LK PEB Dr Hardiyanto
-
Upload
cahya-daris-triwibowo -
Category
Documents
-
view
65 -
download
9
Transcript of LK PEB Dr Hardiyanto
LAPORAN KASUS
“PREEKLAMSIA BERAT”
Di susun Oleh :
CAHYA DARIS TRI WIBOWO
H2A008008
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2012
0
BAB I
PENDAHULUAN
Preeklamsia adalah timbulnya hipertensi dalam kehamilan disertai proteinuria
setelah usia gestasi 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat juga
timbul sebelum usia kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblast.
Dahulu adanya edema merupakan gejala penting dari preeklamsia. Namun
sekarang, untuk menegakkan diagnosis preeklamsia gejala tersebut tidak harus ada.
Komponen hipertensi pada penyakit ini adalah bila tekanan darah sistolik ≥140
mmHg, atau bila tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg pada wanita yang biasanya
memiliki tekanan darah yang normal sebelum hamil. Diagnosa preeklamsia
memerlukan paling sedikit 2 kali pemeriksaan tekanan darah yang abnormal, yang
diukur sedikitnya dalam selang waktu 6 jam.
Proteinuri timbul bila konsentrasi protein urin menunjukkan nilai > 300 mg
selama 24 jam. Pengumpulan urin 24 jam merupakan pemeriksaan yang penting untuk
menegakkan diagnosa preeklamsia. Namun bila pemeriksaan tidak mungkin dilakukan,
maka kadar ≥ 30 mg/dL ( sedikitnya +1 pada tes dipstick ) dalam sedikitnya 2 kali
pemeriksaan sample urin secara acak, dengan jarak masing – masing 6 jam, dapat
digunakan untuk menegakkan diagnosa preeklamsia.
Preeklampsia dikelompokkan menjadi preeklampsia berat dan ringan.
Preeklampsia ringan dipandang tidak memiliki resiko bagi ibu dan janin, tetapi tidaklah
lepas dari kemungkinan terjadinya berbagai masalah akibat dari preeklampsia itu
sendiri. Preeklampsia berat membawa resiko bagi ibu janin yang lebih besar yang
membutuhkan penanganan medicinal atau bahkan sampai pada pertimbangan untuk
terminasi kehamilan.
1
BAB 2
KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Umur : 35 tahun
Alamat : Sri rejeki timur RT 3 RW 6 gisik drono semarang barat
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku bangsa : Jawa
Agama : Islam
Masuk RS : 12 - 9 - 2012
No.CM : 11.94.63
Nama Suami : Tn. S
Umur : 37 tahun
Pekerjaan : Swasta
II. DATA DASAR
a. Anamnesa
Anamnesa dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 12 September 2012
jam ± 08.00 WIB
Keluhan utama : rujukan Bidan dengan Tekanan Darah Tinggi.
Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh kenceng - kenceng (+) sering,
keluar air dari jalan lahir (-), keluar lendir darah dari jalan lagir (-), gerak janin
masih dirasakan (+).
Riwayat Haid : Menarce usia 12 tahun, siklus teratur 28 hari, Lama haid 5
hari, HPHT : 8 - 12 - 2011, TP : 15 - 09 - 2012
Riwayat Pernikahan : 1x, 13 tahun dengan suami sekarang
Riwayat Obstetri : G5P4A0
1. Laki - laki, 3000 gr, Aterm, Bidan, Spontan, usia saat ini 12 tahun,
sehat
2. Perempuan, 2800 gr, Aterm, Bidan, Spontan, usia saat ini 7 tahun,
sehat
2
3. Perempuan, 3100 gr, Aterm, Bidan, Spontan, usia saat ini 4 tahun,
sehat
4. Laki - laki, 2600 gr, Aterm, Bidan, Spontan, usia saat ini 1 tahun,
sehat
5. Hamil ini
Riwayat ANC : di Puskesmas > 4x, imunisasi TT (-)
Riwayat KB : (+) suntik 3 bulan, lepas 2 tahun yang lalu
Riwayat Penyakit Dahulu :
Hipertensi (-), Diabetes Melitus (-), Asma (-), penyakit Jantung (-), riwayat
operasi sebelumnya (-).
Riwayat sosial ekonomi :
Pasien bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga dan suami bekerja sebagai
pekerja swasta. Pasien tinggal bersama suami dan 4 anak. Biaya pengobatan
ditanggung oleh Jampersal.
