LO 2 Penjelasan

9
2.1 Konsep Dasar Gumoh ( Regurgitasi) a. Definisi Regurgitasi adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut dan tanpa paksaan, beberapa saat setelah minum susu (Depkes 2007). Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan ketika beberapa saat setelah minum susu botol/ menyusui dan dalam jumlah sedikit. (Depkes 2007). Regurgitasi yang tidak berlebihan merupakan keadaan normal terutama pada bayi dibawah usia 6 bulan dan tidak sering frekuensinya. Seiring dengan bertambahnya usia diatas 6 bulan, maka regurgitasi semakin jarang dialami oleh anak. Namun, regurgitasi dianggap abnormal apabila terjadi terlalu sering atau hampir setiap saat. Juga kalau terjadinya tidak hanya setelah makan dan minum tapi juga saat tidur. Selain itu juga pada gumoh yang bercampur darah. Gumoh yang seperti ini tentu saja harus mendapat perhatian agar tidak berlanjut menjadi kondisi patologis yang diistilahkan dengan refluks esofagus. Regurgitasi atau gumoh harus dibedakan dengan muntah. Bedanya dengan muntah, gumoh terjadi secara pasif. Artinya, tak ada usaha si bayi untuk mengeluarkan atau memuntahkan makanan atau minumannya (artinya: keluar sendiri). Si bayi ketika gumoh mungkin saja sedang santai dalam gendongan atau dalam keadaan berbaring atau bermain. Sedangkan muntah terjadi secara aktif. Muntah merupakan aksi reflek yang dikoordinasi medula oblongata, sehingga isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui mulut. Patofisiologi Biasanya bayi mengalami gumoh setelah diberi makan. Selain karena pemakaian gurita dan posisi saat menyusui, juga karena ia ditidurkan telentang setelah diberi makan. Cairan yang masuk di tubuh bayi akan mencari posisi yang paling rendah. Bila ada makanan yang masuk ke Esofagus atau saluran sebelum ke lambung, maka ada refleks yang bisa menyebabkan bayi gumoh. Lambung yang penuh juga bisa membuat bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan yang terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya bayi tidak hanya mengalami gumoh tapi juga bisa muntah. Lambung bayi punya kapasitasnya

description

berantakan

Transcript of LO 2 Penjelasan

Page 1: LO 2 Penjelasan

2.1 Konsep Dasar Gumoh ( Regurgitasi)  a. Definisi

Regurgitasi adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan melalui mulut dan tanpa paksaan, beberapa saat setelah minum susu (Depkes 2007). Gumoh adalah keluarnya kembali sebagian susu yang telah ditelan ketika beberapa saat setelah minum susu botol/ menyusui dan dalam jumlah sedikit. (Depkes 2007). Regurgitasi yang tidak berlebihan merupakan keadaan normal terutama pada bayi dibawah usia 6 bulan dan tidak sering frekuensinya. Seiring dengan bertambahnya usia diatas 6 bulan, maka regurgitasi semakin jarang dialami oleh anak. Namun, regurgitasi dianggap abnormal apabila terjadi terlalu sering atau hampir setiap saat. Juga kalau terjadinya tidak hanya setelah makan dan minum tapi juga saat tidur. Selain itu juga pada gumoh yang bercampur darah. Gumoh yang seperti ini tentu saja harus mendapat perhatian agar tidak berlanjut menjadi kondisi patologis yang diistilahkan dengan refluks esofagus. Regurgitasi atau gumoh harus dibedakan dengan muntah. Bedanya dengan muntah, gumoh terjadi secara pasif. Artinya, tak ada usaha si bayi untuk mengeluarkan atau memuntahkan makanan atau minumannya (artinya: keluar sendiri). Si bayi ketika gumoh mungkin saja sedang santai dalam gendongan atau dalam keadaan berbaring atau bermain. Sedangkan muntah terjadi secara aktif. Muntah merupakan aksi reflek yang dikoordinasi medula oblongata, sehingga isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui mulut.

Patofisiologi          Biasanya bayi mengalami gumoh setelah diberi makan. Selain karena pemakaian gurita dan posisi saat menyusui, juga karena ia ditidurkan telentang setelah diberi makan. Cairan yang masuk di tubuh bayi akan mencari posisi yang paling rendah. Bila ada makanan yang masuk ke Esofagus atau saluran sebelum ke lambung, maka ada refleks yang bisa menyebabkan bayi gumoh.

