Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya,...

48
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya,...

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

99

LAMPIRAN

Wawancara bersama Nong Darol Mahmada (Inisiator di Jakarta)

di Starbucks, Perkantoran Hijau Arkadia, Jakarta Selatan

Wawancara bersama Cyril Raoul Hakim (Inisiator di Jakarta)

di Fitzroy Gastrobar, Gunawarman, Jakarta Selatan

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

100

Wawancara bersama Gemma Ivan Miranda (Inisiator di Boston)

di Apriary Coworking Place, Lippo Mall Puri, Jakarta Barat

Wawancara bersama Bernadette Maria (Partisipan di Jakarta)

di Mango & Me, Ruko Greenlake, Jakarta Barat

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

101

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber: Nong Darol Mahmada (Inisiator di Jakarta)

Lokasi: Starbucks, Perkantoran Hijau Arkadia, Jakarta Selatan

Hari/Tanggal Wawancara: Jumat, 22 September 2017

Waktu Wawancara: Pukul 11.45 WIB

Wawancara dilakukan dalam 1 pertemuan

Peneliti (P)

Informan (I)

P: Menurut Mbak, aksi kolektif solidaritas itu apa?

I: Aksi kolektif itu aksi yang terdiri dari satu atau beberapa orang yang memulai

dan menaruh perhatian terhadap penyelesaian masalah-masalah publik.

P: Mbak, boleh diceritakan bagaimana awal dari aksi solidaritas 1000 cahaya

untuk Ahok ini?

I: Jadi acara itu didasari oleh, istilahnya itu kalau saya menyebutnya itu

kesedihan bersama ya, duka bersama yang kita alami waktu itu. Tidak tahu

waktu itu kan hari Selasa kan, itu vonis dijatuhkan ke Pak Ahok itu dua tahun ya.

Hmmm... Jadi kita tidak menyangka Pak Ahok akan divonis seperti itu. Udah

gitu kan tidak berdasarkan pada tuntutan dari Jaksa. Kalau Jaksa kan tidak ada

sampai dipenjara. Yang lebih sedihnya waktu itu adalah saat itu juga dibawa ke

Cipinang ya. Jadi saya kebetulan juga ada di pengadilan waktu itu ya. Jadi

sebelum Pak Ahok masuk ke ruangan sidang juga ketemu dulu gitu. Jadi habis

dijatuhkan vonis itu gak ketemu lagi karena Pak Ahok langsung diambil,

langsung dibawa. Jadi gak tau gitu, jadi kita itu semua sedih semuanya itu, jadi

nangis semuanya. Kita langsung kejar ke Cipinang dan bingung gitu kan. Dan

masuk ke penjara Cipinang, ketemu Pak Ahok gak bisa, semua pendukung

istilanya Ahokers juga pada nangis di luar. Jadi susasanya begitu sedih gitu.

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

102

Ditambah lagi, saya pribadi waktu itu dapat berita duka. Ada satu orang security,

kawan Rumah Lembang meninggal gara-gara mendengar Ahok dipenjara. Dia

langsung pingsan gitu dan langsung meninggal di situ. Jadi kita tambah sedih.

Nah, sebenarnya malam itu, malam Rabu itu ada acara juga, malamnya di depan

penjara Cipinang itu. Saya juga termasuk yang ngundang waktu itu, tetapi itu

lebih pada spontan juga. Maksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi

biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung, ngeliat orang-orang sedih. Saya

juga sedih, teman saya gak berhenti-henti nangis kan. Akhirnya saya bilang,

kayaknya kita harus bikin acara deh. Acara buat kita semua gitu yang kaya

semacam, ya kalau perlu kita menangis bersama. Kita kumpulin terus kita nangis

bersama terus udahlah mau ngapain gitu. Pokoknya kita ekspresikan kesedihan

kita, kekecewaan kita. Terus tagline-nya waktu itu adalah matinya keadilan,

khusunya untuk Pak Ahok. Jadi, ya udah gimana gitu. Saya bilang kita memang

sedih, tetapi kita juga tidak boleh kehilangan harapan. Dan simbol dari harapan

itu kan sebenarnya cahaya lilin. Jadi, saya bilang kayanya pas kalau kita bikin

1000 lilin gitu. Oh ya udah, akhirnya pada ngedukung itu. Ya udah, saya

mungkin persiapannya gak sampai 24 jam gitu ya. Persiapannya hanya delapan

jam. Yaudah saya langsung bikin undangan gitu kan, langsung di blast aja.

