Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

69
06/10/22 1 PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI Pengetahuan Limbah Industri Pengenalan IPAL Industri Pengoperasian IPAL WWTP PLANT 10 M 3 /DAY PT. SARITAMA FOOD PROCESSING Desa Cikiwul, Narogong Oleh : AM. Tris Hardiyanto .SE.MSi

Transcript of Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

Page 1: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 1

PENGELOLAANAIR LIMBAH INDUSTRI

Pengetahuan Limbah Industri Pengenalan IPAL Industri

Pengoperasian IPAL

WWTP PLANT 10 M3/DAYPT. SARITAMA FOOD PROCESSING

Desa Cikiwul, Narogong

Oleh :

AM. Tris Hardiyanto .SE.MSi

Page 2: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 2

Hubungan Ekonomi Dan Lingkungan

PRODUSEN

Rc

Rsp

CONSUMERS

Recycled (Rrp)

Residuals

Goods (G)

Residuals

LINGKUNGAN

LINGKUNGAN

Material (M) Discharged

(Rdp)

Discharged

(Rdp)

Recycled (Rrc)

LINGKUNGAN

LINGKUNGAN

Page 3: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 3

Industri Berwawasan Lingkungan

Industri dibangun menurut kebutuhan/ prioritas, yang mendukung kualitas hidup dan budaya

Industri ditempatkan pada lokasi yang menunjang kualitas lingkungan dan dapat menetralisir limbah buangan yang dihasilkan industri.

Industri yang dibangun melibatkan kemampuan sosiologis rakyat setempat.

Bahan buangan industri diolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pemantauan dan pelanggaran pencemaran harus diberlakukan secara ketat dan berat.

Page 4: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 4

MASALAH LINGKUNGAN Upaya pengelolaan lingkungan industri belum berjalan

secara terencana Anggapan bahwa biaya untuk mebuat unit IPAL dapat

mengurangi keuntungan perusahaan. Tingkat pencemaran baik kualitas maupun kuantitas

semakin meningkat Perilaku sosial masyarakat dalam hubungan dengan

industri memandang bahwa sumber pencemaran di sungai adalah berasal dari buangan industri

Adanya Peraturan Pemerintah tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air nomor: 82 Tahun 2001,

Adanya Tuntutan Masyarakat terhadap Pencemaran Sungai dan Lingkungan

Page 5: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 5

MASALAH UMUM

“ Penerapan Pengelolaan air Limbah pada industri kurang optimal”

Page 6: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 6

Apakah industri telah melakukan upaya

minimisasi limbah untuk mencegah/ memperkecil dampak negatif yang timbul dari kegiatan produksi?

Faktor- faktor apa yang menyebabkan penerapan pengolahan air Limbah kurang optimal ?

Apakah penerapan pengolahan air limbah dipengaruhi oleh biaya , beban buangan air limbah, teknologi ipal, perilaku sosial masyarakat, dan peraturan pemerintah ?

Page 7: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 7

PENCEMARANPencemaran dapat diklasifikasikan menjadi 7 type sbb: Pencemaran Organik ( BOD , COD ...) Pencemaran Bakteri ( E.coli, Coliform ) Pencemaran SS ( Low < 20, Medium 20-80,High =80-

200,Very high >200 mg/l) Pencemaran Nutrient ( Total N dan Total P , Nt=0-1.5

mg/l, Pt = 0-0.3 mg/l) Tingginya Nutrient dapat mengakibatkan Eutrophicasi

yaitu tumbuhnya ganggang yang berlebih dalam periode waktu , ketika ganggang mati akan menjadi lebih tercemar.

