LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang...
Transcript of LKj Pemkab Ketapang · Web viewBAB III AKUNTABILITAS KINERJA Dalam manajemen suatu pembangunan yang...
LKj Pemkab Ketapang 2017
BAB IIIAKUNTABILITAS KINERJA
Dalam manajemen suatu pembangunan yang berbasis kinerja
mengatakan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar
melaksanakan program/kegiatan yang telah direncanakan. Tetapi dalam
pengertian sesungguhnya dari manajemen pembangunan berbasis kinerja
adalah orientasi untuk mendorong perubahan, dimana program/kegiatan
dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai
rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.
Pada pengertian ini sejalan dengan prisnip good governance dimana
salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukan sejauh mana
sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan kewajiban
dalam penyediaan layanan publik yang berlangsung dan dirasakan
langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu, pengendalian dan
pertanggungjawaban dari program/kegiatan menjadi bagian penting dalam
memastikan suatu akuntbilitas kinerja pemeritah darah kepada publik
telah dicapai. Dalm penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan
(LKjIP) berdasarkan atas Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP
dan Permenpan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Juknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Lakip.
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASIPada pemerintah Kabupaten Ketapang yang telah melaksanakan
tugas dalam rangka mencapai suatu tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam Rencana Pembanguna Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Ketapang tahun 2016-2021, yang ditetapkan
pada Desember 2016 sehingga pelaksanaanya dimulai pada tahun
2017. Dalam pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang
LKj Pemkab Ketapang 2017
telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target
kinerja dengan realisasi kinerja yang terjadi. Dari capaian yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Bupati Ketapang Nomor 73 Tahun 2016
tentang Indikator Kinerja Utama Kabupaten Ketapang Tahun 2016-
2021, yang dipaparkan sebagai berikut :
Tabel 3.1
Target Tahun 2017 Indikator Kinerja Utama
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET
1 Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
1. Persentase lahan terbangun sesuai RTRW Kabupaten Ketapang
44.12%
2. Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah:
a. Opini BPK terhadaLaporan Keuangan
WTP
b. Nilai Kinerja Pemerintah Daerah CC
c. Indeks Kepuasan Masyarakat BAIK
d. Persentase capaian reformasi birokrasi Pemerintah Daerah
20% (tahap 1)
3. Persentase peningkatan kapasitas data danjaringan transaksi digital
(tahap
perencanaan)
4. Persentase pemenuhan produk hukum daerah
100%
5. Persentase penyelesaian kasus SARA yang difasilitasi Pemda
100%
6. Persentase penyelesaian jumlah pelanggaran Perda yang ditindaklanjuti dan tertangani
100%
7. Rata-rata jumlah kasus trantibum yangtertangani
100%
8. Peningkatan kualitas Pelayanan Administratif,dan Perizinan dan Non Perizinan:
a. Kependudukan dan Pencatatan Sipil:
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET
- Rata-rata hari penerbitan per Akta Kelahiran
3-5 Hari
- Rata-rata hari penerbitan per Kartu Keluarga
2 Hari
- Rata-rata hari penerbitan per e-KTP
2 Hari
b. Perizinan dan Non Perizinan:
- Persentase perizinan dan non perizinan yang diselesaikan
94%
- Rata-rata hari penerbitan: IMB
IMB 14 Hari
SITU 5 Hari
SIUP 5 Hari
HO 7 Hari
Izin lainnya 5 Hari
9. Peningkatan daya saing tingkat regionalKalbar:a. Pertumbuhan dan persebaran
penduduk:- Laju Pertumbuhan Penduduk
(LPP) 2,06 %
- Jumlah Penduduk Perkotaan 25, 83%
b. Pertumbuhan PDRB sektor sekunder dan tersier
13%
c. Pertumbuhan lapangan kerja 15%
2. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Secara Terpadu dan Merata
1. Desain proyek yang diselesaikan:
Jumlah total desain proyek yang diselesaikan lebih awal/tepat waktu:
- selesai lebih awal/tepat waktu : Infrastruktur
100%
- selesai lebih awal/tepat waktu gedung/bangunan
100%
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET
2. Proyek konstruksi yang diselesaikan:Jumlah total proyek konstruksi yang diselesaikan lebih awal/tepat waktu:
- selesai lebih awal/tepat waktu : Infrastruktur
100%
- selesai lebih awal/tepat waktu : Gedung/Bangunan
100%
3. Jumlah proyek yang dapat diselesaikan dalam anggaran tahun berjalan:- Panjang jalur baru/rekonstruksi jalur
(km)125%
- konstruksi jalur yang diselesaikan sesuai jadwal%
100%
4. Panjang selokan/drainase yang dibangun (KM/M)
25 km
- rekonstruksi selokan/drainase yang diselesaikan sesuai jadwal%
100%
5. Panjang selokan/drainase yang direkonstruksi (km/m)
25 km
- rekonstruksi selokan/drainase yang
diselesaikan sesuai jadwal%
100%
6. Pemeliharaan dan peningkatan jalan dan jembatan:
a. Kondisi Jalan
- Baik atau sangat baik (%) 21%
- Cukup baik (%) 44%
- Kurang baik (%) 35%
b. Kondisi Jembatan
- Baik atau sangat baik (%) 80%
- Cukup baik (%) 20%
- Kurang baik (% -
7. Persentase peningkatan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari pengerjaan proyek infrastruktur :
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET
a. Jumlah keluarga miskin dan berpendapatan rendah penerima manfaat infrastruktur :- perumahan layak 150 KK
- lapangan kerja -
b. Kelayakan upah pekerja infrastruktur
Rp. 2.500.000/bulan
8. Rasio RTH kota/kecamatan yang ada terhadap RTH yang seharusnya ada (RTH per status wilayah/kota kabupaten/kota kecamatan)
0.60%
9. Persentase jaringan air bersih dengan kondisi baik
80%
10.Presentase jaringan irigasi dalam kondisi baik
75%
11.Persentase pengolahan dan penanganan sampah:
a. Persentase pengolahan sampah 10%
b. Persentase kenaikan sampah yang terangkut
10%
12.Peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi darat:
a. Jumlah ketersediaan marka jalan 3.500 meter lari/M1
b. Jumlah ketersediaan rambu lalu lintas:
- Jalan 70 unit
- Sungai -
c. Jumlah ketersediaan APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas)
d. Jumlah ketersediaan Alat Penerangan Jalan Umum
680 buah
e. Jumlah ketersediaan Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
13.Persentase penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas
a. persentase korban tewas 21%
b. persentase korban dengan luka parah/berat
21%
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET
3. Meningkatkan Pengembangan Ekonomi Daerah yang Unggul dan Bernilai Tambah Tinggi Melalui Pengembangan Sektor dan Komoditas Unggulan di Setiap Desa dan Kecamatan
1. Peningkatan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi:a. Persentase pertumbuhan Usaha
Mikro30%
b. Persentase pertumbuhan UKM
30%
c. Persentase jumlah usaha mikro berkembang menjadi UKM
25%
d. Jumlah produk UKM lolos kurasi atau bahkan ber SNI
5 produk
e. Presentase peningkatam omzet UKM
5%
f. Persentase koperasi yang sehat dan berkualitas
57%
2. Persentase penataan PKL dan Asongan
100%
3. Jumlah pengawasan peredaran barang dan jasa serta metrologi legal:
a. Jumlah pengawasan peredaran barang dan jasa
2 kali
b. Jumlah pengawasan metrologi legal
2 kali
4. Persentase kelompok tani yang mendapat pelatihan teknologi pertanian:a. Jumlah kelompok menggunakan
galur harapan unggul tanaman/varietas unggul
287 Kelompok
b. Jumlah kelompok menggunakan Alat Mesin Pertanian (Alasintan)
287
c. Jumlah kelompok mendapatkan penyuluhan teknologi pertanian
d. Jumlah kelompok mendapatkan penyuluhan teknologi pertanian
2
e. Persentase peningkatan produktifitas hasil pertanian:
- Padi 2%
- Jagung 2%
- Sayuran 2 %
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET
5. Jumlah kelompok pengembangan budidaya ternak:
a. Ternak Potong 445
b. Ternak Unggas dan Aneka Ternak 66
c. Persentase peningkatan populasi ternak:- Ternak besar 20%
- Ternak kecil 30%
- Ternak unggas 35%
6. Jumlah kelompok nelayan, pembudidaya dan usaha pengolahan hasil perikanan yang mendapat pendampingan dan pelatihan:a. Jumlah nelayan/kelompok nelayan
perikanan tangkap yang mendapat pendampingan
104 kelompok
b. Jumlah pembudidaya/kelompok pembudidaya perikanan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan
29 kelompok
c. Jumlah usaha/kelompok usaha dan pengolahan hasil perikanan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan
24 kelompok
d. Persentase peningkatan produksi kelompok binaan:- Perikanan tangkap sungai 5%
- Perikanan budidaya sungai 5%
- Perikanan budidaya kolam 5%
7. Jumlah kelompok pekebun, penangkar dan usaha pengolahan hasil perkebunan yang mendapat pendampingan dan pelatihan:a. Jumlah pekebun/kelompok
pekebun yang mendapat pendampingan
-
b. Jumlah penangkar/kelompok pembudidaya bibit perkebunan yang mendapat penyuluhan dan
6
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET
pendampinganc. Jumlah usaha/kelompok usaha
dan pengolahan hasil perkebunan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan
3
d. Persentase peningkatan produktifitas perkebunan:
- Kelapa sawit 2%
- Karet 2%
- Kelapa 2%
- Kopi 2%
- Lada 2%
8. Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima bantuan dan program pemberdayaan
9.501 KSM/KPM
9. Persentase PMKS penerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok ekonomi sosial sejenis lainnya yang meningkat taraf hidupnya
4%
10.Persentase panti sosial, WKBSM dan lembaga kesejahteraan sosial lainnya yang dibantu dan difasilitasi
56.52%
11.Pengembangan Tenaga Kerja Lokal:
a. Jumlah lapangan kerja 1.500 orang
b. Persentase peningkatan lapangan kerja:
- peningkatan dari sektor sekunder dan tersier
10%
- peningkatan dari wiraswasta 5%
c. Partisipasi Angkatan Kerja 72%
d. Peningkatan jumlah peserta pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK)
10%
e. Peningkatan Upah Layak (UMK dan Upah
8%
f. Persentase perusahaan/badan usaha yang menerapkan UMK
60%
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET
4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Sehat dan Produktif
1. Pengasuhan dan Pendidikan Anak Usia Dini:
a. Persentase penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita:
- kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
150
- kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
8/1000
- kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
5/1000
- penurunan disparitas kematian (mampu/miskin, kota/desa)
5%
b. APM pada pendidikan Anak Usia Dini:
a. APM pada pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
50%
b. APM pada pendidikan Taman Kanak- kanak (TK)
50%
2. Peningkatan Edukasi dan Kampaye Gaya Hidup Sehat:
a. Persentase rata-rata peningkatan konsumsi sayur dan buah di kalangan masyarakat
70%
b. Persentase rata-rata peningkatan jumlah penduduk dewasa yang memenuhi rekomendasi untuk aktif beraktivitas fisik/olahraga
70%
c. Persentase rata-rata peningkatan jumlah penduduk yang aktif beraktivitas fisik/aerobik/olahraga
5%
d. Persentase penurunan jumlah kunjungan IGD pasien asthma balita dan anak-anak
3%
3. Persentase penduduk dewasa tanpa jaminan atau asuransi kesehatan
25%
4. Persentase peningkatan jumlah pasien penerima pelayanan Medik Dasar Faskes Level 1
5%
5. Jumlah pendaftaran siswa tahun ajaran baru (per batas tanggal tertentu) dari PAUD sampai kelas 9 pada sekolah Pemerintah Daerah
73.000 siswa
6. Jumlah pendaftaran siswa tahun ajaran baru (per batas tanggal tertentu) pada PAUD Pemerintah Daerah
1.250 siswa
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET
7. Rata-rata tingkat kehadiran siswa:
a. SD 93%
b. SMP 93%
8. Persentase jumlah siswa kelas 3 – 8 yang memenuhi atau melebihi nilai minimum pelajaran:a. Matematika 70%
b. Bahasa Inggris 70%
c. IPA 70%
9. Persentase jumlah siswa kelas 3 – 8 yang di bawah nilai minimum mengalami kemajuan memenuhi nilai atau melebihi nilai minimum:a. Matematika 70%
b. Bahasa Inggris 70%
c. IPA 70%
10.Angka Putus Sekolah dan Angka Melanjutkan:
a. Angka Putus Sekolah:
- SD/MI 0.10%
- SMP/MTS 0.10%
b. Angka Melanjutkan:
- ke SMP/MTs 99%
- ke SMA/SMK/MA 82%
11.Peningkatan pelestarian dan pengembangan budaya dan pariwisata daerah:
a. Jumlah Gelar Seni dan Budaya 6 kali
b. Jumlah Event 8 kali
12.Persentase obyek wisata yang dikembangkan dan layak jual
21%
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET
13.Jumlah kunjungan wisatawan
a. Mancanegara 600 orang
b. Nusantara 4.200 orang
14.Peningkatan intensitas pembinaan kepada pemuda:
a. Persentase jumlah organisasi kepemudaan yang dibina
34%
b. Persentase klub olahraga yang dibina
21%
c. Jumlah turnamanen/kompetisi olahraga
17 kali
15.Rasio sarana olahraga per 10.000 penduduk
0.651
5. Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
1. Persentase Teknologi Tepat Guna (TTG) diterapkan
20%
2. Persentase peningkatan kegiatan gotong royong, bakti sosial dan sukarelawan:
a. gotong royong 5%
b. bakti sosial dan sukarelawan 5%
3. Persentase peningkatan layanan akses informasi masyarakat pedesaan:a. jumlah pembinaan komunitas radio
komunikasi20%
b. jumlah kelompok informasi masyarakat
20%
4. Jumlah pembinaan dan pengembangan usaha produktif wilayah/kawasan transmigrasi
2 lokasi + 6 desa eks transmigrasi
5. Persentase jumlah kelompok lembaga pemberdayaan masyarakat yang dibina
20%
6. Meningkatkan Pengelolaan dan
Pemanfaatan
Sumber Daya
Alam di
Kabupaten
Ketapang Dengan
1. Penanganan bencana dan kebakaran:
a. Cakupan penanganan daerah bencana
100%
b. Cakupan pelayanan bencana
kebakaran
35%
c. Tingkat waktu tanggap (respon time rate )daerah layanan Wilayah
100%
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET
Tetap Menjaga
Kelestarian
Lingkungan
Manajemen Kebakaran (WMK)2. Sumber daya air yang memenuhi
Baku Mutu:
a. COD Air Sungai 34,1 mg/l
b. BOD Air Sungai 2,16 mg/l
3. Persentase jumlah usaha yang menggunakan pengolahan limbah:
a. Limbah cair 30%
b. Limbah padat 30%
c. Pencemaran udara 30%
4. Sumber Daya udara yang memenuhi Baku Mutu:
a. Kualitas udara di perkotaan (PM 2.5)
29,3 μg/Nm3
b. Disparitas SO2 antar wilayah/lingkungan
- (tahap
perencanaan)
c. Disparitas PM 2.5 antar wilayah/lingkungan
55%
5. Penanganan banjir dan kualitas air minum:
a. Persentase pengawasan kualitas air minum
90%
b. Panjang saluran drainase yang dibersihkan dan dinormalisasi
25 km
LKj Pemkab Ketapang 2017
Capaian dari indikator-indikator yang telah ditetapkan tersebut adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Capaian Indikator Kinerja Utama
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
1 Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
1. Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Pemerintah Daerah:a. Opini BPK
terhadaLaporan Keuangan
WTP WTP 100%
b. Nilai Kinerja Pemerintah Daerah
CC C 66.67
c. Indeks Kepuasan Masyarakat
BAIK BAIK 100
d. Persentase capaian reformasi birokrasi Pemerintah Daerah
20%
(tahap 1)20% 100
2. Persentase peningkatan kapasitas data danjaringan transaksi digital
(tahap
perencan
aan)
3. Persentase pemenuhan produk hukum daerah
100% 100% 100
4. Persentase penyelesaian kasus SARA yang difasilitasi Pemda
100% 100% 100
5. Persentase penyelesaian jumlah pelanggaran Perda yang ditindaklanjuti dan tertangani
100% 100% 100
6. Rata-rata jumlah kasus trantibum yangtertangani
100% 77% 77
7. Peningkatan kualitas Pelayanan Administratif,dan Perizinan dan Non Perizinan:
a. Kependudukan dan Pencatatan Sipil:
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
- Rata-rata hari penerbitan per Akta Kelahiran
3-5 Hari 5 Hari 100
- Rata-rata hari penerbitan per Kartu Keluarga
2 Hari 2 Hari 100
- Rata-rata hari penerbitan per e-KTP
2 Hari 2 Hari 100
b. Perizinan dan Non Perizinan:- Persentase
perizinan dan non perizinan yang diselesaikan
94% 99.73% 106.09
- Rata-rata hari penerbitan:
IMB 14 Hari 14 100
SITU 5 Hari 3 166,67
SIUP 5 Hari 3 166,67
HO 7 Hari 5 140
Izin lainnya 5 Hari 3 166,67
8. Peningkatan daya saing tingkat regionalKalbar:a. Pertumbuhan dan
persebaran penduduk:
- Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
2,06 % 2.40% 116.50
- Jumlah
Penduduk
Perkotaan
25, 83% 17.49 67.71
b. Pertumbuhan PDRB sektor sekunder dan tersier
13%
c. Pertumbuhan lapangan kerja
15% 3.12% 20.80
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
9. Persentase lahan terbangun sesuai RTRW Kabupaten Ketapang
44.12%
2. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Secara Terpadu dan Merata
1. Desain proyek yang diselesaikan:
Jumlah total desain proyek yang diselesaikan lebih awal/tepat waktu:
- selesai lebih awal/tepat waktu : Infrastruktur
100%
- selesai lebih awal/tepat waktu gedung/bangunan
100%
2. Proyek konstruksi yang diselesaikan:Jumlah total proyek konstruksi yang diselesaikan lebih awal/tepat waktu:
- selesai lebih awal/tepat waktu : Infrastruktur
100%
- selesai lebih awal/tepat waktu : Gedung/Bangunan
100%
3. Jumlah proyek yang dapat diselesaikan dalam anggaran tahun berjalan:- Panjang jalur
baru/rekonstruksi jalur (km)
125%
- konstruksi jalur yang diselesaikan sesuai jadwal%
100%
4. Panjang selokan/drainase yang dibangun (KM/M)
25 km
- rekonstruksi selokan/drainase yang diselesaikan sesuai jadwal%
100%
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
5. Panjang selokan/drainase yang direkonstruksi (km/m)
25 km
- rekonstruksi
selokan/drainase
yang diselesaikan
sesuai jadwal%
100%
6. Pemeliharaan dan peningkatan jalan dan jembatan:
a. Kondisi Jalan
- Baik atau sangat baik (%)
21% 25.1 119.52
- Cukup baik (%) 44% 34.77 79.02
- Kurang baik (%) 35% 40.13 114.66
b. Kondisi Jembatan
- Baik atau sangat baik (%)
80%
- Cukup baik (%) 20%
- Kurang baik (% -
7.Persentase peningkatan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari pengerjaan proyek infrastruktur :
a. Jumlah keluarga miskin dan berpendapatan rendah penerima manfaat infrastruktur :
- perumahan layak150 KK
- lapangan kerja-
b. Kelayakan upah pekerja infrastruktur
Rp. 2.500.000/
bulan
Rp.