Kesan ekonomi : Cukup.
b. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : baik, composmentis
Tanda Vital : Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 90x/menit
Frekuensi napas : 20x/menit
Suhu badan : 36,70 C
Tinggi badan : ± 160 cm
Berat badan : 81 Kg
BMI : ± 31 kg/m2
Status gizi : gemuk
2. Status Internus :
Kepala : mesosephal
Mata : cunjungtiva palpebra anemis -/-
Telinga : discharge -/-
Hidung : discharge -/-
Mulut : sianosis (-), gigi caries (-)
Leher : pembesaran kelenjar getah bening (-)
3
Tenggorokan : T1-T1, faring hiperemis (-)
Kulit : turgor kulit cukup, ikterik (-), pucat (-)
Thoraks :
Cor : Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicularis
sinistra
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : suara jantung I dan II normal, bising (-), gallop (-)
Pulmo : Inspeksi : simetris statis dinamis, retraksi (-)
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor diseluruh lapangan paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler +/+, suara tambahan -/-
Abdomen : Inspeksi : membuncit,membujur, striae gravidarum (+),
linea nigra (+)
Auskultasi : bising usus (+) normal
Perkusi : pekak alih (-)
Palpasi : hepar, lien tak teraba
Ekstremitas : Superior Inferior
Edema -/- +/+
Akral dingin -/- -/-
Refleks fisiologis +N/+N +N/+N
Refleks patologis -/- -/-
c. Status Obstetri
Tinggi Fundus Uteri : 36 cm, taksiran berat janin : 3875 gram
Leopold I – IV : janin I intrauterine, presentasi kepala U Puka
Denyut Jantung Janin : 12-12-12
His : 7' - 8' (40”)
VT : pembukaan 5 cm, KK (+), eff 50%. Portio lunak posterior , bagian
bawah kepala ↓ H1
UUK sulit dinilai
4
d. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan laboratorium :
Darah : Hb : 12,90 gr%
Leukosit : 6,08 10 ^ 3/µl
Eritrosit : 4,18 10 ^ 6/µl
Trombosit : 249 10 ^ 3/µl
GDS : 100 mg/dl
Urin : Kekeruhan : Agak keruh
Protein urin : positif (+) 3
e. Diagnosis :
G5P4A, 35 tahun, hamil 39 minggu
Janin I hidup intrauterine
Pres kep U Puka
Inpartu Kala I
PreEklamsia Berat
III. LAPORAN PERSALINAN
Tanggal
/waktu
Vital sign His DJJ Keterangan
12/9/201208.00
TD : 160/100 mmHgNadi : 90x / mntFrek napas : 20x/ mntSuhu : 36,7o C
7'-8' (40”) 12-12-12 - KU : baik,composmentis- Mata : conj.palpebra anemis (-/-)- Thorak : cor/pulmo dbn- Abdomen : membuncit,
membujur- Ekstremitas : edema sup/inf (-/-)
/ (+/+)TFU : 36cm, TBJ : 3875 gramLI-IV : Janin I intrauterine, presentasi kepala U PukaVT : pembukaan 5 cm, KK (+), eff 50%, Portio lunak posterior ,bagian bawah kepala ↓ H1 UUK sulit dinilai
D/ G5P4A0, 35 tahun, hamil 39 mingguJanin I hidup intrauterine
5
08.1508.3008.4509.0009.1509.3009.4510.0010.15
10.30
10.35
TD : 150/100 mmHgNadi : 84x / mntFrek napas : 22x/ mntSuhu : 37o C
7'-8' (40")5'-6' (40")5'-6' (45")5'-6' (45")5'-6' (40")5'-6' (50")3'-4' (50")3'-4' (45")3'-4' (50")
11-12-1212-11-1212-12-1212-11-1212-12-1112-12-1212-12-1212-12-1112-12-12
Pres kep U PukaInpartu kala IPreEklamsia BeratS/ tunggu dan evaluasi 4 jam
Infus RL 20 tpm MgSO4 4gr bolus dalam 15
Menit, MgSO4 6gr drip dalam 500 ml
RL 20 tpm metil dopa 500mg oral Nifedipin 10mg oral Pengawasan 10
Ibu merasa ingin mengejan, keluar air dari jalan lahir.VT : pembukaan lengkap, KK (-), eff 80%, bag bawah kepala ↓ H III +, UUK sulit dinilaiD/ G5P4A0, 35 tahun, hamil 39 mingguJanin I hidup intrauterinePres kep U PukaInpartu kala IIPreEklamsia Berat
S/ Pimpin mengejan saat ada His Pengawasan 9