Pencemaran Pestisida ( contoh DDT, dll ) Pencemaran Logam Berat ( Pb, Hg dll ) Pencemaran minyak

Page 8: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 8

SUMBER PENCEMAR Limbah industri , perumahan dan pusat perdagangan Kotoran manusia / limbah domestik dari pembangunan

perumahan di tepi sungai Akumulasi pencemaran seperti , faces,sludge, tanah,

pasir, pencucian granit dll Pestisida dan fertiliser dari daerah pertanian. Debu, asap, gas beracun yang dibawa oleh hujan. Kebocoran zat kimia dan tangki di perairan akibat,

kecelakaan transportasi. Pencemaran laut Buangan makanan yang berlebih pada pertanian dan

sungai kontaminasi air

Page 9: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 9

PENCEMARAN AIRPeraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun

1990 (PP No. 20/1990)

"pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya

Page 10: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 10

SUNGAI TERCEMAR

Page 11: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 11

Pengolahan Limbah Pengelolaan limbah cair dalam proses produksi

dimaksudkan untuk meminimalkan (minimisasi) limbah yang terjadi, volume limbah minimal dengan konsentrasi dan toksisitas yang juga minimal.

Sedangkan pengelolaan limbah cair setelah proses produksi dimaksudkan untuk menghilangkan atau menurunkan kadar bahan pencemar yang terkandung didalamnya hingga limbah cair memenuhi syarat untuk dapat dibuang (memenuhi baku mutu yang ditetapkan).

langkah-langkah pengelolaan yang dilaksanakan secara terpadu dengan dimulai dengan upaya minimisasi limbah (waste minimization), pengolahan limbah (waste treatment), hingga pembuangan limbah (disposal).

Page 12: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 12

SKEMA PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Page 13: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 13

Minimisasi Air Limbah Minimisasi limbah adalah upaya

mengurangi volume, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya limbah yang keluar dari proses produksi, dengan jalan reduksi limbah pada sumbernya atau dengan jalan pemanfaatan

upaya pengelolaan lingkungan yang ditujukan untuk mencegah dan atau memperkecil dampak negatif yang dapat timbul dari kegiatan produksi dan jasa di berbagai sektor industri

Page 14: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 14

Tahapan Minimisasi Limbah Refine , pencarian alternatif bahan atau proses yang

lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan atau proses yang telah dipunyai.

Reduce , pengurangan jumlah limbah atau “loss” yang dihasilkan dengan optimalisasi proses atau operasional yang menghasilkan limbah yang mengalami pemborosan.

Reuse, pemakaian kembali limbah untuk digunakan dalam proses yang berbeda.

Recycle, Memutar kembali Limbah untuk proses yang sama.

Recovery, Pengambilan kembali sebagian material penting dari limbah untuk pemanfaatan ulang didalam proses atau keperluan lain.

Page 15: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 15

Contoh Minimisasi limbah Refine , Bahan bakar Bensin diganti dengan

bahan bakar gas yang lebih kecil tingkat polusinya

Reduce , mencuci peralatan dengan ember( tanpa disemprot) atau menggunakan air bertekanan, mengganti kran dengan automatic stop valve.

Reuse, melewatkan air pendingin ke cooling tower, sirkulasi air pada proses pencucian

Recycle, pemakaian air bekas WWT untuk flushing atau menyiram tanaman.

Recovery, sludge hasil beltpress dikumpulkan untuk campuran pupuk/ makanan ternak.

Page 16: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 16

Teknik-teknik pengolahan air buangan

secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:

1.    pengolahan secara fisika2.    pengolahan secara kimia3.    pengolahan secara biologi Untuk suatu jenis air buangan

tertentu, ketiga metode pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara sendiri-sendiri atau secara kombinasi.

Page 17: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 17

PENGOLAHAN SECARA FISIKA

Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan yang terapung disisihkan terlebih dahulu.

Penyaringan (screening) merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan.  Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendap partikel dan waktu retensi hidrolis di dalam bak pengendap.

Page 18: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 18

PENGOLAHAN DENGAN BAHAN KIMIA

Proses koagulasi menggunakan bahan kimia. Bahan kimia yang banyak digunakan adalah

ferosulfat, kapur, alum, PAC dan polielektrolit. koagulan digunakan untuk menggumpalkan bahan-

bahan yang ada dalam air limbah menjadi flok yang mudah untuk dipisahkan yaitu dengan cara diendapkan, diapungkan dan disaring.

