Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5645/1/Rusy Yana Winarti -...
Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, …kc.umn.ac.id/5645/1/Rusy Yana Winarti -...
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
PENGARUH PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET,
RISIKO BISNIS, DAN PENGHEMATAN PAJAK
TERHADAP STRUKTUR MODAL
PERUSAHAAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Terdaftar di BEI
periode 2014-2016)
SKRIPSI
Diajukan guna Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Rusy Yana Winarti
14130210035
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS BISNIS
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2018
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Scanned by CamScannerPengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
PERNYATAAN
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya ilmiah saya
sendiri, bukan plagiat dari karya ilmiah yang ditulis oleh orang lain atau lembaga
lain, dan semua karya ilmiah orang lain atau lembaga lain yang dirujuk dalam
skripsi ini telah disebutkan sumber kutipannya serta dicantumkan di Daftar
Pustaka.
Jika di kemudian hari terbukti ditemukan kecurangan/penyimpangan, baik
dalam pelaksanaan skripsi maupun dalam penulisan laporan skripsi, saya bersedia
menerima konsekuensi dinyatakan TIDAK LULUS untuk mata kuliah Skripsi
yang telah saya tempuh.
Tangerang, 08 Agustus 2018
Rusy Yana Winarti
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
i
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh
profitabilitas, struktur aset, risiko bisnis, dan penghematan pajak terhadap struktur
modal. Dalam penelitian ini, profitabilitas diproksikan dengan Net Profit Margin
(NPM), struktur aktiva diproksikan dengan membandingkan jumlah aset tetap
dengan total aset (SA), risiko bisnis diproksikan dengan Degree of Operating
Leverage (DOL), dan penghematan pajak diproksikan dengan Tax Benefit (TAXB)
terhadap struktur modal yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER).
Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode
purposive sampling dan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier berganda. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 41 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI berturut-
turut selama tahun 2014-2016.
Hasil penelitian ini adalah profitabilitas (NPM), struktur aset (SA), dan
penghematan pajak (TAXB) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal
(DER) sedangkan risiko bisnis (DOL) tidak berpengaruh terhadap struktur modal
(DER). Semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal.
Kata kunci: penghematan pajak, profitabilitas, risiko bisnis, struktur aset,
struktur modal.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
ii
ABSTRACT
The objective of this study was to obtain empirical evidence about the effect of
profitability, asset structure, business risk, and tax shield towards capital structure.
In this study, profitability was measured by Net Profit Margin (NPM), asset
structure was measured by comparation of the amount of the fixed assets with total
assets (SA), business risk was measured by Degree of Operating Leverage
(DOL),and tax shield was measured by Tax Benefit (TAXB) toward capital
structure which measured by Debt to Equity Ratio (DER)
Samples in this study was selected using purposive sampling method and the
secondary data used in this study was analyzed by using multiple regression
method. The sampels in this study were 41 firms in manufactures that were listed in
Indonesia Stock Exchange period 2014-2016.
The result of this study was profitability (NPM), asset structure (SA), and
tax shield (TAXB) had significant effect on capital structure measured by Debt to
Equity Ratio (DER) while business risk (DOL) had no significant effect towards
capital structure. All independent variables had significant effect on capital
structure simultaneously.
Keywords: asset structure, business risk, capital structure, profitability, tax shield.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis hanturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan laporan kerja magang dengan judul “PENGARUH
PROFITABILITAS, STRUKTUR ASET, RISIKO BISNIS, DAN
PENGHEMATAN PAJAK TERHADAP STRUKTUR MODAL
PERUSAHAAN” dengan baik dan pada batas waktu yang telah ditentukan.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
(S.E.).
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,
maka laporan magang ini tidak akan selesai tepat waktu. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan kasih-Nya yang begitu besar
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja magang ini.
2. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan baik secara
moral maupun materi sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan kerja
magang ini.
3. Maria Stefani Osesoga, S.E., M.B.A., selaku Dosen Pembimbing dan
Pembimbing Akademik, yang memberikan masukan dan saran yang
berguna selama penyusunan laporan kerja magang.
4. Dr.Ir.Y.Budi Susanto.,M.M., selaku Pejabat Sementara Ketua Program
Studi Akuntansi Universitas Multimedia Nusantara.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
iv
5. Para sahabat penulis (Kennysia Celine, Citra Santosa, Dhira Citto, Anisa
Fitriany, Viky Nadyah, Tirza Marly, Lucia Putri, Henny Laurentia, Ahrens
Jeremiah, Sindy Tan, Shella Chandra, Marcella Putri G dan Viona), dan
para senior (Aldy, Wesley Secada, Dion, Monty) yang selalu mendukung
dan memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis.
6. Teman-teman, khususnya mahasiswa jurusan akuntansi UMN angkatan
2014.
7. Kepada semua pihak yang telah mendukung dan tidak dapat disebutkan
satu per satu.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja magang ini masih memiliki
kekurangan serta kelemahan dan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis bersedia
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak. Selain
itu, penulis juga berharap laporan magang ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan.
Akhir kata, kepada semua pihak yang telah membantu terwujudnya
laporan kerja magang ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan
berkat dan karunia-Nya. Amin.
Tangerang, 08 Agustus 2018
Rusy Yana Winarti
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
V
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
HALAMAN PERNYATAAN
HALAMAN PERSEMBAHAN
ABSTRAK ....................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah....................................................................... 11
1.3 Rumusan Masalah .................................................................... 11
1.4 Tujuan Penelitian ..................................................................... 11
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................... 12
1.6 Sistematika Penulisan .............................................................. 12
BAB II TELAAH LITERATUR.................................................................... 14
2.1 Struktur Modal ......................................................................... 14
2.2 Profitabilitas ............................................................................. 21
2.3 Struktur Aset ............................................................................ 25
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
vi
2.4 Risiko Bisnis .............................................................................. 29
2.5 Penghematan Pajak .................................................................... 32
2.6 Model Penelitian ........................................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 35
3.1 Gambaran Umum Objek penelitian ........................................... 35
3.2 Metode Penelitian....................................................................... 36
3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ............................ 36
3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 40
3.5 Teknik Pengambilan Sampel...................................................... 40
3.6 Teknik Analisis Data .................................................................. 41
3.6.1 Statistik Deskriptif ............................................................ 42
3.6.2 Uji Normalitas ................................................................... 42
3.6.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 43
3.7 Uji Hipotesis .............................................................................. 47
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................... 51
4.1 Objek Penelitian ......................................................................... 51
4.2 Analisis dan Pembahasan ........................................................... 53
4.2.1 Statistik Deskriptif ............................................................ 53
4.2.2 Uji Normalitas ................................................................... 55
4.2.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................. 60
4.2.3.1 Uji Multikolonieritas ...................................................... 60
4.2.3.2 Uji Autokorelasi ............................................................. 61
4.2.3.3 Uji Heterokedastisitas .................................................... 62
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
vii
4.2.4 Uji Hipotesis .................................................................. 63
4.2.4.1 Uji Koefisien Determinasi.............................................. 63
4.2.4.2 Uji Signifikansi Simultan ............................................... 64
4.3.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual ............................ 65
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 72
5.1 Simpulan .................................................................................... 72
5.2 Keterbatasan ............................................................................... 73
5.3 Saran....... .................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 75
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... 79
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Kontribusi Sektor Industri terhadap Nilai PDB 2017 ................. 2
Gambar 1.2 Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
BEI periode 2014-2017 ............................................................... 3
Gambar 2.1 Model Penelitian ......................................................................... 34
Gambar 4.1 Histogram Variabel Struktur Modal (DER) ............................... 58
Gambar 4.2 Histogram Variabel Profitabilitas (NPM) .................................. 58
Gambar 4.3 Histogram Variabel Penghematan Pajak (TAXB) ...................... 59
Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 62
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Bentuk Transformasi Data .......................................................... 43
Tabel 3.2 Kriteria Kekuatan Hubungan ...................................................... 48
Tabel 4.1 Rincian Pengambilan Sampel Penelitian .................................... 51
Tabel 4.2 Hasil Statistik Deskirptif ............................................................ 53
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas .................................................................. 56
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas per Variabel.............................................. 57
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Data ....................... 59
Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolonieritas ........................................................ 60
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi................................................................ 61
Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................ 63
Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F .................................................................... 64
Tabel 4.10 Hasil Uji Statistik t ..................................................................... 66
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan perekonomian Indonesia beberapa tahun terakhir mengalami
pertumbuhan yang positif, hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan nilai Produk
Domestik Bruto (PDB) dalam 3 tahun terakhir. Menurut Mankiw, N. Gregory
(2012), PDB merupakan nilai pasar dari barang dan jasa yang dihasilkan negara
dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai
PDB Indonesia tahun 2017 mencapai sebesar Rp 13.588,8 triliun, nilai tersebut
mengalami kenaikan dibandingkan dengan 2 tahun sebelumnya, yaitu pada tahun
2016 nilai PDB Indonesia sebesar Rp 12.406,8 triliun dan tahun 2015 sebesar
Rp 11.526,4 triliun. Peningkatan nilai PDB pada tahun 2017 didorong oleh
kontribusi sektor penggerak ekonomi nasional.
Menurut BPS, terdapat sektor-sektor yang memberikan kontribusi
terhadap nilai PDB, yaitu industri pengolahan atau manufaktur; pertanian,
kehutanan dan perikanan; pertambangan dan penggalian; kontruksi; perdagangan
besar dan eceran; transportasi dan pergudangan; jasa keuangan dan asuransi;
informasi dan komunikasi; administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan
sosial wajib; jasa pendidikan; dan lainnya. Gambar 1.1 menunjukkan presentase
besaran kontribusi setiap sektor-sektor industri terhadap nilai PDB Indonesia
tahun 2017.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
2
Gambar 1.1
Kontribusi Sektor Industri terhadap Nilai PDB 2017
(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2018)
Menurut data BPS, sektor industri yang memberikan kontribusi terbesar
terhadap nilai PDB 2017 adalah sektor industri manufaktur atau pengolahan
dengan persentase sebesar 20,16%. Menurut Hansen & Mowen (2007),
perusahaan manufaktur merupakan perusahaan industri pengolahan yang
mengolah bahan baku menjadi bahan jadi. Industri pengolahan atau manufaktur
beberapa tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang positif, hal ini dapat dilihat
dari pertumbuhan industri pengolahan atau manufaktur dalam 4 tahun terakhir.
Pada tahun 2017 jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) adalah sebanyak 154 perusahaan, lebih tinggi dibandingkan 3
tahun sebelumnya yaitu tahun 2016 terdapat 145 perusahaan manufaktur yang
Manufaktur 20,16%
Pertanian, kehutanan dan
perikanan 13,14%
Pertambangan dan penggalian
7,6%
Konstruksi 10,37%
Perdagangan besar dan
eceran; Reparasi mobil dan sepeda
motor 13,01%
Transportasi dan pergudangan
5,41%
Jasa keuangan dan asuransi
4,2%
Informasi dan komunikasi
3,8%
Administrasi pemerintahan,
pertahanan dan jaminan sosial
wajib 3,7%
Jasa pendidikan 3,3%
Lainnya 15,31%
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
3
terdaftar, tahun 2015 dan tahun 2014 masing-masing 143 dan 140 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI. Gambar 1.2 menunjukkan pertumbuhan jumlah
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2014-2017.
Gambar 1.2
Pertumbuhan Jumlah Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
periode 2014-2017
(Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2018)
Meningkatnya jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
menandakan meningkatnya persaingan antar perusahaan manufaktur. Selain itu,
sektor manufaktur juga memiliki risiko yang tinggi. Dilansir dari Kontan, sektor
manufaktur merupakan sektor industri yang paling sering diminta
merestrukturisasi utang-utangnya atau melakukan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang (PKPU). Salah satu contoh kasus perusahaan manufaktur yang
masuk PKPU yaitu PT. Asia Paper Mills. PT. Asia Paper Mills memiliki total
utang Rp.568 milliar kepada krediturnya. Salah satunya utang ke Bank Mandiri
130
135
140
145
150
155
160
2014 2015 2016 2017
Jumlah Perusahaan Manufaktur
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
4
sebesar Rp 426,43 miliar. PT. Asia Paper Mills dianggap tidak memiliki itikad
baik untuk membayar utangnya, sehingga Bank Mandiri mengajukan PKPU
kepada PT. Asia Paper Mills. Namun, akhirnya PT.Asia Paper Mills dinyatakan
pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 24 Juli 2017.
Masalah ketidakmampuan perusahaan dalam melunasi utang, yang dapat
mengakibatkan perusahaan dinyatakan pailit, membuat perusahaan harus berhati-
hati dalam menentukan sumber pendanaan yang tepat yang akan digunakan
perusahaan. Sumber pendanaan perusahaan terdiri dari sumber dana internal dan
sumber dana eksternal. Sumber dana internal merupakan sumber pendanaan yang
berasal dari kegiatan operasional perusahaan, yaitu yang berasal dari saldo laba
(retained earning). Sedangkan, sumber dana eksternal merupakan sumber dana
yang berasal dari para kreditur atau pihak luar dalam bentuk penerbitan obligasi,
saham, atau pinjaman dari bank (dalam bentuk utang). Dengan menggunakan
sumber dana eksternal perusahaan akan mendapat dana dalam jumlah yang besar,
tetapi perusahaan memiliki kewajiban yaitu membayar bunga dan membagikan
dividen kepada pemegang saham. Sedangkan ketika perusahaan menggunakan
dana internal, perusahaan tidak memiliki kewajiban membayar beban bunga dan
membagikan dividen. Namun, apabila perusahaan mengalami kerugian, maka
perusahaan harus menanggung semua kerugian sendirian. Menurut pecking order
theory perusahaan akan cenderung berusaha menggunakan sumber dana internal,
apabila tidak mencukupi, perusahaan baru akan berusaha untuk mendapatkan
sumber dana eksternal.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
5
Menurut Bhawa dan Dewi (2015), kekurangan pendanaan akan berakibat
terhadap laju perusahaan, sehingga perusahaan perlu memperhatikan masalah
struktur modal perusahaan. Menurut Ross et al. (2016), struktur modal adalah
kombinasi pendanaan antara utang dan ekuitas yang digunakan perusahaan.
Menurut Oktarina (2015), perusahaan perlu mencapai struktur modal yang
optimal sehingga biaya modal rata-rata perusahaan dapat diminimalkan atau
perusahaan dapat memaksimalkan nilainya yang bertujuan untuk memaksimalkan
kemakmuran para pemegang saham dengan meningkatkan harga saham
perusahaan. Menurut Sartono (1996) dalam Oktarina (2015), struktur modal yang
optimal adalah struktur modal yang menciptakan semakin kecil nilai DER
perusahaan akan semakin menguntungkan perusahaan karena resiko yang akan
ditanggung atas kegagalan perusahaan akan semakin kecil sehingga akan
menyebabkan tingkat peluang pertumbuhan yang tinggi. Struktur modal penting
bagi perusahaan karena manajemen harus selektif dan optimal dalam
mempertimbangkan pengambilan keputusan terkait sumber pendanaan
perusahaan. Hal ini dikarenakan masing-masing sumber pendanaan memiliki
risiko, biaya, dan jangka waktu yang berbeda-beda. Struktur modal juga penting
bagi kreditur dan investor. Bagi kreditur struktur modal dijadikan sebagai
pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk memberikan pinjaman kepada
perusahaan, sedangkan bagi investor struktur modal dijadikan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan investasi di perusahaan.
