juga semakin meyakinkan. Hingga saat ini belum ada penyelesaian lain selain mengebor suatu sumur untuk memastikan ada tidaknya kandungan hidrokarbon di bawah tanah. Evaluasi formasi tanah adalah suatu proses evaluasi karakteristik batuan di bawah tanah dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur. Tujuan dari evaluasi formasi ini adalah untuk mengenali reservoir, untuk memperkirakan hidrokarbon di tempat, dan untuk perkiraan perolehan hofrokarbon. Logging adalah proses mengumpulkan data bawah permukaan agar dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap formasi yang meliputi : zona reservoar, kandungan formasi (fluida), petrofisik reservoar dan tekanan bawah permukaan (Setyowiyoto, J., 2002). Proses logging adalah proses yang penting sekali untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi secara berkesinambungan di sumur-sumur eksplorasi, agar diperoleh suatu pengendalian yang lebih baik dari susunan geologi yang kemudian dapat dikorelasikan dengan sumur-sumur lainnya untuk pengembangan suatu lapangan minyak. Kurva log memberikan informasi yang cukup tentang sifat-sifat batuan dan cairan. Dari kurva log ini nantinya, seorang interpreter akan tahu kondisi di bwah permukaan tanah. Well log adalah catatan

description

GMB

Transcript of Log Kualitatif

1. Pendahuluan

Dalam era modern seperti saat ini, bumi seakan akan bergantung pada energi fosil. Minyak dan gas bumi merupakan salah satu energi terbesar yang digunakan manusia. Mulai dari bidang transportasi, bidang industri dan semua bidang-bidang yang berhubungan dengan aktivitas manusia. Sehingga eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi selalu digencar-gencarkan. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, proses eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi juga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal itu juga disebabkan oleh semakin sulitnya eksploitasi minyak dan gas bumi yang mengharuskan manusia untuk berfikir lebih maju. Saat ini ada banyak metode yang bisa dilakukan untuk eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi. Dan dari metode-metode tersebut bisa saling kontrol dan saling melengkapi, sehingga membuat hasil yang didapat juga semakin meyakinkan.Hingga saat ini belum ada penyelesaian lain selain mengebor suatu sumur untuk memastikan ada tidaknya kandungan hidrokarbon di bawah tanah. Evaluasi formasi tanah adalah suatu proses evaluasi karakteristik batuan di bawah tanah dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur. Tujuan dari evaluasi formasi ini adalah untuk mengenali reservoir, untuk memperkirakan hidrokarbon di tempat, dan untuk perkiraan perolehan hofrokarbon. Logging adalah proses mengumpulkan data bawah permukaan agar dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap formasi yang meliputi : zona reservoar, kandungan formasi (fluida), petrofisik reservoar dan tekanan bawah permukaan (Setyowiyoto, J., 2002). Proses logging adalah proses yang penting sekali untuk mengumpulkan sebanyak mungkin informasi secara berkesinambungan di sumur-sumur eksplorasi, agar diperoleh suatu pengendalian yang lebih baik dari susunan geologi yang kemudian dapat dikorelasikan dengan sumur-sumur lainnya untuk pengembangan suatu lapangan minyak. Kurva log memberikan informasi yang cukup tentang sifat-sifat batuan dan cairan. Dari kurva log ini nantinya, seorang interpreter akan tahu kondisi di bwah permukaan tanah. Well log adalah catatan yang mencakup semua data yang dikumpulkan selama pengeboran sebuah sumur, dan diperlukan untuk mendapatkan gambaran yang terperinci mengenai strata bawah permukaan (Kamus Minyak dan Gas Bumi, ed. 4, PPPTMGB LEMIGAS, 1999) . Dalam analisa log sumur, terdapat 2 cara yaitu secara kualitatif dan secara kuantitatif. Suatu data Log biasanya mempunyai bagian kepala Log (Log Head) yang mencantumkan semua informasi yang berhubungan dengan sumur, meliputi jenis instrumen, kalibrasi instrumen, komentar-komentar mengenai pengukuran, skala dll. Di bawah ini adalah jenis-jenis well log :1. Log Gamma Ray (GR Log) Pada prinsipnya alat Detektor Gamma Ray berfungsi untuk menangkap pancaran radioaktif yang dipancarkan oleh formasi/batuan. Unsur-unsur yang ditangkap berupa Thorium (Th), Potasium (K), Uranium (U). Unsur-unsur tersebut terutama K dan Th banyak terdapat pada lempung/shale. Kegunaan GR log ini antara lain untuk menentukan zona permeabel atau impermeabel (reservoar/non reservoar), untuk menentukan batas lapisan, untuk korelasi antar sumur dan untuk mengstimasi kelempungan.

2. Log Densitas (Density Log) Dengan cara menembakkan sinar gamma yang membawa partikel-partikel foton ke dalam formasi batuan, partikel-partikel foton akan bertumbukan dengan elektron yang ada dalam formasi. Banyaknya energi sinar gamma hilang setiap kali bertumbukan menunjukkan densitas elektron di dalam formasi yang sekaligus mengindikasikan densitas formasi. Menunjukkan besarnya densitas batuan (bulk density) yang ditembus lubang bor. Log densitas umumnya digunakan dalam penentuan porositas total batuan. Bisa digunakan untuk mengukur porositas batuan dan menentukan kandungan fluida (X-plot dengan Log Neutron).3. Log Neutron (Neutron Log) Prinsip kerjanya dengan cara menembakkan partikel neutron berenergi tinggi ke dalam formasi, tumbukan neutron dengan atom H (asumsi : atom H berasal dari HC atau air) akan menyebabkan energi neutron melemah. Detektor dari alat akan menghitung partikel neutron yang kembali dari formasi. Semakin banyak atom H dalam formasi, maka partikel neutron yang kembali akan makin sedikit. Kemudian mengukur persentasi pori pada formasi dari banyaknya atom hidrogen dalam formasi (dengan asumsi pori terisi oleh HC atau air) Kegunaannya untuk menghitung nilai porositas batuan dan jika dikombinasikan dengan Log Densitas dapat menekankan kepada litologi dan mendeteksi zona gas. 4. Log SP (Spontaneous Potensial Log) Pada prinsipnya SP log ini untuk mengukur beda potensial arus searah antara elektroda yang bergerak di dalam lubang bor dengan elektroda di permukaaan. Beda potensial yang diukur merupakan fungsi dari salinitas air formasi. Defleksi SP tergantung pada salinitas lumpur (Rmf) dan salinitas air formasi (Rw). Ada 3 (tiga) kemungkinan : Rw < Rmf , Rw = Rmf dan Rw > Rmf. Salinitas berbanding terbalik dengan Resistivity (Rw). Salinitas >> maka Resistivity