LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA...

81
LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP PEMANFAATAN TANAMAN HERBAL SEBAGAI ALTERNATIF OBAT DALAM UPAYA MEMBENTUK POLA HIDUP SEHAT PADA MASYARAKAT KELURAHAN SIMPANG IV SIPIN KOTA JAMBI) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam Oleh: PATRIA MONIDA IPT.140358 JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI 2019

Transcript of LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA...

Page 1: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

1

LITERASI TANAMAN HERBAL

(STUDI TERHADAP PEMANFAATAN TANAMAN HERBAL SEBAGAI

ALTERNATIF OBAT DALAM UPAYA MEMBENTUK POLA HIDUP

SEHAT PADA MASYARAKAT KELURAHAN SIMPANG IV SIPIN

KOTA JAMBI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1)

dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam

Oleh:

PATRIA MONIDA

IPT.140358

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

2019

Page 2: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

2

Page 3: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

3

Page 4: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

4

Page 5: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

iv

MOTTO

بسم الله الر حمن الر حيم

الله الذي خ ل ق س بع س م او ات و من الأ رض مثل هن ي ت ن زل

كل ش يء ق دير و أ ن لت عل موا أ ن الله ع ل ىالأ مر ب ين هن

الله ق د أ ح اط بكل ش يء علما

Artinya :

Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.

Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha

Kuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya Allah ilmu-Nya benar-benar

meliputi segala sesuatu. “(QS : At- Talaq 12)1

1 Al-qur’an dan Terjemahan Jakarta : Dapartemen Agama RI, 2001.hlm, 237

Page 6: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

v

PERSEMBAHAN

Terutama dari segalanya, sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Atas

karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana

ini dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan

Rasulullah Muhammad SAW.

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Kedua orang tuaku Ayahanda Ir. H. Hutagalung dan Ibunda Almarhumah Asidah,

ketiga adikku Pera Dwianna, Pebi Triamalia dan Parhan Padlillah Putra, serta tak

lupa terimakasihku kepada tanteku Muslihati dan paman Muhammad Rum, M.Si.

Kupersembahkan kepada mereka yang telah memberikan kasih sayang, segala

dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas

hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.

Untuk seluruh saudara dan saudariku yang selalu membuatku termotivasi dan

selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi

lebih baik, Terima kasih.

Page 7: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alikum Wr, Wb

Alhamdulillahirabbilalamin, pujian dan syukur kehadirat Allah SWT yang

senantiasa memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “LITERASI TANAMAN HERBAL (Studi

terhadap Pemanfaatan Tanaman Herbal sebagai Alternatif Obat dalam upaya

Membentuk Pola Hidup Sehat pada Masyarakat Kelurahan Simpang IV Sipin

Kota Jambi”. Shalawat serta salam juga penulis haturkan kepada rasulullah SAW

yang telah membawa manusia kepada zaman yang penuh dengan ilmu

pengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi sebagai syarat untuk

mendapatkan gelar kesarjanaan strata satu bidang ilmu perpustakaan pada fakultas

Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Jambi.

Terlepas dari kekurangan dan keterbatasan peneliti, atas izin Allah SWT

peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini, serta dukungan, do’a dan bantuan dari

beberapa pihak, baik berupa saran maupun kritik, terlebih bantuan bersifat moral.

Karena itu selayaknya dalam kesempatan istimewa ini peneliti ingin

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Ibu Dr. Raudhoh, S.Ag, SS, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu

Masyrisal Miliani, SS, M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang banyak

sekali membantu peneliti dalam penulisan skripsi ini dan juga ucapan

terima kasih yang sangat besar peniliti ucapkan kepada ibu yang telah

bersedia membimbing dan senantiasa memberikan bimbingan.

2. Rektor Dr. H. Hadri Hasan, MA, Wakil Rektor I Dr. H. Su’adi Asy’ari,

MA. Ph.D, Wakil Rektor II H. Hidayat, M.Pd dan Wakil Rektor III Dr. Hj.

Fadhilah Jamil, M.Pd

3. Dekan Fakultas Adab dan Humaniora Prof. Dr. Hj. Maisah, M.Pd.i, Wakil

Dekan I Dr. Alfian, M.Ed, Wakil Dekan II Dr. H. Muhammad Fadhil,

M.Ag dan Wakil Dekan III Dr. Raudhoh, S.Ag, SS, M.Pd.I.

Page 8: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

vii

4. Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan Bapak Muhammad Rum, S.Ag, SS,

M.Si dan Ibu Masyrisal Miliani, SS, M.Hum sebagai Sekretaris Jurusan

Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sulthan Thaha

Saifuddin Jambi.

5. Seluruh Dosen Fakultas Adab Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin

Jambi khususnya dosen jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah mendidik

dan berbagi ilmu sehingga saya dapat menyelesaikan studi strata satu saya.

6. Kabag, Kasubag dan Staf Akademik Fakultas Adab dan Humaniora UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

7. Kepala Perpustakaan, Pustakawan, Staf Perpustakaan Fakultas Adab dan

Humaniora UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah mengizinkan

peneliti melakukan penelitian serta memberikan informasi yang peneliti

butuhkan.

8. Kakak, teman-teman, serta rekan-rekan di Perhimpunan Mahasiswa Ilmu

Perpustakaan UIN STS Jambi yang telah berbagi ilmu sehingga saya dapat

menyelesaikan penulisan skripsi, yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu namun tidak mengurangi rasa hormat saya dan ucapan terimakasih

saya telah menjadi kakak, teman, serta rekan yang sangat baik didalam

Perhimpunan Mahasiswa Ilmu Perpustakaan UIN STS Jambi.

Semoga Allah membalas semua bantuan, pengorbanan dan amal baik

mereka semua, serta menjadi pahala yang besar di sisi Allah SWT.

Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mohon

masukannya dari segala pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jambi, Mei 2019

Penulis,

Page 9: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

viii

ABSTRAK

Patria, Monida. 2019. Literasi Tanaman Herbal (Studi terhadap Pemanfaatan

Tanaman Herbal sebagai Alternatif Obat dalam upaya Membentuk Pola Hidup

Sehat pada Masyarakat Kelurahan Simpang IV Sipin Kota Jambi). Skripsi, Ilmu

Perpustakaan dan Informasi Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi,

Pembimbing I: Dr. Raudhoh, S.Ag, SS, M.Pd.I dan Pembimbing II: Masyrisal

Miliani, SS, M.Hum.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan akses informasi tanaman

herbal masyarakat, kemampuan menggunakan informasi tanaman herbal dan

kemampuan mengkomunikasikan informasi tanaman herbal masyarakat Simpang

IV Sipin Telanaipura Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode

penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jumlah responden yang adalah

sebanyak 12 dengan karakteristik responden yang beraktifitas dengan

menfoksukan pada tanaman herbal. Data dikumpulkan melalui proses wawancara

mendalam untuk menggali pemahaman literasi tanaman herbal masyarakat dengan

melalui penilaian pada standar UNESCO. Data dianalisis dengan melalui metode

reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa literasi informasi masyarakat RT. 13 dan 14 Kelurahan Simpang IV Sipin

yang mencakup, kemampuan akses dengan indikator kemampuan memahami,

mengidentifikasi dan mengetahui sumber secara kesluruhan responden pada

tataran Competent artinya individu sudah memiliki tingkat literasi dimana

memiliki pengetahuan mengenai hal-hal tersebut, tapi tidak selalu

mengaplikasikannya. Kemampuan Menggunakan Informasi Tanaman Herbal

dengan indikator, kemampuan dan kesadaran akan pentingnya khasiat tanaman

herbal.

Kata Kunci : Literasi Informasi, tanaman herbal, masyarakat

Page 10: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

ix

ABSTRACT

Patria, Monida. 2019. Literacy of Herbal Plants (The study of the utilization of

herbal plants as an alternative medicine in an effort to establish a healthy lifestyle

in the community of Simpang IV Sipin Jambi City. Thesis, library science and

Islamic information State Islamic University Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Mentor I: Dr. Raudhoh, S.Ag, SS, M.Pd.I and Mentor II: Masyrisal Miliani, SS,

M.Hum.

This study aims to determine the ability to access information on community

herbal plants, ability to use herbal information and the ability to communicate

information about herbal plants in Simpang IV Sipin Jambi City. This study uses a

qualitative research method approach with a descriptive approach. The number of

respondents who are as many as 12 with the characteristics of respondents who

activity with menfoksukan on herbal plants. Data was collected through an in-

depth interview process to explore the understanding of community herbal literacy

through assessment on UNESCO standards. Data is analyzed through data

reduction methods, data presentation and data verification. The results of the

study show that the information literacy of the RT community. 13 and 14

Simpang IV Sipin Village which includes, the ability to access with indicators of

the ability to understand, identify and know the sources as a whole respondents at

the Competent level means that individuals already have a level of literacy where

they have knowledge about these things, but do not always apply them. Ability to

Use Herbal Plant Information with indicators, abilities and awareness of the

importance of the efficacy of herbs.

Keywords: Information Literacy, herbal plants, society

Page 11: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

NOTA DINAS ........................................................................................................ ii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................................ iii

MOTTO ................................................................................................................. iv

PERSEMBAHAN ................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5

D. Kegunaan Penelitian.................................................................................... 5

BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Literasi ..................................................................................... 6

B. Pengertian Literasi Herbal .......................................................................... 6

C. Standar Literasi Berdasarkan UNESCO ..................................................... 7

D. Tujuan dan Manfaat Literasi Informasi..................................................... 10

1.Tujuan Literasi Informasi ....................................................................... 10

2.Manfaat Literasi Informasi ..................................................................... 12

3. Menciptakan Pengetahuan Baru ............................................................ 12

E. Kriteria dan Keterampilan Literasi Informasi ........................................... 14

F. Konsep Pengobatan Herbal dan Kimia dalam Kontek Literasi Informasi 16

G. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat dalam Menggunakan

Tanaman Herbal ........................................................................................ 18

H. Peran Tanaman Herbal dalam Kesehatan Manusia ................................... 19

I. Kelebihan dan Kelemahan Tanaman Herbal............................................. 21

J. Program Perkembangan Tanaman Herbal di Indonesia ............................ 23

K. Studi Relevan ............................................................................................ 26

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian ....................................................................... 29

B. Subjek Penelitian ....................................................................................... 29

C. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 28

1. Wawancara Terstruktur ....................................................................... 29

2. Wawancara Tidak Terstrutur............................................................... 29

3. Dokumentasi ....................................................................................... 30

D. Metode Analisis Data ............................................................................... 31

Page 12: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

xi

1. Reduksi Data ....................................................................................... 31

2. Penyajian Data .................................................................................... 31

3. Verifikasi Data .................................................................................... 32

E. Standar Pengukuran Literasi Tanaman Herbal ......................................... 32

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kelurahan Simpang IV Sipin Telanaipura Kota Jambi ............ 34

1. Profil Kelurahan Simpang IV Sipin .................................................... 34

2. Keadaan Penduduk .............................................................................. 35

3. Keadaan Pendidikan ............................................................................ 36

4. Keadaan Ekonomi ............................................................................... 36

5. Keadaan Sosial dan Budaya ................................................................ 37

B. Kondisi Literasi Tanaman Herbal di Kalangan Masyarakat Simpang IV

Sipin Berdasarkan Standar UNESCO ....................................................... 37

1. Kemampuan Mengakses Informasi ..................................................... 38

a. Mengidentifikasi Informasi Tentang Tanaman Herbal ................. 38

b. Merumuskan dan Mengevaluasi Informasi Tanaman Herbal ....... 42

c. Memilih dan Menetapkan Informasi Tanaman Herbal ................. 42

2. Kemampuan Menggunakan Informasi Tanaman Herbal .................... 45

a. Kemampuan dan Kesadaran akan Pentingnya Khasiat Tanaman

Herbal ............................................................................................ 45

b. Kemampuan untuk Memahami Substansi Akan Khasiat

Tanaman Herbal ............................................................................ 46

c. Kemampuan Mengambil Keputusan untuk Menanggulangi

Pengobatan dengan Memanfaatkan Tanaman Herbal ................... 49

d. Kemampuan Membandingkan dan Mengevaluasi Informasi

Tanaman Herbal ............................................................................ 50

e. Kemampuan Mengevaluasi Informasi Secara Komprehensif ....... 51

3. Kemampuan Mengkomunikasikan Informasi dengan Mensintesiskan

dan Menciptakan Informasi................................................................. 52

a. Kemampuan Mengorganisasikan Informasi ................................. 53

b. Kemampuan Mensintesiskan Informasi Pengetahuan Tanaman

Herbal ............................................................................................ 55

c. Kemampuan Menyebarkan dan Mengkomunikasikan Informasi

Melalui berbagai Media ................................................................ 57

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 61

B. Saran-Saran ............................................................................................... 62

C. Kata Penutup ............................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Trend penggunaan tanaman herbal (herb corp) di kalangan masyarakat

perkotaan dewasa ini menjadi diskursus dari berbagai kalangan. Diskursus ini

sangat menarik karena pada saat yang sama upaya pemerintah melalui dinas

kesehatan senantiasa menghimbau masyarakat agar tetap memanfaatkan rumah

sakit sebagai media tempat berobat. Namun demikian, himbauan pemerintah

tersebut seolah-olah disikapi secara dingin dan skeptis oleh masyarakat, ini

menunjukkan bahwa perhatian masyarakat terhadap obat herbal sepertinya

menjadi menarik dan lebih bermanfaat ketimbang menggunakan obat kimia.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah dengan trend menggunakan

tanaman herbal mengindikasikan bahwa masyarakat telah memiliki kemampuan

literasi kesehatan telah mumpuni.

Literasi tanaman herbal (Herb crop literacy) sesungguhnya bukan

merupakan informasi atau pengetahuan baru bagi masyarakat, khususnya

masyarakat perkotaan akan tetapi sudah lama mengemuka hanya pemahaman,

konsep dan istilah yang berbeda. Pemaknaan tanaman herbal dewasa khususnya di

kalangan masyarakat perkotaan lazim dikenal dengan istilah apotik hidup, dan

pengobatan dengan menggunakan tanaman herbal lazim dikenal dengan istilah

pengobatan timur atau obat tradisional.2

Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan bahwa literasi tanaman herbal

adalah kemampuan seseorang individu dalam memahami jenis-jenis tanaman

herbal untuk digunakan sebagai pengobatan dan pencegahan penyakit yang

2 Istilah pengobatan timur dipopulerkan oleh orang barat dengan menyebut daerah dunia timur khususnya dari Jepang, China, Korea, Indonesia dan lain-lain sebagai negara yang yang memproduksi dan mengkonsumsi tanaman herbal. Kemudian penyebutan pengobatan timur juga lebih dikenal karena ketertutupan bangsa-bangsa timur untuk membagi pengetahuan herbal sebab takut akan muncul persaingan.

Page 14: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

2

ditengarai lebih ampuh atau mujarab ketimbang menggunakan obat medis.3 Ratna

dalam penelitiannya menyatakan bahwa peluang untuk menemukan berbagai

senyawa aktif baru dari tumbuhan untuk dimanfaatkan sebagai obat masih terbuka

lebar. Menurutnya, penggunaan sumber botani tanaman sebagai titik awal dalam

program pengembangan obat sangat bermanfaat. Salah satunya karena sebagian

besar pemilihan calon spesies tumbuhan untuk penelitian didasarkan pada

penggunaan jangka panjang oleh manusia. Pendekatan ini didasarkan pada asumsi

bahwa senyawa aktif yang diisolasi dari tanaman tersebut cenderung lebih aman

dibandingkan yang berasal dari tanaman yang tidak memiliki riwayat digunakan

manusia.4 Dengan demikian bahwa riset terintegrasi, komperehensif, dan

berkesinambungan untuk penemuan dan pengembangan obat baru juga harus terus

digalakkan. Pemerintah juga diharapkan mampu menyediakan dana dan peralatan

yang dapat menunjang pelaksanaan riset agar berhasil dan berdaya guna.

Menurut Hembing salah seorang pakar bidang pengobatan herbal bahwa

tanaman herbal adalah segala jenis tumbuhan dan seluruh bagian-bagiannya yang

yang mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat dipakai sebagai obat

(therapeutic).

Para pakar juga sepakat bahwa Obat pada dasarnya merupakan bahan yang

hanya dengan takaran tertentu dan dengan penggunaan yang tepat dapat

dimanfaatkan untuk diagnosa, mencegah penyakit, menyembuhkan atau

memelihara kesehatan.5 Obat adalah racun yang jika tidak digunakan sebagaimana

mestinya dapat membahayakan penggunanya, tetapi jika obat digunakan dengan

tepat dan benar maka diharapkan efek positifnya akan maksimal dan efek

negatifnya menjadi seminimal mungkin. Oleh karena itu, sebelum menggunakan

obat harus diketahui sifat dan cara pemakaian obat agar penggunaannya tepat dan

3 Amarullah Siregar, "Aman Mengolah Tanaman Herbal", Kompas.com, diakses

tanggal 12 JAnuari 2019

https://sains.kompas.com/read/2010/05/20/16444280/aman.mengolah.tanaman.herbal. 4 Ratna. Optimalisasi Pemanfaatan Tanaman Herbal di Indonesia. (Jakarta : LIPI, 2014),

hal. 12 5 Fiftin Noviyanto, dkk. (2008). Sistem Pakar Racikan Tanaman Obat Tradisional

Menggunakan Metode Fuzzy Inference System Tsukamoto. (Jakarta : UI, 2008), hal. 12.