Kepikian bikin di Tugu Proklamasi, padahal waktu itu belum ada izin belum apa.

Jadi ya gitu aja kita bikin di Proklamasi. Jadi pokoknya, karena saya juga

berkali-kali bikin acara di situ kan. Udahlah kita bikin di Tugu Proklamasi. Jadi

lnagsung aja tuh karena waktunya gak ada, saya langsung blast aja gitu kan

undangannya. Ya pada sambil pada saat bersamaan malam-malam gitu kita

kontak peralatan segala macem siangnya, baru minta izin ke pihak Proklamasi

dan sebenarnya tuh pihak Proklmasi tuh tidak mengizinkan, karena kan tidak

boleh dipakai untuk acara-acara kayak gitu. Tapi saya kontak Pak Djarot minta

izin, tolong saya bilang karena kalau misalnya kita gak dilokalisir di suatu

tempat yang istilahnya ada batas-batas kayak gitu, misalnya kayak di malam

sebelumnya. Nah kalau di malam sebelumnya kan sempat chaos kan. Saya

bilang itu akan terjadi chaos lagi kan. Sementara orang-orang masih marah, pada

sedih. Ini tuh acara yang kita bikin ini semacam positif juga gitu ya. Positif dan

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

103

pengennya itu adalah tidak ada kerusakan dan lain-lain. Akhirnya oleh Pak

Djarot diizinkan, ternyata pas dihubungi bawahannya itu saya harus

menghubungi ini ini dulu. Akhirnya ya sudah secara teknis tempat sudah oke.

Terus saya tuh sebenarnya tidak menyangka juga sih kemudian yang dateng itu

banyak banget. Itu diluar dugaan saya sama sekali, karena kalau misalnya lihat

dari kesiapannya itu kesiapaannya itu singkat banget. Kita tuh gak ada panggung

gitu kan. Ya uang juga saweran semua gitu. Terus spanduk juga medadak dua

jam tiga jam gitu. Melihat yang hadir kayak gitu saya makin memperkuat asumsi

saya sejak awal bahwa ini banyak sekali warga gitu ya, khusunya warga Jakarta.

Waktu itu bukan hanya dari Jakarta, dari Bekasi datang, pokoknya wilayah-

wilayah terdekat itu pada datang semua pakai kereta dan lain-lain. Karena

kebetulan narahubung atau contact person-nya itu kan saya. Jadi itu yang

namanya handphone itu tuh kayaknya crash aja. Tiap detik tuh handphone gak

berhenti nanya gitu nanya saya mau dateng, dimana tempatnya, benar atau

enggak kayak gitu. Itu gak berhenti dari dimulai diblast. Tetapi saya tidak

menduga bahwa akan sebanyak itu. Jadi, wah ini benar-benar warga itu terpukul.

Nah malam sebelum acara itu, saya konsolidasi. Kan saya tergabung dengan

PPKJ (Perempuan Peduli Kota Jakarta). Jadi saya bergabung dengan beberapa

relawan Ahokers yang mendukung Ahok. Saya sampaikan rencana lilin itu, saya

bilang kalau bisa di daerah-daerah juga iu kita bikin dan kalau bisa misalnya, kita

bisa barengan tuh. Nah beberapa kota itu menyambut, malam-malam itu jam 10

tek-tokkan terus. Jogja siap, Nong. Waktu itu Flores. Nong, Flores ya. Ini ada

temanku nih di Flores buat nyiapin besok malam. Trus, di Bali. Bali waktu itu

kan, siang. Jadi waktu itu kalau gak salah ada empat tempat. Jadi, ada Flores,

Bali, Jogja, satu lagi apa itu ya saya lupa. Yaudah saya bilang, kita brengan

Jakarta, Jogja, Bali, Flores malam ini barengin. Semuanya 1000 lilin acaranya.

Oke, nah untuk kota yang lain-lain terus-terusan gitu ya ngikutin. Sesiapnya

kota-kotanya masing-masing. Benar-benar antusias masyarakat mengharukan ya

dengan melihat anggapan dan testimoni dari teman-teman, mengharukan banget

buat saya juga.

P: Bisa dibilang Mbak ini salah satu orang yang pertama kali menginisiasi aksi

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

104

ini ya?

I: Ya, jadi bisa dibilang saya yang memiliki ide awal itu, terus didiskusikan

dengan teman-teman. Kebetulan teman-teman banyak yang mendukung. Jadi,

ada pembagian tugas. Kita saweran bareng-bareng, siapa yang pegang spanduk,

acara, hubungi orang, dan lain-lain. Jadi, saya gak bisa kerja sendiri jadi teman-

teman bantu.

