LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang...

131
LKj Pemkab Ketapang 2017 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang telah direncanakan. Tetapi dalam pengertian sesungguhnya dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, dimana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pada pengertian ini sejalan dengan prisnip good governance dimana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan kewajiban dalam penyediaan layanan publik yang berlangsung dan dirasakan langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu, pengendalian dan pertanggungjawaban dari program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan suatu akuntbilitas kinerja pemeritah darah kepada publik telah dicapai. Dalm penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan (LKjIP) berdasarkan atas Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP dan Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Juknis Perjanjian

Transcript of LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang...

Page 1: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA

Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja

mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar

melaksanakan program/kegiatan yang telah direncanakan. Tetapi dalam

pengertian sesungguhnya dari manajemen pembangunan berbasis kinerja

adalah orientasi untuk mendorong perubahan, dimana program/kegiatan

dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai

rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.

Pada pengertian ini sejalan dengan prisnip good governance dimana

salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukan sejauh mana

sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan kewajiban

dalam penyediaan layanan publik yang berlangsung dan dirasakan

langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu, pengendalian dan

pertanggungjawaban dari program/kegiatan menjadi bagian penting dalam

memastikan suatu akuntbilitas kinerja pemeritah darah kepada publik

telah dicapai. Dalm penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan

(LKjIP) berdasarkan atas Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP

dan Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Juknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Lakip.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASIPada pemerintah Kabupaten Ketapang yang telah melaksanakan

tugas dalam rangka mencapai suatu tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam Rencana Pembanguna Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kabupaten Ketapang tahun 2016-2021, yang ditetapkan

pada Desember 2016 sehingga pelaksanaanya dimulai pada tahun

2017. Dalam pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang

Page 2: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target

kinerja dengan realisasi kinerja yang terjadi. Dari capaian yang telah

ditetapkan dalam Peraturan Bupati Ketapang Nomor 73 Tahun 2016

tentang Indikator Kinerja Utama Kabupaten Ketapang Tahun 2016-

2021, yang dipaparkan sebagai berikut :

Tabel 3.1

Target Tahun 2017 Indikator Kinerja Utama

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET

1 Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

1. Persentase lahan terbangun sesuai RTRW Kabupaten Ketapang

44.12%

2. Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah:

a. Opini BPK terhadaLaporan Keuangan

WTP

b. Nilai Kinerja Pemerintah Daerah CC

c. Indeks Kepuasan Masyarakat BAIK

d. Persentase capaian reformasi birokrasi Pemerintah Daerah

20% (tahap 1)

3. Persentase peningkatan kapasitas data danjaringan transaksi digital

(tahap

perencanaan)

4. Persentase pemenuhan produk hukum daerah

100%

5. Persentase penyelesaian kasus SARA yang difasilitasi Pemda

100%

6. Persentase penyelesaian jumlah pelanggaran Perda yang ditindaklanjuti dan tertangani

100%

7. Rata-rata jumlah kasus trantibum yangtertangani

100%

8. Peningkatan kualitas Pelayanan Administratif,dan Perizinan dan Non Perizinan:

a. Kependudukan dan Pencatatan Sipil:

Page 3: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET

- Rata-rata hari penerbitan per Akta Kelahiran

3-5 Hari

- Rata-rata hari penerbitan per Kartu Keluarga

2 Hari

- Rata-rata hari penerbitan per e-KTP

2 Hari

b. Perizinan dan Non Perizinan:

- Persentase perizinan dan non perizinan yang diselesaikan

94%

- Rata-rata hari penerbitan: IMB

IMB 14 Hari

SITU 5 Hari

SIUP 5 Hari

HO 7 Hari

Izin lainnya 5 Hari

9. Peningkatan daya saing tingkat regionalKalbar:a. Pertumbuhan dan persebaran

penduduk:- Laju Pertumbuhan Penduduk

(LPP) 2,06 %

- Jumlah Penduduk Perkotaan 25, 83%

b. Pertumbuhan PDRB sektor sekunder dan tersier

13%

c. Pertumbuhan lapangan kerja 15%

2. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Secara Terpadu dan Merata

1. Desain proyek yang diselesaikan:

Jumlah total desain proyek yang diselesaikan lebih awal/tepat waktu:

- selesai lebih awal/tepat waktu : Infrastruktur

100%

- selesai lebih awal/tepat waktu gedung/bangunan

100%

Page 4: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET

2. Proyek konstruksi yang diselesaikan:Jumlah total proyek konstruksi yang diselesaikan lebih awal/tepat waktu:

- selesai lebih awal/tepat waktu : Infrastruktur

100%

- selesai lebih awal/tepat waktu : Gedung/Bangunan

100%

3. Jumlah proyek yang dapat diselesaikan dalam anggaran tahun berjalan:- Panjang jalur baru/rekonstruksi jalur

(km)125%

- konstruksi jalur yang diselesaikan sesuai jadwal%

100%

4. Panjang selokan/drainase yang dibangun (KM/M)

25 km

- rekonstruksi selokan/drainase yang diselesaikan sesuai jadwal%

100%

5. Panjang selokan/drainase yang direkonstruksi (km/m)

25 km

- rekonstruksi selokan/drainase yang

diselesaikan sesuai jadwal%

100%

6. Pemeliharaan dan peningkatan jalan dan jembatan:

a. Kondisi Jalan

- Baik atau sangat baik (%) 21%

- Cukup baik (%) 44%

- Kurang baik (%) 35%

b. Kondisi Jembatan

- Baik atau sangat baik (%) 80%

- Cukup baik (%) 20%

- Kurang baik (% -

7. Persentase peningkatan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari pengerjaan proyek infrastruktur :

Page 5: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET

a. Jumlah keluarga miskin dan berpendapatan rendah penerima manfaat infrastruktur :- perumahan layak 150 KK

- lapangan kerja -

b. Kelayakan upah pekerja infrastruktur

Rp. 2.500.000/bulan

8. Rasio RTH kota/kecamatan yang ada terhadap RTH yang seharusnya ada (RTH per status wilayah/kota kabupaten/kota kecamatan)

0.60%

9. Persentase jaringan air bersih dengan kondisi baik

80%

10.Presentase jaringan irigasi dalam kondisi baik

75%

11.Persentase pengolahan dan penanganan sampah:

a. Persentase pengolahan sampah 10%

b. Persentase kenaikan sampah yang terangkut

10%

12.Peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi darat:

a. Jumlah ketersediaan marka jalan 3.500 meter lari/M1

b. Jumlah ketersediaan rambu lalu lintas:

- Jalan 70 unit

- Sungai -

c. Jumlah ketersediaan APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas)

d. Jumlah ketersediaan Alat Penerangan Jalan Umum

680 buah

e. Jumlah ketersediaan Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan

13.Persentase penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas

a. persentase korban tewas 21%

b. persentase korban dengan luka parah/berat

21%

Page 6: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET

3. Meningkatkan Pengembangan Ekonomi Daerah yang Unggul dan Bernilai Tambah Tinggi Melalui Pengembangan Sektor dan Komoditas Unggulan di Setiap Desa dan Kecamatan

1. Peningkatan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi:a. Persentase pertumbuhan Usaha

Mikro30%

b. Persentase pertumbuhan UKM

30%

c. Persentase jumlah usaha mikro berkembang menjadi UKM

25%

d. Jumlah produk UKM lolos kurasi atau bahkan ber SNI

5 produk

e. Presentase peningkatam omzet UKM

5%

f. Persentase koperasi yang sehat dan berkualitas

57%

2. Persentase penataan PKL dan Asongan

100%

3. Jumlah pengawasan peredaran barang dan jasa serta metrologi legal:

a. Jumlah pengawasan peredaran barang dan jasa

2 kali

b. Jumlah pengawasan metrologi legal

2 kali

4. Persentase kelompok tani yang mendapat pelatihan teknologi pertanian:a. Jumlah kelompok menggunakan

galur harapan unggul tanaman/varietas unggul

287 Kelompok

b. Jumlah kelompok menggunakan Alat Mesin Pertanian (Alasintan)

287

c. Jumlah kelompok mendapatkan penyuluhan teknologi pertanian

d. Jumlah kelompok mendapatkan penyuluhan teknologi pertanian

2

e. Persentase peningkatan produktifitas hasil pertanian:

- Padi 2%

- Jagung 2%

- Sayuran 2 %

Page 7: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET

5. Jumlah kelompok pengembangan budidaya ternak:

a. Ternak Potong 445

b. Ternak Unggas dan Aneka Ternak 66

c. Persentase peningkatan populasi ternak:- Ternak besar 20%

- Ternak kecil 30%

- Ternak unggas 35%

6. Jumlah kelompok nelayan, pembudidaya dan usaha pengolahan hasil perikanan yang mendapat pendampingan dan pelatihan:a. Jumlah nelayan/kelompok nelayan

perikanan tangkap yang mendapat pendampingan

104 kelompok

b. Jumlah pembudidaya/kelompok pembudidaya perikanan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan

29 kelompok

c. Jumlah usaha/kelompok usaha dan pengolahan hasil perikanan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan

24 kelompok

d. Persentase peningkatan produksi kelompok binaan:- Perikanan tangkap sungai 5%

- Perikanan budidaya sungai 5%

- Perikanan budidaya kolam 5%

7. Jumlah kelompok pekebun, penangkar dan usaha pengolahan hasil perkebunan yang mendapat pendampingan dan pelatihan:a. Jumlah pekebun/kelompok

pekebun yang mendapat pendampingan

-

b. Jumlah penangkar/kelompok pembudidaya bibit perkebunan yang mendapat penyuluhan dan

6

Page 8: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET

pendampinganc. Jumlah usaha/kelompok usaha

dan pengolahan hasil perkebunan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan

3

d. Persentase peningkatan produktifitas perkebunan:

- Kelapa sawit 2%

- Karet 2%

- Kelapa 2%

- Kopi 2%

- Lada 2%

8. Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima bantuan dan program pemberdayaan

9.501 KSM/KPM

9. Persentase PMKS penerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok ekonomi sosial sejenis lainnya yang meningkat taraf hidupnya

4%

10.Persentase panti sosial, WKBSM dan lembaga kesejahteraan sosial lainnya yang dibantu dan difasilitasi

56.52%

11.Pengembangan Tenaga Kerja Lokal:

a. Jumlah lapangan kerja 1.500 orang

b. Persentase peningkatan lapangan kerja:

- peningkatan dari sektor sekunder dan tersier

10%

- peningkatan dari wiraswasta 5%

c. Partisipasi Angkatan Kerja 72%

d. Peningkatan jumlah peserta pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK)

10%

e. Peningkatan Upah Layak (UMK dan Upah

8%

f. Persentase perusahaan/badan usaha yang menerapkan UMK

60%

Page 9: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET

4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Sehat dan Produktif

1. Pengasuhan dan Pendidikan Anak Usia Dini:

a. Persentase penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita:

- kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup

150

- kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

8/1000

- kematian balita per 1.000 kelahiran hidup

5/1000

- penurunan disparitas kematian (mampu/miskin, kota/desa)

5%

b. APM pada pendidikan Anak Usia Dini:

a. APM pada pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

50%

b. APM pada pendidikan Taman Kanak- kanak (TK)

50%

2. Peningkatan Edukasi dan Kampaye Gaya Hidup Sehat:

a. Persentase rata-rata peningkatan konsumsi sayur dan buah di kalangan masyarakat

70%

b. Persentase rata-rata peningkatan jumlah penduduk dewasa yang memenuhi rekomendasi untuk aktif beraktivitas fisik/olahraga

70%

c. Persentase rata-rata peningkatan jumlah penduduk yang aktif beraktivitas fisik/aerobik/olahraga

5%

d. Persentase penurunan jumlah kunjungan IGD pasien asthma balita dan anak-anak

3%

3. Persentase penduduk dewasa tanpa jaminan atau asuransi kesehatan

25%

4. Persentase peningkatan jumlah pasien penerima pelayanan Medik Dasar Faskes Level 1

5%

5. Jumlah pendaftaran siswa tahun ajaran baru (per batas tanggal tertentu) dari PAUD sampai kelas 9 pada sekolah Pemerintah Daerah

73.000 siswa

6. Jumlah pendaftaran siswa tahun ajaran baru (per batas tanggal tertentu) pada PAUD Pemerintah Daerah

1.250 siswa

Page 10: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET

7. Rata-rata tingkat kehadiran siswa:

a. SD 93%

b. SMP 93%

8. Persentase jumlah siswa kelas 3 – 8 yang memenuhi atau melebihi nilai minimum pelajaran:a. Matematika 70%

b. Bahasa Inggris 70%

c. IPA 70%

9. Persentase jumlah siswa kelas 3 – 8 yang di bawah nilai minimum mengalami kemajuan memenuhi nilai atau melebihi nilai minimum:a. Matematika 70%

b. Bahasa Inggris 70%

c. IPA 70%

10.Angka Putus Sekolah dan Angka Melanjutkan:

a. Angka Putus Sekolah:

- SD/MI 0.10%

- SMP/MTS 0.10%

b. Angka Melanjutkan:

- ke SMP/MTs 99%

- ke SMA/SMK/MA 82%

11.Peningkatan pelestarian dan pengembangan budaya dan pariwisata daerah:

a. Jumlah Gelar Seni dan Budaya 6 kali

b. Jumlah Event 8 kali

12.Persentase obyek wisata yang dikembangkan dan layak jual

21%

Page 11: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET

13.Jumlah kunjungan wisatawan

a. Mancanegara 600 orang

b. Nusantara 4.200 orang

14.Peningkatan intensitas pembinaan kepada pemuda:

a. Persentase jumlah organisasi kepemudaan yang dibina

34%

b. Persentase klub olahraga yang dibina

21%

c. Jumlah turnamanen/kompetisi olahraga

17 kali

15.Rasio sarana olahraga per 10.000 penduduk

0.651

5. Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

1. Persentase Teknologi Tepat Guna (TTG) diterapkan

20%

2. Persentase peningkatan kegiatan gotong royong, bakti sosial dan sukarelawan:

a. gotong royong 5%

b. bakti sosial dan sukarelawan 5%

3. Persentase peningkatan layanan akses informasi masyarakat pedesaan:a. jumlah pembinaan komunitas radio

komunikasi20%

b. jumlah kelompok informasi masyarakat

20%

4. Jumlah pembinaan dan pengembangan usaha produktif wilayah/kawasan transmigrasi

2 lokasi + 6 desa eks transmigrasi

5. Persentase jumlah kelompok lembaga pemberdayaan masyarakat yang dibina

20%

6. Meningkatkan Pengelolaan dan

Pemanfaatan

Sumber Daya

Alam di

Kabupaten

Ketapang Dengan

1. Penanganan bencana dan kebakaran:

a. Cakupan penanganan daerah bencana

100%

b. Cakupan pelayanan bencana

kebakaran

35%

c. Tingkat waktu tanggap (respon time rate )daerah layanan Wilayah

100%

Page 12: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET

Tetap Menjaga

Kelestarian

Lingkungan

Manajemen Kebakaran (WMK)2. Sumber daya air yang memenuhi

Baku Mutu:

a. COD Air Sungai 34,1 mg/l

b. BOD Air Sungai 2,16 mg/l

3. Persentase jumlah usaha yang menggunakan pengolahan limbah:

a. Limbah cair 30%

b. Limbah padat 30%

c. Pencemaran udara 30%

4. Sumber Daya udara yang memenuhi Baku Mutu:

a. Kualitas udara di perkotaan (PM 2.5)

29,3 μg/Nm3

b. Disparitas SO2 antar wilayah/lingkungan

- (tahap

perencanaan)

c. Disparitas PM 2.5 antar wilayah/lingkungan

55%

5. Penanganan banjir dan kualitas air minum:

a. Persentase pengawasan kualitas air minum

90%

b. Panjang saluran drainase yang dibersihkan dan dinormalisasi

25 km

Page 13: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Capaian dari indikator-indikator yang telah ditetapkan tersebut adalah

sebagai berikut :

Tabel 3.2

Capaian Indikator Kinerja Utama

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

1 Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik

1. Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah:a. Opini BPK

terhadaLaporan Keuangan

WTP WTP 100%

b. Nilai Kinerja Pemerintah Daerah

CC C 66.67

c. Indeks Kepuasan Masyarakat

BAIK BAIK 100

d. Persentase capaian reformasi birokrasi Pemerintah Daerah

20%

(tahap 1)20% 100

2. Persentase peningkatan kapasitas data danjaringan transaksi digital

(tahap

perencan

aan)

