LK OM I BAB 1

20
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mukosa mulut merupakan bagian yang paling mudah mengalami perubahan, karena lokasinya yang berhubungan dengan penguyahan sehingga sering pula mengalami iritasi mekanis. Disamping iu banyak banyak perubahan yang sering terjadi akibat adanya kelainan sistemik. Linea alba bukalis merupakan suatu temuan intra oral umum yang tampak sebagai garis bergelombang putih, menimbul, dengan panjang yang sangat bervariasi dan terletak pada garis oklusal di mukosa pipi. Secara umum kelainan bertanduk tanpa gejala ini lebarnya 1 – 2 mm dan memanjang dari mukosa pipi daerah molar kedua sampai ke kaninus. Lidah merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia yang memiliki banyak fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, mengisap, menelan, persepsi rasa, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang. Lidah dapat mencerminkan kondisi kesehatan seseorang sehingga digunakan sebagai 1

description

om

Transcript of LK OM I BAB 1

BABI PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mukosa mulut merupakan bagian yang paling mudah mengalami perubahan, karena lokasinya yang berhubungan dengan penguyahan sehingga sering pula mengalami iritasi mekanis. Disamping iu banyak banyak perubahan yang sering terjadi akibat adanya kelainan sistemik.Linea alba bukalis merupakan suatu temuan intra oral umum yang tampak sebagai garis bergelombang putih, menimbul, dengan panjang yang sangat bervariasi dan terletak pada garis oklusal di mukosa pipi. Secara umum kelainan bertanduk tanpa gejala ini lebarnya 1 2 mm dan memanjang dari mukosa pipi daerah molar kedua sampai ke kaninus.Lidah merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia yang memiliki banyak fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, mengisap, menelan, persepsi rasa, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang. Lidah dapat mencerminkan kondisi kesehatan seseorang sehingga digunakan sebagai indikator untuk mengetahui kesehatan oral dan kesehatan umum pasien.Lidah dapat mengalami anomali berupa kelainan perkembangan, genetik, dan environmental. Contohnya dapat berupa fissured tongue dan georafic tongue. Fissured tongue merupakan suatu varian normal pada permukaan lidah yang ditandai dengan adanya satu atau lebih celah-celah yang dalam dengan berbagai macam ukuran dan kedalaman yang berbeda. 1Fissured tongue merupakan salah satu kelainan perkembangan yang paling sering ditemui dengan prevalensi dilaporkan 0,6% di Afrika Selatan, 27,7% di Brazil, dan 5,71% di India Selatan. Prevalensi fissured tongue di seluruh dunia menurut Rathee, mencapai 21%, dimana tidak dipengaruhi oleh perbedaan ras..2Penderita fissured tongue biasanya tidak menyadari adanya kelainan tersebut hingga dilakukan pemeriksaan intra oral pada dokter gigi yang memeriksanya, fissured tongue sering kali tidak menimbulkan gejala, kecuali jika ada debri yang masuk kedalam celah lidah tersebut sehingga dapat terasa perih, Untuk itu, dokter gigi diharapkan mampu untuk memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menangani varian normal yang salah satunya yang dibahas dalam laporan kasus ini yaitu fissured tongue.Geografic tongue merupakan suatu peradangan jinak yang disebabkan oleh pengelupasan keratin superficial dan papilla-papila filiformisnya. Geographic tongue adalah umum dan mengenai kira kira 1-2% penduduk. Paling sering mengenai wanita dan orang dewasa usia muda sampai pertengahan. Geografic tongue dapat timbul tiba-tiba dan menetap selama berbulan-bulan sampai bertahun tahun. Kondisi georafic tongue biasanya terlihat hilang sponstan dan akan kambuh kembali.

B. Rumusan MasalahPermasalahan yang akan dibahas dalam laporan kasus ini adalah:Apa yang dimaksud dengan linea alba bukalis, fissured tongue dan geographic tongue serta bagaimana penatalaksanaannya?C. TujuanAdapun tujuan laporan kasus ini adalah:Untuk mengetahui secara jelas mengenai varian normal dalam kasus ini yaitu linea alba bukalis, fissured tongue dan geographic tongue sehingga dapat memberi penjelasan yang benar kepada penderita

D. Manfaat Manfaat dari penulisan laporan kasus ini adalah untuk menambah wawasan dan pemahaman yang lebih dalam bagi penulis maupun mahasiswa/i FKG Usakti mengenai linea alba bukalis, Fissured Tongue dan geographic tongue.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi fissured tongueFissured tongues eringkali juga dikenal dengan scrotal tongue atau plicated tongue adalah sebuah kondisi varian normal yang di tandai dengan terdapatnya celah dalam pada dorsum lidah, dan umumnya tidak ada gejala sakit, Namun apabila ada sisa makanan yang terjebak pada celah-celah tersebut, pasien dapat mengeluhkan sakit atau rasa terbakar pada lidahnya.3

