Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5167/7/LAMPIRAN.pdf · B :...
Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5167/7/LAMPIRAN.pdf · B :...
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
Lampiran
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
Transkrip Wawancara Narasumber
Subjek : Elika Julian
Subjek Penelitian No : 1
Tanggal : 10 Desember 2017
Tempat : Rumah Saudara dari Elika
Waktu : 21.00 WIB
Peneliti = A
Narasumber = B
A : Halo
B : Halo ko
A : Makasih nih atas waktunya udah mau diwawancarai, ok bisa kita mulai?
B : Ok ko, gak apa apa, santai aja kali
A : Dari nama dulu ni, nama lengkap kamu siapa?
B : Namaku Elika Julian
A : Tempat tanggal lahir?
B : Pontianak, 12 Juli 1997
A : Agama?
B : Katolik
A : Kalau hobi atau kesibukan kamu apa nih sekarang?
B : Kalau sekarang sih aku lagi fokus kuliah, sambil jualan juga di olshop, kalau hobi ya nonton,
makan, browsing-browsing media sosial gitu sih.
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
A : Wah, sibuk juga ya kamu. Kebetulan nih pas sama hal-hal yang pengen diwawancarai,
karena kamu suka buka media sosial, media sosial apa sih yang paling sering kamu akses?
B : Aku sih paling sering buka FB, IG, sama snapchat biasanya.
A : Banyak juga ya medsosnya, kalau diantara ketiga itu, paling sering kamu akses yang mana?
B : Instagram ko, hehe karena aku usaha olshopnya juga pake Instagram kan, jadi harus sering
buka IG sama posting dagangan
A : I see, ok kita langsung masuk ke pertanyaan utama ya
B : Oke ko.
A : Karena penelitian koko tentang pemasaran di media sosial Instagram, pertama koko mau
tanya, kamu buka online shop Deluxevogue.id ini sejak kapan sih?
B : Aku awal mula buka olshop ini pas tanggal 1 November 2015.
A : Udah lumayan lama juga ya berarti, udah jalan dua tahun lebih. Awalnya kepikiran apa sih
buat buka olshop fashion kayak gini?
B : Awalnya sih sebenernya iseng, emang seneng jualan, terus pas di Pontianak kalau mau
pesen-pesen baju kan susah tuh, rata-rata dari Jakarta semua kirimnya, jadinya aku mau coba
buka di Pontianak biar pembelinya gampang kalau mau beli beli baju gitu.
A : Walah awalnya iseng sekarang bisa sukses ya, jadi ramai dagangannya. Kira-kira, untuk buka
usaha online shop begini apa aja sih yang harus disiapin?
B : Yang paling penting sih uang ya yang pasti, tapi untuk olshop ak lebih ke nekat si ko, yah
untuk membuktikan aja kalau kita serius dalam menjalankan usaha olshop ini ko.
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
A : Berarti butuh modal lumayan banyak ya buat stok barangnya, tapi sekarang kan banyak tuh
olshop yang sistemnya dropship, jadi gak perlu repot-repot stok barang, kalau ada yang pesen
kan tinggal suruh supplier kirim? Kenapa lebih milih stok barang dengan modal yang lebih
besar?
B : Wah, sebenernya sih iya kalau dropship butuh modal lebih kecil, tapi kadang susah juga ko,
kadang orang maunya barang yang udah ready, jadi prosesnya lebih cepet, kalau dropship kan
kadang repot ya, kita gak tau barng apa yang masih ada di supplier, takutnya kita udah bilang yes
ke customer, eh malah stok barangnya kosong
A : Oww jadi itu alasannya, karena gak mau kecewain konsumen ya, takut mereka nunggu lama?
B : Iya kurang lebih sih gitu, soalnya pengalaman kalau pesen barang di olshop terus dianternya
lama tuh rasanya waswas, takut dibohongin atau kena tipu.
A : Haha, bener banget tuh, emang kadang susahnya belanja di olshop ya gitu, masalah
kepercayaan juga penting.
B : Bener banget tuh ko, susah lho buat dapat kepercayaan konsumen, soalnya kalau udah
banyak langganan kan enak, mau jual apa aja lancar.
A : Terus, kalau komitmen kamu untuk menjaga kualitas produk yang dipasarkan ke konsumen
bagaimana?
B : Kalau untuk kualitas produk si aku aku selalu coba buat jujur, jadi kalau emang kualitasnya
gak bagus bagus banget aku jual diharga lebih rendah, tapi kalau emang barang bagus ya aku jual
lebih mahal sesuai kualitasnya.
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
A : Menurut kamu, apa aja sih yang dibutuhkan oleh konsumen? Terus bagaimana cara kamu
taunya?
B : Kalau konsumen jaman sekarang sih yang penting murah terus bagus, makanya kadang agak
susah cari produk yang berkualitas tapi murah buat konsumen, kalau soal cara taunya ya paling
sering-sering browsing, liat-liat fashion apa yang lagi kekinian atau lagi trend sekarang.
A : Terus gaimana sih solusinya biar semua keinginan konsumen bisa terpenuhi? Karena kan ga
semua kebutuhan konsumen bersifat positif dan menguntungkan bagi pihak penjual.
B : Ya pinter-pinter kita aja sih kalau ada konsumen yang nanya-nanya produk, kita jelasin
pelan-pelan, kalau dia emang bawel mau produk yang bahannya bagus, kita coba tawarin kira-
kira minat gak kalau yang ini, tapi harganya lebih mahal, soalnya kualitasnya lebih bagus. Gitu
aja sih biasanya.
A : Bagaimana caranya kamu membangun kepercayaan konsumen dari nol? Kan kamu belum
ada jaminan apa-apa pas awal buka olshop?
B : Kalau awal-awal sih emang agak susah ya, dikiranya olshop abal-abal, takut ketipu, dan lain-
lain, jadi awalnya jual ke orang-orang terdekat dulu sih, kayak temen atau saudara, terus kalau
emang bagus, aku minta testimoni mereka, bisa chat bisa fotonya, terus aku publish di olshop
aku supaya lebih meyakinkan.
A : Wah hebat juga ya caranya, boleh ditiru nih, besok ikutan buka olshop deh, haha.
B : Yahh, jangan dong, nanti aku kalah saing, haha.
A : Terus kalau keunggunalan kamu dibanding olshop lainnya menurut kamu apa?
B : Maksudnya bagaimana ya ko?
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
A : Jadi misal nih, ada pelanggan yang males kalau belanja fashion di olshop lain, maunya di
olshop kamu aja, menurut kamu kenapa bisa gitu? Apa sih bedanya olshop kamu sama yang
lain? Kan sama aja sama-sama jualan baju and fashion wanita.