2.172.500/bula
n
86.90
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
8. Rasio RTH kota/kecamatan yang ada terhadap RTH yang seharusnya ada (RTH per status wilayah/kota kabupaten/kota kecamatan)
0.60%
9. Persentase jaringan air bersih dengan kondisi baik
80% 55.56 69.45
10.Presentase jaringan irigasi dalam kondisi baik
75%
11.Persentase pengolahan dan penanganan sampah:a. Persentase
pengolahan sampah10% 10 100
b. Persentase kenaikan sampah yang terangkut
10% 10 100
12. Peningkatan keselamatan dan keamanan transportasi darat:
a. Jumlah ketersediaan marka jalan
3.500 meter lari/M1
1788 51.09
b. Jumlah ketersediaan rambu lalu lintas:
- Jalan70 unit 57unit 81.43
- Sungai-
c. Jumlah ketersediaan APILL (Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas)
d. Jumlah ketersediaan Alat Penerangan Jalan Umum
680 buah 170 buah 25%
e. Jumlah ketersediaan Alat Pengendali dan Pengaman Pengguna Jalan
13. Persentase penurunan jumlah kecelakaan lalu
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
lintasa. persentase korban
tewas21% 21 100
b. persentase korban dengan luka parah/berat
27% 27 100
3. Meningkatkan Pengembangan Ekonomi Daerah yang Unggul dan Bernilai Tambah Tinggi Melalui Pengembangan Sektor dan Komoditas Unggulan di Setiap Desa dan Kecamatan
1. Peningkatan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi:a. Persentase
pertumbuhan Usaha Mikro
30% 10% 33.33
b. Persentase pertumbuhan UKM 30%
60% 200
c. Persentase jumlah usaha mikro berkembang menjadi UKM
25% 15% 60
d. Jumlah produk UKM lolos kurasi atau bahkan ber SNI
5 produk - -
e. Presentase peningkatam omzet UKM
5% 12.63% 252.60
f. Persentase koperasi yang sehat dan berkualitas
57% 17.5% 30.70
2. Persentase penataan PKL dan Asongan
100% - -
3. Jumlah pengawasan peredaran barang dan jasa serta metrologi legal:
a. Jumlah pengawasan peredaran barang dan jasa
2 kali 15 kali 750
b. Jumlah pengawasan
2 kali 8 kali 400
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
metrologi legal4. Persentase kelompok
tani yang mendapat pelatihan teknologi pertanian:a. Jumlah kelompok
menggunakan galur harapan unggul tanaman/varietas unggul
287
Kelompo
k
295
Kelompok102.79
b. Jumlah kelompok menggunakan Alat Mesin Pertanian (Alasintan)
287 1088 379.09
c. Jumlah kelompok mendapatkan penyuluhan teknologi pertanian
d. Jumlah kelompok mendapatkan penyuluhan teknologi pertanian
2 4 200
e. Persentase peningkatan produktifitas hasil pertanian:
- Padi2 % 7 % 350
- Jagung2 % 4 % 200
- Sayuran2 % 2 % 100
5. Jumlah kelompok pengembangan budidaya ternak:
a. Ternak Potong445 0 0
b. Ternak Unggas dan Aneka Ternak
66 0 0
c. Persentase peningkatan populasi ternak:- Ternak besar 20% -4.80% -24.00
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
- Ternak kecil30% -61.18% -203.93
- Ternak unggas35% 1.54% 4.40
6. Jumlah kelompok nelayan, pembudidaya dan usaha pengolahan hasil perikanan yang mendapat pendampingan dan pelatihan:a. Jumlah
nelayan/kelompok nelayan perikanan tangkap yang mendapat pendampingan
104 kelompok
31 kelompok 30
b. Jumlah pembudidaya/kelompok pembudidaya perikanan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan
29 kelompok
0 0
c. Jumlah usaha/kelompok usaha dan pengolahan hasil perikanan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan
24 kelompok
0 0
d. Persentase peningkatan produksi kelompok binaan:- Perikanan
tangkap sungai105% 18% 17
- Perikanan budidaya sungai
528.30% 551.54% 104
- Perikanan budidaya kolam
274.37% 286.37% 104
7. Jumlah kelompok pekebun, penangkar dan usaha pengolahan hasil perkebunan yang
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
mendapat pendampingan dan pelatihan:
a.Jumlah pekebun/kelompok pekebun yang mendapat pendampingan
- - -
b.Jumlah penangkar/kelompok pembudidaya bibit perkebunan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan
6 6 100
c.Jumlah usaha/kelompok usaha dan pengolahan hasil perkebunan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan
3 3 100
d.Persentase peningkatan produktifitas perkebunan:
- Kelapa sawit2% 39.77% 1.988,50
- Karet2% -1.14% -57
- Kelapa2% 0.14% 7
- Kopi2% -4.96% -248
- Lada2% 0.00% 0.00
8. Jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima bantuan dan program pemberdayaan
9.501 KSM/KP
M0 0
9. Persentase PMKS penerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok ekonomi sosial sejenis
4%
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
lainnya yang meningkat taraf hidupnya
10.Persentase panti sosial, WKBSM dan lembaga kesejahteraan sosial lainnya yang dibantu dan difasilitasi
56.52%
11.Pengembangan Tenaga Kerja Lokal:
a. Jumlah lapangan kerja
1.500 orang
4.526 orang 301.73
b. Persentase peningkatan lapangan kerja:
- peningkatan dari sektor sekunder dan tersier
10%
- peningkatan dari wiraswasta
5% 10% 200
c. Partisipasi Angkatan Kerja
72% 60% 83.33
d. Peningkatan jumlah peserta pelatihan Balai Latihan Kerja (BLK)
10% 25% 250
e. Peningkatan Upah Layak (UMK dan Upah
8% 12% 150
f. Persentase perusahaan/badan usaha yang menerapkan UMK
60% 74.73% 124.55
4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Sehat dan Produktif
1. Pengasuhan dan Pendidikan Anak Usia Dini:
a. Persentase penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita:
- kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
150 138 92
- kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
8/1000 8/1000 100
- kematian balita per 1.000 kelahiran hidup
5/1000 8/1000 160
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
- penurunan disparitas kematian (mampu/miskin, kota/desa)
5% 2% 40
b. APM pada pendidikan Anak Usia Dini:
c. APM pada pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
50% 31.29 62.58
d. APM pada pendidikan Taman Kanak- kanak (TK)
50% 22.07 44.14
RATA-RATA 83.12
2. Peningkatan Edukasi dan Kampaye Gaya Hidup Sehat:a. Persentase rata-
rata peningkatan konsumsi sayur dan buah di kalangan masyarakat
70% 0 0
b. Persentase rata-rata peningkatan jumlah penduduk dewasa yang memenuhi rekomendasi untuk aktif beraktivitas fisik/olahraga
70% 0 0
c. Persentase rata-rata peningkatan jumlah penduduk yang aktif beraktivitas fisik/aerobik/olahraga
5% 0 0
d. Persentase penurunan jumlah kunjungan IGD pasien asthma balita dan anak-anak
3% 2.42% 80.66
RATA-RATA 20.16
3. Persentase penduduk dewasa tanpa jaminan atau asuransi
25% 0 0
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
kesehatan4. Persentase
peningkatan jumlah pasien penerima pelayanan Medik Dasar Faskes Level 1
5% 0 0
5. Jumlah pendaftaran siswa tahun ajaran baru (per batas tanggal tertentu) dari PAUD sampai kelas 9 pada sekolah Pemerintah Daerah
73.000 siswa
16.613 siswa 22.76
6. Jumlah pendaftaran siswa tahun ajaran baru (per batas tanggal tertentu) pada PAUD Pemerintah Daerah
1.250 siswa
616 siswa 49.28
7. Rata-rata tingkat kehadiran siswa:
a. SD 93% 89.98 96.75
b. SMP 93% 83.20 89.46
8. Persentase jumlah siswa kelas 3 – 8 yang memenuhi atau melebihi nilai minimum pelajaran:a. Matematika 70% 0 0
b. Bahasa Inggris 70% 0 0
c. IPA 70% 0 0
9. Persentase jumlah siswa kelas 3 – 8 yang di bawah nilai minimum mengalami kemajuan memenuhi nilai atau melebihi nilai minimum:
a. Matematika 70% 0 0
b. Bahasa Inggris 70% 0 0
c. IPA 70% 0 0
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
10. Angka Putus Sekolah dan Angka Melanjutkan:a. Angka Putus
Sekolah:
- SD/MI 0.10% 0.04 25
- SMP/MTS 0.10% 0.28 35.71
b. Angka Melanjutkan:
- ke SMP/MTs 99% 94.72 95.68
- ke SMA/SMK/MA 82% 93.52 114.05
11.Peningkatan pelestarian dan pengembangan budaya dan pariwisata daerah:a. Jumlah Gelar Seni
dan Budaya6 kali 9 150
b. Jumlah Event 8 kali 3 37.50
12.Persentase obyek wisata yang dikembangkan dan layak jual
21% 21 100
13.Jumlah kunjungan wisatawan
a. Mancanegara 600 orang
279 46.50
b. Nusantara 4.200 orang
8353 198.88
14. Peningkatan intensitas pembinaan kepada pemuda:
a. Persentase jumlah organisasi kepemudaan yang dibina
34% 62.5% 183.82
b. Persentase klub olahraga yang dibina
21% 0 0
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
c. Jumlah turnamanen/kompetisi olahraga
17 kali 5 29.41
15. Rasio sarana olahraga per 10.000 penduduk
0.651 0.0045 0.69
5. Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan
Desa
1. Persentase Teknologi Tepat Guna (TTG) diterapkan
20% 1.58 7.90
2. Persentase peningkatan kegiatan gotong royong, bakti sosial dan sukarelawan:a. gotong royong 5% 0 0
b. bakti sosial dan sukarelawan
5% 0 0
3. Persentase peningkatan layanan akses informasi masyarakat pedesaan:a. jumlah pembinaan
komunitas radio komunikasi
20% 10% 50
b. jumlah kelompok inform si masyarakat
20%10% 50
4. Jumlah pembinaan dan pengembangan usaha produktif wilayah/kawasan transmigrasi
2 lokasi + 6 desa
eks transmigr
asi
2 Lokasi + 2
Desa eks
transmigrasi
33
5. Persentase jumlah kelompok lembaga pemberdayaan masyarakat yang dibina
20% 7.50% 37.50
6. Meningkatkan Pengelolaan dan
Pemanfaatan
Sumber Daya
Alam di
Kabupaten
Ketapang
Dengan Tetap
Menjaga
1. Penanganan bencana dan kebakaran:a. Cakupan
penanganan daerah bencana
100% 100% 100
b. Cakupan pelayanan
bencana kebakaran35% 35% 100
c. Tingkat waktu tanggap (respon time rate )daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
100% 90% 90
LKj Pemkab Ketapang 2017
NOSASARAN
STRATEGISINDIKATOR TARGET REALISASI
CAPAIAN (%)
Kelestarian
Lingkungan2. Sumber daya air yang
memenuhi Baku Mutu:
a. COD Air Sungai34,1 mg/l 23.5 68.91
b. BOD Air Sungai2,16 mg/l 10.2 472.22
3. Persentase jumlah usaha yang menggunakan pengolahan limbah:
a. Limbah cair30% 26% 86.67
b. Limbah padat30% 27.90% 93
c. Pencemaran udara30% 27.90% 93
4. Sumber Daya udara yang memenuhi Baku Mutu:
a. Kualitas udara di perkotaan (PM 2.5)
29,3 μg/Nm3
15.9 54.27
b. Disparitas SO2 antar wilayah/lingkungan
- (tahap
perencanaan)
c. Disparitas PM 2.5 antar wilayah/lingkungan
55% 45.5% 82.72
5. Penanganan banjir dan
kualitas air minum:
a. Persentase pengawasan kualitas air minum
90% 0 0
b. Panjang saluran drainase yang dibersihkan dan dinormalisasi
25 m0 0
B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJASesuai dengan visi dan misi RPJMD Kabupaten Ketapang Tahun
2016-2021, telah ditetapkan 6 sasaran strategis yang akan dicapai
dengan 58 indikator kinerja utama. Adapun program, kendala/
LKj Pemkab Ketapang 2017
hambatan, upaya dan dukungan yang dilaksanakan pada masing-
masing indikator kinerja utama per sasaran strategis diuraikan sebagai
berikut :
1. Sasaran Strategis 1 " Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik"Sasaran strategis 1 "melaksanakan tata kelola pemerintahan yang
baik" memiliki 9 indikator kinerja utama, yaitu pengelolaan
keuangan dan kinerja pemerintah daerah, persentase peningkatan
kapasitas data dan jaringan transaksi digital, persentase
pemenuhan produk hukum daerah, persentase penyelesaian kasus
SARA yang difasilitasi Pemda, persentase penyelesaian jumlah
pelanggaran perda yang ditindaklanjuti dan tertangani, rata-rata
jumlah kasus trantibum yang tertangani, peningkatan kualitas
pelayanan administratif, dan perizinan dan non perizinan,
peningkatan daya saing tingkat regional Kalbar, dan persentase
lahan terbangun sesuai RTRW Kabupaten Ketapang. Adapun
rinciannya sebagai berikut :
a. Indikator 1 "Pengelolaan Keuangan dan Kinerja Pemerintah DaerahIndikator pengelolaan keuangan dan kinerja pemerintah daerah
didukung oleh program :
1. Peningkatan pengembangan sistem laporan capaian kinerja
dan keuangan;
2. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan
daerah; dan
3. Mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat.
LKj Pemkab Ketapang 2017
Pengelolaan keuangan dan kinerja pemerintah daerah diukur
dari nilai yang diperoleh dalam penyusunan Laporan Keuangan
dan dan Laporan Kinerja Kabupaten Ketapang. Dalam
pengelolaan keuangan daerah, Kabupaten Ketapang
menargetkan hasil WTP dan mencapai target tersebut, sehingga
capaian kinerjanya adalah 100%. Namun ini merupakan hasil
laporan keuangan tahun 2016 karena sampai LKj ini disusun,
BPK masih sedang mengevaluasi laporan keuangan Kabupaten
Ketapang untuk tahun Anggaran 2017 dan diprediksi akan
selesai pada bulan Juli 2017.