Pada penelitian ini struktur modal diproksikan dengan Debt to Equity
Ratio (DER). DER digunakan untuk mengukur antara total debt dengan total
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
6
equity yang akan digunakan perusahaan dalam kegiatan operasionalnya. Jika
perusahaan lebih banyak menggunakan pendanaan yang berupa modal sendiri
daripada pendanaan yang berupa utang, maka nilai DER perusahaan akan rendah.
Oleh sebab itu, perlu diperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
struktur modal perusahaan. Faktor yang dianggap mempengaruhi DER dalam
penelitian ini adalah profitabilitas, struktur aset, risiko bisnis, dan penghematan
pajak.
Tingkat profitabilitas suatu perusahaan menjadi salah satu faktor yang
dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan struktur modal. Menurut Agustini
& Budiyanto (2015), profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk
memperoleh laba dari kegiatan bisnis yang dilakukannya. Profitabilitas dalam
penelitian ini diproksikan dengan menggunakan Net Profit Margin (NPM).
Menurut Hanafi (2014) dalam Sari dan Sugiyono (2016) NPM digunakan untuk
menghitung kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada tingkat penjualan
tertentu. Perusahaan dengan nilai NPM yang tinggi menandakan bahwa
perusahaan tersebut mampu menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan
tertentu. Semakin tinggi laba perusahaan akan menyebabkan retained earning
meningkat, dan nilai ekuitas perusahaan juga akan meningkat. Jika nilai ekuitas
besar, maka perusahaan tidak perlu menggunakan utang, sehingga menyebabkan
nilai DER perusahaan akan menjadi rendah. Dengan demikian, semakin tinggi
profitabilitas membuat struktur modal yang diproksikan dengan DER semakin
rendah.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
7
Agustini & Budiyanto (2015), dalam penelitiannya menyatakan bahwa
profitabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sebaliknya
penelitian Primanatara & Dewi (2016), menemukan hasil bahwa profitabilitas
memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal.
Struktur aset merupakan rasio yang menggambarkan perbandingan total
aset tetap yang dimiliki perusahaan dengan total aset perusahaan (Joni & Lina
(2010) dalam Suci & Rachmawati (2016)). Struktur aset dalam penelitian ini
diukur dengan membandingkan jumlah aset tetap dengan total aset. Semakin
tinggi rasio struktur aset mencerminkan semakin tinggi proporsi aset tetap dalam
total aset. Jika proporsi aset tetap perusahaan tinggi maka akan meningkatkan
kemampuan produksi perusahaan yang akan mendorong meningkatnya penjualan.
Meningkatnya penjualan akan membuat perusahaan semakin mampu
menghasilkan laba. Semakin banyak laba yang dihasilkan perusahaan akan
membuat retained earning perusahaan menjadi meningkat sehingga nilai ekuitas
perusahaan akan ikut meningkat. Jika nilai ekuitas besar, maka perusahaan tidak
perlu menggunakan utang, sehingga menyebabkan nilai DER perusahaan akan
menjadi rendah. Dengan demikian, semakin tinggi struktur aset membuat struktur
modal yang diproksikan dengan DER semakin rendah.
Agustini & Budiyanto (2015), dalam penelitiannya menyatakan struktur
aset memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sebaliknya penelitian
Sari & Haryanto (2013), menemukan hasil bahwa struktur aset memiliki pengaruh
tidak signifikan terhadap struktur modal.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
8
Menurut Wirjawan (2015), risiko bisnis merupakan ketidakpastian
pendapatan yang diterima oleh sebuah perusahaan. Risiko bisnis dalam penelitian
ini diproksikan dengan Degree of Operating Leverage (DOL). Menurut Hansen &
Mowen (2007), Operating leverage adalah penggunaan biaya tetap untuk
mendapatkan perubahan presentase laba yang lebih tinggi seiring perubahan
aktivitas penjualan. Perusahaan dengan nilai operating leverage tinggi memiliki
presentase perubahan EBIT lebih besar daripada presentase perubahan penjualan
perusahaan. Semakin tinggi operating leverage suatu perusahaan maka semakin
besar pengaruh penjualan terhadap laba perusahaan yang berakibat pada semakin
tingginya laba yang diterima perusahaan apabila terjadi perubahan penjualan
(Liestyasih & Yadnya, 2015). Semakin tinggi laba, membuat retained earning
menjadi meningkat sehingga nilai ekuitas perusahaan akan ikut meningkat. Jika
nilai ekuitas besar, maka perusahaan tidak perlu menggunakan utang, sehingga
menyebabkan nilai DER perusahaan akan menjadi rendah. Dengan demikian,
semakin tinggi operating leverage membuat struktur modal yang diproksikan
dengan DER semakin rendah.
Juliantika & Dewi (2016), dalam penelitiannya menyatakan risiko bisnis
memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sebaliknya penelitian
Bhawa & Dewi (2015) menemukan hasil bahwa risiko bisnis memiliki pengaruh
tidak signifikan terhadap struktur modal.
Pajak juga merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan struktur
modal suatu perusahaan (Wahyuni & Suryantini, 2014). Menurut Undang-Undang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Pasal 1 (Kementerian
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
9
Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak, 2012), pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Adanya kewajiban membayar pajak mendorong
perusahaan untuk melakukan perencanaan pajak. Perusahaan melakukan
perencanaan pajak bertujuan untuk menghemat pembayaran pajak yang akan
dibayarkan kepada pemerintah (Dewi dkk. 2017).
Penghematan pajak dalam penelitian ini diproksikan dengan Tax Benefit.
Menurut Penman (2010), tax benefit merupakan efek dari bunga yang timbul dari
kegiatan utang, yang dapat mengurangi pajak perusahaan. Tax benefit dihitung
dengan net interest expense dikali dengan tax rate. Hasil dari perhitungan tax
benefit adalah untuk mengetahui besaran pajak yang dapat dihemat perusahaan.
Penghematan pajak dapat dilakukan dengan perencanaan pajak tanpa melanggar
Undang-Undang perpajakan yang berlaku, tetapi perencanaan pajak yang agresif
dapat mengarah pada penggelapan pajak. Hal ini mengakibatkan, terdapat
perusahaan yang dalam perencanaan pajaknya tidak ingin terlalu mengoptimalkan
penggunaan tax benefit. Perusahaan yang tidak ingin terlalu mengoptimalkan tax
benefit akan meminimalkan penggunaan utang dan lebih menggunakan ekuitas
untuk pendanaannya. Hal ini menyebabkan nilai DER perusahaan akan menjadi
rendah. Dengan demikian, semakin rendah tax benefit membuat struktur modal
yang diproksikan dengan DER semakin rendah.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
10
Wahyuni & Suryantini (2014), dalam penelitiannya menyatakan
penghematan pajak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Sebaliknya penelitian Iriansyah (2013), menemukan hasil bahwa penghematan
pajak memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal.
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Agustini & Budiyanto
(2015). Penelitian ini dan penelitian replikasi membahas tentang variabel yang
mempengaruhi struktur modal perusahaan. Ada pun perbedaan antara penelitian
ini dan penelitian sebelumnya yaitu:
1. Penelitian ini menghilangkan variabel independen ukuran perusahaan,
karena pada penelitian sebelumnya ukuran perusahaan tidak pengaruh
signifikan. Penelitian ini mengembangkan penelitian terdahulu dengan
menambahkan dua variabel independen yaitu risiko bisnis mengacu pada
penelitian Juliantika & Dewi (2016) dan penghematan pajak yang
mengacu pada penelitian Wahyuni & Suryantini (2014).
2. Objek penelitian Agustini & Budiyanto (2015), mengkaji perusahaan
makanan dan minuman di BEI periode 2012-2013. Sedangkan penelitian
ini mengkaji perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2014-
2016.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka judul dari penelitian
ini adalah “Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, Risiko Bisnis, dan
Penghematan Pajak terhadap Struktur Modal Perusahaan”.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
11
1.2. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah penelitian menggunakan objek
penelitian perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
periode 2014-2016 dengan meneliti pengaruh berbagai variabel independen
terhadap struktur modal yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER),
yaitu:
1. Variabel profitabilitas diproksikan dengan Net Profit Margin (NPM).
2. Struktur aset diproksikan dengan rasio struktur aset (SA).
3. Risiko bisnis diproksikan dengan Degree of Operating Leverage (DOL).
4. Penghematan pajak yang diproksikan dengan Tax Benefit (TAXB).
1.3. Rumusan Masalah
1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal?
2. Apakah struktur aset berpengaruh terhadap struktur modal?
3. Apakah risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal?
4. Apakah penghematan pajak berpengaruh terhadap struktur modal?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di paparkan, tujuan penelitian adalah
untuk memperoleh bukti empiris mengenai:
1. Pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal.
2. Pengaruh struktur aset terhadap struktur modal.
3. Pengaruh risiko bisnis terhadap struktur modal.
4. Pengaruh penghematan pajak terhadap struktur modal.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
12
1.5. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak berikut:
1. Bagi Manajemen Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan manajemen
perusahaan dalam mengambil keputusan terkait sumber pendanaan yang
akan digunakan perusahaan.
2. Bagi Investor
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi, sehingga
dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di
perusahaan.
3. Bagi Kreditur
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi,sehingga
dapat dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk
memberikan pinjaman di sebuah perusahaan.
4. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
perkembangan ilmu pengetahuan, terutama terkait dengan struktur modal.
5. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan informasi
untuk melakukan penelitian selanjutnya mengenai struktur modal.
1.6. Sistematika Penelitian
Sistematika penulisan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
13
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan terdiri dari: latar belakang, batasan masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penelitian.
BAB II TELAAH LITERATUR
Bab ini menguraikan teori-teori yang relevan dan digunakan
sebagai dasar acuan penelitian, penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan penelitian, kerangka pemikiran, serta rumusan
hipotesis penelitian yang dilakukan.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan gambaran umum objek penelitian, metode
penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
pengambilan sampel, dan teknik analisis data yang digunakan
dalam rangka pembuktian penelitian.
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang deskripsi penelitian berdasarkan data-data
yang telah dikumpulkan, pengujian, dan analisis hipotesis, serta
pembahasan hasil penelitian.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini membahas mengenai simpulan dari hasil penelitian, serta
membahas keterbatasan penelitian dan saran untuk penelitian
selanjutnya.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
14
BAB II
TELAAH LITERATUR
2.1. Struktur Modal
Menurut Primantara & Dewi (2016), struktur modal mengindikasikan bagaimana
perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau bagaimana perusahaan
membiayai asetnya. Menurut Widianti & Andayani (2015), struktur modal adalah
masalah yang sangat penting karena baik buruknya struktur modal akan
mempunyai efek langsung terhadap kondisi keuangan perusahaan yang pada
akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan. Sedangkan menurut Ross et al.
(2016), struktur modal adalah kombinasi pendanaan antara utang (debt) dan
ekuitas (equity) yang digunakan perusahaan. Menurut Tansyawati dan Asyik
(2015), equity (ekuitas) berasal dari saham, modal disetor, retained earning, dan
dikurangi treasury stock. Sedangkan, debt berasal dari utang kepada kreditur
maupun penerbitan obligasi perusahaan. Adanya beberapa alternatif sumber
pendanaan perusahaan, menuntut manajer keuangan agar dapat memenuhi
komposisi sumber pendanaan yang tepat bagi perusahaan. Menurut Ambarsari &
Hermanto (2017), pemenuhan akan kebutuhan dana dapat diperoleh dengan baik
secara internal perusahaan maupun secara eksternal. Bentuk pendanaan secara
internal (internal financing) adalah laba ditahan. Pemenuhan kebutuhan yang
dilakukan secara eksternal dapat dibedakan menjadi pembiayaan utang (debt
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
15
financing) dan pendanaan modal sendiri (equity financing). Pembiayaan utang
dapat diperoleh dengan melalui pinjaman, sedangkan pemenuhan kebutuhan dana
perusahaan dari sumber modal sendiri berasal dari modal saham. Jika dalam
pendanaan perusahaan yang berasal dari modal sendiri masih mengalami
kekurangan (defisit) maka perlu dipertimbangkan pendanaan perusahaan yang
berasal dari luar, yaitu dari utang (debt financing). Namun dalam pemenuhan
kebutuhan dana, perusahaan harus mencari allternatif-alternatif pendanaan yang
efisien (Martono dan Harjito (2005) dalam Widianti & Andayani (2015)).
Menurut Bhawa dan Dewi (2015), kekurangan pendanaan akan berakibat terhadap
laju perusahaan, sehingga perusahaan perlu memperhatikan masalah struktur
modal perusahaan.
Menurut Suci & Rachmawati (2016), dalam menetapkan sumber dana
manakah yang akan dipilih oleh perusahaan, perusahaan harus menghitungkan
dengan cermat agar dapat diperoleh kombinasi struktur modal yang optimal agar
perusahaan dapat meminimalisir besaran risiko yang berasal dari utang yaitu
dengan mengoptimalkan modal dari luar (utang) untuk digunakan untuk
meningkatkan keuntungan perusahaan itu sendiri. Sedangkan, menurut Agustini &
Budiyanto (2015), struktur modal yang optimal adalah struktur modal perusahaan
yang akan memaksimalkan harga sahamnya. Terlalu banyak utang akan dapat
menghambat perkembangan perusahaan yang juga akan membuat pemegang
saham berpikir dua kali untuk tetap menanamkan modalnya. Jadi perusahaan
harus pandai menentukan keputusan dalam mengambil seberapa besar dana dari
luar yang dibutuhkan agar tidak menghambat perkembangan perusahaan.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
16
Terdapat beberapa teori yang berkaitan dengan struktur modal. Teori
tentang struktur modal bertujuan memberikan landasan berpikir untuk dapat
membantu perusahaan dalam menemukan kombinasi struktur modal yang tepat.
Berikut ini adalah beberapa teori mengenai struktur modal:
1. The Modigliani-Miller Theory
Menurut Ross et al. (2016), Modigliani-Miller (MM) mengemukakan 2
preposisi dalam teorinya. Preposisi yang pertama menyatakan bahwa kebijakan
struktur modal yang dipilih perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Preposisi yang kedua menyatakan bahwa biaya ekuitas perusahaan
merupakan linier positif dari struktur modal perusahaan. Biaya utang yang
cenderung lebih rendah daripada biaya ekuitas terimbangi oleh kenaikan biaya
modal dari utang. Dengan kata lain, tidak ada pengaruh yang ditimbulkan dari
perubahan struktur modal perusahaan.
