Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2...

19
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2...

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Paradigma Penelitian

Pada hakikatnya, suatu penelitian merupakan upaya dalam menemukan suatu

kebenaran melalui model-model tertentu yang biasanya dikenal dengan paradigma.

Dalam buku Moleong, paradigma menurut Bodgan dan Biklen (2017, p.49) adalah

kumpulan dari beberapa asumsi dan merupakan konsep atau proposisi yang

mengarahkan cara berpikir dan mengarahkan penelitian. Dalam buku Moleong,

Kuhn (2017, p.49) mengatakan, “Paradigma atau penelitian ilmiah” merupakan

penelitian yang pelaksanaannya didasarkan pada paradigma bersama dan

berkomitmen untuk menggunakan aturan dan standar praktik ilmiah yang sama dan

paradigma tersebut didefinisikan oleh Harmon sebagai cara mendasar untuk

mempersepsi, berpikir, menilai, dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu

secara khusus tentang visi realitas. Paradigma dari penelitian ini adalah paradigma

post-positivism. Sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2016, p.1), bahwa dalam

paradigma post-positivism ini menjadikan realitas sosial dipandang sebagai sesuatu

yang holistik/utuh, kompleks, dinamis, dan penuh makna.

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

47

3.2 Jenis dan Sifat penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian

kualitatif menurut Moleong (2017, p.6), adalah penelitian yang bertujuan untuk

memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dan lainnya, secara holistik, dan mendeskripsikan

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, dan dengan memanfaatkan berbagai metode

alamiah. Pada intinya, Sugiyono (2016, p.1) mengatakan, bahwa metode penelitian

kualitatif adalah

“metode yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah, (lawan dari eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi”.

Dalam buku Salam, Maykut dan Morehouse (2011, p.29) mengatakan,

terdapat beberapa ciri umum atau karakteristik penelitian kualitatif yang dijabarkan

yakni :

a) An exploratory and descriptive focus. Penelitian kualitatif untuk

menganalisis tentang fenomena sosial dan mengembangkan focus of

inquiry yang bersifat umum, lalu menemukan apa yang harus

diketahui dengan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan deskriptif,

menggunakan kata “bagaimana”.

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

48

b) Emergent Design; yakni desain penelitian dikembangkan selama

melaksanakan penelitian. Fase awal pengumpulan data, peneliti dapat

menanyakan pertanyaan dan mengeksplorasi segala sesuatunya yang

menjadi awal penelitian, lalu setelahnya mengulas kembali dari sisi

yang berbeda, menelusuri dokumen yang tidak penting, dan

sebagainya. Hal ini dapat memperluas atau mempersempit cakupan

penelitian, sehingga desain penelitiannya dapat dimodifikasi.

c) A purposive sample. Dalam penelitian kualitatif, harus memilih

partisipan dengan hati-hati. Setiap partisipan yang dipilihdiharapkan

akan memperluas variabilitas sampel dan mampu menjawab semua

pertanyaan.

d) Data Collection in the natural setting. Natural setting adalah tempat

dimana peneliti dapat menemukan atau tidak menemukan sesuatu

atau jawaban dari fenomena yang sedang diteliti.

e) Emphassion’ human-as-instrument’. Dalam studi kualitatif, peneliti

memegang peran kunci dalam proses penelitian. Peneliti

bertanggungjawab dalam pengumpulan data yang relevan dan

menerjemahkan arti dari data.

f) Qualitative Methods of data collection. Data hasil penelitian kualitatif

pada umumnya lebih banyak dalam bentuk perkataan dan tindakan

informan, sehingga membutuhkan cara agar peneliti memahami

bahasa dan perilaku mereka. Metode yang paling banyak digunakan

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

49

adalah observasi partisipan, in-depth interview, group interview,

pengumpulan data dari dokumen relevan dalam bentuk catatan

lapangan dan hasil rekaman audio-taped interview, yang kemudian

ditranskripsikan untuk analisis data.

g) A case study approach to reporting research outcomes. Hasil

penelitian biasanya disajikan dalam narasi yang tebal atau panjang

dan disajikan dalam bentuk studi kasus. Jumlah kasusnya bervariasi

dari satu hingga beberapa.