Nilai Kinerja Pemerintah Daerah tahun 2017 hanya memperoleh
nilai C dari target CC, sehingga jika diukur capaian kinerjanya
hanya 66,67%.
Indeks Kepuasan Masyarakat dilakukan dengan melakukan
survey kepuasan masyarakat terhadap unit pelayanan publik
sebanyak 20 OPD/ unit pelayanan publik (termasuk 5 UPT
puskesmas). Dari hasil survey tersebut rata-rata masyarakat
memberikan nilai "BAIK" untuk pelayanan publik dari nilai "BAIK"
yang ditargetkan, sehingga capaian kinerjanya adalah 100%.
Cara perhitungan indikator persentase capaian reformasi
birokrasi pemerintah daerah mengalami oerubahan dari yang
telah ditetapkan. Yaitu tidak melalui peniliaian capaian roadmap
reformasi tetapi melalui penilaian mandiri pelaksanaan reformasi
birokrasi (PMPRB), yang merupakan instrumen penilaian
kemajuan pelaksanaan reformasi birokrasi yang dilakukan
secara mandiri oleh Inspektorat Kabupaten Ketapang.
Dalam pelaksanaan indikator ini terdapat beberapa hambatan/
kendala, diantaranya :
LKj Pemkab Ketapang 2017
1. masih belum optimalnya kualitas dan kuantitas SDM,
keterbatasan sarana dan prasarana serta keterbatasan
anggaran;
2. adanya mutasi pada awal tahun 2017 yang mana banyak
petugas penyusun LKj mendapat promosi sehingga terjadi
kekosongan pelaksana penyusunan LKj SKPD;
3. adanya pemindahan rincian tugas mengenai penyusunan LKj
dari subbag Ketatalaksanaan kepada Subbag Kelembagaan,
dan petugas yang baru masih awam dengan kegiatan
tersebut; dan
4. kurangnya sosialisasi tentang LKj sehingga dinas/ badan
tidak terlalu memahami pentingnya penyusunan LKj bagi
pelaksanaan pemerintahan.
beberapa alternatif pemecahan masalah terhadap kendala dan
hambatan tersebut antara lain :
1. peningkatan dan pengembangan SDM selalu ditingkatkan
baik melalui pembinaan, bimbingan teknis, pendidikan dan
pelatihan;
2. pengusulan anggaran/ dana untuk setiap kegiatan harus
sesuai dengan kebutuhan dan didukung oleh dasar hukum
serta argumentasi yang representatif;
3. pemenuhan terhadap sarana dan prasarana penunjang
kegiatan sangat diperlukan, untuk itu perlu juga adanya
perencanaan dan klasifikasi ynag baik terhadap fasilitas,
sarana dan prasarana penunjang; mengupayakan
pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana secara
pertahap sesuai dengan kemampuan anggaran ynag
tersedia; dan
LKj Pemkab Ketapang 2017
4. perlu membina dan menjaga hubungan yang harmonis antar
bagian dan lintas sektor terkait dengan harapan pelaksanaan
koordinasi dapat terlaksana dengan baik.
b. Indikator 2 "Persentase Peningkatan Kapasitas Data dan Jaringan Transaksi Digital
Indikator Persentase Peningkatan Kapasitas Data dan Jaringan
Transaksi Digital
didukung oleh program "Pengembangan Komunikasi, Informasi
dan Media Masa"
Peningkatan kapasitas data dan jaringan transaksi digital
ditargetkan mencapai tahap perencanaan. Saat ini pelaksanaan
sudah sampai pada penandatanganan MOU dengan KPK
mengenai pemusatan pengendalian kapasitas data dan jaringan
transaksi digital pada Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Ketapang sehingga bisa dikatakan sudah melewati
tahap perencanaan,dan pencapaian kinerjanya adalah 100%.
Dalam pelaksanaan indikator ini, kendala yang dihadapi adalah
permasalahan yang datang dari lingkungan internal seperti
kurangnya SDM yang paham akan teknologi informasi, dana
anggaran yang terbatas serta sarana dan prasarana yang belum
memadai dan masih lemahnya jaringan yang terdapat di
Kecamatan.
Adapun langkah-langkah dan upaya pemecahan masalah yang
dilakukan adalah :
1. meningkatkan kemampuan keahlian personil, melalui
pengiriman personil untuk mengikuti diklat teknis baik yang
LKj Pemkab Ketapang 2017
diselenggarakan oleh Badan Diklat Komunikasi dan
Informatika maupun lembaga teknis terkait setiap tahunnya;
2. mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana yang
dibutuhkan secara bertahap setiap tahunnya;
3. senantiasa melakukan koordinasi dengan instansi terkait
dalam mewujudkan kesepakatan bersama maupun dalam
hal kerja sama dalam kelancaran informasi dan komunikasi
Kabupaten Ketapang.
c. Indikator 3 " Persentase Pemenuhan Produk Hukum DaerahIndikator Persentase Pemenuhan Produk Hukum Daerah
didukung oleh program penataan peraturan perundang-
undangan.
Pada tahun 2017 Bagian Hukum menargetkan 18 Perda dapat
terselesaikan,dengan realisasi sebanyak 18 perda sehingga
capaian kinerjanya 100%.
Dalam rangka pemenuhan produk hukum daerah terdapat
beberapa kendala antara lain masih kurangnya tenaga legal
drafter dalam mendukung perencanaan dan pelaksanaan
regulasi lingkup pemerintah daerah.
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut
adalah dengan mengajukan permohonan penambahan tenaga
legal drafter dan mengikuti bimtek/ diklat terkait.
d. Indikator 4 "Persentase Penyelesaian Kasus SARA yang Difasilitasi"Indikator Persentase penyelesaian kasus SARA yang difasilitasi
Pemda tidak dilaksanakan pada Tahun 2017, karena selama
Tahun 2017 tidak terjadi kasus SARA di Kabupaten Ketapang.
LKj Pemkab Ketapang 2017
e. Indikator 5 " Persentase Penyelesaian Jumlah Pelanggaran Perda yang Ditindaklanjuti Dan Tertangani"Indikator Persentase penyelesaian jumlah pelanggaran perda
yang ditindaklanjuti dan tertangani didukung oleh program :
Peningkatan keamanan lingkungan
Pada tahun 2017, Satuan Polisi Pamong Praja menargetkan
penyelenggaraan penegakan dan penindakan Perda sebanyak 5
kali, tercapai 5 kali kegiatan sehingga capaian kinerjanya adalah
100%.
f. Indikator 6 " Rata-Rata Jumlah Kasus Trantibum Yang TertanganiIndikator rata-rata jumlah kasus trantibum yang tertagani
didukung oleh program : peningkatan keamanan lingkungan.
Kasus-kasus trantibum yang ditangani oleh Polisi Pamong Praja
pada tahun 2017 diantaranya pengamanan pedagang kaki lima,
penertiban bangunan liar dan penertiban penambang pasir.
Target yang ingin dicapai oleh Satuan Polisi Pamong Praja
adalah 100% namun yang tercapai sebesar 77% sehingga
capaian kinerjanya adalah 77%.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang akan selalu
muncul dalam menjaga keamanan lingkungan, SATPOL PP
mengambil langkah-langkah berupa : pelaksanaan patroli kota dan operasi simpati.
g. Indikator 7 " Peningkatan Kualitas Pelayanan Administratif, dan Perizinan dan Non PerizinanIndikator peningkatan kuaitas pelayanan administratif, dan
perizinan dan non perizinan didukung oleh program :
LKj Pemkab Ketapang 2017
1. Penataan administrasi kependudukan;
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik;
Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan administratif dan
perizinan dan non perizinan, diukur dari lamanya penyelesaian
pembuatan akte kelahiran, KTP, KK, IMB, SITU, SIUP, HO, dan
izin lainnya.
Dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat akan dokumen
identitas, ditargetkan penyelesaian pembuatan Akte Kelahiran
selama 3-5 hari, realisasinya rata-rata dalam waktu 5 hari selesai
sehingga capaian kinerjanya adalah 100%.
Pembuatan KTP dan KK ditargetkan penyelesaian selama 2 hari,
realisasinya 2 hari maka capaian kinerjanya adalah 100%.
Penerbitan IMB ditargetkan dapat diselesaikan dalam 14 hari,
realisasinya 14 hari maka capaian kinerjanya adalah 100%.
Penerbitan SIUP, SITU, dan izin lainnya ditargetkan rata-rata
selesai dalam 5 hari, namun dapat diselesaikan rata-rata dalam
3 hari maka capaian kinerjanya adalah 166,67%.
Penerbitan HO ditargetkan rata-rata selesai dalam 5 hari,
realisasinya adalah 3 hari, sehingga capaian kinerjanya adalah
140%.
Dalam pelaksanaan indikator ini ditemukan beberapa
permasalahan diantaranya :
1. Adanya permohonan penerbitan dokumen dengan data yang
kurang lengkap/ tidak lengkap dan tidak sinkron;
2. Masih banyak masyarakat yang mengguakan jasa calo
dalam pembuatan dokumen;
3. Ketidaktersediaan blanko KTP/ KK juga menjadi salah satu
permasalahan;
4. Proses perizinan yang berbelit-belit.
LKj Pemkab Ketapang 2017
Adapun upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah-
masalah tersebut adalah :
1. Meningkatkan mutu pelayanan
2. Memangkas jumlah rata-rata waktu untuk menerbitkan izin
dan non perizinan sehingga tercipta kepastian hukum.
h. Indikator 8 "Peningkatan Daya Saing Tingkat Regional Kalbar"Indikator ini dapat diukur dari laju pertumbuhan dan persebaran
penduduk, pertumbuhan PDRB sektor sekunder dan tersier, dan
pertumbuhan lapangan kerja.
Berdasarkan data dari Kabupaten Ketapang Dalam Angka Tahun
2017, Laju Pertumbuhan Penduduk di Kabupaten Ketapang
tahun 2010-2016 diprediksi sekitar 2,40%. Dimana 17,49% dari
penduduk Kabupaten Ketapang tinggal di Kecamatan Delta
Pawan. PDRB perkapita Kabupaten Ketapang pada tahun 2016.
Artinya rata-rata pendapatan 1 orang penduduk Kabupaten
Ketapang selama setahun adalah sebesar 41,27 juta rupiah. Ini
menunjukkan adanya kenaikan sekitar 11,94% dari tahun
sebelumnya. Terjadi peningkatan sebanyak 36 perusahaan
sebagai lapangan kerja pada tahun 2015.
i. Indikator 9 " Persentase Lahan Terbangun Sesuai RTRW KabupatenIndikator persentase lahan terbangun sesuai RTRW Kabupaten
Ketapang didukung oleh program : Perencanaan pembangunan
daerah.
LKj Pemkab Ketapang 2017
Pembangunan pada lahan yang tersedia di Kabupaten Ketapang
sesuai RTRW ditargetkan sebesar 44,12% namun realisasinya
masih 0%. Hal ini dikarenakan adanya pemindahan urusan
kawasan permukiman dari Dinas PU dan Tata Ruang kepada
Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Lingkungan Hidup pada awal tahun 2017. Sedangkan dalam
perbup Nomor 73 Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama
Kabupaten Ketapang Tahun 2016-2021, indikator ini menjadi
urusan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata ruang.
Upaya tindak lanjut atas permasalahan yang dihadapi adalah :
melaksanakan evaluasi terhadap RPJMD Kabupaten Ketapang
agar indikator yang ingin dicapai berada pada dinas/ badan yang
tepat, sesuai dengan tupoksinya.
2. Sasaran Startegis 2 "Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Secara Terpadu dan Merata" a. Indikator 1 “Desain Proyek Yang Diselesaikan”
dari desain proyek yang telah ditargetkan osebanyak 100%
proyek selesai tepat waktu, tetapi dalam kenyataanya proyek
tersebu hanya berjalan 78.47% yang berjalan tepat waktu.
sehingga pencapaian kinerja tersebut dapat dikatakan berhasil.
walaupun kegiatan tersebut berhasil, tetapi masih memiliki
berbagai kendala yang dirasakan, diantaranya :
jangkauan daerah yang cukup luas;
kondisi medan yang sering tidak kondusif;
kendala cuaca; dan
berbenturan dengan aturan hukum pada perjanjian kontrak.
b. Indikator 4 “Panjang Selokan/Drainase Yang Dibangun”
LKj Pemkab Ketapang 2017
dari pembangunan selokan/drainase yang telah dibangun pada
tahun 2017 adalah sebanyak 115 drainase, dari 115 drainase
tersebut terdapat 6 drainase yang tidak terselesaikan. tetapi
dalam indikator tersebut ditentukan panjang drainase, tetapi
pada dinas terkait tidak melakukan pengukuran dan pendataan
pada drainase-drainase tersebut. sehinga pencapaian kinerja
yang didapat dari perbandingan realisasi dengan target yang
telah ditetapkan tidak tercapai. solusi pada tahun yang akan
datang adalah pendataan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan
Umum dalam membangu drainase, sehingga panjang atau
volume drainase dapat terhitung. sehingga target dalam indikator
tersebut dapat tercapai.
c. Indikator 5 “ Panjang Selokan/Drainase Yang Direkonstruksi”Pada tahun 2017 di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruan,
tidak memilik program pembuatan rehabilitasi/rekonstruksi
selokan/ drainase, sehingga target yang telah di tetapkan dalam
Indikator Kinerja Utama yang telah ditetapkan tidak dapat
tercapai. sehingga pencapaian kinerja pada indikator tersebut
tidak berhasil.
d. Indikator 6 “Pemeliharaan Dan Peningkatan Jalan Dan Jembatan” kondisi jalan
Dari kondisi jalan Kabupaten Ketapang yang memiliki
panjang 3.209,98 KM yang merupakan jalan kabupaten. Dari
panjang tersebut terdapat panjang tanah sebesar 665.95 km
dalam kondisi baik, 128.40 KM, dan 2.415,63KM jalan dalam
LKj Pemkab Ketapang 2017
rusak. Dengan masing-masing kondisi jalan, dapat dilihat
bahwa 75,20% jalan Kabupaten Ketapang dalam kondisi
rusak. Sehingga dalam rata-rata pencapaian kinerja yang
telah ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama Kabupaten
Ketapang tidak berhasil. pencapaian kinerja yang tidak
berhasil tersebut disebabkan karena berbagai hambatan,
diantaranya adalah :
- Kondisi tanah di Kabupaten Ketapang, yang sebagian
besar tanahnya adalah tanah gambut;
- Banyaknya angkutan-angkutan perusahaan yang
memiliki angkutan berlebih;
- Material barang-barang dalam pembuatan jalan yang
tiidak sesuai dengan prosedur; dan
- Lemahnya pengawasan dari pemerintah.
Dari berbagai permasalahan tersebut, didapat berbagai solusi
yang dianggap dapat mengatasi masalah tersebut.
Diantaranya adalah :
- Peraturan pemerintah yang tegas dalam mekanisme
pengerjaan proyek;
- Pengawasan dari pemerintah yang diperketat;
- Pengoptimalan pengunaan jembatan timbang yang
ada, sehingga kendaraan yang melebihi muatan bisa
diberikan sangsi yang tegas.