Selanjutnya MM memasukkan unsur pajak ke dalam teorinya. Biaya
bunga yang dibayarkan perusahaan dengan menggunakan sumber dana dari utang
bisa menjadi tax shield (penghematan pajak) bagi perusahaan. Dengan adanya
pajak, nilai perusahaan yang menggunakan utang dalam pendanaannya menjadi
lebih tinggi, sehingga kebijakan struktur modal menjadi berpengaruh terhadap
nilai perusahaan, sehingga berdasarkan teori ini dapat disimpulkan bahwa struktur
modal yang optimal bagi perusahaan adalah menggunakan 100% utang dalam
struktur modalnya.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
17
2. Pecking Order Theory
Menurut Ross et al. (2016), teori pecking order adalah suatu hirarki
pendanaaan perusahaan dimana perusahaan akan terlebih dahulu menggunakan
laba ditahan, dilanjutkan dengan utang, dan selanjutnya ekuitas dari eksternal
perusahaan.
Menurut Husnan (1996) dalam Juliantika & Dewi (2016), pecking order
theory menjelaskan mengapa perusahaan-perusahaan yang profitable umumnya
meminjam dalam jumlah yang sedikit. Hal tersebut bukan disebabkan karena
mereka mempunyai target debt ratio yang rendah, tetapi karena mereka
memerlukan external financing yang sedikit. Perusahaan yang kurang profitable
akan cenderung mempunyai utang yang lebih besar karena dua alasan, yaitu :
a. dana internal tidak cukup, dan
b. utang merupakan sumber eksternal yang lebih disukai
Menurut Agustini & Budiyanto (2015), pecking order theory dan kajian
empiris dapat diidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi struktur
modal perusahaan yaitu firm size, tangible asset, profitability. Struktur modal
yang dimiliki perusahaan itu baik maka akan berpengaruh baik pula pada
keuangan perusahaan. Teori Pecking Order ini bisa menjelaskan mengapa
perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang lebih tinggi justru
mempunyai tingkat utang yang lebih kecil. Menurut Ross et al. (2016), pecking
order theory memiliki implikasi sebagai berikut:
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
18
a. Tidak ada target struktur modal
Dalam pecking order theory, tidak ada target untuk DER yang optimal.
Sebaliknya, struktur modal perusahaan ditentukan berdasarkan kebutuhan
perusahaan akan pendanaan eksternal, yang menentukan jumlah utang
yang akan dimiliki perusahaan.
b. Perusahaan yang menguntungkan menggunakan utang yang lebih sedikit.
Karena perusahaan yang menguntungkan memiliki arus kas internal yang
lebih baik, maka akan memerlukan pendanaan eksternal yang lebih sedikit
dan akan memiliki utang yang lebih sedikit.
c. Perusahaan menginginkan financial slack
Untuk menghindari menjual ekuitas baru, perusahaan akan mencadangkan
kas yang dihasilkan secara internal. Pencadangan kas seperti ini dikenal
dengan financial slack. Financial slack memberikan kemampuan kepada
menajemen untuk membiayai proyek dan bergerak dengan cepat apabila
dibutuhkan.
3. Trade Off Theory
Menurut Wati & Budiyanto (2015), trade off theory merupakan teori
yang menjelaskan tentang adanya pertukaran antara laba atau keuntungan
yang didapatkan dengan risiko yang akan ditanggung.
Teori ini menyatakan bahwa rasio utang yang optimal ditentukan
berdasarkan pada perimbangan antara manfaat dan biaya yang timbul akibat
penggunaan utang. Tambahan utang masih dapat dilakukan perusahaan
selama manfaat yang diberikan masih jauh lebih besar dan adanya aset tetap
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
19
sebagai jaminan, tetapi jika biaya utang sudah terlalu tinggi, perusahaan
seharusnya tidak menambah utang lagi untuk menghindari risiko yang tidak
diinginkan yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Di sisi lain, menurut
teori ini perusahaan tidak akan mencapai nilai optimal jika semua pendanaan
dibiayai oleh utang atau tidak menggunakan utang sama sekali didalam
membiayai kegiatan perusahaan sehingga untuk itu manajer perusahaan harus
secara cermat dan tepat dalam mengelola komposisi modal perusahaan.
Selain itu, teori ini juga menyatakan terdapat hubungan antara penggunaan
utang, pajak, dan biaya kebangkrutan dikarenakan dari keputusan struktur
modal yang ditetapkan perusahaan (Astini, 2015).
Struktur modal dalam penelitian ini diproksikan dengan Debt to Equity
Ratio (DER) menunjukkan perbandingan antara pembiayaan dan pendanaan
melalui utang (liabilites) dengan pembiayaan atau pendanaan melalui ekuitas
(equity) (Nisa, 2017). Menurut Keiso et al. (2014), struktur modal diukur dengan
membandingkan total utang (liabilities) perusahaan dengan total ekuitas (equity)
perusahaan. Menurut Subramanyam (2014), skala pengukuran pada penelitian ini
dapat dinyatakan dalam persamaan berikut:
Keterangan:
Total liabilities = Utang jangka pendek + utang jangka panjang
Total Shareholder’s equity = Modal pemegang saham
Debt to Equity Ratio
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
20
Menurut Weygandt (2015), liability adalah kewajiban kini entitas yang
timbul dari peristiwa masa lalu, yang penyelesaiannya diharapkan mengakibatkan
arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomik.
Liabilities dibagi 2 yaitu current liabilities dan non-current liabilities. Current
liabilities adalah kewajiban yang diharapkan perusahaan akan diselesaikan dalam
waktu satu tahun atau siklus operasi normal. Contoh current liabilities, yaitu:
accounts payable, wages payable, bank loans payable dan interest payable. Non-
current liabilities adalah kewajiban yang diharapkan perusahaan akan
diselesaikan lebih dari satu tahun. Contoh non-current liabilities, yaitu: bond
payable, mortgages payable, long-term notes payable, dan lease liabilities.
Menurut Weygandt (2015), ekuitas merupakan residual atas aset entitas
setelah dikurangi dengan semua kewajiban entitas. Equity pada umumnya terdiri
dari share capital-ordinary dan retained earnings. Share capital-ordinary
merupakan jumlah yang dibayarkan pemegang saham atas saham biasa yang
mereka beli. Retained earnings dihitung dengan cara retained earnings pada
periode sebelumnya (beginning retained earnings) ditambah/dikurangi dengan net
income dan dikurangi dengan dividends. Retained earnings merupakan
kumpulan/akumulasi laba perusahaan yang tidak dibagikan dan dipertahankan
didalam bisnis.
Debt to Equity Ratio membandingkan antara total utang dengan modal
sendiri perusahaan. Menurut Houston (2001) dalam Kartika (2016), DER dapat
menunjukkan tingkat risiko suatu perusahaan. Semakin rendah rasio DER
perusahaan menggambarkan risiko perusahaan yang rendah karena semakin
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
21
rendah penggunaan utang daripada modal sendiri perusahaan. Jika semakin tinggi
rasio DER, akan semakin tinggi pula risiko yang akan terjadi dalam perusahaan
karena pendanaan perusahaan dari unsur utang lebih besar daripada modal
sendirinya. Mengingat DER dalam perhitungannya adalah utang dibagi dengan
modal sendiri, artinya jika utang perusahaan lebih tinggi dari modal sendirinya
berarti rasio DER lebih dari satu atau penggunaan utang lebih besar dalam
mendanai aktivitas perusahaan.
Keputusan dalam penentuan struktur modal perusahaan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor yang memiliki pengaruh terhadap struktur modal
antara lain profitabilitas, struktur aset, risiko bisnis dan penghematan pajak yang
dijelaskan sebagai berikut.
2.2 Profitabilitas
Menurut Ambarsari & Hermanto (2017), profitabilitas menggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan dan
sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan, jumlah
cabang dan sebagainya. Menurut Sartono (2010) dalam Ambarsari & Hermanto
(2017), menjelaskan profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh
laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri.
Riyanto (2011) dalam Ambarsari & Hermanto (2017), profitabilitas suatu
perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba dengan aset atau modal yang
menghasilkan laba tersebut. Laba merupakan salah satu informasi potensial yang
terkandung di dalam laporan keuangan dan yang sangat penting bagi pihak
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
22
internal maupun eksternal perusahaan, untuk melakukan penaksiran earning
power perusahaan dimasa yang akan datang. Menurut Rosyadah (2009) dalam
Suci & Rachmawati (2016), profitabilitas merupakan kemampuan dalam
memperoleh laba yang diukur menggunakan presentase yang digunakan untuk
menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan keuntungan. Sedangkan
menurut Weygandt et al. (2015), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dengan menggunakan sumber daya yang dimilikinya.
Skala pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala ratio profit
margin sesuai dengan penelitian Agustini & Budiyanto (2015) yang digunakan
sebagai acuan dalam penelitian ini. Menurut Hanafi (2014) dalam Sari &
Sugiyono (2016), Net profit margin digunakan untuk menghitung kemampuan
sebuah perusahaan sejauh mana perusahaan tersebut menghasilkan laba yang
tinggi pada tingkat penjualan tertentu atau laba yang dihasilkan dari kegiatan
operasional perusahaan. Perhitungan NPM menurut Weygandt, et al (2015) :
Keterangan:
Net Income = Laba bersih selama tahun berjalan
Net Sales = Penjualan pada tahun berjalan
Menurut Weygandt et al. (2015), net income adalah jumlah dimana
pendapatan melebihi biaya. Sedangkan, menurut IAI (2016) penghasilan (income)
adalah peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi dalam bentuk arus
masuk atau peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang mengakibatkan
Net Profit Margin
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
23
kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanam modal. Penghasilan
meliputi pendapatan maupun keuntungan. Pendapatan adalah penghasilan yang
timbul selama dalam aktivitas normal entitas dan dikenal dengan bermacam-
macam sebutan yang berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen,
dan royalti.
Menurut Weygandt et al. (2015), net income atau laba bersih suatu
perusahaan diperoleh dari pendapatan dikurangi beban pokok penjualan sehingga
didapatkan laba bruto. Selanjutnya laba bruto dikurangi dengan beban usaha dan
ditambah dengan pendapatan lain sehingga didapatkan laba sebelum pajak.
Kemudian laba sebelum pajak dikurangi dengan beban pajak, sehingga dihasilkan
net income atau laba bersih tahun berjalan dari operasi.
Net Sales atau penjualan bersih adalah pendapatan penjualan setelah
dikurangi dengan retur penjualan dan diskon penjualan, retur penjualan atau sales
returns and allowances adalah penerimaan kembali atau pengurangan harga atas
barang-barang yang telah dijual. Sedangkan diskon penjualan atau sales discount
adalah potongan harga yang diberikan kepada pelanggan atau pembeli yang
membeli dengan volume tertentu atau kepada pembeli yang membayar lebih cepat
dari waktu yang ditentukan (Weygandt et al., 2015).
Menurut Hanafi (2014) dalam Sari dan Sugiyono (2016) NPM digunakan
untuk menghitung kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada tingkat
penjualan tertentu. NPM dihitung dengan membagi net income dengan net sales.
Perusahaan dengan nilai NPM yang tinggi menandakan bahwa perusahaan
tersebut mampu menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
24
Semakin tinggi laba perusahaan akan menyebabkan retained earning meningkat,
dan nilai ekuitas perusahaan juga akan meningkat. Jika nilai ekuitas besar, maka
perusahaan tidak perlu menggunakan utang, sehingga menyebabkan nilai DER
perusahaan akan menjadi rendah. Dengan demikian, semakin tinggi profitabilitas
membuat struktur modal yang diproksikan dengan DER semakin rendah.
Hasil penelitian Agustini & Budiyanto (2015), menyatakan bahwa
profitabilitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, hal ini
mencerminkan semakin tinggi tingkat profitabilitas semakin turun tingkat struktur
modal, perusahaan-perusahaan yang memiliki tingkat keuntungan tinggi
menggunakan utang yang relatif kecil karena tingkat keuntungan yang tinggi
memungkinkan perusahaan untuk memperoleh sebagian pendanaan dari laba
ditahan. Hasil penelitian Ambarsari & Hermanto (2017) dan Wati & Budiyanto
(2015), menemukan hasil bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
struktur modal. Penelitian Primantara & Dewi (2016), menemukan hasil bahwa
profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap struktur modal.
Penelitian Damayanti (2013), menemukan hasil bahwa protitabilitas berpengaruh
parsial dan signifikan terhadap struktur modal.
Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang diajukan mengenai pengaruh
profitabilitas terhadap struktur modal dinyatakan sebagai berikut:
Ha₁ : Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
25
2.3 Struktur Aset
Struktur aset merupakan rasio yang menggambarkan perbandingan total
aset tetap yang dimiliki perusahaan dengan total aset perusahaan (Joni & Lina
(2010) dalam Suci & Rachmawati (2016)). Menurut Ambarsari & Hermanto
(2017), struktur aset dapat dipandang dari obyek operasional yang pada dasarnya
menggolongkan aset dalam perbandingan tertentu untuk keperluan operasi utama
perusahaan, untuk keperluan ini struktur aset dapat dipandang dari 2 sisi yaitu aset
yang harus tersedia untuk operasional perusahaan selama periode akuntansi
berlangsung serta yang harus disediakan untuk operasional perusahaan secara
permanen. Menurut Ang (2010) dalam Ambarsari & Hermanto (2017), struktur
aset menunjukkan aset yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan.
Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasional yang dihasilkan
perusahaan. Sedangkan menurut Riyanto (2011) dalam Ambarsari & Hermanto
(2017), struktur aset akan mempengaruhi modal perusahaan, perusahaan yang
sebagian besar modalnya tertanam dalam aset tetap, dalam pemenuhan kebutuhan
dananya akan mengutamakan dari laba perusahaan, sementara penggunaan utang
hanya berfungsi sebagai pelengkap. Penggunaan aset tetap akan menimbulkan
adanya beban tetap dan apabila utang dipakai dalam membiayai aset tetap maka
beban tetap yang akan ditanggung menjadi bertambah besar.
Menurut Agustini & Budiyanto (2015), struktur aset merupakan
perbandingan antara aset tetap dengan total aset perusahaan. Skala pengukuran
pada variabel ini menggunakan skala rasio dapat dinyatakan dalam persamaan
berikut:
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
26
Keterangan :
Aset Tetap = Total aset tetap
Total Aset = Total aset lancar + total aset tidak lancar
Menurut Weygandt et al. (2015), aset adalah sumber daya yang
dikendalikan oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan memiliki
manfaat ekonomi di masa depan. Menurut Weygandt et al. (2015), aset terbagi
menjadi 2 yaitu aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar adalah aset yang
dapat direalisasikan dalam satu tahun atau dalam siklus operasional normal
perusahaan. Menurut IAI (2016), aset lancar adalah aset yang memenuhi kriteria
sebagai berikut :
a. Diperkirakan dapat direalisasikan, atau dimaksudkan untuk dijual dan
dipakai dalam siklus operasi normal entitas.
b. Dimiliki terutama untuk tujuan diperdagangkan.
c. Diperkirakan dapat direalisasikan dalam dua belas bulan setelah
periode pelaporan.
d. Kas dan setara kas, kecuali terdapat pembatasan untuk ditukarkan atau
digunakan untuk menyelesaikan liabilitas setidaknya dalam dua belas
bulan setelah tanggal periode pelaporan.