Pada beberapa pabrik cara ini dilanjutkan dengan melewatkan air limbah melalui Zeolit (suatu batuan alam) dan arang aktif (karbon aktif).

Cara koagulasi umumnya berhasil menurunkan kadar bahan organik (COD,BOD) sebanyak, 40-70 % Zeolit , menurunkan COD 10-40%, dan karbon aktif dapat menurunkan COD 10-60 %.

Page 19: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 19

Pengolahan secara biologi Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah

secara biologi. Sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien.

Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:

1.    Reaktor pertumbuhan tersuspensi (suspended growth reaktor);

2.    Reaktor pertumbuhan lekat (attached growth reaktor).Ditinjau dari segi lingkungan dimana berlangsung proses

penguraian secara biologi, proses ini dapat dibedakan menjadi dua jenis:

1. Proses aerob, yang berlangsung dengan hadirnya oksigen;2. Proses anaerob, yang berlangsung tanpa adanya oksigen.

Page 20: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 20

PENGOLAHAN BIOLOGI cara biologi, yaitu memanfaatkan aktifitas mikroba

biologi untuk menghancurkan bahan-baban yang ada dalam air limbah menjadi bahan yang, mudah dipisahkan atau yang, memberi efek pencemaran rendah . Cara biologi yang banyak dilakukan adalah cara aerobik metode lumpur aktif. Dengan cara tersebut air limbah dengan lumpur aktif yang, megandung mikroba diaerasi (untuk memasukkan oksigen) hingga terjadi dekomposisi sebagai berikut :

Organik + O2----> CO2 + H20 + Energi Cara lumpur aktif yang telah dilakukan dapat

menurunkan COD, BOD 30 - 70 %, bergantung pada karakteristik air limbah yang, diolah dan kondisiproses lumpur aktif yang dilakukan.

Page 21: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 21

PROSES PENGOLAHAN SECARA BIOLOGI

Aerated Lagoon Oxidation Ditch Extended Aeration Sequencing Batch

Reactor

Trickling Filter Rotating Biological

Contactor Pack-Bed Reactor

Proses Aerobik :

Proses pengolahan secara biologi yang memerlukan oksigen

Proses Anerobik :

Proses pengolahan secara biologi yang reaksinya tidak dengan oksigen

Keperluan pada proses Pengolahan secara Biologi

1.Kondisi lingkungan, pH, temperatur, Waktu kontak, aerasi dll

2.Kontak antara microorganisme dan bahan pencemar

3. Populasi mikroorganisme yang aktif

4. Adanya Oksigen pada sistim aerobik

Page 22: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 22

Beban Buangan Air Limbah BOD ( Biological Oxigen Demand ) , ukuran dari

Oksigen terlarut yang dipakai oleh mikro organisme dalam proses oksidasi biologi zat terlarut

COD( Chemical Oxigen Demand), ukuran dari total organic karbon dalam larutan yang mengandung kimia yang memerlukan oksigen dalam proses oxidasinya ,atau oksigen yang diperlukan untuk proses kimia pada larutan yang mengandung bahan kimia

SS(Suspended Solid, adalah partikel padatan mineral inert yang akan mengambang sebagai padatan terlarut,

Volume tingkat aliran influent dan sifat aliran yang terjadi pada buangan air limbah yang diukur dalam m3

Page 23: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 23

Parameter Pencemaran BOD BOD merupakan kebutuhan Oksigen Biokimiawi, Air

Limbah yang mengandung bakteri diberi oksigen secukupnya akan terjadi penggunaan oksigen oleh bakteri sampai kebutuhan oksigen tersebut terpenuhi. BOD merupakan petunjuk untuk mengetahui banyaknya zat zat organik yang terkandung didalam sampel air tersebut, semakin banyak zat organik akan semakin besarlah nilai BODnya

Kebutuhan Oksigen Kimiawi atau Biochemical Oxygen Demand: Banyaknya oksigen terlarut dalam

air yang dibutuhkan oleh mikro organisme untuk menghancurkan bahan limbah organik dalam air. Ini adalah ukuran pencemaran karena beban pencemaran limbah yang tinggi menuntut kebutuhan oksigen yang tinggi.

