LO 4

4
LO 4 DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING CA MAMMAE Jossevalt, Vesper, Wahyu Diagnosis karsinoma payudara didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. A. Anamnesis Anamnesis harus mencakup status menstruasi, perkawinan, partus, laktasi, riwayat kelainan mammae sebelumnya, riwayat keluarga kanker, fungsi kelenjar tiroid, penyakit ginekologik, dan lainnya yang termasuk sebagai faktor resiko dari penyakit ini. Dalam riwayat penyakit sekarang terutama harus diperhatikan waktu timbulnya massa, kecepatan pertumbuhan, dan hubungan dengan menstruasi, serta lainnya (Desen, 2008). B. Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh (sesuai dengan pemeriksaan rutin) dan pemeriksaan kelenjar mammae. Teknik pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut : 1. Posisi duduk Lakukan inspeksi pada pasien dengan posisi tangan jatuh bebas ke samping dan pemeriksa berdiri di depan dalam posisi lebih kurang sama tinggi. Perhatikan keadaan payudara kanan dan kiri, simetris/tidak, adakah kelainan papila, letak dan bentuknya, retraksi puting susu, kelainan kulit berupa peau de’orange, dimpling, ulserasi, atau tanda-tanda radang. Lakukan juga dalam keadaan kedua lengan diangkat ke atas untuk melihat apakah ada bayangan tumor di bawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal, dimpling, dan lainnya. 2. Posisi berbaring Sebaiknya dengan punggung diganjal dengan bantal, lakukan palpasi mulai dari kranial setinggi costa 2 sampai distal setinggi costa 6, serta daerah subareolar dan papila atau dilakukan secara sentrifugal, terakhir dilakukan penekanan daerah papila untuk melihat apakah ada cairan yang keluar.

description

Diagnosis Ca Mammae, gak ada referensi

Transcript of LO 4

LO 4DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING CA MAMMAEJossevalt, Vesper, Wahyu

Diagnosis karsinoma payudara didapatkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.A. AnamnesisAnamnesis harus mencakup status menstruasi, perkawinan, partus, laktasi, riwayat kelainan mammae sebelumnya, riwayat keluarga kanker, fungsi kelenjar tiroid, penyakit ginekologik, dan lainnya yang termasuk sebagai faktor resiko dari penyakit ini. Dalam riwayat penyakit sekarang terutama harus diperhatikan waktu timbulnya massa, kecepatan pertumbuhan, dan hubungan dengan menstruasi, serta lainnya (Desen, 2008).

B. Pemeriksaan FisikPada pemeriksaan fisik dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh (sesuai dengan pemeriksaan rutin) dan pemeriksaan kelenjar mammae. Teknik pemeriksaan fisik adalah sebagai berikut :1. Posisi dudukLakukan inspeksi pada pasien dengan posisi tangan jatuh bebas ke samping dan pemeriksa berdiri di depan dalam posisi lebih kurang sama tinggi. Perhatikan keadaan payudara kanan dan kiri, simetris/tidak, adakah kelainan papila, letak dan bentuknya, retraksi puting susu, kelainan kulit berupa peau deorange, dimpling, ulserasi, atau tanda-tanda radang. Lakukan juga dalam keadaan kedua lengan diangkat ke atas untuk melihat apakah ada bayangan tumor di bawah kulit yang ikut bergerak atau adakah bagian yang tertinggal, dimpling, dan lainnya.2. Posisi berbaringSebaiknya dengan punggung diganjal dengan bantal, lakukan palpasi mulai dari kranial setinggi costa 2 sampai distal setinggi costa 6, serta daerah subareolar dan papila atau dilakukan secara sentrifugal, terakhir dilakukan penekanan daerah papila untuk melihat apakah ada cairan yang keluar.Tetapkan tanda tumornya, yaitu lokasi tumor berdasarkan kuadrannya, ukuran, konsistensi, batas tegas/tidak, dan mobilitas terhadap kulit, otot pektoralis, atau dinding dada.