Page 15: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

3

aman (Depkes RI, 2008). Obat tradisional atau obat herbal adalah bahan atau

ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,

sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional

telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. (menurut Permenkes

246/Menkes/Per/V/1990).

Kesadaran masyarakat perkotaan akan tanaman herbal dewasa ini terus

mengalami peningkatan mulai dari kalangan masyarakat ekonomi lemah sampai

pada masyarakat ekonomi tinggi. Indikasi ini terlihat pada masyarakat yang

memiliki pekarangan telah diitanami berbagai tanaman herbal, bahkan beberapa

masyarakat yang tidak memiliki pekarangan justru tergantikan dengan

memanfaatkan media pot atau polybak sebagai media dalam penanaman. Di sisi

lain, kesadaran para kaum hawa yang dulunya lebih berorientasi pada tanaman

kembang sebagai tanaman hias di pekarangan rumah justru tergantikan dengan

berbagai tanaman herbal.

Salah satu alasan mendasar penggunaan alternatif tanaman obat herbal

adalah bahwa tanaman herbal lebih ampuh dan tidak memiliki efek samping jika

dibandingkan dengan penggunaan obat kimia. Sebagai perbedaan antara obat

herbal dengan obat kimia dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Perbedaan Tanaman Herbal dan Obat Kimia

NO OBAT KIMIA OBAT HERBAL

1. Berasl dari Barat Berasal dari Timur

2. Menggunakan bahan kimia sintetis Menggunakan bahan alamiah

organik

3. Daya keterserapan 50% – 70% Daya keterserapan 90%

Hasil riset menunjukkan bahwa di RRC penggunaan obat tradisional

mencapai 90% penduduk di Jepang 60 sampai dengan 70% dokter meresepkan

obat tradional ”kampo” untuk pasien mereka. Di Malaysia obat tradisional

Melayu, TCM dan obat tradisional India digunakan secara luas oleh

masyarakatnya. Sementara itu Kantor Regional WHO wilayah Amerika

Page 16: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

4

(AMOR/PAHO) melaporkan 71% penduduk Chile dan 40% penduduk Kolombia

enggunakan obat tradisional. Di negara-negara maju, penggunaan obat tradisional

tertentu sangat populer. Beberapa sumber menyebutkan penggunaan obat

tradisional oleh penduduk di Perancis mencapai 49%, Kanada 70%, Inggris 40%

dan Amerika Serikat 42%.

Berdasarkan riset di atas menunjukkan bahwa, apresiasi masyarakat

terhadap tanaman herbal sebagai media dalam pengobatan berbagai penyakit lebih

merujuk pada akan kesadaran masyarakat akan pentingnya suatu kesehatan.

Kualitas kesehatan ditandai dengan pola prilaku masyarakat yang baik, pola

pemahaman tersebut ditandai dengan semakin membaiknya terhadap prilaku

dalam mengkonsumsi berbagai makanan dan minuman, penggunaan barang,

lingkungan, dan lain-lain yang secara langsung mempengaruhi kesehatan.

Di lapangan menunjukkan trend penggunaan tanaman herbal di kalangan

masyarakat Kota Jambi khususnya yang berdomisili di daerah Kecamatan

Telanaipura Kelurahan Simpang IV Sipin hampir ditemui beberapa rumah warga

dihiasi tanaman herbal, kebiasaan masyarakat menanam tanaman-tanaman yang

mengandung obat-obatan, diskusi ibu-ibu pada saat ada gotong royong di

lingkungan kelurahan. Indikasi lain adalah tingkat kunjungan masyarakat ke

rumah sakit atau puskesmas setempat semakin menurun. Selain itu, pertumbuhan

industri obat tanaman herbal di Indonesia cukup mewarnai pemanfaatan tanaman

herbal sebagai salah satu alternative pengobatan, sementara di kota Jambi sendiri

perkembangan industry pengobatan herbal dapat dilihat dari munculnya rumah

herbalis, kantor yang menawarkan jasa pengobatan melalui herbal, dan lain-lain.6

Perkembangan ini tidak terlepas dari kesadaran masyarakat atau yang lazim

dikenal dengan literasi herbal.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk

mengkaji lebih jauh mengenai literasi kesehatan masyarakat melalui pemanfaatan

tanaman herbal sebagai media pengobatan. Skripsi ini kami tuangkan dalam judul

penelitian: LITERASI TANAMAN HERBAL: Studi terhadap Pemanfaatan

6 Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Masyarakat Jambi dan Kepedulian Kesehatan ,

Majalah. (Jambi : DInas Kesehatan, 2017). Hal. 76

Page 17: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

5

Tanaman Herbal sebagai alternatif Obat dalam Upaya Membentuk Pola Hidup

Sehat pada Masyarakat Kelurahan Simpang IV Sipin Kota Jambi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dibuat rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kemampuan masyarakat Simpang IV Sipin Telanaipura

Kota Jambi dalam mengakses informasi tanaman herbal?

2. Bagaimana kemampuan masyarakat Simpang IV Sipin Telanaipura

Kota Jambi dalam menggunakan informasi tanaman herbal?

3. Bagaimana kemampuan masyarakat Simpang IV Sipin Telanaipura

Kota Jambi dalam mengkomunikasikan informasi tanaman herbal?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui kemampuan akses informasi tanaman herbal

masyarakat Simpang IV Sipin Telanaipura Kota Jambi.

2. Untuk mengetahui kemampuan menggunakan informasi tanaman

herbal masyarakat Simpang IV Sipin Telanaipura Kota Jambi.

3. Untuk mengetahui kemampuan mengkomunikasikan informasi

tanaman herbal masyarakat Simpang IV Sipin Telanaipura Kota Jambi.

D. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai sumbangsih pemikiran terhadap pemerintah mengenai literasi

kesehatan masyarakat.

2. Sebagai media referensi bagi penulis-penulis selanjutnya yang

berminat dalam kajian literasi kesehatan.

3. Sebagai sumbangan ilmiah bagi institusi khususnya penulis sendiri

untuk pengembangan keilmuan prodi ilmu perpustakaan.

Page 18: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Literasi

Istilah literasi dalam bahasa latin disebut sebagai literatus yang artinya

adalah orang yang belajar,7 namun National Institut for Literacy sendiri

menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan literasi adalah kemampuan seseorang

unuk membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada

tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat.8

UNESCO juga menjelaskan bahwa literasi adalah seperangkat keterampilan yang

nyata, khususnya keterampilan kognitif dalam membaca dan menulis yang

terlepas dari konteks di mana keterampilan yan dimaksud diperoleh, dari siapa

keterampilan tersebut diperoleh dan bagaimana cara memperolehnya.9 Dari

pengertian literasi tersebut, bahwa literasi memiliki banyak makna luas, akan

tetapi yang menjadi dasar bahwa literasi itu berkaitan dengan perkembangan

membaca dan menulis seseorang.

Dalam deklarasi UNESCO menyebutkan bahwa literasi informasi terkait

pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan,

mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi, menggunakan dan

mengkomunikasikan infromasi untuk mengatasi berbagai persoalan.10

Kemampuan-kemampuan itu perlu dimiliki oleh setiap individu sebagai syarat

untuk berpartisipasi dalam masyarakat informasi, dan itu bagian dari hak dasar

manusia mengenai pembelajaran sepanjang hayat.

7 Behrens, S. A conceptual analysis and historical review of information literacy.College

and Research Librarie,1994 8 Bawden, D. Information and digital literacy: a review of concepts, Journal of

Documentation :2001. 9 https://gurudigital.id/Jenis-pengertian-literasi -adalah/. Di akses pada tanggal 22 Februari 2019 pada pukul 11.12 10 UNESCO. Development of information literacy: through school libraries in South-East

Asia Countries,Bangkok: UNESCO, 2005.

Page 19: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

7

B. Pengertian Literasi Herbal

Istilah Herbal biasanya dikaitkan dengan tumbuh-tumbuhan yang tidak

berkayu atau tanaman yang bersifat perdu. Dalam dunia pengobatan, istilah herbal

memiliki makna yang lebih luas, yaitu segala jenis tumbuhan dan seluruh bagian-

bagiannya yang yang mengandung satu atau lebih bahan aktif yang dapat dipakai

sebagai obat (therapeutic).11 Misalnya mengkudu hutan (Morinda citrifolia) yang

mengandung Morindin, bahan aktif anti kanker; Pegagan (Centela Asiatica) yang

mengandung Asiaticoside yang berguna untuk masalah kulit dan meningkatkan

IQ.

Sementara istilah herbalogi berasal dari kata ‘Herba’ yang berarti

tumbuhan dan ‘logi’ atau ‘logos’ yang berarti ilmu.12 Dengan demikian Herbalogi

adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkait dengan tumbuh-

tumbuhan. Dalam dunia pengobatan herbalogi dipahami sebagai sebuah konsep

atau metode pengobatan dengan menggunakan bahan-bahan yang berasal dari

herba (tanaman obat).

Literasi herbal adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan,

menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan terorganisasi,

menggunakan dan mengkomunikasikan pengetahuan tentang herbal.13

C. Standar Literasi Berdasarkan UNESCO

Seven Pillars model dibuat oleh SCONULL dan pertama kali keluar pada

tahun 1999. Model ini mengkombinasikan ide mengenai kemampuan yang

meliputi mengklarifikasi dan mengilustrasikan hubungan antara informasi

keterampilan dan keahlian TI, dan gagasan tentang kemajuan. Ada beberapa

standar kemampuan atau keterampilan yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam

mengukur literasi informasi herbal, antara lain :

11 Almos, R., & Pramono, D. Leksikon Etnomedisin dalam Pengobatan Tradisional

Minangkabau. Jurnal Arbitrer, (2015) 2, 44–53 12 Anonim. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: P dan K, 1994), hal. 421 13

Page 20: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

8

1. Kenali Kebutuhan Informasi (Recognize information need)

Kebutuhan informasi, kemampuan untuk mengidentifikasi

mengenai informasi yang dibutuhkan oleh seeorang.

2. Bedakan cara Mengatasi Kesenjangan (Distinguish ways of addressing

gap)

Kemampuan untuk membedakan cara – cara penggunaan informasi

dan kelompok informasi dimana informasi itu berada.

3. Membuat Strategi untuk Mencari Lokasi (Contruct strategies for

locating)

Kemampuan untuk memahami dan menggunakan strategis

pencarian informasi dan memahami dimana informasi tersebut berada.

4. Cari dan Akses (Locate and accsess)

Kemamapuan untuk mengidentikasi lokasi sumber informasi dan

mengakses dengan menggunakan berbagai pendekatan atau media akses

informasi.

5. Bandingkan dan Evaluasi (Compare and evaluate)

Kemampuan untuk membandingkan dan mengevaluasi sumber-

sumber informasi yang diperoleh dari berbagai sumber.

6. Mengatur, Menerapkan dan Mengkomunikasikan (Organise, apply, and

communicate)

Kemampuan dalam mengelompokkan, menerapkan dan

mengkomunikasikan informasi yang diperoleh.

7. Synthesise and create

Kemampuan dalam menggabungkan dan menciptakan informasi

baru berdasarkan hasil pemahaman informasi yang diperoleh.14

Hal yang sama juga dijabarkan oleh Campbell dalam Jesus maupun standar

yang dikeluarkan oleh UNECSO merumuskan standar secara umum dalam

kategori 3 elemen yaitu ; Mengakses (Access), Menggunakan (use) dan

Mengkomunikasikan (Communicate). Berdasarkan ketiga elemen maka dapat

14 Jesus A. Information Literacy of SCONUL, ( California University : 2007) hal. 1

Page 21: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

9

dilihat pada penjabaran berikut ini melalui langkah-langkah dalam memperoleh

kemampuan literasi informasi yaitu:

1. Merumuskan kebutuhan informasi merupakan tahap awal dalam

melakukan penelusuran informasi. Kegunaan dari indentifikasi informasi

adalah seseorang akan mengetahui apa kegunaan informasi yang dicari

misalnya untuk pendidikan, kesehatan dan hubungan dengan masyarakat.

2. Mengalokasikan dan mengevaluasi kualitas informasi.Mengalokasikan

informasi dapat dilakukan dengan cara manual atau pun membuatnya ke

dalam database agar suatu saat diperlukan bisa ditemu kembali. Kualitas

dari informasi dapat dilihat dari penggunaan informasi tersebut dan

kredibilitas dari informasi tersebut. Apabila kriteria informasi dipenuhi

oleh suatu informasi maka kualitasnya semakin baik.

3. Menyimpan dan menemukan kembalikan informasi. Seseorang harus

mampu menyimpan informasi yang sudah diperoleh agar suatu saat

informasi tersebut mudah ditemukan kembali ketika akan digunakan.

Penyimpanan dapat dilakukan dengan menggunakan sistem manual

maupun elektronik. Sistem manual dapat dilakukan dengan menggunakan

rak-rak perpustakaan sedangkan sistem elektronik dapat dilakukan dengan

menggunakan komputer.

4. Menggunakan informasi secara efektif dan efisien. Kemampuan ini

digunakan agar seseorang mampu menggunakan informasi yang diperoleh

secara efektif dan efisien.

5. Mengkomunikasikan pengetahuan. Kemampuan ini bertujuan untuk

memampukan seseorang dalam menciptakan pengetahuan baru dan

menyebarkan atau mengkomunikasikan kepada orang lain yang

membutuhkan informasi tersebut.15

15 Ibid.

Page 22: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

10

Standar Literasi Informasi Berrdasarkan UNESCO

Sumber : Disadur dari Information Literacy Standard UNESCO 2007

Berdasarkan pendapat yang diuraikan di atas model literasi informasi

seven pillars memiliki tujuh tahapan yaitu mengidentifikasi kebutuhan

informasi, mengetahui sumber informasi yang relevan dengan kebutuhan,

membangun strategi penelusuran informasi, menentukan lokasi informasi dan

mengakses informasi yang sesuai dengan topik, membandingkan informasi

yang diperoleh dengan informasi yang telah ada serta mengevaluasi,

menerapkan serta mengkomunikasikan atau menyebarkan informasi yang

diperoleh kepada audien dan terakhir membangun atau membuat sebuah

pengetahuan baru dari informasi yang diperoleh.

D. Tujuan dan Manfaat Literasi Informasi

1. Tujuan Literasi Informasi

Literasi informasi merupakan kemampuan yang sangat penting dimiliki

seseorang terutama dalam dunia perguruan tinggi karena pada saat ini semua

orang dihadapkan dengan berbagai jenis sumber informasi yang berkembang

Recognise information need

Distinguish ways of addressing gap

Organise, apply and communicate

Construct strategies for locating

Synthesise and create

Locate and Access

Compare and evaluate

Bas

ic h

erb c

orp

Ski

ll

Information

literacy of

herb corp

Novice, advance, beginner, competent, proficient, expert

Page 23: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

11

sangat pesat, namun belum tentu semua informasi yang ada dan diciptakan

tersebut dapat dipercaya dan sesuai dengan kebutuhan informasi para pencari

informasi. Literasi informasi akan memudahkan seseorang untuk belajar secara

mandiri dimana pun berada dan berinteraksi dengan berbagai informasi. Literasi

informasi juga sangat berguna dalam dunia perguruan tinggi untuk mendukung

pendidikan dan dalam implementasi kurikulum berbasis kompetensi yang

mengharuskan peserta didik untuk menemukan informasi bagi dirinya sendiri dan

memanfaatkan berbagai sumber informasi. Selain itu dengan memiliki literasi

informasi maka para peserta didik mampu berpikir secara kritis dan logis serta

tidak mudah percaya terhadap informasi yang diperoleh sehingga perlu

mengevaluasi terlebih dahulu informasi yang diperoleh sebelum

menggunakannya. Menurut Doyle dalam Wijetunge dengan memiliki

keterampilan literasi informasi maka seorang individu mampu:

a. Menentukan informasi yang akurat dan lengkap yang akan menjadi dasar

dalam membuat keputusan.

b. Menentukan batasan informasi yang dibutuhkan.

c. Memformulasikan kebutuhan informasi.

d. Mengidentifikasi sumber informasi potensial.

e. Mengembangkan strategi penelusuran yang sukses.

f. Mengakses informasi yang dibutuhkan secara efektif dan efisien.

g. Mengevaluasi informasi.

h. Mengorganisasikan informasi.

i. Menggabungkan informasi yang dipilih menjadi dasar pengetahuan

seseorang.

j. Menggunakan informasi secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu.16

Menurut UNESCO literasi informasi memampukan seseorang untuk

menafsirkan informasi sebagai pengguna informasi dan menjadi penghasil

informasi bagi dirinya sendiri. UNESCO juga mengatakan bahwa tujuan literasi

informasi adalah:

16 Doyle dalam Wijetunge (2005:33)

Page 24: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

12

a. Memampukan seseorang agar mampu mengakses dan

memperoleh informasi mengenai kesehatan, lingkungan,

pendidikan, pekerjaan mereka dan lain-lain.

b. Memandu mereka dalam membuat keputusan yang kritikal

mengenai kehidupan mereka.

c. Lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan dan pendidikan

mereka.17

Literasi informasi dibutuhkan di era globalisasi informasi agar pengguna

memiliki kemampuan untuk menggunakan informasi dan teknologi komunikasi

dan aplikasinya untuk mengakses dan membuat informasi. Misalnya kemampuan

dalam menggunakan alat penelusuran internet. Berdasarkan tujuan yang diuraikan

di atas, maka literasi informasi memiliki tujuan dalam membantu seseorang

dalam memenuhi kebutuhan informasinya baik untuk kehidupan pribadi

(pendidikan, kesehatan, pekerjaan) maupun lingkungan masyarakat.