Page 24: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 24

PARAMETER BOD Contoh : bakteri dalam 1 liter air limbah menggunakan

oksigen 100 mg dalam waktu 5 hari pada suhu 20oC maka dapat dikatakan bahwa BOD untuk 5 hari pada suhu 20oC adalah 100 mg/l , metode uji BOD adalah titrasi dengan cara Winkler.

Prinsib ujinya : pada dasarnya adalah pengukuran oksigen terlarut sebelum dan sesudah inkubasi menurut metode Winkler. Oksigen terlarut dalam sampel ditetapkan dengan penambahan ion Mn+2 dalam keadaan basa yang akan teroksidasi menjadi Mangan hidroksida MnO (OH). Pada penambahan kalium yodida dan pengasaman akan dibebaskan kemudian ditritrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat dengan indikator kanji

Page 25: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 25

Parameter Pencemaran CODNote : bila pada BOD yg berperan sebagai perombak bahan organik

adalah bakteri sehingga tidak seluruhnya bahan organik terurai ( teroksidasi)

Sedangkan pada COD yang berperan sebagai perombak bahan organik adalah bahan kimia.

Baik bakteri maupun bahan kimia dalam upayanya merombak bahan organik memerlukanoksigen. Maka oksigenyang diperlukan oleh bahan kimia untuk merombak bahan organik yang ada dalam sampel air disebut COD. Semakin banyak bahan organik yang harus dirombak maka nilai COD semakin besar

Metode Uji COD ( Open Reflux Titimetri, Clsed Reflux Titimetri, closed reflux Colorimetri)

Prinsib Uji COD, bahan organik dirombak dengan larutan K2Cr207 dalam suasana asam, kelebihan K2Cr207 dititrasi kembali dengan garam ferro Ammonium Sulfat yang diperlukan untuk menetralkan K2Cr207 yang digunakan untuk menentukan banyaknya oksigen yang dikonsumsi, dan ini ekivalen dengan banyaknya oksigen yang diperlukan

Page 26: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 26

SS & MLSS Test Zat padatan terlarut ( Sludge Volume) ambil 1000 ml air limbah , letakkan kedalam gelas ukur 1000

ml ( jar test) kemudian didiamkan sampai air dalam keadaan tenang selama 30 menit, dan perhitungan setelah endapan terendap adalah

KET : X = endapan lumpur Padatan Terendap, Test MLSS : Ambil limbah cair sebanyak 100 ml sebagai sample Siapkan kertas saring yang kering, gelas ukur Timbang kertas saring sehingga didapat beratnya W1 Gunakan kertas saring dan masukkan limbah cair Keringkan kertas saring bersama Lumpur yang tersaring

( solid) Timbang kertas saring bersama Lumpur keringnya sebagai

W2

ml

mgWWMLSS

100

)12(

Page 27: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 27

pH pH ( Potensial Hidrogen ) Ukuran keasaman atau kebasaan suatu

larutan/ derajat keasaman air yang dinyatakan oleh besarnya pH . larutan dikatakan netral bila pH menunjukkan angka 7, sedangkan asam bila pH < 7, sifat basa bila pH > 7. pengertian pH sebenarnya adalah ukuran keasaman suatu larutan encer atau kebasaan suatu larutan yang dinyatakan sebagai ukuran konsentrasi ion H+ atau H2O + didalam suatu larutan.