B : Ya itu tadi yang aku bilang, yang penting tuh kepercayaan, terus kalau mereka pesen juga
kita harus gesit biar konsumen gak nunggu lama.
A : Kalau untuk menjaga agar konsumen tidak lari kemana-mana, apa saja yang kamu lakukan?
B : Maksudnya ga kemana-mana, beli di aku terus begitu?
A : Iya maksudnya begitu, bagaimana?
B : Aku suka mengadakan Giveaway sih ko, soalnya giveaway menarik banget untuk olshop,
dan jugaaku suka minta testimony dari mereka, nanti beberapa yang bagus aku kasih hadiah gitu-
gitu ko biar tambah semangat belanja di olshop aku.
A : Kira-kira kalau produk yang kamu jual itu target pasarnya siapa aja sih?
B : Siapa aja sih ko, terutama cewek-cewek
A : Kalau target pembeli kamu yang sebenarnya siapa ?
B : Kalau target sih gak ada ya, siapa aja boleh beli, tapi rata-rata sih yang beli anak muda gitu,
kayak anak SMA atau anak kuliahan sih kebanyakan.
A : I see i see, jadi rata-rata anak muda lah ya, yang kekinian sama uptodate fashionnya.
B : Iya ko, kids kids jaman now, haha
A : Haha, terus kalau pas proses pemasaran di olshop ini, kamu ada yang bantu gak?
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
B : Ada cuma seorang sih ko, namanya Vionna, dia biasa bantu-bantu packing pesenan sama
upload-upload foto di IG kalau aku lagi sibuk.
A : Oww, jadi gak semuanya dikerjain sendirian ya, terus kendala pas jualan olshop gini apa sih
yang paling sering?
B : Hmm.. Kalau kendala sih biasanya paling pas kirim salah alamat, atau kadang warna and
ukurannya gak sesuai keinginan yang beli sih.
A : Wah kalau salah kirim repot juga ya berarti, terus gimana tuh solusinya kalau salah kirim?
B : Ya biasa sih daripada pelanggan kecewa, mendingan kita chat baik-baik, terus aku minta dia
kirim balik barang yang salah kirim, ongkirnya aku yang tanggung, abis itu aku tawarin deh, mau
refund duitnya, atau aku kirim lagi barang yang sesuai.
A : Wihh, peduli konsumen banget ya, gak mau ngecewain mereka.
B : Haha, iya dong, konsumen bagi aku nomor satu, kalau gak ada konsumen gak jalan dong
nanti olshopnya.
A : Ok deh, udah semua yang mau koko wawancarain, thanks ya udah luangin waktu malem-
malem gini buat diwawancara
B : Sama-sama, gak apa-apa kok, santai aja, baru juga jam segini
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
Transkrip Wawancara Narasumber
Subjek : Clarissa Aurelia
Subjek Penelitian No : 2
Tanggal : 19 Desember 2017
Tempat : Rumah Clarissa
Waktu : 16.00 WIB
Peneliti = A
Narasumber = B
A : Halo dengan Chaca?
B : Iya
A : Selamat sore
B : Selamat Sore kak Wilton
A: Nama asli?
B : Clarissa Aurelia
A : Oke, Tanggal lahir?
B : 19 Desember 2002
A : Oke, denger-denger kamu hobi banget ya sama media sosial Instagram? Bener emang
sering buka Instagram?
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
B : Sering kak, buat buka-buka insta story selebgram kak, juga buka-buka olshop, sekarang
kan jamannya belanja pakai olshop
A : Wah, berarti banyak follow olshop dong ya, kenapa?
B : Lumayan kak, soalnya kan beda-beda olshop satu dengan lainnya tergantung kebutuhan
A : I see, dari info yang aku dapet ni, kamu sering belanja di olshop Deluxevogue.id ya? Kenapa
sih? Sesering apa belanja disana?
B : Iya kak, namanya cewe ya suka belanja baju. Haha. Deluxevogue kak, belanja kaus2 gitu
deh. Kalau sering kayanya ga terlalu, sebulan Cuma 1 sampai 3 kali saja kok.
A : Kenapa sering belanja di sana? Apanya sih yang menarik buat kamu?
B : Iya kak, olshop di deluxevogue bagus2 bajunya, lalu murah-murah, bahannya juga bagus,
jadi nyaman pakenya, trus juga stylenya kids jaman now banget. hahaha
A : Tau Deluxevogue darimana?
B : Dari cece aku si kak, teman-teman aku juga jadi ikutan banyak yang beli di deluxevogue.
A : Kira-kira kamu akan stay dan terus belanja di deluxevogue ga?
B : Kayanya iya deh kak, dia ga pernah ketinggalan untuk post, bahkan kalau ak lagi bosen
buka selebgram, aku suka buka-buka deluxevogue untuk nungguin dia post produk baru
A : Oke. Kira-kira kedepannya harapan kamu bagaimana terkait online shop ini?
B : Ke depannya si aku harap tipe dan kategori baju dari deluxevogue bisa lebih beragam dan
harganya tetap terjangkau dan bersaing dengan olshop lain kak.
A : Kalau kepercayaan akan suatu olshop?
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
B : Kalau Deluxevogue aku sih so far baik2 saja, dan menurutku deluxevogue bukan olshop
gajelas karena modelnya menggunakan ownernya sendiri, dan juga customernya sudah
banyak sekali.
A : Kendala kamu beli di olshop apa ya? Terus kendala khusus Deluxevogue bagaimana?
B : Mostly si kendalanya Cuma 1 kak, yaitu barang tidak sesuai dengan tampilan post IG. Kalau
deluxevogue aku kurangnya Cuma 1 sih, Kadang kita mau barang cepat sampai tapi ternyata
telat sampainya, padahal udah mau pakai
A : Kenapa milihnya IG, bukan sosmed lainnya?
B : Dari awal emang aku suka banget pakai IG, selain itu juga IG yang duluan yang punya Insta
Story, juga olshop-olshop di IG kan bagus-bagus gambarnya dan ya rasanya lebih nyaman
aja pakai IG.
A : Oh oke, baiklah, dari aku cuma sekian sih, makasih ya sudah meluangkan waktunya untuk
diwawancara.
B : Gapapa kak santai. Sama-sama kak
A : See you ya.
B : See you.