Aset yang tidak memenuhi kriteria dalam aset lancar dimasukkan kedalam
kriteria aset tidak lancar. Menurut Weygandt et al. (2015), aset tidak lancar adalah
Struktur Aset (SA)
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
27
aset yang dapat direalisasikan lebih dari satu tahun atau dalam siklus operasional
normal perusahaan.
Aset tetap adalah aset yang memiliki tiga karakteristik, yaitu memiliki
unsur fisik (adanya bentuk dan ukuran yang jelas), digunakan dalam operasi bisnis
perusahaan, dan tidak ditujukan untuk dijual kepada konsumen (Weygandt et al.,
2015). Aset tetap diharapkan bisa memberikan manfaat bagi perusahaan untuk
jangka waktu beberapa tahun. Selain tanah semua aset tetap memiliki manfaat
yang berkurang selama masa manfaatnya. Menurut IAI (2016), mendefinisikan
aset tetap sebagai aset berwujud yang:
a. Aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif.
b. Diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
Struktur aset (SA) merupakan rasio yang mengambarkan perbandingan
aset tetap dengan total aset perusahaan. Perusahaan yang memiliki struktur aset
rendah menandakan perusahaan tidak memiliki aset tetap yang banyak.
Sedangkan semakin tinggi rasio struktur aset mencerminkan semakin tinggi
proporsi aset tetap dalam total aset. Semakin tinggi rasio struktur aset
mencerminkan semakin tinggi proporsi aset tetap dalam total aset. Jika proporsi
aset tetap perusahaan tinggi maka akan meningkatkan kemampuan produksi
perusahaan yang akan mendorong meningkatnya penjualan. Meningkatnya
penjualan akan membuat perusahaan semakin mampu menghasilkan laba.
Semakin banyak laba yang dihasilkan perusahaan akan membuat retained
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
28
earning perusahaan menjadi meningkat sehingga nilai ekuitas perusahaan akan
ikut meningkat. Jika nilai ekuitas besar, maka perusahaan tidak perlu
menggunakan utang, sehingga menyebabkan nilai DER perusahaan akan menjadi
rendah. Dengan demikian, semakin tinggi struktur aset membuat struktur modal
yang diproksikan dengan DER semakin rendah.
Hasil penelitian Astiti (2015), menemukan hasil bahwa struktur aset
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, hal ini menunjukkan
perusahaan akan lebih menggunakan sumber dana internal dan mengesampingkan
eksternal atau utang sebagai sumber pendanaan perusahaan. Penelitian Widianti &
Andayani (2015), menemukan hasil bahwa struktur aset berpengaruh positif
terhadap struktur modal, hal ini menunjukkan bahwa struktur aset
menggambarkan sebagian jumlah aset yang dapat dijadikan jaminan, perusahaan
yang memiliki jaminan terhadap utang akan lebih mudah mendapatkan utang
daripada perusahaan yang tidak memiliki jaminan terhadap utang. Penelitian
Agustini & Budiyanto (2015) dan Agustini & Budiyanto (2015), menemukan
hasil bahwa struktur aset berpengaruh positif terhadap struktur modal. Penelitian
Suci & Rachmawati (2016), menemukan hasil bahwa struktur aset berpengaruh
negatif terhadap struktur modal.
Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang diajukan mengenai pengaruh
struktur aset terhadap struktur modal dinyatakan sebagai berikut:
Ha₂ : Struktur aset yang berpengaruh terhadap struktur modal.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
29
2.4 Risiko Bisnis
Risiko bisnis mencerminkan ketidakpastian dari hubungan langsung antara
keuntungan saat ini dengan keuntungan masa depan yang diharapkan (Al-Kuwari
(2010) dalam Bhawa & Dewi (2015)). Menurut Bhawa & Dewi (2015), risiko
bisnis merupakan sebuah ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dan sulit untuk
diprediksi hasilnya. Menurut Joni dan Lina (2010) dalam Wardana & Sudiartika
(2015), apabila perusahaan mengalami kendala atau tidak mampu dalam melunasi
biaya operasionalnya, maka akan dapat mengganggu kegiatan operasional
perusahaan. Hal ini akan ditangkap sebagai signal negatif oleh kreditor karena
dapat mengganggu tujuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan. Selain itu,
perusahaan yang sedang memiliki banyak utang juga akan ditangkap sebagai
signal yang negatif oleh kreditur, sehingga hal ini akan menyulitkan perusahaan
untuk mendapatkan sumber dana dari kreditur karena perusahaan tersebut
dianggap terlalu berisiko. Menurut Primanatara & Dewi (2016), hal ini
disebabkan perusahaan dengan risiko bisnis besar harus menggunakan utang lebih
kecil dibandingkan perusahaan yang mempunyai risiko bisnis rendah, karena
semakin besar risiko bisnis, penggunaan utang yang besar akan mempersulit
perusahaan dalam mengembalikan utang perusahaan. Menurut Ticoalu (2013),
perusahaan dengan risiko bisnis tinggi cenderung sedikit menggunakan utang,
agar menghindari kebangkrutan dari pemakaian utang, sehingga perusahaan
dituntut menggunakan saldo laba agar tidak memiliki risiko kebangkrutan dari
utang.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
30
Pengukuran risiko bisnis pada penelitian ini menggunakan rasio Degree of
Operating Leverage (DOL). Menurut Hansen & Mowen (2007), Operating
leverage adalah penggunaan biaya tetap untuk mendapatkan perubahan presentase
laba yang lebih tinggi seiring perubahan aktivitas penjualan. Menurut Liestyasih
& Yadnya (2015), risiko bisnis diukur dengan membandingkan antara presentase
perubahan EBIT dengan presentase perubahan penjualan. Perhitungan risiko
bisnis menurut Liestyasih & Yadnya (2015) sebagai berikut:
Keterangan:
Presentase Perubahan EBIT :
Presentase Perubahan Penjualan :
EBIT : laba sebelum bunga dan pajak
Sales : pendapatan periode berjalan
Pendapatan penjualan (sales revenue) adalah perolehan dari penjualan
kotor dikurangi dengan retur dan potongan penjualan. Laba kotor merupakan hasil
perolehan dari pendapatan penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan.
Harga pokok penjualan (HPP) merupakan biaya persediaan perusahaan yang telah
dijual kepada pelanggan. Setelah dapat total laba kotor, kemudian laba kotor harus
dikurangkan dengan total beban operasional adalah beban berupa pengeluaran
DOL
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
31
yang untuk melaksanakan kegiatan pokok. EBIT (Earning Before Interest and
Tax) atau laba sebelum bunga dan pajak atau laba operasi.
Perusahaan dengan nilai operating leverage tinggi memiliki presentase
perubahan EBIT lebih besar daripada presentase perubahan penjualan perusahaan.
Semakin tinggi operating leverage suatu perusahaan maka semakin besar
pengaruh penjualan terhadap laba perusahaan yang berakibat pada semakin
tingginya laba yang diterima perusahaan apabila terjadi perubahan penjualan
(Liestyasih & Yadnya, 2015). Semakin tinggi laba, membuat retained earning
menjadi meningkat sehingga nilai ekuitas perusahaan akan ikut meningkat. Jika
nilai ekuitas besar, maka perusahaan tidak perlu menggunakan utang, sehingga
menyebabkan nilai DER perusahaan akan menjadi rendah. Dengan demikian,
semakin tinggi operating leverage membuat struktur modal yang diproksikan
dengan DER semakin rendah.
Hasil penelitian Juliantika & Dewi (2016), menemukan hasil bahwa risiko
bisnis berpengaruh negatif dan signifikan terhadap struktur modal, hal ini
menunjukan bahwa manajer cenderung tidak menyukai risiko (risk aversion)
karena terdapat ketidakpastian di dalamnya dan terdapat asumsi sifat manusia
yang mementingkan dirinya sendiri (self interest), maka manajer lebih cenderung
untuk menggunakan utang sebagai pembiayaan perusahaan. Penelitian Nst, Murni
Dahlena, menemukan hasil bahwa risiko bisnis tidak berpengaruh terhadap
struktur modal, semakin tinggi risiko bisnis maka semakin rendah penggunaan
utang. Penelitian Bhawa & Dewi (2015), menemukan hasil bahwa risiko bisnis
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
32
Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang diajukan mengenai pengaruh
risiko bisnis terhadap struktur modal dinyatakan sebagai berikut:
Ha₃ : Risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal.
2.5. Penghematan Pajak
Pajak juga merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan struktur modal
suatu perusahaan (Wahyuni & Suryantini, 2014). Menurut Undang-Undang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Pasal 1 (Kementerian
Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak, 2012), pajak adalah
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang
bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Menurut Wahyuni & Suryantini (2014), pajak juga
merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan struktur modal suatu
perusahaan. Adanya kewajiban membayar pajak mendorong perusahaan untuk
melakukan perencanaan pajak (Dewi dkk, 2017). Perusahaan melakukan
perencanaan pajak karena pajak merupakan beban bagi perusahaan dan
berdampak pada menurunnya laba yang akan didapatkan perusahaan.
Penghematan pajak pada penelitian ini diproksikan dengan Tax benefit.
Tax benefit dihitung besaran nominal yang dapat dihemat oleh perusahaan akibat
dari penggunaan utang. Menurut Penman (2010), penghematan pajak dapat
dihitung dengan rumus berikut:
Tax Benefit
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
33
Keterangan:
Net interest expense = Beban bunga yang dibayarkan perusahaan selama
tahun berjalan
Tax rate = Tarif pajak
Net interest expense beban bunga yang dibayarkan perusahaan selaam
tahun berjalan. Tax rate merupakan tarif pajak badan yang dikenakan dan sudah
ditetapkan oleh pemerintah.
Penghematan pajak dalam penelitian ini diproksikan dengan Tax Benefit.
Menurut Penman (2010), tax benefit merupakan efek dari bunga yang timbul dari
kegiatan utang, yang dapat mengurangi pajak perusahaan. Tax benefit dihitung
dengan net interest expense dikali dengan tax rate. Hasil dari perhitungan tax
benefit adalah untuk mengetahui besaran pajak yang dapat dihemat perusahaan.
Penghematan pajak dapat dilakukan dengan perencanaan pajak tanpa melanggar
Undang-Undang perpajakan yang berlaku, tetapi perencanaan pajak yang agresif
dapat mengarah pada penggelapan pajak. Hal ini mengakibatkan, terdapat
perusahaan yang dalam perencanaan pajaknya tidak ingin terlalu mengoptimalkan
penggunaan tax benefit. Perusahaan yang tidak ingin terlalu mengoptimalkan tax
benefit akan meminimalkan penggunaan utang dan lebih menggunakan ekuitas
untuk pendanaannya. Hal ini menyebabkan nilai DER perusahaan akan menjadi
rendah. Dengan demikian, semakin rendah tax benefit membuat struktur modal
yang diproksikan dengan DER semakin rendah.
Hasil penelitian Wahyuni & Suryantini (2014), menemukan hasil bahwa
penghematan pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal,
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
34
utang digunakan karena biaya bunga dapat mengurangi pajak, hal ini menjelaskan
penggunaan utang yang terus meningkat dalam struktur modal perusahaan akan
membuat risiko bagi pemilik modal sendiri juga meningkat, yang diakibatkan
karena adanya peningkatan biaya modal sendiri, perusahaan terkadang
mengabaikan risiko yang ada dan memandang bahwa penggunaan utang akan
dapat memberikan manfaat berupa penghematan pajak. Penelitian Primantara &
Dewi (2016), pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal.
Penelitian Oktarina dkk. (2015), menemukan hasil bahwa penghematan pajak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang diajukan mengenai pengaruh
risiko bisnis terhadap struktur modal dinyatakan sebagai berikut:
Ha₄ : Penghematan pajak berpengaruh terhadap struktur modal.
2.6. Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Gambar 2.1
Model Penelitian
Profitabilitas
(NPM)
Penghematan Pajak
(TAXB)
()
Risiko Bisnis
(DOL)
Struktur Aset
(SA) Struktur Modal
(DER)
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
35
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Gambaran Umum Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia tahun
2014-2016. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan industri pengolahan
yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi (Hansen, 2007). Perusahaan
manufaktur di Indonesia terbagi menjadi tiga sektor, yaitu:
1. Sektor industri dasar dan kimia
Dalam sektor ini terdapat sub-sektor semen; sub-sektor keramik, porselin,
dan kaca; sub-sektor logam dan sejenisnya; sub-sektor kimia; sub-sektor
plastik dan kemasan; sub-sektor pakan ternak; sub-sektor kayu dan
pengolahannya; sub-sektor pulp dan kertas.
2. Sektor aneka industri
Dalam sektor ini terdapat sub-sektor mesin dan alat berat; sub-sektor
otomotif dan komponen; sub-sektor tekstil dan garmen; sub-sektor alas
kaki; sub-sektor kabel; dan sub-sektor elektronika.
3. Sektor industri barang konsumsi.
Dalam sektor ini terdapat sub-sektor makanan dan minuman; sub-sektor
rokok; sub-sektor farmasi; sub-sektor kosmetik dan barang keperluan
rumah tangga; dan sub-sektor peralatan rumah tangga.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
36
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah causal study
dimana pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sekaran dan
Bougie (2013), menjelaskan bahwa causal study adalah metode penelitian dimana
seorang peneliti ingin memaparkan penyebab dari satu atau lebih masalah, yaitu
penelitian yang bertujuan untuk menentukan hubungan sebab akibat dari satu atau
lebih masalah. Penelitian ini membuktikan hubungan sebab akibat antara variabel
independen, yaitu profitabilitas, struktur aset, risiko bisnis, dan penghematan
pajak terhadap variabel dependen yaitu struktur modal.