Page 28: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 28

DESIGN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

faktor yang perlu diperhitungakan adalah sebagai berikut:

Jaminan efektifitas/kemampuan menghilangkan/menurunkan bahan pencemar yang terkandung dalam air limbah

Ketersediaan lahan

Kemudahan pengoperasian

Perimbangan biaya investasi, biaya operasi

Produk samping yang dihasilkan, misalnya lumpur, gas-gas dan sebainya, serta cara pengelolaannya.

Page 29: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 29

Karakteristik Air Limbah Sources of Water , Flow Rate & Flow pattern pH COD BOD SS Oil and Grease Nutrient Content. Toxic Chemical Types Consistenci of Wastewater

Quality/ Contents, keajekan dari kualitas air limbah

yang masuk pada unit pengolahan

Flexibilitas Peralatan

Page 30: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 30

KONSENTRASI BAHAN ORGANIK LIMBAH

Karbohidrat, Polisakarida Protein Lemak Selulosa ( ligno selulosa ) Nitrogen Phosphat Natrium

CTL COMP
Polisakarida,protein dan lemak tidak dapat didegradasi oleh bakteri metan secara langsung, karena bakteri tersebut hanya mengkonsumsi asam format, asam asetat, methanol,hidrogen,dan carbon dioksida.karena senyawa organik polimer memerlukan bakteri fakultatif dan bakteri obligat anaerobik
Page 31: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 31

ANALISIS BIAYA MANFAAT PENERAPAN IPAL

INPUT INFLUENT

STD KUALITASKEPMEN LH NO. 51/MEMLH/10/95

PP No.82/2000

DEBIT, SS, BOD, COD

DEBIT, SS, BOD, COD

OUTPUT EFFLUENT

Koef . Kualitas Standar

Koef . Kualitas Efluent

UNIT PENGOLAHAN

MANFAAT

BIAYA

Page 32: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 32

PERAN NEGARA DALAM PENETAPAN HUKUM LINGKUNGAN

Mendorong pemerintah untuk mengambil langkah secepatnya bagi pembersihan lingkungan dalam aktifitas kegiatan industri.

Mendorong sikap berhati-hati dalam menangani limbah berbahaya,menjatuhkan pertanggungjawaban kepada pihak yang tidak mematuhi penanganan limbah berbahaya.

Mendorong rasa bertanggungjawab, baik melalui perintah pengadilan maupun meletakkan beban tanggung jawab, apabila pihak-pihak yang bersangkutan tidak membersihkan pencemaran limbah berbahaya tersebut.

Page 33: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 33

TAHAP KONTRUKSI IPAL

Page 34: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 34

SHOCK LOAD

Page 35: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 35

Proses Aerasi

Page 36: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 36

SCUM DAN INCENERATOR

Page 37: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 37

System OXIDATION Ditch

Page 38: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 38

Anaerob Mendegradasi atau menghilangkan bahan bahan karbon

organik dalam limbah cair atau sludge. Pada proses anaerob tidak membutuhkan energi untuk

aerasi. Lumpur atau sludge yang dihasilkan sedikit, karena

polutan yang berupa bahan organik hampir semuanya dikonversi ke bentuk biogas( Metan) yang mempunyai nilai kalor yang tinggi.

Kemampuan pertumbuhan bakteri metan sangat rendah( 2 sampai 5 hari u/penggandaan )

Page 39: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 39

AKTIFITAS DALAM PROSES BIOKIMIA

Oksida sebagian limbah merupakan produk akhir untuk mendapatkan energi guna memelihara sel dan pembentukan serat-serat sel yang baru.

COHNS + O2 + bakteri CO2 + H2O + NH3 + produk akhir + energi

Persenyawaan,Beberapa bagian limbah diubah menjadi serat sel baru dengan mempergunakan sebagian energi yang dilepaskan selama oksidasi, dan bahan organic terpakai, sel sel baru mulai memakan serat selnya sendiri untuk mendapatkan energi untuk pemeliharaan sel.