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
Transkrip Wawancara Narasumber
Subjek : Claudia Vivianty
Subjek Penelitian No : 3
Tanggal : 20 Desember 2017
Tempat : Mc Donald’s Cipondoh
Waktu : 15.00 WIB
Peneliti = A
Narasumber = B
A : Halo dengan Claudia?
B : Halo ko, iya lah siapa lagi. Haha.
A: Haha, oke kita mulai ya, nama asli kamu?
B : Claudia Vivianty
A : Oke, Tanggal lahir?
B : 02 November 1996
A : Oke, denger-denger kamu hobi banget ya sama media sosial Instagram? Bener emang
sering buka Instagram?
B : Sering ko, buat buka-buka insta story temen ko, buka-buka mantan pacar, eak, haha, buka-
buka online shop juga ko.
A : Online shop apa aja? Banyak Follow olshop gak, kenapa?
B : Ya online shop baju, dress, barbie, bunga, dan lainnya ko banyak deh. Lumayan ko, soalnya
kan beda-beda olshop satu dengan kategori lainnya ko tergantung sih ak mau beli apa. Haha
A : I see, dari info yang aku dapet ni, kamu sering belanja di olshop Deluxevogue.id ya? Bener
gak sih? seberapa sering belanjanya?
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
B : Iya ko, biasanya belanja-belanja baju gitu lah, maklum la namanya juga cewek. Haha. Yang
paling sering sih aku belanja di Deluxevogue ko, belanja kaos, dress stylish gitu gitu deh.
Kalau sering kayanya ga terlalu, sebulan 3 kali aja palingan, tapi ga semua baju sih, ada
make up juga kadang, Cuma baju lah paling sering aku lihat di olshop Deluxevogue.
A : Kenapa sering belanja di deluxevogue? Apanya sih yang menarik buat kamu?
B : Iya ko, olshop di deluxevogue trendy trendy bajunya, lalu murah udah pasti, tapi ya itu
deluxevogue suka PO, gatau kenapa. Tapi ak pernah beli yang ready stock juga
A : Tau Deluxevogue darimana?
B : Aku tau dari searching-searching gitu, terus teman aku ada yang jualan baju, pas aku mau
beli ternyata kosong terus dia referin ke deluxevogue deh.
A : Kira-kira kamu akan stay dan terus belanja di deluxevogue ga?
B : Hmm tergantung ko, kalau dari deluxevogue ga ada update ya ak ga akan belanja lagi, lalu
kalau mahal sama style berubah haluan means kategorinya berubah jadi yg ak ga suka ya
mungkin ak ga akan beli lagi
A : Ok-ok. Kira-kira kedepannya harapan kamu bagaimana terkait online shop ini?
B : Kedepannya si aku harap deluxevogue semakin berjaya dan lebih sukses si ko, jadi bisa
terus jualan baju bagus dan murah. Hahaha.
A : Kalau kepercayaan akan suatu olshop?
B : Aku percaya olshop kalau misalnya olshopnya itu jelas ko, kaya misalnya nomornya jelas,
responnya bagus dan yang penting ada testimony yang positif dari pelanggan sebelumnya
ko.
A : Kendala kamu beli di olshop apa ya? Terus kendala khusus Deluxevogue bagaimana?
B : Wah waktu itu pernah di tipu sama olshop lain, waktu itu beli make up, hasil foto sama
realitanya beda banget, di foto bagus ko, pas sampe ternyata make up murahan, mana aku
udah bayarnya mahal lagi. Haha. Kalau kendala Deluxevogue si so far cuma salah warna
sih, aku mesen baju warna hijau yang dateng bisa biru, tapi udh dapet permohonan maaf
juga dari pihak penjual jadi so far baik-baik saja.
A : Kenapa milihnya IG, bukan sosmed lainnya?
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
B : Dari awal emang aku suka pakai IG, selain itu juga IG yang tampilan home nya lebih jelas,
kalau FB mungkin aku trauma sama penipu ya, jadi menurut aku di FB itu banyak
penipunya. Juga kalau olshop di IG kan bagus-bagus fotonya kaya udah ahli gitu.
A : Oh oke deh sip, dari aku Cuma sekian sih, makasih ya sudah meluangkan waktunya untuk
diwawancara.
B : Sip ko, Sama-sama
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
Transkrip Wawancara Narasumber
Subjek : Chairina
Subjek Penelitian No : 4
Tanggal : 08 Februari 2018
Tempat : Wisma Buncit Raya
Waktu : 13.00 WIB
Peneliti = A
Narasumber = B
A : Selamat siang Bu Ririn
B : Selamat siang
A : Siang hari ini saya ingin melakukan wawancara terkait tentang, bagaimana proses
rumusan strategi konten marketing di media sosial serta implementasinya
B : Baik
A : Yang pertama saya ingin bertanya bagaimana manfaat media sosial dalam dunia
digital marketing sekarang ini?
B : Kalau di dunia digital marketing, sosial media itu hanya salah satu part dari yang
namanya digital. memang orang kalau ngeliatnya yang namanya sosial media itu pasti
intinya dari dunia digital marketing padahal nggak cuman sosial media. Sosial media
itu cuman salah satu wadah gimana caranya digital marketing itu tersampaikan ke
konsumen. Padahal kalau yang kita lihat digital marketing itu selain sosial media ya
banyak ada yang web juga salah satu digital kan kemudian ada salah satu tools itu kan
apalagi ya, ada email, ada email marketing itu kan juga bagian part of digital
marketing sebenarnya, jadi ga cuma sosial media aja tapi memang perannya sosial
media itu di dunia digital marketing itu kemudian menjadi salah satu corong paling
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
tinggi yang digunakan konsumen sekarang makanya perusahaan2 yang melakukan
digital marketing lebih banyak ke sosial media walaupun itu hanya salah satu saja.
A : Kalau tentang proses peralihan nih, kan lumayan cepat kayak misalnya non digital
ke digital. Menurut ibu prosesnya seperti apa sih?
B : Peralihan dari non digital ke digital sebenernya sih ini udah mulai dari tahun 2000an
ya kan. Dimulainya apa ya orang biasanya baca majalah baca koran tapi kalau sekarang orang
maunya baca berita online terus juga dimana mulai ada sosial media yang pertama itu ada
friendster itu peralihan dari yang sebelumnya yang non digital itu kita kirim pesan dari surat
kan terus kayak telegram terus sekarang jadi ke email, sms, mms dulu sempet ada ya terus
bbm itu kan semua digital jadi pergerakannya emang cepet sih. Dari 96 sampai sekarang itu
lumayan cepat.
A : Kalau tentang pemasaran di dunia digital, prospek kedepannya itu gimana?