3.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah struktur
modal, profitabilitas, struktur aset, risiko bisnis dan penghematan pajak. Variable
dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu variabel dependen (Y)
dan variabel independen (X). Variabel dependen merupakan variabel yang
menjadi sasaran utama dalam penelitian. Sedangkan, variabel independen
merupakan variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik dengan cara
yang positif maupun negatif (Sekaran dan Bougie, 2013).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah struktur modal. Menurut
Ross et al. (2014), struktur modal adalah kombinasi pendanaan antara utang dan
ekuitas yang digunakan perusahaan. Menurut Kieso et al. (2014), struktur modal
diukur dengan membandingkan total utang (liabilities) perusahaan dengan total
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
37
ekuitas (equity) perusahaan. Struktur modal dalam penelitian ini diproksikan
dengan Debt to Equity Ratio (DER). DER merupakan rasio yang menunjukkan
perbandingan antara penggunaan total utang terhadap modal sendiri yang dimiliki
perusahaan. Menurut Subramanyam (2014), skala DER dapat dinyatakan dalam
persamaan berikut:
Keterangan:
Total liabilities = Utang jangka pendek + utang jangka panjang
Total Shareholder’s Equity = Modal Pemegang Saham
Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dengan menggunakan sumber daya yang dimilikinya (Weygandt et
al., 2015). Profitabilitas di dalam penelitian ini diproksikan dengan Net
Profit Margin (NPM). Menurut Hanafi (2014) dalam Sari & Sugiyono
(2016), Net profit margin digunakan untuk menghitung kemampuan
sebuah perusahaan sejauh mana perusahaan tersebut menghasilkan laba
yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu atau laba yang dihasilkan dari
kegiatan operasional perusahaan. Perhitungan NPM menurut Weygandt, et
al (2015) :
Debt to Equity Ratio
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
38
Keterangan:
Net Income = Laba bersih selama tahun berjalan
Net Sales = Penjualan pada tahun berjalan
2. Struktur Aset
Menurut Ang (2010) dalam Ambarsari & Hermanto (2017),
struktur aset menunjukkan aset yang digunakan untuk aktivitas operasional
perusahaan. Struktur aset diukur dengan membandingkan antara aset tetap
dengan total aset perusahaan. Perhitungan Struktur aset menurut Agustini
& Budiyanto (2015):
Keterangan :
Aset Tetap = Total aset tetap
Total Aset = Total aset lancar + total aset tidak lancar
3. Risiko Bisnis
Menurut Bhawa & Dewi (2015), risiko bisnis merupakan sebuah
ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dan sulit untuk diprediksi
hasilnya Risiko bisnis di dalam penelitian ini diproksikan dengan Degree
of Operating Leverage (DOL). Menurut Hansen & Mowen (2007),
Net Profit Margin
Struktur Aset
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
39
Operating leverage adalah penggunaan biaya tetap untuk mendapatkan
perubahan presentase laba yang lebih tinggi seiring perubahan aktivitas
penjualan. Menurut Liestyasih & Yadnya (2015), risiko bisnis diukur
dengan membandingkan antara presentase perubahan EBIT dengan
presentase perubahan penjualan. Perhitungan risiko bisnis menurut
Liestyasih & Yadnya (2015) sebagai berikut:
Keterangan:
Presentase Perubahan EBIT :
Presentase Perubahan Penjualan :
EBIT : laba sebelum bunga dan pajak
Penjualan : pendapatan periode berjalan
4. Penghematan Pajak
Pajak juga merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan
struktur modal suatu perusahaan (Wahyuni & Suryantini, 2014). Adanya
kewajiban membayar pajak mendorong perusahaan untuk melakukan
perencanaan pajak (Dewi dkk, 2017). Penghematan pajak pada penelitian
ini diproksikan dengan Tax benefit. Tax benefit dihitung besaran nominal
yang dapat dihemat oleh perusahaan akibat dari penggunaan utang.
DOL
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
40
Menurut Penman (2010), penghematan pajak dapat dihitung dengan rumus
berikut:
Keterangan:
Net interest expense = Beban bunga yang dibayarkan perusahaan
selama tahun berjalan
Tax rate = Tarif pajak
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data sekunder
merupakan informasi yang dikumpulkan oleh orang lain selain oleh peneliti yang
melakukan studi saat ini. Data tersebut dapat berasal dari dalam ataupun luar
organisasi dan dapat diakses melalui internet atau rekaman ataupun informasi
yang dipublikasikan (Sekaran dan Bougie, 2013). Data yang dibutuhkan dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan-perusahaan sektor manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara berturut-turut pada periode
2014-2016 dan yang telah diaudit oleh auditor independen. Data tersebut
diperoleh dari situs BEI yaitu www.idx.co.id.
3.5. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi penelitian adalah perusahaan-
perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang
Tax Benefit =
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
41
menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit untuk tahun 2014-2016 atau tiga
tahun periode penelitian. Sampel adalah bagian dari populasi. Pemilihan sampel
menggunakan metode purposive sampling yaitu pemilihan anggota sampel yang
didasarkan pada kriteria-kriteria tertentu yang dimiliki oleh sampel. Sampel yang
diambil harus memiliki batasan atau kriteria-kriteria tertentu yaitu:
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar berturut-turut di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode 2014-2016
2. Menerbitkan laporan keuangan dan/atau tahunan audited berturut-turut
yang berakhir per 31 Desember periode 2014-2016
3. Menerbitkan laporan keuangan berturut-turut menggunakan mata uang
Rupiah pada periode 2014-2016.
4. Memiliki laba positif berturut-turut pada periode 2014-2016.
5. Men-disclose interest expense berturut-turut pada periode 2014-2016.
3.6. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis teknik analisis terkait dengan kepentingan
pengujian permasalahan yang diteliti, yaitu analisis statistik dan analisis
deskriptif. Analisis statistik berhubungan dengan pengolahan dan perhitungan
data penelitian yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer
Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 23. Sedangkan, analisis
deskriptif merupakan analisis yang menjelaskan indikasi-indikasi yang terjadi
pada variabel-variabel penelitian dan berpedoman pada hasil analisis statistik.
Berikut uraian mengenai teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini:
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
42
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum, minimum, dan range.
Mean adalah jumlah seluruh angka pada data dibagi dengan jumlah data yang ada.
Standar deviasi adalah suatu ukuran penyimpangan. Minimum adalah nilai
terkecil dari data sedangkan maksimum adalah nilai terbesar dari data. Range
merupakan selisih nilai maksimum dan minimum (Ghozali, 2016).
3.6.2. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi,
nilai residual terdistribusi normal atau tidak Uji normalitas dapat dilakukan
dengan melakukan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (Ghozali,
2016). Hipotesis yang digunakan dalam uji normalitas adalah sebagai berikut:
H₀: Data terdistribusi secara normal
H₁: Data tidak terdistribusi secara normal
Menurut Ghozali (2016) jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka
hipotesis nol (H₀) diterima atau data terdistribusi secara normal. Sedangkan, jika
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis nol (H₀) ditolak, sehingga
data tidak terdistribusi secara normal.
Menurut Ghozali (2016), data yang tidak terdistribusi secara normal dapat
ditransformasi agar menjadi normal. Bentuk transformasi yang dilakukan
mengacu pada bentuk grafik histogram dari data yang tidak terdistribusi normal.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
43
Berikut ini merupakan bentuk transformasi yang dapat dilakukan sesuai dengan
grafik histogram:
Tabel 3.1
Bentuk Transformasi Data
Bentuk Grafik Histogram Bentuk Transformasi
Moderate positive skewness SQRT (x) atau akar kuadrat
Subtansial positive skewness LG10(x) atau logaritma 10 atau LN
Severe positive skewness bentuk L 1/x atau inverse
Moderate negative skewness SQRT(k - x)
Subtansial negative skewness LG10(k - x)
Severe negative skewness bentuk J 1/(k - x)
(Sumber: Ghozali, 2016)
Keterangan:
k= nilai tertinggi (maksimum) dari data mentah x
3.6.3. Uji Asumsi Klasik
Peneliti melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan
pengujian hipotesis. Pengujian asumsi klasik terdiri dari tiga uji yaitu uji
multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas (Ghozali, 2016).
1. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
44
independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah varibel independen
dengan nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model
regresi, dapat dilihat dari nilai tolerance dan variance Inflation Factor
(VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya (Ghozali,
2016).
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih
yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF =
1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau sama dengan nilai VIF
≥ 10. Bila hasil regresi memiliki nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai
tolerance lebih dari 0.10, maka dapat disimpulkan tidak ada
multikoloneritas dalam model regresi (Ghozali, 2016).
2. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul
karena observasi yang beruntun sepanjang waktu berkaitan satu sama
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
45
lainnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang terbebas dari
problem autokorelasi (Ghozali, 2016). Autokorelasi muncul karena
observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.
Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas
dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada
data runtut waktu (real series) karena “gangguan” pada seorang
individu/kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada
individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya. Dalam model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi.
Penelitian ini menggunakan uji Run Test untuk menguji
autokorelasi. Menurut Ghozali (2016), Run Test sebagai bagian dari
statistik non-parametrik menguji apakah di antara residual terdapat
korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan residual,
maka residual tersebut acak atau random, sehingga tidak terdapat
autokorelasi. Apabila hasil signifikan lebih besar dari 0,05 maka residual
acak sehingga tidak terjadi autokorelasi. Sedangkan, apabila hasil
signifikan lebih kecil dari 0,05 maka residual tidak acak sehingga terjadi
autokorelasi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
46
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas tetapi jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data
crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini
menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan
besar) (Ghozali, 2016).
Menurut Ghozali (2016), langkah yang dapat digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melakukan
pengamatan terhadap grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat
(dependen), yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y
prediksi-Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Dasar analisis
menurut Ghozali (2016), jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada
membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
Sebaliknya, jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
47
3.7. Uji Hipotesis
1. Regresi Linier Berganda
Pengujian hipotesis di dalam penelitian ini menggunakan regresi linier
berganda. Penggunaan metode ini dikarenakan terdapat variabel independen
yang jumlahnya lebih dari satu. Persamaan regresi linier berganda untuk
penelitian ini dapat dituliskan sebagai berikut:
Keterangan:
DER = Struktur Modal
α = Konstanta
β1, β2, β3, β4 = Koefisien Regresi
NPM = Profitabilitas
SA = Struktur Aset
DOL = Risiko Bisins
TB = Penghematan Pajak
e = error
2. Koefisien Korelasi
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukan kekuatan hubungan linier
antara variabel dependen dengan variabel independen dan menjelaskan
bagaimana arah hubungan antara variabel independen dan dependen
(Ghozali, 2016). Menurut Sarwono (2012), kekuatan korelasi dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
DER = α + β1NPM+ β2SA+ β3DOL+ β4TB+ e
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
48
Tabel 3.2
Kriteria Kekuatan Hubungan
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0 Tidak ada korelasi antara variabel
0-0,25 Korelasi sangat lemah
>0,25-0,5 Korelasi cukup kuat
>0,5-0,75 Korelasi kuat
>0,75-0,99 Korelasi sangat kuat
1 Korelasi sempurna
Menurut Sarwono (2012) koefisien korelasi (R) ini bisa bertanda
positif maupun negatif. Jika tanda R positif, berarti hubungan antara variabel
dependen dengan variabel independen searah. Sebaliknya jika tanya R
negatif, berarti hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen terbalik.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-
variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
49
variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2016).
Menurut Ghozali (2016), kelemahan dasar pada penggunaan koefisien
determinasi adalah bisa terhadap jumlah variabel independen yang
dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen maka
pasti meningkat tanpa melihat apakah variabel tersebut berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen atau tidak. Tidak seperti ,
nilai adjusted dapat naik atau turun apabila satu variabel independen
ditambahkan kedalam model. Oleh karena itu, sebaiknya digunakan nilai
adjusted untuk mengevaluasi model regresi terbaik.
4. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Menurut Ghozali (2016), uji statistik F digunakan untuk mengetahui
apakah model regresi telah memenuhi kriteria fit atau tidak. Uji statistik pada
dasarnya untuk menunjukkan semua variabel independen secara bersama-
sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Kriteria pengambilan
keputusan dalam pengujian statistik F yaitu apabila nilai F lebih besar dari
pada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain
hipotesis alternatif diterima, yang menyatakan bahwa semua variabel
independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
50
5. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Uji t memiliki nilai signifikansi α = 5%. Kriteria
pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik t adalah jika nilai
signifikansi t(ρ-value) < 0,05 maka hipotesis alternatif diterima, yang
menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual dan
signifikan mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2016).
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
51
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Objek Penelitian
Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan
manufaktur yang terdaftar secara berturut-turut di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada periode 2014-2016. Berikut adalah tabel rincian pengambilan sampel
penelitian:
Tabel 4.1
Rincian Pengambilan Sampel Penelitian
Kriteria Perusahaan
Perusahaan manufaktur yang terdaftar berturut-turut di Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2016 138
Menerbitkan laporan keuangan dan/atau tahunan audited
berturut-turut yang berakhir per 31 Desember periode 2014-
2016
136
Menerbitkan laporan keuangan berturut-turut menggunakan
mata uang Rupiah pada periode 2014-2016.
110
Memiliki laba positif berturut-turut pada periode 2014-2016. 69
Men-disclose interest expense berturut-turut pada periode
2014-2016.
41
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
52
Kriteria Perusahaan
Jumlah perusahaan yang dijadikan sebagai sampel
penelitian
41 perusahaan
Berdasarkan Tabel 4.1, jumlah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar berturut-turut di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014-2016
adalah 138 perusahaan. Dari 138 perusahaan manufaktur yang berturut-turut
terdaftar, terdapat 136 perusahaan manufaktur yang berturut-turut menerbitkan
laporan keuangan dan/atau tahunan audited yang berakhir per 31 Desember.
Terdapat 2 perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dan/atau
laporan tahunan per 31 Maret yaitu perusahaan PT. Century Textile Industry Tbk
dan PT. Sumi Indo Kabel Tbk. Dari 136 perusahaan, terdapat 26 perusahaan
manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan berturut-turut menggunakan
mata uang US Dollar, sehingga perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan
keuangan berturut-turut menggunakan mata uang Rupiah pada periode 2014-2016
adalah sebanyak 110 perusahaan. Dari 110 perusahaan, terdapat 41 perusahaan
yang tidak memiliki laba positif berturut-turut pada periode 2014-2016, sehingga
perusahaan manufaktur yang memiliki laba positif berturut-turut pada periode
2014-2016 adalah sebanyak 69 perusahaan. Dari 69 perusahaan, terdapat 28
perusahaan yang tidak men-disclose interest expense berturut-turut pada periode
2014-2016, sehingga perusahaan manufaktur men-disclose interest expense
berturut-turut pada periode 2014-2016 adalah sebanyak 41 perusahaan.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
53
Dengan demikian, perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan
sampel ini berjumlah 41 perusahaan. Berdasarkan jumlah perusahaan dan periode
penelitian selama 3 tahun, banyaknya observasi dalam penelitian ini adalah 123
observasi. Untuk sampel perusahaan yang diambil dalam penelitian dapat dilihat
pada Lampiran 1.
4.2. Analisis dan Pembahasan
4.2.1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi mengenai
struktur modal, profitabilitas (NPM), struktur aset (SA), risiko bisnis (DOL), dan
penghematan pajak (TAXB). Berikut adalah hasil uji statistik deskriptif:
Tabel 4.2
Hasil Statistik Deskriptif
Berdasarkan hasil statistik deskriptif pada Tabel 4.2, dapat diketahui
bahwa struktur modal yang diproksikan dengan debt to equity ratio (DER)
memiliki jumlah observasi sebesar 123, nilai minimum sebesar 0,08304 yang
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DER 123 6,25759 ,08304 6,34063 1,0009439 ,94869898
NPM 123 ,27536 ,00117 ,27653 ,0650107 ,05811133
SA 123 ,68212 ,11444 ,79656 ,3621145 ,14562009
DOL 123 172,18070 -87,75630 84,42440 1,7546504 13,84146365
TAXB 123 393521455988 16544012 393538000000 35421781521,24 80869645139,666
Valid N
(listwise)
123
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
54
merupakan nilai Intan Wijaya International Tbk (INCI) tahun 2014, dan nilai
maksimum sebesar 6,34063 yang merupakan nilai Indal Aluminium Industry Tbk
(INAI) tahun 2014. Variabel DER memiliki range sebesar 6,25759 dan standar
deviasi sebesar 0,94869898. Rata-rata (mean) nilai DER adalah 1,0009493, yang
menunjukkan rata-rata sampel perusahaan yang diteliti memiliki pendanaan yang
seimbang antara liabilities dan equity perusahaan, tercermin dari rata-rata nilai
DER yang memiliki nilai 1. Dengan demikian, rata-rata dalam sampel perusahaan
menggunakan liabilities dan equity yang seimbang dalam pendanaan perusahaan.