3. Persentase pemenuhan produk hukum daerah

100% 100% 100

4. Persentase penyelesaian kasus SARA yang difasilitasi Pemda

100% 100% 100

5. Persentase penyelesaian jumlah pelanggaran Perda yang ditindaklanjuti dan tertangani

100% 100% 100

6. Rata-rata jumlah kasus trantibum yangtertangani

100% 77% 77

7. Peningkatan kualitas Pelayanan Administratif,dan Perizinan dan Non Perizinan:

a. Kependudukan dan Pencatatan Sipil:

Page 14: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

- Rata-rata hari penerbitan per Akta Kelahiran

3-5 Hari 5 Hari 100

- Rata-rata hari penerbitan per Kartu Keluarga

2 Hari 2 Hari 100

- Rata-rata hari penerbitan per e-KTP

2 Hari 2 Hari 100

b. Perizinan dan Non Perizinan:- Persentase

perizinan dan non perizinan yang diselesaikan

94% 99.73% 106.09

- Rata-rata hari penerbitan:

IMB 14 Hari 14 100

SITU 5 Hari 3 166,67

SIUP 5 Hari 3 166,67

HO 7 Hari 5 140

Izin lainnya 5 Hari 3 166,67

8. Peningkatan daya saing tingkat regionalKalbar:a. Pertumbuhan dan

persebaran penduduk:

- Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)

2,06 % 2.40% 116.50

- Jumlah

Penduduk

Perkotaan

25, 83% 17.49 67.71

b. Pertumbuhan PDRB sektor sekunder dan tersier

13%

c. Pertumbuhan lapangan kerja

15% 3.12% 20.80

Page 15: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

9. Persentase lahan terbangun sesuai RTRW Kabupaten Ketapang

44.12%

2. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Secara Terpadu dan Merata

1. Desain proyek yang diselesaikan:

Jumlah total desain proyek yang diselesaikan lebih awal/tepat waktu:

- selesai lebih awal/tepat waktu : Infrastruktur

100%

- selesai lebih awal/tepat waktu gedung/bangunan

100%

2. Proyek konstruksi yang diselesaikan:Jumlah total proyek konstruksi yang diselesaikan lebih awal/tepat waktu:

- selesai lebih awal/tepat waktu : Infrastruktur

100%

- selesai lebih awal/tepat waktu : Gedung/Bangunan

100%

3. Jumlah proyek yang dapat diselesaikan dalam anggaran tahun berjalan:- Panjang jalur

baru/rekonstruksi jalur (km)

125%

- konstruksi jalur yang diselesaikan sesuai jadwal%

100%

4. Panjang selokan/drainase yang dibangun (KM/M)

25 km

- rekonstruksi selokan/drainase yang diselesaikan sesuai jadwal%

100%

Page 16: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

5. Panjang selokan/drainase yang direkonstruksi (km/m)

25 km

- rekonstruksi

selokan/drainase

yang diselesaikan

sesuai jadwal%

100%

6. Pemeliharaan dan peningkatan jalan dan jembatan:

a. Kondisi Jalan

- Baik atau sangat baik (%)

21% 25.1 119.52

- Cukup baik (%) 44% 34.77 79.02

- Kurang baik (%) 35% 40.13 114.66

b. Kondisi Jembatan

- Baik atau sangat baik (%)

80%

- Cukup baik (%) 20%

- Kurang baik (% -

7.Persentase peningkatan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari pengerjaan proyek infrastruktur :

a. Jumlah keluarga miskin dan berpendapatan rendah penerima manfaat infrastruktur :

- perumahan layak150 KK

- lapangan kerja-

b. Kelayakan upah pekerja infrastruktur

Rp. 2.500.000/

bulan

Rp.

2.172.500/bula

n

86.90

Page 17: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

8. Rasio RTH kota/kecamatan yang ada terhadap RTH yang seharusnya ada (RTH per status wilayah/kota kabupaten/kota kecamatan)

0.60%

9. Persentase jaringan air bersih dengan kondisi baik

80% 55.56 69.45

10.Presentase jaringan irigasi dalam kondisi baik

75%

11.Persentase pengolahan dan penanganan sampah:a. Persentase

pengolahan sampah10% 10 100

b. Persentase kenaikan sampah yang terangkut

10% 10 100

12. Peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi darat:

a. Jumlah ketersediaan marka jalan

3.500 meter lari/M1

1788 51.09

b. Jumlah ketersediaan rambu lalu lintas:

- Jalan70 unit 57unit 81.43

- Sungai-

c. Jumlah ketersediaan APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas)

d. Jumlah ketersediaan Alat Penerangan Jalan Umum

680 buah 170 buah 25%

e. Jumlah ketersediaan Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan

13. Persentase penurunan jumlah kecelakaan lalu

Page 18: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

lintasa. persentase korban

tewas21% 21 100

b. persentase korban dengan luka parah/berat

27% 27 100

3. Meningkatkan Pengembangan Ekonomi Daerah yang Unggul dan Bernilai Tambah Tinggi Melalui Pengembangan Sektor dan Komoditas Unggulan di Setiap Desa dan Kecamatan

1. Peningkatan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi:a. Persentase

pertumbuhan Usaha Mikro

30% 10% 33.33

b. Persentase pertumbuhan UKM 30%

60% 200

c. Persentase jumlah usaha mikro berkembang menjadi UKM

25% 15% 60

d. Jumlah produk UKM lolos kurasi atau bahkan ber SNI

5 produk - -

e. Presentase peningkatam omzet UKM

5% 12.63% 252.60

f. Persentase koperasi yang sehat dan berkualitas

57% 17.5% 30.70

2. Persentase penataan PKL dan Asongan

100% - -

3. Jumlah pengawasan peredaran barang dan jasa serta metrologi legal:

a. Jumlah pengawasan peredaran barang dan jasa

2 kali 15 kali 750

b. Jumlah pengawasan

2 kali 8 kali 400

Page 19: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

metrologi legal4. Persentase kelompok

tani yang mendapat pelatihan teknologi pertanian:a. Jumlah kelompok

menggunakan galur harapan unggul tanaman/varietas unggul

287

Kelompo

k

295

Kelompok102.79

b. Jumlah kelompok menggunakan Alat Mesin Pertanian (Alasintan)

287 1088 379.09

c. Jumlah kelompok mendapatkan penyuluhan teknologi pertanian

d. Jumlah kelompok mendapatkan penyuluhan teknologi pertanian

2 4 200

e. Persentase peningkatan produktifitas hasil pertanian:

- Padi2 % 7 % 350

- Jagung2 % 4 % 200

- Sayuran2 % 2 % 100

5. Jumlah kelompok pengembangan budidaya ternak:

a. Ternak Potong445 0 0

b. Ternak Unggas dan Aneka Ternak

66 0 0

c. Persentase peningkatan populasi ternak:- Ternak besar 20% -4.80% -24.00

Page 20: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

- Ternak kecil30% -61.18% -203.93

- Ternak unggas35% 1.54% 4.40

6. Jumlah kelompok nelayan, pembudidaya dan usaha pengolahan hasil perikanan yang mendapat pendampingan dan pelatihan:a. Jumlah

nelayan/kelompok nelayan perikanan tangkap yang mendapat pendampingan

104 kelompok

31 kelompok 30

b. Jumlah pembudidaya/kelompok pembudidaya perikanan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan

29 kelompok

0 0

c. Jumlah usaha/kelompok usaha dan pengolahan hasil perikanan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan

24 kelompok

0 0

d. Persentase peningkatan produksi kelompok binaan:- Perikanan

tangkap sungai105% 18% 17

- Perikanan budidaya sungai

528.30% 551.54% 104

- Perikanan budidaya kolam

274.37% 286.37% 104

7. Jumlah kelompok pekebun, penangkar dan usaha pengolahan hasil perkebunan yang

Page 21: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

mendapat pendampingan dan pelatihan:

a.Jumlah pekebun/kelompok pekebun yang mendapat pendampingan

- - -

b.Jumlah penangkar/kelompok pembudidaya bibit perkebunan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan

6 6 100

c.Jumlah usaha/kelompok usaha dan pengolahan hasil perkebunan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan

3 3 100

d.Persentase peningkatan produktifitas perkebunan:

- Kelapa sawit2% 39.77% 1.988,50

- Karet2% -1.14% -57

- Kelapa2% 0.14% 7

- Kopi2% -4.96% -248

- Lada2% 0.00% 0.00

8. Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima bantuan dan program pemberdayaan

9.501 KSM/KP

M0 0

9. Persentase PMKS penerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok ekonomi sosial sejenis

4%

Page 22: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

lainnya yang meningkat taraf hidupnya

10.Persentase panti sosial, WKBSM dan lembaga kesejahteraan sosial lainnya yang dibantu dan difasilitasi

56.52%

11.Pengembangan Tenaga Kerja Lokal:

a. Jumlah lapangan kerja

1.500 orang

4.526 orang 301.73

b. Persentase peningkatan lapangan kerja:

- peningkatan dari sektor sekunder dan tersier

10%

- peningkatan dari wiraswasta

5% 10% 200

c. Partisipasi Angkatan Kerja

72% 60% 83.33

d. Peningkatan jumlah peserta pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK)

10% 25% 250

e. Peningkatan Upah Layak (UMK dan Upah

8% 12% 150

f. Persentase perusahaan/badan usaha yang menerapkan UMK

60% 74.73% 124.55

4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Sehat dan Produktif

1. Pengasuhan dan Pendidikan Anak Usia Dini:

a. Persentase penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita:

- kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup

150 138 92

- kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup

8/1000 8/1000 100

- kematian balita per 1.000 kelahiran hidup

5/1000 8/1000 160

Page 23: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

- penurunan disparitas kematian (mampu/miskin, kota/desa)

5% 2% 40

b. APM pada pendidikan Anak Usia Dini:

c. APM pada pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

50% 31.29 62.58

d. APM pada pendidikan Taman Kanak- kanak (TK)

50% 22.07 44.14

RATA-RATA 83.12

2. Peningkatan Edukasi dan Kampaye Gaya Hidup Sehat:a. Persentase rata-

rata peningkatan konsumsi sayur dan buah di kalangan masyarakat

70% 0 0

b. Persentase rata-rata peningkatan jumlah penduduk dewasa yang memenuhi rekomendasi untuk aktif beraktivitas fisik/olahraga

70% 0 0

c. Persentase rata-rata peningkatan jumlah penduduk yang aktif beraktivitas fisik/aerobik/olahraga

5% 0 0

d. Persentase penurunan jumlah kunjungan IGD pasien asthma balita dan anak-anak

3% 2.42% 80.66

RATA-RATA 20.16

3. Persentase penduduk dewasa tanpa jaminan atau asuransi

25% 0 0

Page 24: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

kesehatan4. Persentase

peningkatan jumlah pasien penerima pelayanan Medik Dasar Faskes Level 1

5% 0 0

5. Jumlah pendaftaran siswa tahun ajaran baru (per batas tanggal tertentu) dari PAUD sampai kelas 9 pada sekolah Pemerintah Daerah

73.000 siswa

16.613 siswa 22.76

6. Jumlah pendaftaran siswa tahun ajaran baru (per batas tanggal tertentu) pada PAUD Pemerintah Daerah

1.250 siswa

616 siswa 49.28

7. Rata-rata tingkat kehadiran siswa:

a. SD 93% 89.98 96.75

b. SMP 93% 83.20 89.46

8. Persentase jumlah siswa kelas 3 – 8 yang memenuhi atau melebihi nilai minimum pelajaran:a. Matematika 70% 0 0

b. Bahasa Inggris 70% 0 0

c. IPA 70% 0 0

9. Persentase jumlah siswa kelas 3 – 8 yang di bawah nilai minimum mengalami kemajuan memenuhi nilai atau melebihi nilai minimum:

a. Matematika 70% 0 0

b. Bahasa Inggris 70% 0 0

c. IPA 70% 0 0

Page 25: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

10. Angka Putus Sekolah dan Angka Melanjutkan:a. Angka Putus

Sekolah:

- SD/MI 0.10% 0.04 25

- SMP/MTS 0.10% 0.28 35.71

b. Angka Melanjutkan:

- ke SMP/MTs 99% 94.72 95.68

- ke SMA/SMK/MA 82% 93.52 114.05

11.Peningkatan pelestarian dan pengembangan budaya dan pariwisata daerah:a. Jumlah Gelar Seni

dan Budaya6 kali 9 150

b. Jumlah Event 8 kali 3 37.50

12.Persentase obyek wisata yang dikembangkan dan layak jual

21% 21 100

13.Jumlah kunjungan wisatawan

a. Mancanegara 600 orang

279 46.50

b. Nusantara 4.200 orang

8353 198.88

14. Peningkatan intensitas pembinaan kepada pemuda:

a. Persentase jumlah organisasi kepemudaan yang dibina

34% 62.5% 183.82

b. Persentase klub olahraga yang dibina

21% 0 0

Page 26: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

c. Jumlah turnamanen/kompetisi olahraga

17 kali 5 29.41

15. Rasio sarana olahraga per 10.000 penduduk

0.651 0.0045 0.69

5. Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan

Desa

1. Persentase Teknologi Tepat Guna (TTG) diterapkan

20% 1.58 7.90

2. Persentase peningkatan kegiatan gotong royong, bakti sosial dan sukarelawan:a. gotong royong 5% 0 0

b. bakti sosial dan sukarelawan

5% 0 0

3. Persentase peningkatan layanan akses informasi masyarakat pedesaan:a. jumlah pembinaan

komunitas radio komunikasi

20% 10% 50

b. jumlah kelompok inform si masyarakat

20%10% 50

4. Jumlah pembinaan dan pengembangan usaha produktif wilayah/kawasan transmigrasi

2 lokasi + 6 desa

eks transmigr

asi

2 Lokasi + 2

Desa eks

transmigrasi

33

5. Persentase jumlah kelompok lembaga pemberdayaan masyarakat yang dibina

20% 7.50% 37.50

6. Meningkatkan Pengelolaan dan

Pemanfaatan

Sumber Daya

Alam di

Kabupaten

Ketapang

Dengan Tetap

Menjaga

1. Penanganan bencana dan kebakaran:a. Cakupan

penanganan daerah bencana

100% 100% 100

b. Cakupan pelayanan

bencana kebakaran35% 35% 100

c. Tingkat waktu tanggap (respon time rate )daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)

100% 90% 90

Page 27: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

NOSASARAN

STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI

CAPAIAN (%)

Kelestarian

Lingkungan2. Sumber daya air yang

memenuhi Baku Mutu:

a. COD Air Sungai34,1 mg/l 23.5 68.91

b. BOD Air Sungai2,16 mg/l 10.2 472.22

3. Persentase jumlah usaha yang menggunakan pengolahan limbah:

a. Limbah cair30% 26% 86.67

b. Limbah padat30% 27.90% 93

c. Pencemaran udara30% 27.90% 93

4. Sumber Daya udara yang memenuhi Baku Mutu:

a. Kualitas udara di perkotaan (PM 2.5)

29,3 μg/Nm3

15.9 54.27

b. Disparitas SO2 antar wilayah/lingkungan

- (tahap

perencanaan)

c. Disparitas PM 2.5 antar wilayah/lingkungan

55% 45.5% 82.72

5. Penanganan banjir dan

kualitas air minum:

a. Persentase pengawasan kualitas air minum

90% 0 0

b. Panjang saluran drainase yang dibersihkan dan dinormalisasi

25 m0 0

B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJASesuai dengan visi dan misi RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun

2016-2021, telah ditetapkan 6 sasaran strategis yang akan dicapai

dengan 58 indikator kinerja utama. Adapun program, kendala/

Page 28: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

hambatan, upaya dan dukungan yang dilaksanakan pada masing-

masing indikator kinerja utama per sasaran strategis diuraikan sebagai

berikut :

1. Sasaran Strategis 1 " Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik"Sasaran strategis 1 "melaksanakan tata kelola pemerintahan yang

baik" memiliki 9 indikator kinerja utama, yaitu pengelolaan

keuangan dan kinerja pemerintah daerah, persentase peningkatan

kapasitas data dan jaringan transaksi digital, persentase

pemenuhan produk hukum daerah, persentase penyelesaian kasus

SARA yang difasilitasi Pemda, persentase penyelesaian jumlah

pelanggaran perda yang ditindaklanjuti dan tertangani, rata-rata

jumlah kasus trantibum yang tertangani, peningkatan kualitas

pelayanan administratif, dan perizinan dan non perizinan,

peningkatan daya saing tingkat regional Kalbar, dan persentase

lahan terbangun sesuai RTRW Kabupaten Ketapang. Adapun

rinciannya sebagai berikut :

a. Indikator 1 "Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Pemerintah DaerahIndikator pengelolaan keuangan dan kinerja pemerintah daerah

didukung oleh program :

1. Peningkatan pengembangan sistem laporan capaian kinerja

dan keuangan;

2. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan

daerah; dan

3. Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat.