B : Pemasaran di dunia digital sebenarnyaa ya cukup bagus juga ya jadi tetap
sebenarnya ga cuman di dunia digital tapi karena itu yang saya bilang tadi karena corongnya
aja digital sekarang udah lumayan banyak digunakan konsumen mau gak mau perusahaan itu
akan melakukan pemasaran lewat itu kan melalui digital, sorry tadi apa?
A : Prospek ke depannya
B : Prospek ke depannya biasanya sih bagus juga untuk brand juga banyak brand yang
ngejual barangnya ga cuman di offline tapi di digital juga, gitu.
A : Kalau penelitian saya kan bahas tentang digital marketing khususnya di content
marketing. Menurut Ibu perusahaan apa sih yang telah menerapkan content marketingnya
dengan baik?
B : Di media sosial aja?
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
A : Iya
B : Sebenarnya banyak banget yang pertama tuh ada Unilever itu udah pasti. Unilever
itu banyak produk-produknya yang memakai content marketing di sosial media sebagai
pemasarannya contohnya kayak ada 1001 inspirasi ramadhan waktu itu. Terus ada juga apa
ya, tau astra life? Astra life itu asuransi untuk jiwa, jadi mereka suka bikin hari hari tertentu
kayak hari ibu mereka pasti ada content marketing yang memang bikinin asuransi untuk ibu
kaya gitu tapi mereka bikinin videonya tuh dari beberapa key opinion leader yang emang
ceritain tentang ibunya jadi gimana ya contentnya itu buat orang yang kepengen. Kalau mau
sayang ibu bikin asuransi la untuk itu. Terus ada juga client saya salah satunya Tupperware
tapi memang dia bikin content marketingnya buat kita emang berhasil banget. Dia tuh setiap
apa namanya, setiap ada event di nasional internasional mereka selalu bikin content
marketing yang kreatif sih udah gitu orang jadi lebih kenal dengan Tupperware mereka punya
hasil follower dan engagementnya bagus banget
A : Jadi kalau misalnya content marketingnya bagus orang jadi lebih tertarik ya
B : Iya betul sekali
A : Nah kalau misalnya tadi kan sudah ada contoh-contoh content marketing yang baik,
jadi faktor terpenting yang mendorong kesuksesan content marketing itu sendiri apa sih?
B : Yang mengsukseskan ya sebenarnya banyak faktor yang penting harus jelas arah
tujuannya kemana itu kan udah pasti, objektifnya seperti apa harus jelas
A : Kalau misalnya terkait content marketing, biasa tantangan apa saja yang terjadi saat
proses membuat content marketing?
B : Apa ya? Biasanya hmmm ya kan kita kalau yang bikin content pasti kita terkaitnya
harus ada data juga harus cari-cari data terus bikin survey-survey itu sih kadang kadang yang
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
jadi tantangan. Kita kan ga mungkin bikin satu konten tapi kita ga tau nih yang dituju siapa
dan apa jadi ya itu surveynya dulu yang mesti.
A : Lalu, kalau terkait manfaatnya sendiri seberapa besar manfaat content marketing
pada media sosial dalam meningkatkan penjualan?
B : Content marketing dalam media sosial untuk mendorong penjualan ya?
A : Iya bu
B : Sebenarnya agak beda ya kalau ngomongin content marketing sama ngomongin
penjualan karena kalau ngomongin content marketing itu diperlukan untuk menarik
pelanggan baru atau pelanggan lama untuk ingat suatu brand tapi kalau untuk sampai
menyukseskan pemasaran atau sampai pembelian itu ada faktor lain sih, kemauan orang
orang tersebut dan segala macam dan beberapa kali kita bikin content marketing yang
diselingi kayak activity di sosial media kayak quiz supaya orang mau beli produk itu, itu akan
berhasil kalau ada penyambungnya yaitu activity atau activation itu sering kita bilangnya.
Atau misalnya content marketingnya diselingi, ditambahkan juga penjualan penjualan offline
jadi ga cuma dengan content marketing orang tertarik beli.
A : Kalau kita misalnya membuat content kan ada target pasarnya, kalau cara
menentukan target pasar yang tepat ini gimana?
B : Dari content?
A : Ya supaya kita dapat menentukan content yang tepat sesuai dengan target pasar kita.
B : Kita sebelum bikin content supaya tepat kan kita biasanya survey dulu. Misalnya
kita punya produk nih, produk A. Yang terpentingkan ini targetnya siapa dulu gitu baru nanti
contentnya ngikutin itu. Jadi targetnya jadi lebih ke produk tersebut. Tapi kalau misalnya
memang dia hanya bermain di content marketing dan kayak website gitu kan atau portal
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
berita ya targetnya sesuai dari mereka memilihnya tentang apa sih ya misalnya untuk remaja
ya kontennya yang fun, yang seru, ya gimana supaya caranya remaja mau liat, lalu kalau yang
buat adult seperti ibu muda, biasanya ngomongin tentang. Bukan ibu-ibu muda misalnya
seperti wanita dewasa sampai ibu-ibu muda misalnya ngomongin cara siapin pernihakan ya
intinya harus menyambung ke target mereka. Terus kalau yang ke adult kita ngomongin
tentang kesehatan, cara menjaga kesehatan yang baik dan benar. Jadi intinya harus
disesuaikan dengan targetnya
A : Jadi menentukan target dulu melalui survey baru kita membuat konten?
B : Iya gitu
A : Kalau misalnya kita membuat konten nih otomatis kita ada pesaing dong di dunia
maya misalnya produk lain atau yang menawarkan jasa lain, kira-kira cara menganalisis
pesaing pada pasar di dunia maya ini sendiri gimana?
B : Menganalisis?
A : Iya bu
B : Untuk konten?
A : Ya jadi konten kita sesuai maksudnya, kan takutnya pesaing itu nyiapin misalnya
produknya sama tapi misalnya kontennya lebih menarik, supaya kita bisa menganalisis, bisa
membuat konten yang lebih baik. Itu gimana caranya?
B : Ya disurvey sih biasanya. Ada tools juga dia biasanya ngomongin tentang apa.
Biasanya kalau di content marketing itu apalagi tulisan ya biasanya kan tulisan, itu ada
hashtag. Hashtag itu bisa untuk melihat keberhasilan, bisa dilihat dari hashtag gitu ya. Kita
melihat keberhasilan dari suatu konten. Misalnya produk ini nih produk tupperware sama
produk Technoplast gitu ya. Dua duanya bermain dengan hashtag yang berbeda. Misalnya
kita lihat dulu nih, oh si Technoplast bermain dengan hashtag ini kita lihat yuk yang lihat
hashtag ini ada berapa ribu ada berapa ratus ribu impressionnya ada berapa impressionnya
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
ada berapa orang yang ikutan, ngetweet atau ngenulis atau ngasih hashtag itu. Kayak gitu.