COHNS + O2 + bakteri + energi C5H7NO2 ( Serat Sel Baru )

Respirasi Endogen Merupakan proses pernapasan/respirasi endogen.

C5H7NO2 + 5O2 +NH3 + 2H20 CO 2 + NH3 + 2 H2O

Ada Tiga Aktifitas pada proses Biokimia sebagai berikut :

Page 40: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 40

FLOW DIAGRAM IPAL

INFLUENT

FAT TRAP

MIXING TANKCFI : Cross Flow Interceptor

CSTR: Continuous Stirred Tank Reaktor

DISSOLVED AIR PLOTATION (DAF)COILED PIPE FLOCCULATOR

TILTED PLATE FLOTATOR

OXIDATION DITCH

RASCLARIFIER

TREATED EFFLUENT

Polymer Dosing

ACID DOSING

LIME DOSING

ALUM DOSING

Page 41: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 41

SBR PROSES

ALUR PROSES SEQUENTIAL Batch Reactor :* FILL, Air limbah masuk ke tangki reaktor, pada

tahap ini diperlukan microorganisme untuk biodegradasi

REACTION, Proses pengolahan tahap aerasi pada tangki reaksi pada waktu tertentu. waktu ketepatan proses diatur untuk BOD Removal, Nitrifikasi, dan denitrifikasi

Settling, proses erasi dihentikan, pada tahap ini Air limbah terpisahkan antara air limbah yang bersih (Clear Supernatant Effluent) dengan activated sludge (pemisahan proses cair dan kepadatan)

DECANTER, Pada tahap ini, air limbah yang bersih dan sesuai dengan spesifikasi akan dibuang Discharge), dan lumpur aktif ( Sludge active) akan dikembalikan ke tangki reaktor.

IDLE, lumpur aktif yang mengendap dipompakan kembali ke reaktor tangki dan siap untuk melakukan pengolahan pada air limbah selanjutnya.

FILL

REACTION

SETTLIENG

DECANTER

IDLE

Page 42: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 42

WWTP SYSTEM

Page 43: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 43

WWTP. PT Saritama Food Processing

Page 44: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 44

WWTP PT.SARITAMA FOOD PROCESSING

Area 12 m X 4 m Peralatan :

Air Pump Blower Panel Sump pump Pre Aeration Tank Oil Separation Tank Solid Separation & Anaerobic Filter Tank Contack Aeration & Sedimentation Tank

Page 45: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 45

Design criteria WWTP PT. SFP

Influent Parameter : flow rate 10

m3/day COD 718 mg/L BOD 283 mg/l Oil &Greese746

mg/l SS 604 mg/l pH 4 - 9

Effluent Parameter Output 10

m3/day COD 100 mg/l BOD 50 mg/l Oil & Greese 5

mg/l SS 200mg/l

pH 6 - 8

Page 46: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 46

LAY OUT WWTP PT. SARITAMA FOOD

PROCESSING

Page 47: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 47

Page 48: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 48

Flow Process Treatment Waste Water dari Pabrik

dialirkan dengan pompa ke bak penampungan ( sump pit ) melalui transfer pipe

Wastewater system tersambung ke kolam penampungan, dengan pompa submersible pump limbah dialirkan masuk ke pre aeration tank

Page 49: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 49

Flow Process Treatment Pre aeration Tank

berfungsi untuk meningkatkan effisiensi pemisahan , lemak, mengontrol busa, memisahkan padatan, dan flocculation, melalui penyebaran secara umum dari larutan dan benda benda mengambang ke unit pengolahan. Dan juga meningkatkan kemampuan menghilangkan BOD.

Page 50: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 50

CROSS SECTION TANGKI

Page 51: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 51

FLOW PROCESS TREATMENT Dari tanki Pre aeration Tank , dialirkan secara grafitasi ke Oil

separation yang terdiri dari, solid Separation Chamber, Diffuser Chamber, Oil Flotation Chamber, Oil Holding Tank.