Fissured tongue merupakan keadaan yang jinak berupa celah-celah dengan kedalaman 2-6 mm pada permukaan dorsal lidah akan tetapi keadaan ini menjadi semakin nyata seiring dengan bertambahnya umur.Fissured tongue biasanya ditemukan pada orang yang sehat (fissured tongue kongenital) dan lebih sering ditemukan pada orang yang berusia lebih tua. Fissured tongue juga merupakan manifestasi dari Melkersson-Rosenthal syndrome, Down syndrome, psoriasis dan seringkali timbul bersamaan dengan benign migratory glossitis (geographic tongue). 2

B. Etiologi Fissured tongueEtiologi dari varian ini tidak diketahui, tetapi herediter memegang peranan penting. Kondisi ini merupakan herediter, terlihat saat lahir, atau mungkin menjadi lebih jelas ketika usia lanjut. Umur dan faktor lokal lingkungan dapat mempengaruhi perkembangannya. Fissured tongue juga dapat merupakan manifestasi dari Melkersson-Rosenthal syndrome, Down syndrome, Sjogrens syndrome dan psoriasis.2Pada suatu percobaan hewan, Kekurangan B kompleks mungkin berhubungan terhadap pembelahan retepeg pada celah lidah.1 menurut Rathee, Prevalensi fissured tongue di seluruh dunia mencapai 21%, dimana tidak dipengaruhi oleh perbedaan ras.2

C. Gambaran Klinis Fissured tongueGambaran klinis dapat bervariasi baik dalam bentuk, jumlah, kedalaman dan panjang serta pola dari celah celah lidah tersebut. Akan tetapi biasanya celah pada fissure tongue terdapat lebih dari satu yang dalamnya 2-6 mm. Pola yang biasa terlihat yakni terdapat celah sentral yang paling besar ditengah tengah lidah dengan celah celah kecil bercabang disekitarnya. Berdasarkan polanya celah pada lidah tersebut dibagi menjadi 3 arah yakni arah vertikal, transversal dan oblique. Papila filiformis tersebar di mukosa pada permukaan dorsal lidah, dimana papilla tersebut melindungi permukaan epitel dari tekanan mekanis. Perlindungan mekanis pada mukosa lidah ini menjadi lebih rendah pada fissured tongue tanpa adanya papilla dan keratin yang bisa saja menyebabkan terjadinya inflamasi.2Fissured tongue biasanya asimptomatik dan ditemukan secara kebetulan, akan tetapi akumulasi makanan yang terjebak dalam celah-celah tersebut dapat menimbulkan terjadinya halitosis dan focal glossitis.4

D. Diagnosis Fissured tongue dapat terlihat jelas melalui gambaran klinis dimana terdapat celah celah pada lidah yang terlihat prominen, Fissured tongue seringkali ditemui dengan kelainan lainnya yakni benign migratory glossitis.

Frekuensi fissured tongue banyak ditemui pada pasien dengan keterbelakangan mental (Down syndrome), Melkersson-Rossenthal syndrome, Sjogrens syndrome, dan psoriasisMelkersson-Rossenthal syndrome terdiri dari tiga triad, meliputi bengkak yang rekuren pada bibir dan wajah, kelumpuhan nervus 7 yang intermiten, serta fissured tongue.2 Etiologi dari penyakit ini juga tidak diketahui.2Down syndrome yang juga disebut dengan trisomy 21 syndrome merupakan kelainan kromosom yang dapat menyebabkan kerusakan fisik dan mental. Down syndrome memiliki tiga buah kromosom 21. Ciri-ciri yang umum terjadi pada penderita Down syndrome adalah pergerakan otot yang lemah (hipotonia), pergerakan reflek yang lambat (Moro), pendek, retardasi mental, cacat jantung , serta kelainan kraniofasial (microbrachycephaly, profil wajah yang rata, dan kulit yang berlebih pada belakang leher). Umumnya penderita Down syndrome memiliki fissured tongue yang terlihat relative besar.5Sjogrens syndrome merupakan penyakit autoimun dimana sel imun menyerang dan merusak glandula eksokrin yang memproduksi saliva dan air mata. Sjogrens syndrome biasanya digambarkan dengan triad dari keratoconjunctivitis sicca (dry eyes), xerostomia (dry mouth), dan rheumatoid arthritis. Gejala intraoral dari penyakit ini antara lain kering, permukaan mukosa oral yang lengket, karies servikal atau insisal, tidak adanya saliva yang keluar dari glandula saliva mayor, eritema mukosa oral dengan dorsal lidah yang bercelah-celah, atrofi papilla, dan angular cheilitis.3Fissured tongue juga merupakan manifestasi oral yang juga umum terjadi pada psoriasis. Celah-celah pada fissured tonguetidak terlihat bertambah parah seiring dengan bertambahnya keparahan psoriasis.3 Psoriasis merupakan penyakit autoimun yang menyerang kulit. Penyakit ini terjadi ketika sistem imun gagal mengirimkan sinyal yang mempercepat siklus pertumbuhan dari sel-sel kulit. Psoriasis tidak menular. 7