Lebih kesitu sih diliat keberhasilannya dan oh kita ini kayaknya yang di technoplast ga terlalu
kelihatan nih, jadi kita di tupperware bikin hashtag A tapi caranya untuk menaikkan si
hashtag ini kita pake iklan yuk kita pake iklan digital yuk, kita pake channel ini. Kayak gitu
sih.
A : Kalau misalnya terkait anggarannya sendiri nih, gimana sih caranya nentuin
anggaran yang tepat untuk sebelum melakukan proses content marketing ini?
A : Anggaran?
B : Iya, anggaran sebelum melakukan proses content marketing
A : Anggaran kalau di brand itu agak kurang paham sebenarnya tapi biasanya mereka
hanya menyediakan rata rata ya yang aku tahu biasanya hanya 25% sampai 30% untuk satu
kali promosi untuk promosi satu barang atau kalau mau gede biasanya beberapa barang
dijadiin satu gitu kan. Jadi itu kalau anggaran emang tergantung dari brandnya gitu. untuk
menentukan berapa besar biaya content marketingnya biasanya kita kalau dari agency akan
menghitung juga kita mau buatnya seperti apa, channel apa yang mau kita pake, berapa orang
yang kita libatkan ke dalam situ. Baru dihitung dari situ semuanya. Baru bisa keluar
anggarannya. Kayak gitu.
A : Terus untuk pertanyaan yang terakhir, tadi kan banyak tuh cara cara untuk
menyukseskan content marketing. Mulai dari, tadi ada melakukan survey, anggaran dan
segala macam. Nah, untuk langkah yang terpenting nih agar content marketing dapat berjalan
dengan efektif itu langkah terpentingnya apa?
B : Langkah terpentingnya hmm ya banyak sih maksudnya survey itu penting gitu kan
supaya kita bisa dapet tuh konten yang bagus seperti apa, pake toolsnya seperti apa.
Kemudian kalau disuruh apa lagi yang paling penting dari kontennya sendiri itu isinya harus
tepat sasaran. Gimana caranya kita pake channel channel yang memang didatangi oleh
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
konsumen. Makanya itu kita harus survey kan. Ya paling penting sih survey. Kalau untuk
produksi kontennya sendiri itu akan bisa berjalan setelah surveynya benar dilakuinnya.
Surveynya benar dilakuin kontennya keluarnya dengan bener biasanya hasilnya bagus. Kayak
gitu.
A : Iya ada satu lagi yang lupa ditanyain kalau misalnya ini kan content marketing untuk
media sosial, kalau untuk sekarang ini media sosial yang cukup baik atau cukup efektif untuk
melakukan content marketing itu media sosial apa aja ya?
B : Media sosial? Facebook masih bagus. Facebook, Instagram. Yang pertama pasti
Instagram sih sekarang sekarang ini. Kedua masih facebook, tapi kan mereka masih satu part
ya. Kedua di Indonesia itu banyak kayak apa ya namanya digital listening. Kalau kamu tau
sekarang banyak web portal portal yang emang nulisnya itu kejadian kejadian zaman
sekarang gitu kan kayak contohnya hipwee kalau tau hipwee terus apalagi sih yang makanan
itu juga ada kan qraved yang buat makanan itu.
A : Zomato juga ya?
B : Ya itu. Nah itu kan termasuk dari content marketing kan. Jadi banyak sosial sosialis
kayak gitu. Tapi yang pertama pasti ya sosial media yang mendunia yaitu instagram,
facebook, twitter.
A : Baik bu, itu saja sih pertanyaannya. Terima kasih banyak ya.
B : Iya terima kasih banyak.
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
Transkrip Wawancara Narasumber
Subjek : Arsiyanti Lestari
Subjek Penelitian No : 5
Tanggal : 11 Februari 2018
Tempat : Carrefour Lebak Bulus
Waktu : 11.00 WIB
Peneliti = A
Narasumber = B
A : Selamat Siang Ibu Arsy, Siang ini saya ingin mewawancarai ibu tentang bagaimana
proses perumusan strategi content marketing di media sosial. Yang pertama saya mau tanya secara
umum dulu nih bu, menurut ibu bagaimana manfaat media sosial dalam digital marketing saat ini?
B : Manfaat digital marketing ya?
A : Iya
B : Yang pasti bermanfaat sekali, Karena kalau kita menilik tahun tahun sebelumnya nih ya,
kalau kita mau liat historynya digital permarketingan gitu ya, dulu kita untuk sisi marketing kita
selalu menggunakan beriklan harus di media cetak atau tv atau radio yang semuanya pasti butuh
budget yang tidak sedikit, kamu bisa liat ya untuk kita yang mau iklan atau maupun kita buat
strategi untuk iklan misalnya, untuk satu spot iklan media massa Koran misalnya, itu satu baris
kolom itu aja sudah berapa, let say kira-kira satu sampai dua juta ya sekitar segitu, belum kamu
ambil spot di tv pasti puluhan juta sometimes sampai ratusan juta, milyaran tergantung kamu ada
di spot yang mana gitu, dengan adanya digital marketing ini, jauh lebih mudah gitu ya
pemanfaatannya bisnis strategi, kenapa? Kita ga perlu cetak yang pasti, ya dan misalnya kamu
udah punya design nih untuk kontennya, ya, begitu kalau kita harus mencetak brosur, misalnya,
kita butuh cetak lagi kan? Sementara kalau untuk di digital marketing kamu tidak perlu cetak lagi,
tinggal kamu masuk ke lini media sosialnya gitu ya?
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
A : Lalu, kalau misalnya untuk peralihan dari non digital ke digital itu sendiri menurut ibu
seberapa cepet untuk sekarang ini?