Di ruang pemisahan padatan tersuspensi menjadi berkurang dan gumpalan menjadi terpisah dan menjadi bagian kecil.

Pada Diffuser Chamber, terjadi oksidasi yang membantu gerakan secara alamiah untuk memisahkan minyak dan air. Dengan bantuan Gelembung udara yang dialirkan dari pompa udara melalui diffuser, sehingga minyak yang terlarut dalam air limbah memisah dan mengambang ke permukaan.

Pada Oil Floatation Chamber diperlukan waktu dan lingkungan yang tenang, dengan mengurangi turbulensi dan kecepatan alir yang minimum. Pada phase ini dimulai pemisahan langsung di media separator. Kemampuan mengapung dan gelembung udara mengakibatkan partikel minyak menyatu pada lembaran dari oil media.

Minyak yang sudah terpisah mengalir ke oil holding chamber dan air yang bersih mengalir dibawah minyak dan mengalir ke tengki selanjutnya.

Page 52: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 52

FLOW PROCESS TREATMENT Dari tanki Oil Separator , air dialirkan ke

ruang pemisahan partikel padatan terlarut. Yang fungsinya memisahkan padatan dan scum dengan air yang akan keluar, minyak dan lemak yang mengambang pada permukaan dari unit system dan kemudian ditampung keluar. Selanjutnya air bersih di tengak tanki akan mengalir melalui pipa untuk menstranfer aliran masuk kedalan anaerobic Biofilter Chamber.

Page 53: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 53

PROSES MIKROBIOLOGIS PENGURAIAN SENYAWA ORGANIK

Page 54: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 54

PROSES BILOGIK PADA AERASI

Page 55: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 55

CONTACT MEDIA FOR BACTERIAL GROWTH

Bakteri: (Bakteri ber-sel unggal) Makhluk hidup mikroskopis yang dapat membantu pengendalian pencemaran dengan jalan

mengkonsumsi atau memecah bahan organik

dalam air kotor atau dengan melakukan hal yang sama

terhadap tumpahan minyak atau pencemar air lainnya.

Bakteri dalam tanah, air atau udara dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia, tumbuhan atau

binatang.

Page 56: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 56

FLOW PROCESS TREATMENT Anaerobic Biofilter Chamber, tempat pertumbuhan

pengolahan secara biologi yang akan menghilangkan partikel organik pada air limbah. Proses Aerobic dekomposisi terlibat untuk menguraikan limbah organik tanpa oksigen. Anaerobic biofilter tank adalah ruangan yang diisi dengan bio-media yang digunakan untuk proses pengolahan dari partikel organik yang mengandung carbon didalam air limbah. Air limbah mengalir didalam ruangan, dan contack dengan media tempat bacteria tumbuh dan berkembang. Air limbah dibersihkan dengan biofilm yang terbentuk di permukaan pada Bio-Media. Anerobic biofilter mempunyai kemampuan untuk menyaring dengan kekuatan tinggi limbah yang masuk dan memproduksi sisa padatan rendah. Pada tingkat ini Efesiensi untuk menghilangkan partikel organik oleh anaerobic bakteria adalah berkisar 60 s/d 70 %.Namun output dari proses ini belumlah cukup baik untuk langsung dibuang ke saluran umum atau selokan . Karenanya dilanjutkan diolah melalui metode pengolahan aerobic.

Page 57: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 57

HASIL METABOLISME ORGANIK SECARA AEROBIK DAN ANAEROBIK

Page 58: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 58

FLOW PROCESS TREATMENT Contack Aeration Chamber, merupakan proses pengolahan secara

biologi yang dipakai untuk menghilangkan partikel organik pad air limbah. Yang juga dipakai untuk proses nitrifikasi ( proses conversi dari amoniak menjadi nitrate) konsepnya adalah dengan menggunakan contak filter, yang dimasukkan kedalam ruang reaktor. Komunitas biologi di dalam saringan termasuk didalamnya microorganisme seperti bakteri, fungi, algae dan protozoa. Aerobic dan fakultative bakteria adalah microorganisme yang menonjol di area ini. Bersama dengan aerobic dan bakteri fakulatative,mereka berperan untuk membusukkan material organik pada air limbah. Medianya akan tertutup biofilm. Dan air limbah diserap oleh biofilem di permukaannya. Dengan udara yang disalurkan melalui blower dan diffuser sehingga penyebarannya merata ke seluruh bagian dalam sistem.