2. Manfaat Literasi Informasi

Menurut Gunawan (2008:3) literasi informasi bermanfaat dalam

persaingan di era globalisasi informasi sehingga pintar saja tidak cukup tetapi

yang utama adalah kemampuan dalam belajar secara terus-menerus. Menurut

Adam (2009:1) bahwa terdapat beberapa manfaat literasi informasi yaitu:

i. Membantu mengambil keputusan. Literasi informasi berperan dalam

membantu memecahkan suatu persoalan. Kita harus mengambil

keputusan ketika memecahkan masalah, sehingga dalam mengambil

keputusan tersebut seseorang harus memiliki informasi yang cukup.

ii. Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi pengetahuan.

Kemampuan literasi informasi memiliki peran yang sangat penting

dalam meningkatkan kemampuan seseorang menjadi manusia

pembelajar. Semakin terampil dalam mencari, menemukan,

mengevaluasi dan menggunakan informasi, semakin terbukalah

kesempatan untuk selalu melakukan pembelajaran sehingga dapat

belajar secara mandiri.

17 UNESCO (2005:1)

Page 25: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

13

3. Menciptakan pengetahuan baru.

Suatu negara dikatakan berhasil apabila mampu menciptakan pengetahuan

baru. Seseorang yang memiliki literasi informasi akan mampu memilih informasi

mana yang benar dan mana yang salah, sehingga tidak mudah saja percaya dengan

informasi yang diperoleh. Menurut Hancock manfaat literasi informasi adalah:

1. Untuk pelajar

Pelajar dan guru akan dapat menguasai pelajaran mereka dalam

proses belajar mengajar dan siswa tidak akan tergantung kepada guru

karena dapat belajar secara mandiri dengan kemampuan literasi

informasi yang dimiliki. Hal ini dapat dilihat dari penampilan dan

kegiatan mereka di lingkungan belajar. Mahasiswa yang literat juga

akan berusaha belajar mengenai berbagai sumber daya informasi dan

cara penggunaan sumber-sumber informasi.

2. Untuk masyarakat

Literasi informasi bagi masyarakat sangat diperlukan dalam

kehidupan sehari-hari mereka dan dalam lingkungan pekerjaan.

Mereka mengidentifikasi informasi yang paling berguna saat membuat

keputusan misalnya saat mencari bisnis atau mengelola bisnis dan

berbagi informasi dengan orang lain.

3. Untuk pekerja

Kemampuan dalam menghitung dan membaca belum cukup

dalam dunia pekerjaan, karena pada saat ini terjadi ledakan informasi

sehingga pekerja harus mampu menyortir dan mengevaluasi informasi

yang diperoleh. Bagi pekerja, dengan memiliki literasi informasi akan

mendukung dalam melaksanakan pekerjaan, memecahkan berbagai

masalah terhadap pekerjaan yang dihadapi dan dalam membuat

kebijakan. Berdasarkan beberapa pendapat yang diuraikan di atas maka

dapat dikatakan bahwa literasi informasi bermanfaat di era globalisasi

informasi bagi semua orang baik pelajar, pekerja, dan dalam

lingkungan masyarakat. Setiap orang yang memiliki literasi informasi

maka dapat menciptakan pengetahuan baru dengan

Page 26: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

14

menggabungkannya dengan pengetahuan yang sebelumnya ada dan

memudahkan dalam pengambilan keputusan ketika menghadapi

berbagai masalah maupun ketika membuat suatu kebijakan.18

E. Kriteria dan Keterampilan Literasi Informasi

1. Kriteria Literasi Informasi

Literasi informasi merupakan kemampuan yang sangat diperlukan

dalam memenuhi kebutuhan seseorang. Dalam memenuhi kebutuhan

tersebut terdapat beberapa kriteria dalam literasi informasi. Menurut

Shapiro dalam Pendit bahwa terdapat 7 (tujuh) keterampilan yang

dibutuhkan dalam era digital yaitu:

a. Tool literacy: kemampuan memahami dan menggunakan teknologi

informasi secara konseptual dan praktikal, termasuk di dalamnya

kemampuan menggunakan perangkat lunak, keras, multimedia

yang relevan dengan bidang kerja atau studi.

b. Resources literacy: kemampuan memahami bentuk, format, lokasi,

dan cara mendapatkan sumber daya informasi terutama jaringan

informasi yang terus berkembang.

c. Social structural literacy: pemahaman tentang bagaimana

informasi dihasilkan oleh berbagai pihak di dalam sebuah

masyarakat.

d. Research literacy: yaitu kemampuan menggunakan peralatan

berbasis teknologi informasi sebagai alat riset.

e. Publishing literacy: kemampuan untuk menyusun dan menerbitkan

publikasi dan ide ilmiah ke kalangan masyarakat dengan

memanfaatkan komputer dan internet.

f. Emerging technology literacy: kemampuan yang memungkinkan

seseorang untuk terus menerus menyesuaikan diri dan mengikuti

perkembangan tekhnologi dan bersama-sama dengan

18 Hancock . The Development Information Literacy Program for Higher Education. (Cambera :

University Camberra Press, 2004) hal. 1

Page 27: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

15

komunitasnya ikut menentukan arah pemanfaatan tekhnologi

informasi untuk kepentingan pengembangan ilmu.

g. Critical literacy: kemampuan melakukan evaluasi secara kritis

terhadap untung rugi menggunakan teknologi telematika dalam

kegiatan ilmiah.19

Sedangkan menurut Breivik dalam Kuhlthau (1987:12) kriteria

literasi informasi yaitu:

a. Skill and knowledge (kemampuan dan pengetahuan)

Literasi informasi dimulai dengan sebuah pengetahuan

mengenai sumber informasi dan peralatan dalam memperoleh

informasi misal indeks untuk mengakses informasi. Kemampuan

dibutuhkan untuk menentukan strategi dan teknik apa yang

digunakan dalam mengakses informasi ketika informasi

dibutuhkan.

b. Attitudes (Sikap)

Karakteristik yang kedua adalah sikap. Sikap ini meliputi

ketekunan, perhatian secara detail dan keragu-raguan (misalnya

penyebab menerima informasi yang diperoleh).

c. Time and labor intensive (waktu dan intensitas penggunaan)

Salah satu karakteristik yang paling penting adalah waktu dan

penggunaan informasi. Kegunaan dari kemampuan ini adalah

untuk mengetahui apakah informasi digunakan secara efektif atau

tidak.

d. Need driven (pengendali kebutuhan)

Maksudnya adalah bagaimana seseorang mengidentifikasi

informasi yang akan dicari dan bagaimana memecahkan masalah

dalam pencarian dan penggunaan informasi.

19 Putu L. Pendit. Literasi Informasi Sebagai Model Penguatan Kompetensi Pustakawan.

(Jakarta : UI, 2007) hal. 7

Page 28: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

16

e. Computer literacy (literasi komputer)

Karakteristik yang dibutuhkan dalam mendukung kemampuan

literasi yaitu bagaimana menggunakan teknologi komputer dalam

mencari informasi. Berdasarkan dua pendapat di atas dapat

dikatakan bahwa apabila kriteria tersebut dapat terpenuhi oleh

seseorang maupun suatu negara maka tingkat keterpakaian

terhadap informasi akan tinggi dan tidak ada lagi yang buta

terhadap informasi. Namun untuk memenuhi kriteria tersebut

diperlukannya bantuan seperti pustakawan. Oleh karena itu

pustakawan juga harus mengerti kriteria tersebut dan menguasai

literasi informasi.

F. Konsep Pengobatan Herbal dan Kimia Dalam Kontek Literasi

Informasi

1. Pendekatan yang dipakai bersifat holistic. Tubuh manusia dipandang

memiliki suatu system harmoni yang selalu seimbang; tidak

berfungsinya satu bagian tubuh menyebabkan ketidakseimbangan

dibagian tubuh yang lain. Jika tubuh tidak mampu melakukan

penyeimbangan kembali seperti keadaan semula, maka akan tibul

suatu penyakit. Salah satu tujuan dari pengobatan herbal adalah

membantu tubuh mengembalikan keharmonisan atau keseimbangan

tubuh.

2. Pengobatan herbal memahami bahwa dari dalam diri manusia terdapat

kekuatan penyembuh yang datang dari faktor Spiritual, emosional,

mental, dan fisikal. Kekuatan penyembuh tersebut dalam dunia medis

modern dikenal dengan Sistem Imun.

3. Sistem Imun menjadi penentu utama sehat atau sakitnya seseorang.

Herbalogi menaruh perhatian besar terhadap masalah imunity tersebut.

Page 29: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

17

4. Menggunakan semurni-murninya bahan dari herba sebagai obat, tanpa

tambahan zat kimia sintetis.20

Perbedaan Pengobatan Herbal dengan Pengobatan Kimia Sintetis

Konsep Pengobatan Herbal sangat berbeda dengan konsep pengobatan Modern

(yang biasanya menggunakan Kimia Sintetis sebagai obat).21 Misalnya dalam

pengobatan kimia sintetis penyebab penyakit adalah virus, bakteri, dan pathogen

(mikro organisme pembawa penyakit); sedangkan dalam pengobatan herbal,

penyebab penyakit adalah lemahnya sistem imun.

Berikut adalah tabel perbedaan antara kedua konsep pengobatan tersebut:

Tabel 1.1

Pengobatan Kimia Sintesis Pengobatan Herbal

OBAT KIMIA OBAT HERBAL

1. Berasal dari Barat —————————————- Berasal dari Timur

2. Menggunakan bahan kimia sintetis ——————–Menggunakan bahan alamiah/organik

3. Daya keterserapan 50% – 70% ————————–Daya keterserapan 90%

4. Bersifat antibiotic (racun bakteri)———————-Bersifat probiotik

5. Menurunkan system imun——————————-Meningkatkan system imun

6. Mengobatai gejala/Symptomatic——————— Holistic/mengobati sumber penyakit

7. Menimbulkan efek samping——————————Tidak ada efek samping

8. Khasiat lebih cepat tetapi destruktif——————–Khasiat lambat tetapi konstruktif

9. Kebanyakan mengandung zat haram——————-Halal karena murni dari tumbuhan

Berdasarkan tabel diatas bahwa Beberapa jenis tanaman obat yang

dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia, antara lain: kunyit, temu lawak, kencur,

jahe, lengkuas, salam, pace, pyanghong, kumis kucing, soka, belimbing, sirih,

meniran, kecubung, kemlandingan, kangkung lumut, kunir putih, kayu manis,

pegagan, alang-alang, dan tapak dara putih.22 Masyarakat secara turun temurun

20 Anonimus. Obat Tradisional. Diakses tanggal 16 Januari 2019.

Aid.wikipedia.org/wiki/2009/obat-tradisional. 21 Gembong, Tjitroesoepomo. Morfologi Tumbuhan. (Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 1989), hal. 67 22 Ibid. Gembong, Tjitroesoepomo. Hal. 78

Page 30: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

18

telah memanfaatkan keunggulan tanaman obat untuk mengobati penyakit

degeneratif. Selain tumbuhan tersebut tumbuhan obat tradisional Indonesia yang

memiliki aktivitas sebagai antioksidan adalah sambiloto

(AndrographispaniculataNess.). Pengujian antioksidan dari ekstrak etanol akar,

kulit batang dan daun sambiloto dilakukan mengunakan metode Linoleat-

Tiosianat dengan vitamin E sebagai kontrol positif. Warna yang terbentuk diukur

secara spektrofotometri pada 479 nm. Tiga ekstrak dengan daya antioksidan

terbesar terdapat pada ekstrak akar dengan konsentrasi 0,25% sebesar 79,37%,

ekstrak kulit batang dengan konsentrasi 0,5% memiliki daya antioksidan 75,93%,

dan ekstrak daun memiliki daya antioksidan sebesar 76,63%, sedangkan vitamin E

memiliki daya antioksidan 75,37%.23 Selain itu terdapat salah satu tumbuhan obat

tradisional Indonesiayakni Sirih (Piper betle L.). sirih merupakan tumbuhan

merambat dengan bentuk daun menyerupai jantung dan berwarna hijau. Minyak

atsiri yang terkandung dalam sirih dimanfaatkan masyarakat suku Madura

Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City

tepatnya di kota Sumenep untuk obat anti jamur, anti bakteri, dan anti oksidan,

yang dapat menyembuhkan penyakit asam urat, jantung, nyeri otot dan

persendian, serta stroke. Tumbuhan lain adalah binahong. penelitian Fitriyah

menyatakan tanaman binahong (Anredera cordifolia) adalah tanaman obat

potensial yang dapat mengatasi berbagai jenis penyakit. Bagian tanaman binahong

yang bermanfaat sebagai obatpada umumnya adalah daun.24

G. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat dalam Menggunakan

Tanaman Herbal

Ada beberapa faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat

tradisional di negara maju. Yaitu usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat

prevalensi penyakit kronikmeningkat, adanya kegagalan pada penggunaan obat

modern untuk penyakit tertentu diantaranya kanker, serta semakin luas akses

23 Iyos, R. N., & Astuti, P. D. (2013). Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.)

terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah. Majority, 6(2), 144–148. 24

Page 31: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

19

informasi mengenai obat tradisional di seluruh dunia. Obat tradisional merupakan

warisan budaya bangsa yang perluterus dilestarikan dan dikembangkan untuk

menunjang pembangunan kesehatan sekaligus untuk meningkatkan perekonomian

rakyat. Produksi dan penggunaan obat tradisional di Indonesia memperlihatkan

kecenderungan terus meningkat. Perkembangan ini telah mendorong pertumbuhan

usaha di bidang obat tradisional, mulai dari usaha budidaya tanaman

obatdanusaha industriobat tradisional. Bersamaan itu upaya pemanfaatan obat

tradisional dalam pelayanan kesehatan formal juga terus digalakkan melalui

berbagaikegiatan uji klinik kearah engembangan fitofarmaka. Meningkatkan

produksi, peredaran dan penggunaan obat tradisional, di sisi lain dicemari oleh

beredarnya obat tradisional yang tidak terdaftar, obat tradisional yang

mengandung bahan kimia obat atau mengandung bahan-bahan berbahaya lainnya

serta obat tradisional yang tidak memenuhi persyaratan mutu. Peredaran dan

penggunaan obat tradisional seperti ini selain sangat membahayakan

kesehatanatau jiwa konsumen juga merusak citra obat tradisional secara

keseluruhan

H. Peran Tanaman Herbal dalam Kesehatan Manusia

Pengobatan tradisional yang berasal dari tanaman merupakan manifestasi

dari partisipasi aktif masyarakat dalam menyelesaikan problematika kesehatan

dan telah diakui peranannya oleh berbagai bangsa dalam meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat. World HealthOrganization (WHO) merekomendasi

penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal dalam pemeliharaan kesehatan

masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk kronis,

penyakit degeneratif dan kanker. Selain tanaman obat digunakan untuk

pengobatan penyakit degeneratif di kota Samarinda mulai adanya upaya

membangun ketahanan dan kemandirian pangan terutama obat pada skalarumah

tangga dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia diantaranya

melalui pemanfaatan perkarangan

Masyarakat Indonesia secara turun temurun telah memanfaatkan

keunggulan tanaman obat untuk mengobati penyakit degeneratif. Saat ini

masyarakat perkotaan telah menyadari pemanfaatan tanaman obat untuk

Page 32: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

20

mengobati penyakit degeneratif yang diderita baik oleh dirinya sendiri dan

keluarga. Terdapat beberapa jenis tanaman obat yang dapat bermanfaat untuk

pencegahan dan pengobatan penyakit degeneratif, seperti kayu manis yang

mengandung senyawa antioksidan yang dapat mencegah penyakit degeneratif

seperti kanker, jantung koroner, hipertensi dan diabetes.Pemanfaatan tanaman

obat sendiri di perkotaan telah terlaksana melalui penerapan program pemerintah

(Smart Government), yang mensosialisasikan pemanfaatan lahan pekarangan

sebagai media untuk budidaya tanaman obat, sehingga masyarakat diperkotaan

dapat lebih merasakan manfaat dari tanaman obat (Smart Living).

Menurut UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Obat Tradisional

adalah bahan atau rauan bahan berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan

mineral, sediaan sarian (galnelik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara

turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Sediaan obat tradisional yang digunakan masyarakat yang saat ini disebut sebagai

herbal medicine atau fitofarmaka yang perlu diteliti dan dikembangkan. Menurut

Keputusan Menkes RI No.761 tahun 1992, Fito farmaka adalah sediaan obat telah

dibuktikan keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau

sediaan galenik yang memenuhi persyaratan yang berlaku. Pemilihan ini

berdasarkan atas, bahan bakunya relative mudah diperoleh, didasarkan pada pola

penyakit di Indonesia, perkiraan manfaatnya terhadap penyakit tertentu cukup

besar, memiliki rasio resiko dan kegunaan yang menguntungkan penderita, dan

merupaka satu-satunya alternative pengobatan.