B : Ah, cepet banget. Dulu waktu saya jaman Sembilan puluhan akhir, Indonesia waktu itu
sempat krisis juga, kita itu untuk di non digital, kita perkirakan at least Indonesia itu, ga usah
Indonesia, global itu sekitar 10 smpe 20 tahun mendatang. Ga sampe 10 20 tahun mendatang kita
udah masuk ke era digital itu dan semuanya serba mudah gitu ya. Kita ga perlu apa ya, untuk
sampai ke digital yang sekarang itu kan, kita udah gak perlu pakai komputer lagi kan ya, kamu
sekarang pakai smartphone aja sudah bisa melakukan banyak hal, secanggih itu peralihannya gitu,
dan gak kebayang ya sampai kita untuk digital marketing itu dengan satu smartphone yang kamu
bisa beli ga seberapa mahal udah canggih dan ga perlu komputer, komputer hanya untuk design
aja dan untuk distribute, execute the content jauh lebih mudah. dibandingkan dulu lah ya yang
bukan digital ya. Proses untuk sampe bener-bener launch untuk satu apa, satu marketing gitu ya,
harus melalui berapa proses, kalau sekarang engga, Cuma butuh 1 atau 2 proses saja kita udh bisa
launch untuk content digital kita.
A : Jadi kalau untuk memasarkan sekarang jauh lebih cepat dan efisien ya?
B : iya dong, jauh lebih cepat, jauh lebih efektif, jauh lebih efisien, yang pasti biaya jauh lebih
murah dibandingin dulu kita di era non digital marketing
A : Kalau untuk Prospek ke depannya menurut ibu bagaimana untuk digital marketing ini?
B : Prospek ke depannya pasti jauh lebih oke ya, kalau menurut saya, orang semuanya pasti
akan beralih, nah ini nih takutnya semua akan beralih ke digital marketing, jadi orang udah gamau
iklan lewat apa namanya, konvensional lah ya
A : Koran gitu ya
B : Iya benar banget ya, apalagi surat kabar, kamu tau sendiri, surat kabar sekarang banyak
yang tutup ya? Bukan tutup, tapi gini, beralih, mereka itu tadinya cetak sekian eksamplar
berkurang. Bahkan kaya times dan, times ya itu mereka bener-bener udah ga menerbitkan cetaknya,
mereka lebih ke digitalnya. Versi onlinenya lah seperti itu
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
A : terus kalau misalnya , jadi penelitian inikan saya bahas mengenai digital marketing,
khususnya dibagian content marketing ya bu? Menurut ibu perusahaan apa sih yang sudah
menerapkan content marketing dengan baik di media sosial?
B : Media sosial?
A : Iya
B : Saya suka banget sama apple.
A : Apple? Kenapa Apple?
B : He eh. Kontennya tuh bagus ya, maksudnya dia tidak. ya ini, yang seharusnya
diperhatikan di digital marketing itu jangan sampai kita jadi direct sales gitu, nah apple ini mereka
ga betul2 kontennya untuk direct sales, tapi lebih kayak apa ya? Kontennya itu lebih berisi ke
bagaimana memanfaatkan digital dengan baik, tips and tricknya, orang akan betul-betul tertarik
dengan apa namanya, product applenya sendiri. Mereka jarang betul betul menampilkan
produknya ya dalam artian istilahnya ga direct sales. Jadi lebih ke ketika kita mau apa ambil suatu
produk misalnya, product knowledge ada dia kasih, tapi ga langsung direct sales gitu, dan itu yang
harus di perhatiin sebenarnya.
A : Tapi kalau menurut ibu faktor apa aja yang mendorong kesuksesan, misalnya kita tau kan
kesuksesan apple dalam memasarkan produknya. Faktornya apa aja sih yang membuat konten
apple ini menarik sih?
B : Yang pasti itu tadi, dia ga direct sales, lalu konten itu saya lebih seneng gini, konten is
the king, but execute and distribution is the king kong. Jadi konten emang raja gitu, tapi, ketika
bagaimana kita execute dan distribute the konten ya. Nah, apple bisa ambil itu, dari sisi itu, dia
betul betul memperhatikan bagaimana timing dan mengexecute dan distribusikan konten-konten
yang baik. Dan mereka tidak melulu membandingkan produk ini dengan produk ini.
A : Dan lebih fokus ke produknya sendiri gitu ya?
B : Dan lebih produknya sendiri, dan mengangkat produk itu tanpa menggurui ataupun direct
sales tadi, jadi gak hard skill sales gitu, jadi ga modal kaya kesannya oke luh udah pke digital
marketing tapi ga, apa namanya sistem pendistribusiannya lu masih pakai door to door gitu. Kamu
ngerti kan maksud saya?
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
A : Iya bu, saya ngerti
B : Hahaha udah pakai digital marketing tapi masih , masih, yang konvensionalnya masih
ditarik gitu kesannya door to door sales gitu kan. Nah orang sekarang gamau gitu. Orang tuh
melihat gini, apa sih apple ya udah Cuma segini aja. Dia melihat testimony orang orang. Ya, dan
yang saya lihat ya ini ya di sosial medianya, kontennya, dia bisa membangun engagement dengan
pelanggannya gitu ya.
A : Masih terkait content marketing nih bu, kalau misalnya dalam proses melakukan content
marketing itu, tantangan apa saja sih yang terjadi ketika proses membuat content marketing?
B : Proses tantangannya? Yang pasti, kan kalau kita membuat satu konten itu ya kita harus
tau ya karakter audience kita itu seperti apa dari sisi demografis yang paling gampang kita liat kan,
kadang orang suka sulit melihat karakter audiencenya itu. Jadi mereka asal aja bikin konten gitu
ya, itu yang harus diperhatikan adalah karakter dari audience kita, kemudian kita mau ada di mana
nih? Kalau dari sisi demografis kan biasa ya usia, pekerjaan, dan sebagainya. Kalau dari sisi yang
lebih dari itu, mungkinn hobi apa, kemudian dia ada di komunitas yang mana. Itu yang pertama
dilihat, dan yang kedua adalah market positioningnya kita ada dimana? Kadang-kadang orang ga
lihat market positioning kita dimana mereka langsung lempar aja gitu ya kontennya ke sosial media,
kemudian kalau udah liat market positioningnya nih, kita lihat lagi goalsnya apa? Buat bikin
konten itu dia pertama kita lihat dulu goalsnya itu, goals kita bikin konten digital marketing kita
tuh apa? Sekedar informasi kah? Atau sekedar hibur? Atau sebagai guider? Bisa melalui tips and
trick itu guidance, kemudian yang ketiga adalah karakter audience nya, baru kita bisa memilih
sosial media mana yang mau kita pakai . Jangan salah loh, karakter dari sosial media itu masing-
masing beda-beda kaya misalnya kamu ambil misalnya instagramnya, kalau instagram untuk
engage ke audience lebih besar daripada yang lain, kemudian di instagram itu kita bisa
menampilkan kata2 ya, kemudian juga grafis, video, apalagi sekarang, foto? Nah, itu harus dibuat
menarik . kadang-kadang tantangan ini untuk engage ke audiencenya menjadi satu tantangan
sendiri karena ga setiap orang bisa membikin konten yang bisa engage ke audiencesnya
A : Jadi harus sesuai dulu audiencenya siapa, terus tinggal menentukan media sosial yang
sesuai dengan audience ya?