Variabel profitabilitas yang diproksikan dengan Net Profit Margin (NPM)
memiliki jumlah observasi sebesar 123, nilai minimum sebesar 0,00117 yang
merupakan nilai Indospring Tbk (INDS) tahun 2015 dan nilai maksimum sebesar
0,27653 yang merupakan nilai Semen Baturaja Persero Tbk (SMBR) tahun 2014.
Variabel NPM memiliki range sebesar 0,27536 dan standar deviasi sebesar
0,05811133. Rata-rata (mean) nilai NPM 0,0650107, yang menunjukkan rata-
rata sampel perusahaan mampu menghasilkan 0,0650107 laba dari setiap
penjualannya.
Variabel struktur aset yang diproksikan struktur aset rasio (SA) memiliki
jumlah observasi sebesar 123, nilai minimum sebesar 0,11444 yang merupakan
nilai Jembo Cable Company Tbk (JECC) tahun 2014 dan nilai maksimum sebesar
0,79656 yang merupakan nilai Semen Baturaja Persero Tbk (SMBR) tahun 2016.
Variabel SA memiliki range sebesar 0,68212 dan standar deviasi sebesar
0,14562009. Rata-rata (mean) nilai SA sebesar 0,3621145, yang artinya rata-rata
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
55
dalam 1 total aset perusahaan sampel, sebesar 0,3621145 merupakan aset tetap
perusahaan.
Variabel risiko bisnis yang diproksikan dengan Degree of Operating
Leverage (DOL) memiliki jumlah observasi sebesar 123, nilai minimum sebesar
-87,7563 yang merupakan nilai Indospring Tbk (INDS) tahun 2016 dan nilai
maksimum sebesar 84,4244 yang merupakan nilai Asiaplant Industries Tbk
(APLI) tahun 2014. Variabel DOL memiliki range sebesar 172,1807 dan standar
deviasi sebesar 13,84146365. Rata-rata (mean) nilai DOL 1,7546504 yang
menunjukkan setiap 1 presentasi perubahan penjualan, perusahaan memperoleh
1,7546504 presentase perubahan EBIT.
Variabel penghematan pajak yang diproksikan dengan Tax Benefit (TAXB)
memiliki jumlah observasi sebesar 123, nilai minimum sebesar Rp16,544,012
yang merupakan nilai Intan Wijaya International Tbk (INCI) tahun 2015 dan nilai
maksimum sebesar Rp393,538,000,000 yang merupakan nilai Indofood Sukses
Makmur Tbk (INDF) tahun 2016. Variabel TAXB memiliki range sebesar
Rp393,521,455,988 dan standar deviasi sebesar 80869645139.666. Rata-rata
(mean) nilai TAXB Rp35,421,781,521.24, yang artinya rata-rata perusahaan
sampel setiap tahunnya mampu menghemat pajak sebesar Rp35,421,781,521.24.
4.2.2. Uji Normalitas
Hasil uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov adalah
sebagai berikut:
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
56
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 123
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,80324766
Most Extreme Differences
Absolute ,158
Positive ,158
Negative -,117
Kolmogorov-Smirnov Z 1,756
Asymp. Sig. (2-tailed) ,004
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov yang ditampilkan pada Tabel 4.3
menunjukkan nilai Asymp. Sig. sebesar 0,004. Hal ini menunjukkan bahwa nilai
signifikansi residual lebih kecil dari 0,05 sehingga data residual dinyatakan tidak
terdistribusi secara normal. Untuk mengatasi masalah normalitas maka dilakukan
transformasi data. Transformasi data dilakukan untuk data dari variabel-variabel
yang tidak terdistribusi secara normal dalam penelitian ini. Berikut ini merupakan
uji normalitas untuk masing-masing variabel menggunakan uji Kolmogorov-
Smirnov:
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
57
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas per Variabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
DER NPM SA DOL TAXB
N 123 123 123 123 123
Normal
Parametersa,b
Mean 1,0009439 ,0650107 ,3621145 1,7500128 35421781521,24
Std. Deviation ,94869898 ,05811133 ,14562009 13,84140644 80869645139,666
Most Extreme
Differences
Absolute ,169 ,136 ,111 ,250 ,352
Positive ,169 ,125 ,111 ,247 ,352
Negative -,167 -,136 -,056 -,250 -,331
Kolmogorov-Smirnov Z 1,874 1,508 1,228 2,771 3,907
Asymp. Sig. (2-tailed) ,002 ,021 ,098 ,000 ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan Tabel 4.4, terlihat bahwa terdapat variabel yang telah
terdistribusi normal, yaitu variabel struktur aset (SA) dengan nilai signifikan
0,098. Namun terdapat beberapa variabel yang tidak terdistribusi normal karena
memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05 yaitu struktur modal (DER),
profitabilitas (NPM), risiko bisnis (DOL) dan penghematan pajak (TAXB).
Langkah untuk mengatasi masalah normalitas menggunakan transformasi data
berdasarkan histogram variabel struktur modal (DER), profitabilitas (NPM), dan
penghematan pajak (TAXB). Histogram menunjukkan bentuk moderate positive
skewness, sehingga bentuk transformasi yang harus dilakukan berupa SQRT (x)
atau akar kuadrat. Sedangkan risiko bisnis (DOL) tidak dilakukan transformasi
karena data DOL ada yang memiliki nilai negatif, sehingga tidak dapat
ditransformasi. Berikut ini merupakan bentuk histogram variabel struktur modal
(DER), profitabilitas (NPM), dan penghematan pajak (TAXB):
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
58
Gambar 4.1
Histogram Variabel Struktur Modal (DER)
Gambar 4.2
Histogram Variabel Profitabilitas (NPM)
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
59
Gambar 4.3
Histogram Variabel Penghematan Pajak (TAXB)
Setelah transformasi data dilakukan, uji normalitas kembali dilakukan.
Berikut ini merupakan hasil pengujian normalitas setelah transformasi data
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov:
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 123
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,29595601
Most Extreme Differences
Absolute ,095
Positive ,095
Negative -,052
Kolmogorov-Smirnov Z 1,054
Asymp. Sig. (2-tailed) ,217
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
60
Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov yang ditampilkan pada Tabel 4.5
menunjukkan nilai Asymp. Sig. sebesar 0,217 sehingga data residual telah
terdistribusi normal karena nilai signifikansi residual yang dihasilkan lebih dari
0,05.
4.2.3. Uji Asumsi Klasik
4.2.3.1 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah model regresi
terdapat korelasi antara variabel bebas/independen dengan variabel
bebas/independen lainnya. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi antara variabel independennya. Berikut ini merupakan hasil uji
multikolonieritas:
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolonieritas
Berdasarkan hasil uji multikolonieritas yang ditunjukkan pada Tabel 4.6,
terlihat bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai tolerance yang lebih
besar dari 0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) yang lebih kecil dari 10.
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
SQRT_NPM ,973 1,027
SA ,942 1,061
DOL ,972 1,029
SQRT_TAXB ,977 1,023
a. Dependent Variable: SQRT_DER
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
61
Berdasarkan pengamatan ini, maka dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi
multikolonieritas yang berarti bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi korelasi
diantara variabel-variabel independen yaitu profitabilitas, struktur aset, risiko
bisnis dan penghematan pajak.
4.2.3.2. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Berikut ini merupakan hasil uji
autokorelasi dengan menggunakan Run test:
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -,00054
Cases < Test Value 61
Cases >= Test Value 62
Total Cases 123
Number of Runs 52
Z -1,901
Asymp. Sig. (2-tailed) ,057
a. Median
Berdasarkan hasil uji autokorelasi yang ditunjukkan pada Tabel 4.7,
terlihat bahwa nilai test sebesar -0,00054 dengan nilai signifikansi 0,057. Dengan
demikian, dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
62
yang diuji karena nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05, yang artinya
tidak terdapat korelasi pengganggu pada periode t dengan kesalahan
penggangguan pada periode t-1 (sebelumnya)
4.2.3.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Berikut ini merupakan hasil uji heteroskedastisitas:
Gambar 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
63
Berdasarkan pada Gambar 4.4, hasil uji heteroskedastisitas yang
ditunjukkan melalui grafik Scatterplot menunjukkan bahwa titik-titik pada grafik
Scatterplot menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu secara
teratur (gelombang, melebar, dan kemudian menyempit). Titik-titik pada grafik
Scatterplot juga menyebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Dari
hal tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi, yang berarti tidak terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain.
4.2.4. Uji Hipotesis
4.2.4.1. Uji Koefisien Determinasi
Berikut ini merupakan hasil uji koefisien determinasi:
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,652a ,425 ,405 ,30093
a. Predictors: (Constant), SQRT_TAXB, SQRT_NPM, DOL, SA
b. Dependent Variable: SQRT_DER
Berdasarkan Tabel 4.8, nilai koefisien korelasi (R) dalam penelitian ini
adalah sebesar 0,652 atau 65,2%. Nilai ini menunjukkan adanya korelasi yang
kuat antara variabel independen, yaitu profitabilitas (NPM), struktur aset (SA),
risiko bisnis (DOL), dan penghematan pajak (TAXB) dengan variabel dependen,
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
64
yaitu struktur modal (DER), karena nilai koefisien korelasi (R) berada diantara 0,5
sampai dengan 0,75.
Nilai koefisien determinasi atau Adjusted R Square sebesar 0,405
menunjukkan bahwa variabel independen, yaitu profitabilitas (NPM), struktur aset
(SA), risiko bisnis (DOL), dan penghematan pajak (TAXB) dapat menjelaskan
variabel dependen, yaitu struktur modal (DER) sebesar 40,5% dan sisanya sebesar
59,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diuji dalam penelitian ini. Nilai
Standard Error of the Estimate (SEE) sebesar 0,30093 yang artinya semakin kecil
nilai SEE akan membuat model regresi dalam penelitian ini semakin tepat dalam
memprediksi variabel dependen, yaitu struktur modal (DER).
4.2.4.2. Uji Signifikansi Simultan
Uji statistik F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel
independen yang terdapat dalam model regresi memiliki pengaruh secara
bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Berikut ini merupakan
hasil uji statistik F:
Tabel 4.9
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 7,886 4 1,971 21,769 ,000b
Residual 10,686 118 ,091
Total 18,572 122
a. Dependent Variable: SQRT_DER
b. Predictors: (Constant), SQRT_TAXB, SQRT_NPM, DOL, SA
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
65
Berdasarkan Tabel 4.9, dapat dilihat bahwa nilai F sebesar 21,769 dengan
tingkat signifikansi di bawah 0,05, yaitu sebesar 0,000. Dengan demikian maka
dapat disimpulkan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
variabel independen, yaitu profitabilitas yang diproksikan dengan Net Profit
Margin (NPM), struktur aset yang diproksikan dengan membandingkan jumlah
aset tetap dengan total aset (SA), risiko bisnis yang diproksikan dengan Degree of
Operating Leverage (DOL), dan penghematan pajak yang diproksikan dengan Tax
Benefit (TAXB) secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap variabel
dependen, yaitu struktur modal (DER). Hasil ini juga menunjukkan bahwa fungsi
regresi dalam menaksir nilai aktual sudah tepat atau model fit.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustini &
Budiyanto (2015) yang menyatakan bahwa profitabilitas dan struktur aset
berpengaruh secara simultan terhadap struktur modal dan juga Juliantika & Dewi
(2016) yang menyatakan bahwa risiko bisnis dan penghematan pajak berpengaruh
secara simultan terhadap struktur modal.
4.2.4.3. Uji Signifikansi Parameter Individual
Uji statistik t bertujuan untuk menguji apakah variabel independen secara
individu/parsial memiliki pengaruh terhadap variabel dependen. Berikut
merupakan hasil uji statistik t:
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
66
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,653 ,106 15,571 ,000
SQRT_NPM -2,038 ,252 -,573 -8,090 ,000
SA -,885 ,193 -,330 -4,591 ,000
DOL ,001 ,002 ,034 ,480 ,632
SQRT_TAXB 4,467E-007 ,000 ,158 2,243 ,027
a. Dependent Variable: SQRT_DER
Berdasarkan Tabel 4.10, hasil uji statistik t untuk variabel profitabilitas
diperoleh nilai t sebesar -8,090 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05
yaitu sebesar 0,000. Hal ini dapat disimpulkan bahwa Ha₁ diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa profitabilitas yang diproksikan dengan Net Profit Margin
(NPM) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal yang diproksikan dengan
DER. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Agustini & Budiyanto (2015)
dan Ambarsari & Hermanto (2017), menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
dan signifikan terhadap struktur modal. Namun, hal ini bertentangan dengan
penelitian Putri (2012) yang menemukan hasil bahwa profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap struktur modal.
Hasil uji statistik t untuk variabel struktur aset diperoleh nilai t sebesar
-4,591 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,000.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Ha₂ diterima. Hal ini
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
67
menunjukkan bahwa struktur aset yang diproksikan dengan struktur aset rasio
(SA) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal yang diproksikan dengan
DER. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Suci & Rachmawati (2016)
dan Agustini & Budiyanto (2015) yang menyatakan bahwa struktur aset
berpengaruh dan signifikan terhadap struktur modal. Namun, hal ini bertentangan
dengan penelitian Sari & Haryanto (2013) yang menemukan hasil bahwa struktur
aset tidak berpengaruh terhadap struktur modal.
Hasil uji statistik t untuk variabel risiko bisnis, diperoleh nilai t sebesar
0,480 dengan tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,632.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Ha₃ ditolak. Hal ini
menunjukkan bahwa risiko bisnis yang diproksikan dengan Degree of Operating
Leverage (DOL) tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal yang
diproksikan dengan DER. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Bhawa & Dewi (2015) yang menyatakan bahwa risiko bisnis
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal. Namun, hasil
penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian Juliantika & Dewi (2016),
yang mengatakan bahwa risiko bisnis memiliki pengaruh terhadap struktur modal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko bisnis tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap DER. Rata-rata (mean) nilai DOL pada statistik
deskriptif adalah 1,7546504, dengan standar deviasi sebesar 13,84146365
Terdapat 74 observasi (60,16%) dari 123 observasi yang memiliki nilai DOL di
bawah nilai rata-rata. Nilai DOL dibawah rata-rata menunjukkan sensitivitas
perubahan laba dari perubahan penjualan yang kecil. Sedangkan rata-rata nilai
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
68
DER sebesar 1 yang menandakan rata-rata dalam observasi menggunakan dana
liabilitas dan ekuitas yang seimbang didalam pendanaannya. Hal ini,
menunjukkan DOL yang tinggi atau rendah tidak berpengaruh terhadap nilai DER
perusahaan karena rata-rata perusahaan menggunakan dana ekuitas atau liabilitas
yang seimbang.