- Mekanisme dalam pembangunan jalan, mengunakan
metode yang bisa digunakan pada tanah gambut.
e. indikator 7 “peningkatan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan dari pengerjaan proyek”
LKj Pemkab Ketapang 2017
Sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 107 tahun 2004
tentang Dewan Pengupahan dan Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2013 tentang kebijakan penetapan
upah minimum dalam rangka keberlangsungan usaha dan
peningkatan kesejahteraan pekerja. Sesuai dengan dasar-dasar
tersebut, sehingga Bupati Ketapang mengajukan usulan upah
minimum Kabupaten Ketapang untuk ditetapkan oleh Gubernur
Provinsi Kalimantan Barat selaku pejabat yang berwenang. Dari
hasil pengajuan yang telah dilakukan, didapatlah hasil untuk
UMK 2017 sebesar Rp 2.175.500,00, sesuai dengan surat
keputusan Gubernur Kalimantan Barat Nomor
789/Disnakertrans/2016 tentang Upah Minimum Kabupaten
Ketapang. dengan realisasi tersebut, terdapat pencapaian kinerja
sebesar 86.90%. atau dikatakan pencapaian kinerja tersebut
sangat berhasil. hal tersebut didukung dengan berbagai aturan
yang telah ditetapkan, sehingga pencapaian kinerja tersebut bisa
sangat berhasil.
f. Indikator 8 “Rasio RTH Kota/Kecamatan Yang Ada”Dari penjelasan indikator tentang Ruang Terbuka Hijau yang ada
di Kabupaten Ketapang baik di kota maupun di kecamatan, yang
di lakukan pendataan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas
Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan
Hidup. Tetapi dalam kenyataanya data tersebut tidak dimiliki oleh
dinas terkait. Hal tersebut dikarenkan pembagian urusan yang
baru dilakukan pada tahun 2016, sehingga dinas yang
bersangkutan masih binggung dengan tugas, pokok dan fungsi
masing-masing dinas terkait. Hal tersebutlah yang
mengakibatkan kegiatan tersebut tidak terlaksana.
LKj Pemkab Ketapang 2017
g. Indikator 9 “ Jaringan Air Bersih”Sesuai dengan indikator jaringan air bersih dalam kondisi baik,
terdapat target yang telah ditetapkan sebesar 80%, tetapi dalam
realisasinya kegiatan ini tidak berjalan. Hal tersebut dikarenkan,
tidak ada pendataan yang dilakukan oleh dinas terkait dalam hal
ini dinas pekerjaan umum dan tata ruang yang melakukan
pendataan jumlah kk yang terlayani air bersih. sehingga kegiatan
tersebut tidak tercapai sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
LKj Pemkab Ketapang 2017
h. Indikator 10 “Jaringan Irigasi” Pada kondisi yang ada di kabupaten ketapang, terdapat kondisi
yang jaringan irigasi yang buruk. Ini terlihat dari target yang telah
ditetapkan dalam indikator kinerja utama sebesar 75%, tetapi
pada realisasi yang terjadi dilapangan hanya 6.72% irigasi yang
ada dalam kondisi baik. Ini terlihat dari 76.154 m total panjang
irigasi, hanya 5.125 m irigasi dalam kondisi baik. Dengan
pencapaian tersebut, dapat dilihat pencapaian kinerja yang
terdapat didalam indikator tersebut sebesar 8.96%, dengan
pencapaian tersebut dikatakan indikator tersebut tidak berhasil
dalam menjalankan program tersebut. Faktor utama yang
menyebabkan ketidakberhasilannya adalah pembagian dari
pendanaan, sehingga pengerjaan tidak sesuai dengan target
yang telah ditetapkan. Disisi lain, faktor daerah kabupaten
ketapang yang sangat luas, sehingga dalam pengerjaannya tidak
optimal.
i. indikator 11 “pengolahan dan penanganan sampah Indikator pengolahan dan penanganan sampah yang di lakukan
pada Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan
Lingungan Hidup, terdapat target 10% dari pengolahan dan
penanganan sampah yang ada di Kabupaten Ketapang.
sehingga tercapai realisasi dari indikator tersebut sebesar 10%
sesaui dengan target yang telah ditetapkan dalam Indikator
Kinerja Utama Kabupaten Ketapang. dengan realisasi tersebut,
berarti pencapaian kinerja pada indikator tesebut sebesar 100%
atau sangat berhasil. dibalik keberhasilan tersebut, dirasakan
oleh dinas terkait dan masyarakat masih memiliki kekurangan
atau hambatan,diantaranya adalah :
LKj Pemkab Ketapang 2017
masih kurangnya bak-bak pembuangan sampah;
kurangnya kesadaran para masyarakat dalam membuang
sampah dengan baik dan benar; dan
pembuangan sampahh tidak sesuai dengan waktu yang
telah ditetapkan dalam perbup
j. indikator 12 “keselamatan dan keamanan transportasi darat”- jumlah marka jalan
Dari jumlah marka jalan yang telah ditetapkan sebesar
3.500m, tercapai realisasi sebesar 1.788m. Dari
perbandingan realisasi dengan target didapat pencapaian
kinerja sebesar 51%. Dari pencapaian tersebut dapat
dikatakan kinerja yang dicapai pada indikator tersebut tidak
berhasil. Keteidak berhasilan kegiatan tersebut disebabkan
program pendanaan yang mendukung kegiatan tersebut
tidak memadai. Diharapkan kedepannya ada penambahan
pendanaan guna meningkatkan panjang jalan yang diberikan
marka guna untuk keamanan dan kenyaman lalu lintas
masyarakat kabupaten ketapang.
- jumlah ketersedian rambu lalu lintas jalanDi indikator ini ketersedian rambu lalu lintas pada jalan
ditargetkan sebesar 70 unit, dalam kenyataan realisasi yang
terjadi sebesar 57 buah. Dengan realisasi yang terjadi
tercapai kinerja sebesar 81%, dengan pencapain tersebut
dapat dikatakan indikator tersebut berhasil.
Pencapaianindikator tersebut didukung denagn program
pengendalian dan pengamanan lalu lintas kegiatan
LKj Pemkab Ketapang 2017
pengadaan rambu-rambu lalu lintas. Kekurangan dari target
yang telah ditetapkan didasari oleh dana anggaran yang
terbatas serta sarana dan prasaran yang belum memadai
dan masih lemanya koordinasi dengan berbagai pihak yang
terkait.
- jumlah ketersedian alat penerangan jalan umum dari ketersedian alat penerangan jalan umum yang ditarget
sebesar 680 buah, sehingga hanya tercapai realisasi
sebanyak 170 buah. dengan realisasi yang dicapai tersebut,
tercapai kinerja sebesar 25%. dengan pencapaian yang
dibawah 55% tersebut, dikatakan pencapaian kinerja tidak
berhasil. ketidak berhasilan pada indikator tersebut,
disesbabkan karena pengadaan secara bertahap setiap
tahunnya sehingga pegerjaan alat penerangan pun sesuai
dengan anggaran yang tersedia. diharapkan pada tahun
berikutnya adanya penambahan dalan pendanaan melalui
APBD kabupaten dan Provinsi serta APBN.
k. indikator 13 “ penurunan jumlah kecelakaan lalu lintas” Dari rasio kecelakan yang ditargetkan di dalam Indikator
Kinerja Utama (IKU) yang ditargetkan sebesar 21% korban
tewas dan 27% korban luka parah/berat, dari target yang telah
ditetapkan. Tejadi realisasi yang ada dilapangan sesuai dengan
target yang telah ditetapkan. Berdasarkan rasio yang telah
ditetapkan terdapat 135 kejadian kecelakaan yang
mengakibatkan para korban tewas dan korban luka parah.
Pencapaian tersebut yang telah mencapai 100% alasan
berkembang pesatnya kepemilikan kendaraan sepeda motor
yang mengakibatkan semakin tingginya tingkat kecelakaan.
LKj Pemkab Ketapang 2017
Presentase capaian kinerja semakin kecil, tingkat kejadian
kecelakaan semakin tinggi capian kinerja. Ditambah lagi
kurangnya kesadaran hukum dari masyarakat dalam berlalu
lintas sehingga sering terjadi pelanggaran dan kecelakaan,
disisi lain kurangnya sarana dan prasaran lalu lintas seperti
APIL,rambu warning light, marka jalan dan LPJU. sebagai
solusi dari berbagai permasalahtersebut adalah diharapkan
setiap tahunya diadakan sosialisasi akan ketertiban lalu lintas
dan angkutan secara rutin demi mengurangi angka kecelakaan
lalu lintas, serta pengadaan secara bertahap setiap tahun baik
melalui ABPD Kabupaten, APBD Provinsi,maupun APBN.
3. Sasaran Startegis 3 " Meningkatkan Pengembangan Ekonomi Daerah yang Unggul dan Bernilai Tambah Tinggi Melalui Pengembangan Sektor dan Komoditas Unggulan di Setiap Desa dan Kecamatan"
a. Indikator 1 “ Pertumbuhan usaha mikro, kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi” - Pertumbuhan UKM
Pertumbuhan Usaha kecil dan Menengah yang dilakukan
pada Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian,
ditetapkan dengan target 30%, tetapi dalam kenyataannya
hanya terealisasi sebanyak 60%. Dengan pencapaian
kinerja yang didapat sebesar 200%, berdasarkan
pencapaian tersebut, dapat dikatakan program kegiataan
tersebut sangat berhasil dilakukan. Keberhasilan kegiatan
tersebut didukung dengan diadakannya berbagai promosi-
promosi ke luar daerah. Promosi tersebut berupa pameran-
pameran hasil produk dari usaha mikro kecil menegah yang
LKj Pemkab Ketapang 2017
diadakan di Jakarta. Dengan diadakan kegatan tersebut,
didapatkan hasil terkenalnya produk-produk UKM kabupaten
Ketapang, sehingga hasil UKM tersebut terus bisa
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar.
- Jumlah usaha mikro berkembang menjadi UKMDiperkembangan usaha mikro yang berkembang menjadi
UKM yang ada di Kabupaten Ketapng, yang difasilitasi oleh
Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian.
Ditetapkan sebuah target 25%, dengan realisasi yang terjadi
sebanyak 15%. Dengan realisasi yang didapat terdapat
pencapaian kinerja sebesar 60% dari pencapaian
keerhasilan sebesar 100%, pencapaian tersebut dapat
dikatakan kinerja yang di hasilkan cukup berhasil. Dari
jumlah usaha mukro yang berkembang menjadi UKM yang
difasilitasi oleh Dinas terkait, terdapat berbagai masalah
yang mendasar seperti terbatasnya jumlah sumber daya
manusia, iklim usaha dan inventasi daerah yang kurang
kondusif, melemahnya daya beli masyakat terhadap
berbagai produk lokal yang mengakibatkan ekspansi dan
pertumbuhan industri.
Dengan berbagai permasalah yang dihadapi ditarik suatu
solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalah tersebut
antara lain meningkatkan nilai tambah sepanjang rantai
untuk komoditi unggulan daerah, merancang rekayasa
kelembagaan dalam menunjang kompetensi inti daerah,
membangun jejaring dengan seluruh pemangku kepentigan
dan untuk meningktakan efisiensi produktifitas
pengembangan industri.
- Produk UKM lolos kurasi atau bahkan ber SNI
LKj Pemkab Ketapang 2017
Dari indikator produk UKM yang di targetkan dalam
Indkikator Kinerja Utama Kabupaten Ketapang sebesar 5
produk, tetapi dalam realisasinya tidak ada produk UKM
yang lolos kurasi atau bahkan ber SNI. kegiatan tersebut
dikarenakan tidak didukungnya oleh pembiayaan untuk
kegiatan tersebut. disisi lain, berbagai produk UKM yang ada
di Kabuapten Ketapang tidak didukung oleh kelembagaan
yang kuat untuk mendukung kegiatan tersebut.
- peningkatan Omzet UKMDari peningkatan omzet UKM pada indikator tersebut,
ditargetkan sebesar 5% dengan realisasi sebesar 12.63%.
dengan perbandingan antara realisasi dengan target, maka
didaptkan hasil pencapaian kinerja sebesar 252.60%.
dengan pencapaian kinerja yang melebihi 100% tersebut,
pencapaian kinerja dikatakan sangat berhasil dalam
kegiatan ini. peningkatan berbagai omzet yang meningkat
pesat melebihi target yang ditetapkan. hal tersebut didorong
denagn berbagai promogram-program pendukung yang
dilakukan oleh Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan
Perindustrian. melalui berbagai pameran sebagai upaya
turut mendorong pembinaa, pelestraian dan pengembangan
keanegaragaman berbagai UKM yang ada Kabupaten
Ketapang. dengan diadakan berbagai promosi dan
pemasaran produk UKm diberbagai ajang Kabupaten,
Provinsi maupun Nasional yang diikuti, berdampak dengan
kenaikan omset yang sangat singnifikan tersebut. dengan
mendorong pengembangan UKM yang ada di kabupaten
Ketapang, diharapakan dapat meningkatkan daya saing
terhdapa berbagai produksi UKM dan dapat dijadikan
LKj Pemkab Ketapang 2017
sebagai energy baru dalam memantapkan ekad untuk terus
mengembangkan serta menerapkan teknologi untuk
mengembangkan berbagai industry UKM tersebut.
- Koperasi yang sehat dan Berkualitas Pada indikator koperasi yang sehat dan berkualitas yang
ditetapkandalam Indikator Kinerja Utama pada Kabuapten
Ketapang, memiliki target 57%, tetapi kenyataannya hanya
terjadi 17.5. dengan realisasi yang ada, didapatkan suatu
pencapaian kinerja sebesar 30.70%. dari pencapaian kinerja
tersebut, dapat dikatakan bahwa kegiatan tersebut tidak
berhasil, dikarenakan pencapaian kinerjanya tidak lbih dari
55%. dari pencapaian yang kurang berhasil tersebut,
terdapa berbagai masalah yang dihadapi dalam kelembagan
koperasi, diantarnya adakan terjadinya berbagai tunggakan
kredit bagi koperasi penguna dana pemrintah, tidak adanya
laporan perkembangan bantuan modal koperasi dari
pengurus koperasi kepada dinas terkait yang sering
terlambat. dari permasalahan yang dihadapi tersebut,
terdaoat beberapa solusi yang dianggap bisa menjadi
pemecahan masalah-masalah tesbeut. diantaranya adalah
dilakukan pemantuan secara berkala kepada koperasi
penguna dana pemerintah dan mengirimkan berbagai form
isian perkembangan modal koperasi disetiap bulannya.
b. Indikator 2 “ Penataan PKL dan Asongan “Dipenataan PKL dan Asongan yang oleh Dinas Koperasi, UKM,
Perdagangan dan Perindustrian yang tetakan target sebesar
100% yang ditetapkan dalam Indkiator Kinerja Utama
LKj Pemkab Ketapang 2017
Kabupaten Ketapang. kegiatan ini tidak dapat berjalan sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. sehingga target yang
ditetapkan tidak tercapai, yang berdampak pada pencapaian
kinerja yang tidak berhasil. ketidak berhasilan kegiatan tersebut
disebabkan oleh peran mpemerintah dan masyaraka yang tidak
mendukung kegiatan tersebut. dari pihak masyarakat seperti
penolakan dalam kegiatan relokasi yang terlah ditetapkan oleh
pemerintah sehingga kegiatan tersebut tidak berjalan sesuai
target, kurang dukungan dari masyarakat dalam sisi menduung
program-program yang telah ditetapkan oleh pemerintah. dari
sisi pemerintahnya adalah kurang tegasnya pemerintah dalam
melaksanakan suatu aturan, sehingga mengakibatkan
masyarakat merasa tidak peduli denagn ketetapan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah. serta, pemerintah tidak ikut
melibatkan masyarakat dalam menentukan tempat relokasi,
sehingga masyarakat tidak setuju dengan kegiatan tersebut.