Lambung yang penuh juga bisa membuat bayi gumoh. Ini terjadi karena makanan yang terdahulu belum sampai ke usus, sudah diisi makanan lagi. Akibatnya bayi tidak hanya mengalami gumoh tapi juga bisa muntah. Lambung bayi punya kapasitasnya sendiri. Misalnya bayi umur sebulan, ada yang sehari bisa minum 100 cc, tapi ada juga yang 120 cc.

Terjadinya mual dan muntah merupakan tanda terjadinya penyakit pada tubuh. Berikut adalah beberapa penyebab terjadinya mual dan muntah :  

Penyakit akibat virus, seperti gastroenteritis Keracunan makanan Stres, gugup, atau masalah mental lainnya seperti depresi atau gangguan panik Obat-obatan seperti antibiotic, pil penunda kehamilan, dan obat jantung Migrain / sakit kepala sebelah Serangan jantung Stroke Cedera kepala Alkohol, penyalahgunaan obat atau putus obat

Page 2: LO 2 Penjelasan

Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia Efek samping terapi radiasi

Mual dan muntah biasanya merupakan gejala dari munculnya berbagai penyakit, seperti :

Diabetes Penyakit hati ( Hepatitis dan Sirosis ) Peradangan pada pankreas / Pankreatitis Peradangan pada lambung /Gastritis Tukak lambung Usus buntu  Batu ginjal Penyakit ginjal ( Pyelonefritis dan Gagal ginjal kronis ) Infeksi pada otak seperti meningitis, ensefalitis, dan tumor otak Penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease)

Penyebab Mual dan Muntah

Penyakit gastroenteritis adalah penyebab paling umum yang mengakibatkan

terjadinya mual dan muntah. Gastroenteritis adalah infeksi yang disebabkan oleh

bakteri atau virus di perut. Selain menyebabkan mual dan muntah, gastroenteritis

biasanya juga mengakibatkan diare. Selain gastroenteritis, mual dan muntah juga

sering kali menjadi tanda awal kehamilan.

Beberapa obat-obatan, termasuk obat bius sebelum operasi, juga bisa

menyebabkan mual dan muntah-muntah. Perlu diingat bahwa mual dan

muntah bukanlah sebuah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit

atau kondisi. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang umumnya

menyebabkan rasa mual:

Penyakit gastroenteritis atau keracunan makanan.

Radang usus buntu atau apendisitis.

Mual pada awal kehamilan atau morning sickness.

Mabuk laut atau mabuk perjalanan.

Terlalu banyak makan.

Terlalu banyak mengonsumsi minuman keras.

Reaksi terhadap aroma atau bau tertentu.

Infeksi kandung kemih.

Bulimia atau penyakit psikologis lain.

Kadar gula darah yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.

Page 3: LO 2 Penjelasan

Hambatan pada saluran pencernaan, hernia, atau batu empedu.

Infeksi ginjal dan batu ginjal.

Beberapa obat-obatan, seperti antibiotik.

Penyakit asam lambung.

Hepatitis.

Infeksi telinga.

Serangan jantung.

Tumor otak.

Gegar otak atau cidera otak lainnya.

Efek samping kemoterapi.

Khususnya pada anak-anak, beberapa penyebab kemunculan gejala mual

dan muntah mungkin disebabkan oleh kondisi-kondisi berikut ini:

Keracunan makanan.

Infeksi virus.

Mabuk perjalanan.

Terlalu banyak makan.

Alergi terhadap susu atau apa pun.

Batuk.

Sistem pencernaan yang terhambat.

Masalah yang berpotensi timbul akibat mual dan muntah yang parah

adalah dehidrasi. Kondisi ini akan lebih bermasalah jika terjadi pada anak

kecil, apalagi jika mereka mengalami diare juga. Waspadai tanda-tanda

dehidrasi pada anak.

Pada wanita hamil, mual dan muntah yang terjadi secara berkepanjangan

bisa membahayakan nyawa sang ibu dan bayi di dalam kandungannya

akibat ketidakseimbangan cairan dan juga mineral dalam tubuhnya.

MUAL DAN MUNTAH, akibat kemoterapiEfek samping yang sangat tidak diinginkan, baik oleh pasien maupun dokter yang merawatnya, setelah pemberian kemoterapi adalah gangguan pada sistem pencernaan. Meskipun sangat tidak diinginkan, ternyata efek samping inilah yang paling sering terjadi pada setiap pemberian kemoterapi. Gangguan yang sering muncul adalah mual dan muntah. Gangguan ini sebenarnya bisa dicegah, dengan pemberian premedikasi sebelum kemoterapi.