Page 29: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Pengelolaan keuangan dan kinerja pemerintah daerah diukur

dari nilai yang diperoleh dalam penyusunan Laporan Keuangan

dan dan Laporan Kinerja Kabupaten Ketapang. Dalam

pengelolaan keuangan daerah, Kabupaten Ketapang

menargetkan hasil WTP dan mencapai target tersebut, sehingga

capaian kinerjanya adalah 100%. Namun ini merupakan hasil

laporan keuangan tahun 2016 karena sampai LKj ini disusun,

BPK masih sedang mengevaluasi laporan keuangan Kabupaten

Ketapang untuk tahun Anggaran 2017 dan diprediksi akan

selesai pada bulan Juli 2017.

Nilai Kinerja Pemerintah Daerah tahun 2017 hanya memperoleh

nilai C dari target CC, sehingga jika diukur capaian kinerjanya

hanya 66,67%.

Indeks Kepuasan Masyarakat dilakukan dengan melakukan

survey kepuasan masyarakat terhadap unit pelayanan publik

sebanyak 20 OPD/ unit pelayanan publik (termasuk 5 UPT

puskesmas). Dari hasil survey tersebut rata-rata masyarakat

memberikan nilai "BAIK" untuk pelayanan publik dari nilai "BAIK"

yang ditargetkan, sehingga capaian kinerjanya adalah 100%.

Cara perhitungan indikator persentase capaian reformasi

birokrasi pemerintah daerah mengalami oerubahan dari yang

telah ditetapkan. Yaitu tidak melalui peniliaian capaian roadmap

reformasi tetapi melalui penilaian mandiri pelaksanaan reformasi

birokrasi (PMPRB), yang merupakan instrumen penilaian

kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi yang dilakukan

secara mandiri oleh Inspektorat Kabupaten Ketapang.

Dalam pelaksanaan indikator ini terdapat beberapa hambatan/

kendala, diantaranya :

Page 30: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

1. masih belum optimalnya kualitas dan kuantitas SDM,

keterbatasan sarana dan prasarana serta keterbatasan

anggaran;

2. adanya mutasi pada awal tahun 2017 yang mana banyak

petugas penyusun LKj mendapat promosi sehingga terjadi

kekosongan pelaksana penyusunan LKj SKPD;

3. adanya pemindahan rincian tugas mengenai penyusunan LKj

dari subbag Ketatalaksanaan kepada Subbag Kelembagaan,

dan petugas yang baru masih awam dengan kegiatan

tersebut; dan

4. kurangnya sosialisasi tentang LKj sehingga dinas/ badan

tidak terlalu memahami pentingnya penyusunan LKj bagi

pelaksanaan pemerintahan.

beberapa alternatif pemecahan masalah terhadap kendala dan

hambatan tersebut antara lain :

1. peningkatan dan pengembangan SDM selalu ditingkatkan

baik melalui pembinaan, bimbingan teknis, pendidikan dan

pelatihan;

2. pengusulan anggaran/ dana untuk setiap kegiatan harus

sesuai dengan kebutuhan dan didukung oleh dasar hukum

serta argumentasi yang representatif;

3. pemenuhan terhadap sarana dan prasarana penunjang

kegiatan sangat diperlukan, untuk itu perlu juga adanya

perencanaan dan klasifikasi ynag baik terhadap fasilitas,

sarana dan prasarana penunjang; mengupayakan

pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana secara

pertahap sesuai dengan kemampuan anggaran ynag

tersedia; dan

Page 31: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

4. perlu membina dan menjaga hubungan yang harmonis antar

bagian dan lintas sektor terkait dengan harapan pelaksanaan

koordinasi dapat terlaksana dengan baik.

b. Indikator 2 "Persentase Peningkatan Kapasitas Data dan Jaringan Transaksi Digital

Indikator Persentase Peningkatan Kapasitas Data dan Jaringan

Transaksi Digital

didukung oleh program "Pengembangan Komunikasi, Informasi

dan Media Masa"

Peningkatan kapasitas data dan jaringan transaksi digital

ditargetkan mencapai tahap perencanaan. Saat ini pelaksanaan

sudah sampai pada penandatanganan MOU dengan KPK

mengenai pemusatan pengendalian kapasitas data dan jaringan

transaksi digital pada Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Ketapang sehingga bisa dikatakan sudah melewati

tahap perencanaan,dan pencapaian kinerjanya adalah 100%.

Dalam pelaksanaan indikator ini, kendala yang dihadapi adalah

permasalahan yang datang dari lingkungan internal seperti

kurangnya SDM yang paham akan teknologi informasi, dana

anggaran yang terbatas serta sarana dan prasarana yang belum

memadai dan masih lemahnya jaringan yang terdapat di

Kecamatan.

Adapun langkah-langkah dan upaya pemecahan masalah yang

dilakukan adalah :

1. meningkatkan kemampuan keahlian personil, melalui

pengiriman personil untuk mengikuti diklat teknis baik yang

Page 32: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

diselenggarakan oleh Badan Diklat Komunikasi dan

Informatika maupun lembaga teknis terkait setiap tahunnya;

2. mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana yang

dibutuhkan secara bertahap setiap tahunnya;

3. senantiasa melakukan koordinasi dengan instansi terkait

dalam mewujudkan kesepakatan bersama maupun dalam

hal kerja sama dalam kelancaran informasi dan komunikasi

Kabupaten Ketapang.

c. Indikator 3 " Persentase Pemenuhan Produk Hukum DaerahIndikator Persentase Pemenuhan Produk Hukum Daerah

didukung oleh program penataan peraturan perundang-

undangan.

Pada tahun 2017 Bagian Hukum menargetkan 18 Perda dapat

terselesaikan,dengan realisasi sebanyak 18 perda sehingga

capaian kinerjanya 100%.

Dalam rangka pemenuhan produk hukum daerah terdapat

beberapa kendala antara lain masih kurangnya tenaga legal

drafter dalam mendukung perencanaan dan pelaksanaan

regulasi lingkup pemerintah daerah.

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut

adalah dengan mengajukan permohonan penambahan tenaga

legal drafter dan mengikuti bimtek/ diklat terkait.

d. Indikator 4 "Persentase Penyelesaian Kasus SARA yang Difasilitasi"Indikator Persentase penyelesaian kasus SARA yang difasilitasi

Pemda tidak dilaksanakan pada Tahun 2017, karena selama

Tahun 2017 tidak terjadi kasus SARA di Kabupaten Ketapang.

Page 33: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

e. Indikator 5 " Persentase Penyelesaian Jumlah Pelanggaran Perda yang Ditindaklanjuti Dan Tertangani"Indikator Persentase penyelesaian jumlah pelanggaran perda

yang ditindaklanjuti dan tertangani didukung oleh program :

Peningkatan keamanan lingkungan

Pada tahun 2017, Satuan Polisi Pamong Praja menargetkan

penyelenggaraan penegakan dan penindakan Perda sebanyak 5

kali, tercapai 5 kali kegiatan sehingga capaian kinerjanya adalah

100%.

f. Indikator 6 " Rata-Rata Jumlah Kasus Trantibum Yang TertanganiIndikator rata-rata jumlah kasus trantibum yang tertagani

didukung oleh program : peningkatan keamanan lingkungan.

Kasus-kasus trantibum yang ditangani oleh Polisi Pamong Praja

pada tahun 2017 diantaranya pengamanan pedagang kaki lima,

penertiban bangunan liar dan penertiban penambang pasir.

Target yang ingin dicapai oleh Satuan Polisi Pamong Praja

adalah 100% namun yang tercapai sebesar 77% sehingga

capaian kinerjanya adalah 77%.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang akan selalu

muncul dalam menjaga keamanan lingkungan, SATPOL PP

mengambil langkah-langkah berupa : pelaksanaan patroli kota dan operasi simpati.

g. Indikator 7 " Peningkatan Kualitas Pelayanan Administratif, dan Perizinan dan Non PerizinanIndikator peningkatan kuaitas pelayanan administratif, dan

perizinan dan non perizinan didukung oleh program :

Page 34: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

1. Penataan administrasi kependudukan;

2. Peningkatan kualitas pelayanan publik;

Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan administratif dan

perizinan dan non perizinan, diukur dari lamanya penyelesaian

pembuatan akte kelahiran, KTP, KK, IMB, SITU, SIUP, HO, dan

izin lainnya.

Dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan dokumen

identitas, ditargetkan penyelesaian pembuatan Akte Kelahiran

selama 3-5 hari, realisasinya rata-rata dalam waktu 5 hari selesai

sehingga capaian kinerjanya adalah 100%.

Pembuatan KTP dan KK ditargetkan penyelesaian selama 2 hari,

realisasinya 2 hari maka capaian kinerjanya adalah 100%.

Penerbitan IMB ditargetkan dapat diselesaikan dalam 14 hari,

realisasinya 14 hari maka capaian kinerjanya adalah 100%.

Penerbitan SIUP, SITU, dan izin lainnya ditargetkan rata-rata

selesai dalam 5 hari, namun dapat diselesaikan rata-rata dalam

3 hari maka capaian kinerjanya adalah 166,67%.

Penerbitan HO ditargetkan rata-rata selesai dalam 5 hari,

realisasinya adalah 3 hari, sehingga capaian kinerjanya adalah

140%.

Dalam pelaksanaan indikator ini ditemukan beberapa

permasalahan diantaranya :

1. Adanya permohonan penerbitan dokumen dengan data yang

kurang lengkap/ tidak lengkap dan tidak sinkron;

2. Masih banyak masyarakat yang mengguakan jasa calo

dalam pembuatan dokumen;

3. Ketidaktersediaan blanko KTP/ KK juga menjadi salah satu

permasalahan;

4. Proses perizinan yang berbelit-belit.

Page 35: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-

masalah tersebut adalah :

1. Meningkatkan mutu pelayanan

2. Memangkas jumlah rata-rata waktu untuk menerbitkan izin

dan non perizinan sehingga tercipta kepastian hukum.

h. Indikator 8 "Peningkatan Daya Saing Tingkat Regional Kalbar"Indikator ini dapat diukur dari laju pertumbuhan dan persebaran

penduduk, pertumbuhan PDRB sektor sekunder dan tersier, dan

pertumbuhan lapangan kerja.

Berdasarkan data dari Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun

2017, Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Ketapang

tahun 2010-2016 diprediksi sekitar 2,40%. Dimana 17,49% dari

penduduk Kabupaten Ketapang tinggal di Kecamatan Delta

Pawan. PDRB perkapita Kabupaten Ketapang pada tahun 2016.

Artinya rata-rata pendapatan 1 orang penduduk Kabupaten

Ketapang selama setahun adalah sebesar 41,27 juta rupiah. Ini

menunjukkan adanya kenaikan sekitar 11,94% dari tahun

sebelumnya. Terjadi peningkatan sebanyak 36 perusahaan

sebagai lapangan kerja pada tahun 2015.

i. Indikator 9 " Persentase Lahan Terbangun Sesuai RTRW KabupatenIndikator persentase lahan terbangun sesuai RTRW Kabupaten

Ketapang didukung oleh program : Perencanaan pembangunan

daerah.

Page 36: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Pembangunan pada lahan yang tersedia di Kabupaten Ketapang

sesuai RTRW ditargetkan sebesar 44,12% namun realisasinya

masih 0%. Hal ini dikarenakan adanya pemindahan urusan

kawasan permukiman dari Dinas PU dan Tata Ruang kepada

Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan

Lingkungan Hidup pada awal tahun 2017. Sedangkan dalam

perbup Nomor 73 Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama

Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021, indikator ini menjadi

urusan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata ruang.

Upaya tindak lanjut atas permasalahan yang dihadapi adalah :

melaksanakan evaluasi terhadap RPJMD Kabupaten Ketapang

agar indikator yang ingin dicapai berada pada dinas/ badan yang

tepat, sesuai dengan tupoksinya.

2. Sasaran Startegis 2 "Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Secara Terpadu dan Merata" a. Indikator 1 “Desain Proyek Yang Diselesaikan”

dari desain proyek yang telah ditargetkan osebanyak 100%

proyek selesai tepat waktu, tetapi dalam kenyataanya proyek

tersebu hanya berjalan 78.47% yang berjalan tepat waktu.

sehingga pencapaian kinerja tersebut dapat dikatakan berhasil.

walaupun kegiatan tersebut berhasil, tetapi masih memiliki

berbagai kendala yang dirasakan, diantaranya :

jangkauan daerah yang cukup luas;

kondisi medan yang sering tidak kondusif;

kendala cuaca; dan

berbenturan dengan aturan hukum pada perjanjian kontrak.

b. Indikator 4 “Panjang Selokan/Drainase Yang Dibangun”

Page 37: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

dari pembangunan selokan/drainase yang telah dibangun pada

tahun 2017 adalah sebanyak 115 drainase, dari 115 drainase

tersebut terdapat 6 drainase yang tidak terselesaikan. tetapi

dalam indikator tersebut ditentukan panjang drainase, tetapi

pada dinas terkait tidak melakukan pengukuran dan pendataan

pada drainase-drainase tersebut. sehinga pencapaian kinerja

yang didapat dari perbandingan realisasi dengan target yang

telah ditetapkan tidak tercapai. solusi pada tahun yang akan

datang adalah pendataan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan

Umum dalam membangu drainase, sehingga panjang atau

volume drainase dapat terhitung. sehingga target dalam indikator

tersebut dapat tercapai.

c. Indikator 5 “ Panjang Selokan/Drainase Yang Direkonstruksi”Pada tahun 2017 di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruan,

tidak memilik program pembuatan rehabilitasi/rekonstruksi

selokan/ drainase, sehingga target yang telah di tetapkan dalam

Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan tidak dapat

tercapai. sehingga pencapaian kinerja pada indikator tersebut

tidak berhasil.

d. Indikator 6 “Pemeliharaan Dan Peningkatan Jalan Dan Jembatan” kondisi jalan

Dari kondisi jalan Kabupaten Ketapang yang memiliki

panjang 3.209,98 KM yang merupakan jalan kabupaten. Dari

panjang tersebut terdapat panjang tanah sebesar 665.95 km

dalam kondisi baik, 128.40 KM, dan 2.415,63KM jalan dalam

Page 38: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

rusak. Dengan masing-masing kondisi jalan, dapat dilihat

bahwa 75,20% jalan Kabupaten Ketapang dalam kondisi

rusak. Sehingga dalam rata-rata pencapaian kinerja yang

telah ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama Kabupaten

Ketapang tidak berhasil. pencapaian kinerja yang tidak

berhasil tersebut disebabkan karena berbagai hambatan,

diantaranya adalah :

- Kondisi tanah di Kabupaten Ketapang, yang sebagian

besar tanahnya adalah tanah gambut;

- Banyaknya angkutan-angkutan perusahaan yang

memiliki angkutan berlebih;

- Material barang-barang dalam pembuatan jalan yang

tiidak sesuai dengan prosedur; dan

- Lemahnya pengawasan dari pemerintah.

Dari berbagai permasalahan tersebut, didapat berbagai solusi

yang dianggap dapat mengatasi masalah tersebut.

Diantaranya adalah :

- Peraturan pemerintah yang tegas dalam mekanisme

pengerjaan proyek;

- Pengawasan dari pemerintah yang diperketat;

- Pengoptimalan pengunaan jembatan timbang yang

ada, sehingga kendaraan yang melebihi muatan bisa

diberikan sangsi yang tegas.