Moleong (2017, p.7) memaparkan fungsi dan pemanfaatan penelitian

kualitatif sebagai berikut :

1. Upaya pemahaman penelitian perilaku dan penelitian motivasional.

2. Untuk penelitian konsultatif.

3. Memahami isu-isu rumit sesuatu proses.

4. Meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat diteliti melalui

penelitian kuantitatif.

5. Digunakan untuk lebih dapat memahami setiap fenomena yang

sampai sekarang belum banyak diketahui.

6. Digunakan penulis untuk meneliti sesuatu secara mendalam.

7. Digunakan peneliti yang berkeinginan umtuk menggunakan hal-hal

yang belum banyak diketahui ilmu pengetahuan.

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

50

8. Dimanfaatkan oleh peneliti yang ingin meneliti sesuatu dari segi

prosesnya.

Penelitian kualitatif ini memiliki ciri deskriptif yang berisi kutipan-kutipan

data untuk menjelaskan laporan dan data, yang berasal dari naskah wawancara,

catatan lapangan, foto, dokumen pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi

lainnya (Moleong, 2017, p.11). Maka dari itu, peneliti menggunakan jenis penelitian

karena untuk menganalisis lebih mendalam mengenai strategi Marketing Public

Relations dalam mengomunikasikan aktivitas rebranding PT. Go Online

Destinations (Pegipegi) dengan perolehan data secara langsung oleh pihak yang

bersangkutan.

3.3 Metode Penelitian

Menurut Salam, peneliti kualitatif mengkaji suatu masalah yang bertujuan

memberi makna (menginterpretasi suatu fenomena) yang diletakkan orang pada

fenomena yang sedang dikaji (Salam, 2011, p.27). Dalam buku Salam, Creswell

(2011, p.27) mengatakan,

“penelitian kualitatif melibatkan penggunaan kajian dan kumpulan aneka ragam pengalaman empirik melalui studi kasus, pengalaman pribadi, introspeksi, riwayat hidup, interview, observasi, sejarah, interaksi dan teks-teks visual, yang mendskripsikan peristiwa rutin dan momen-momen yang bersifat problematik serta makna kehidupan individu.

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

51

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode studi kasus.

Menurut Bungin (2011, p.132), membuat laporan dengan menggunakan metode

studi kasus harus dibuat dalam bentuk deskriptif yang semenarik mungkin, sehingga

pembaca memahami dan merasa menjadi seperti peneliti dalam penelitian ini hingga

mampu menemukan kesimpulan dari kasus ini. Bungin (2011, p.132) juga

menjelaskan bahwa, ada tiga langkah dalam menggunakan studi kasus, yakni

pegumpulan data, analisis, dan menulis.

Model analisis studi kasus menurut Bungin (2011, p.237) adalah :

1. Menemukan domain-domain analisis. 2. Domain analisis dipetakan sebagai domain tunggal atau domain ganda. 3. Apabila domain tunggal, maka studi kasus dapat dilakukan dengan

mendeskripsikan domain tersebut berdasarkan fenomena vertikal (seperti sejarah, perkembangan fenomena, dan lainnya), maupun berdasarkan fenomena horizontal (dinamika dan perubahan fenomena).

4. Apabila domain ganda, maka studi kasus dapat dilakukan selain menjelaskan fenomena tunggal, juga menjelaskan hubungan-hubungan antar domain.

Dalam analisis data ini, peneliti diberi kebebasan dalam menentukan atau membuat

struktur tulisan berdasarkan domain yang dikaji serta keinginan perihal domain

mana yang lebih dikembangkan.