Page 4: LO 2 Penjelasan

Setiap dokter yang akan memberikan kemoterapi harus memiliki pemahaman tentang patofisiologi terjadinya mual dan muntah, sehingga persiapan dan penanganan terhadap efek samping yang terjadi akan lebih baik. Mekanisme mual dan muntah merupakan manifestasi yang unik dan kompleks dari reaksi antara sityem pencernaan dengan susunan saraf pusat. Ada beberapa sentral pengandali dalam otak yang berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan mual dan muntah. Masing-masing sentral dapat dipengaruhi oleh obat tertentu dengan mekanisme kerja yang spesifik.

Patofisiologi mual dan muntah akibat pemberian kemoterapi adalah manifestasi kompleks suatu refleks neural. Telah dikenal 2 pusat mual dan muntah, yaitu vomiting center yang terdapat dalam medula oblongata dan chemoreceptor trigger zone (CTZ) yang terdapat di area postrema di batas belakang ventrikel ke-4, suati lokasi yang kaya dengan vaskularisasi. CTZ berada di luar sistem blood brain barrier, karena itu dapat dirangsang langsung oleh zat yang merangsang dan berbahaya, misalnya obat kemoterapi dan hasil metabolitnya atau rangsangan humoral lain.

Pusat muntah mendapatkan rangsangan dari CTZ, sistem limbik, korteks, sistem vestibuler dan sistem gastrointestinal melalui serabut saraf aferen. Rangsang tersebut kemudian direspons melalui serabut saraf eferendi nervus vagus. Pada saat bersamaan, pusat muntah menstimuli refleks otonom dan refleks simpatis yang menyertai mual dan muntah berupa vasokonstriksi, takikardi, diaforesis, kontraksi otot perut dan diafragma dan gerakan balik peristaltik usus. Proses ini melibatkan beberapa neurotransmitter dan kemoreseptor. Obat-obat anti mual dan muntah dibuat berdasarkan mekanisme kerja 'antagonis' terhadap reseptor-reseptor tersebut.

Efek samping mual dan muntah akibat pemberian kemoterapi melibatkan beberapa reseptor dengan patofisiologi yang kompleks. Karena itu, kombinasi beberapa obat antiemetik dengan mekanisme kerja yang berbeda akan memberikan hasil yang lebih baik. Penelitian membuktikan bahwa pemberian dexametason yang dikombinasi dengan metoclopropamide dan antagonis serotonin hasilnya lebih baik dibandingkan menggunakan obat antiemetik tunggal.

Page 5: LO 2 Penjelasan

Penyebab Hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti.

Perubahan-perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain akibat inanisi.Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan :a. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda memimbulkan dugaan bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan.b. Masuknya vili khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik akibat hamil serta resistensi yang menurun dari pihak ibu tehadap perubahan ini merupakan faktor organik.c. Alergi. Sebagai salah satu respon dari jaringan.ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu faktor organik.d. Faktor psikologik memegang peranan yang penting pada penyakit ini walaupun hubungannya dengan terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan, takut terhadap tanggung jawab sebagai ibu, dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah sebagai ekspresi tidak sadar terhadap keengganan menjadi hamil atau sebagai pelarian karena kesukaran hidup. Tidak jarang dengan memberikan suasana yang baru sudah dapat membantu mengurangi frekwensi muntah klien.3. PatofisiologiAda yang menyatakan bahwa, perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen, oleh karena keluhan ini terjadi pada trimester pertama.Pengaruh psikologik hormon estrogen ini tidak jelas, mungkin berasal dari sistem saraf pusat atau akibat berkurangnya pengosongan lambung. Penyesuaian terjadi pada kebanyakan wanita hamil, meskipun demikian mual dan muntah dapat berlangsung berbulan-bulan.Hiperemesis garavidarum yang merupakan komplikasi mual dan muntah pada hamil muda, bila terjadi terus-menerus dapat menyebabkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit dengan alkalosis hipokloremik. Belum jelas mengapa gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil wanita, tetapi faktor psikologik merupakan faktor utama, disamping faktor hormonal. Yang jelas wanita yang sebelum kehamilan sudah menderita lambung spastik dengan gejala tak suka makan dan mual, akan mengalami emesis gravidarum yang berat.Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat

Page 6: LO 2 Penjelasan

dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton-asetik, asam hidroksi butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang diminum dan kehilangan cairan karena muntah menyebabkan dehidrasi, sehmgga cairan ekstraselurer dan plasma berkurang. Natrium dan Khlorida darah turun, demikian pula Khlorida air kemih. Selain itu dehidrasi menyebabkan hemokonsentrasi, sehingga aliran darah ke jaringan berkurang. Hal ini menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan tertimbunlah zat metabolik yang toksik. Kekurangan Kalium sebagai akibat dari muntah dan bertambahnya ekskresi lewat ginjal, bertambahnya frekuensi muntah-muntah yang lebih banyak, dapat merusak hati dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahka

Mekanisme mual muntah perjalananMabuk perjalanan biasanya terjadi ketika kita sedang melakukan perjalanan baik  perjalanan darat, laut, maupun udara. Mabuk perjalanan terjadi ketika informasi yang dikirimoleh sistem vestibular (pusat keseimbangan tubuh di telinga bagian dalam) dan informasiyang dikirim oleh indera penglihatan terhadap suatu gerakan berbeda, sehingga menyebabkankerja otak terganggu. Hal ini muncul akibat adanya ketidak-sesuaian informasi yangdikirimkan oleh dua indra tubuh tersebut, sehingga otak mengalami "kebingungan".Terganggunya dua hal ini akan merangsang otak sehingga menimbulkan reaksi mual ataumuntah.Di dalam rongga telinga manusia terdapat 3 kanal berisi cairan yang sering disebutsebagai labirin. Masing-masing kanal memiliki arah lingkar yang berbeda. Saat kepaladigerakkan, cairan yang ada di dalam kanal ikut bergerak. Dengan cara ini cairan tersebutakan memberi tahu otak seberapa jauh dan seberapa cepat kepala anda bergerak. Selain itu,cairan ini pun dapat menginformasikan ke arah mana kepala bergerak. Mabuk perjalananakan terjadi bila informasi yang disampaikan oleh telinga dalam dan mata ke otak, berbeda.Sejumlah aktivitas dalam perjalanan dapat memicu keadaan ini, misalnya membaca dalammobil yang sedang melaju.Selain banyak dialami anak-anak (usia 2-12 tahun), mabuk perjalanan juga rentandiderita wanita (terutama yang sedang hamil atau menstruasi), penderita vertigo, dan migrain.Faktor psikologis, seperti rasa cemas, takut, dan traumatis akibat menumpang jenis kendaraantertentu, bisa pula ikut memicu terjadinya mabuk perjalanan. Jika mabuknya berat,tekanan darah  bisa turun dengan drastis dan menyebabkan pingsan. Muntah-muntah juga dapatmengakibatkan kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi dan kekurangan mineral

Page 7: LO 2 Penjelasan

Macam-macam Penyebab Muntah dan TipsnyaAda yang belum pernah muntah?. Pastinya insyaa Allaah pernah semua kan ya?. Tapi ada yang pernah tau gak apa penyebabnya kita bisa muntah?. Ok deh biar cepet aja, aku tuliskan sepuluh penyebab muntah yang dikatakan oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Ini dia:

1. Penyebab muntah karena kelebihan empedu kuning sehingga menyerang bagian atas lambung2. Penyebab muntah karena kelebihan semacam dahak kental dan lengket yang terkadang masuk dan mengganggu lambung dan perlu dikeluarkan.3. Penyebab muntah karena lemahnya lambung sendiri sehingga lambung tidak bisa mencerna makanan dengan baik sehingga terpaksa dibuang melalui jalur atas (mulut).4. Penyebab muntah karena bercampurnya makanan dengan zat busuk sehingga mengganggu pencernaan dan melemahkan reaksinya.5. Penyebab muntah karena terlalu banyak makan atau minum melebihi takaran yang bisa ditampung oleh lambung sehingga tidak bisa dipertahankan dan terpaksa dibuang atau dikeluarkan.6. Penyebab muntah karena karena makanan atau minuman yang tidak sesuai dengan selera atau tidak cocok dengan lambung sehingga menuntut untuk dibuang atau dikeluarkan.7. Penyebab muntah karena ada unsur dari dalam lambung yang mengguncang makanan berupa reaksi tubuh, perubahan infrastruktur dan sejenisnya yang menyebabkan makanan harus dipaksa keluar.8. Penyebab muntah karena adanya semacam "kerak" sisa makanan yang menyebabkan rasa mual dan ingin muntah.9. Penyebab muntah karena adanya faktor psikologis seperti beban fikiran yang berat, kesedihan yang mendalam, karena jiwa dan energi tubuh secara alami bekerja terlalu keras, terlalu banyak berfikir seperti mengurus tubuh, mengolah makanan, mematangkan dan mencernanya, sehingga lambung menolak. Bisa juga terjadi goncangan dalam perut akibat tekanan jiwa/stress. Tubuh dan jiwa manusia memang bisa menimbulkan reaksi pada diri seseorang sehingga mengganggu sistem metabolisme yang ada pada tubuh.10. Penyebab muntah karena goncangan fisik yang tersugesti melihat orang yang muntah sehingga ia ikut muntah tanpa sebab. Karena memang fisiknya tanpa sadar tergerak sendiri.