- Mekanisme dalam pembangunan jalan, mengunakan

metode yang bisa digunakan pada tanah gambut.

e. indikator 7 “peningkatan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari pengerjaan proyek”

Page 39: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 107 tahun 2004

tentang Dewan Pengupahan dan Instruksi Presiden Republik

Indonesia Nomor 9 Tahun 2013 tentang kebijakan penetapan

upah minimum dalam rangka keberlangsungan usaha dan

peningkatan kesejahteraan pekerja. Sesuai dengan dasar-dasar

tersebut, sehingga Bupati Ketapang mengajukan usulan upah

minimum Kabupaten Ketapang untuk ditetapkan oleh Gubernur

Provinsi Kalimantan Barat selaku pejabat yang berwenang. Dari

hasil pengajuan yang telah dilakukan, didapatlah hasil untuk

UMK 2017 sebesar Rp 2.175.500,00, sesuai dengan surat

keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor

789/Disnakertrans/2016 tentang Upah Minimum Kabupaten

Ketapang. dengan realisasi tersebut, terdapat pencapaian kinerja

sebesar 86.90%. atau dikatakan pencapaian kinerja tersebut

sangat berhasil. hal tersebut didukung dengan berbagai aturan

yang telah ditetapkan, sehingga pencapaian kinerja tersebut bisa

sangat berhasil.

f. Indikator 8 “Rasio RTH Kota/Kecamatan Yang Ada”Dari penjelasan indikator tentang Ruang Terbuka Hijau yang ada

di Kabupaten Ketapang baik di kota maupun di kecamatan, yang

di lakukan pendataan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas

Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan

Hidup. Tetapi dalam kenyataanya data tersebut tidak dimiliki oleh

dinas terkait. Hal tersebut dikarenkan pembagian urusan yang

baru dilakukan pada tahun 2016, sehingga dinas yang

bersangkutan masih binggung dengan tugas, pokok dan fungsi

masing-masing dinas terkait. Hal tersebutlah yang

mengakibatkan kegiatan tersebut tidak terlaksana.

Page 40: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

g. Indikator 9 “ Jaringan Air Bersih”Sesuai dengan indikator jaringan air bersih dalam kondisi baik,

terdapat target yang telah ditetapkan sebesar 80%, tetapi dalam

realisasinya kegiatan ini tidak berjalan. Hal tersebut dikarenkan,

tidak ada pendataan yang dilakukan oleh dinas terkait dalam hal

ini dinas pekerjaan umum dan tata ruang yang melakukan

pendataan jumlah kk yang terlayani air bersih. sehingga kegiatan

tersebut tidak tercapai sesuai dengan target yang telah

ditetapkan.

Page 41: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

h. Indikator 10 “Jaringan Irigasi” Pada kondisi yang ada di kabupaten ketapang, terdapat kondisi

yang jaringan irigasi yang buruk. Ini terlihat dari target yang telah

ditetapkan dalam indikator kinerja utama sebesar 75%, tetapi

pada realisasi yang terjadi dilapangan hanya 6.72% irigasi yang

ada dalam kondisi baik. Ini terlihat dari 76.154 m total panjang

irigasi, hanya 5.125 m irigasi dalam kondisi baik. Dengan

pencapaian tersebut, dapat dilihat pencapaian kinerja yang

terdapat didalam indikator tersebut sebesar 8.96%, dengan

pencapaian tersebut dikatakan indikator tersebut tidak berhasil

dalam menjalankan program tersebut. Faktor utama yang

menyebabkan ketidakberhasilannya adalah pembagian dari

pendanaan, sehingga pengerjaan tidak sesuai dengan target

yang telah ditetapkan. Disisi lain, faktor daerah kabupaten

ketapang yang sangat luas, sehingga dalam pengerjaannya tidak

optimal.

i. indikator 11 “pengolahan dan penanganan sampah Indikator pengolahan dan penanganan sampah yang di lakukan

pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan

Lingungan Hidup, terdapat target 10% dari pengolahan dan

penanganan sampah yang ada di Kabupaten Ketapang.

sehingga tercapai realisasi dari indikator tersebut sebesar 10%

sesaui dengan target yang telah ditetapkan dalam Indikator

Kinerja Utama Kabupaten Ketapang. dengan realisasi tersebut,

berarti pencapaian kinerja pada indikator tesebut sebesar 100%

atau sangat berhasil. dibalik keberhasilan tersebut, dirasakan

oleh dinas terkait dan masyarakat masih memiliki kekurangan

atau hambatan,diantaranya adalah :

Page 42: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

masih kurangnya bak-bak pembuangan sampah;

kurangnya kesadaran para masyarakat dalam membuang

sampah dengan baik dan benar; dan

pembuangan sampahh tidak sesuai dengan waktu yang

telah ditetapkan dalam perbup

j. indikator 12 “keselamatan dan keamanan transportasi darat”- jumlah marka jalan

Dari jumlah marka jalan yang telah ditetapkan sebesar

3.500m, tercapai realisasi sebesar 1.788m. Dari

perbandingan realisasi dengan target didapat pencapaian

kinerja sebesar 51%. Dari pencapaian tersebut dapat

dikatakan kinerja yang dicapai pada indikator tersebut tidak

berhasil. Keteidak berhasilan kegiatan tersebut disebabkan

program pendanaan yang mendukung kegiatan tersebut

tidak memadai. Diharapkan kedepannya ada penambahan

pendanaan guna meningkatkan panjang jalan yang diberikan

marka guna untuk keamanan dan kenyaman lalu lintas

masyarakat kabupaten ketapang.

- jumlah ketersedian rambu lalu lintas jalanDi indikator ini ketersedian rambu lalu lintas pada jalan

ditargetkan sebesar 70 unit, dalam kenyataan realisasi yang

terjadi sebesar 57 buah. Dengan realisasi yang terjadi

tercapai kinerja sebesar 81%, dengan pencapain tersebut

dapat dikatakan indikator tersebut berhasil.

Pencapaianindikator tersebut didukung denagn program

pengendalian dan pengamanan lalu lintas kegiatan

Page 43: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

pengadaan rambu-rambu lalu lintas. Kekurangan dari target

yang telah ditetapkan didasari oleh dana anggaran yang

terbatas serta sarana dan prasaran yang belum memadai

dan masih lemanya koordinasi dengan berbagai pihak yang

terkait.

- jumlah ketersedian alat penerangan jalan umum dari ketersedian alat penerangan jalan umum yang ditarget

sebesar 680 buah, sehingga hanya tercapai realisasi

sebanyak 170 buah. dengan realisasi yang dicapai tersebut,

tercapai kinerja sebesar 25%. dengan pencapaian yang

dibawah 55% tersebut, dikatakan pencapaian kinerja tidak

berhasil. ketidak berhasilan pada indikator tersebut,

disesbabkan karena pengadaan secara bertahap setiap

tahunnya sehingga pegerjaan alat penerangan pun sesuai

dengan anggaran yang tersedia. diharapkan pada tahun

berikutnya adanya penambahan dalan pendanaan melalui

APBD kabupaten dan Provinsi serta APBN.

k. indikator 13 “ penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas” Dari rasio kecelakan yang ditargetkan di dalam Indikator

Kinerja Utama (IKU) yang ditargetkan sebesar 21% korban

tewas dan 27% korban luka parah/berat, dari target yang telah

ditetapkan. Tejadi realisasi yang ada dilapangan sesuai dengan

target yang telah ditetapkan. Berdasarkan rasio yang telah

ditetapkan terdapat 135 kejadian kecelakaan yang

mengakibatkan para korban tewas dan korban luka parah.

Pencapaian tersebut yang telah mencapai 100% alasan

berkembang pesatnya kepemilikan kendaraan sepeda motor

yang mengakibatkan semakin tingginya tingkat kecelakaan.

Page 44: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Presentase capaian kinerja semakin kecil, tingkat kejadian

kecelakaan semakin tinggi capian kinerja. Ditambah lagi

kurangnya kesadaran hukum dari masyarakat dalam berlalu

lintas sehingga sering terjadi pelanggaran dan kecelakaan,

disisi lain kurangnya sarana dan prasaran lalu lintas seperti

APIL,rambu warning light, marka jalan dan LPJU. sebagai

solusi dari berbagai permasalahtersebut adalah diharapkan

setiap tahunya diadakan sosialisasi akan ketertiban lalu lintas

dan angkutan secara rutin demi mengurangi angka kecelakaan

lalu lintas, serta pengadaan secara bertahap setiap tahun baik

melalui ABPD Kabupaten, APBD Provinsi,maupun APBN.

3. Sasaran Startegis 3 " Meningkatkan Pengembangan Ekonomi Daerah yang Unggul dan Bernilai Tambah Tinggi Melalui Pengembangan Sektor dan Komoditas Unggulan di Setiap Desa dan Kecamatan"

a. Indikator 1 “ Pertumbuhan usaha mikro, kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi” - Pertumbuhan UKM

Pertumbuhan Usaha kecil dan Menengah yang dilakukan

pada Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian,

ditetapkan dengan target 30%, tetapi dalam kenyataannya

hanya terealisasi sebanyak 60%. Dengan pencapaian

kinerja yang didapat sebesar 200%, berdasarkan

pencapaian tersebut, dapat dikatakan program kegiataan

tersebut sangat berhasil dilakukan. Keberhasilan kegiatan

tersebut didukung dengan diadakannya berbagai promosi-

promosi ke luar daerah. Promosi tersebut berupa pameran-

pameran hasil produk dari usaha mikro kecil menegah yang

Page 45: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

diadakan di Jakarta. Dengan diadakan kegatan tersebut,

didapatkan hasil terkenalnya produk-produk UKM kabupaten

Ketapang, sehingga hasil UKM tersebut terus bisa

diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar.

- Jumlah usaha mikro berkembang menjadi UKMDiperkembangan usaha mikro yang berkembang menjadi

UKM yang ada di Kabupaten Ketapng, yang difasilitasi oleh

Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian.

Ditetapkan sebuah target 25%, dengan realisasi yang terjadi

sebanyak 15%. Dengan realisasi yang didapat terdapat

pencapaian kinerja sebesar 60% dari pencapaian

keerhasilan sebesar 100%, pencapaian tersebut dapat

dikatakan kinerja yang di hasilkan cukup berhasil. Dari

jumlah usaha mukro yang berkembang menjadi UKM yang

difasilitasi oleh Dinas terkait, terdapat berbagai masalah

yang mendasar seperti terbatasnya jumlah sumber daya

manusia, iklim usaha dan inventasi daerah yang kurang

kondusif, melemahnya daya beli masyakat terhadap

berbagai produk lokal yang mengakibatkan ekspansi dan

pertumbuhan industri.

Dengan berbagai permasalah yang dihadapi ditarik suatu

solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalah tersebut

antara lain meningkatkan nilai tambah sepanjang rantai

untuk komoditi unggulan daerah, merancang rekayasa

kelembagaan dalam menunjang kompetensi inti daerah,

membangun jejaring dengan seluruh pemangku kepentigan

dan untuk meningktakan efisiensi produktifitas

pengembangan industri.

- Produk UKM lolos kurasi atau bahkan ber SNI

Page 46: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Dari indikator produk UKM yang di targetkan dalam

Indkikator Kinerja Utama Kabupaten Ketapang sebesar 5

produk, tetapi dalam realisasinya tidak ada produk UKM

yang lolos kurasi atau bahkan ber SNI. kegiatan tersebut

dikarenakan tidak didukungnya oleh pembiayaan untuk

kegiatan tersebut. disisi lain, berbagai produk UKM yang ada

di Kabuapten Ketapang tidak didukung oleh kelembagaan

yang kuat untuk mendukung kegiatan tersebut.

- peningkatan Omzet UKMDari peningkatan omzet UKM pada indikator tersebut,

ditargetkan sebesar 5% dengan realisasi sebesar 12.63%.

dengan perbandingan antara realisasi dengan target, maka

didaptkan hasil pencapaian kinerja sebesar 252.60%.

dengan pencapaian kinerja yang melebihi 100% tersebut,

pencapaian kinerja dikatakan sangat berhasil dalam

kegiatan ini. peningkatan berbagai omzet yang meningkat

pesat melebihi target yang ditetapkan. hal tersebut didorong

denagn berbagai promogram-program pendukung yang

dilakukan oleh Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan

Perindustrian. melalui berbagai pameran sebagai upaya

turut mendorong pembinaa, pelestraian dan pengembangan

keanegaragaman berbagai UKM yang ada Kabupaten

Ketapang. dengan diadakan berbagai promosi dan

pemasaran produk UKm diberbagai ajang Kabupaten,

Provinsi maupun Nasional yang diikuti, berdampak dengan

kenaikan omset yang sangat singnifikan tersebut. dengan

mendorong pengembangan UKM yang ada di kabupaten

Ketapang, diharapakan dapat meningkatkan daya saing

terhdapa berbagai produksi UKM dan dapat dijadikan

Page 47: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

sebagai energy baru dalam memantapkan ekad untuk terus

mengembangkan serta menerapkan teknologi untuk

mengembangkan berbagai industry UKM tersebut.

- Koperasi yang sehat dan Berkualitas Pada indikator koperasi yang sehat dan berkualitas yang

ditetapkandalam Indikator Kinerja Utama pada Kabuapten

Ketapang, memiliki target 57%, tetapi kenyataannya hanya

terjadi 17.5. dengan realisasi yang ada, didapatkan suatu

pencapaian kinerja sebesar 30.70%. dari pencapaian kinerja

tersebut, dapat dikatakan bahwa kegiatan tersebut tidak

berhasil, dikarenakan pencapaian kinerjanya tidak lbih dari

55%. dari pencapaian yang kurang berhasil tersebut,

terdapa berbagai masalah yang dihadapi dalam kelembagan

koperasi, diantarnya adakan terjadinya berbagai tunggakan

kredit bagi koperasi penguna dana pemrintah, tidak adanya

laporan perkembangan bantuan modal koperasi dari

pengurus koperasi kepada dinas terkait yang sering

terlambat. dari permasalahan yang dihadapi tersebut,

terdaoat beberapa solusi yang dianggap bisa menjadi

pemecahan masalah-masalah tesbeut. diantaranya adalah

dilakukan pemantuan secara berkala kepada koperasi

penguna dana pemerintah dan mengirimkan berbagai form

isian perkembangan modal koperasi disetiap bulannya.

b. Indikator 2 “ Penataan PKL dan Asongan “Dipenataan PKL dan Asongan yang oleh Dinas Koperasi, UKM,

Perdagangan dan Perindustrian yang tetakan target sebesar

100% yang ditetapkan dalam Indkiator Kinerja Utama

Page 48: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Kabupaten Ketapang. kegiatan ini tidak dapat berjalan sesuai

dengan target yang telah ditetapkan. sehingga target yang

ditetapkan tidak tercapai, yang berdampak pada pencapaian

kinerja yang tidak berhasil. ketidak berhasilan kegiatan tersebut

disebabkan oleh peran mpemerintah dan masyaraka yang tidak

mendukung kegiatan tersebut. dari pihak masyarakat seperti

penolakan dalam kegiatan relokasi yang terlah ditetapkan oleh

pemerintah sehingga kegiatan tersebut tidak berjalan sesuai

target, kurang dukungan dari masyarakat dalam sisi menduung

program-program yang telah ditetapkan oleh pemerintah. dari

sisi pemerintahnya adalah kurang tegasnya pemerintah dalam

melaksanakan suatu aturan, sehingga mengakibatkan

masyarakat merasa tidak peduli denagn ketetapan yang telah

ditetapkan oleh pemerintah. serta, pemerintah tidak ikut

melibatkan masyarakat dalam menentukan tempat relokasi,

sehingga masyarakat tidak setuju dengan kegiatan tersebut.