Potensi yang besar ini, jika tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya sudah pasti

tidak akan mempunyai arti, sehingga harus difikirkan agar penggunaan tanaman

obat dapat menunjang kebutuhan akan obat-obatan yang semakin mendesak dan

untuk mendapatkan obat pengganti jika resistensi obat terjadi secara meluas.

Penelitian akan tanaman obat ini telah berkembang luas dibeberapa Negara,

seperti Cina, India, Thailand, Korea, dan Jepang.

Bila pemerintah Indonesia melalui dapartemen Kesehatan menggiatkan

dan memberikan anggaran yang cukup untuk penelitian berbagai jenis tumbuhan

Page 33: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

21

obat yang sudah terbukti khasiatnya, dan dapat mengembangkannya menjadi

fitofarmaka, maka tumbuhan obat ini memberikan sumbangan yang amat besar

bagi pelayanan kesehatan masyarakat baik di puskesmas-puskesmas, maupun di

rumah sakit.

Pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan tanaman sebagai obat

sebagian besar hanya sebatas pengetahuan turun temurun sebagai bentuk interaksi

antara masyarakat dengan lingkungannya khususnya tumbuhan (etnobotani).25

Saat ini tanaman obat atau tanaman herbal telah banyak digunakan dalam bidang

medis atau kesehatan. Masyarakat sekarang ini lebih memilih untuk menggunakan

produk yang berasal dari alam dengan alasan keamanan. Tanaman obat atau yang

dikenal dengan tanaman herbal secara umum dapat diartikan semua jenis tanaman

yang mengandung senyawa kimia alami yang memiliki efek farmakologis dan

bioaktivitas penting terhadap penyakit infeksi sampai penyakit degeneratif.26

I. Kelebihan dan Kelemahan Tanaman Herbal

Tidak ada metode pengobatan apa pun yang sempurna tanpa adanya

kelemahan atau kekurangan. Tetapi dengan sikap objektif; memahami

kekurangan suatu metode pengobatan justru merupakan langkah positif

terhadap perbaikan suatu metode tersebut.

Dengan mengetahui kekurangan, diharapkan akan muncul upaya-

upaya untuk mengantisipasi sehingga menjadi lebih baik. Lain halnya jika

kekurangan terus-menerus ditutupi, justru akan membuat metode

pengobatan tersebut tidak akan mengalami perkembangan dan perbaikan.

1. Kelebihan Tanaman Herbal

Beberapa kelebihan metode alternatif herbal dibanding metode

medis modern:

a. Relatif aman dari efek samping untuk dikonsumsi dalam jangka

waktu lama.

25 Ibid. 26 Suryanto & Setiawan. Khasiat Tanaman Herbal : Metode dan Penggunaannya dalam

dunia kesehatan. (Jakarta : Gema Insani Press : 2013). Hal. 121

Page 34: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

22

b. Sesuai untuk gangguan kesehatan terutama penyakit kronik dan

degeneratif seperti hipertensi, kencing manis, rematik, asma,

penyebaran sel-sel kanker, dan lain-lain.

c. Metode herbal menggunakan unsur-unsur obat yang lebih alami

sehingga diharapkan tubuh lebih mudah untuk menerima dan bisa

menolerirnya.

d. Bisa menyembuhkan beberapa penyakit tertentu yang tidak bisa

diobati dengan cara medis.

e. Mengandung motivasi psikis, keyakinan, kepasrahan yang tinggi

sehingga dapat meningkatkan semangat dalam berobat untuk

mencapai kesembuhan.

2. Kelemahan Tanaman Herbal

Kalau kita melihat prospek dari tanaman herbal untuk dijadikan

fitfarmaka memang cukup besar, asalkan potensi ini dikembangkan

seperti yang dilakukan di Cina dan India misalnya. Namun secara

umum tanaman herbal ini juga mempunyai kelemahan. Beberapa

kelemahan menurut penulis antara lain:

a. Sulitnya mengenali jenis tumbuhan, dan berbedanya nama

tumbuhan berdasarkan daerah tempatnya tumbuh.

b. Kurangnya sosialisasi tentang manfaat tanaman herbal, terutama

dikalangan profesi dokter.

c. Penampilan tumbuhan obat yang berkhasiat berupa fitofarmaka

yang kurang menarik dan kurang meyakkinkan, dibandingkan

dengan penampilan obat-obat paten.

d. Kurangnya penelitian yang komprehensif dan terintegritas dari

tumbuhan obat ini dikalangan profesi dokter.

e. Belum adanya upaya pengenalan dini terhadap tumbuhan yang

berkhasiat obat di institusi pendidikan, yang sebaiknya dimulai dari

pedidikan dasar. 27

27 Ibid.

Page 35: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

23

Sementara itu, kelemahan-kelemahan dari tanaman herbal atau

pengobatan alternative juga dapat diketahui antara lain :

a. Membutuhkan waktu lebih lama untuk mendapatkan khasiat obat

sehingga harus dikonsumsi secara rutin.

b. Sulit mendapatkan bahan dasar obat yang dimaksud jika harus

dalam bentuk segar (untuk mengurangi masalah ini sekarang telah

dibuat dalam berbagai ekstrak).

c. Khasiat obat yang membutuhkan waktu relatif lama, maka tidak

dianjurkan untuk gangguan kesehatan yang gawat darurat. Misal

asma pada keadaan serangan, jantung saat serangan, perdarahan,

patah tulang, infeksi yang membutuhkan penanganan cepat, dan

lain-lain.

d. Membutuhkan motivasi tinggi karena jalan yang ditempuh kurang

familier di kalangan masyarakat umum.

e. Bahan baku belum standar.

f. Bersifat higroskopis serta volumines.

g. Belum dilakukan uji klinik.

h. Mudah tercemar berbagai jenis mikroorganisme.28

Walaupun demikian, efek samping obat herbal tidak bisa disamakan

dengan efek samping obat modern. Pada tanaman obat terdapat suatu mekanisme

yang disebut penangkal atau dapat menetralkan efek samping tersebut yang

dikenal dengan istilah SEES (Side Effect Eliminating Subtanted).

Adapun upaya untuk menghilangkan/mengurangi kelemahan tersebut

yang mungkin dapat dilakukan adalah:

1. Sosialisasi dini tumbuhan obat di institusi pendidikan.

2. Mengintregasikan tumbuhan obat didalam sistem pelayanan kesehatan

formal, seperti puskesmas dan rumah sakit.

28 Ibid

Page 36: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

24

3. Mendukung setiap kegiatan penelitian ilmiah bidang tanaman

herbal/tanaman obat tradisional dapat memahami secara positif.

4. Peninjauan dan reformasi sistem pendidikan kedokteran/kesehatan dan

pertanian/biologi, dengan memberikan porsi yang seimbang terhadap

tumbuhan obat.

5. Memulai melakukan kegiatan penelitian sekecil apapun terhadap

bahan tubuhan berkhasiat terhadap penyakit tertentu,

mempublikasikannya serta melakukan penelitian yang

berkesinambungan kearah yang lebih baik dan berorientasi kepada

industri fitofarmaka.29

J. Program Perkembangan Tanaman Herbal di Indonesia

Secara umum kebijakan pengembangan tumbuhan obat di Indonesia

ditujukan untuk pemanfaatan sumber daya alam tum¬buhan obat lainnya secara

optimal bagi pembangunan kesehatan sekaligus pembangunan industri obat

tradisional dengan tetap menjaga kelestarian sumber daya alam tersebut.

Strategi pengembangan tumbuhan obat dilakukan dengan pendekatan asas

anfaat, asas legalitas secara komprehensif terpadu dari hulu ke hilir dengan

melibatkan semua pihak terkait yang mencakup unsur pemerintah, industri, petani,

pendidik, peneliti dan praktisi kesehatan. Semua kegiatan pengembangan

tumbuhan obat berbasis pada lima pilar program pengembangan tumbuhan obat

yaitu:

1. Pemeliharaan mutu, keamanan dan kebenaran khasiat

2. Keseimbangan antara suplai dan permintaan (demand)

3. Pengembangan dan kesinambungan antara industri hulu, industri antara,

dan industri hilir.

29 Kartawinata, K. Dua Abad Mengungkap Kekayaan Flora dan Ekosistem Indonesia.

Dalam: Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture X. LIPI. 23 Agustus 2010. Jakarta. Hal. 5

www.http//seminarnasionalkes.url.12ipii. Diakses tanggal 12 Januari 2019

Page 37: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

25

4. Pengembangan dan penataan pasar, termasuk penggunaan pada pelayanan

kesehatan

5. Penelitian dan pendidikan.

Pada hakikatnya, sistem pertanian yang berkelanjutan adalah back to

nature, yakni sistem pertanian yang tidak merusak, tidak mengubah, serasi,

selaras, dan seimbang dengan lingkungan atau pertanian yang patuh dan tunduk

pada kaidah-kaidah alamiah. Upaya manusia yang mengingkari kaidah-kaidah

ekosistem dalam jangka pendek mungkin mampu memacu produktivitas lahan

dan hasil. Namun, dalam jangka panjang biasanya hanya akan berakhir dengan

kehancuran lingkungan. Kita yakin betul bahwa hukum alam adalah kuasa Tuhan.

Manusia sebagai umat-Nya hanya berwenang menikmati dan berkewajiban

menjaga serta melestari¬kannya.

Beberapa jenis tumbuhan herbal yang dibudidayakan di kalangan

masyarakat Indonesia antara lain :

1. Salam (Eugenia polyantha), bagian daunnya berkhasiat: anti¬hipertensi,

imunomodulator, dan diabetes.

2. Sambiloto (Andrographis paniculata), bagian tanaman di atas tanah

berkhasiat; diabetes, antiinflamasi, antihipertensi, dan antimikroba.

3. Kunyit (Curcuma domestica), bagian rimpang berkhasiat; menurunkan

hepatoprotector, antiinflamasi, dan dyspepsia (gangguan pencernaan).

4. Temulawak (Curcuma xanthorriza) bagian rimpang ber¬kha¬siat;

hepatoprotector, antiinflamasi, dyspepsia (gangguan pencernaan).

5. Jati Belanda (Guazuma ulmifolia) bagian daun berkhasiat; menurunkan

kolesterol, dan diabetes.

6. Cabe Jawa (Piper retrofractum) bagian buah berkhasiat; andro¬genik, dan

anabolik.

7. Mengkudu/Pace (Morinda citrifolia) bagian buah masak berkhasiat;

antihipertensi, imunomodulator, diabetes.

8. Jambu biji (Psidium guajava) bagian daun untuk mengobati demam

berdarah.

Page 38: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

26

9. Jahe merah (Zingiber officinale) bagian rimpang berkhasiat; antiinflamasi,

analgesik, rheumatik.30

K. Studi Relevan

Berasarkan penelitian-penelitian seelumnya yang berkaitan dengan topic

ini, ditemukan beberapa tulisan yang bis dijadikan acuan dalam penelitian ini,

adapun diantaranya :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Dwitaria Puspitasari pada tahun 2016, yang

berjudul “Potensi Tumbuhan Herbal yang Berkhasiat Obat di Area

Kampus Universitas Lampung”. Kekayaan alam Indonesia menyimpan

berbagai tumbuhan yang berkhasiat obat. Potensi dari tumbuhan yang

berkhasiat obat juga telah mendapat perhatian dari pemerintah melalui

dukungan dalam budidaya Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Universitas

Lampung (Unila) merupakan salah satu kampus dengan luas ± 65 ha,

memiliki lahan yang terdiri dari taman hijau, lapangan, dan halaman

terbuka yang terdiri dari tumbuhan yang dipelihara maupun liar. Penelitian

kajian potensi herba sebagai tumbuhan yang berkhasiat obat di area

kampus Unila ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus

2016. Metode yang digunakan adalah deskriptif melalui metode jelajah

dan pengambilan jenis. Penelitian dilakukan dengan melakukan observasi

yang terbagi ke dalam 13 titik, kemudian herba tersebut diambil

gambarnya sebagai bahan dokumentasi. Selanjutnya dilakukan

pengambilan spesies untuk identifikasi dengan mengacu pada beberapa

literatur. Hasil penelitian diperoleh 52 jenis tumbuhan herba yang telah

diidentifikasi, terdiri dari 26 suku yang berpotensi sebagai tumbuhan yang

berkhasiat obat. Bagian tumbuhan herba yang paling banyak digunakan

adalah daun.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Rully Khairul Anwar pada tahun 2016,

yang berjdul “Kemampuan Literasi Informasi Siswa Tentang Apotek

30 Noorati, W. Studi Flora Tumbuhan Bawah di dalam Tegahan Jati Umur 3 D, KPH.

Bara Pulang, Jawa Tengah, (Fakultas Kehutanan. Yogyakarta. 2016). Hal. 51

Page 39: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

27

Hidup Berbasis Individu Competence Framework (Studi Terhadap Siswa

SMA di Kota Bandung)”. Ketersediaan tanaman obat keluargasebagai

apotek hidup telah banyak dimanfaatkan dan semakin meningkat

penggunaannya oleh masyarakat. Meningkatnya pemanfaatan obat-obat

herbal dan tanaman obat menyebabkan informasi ilmiah yang berkaitan

dengan obat-obat tersebut memiliki kedudukan penting, baik untuk

menjadi landasan ilmiah oleh masyarakat dan perusahaan maupun sebagai

rujukan “state of the art” penelitian tentang tanaman obat bagi para saintis.

Idealnya, semua informasi ilmiah ini baik dalam bentuk cetakannya

ataupun dalam bentuk file elektroniknya bisa didapatkan dari perpustakaan

terdekat. Namun, kondisi ini tidak dapat terpenuhi karena cukup tingginya

biaya untuk berlangganan sumber informasi ilmiah tersebut. Oleh karena

itu, pengetahuan-pengetahuan yang berkembang di masyarakat tentang

obat-obat tersebut perlu didokumentasikan dan dilestarikan sebaik

mungkin agar dapat dipelihara serta dipelajari oleh generasigenerasi

berikutnya. Dengan demikian konsep “digali dari masyarakat, oleh

masyarakat, dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat” dapat

terlaksana. Urgensi penelitian adalah ingin mengukur kemampuan literasi

siswa tentang tanaman obat sebagai apotek hidup.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Muhamma Haikal pada tahun 2016, yang

berjudul “Pemanfaatan Obat-obatan tradisional dalam upaya

meningkatkan literasi kesehatan masyarakat di sekitar pegunungan

kerinci”. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana

masyarakat dalam menggali potensi tanaman di sekitar pegunungan

kerinci untuk meningkatkan derajat kesehatan, bagaimana mengakses,

menggunakan dan mengkomunikasikan hasil pemanfaatan tanaman

traditional tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan

pendekatan deskriftif, dengan melibatkan informan sebanyak 44 orang

yang terlibat dalam kegiatan PKK. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa pada umumnya masyarakt memahami khasiat tanaman traditional

melalui membaca sumber-sumber literature buku yang diperoleh dari dinas

Page 40: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

28

kesehatan kabupaten kerinci, sebagian masyarakat mengakses melalui

internet dan memperoleh infromasi dari penyuluhan. Pada tartan

menggunakan, masyarakat pada umumnya lebih memilih tanaman obat-

obatan tersebut ketimbang menggunakan obat kimia dari tenaga medis.

Akan tetapi masyarakat bukan berarti tidak menggunakan tenaga medis

sebagai sarana konsultasi. Pada tataran mengkomunikasikan, masyarakat

hanya sebatas menyampaikan dnegan keluarga, kerabat dan tetangga dekat

dalam bentuk lisan. Sementara itu, ada masyarakat yang suah

menyampaikan melalui bentuk barang. Misalnya tanaman-tanaman

traditional tersebut diolah dalam bentuk ramuan kemudian dibungkus

untuk dijual. Secara keseluruhan masyarakat sudah memiliki literasi

tentang khasiat obat-obat traditional yang baik.

Page 41: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Dedi

Mulyana mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang

mempunyai tujuan untuk membuat pancaindera secara sistimatik, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi atau daerah tertentu.31

Teknik pengambilan sampel adalah Purposive Sampling. Dimana data

yang diperoleh diambil dari hasil wawancara langsung dari masyarakat yang

pernah menggunakan tanaman sebagai obat, masyarakat yang dituakan, dan

masyarakat yang terpilih yang berpengalaman dalam pemanfaatan literasi

tanaman herbal di Kelurahan Simpang IV Sipin Kota Jambi. Penggunaan sampel

ini ditujukan kepada masyarakat Jambi yang menjadi informan sebanyak 50

orang.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahan Simpang IV Sipin Kota

Jambi.

B. Subjek Penelitian

Adapun yang akan dijadikan subjek dalam penelitian ini adalah

masyarakat Jambi yang berada di wilayah Kecamatan Simpang IV Sipin Kota

Jambi dan berfokus pada RT 13 dan 14.