Dari berbagai permasalahan tersebut, ditarik berbagai solusi
yang diharapkan sebagai pemecahan masalah dalam indikator
Penataan PKL dan asongan yang ada di Kabupaten Ketapang.
solusi tersebut, diantranya adalah melibatkan masyarakat dalam
pengambilan keputus mengenai tempat relokasi, mempertegas
berbagai aturan yang telah ditetapkan dengan menerapkan
sanksi-sanksi yang tegas terhadap pelanggar aturan.
c. Indikator 3 “ Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa Metrologi Legal” - jumlah pengawasan peredaran barang dan jasa
Pada kegiatan pengawasan Barang dan jasa yang dilakukan
oleh Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian
LKj Pemkab Ketapang 2017
di Kaupaten ketapang, ditetapkan target sebanyak 2 kali,
sehingga realisasi yang terjadi adalah 2 kali dalam setahun.
dalam realisasi yang terjadi, maka terdapat pencapaian
kinerja tersebut adalah 100%. dalam pencapaian kinerja
yang terjadi, maka kegiatan tesebut dikatakan sangat
berhasil. dengan pencapaian pada indikator sangat berhasil
tersebut, masih dihadapkan berbagai permasalah
diantaranya adalah:
a. pelaksanaan pengawasan peredaran barang dan jasa
hanya dilakuan 1 kali untuk satu kecamata pertahunya,
sehingga masih terdapat pengusaha/agen yang kurang
teliti terhadap barangdaganagn mereka, sehingga masih
ditemukannya barang kadaluarsa dan tidak ber SNI;
b. tidak semua kecamatan yang dilakukan pengawasan
peredaran barang dan jasa karena keterbatasan
anggaran.
dari berbagai permasalah tersebut, didapat berbagai solusi
daam pemecahan masalah tersebut, diantaranya adalah :
a. perlunya penambahan volume pengawasan peredaran
barang dan jasa untuk setiap kecamatan agar
kesadarann pengusaha / agen meningkat;
b. perlunya pendelegasian tgugas dan kewenangan kepada
kecamatan yang diatur dengan Peraturan Daerah; dan
c. perlunya penambahan anggaran dan kendaraan
opersional agar pengawasan peredaran barang dan jasa
bisa dilaksanakan di semua kecamatan.
- jumlah pengawasan meterologi legalpada indikator pengawasan meterologi legal yang dilakukan
oleh UPT Meterologi Legal pada dinas koperasi, UKM,
LKj Pemkab Ketapang 2017
Perdagangan dan Perindustrian yang ada di Kabupaten
Ketapang. didapatkan suatu target sebanyak 2 kali, sehingga
realisasi yang terjadi dalam setahun berjalan pun sebanyak 2
kali. dengan realisasi yang didapat, terdapat pencapaian
kinerja dengan kategori sangat berhasil atau 100%.
Pencapaian dalam kegiatan tersebut, dihasilkan bukan anpa
masalah. terdapat berbagai masalah yang menjadi
penghambat dalam kegiatan tersebut, diantaranya adalah :
a. Kurangnya personil penera yang ada dikabupaten
ketapang; dan
b. Kurangya dana yang dimiliki.
Dari berbagai masalah tersebut, didapat solusi yang
diharapkan dapat memecahkan permasalah tersebut,
diantaranya adalah :
a. Dibutuhkan tambahan pegawai fungsional penera,
pengamat tera dan pengawas kemetrologian;
b. Dibutuhkan penambahan dana yang cukup untuk
mendukung kegiatan tersebut.
d. Indikator 4 “Kelompok tani yang mendapat pelatihan teknologi pertanian”- Jumlah kelompok mengunakan galur harapan unggul
tanaman/varietas ungguldiindikator kelompok tani yang mengunakan galur harapan
unggul tanaman/variates ungggul yang dikelola oleh Dinas
Pertanian, Peternakan dan Perkebunan memiliki target
sebesar 287 kelompok. dengan indikator berdasarkan target
yang telah ditentukan, didapatan realisasi sebanyak 295
kelompok tani. dengan realisasi yang didapat, tercapai
LKj Pemkab Ketapang 2017
kinerja sebesar 102,79%. dengan pencapaian tersebut,
maka pencapaian kinerja yang dihasilkan oleh indikator
tersebut dikatakan sangat berhasil. dengan pencapaian yang
dengan kategori sangat berhasil tersebut, diharapkan pada
tahun berikutnya yang akan datang dipredikisi varietas
unggul yang akan lebih banyak digunakan oleh kelompok-
kelompok tani tanaman pangan.
- Jumlah kelompok mengunakan alat mesin pertanian (alsintan)Dari kelompok tani yang ditargetkan dalam indikator kinerja
utama adalah 287 kelompok pertanian yang mengunakan
alat mesin pertanian (alsintan) yang dikelola oleh Dinas
Pertanian, peternakan dan perkebunan. Dari target yang
telah ditetapkan, tercapai realisasi sebesar 1088 kelompok
tani yang telah mengunakan peralatan pertanian tersebut.
Dengan realisasi yang dicapai, tercapailah pencapaian
kinerja sebesar 379.09%. Dengan pencapaian yang
dihasilkan, maka dapat dikatakan pencapaian kelompok tani
yang mengunakan alat mesin pertanian sangat berhasil.
Pada kelompok tani yang mengunakan alat mesin pertanian,
semakin meningkat disetiap tahunnya. Hal ini diharapkan
menjadi sebuah inovasi dalam dunia pertaniaan unuk
meningkatkan hasil pertanian yang lebih meningkat lagi.
Dengan meningkatnya hasil pertanian, diharapkan taraf
hidup petani di Kabupaten Ketapang lebih meningkat.
- Jumlah kelompok mendapatkan penyuluhan teknologi pertanianDi indikator kelompok tani yang mendaatkan penyuluhan
pertanian oleh penyuluh pertanian yang ada, ditargetkan
LKj Pemkab Ketapang 2017
sebanyak 2 kelompok, tetapi pada kenyataan yang terjadi
dilapangan terdapat 4 kelompok pertanian yang mendapat
penyuluhan pertanian oleh tim penyuluh yang tersebesar
diberbagai kecamatan tersebut. dengan target yang ada
dihasilkan pencapaian sebesar 200% dalam pencapaian
kinerja, dalam pencapaian yang ada dapa dikatakan pada
indikator ini sangat berhasil dalam pencapaian kinerja.
dengan keberhasilan dalam pencapaian kinerja tersebut,
diberikan beberapa solusi dalam kedepannya untuk
meningkatkan jumlah kelompok tani yang mendapatkan
penyuluhan teknologi pertanian. solusi yang diberikan
diantaranya adalah penambahan personil penyuluh
pertanian yang ada di berbagai kecamatan untuk memberian
pembelajaran kepada para petani dalam mengolah teknologi
pertaniannya, menambah sarana dan prasrana teknologi
pertanian untuk meingkatkan produksi pertanian agar lebih
meningkat lagi.
- Jumlah kelompok mendapatkan pendampingan pemasaran Indikator ini terdapat jumlah kelompok tani yang
mendapatkan pendampingan pemasaran yang tertujuan
mengembangkan usaha agribisnis pertanian, perternakan
dan perkebunan yang berbasis sumber daya lokal. Dalam
indikator tersebut, ditargetkan sebanyak 2 kelompok
pertanian yang mendapatkan pendampingan pemasaran.
Diindikator tersebut, tercapai realisasi sebesar 4 kelompok
tani. Dengan realisasi tersebut, tercapai kinerja sebesar
200%. Pencapaian kinerja yang hasilkan, dapat dikatakan
pencapaian tersebut sangat berhasil.
LKj Pemkab Ketapang 2017
Pada kelompok tani yang mendapatkan pendampingan
pemasaran yang baik, adalah sebuah upaya pemerintah
dalam melakuan pendampingan pemasaran melalui promosi
hail-hail pertanian, peternakan dan perkebunan pada event-
event promosi baik pada tingakat kabupaten, provinsi
maupun nasional. Dengan diadakannya berbagai promosi
tersebut, didapatkan hasil peningktakan dalam permintaan
pasar akan beras yang semakin meningkat. Diharapkan
pada tahun berikutnya dilakukan pendampingan pemasaran
yang dilakukan dengan cakupan kelompok dan kooditas
yang lebih banyak.
- Presentase peningkatan produktifitas hasil pertanian indikator peningkatan produktifitas hasil pertanian, yang
ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama (IKU). dengan
perbandingan dan target yang telah ditetapkan didalam IKU
yang telah ditetapkan, ditarik rata-rata dalam setiap produksi
hasil pertanian dikatakan sangat berhasil. keberhasilan
tersebut dijelaskan pada masing-masing produksi pertanian
diantaranya adalah :
a. Padidari peningkatan produksi pertanian padai yang memiliki
pencapain kinerja yang melebihi dari target yang telah
ditetapkan. didukung oleh perbaikan mutu genetik tanaman
yaitu dengan mengunakan benih unggul dengan didukung
penerapan teknologi seperti pengelolaan lahan dan air, serta
pemupukan berimbang dan spesifik lokasi, pengendalian
hama dan penayakit mampu meningkatakn potensi
tanaman. disisi lain, dukungan oeningkatan mekanisasi
pertanian melalui penggunaan alat dam mesin pertanian
LKj Pemkab Ketapang 2017
(alsintan) mmebrikan kontribusi positif dakan meningkatkan
hasil produksi padi melalui luas tanam.
b. jagungDalam bantuan beih jagung dari Pemerintah Pusat serta
alsintan berupa cornsheller (alat pemipil jagung)
memberikan kontribusi peningkatan terhadap peningkatan
produktivita jagung dan kualitas hasil panen melalui
penanganan pasca panen yang semakin baik. Peningkatan
produksi jagung tidak lepas dari peran peningkatan luas
tanam, luas panen dan produktivitas. Peningkatan
produktivitas komoditi jagung yang semakin meningkat, tapi
komoditi jagung juga memiliki pertumbuhan yang kurang
optimal diantara komoditi pertanian lainnya. penyebab
kurang optimalnya komoditi tersebut diantaranya adalah :
- Tidak adanya baku lahan khusus untuk jagung ;
- Produktivitas jagung cenderung kurang atau bahkan
rendah; dan
- Sulitnya pemasaran jagung.
c. Sayuran Pada komoditi sayuran yang menjadi target dalam adalah
2%, tetapi realisasi sebesar 2%. Dengan pencapaian kinerja
sebesar 100% yang dikatakan kinerja pada indikator tesebut
sangat berhasil. Pada komoditi sayuran yang adad di
kabupaten ketapang belum menjadi focus perhatian utama.
Sub sector tanaman pangan masih menjadi focus pertanian
tama produksi tanaman pertanian. Kondisi tersebut,
mengakibatkan dukungan sumberdaya untuk komoditas
sayuran masih rendah, baik anggaran, dukungan sarana
produksi, infrastruktur serta pembinaan pada petani. Produk-
LKj Pemkab Ketapang 2017
produk yang mendapatkan dukungan yang besar hanya
terbatas pada komoditas strategis yaitu cabai dan bawang
merah yang merupakan salah satu target produksi nasional.
Disisi lain produk impor (dari luar daerah) juga
mempengaruhi produksi sayuran lokal. Padahal secara
ekosistem komoditas tersebut dapat dibudidayakan sengan
baik di kabupaten ketapang. Dengan permasalahan-
permasalahan yang dihadapi terdapat berbagai perbaikan
yang dilakukan diantaranya adalah :
- Perbaikan jaringan irigasi;
- Pengunaa alsintan;
- Pembangunan serta peningkatan jalan usaha tani;
dan
- Adanya kebijakan pusat yang berdampak pada luas
tambah tanam.
e. Indikator 5 “Kelompok Pengembang Budidaya Ternak”a. ternak potong, ternak unggas dan aneka ternak
Dalam indikator kelompok pengembangan budidaya ternak
baik ternak potong, ternak unggas maupun aneka ternak.
dengan indikator yang ditetapkan dengan target sebanyak
445 kelompok dari ternak potong dan 66 kelompok ternak
unggas dan aneka ternak. dengan target yang telah
ditetapkan, realisasi yang diharapkan sesuai dengan target
tidak tercapai. hal tersebut mengakibatkan pencapaian
kinerja tidak berhasil. pengembangan kelompok budidaya
dilakukan dengan pemberian bantuan bibit ternak potong
dan bibit ternak unggas sebagai stimulant pengembangan
ternak. kegiatan tersebut tidak dapat teralisasikan karena
LKj Pemkab Ketapang 2017
calon penerima (hibah) bibit ternak belum terdaftar dan
berbadan hukum sehingga bantuan tidak dapat diberikan.
solusi yang diberikan adalah agar para calon penerima hibah
bibit ternak harus terdaftar secara hukum (berbadan hukum),
serta dukungan pemerintah terhadap peningkatan produksi
komoditas peternakan dilakukan melalui pelaksanaan
program dan kegiatan yang mendukung.
b. Presentase Peningkatan Populasi Ternak
- Ternak besar
pada pendekatan indikator peningkatan populasi ternak
besar yang terdiri dari sapid an kerbau. dalam inikator
tersebut, mendapat realisasi sebesar -4,80%, dari yang
ditargetkan sebesar 20%. sehingga pencapaian indikator
tersebut menjadi -24,00%. dengan kinerja pada kategori
tersebut, dikatakan pencapaiannya tidak berhasil.
adanya penurunan pada pencapaian kinerja tersebut,
disebabkan penurunan populasi dari ternak sapi yang
menyebabkan target kinerja tersebut tidak tercapai. factor
penyebabnya diantaranya adalah :
Adanya pengeluaran ternak keluar daerah yang tidak
tercatat, akibat dari permintaan dari luar daerah
disekitar Kabupaten Ketapang dengan harga jual yang
tinggi;
Pemotongan sapi untuk pemenuhan permintaan
konsumsi daging yang cukup tinggi; dan
Tidak adanya pemasukan ternak dari luar daerah.
Dengan berbagai permasalahan yang dihadapi, dilakukan
berbagai solusi tentang permasalahan tersebut
diantaranya :
LKj Pemkab Ketapang 2017
Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) untuk
meningkatkan kelahiran ternak terutama sapi;
Adanya kebijakan kementrian oertanian UPSUS
SIWAB (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting);
Memotivasi peternak untuk meningkatkan minat dan
kemampuan dalam usaha budidaya ternak, salah
satunya dengan pemberian bantuan bibit ternak
unggul; dan
Pemeliharaan kesehatann dan perawatan ternak
melalui pendampingan kepada peternak.
- Ternak Kecil
Dari indikator terhadap peningkatan populasi ternak kecil
yang dengan realisasi sebesar -61.18%, padahal didalam
Indikator Kinerja terdapat target sebesar 30%. dalam
realisasi yang ada, didapatkan capaian kinerja sebesar -
203,93%. dari capaian yang dihasil, dapat dikatakan
bahwa sesuatu kinerja pada indikator tersebut belum
berhasil. pencapaian indikator yang belum berhasil
tersebut disebabkan oleh penurunan drastis pada
populasi ternak kecil yang berupa kambing dan babi yang
mengalami penurunan yang drastis.
LKj Pemkab Ketapang 2017
Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan
Pada ternak babi yang paling tinggi mengalami
penurunan populasi yaitu turun 62.89% dari tahun 2016
dan turun sebesar 68.16 dari populasi tahun 2015.
sedangkan ternak kambing pada tahun 2017 menurun
sebesar 47.96% dari tahun 2016 dan turun sebesar
32.64%. faktor yang menyebabkan penuruan ternak kecil
tersebut adalah :
adanya pemotongan ternak kambing yang cukup
besar, sehingga tidak seimbang dengan pemasukan
ternak yang cukup dari luar daerah;
permintaan akan daging babi yang meningkat oleh
perusahaan asing;
minat masyarakat yang rendah untuk memelihara dan
budidaya ternak kambing, serta perbudidayaan ternak
babi yang terbatas pada daerah perhuluan.
- Ternak Unggas
LKj Pemkab Ketapang 2017
Dari peningkatan populasi ternak yang ditargetkan
sebesar 35%, terdapat realisasi 1.54% yang terjadi
dilapangan. Dari realisasi yang didapatkan, terdapat
pencapaian kinerja sebesar 4.40%, dari pencapaian
tesbut dikategori belum berhasil. Ketidakberhasilan suatu
pencapaian kinerja tersebut, disebabkan karena
penurunan populasi ayam buras dan ayam petelur,
sedangkan pada ayam pedaging dan itik mengalami
suatu peningkatan.
Penurunan populasi pada ayam buras tersebut,
dikarenakan pemeliharaan ayam buras belum seintensif
ayam pedaging atau ayam petelur. Sedangkan
penurunan populasi ayam petelur lebih disebabkan
karena ayam petelur yang ada sudah tidak produktif
sehingga beralih untuk konsumsi pangan, sehingga
jumlah pemotongan lebih tinggi sementara itu suplai bibit
dari luar daerag terbatas karena disesuaikan dengan
kuota pemasukan ternak bibit / doc kalimantan barat.