Seperti contoh, PT. Sekar Laut Tbk (SKLT) pada tahun 2013 memiliki
nilai DOL sebesar 1,159 atau 11,59% dan mengalami peningkatan pada tahun
2014 menjadi sebesar 2,203 atau 22,03% atau mengalami peningkatan 74,77%
dan diikuti dengan peningkatan DER dari pada tahun 2013 sebesar 1,162 atau
11,62% menjadi 1,454 atau 14,54% pada tahun 2014. Peningkatan nilai DER yang
terjadi pada perusahaan pada tahun 2014 karena perusahaan mengalami kenaikan
utang dari tahun 2013 sebesar Rp.162,339,135,063 menjadi Rp.199,636,573,747
pada tahun 2014 atau naik sebesar 22,97%. Peningkatan utang perusahaan
disebabkan karena perusahaan melakukan pembelian 1 set mesin roti di Cikarang
dan Sidoarjo serta beberapa kendaraan. Tujuan penggunaan utang untuk
pembelian mesin dan beberapa kendaraan meningkatkan kepercayaan kreditur
dalam memberikan pinjaman/utang kepada perusahaan.
Risiko bisnis merupakan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dan
sulit untuk diprediksi, karena besarnya tingkat risiko bisnis sebuah perusahaan,
berarti perusahaan memiliki kaitan yang erat akan kebangkrutan, sehingga
perusahaan akan mengurangi tingkat penggunaan hutang agar terhindar dari biaya
kesulitan keuangan. Namun, jika dilihat dari sisi kreditor, tinggi rendahnya nilai
DOL tidak akan mempengaruhi keputusan kreditor memberikan pinjaman kepada
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
69
perusahaan, jika perusahaan menggunakan pinjamnnya itu untuk kegiatan yang
produktif, seperti ekspansi pabrik dan pembelian mesin produksi. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tingkat risiko bisnis perusahaan tidak dapat mempengaruhi
sumber pendanaan yang digunakan oleh perusahaan.
Hasil uji statistik t untuk variabel penghematan pajak, diperoleh nilai t
sebesar 2,243 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,027.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Ha₄ diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa penghematan pajak yang diproksikan dengan Tax Benefit
(TAXB) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal yang diproksikan dengan
DER. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Juliantika & Dewi (2016),
yang mengatakan bahwa penghematan pajak berpengaruh terhadap struktur
modal. Namun, hal ini bertentangan dengan penelitian Iriansyah (2013), yang
menemukan hasil bahwa penghematan pajak tidak berpengaruh terhadap struktur
modal.
Berdasarkan Tabel 4.10 diperoleh suatu persamaan regresi yang digunakan
dalam penelitian, yaitu:
Keterangan:
DER = Debt to Equity Ratio
NPM = Net Profit Margin
SA = Struktur Aset
DER = -0,573NPM - 0,330SA + 0,034DOL + 0,158TAXB
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
70
DOL = Degree of Operating Leverage
TAXB = Tax Benefit
Berdasarkan hasil uji statistik t yang telah dilakukan, nilai koefisien
regresi untuk variabel profitabilitas (NPM) adalah sebesar -0,573 yang berarti
bahwa setiap peningkatan 1 satuan profitabilitas (NPM) akan menyebabkan
penurunan struktur modal (DER) sebesar 57,3%. NPM merupakan laba yang
dihasilkan pada tingkat penjualan tertentu. Hal ini disebabkan karena perusahaan
yang memiliki NPM tinggi cenderung lebih efektif dalam menghasilkan laba dari
setiap penjualannya, artinya perusahaan memiliki laba yang mencukupi untuk
mendanai kebutuhannya tanpa perlu banyak menambah penggunaan utang.
Nilai koefisien regresi untuk variabel struktur aset (SA) adalah sebesar
0,330 yang berarti bahwa setiap peningkatan 1 satuan struktur aset akan
menyebabkan penurunan struktur modal (DER) sebesar 33%. Hal ini disebabkan
karena semakin tinggi rasio struktur aset mencerminkan semakin tinggi proporsi
aset tetap dalam total aset. Semakin tinggi nilai struktur aset, menandakan
perusahaan mampu menghasilkan laba yang besar dari kegiatan operasionalnya
yang didukung dengan aset tetap yang dimiliki. Semakin tinggi laba, maka nilai
ekuitas perusahaan akan meningkat. Perusahaan akan banyak menggunakan
ekuitas perusahaan dalam kegiatan pendanaannya, menyebabkan nilai DER
perusahaan akan menjadi rendah.
Nilai koefisien regresi untuk variabel risiko bisnis (DOL) adalah sebesar
0,034 yang berarti bahwa setiap peningkatan 1 satuan risiko bisnis (DOL) akan
menyebabkan peningkatan struktur modal (DER) sebesar 3,4%. Perusahaan
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
71
dengan nilai DOL tinggi memiliki perubahan EBIT lebih besar daripada
perubahan penjualan. Peningkatan EBIT membuat perusahaan cenderung
menggunakan saldo labanya dalam pendanaannya. Namun, model regresi
menunjukkan bahwa penurunan EBIT justru meningkatkan penggunaan utang
dalam struktur modal perusahaan.
Seperti contoh, PT. Arwana Citra Mulia Tbk tahun 2014 memiliki nilai
DOL sebesar 0,6593 dan meningkat pada tahun 2015 menjadi sebesar 3,591. Pada
tahun 2015 penjualan perusahaan sebesar Rp. 1.291.926.384.471, menurun dari
tahun sebelumnya sebesar 19,74%. Penurunan penjualan ini diikuti penurunan
laba dan ekuitas. Perusahaan mengalami kenaikan utang dari tahun 2014 sebesar
Rp.349.995.874.987 menjadi Rp.536.050.998.398 pada tahun 2015 (meningkat
53,16%). Peningkatan utang disebabkan karena perusahaan membeli mesin dan
peralatan pabrik secara kredit. Hal ini mengakibatkan DER pada tahun 2015
mengalami peningkatan sebesar 25,13%. Sensitivitas penjualan terhadap laba
yang tinggi, mengakibatkan ketika perusahaan mengalami penurunan penjualan,
penurunan laba yang dialami perusahaan juga tinggi, sehingga ekuitas menurun
dan perusahaan lebih memilih menggunakan utang dalam pendanaannya.
Nilai koefisien regresi untuk variabel penghematan pajak (TAXB) adalah
sebesar 0,158 yang berarti bahwa setiap peningkatan 1 satuan penghematan pajak
akan menyebabkan peningkatan struktur modal (DER) sebesar 15,8%. Hal ini
disebabkan semakin kecil (TAXB) menggambarkan beban bunga yang dibayarkan
perusahaan rendah, dikarenakan perusahaan menggunakan pendanaan berupa
utang yang sedikit, menyebabkan nilai DER perusahaan akan menjadi rendah.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
72
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas, struktur aset, risiko bisnis dan
penghematan pajak terhadap struktur modal baik secara parsial maupun secara
simultan. Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
1. Profitabilitas (NPM) memiliki pengaruh terhadap struktur modal.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Ha₁ diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Agustini & Budiyanto (2015) dan Ambarsari & Hermanto (2017),
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal.
2. Struktur aset (SA) memiliki pengaruh terhadap struktur modal.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Ha₂ diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Suci & Rachmawati (2016) dan Agustini & Budiyanto (2015), menyatakan
bahwa struktur aset berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
3. Risiko bisnis (DOL) tidak memiliki pengaruh terhadap struktur modal.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Ha₃ ditolak.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
73
Bhawa & Dewi (2015) yang menyatakan bahwa risiko bisnis risiko bisnis
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal.
4. Penghematan pajak (TAXB) memiliki pengaruh terhadap struktur modal.
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa Ha₄ diterima.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Juliantika & Dewi (2016), yang mengatakan bahwa penghematan pajak
memiliki pengaruh terhadap struktur modal.
5. Profitabilitas, struktur aset, risiko bisnis, dan penghematan pajak secara
simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Penelitian
ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustini & Budiyanto
(2015) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh simultan antara
variabel profitabilitas dan struktur aset terhadap struktur modal dan
penelitian oleh Liestyasih & Yadnya (2015) yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh simultan antara variabel risiko bisnis dan penelitian oleh
Wahyuni & Suryantini (2014) penghematan pajak terhadap struktur
modal.
5.2. Keterbatasan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa keterbatasan
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2014-2016, sehingga penelitian ini tidak
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
74
dapat digeneralisasi untuk seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
2. Nilai Adjusted R Square dalam penelitian ini sebesar 0,405 atau 40,5%,
yang berarti variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini
hanya dapat menjelaskan struktur modal sebesar 40,5% sedangkan sisanya
yaitu 59,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam
penelitian ini.
5.3. Saran
Berdasarkan keterbatasan pada penelitian ini, maka saran untuk penelitian
selanjutnya adalah:
1. Memperbanyak jumlah sampel dan memperluas objek penelitian, misalnya
menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dan memperpanjang periode penelitian.
2. Menggunakan variabel-variabel lain yang diprediksi berpengaruh terhadap
struktur modal, misalnya ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, dan
pertumbuhan aset.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
75
DAFTAR PUSTAKA
Agustini, Tatik dan Budiyanto. 2015. “Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal”. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen Vol. 4 No. 8.
Ambarsari, Ririt dan Suwardi Bambang Hermanto. 2017. “Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan, Profitabilitas, Struktur Aktiva, dan
Likuiditas Terhadap Struktur Modal”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi
Vol. 6 No.3.
Astini, Ni Putu. 2015. “Pengaruh Profitabilitas dan Struktur Asset Terhadap
Struktur Modal pada Perusahaan Property and Real Estate yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Vol. 5 No. 2.
Badan Pusat Statistik. 2018. Ekonomi Indonesia Triwulan IV 2017. Diakses dari
https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/02/05/1519/ekonomi-indonesia-
triwulan-iv-2017.pdf pada tanggal 18 Pebruari 2018.
Bhawa, Ida Bagus M. Dan Made Rusmala Dewi. 2015. “Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Likuiditas, Profitabilitas, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur
Modal Perusahaan Farmasi”. E-Jurnal Manajemen Unud Vol. 4 No. 7.
Damayanti. 2013. “Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Peluang
Bertumbuh dan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal”. Jurnal Perspektif
Bisnis Vol. 1 No. 1.
Dewi dkk. 2017. “Pengaruh Tax Planning dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Property yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia)”. Forum Ilmiah Pendidikan Akuntansi-
Universitas PGRI Madium Vol. 5 No. 1.
Ferdiansya, M. Syahril dan Isnurhadi. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Struktur Modal Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya Vol.11 No.2.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS
23. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
76
Hansen, Don R. dan Maryanne M. Mowen. 2007. Managerial Accounting Eighth
Edition. South-Western.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2016. Standar Akuntansi Keuangan Efektif per 1
Januari 2017. Jakarta: Salemba Empat.
Juliantika, Ni Luh A. dan Made Rusmala Dewi. 2016. “Pengaruh Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan, Likuiditas, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur
Modal pada Perusahaan Property dan Realestate”. E-Jurnal Manajemen
Unud Vol. 5 No. 7.
Kartika, Andi. 2016. “Pengaruh Profitabilitas, Struktur Aset, Pertumbuhan
Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Perusahaan
Manufaktur di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Vol. 12 No.1
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D.. 2014. Intermediate
Accounting, IFRS Edition, Second Edition. United States: John Wiley &
Sons, Inc.
Liestyasih, Luh Putu Erma dan I Putu Yadnya. 2015. “Pengaruh Operating
Leverage, NDTS, Struktur Aktiva, dan Growth Opportunity Terhadap
Struktur Modal”. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana Vol. 4 No. 2.
Meidy, Dhefina Fiorensya dkk. 2017. “Penerapan Perencanaan Pajak Atas Pajak
Penghasilan Pasal 21 Sebagai Penghematan Pembayaran Pajak
Perusahaan”. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 13
No. 2.
Nisa, R. Chairun. 2017. “Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan,
dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Manajemen
Bisnis Indonesia Vol. 6 No. 1.
Oktarina, Famela. 2015. “Pengaruh Growth Opportunity dan Tax Shield Terhadap
Struktur Modal dan Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi pada perusahaan
manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI pada
Periode 2009-2012)”. Jom Fekon Vol.2 No.1.
Penman, Stephen H. 2013. Financial Statement Analysis and Security Valuation,
Fifth Edition. Singapura: McGraw-Hill International Edition.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
77
Primantara, A.A. dan Made Rusmala Dewi. 2016. “Pengaruh Likuiditas, Risiko
Bisnis, Ukuran Perusahaan, dan Pajak Terhadap Struktur Modal”. E-
Jurnal Manajemen Unud Vol. 5 No. 5.
Ross, Stephen A. et. al. 2016. Fundamentals of Corporate Finance (Asia Global
Edition), Second Edition. Singapura: McGraw-Hill Education.
Sari, Latipah Retna dan Sugiono. 2016. “Pengaruh NPM, ROE, EPS Terhadap
Return Saham Pada Perusahaan Farmasi di BEI”. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen Vol. 5 No. 2.
Sari, D. Verena dan A. Mulyo Haryanto. 2013. “Pengaruh Profitabilitas,
Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva, dan Likuiditas
Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2008-2010”. Diponegoro Journal of Management Vol. 2
No. 3.
Sarwono, Jonathan. 2012. Mengenal IBM Statistics 20: Aplikasi Riset
Experimental. Jakarta: Penerbit Elexmedia Komputindo.
Sekaran, Uma & Roger Bougie. 2016. Research Methods for Business: A Skill
Building Approach. Inggris Raya: John Wiley & Sons.
Subramanyam, K.R. 2014. Financial Statement Analysis, Eleventh Edition. New
York: McGraw-Hill International Edition.
Suci, Vera Melia dan Erny Rachmawati. 2016. “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Aktiva Terhadap
Struktur Modal”. Jurnal Manajemen dan Bisnis Media ekonomi Vol.16
No.2.
Tansyawati, Febriana dan Nur Fadjrih Asyik. 2015. “Pengaruh Struktur Aset,
Profitabilitas, Keputusan Investasi, dan Risiko Bisnis Terhadap Struktur
Modal”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 4 No. 4.
Ticoalu, Rouben Meldrick A. 2013. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur
Modal pada Perusahaan di Sektor Agriculture yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2007-2011”. Jurnal Vol.2 No.2.
Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Kementerian
Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak. 2012).
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
78
Wahyuni, Indah A. dan Ni Putu Santi Suryantini. 2014. “Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, dan Penghematan Pajak Terhadap Struktur
Modal”. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana Vol.3 No.5.
Wardana, I Putu Arya dan Gede Mertha Surdiartha. 2015. “Pengaruh Likuiditas,
Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis dan Usia Perusahaan Terhadap Struktur
Modal Pada Industri Pariwisata Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-
2013”. E-Jurnal Manajemen Unud Vol. 4 No.6.