31 Mulyana, Dedi. Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu Komunikasi

dan Ilmu Sosial lainnya. (Bandung : Remaja Rosdakarya, 201). hlm. 145.

Page 42: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

30

C. Metode Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan beberapa metode antara lain:

1. Wawancara Terstruktur

Salah satu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode angket. Metode angket adalah teknik pengumpulan data dengan

menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh

informan.32

Metode ini digunakan untuk menjaring data-data yang berkenaan

dengan literasi tanaman herbal di kalangan masyarakat Kota Jambi yang

mencakup tujuh standar yakni analyze, evaluate, grouping, induction,

deduction, synthesis, abstracting.

2. Wawancara Tidak Terstruktur

Metode wawancara (interview) adalah cara untuk mengumpulkan

data dalam penelitian masyarakat, dengan langsung menyampaikan

pertanyaan itu secara lisan kepada warga masyarakat yang diteliti. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan wawancara bebas terpimpin yaitu

berpedoman secara garis besarnya saja, sedangkan bagaimana mengajukan

dan mengembankan pertanyaan diserahkan pada wawancara. Selanjutnya

data-data yang diperoleh melalui angket tadi juga dilakukan proses

wawancara melalui purposive kepada unsur terkait mengenai literasi

tanaman herbal di kalangan masyarakat kota Jambi.

Wawancara ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih jauh kondisi

objektif tentang pola dan kecendrungan masyarakat dalam memanfaatkan

tanaman herbal sebagai media akses informasi untuk kesehatan dalam

kerangka menanggulangi berbagai penyakit.

3. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumentasi adalah kumpulan

32 Ibid.

Page 43: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

31

data verbal yang berbentuk tulisan, dokumen dalam arti luas juga meliputi

menumen, artifact, photo, tape dan sebagainya.

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data-data informasi

mengenai wilayah Kota Jambi Jambi.

D. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain,

sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada

orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. 33

Teknik analisis data pada penilitian ini penulis menggunakan tigga prosedur

perolehan data.

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data adalah proses penyempurnaan data, baik pengurangan

terhadap data yang dianggap kurang perlu dan tidak relevan, maupun

penambahan data yang dirasa masih kurang. Data yang diperoleh di lapangan

mungkin jumlahnya sangat banyak.

Reduksi data berarti meragkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dn polanya. Dengan

demikian data yang akan direduksi memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.34

2. Penyajian Data/Display

Dengan mendisplay atau menyajikan data akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi selama penelitian berlangsung. Setelah itu

perlu adanya perencanaan kerja berdasarkan apa yang telah dipahami.

33 Ibid. 34 Ibid.,

Page 44: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

32

Dalam penyajian data selain menggunakan teks secara naratif, juga dapat

berupa bahasa nonverbal seperti bagan, grafik, denah, matriks, dan tabel.

Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun

berdasarkan kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang

diperlukan. Flowchart dan sejenisnya. Ia mengatakan “yang paling sering

digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah

dengan teks yang bersifat naratif”.35

3. Verifikasi Data (Conclusions drowing/verifiying)

Langkah yang terakhir dalam teknik analisis data adalah verifikasi

data. Verifikasi dat yang dilakukan apabila kesimpulan awal yang

ddikemukan masih bersifat sementara, dan aka nada perubahan-perubahan

bila tidak dibarengi dengan bukti—bukti pendukung yang kuat untuk

mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Bila kesimpulan

yang dikemukan pada tahap awal, didukung dengan bukti-bukti yang valid

dengan konsisten saat penelitian kembali ke lapangan mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang dikemukan merupakan kesimpulan yang

dapat dipercaya.36

E. Standar Pengukuran Literasi Tanaman Herbal

Dalam media literasi ada tiga tahap yang bisa digunakan oleh individu

sebagai anggota dari suatu masyarakat dalam menerima, memilah, menyeleksi

informasi sesuai dengan kebutuhan intelektual yang diinginkan. Menurut Dalam

hal ini, tingkat kemampuan literasi televise masyarakat atau individu menurut

SCONUL adalah sebagai berikut:

Dalam hal ini, tingkat kemampuan literasi televise masyarakat atau

individu menurut SCONUL adalah sebagai berikut:

a) Novice adalah individu yang tidak memiliki pengetahuan spesifik

mengenai tujuh variable literasi televisi

b) Advanced beginner adalah individu yang tidak memiliki pengetahuan

mengenai hal-hal tersebut tetapi melakukan

35 Ibid., 36 Ibid.

Page 45: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

33

c) Competent adalah individu yang memiliki pengetahuan mengenai hal-

hal tersebut, tapi tidak selalu mengaplikasikannya ;

d) Proficient adalah user yang setingkat di bawah expert yaitu individu

yang memiliki pengetahuan dan mengapilkasikannya

e) Expert adalah individu yang sudah memiliki pengetahuan yang

memadai dan mampu mengaplikasikannya secara baik sekaligus

mampu mengkomunikasikannya dengan individu yang lain.37

37 Potter J. James. Informatin Literacy For Health. (Florida (USA) : Florida University,

1996), p. 7-8

Page 46: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

34

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kelurahan Simpang IV Sipin Telanaipura Kota Jambi

i. Profil Kelurahan Simpang IV Sipin Kecamatan Telanaipura.

Kelurahan Simpang IV Sipin terletak di Kecamatan Telanaipuran

Kota Jambi Provinsi Jambi. Sejarah terbentuknya Kelurahan Simpang IV

Sipin berawal dari pemekaran Desa Telanaipura yaitu sekitar tahun 1986.

Pada tahun 1986 terbentuklah persiapan Kelurahan Simpang IV Sipin dan

dipimpin oleh bapak Suparno sampai tahun 1990. Dahulu, Kelurahan

Simpang IV Sipin terdiri dari 10 RT Lingkungan, yaitu Lingkungan RT I,

Lingkungan RT II, Lingkungan RT III, Lingkungan RT IV, Lingkungan

RT V, Lingkungan RT VI, Lingkungan RT VII, Lingkungan RT VIII,

Lingkungan RT IX, Lingkungan RT X. Pada tanggal 20 September 2012

dilantiklah bapak Supaing menjadi Lurah Kelurahan Simpang IV Sipin.

Setelah mengalami perkembangan pada bulan April 2013 Kelurahan ini

menjadi 16 RT.

Kelurahan simpang IV Sipin merupakan kelurahan yang memiliki

wilayah yang paling luas dari kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan

Telanaipura Kota Jambi. Perkembangan Kelurahan ini terus menunjukkan

dinamikanya, dan beberapa RT yang ada di lingkungan Kelurahan ini juga

meraih prestasi dalam ajang lomba lingkungan dan kesehatan di

lingkungan Kota Jambi. Misalnya RT. 13 dan 15 telah menunjukkan

perkembangannya dibidang pendidikan dengan mendirikan taman baca

masyarakat, menjadikan kampong Bantar dan peduli lingkungan.38

Menurut keterangan salah seorang pegawai Kantor Kelurahan Simpang IV

Sipin bahwa “ perkembangan di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi,

sadar hokum dan social berkat dari kesadaran masyarakat terhadap

38 Sumber : Dokumentasi Kelurahan SImpang IV SIpin 2018.

Page 47: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

35

lingkungan dan kesadaran sebagai warga”39 dengan demikian bahwa

Kelurahan Simpang IV Sipin merupakan wilayah yang berupaya untuk

menjadikan daerahnya sebagai daerah yang percotohan dalam berbagai

bidang.

Batas-batas monografi Kelurahan Simpang IV Sipin

a. Sebelah Utara : Kel. Pematang Sulur

b. Sebelah Selatan : Kel. Rawa Sari

c. Sebelah Barat : Kel. Kenali Besar

d. Sebelah Timur : Kel. Telanai Pura

ii. Keadaan Penduduk

Penduduk Kelurahan Simpang IV Sipin mayoritas terdiri dari

penduduk dengan berbagai suku bangsa (heterogen). Sampai tahun 2015

jumlah penduduk di KElurahan Simpang IV Sipin adalah 13.077 Jiwa

3.147 KK, terdiri dari penduduk laki-laki 6.490 jiwa (49,2%) dan

penduduk perempuan 6.587 jiwa (50,8%), dengan jumlah kepala keluarga

sebanyak 534 KK. Berikut data penduduk berdasarkan kelompok usia dan

jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 : Keadaan Penduduk Kelurahan Simpang IV Sipin40

Usia Laki-Laki Permpuan Jumlah Presentase

0 – 4 Tahun 272 285 557 4,7%

5 – 9 600 571 1.171 9,8

10-14 443 528 971 8.1

15-19 643 651 1.294 10.8

20-24 371 373 744 6.2

25-29 340 347 687 5.7

30-34 375 442 817 6.8

35-39 383 396 779 6.5

40-44 362 389 751 6.3

45-49 353 346 699 5.9

50-54 317 331 648 5.4

55-59 318 317 635 5.3

39 Wawancara tanggal 12 April 2019 40 Sumber : Dokumentasi Kelurahan SImpang IV SIpin 2018

Page 48: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

36

60-64 311 299 610 5.1

65-69 348 343 677 5.7

70-74 334 343 677 5.7

75-ke atas 119 114 233 1.9

iii. Keadaan Pendidikan

Kondisi pendidikan yang ada di lingkungan Kelurahan Simpang IV

Sipin merupakan wilayah yang memiliki jumlah lembaga pendidikan yang

cukup banyak, mulai dari taman kanak-kanak sampai pada perguruan

tinggi. Kondisi itu lebih disebabkan karena wilayah Kelurahan Simpang

IV Sipin merupakan wilayah yang cukup berkembang.

a. PAUD : 5 buah

b. Tk : 6 buah

c. SD : 8 buah

d. SMP : 7 buah

e. SMA : 5 buah

f. PT : 3 buah

iv. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekenomi masyarakat Kelurahan Simpang IV Sipin

terdiri dari berbagai macam profesi. Secara keseluruhan masyarakat

Kelurahan Simpang IV Sipin merupakan masyarakat yang didominasi

berprofesi sebagai pegawai negeri dan swasta, dan pedagang.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa penduduk di Kelurahan

Simpang IV Sipin memiliki matapencaharian yang sangat beragam dengan

jumlah terbesar pekerja laki-laki (24,2%) sebagai petanidan pekerja

perempuan (49,4%) sebagai karyawan swasta, sedangkan matapencaharian

dengan jumlah terkecil pekerja laki-laki (0,1%) sebagai penjahit dan

pekerja perempuan (0,7%) sebagai pengusaha kecil dan menengah.41

Keberagaman matapencaharian ini disebabkan etos kerja yang dimiliki

penduduk di Kelurahan Simpang IV Sipin cukup tinggi

41 Sumber : Kantor Kelurahan Simpang IV Sipin 2018

Page 49: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

37

v. Keadaan Sosial dan Budaya

Penduduk Kelurahan Simpang IV Sipin sangat heterogen yang memiliki

latar belakang agama, suku, budaya, dan tingkat pendidikan yang

beragam. Mayoritas penduduk di Kelurahan Simpang IV Sipin adalah

pemeluk Agama Islam. Sedangkan pemeluk agama minoritas adalah

agama Budha. Komposisi jumlah penduduk tahun 2010 berdasarkan

agama.

Tabel 5 Keadaan agama di Kelurahan Simpang IV.42

No Agama Jumlah %

1 Islam 11.442 95.6 %

2. Kristen 15 0,7 %

3. Katholik 12 0,4 %

4. Budha 10 0,3 %

Berdasarkan Tabel 5 di atas, dapat diketahui bahwa

keanekaragaman penduduk dapat dilihat dari aspek keagamaan. Mayoritas

penduduk di Kelurahan Simpang IV Sipin memeluk agama Islam sebesar

95,6%,sedangkan pemeluk agama minoritas adalah agama Budha sebesar

0,2%. Di Kelurahan Simpang IV Sipin, masyarakat beragama Islam

dengan masyarakat yang beragama lain (Kristen, Katholik, dan Budha),

hidup saling berdampingan dengan keanekaragaman budaya dan kebiasaan

masing-masing.

B. Kondisi Literasi Tanaman Herbal di Kalangan Masyarakat simpang IV

Sipin Berdasarkan Standar UNESCO

Kemampuan literasi merupakan salah satu factor yang dapat

mempengaruhi prilaku, pola hidup dan budaya masyarakat termasuk dalam hal

literasi tanaman herbal yang dewasa ini sedang booming. Kecendrungan

masyarakat untuk memanfaatkan tanaman herbal sebagai alternative dalam

42 Sumber : Kantor Kelurahan Simpang IV Sipin 2018

Page 50: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

38

mengobati penyakit diindikasikan sebagai adanya kemampuan literasi kesehatan

masyarakat sudah membaik.

Di lapangan menunjukkan bahwa keadaan literai tanaman herbal

masyarakat Simpang IV Sipin dapat dilihat sebagai berikut :

1. Kemampuan Mengakses Informasi

a. Mengidentifikasi Informasi tentang Tanaman Herbal

Kemampuan mengakses adalah merupakan salah satu indikator

dari kemampuan literasi sesorang dengan mengacu pada konsep atau

standar UNESCO. Kemampuan mengakses mencakup pemahaman

terhadap objek, pemahaman sumber informasi tentang suatu objek dan

lain-lain.

Pemahaman terhadap tanaman herbal dapat diketahui melalui

beberapa wawancara dengan masyarakat yang menjadi fokus dalam

penelitian ini, antara lain :

“ tanaman herbal penting, sebab merupakan tanaman alternatif

bahkan lebih baik jika dibandingkan dengan pengobatan kimia”43

“ Ya, tanaman yang tingkat resikonya lebih kecil jika dibandingkan

dengan obat kimia”44

“ Bagi kami tanaman herbal merupakan tanaman yang cocok bagi

kesehatan manusia, dan sangat aman dikonsumsi asalkan sesuai

dengan takarannya, dan tidak menimbulkan efek pada organ tubuh

lain “ 45

Berdasarkan wawancara di atas menunjukkan bahwa pemahaman

masyarakat tentang tanaman herbal didasarkan pada kemampuan

mengidentifikasi informasi. Pemahamn terhadap tanaman herbal lebih

mengarah pada tingkat pengetahuan dasar pada literasi informasi

seseorang mengenai suatu objek.

43 Wawancara 20 Pebruari 2019 44 Wawancara 20 Pebruari 2019 45 Wawancara 20 Pebruari 2019

Page 51: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

39

Pemahaman masyarakatakan tanaman herbal juga didasarkan

pada kemampuan masyarakat dalam mengakses informasi melalui

berbagai media khususnya pada media internet dan televisi.

Kemampuan ini ditunjukkan dalam wawancara dengan beberapa

informan dalam penelitian ini, antara lain :

“ Kami mengerti dan sangat senang pada tanaman herbal,

khususnya pada jenis tanaman daun-daunan, rempah-rempah, dan biji-

bijian. Tanaman-tanaman ini kami mengenali dari sumber internet,

televisi, majalah dan buku”.46

“ Saya sering membaca beberapa majalah, sebab keluarga saya

khususnya pada anak saya yang bekerja di rumah sakit sering membeli

beberapa majalah kesehatan yang memuat tentang pengobatan

alternative dari tumbuh-tumbuhan”47

“ Paham dan Mengerti, sebab tanaman herbal merupakan

tanaman yang sudah diperkenalkan oleh orang tua kita, khususnya

pada waktu masih kecil di kampong. Orang tua sering menggunakan

tanaman herbal seperti daun jambu kalau lagi menceret, begitu juga

kunyit dengan jahe kalau masuk angina”48

Pernyataan-pernyataan dari informan di atas menunjukkan

bahwa literasi masyarakat akan tanaman herbal sudah pada kondisi

baik, sebab menurut penulis bahwa pemahaman mereka didasarkan

pada kemampuan masyarakat dalam mengakses berbagai medida

informasi, apalagi dengan kemajuan teknologi informasi berupa

internet yang dapat diakses dalam berbagai jenis dan bentuk.

Pada tataran kemampuan pemahaman dan pengambilan sumber

mengenai tanaman herbal, para informan juga menunjukkan kemampuan

dalam mengenali jenis-jenis tanaman herbal dan pemanfaatannya dalam

menangani berbagai penyakit. Para informan mengakui bahwa

kemampuan dalam mengenali jenis-jenis tanaman herbal tidak saja

46 Wawancara 20 Pebruari 2019 47 Wawancara 20 Pebruari 2019 48 Wawancara 20 Pebruari 2019

Page 52: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

40

didasarkan pada pengetahuan dari orang tua, pengetahuan dari berbagai

jenis media, tetapi juga pengetahuan dari hasil berdiskusi maupun

ngobrol-ngobrol dengan sesama ibu-ibu, sesame bapak-bapak maupun

dengan kelompok kegiatan sosial dalam masyarakat. hal ini sebagaimana

diungkapkan oleh beberapa informan dalam dengan peneliti, antara lain :

“ Mengenali jenis-jenis tanaman herbal biasa juga diperoleh dari

kawan-kawan pada saat ada kegiatan sosial dalam masyarakat, maupun

pada saat ngobrol-ngobrol di kator”49

“ Kami mengenali jenis-jenis tanaman herbal pada saat ada

keluarga saya sedang sakit, kemudian oleh beberapa teman

merekomendasikan untuk menggunakan jenis tanaman ini, tanaman itu,

dan beberapa rekomendasi yang disampaikan.”50

“ Mengenali jenis-jenis tanaman herbal terdorong dari keinginan

untuk mengenali tumbuh-tumbuhan yang berkhasiat untuk

menanggulangi penyakit pada saat diperkenalkan oleh guru di sekolah.

