Pengajar:

Prof. Dr. Almahdy A, Apt

SILABUS TERATOLOGI

Sejarah teratologi Faktor penyebab teratogenik Prinsip dasar kejadian teratogenik Perkembangan embrio Perkembangan fetus Masa organogenetik Tinjauan epidemiologi kasus teratogenik 1 Kuis Tinjauan epidemiologi kasus teratogenik 2 Hipertermia dan FAS Penggolongan senyawa berdasarkan sifat teratogenik Toksisitas perkembangan dan Uji multigenerasi Teknik dan metoda uji teratogenik Penentuan daur estrus Parameter uji teratogenik Ujian.

Alat Ukur nilai :

Kuis dan ujian (70%) Kuriositas mahasiswa (5%)

Serta tugas-tugas (25%)

Ibu campakmelahirkan anak cacat Talidomida menyebabkan cacat

Faktor penyebab teratogenik

Kimia Fisika

Biologis Lingkungan

Psikis/kesehatan

Prinsip dasar kejadian

Teratogenik

- Adanya masa organogenesis

Perkembangan embrio dan fetus

Masa organogenetik

Tinjauan epidemiologi kasus teratogenik

Hipertermia dan FAS

Penggolongan senyawa berdasarkan sifat teratogenik

FDA Classification of Risk

Developed in 1979

Categories A, B, C, D, X

Toksisitas perkembangan dan

Uji multigenerasi

Teknik dan metoda uji teratogenik

in-vivo, in-vitro, in-ovo

Aklitimasi hewan Penentuan siklus estrus

Pengawinan hewan Pemberian senyawa uji

Laparaktomi Fiksasi

Analisis data

Penentuan daur estrus

Parameter uji teratogenik

Figure 1. Photographs of term rat fetuses after normal gestation (left) and akinesia induced by curare during the last three days of

gestation (right). The curarized fetus exhibits thin, tight skin, immobilized joints, and underdeveloped hindlimbs, and retains the

flexed head position characteristic of a younger fetus.