E. Rencana PerawatanFissured tongue merupakan suatu varian normal yang tidak membutuhkan perawatan yang spesifik.3 Oral hygiene yang baik dalam kasus ini sangat penting karena bakteri dan plak dapat ditemukan dalam celah-celah tersebut sehingga menyebabkan halitosis. Edukasi pada pasien bahwa fissured tongue merupakan varian normal yang tidak berbahaya juga diperlukan.2 Bila pasien mengeluhkan rasa perih pada daerah celah pada fissured tongue lidah harus ditarik dan diulas dengan hidrogenperioxida 3 % untuk menghilangak debris makanan.

BAB IIILAPORAN KASUS

LK - 1Fissured Tongue Kongenital

UNIVERSITAS TRISAKTIFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIBAGIAN ILMU PENYAKIT MULUT

Nama: Yadi SurjadiNo. Kartu : 0171964Umur: 56 tahunTanggal :11 2 2014Pekerjaan: Petugas keamananNama Mahasiswa : Richard THAlamat: Tomang Tinggi RT 2/3NIM : 041.212.139Telp: 081290180925 Pembimbing : drg Ruby C.

A. Keluhan Utama:Pasien ingin memeriksakan lidahnya yang tampak bercelah-celah pada seluruh permukaanB. Anamnesis:Pasien datang merasa khawatir dengan lidahnya yang tampak bercelah celah. Pasien mulai menyadari lidahnya bercelah sejak tiga tahun yang lalu dan semakin lama semakin tampak jelas, pasien merasakan perih ketika makan makanan pedas serta merasa bau mulut. Pasien merasa takut apabila celah celah tersebut berbahaya atau tidak. Pasien belum pernah melakukan perawaatan apapun pada lidahnya. Kakak dari pasien juga memiliki kelainan serupa pada lidahnya. Pasien menyikat gigi dua kali sehari yaitu pagi sebelum sarapan dan sore hari saat mandi. Pasien tidak pernah menyikat lidahnya. Diketahui bahwa riwayat kesehatan baik, tetapi memiliki gangguan pencernaan yaitu sakit maag. C. Riwayat Penyakit Umum:gangguan pencernaan: maagDiabetes : tidak ada Hipertensi : tidak ada Jantung : tidak ada Hepatitis : tidak ada

D. Pemeriksaan Umum:Sklera: kuningWarna kulit: sawo matangBerat badan : 80 kg Tinggi badan : 173 cm Nadi : 70Tekanan darah : 140 / 80 mmhg

E. Pemeriksaan Sekitar Mulut (Ekstra Oral):1. Bentuk Muka: tappering2. Pembengkakan: TAK3. Kelenjar LimfeSubmental: TAKSubmandibula: TAKServikal: TAK4. Bibir: TAK5. Kulit sekitar mulut: TAK6. Lain-lain: -F. Pemeriksaan Rongga Mulut (Intra Oral):1. Higiene Oral: Sedanga. Debri: -b. Stain: -c. Kalkulus: -2. Mukosa labial: TAK3. Mukosa bukal: TAK4. Mukosa dasar mulut: TAK5. Mukosa lidaha. Dorsal: Fissure transversal dan oblique multiple dengan kedalaman 2 mmb. Lateral: -c. Ventral: -6. Mukosa gingiva: TAK7. Mukosa palatuma. Durum: TAKb. Mole: TAK8. Mukosa orofaring:

9. Lain-lain: -10. Gigi Geligi:

8 7 5 4 3 2 1 1 2 3 5 6 7

7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 7 8

G. Pemeriksaan Radiologik: -H. Pemeriksaan Penunjang: -

I. Analisis Kasus:Pasien laki laki berusia 56 tahun dating ke RSGMP Trisakti dengan gambaran lidah yang bercelah-celah, dan merasa mulutnya bau, menurut anamnesis pasien mulai menyadari sejak 3 tahun lalu dan mengetahui kakaknya memiliki kelainan serupa. J. Diagnosis Kerja:1. Fissured Tongue Murni (herediter)K. Diagnosis Tetap:Fissured Tongue Murni (herediter)L. Diagnosis Banding:Fissured tongue manifestasi dari sjorgen syndromeFissured tongue manifestasi dari Melkersson-Rosenthal syndromeFissured tongue manifestasi dari down syndromeM. Rencana Perawatan:1. Motivasi : keadaan tersebut bukan suatu keganasan melainkan suatu varian normal2. Edukasi: keadaan tersebut merupakan celah-celah lidah dan merupakan suatu varian normal yang dapat disebabkan oleh faktor herediter3. Instruksi: meningkatkan kebersihan gigi dan mulutnya karena apabila ada debris yang tertinggal di celah-celah lidah tersebut dapat menimbulkan terjadinya halitosis

BAB IVPEMBAHASAN

Penyebab dari fissured tongue sampai saat ini masih belum dapat dipastikan secara jelas. Namun faktor herediter memegang peranan penting. Fissured tongue juga dapat merupakan manifestasi dari Melkersson-Rosenthal syndrome, Down syndrome, Sjogrens syndrome dan psoriasis.3Pada pasien di kasus ini, kemungkinan penyebab fissured tonguenya adalah kongenital karena pasien mengetahui keberadaan fissured tongue di keluarganya yakni kakanya yang juga memiliki lidah yang bercelah celah juga.Dari anamnesis diketahui bahwa riwayat kesehatan baik, tetapi memiliki gangguan pencernaan yaitu sakit maag. Saat ini pasien tidak sedang mengonsumsi obat apapun dan tidak sedang dalam perawatan dokter. Pasien bekerja sebagai petugas keamanan di Wisma Graha Cemerlang.Fissured tongue adalah suatu varian normal pada permukaan lidah yang ditandai dengan adanya satu atau lebih celah-celah yang dalam dengan berbagai macam ukuran dan kedalaman yang berbeda.1 Tidak ditemukan kelainan pada pemeriksaan ekstra oral pada pasien ini, sedangkan pada pemeriksaan intra oral ditemukan adanya fissure transversal dan oblique yang berjalan multiple pada permukaan dorsal, lateral, dan ventral lidah dengan kedalaman 2 mm pada dorsal lidah serta 1 mm pada lateralPada pemeriksaan intra oral, oral hygiene pasien tergolong sedang. Kalkulus terdapat pada regio 3 dan 4, mukosa labial, bukal, dan dasar mulut tidak ada kelainan. Motivasi kepada pasien bahwa fissured tongue merupakan varian normal dan bukan suatu keganasan dan edukasi bahwa celah-celah tersebut dapat disebabkan oleh faktor herediter, serta anjuran untuk menyikat gigi pada waktu yang tepat yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur, sangat diperlukan pada kasus ini karena sisa makanan yang terjebak pada celah-celah lidah dapat menyebabkan halitosis dan meningkatkan potensi terjadinya karies.1

BAB IVKESIMPULAN

Fissured tongue merupakan suatu varian normal dalam rongga mulut. Etiologi dari fissured tongue tidak diketahui, tetapi herediter memegang peranan penting. Umumnya fissured tongue asimtomatik kecuali adanya debris yang terjebak pada celah-celah lidah tersebut. Prevalensi fissured tongue pada pria lebih tinggi daripada wanita. Fissured tongue tidak membutuhkan perawatan khusus hanya motivasi, edukasi, dan instruksi pasien untuk menjaga dan meningkatkan oral hygiene.

DAFTAR PUSTAKA

1. Burket, dkk.2003.Oral medicine: Diagnosis and treatment ( 4th ed.). London: BC Decker . 2. M Rathee, A Hooda, A Kumar. Fissured Tongue: A Case Report and Review of Literature. The Internet Journal of Nutrition and Wellness. 2009 Volume 10 Number 1.3. Scully, Crispian (2008). Oral and maxillofacial medicine: the basis of diagnosis and treatment (2nd ed. ed.). Edinburgh: Churchill Livingstone4. Scully C, dkk. 2010. Oral Medicine and Pathology at a Glance. Ed. ke-1. Willey-Blackwell. United Kingdom. Hlm. 15.5. Genetic and Rare Disease (GARD). Fissured Tongue. http://www.rarediseases.org/rare-disease-information/rarediseases/byID/334/viewFullReport 6. LluisNisa MD, Roland G. 2012. Lingua Plicata. Canadian Medical Association Journal. 184:241.7. National Psoriasis Foundation. About Psoriasis. http://www.psoriasis.org/about-psoriasis

1