Lahir bayi perempuan, berat janin 3700 gram, panjang badan 49 cm, AS 8-9-10.Injeksi Oksitosin 10 iu IM
Plasenta lahir 5' spontan, kotiledon lengkap, infark (-), hematom (-), kontraksi uterus kuatPerineum intakePerdarahan : ± 150 cc
Lama persalinan :Kala I : ± 2 jam, 30 menit
6
Kala II : 15 menitKala III : 5 menit
IV. PERJALANAN PENYAKIT
Tanggal / Jam Perjalanan penyakit Pengobatan12-9-201210.40
13-9-201205.00
KU : tampak lemah, composmentisTV : TD: 150/90 mmHg Nadi : 84x/menit Frek napas : 20x/menit suhu : 36,5o CMata : conj.palpebra anemis (-/-)Thorak : cor/pulmo dbnAbdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi kuatEkstremitas : edema sup/inf (-/-) / (+/+)PPV : + ASI : -BAK : - BAB : -
D/ P5A0, 35 tahunPost partum spontanKU : tampak lemah, composmentisTV : TD: 130/90 mmHg Nadi : 80x/menit Frek napas : 24x/menit suhu : 37o CMata : conj.palpebra anemis (-/-)Thorak : cor/pulmo dbnAbdomen : TFU 2 jari dibawah pusat, kontraksi kuatEkstremitas : edema sup/inf (-/-) / (+/+)PPV : + ASI : +BAK : + BAB : -
D/ P5A0, 35 tahunPost partum spontan
Lepas infusCefadroxil 3x500 mgAsam mefenamat 3x500mgMethil ergometrin 3x1Vit Bc/C/Sf/A 2x1
Edukasi ASI eksklusifPengawasan KU, TV, PPV,ASI, BAK, BAB
Lepas infusCefadroxil 3x500 mgAsam mefenamat 3x500mgMethil ergometrin 3x1Vit Bc/C/Sf/A 2x1
Edukasi ASI eksklusifPengawasan KU, TV, PPV,ASI, BAK, BAB
V. PROGNOSISAd vitam : ad bonamAd sanam : ad bonamAd fungsional : ad bonam
7
BAB III
PEMBAHASAN
Pada kasus ini dilakukan autoanamnesa jam ± 08.00 dimana pasien mengeluh
kenceng - kenceng (+) sering, keluar air dari jalan lahir (-), keluar lendir darah (-),
gerak janin masih dirasakan (+). riwayat haid pasien menarce pada usia 12 tahun siklus
teratur 28 hari lama haid 5 hari, HPHT 08 Desember 2011, TP : 15 September 2012.
Riwayat Pernikahan 1x, 13 tahun dengan suami sekarang. kehamilan ini adalah
kehamilan yang kelima, hamil pertama lahir anak Laki - laki, 3000 gr, Aterm, Bidan,
Spontan, usia saat ini 12 tahun, sehat, hamil yang ke dua lahir anak Perempuan, 2800
gr, Aterm, Bidan, Spontan, usia saat ini 7 tahun, sehat, hamil yang ke tiga lahir anak
Perempuan, 3100 gr, Aterm, Bidan, Spontan, usia saat ini 4 tahun, sehat, hamil yang ke
empat lahir anak, Laki - laki, 2600 gr, Aterm, Bidan, Spontan, usia saat ini 1 tahun,
sehat, hamil yang ke lima Hamil ini, Pasien sering memeriksakan kehamilannya di
puskesmas dengan bidan > 4x, imunisasi TT (-). Riwayat KB Suntik 3 bulan, lepas 2
tahun yang lalu. Pasien tidak memiliki riwayat Hipertensi, Diabetes Melitus, Asma,
penyakit Jantung dan riwayat operasi sebelumnya. Pasien bekerja sebagai ibu rumah
tangga dan suami bekerja sebagai pekerja swasta. Pasien tinggal bersama suami dan 4
anak. Biaya pengobatan ditanggung oleh Jampersal, kesan ekonomi cukup.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa keadaan umum pasien baik, kesadaran
composmentis dengan tanda vital yaitu tekanan darah 160/100 mmHg, nadi :
90x/menit, frekuensi napas : 20x/menit, Suhu badan : 36,70 C dan status gizi gemuk
dengan BMI : 31 kg/m2. Pemeriksaan status internus dalam batas normal, ekstremitas
inferior edema (+/+). Pada pemeriksaan status obstetri didapatkan Tinggi Fundus
Uteri : 36 cm dengan taksiran berat janin : 3875 gram, Leopold I – IV janin I hidup
intrauterine, presentasi kepala U Puki, DJJ 12-11-12, His 7'-8' (40”), VT : pembukaan 6
cm, KK (+), eff 50%, Portio lunak posterior ,bagian bawah kepala ↓ H1, UUK sulit
dinilai.
Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan nilai Hb : 12,90 gr%, Leukosit :
12,90 10 ^ 3/µl, Eritrosit : 4,18 10 ^ 6/µl Trombosit : 249 10 ^ 3/µl, GDS : 100 gr/dl,
kekeruhan uring keruh, protein urin positif (+)
Berdasarkan diagnosis melalui anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang pasien tersebut mengalami PreEklamsia Berat.
8
Preeklampsia berat adalah suatu komplikasi kehamilan yang ditandai dengan
timbulnya tekanan darah tinggi 160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/atau
edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih
Diagnosis preeklamsia ditegakkan berdasarkan:
1. Peningkatan tekanan darah ≥ 140/90 mmHg
2. Atau peningkatan tekanan sistolik > 30 mmHg atau diastolik > 15 mmHg
3. Atau peningkatan mean arterial pressure > 20 mmHg, atau MAP > 105 mmHg
4. Diukur pada dua kali pemeriksaan dengan jarak waktu 6 jam
5. Proteinuria signifikan, 300 mg/24 jam atau > 1 gram/ml
6. Edema umum atau peningkatan berat badan berlebihan
Disebut preeklamsia berat jika ditemukan satu atau lebih gejala dibawah ini:
1. Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diastolik ≥ 110 mmHg, atau kenaikan
sistolik > 30 mmHg dan diastolik > 15 mmHg
2. Proteinuria ≥ 5 gram atau ≥ 3+ dalam pemeriksaan kualitatif ( tes celup
strip/dipstick )
3. Oliguria < 400cc/24 jam
4. Sakit kepala hebat dan gangguan penglihatan
5. Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan abdomen
6. Edema paru dan sianosis
7. Adanya HELLP Syndrome
8. Pertumbuhan janin terhambat
Etiologi preeklamsia sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teori-
teori yang dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya, oleh
karena itu disebut “penyakit teori”. Teori sekarang yang dipakai sebagai penyebab
preeklamsia adalah teori “iskemia plasenta”. Kelemahan teori ini yaitu belum dapat
menerangkan semua hal yang berkaitan dengan penyakit ini. Adapun teori-teori
tersebut adalah ;
a. Peran Prostasiklin dan Tromboksan
Pada preeklamsia dan eklamsia didapatkan kerusakan pada endotel vaskuler,
sehingga sekresi vasodilatator prostasiklin oleh sel-sel endotelial plasenta berkurang,
sedangkan pada kehamilan normal, prostasiklin meningkat. Sekresi tromboksan oleh
9
trombosit bertambah sehingga timbul vasokonstriksi generalisata dan sekresi
aldosteron menurun. Akibat perubahan ini menyebabkan pengurangan perfusi
plasenta sebanyak 50%, hipertensi dan penurunan volume plasma.
b. Peran Faktor Imunologis
Preeklamsia sering terjadi pada kehamilan pertama karena pada kehamilan
pertama terjadi pembentukan blocking antibodies terhadap antigen plasenta tidak
sempurna. Pada preeklamsia terjadi kompleks imun humoral dan aktivasi komplemen.
Hal ini dapat diikuti dengan terjadinya pembentukan proteinuria.
c. Peran Faktor Genetik
Preeklamsia hanya terjadi pada manusia. Preeklamsia meningkat pada anak
dari ibu yang menderita preeklamsia.
d. Faktor Gizi
Menurut Chesley (1978) bahwa faktor nutrisi yang kurang mengandung asam
lemak essensial terutama asam Arachidonat sebagai precursor sintesis Prostaglandin
akan menyebabkan “Loss Angiotensin Refraktoriness” yang memicu terjadinya
preeklampsia.
e. Iskemik dari uterus.
Terjadi karena penurunan aliran darah di uterus
f. Defisiensi kalsium.
Diketahui bahwa kalsium berfungsi membantu mempertahankan vasodilatasi
dari pembuluh darah
g. Disfungsi dan aktivasi dari endotelial.