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
B : Iya, yang pasti pemilihan media sosial harus sesuai dengan marketing positioning kita,
produk kita juga, dan juga harus dari sisi audience kita juga, kamu kan ada kan? Target market
kamu?
A : Ya, ada
B : Nah ketika kamu bicara untuk pemilihan sosial media kamu lihat pemilihan target market
kamu siapa? Kadang kalau misalnya kamu asal main konten ya, apalagi di FB dia punya komunitas,
di FB itu kita bisa bikin apa yang namanya komunitas ya, grup FB ya, community itu mereka bisa
lebih engage lagi
A : Kalau tadi kan berarti yang penting kita tahu bahwa target pasar kita, target audience kita,
kalau misalnya cara mengetahuinya yang paling efektif itu apa? Cara mengetahui pasar kita, dan
target marketing kita.
B : Paling efektif?
A : Iya
B : You should research it. Kamu harus research dulu semuanya ga akan bisa prosesnya
mudah kalau kamu ga research. Karena semua data kamu ambil dari research.
A : Jadi seperti melakukan survey gitu ya bu?
B : yah betul sekali, kita harus melakukan survey, karena kalau kita gak research gak survey,
kita dapet data darimana? Kita tahu audience kita mau produk seperti apa, kan kita harus research
ya
A : Terus menurut ibu itu kalau terkait misalnya pemasaran kan ada pesaing, ya kan bu?
B : betul
A : Ya kalau cara menganalisis para pesaing nih bu, biar strategi content marketing kita
supaya tepat itu gimana bu?
B : Ehmm.. apa tadi? Pesaing ya? Menganalisis pesaing di media sosial?
A : Iya bu
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
B : Yang pasti kita research, artinya kita survey pesaing kita punya sosial medianya apa saja
sih? Ya? Kita lihat oh pesaing kita seberapa besar, kemudian kita lihat, dia punya sosial media apa
saja, oh dia pakai Instagram, pake twitter. Pakai FB juga, sekarang dia pakai Youtube lagi, iya kan?
Artinya kita cek deh, gak apa-apa kok kita agak agak stalking ya untuk pesaing gitu ya, kita lihat,
analisisnya gampang, seberapa response audiencenya, artinya followers, subscribersnya kalau di
twitter followers, kalau di youtube subscribers ya, kalau di ig misalnya follower, kalau di FB
seberapa banyak orang like dan komen, gitu ya. Yang pasti kita bisa lihat juga analisisnya dari
sentiment audiencenya sendiri, yang tadi sudah saya sebutin ya, istilah-istilah followers dan
lainnya itu. Sentimennya bagaimana? positif atau negatif? Kalau positif berarti cara dia, strategi
content marketingnya bagus berarti ya, karna kalau misalnya sentimennya negatif bisa di
pertanyakan kenapa negatifnya? Oh mungkin ternyata dia, kadang kita gini ya, kata-kata itu kan
dipermanis ya kalau kita gitu kan, ehmm, kalau kita kan pasti pemilihan kata-kata itu kan pasti
yang terbaik gitu kan. Nah kadang kadang orang ketika mau membuat suatu konten hanya fokus
di kata-katanya tidak fokus pada gini, seakurat apa kita punya maintenance mengenai konten itu,
kadang kadang kan orang melihat gini, produk sama yang ditulis itu lebih apa ya, tidak sebanding
gitu, jadi lebih, kayanya kok ulasannya bagus gitu ya. Tidak sesuai dengan kualitas gitu. Nah
akhirnya yang jadi followersnya itu ya pasti ya kita bisa lihat kan komplain komplain, ya itu kan
artinya sentimen negatif ya, kemudian testimoni yang tidak sesuai nih yang difoto dan yang dikirim
beda, biasanya itu online shop tuh ya kan?
A : Ya betul, berarti testimonial itu menentukan banget ya bu ya?
B : Iya betul, lalu kalau kita juga mau menganalisis pesaing kita juga bisa lihat dari testimoni,
artinya gini, testimoni itu kan bagian dari yang saya bilang tadi, sentimen dari audiencenya itu,
maksudnya kalau misalnya positif ya memang sudah berjalan dengan baik ya.
A : Kalau positif berarti sudah berjalan dengan baik ya bu ya, kalau misalnya cara
menentukan anggarannya tadi, bagaimana untuk menentukan anggaran dalam melakukan proses
content marketing ini sendiri di media sosial?
B : Okey, kalau dari sisi anggaran ya sebenarnya itu jauh banget jauh lebih murah, misalnya
gini kalau kita lihat dari sisi konvensional ya, turun jauhnya itu bisa di bawah 50 % loh dari
konvensional, misalnya kamu belanja iklan 100 juta ya, artinya kamu beli spot di tv, belum lagi
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
kamu kamu lagi bikin video belum lagi apa namanya artisnya lah ya gitu ya, kemudian prosesnya
ya, itu pasti jauh lebih mahal ya, untuk penentuan anggarannya
A : Jadi faktor faktor apa aja yang mempengaruhi anggaran untuk proses content marketing
ini?
B : Faktor anggarannya? Sebenarnya lebih gampang ya, karena kalau di digital marketing ya
kita cuma butuh ini ya, butuh apa sih, butuh internet, computer, laptop. Terus paket data ya,
maksudnya kan ga seriweuh konvensional gitu. Paling itu sih ya faktor-faktornya ya menurut saya
ya
A : Paling lebih besar ke ini kali ya bu ya, ke awal-awal, ehm, apa, researchnya ya?
B : Iya bener, di awal research memang agak sedikit lebih besar ya, tapi kalau kamu Tanya
secara aktif kaptifnya setelah berjalan, setelah research maksudnya, ya enggak seperti yang kita
bayangkan yang konvensional, kalau diposisi anggaran ya, karena kamu ga perlu cetak lagi,
misalnya kamu hanya mendesign aja nih, kalau di computer laptop hanya design, kalau misalnya
kamu ga punya orang design, kamu tinggal nyari orang design yang paling, ehmmm dananya juga
ga seberapa, kan gini, ketika kamu di konvensional, kamu harus mencetak, kalau di digital kamu
tidak perlu lagi mencetak. Untuk mengiklan kamu tidak perlu lagi untuk ke surat kabar, TV, radio
yang biayanya ehm, amazing gitu ya, kalau ke digital marketing, artinya sosial media kamu tinggal
posting, tinggal upload, ya paling hati-hati di kontennya ya, karena kalau di kontennya itu kalau
kita tidak hati-hati, even kita udah hapus, misalnya kita punya kesalahan apa gitu ya, meskipun
sudah dihapus jejak digitalnya itu masih ada.