Studi kasus juga memiliki enam tipe menurut Bodgan dan Biklen (2011,

dikutip dalam Bungin, p.238-p.239) yaitu :

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

52

a) Studi kasus kesejarahan sebuah organisasi

Domain dalam jenis ini ialah pemusatan perhatian dalam perjalanan dan

perkembangan sejarah organisasi dalam jangka waktu tertentu. Dalam

penelitian ini memang studi kasus yang diangkat adalah berupa

perkembangan suatu organisasi atau perusahaan pada saat waktu tertentu,

yaitu Pegipegi.

b) Studi kasus observasi

Menggunakan observasi dalam penelitian untuk menjaring informasi empiris

yang detail dan aktual.

c) Studi kasus Life history

Jenis ini menjelaskan mengenai perjalanan hidup seseorang dengan tahap-

tahap, dinamika, dan lika-liku kehidupan seseorang. Dalam studi kasus ini

bertumpu pada dokumen-dokumen serta melakukan wawancara. Dalam

penelitian “Strategi MPR dalam mengomunikasikan aktivitas rebranding

pegipegi” ini, menggunakan pendekatan seperti studi kasus Life History.

Meskipun pada umumnya studi kasus life history ini menganalisis kasus

individu, namun dapat dilakukan pada komunitas atau lingkup yang lebih

luas (Bungin,2011, p.241).

d) Studi kasus komunitas sosial atau kemasyarakatan

Penelitian ini melihat sisi unik dari lingkungan sosial namun memiliki

makna.

e) Studi kasus analisis situasional

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

53

Dalam kehidupan sosial tentu selalu mengalami perubahan dan hal ini

menarik untuk dibahas dan dijelaskan untuk menggambarkan sebuah situasi

sosial yang sudah atau tengah belangsung.

f) Studi kasus mikroetnografi

Studi kasus ini mengenai kehidupan suatu komunitas sosial terkecil atau

seorang individu.

Dalam Bungin, Sevilla, dkk (2011, p.239) mengatakan, bahwa studi kasus

merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dan Yin juga mengatakan bahwa ada

tiga jenis tipologi studi kasus, yakni studi kasus ekplanatoris, eksploratoris, dan

deskriptif dengan jenis pertanyaannya berupa how (bagaimana), why (mengapa), dan

what (apa/apakah). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan studi kasus yang

dikemukakan oleh Yin. Dalam buku Bungin, Yin (2011,p.240) mengatakan bahwa

studi kasus memiliki lima komponen penting, yaitu :

1. Pertanyaan-pertanyaan penelitian 2. Proporsi penelitian yang memberi isyarat kepada peneliti mengenai sesuatu

yang harus diteliti. 3. Unit-unit analisis penelitian yang harus ditentukan terlebih dahulu. 4. Logika yang mengaitkan data dengan proposisi. 5. Kriteria untuk menginterpretasikan temuan.

Komponen pertama hingga ketiga merupakan cara peneliti dalam

mengumpulkan data dan komponen keempat hingga kelima merupakan langkah-

langkah dalam menganalisis data. Hal lain yang harus diperhatikan yaitu dalam

mendesain penelitian studi kasus. Desain penelitian terdapat dua jenis menurut Yin

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

54

(Bungin,2010,p.240), yaitu desain penelitian studi kasus-tunggal dan multikasus.

Dalam penelitian ini, jenis studi kasusnya adalah studi kasus-tunggal. Terdapat tiga

macam rasionalitas studi kasus-tunggal yang harus diperhatikan, yaitu (Bungin,

2010, p.240) :

a) Suatu rasional muncul ketika kasus itu tampak sebagai kasus yang penting

dan relevan untuk menguji suatu teori yang sebelumnya adalah suatu

perspektif.

b) Kasus merefleksikan sesuatu yang ekstrem atau unik sehingga bermanfaat

dan menarik untuk ditelusuri.

c) Suatu kasus yang dapat dikatakan sebagai kasus penyingkapan,

berkesempatan masuk ke dalam ranah sosial atau fenomena yang kurang

diizinkan untuk diteliti secara alamiah.