P: Apakah Mbak juga merupakan inisiator aksi solidaritas di Balai Kota?

I: Di Balai Kota yang Mas Addie M. S. ?

P: Iya, Mbak.

I: Yang di Balai Kota Adie M. S. itu Mas Adie M. S. yang inisiator. Awalnya

saya mengajak Mas Adie untuk di Proklamasi. Ternyata Mas Adie sudah

menyiapkan itu sebelumnya, sama-sama spontan dan tidak menduga kalau Pak

Ahok itu langsung ditahan. Mas Adie itu rencana awalnya ingin menyanyi

bersama Ahok. Jadi itu rentetan awalnya seperti bunga dan lain-lain itu.

Jadwalnya itu disesuaikan dengan Pak Ahok yang menerima para warga. Nah,

itu settingan acara Mas Adie seperti. Jadi, Mas Adie itu merencanakan acara itu

jauh-jauh hari sebelum Pak Ahok divonis di penjara, sebelum pengadilan vonis.

Jadi, dia sudah rencana tadinya bersama Pak Ahok, ternyata seperti itu jadi

makin heboh. Jadi, malamnya diisi dengan acara kami. Sehari itu betul-betul

beruntut. Massanya juga dari Balai Kota ke Proklamasi juga.

P: Sebenarnya tujuan dari aksi solidaritas ini apa sih, Mbak?

I: Tujuannya ini adalah untuk mengekspresikan kesedihan dan juga

menyampaikan bahwa meskipun kita sedih karena keadilan sudah mati lewat Pak

Ahok dipenjara, tetapi kita juga tetap berjuang karena Indonesia masih punya

harapan. Jadi, kita ingin menyampaikan ke publik soal itu bahwa Indonesia

keadilan mungkin sudah mati, tetapi kita juga harus berusaha selalu optimis

untuk berjuang bersama-sama supaya Indonesia gak collapse, demokrasinya gak

mati, keadilannya gak mati, selalu ada harapan. Istilahnya dibalik kegelapan, tapi

masih ada secercah lilin yang itu menuntutn kita untuk melangkah ke depan.

Kira-kira kita ingin menyampaikan jangan menyerah, tetap semangat untuk

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

105

berjuang untuk negeri ini. Kesedihan boleh kita ekspresikan, tetapi harapan tetap

harus kita lakukan. Jadi kira-kira seperti itu sih tujuan ke publik yang ingin kita

sampaikan.

P: Pada awalnya proses aksi solidaritas ini seperti ini bagaimana sih, Mbak?

Apakah dari online atau offline?

I: Dari WA mungkin. Maksudnya kalau undangannya kita blast lewat WAG

(WhatsApp Group). Kalau mendiskusikan itu, karena kita kebetulan itu, saya dan

teman-teman, tim kecilnya ya pas barengan lagi ketemu di Cipinang. Jadi kita

merumuskannya itu di situ gitu. Jadi misalnya ketika saya bilang aduh kayanya

aku harus bikin acara deh. Kalau malam ini kita gak mungkin bisa. Karna

semuanya itu pasti tujuannya ke Cipinang. Lebih enak kita itu besok bikin acara

besok malam. Dan kita punya waktu untuk mempersiapkan teknisnya itu berapa

gitu. Teman-teman kaya oh kalau gitu apa yang kamu butuh. Jadi yah siapa yang

bisa jadi MC, siapa yang tampil untuk orasi, siapa yang mau doa, terus direspon

biar kita tentukan gimana. Soalnya kita pakai baju hitam yang melambangkan

kalau kita lagi berduka. Lilin juga kita minta dari peserta bawa sendiri aja, jadi

kita gak usah nyiapain karena kita terbatas juga kan. Ya udah akhirnya

disepakatin dirumuskan dalam bentuk surat kan tunjangan. Lalu kita blast lewat

WAG (WhatsApp Group), lewat media sosial Facebook dan Twitter. Dibantu

juga sama teman-teman, terus jadi rame.

P: Dalam aksi solidaritas ini ada tidak Mbak, siapa ingin dilawan gitu?