A : Iya, kadang malah ada media kan typo atau apa udah di screen shot orang gitu ya
B : Iya betul, hehehe, jejak digitalnya itu pasti ada.
A : Iya bu, kalau ini bu tadi kan kita udah bahas penerapannya, sebelum kita melakukan
content marketing itu kita gimana, kalau misalnya udah berjalan nih bu, cara evaluasi keefektifan
content marketing kita itu gimana, jadi biar kita tahu apakah ini berjalan dengan baik atau tidak ?
B : Yang pasti ya tadi dari sentiment audiencenya positif atau negatif, terus kita bisa lihat
juga response, ketika kita posting, seberapa banyak si kita ehm, orang-orang like dan komen di
konten yang sudah kita buat di sosial media, kalau sekarang kan jauh lebih gampang ya karena ada
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
google analytics. Jauh lebih mudah untuk menganalisa dan memonitor, yang pasti kalau kamu
sudah masuk ke digital marketing, ya kamu harus sering-sering cek, kalau kamu gak cek juga
percuma
A : Jadi tau berjalan atau tidak gitu ya bu content marketing yang sudah kita terapkan?
B : Tau berjalan atau ga, betul. Seberapa efektifnya, itu evaluasinya seperti itu
A : Kalau yang terakhir nih bu misalnya kalau terkait dengan media sosial ni bu, menurut ibu
untuk menjalankan digital marketing ini, khususnya content marketing ini, media sosial apa yang
paling baik sekarang ini?
B : Yang paling baik ya? ehm, saya masih lebih.., yang paling baik itu ya kalau di urutin ya
yang pertama itu masih tetap FB, kedua Instagram, kemudian yang ketiga twitter, karena twitter
terbatas ya kata-katanya, paling juga foto, paling kalau paling oke ya dua ini. Fb dan Instagram,
yang terakhir adalah Youtube. Orang sudah mulai, ehm, menggunakan youtube untuk digital
marketing mereka, mereka punya akun gitu yang bisa mereka share, di youtube sendiri dan juga
di sosial media mereka yang lain. Kemudian baru menyusul ya kaya line, kemudian, sekarangpun
whatsapp sudah menjadi bagian dari media sosial right?
A : Iya bu bener
B : Iya kan, dari dulu yang kita cuma chit chat , sekarang fiturnya macem-macem ya itu bisa
buat apa namanya digital marketing juga, karena kalau misalnya dengan whatsapp kita bisa ehm,
broadcast ya, broadcast message kita.
A : Iya bu bisa, bahkan sekarang ada yang fitur story itu ya yang kaya instagram.
B : Iya betul, kemudian bisa bikin status sendiri di whatsapp ya, kita bisa apa namanya bisa
posting di WA status itu
A : Baik bu, itu saja sih hal-hal yang ingin saya tanyakan sama ibu
B : Paling tambahan dari saya kalau kamu mau melakukan satu strategi digital marketing
kamu juga mesti, kalau saya ya, karena saya kebetulan PR consultant, karena biasanya saya selalu
menambahkan gitu ke klien saya, untuk PR onlinenya, karena PR online tuh gini, karena suatu
kegiatan yang misalnya menghubungkan antara produk di perusahan kita dengan komunitas
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
audience kita di sosial media. Ya itu PR online, walau PR juga sama seperti marketing, ada non
digital dan digitalnya. Kalau sekarang orang kalau PR lebih banyak ke digitalnya juga makanya
saya bilang juga tambahin dengan PR online, gitu. Karena di PR itu kan kita tidak hanya, apa ya,
untuk konten itu tidak hanya apa namanya, tidak hanya memikirkan secara teknis, gitu. Tapi juga
PR online sudah terfikirkan bagaimana untuk branding, bagaimana kita membuat konten untuk
bangun image, kalau image sudah terbangun baru kita membangun reputasi, ya baik itu reputasi
secara perusahaan maupun secara produk. Karena ketika kamu melalui digital marketing kan
tujuannya pasti untuk branding toh, untuk bangun image , ga mungkin kamu sekedar jualan gitu,
jualan kan itu hasil akhir ya, hasil yang kelihatan secara fisik ya, secara fisik finansial ya, artinya
penjualan yang masuk ke perusahaan meningkat, itu bisa saja, tapi kalau secara bangun image, di
audience kamu, kamu bisa tambahin PR online.
A : Baik bu, terima kasih banyak atas respon dan tanggapannya untuk membantu penelitian
saya ini, mohon maaf jika ada kesalahan kata-kata ketika wawancara tadi.
B : Iya tidak apa-apa, sama-sama, sukses ya untuk skripsinya.
A : Amin, sekali lagi saya ucapkan terima kasih banyak bu.
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
Testimonial Pelanggan Deluxevogue.id
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018
WILTON ANTONIUS
My name is Wilton Antonius, i am 24 years old. I am studying
communication and journalism majority. My hobbies are
travelling, trading and learning about business. I like accessing
Facebook and Instagram in my daily life. I am friendly,
perfectionist, easy going and can cooperate with my team.
PROFILE
Place and birth date : Belitung, September 19th 1993
Age : 24 years old
Religion : Christian
Status : Single
Current job : Teacher at Excellent Study Centre
EXPERIENCE
Student Executive Board
Teacher at Excellent Study Centre
Content Writer at Showbiz Indonesia
Crew at Student Leadership Basic Training
PIC of Campus Visit
Research on digital marketing as a thesis material
EDUCATION
( 2013 – 2017) Universitas Multimedia Nusantara
(2008 – 2011) Mutiara Bangsa Senior High School
(2005 – 2008) Mutiara Bangsa Junior High School
SDN Kunciran 3
Perumahan Banjar Wijaya, Cluster
Cattleya, Blok B 60 No 24. Tangerang
08-12-13-1000-30
SKILLS Operate Camera
Communication
Organization
Time management
Problem solving
Team player
Content writing
Selling
SOFTWARES Microsoft Word
Microsoft Excel
Microsoft Power Point
Adobe Photoshop
Picsay Pro
LANGUAGES
ENGLISH Intermediate (speaking, reading,
writing)
Proses Perencanaan Konten..., Wilton Antonius, FIKOM, 2018