Studi kasus mempunyai kelebihan menurut Alwasilah (2015, p.82-p.83)

yakni:

a) Peneliti dapat fokus pada hal yang rumit dari situasi sosial yang kompleks.

b) Peneliti bisa menjelaskan hubungan sosial antar-pihak yang tidak bisa

dijelaskan melalui survey. Hal ini dikarenakan pendekatannya holistik

sedangkan survei melihat persoalan secara terisolasi.

c) Peneliti bisa menggunakan berbagai cara (multiple methods) untuk

mendapatkan realitas yang kompleks yang sedang diteliti.

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

55

d) Perolehan data dengan studi kasus bisa diperoleh dengan berbagai cara dan

berbagai sumber data (multiple source of data) yaitu triangulation.

e) Studi kasus layak untuk meneliti fenomena yang diteliti terjadi secara

alamiah dan peneliti tidak memiliki kewajiban melakukan kontrol untuk

merubah keadaan.

f) Studi kasus cocok untuk penelitian skala kecil tetapi memungkinkan peneliti

untuk berkosentrasi pada satu kasus topik penelitian sehingga

pemahamannya mendalam.

g) Studi kasus bisa dipakai untuk mengetes teori (theory testing) dan

membangun teori (teory building).

Dengan kelebihan dari studi kasus tersebut, maka penelitian ini, berasal dari

kasus yang diangkat menjadi sebuah studi yaitu Strategi Marketing Public Relations

dalam mengomunikasikan aktivitas Rebranding PT. Go Online Destinations

(Pegipegi).

3.4 Key Informan dan Informan

Dalam penelitian kualitatif, terdapat key informan (informan kunci) dan

informan. Informan kunci merupakan sumber data yang sangat mengetahui atau

berperan banyak dalam menangani permasalahan terkait penelitian sehingga dapat

memberikan informasi secara lengkap dan sangat menjawab pertanyaan dari

penelitian ini. Menurut Daymon (2008, p.31), informan kunci adalah wakil

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

56

kelompok yang diteliti yang telah berada cukup lama dalam kebudayaannya, hingga

memiliki pengetahuan setingkat pakar menyangkut aturan-aturan, kebiasaan, dan

bahasa kebudayaan dan informan merupakan seseorang yang ambil bagian dalam

sebuah riset (Daymon, 2008, p.431).

Menurut Bungin (2011, p.78), ada tiga cara dalam memperoleh informan

penelitian, yakni :

1. Prosedur Purposif

Dalam hal ini, penulis menentukan kelompok informan yang sesuai dengan

kriteria dan relevan dengan masalah penelitian. Hal tersebut dinamakan key

informan yang sangat menguasai informasi dan terlibat dalam proses terkait dengan

tujuan penelitian.

2. Prosedur Kuota

Peneliti memutuskan berapa orang yang dijadikan sebagai informan, namun

memiliki ketentuan karakteristik seperti usia, tempat tinggal, jenis kelamin, profesi,

dan sebagainya. Hal ini memungkinkan untuk memperoleh informan yang tepat dan

mungkin paling berpengalaman dan memiliki wawasan terkait topik penelitian.

3. Prosedur Snowball

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

57

Informan disini diperoleh dari orang pertama yang terhubung dengan

penelitu dan ada kalanya ketika informan tersebut tidak bisa ditemui dengan suatu

alasan, lalu informan pertama ini mengarahkan dan memperkenalkan ke informan

lain untuk melanjutkan tugasnya. Namun, disini peneliti juga harus memverifikasi

kelayakan setiap informan dan memastikan informasi tersebut akurat.