Wati, Eni Yuliana dan Budiyanto. 2015. “Pengaruh profitabilitas, Pertumbuhan
Asset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal”. Jurnal Ilmu dan
Riset Manajemen Vol. 4 No. 12.
Weygandt, Jerry J., Paul D. Kimmel, dan Donald E. Kieso. 2015. Financial
Accounting, IFRS Edition, Second Edition. United States: John Wiley &
Sons, Inc.
Widianti, Eka Amelia dan Andayani. 2015. “Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
Perusahaan, dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal”. Jurnal Ilmu
dan Riset akuntansi Vol. 4 No. 10.
www.saham.ok Diakses pada 20 Pebruari 2018.
http://web.idx.id/id Diakses pada 22 Pebruari 2018.
http://web.idx.id/id Diakses pada 27 Juli 2018.
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
79
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Sampel Perusahaan
Lampiran 2 : Perhitungan Debt to Equity Ratio (DER)
Lampiran 3 : Perhitungan Net Profit Margin (NPM)
Lampiran 4 : Perhitungan Struktur Aset
Lampiran 5 : Perhitungan Degree of Operating Leverage (DOL)
Lampiran 6 : Perhitungan Penghematan Pajak
Lampiran 7 : Perhitungan Seluruh Variabel
Lampiran 8 : Hasil Pengujian SPSS
Lampiran 9 : Formulir Konsultasi Skripsi
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
LAMPIRAN 1
Sampel Perusahaan
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Sampel Perusahaan
No. Kode Nama perusahaan
1 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk
2 SMBR Semen Baturaja Persero Tbk
3 WTON Wijaya Karya Beton Tbk (Persero)
4 ARNA Arwana Citra Mulia Tbk
5 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
6 INAI Indal Aluminium Industry Tbk
7 ISSP Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk
8 PICO Pelangi Indah Canindo Tbk
9 BUDI Budi Stracth & Sweetner Tbk
10 EKAD Ekadharma International Tbk
11 INCI Intan Wijaya International Tbk
12 APLI Asiaplant Industries Tbk
13 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
14 JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk
15 KDSI Kedawung Setia Industrial Tbk
16 AUTO Astra Auto Part Tbk
17 INDS Indospring Tbk
18 SMSM Selamat Sempurna Tbk
19 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
20 STAR Star Petrochem Tbk
21 TRIS Trisula International Tbk
22 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk
23 JECC Jembo Cable Company Tbk
24 KBLM Kabelindo Murni Tbk
25 SCCO Supreme Cable Manufacturing Tbk
26 AISA Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
27 CEKA Cahaya Kalbar Tbk
28 ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
29 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
30 MYOR Mayora Indah Tbk
31 SKBM Sekar Bumi Tbk
32 SKLT Sekar Laut Tbk
33 ULTJ Ultrajaya Milk Industry Tbk
34 GGRM Gudang Garam Tbk
35 WIIM Wismilak Inti Makmur Tbk
36 KAEF Kimia Farma Tbk
37 KLBF Kalbe Farma Tbk
38 PYFA Pyridam Farma Tbk
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
No. Kode Nama perusahaan
39 ADES Akasha Wira International Tbk
40 CINT Chitose Internasional Tbk
41 LMPI Langgeng Makmur Industry Tbk
Rincian perusahaan yang tereliminasi pada sampel penelitian
1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar berturut-turut di Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada periode 2014-2016
Eliminasi
No Kode Nama perusahaan Keterangan
1 WSBP Waskita Beton Precast Tbk IPO: 20 sep 2016
2 AGII Aneka Gas Industri Tbk IPO: 28 Sep 2016
3 AMIN Ateliers Mecaniques D'Indonesie Tbk IPO: 10 Des 2015
4 BOLT Garuda Metalindo Tbk IPO: 07 Jul 2015
5 KINO Kino Indonesia Tbk IPO: 11 Des 2015
6 SOBI Sorini Agro Asia Corporindo Tbk LK'16
7 INCF Indo komoditi korpora tbk. IPO: 06 Sep 2016
8 DAVO Davomas Abadi Tbk Lk'15
2. Menerbitkan laporan keuangan dan/atau tahunan audited yang berakhir per
31 Desember periode 2014-2016
Eliminasi
No Kode Nama perusahaan Keterangan
1 CNTX Centex Tbk 31-Mar
2 IKBI Sumi Indo Kabel Tbk 31-Mar
3. Menerbitkan laporan keuangan berturut-turut menggunakan mata uang
Rupiah pada periode 2014-2016
Eliminasi
No Kode Nama perusahaan Keterangan
1 CTBN Citra Turbindo Tbk US Dollar
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Eliminasi
No Kode Nama perusahaan Keterangan
2 KRAS Krakatau Steel Tbk US Dollar
3 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk US Dollar
4 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk US Dollar
5 BRPT Barito Pasific Tbk US Dollar
6 TPIA Chandra Asri Petrochemical US Dollar
7 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk US Dollar
8 FPNI Lotte Chemical Titan Tbk US Dollar
9 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk US Dollar
10 SULI SLJ Global Tbk US Dollar
11 INKP Indah Kiat Pulp & paper Tbk US Dollar
12 INRU Toba Pulp Lestari Tbk US Dollar
13 TKIM Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk US Dollar
14 BRAM Indo Kordsa Tbk US Dollar
15 GDYR Goodyear Indonesia Tbk US Dollar
16 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk US Dollar
17 ADMG Polychem Indonesia Tbk US Dollar
18 ARGO Argo Pantes Tbk US Dollar
19 ERTX Eratex Djaya Tbk US Dollar
20 ESTI Ever Shine Textile Industry Tbk US Dollar
21 INDR Indo Rama Synthetic Tbk US Dollar
22 PBRX Pan Brothers Tbk US Dollar
23 POLY Asia Pasific Fibers Tbk US Dollar
24 SRIL Sri Rejeki Isman Tbk US Dollar
25 TFCO Tifico Fiber Indonesia Tbk US Dollar
26 PTSN Sat Nusa Persada Tbk US Dollar
4. Memiliki laba positif berturut-turut pada periode 2014-2016
Eliminasi
No. Kode Nama Perusahaan Keterangan
1 SMCB Holcim Indonesia TBk 2016 loss
2 IKAI Inti Keramik Alam Asri Industri Tbk 2013, 2014, 2015, 2016
3 KIAS Keramika Indonesia Assosiasi Tbk 2015, 2016
4 MLIA Mulia Industrindo Tbk 2013, 2015
5 ALKA Alaska Industrindo Tbk 2013, 2015
6 ALMI Alumindo light metal industry tbk 2015, 2016
7 BAJA Saranacentral Bajatama tbk 2013, 2015
8 BTON Beton Jaya Manunggal tbk 2016
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Eliminasi
No. Kode Nama Perusahaan Keterangan
9 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk 2014, 2015
10 JKSW Jakarta Kyoei Work LTD tbk 2013, 2014, 2015, 2016
11 JPRS Jaya Pari Steel Tbk 2014, 2015, 2016
12 ETWA Eterindo Wahanatama Tbk 2014, 2015, 2016
13 SIAP Sekawan Intipratama tbk 2015, 2016
14 SIMA Siwani Makmur Tbk 2015, 2016
15 YPAS Yana Prima Hasta Persada Tbk 2014, 2015, 2016
16 BRNA Berlina Tbk 2015
17 MAIN Malindo Feedmill Tbk 2015
18 DAJK Dwi Aneka Jaya Kemasindo Tbk 2015, 2016
19 SIPD Siearad Produce Tbk 2015
20 TIRT Tirta Mahakam Resources Tbk 2013, 2015
21 FASW Fajar Surya Wisesa Tbk 2013, 2015
22 KBRI Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk 2013, 2014, 2015, 2016
23 SPMA Suparma Tbk 2013, 2015
24 KRAH Grand Kartech Tbk 2015
25 GJTL Gajah Tunggal Tbk 2015
26 IMAS Indomobil Sukses International Tbk 2014, 2015, 2016
27 LPIN Multi Prima Sejahtera 2014, 2015, 2016
28 PRAS Prima alloy steel universal Tbk 2016
29 HDTX Panasia Indo Resources Tbk 2013, 2014, 2015, 2016
30 MYTX Apac Citra Centertex Tbk 2013, 2014
31 SSTM Sunson Textile Manufacturer Tbk 2013, 2014, 2015, 2016
32 BIMA Primarindo Asia Infrastructure Tbk 2013, 2015
33 VOKS Voksel Electric Tbk 2014
34 ALTO Tri Banyan Tirta Tbk, PT 2014, 2015, 2016
35 PSDN Prashida Aneka Niaga Tbk, PT 2014, 2015, 2016
36 RMBA Bentoel Internationa Investama Tbk 2013, 2014, 2015, 2016
37 INAF Indofarma (Persero) Tbk 2013, 2016
38 SCPI Merck Sharp Dohme Pharma Tbk 2013, 2014
39 MBTO Martina Berto Tbk 2015
40 MRAT Mustika Ratu Tbk 2016
41 KICI Kedaung Indah Can Tbk, PT 2015
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
5. Men-disclose interest expense berturut-turut pada periode 2014-2016
Eliminasi
No. kode Nama Perusahaan Keterangan
1 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
2 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
3 LION Lion Metal Works Tbk
4 LMSH Lionmesh Prima Tbk
5 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk
6 SRSN Indo Acitama Tbk
7 AKPI Argha Karya Prima industry tbk
8 IGAR Champion Pasific Indonesia Tbk
9 TALF Tunas Alfin Tbk
10 TRST Trias sentosa Tbk
11 ALDO Alkindo Naratama Tbk
12 ASII Astra International Tbk
13 IMPC Impack Pratama Industri Tbk
14 BATA Sepatu Bata Tbk
15 KBLI KMI Wire and Cable Tbk
16 DLTA Delta Djakarta Tbk, PT
17 MLBI Multi Bintang Indonesia Tbk, PT
18 ROTI Nippon Indosari Corporindo Tbk, PT
19 STTP Siantar Top Tbk, PT
20 HMSP Handjaya Mandala Sampoerna Tbk
21 DVLA Darya Varia Laboratoria Tbk
22 MERK Merck Indonesia Tbk
23 SIDO Industri jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk
24 SQBB Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
25 TSPC Tempo Scan Pasific Tbk
26 TCID Mandom Indonesia Tbk
27 UNVR Unilever Indonesia Tbk
28 NIPS Nippres Tbk
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
LAMPIRAN 2
Perhitungan Debt to Equity Ratio
(DER)
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
LAMPIRAN 3
Perhitungan Net Profit Margin
(NPM)
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
LAMPIRAN 4
Perhitungan Struktur Aset (SA)
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
LAMPIRAN 5
Perhitungan Degree of Operating
Leverage (DOL)
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
LAMPIRAN 6
Perhitungan Penghematan Pajak
(TAXB)
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
LAMPIRAN 7
Perhitungan Seluruh Variabel
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
LAMPIRAN 8
Hasil Pengujian SPSS
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Hasil Statistik Deskriptif
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 123
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,80324536
Most Extreme Differences
Absolute ,158
Positive ,158
Negative -,117
Kolmogorov-Smirnov Z 1,756
Asymp. Sig. (2-tailed) ,004
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DER 123 6,25759 ,08304 6,34063 1,0009439 ,94869898
NPM 123 ,27536 ,00117 ,27653 ,0650107 ,05811133
SA 123 ,68212 ,11444 ,79656 ,3621145 ,14562009
DOL 123 172,18070 -87,75630 84,42440 1,7546504 13,84146365
TAXB 123 393521455988 16544012 393538000000 35421781521,24 80869645139,666
Valid N
(listwise)
123
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Hasil Uji Normalitas per Variabel
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
DER NPM SA DOL TAXB
N 123 123 123 123 123
Normal
Parametersa,b
Mean 1,0009439 ,0650107 ,3621145 1,7546504 35421781521,24
Std. Deviation ,94869898 ,05811133 ,14562009 13,84146365 80869645139,666
Most Extreme
Differences
Absolute ,169 ,136 ,111 ,250 ,352
Positive ,169 ,125 ,111 ,247 ,352
Negative -,167 -,136 -,056 -,250 -,331
Kolmogorov-Smirnov Z 1,874 1,508 1,228 2,769 3,907
Asymp. Sig. (2-tailed) ,002 ,021 ,098 ,000 ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Histogram Variabel Struktur Modal (DER)
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Histogram Variabel Profitabilitas (NPM)
Histogram Variabel Penghematan Pajak (TAXB)
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 123
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,29595601
Most Extreme Differences
Absolute ,095
Positive ,095
Negative -,052
Kolmogorov-Smirnov Z 1,054
Asymp. Sig. (2-tailed) ,217
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
SQRT_NPM ,973 1,027
SA ,942 1,061
DOL ,972 1,029
SQRT_TAXB ,977 1,023
a. Dependent Variable: SQRT_DER
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -,00054
Cases < Test Value 61
Cases >= Test Value 62
Total Cases 123
Number of Runs 52
Z -1,901
Asymp. Sig. (2-tailed) ,057
a. Median
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,652a ,425 ,405 ,30093
a. Predictors: (Constant), SQRT_TAXB, SQRT_NPM, DOL, SA
b. Dependent Variable: SQRT_DER
Hasil Uji Statistik F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 7,886 4 1,971 21,769 ,000b
Residual 10,686 118 ,091
Total 18,572 122
a. Dependent Variable: SQRT_DER
b. Predictors: (Constant), SQRT_TAXB, SQRT_NPM, DOL, SA
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,653 ,106 15,571 ,000
SQRT_NPM -2,038 ,252 -,573 -8,090 ,000
SA -,885 ,193 -,330 -4,591 ,000
DOL ,001 ,002 ,034 ,480 ,632
SQRT_TAXB 4,467E-007 ,000 ,158 2,243 ,027
a. Dependent Variable: SQRT_DER
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
LAMPIRAN 9
Formulir Konsultasi Skripsi
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Scanned by CamScannerPengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Scanned by CamScannerPengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
Scanned by CamScannerPengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama : Rusy Yana Winarti
Jenis kelamin : Perempuan
Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 20 Juli 1995
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Katholik
Alamat lengkap : Anggrek Loka, Blok AA-49 sektor 2.2 BSD.
Handphone : +6287771191998
E-mail : [email protected]
Pendidikan
Formal
2014 - sekarang : Program Sarjana (S-1) Akuntansi
Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang
2011 - 2014 : SMAK Ora et Labora, Bumi Serpong Damai - Tangerang
2008 - 2011 : SMPN 11 Tangerang Selatan
Kemampuan
1. Menguasai komputer (MS Word, MS Excel, MS Power Point, Accurate,
MYOB, dan SAP)
2. Mampu bekerja sama dalam tim
3. Mempunyai komitmen dan integritas tinggi
4. Bersemangat dalam belajar
5. Pekerja keras
Pengaruh Profitabilitas, Struktur..., Rusy Yana Winarti, FB UMN, 2018