3. Pemeriksaan kelenjar getah bening regional di daerah :a) aksila, b) mamaria eksterna di anterior, di bawah tepi otot pektoralisc) subskapularis di posterior aksilad) sentral di pusat aksilae) apikal di ujung atas fasia aksilarisf) supra dan infraklavikular, serta KGB leher utama4. Organ lain yang diperiksa untuk melihat adanya metastasis, yaitu hepar, lien, tulang belakang, dan paru. C. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan untuk membantu diagnosis karsinoma payudara yaitu a) USG payudara, Pemeriksaan USG hanya dapat membedakan lesi/tumor yang solid atau kistik, tetapi dapat mengetahui pasokan darah serta kandisi jaringan sekitarnya

b) mammografi, Pada mammografi, keganasan dapat memberikan tanda-tanda primer dan sekunder. Tanda primer berupa fibrosis reaktif, comet sign (Stellata), adanya perbedaan yang nyata antara ukuran klinis dan radiologis, adanya mikrokalsifikasi, adanya spikulae, dan distorsi pada struktur arsitektur payudara. Tanda sekunder berupa retraksi, penebalan kulit, bertambahnya vaskularisasi, perubahan posisi papila dan areola, adanya bridge of tumor, keadaan daerah tumor dan jaringan fibroglandular tidak teratur, infiltrasi dalam jaringan lunak di belakang mammae, dan adanya metastasis ke kelenjar (gambaran ini tidak khas).

c) MRI mammae, Karena tumor mammae mengandung densitas mikrovaskular (MVD = microvascular density) abnormal, MRI mammae dengan kontras memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam diagnosis karsinoma mammae stadium dini. Tapi pemeriksaan ini cukup mahal, sulit digunakan meluas, hanya menjadi suatu pilihan dalam diagnosis banding terhadap mikrotumor. Pemeriksaan gabungan USG dan mammografi memberikan ketepatan diagnosis yang lebih tinggi

d) pemeriksaan laboratorium, Dewasa ini belum ada petanda tumor spesifik untuk kanker payudara. CEA memiliki nilai positif bervariasi dari 20 hingga 70 %, antibodi monoklonal CA 15-3 angka positifnya sekitar 33-60 %, semuanya dapat untuk referensi diagnosis dan tindak lanjut klinis .

e) Aspirasi jarum halus, Pemeriksaan sitologik dengan metode aspirasi jarum halus caranya sederhana, aman, dan akurasinya mencapai lebih dari 90 %. Data menunjukkan pungsi aspirasi jarum halus tidak mempengaruhi hasil terapi. Pemeriksaan histologik dengan pungsi jarum mandrin memiliki cara yang juga sederhana dan aman seperti diagnosis sitologi aspirasi jarum halus, juga ketepatan diagnosis histologik biopsi eksisi, serta dapat dibuat pemeriksaan imunohistologik yang sesuai. Pemeriksaan ini luas dipakai di klinis, khususnya sesuai bagi pasien yang diberi kemoterapi adjuvan

f) pemeriksaan biopsi.Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologis yang dilakukan dengan :1) Biopsi eksisi, dengan mengangkat seluruh jaringan tumor beserta sedikit jaringan sehat di sekitarnya, dilakukan bila ukuran atau diameter tumor < 2 cm 2) Biopsi insisi, dengan mengangkat sebagian jaringan tumor dan sedikit jaringan sehat, dilakukan untuk tumor-tumor yang inoperabel atau lebih besar dari 2 cm

Untuk menentukan adanya metastasis dapat dilakukan pemeriksaan : a) Foto thoraks,b) bone survey, c) USG abdomen/hepar..D. Diagnosis BandingDiagnosis bandingnya terdiri dari :1. Fibroadenoma mammae (FAM), merupakan tumor jinak payudara yang biasa terdapat pada usia muda (15-30 tahun), dengan konsistensi padat kenyal, batas tegas, tidak nyeri dan mobile.2. Kelainan fibrokistik, merupakan tumor yang tidak berbatas tegas, konsistensi padat kenyal atau kistik, terdapat nyeri terutama menjelang haid, ukuran membesar, biasanya bilateral/multipel.3. Kistosarkoma filoides menyerupai FAM yang besar, berbentuk bulat lonjong, berbatas tegas, mobile, dengan ukuran dapat mencapai 20-30 cm.4. Galaktokel, merupakan massa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya saluran/duktus laktiferus, terdapat pada ibu yang baru/sedang menyusui.5. Mastitis, infeksi pada payudara dengan tanda radang lengkap, bahkan dapat berkembang menjadi abses, biasanya terdapat pada ibu yang menyusui.6. Lipoma, merupakan tumor pada jaringan lemak dengan batas tegas, lunak, tidak nyeri tekan, dan dapat digerakkan.7. Nekrosis lemak, berbatas tegas, keras, kadang disertai dengan penarikan kulit.