Setelah itu, saya menanamnya di belakang rumah” 51

Berdasarkan wawancara di atas menunjukkan bahwa kemampuan

informan dalam mengenali jenis-jenis tanaman hrbal melalui berbagai

pengalaman dan pengetahuan. Sementara itu, lain pula disampaikan oleh

beberapa informan di bawah ini antara lain :

“ Tanaman herbal pada awalnya, ketika saya tinggal di kampong

kebetulan saya melihat orang cina di dekat rumah yang menanam

beberapa jenis tanaman. Selanjutnya saya menanyakan jenis tanaman

apa saja tersebut”52

“ Sebagai seorang guru, saya mengenali jenis-jenis tanaman

herbal sebagai upaya untuk mengedukasi anak-anak murid kami di

sekolah, kemudian berusaha mengenali khasiat dan manfaatnya”53

49 Wawancara 19 Pebruari 2019 50 Wawancara 19 Pebruari 2019 51 Wawancara 19 Pebruari 2019 52 Wawancara 19 Pebruari 2019 53 Wawancara 19 Pebruari 2019

Page 53: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

41

“ Sangat penting, sebab pengalaman saya pernah sakit kemudian

ada rasa ketakutan untuk berobat ke dokter kemudian saya memilih pada

tanaman herbal”54

Berdasarkan penryataan – pernyataan informan di atas

menunjukkan bahwa kemampuan dalam mengenali jenis-jenis tanaman

herbal pada dasarnya sudah baik, sebab kemampuan ini didasarkan pada

pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh informan. Dalam

menilai literasi seseorang mengenai suatu obyek, orang dikatakan

memiliki literasi baik apabila mereka senantiasa berusaha mengetahui

tentang obyek tersebut yang diperoleh melalui berbagai pengalaman dan

usaha.

Peneliti juga terus mencari tahu apakah informan betul-betul

pemahaman dan kemampuan yang sesungguhnya. Selanjutnya peneliti

menemui beberapa informan yang memiliki tanaman herbal di seputaran

tempat tinggalnya. informan menunjukkan beberapa tanaman herbal

yang mereka tanam meskipun dalam jumlah kecil.

“ Ini tanaman kunyit, pohon salam, jahe, sambung nyawa,

sambiloto, dan lain-lain”55

“ Inilah tanaman herbal yang ditanam dulu oleh orang tua, dan

kami tetap merawat dan memeliharanya agar dapat membantu dalam

menangani bila ada penyakit”56

Penelitipun terus melajutkan dengan mengamati berbagai jenis-

jenis tanaman herbal yang ditanam oleh informan di pekarangan maupun

di seputaran rumah mereka.57 Kegunaan dalam mengobservasi adalah

dalam upaya untuk memadukan pemahaman teoritis informan akan

tanaman herbal dengan aplikasinya. Dengan demikian bahwa kemampuan

literasi tanaman herbal akan tanaman herbal sudah dikategrikan dengan

baik berdasarkan 17 informan yang telah diwawancarai dengan sikap dan

54 Wawancara 19 Pebruari 2019 55 Wawancara 19 Pebruari 2019 56 Wawancara 20 Pebruari 2019 57 Observasi tanggal 23 Pebruari 2019

Page 54: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

42

prilaku yang sesuai dengan kemampuan literasi UNESCO maupun yang

direkomendasikan oleh Campbell dalam Jesus mengenai standar literasi

hebal individu. Dengan demikian dapat dikategori pada tataran proficient

yaitu suatu kemampuan yang didasarkan pada pengetahuan diperoleh dari

berbagai pengalaman dan kemampuan dalam menganalisa tentang suatu

objek. Kemampuan ini dibarengi dengan kemampuan dalam

mengkombinasikan dari berbgai sumber pengetahuan yang daperolehnya.

b. Me rumuskan dan Mengevaluasi Informasi Tanaman Herbal

Standar kemampuan literasi pada tanaman herbal berikutnya

adalah kemampuan dalam menggunakan tanaman herbal. Kemampuan ini

menilai dari pengetahuan individu bagaimana cara menggunakan tanaman

herbal sesungguhnya. Kemampuan ini merupakan elemen, sebab individu

tidak bias dikatakan memiliki kemampuan literasi dari pengetahuan

teoritis saja akan tetapi bagaimana mampu dalam mengaplikasikan

pengetahuan tersebut dalam sehari-hari.

Selanjutnya peneliti mencoba menanyakan beberapa respon

bagaimana mereka memutuskan untuk menggunakan tanaman herbal

tersebut dengan baik dan benar. Berikut beberapa wawancara, diantaranya

:

“ Kami menggunakan tanaman herbal dengan terlebih dahulu kami

berobat dulu dengan dokter, jika hasil diagnose dokter menyebutkan

bahwa jenis penyakit seperti ini, selanjutnya kami lebih memilih

mengkonsumsi bahan-bahan herbal”58

“ Saya membeli beberapa buku tentang jenis tanaman herbal

seperti karangan Hembing, Sakino terus jika saya merasa kurang enak

badan kami memilih tanaman herbal dengan membuat sendiri tentunya

58 Wawancara 23 Pebruari 2019

Page 55: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

43

sesuai dengan takaran yang direkomendasikan oleh buku yang say

abaca”59

Berdasarkan wawancara di atas menunjukkan bahwa kemampuan

dalam menggunakan tanaman herbal pada hakikatnya sudah baik, sebaba

para informan tidak saja hanya didasarkan pada pengalaman akan tetapi

juga didasarkan pada pengetahuan factual yang diperoleh yakni membaca

dan menganalisis mengenai suatu informasi.

Penelitipun berusaha untuk mengetahi secara langsung bagaimana

sesungguhnya informan benar-benar dalam menggunakan tanaman herbal.

Kemudian beberapa informan memperaktekkan melalui beberapa jenis

tanaman herbal. Sebagai contoh, informan membuat ramuan pada

pengobatan masuk angin. informan mengambil beberapa suing jahe

kemudian dikupas kulitnya, selanjutnya dicuci dan dipotong iris-iris

kemudian direbus dengan gula aren.60 Menulis pernyataan informan

bahwa pengobatan seperti sangat baik untuk bagi yang masuk angina atau

sedang pilek.

Kemampuan informan dalam menggunakan bukan saja bagaimana

menggunakan dalam kehidupan keseharian, akan tetapi ada beberapa

informan juga daun-daun tanaman herbal dijemur sampaik kering

kemudian disimpan dalam toples. Misalnya daun kumis kucing sebagai

tanaman herbal yang menurut mereka sangat ampuh untuk bagi yang

kurang lancar dalam buang air kecil, begitu juga sangat baik untuk

menjaga kesehatan ginjal dan asam urat.61 Dengan demikian bahwa

kemampuan informan dalam menggunakan tanaman herbal dalam

kehidupan sehari-hari sudah dapat dikategorikan baik atau pada standar

proficient juga. Penilai peneliti terhadap kemampuan literasi tanaman

herbal bagi informan adalah didasarkan pada kemampuan mereka dalam

59 Wawancara 23 Pebruari 2019 60 Observasi tanggal 15 Pebruari 2019 61 Wawancara tanggal 25 Pebruari 2019

Page 56: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

44

memadukan pengetahuan teoritis yang diperoleh dari membaca dan

mengaplikasikannya secara baik.

c. Kemampuan Memilih dan Menetapkan Informsi Tanaman Herbal

yang dibutuhkan.

Kemampuan memilih dan menetapkan hasil dari pengetahuan

yang dimiliki merupakan bagian dari indicator seseorang terhadap suatu

objek. Kemampuan mengkomunikasikan mencakup kemampuan

memberikan informasi kepada masyarakat, rekan, keluarga, maupun

masyarakat disekitarnya. Kemampuan memilih dan menetapkan

pengetahuan dapat dilakukan secara langsung maupun berbagai media

yang dianggap penting dalam membagi pengetahuan ke yang lainnya.

Kemampuan dalam mengkomunikasikan pengetahuan tentang

tanaman herbal dapat dilihat dari beberapa pernyataan informan dengan

peneliti, antara lain :

“ Kami berbagi pengetahuan kepada masyarakat mengenai khasiat

tanaman herbal, khususnya manfaat ketika sudah mengkonsumsinya”62

“ Ada, kami buat sendiri kemudian kami mengkonsumsinya,

setelah kami mengkomunikasikan dengan kerabat, tetangga dan teman-

teman mengenai khasiat dari tanaman herbal”63

“ Ada, mudah saja untuk memproduksinya, dan memang ada niat

untuk menjadikan sebagai produk bisnis tanaman herbal, ya tentunya

dengan bantuan dari berbagai pihak”64

Berdasarkan wawancara di atas menunjukkan bahwa literasi

informan mengenai tanaman herbal sudah membaik, hal ini disebabkan

karena selain kemampuan dari informan, pengalaman maupun usaha yang

dilakukan untuk memahami secara utuh mengenai tanaman herbal. Karena

itulah, bagi masyarakat yang berada di lingkungan RT. 13 dan 14

62 Wawancara 25 Pebruari 2019 63 Wawancara 25 Pebruari 2019 64 Wawancara 25 Pebruari 2019

Page 57: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

45

Kelurahan Simpang IV Sipin Kecamatan Telanaipura telah memiliki

pengetahuan yang sudah baik mengenai tanaman herbal.

2. Kemampuan Menggunakan Informasi Tanaman Herbal

a. Kemampuan dan Kesadaran akan Pentingnya Khasiat Tanaman

Herbal

Bagi masyarakat perkotaan, kesadaran akan tanaman herbal

lebih didasarkan pada kadar atau khasiat yang terkandung dalam

tanaman herbal. Kesadaran ini juga didasarkan pada pengetahuan

masyarakat akan rendah atau kurangnya efek samping dari tanaman

herbal. Bahkan beberapa sumber menyebutkan bahwa mengkonsumsi

tanaman herbal sebagai alternative pengobatan dinilai tidak memiliki

efek samping jika digunakan dengan takaran yang sesuai atau standar.

Kesadaran ini diindikasikan dengan semakin munculnya beberapa

klinik kesehatan yang menawarkan dengan pengobatan herbal, maupun

beberapa rumah sehat dengan obat-obatan herbalnya.

Beberapa informan menilai bahwa khasiat tanaman herbal jauh

lebih nyaman dikonsumsi jika dibandingkan dengan obat resep dari

dokter. Misalnya ; “ tanaman herbal memiliki kadar yang alami dan

sangat efektif digunakan dalam pengobatan”.65 Sementara menurut

beberapa informan bahwa “ tanaman herbal pernah dianjurkan oleh

dokter asalkan cocok dengan kondisi kesehatan pasien”,66 berdasarkan

wawancara ini menunjukkan bahwa pengetahuan dan kesadaran

masyarakat akan tanaman herbal menjadi salah satu penyebab mereka

menggunakan tanaman herbal sebagai pengobatan untuk kesehatan.

Masyarakatpun juga memiliki pengetahuan akan fungsi dan

khasiat tanaman herbal misalnya beberapa jenis tanaman herbal baik

berupa daun, buah, tangkai atau akarnya tidak bias digunakan pada

65 Wawancara 26 Pebruari 2019 66 Wawancara 26 Pebruari 2019

Page 58: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

46

penyakit tertentu sebab akan meninmbulkan efek negatif. Beberapa

informan menyebutkan antara lain :

“ Khasiat pada jenis tanaman herbal yang berdampak buruk pada

kesehatan, misalnya pada penyakit lambung atau maag”67

“ Mengkonsumsi jenis-jenis tanaman sayur mauun kacang-

kacangan yang dapat memicu pada penyakit asam urat”68

Beberapa informan menyadari bahwa segala sesuatu yang

dikonsumsi termasuk tanaman herbal pasti memiliki manfaat, baik

positif maupun negative, dan inilah yang dimaksud bahwa dalam

menggunakan tanaman herbal harus proporsional dan professional.

proporsional lebih pada takaran atau autran mengkonsumsi, dan

professional didasarkan pada pengetahuan medis.

b. Kemampuan Untuk Memahami Substansi Akan Khasiat Tanaman

Herbal

Masyarakat Kelurahan simpang IV Sipin Kecamatan Telanaipura

Kota Jambi khususnya yang ada di lingkungan RT. 13 dan 14 pada

umumnya merupakan masyarakat kelompok menengah ke bawah,

hanya sekitar 17 % masyarakatnya yang berada dalam kategori ke atas

artinya masyarakat yang berpenghasilan .> 15.000.000. Dengan

demikian factor ekonomi menjadi factor penentu bagi masyarakat

untuk menggunakan tanaman herbal dalam menanggulangi penyakit.

Namun demikian bukan berarti masyarakat yang berada dalam

ketegori berpenghasilan tinggi tidak menggunakan tanaman herbal

sebagai alternative pengobatan atau berprilaku sehat, dan mereka juga

sering menggunakan tanaman herbal dengan asumsi bahwa tanaman

herbal lebih diyakini khasiatnya dibandingkan dengan pengobatan

kimiawi.

Beberapa masyarakat menuturkan dalam wawancara dengan

penulis, antara lain :

67 Wawancara 26 Pebruari 2019 68 Wawancara 26 Pebruari 2019

Page 59: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

47

“ Tanaman herbal merupakan tanaman warisan bangsa kita, dan

khasiatnya lebih alami jika dibandingkan dengan obat-obat alami”69

“ Selama ini, kami sekeluarga lebih cendrung menggunakan

tanaman herbal, sebab selain khasiatnya dan lebih murah jika

dibandingkan dengan obat kimia dari dokter”70

“ Tentu, sebab harga tanaman herbal lebih murah sementara kalau

mau beli obat dari resep dokter jauh lebih mahal, dan itupun resep dari

dokter tidak hanya satu obat (kapsul)”71

“ lebih ekeonomis, tidak banyak harus mengeluarkan biaya”72

Berdasarkan penuturan di atas menunjukkan bahwa

kecendrungan masyarakat dalam menggunakan tanaman herbal

beragam pemahaman dan pendapatnya. Keragaman ini

mengindikasikan bahwa penggunaan tanaman herbal selain karena

factor mahalnya harga obat-obat non herbal, juga dipengaruhi oleh

keyakinan masyarakat akan khasiat dan pengalaman dalam

menggunakan tanaman herbal.

Di lapangan menunjukkan bahwa pola hidup dan prilaku sehat

juga menunjukkan adanya kesadaran masyarakat dalam menggunakan

tanaman herbal. Hasil pengamatan peneliti di lapangan ditemukan

73bberapa masyarakat menananm tnaman herbal di sekitar rumah

mereka, ada yang menanam di pekarangan, bahkan ada juga yang

menananm dalam pot maupun polybak.74 Pola hidup dan prilaku sehat

masyarakat misalnya berolahraga, kemauan untuk mengkonsumsi

tanaman herbal, kelompok ibu-ibu sadar sehat merupakan bagian dari

membaiknya literasi kesehatan masyarakat. keterkaitan antara literasi

tanaman herbal dengan literasi kesehatan merupakan hal yang saling

69 Wawancara 28 Pebruari 2019 70 Wawancara 28 Pebruari 2019 71 Wawancara 28 Pebruari 2019 72 Wawancara 28 Pebruari 2019 73 Wawancara 1 Maret 2019 74 Observasi tanggal 1 Maret 2019

Page 60: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

48

berpengaruh dalam menjamin keberlangsungan kehidupan yang sehat,

bersih dan bahagia.

Hasil wawancara peneliti dengan masyarakat di lapangan antara

lain :

“ Prilaku sehat dan kesadaran akan pentingnya kesehatan

membuat kami harus lebih banyak menggunakan bahan-bahan alami

sebab dapat menunjang biaya hidup yang lebih ekeonomis”75

“ Terlalu mahal harga obat-obat dokter, dan kekhawatiran juga

pada efek sampingnya sebab akan berpengaruh dalam jangka waktu

lama”76

“ Ada juga kami menggunakan obat-obat kimia jika sudah

terdesak, dan sangat penting”77

“ Biasanya kami lebih memilih apotik untuk membeli obat-

obat, dan kalau di warung-warung tidak pernah”78

Berdasarkan wawancara di atas tanaman – tanaman herbal yang

dikonsumsi masyarakat setelah diolah dengan baik merupakan

sesusatu yang dapat berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat.

dan masyarakat lebih menggunakan juga dimaksudkan agar beban

biaya dapat diatasi seiring semakin meningkatnya kebutuhan keluarga

mereka dalam sehari-hari.