Air limbah yang mengalir melalui reaktor ini berhubungan langsung pada media dalam waktu yang bersamaan, kemudian dengan bantuan oksigen dan penyebaran partikel organik kedalam biofilm mengakibatkan proses oxidation dan menurunkan partikel organik. Sistem dioperasikan selama 24 jam per hari.

Page 59: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 59

FLOW PROCESS TREATMENT

Sedimentation Chamber, bagian ini berfungsi untuk memisahkan padatan dari air yang telah diolah secara grafity sebelum air dialirkan keluar. Partikel endapan atau sludge didasar akan dipompakan kembali ke aeration chamber sebagai return sludge.

Page 60: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 60

SOLID SEPARATION & ANAEROBIC FILTER

TANK

Page 61: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 61

Effluent Air Limbah yang

telah mengalami proses pengolahan akhir di Area Contack Aeration dan Sedimentation Tank dialirkan secara grafitasi/ over Flow ke saluran pembuangan

Page 62: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 62

PENGOPERASIAN

PANEL BLOWER DAN AIR PUMP

PANEL TRANSFER

PUM

AIR BLOWER

AIR PUMP

Page 63: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 63

PENGOPERASIAN

TRANSFER PIPE

Page 64: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 64

PENGOPERASIAN

PRE AERATION TANK CONTACT AERATION & SEDIMENTATION TANKOIL SEPARATION

TANK

SOLID SEPARATION &

ANAEROBIC TANK

Page 65: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 65

PENGOPERASIAN

Page 66: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 66

PENGOPERASIAN DAN MAINTENANCE

A. Perawatan Rutin 1. Visual Check : * Effluent harus jernih * Bebas Dari Busa 2. Peralatan Mesin * Cek semua peralatan dan sambungan * Blower dan Motor berfungsi dan tidak over heating. * Chek Oil Level pada Blower * Cek semua pompa udara, panel 3. Test dan Operation Report * Laporan dan kejanggalan dicatat, dan mudah dimengerti * Perbaikan dan pergantian dilakukan oleh teknisi yang

terlatih.

Page 67: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 67

Non Routine Maintenance 1. Bersihkan intake Filter Blower setiap 3 bulan sekali 2. Semua Valve, Motor, Pompa dan panel di periksa dan

pastikan berfungsi dengan benar. 3. Periksa kerusakan dan kebocoran pada system Perawatan Peralatan , peralatan untuk perawatan dan

pengoperasian disiapkan untuk memudahkan routine maintenance seperti :

1. Kunci Pengatur Belt Blower 2. Testing Kit untuk memeriksa beberapa parameter air limbah

( DO meter, BOD, gelas ukur dll) Komponen extra V belt untuk blower, Rubber gloves

Page 68: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 68

SCUM dan Pengurangan Sludge dari Solid separation Chamber

Secara Periodik kotoran yang mengambang dilapisan atas dari solid separation chamber dibuang.

Apabila kotoran penuh di tangki perlu diambil/ dipompakan untuk diangkut dengan mobil tanki dibuang ke pembuangan yang diizinkan sesuai regulasi.

Note : yang terpenting selalu meninggalkan cukup Digested Sludge untuk Pembiakan dan raw material sludge dan keseimbangan reaksinya.

Berdasarkan pengalaman adalah 50 – 75 % sludge yang terjadi di tangki ini perlu dibuang.

Page 69: Presentasi Pengelolaan Air Limbah Industr AM.tris Hardiyanto

04/13/23 69