I: Ingin dilawan itu sebenarnya bukan siapa ya, tapi apa. Jadi apa yang kita ingn

lakukan melawan yang tadi keadilan. Keadilan dalam hal ini pengadilan dimana

Pak Ahok pada waktu itu kita lihat simbol perlawanan. Semua orang tahu bahwa

pegadilan telah memperlihatkan proses-prosesnya juga, saksi, bukti. Gak ada

yang menunjukkan Pak Ahok bersalah, tetapi vonis seperti ini. Ini ada apa, ini

kita melihat ada ketidakadilan. Bahkan jaksanya pun ketika sudah mendengar

kaya gitu, tuntutannya itu kan minimal banget, tapi yang terjadi malah

sebaliknya. Jadi itu namanya ketidakailan dan itu berlangsung di pengadilan

yang kita anggap bahwa tempat satu-satunya untuk mencari keadilan tapi disitu

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

106

tidak ditemukan. Jadi itulah yang kita lihat waktu itu sampai sekarang.

P: Alasan Mbak melakukan memobilasi aksi solidaritas ini melalui online?

I: Gak bisa dipungkiri kalau setiap kehidupan kita sekarang ini semuanya

berkaitan dengan media sosial. Semua orang punya dan pakai media sosial.

Untuk beberapa kasus tertentu, media sosial sangat efektif. Contohnya, saat

bencana tsunami di Aceh dulu sekitar tahun 2006-2007. Orang-orang tahu berita

tersebut dari media sosial Twitter. Selain itu lebih efektif, jadi sekarang itu

paling efektif untuk menyebarkan, mengkampanyekan apapun itu adalah lewat

online. Lewat WA, karena orang setiap hari seperti saya ke kamar mandi ke

mana itu gak bisa lepas dari WA. Jadi dari handphone dan semua itu ada di

handphone. Jadi online itu, lewat online, lewat sosial media itu sangat efektif.

Karena 24 jam orang mengakses sosial media.

P: Ada gak sih Mbak media sosial tertentu lebih efektif dari yang lain?

I: Kalau saya kebetulan media sosial yang saya pegang itu adalah Twitter dan

Facebook. Kalau seperti Instagram mungkin karena followers saya masih kecil

ya, gak begitu besar juga. Sempet on off on off terus kadang kebuka kekunci

kebuka kekunci. Tapi kalau kaya Twitter dan Facebook itu udah lumayan dan

kita juga banyak komunitas kayak gitu.

P: Kelebihan dan kekurangan dari media sosial masing-masing ada gak, Mbak?

I: Ada. Jadi kaya Twitter gitu, dia terlalu cepat. Jadi cepat hilang karena dia

sangat cepat, Twitter cepat banget hilangnya. Sepuluh menit, lima menit, satu

menit bisa langsung ketutup gituya oleh yang lain. Jadi harus ada jeda antara satu

tweet dengan tweet yang lain supaya tidak crash. Yang agak awet tu menurut

saya itu Facebook. Tapi ya itu, masing-masing punya ininya sendiri-sendiri lah.

Tapi Facebbok kan terbatas Cuma 5000, kecuali dibuka untuk publik. Paling

Twitter sih yang ada fitur hashtag dan trending topic-nya. Pesan-pesan yang kita

sampaikan disertai dengan hashtag. Ketika hashtag itu jadi trending topic dan

mengundang penasaran orang-orang. Kaya apa sih itu. Dari situ para netizen

mendapat gambaran mengenai suatu isu, kemudian informasi secara lengkapnya

di offline. Facebook dan Twitter punya kesamaan satu. Pesan itu dapat dengan

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

107

mudah tersebar. Dalam hitungan beberapa jam aja sudah berapa banyak orang

yang tahu kalau ada loh aksi ini. Maka dari itu media sosial punya peran sekuat

itu.

P: Apakah ada kendala memobilisasi aksi solidaritas melalui online?

I: Kendalanya itu karena meskipun di dunia maya ya, jadi kendalanya adalah ya

ga langsung, gak ketemu langsung. Salah satu cara untuk menutupi kekurangan

itu adalah kita memberi yang namanya contact person. Supaya orang kalau

pengen tahu detail acaranya gimana itu bisa telpon ke orang yang kita taro nomor

teleponnya di situ gitu. Makanya kalau misalnya ada acara, biasanya kalau gak

ada contact person-nya itu saya lihatya pasti gak jelas. Bisa hoax lah, bisa apa

lah. Karena itu, kendala dari online, sosial media itu adalah soal ketidaknyataan

gitu. Kita gak langsung ketemu face to face, hanya berdasarkan info dari

pengumuman itu aja gitu. Tapi detail-nya kaya apakah itu benar, gimana jamnya,

benar atau enggak. Itu kan hanya bisa ditanya ke orang yang ada di nomornya di

situ.