Di lingkungan masyarakat perkotaan sesungguhnya kesadaran

dalam memanfaatkan pekarangan atau lahan kosong yang ada di

lingkungan rumah juga diapresiasi oleh pemerintah melalui program

sadar sehat yang dapat mendorong meningkatnya literasi kesehatan

masyarakat. melalui program ini, maka beberapa kelompok ibu-ibu

yang bergerak dalam jaringan ini misalnya membantu mengatasi beban

biaya rumah tangga, terwujudnya kampung sehat yang biasanya

disebut dengan kampung bantar dan lain-lain. Dengan program-

75 Wawancara 1 Maret 2019 76 Wawancara 1 Maret 2019 77 Wawancara 1 Maret 2019 78 Wawancara 1 Maret 2019

Page 61: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

49

program seperti ini program pemerintah untuk mewujudkan

masyarakat yang sehat dan cerdas akan dapat mewujudkan lingkungan

masyarakat yang bersih, aman dan tenteram.

c. Kemampuan Mengambil Keputusan untuk Menanggulangi

Pengobatan Dengan Memanfaatkan Tanaman Herbal

Sebagai masyarakat perkotaan, pemahaman mereka terhadap

kesehatan umumnya sudah diketahui atau dipahami sebagai salah satu

factor terpenting dalam kehidupan. Beda dengan masyarakat pedesaan

yang sering mengabaikan arti pentingnya suatu kesehatan. Selain itu,

kesadaran dan pemahaman arti pengobatan dengan dokter. Masyarakat

sadar akan mahalnya berobat dengan dokter menyebabkan lebih

cendrung menggunakan tanaman herbal untuk diolah menjadi obat

herbal.

Beberapa informan menuturkan dalam wawancara dengan

penulis antara lain :

“ Ada berobat, tapi kalau masih bias ditanggulangi melalui

obat herbal maka lebih baik memilih obat herbal ketimbang harus

berobat ke dokter”79

“ Ada perasaan takut, apalagi kalau dokter menyampaikan

kondisi penyakit yang ada dapat membuat kami shock apalagi jika

tidak ditunjang dengan biaya pengobatan”.80

Berdasarkan wawancara diatas menunjukkan bahwa upaya

informan dalam berobat dengan dokter pada saat keharusan ditangani oleh

dokter. Namun kesadaran tersebut tidak selamanya dilakukan oleh

masyarakat sebab factor birokrasi, beban psikologis dan beban ekonomi

menjadi factor dalam menggunakan tanaman herbal sebagai alternative

dalam pengobatan.

Namun masyarakat juga harus menyadari bahwa tidak selamanya

mengobati penyakit ditangani dengan obat herbal sebab keterlibatan dokter

79 Wawancara tanggal 5 Maret 2019 80 Wawancara tanggal 5 Maret 2019

Page 62: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

50

juga sangat penting. Minimnya pengetahuan masyarakat akan jenis-jenis

penyakit dan metode pengobatannya membuat harus berhubungan dengan

dokter. Itulah sebabnya kebutuhan berobat dengan dokter dan kesadaran

akan tanaman herbal juga harus bersinergi dalam upaya meningkatkan

kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat yang sesungguhnya.

d. Kemampuan Mmmbandingkan dan Mengevaluasi Informasi

Tanaman Herbal

Kesadaran masyarakat untuk mengembangkan tanaman herbal

ternyata tidak dibarengi dengan luas lahan yang dimiliki, bahkan ada

beberapa masyarakat perkotaan yang tidak memiliki lahan sama sekali

dalam menanam tanaman herbal, khususnya masyarakat yang tinggal di

daerah peumahan. Hasil pengamatan peneliti menunjukkan bahwa yang

menjadi area dalam penelitian ini pada umumnya masyarakat yang tinggal

daerah padat dengan lahan yang terbatas.81 Meskipun demikian beberapa

informan yang memanfaatkan pekarangan dengan menggunakan pot atau

polybak untuk mengembangkan tanaman herbal. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa pada umumnya informan lebih memilih tanaman

herbal yang relatif tidak berbatang besar seperti kumis kucing, kunyit,

temu lawak, dan lain-lain.82 Kesadaran ini juga ditunjukkan dimana

informan tidak menanam kembang di pekarangan mereka, sebagaimana

dikatakan oleh beberapa informan dalam wawancara dengan peneliti, yaitu

:

“ Lebih memilih menanam seperti daun sambiloto, kumis kucing,

sirih merah, daun sirih”83

“ Pernah menanam kembang, dan masih ada Cuma kami

memisahkan antara tanaman herbal dengan kembang, supaya lebih mudah

dalam merawat”84

81 Observasi tanggal 6 Maret 2019 82 Observasi tanggal 6 Maret 2019 83 Wawancara tanggal 8 Maret 2019 84 Wawancara tanggal 8 Maret 2019

Page 63: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

51

“ Kepingin, tapi kondisi rumah seperti ini menyebabkan kami

menanam dalam jumlah yang sedikit dan terbatas”85

“ Kalau ada lahan luas lebih memilih menanam tanaman-tanaman

yang lebih bermanfaat, dan tentunya buah-buahan juga merupakan bagian

tanaman herbal sebab lebih menyehatkan kalau sering mengkonsumsi

buah-buahan. Kami pernah memiliki tanaman buah-buahan seperti pisang,

jambi, kates, sawo, dan manga namun hanya tinggal manga saja sebab

lahan tersebut sudah dijadikan bedeng”86

Berdasarkan wawancara di atas menunjukkan bahwa literasi

informan dalam kemampuan membandingkan dan mengevaluasi informasi

tanaman herbal sudah pada tataran Competent adalah individu yang

memiliki pengetahuan mengenai hal-hal tersebut, tapi tidak selalu

mengaplikasikannya

e. Kemampuan Mengevaluasi Informasi Secara Komprehensif

Masyarakat Kota Jambi khususnya di lingkungan RT. 13 dan 14

Kelurahan Simpang IV Sipin Kecamatan Telanaipuran pada dasarnya

adalah masyarakat yang sudah akrab dengan tanaman herbal sebagai

bagian dari kehidupan mereka khususnya dalam hal kesehatan. Bagi

mereka, kesadaran akan pentingnya tanaman herbal tidak dibarengi dengan

kemudahan untuk mendapatkan segala jenis tanaman herbal. Karena itu

membutuhkan informasi dari berbagai sumber, baik media tercetak

maupun elektronik. Selain itu, informasi secara langsung juga menjadi hal

yang penting bagi masyarakat khususnya bagi informan dalam penelitian

ini.

Namun demikian, masyarakat khususnya informan merasakan

kesulitan untuk memperoleh tanaman herbal baik yang sudah lazim

maupun yang belum. Tanaman herbal yang sudah lazim misalnya ;

sambiloto, kumis kucing, daun pagang, dan lain-lain. Sementara yang

85 Wawancara tanggal 8 Maret 2019 86 Wawancara tanggal 8 Maret 2019

Page 64: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

52

tidak lazim misalnya daun ekor naga, Berikut wawancara peneliti dengan

informan antara lain :

“ Informasi ada, tetapi untuk mendapatkan tanaman tersebut sulit

didapatkan”87

“ di internet ada, di buku atau majalah juga ada akan tetapi jarang

menyebutkan tempat atau daerah yang mudah mendapatkannya”88

“ Betul, banyak sumber menyebutkan mengenai tanaman herbal

akan tetapi tidak tahu kemana harus mendapatkannya”89

Berdasarkan wawancara di atas menunjukkan bahwa kesulitan

untuk memperoleh dimana tanaman herbal harus didapatkan menyebabkan

informan menanam tanaman herbal yang ada. Kondisi seperti ini biasanya

informan mensiasati dengan membeli obat-obat herbal di apotik atau took

herbalis pada saat membutuhkannya.

Berdasarkan wawancara di atas maka disimpulkan bahwa rata-rata

kemampuan literasi informasi tanaman herbal informan pada tataran

Competent adalah individu yang memiliki pengetahuan mengenai hal-hal

tersebut, tapi tidak selalu mengaplikasikannya

3. Kemapuan Mengkomunikasikan Informasi dengan

Mensintesiskan dan Menciptakan Informasi

Kecenderungan masyarakat dunia untuk kembali ke alam

membawa perubahan pada pola konsumsi obat yang terbuat dari bahan

alami, dalam merawat kesehatannya masyarakat dunia banyak yang

memanfaatkan obat tradisional yang berasal dari exstrak tumbuhan

(herbal). Meningkatnya kebutuhan akan produk herbal banyak dilatar

belakangi oleh perubahan lingkungan, pola hidup manusia, dan

perkembangan pola penyakit. Banyak yang menyakini bahwa produk

herbal tidak memberikan dampak yang negatif pada kesehatan karena

tidak mengandung bahan kimia. Peningkatan permintaan obat herbal,

87 Wawancara tanggal 2 Maret 2019 88 Wawancara tanggal 2 Maret 2019 89 Wawancara tanggal 2 Maret 2019

Page 65: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

53

khususnya di Indonesia menjadi sebuah peluang bisnis yang menjanjikan

dalam mengembangkan industri pengolahannya, sehingga banyak

produsen obat herbal yang bermunculan.

a. Kemampuan Mengorganisasikan Informasi

Masyarakat sebagai subjek dalam memberdayakan

tanaman herbal sebagai alternative pengobatan mereka, karena itu

harus berupaya agar tanaman-tanaman yang ada di Indonesia,

khususnya di kota Jambi ini harus terus dikembangkan atau

dibudidayakan agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Bagi masyarakat RT. 13 dan 14 Simpang IV Sipin

Kecamatan Telanaipura Kota Jambi dalam upaya mengembangkan

pengetahuan mereka mengenai tanaman herbal maka harus

membentuk kelompok masyarakat sadar kesehatan khususnya di

kalangan ibu-ibu yang lebih jeli terhadap kesehatan keluarga. Di

lingkungan RT. 13 dan 14 sudah ada kelompok ini namun belum

terbentuk secara formal sebab masih dibawa koordinasi dengan

pengurus di lingkungan RT masing-masing. Hal ini sebagaimana

diungkapkan oleh ketua RT. 13 dalam wawancara dengan penulis

bahwa :

“ Masalah kesehatan dengan memanfaatkan tanaman herbal

yang ada dipekarangan atau membeli yang sudah dalam bentuk

kapsul atau bentuk lain, kami menganjurkan masyarakat khususnya

ibu-ibu agar memanfaatkan pertemuan mereka pada waktu yasinan

rutin, dan ditindak lanjuti pada saat hari minggu, sebab hari ini ada

gotong royong warga dengan membersihkan lingkungan RT”.90

“ Ada, kita sudah menyediakan pot-pot kembang yang

terbuat dari ban bekas, terserah masyarakat mau ditanami yang

penting ada nilai manfaatnya”91

90 Wawancara tanggal 12 Maret 2019 91 Wawancara tanggal 12 Maret 2019

Page 66: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

54

“ Ya, masyarakat sudah menanamnya dengan bervariasi

tanaman tapi yang penting dimanfaatkan”.92

“ Ada, pada umumnya masyarakat lebih memanfaatkan

pekarangan dengan menanam tanaman berkhasiat, seperti kumis

kucing, sambung nyawa, sambiloto, daun pagan dan lain-lain.

Umumnya masyarakat menanam tanaman yang berbatang

pendek”.93

Berdasarkan wawancara penulis dengan ketua RT 13 dan

14 di atas, diperkuat juga oleh beberapa informan dalam penelitian

ini, antara lain :

“ selalu diusahakan, sebab kami ibu-ibu di lingkungan RT

13 dan 14 kalau ada pengajian di masjid selalu kami berbagi

informasi mengenai kesehatan”94

“ Program itu sudah berjalan namun belum ada

kepengurusan dari pak RT sebab kami hanya berkumpul secara

tidak formal misalnya kalau ada kegiatan yasinan sambil

berbincang-bincang mengenai manfaat tanaan herbal”95

“ Ya macam-macam, ada yang kesulitan mendapatkan

maupun mencari tanaman herbal yang dibutuhkan. Ada juga yang

menggunakan tanaman herbal dari apotik yang sudah dikemas, dan

ada juga membuat sendiri”. 96

Berdasarkan wawancara di atas, bahwa semangat informan dalam

menggunakan tanaman herbal merupakan salah satu bentuk kemajuan

literasi yang dimiliki oleh masyarakat RT. 13 dan 14. Standar UNESCO

menyebutkan bahwa salah bentuk literasi yang dimiliki oleh individu

maupun kelompok adalah berupaya untuk memahami suatu objek melalui

92 Wawancara tanggal 12 Maret 2019 93 Wawancara tanggal 12 Maret 2019 94 Wawancara tanggal 17 Maret 2019 95 Wawancara tanggal 17 Maret 2019 96 Wawancara tanggal 17 Maret 2019

Page 67: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

55

kegiatan diskusi untuk mencari makna, substansi dan penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari. Berusaha untuk mengetahui suatu objek untuk

kebutuhan dan kebermanfaatan suatu informasi merupakan ciri-ciri dari

masyarakat yang sudah sadar akan pentingnya suatu kesehatan. Bagi

masyarakat RT.13 dan 14 khususnya informan dalama penelitian ini

bahwa kesehatan merupakan hal yang sangat berharga dalam kehidupan.

Mereka sadar bahwa kesehatan jauh lebih pentingnya dari materi, karena

itu mereka memanfaatkan tanaman herbal sebagai salah satu alternative

dalam upaya menanggulangi penyakit sekaligus menanggulangi beban

ekonomi. Berobat melalui medis jelas membutuhkan biaya yang tidak

sedikit, maka sangat dianjurkan ke depan program sadar kesehatan akan

terbentuk secara formal sekaligus menjadikan masyarakat yang literet

herbalis (masyarakat yang sadar akan kegunaan tanaman herbal).

Dengan demikian bahwa rata-rata kemampuan literasi informan

sudah pada tataran Competent yaitu suatu kemampuan dimana individu

memiliki pengetahuan mengenai hal-hal tersebut, tapi tidak selalu

mengaplikasikannya

b. Kemampuan Mensitesiskan Informasi Pengetahuan tanaman

herbal

Masyarakat rt 13 dan 14 merupakan masyarakat yang memiliki

kultur gotong royong yang tinggi, ini terdeskripsi dari kesungguhan

mereka membersihkan lingkungan secara bergotong royong,

membudayakan lingkungan dengan tanaman – tanaman agar menjadi

lingkungan yang sehat, aman daan bersih. Dala m upaya mewujudkan

tatanan lingkungan masyarakat yang sehat maka masyarakat bekerjasama

dengan pemerintah khususnya di dinas kesehatan. Mereka membuthkan

bimbingan dan pengarahan pola hidup sehat dengan tentunya

memanfaatkan tanaman herbal sebagai salah satu media kesehatan. Selain

itu, masyarakat juga berperan aktif dalam mewujudkan program

pemerintah yakni masyarakat yang sadar kesehatan.

Page 68: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

56

Menurut keterangan informan dalam wawancara dengan

penulis bahwa :

“ setiap sebulan sekali ada petugas dinas kesehatan

mengunjungi rt 13 dan 14, program yang dilakukan misalnya

immunisasi bagi bayi, pemeriksaan kesehatan gratis. Dengan program-

program ini kami berkesempatan juga menanyakan mengenai manfaat

tanaman herbal bagi kesehatan”97

“ Program ini sesungguhnya diinisiasi oleh ibu-ibu pengajian

kemudian diajukan ke ketua RT masing-masing agar ada dinas

kesehatan yang data ke RT untuk membantu kesehatan masyarakat”98

“ Terbantu sekali, sebab masyarakat yang kurang mampu dapat

memgurangi beban biaya berobat”99

Berdasarkan wawancara di atas menunjukkan bahwa kesadaran

masyarakat khususnya informan dalam penelitian ini juga sudah

membaik. Ini berarti bahwa informan sudah termasuk dalam kategori

baik literasi herbalnya.

Selanjutnya, penulis juga melakukan beberapa informan

mengenai program ke depan tentang literasi herbal, yaitu :

“ ke depan kami berupaya melibatkan semua elemen

masyarakat dalam memanfaatkan tanaman herbal untuk diolah menjadi

obat kesehatan bagi masyarakat”100

“ Kebetulan di lingkungan RT 13 dan 14 ada beberapa tenaga

kesehatan, dan kebetulan mereka juga mendukung sekali penggunaan

tanaman herbal sebagai alternative pengobatan”101

“ Ya, ada kita selalu diskusi tenaga kesehatan yang berdomisili

di lingkungan RT kami, dan mereka pun cenderung menjelaskan

97 Wawancara tanggal 1 April 2019 98 Wawancara tanggal 1 April 2019 99 Wawancara tanggal 1 April 2019 100 Wawancara tanggal 1 April 2019 101 Wawancara tanggal 1 April 2019

Page 69: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

57

masing-masing kegunaan atau manfaat dari tanaman herbal, dan

metode penggunaannya agar sesuai dengan anjuran”102

Berdasarkan wawancara di atas menunjukkan bahwa informan

telah melakukan langkah-langkah dalam meningkatkan literasi herbal

dengan melibatkan tenaga medis dari dinas kesehatan. Dalam teori

yang dikemukakan oleh UNESCO maupun standar literasi herbal

bahwa individu maupun kelompok memiliki kemampuan literasi yang

baik apabila dibarengi dengan upaya untuk memcari informasi

mengenai manfaat dan kegunaan maupun metode menggunakannya

dalam mengkonsumsi tanaman herbal. Kemampuan literasi seseorang

tidak hanya ditunjukkan dengan penguasaan teori akan tetapi

bagaimana mereka menerapkan dalam kehidupan sehari-hari mengenai

objek yang menjadi kajian literasi.

c. Kemampuan Menyebarkan dan mengkomunikasikan Informasi

Melalui berbagai media

Sebagai masyarakat perkotaan, masyarakat RT 13 dan 14

Kelurahan Simpang IV Sipin Kecamatan Telanaipura khususnya

informan dalam penelitin ini tentunya masalah informasi

(pengetahuan) positif menjadi penting dalam kehidupan sehari-hari.