Dari berbagai permasalahan tersebut, ditarik berbagai solusi

yang diharapkan sebagai pemecahan masalah dalam indikator

Penataan PKL dan asongan yang ada di Kabupaten Ketapang.

solusi tersebut, diantranya adalah melibatkan masyarakat dalam

pengambilan keputus mengenai tempat relokasi, mempertegas

berbagai aturan yang telah ditetapkan dengan menerapkan

sanksi-sanksi yang tegas terhadap pelanggar aturan.

c. Indikator 3 “ Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa Metrologi Legal” - jumlah pengawasan peredaran barang dan jasa

Pada kegiatan pengawasan Barang dan jasa yang dilakukan

oleh Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian

Page 49: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

di Kaupaten ketapang, ditetapkan target sebanyak 2 kali,

sehingga realisasi yang terjadi adalah 2 kali dalam setahun.

dalam realisasi yang terjadi, maka terdapat pencapaian

kinerja tersebut adalah 100%. dalam pencapaian kinerja

yang terjadi, maka kegiatan tesebut dikatakan sangat

berhasil. dengan pencapaian pada indikator sangat berhasil

tersebut, masih dihadapkan berbagai permasalah

diantaranya adalah:

a. pelaksanaan pengawasan peredaran barang dan jasa

hanya dilakuan 1 kali untuk satu kecamata pertahunya,

sehingga masih terdapat pengusaha/agen yang kurang

teliti terhadap barangdaganagn mereka, sehingga masih

ditemukannya barang kadaluarsa dan tidak ber SNI;

b. tidak semua kecamatan yang dilakukan pengawasan

peredaran barang dan jasa karena keterbatasan

anggaran.

dari berbagai permasalah tersebut, didapat berbagai solusi

daam pemecahan masalah tersebut, diantaranya adalah :

a. perlunya penambahan volume pengawasan peredaran

barang dan jasa untuk setiap kecamatan agar

kesadarann pengusaha / agen meningkat;

b. perlunya pendelegasian tgugas dan kewenangan kepada

kecamatan yang diatur dengan Peraturan Daerah; dan

c. perlunya penambahan anggaran dan kendaraan

opersional agar pengawasan peredaran barang dan jasa

bisa dilaksanakan di semua kecamatan.

- jumlah pengawasan meterologi legalpada indikator pengawasan meterologi legal yang dilakukan

oleh UPT Meterologi Legal pada dinas koperasi, UKM,

Page 50: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Perdagangan dan Perindustrian yang ada di Kabupaten

Ketapang. didapatkan suatu target sebanyak 2 kali, sehingga

realisasi yang terjadi dalam setahun berjalan pun sebanyak 2

kali. dengan realisasi yang didapat, terdapat pencapaian

kinerja dengan kategori sangat berhasil atau 100%.

Pencapaian dalam kegiatan tersebut, dihasilkan bukan anpa

masalah. terdapat berbagai masalah yang menjadi

penghambat dalam kegiatan tersebut, diantaranya adalah :

a. Kurangnya personil penera yang ada dikabupaten

ketapang; dan

b. Kurangya dana yang dimiliki.

Dari berbagai masalah tersebut, didapat solusi yang

diharapkan dapat memecahkan permasalah tersebut,

diantaranya adalah :

a. Dibutuhkan tambahan pegawai fungsional penera,

pengamat tera dan pengawas kemetrologian;

b. Dibutuhkan penambahan dana yang cukup untuk

mendukung kegiatan tersebut.

d. Indikator 4 “Kelompok tani yang mendapat pelatihan teknologi pertanian”- Jumlah kelompok mengunakan galur harapan unggul

tanaman/varietas ungguldiindikator kelompok tani yang mengunakan galur harapan

unggul tanaman/variates ungggul yang dikelola oleh Dinas

Pertanian, Peternakan dan Perkebunan memiliki target

sebesar 287 kelompok. dengan indikator berdasarkan target

yang telah ditentukan, didapatan realisasi sebanyak 295

kelompok tani. dengan realisasi yang didapat, tercapai

Page 51: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

kinerja sebesar 102,79%. dengan pencapaian tersebut,

maka pencapaian kinerja yang dihasilkan oleh indikator

tersebut dikatakan sangat berhasil. dengan pencapaian yang

dengan kategori sangat berhasil tersebut, diharapkan pada

tahun berikutnya yang akan datang dipredikisi varietas

unggul yang akan lebih banyak digunakan oleh kelompok-

kelompok tani tanaman pangan.

- Jumlah kelompok mengunakan alat mesin pertanian (alsintan)Dari kelompok tani yang ditargetkan dalam indikator kinerja

utama adalah 287 kelompok pertanian yang mengunakan

alat mesin pertanian (alsintan) yang dikelola oleh Dinas

Pertanian, peternakan dan perkebunan. Dari target yang

telah ditetapkan, tercapai realisasi sebesar 1088 kelompok

tani yang telah mengunakan peralatan pertanian tersebut.

Dengan realisasi yang dicapai, tercapailah pencapaian

kinerja sebesar 379.09%. Dengan pencapaian yang

dihasilkan, maka dapat dikatakan pencapaian kelompok tani

yang mengunakan alat mesin pertanian sangat berhasil.

Pada kelompok tani yang mengunakan alat mesin pertanian,

semakin meningkat disetiap tahunnya. Hal ini diharapkan

menjadi sebuah inovasi dalam dunia pertaniaan unuk

meningkatkan hasil pertanian yang lebih meningkat lagi.

Dengan meningkatnya hasil pertanian, diharapkan taraf

hidup petani di Kabupaten Ketapang lebih meningkat.

- Jumlah kelompok mendapatkan penyuluhan teknologi pertanianDi indikator kelompok tani yang mendaatkan penyuluhan

pertanian oleh penyuluh pertanian yang ada, ditargetkan

Page 52: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

sebanyak 2 kelompok, tetapi pada kenyataan yang terjadi

dilapangan terdapat 4 kelompok pertanian yang mendapat

penyuluhan pertanian oleh tim penyuluh yang tersebesar

diberbagai kecamatan tersebut. dengan target yang ada

dihasilkan pencapaian sebesar 200% dalam pencapaian

kinerja, dalam pencapaian yang ada dapa dikatakan pada

indikator ini sangat berhasil dalam pencapaian kinerja.

dengan keberhasilan dalam pencapaian kinerja tersebut,

diberikan beberapa solusi dalam kedepannya untuk

meningkatkan jumlah kelompok tani yang mendapatkan

penyuluhan teknologi pertanian. solusi yang diberikan

diantaranya adalah penambahan personil penyuluh

pertanian yang ada di berbagai kecamatan untuk memberian

pembelajaran kepada para petani dalam mengolah teknologi

pertaniannya, menambah sarana dan prasrana teknologi

pertanian untuk meingkatkan produksi pertanian agar lebih

meningkat lagi.

- Jumlah kelompok mendapatkan pendampingan pemasaran Indikator ini terdapat jumlah kelompok tani yang

mendapatkan pendampingan pemasaran yang tertujuan

mengembangkan usaha agribisnis pertanian, perternakan

dan perkebunan yang berbasis sumber daya lokal. Dalam

indikator tersebut, ditargetkan sebanyak 2 kelompok

pertanian yang mendapatkan pendampingan pemasaran.

Diindikator tersebut, tercapai realisasi sebesar 4 kelompok

tani. Dengan realisasi tersebut, tercapai kinerja sebesar

200%. Pencapaian kinerja yang hasilkan, dapat dikatakan

pencapaian tersebut sangat berhasil.

Page 53: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Pada kelompok tani yang mendapatkan pendampingan

pemasaran yang baik, adalah sebuah upaya pemerintah

dalam melakuan pendampingan pemasaran melalui promosi

hail-hail pertanian, peternakan dan perkebunan pada event-

event promosi baik pada tingakat kabupaten, provinsi

maupun nasional. Dengan diadakannya berbagai promosi

tersebut, didapatkan hasil peningktakan dalam permintaan

pasar akan beras yang semakin meningkat. Diharapkan

pada tahun berikutnya dilakukan pendampingan pemasaran

yang dilakukan dengan cakupan kelompok dan kooditas

yang lebih banyak.

- Presentase peningkatan produktifitas hasil pertanian indikator peningkatan produktifitas hasil pertanian, yang

ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama (IKU). dengan

perbandingan dan target yang telah ditetapkan didalam IKU

yang telah ditetapkan, ditarik rata-rata dalam setiap produksi

hasil pertanian dikatakan sangat berhasil. keberhasilan

tersebut dijelaskan pada masing-masing produksi pertanian

diantaranya adalah :

a. Padidari peningkatan produksi pertanian padai yang memiliki

pencapain kinerja yang melebihi dari target yang telah

ditetapkan. didukung oleh perbaikan mutu genetik tanaman

yaitu dengan mengunakan benih unggul dengan didukung

penerapan teknologi seperti pengelolaan lahan dan air, serta

pemupukan berimbang dan spesifik lokasi, pengendalian

hama dan penayakit mampu meningkatakn potensi

tanaman. disisi lain, dukungan oeningkatan mekanisasi

pertanian melalui penggunaan alat dam mesin pertanian

Page 54: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

(alsintan) mmebrikan kontribusi positif dakan meningkatkan

hasil produksi padi melalui luas tanam.

b. jagungDalam bantuan beih jagung dari Pemerintah Pusat serta

alsintan berupa cornsheller (alat pemipil jagung)

memberikan kontribusi peningkatan terhadap peningkatan

produktivita jagung dan kualitas hasil panen melalui

penanganan pasca panen yang semakin baik. Peningkatan

produksi jagung tidak lepas dari peran peningkatan luas

tanam, luas panen dan produktivitas. Peningkatan

produktivitas komoditi jagung yang semakin meningkat, tapi

komoditi jagung juga memiliki pertumbuhan yang kurang

optimal diantara komoditi pertanian lainnya. penyebab

kurang optimalnya komoditi tersebut diantaranya adalah :

- Tidak adanya baku lahan khusus untuk jagung ;

- Produktivitas jagung cenderung kurang atau bahkan

rendah; dan

- Sulitnya pemasaran jagung.

c. Sayuran Pada komoditi sayuran yang menjadi target dalam adalah

2%, tetapi realisasi sebesar 2%. Dengan pencapaian kinerja

sebesar 100% yang dikatakan kinerja pada indikator tesebut

sangat berhasil. Pada komoditi sayuran yang adad di

kabupaten ketapang belum menjadi focus perhatian utama.

Sub sector tanaman pangan masih menjadi focus pertanian

tama produksi tanaman pertanian. Kondisi tersebut,

mengakibatkan dukungan sumberdaya untuk komoditas

sayuran masih rendah, baik anggaran, dukungan sarana

produksi, infrastruktur serta pembinaan pada petani. Produk-

Page 55: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

produk yang mendapatkan dukungan yang besar hanya

terbatas pada komoditas strategis yaitu cabai dan bawang

merah yang merupakan salah satu target produksi nasional.

Disisi lain produk impor (dari luar daerah) juga

mempengaruhi produksi sayuran lokal. Padahal secara

ekosistem komoditas tersebut dapat dibudidayakan sengan

baik di kabupaten ketapang. Dengan permasalahan-

permasalahan yang dihadapi terdapat berbagai perbaikan

yang dilakukan diantaranya adalah :

- Perbaikan jaringan irigasi;

- Pengunaa alsintan;

- Pembangunan serta peningkatan jalan usaha tani;

dan

- Adanya kebijakan pusat yang berdampak pada luas

tambah tanam.

e. Indikator 5 “Kelompok Pengembang Budidaya Ternak”a. ternak potong, ternak unggas dan aneka ternak

Dalam indikator kelompok pengembangan budidaya ternak

baik ternak potong, ternak unggas maupun aneka ternak.

dengan indikator yang ditetapkan dengan target sebanyak

445 kelompok dari ternak potong dan 66 kelompok ternak

unggas dan aneka ternak. dengan target yang telah

ditetapkan, realisasi yang diharapkan sesuai dengan target

tidak tercapai. hal tersebut mengakibatkan pencapaian

kinerja tidak berhasil. pengembangan kelompok budidaya

dilakukan dengan pemberian bantuan bibit ternak potong

dan bibit ternak unggas sebagai stimulant pengembangan

ternak. kegiatan tersebut tidak dapat teralisasikan karena

Page 56: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

calon penerima (hibah) bibit ternak belum terdaftar dan

berbadan hukum sehingga bantuan tidak dapat diberikan.

solusi yang diberikan adalah agar para calon penerima hibah

bibit ternak harus terdaftar secara hukum (berbadan hukum),

serta dukungan pemerintah terhadap peningkatan produksi

komoditas peternakan dilakukan melalui pelaksanaan

program dan kegiatan yang mendukung.

b. Presentase Peningkatan Populasi Ternak

- Ternak besar

pada pendekatan indikator peningkatan populasi ternak

besar yang terdiri dari sapid an kerbau. dalam inikator

tersebut, mendapat realisasi sebesar -4,80%, dari yang

ditargetkan sebesar 20%. sehingga pencapaian indikator

tersebut menjadi -24,00%. dengan kinerja pada kategori

tersebut, dikatakan pencapaiannya tidak berhasil.

adanya penurunan pada pencapaian kinerja tersebut,

disebabkan penurunan populasi dari ternak sapi yang

menyebabkan target kinerja tersebut tidak tercapai. factor

penyebabnya diantaranya adalah :

Adanya pengeluaran ternak keluar daerah yang tidak

tercatat, akibat dari permintaan dari luar daerah

disekitar Kabupaten Ketapang dengan harga jual yang

tinggi;

Pemotongan sapi untuk pemenuhan permintaan

konsumsi daging yang cukup tinggi; dan

Tidak adanya pemasukan ternak dari luar daerah.

Dengan berbagai permasalahan yang dihadapi, dilakukan

berbagai solusi tentang permasalahan tersebut

diantaranya :

Page 57: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) untuk

meningkatkan kelahiran ternak terutama sapi;

Adanya kebijakan kementrian oertanian UPSUS

SIWAB (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting);

Memotivasi peternak untuk meningkatkan minat dan

kemampuan dalam usaha budidaya ternak, salah

satunya dengan pemberian bantuan bibit ternak

unggul; dan

Pemeliharaan kesehatann dan perawatan ternak

melalui pendampingan kepada peternak.

- Ternak Kecil

Dari indikator terhadap peningkatan populasi ternak kecil

yang dengan realisasi sebesar -61.18%, padahal didalam

Indikator Kinerja terdapat target sebesar 30%. dalam

realisasi yang ada, didapatkan capaian kinerja sebesar -

203,93%. dari capaian yang dihasil, dapat dikatakan

bahwa sesuatu kinerja pada indikator tersebut belum

berhasil. pencapaian indikator yang belum berhasil

tersebut disebabkan oleh penurunan drastis pada

populasi ternak kecil yang berupa kambing dan babi yang

mengalami penurunan yang drastis.

Page 58: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan

Pada ternak babi yang paling tinggi mengalami

penurunan populasi yaitu turun 62.89% dari tahun 2016

dan turun sebesar 68.16 dari populasi tahun 2015.

sedangkan ternak kambing pada tahun 2017 menurun

sebesar 47.96% dari tahun 2016 dan turun sebesar

32.64%. faktor yang menyebabkan penuruan ternak kecil

tersebut adalah :

adanya pemotongan ternak kambing yang cukup

besar, sehingga tidak seimbang dengan pemasukan

ternak yang cukup dari luar daerah;

permintaan akan daging babi yang meningkat oleh

perusahaan asing;

minat masyarakat yang rendah untuk memelihara dan

budidaya ternak kambing, serta perbudidayaan ternak

babi yang terbatas pada daerah perhuluan.

- Ternak Unggas

Page 59: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Dari peningkatan populasi ternak yang ditargetkan

sebesar 35%, terdapat realisasi 1.54% yang terjadi

dilapangan. Dari realisasi yang didapatkan, terdapat

pencapaian kinerja sebesar 4.40%, dari pencapaian

tesbut dikategori belum berhasil. Ketidakberhasilan suatu

pencapaian kinerja tersebut, disebabkan karena

penurunan populasi ayam buras dan ayam petelur,

sedangkan pada ayam pedaging dan itik mengalami

suatu peningkatan.

Penurunan populasi pada ayam buras tersebut,

dikarenakan pemeliharaan ayam buras belum seintensif

ayam pedaging atau ayam petelur. Sedangkan

penurunan populasi ayam petelur lebih disebabkan

karena ayam petelur yang ada sudah tidak produktif

sehingga beralih untuk konsumsi pangan, sehingga

jumlah pemotongan lebih tinggi sementara itu suplai bibit

dari luar daerag terbatas karena disesuaikan dengan

kuota pemasukan ternak bibit / doc kalimantan barat.