Kerusakan sel endotel vaskuler maternal memiliki peranan penting dalam
patogenesis terjadinya preeklamsia. Fibronektin dilepaskan oleh sel endotel yang
mengalami kerusakan dan meningkat secara signifikan dalam darah wanita hamil
dengan preeklamsia. Kenaikan kadar fibronektin sudah dimulai pada trimester
pertama kehamilan dan kadar fibronektin akan meningkat sesuai dengan kemajuan
kehamilan
PENATALAKSANAAN
Persalinan tetap merupakan terapi utama untuk pre-eklampsia. Walaupun perlu
dipertimbangan resiko ibu dan janin untuk menentukan waktu persalinan. Jika
mungkin persalinan pervaginam lebih dipilih dibandingkan persalinan cesaer untuk
mengurangi stress fisiologis. Partus spontan dihindari karena tenaga mengedan dapat
memicu perdarahan pembuluh darah otak. Oleh karena itu, kelahiran perlu
10
penggunaan bantuan ekstraktor cunam atau vakum diperbolehkan apabila memenuhi
syarat dan tekanan darah sudah terkontrol. Jika harus dilakukan persalinan cesaer
dipilih anastesi regional, namun jika terdapat koagulopati anestesi regional merupakan
kontraindikasi. Wanita dengan pre-eklampsia dan kehamilan preterm persalinan dapat
ditunda terlebih dahulu dan pasien dirawat jalan dengan pengawasan ketat ibu dan
janin. Pada ibu yang tidak patuh, sulit akses kesehatan, atau dengan pre-eklampsia
berat atau progresif harus dirawat.
Tatalaksana untuk pre-eklampsia berat berupa:
1. Pertimbangkan rawat inap jika tekanan darah sistolik≥ 160 mmHg, atau tekanan
darah diastolik ≥ 100 mmHg, atau hipertensi dan protinuria≥ +, atau jika terdapat
gejala nyeri perut dengan hipertensi +/- proteinuria.
2. Awasi tekanan darah, edema, gejala, fundus optik, refleks +/- klonus, urinalisis
untuk protein, volume urin, balans cairan.
3. Periksa hemoglobin, hematokrit, trombosit, fungsi hati, asam urat, fungsi
koagulasi, urinalisis untuk protein dan bersihan kreatinin, katekolamin.
4. Prinsip tatalaksana:
a. Obati hipertensi jika tekanan darah sistolik ≥ 170 mmHg, atau tekanan darah
diastolik ≥ 110 mmHg, atau tekanan arteri rata-rata ≥ 125 mm Hg dengan
target tekanan darah 130-140/90-100 mmHg. Perhatikan CTG selama dan
setelah pemberian obat dalam 30 menit. Obat yang dapat digunakan berupa
hydralazin, labetolol dan nifedipine.
b. Berikan steroid jika gestasi ≤ 34 minggu
c. pertimbangkan pemberian antikonvulsan untuk mencegah timbulnya kejang-
kejang. Sebagai pengobatan dapat diberikan:
i. Larutan magnesium sulfas 40% sebanyak 6 gram bolus IV dan
dilanjutkan 2 gram/jam drip
ii. Klorpromazin 50 mg IM
iii. Diazepam 20 mg IM
d. Prinsip keseimbangan cairan
i. Cairan harus diberikan berupa kristaloid namun cairan tambahan berupa
koloid dapat diberikan untuk mencegah hipotensi ibu.
ii. Pemberian cairan dipertahankan 85 mL/jam atau produksi urin lebih 30 mL
iii. Diuretik hanya untuk wanita dengan edema pulmonal
e. Persalinan tergantung kondisi ibu dan janin.
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Cuningham dkk. Hipertensi dalam Kehamilan. Dalam Obstetri Williams. Edisi
18.1989. Jakarta: EGC.
2. Campbell DE. Preeclampsia. Diunduh dari http://www.emedicine.com pada
tanggal 1 September 2012.
3. Wagner LK. Diagnosis and Management of Preeclampsia. American family
physician 2004;70(12): 2317-24.
4. Kumala dkk. Kamus Kedokteran Dorland. Ed. 25. 1998. Jakarta: EGC.
5. Levine Richard J. Circulating Angiogenic Factors in Preeclampsia. Clinical
Obstetrics and Gynecology;48(2):372-386.
6. Supriyadi, Teddy. 1994. Kedaruratan Obstetri dan Gynekology. Jakarta : EGC ;
Hal 368-373
7. Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
12