Sebaiknya informan atau sumber penelitian memiliki kriteria sebagai berikut

(Sugiyono,2016, p.57), yaitu :

a) Informan menguasai segala sesuatu yang terkait dengan penelitian termasuk

dari segala proses yang dilakukan dalam perusahaan.

b) Informan tersebut masih terlibat dalam kegiatan yang sesuai dengan penelitian.

c) Informan memiliki waktu untuk memberikan infomasi secara rinci. d) Informan tidak menyampaikan informasi berdasarkan pemikirannya sendiri. e) Informan tersebut awalnya terlihat tertutup, namun bisa menjadi lebih ramah

dan dekat sebagai narasumber.

Berikut gambaran umum mengenai informan kunci dan informan :

Tabel 3.1

Informan kunci dan Informan

NO. Nama Keterangan

1 Devi Agustina

(Informan kunci)

Public Relations & Media

Specialist – Pegipegi

2 Setio Priyono Founder&Managing Partner-

Smartspin Public Relations

Key Infoman

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

58

Nama : Devi Agustina

Pendidikan : S1- Public Relations di Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta

Pengalaman kerja :

1. Mei 2014-Agustus 2014 CSR Intern di PT. Energi Mega Persada Tbk

2. Sept 2014-Desember 2014 Merchant Acquisition and Management

Limestine

3. Januari 2015-Agustus 2016 PR Account Excutive P&M Communications

4. September 2016-saat ini PR&Media Officer PT. Go Oline Destinations

(Pegipegi)

Informan

Nama : Setio Priyono

Pendidikan : S1 – Accounting Universitas Tarumanegara

S2 – Communication, Strategic Public Relations

Pengalaman Kerja :

1. Januari 2005-Januari 2009 Marketing Manager PT. Pacific RI

2. Mei 2010-September 2014 Partner Power PR

3. Oktober 2014- saat ini Founder and Managing Partner Smartspin PR

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

59

Teknik pengumpulan data menurut Sugiyono (2016, p.62) merupakan

langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian

adalah mendapatkan data. Dalam buku Moleong, Lofland dan Lofland (2017, p.157)

mengatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata,

dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lainnya.

Dalam pengumpulan data penelitian, dapat diperoleh dari sumber data primer

dan sumber data sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung

memberikan data, melainkan melalui orang lain atau melalui dokumen (Sugiyono,

2016, p.62). Cara atau teknik pengumpulan data penelitian, sebagaian besar

dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner

(angket), dokumentasi, dan gabungan keempatnya (Sugiyono, 2016, p.63).

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti

adalah sebagai berikut :

a) Data Primer

Berdasarkan penjabaran diatas, maka data primer ini diperoleh melalui

wawancara. Dalam buku Sugiyono, Esterberg (2016, p.72) mengatakan, bahwa

wawancara merupakan pertemuan antar dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya-jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

60

topic. Maka, dalam buku Sugiyono, Stainback (2016, p.72) menegaskan, bahwa

dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam

tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi dan fenomena yang terjadi,

di mana hal ini tidak bisa diperoleh melalui observasi. Namun, biasanya dalam

penelitian kualitatif, sering melakukan wawancara mendalam dan observasi

partisipatif secara bersamaan.

Wawancara mendalam menurut Bungin (2011, p.111) adalah proses

memperoleh informasi dengan cara tanya-jawab secara langsung atau bertatap

muka tanpa menggunakan pedoman wawancara dan informan menjadi sentral.

Dalam hal ini, peneliti harus memastikan bahwa sumber informasi (informan)

mengetahui dan mampu menjawab masalah dan tujuan penelitian, serta peneliti

juga harus memiliki informasi yang cukup seputar perusahaan agar wawancara

dapat berjalan dengan baik dan matang.

b) Data Sekunder

Dokumen menurut Sugiyono (2016, p.82) merupakan catatan peristiwa yang

sudah berlalu dan dikemas dalam bentuk tulisan (biografi, kebijakan), gambar

(foto, gambar hidup), karya (karya seni, film, dan lainnya). Dalam penelitian ini,

peneliti mengumpulkan berbagai macam data kepustakaan (dokumen) yang

berkenaan dengan marketing public relation dalam mendukung proses re-

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

61

branding yang dikemas dalam bentuk tulisan seperti artikel-artikel yang disertai

dengan keterangan gambar ataupun video.