Pada ternak itik lebih dikarenakan permintaan pasar

yang semakin meningkat tertama untuk pemenuhan

kebutuhan rumah makan/restoran.

f. Indikator 6 “kelompok nelayan, pembudidaya dan usaha pengolahan hasil perikanan yang mendapat pendampingan dan pelatihan”Sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan didalam Indikator

Kinerja Utama Kabupaten Ketapang sesuai dengan Peraturan

Bupati nomor 73 tahun 2016, maka ditargetkan pada masing-

masing kelompok nelayan, kelompok pembudidaya dan

Page 60: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

keompok usaha yang telah mendapatkan pendampingan dari

penyuluh perikanan. pada indikator ini pencapaian yang

didaptkan rata-rata sebesar 10% atau dikatakan kinerja pada

indikator tersebut tidak berhasil. dalam indikator tesbut, ketidak

berhasilan tersebut dikarenakan para kelompok-kelompok yang

ada di Dinas ketahanan pangan dan perikanan tidak sah dimata

hukum, sehingga para penyuluh dan pendamping tidak bisa

melakukan kegiatan pada para kelompok tersebut. kegiatan

tersebut berbentur dengan aturan tentang pedoman pemberian

hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD

(Permendagri No. 14 Tahun 2016, Pasal 5 dan 6) yang

ditafsirkan berbeda Dari Pihak Kejaksaan dengan Pemerintah

Daerah.

g. indikator 7 “kelompok pekebun, penangkar dan usaha pengolahan hasil perkebunan yang mendapat pendampingan dan pelatihan”

- jumlah penangkaran/kelompok pembudidayaan bibit perkebuan yang mendapatkan penyuluhan dan pendampingan pada pendekatan pada indikator tersebut, terdapat target

sebanyak 6 kelompok pekebun yang mendapatkan

penyuluhan dan pendampingan. dari target tersebut,

didapatkan realisasi sebesar 6 kelompok. sesuai dengan

target yang telah ditetapkan, sehingga pencapaian kinerja

tersebut sebesar 100% yang dapat diartikan pencapaian

kinerja sangat berhasil. pada saat ini sebagai besar para

pekebun yang ada di Kabupaten Ketapang. tetapi disisi lain,

target tersebut harus ditingkatkan pada tahun berikutnya,

agar jumlah hasil perkebunan yang ada di Kabupaten

Page 61: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

ketapang lebih meningkat. peningkatan dari target yang

telah ditetapkan harus diikuti dengan ketersedian anggaran

yang memadai agar kegiatan dari setiap program bisa

berjalan searah.

- jumlah usaha/kelompok usaha dan pengolahan hasil perkebunan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan Indikator yang ditetapkan dengan jumlah usaha/ kelompok

usaha dan pengolahan hasil perkebunan yang mendapat

penyuluhan dan pendampingan ditargetkan sebanyak 3

kelompok, sehingga realisasi yang tercapai pada tahun 2017

adalah 3 kelompok sesuai dengan target yang telah

ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama Kabupaten

Ketapang. berdasarkan hasil perbandingan dari realisasi

dengan target yang telah ditetapkan, tercapai kinerja

sebesar 100%, dengan pencapaian kinerja tersebut

dikatakan bahwa kinerja tersebut sangat berhasil. dari

pendampingan pada pelaku penangkaran bibit perkebunan

untuk memproduksi bibit yang baik serta pendampingan

kepada kelompok pengolah hasil perkebunan (karet, kopi,

lada, kelapa) yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanian,

peternakan dan perkebunan. Pada kegiatan ini, pencapaian

yang rendah dikarenakan ketersedian dana yang belum

memadai untuk melakukan pendampingan tersebut. Disisi

lain produk perkebunan yang memiliki mutu yang baik juga

belum didukung dengan pemasaran yang baik, maka dari itu

pemerintah Kabupaten Ketapang melakukan pendampingan

pemasaran melalui promosi hasil-hasil perkebunan pada

tingkat provinsi dan nasional demi meningkatkan permintaan

Page 62: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

pasar yang meningkat. Agar produksi perkebunan dari

kelompok perkebunan bisa memiliki bangsa pasar demi

meningkatkan taraf hidup para kelompok perkebunan dari

hasil penjualan hasil panen mereka.

- presentase peningkatan produktivitas perkebunan

Kelapa sawitKelapa sawit dari target yang telah ditetapkan sebesar

2%, tercapai realisasi sebesar 39.77%. Dengan

pencapaian kinerja sebesar 1988.5%, dengan kata lain

pencapain kinerja tersebut sangat berhasil. Keberhasilan

tersebut dikarenkan produksi kelapa sawit banyak

diusahakan oleh rakyat/masyarakat maupun yang

diusahakan oleh perkebunan besar swasta, yang

mengakibatkan meningkatkan produksi sawit pada tahun

2017, keberhasilan tersebut disertai dengan perawatan

yang optimal maka hasil tanaman meningkat tajam.

Karetproduksi karet yang telah ditetapkan sebesar 2%,

sehingga realisasi yang didapat sebesar -1.14%. dengan

pencapaian kinerja sebesar -113.90% atau pencapaian

kinerja kurang berhasil. penurunan produksi karet yang

terjadi pada tahu 2017 yang rendah dipasar menjadi

factor utama penurunan kinerja tersebut. harga jual yang

rendah dipasaraan, menyebabkan para petani karet tidak

mau untu memanen hasil karet. hal tersebut dikarenakan

biaya produksi yang dikeluarkan untuk pemeliharaan

lebih besar dengan aharga jual yang rendah tidak cukuo

memberikan keuntungan bagi petani. salah satu upaya

untuk peningakatan hasil karet tersebut adalah

Page 63: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

peremajaan tanaman tua/rusak dengan memberikan bibit

karet kepada para petani yang dilakukan oleh Dinas

pertanian, peternakan dan perkebunan.

Kelapaproduksi kopi yang ada Di Kabupaten Ketapang yang

ditargetkan sebesar 2%, tetapi dalam kenyataannya

hanya tercapai sebesar 0.14%. sehingga capaian

kinerjanya adalah 7%, dengan pencapaian tersebut

dapat dikatakan pencapaian kinerja tersebut belum

berhasil. ketidakberhasilan kopi sesuai dengan target

yang telah ditetapkan dikarenakan factor produksi dan

produktifitas kelapa yang rendah pada saat ini, hal

tersebut dikarenakan Kelapa yang ada diketapang

termasuk dalam kategori tua/rusak. hal tersebut didukung

oleh data yang ada di Dinas pertanian, peternakan dan

perkebunan dari 4.013 Ha tanaman kelapa sebanyak

52,90% (2.123 Ha) termasuk dalam kategori tanaman

menghasilkan tanaman belum menghasilkan dan 29,16%

(1.170 Ha) termasuk dalam kategori tanaman tua/rusak.

Kopipada tahun 2017, terdapat penurunan sebesar 27 ton

dari tahun sebelumnya, sehingga target yang telah

ditetapkan dalam indikator sebesar 2%, dengan realisasi

sebesar -4,96%. denagn pencapaian kinerja tersebut,

maka didapatlah pencapaian sebesar -248%. hal

tersebut disebabkan oleh penurunan produksi dari kopi.

dari penurunan komoditi ini didapat upaya dalam

meningkatkan produksi tersebut adalah dengan

Page 64: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

menambah luas tanam kopi dan pemberian bibit unggul

yang dilakukan Dinas Pertanian, Peternakan dan

Perkebunan Kabupaten Ketapang.

LadaPada produksi lada yang ada di Kabupaten Ketapang,

faktor yang menyebabkan perkembangan produksi

komoditas lada masih stagnan di Kabupaten Ketapang

adamah masih terbatasnya bibit unggul di tingkat petani,

kemampuan petani terutama dalam penerapan teknologi

untu budidaya dan perawatan tanaman lada masih

rendah.

Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi lada

adalah pengunaan bibit unggul yang dilakukan dengan

fasilitasi bantuan bibit lada. Namun karena keterbatasan

bibit lada yang bersertifikat di penangkar bibit maka

bantuan bibit lada sebanyak 15.271 batang yang

direncanakan tidak dapat direalisasikan. Dari penjelasan

berikut yang menyebabkan target dalam indikator kinerja

utama tidak terealisasi, atau pencapaian kinerja yang

tersebut tidak berhasil.

h. Indikator 8 “Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima bantuan dan program pemberdayaan”Sesuai dengan indikator Rumah Tangga Sasaran (RTS)

penerima bantuan dan program pemberdayaan yang telah

ditetapkan sebanyak 9.501 KSM/KPM, tetapi dalam

kenyataannya indikator kinerja tersbeut tidak berhasil. ketidak

erhasilan tersebut, disebabkan oleh kegiatan tersebut tidak

dimiliki oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan,

Page 65: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Perlindungan Anak Dan KB. sehingga data yang ditargetkan

tersebut tidak tercapai.

i. Indikator 9 “Persentase PMKS penerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok ekonomi sosial sejenis lainnya yang meningkat taraf hidupnya”Berkaitan dengan data PMKS penerima program

pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha bersama (KUBE)

atau kelompok ekonomi sosial sejenis, tetapi datang yang

diharapkan tidak dimiliki oelh dinas terkait. sehingga target tidak

bisa tercapai.

j. Indikator 10 ”Panti Sosial, WKBSM dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Lainnya Yang Dibantu dan Difasilitasi”dari data yang diinginkan oleh indikator tersebut, Dinas Sosial,

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan KB tidak

memiliki datanya yang diinginkan. karena dinas tersebut tidak

memiliki program kegiatan yang mendukung, sehingga data

yang dinginkan dalam indikator tersebut tidak terlaksana sesuai

dengan harapan.

k. Indikator 11 “Pengembangan Tenaga Kerja lokal”Dari indikator pengembangan tenaga kerja lokal, ditargetkan

sebesar 1.500 orang, dengan realisasi 4.526 orang. Sehingga

pencapaian kinerja tersebut 301.73% atau dapat dikatakan

sangat berhasil. Keberhasilan kegiatan tersebut dilakukan

didukung dengan kegiatan informasi bursa tenaga kerja online

Page 66: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

dan penyebaran informasi bursa tenaga kerja online dimana

untuk petugas/operator berjumlah 2 orang. Selain itu didukung

kegiatan aplikasi dan perangkat penunjang disediakan oleh

dinas tenaga kerja provinsi kalimantan barat.

4. Sasaran Startegis 4 “Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Sehat dan Produktif” 1. Indikator 1 “ Pengasuhan dan Pendidikan Anak Usia Dini”

Diindikator pengasuhan dan pendidikan anak usia dini yang

dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Melalui

berbagai program yang telah dilaksanakan oleh dinas terkait.

dari data yang berkaitan presentase penurunan angka kematian

ibu, bayi dan balita yang ada di Kabupaten Ketapang yang

dilakukan oleh Pustu, Puskesmas dan Jaringan termasuk RS

Pemerintah dan swasta. Disisi lain dari APM pendidikan anak

usia dini yang dilakukan pada PAUD dan TK Pemerintah

maupun swasta memiliki rata-rata pencapaian 83.12%. dalam

pencapaian rata-rata tersebut yang telah dilakukan dikatakan

berhasil. Diprogram pendidikan anak usia dini yang berjalan

cukup baik karena kegiatan tersebut diarahkan untuk

masyarakat didaerah-daerah pedesaan yang mayoritas

penduduk masih rendah tingkat sosial dan ekonominya,

sehingga menjadi mampu dalam pendidikan anak pada usia

prasekolah.

2. Indikator 2 “ Peningkatan Edukasi dan Kampaye Gaya Hidup Sehat”a. Perbandingan antara Target dan realisasi kinerja tahun 2016

Page 67: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Pada rata-rata pencapaian indikator tersebut sangat rendah

yaitu 20,16%. Pada indikator peningkatan edukasi dan

kampaye hidup sehat tersebut, didukung oleh berbagai

kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing dinas,

diantaranya adalah:

Dalam pencapaian indikator yang rendah tersebut

dikarenakan berbagai faktor yang mendukung, diantaranya

adalah:

- Kesadaran masyarakat yang kurang akan hidup sehat;

- Anggaran yang kurang memadai;

- Fasilitas kesehatan yang masih minim; dan

- Sosialisasi tentang gaya hidup sehat yang masih minim.

Dari berbagai hambatan yang dimiliki tersebut, dapat

diberikan solusi yang bisa mendorong peningkatan indikator

tersebut, antara lain:

- Memberikan berbagai sosialisasi atau kampaye tentang

hidup sehat;

- Dorongan dari berbagai sektor baik lintas sektor untuk

mendukung kegiatan gaya hidup sehat; dan

- Anggaran yang cukup, untuk mendukung kegiatan

tesebut.

Page 68: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

3. Indikator 3 “Penduduk Dewasa Tanpa Jaminan atau Asuransi Jaminan”Dalam tabel diatas dijelaskan bahwa pendekatan indikator

penduduk dewasa tanpa jaminan atau asuransi kesehatan yang

dilakukan oleh Dinas Kesehatan, tidak tercapai realisasi yang

ada di Dinas terkait. Dalam indikator yang mengakibatkan

kegiatan tersebut tidak berjalannya kegiatan tersebut adalah

tidak adanya dalam program atau kegiatan dinas Kesahtan

pada tahun 2017. Sehingga data yang diharapkan tidak dimiliki

oleh dians terkait.

4. Indikator 4 “Peningkatan Jumlah Pasien Penerima Pelayanan Medik Dasar Faskes Level 1” Diindikator yang telah ditetapkan ini, dari presentase jumlah

pasien penerima pelayanan medik dasar fasilitasi kesehatan

level 1 ini, tidak didukung oleh program atau kegiatan yang ada

di Dinas Kesehatan. Sehingga, pendataan tentang pasien

penerima pelayanan medik dasar tidak terlaksana sesuai

dengan target yang telah ditetapkan. Dampak dari pendanaan

yang tidak terlaksana tersebut, mengakibatkan pencapaian

kinerja tidak bisa berhasil. Solusi yang diberikan pada tahun

yang akan datang, pada tahun mendatang diberikan anggaran

yang memadai agar program yang berkenaan dengan indikator

tersebut bisa berjalan sesuai dengan target yang telah

ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama.

5. Indikator 5 “Pendaftaran siswa tahun ajaran baru (perbatas tanggal tertentu) dari PAUD sampai kelas 9 pada sekolah Pemerintah Daerah”

Page 69: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Pendaftaran siswa tahun ajaran yang mendaftar pendidikan dari

jenjang PAUD sampai Sekolah Menengah Pertama pada

sekolah pemerintah daerah, dengan target yang telah

ditetapkan adalah 73.000 siswa, tetapi dalam realisasinya terjadi

pendaftaran sebanyak 16.613 siswa dari tingkat Paud sampai

SMP pada sekolah pemerintah daerah. Dari hasil tersebut,

tercapai kinerja sebesar 22.76%. Atau dikatakan belum berhasil.

Dari percapaian tersebut, terdapat berbagai permasalahan yang

menjadikan faktor penghambat. Hal tersbut adalah :

- Banyaknya orang tua yang memilih sekolah swasta

disbanding sekolah negeri;

- Banyak PAUD dan TK swasta dibanding PAUD dan TK yang

dimiliki pemerintah daerah; dan

- Kesadaran masyarakat akan pendidikan yang masih rendah.

6. Indikator 6 “Pendaftaran siswa tahun ajaran baru (perbatas tanggal tertentu) pada PAUD Pemerintah Daerah” Dari data yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan pada bidang

pendidikan Usia Dini dan non formal, terdapat jumlah

pendaftaran siswa tahun baru pada PAUD Pemerinth Daerah

adalah sebanyak 616 siswa, padahala target yang telah

ditetapkan adalah 1.250 jiwa. sehingga pencapaian kinerja

tersebut hanya sebesar 49.28% atau dapat dikatakan tidak

berhasil. faktor utama penyebabnya adalah kurangnya PAUD

pemerintah daerah yang ada di Kabupaten Ketapang dan

banyaknya PAUD swasta yang dimiliki oleh Kabupaten

Ketapang.