Pada ternak itik lebih dikarenakan permintaan pasar
yang semakin meningkat tertama untuk pemenuhan
kebutuhan rumah makan/restoran.
f. Indikator 6 “kelompok nelayan, pembudidaya dan usaha pengolahan hasil perikanan yang mendapat pendampingan dan pelatihan”Sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan didalam Indikator
Kinerja Utama Kabupaten Ketapang sesuai dengan Peraturan
Bupati nomor 73 tahun 2016, maka ditargetkan pada masing-
masing kelompok nelayan, kelompok pembudidaya dan
LKj Pemkab Ketapang 2017
keompok usaha yang telah mendapatkan pendampingan dari
penyuluh perikanan. pada indikator ini pencapaian yang
didaptkan rata-rata sebesar 10% atau dikatakan kinerja pada
indikator tersebut tidak berhasil. dalam indikator tesbut, ketidak
berhasilan tersebut dikarenakan para kelompok-kelompok yang
ada di Dinas ketahanan pangan dan perikanan tidak sah dimata
hukum, sehingga para penyuluh dan pendamping tidak bisa
melakukan kegiatan pada para kelompok tersebut. kegiatan
tersebut berbentur dengan aturan tentang pedoman pemberian
hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD
(Permendagri No. 14 Tahun 2016, Pasal 5 dan 6) yang
ditafsirkan berbeda Dari Pihak Kejaksaan dengan Pemerintah
Daerah.
g. indikator 7 “kelompok pekebun, penangkar dan usaha pengolahan hasil perkebunan yang mendapat pendampingan dan pelatihan”
- jumlah penangkaran/kelompok pembudidayaan bibit perkebuan yang mendapatkan penyuluhan dan pendampingan pada pendekatan pada indikator tersebut, terdapat target
sebanyak 6 kelompok pekebun yang mendapatkan
penyuluhan dan pendampingan. dari target tersebut,
didapatkan realisasi sebesar 6 kelompok. sesuai dengan
target yang telah ditetapkan, sehingga pencapaian kinerja
tersebut sebesar 100% yang dapat diartikan pencapaian
kinerja sangat berhasil. pada saat ini sebagai besar para
pekebun yang ada di Kabupaten Ketapang. tetapi disisi lain,
target tersebut harus ditingkatkan pada tahun berikutnya,
agar jumlah hasil perkebunan yang ada di Kabupaten
LKj Pemkab Ketapang 2017
ketapang lebih meningkat. peningkatan dari target yang
telah ditetapkan harus diikuti dengan ketersedian anggaran
yang memadai agar kegiatan dari setiap program bisa
berjalan searah.
- jumlah usaha/kelompok usaha dan pengolahan hasil perkebunan yang mendapat penyuluhan dan pendampingan Indikator yang ditetapkan dengan jumlah usaha/ kelompok
usaha dan pengolahan hasil perkebunan yang mendapat
penyuluhan dan pendampingan ditargetkan sebanyak 3
kelompok, sehingga realisasi yang tercapai pada tahun 2017
adalah 3 kelompok sesuai dengan target yang telah
ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama Kabupaten
Ketapang. berdasarkan hasil perbandingan dari realisasi
dengan target yang telah ditetapkan, tercapai kinerja
sebesar 100%, dengan pencapaian kinerja tersebut
dikatakan bahwa kinerja tersebut sangat berhasil. dari
pendampingan pada pelaku penangkaran bibit perkebunan
untuk memproduksi bibit yang baik serta pendampingan
kepada kelompok pengolah hasil perkebunan (karet, kopi,
lada, kelapa) yang telah dilakukan oleh Dinas Pertanian,
peternakan dan perkebunan. Pada kegiatan ini, pencapaian
yang rendah dikarenakan ketersedian dana yang belum
memadai untuk melakukan pendampingan tersebut. Disisi
lain produk perkebunan yang memiliki mutu yang baik juga
belum didukung dengan pemasaran yang baik, maka dari itu
pemerintah Kabupaten Ketapang melakukan pendampingan
pemasaran melalui promosi hasil-hasil perkebunan pada
tingkat provinsi dan nasional demi meningkatkan permintaan
LKj Pemkab Ketapang 2017
pasar yang meningkat. Agar produksi perkebunan dari
kelompok perkebunan bisa memiliki bangsa pasar demi
meningkatkan taraf hidup para kelompok perkebunan dari
hasil penjualan hasil panen mereka.
- presentase peningkatan produktivitas perkebunan
Kelapa sawitKelapa sawit dari target yang telah ditetapkan sebesar
2%, tercapai realisasi sebesar 39.77%. Dengan
pencapaian kinerja sebesar 1988.5%, dengan kata lain
pencapain kinerja tersebut sangat berhasil. Keberhasilan
tersebut dikarenkan produksi kelapa sawit banyak
diusahakan oleh rakyat/masyarakat maupun yang
diusahakan oleh perkebunan besar swasta, yang
mengakibatkan meningkatkan produksi sawit pada tahun
2017, keberhasilan tersebut disertai dengan perawatan
yang optimal maka hasil tanaman meningkat tajam.
Karetproduksi karet yang telah ditetapkan sebesar 2%,
sehingga realisasi yang didapat sebesar -1.14%. dengan
pencapaian kinerja sebesar -113.90% atau pencapaian
kinerja kurang berhasil. penurunan produksi karet yang
terjadi pada tahu 2017 yang rendah dipasar menjadi
factor utama penurunan kinerja tersebut. harga jual yang
rendah dipasaraan, menyebabkan para petani karet tidak
mau untu memanen hasil karet. hal tersebut dikarenakan
biaya produksi yang dikeluarkan untuk pemeliharaan
lebih besar dengan aharga jual yang rendah tidak cukuo
memberikan keuntungan bagi petani. salah satu upaya
untuk peningakatan hasil karet tersebut adalah
LKj Pemkab Ketapang 2017
peremajaan tanaman tua/rusak dengan memberikan bibit
karet kepada para petani yang dilakukan oleh Dinas
pertanian, peternakan dan perkebunan.
Kelapaproduksi kopi yang ada Di Kabupaten Ketapang yang
ditargetkan sebesar 2%, tetapi dalam kenyataannya
hanya tercapai sebesar 0.14%. sehingga capaian
kinerjanya adalah 7%, dengan pencapaian tersebut
dapat dikatakan pencapaian kinerja tersebut belum
berhasil. ketidakberhasilan kopi sesuai dengan target
yang telah ditetapkan dikarenakan factor produksi dan
produktifitas kelapa yang rendah pada saat ini, hal
tersebut dikarenakan Kelapa yang ada diketapang
termasuk dalam kategori tua/rusak. hal tersebut didukung
oleh data yang ada di Dinas pertanian, peternakan dan
perkebunan dari 4.013 Ha tanaman kelapa sebanyak
52,90% (2.123 Ha) termasuk dalam kategori tanaman
menghasilkan tanaman belum menghasilkan dan 29,16%
(1.170 Ha) termasuk dalam kategori tanaman tua/rusak.
Kopipada tahun 2017, terdapat penurunan sebesar 27 ton
dari tahun sebelumnya, sehingga target yang telah
ditetapkan dalam indikator sebesar 2%, dengan realisasi
sebesar -4,96%. denagn pencapaian kinerja tersebut,
maka didapatlah pencapaian sebesar -248%. hal
tersebut disebabkan oleh penurunan produksi dari kopi.
dari penurunan komoditi ini didapat upaya dalam
meningkatkan produksi tersebut adalah dengan
LKj Pemkab Ketapang 2017
menambah luas tanam kopi dan pemberian bibit unggul
yang dilakukan Dinas Pertanian, Peternakan dan
Perkebunan Kabupaten Ketapang.
LadaPada produksi lada yang ada di Kabupaten Ketapang,
faktor yang menyebabkan perkembangan produksi
komoditas lada masih stagnan di Kabupaten Ketapang
adamah masih terbatasnya bibit unggul di tingkat petani,
kemampuan petani terutama dalam penerapan teknologi
untu budidaya dan perawatan tanaman lada masih
rendah.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi lada
adalah pengunaan bibit unggul yang dilakukan dengan
fasilitasi bantuan bibit lada. Namun karena keterbatasan
bibit lada yang bersertifikat di penangkar bibit maka
bantuan bibit lada sebanyak 15.271 batang yang
direncanakan tidak dapat direalisasikan. Dari penjelasan
berikut yang menyebabkan target dalam indikator kinerja
utama tidak terealisasi, atau pencapaian kinerja yang
tersebut tidak berhasil.
h. Indikator 8 “Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima bantuan dan program pemberdayaan”Sesuai dengan indikator Rumah Tangga Sasaran (RTS)
penerima bantuan dan program pemberdayaan yang telah
ditetapkan sebanyak 9.501 KSM/KPM, tetapi dalam
kenyataannya indikator kinerja tersbeut tidak berhasil. ketidak
erhasilan tersebut, disebabkan oleh kegiatan tersebut tidak
dimiliki oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan,
LKj Pemkab Ketapang 2017
Perlindungan Anak Dan KB. sehingga data yang ditargetkan
tersebut tidak tercapai.
i. Indikator 9 “Persentase PMKS penerima program pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok ekonomi sosial sejenis lainnya yang meningkat taraf hidupnya”Berkaitan dengan data PMKS penerima program
pemberdayaan sosial melalui kelompok usaha bersama (KUBE)
atau kelompok ekonomi sosial sejenis, tetapi datang yang
diharapkan tidak dimiliki oelh dinas terkait. sehingga target tidak
bisa tercapai.
j. Indikator 10 ”Panti Sosial, WKBSM dan Lembaga Kesejahteraan Sosial Lainnya Yang Dibantu dan Difasilitasi”dari data yang diinginkan oleh indikator tersebut, Dinas Sosial,
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Dan KB tidak
memiliki datanya yang diinginkan. karena dinas tersebut tidak
memiliki program kegiatan yang mendukung, sehingga data
yang dinginkan dalam indikator tersebut tidak terlaksana sesuai
dengan harapan.
k. Indikator 11 “Pengembangan Tenaga Kerja lokal”Dari indikator pengembangan tenaga kerja lokal, ditargetkan
sebesar 1.500 orang, dengan realisasi 4.526 orang. Sehingga
pencapaian kinerja tersebut 301.73% atau dapat dikatakan
sangat berhasil. Keberhasilan kegiatan tersebut dilakukan
didukung dengan kegiatan informasi bursa tenaga kerja online
LKj Pemkab Ketapang 2017
dan penyebaran informasi bursa tenaga kerja online dimana
untuk petugas/operator berjumlah 2 orang. Selain itu didukung
kegiatan aplikasi dan perangkat penunjang disediakan oleh
dinas tenaga kerja provinsi kalimantan barat.
4. Sasaran Startegis 4 “Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Sehat dan Produktif” 1. Indikator 1 “ Pengasuhan dan Pendidikan Anak Usia Dini”
Diindikator pengasuhan dan pendidikan anak usia dini yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Melalui
berbagai program yang telah dilaksanakan oleh dinas terkait.
dari data yang berkaitan presentase penurunan angka kematian
ibu, bayi dan balita yang ada di Kabupaten Ketapang yang
dilakukan oleh Pustu, Puskesmas dan Jaringan termasuk RS
Pemerintah dan swasta. Disisi lain dari APM pendidikan anak
usia dini yang dilakukan pada PAUD dan TK Pemerintah
maupun swasta memiliki rata-rata pencapaian 83.12%. dalam
pencapaian rata-rata tersebut yang telah dilakukan dikatakan
berhasil. Diprogram pendidikan anak usia dini yang berjalan
cukup baik karena kegiatan tersebut diarahkan untuk
masyarakat didaerah-daerah pedesaan yang mayoritas
penduduk masih rendah tingkat sosial dan ekonominya,
sehingga menjadi mampu dalam pendidikan anak pada usia
prasekolah.
2. Indikator 2 “ Peningkatan Edukasi dan Kampaye Gaya Hidup Sehat”a. Perbandingan antara Target dan realisasi kinerja tahun 2016
LKj Pemkab Ketapang 2017
Pada rata-rata pencapaian indikator tersebut sangat rendah
yaitu 20,16%. Pada indikator peningkatan edukasi dan
kampaye hidup sehat tersebut, didukung oleh berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing dinas,
diantaranya adalah:
Dalam pencapaian indikator yang rendah tersebut
dikarenakan berbagai faktor yang mendukung, diantaranya
adalah:
- Kesadaran masyarakat yang kurang akan hidup sehat;
- Anggaran yang kurang memadai;
- Fasilitas kesehatan yang masih minim; dan
- Sosialisasi tentang gaya hidup sehat yang masih minim.
Dari berbagai hambatan yang dimiliki tersebut, dapat
diberikan solusi yang bisa mendorong peningkatan indikator
tersebut, antara lain:
- Memberikan berbagai sosialisasi atau kampaye tentang
hidup sehat;
- Dorongan dari berbagai sektor baik lintas sektor untuk
mendukung kegiatan gaya hidup sehat; dan
- Anggaran yang cukup, untuk mendukung kegiatan
tesebut.
LKj Pemkab Ketapang 2017
3. Indikator 3 “Penduduk Dewasa Tanpa Jaminan atau Asuransi Jaminan”Dalam tabel diatas dijelaskan bahwa pendekatan indikator
penduduk dewasa tanpa jaminan atau asuransi kesehatan yang
dilakukan oleh Dinas Kesehatan, tidak tercapai realisasi yang
ada di Dinas terkait. Dalam indikator yang mengakibatkan
kegiatan tersebut tidak berjalannya kegiatan tersebut adalah
tidak adanya dalam program atau kegiatan dinas Kesahtan
pada tahun 2017. Sehingga data yang diharapkan tidak dimiliki
oleh dians terkait.
4. Indikator 4 “Peningkatan Jumlah Pasien Penerima Pelayanan Medik Dasar Faskes Level 1” Diindikator yang telah ditetapkan ini, dari presentase jumlah
pasien penerima pelayanan medik dasar fasilitasi kesehatan
level 1 ini, tidak didukung oleh program atau kegiatan yang ada
di Dinas Kesehatan. Sehingga, pendataan tentang pasien
penerima pelayanan medik dasar tidak terlaksana sesuai
dengan target yang telah ditetapkan. Dampak dari pendanaan
yang tidak terlaksana tersebut, mengakibatkan pencapaian
kinerja tidak bisa berhasil. Solusi yang diberikan pada tahun
yang akan datang, pada tahun mendatang diberikan anggaran
yang memadai agar program yang berkenaan dengan indikator
tersebut bisa berjalan sesuai dengan target yang telah
ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama.
5. Indikator 5 “Pendaftaran siswa tahun ajaran baru (perbatas tanggal tertentu) dari PAUD sampai kelas 9 pada sekolah Pemerintah Daerah”
LKj Pemkab Ketapang 2017
Pendaftaran siswa tahun ajaran yang mendaftar pendidikan dari
jenjang PAUD sampai Sekolah Menengah Pertama pada
sekolah pemerintah daerah, dengan target yang telah
ditetapkan adalah 73.000 siswa, tetapi dalam realisasinya terjadi
pendaftaran sebanyak 16.613 siswa dari tingkat Paud sampai
SMP pada sekolah pemerintah daerah. Dari hasil tersebut,
tercapai kinerja sebesar 22.76%. Atau dikatakan belum berhasil.
Dari percapaian tersebut, terdapat berbagai permasalahan yang
menjadikan faktor penghambat. Hal tersbut adalah :
- Banyaknya orang tua yang memilih sekolah swasta
disbanding sekolah negeri;
- Banyak PAUD dan TK swasta dibanding PAUD dan TK yang
dimiliki pemerintah daerah; dan
- Kesadaran masyarakat akan pendidikan yang masih rendah.
6. Indikator 6 “Pendaftaran siswa tahun ajaran baru (perbatas tanggal tertentu) pada PAUD Pemerintah Daerah” Dari data yang dimiliki oleh Dinas Pendidikan pada bidang
pendidikan Usia Dini dan non formal, terdapat jumlah
pendaftaran siswa tahun baru pada PAUD Pemerinth Daerah
adalah sebanyak 616 siswa, padahala target yang telah
ditetapkan adalah 1.250 jiwa. sehingga pencapaian kinerja
tersebut hanya sebesar 49.28% atau dapat dikatakan tidak
berhasil. faktor utama penyebabnya adalah kurangnya PAUD
pemerintah daerah yang ada di Kabupaten Ketapang dan
banyaknya PAUD swasta yang dimiliki oleh Kabupaten
Ketapang.