Kesimpulannya, penelitian ini memperoleh data primer melalui wawancara

dan data sekunder yang diperoleh melalui dokumentasi maupun catatan lainnya

untuk mendapatkan informasi secara lebih mendalam mengenai Strategi

Marketing Public Relations dalam mengomunikasikan aktivitas Rebranding PT.

Go Online Destinations (Pegipegi).

3.6 Keabsahan Data

Dalam buku Moleong, Egon Guba (2017, p.321), mengatakan keabsahan

data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas)

dan keandalan (reliabilitas) menurut versi ‘positivisme’ dan disesuaikan dengan

tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya sendiri. Moleong (2017, p.320)

mengatakan keabsahan data tersebut harus memenuhi :

1. Mendemonstrasikan nilai yang benar. 2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan. 3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari

prosedurnya dan kenetralan dari temuan dan keputusan-keputusannya.

Dalam menetapkan keabsahan data, maka diperlukan teknik pemeriksaan.

Pelaksanaan teknik pemeriksaan tersebut didasarkan atas empat kriteria menurut

Moleong (2017, p.324), yakni derajat kepercayaan (credibility), keteralihan

(transferability), kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability).

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

62

Menurut Moleong (2017, p.330), triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dan teknik triangulasi yang paling

banyak digunakan menurut Moleong ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya.

Dalam buku Moleong, Patton (2017, p.331) mengatakan, triangulasi dengan sumber

berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi

yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif.

Triangulasi dengan sumber dapat dicapai dengan lima cara menurut Moleong

(2017, p.331), yakni :

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara. 2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang

dikatakannya secara pribadi. 3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu. 4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menegah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan, dan lainnya.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber menurut

Patton, karena mengaitkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, orang-

orang di sekitar lingkungan, orang yang ahli dalam bidang MPR, lalu mengaitkan

dengan sumber dokumen yang berkaitan. Sugiyono (2016, p.127) mengatakan

bahwa, triangulasi sumber yang melakukan perbandingan tidak bisa dirata-ratakan,

melainkan dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang

berbeda, dan yang paling spesifik sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5854/3/BAB III.pdf · 3.2 Jenis dan Sifat penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan kualitatif.

63

3.7 Teknik Analisis Data

Dalam buku Baswori & Suwandi, terkait dengan teknik analisis data, peneliti

akan melalui tiga tahap dengan menggunakan model Miles dan Huberman

(2008,p.209), yaitu :

1. Melakukan reduksi data, yang merupakan proses pemilihan, pemfokusan,

serta merubah data kasar dari lapangan dan proses tersebut berlangsung

selama penelitian dilakukan. Peneliti membuat ringkasan, kode, mencari

tema-tema yang berfungsi untuk menggolongkan, membuang yang tidak

perlu, dan mengorganisasi agar dapat menarik kesimpulan. Proses reduksi ini

merupakan bagian dari analisis.

2. Langkah kedua adalah penyajian data yang berupa sekumpulan informasi dan

memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan. Peneliti melakukan

penyajian data secara sistematik dan data diklasifikasi berdasarkan tema-tema

inti.

3. Tahap terakhir yang peneliti lakukan adalah membuat penarikan atau

verifikasi kesimpulan. Peneliti membuat rumusan proposisi yang terkait

dengan prinsip logika, mengangkatnya sebagai temuan penelitian, lalu

mengkaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada, lalu melaporkan hasil

penelitian secara lengkap, dengan “temuan baru” yang berbeda dari temuan

yang sudah ada.

Strategi Marketing Public..., Delima Frisa Meilany, FIKOM UMN, 2018