Mereka pada umumnya berupaya meningkatkan pengetahuan mereka

dengan memanfaatkan berbagai media, misalnya memanfaatkan

televise, internet dan took buku untuk memperoleh informasi

pengetahuan tanaman herbal. Namun demikian bahwa tidak semua

informan adalah memiliki dana yang memadai untuk membeli buku

atau menggunakan internet misalnya. Sementara untuk menggunakan

media televise dianggap tidak mampu memberikan informasi yang

akurat dan adakalanya tingkat daya ingat dan daya tangkap informan

itu sama. Boleh saja hari ini memperoleh informasi dari televise dan

besok mereka melupakan. Media televisi hanya sekedar hiburan tidak

102 Wawancara tanggal 1 April 2019

Page 70: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

58

menyajikan data yang mudah disimpan sebab dalam bentuk elektronik,

beda dengan internet yang bias diakses berkali-kali.

Berdasarkan konsep di atas, maka untuk memperoleh informasi

yang akurat dan biaya yang semurah-murahnya maka diantara

informan menawarkan kepada masyarakat untuk mengunjungi

perpustakaan sebab jarak tempuh ke perpustakaan juga relative dekat.

Sementara itu, di Kantor kelurahan juga menyediakan akses bacaan

namun literature yang ditawarkan pada umumnya majalah dan Koran,

sementara literature berupa monograf hanya sedikit itupun dalam

bentuk buku yang tidak relevan dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini

sebagaimana diungkapkan oleh informan dalam penelitian ini, antara

lain :

“ Sudah diinformasikan, ya begitulah terkadang alasan waktu

dan ketidak tahuan bagaimana caranya dating ke perpustakaan”103

“ Ada, biasanya kami suruh anak-anak kami untuk mencari

buku-buku herbal maupun majalah agar bias dibaca untuk

mendapatkan informasi mengenai tanaman herbal”.104

“ Ada, pernah sudah beberapa kali dapat buku, misalnya

manfaat tanaman herbal, 1001 cara mengenal dan manfaat tanaman

herbal, cara mengembangkan tanaman herbal di pekarangan sempit,

dan lain-lain”105

Berdasarkan wawancara di atas menunjukkan bahwa informan

sudah menunjukkan upayanya dalam meningkatkan literasi mereka

dengan menggunakan litertur atau sumber bacaan. Masyarakat yang

dianggap literet apabila kesadaran masyarakat sudah mengarahkan

pola fikir dan prilakunya dengan membaca berbagai sumber literatur.

Kesadaran informan yang digambarkan di atas sesungguhnya

menunjukkan suatu prilaku masyarakat perkotaan yang lebih

berorientasi pada prilaku positif.

103 Wawancara tanggal 1 April 2019 104 Wawancara tanggal 1 April 2019 105 Wawancara tanggal 1 April 2019

Page 71: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

59

Selanjutnya penulis juga mewancara beberapa informan mengenai

program ke depan dengan bekerjasama dengan perpustakaan sebagai

lembaga untuk mengakses informasi, antara lain :

“ Ada, kita akan membuat taman baca yang nantinya akan

diperuntukkan bagi masyarakat RT 13 dan 14 khususnya di kalangan

ibu-ibu yang ingin memperoleh buku-buku atau majalah untuk

dipergunakan”106

“ Masalah buku-bukunya, kita akan bekerjasama dengaan

perpustakaan Kota Jambi, sebab selama ini perpustakaan kota sudah

pernah menawarkan kepada masyarakat untuk membantu buku-buku

dengan sistim sirkulasi”107

“ Sudah didiskusikan oleh masyarakat dengan ketua RT 13 dan

14 untuk membentuk taman baca”108

Berdasarkan wawancara diatas menunjukkan bahwa upaya

masyarakat untuk senantiasa meningkatkan dan mengembangkan

pengetahuan mereka adalah dengan melakukan kerjasama dengan

perpustakaan sebagai lembaga pedonor sumber literatur. Program-

program seperti ini biasa memberikan efek positif dalam upaya

meningaktkan literasi masyarakat melalui membaca. Dalam berbagai

kajian literature bahwa individu atau masyarakat yang memiliki

pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni lebih disebabkan karena

kemampuan dan kesadaran mereka membaca, menggunakan

perpustakaan untuk akses informasi. Masyarakat atau individu yang

sadar dengan pentingnya sebuah pengetahuan akan terus diupayakan

untuk digali dan dipelajari agar dapat menjadi seorang lieteret. Inilah

sebabnya program pengembangan literasi diberbagai institusi

khususnya di lingkup pendidikan bahwa literasi menjadi sebuah

keharusan dalam program pengembangan kemampuan dan kualitas

peserta pendidik. Oleh karena itu, untuk ke depan program

106 Wawancara tanggal 1 April 2019 107 Wawancara tanggal 7 April 2019 108 Wawancara tanggal 7 April 2019

Page 72: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

60

pengembangan literasi akan dikembangkan baik di lingkup pendidikan

maupun di lingkup masyarakat agar dapat mewujudkan sumber daya

manusia yang memiliki karakter berbudaya dan berakhlaqul karimah

sesuai dengan tuntutan ajaran Islam.

Berdasarkan observasi di lapangan, dimana penulis

menemukan beberapa buku di rumah informan mengenai majalah dan

buku tanaman herbal.109 Menurut keterangan informan bahwa buku-

buku dan majalah yang ada disitu dipinjam oleh anaknya di

perpustakaan Provinsi Jambi.110 berdasarkan hal inilah yang membuatk

keyakinan penulis bahwa masyarakat RT. 13 dan 14 berusaha serius

untuk meningkatkan literasi tanaman herbal sebagai upaya untuk

menjaga kesehatan dengan memanfaatkan tanaman herbal sebagai

salah satu solusi.

109 Observasi tanggal 7 April 2019 110 Wawancara tanggal 7 April 2019

Page 73: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pembahasan di atas, maka penulis dapat mengambil

beberapa kesimpulan, antara lain :

1. Kondisi literasi tanaman herbal masyarakat RT. 13 dan 14 Kelurahan

Simpang IV Sipin Kecamatan Telanaipura Kota Jambi pada tataran

kemampuan akses (access) dapat dibagi antara lain ; Pertama, pada

kemampuan masyarakat sudah pada tataran baik, terlihat 7 dari informan

yang mampu memahami, menganalisis dan mengkaji secara baik

mengenai hakikat tanaman herbal. Kedua, pada tataran kemampuan

menggunakan (use) dimana masyarakat sudah pada tataran baik juga, ini

terdeskripsi dari 6 informan yang mampu menjabarkan penggunaan

tanaman herbal didukung dengan pengetahuan sumber literature yang

memadai. Ketiga, komunikasi. Pada tataran ini, literasi tanaman herbal

masyarakat belum begitu menggembirakan. Hal ini terlihat dari beberapa

informan yang belum begitu mahir dalam mengkomunikasikan sesame

rekan atau menyajikan dalam berbagai media untuk membagi pengetahuan

tentang tanaman herbal.

2. Pada tataran kemampuan menggunakan (use) tanaman herbal yang terdiri

dari beberapa indicator antara lain : a) kemampuan dan kesadaran akan

akan pentingnya khasiat tanaman herbal pada umumnya informan sudah

pada tataran Competent artinya individu yang memiliki pengetahuan

mengenai hal-hal tersebut, tapi tidak selalu mengaplikasikannya , b)

Kemampuan untuk memahami substansi akan khasiat tanaman herbal

dimana tataran informan sudah pada literasi Competent artinya individu

yang memiliki pengetahuan mengenai hal-hal tersebut, tapi tidak selalu

mengaplikasikannya, c) Kemampuan membandingkan dan mengevaluasi

informasi tanaman herbal informan dalam tataran ini sudah pada literasi

Page 74: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

62

Advanced beginner artinya individu yang tidak memiliki pengetahuan

mengenai hal-hal tersebut tetapi melakukan, , d) Kemampuan

mengevaluasi informasi secara komprehensi Proficient adalah user yang

setingkat di bawah expert yaitu individu yang memiliki pengetahuan dan

mengapilkasikannya

3. Kemapuan Mengkomunikasikan dengan mensintesiskan dan Menciptakan

Informasi yang mencakup : a) Kemampuan Mengorganisasikan Informasi

pada tataran ini informan Advanced beginner artinya individu yang tidak

memiliki pengetahuan mengenai hal-hal tersebut tetapi melakukan ; b)

Kemampuan Mensitesiskan Informasi Pengeathuan tanaman herbal pada

tataran informan sudah pada Competent artinya individu yang memiliki

pengetahuan mengenai hal-hal tersebut, tapi tidak selalu

mengaplikasikannya ; c) Kemampuan Menyebarkan dan

mengkomunikasikan Informasi Melalui berbagai media pada tataran ini

informan juga pada tingkat literasi Competent artinya individu yang

memiliki pengetahuan mengenai hal-hal tersebut, tapi tidak selalu

mengaplikasikannya

B. Saran-Saran

1. Hendaknya masyarakat Kelurahan Simpang IV Sipin dalam

meningkatkan literasi tanaman herbal dengan melakukan kerjasama

dengan pihak yang terkait seperti tenaga kesehatan, ahli pertanian, dan

herbalis agar pemahaman tentang tanaman herbal tidak persial

2. Dalam mengatasi kendala-kendala meningkatkan literasi tanaman herbal

hendaknya membentuk kelompok diskusi dengan menjadikan

perpustakaan sebagai pusat akses informasi agar pemahaman tanaman

herbal dapat digali melalui literature-literatur yang terdapat di

perpustakaan.

3. Hendaknya dalam menjadikan tanaman herbal sebagai alternative

pengobatan harus melakukan koordinasi dengan pihak medis agar

penggunaannya tidak menyimpan dari aturan yang, sekaligus dapat

meningkatkan literasi tanaman herbal.

Page 75: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

63

C. Kata Penutup

Demikianlah skripsi yang penulis gagas melalui proses riset lapangan, dan

penulispun menyadari akan kelemahan – kelemahan yang ada, baik dari segi

penulisan, substansi maupun unsur-usnur non teknis lain. Karena itu, penulis

mengharap kritikan dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak demi

kesempurnaan untuk perbaikan nanti.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah penulis berserah diri, semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya kepada penulis sendiri.

Page 76: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

64

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Atribut Indikator

Analyze Kemampuan menganalisa dan

memahami makna secara substansial

tanaman herbal

a. Pemahaman tentang Tanaman herbal

b. Kemampuan mengidentifikasi jenis tanaman herbal yang dibutuhkan

c. Kemampuan menyeleksi jenis-jenis tanaman herbal

d. Kemampuan menggunakan waktu yang dibutuhkan dalam mengakses mengcari informasi tentang

tanaman herbal

Evaluate Kemampuan menilai tanaman herbal

dalam dunia kesehatan

a. Kemampuan mengevaluasi informasi yang diperoleh

dari berbagai sumber literature tentang tanaman

herbal

b. Kemampuan memilih informasi dari berbagai sumber

literature tentang tanaman herbal yang menunjang

kebutuhannya

c. Kemampuan mengetahui bias dan isu-isu sosial

tentang tanaman herbal

Groping kemampuan menentukan dan

mengelompokkan jenis-jenis tanaman

herbal

a. Kemampuan menggunakan pengetahuan tanaman

herbal dari berbagai sumber literatur untuk

pengobatan kesehatan

b. Kemampuan memahami jenis-jenis tanaman herbal,

karakteristik tanaman herbal,

c. Mengerti isu-isu yang berhubungan dengan masalah

tanaman herbal dalam kontek dunia kesehatan

Induction Kemampuan menyimpulkan suatu

jenis dan kegunaan tanaman herbal

bagi kesehatan manusia

a. Kemampuan membangun dan menganalisis opini,

tujuan dan fungsi tanaman herbal

b. Kemampuan memahami setiap elemen-elemen

khasiat tanaman herbal.

Deduction Kemampuan menggunakan prinsip-

prinsip umum untuk menjelaskan

khusus

a. Keamampuan membandingkan pengetahuan tanaman

herbal

b. Kemampuan mengetahui keakuratan , kegunaan

tanaman herbal

Synthesis Kemampuan untuk merakit unsur-

unsur ke dalam struktur baru

a. Kemampuan memahami pesan-pesan informasi dari

berbagai sumber literature

b. Kemampuan menjabarkan nilai-nilai pengetahaun tanaman herbal yang terkandung didalamnya

Abstracting yakni kemampuan menciptakan secara

singkat, jelas dan gambaran tepat

menangkap esensi dari pesan dalam

sejumlah kecil kata-kata dari pada

pesan itu sendiri

a. Kemampuan menciptakan singkat, jelas dan

gamabaran pengetahaun tentang tanaman herbal b. Kemampuan menggunakan tanaman herbal dalam

berbagai jenis penyakit

c. Kemampuan mengkomunikasikan dengan orang lain.

Page 77: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

65

DAFTAR PUSTAKA

Almos, R., & Pramono, D. Leksikon Etnomedisin dalam Pengobatan Tradisional

Minangkabau. Jurnal Arbitrer, (2015) 2, 44–53

Amarullah Siregar, "Aman Mengolah Tanaman Herbal", Kompas.com, diakses

tanggal 12 JAnuari 2019

https://sains.kompas.com/read/2010/05/20/16444280/aman.mengolah.tana

man.herbal.

Anonim. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: P dan K, 1994)

Anonimus. (2009). Obat Tradisional. Diakses tanggal 16 Januari 2019.

Aid.wikipedia.org/wiki/2009/obat-tradisional.

Bawden, D. Information and digital literacy: a review of concepts, Journal of

Documentation :2001)

Behrens, S. A conceptual analysis and historical review of information

literacy.College and Research Librarie,1994)

Dinas Kesehatan Provinsi Jambi. Masyarakat Jambi dan Kepedulian Kesehatan ,

Majalah. (Jambi : DInas Kesehatan, 2017).

Eriyanto. Teknik Sampling : Analisis Opini Publik. (Yogyakarta : LKis Pelangi

Angkasa, 2007)

Fiftin Noviyanto, dkk. (2008). Sistem Pakar Racikan Tanaman Obat Tradisional

Menggunakan Metode Fuzzy Inference System Tsukamoto. (Jakarta : UI,

2008).

Gembong, Tjitroesoepomo. Morfologi Tumbuhan. (Yogyakarta: Gajah Mada

University Press, 1989) https://gurudigital.id/Jenis-pengertian-literasi -adalah/. Di akses pada

tanggal 22 Februari 2019 pada pukul 11.12

Iyos, R. N., & Astuti, P. D. (2013). Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annona

muricata L.) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah. Majority, 6(2)

Kartawinata, K. Dua Abad Mengungkap Kekayaan Flora dan Ekosistem

Indonesia. Dalam: Sarwono Prawirohardjo Memorial Lecture X. LIPI. 23

Agustus 2010. Jakarta. www.http//seminarnasionalkes.url.12ipii. Diakses

tanggal 12 Januari 2019

Page 78: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

66

Mulyana, Dedi. Metodologi Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial lainnya. (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2001).

Noorati, W. Studi Flora Tumbuhan Bawah di dalam Tegahan Jati Umur 3 D,

KPH. Bara Pulang, Jawa Tengah, (Fakultas Kehutanan. Yogyakarta.

2016).

Ratna. Optimalisasi Pemanfaatan Tanaman Herbal di Indonesia. (Jakarta : LIPI,

2014)

Soehatono, Irawan. Metode Penelitian Sosial. (Bandung : Remaja Rosdakarya,

2009)

Suryanto & Setiawan. Khasiat Tanaman Herbal : Metode dan Penggunaannya

dalam dunia kesehatan. (Jakarta : Gema Insani Press : 2013).

UNESCO. Development of information literacy: through school libraries in

South-East Asia Countries,Bangkok: UNESCO, 2005).

Page 79: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

67

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Patria Monida

NIM : IPT 140358

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Jambi, 20 September 1996

Status : Mahasiswi

Hp : 087779900771

Pengalaman Organisasi : OSIS

No Tingkat Pendidikan Tempat Tahun

1 TK-IT Al-Azhar Kota Jambi 2000-2002

2 SD 47 Kota Jambi 2002-2008

3 SMPI Al-Falah Kota Jambi 2008-2011

4 SMA Negeri 5 Kota Jambi 2011-2014

5 PTN UIN STS JAMBI 2014-2019

Page 80: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

68

Page 81: LITERASI TANAMAN HERBAL (STUDI TERHADAP ...repository.uinjambi.ac.id/2914/1/IPT. PATRIA MONIDA...pengobatan timur atau obat tradisional.2 Seorang pakar kesahatan herbal mengatakan

69