LKj Pemkab Ketapang 2017
7. Indikator 10 “Angka Putus Sekolah dan Angka Melanjutkan” a. Angka Putus Sekolah
- SDPada indikator angka putus sekolah pada jenjang
Sekolah Dasar, terjadi penurunan dari tahun
sebelumnya. Penurunan APS yang ada pada tingkat
Sekolah Dasar berpengaruh pada adanya progam
bantuan operasional sekolag dan beasiswa untuk
masyarakt miskin. Dari program tersebut berdampak
pada berkuranya beban orang tua dalam membiayai
anak untuk sekolah di tingkat Sekolah Dasar. dari
berbagai program pendukung yang dilakukan
pemerintah, tetapi ada hambatan yang dirasakan antara
lain kurang pemahaman para orang tua tentang program
tersebut. Sehingga mengakibatkan angka putus sekolah
belum 100% berhasil diturunkan, yang berarti program
kegiatan penyebarluasan informasi pendidikan wajar 9
tahun belum tercapai maksimal.
- SMPPada penurunan APS pada tingkat Sekolah Menengah
Pertama (SMP), terdapat target 0.10% tetapai dalam
realisasi berada pada angka 0.28 sehingga terdapat
capaian kinerja sebanyak 280%. dengan capaian yang
dialami dari target yang ditetapkan pada Indikator Kinerja
Utama (IKU) Kabupaten ketapang yang ditetapkan.
dengan program Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
dan beasiswa untuk masyarakat miskin. dengan kondisi
yang ada serta berbagai program yang didukung oleh
pemeintah. tidak berhasil menurunkan angka putus
LKj Pemkab Ketapang 2017
sekolah pada tingkat SMP, mengakibatkan program
pemerintah yaitu pendidikan wajar 9 tahun belum
tercapai sesuai harapan pemerintah.
b. Angka Melanjutkan - SMP/MTs
Angka melanjutkan pendidikan pada jenjang SMP/Mts
yang ada di Kabupaten Ketapang. terdapat jumlah
penurunan jumlah dari target yang telah ditetapkan pada
IKU Kabupaten, target yang ditetapkan adalah 99 %
tetapi pada realisasinya hanya 95.68%, sehingga pada
pencapaian kinerja 95.68%. dengan pencapaian yang
tidak sesuai dengan target tersebut, dikarenakan
kesadaran para orang tua siswa tersebut yang kurang
memperhatikan pendidikan para anak-anak mereka.
serta para orang tua beranggapan bahwa untuk
melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi,
membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Padahal berbagai
program pemerintah yang mendorong program
pendidikan sudah banyak dilakukan. tetapi tingkat
partispasi dari masyarakat untuk mendukung berbagai
program tersebu masih sangat kurang.
- SMA/SMKdiangka melanjutkan kejenjang SMA/SMK yang sesuai dengan IKU dengan target 82%, tetapi dalam realisasinya hanya 80%, sehingga pencapaian kinerja 97.56%.
LKj Pemkab Ketapang 2017
8. Indikator 11 “Pelestarian dan Pengembangan Budaya dan Pariwisata”Pada inidikator yang berkaitan dengan pelestarian dan
pengembangan budaya dan pariwisata yang ada di Kabupaten
ketapang. Terdapat pengukuran kinerja dari jumlah gelar seni
dan budaya yang selenggarakan oleh kabupaten ketapang
dalam setahun tahun tersebut. Pada indikator tersebut, terdapat
target sebanyak 6 kali pergelaran, dan pada realisasinya yang
terjadi ada 6 pergelaran yang dilakukan 6 kecamatan yang ada
di Kabupaten Ketapang. Dengan dilakukannya 6 kegiatan yang
berada di 6 kecamatan tersebut, berarti pencapaian kinerja
tersebut sangat berhasil, karena mencapai angka 100%.
Kegiatan pergelaran seni dan budaya tersebut, bisa
ditingkatkan pada setiap kecamatan yang ada di Kabupaten
Ketapang agar pelestarian dan pengembangan budaya dan
pariwisata pada Kabupaten Ketapang bisa lebih berkembang.
kegiatan tersebut bisa ditingkatkan dengan didukung
penambahan anggaran yang lebih besar.
Di indikator jumlah event yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata
dan kebudayaan Kabupaten Ketapang, terdapat target
sebanyak 8 event yang dilakukan oleh Dinas terkait, tetapi pada
kenyataanya hanya terjadi terlaksana sebanyak 3 event
diantaranya Lomba Tari Jepin (Tradisional dan Kreasi), Lomba
Tari Dayak Kreasi, dan Lomba Pop Singer Lagu Daerah.
Dengan kenyataan yang terjadi, berarti pencapaian kinerja yang
ada pada indicator tersebut adalah 37.5%. Dengan pencapaian
tersebut, berarti kinerja yang ada sangat rendah. Hal tersebut
terjadi, karena target yang ditetapkan pada Indikator Kinerja
Utama tersebut sangat tinggi, serta tingginya target tersebut
LKj Pemkab Ketapang 2017
tidak diikuti dengan anggaran pembiayaan yang mencukupi
untuk mendukung berjalanya berbagai event tersebut.
9. Indikator 12 “Obyek Wisata Yang Dikembangkan dan Layak Jual” Diindikator obyek wisata yang dikembangkan dan layak jual,
terdapat target 21% dengan realisasi sebesar 21%. Dengan
realisasi tersebut berarti pencapaian kinerja 100%, yang
diartikan pencapaian kinerja tersebut sangat optimal. Dari
realisasi tersebut terdapat 10 obyek yang dapat dikembangkan
dan layak jual, diantaranya :
a. Hutan kota;
b. Pantai air mata permai;
c. Pantai sungai kinjil;
d. Pulau sawi;
e. Keratin kerajaan tanjungpura;
f. Pantai tanjung batu;
g. Pulau cempedak;
h. Pulau sempadi;
i. Gua maria manjau; dan
j. Batu daya.
10. Indikator 13 “Jumlah Kunjungan Wisatawan”- Mancanegara
Dalam indikator jumlah kunjungan wisatawan yang
mengunjungi Kabupaten Ketapang, memiliki target 600
orang tetapi realisasi 279 orang. Dari realisasi tersebut,
terjadi capaian kinerja sebesar 46.5%. Dengan capaian
kinerja tersebut, dapat dikatakan kinerja yang dilakukan
LKj Pemkab Ketapang 2017
dinas pariwisata dan kebudayan tidak berhasil. Kegagalan
yang terjadi diakibatkan bahwa tidak adanyan kerjasama
pemerintah daerah dengan pelaku usaha pariwisata yang
berkenan promosi daerah Kabupaten Ketapang. disisi lain
daya tarik untuk para wisatawan untuk mengunjungi
kabupaten Ketapang tidak dimiliki, ini dapat dilihat dari
infrastruktur di kabupaten ketapang yang belum optimal
sehingga untuk memajukan pariwisata serta pelestarian
situs budaya dan sejarah yang menjadi hambatan.
- Nusantara
Dari jumlah wisatawan mancanegara yang menjunjungi
daerah Kabupaten Ketapang, dengan target 4.200 orang
dengan realisasi penunjung yang datang sebanyak 8353
orang. Dengan realisasi yang ada memiliki rata-rata
pencapaian kinerja sebanyak 198.88%. Dengan capaian
kinerja yang lebih dari dari 100%, dapat diartikan
pencapaian kinerja sangat berhasil. Keberhasilan tersebut
didukung dengan peran masyarakat yang sudah sadar
dengan pegembangan pariwisata, dikarena pengembangan
pariwisata untuk meningkatkan pendapatan asli daerah.
11.Indikator 14 “Peningkatan Intensitas Pembinaan Kepada Pemuda” Dari organisasi kepemudaan yang ada di Kabupaten Ketapang,
terdapat target 34%, dengan realisasi yang ada sebanyak
62,5%. Dengan capaian kinerja sebesar 183,82%. Pembinaan
organisasi kepemudaan yang ada dikabupaten ketapang
sebanyak 8 organisasi kepemudaan yang ada di dua
kecamatan, yaitu 7 organisasi pada Kecamatan Delta Pawan
LKj Pemkab Ketapang 2017
dan 1 organisasi pada Kecamatan Muara Pawan. Dengan
organisasi kepemudaan yang dibina oleh dinas pemuda dan
olahraga, sebanyak 5 organisasi kepemudaan. keberhasilan ini
disebabkan karena adanya komunikasiyang tersu
dikembangkan dan dibangun sebagai upaya pembinaan rangka
terwujudnya organisasi yang mandiri dan berdaya saing. selain
itu kegiatan tersebut didukung dengan penganggaran yang
cukup memadai.
12. Indikator 15 “Sarana Olahraga”Indikator sarana olahraga yang dikelola oleh Dinas Pemuda dan
Olahraga Kabupaten ketapang, terdapat target 0.651% dengan
realisasi yang tercapai sebanyak 0.0045%. sehingga dalam
capaian 0.69%, capaian kinerja tersebut tidak berhasil. ketidak
berhasilan kegiatan tersebut, dikarenakan kegiatan pentyediaan
sarana dan prasarana olahraga yang sebagian besar
dialokasikan untuk dana hibah. dana hibah yang tidak bisa
dilaksanakan karena terkendala aturan dalam bentuk tidak
terpenuhinya mekanisme perencanaan dan penggarab seseuai
dengan Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 tentang pedoman
pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari
APBD.
5. Sasaran Startegis 5 “Pemberdayaan Masyarakat dan pemerintahan Desa“1. Indikator 1 Presentase Teknologi Tepat Guna (TTG)
ditetapkan Indikator presentase jumlah teknologi tepa guna (TTG), yang
ditargetkan didalam Indikator Kinerja Utama sebesar 20%, tetapi
LKj Pemkab Ketapang 2017
dalam kenyataan realisasinya sebesar 1,58% sehingga
pencapaian realisasinya sebesar 7,90% atau dapat dikatakan
belum berhasil. Indikator tesebut dikatakan belum hasil karena
disebabkan berbagai faktor yang mendukung, diantaranya
adalah :
- kurangnya pemahaman masyaakat tentang Tekologi Tepat
Guna (TTG) tesebut;
- tidak adanya koneksi internet pada kcamatan atau desa
yang bersangkutan;
- kurangya dukungan pemerintah dalam mendukung program
tersebut.
Dari hambatan yang dikemukan, dapat diberikan berbagai
solusi yang diharapkan dapat meningkatkan pecapain dalam
indikator tersebut, diantaranya adalah :
- melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang program
Teknologi Tepat Guna (TTG);
- melakukan penambahan dana yang memadai pada dinas
terkait dalam melakukan prgram tersebut;
- memberikan satu desa atau kecamatan percontohan yang
sukses melakukan TTG tersebut, sehingga desa maupun
kecamatan lain termotivasi melakukan hal tersebut.
2. Indikator 2 “ Prsentase peningkatan kegiatan gotong royong, bakti sosial dan sukarelawan Dari indikator yang telah ditetapkan ini, yang berkaitan dengan
kegiatan gotong royong, bakti sosial dan sukarelawan yang
dilakukan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan,
Tidak tercapainya realisasi yang ditargetkan dalam indikator
kinerja utama, hal tesebut dikarenakan ada dinas terkait tidak
LKj Pemkab Ketapang 2017
memiliki progam yang berkaitan kegiatan gotong royong, bakti
sosial dan sukarelawan. Sehingga data yang dimasud tidak
didapatkan. Hal tesebut berkaitan dengan dana APBD yang
tidak ada dalam pendanaan program dan kegiatan ini, sehingga
kegiatan ini tidak berjalan sesuai dengan target yang telah
ditetapkan.
3. Indikator 3 “Peningkatan layanan akses informasi masyarakat pedesaan”Dalam hal meningkatkan layanan akses informasi masyarakat
pedesaan, ditetapkan sebuah target sebesar 20% dari indikator
dari pembinaan komunitas radio komunikasi dan kelompok
informasi masyarakat. tetapi, dalam realisasinya hanya tercapai
10%, sehingga rata-rata pencapaian kinerja pada indikator
tersebut adalah 50% atau dikatakan tidak berhasil. dalam
indikator tersebut, permasalahan yang menyebabkan indikator
tersebut tidak berjalan sesuai dengan target adalah disebabkan
oleh :
- tenaga teknis dan tenaga fungsional yang kurang;
- saran dan prasaran dari Dinas Komunikasi dan Informatika
yang belum memadai; dan
- pendanaan yang belum memadai.
dalam permasalahan tersebut, terdapat beberapa solusi dapat
menjadi pemecahan masalah diantaranya adalah :
- penambahan tenaga teknis dan fungsional yang dilakukan
oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan sumber daya
manusia kabupaten ketapang; dan
- penambhan dana sesuai dengan anggaran yang telah
ditetapkan oleh dinas terkait.
LKj Pemkab Ketapang 2017
4. Indikator 4 “pembinaan dan pengembangan usaha produktif wilyah tansmigasi”Sesuai dengan indikator tentang pembinaan dan
pengembangan usaha produtif wilayah transmigrasi yang
ditargetkan 2 lokasi dan 6 desa eks transmigrasi, tetapi pada
kenyataannya terdapat 2 lokasi + 2 desa eks transmigrasi.
daerah tersebut yaitu lokasi sungai pelang dan sungai besar,
sedangkan dari 2 desa tersebut terdapat pada 2 lokasi tersebut.
dari 2 desa tersebut , terdapat 350 KK pada desa sungai besar
dan 200 KK oada desa sungai pelang. dari penjelasan indikator
tersebut, tercapai kinerja pencapaian sebesar 33% atau dapat
dikatakan pncapaian tersebut tidak berhasil. ketidakberhasilan
tersebut berbenturan dengan anggaran yang ada sehingga
target tersebut tidak dapat terlaksana.
5. Indikator 5 “Kelompok lembaga pemberdayaan masyarakat yang dibina”Dari jumlah kelompok lembaga pemberdayaan masyarakat yang
dibina oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah
Desa, terdapat realisasi sebesar 7,50% lembaga pemberdayaan
masyarakat yang telah dibia oleh dinas terkait, tetapi target yang
telah ditetapkan dalam Indikator Kinerja Utama adalah 20%.
sehingga pencapaian kinerja tersebut hanya tercapai 37.50%,
sehingga pencapaian kinerja tersebut tidak berhasil. ketidak
berhasilan tersebut sesuai dengan dengan kegiatan yang telah
ditetapkan dengan pada dinas pemberdayaan masyarakat dan
emerintah desa, diantaranya :
pemberdayaan lembaga dan organisasi masyarakat
pedesaan
LKj Pemkab Ketapang 2017
penyelenggaraan pelatihan tenaga teknis dan masyarakat
pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan sanitasi
pemukiman pedesaan
pelaksanaan inventarisasi kekayaan desa
pelaksanaan penyusunan dan pendayagunaan profil desa
dan kelurahan
6. Sasaran Startegis 6 ’’Meningkatkan Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam di Kabupaten Ketapang Dengan Tetap Menjaga Kelestarian Lingkungan”1. Indikator 1 “Penanganan Bencana dan Kebakaran “
Sesuai dengan penanganan bencana dan kebakaran yang
dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBP) dan Satuan Polisi Pamong. didalam cakupan
penanganan daerah bencana yang ada diKetapang terdapat
target 100%, tetapi teralisasi sebanyak . disisi lain pada
cakupan pelayanan bencana kebakaran terdapat target 35%,
sehingga hanya tercapai sebanyak . dan disisi waktu cakupan
tanggap daerah layanan wilayah manajemen kebakaran hanya
tercapai 90%. Jadi rata-rata pencapaian dari indikator
pengangganan bencana daerah kebakaran adalah 96,67%
atau dapat dikatakan sangat berhasil. Dari penjelasan yang
sesuai dengan pengukuran indikator penanganan bencana dan
kebakaran yang dilakukan, terdapat berbagai sasaran yang
diinginkan yaitu berkurangnya tingkat resiko/efek negative
akibat bencana alam dan kebakaran serta meningkatka
partisipasi dalam pencegahan bencana alam dan kebakaran
yang dikategorikan sangat berhasil dengan pencapaian yang
lebih dari 80%. untuk mendukung telaksananya kegiatan
LKj Pemkab Ketapang 2017
tersebut dilakukan berbagai kegiatan oleh dinas terkait yang
telah dikemukan pada bagian sebelumnya.
dalam hal ini ada berbagai hambatan yang terjadi dalam
menjalan program tersebut diantranya adalah :
- Jauhnya jangkauan bencana dan wilayah rawan yang cukup
luas
- kurangnya akomodasi kebakaran yang ada dikabupaten
ketapang
- informasi tentang kesiapsiagaan kepada masyarakat yang
kurang dipahami oleh masyarakat.