Page 70: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

7. Indikator 10 “Angka Putus Sekolah dan Angka Melanjutkan” a. Angka Putus Sekolah

- SDPada indikator angka putus sekolah pada jenjang

Sekolah Dasar, terjadi penurunan dari tahun

sebelumnya. Penurunan APS yang ada pada tingkat

Sekolah Dasar berpengaruh pada adanya progam

bantuan operasional sekolag dan beasiswa untuk

masyarakt miskin. Dari program tersebut berdampak

pada berkuranya beban orang tua dalam membiayai

anak untuk sekolah di tingkat Sekolah Dasar. dari

berbagai program pendukung yang dilakukan

pemerintah, tetapi ada hambatan yang dirasakan antara

lain kurang pemahaman para orang tua tentang program

tersebut. Sehingga mengakibatkan angka putus sekolah

belum 100% berhasil diturunkan, yang berarti program

kegiatan penyebarluasan informasi pendidikan wajar 9

tahun belum tercapai maksimal.

- SMPPada penurunan APS pada tingkat Sekolah Menengah

Pertama (SMP), terdapat target 0.10% tetapai dalam

realisasi berada pada angka 0.28 sehingga terdapat

capaian kinerja sebanyak 280%. dengan capaian yang

dialami dari target yang ditetapkan pada Indikator Kinerja

Utama (IKU) Kabupaten ketapang yang ditetapkan.

dengan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

dan beasiswa untuk masyarakat miskin. dengan kondisi

yang ada serta berbagai program yang didukung oleh

pemeintah. tidak berhasil menurunkan angka putus

Page 71: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

sekolah pada tingkat SMP, mengakibatkan program

pemerintah yaitu pendidikan wajar 9 tahun belum

tercapai sesuai harapan pemerintah.

b. Angka Melanjutkan - SMP/MTs

Angka melanjutkan pendidikan pada jenjang SMP/Mts

yang ada di Kabupaten Ketapang. terdapat jumlah

penurunan jumlah dari target yang telah ditetapkan pada

IKU Kabupaten, target yang ditetapkan adalah 99 %

tetapi pada realisasinya hanya 95.68%, sehingga pada

pencapaian kinerja 95.68%. dengan pencapaian yang

tidak sesuai dengan target tersebut, dikarenakan

kesadaran para orang tua siswa tersebut yang kurang

memperhatikan pendidikan para anak-anak mereka.

serta para orang tua beranggapan bahwa untuk

melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi,

membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Padahal berbagai

program pemerintah yang mendorong program

pendidikan sudah banyak dilakukan. tetapi tingkat

partispasi dari masyarakat untuk mendukung berbagai

program tersebu masih sangat kurang.

- SMA/SMKdiangka melanjutkan kejenjang SMA/SMK yang sesuai dengan IKU dengan target 82%, tetapi dalam realisasinya hanya 80%, sehingga pencapaian kinerja 97.56%.

Page 72: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

8. Indikator 11 “Pelestarian dan Pengembangan Budaya dan Pariwisata”Pada inidikator yang berkaitan dengan pelestarian dan

pengembangan budaya dan pariwisata yang ada di Kabupaten

ketapang. Terdapat pengukuran kinerja dari jumlah gelar seni

dan budaya yang selenggarakan oleh kabupaten ketapang

dalam setahun tahun tersebut. Pada indikator tersebut, terdapat

target sebanyak 6 kali pergelaran, dan pada realisasinya yang

terjadi ada 6 pergelaran yang dilakukan 6 kecamatan yang ada

di Kabupaten Ketapang. Dengan dilakukannya 6 kegiatan yang

berada di 6 kecamatan tersebut, berarti pencapaian kinerja

tersebut sangat berhasil, karena mencapai angka 100%.

Kegiatan pergelaran seni dan budaya tersebut, bisa

ditingkatkan pada setiap kecamatan yang ada di Kabupaten

Ketapang agar pelestarian dan pengembangan budaya dan

pariwisata pada Kabupaten Ketapang bisa lebih berkembang.

kegiatan tersebut bisa ditingkatkan dengan didukung

penambahan anggaran yang lebih besar.

Di indikator jumlah event yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata

dan kebudayaan Kabupaten Ketapang, terdapat target

sebanyak 8 event yang dilakukan oleh Dinas terkait, tetapi pada

kenyataanya hanya terjadi terlaksana sebanyak 3 event

diantaranya Lomba Tari Jepin (Tradisional dan Kreasi), Lomba

Tari Dayak Kreasi, dan Lomba Pop Singer Lagu Daerah.

Dengan kenyataan yang terjadi, berarti pencapaian kinerja yang

ada pada indicator tersebut adalah 37.5%. Dengan pencapaian

tersebut, berarti kinerja yang ada sangat rendah. Hal tersebut

terjadi, karena target yang ditetapkan pada Indikator Kinerja

Utama tersebut sangat tinggi, serta tingginya target tersebut

Page 73: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

tidak diikuti dengan anggaran pembiayaan yang mencukupi

untuk mendukung berjalanya berbagai event tersebut.

9. Indikator 12 “Obyek Wisata Yang Dikembangkan dan Layak Jual” Diindikator obyek wisata yang dikembangkan dan layak jual,

terdapat target 21% dengan realisasi sebesar 21%. Dengan

realisasi tersebut berarti pencapaian kinerja 100%, yang

diartikan pencapaian kinerja tersebut sangat optimal. Dari

realisasi tersebut terdapat 10 obyek yang dapat dikembangkan

dan layak jual, diantaranya :

a. Hutan kota;

b. Pantai air mata permai;

c. Pantai sungai kinjil;

d. Pulau sawi;

e. Keratin kerajaan tanjungpura;

f. Pantai tanjung batu;

g. Pulau cempedak;

h. Pulau sempadi;

i. Gua maria manjau; dan

j. Batu daya.

10. Indikator 13 “Jumlah Kunjungan Wisatawan”- Mancanegara

Dalam indikator jumlah kunjungan wisatawan yang

mengunjungi Kabupaten Ketapang, memiliki target 600

orang tetapi realisasi 279 orang. Dari realisasi tersebut,

terjadi capaian kinerja sebesar 46.5%. Dengan capaian

kinerja tersebut, dapat dikatakan kinerja yang dilakukan

Page 74: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

dinas pariwisata dan kebudayan tidak berhasil. Kegagalan

yang terjadi diakibatkan bahwa tidak adanyan kerjasama

pemerintah daerah dengan pelaku usaha pariwisata yang

berkenan promosi daerah Kabupaten Ketapang. disisi lain

daya tarik untuk para wisatawan untuk mengunjungi

kabupaten Ketapang tidak dimiliki, ini dapat dilihat dari

infrastruktur di kabupaten ketapang yang belum optimal

sehingga untuk memajukan pariwisata serta pelestarian

situs budaya dan sejarah yang menjadi hambatan.

- Nusantara

Dari jumlah wisatawan mancanegara yang menjunjungi

daerah Kabupaten Ketapang, dengan target 4.200 orang

dengan realisasi penunjung yang datang sebanyak 8353

orang. Dengan realisasi yang ada memiliki rata-rata

pencapaian kinerja sebanyak 198.88%. Dengan capaian

kinerja yang lebih dari dari 100%, dapat diartikan

pencapaian kinerja sangat berhasil. Keberhasilan tersebut

didukung dengan peran masyarakat yang sudah sadar

dengan pegembangan pariwisata, dikarena pengembangan

pariwisata untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.

11.Indikator 14 “Peningkatan Intensitas Pembinaan Kepada Pemuda” Dari organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten Ketapang,

terdapat target 34%, dengan realisasi yang ada sebanyak

62,5%. Dengan capaian kinerja sebesar 183,82%. Pembinaan

organisasi kepemudaan yang ada dikabupaten ketapang

sebanyak 8 organisasi kepemudaan yang ada di dua

kecamatan, yaitu 7 organisasi pada Kecamatan Delta Pawan

Page 75: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

dan 1 organisasi pada Kecamatan Muara Pawan. Dengan

organisasi kepemudaan yang dibina oleh dinas pemuda dan

olahraga, sebanyak 5 organisasi kepemudaan. keberhasilan ini

disebabkan karena adanya komunikasiyang tersu

dikembangkan dan dibangun sebagai upaya pembinaan rangka

terwujudnya organisasi yang mandiri dan berdaya saing. selain

itu kegiatan tersebut didukung dengan penganggaran yang

cukup memadai.

12. Indikator 15 “Sarana Olahraga”Indikator sarana olahraga yang dikelola oleh Dinas Pemuda dan

Olahraga Kabupaten ketapang, terdapat target 0.651% dengan

realisasi yang tercapai sebanyak 0.0045%. sehingga dalam

capaian 0.69%, capaian kinerja tersebut tidak berhasil. ketidak

berhasilan kegiatan tersebut, dikarenakan kegiatan pentyediaan

sarana dan prasarana olahraga yang sebagian besar

dialokasikan untuk dana hibah. dana hibah yang tidak bisa

dilaksanakan karena terkendala aturan dalam bentuk tidak

terpenuhinya mekanisme perencanaan dan penggarab seseuai

dengan Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang pedoman

pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari

APBD.

5. Sasaran Startegis 5 “Pemberdayaan Masyarakat dan pemerintahan Desa“1. Indikator 1 Presentase Teknologi Tepat Guna (TTG)

ditetapkan Indikator presentase jumlah teknologi tepa guna (TTG), yang

ditargetkan didalam Indikator Kinerja Utama sebesar 20%, tetapi

Page 76: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

dalam kenyataan realisasinya sebesar 1,58% sehingga

pencapaian realisasinya sebesar 7,90% atau dapat dikatakan

belum berhasil. Indikator tesebut dikatakan belum hasil karena

disebabkan berbagai faktor yang mendukung, diantaranya

adalah :

- kurangnya pemahaman masyaakat tentang Tekologi Tepat

Guna (TTG) tesebut;

- tidak adanya koneksi internet pada kcamatan atau desa

yang bersangkutan;

- kurangya dukungan pemerintah dalam mendukung program

tersebut.

Dari hambatan yang dikemukan, dapat diberikan berbagai

solusi yang diharapkan dapat meningkatkan pecapain dalam

indikator tersebut, diantaranya adalah :

- melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang program

Teknologi Tepat Guna (TTG);

- melakukan penambahan dana yang memadai pada dinas

terkait dalam melakukan prgram tersebut;

- memberikan satu desa atau kecamatan percontohan yang

sukses melakukan TTG tersebut, sehingga desa maupun

kecamatan lain termotivasi melakukan hal tersebut.

2. Indikator 2 “ Prsentase peningkatan kegiatan gotong royong, bakti sosial dan sukarelawan Dari indikator yang telah ditetapkan ini, yang berkaitan dengan

kegiatan gotong royong, bakti sosial dan sukarelawan yang

dilakukan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan,

Tidak tercapainya realisasi yang ditargetkan dalam indikator

kinerja utama, hal tesebut dikarenakan ada dinas terkait tidak

Page 77: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

memiliki progam yang berkaitan kegiatan gotong royong, bakti

sosial dan sukarelawan. Sehingga data yang dimasud tidak

didapatkan. Hal tesebut berkaitan dengan dana APBD yang

tidak ada dalam pendanaan program dan kegiatan ini, sehingga

kegiatan ini tidak berjalan sesuai dengan target yang telah

ditetapkan.

3. Indikator 3 “Peningkatan layanan akses informasi masyarakat pedesaan”Dalam hal meningkatkan layanan akses informasi masyarakat

pedesaan, ditetapkan sebuah target sebesar 20% dari indikator

dari pembinaan komunitas radio komunikasi dan kelompok

informasi masyarakat. tetapi, dalam realisasinya hanya tercapai

10%, sehingga rata-rata pencapaian kinerja pada indikator

tersebut adalah 50% atau dikatakan tidak berhasil. dalam

indikator tersebut, permasalahan yang menyebabkan indikator

tersebut tidak berjalan sesuai dengan target adalah disebabkan

oleh :

- tenaga teknis dan tenaga fungsional yang kurang;

- saran dan prasaran dari Dinas Komunikasi dan Informatika

yang belum memadai; dan

- pendanaan yang belum memadai.

dalam permasalahan tersebut, terdapat beberapa solusi dapat

menjadi pemecahan masalah diantaranya adalah :

- penambahan tenaga teknis dan fungsional yang dilakukan

oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan sumber daya

manusia kabupaten ketapang; dan

- penambhan dana sesuai dengan anggaran yang telah

ditetapkan oleh dinas terkait.

Page 78: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

4. Indikator 4 “pembinaan dan pengembangan usaha produktif wilyah tansmigasi”Sesuai dengan indikator tentang pembinaan dan

pengembangan usaha produtif wilayah transmigrasi yang

ditargetkan 2 lokasi dan 6 desa eks transmigrasi, tetapi pada

kenyataannya terdapat 2 lokasi + 2 desa eks transmigrasi.

daerah tersebut yaitu lokasi sungai pelang dan sungai besar,

sedangkan dari 2 desa tersebut terdapat pada 2 lokasi tersebut.

dari 2 desa tersebut , terdapat 350 KK pada desa sungai besar

dan 200 KK oada desa sungai pelang. dari penjelasan indikator

tersebut, tercapai kinerja pencapaian sebesar 33% atau dapat

dikatakan pncapaian tersebut tidak berhasil. ketidakberhasilan

tersebut berbenturan dengan anggaran yang ada sehingga

target tersebut tidak dapat terlaksana.

5. Indikator 5 “Kelompok lembaga pemberdayaan masyarakat yang dibina”Dari jumlah kelompok lembaga pemberdayaan masyarakat yang

dibina oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah

Desa, terdapat realisasi sebesar 7,50% lembaga pemberdayaan

masyarakat yang telah dibia oleh dinas terkait, tetapi target yang

telah ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama adalah 20%.

sehingga pencapaian kinerja tersebut hanya tercapai 37.50%,

sehingga pencapaian kinerja tersebut tidak berhasil. ketidak

berhasilan tersebut sesuai dengan dengan kegiatan yang telah

ditetapkan dengan pada dinas pemberdayaan masyarakat dan

emerintah desa, diantaranya :

pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat

pedesaan

Page 79: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

penyelenggaraan pelatihan tenaga teknis dan masyarakat

pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sanitasi

pemukiman pedesaan

pelaksanaan inventarisasi kekayaan desa

pelaksanaan penyusunan dan pendayagunaan profil desa

dan kelurahan

6. Sasaran Startegis 6 ’’Meningkatkan Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Kabupaten Ketapang Dengan Tetap Menjaga Kelestarian Lingkungan”1. Indikator 1 “Penanganan Bencana dan Kebakaran “

Sesuai dengan penanganan bencana dan kebakaran yang

dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBP) dan Satuan Polisi Pamong. didalam cakupan

penanganan daerah bencana yang ada diKetapang terdapat

target 100%, tetapi teralisasi sebanyak . disisi lain pada

cakupan pelayanan bencana kebakaran terdapat target 35%,

sehingga hanya tercapai sebanyak . dan disisi waktu cakupan

tanggap daerah layanan wilayah manajemen kebakaran hanya

tercapai 90%. Jadi rata-rata pencapaian dari indikator

pengangganan bencana daerah kebakaran adalah 96,67%

atau dapat dikatakan sangat berhasil. Dari penjelasan yang

sesuai dengan pengukuran indikator penanganan bencana dan

kebakaran yang dilakukan, terdapat berbagai sasaran yang

diinginkan yaitu berkurangnya tingkat resiko/efek negative

akibat bencana alam dan kebakaran serta meningkatka

partisipasi dalam pencegahan bencana alam dan kebakaran

yang dikategorikan sangat berhasil dengan pencapaian yang

lebih dari 80%. untuk mendukung telaksananya kegiatan

Page 80: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

tersebut dilakukan berbagai kegiatan oleh dinas terkait yang

telah dikemukan pada bagian sebelumnya.

dalam hal ini ada berbagai hambatan yang terjadi dalam

menjalan program tersebut diantranya adalah :

- Jauhnya jangkauan bencana dan wilayah rawan yang cukup

luas

- kurangnya akomodasi kebakaran yang ada dikabupaten

ketapang

- informasi tentang kesiapsiagaan kepada masyarakat yang

kurang dipahami oleh masyarakat.

