lo 3
-
Upload
linda-shafira -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of lo 3
Edukasi
Edukasi yang dapat diberikan kepada pasien diantaranya seperti teknik menyikat gigi yang
benar, pemilihan sikat gigi yang idel, serta pembersihan interdental.
a. Teknik penyikatan gigi
Saat ini terdapat berbagai macam teknik menyikat gigi, namun metode yang benar
harus memenuhi beberapa syarat ideal, diantaranya :
1. Teknik penyikatan harus dapat membersihkan semua permukaan gigi, khususnya
daerah leher gingival dan regio interdental.
2. Gerakkan sikat gigi tidak boleh melukai jaringan lunak atau jaringan keras.
Metode penyikatan vertikal dan horizontal dapat menimbulkan resesi gingiva.
3. Teknik penyikatan harus sederhana dan mudah dipelajari. Karena tidak setiap
teknik cocok dan mudah dipelajari oleh setiap pasien sehingga diperlukan
pengarahan khusus.
4. Metode harus tersusun dengan baik setiap bagian gigi geligi dapat disikat
bergantian dan tidak ada daerah yang terlewatkan.
5. Teknik penyikatan gigi dapat diperlihatkan dengan menggunakan model rahang
ataupun langsung dalam pasien.
b. Persyaratan Sikat Gigi yang Ideal
Syarat ideal yang harus diperhatikan dalam pemilihan sikat gigi diantaranya :
1. Kepala sikat gigi harus cukup kecil untuk dapat dimanipulasi dengan efektif di
daerah manapun di dalam rongga mulut. Idealnya panjang kepala sikat 2,5 cm
untuk orang dewasa, dan 1,5 cm untuk anak – anak.
2. Bulu – bulu sikat harus mempunyai panjang yang sama sehingga dapat berfungsi
bergantian. Sikat yang konveks atau konkaf dengan bulu yang mempunyai
panjang berbeda – beda tidak dapat membersihkan permukaan yang datar tanpa
menimbulkan tekanan pada beberapa bulu sikat. Bulu sikat yang pendek tidak
dapat mencapai daerah interdental juga terlalu kaku dapat melukai jaringan.
3. Tekstur harus memungkinkan sikat digunakan dengan efektif tanpa merusak
jaringan lunak maupun jaringan keras. Kekakuan tergantung pada diameter dan
panjang filament dan elasitasnya. Juga tergantung pada apakah sikat digunakan
dalam keadaan kering atau basah pada temperatur air. Sikat yang lunak tidak
dapat membersihkan plak dengan efektif; kelakuan medium adalah yang biasa
dianjurkan. Sikat gigi biasanya mempunyai 1600 bulu, panjangnya 11 mm dan
diameternya 0,008 mm yang tersusun menjadi 40 rangkaian bulu dalam 3 atau 4
deretan.
4. Sikat harus mudah dibersihkan. Rangkaian bulu sikat yang tersusun terlalu rapat
cenderung menahan kotoran dan pasta gigi pada dasar bulu-bulu tersebut. Bulu –
bulu nilon lebih terjaga kebersihannya daripada bulu-bulu natural.
5. Pegangan sikat gigi harus enak dipegang dengan kuat, stabil, dan mudah
dikontrol.
c. Pembersihan Interdental
Plak lebih mudah terakumulasi pada daerah interdental dikarenakan daerah tersebut
paling sulit dijangkau oleh sikat gigi. Karena itu diperlukan pemersihan khusu pada
daerah tersebut dengan menggunakan dental floss atau sikat gigi interdental.
Penggunaan dental floss dapat membantu membersihkan plak dan debris serta dapat
membersihkan daerah interdental dengan baik. Membersihkan gigi dengan dental
floss dianggap lebih efektif karena dapat menghilangkan lebih dari 60 % plak gigi
terutama yang tersembunyi di antara gigi dan gusi dan tidak terlihat di bagian
permukaan. Penggunaan dental floss tanpa pegangan khusus, yaitu potong dental floss
kira-kira 30cm, kemudian lingkarkan pada jari tengah dan jarak kurang lebih 7,5 cm,
kemudian masukkan ke ruang interdental gigi, gerakkan dental floss turun naik
sebanyak 6-7 kali. Untuk dental floss yang ada pegangan khususnya, langsung
masukkan ke dalam daerah interdental, kemudian gerakkan dengan yang sama dengan
dental floss yang tanpa pegangan khusus. Selain dental floss untuk membersihkan
daerah interdental, dapat juga menggunakan sikat interdental. Namun sikat ini
harganya lebih mahal meskipun kelebihannya dapat mencapai daerah belakang rahang
dengan mudah dan pasien jarang mengalami kesulitan dalam penggunaannya.
Instruksi
a. Penyuluhan Diet
hal yang perlu diperhatikan dalam diet yang baik dan seimbang untuk menjada
kesehatan gigi yaitu dengan mempertimbangkan jumlah asupan makanan berkarbohidrat.
Setelah makan makanan yang mengandung karbohidrat, akan dihasilkan dalam plak gigi.
sewaktu asam menekan PH plak di bawah PH 5,5, terjadi demineralisasi email dan hal ini
umumnya dianggap sebagai tahap awal dalam proses terjadinya karies gigi. Makin sering
keadaan asam di bawah PH 5,5 terjadi di dalam plak, makin cepat karies terbentuk dan
berkembang; hubungan ini diperlihatkan dalam berbagai penelitian. Sehingga tujuan utama
dari penyuluhan diet dengan kesehatan gigi adalah mendorong pasien mengendalikan
frekuensi makanan yang mengandung karbohidrat.
b. Pola Makan
Pola makan yang sehat perlu kita terapkan untuk menjaga dan memelihara
kesehatan tubuh termasuk kesehatan gigi dan mulut. Kebiasaan mengemil mempunyai
efek yang buruk karena cemilan mengandung tinggi karbohidrat dan gula yang merupakan
kontribusi terbesar penghasil plak yang menempel di gigi. Plak inilah yang menyebabkan
kerusakan pada gigi dan keradangan pada gusi. Karena itu untuk menjaga kesehatan gigi
dan mulut dapat dilakukan dengan perubahan pola makan diantaranya mengurangi
cemilan yang manis seperti permen dan coklat dan menggantinya dengan cemilan yang
sehat seperti buah-buahan berserat.