2. Indikator kedua “Sumber daya air yang memenuhi Baku Mutu”Indikator sumber daya air yang memenuhi baku mutu yang
dilakukan oleh Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten ketapang,
didapatkan hasil rata-rata dari pencapaian COD air sungai
dengan target sebesar 34,1 mg/l , sehingga tercapai realisasi
sebesar 23mg/l. Dari hasil tersebut terdapat pencapaian kinerja
sebesar 68,91%. Dari indikator kedua mengenani BOD air
sungai ditargetkan 2,16 mg/l, sehingga target yang dicapai 10,2
mg/l. Dari perbandingan realisasi dengan tagret tercapai lah
suatu pencapaian kinerja sebesar 472,22%. Sehingga dari dua
indikator yang menjadikan hendak dicapai dalam sumber daya
air yang memenuhi baku mutu, dicapai rata-rata sebanyak
270,56 %, dengan pencapaian tersebut dikatakan sangat
berhasil. Keberhasilan pada indikator tersebut disebabkan oleh
sumber daya air yang di Kabupaten Ketapang masih beum
banyak tercemar oleh limbah-limbah perusahaan, sehingga
LKj Pemkab Ketapang 2017
sumber air yang dipakai masih layak dikonsumsi oleh
masyarakat.
3. Indikator Ketiga “Persentase Jumlah Usaha Yang Menggunakan Pengolahan Limbah”Dari data yang terdata oleh dinas perumahan rakyat, kawasan
permukiman dan lingkungan hidup kabupaten ketapang,
terdapat 43 jenis usaha dan perusahaan yang memiliki ijin
pengelolaan limbah yang di miliki, sehingga dengan data yang
ada dapat dilihat dengan presentase jumlah perushaaan yang
mengelola limbah cair yang ditargetkan sebesar 30%,
realisasinya sebesar 26%. Sehigga capaian kinerjanya tercapai
86,67%. Dari limbah padat yang ditargetkan 30%, tercapai
realisasi sebesar 27,90%. Sehingga tercapai realisasi sebesar
93%. Dan berdasarkan pencamaran udara ditargetkan sebesar
30%, tercapai realisasi sebesar 27,90% atau pencapaian
kineranya sebesar 93%. Dari ketiga aspek tersebut, tercapailah
rata-rata pencapaian pada indikator jumlah usaha yag memiliki
ijin usaha dalam pengolahan limbah sebesar 90.89% sesuai
dengan jenis usaha dan perusahaan yang terdaftatr memiliki ijin
pengelolaan limbah. Dengan rata-frata pencapaian tersebut,
dapat dikatakan indikator tersebut sangat berhasil dalam
pencapaian kinerjanya.
4. Indikator Keempat “Sumber Daya Udara yang Memenuhi Baku Mutu” Pencapaian indikator yang sesuai dengan sumber daya udara
yang memenuhi baku mutu, yang menjadi indikator tersebut
pada Dinas Perumahan rakyat, Kawasan Permukiman dan
LKj Pemkab Ketapang 2017
Lingkungan Hidup. sehingga rata-rata dalam pencapaian kinerja
68.49% atau dikatakan cukup berhasil. kegagaglan yang tidak
sesuai dengan target yang telah ditetapkan tersebut disebabkan
oleh :
- kurangya tenaga fungsional;
- kurangnya saran dan prasarana dalam laboratirum
lingkungan yang ada di dinas perumahan rakyat, kawasan
permukiman dan lingkungn hidup;
- kurang pasrtispasinya masyarakat; dan
- kurangnya pendanaan yang mendukung kegiatan tersebut.
5. Indikator Kelima “Penanganan banjir dan kualitas air minum”Berkaitan dengan penanganan banjir dan kualitas air minum
yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas
Pekerjaan Umum, data yang diperlukan pada indikator tesebut
tidak tersedia sesuai dengan Indikator Kinerja Utama yang telah
ditetapkan, sehingga data yang diinginkan tidak terpenuhi. hal
tersebut tidak didukung oleh pendanaan yang ada, serta dinas
terkait masing binggung dengan pembagian urusan tentang
fungsi dan tugas yang ada di Dinas tersebut, yang
mengakibatkan target yang telah ditetapkan tidak terlaksana.
C. REALISASI ANGGARAN Dari 6 sasaran dan 57 indikator kinerja utama yang disampaikan
sebelumnya, total anggaran yang teralokasikan sebesar Rp.
245.085.301.420,00 sedangkan realisasi penyerapan adalah sebesar
Rp. 232.651.661.247,00 atau 94.93% dari total anggaran yang telah
teralokasikan.
LKj Pemkab Ketapang 2017
Alokasi dan realisasi anggaran per sasaran dapat dilihat pada tabel
berikut :
LKj Pemkab Ketapang 2017
Tabel 3.3
Capaian Anggaran per Indikator Kinerja Utama
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
Anggaran
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian
1 Melaksanakan tata kelola
pemerintahan yang baik
1 pengelolaan keuangan dan kinerja pemerintah daerah
a. Opini BPK terhadap laporan keuangan
Penigkatan dan pengembangan pengelolaan
keuangan daerah
Rp 12,161,385,286.00 Rp 11,680,400,502.00 96.04
b. Nilai Kinerja Pemerintah Daerah peningkatan pengembnagan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
Rp 633,636,510.00 Rp 628,141,080.00 99.13
c. Indeks Kepuasan masyarakat pembinaan dan pengembangan aparatur
Rp 1,212,797,694.00 Rp 1,187,058,081.00 97.88
LKj Pemkab Ketapang 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
Anggaran
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian
d. persentase capaian reformasi birokrasi pemerintah daerah
2 persentase peningkatan kapasitas data dan transaksi digital
Pengembangan komunikasi, informasi dan media massa
Rp 506,312,143.00 Rp 499,640,703.00 98.68
3 Persentase pemenuhan produk hukum daerah
penataan peraturan perundnag-undangan daerah
Rp 4,393,583,393.00 Rp 4,351,325,908.00 99.03
4 Persentase penyelesaian kasus
SARA yang difasilitasi Pemdapengembangan wawasan
kebangsaan Rp 130,000,000.00 Rp 130,000,000.00 100
5 Persentase penyelesaian jumlah pelanggaran Perda yang ditindaklanjuti dan tertangani
peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Rp 29,875,000.00 Rp 4,674,000.00 15.65
LKj Pemkab Ketapang 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
Anggaran
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian
6 Rata-rata jumlah kasus trantibum yang tertangani
peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan
Rp 306,144,700.00 Rp 243,711,800.00 79.61
7 Peningkatan kualitas Pelayanan Administratif, dan Perizinan dan Non Perizinan:
a. Kependudukan dan
Pencatatan Sipil:Penataan administrasi
kependudukan Rp 2,989,341,400.00 Rp 2,954,354,876.00 98.83
b. Perizinan dan Non Perizinan:
Peningkatan kualitas pelayanan publik
Rp 494,368,733.00 Rp 418,919,835.00 84.74
8 Peningkatan daya saing tingkat
regionalKalbar:Perencanaan pembangunan
ekonomi
Rp 2,396,950,600.00 Rp 2,392,875,000.00 99.83
Perencanaan Sosial Budaya
LKj Pemkab Ketapang 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
Anggaran
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian
9 Persentase lahan terbangun sesuai RTRW Kabupaten Ketapang
Rp - Rp - 0
2 Meningkatkan Pembangunan
infrastruktur secara terpadu
dan merata
1 desain proyek yang diselesaikan : pembangunan jalan dan jembatan
Rp 2,031,216,400.00 Rp 2,009,416,400.00 98.93 jumlah total desain proyek yang
diselesaikan lebih awal/ tepat waktu
2 Jumlah proyek yang dapat
diselesaikan dalam anggaran tahun berjalan:
pembangunan jalan dan jembatan
Rp 124,454,008,514.00 Rp 122,245,115,311.00 98.23 3 Panjang selokan/ drainase yang
dibangun (KM/M)pembangunan saluran
drainase/ gorong-gorong Rp 14,453,786,532.00 Rp 13,192,388,282.00 91.27289
4 Pemeliharaan dan peningkatan jalan
dan jembatan:Rehabilitasi/ pemeliharaan
jalan dan jembatan Rp 21,873,444,000.00 Rp 21,163,534,392.00 96.75447
5 Persentase peningkatan dampak
ekonomi, sosial dan lingkungan dari pengerjaan proyek infrastruktur :
pengembangan perumahan Rp 4,071,693,450.00 Rp 4,058,132,650.00 99.66695
LKj Pemkab Ketapang 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
Anggaran
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian
8 Rasio RTH kota/ kecamatan yang ada terhadap RTH yang seharusnya ada (RTH per status wilayah/ kota kabupaten/ kota kecamatan)
Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Rp 2,555,000,000.00 Rp 2,552,184,000.00 99.89 6 Persentase jaringan air bersih
dengan kondisi baikpengembangan dan pengelolaan jaringan
irigasi,rawa dan jaringan pengairan lainnya
Rp 351,241,000.00 Rp 341,021,000.00 97.09032
7 Presentase jaringan irigasi dalam
kondisi baikpengembangan dan pengelolaan jaringan
irigasi,rawa dan jaringan pengairan lainnya
Rp 22,922,232,500.00 Rp 18,389,627,792.00 80.22616
LKj Pemkab Ketapang 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
Anggaran
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian
8 Persentase pengolahan dan penanganan sampah:
pengembangan kinerja pengelolaan persampahan
Rp 5,066,363,040.00 Rp 5,041,774,236.00 99.51467
9 Peningkatan keselamatan dan
keamanan transportasi darat:peningkatan dan pengamanan
lalu lintas Rp 466,400,000.00 Rp 461,724,500.00 98.99
10 Persentase penurunan jumlah
kecelakaan lalu lintasPeningkatan Pelayanan
Angkutan Rp 42,155,000.00 Rp 42,155,000.00 100
3 Meningkatkan pengembangan
ekonomi daerah yang unggul dan
bernilai tambah tinggi melalui
pengembangan sektor dan komoditas
unggahan di setiap desa
dan kecamatan
1 Peningkatan pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Koperasi:
Rp 289,438,800.00 Rp 289,438,800.00 100 2 persentase penataan PKL dan
asongan Rp 181,872,000.00 Rp 181,706,000.00 99.91
3 jumlah pengawasan peredaran
barang dan jasa serta metrologi legal :
Rp 96,863,500.00 Rp 59,372,500.00 61.3
4 Persentase kelompok tani yang
mendapat pelatihan teknologi pertanian:
Rp 96,955,500.00 Rp 94,891,400.00 97.87
LKj Pemkab Ketapang 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
Anggaran
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian
5 Jumlah kelompok pengembangan
budidaya ternak:peningkatan produksi hasil
peternakan Rp 533,996,100.00 Rp 503,760,100.00 94.34
6 Jumlah kelompok nelayan,
pembudidaya dan usaha pengolahan hasil perikanan yang mendapat pendampingan dan pelatihan:
pembinaan dan pengembangan perikanan
Rp 296,236,693.00 Rp 292,223,610.00 98.65
pendampingan pada kelompok
nelayan perikanan tangkap
7 Jumlah kelompok pekebun, penangkar dan usaha pengolahan hasil perkebunan yang mendapat pendampingan dan pelatihan:
peningkatan ketahanan pangan pertanian/ perkebunan
Rp 4,749,409,200.00 Rp 4,412,845,700.00 92.91 9 Persentase PMKS penerima program
pemberdayaan sosial melalui Kelompok Usaha Bersama (KUBE) atau kelompok ekonomi sosial sejenis lainnya yang meningkat taraf hidupnya
pemberdayaan fakir miskin, komunikasi adat terpencil
(KAT) & penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)
lainnya
Rp 1,620,995,000.00 Rp 31,070,100.00 1.92 (berdasarkan realisasi fisik
bulan Oktober 2017)
LKj Pemkab Ketapang 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
Anggaran
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian
10 Persentase panti sosial, WKBSM dan
lembaga kesejahteraan sosial lainnya yang dibantu dan difasilitasi
pemberdayaan kelembagaan sosial
Rp 8,575,947.00 Rp 249,310,000.00 2.91
(berdasarkan realisasi fisik bulan Oktober 2017)
11 Pengembangan Tenaga Kerja Lokal: peningkatan kualitas dan
produktivitas tenaga kerja Rp 210,745,200.00 Rp 207,688,400.00 98.55
4
Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Sehat dan Produktif
1 Pengasuhan dan Pendidikan Anak Usia Dini:
a. persentase
penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita :
kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Rp 5,258,522,400.00 Rp 1,035,223,061.00 19.69 b. APM pada pendidikan
Anak Usia Dini:
- APM pada
pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
- APM pada
pendidikan
LKj Pemkab Ketapang 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
Anggaran
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian
Taman Kanak- kanak (TK)
2 Peningkatan Edukasi dan Kampaye
Gaya Hidup Sehat:
a. Persentase rata-rata
peningkatan konsumsi sayur dan buah di kalangan masyarakat
b. Persentase rata-rata
peningkatan jumlah penduduk dewasa yang memenuhi rekomendasi untuk aktif beraktivitas fisik/olahraga
c. Persentase rata-rata
peningkatan jumlah penduduk yang aktif beraktivitas fisik/aerobik/olahraga
d. Persentase
LKj Pemkab Ketapang 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
Anggaran
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian
penurunan jumlah kunjungan IGD pasien asthma balita dan anak-anak
3 Persentase penduduk dewasa tanpa
jaminan atau asuransi kesehatankebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
Rp 4,598,850,200.00 Rp 4,579,260,000.00 99.57 11 Peningkatan pelestarian dan
pengembangan budaya dan pariwisata daerah:
pengembangan nilai budaya Rp 502,356,859.00 Rp 492,356,360.00 98 12 Persentase obyek wisata yang
dikembangkan dan layak jualpengelolaan kekayaan budaya Rp 231,200,000.00 Rp 231,199,680.00 99.99
13 Jumlah kunjungan wisatawan a. Mancanegara b. Nusantara 14 Peningkatan intensitas pembinaan
LKj Pemkab Ketapang 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
Anggaran
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian
kepada pemuda: a. Persentase jumlah
organisasi kepemudaan yang dibina
peningkatan peran serta kepemudaan
Rp 1,258,836,400.00 Rp 1,188,099,900.00 94.38 b. Persentase klub
olahraga yang dibinapengembangan kebijakan dan
manajemen olahraga Rp 31,410,000.00 Rp 31,410,000.00 100
c. Jumlah
turnamanen/kompetisi olahraga
pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
Rp 2,306,681,500.00 Rp 2,021,529,413.00 87.64 15 Rasio sarana olahraga per 10.000
pendudukpeningkatan sarana dan
prasarana olahraga Rp 806,430,000.00 Rp 741,885,000.00 92
5Pemberdayaan
masyarakat dan
pemerintahan desa
1 Persentase Teknologi Tepat Guna (TTG) diterapkan
pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Rp 35,166,848.00 Rp 35,166,848.00 100
2 Persentase peningkatan kegiatan
gotong royong, bakti sosial dan sukarelawan:
peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
Rp 44,999,692.00 Rp 44,993,403.00 99.99
LKj Pemkab Ketapang 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
Anggaran
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian
3 Persentase peningkatan layanan
akses informasi masyarakat pedesaan:
peningkatan keberdayaan masyarakat pedesaan
Rp 595,896,105.00 Rp 478,504,550.00 80.3 4 Jumlah pembinaan dan
pengembangan usaha produktif wilayah/kawasan transmigrasi
pengembangan lembaga ekonomi pedesaan
Rp 54,110,152.00 Rp 54,106,640.00 99.99 5 Persentase jumlah kelompok
lembaga pemberdayaan masyarakat yang dibina
peningkatan peran perempuan di pedesaan
Rp 115,000,000.00 Rp 48,749,525.00 42.39
6 meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam di
1 Penanganan bencana dan kebakaran:
peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya
kebakaran
Rp 546,438,186.00 Rp 515,294,409.00 94.3
LKj Pemkab Ketapang 2017
No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Program
Anggaran
Alokasi Anggaran Realisasi Anggaran % Capaian
2 Sumber daya air yang memenuhi
Baku Mutu:perlindungan dan konservasi
sumber daya alam Rp 847,836,000.00 Rp 843,400,500.00 99.48
a. COD Air Sungai b. BOD Air Sungai 5 Penanganan banjir dan kualitas air
minum:
a. Persentase
pengawasan kualitas air minum
b. Panjang saluran
drainase yang dibersihkan dan dinormalisasi