2. Indikator kedua “Sumber daya air yang memenuhi Baku Mutu”Indikator sumber daya air yang memenuhi baku mutu yang

dilakukan oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan

Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten ketapang,

didapatkan hasil rata-rata dari pencapaian COD air sungai

dengan target sebesar 34,1 mg/l , sehingga tercapai realisasi

sebesar 23mg/l. Dari hasil tersebut terdapat pencapaian kinerja

sebesar 68,91%. Dari indikator kedua mengenani BOD air

sungai ditargetkan 2,16 mg/l, sehingga target yang dicapai 10,2

mg/l. Dari perbandingan realisasi dengan tagret tercapai lah

suatu pencapaian kinerja sebesar 472,22%. Sehingga dari dua

indikator yang menjadikan hendak dicapai dalam sumber daya

air yang memenuhi baku mutu, dicapai rata-rata sebanyak

270,56 %, dengan pencapaian tersebut dikatakan sangat

berhasil. Keberhasilan pada indikator tersebut disebabkan oleh

sumber daya air yang di Kabupaten Ketapang masih beum

banyak tercemar oleh limbah-limbah perusahaan, sehingga

Page 81: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

sumber air yang dipakai masih layak dikonsumsi oleh

masyarakat.

3. Indikator Ketiga “Persentase Jumlah Usaha Yang Menggunakan Pengolahan Limbah”Dari data yang terdata oleh dinas perumahan rakyat, kawasan

permukiman dan lingkungan hidup kabupaten ketapang,

terdapat 43 jenis usaha dan perusahaan yang memiliki ijin

pengelolaan limbah yang di miliki, sehingga dengan data yang

ada dapat dilihat dengan presentase jumlah perushaaan yang

mengelola limbah cair yang ditargetkan sebesar 30%,

realisasinya sebesar 26%. Sehigga capaian kinerjanya tercapai

86,67%. Dari limbah padat yang ditargetkan 30%, tercapai

realisasi sebesar 27,90%. Sehingga tercapai realisasi sebesar

93%. Dan berdasarkan pencamaran udara ditargetkan sebesar

30%, tercapai realisasi sebesar 27,90% atau pencapaian

kineranya sebesar 93%. Dari ketiga aspek tersebut, tercapailah

rata-rata pencapaian pada indikator jumlah usaha yag memiliki

ijin usaha dalam pengolahan limbah sebesar 90.89% sesuai

dengan jenis usaha dan perusahaan yang terdaftatr memiliki ijin

pengelolaan limbah. Dengan rata-frata pencapaian tersebut,

dapat dikatakan indikator tersebut sangat berhasil dalam

pencapaian kinerjanya.

4. Indikator Keempat “Sumber Daya Udara yang Memenuhi Baku Mutu” Pencapaian indikator yang sesuai dengan sumber daya udara

yang memenuhi baku mutu, yang menjadi indikator tersebut

pada Dinas Perumahan rakyat, Kawasan Permukiman dan

Page 82: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Lingkungan Hidup. sehingga rata-rata dalam pencapaian kinerja

68.49% atau dikatakan cukup berhasil. kegagaglan yang tidak

sesuai dengan target yang telah ditetapkan tersebut disebabkan

oleh :

- kurangya tenaga fungsional;

- kurangnya saran dan prasarana dalam laboratirum

lingkungan yang ada di dinas perumahan rakyat, kawasan

permukiman dan lingkungn hidup;

- kurang pasrtispasinya masyarakat; dan

- kurangnya pendanaan yang mendukung kegiatan tersebut.

5. Indikator Kelima “Penanganan banjir dan kualitas air minum”Berkaitan dengan penanganan banjir dan kualitas air minum

yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas

Pekerjaan Umum, data yang diperlukan pada indikator tesebut

tidak tersedia sesuai dengan Indikator Kinerja Utama yang telah

ditetapkan, sehingga data yang diinginkan tidak terpenuhi. hal

tersebut tidak didukung oleh pendanaan yang ada, serta dinas

terkait masing binggung dengan pembagian urusan tentang

fungsi dan tugas yang ada di Dinas tersebut, yang

mengakibatkan target yang telah ditetapkan tidak terlaksana.

C. REALISASI ANGGARAN Dari 6 sasaran dan 57 indikator kinerja utama yang disampaikan

sebelumnya, total anggaran yang teralokasikan sebesar Rp.

245.085.301.420,00 sedangkan realisasi penyerapan adalah sebesar

Rp. 232.651.661.247,00 atau 94.93% dari total anggaran yang telah

teralokasikan.

Page 83: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Alokasi dan realisasi anggaran per sasaran dapat dilihat pada tabel

berikut :

Page 84: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

Tabel 3.3

Capaian Anggaran per Indikator Kinerja Utama

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

Anggaran

Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian

1 Melaksanakan tata kelola

pemerintahan yang baik

1 pengelolaan keuangan dan kinerja pemerintah daerah

       

                 

  a. Opini BPK terhadap laporan keuangan

Penigkatan dan pengembangan pengelolaan

keuangan daerah

Rp 12,161,385,286.00 Rp 11,680,400,502.00 96.04

         

  b. Nilai Kinerja Pemerintah Daerah peningkatan pengembnagan sistem pelaporan capaian

kinerja dan keuangan

Rp 633,636,510.00 Rp 628,141,080.00 99.13

      

  c. Indeks Kepuasan masyarakat pembinaan dan pengembangan aparatur

Rp 1,212,797,694.00 Rp 1,187,058,081.00 97.88

  

Page 85: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

Anggaran

Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian

  d. persentase capaian reformasi birokrasi pemerintah daerah 

             

2 persentase peningkatan kapasitas data dan transaksi digital

Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa

Rp 506,312,143.00 Rp 499,640,703.00 98.68                 

3 Persentase pemenuhan produk hukum daerah

penataan peraturan perundnag-undangan daerah

Rp 4,393,583,393.00 Rp 4,351,325,908.00 99.03  

             4 Persentase penyelesaian kasus

SARA yang difasilitasi Pemdapengembangan wawasan

kebangsaan Rp 130,000,000.00 Rp 130,000,000.00 100

                            

5 Persentase penyelesaian jumlah pelanggaran Perda yang ditindaklanjuti dan tertangani

peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Rp 29,875,000.00 Rp 4,674,000.00 15.65               

Page 86: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

Anggaran

Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian

6 Rata-rata jumlah kasus trantibum yang tertangani

peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

Rp 306,144,700.00 Rp 243,711,800.00 79.61

                       

7 Peningkatan kualitas Pelayanan Administratif, dan Perizinan dan Non Perizinan:

     

                           a. Kependudukan dan

Pencatatan Sipil:Penataan administrasi

kependudukan Rp 2,989,341,400.00 Rp 2,954,354,876.00 98.83

              

  b. Perizinan dan Non Perizinan:

Peningkatan kualitas pelayanan publik

Rp 494,368,733.00 Rp 418,919,835.00 84.74     

             8 Peningkatan daya saing tingkat

regionalKalbar:Perencanaan pembangunan

ekonomi

Rp 2,396,950,600.00 Rp 2,392,875,000.00 99.83

    Perencanaan Sosial Budaya

 

Page 87: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

Anggaran

Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian

9 Persentase lahan terbangun sesuai RTRW Kabupaten Ketapang

         Rp - Rp - 0         

2 Meningkatkan Pembangunan

infrastruktur secara terpadu

dan merata

1 desain proyek yang diselesaikan : pembangunan jalan dan jembatan

Rp 2,031,216,400.00 Rp 2,009,416,400.00 98.93           jumlah total desain proyek yang

diselesaikan lebih awal/ tepat waktu   

                             2 Jumlah proyek yang dapat

diselesaikan dalam anggaran tahun berjalan:

pembangunan jalan dan jembatan

Rp 124,454,008,514.00 Rp 122,245,115,311.00 98.23                                 3 Panjang selokan/ drainase yang

dibangun (KM/M)pembangunan saluran

drainase/ gorong-gorong Rp 14,453,786,532.00 Rp 13,192,388,282.00 91.27289

   

 

                    4 Pemeliharaan dan peningkatan jalan

dan jembatan:Rehabilitasi/ pemeliharaan

jalan dan jembatan Rp 21,873,444,000.00 Rp 21,163,534,392.00 96.75447

   

 

         5 Persentase peningkatan dampak

ekonomi, sosial dan lingkungan dari pengerjaan proyek infrastruktur :

pengembangan perumahan Rp 4,071,693,450.00 Rp 4,058,132,650.00 99.66695                  

Page 88: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

Anggaran

Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian

   

 

     

    8 Rasio RTH kota/ kecamatan yang ada terhadap RTH yang seharusnya ada (RTH per status wilayah/ kota kabupaten/ kota kecamatan)

Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

Rp 2,555,000,000.00 Rp 2,552,184,000.00 99.89                                                                    6 Persentase jaringan air bersih

dengan kondisi baikpengembangan dan pengelolaan jaringan

irigasi,rawa dan jaringan pengairan lainnya

Rp 351,241,000.00 Rp 341,021,000.00 97.09032

   

 

                          7 Presentase jaringan irigasi dalam

kondisi baikpengembangan dan pengelolaan jaringan

irigasi,rawa dan jaringan pengairan lainnya

Rp 22,922,232,500.00 Rp 18,389,627,792.00 80.22616

   

 

                     

Page 89: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

Anggaran

Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian

    8 Persentase pengolahan dan penanganan sampah:

pengembangan kinerja pengelolaan persampahan

Rp 5,066,363,040.00 Rp 5,041,774,236.00 99.51467

   

 

                            9 Peningkatan keselamatan dan

keamanan transportasi darat:peningkatan dan pengamanan

lalu lintas Rp 466,400,000.00 Rp 461,724,500.00 98.99

         

   

 

         10 Persentase penurunan jumlah

kecelakaan lalu lintasPeningkatan Pelayanan

Angkutan Rp 42,155,000.00 Rp 42,155,000.00 100

         

                            

3 Meningkatkan pengembangan

ekonomi daerah yang unggul dan

bernilai tambah tinggi melalui

pengembangan sektor dan komoditas

unggahan di setiap desa

dan kecamatan

1 Peningkatan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi:

  Rp 289,438,800.00 Rp 289,438,800.00 100                               2 persentase penataan PKL dan

asongan  Rp 181,872,000.00 Rp 181,706,000.00 99.91

                          3 jumlah pengawasan peredaran

barang dan jasa serta metrologi legal :

  Rp 96,863,500.00 Rp 59,372,500.00 61.3              

             4 Persentase kelompok tani yang

mendapat pelatihan teknologi pertanian:

  Rp 96,955,500.00 Rp 94,891,400.00 97.87              

Page 90: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

Anggaran

Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian

             5 Jumlah kelompok pengembangan

budidaya ternak:peningkatan produksi hasil

peternakan Rp 533,996,100.00 Rp 503,760,100.00 94.34

                6 Jumlah kelompok nelayan,

pembudidaya dan usaha pengolahan hasil perikanan yang mendapat pendampingan dan pelatihan:

pembinaan dan pengembangan perikanan

Rp 296,236,693.00 Rp 292,223,610.00 98.65

             pendampingan pada kelompok

nelayan perikanan tangkap      

  

  7 Jumlah kelompok pekebun, penangkar dan usaha pengolahan hasil perkebunan yang mendapat pendampingan dan pelatihan:

peningkatan ketahanan pangan pertanian/ perkebunan

Rp 4,749,409,200.00 Rp 4,412,845,700.00 92.91                                         9 Persentase PMKS penerima program

pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok ekonomi sosial sejenis lainnya yang meningkat taraf hidupnya

pemberdayaan fakir miskin, komunikasi adat terpencil

(KAT) & penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)

lainnya

Rp 1,620,995,000.00 Rp 31,070,100.00 1.92    (berdasarkan realisasi fisik

bulan Oktober 2017)                

Page 91: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

Anggaran

Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian

     10 Persentase panti sosial, WKBSM dan

lembaga kesejahteraan sosial lainnya yang dibantu dan difasilitasi

pemberdayaan kelembagaan sosial

Rp 8,575,947.00 Rp 249,310,000.00 2.91   

(berdasarkan realisasi fisik bulan Oktober 2017)

                                 11 Pengembangan Tenaga Kerja Lokal: peningkatan kualitas dan

produktivitas tenaga kerja Rp 210,745,200.00 Rp 207,688,400.00 98.55

 

 

     4

Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Sehat dan Produktif

1 Pengasuhan dan Pendidikan Anak Usia Dini:

                           a. persentase

penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita :

kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan

Rp 5,258,522,400.00 Rp 1,035,223,061.00 19.69                                         b. APM pada pendidikan

Anak Usia Dini:     

                                  - APM pada

pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

                               

                     - APM pada

pendidikan      

             

Page 92: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

Anggaran

Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian

Taman Kanak- kanak (TK)

             

      

                        2 Peningkatan Edukasi dan Kampaye

Gaya Hidup Sehat:     

                            a. Persentase rata-rata

peningkatan konsumsi sayur dan buah di kalangan masyarakat

                                                                            b. Persentase rata-rata

peningkatan jumlah penduduk dewasa yang memenuhi rekomendasi untuk aktif beraktivitas fisik/olahraga

                                                                                                      c. Persentase rata-rata

peningkatan jumlah penduduk yang aktif beraktivitas fisik/aerobik/olahraga

                                                                                         d. Persentase      

Page 93: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

Anggaran

Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian

penurunan jumlah kunjungan IGD pasien asthma balita dan anak-anak

                                                                                    3 Persentase penduduk dewasa tanpa

jaminan atau asuransi kesehatankebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

Rp 4,598,850,200.00 Rp 4,579,260,000.00 99.57                                                    11 Peningkatan pelestarian dan

pengembangan budaya dan pariwisata daerah:

pengembangan nilai budaya Rp 502,356,859.00 Rp 492,356,360.00 98                                                               12 Persentase obyek wisata yang

dikembangkan dan layak jualpengelolaan kekayaan budaya Rp 231,200,000.00 Rp 231,199,680.00 99.99

                                                    13 Jumlah kunjungan wisatawan                       a. Mancanegara            b. Nusantara                         14 Peningkatan intensitas pembinaan      

Page 94: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

Anggaran

Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian

kepada pemuda:                            a. Persentase jumlah

organisasi kepemudaan yang dibina

peningkatan peran serta kepemudaan

Rp 1,258,836,400.00 Rp 1,188,099,900.00 94.38                                             b. Persentase klub

olahraga yang dibinapengembangan kebijakan dan

manajemen olahraga Rp 31,410,000.00 Rp 31,410,000.00 100

             

      

           c. Jumlah

turnamanen/kompetisi olahraga

pembinaan dan pemasyarakatan olahraga

Rp 2,306,681,500.00 Rp 2,021,529,413.00 87.64                                             15 Rasio sarana olahraga per 10.000

pendudukpeningkatan sarana dan

prasarana olahraga Rp 806,430,000.00 Rp 741,885,000.00 92

                                              

5Pemberdayaan

masyarakat dan

pemerintahan desa

1 Persentase Teknologi Tepat Guna (TTG) diterapkan

pengembangan lembaga ekonomi pedesaan

Rp 35,166,848.00 Rp 35,166,848.00 100       

  

            2 Persentase peningkatan kegiatan

gotong royong, bakti sosial dan sukarelawan:

peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa

Rp 44,999,692.00 Rp 44,993,403.00 99.99                     

Page 95: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

Anggaran

Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian

                       3 Persentase peningkatan layanan

akses informasi masyarakat pedesaan:

peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan

Rp 595,896,105.00 Rp 478,504,550.00 80.3                                                   4 Jumlah pembinaan dan

pengembangan usaha produktif wilayah/kawasan transmigrasi

pengembangan lembaga ekonomi pedesaan

Rp 54,110,152.00 Rp 54,106,640.00 99.99                                     5 Persentase jumlah kelompok

lembaga pemberdayaan masyarakat yang dibina

peningkatan peran perempuan di pedesaan

Rp 115,000,000.00 Rp 48,749,525.00 42.39                                   

6 meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam di

1 Penanganan bencana dan kebakaran:

peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya

kebakaran

Rp 546,438,186.00 Rp 515,294,409.00 94.3                            

Page 96: LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan

LKj Pemkab Ketapang 2017

No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program

Anggaran

Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian

         2 Sumber daya air yang memenuhi

Baku Mutu:perlindungan dan konservasi

sumber daya alam Rp 847,836,000.00 Rp 843,400,500.00 99.48

           a. COD Air Sungai        b. BOD Air Sungai               5 Penanganan banjir dan kualitas air

minum:     

             a. Persentase

pengawasan kualitas air minum

                           b. Panjang saluran

drainase yang dibersihkan dan dinormalisasi