LKS OTOT

2

Click here to load reader

description

fisiologi hewan dan manusia

Transcript of LKS OTOT

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

SISTEM SARAF 1

1. Apa yang terjadi pada membran saraf pada saat membran dalam keadaaan : (a) polarisasi, (b) depolarisasi, (c) repolarisasi, (d) hiperpolarisasi

2.Jelaskan bahwa potensial aksi mengikuti fenomena all or none , sedangkan potensial bertingkat tidak mengikuti fenomena all or none

3.Jelaskan perbedaan antara potensial istirahat, potensial bertingkat dengan potensial aksi

4.Jelaskan perbedaan antara perambatan impuls pada saraf bermielin dan saraf tidak bermielin

5.Jelaskan perambatan impuls melalui sinaps listrik dengan sinaps kimia

6.Jelaskan mekanisme kerja pada sinaps pembangkit dan sinaps penghambat

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA

SISTEM SARAF 2

1.Apa yang dimaksud potensial aksi, bagaimana sifat-sifatnya

2.Jelaskan gerakan ion Na+ dan K+selama terjadinya potensial aksi. Hubungkan gerakan ion-ion tadi dengan depolarisasi, repolarisasi, hiperpolarisasi. Gambar perubahan potensial membran selama potensial aksi.

3.Jelaskan apa yang dimaksud dengan periode refraktori. Periode refraktori dibedakan menjadi periode refraktori abosolut dan relative. Jelaskan disertai gambar. Apakah potensial bertingkat memiliki periode refraktori.

4.Jelaskan perambatan impuls pada sinaps pembangkit dan sinaps penghambat.

5.Jelaskan dengan suatu contoh bagaimana menentukan the grand postsynaptic potential

6.Jelaskan fasilitasi dan inhibisi prasinaps (Gambar 5.14).

SISTEM SARAF 2

5. Hubungan sel saraf presinaps dan sel saraf pascasinaps dapat memungkinkan pengaturan atau modulasi kegiatan sinaps. Hubungan tersebut dapat berbentuk susunan divergen bila akson presinaps bercabng-cabang yang membentuk sinaps dengan beberapa sel saraf pascasinaps. Susunan konvergen terjadi apabila akson dari beberapa sel saraf presinaps membentuk sinaps dengan satu sel saraf pascasinaps.

Susunan hubungan sel saraf ini dapat menibulkan penjumblahan atau sumasi total di neuron pascasinaps (GPSP/ Grand postsynaptic potential), dapat berupa sumasi ruang (spatial summation), sumasi waktu (temporal summation), atau dapat juga menimbulkan oklusi. Sumasi ruang terbentuk jika beberapa sel saraf presinaps bersamaan merangsang dan menimbulkan efek yang lebih besar pada sel saraf pascasinaps. Sumasi waktu terjadi jika ransangan sel saraf presinaps diberikan atau diterima oleh sel saraf pascasinaps secara berurutan sebelum respon dari rangsang sebelumnya berakhir. Sedangkan oklusi terjadi jika ransangan sel saraf presinaps berikutnya pada sel saraf pascasinaps merupakan inhibisi sehingga akan mengakibatkan hiperpolarisasi sel saraf pascasinaps.

6. Jika ransangan dalam bentuk potensial aksi disel saraf presinaps diberikan dalamm waktu yang lama akan mengakibatkan canal ion calsium terbuka dalam waktu yang lama pula. Keadaan ini akan meningkatkan kegiatan siklik AMP di dalam sel yang akan memfosforilasi salah satu grup kanal ion aklium sehingga kanal ion kalium tertutup. Akibatnya repolarisasi melambat dan potensial aksi memanjang. Peristiwa ini dikenal dengan nama fasilitasi.

Kegiatan penghantaran sinaps dapat pula diatur oleh penghambat atau inhibisi presinaps maupun inhibisi pascasinaps. Inhibisi pascasinaps dapat terjadi jika perangsangan prasinaps menimbulkan potensial aksi di pascasinaps. Penghambatan ini disebut inhibisi langsung. Penghambatan tak langsung terjadi jika penghambatan prasinaps termjadi selama hiperpolarisasi liputan di pascasinaps. Penghambatan prasinaps biasanya terjadi akibat penurunan jumlah neurotransmiter yang dilepaskan karena ada hambatan dari sel saraf lain yang bersinaps pada sel saraf prasinaps atau pelepasan neurotransmiter yang bersifat penghambat. Dengan demikian depolarisasi yang terbentuk di pascasinaps kecil.