P: Adakah strategi atau cara teretentu yang ditempuh dalam memobilisasi aksi

solidaritas ini?

I: Waktu yang di Tugu Proklamasi itu sebetulnya strateginya gak ada. Jadi itu

memang perasaan yang sama aja, kecewa, sedih. Itulah yang menyebabkan kami

semua berkumpul. Jadi, setelah di Proklamasi ini, beberapa hari kemudian kalau

gak salah kami itu kemudian bikin acara di Mahkam Mbak Periok, lilin juga kan.

Itu tempatnya jauh banget loh, Mbak. Awalnya kami itu mau bikinnya itu di

Taman Waduk Pluit awalnya, itu barengan dengan acara ulang tahun DKI di

bulan Juni. Udah koordinasi dengan Pak Djarot, tetapi ketika saya nengok Pak

Ahok, Pak Ahok bilang, nong kalau bisa jangan acara DKI ya DKI, acara kamu

sendiri aja. Dia usul bikin acara di Mbah Priuk, itu juga untuk mengingatkan

kembali tentang programnya Pak Ahok buat cagar budaya Mbah Priok. Akhirnya

saya terima kan. Wkt itu sebetulnya saya deg-degan loh, Mbak. Karna tempatnya

jauh, jauh ke mana-mana git kan. Terus awalnya itu gak ada yang dateng. Tapi

gila penuh banget, penuh ampun-ampun. Jadi apa yang menyebabkan kami bisa

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

108

seperti itu adalah perasaan yang sama,yang dalam konteks itu adalah yang

menyatukan kami adalah sosok Pak Ahok. Jadi, kemudian saya berkesimpulan

bahwa acara apapun, dimanapun, dalam konteks apapun yang berkaitan dengan

Pak Ahok itu pasti akan, massa itu akan berkumpul. Jadi kemarin-kemarin kita

bikin acara lebih mendadak banget. Itu acara sebulan Pak Ahok ditahan, tanggal

sembilan Juni. Itu juga banyak juga yang dateng. Meskipun di gedung gede, itu

mungkin terbatas jadi yang dateng bukan massa. Tapi itupun yang dateng

lumayan gitu. Jadi saya bilang jadi massa itu lagi merasa terpanggil melakukan

sesuatu.

P: Sebetulnya aksi sebulan Pak Ahok ditahan ini merupakan aksi solidaritas

lanjutan dari 1000 cahaya ini gak sih, Mbak?

I: Kalau dibilang solidaritas iya sih. Jadi, isunya masih tetap solidaritas terkait

Pak Ahok. Jadi, kalau waktu itu sih selama dua bulan itu dia itu konteksnya

adalah solidaritas trhadap Pak Ahok sampai kemudian Pak Ahok meminta kita

untuk cooling down dulu mungkin. Karena dikhawatirkan terus menerus

menggelinding begini terus itu kan yang jadi korban nanti Pak Ahok lagi. Jadi

nantinya Pak Ahoknya diteken lah atau apa. Kita jadinya mikir, oh iya ya bener

juga.

P: Menurut Mbak, dampak yang dihasilkan dari aksi solidaritas ini apa yah,

Mbak?

I: Sebenarnya lebih ke memberikan edukasi kepada publik atau awareness,

political awareness atau kesadaran politik, khususnya kepada masyarakat yang

selama ini tidak terlalu peduli dengan bangsa, yang apatis dan skeptis. Yang

apatis itu bener-bener orang-orang yang gak peduli yang penting hidup dia aja

dan mikir emang ini ada pengaruhnya. Nah, pilkada DKI kemarin itu, itu kan

juga menumbuhkan sikap pendidikan atau kesadaran politik yang tinggi terhadap

warga. Orang-orang khususnya di kalangan emak-emak itu, istilahnya the power

of emak-emak itu sebenarnya fenomena dari munculnya atau bangkitnya

kesadaran politik keapda warga biasa. Nah, kegiatan-kegiatan yang kita lakukan

itu juga menimbulkan atau ingin berdampak menciptakan atau menumbuhkan.

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

109

Kalau memang awalnya sudah tumbuh, netral itu tumbuh itu tumbuh lagi itu

pada awalnya enggak gitu loh. Bahwa kita harus peduli dengan negeri ini.

Dimana pedulinya waktu kita misalnya harus memilih, setelah memilih

kemudian salah itu biasa dalam demokrasi. Tapi misalnya dalam konteks ketika

itu sosok yang kita pilih, sosok yang kita berikan amanah dperlakukan seperti itu,

kita harus menunjukkan bahwa kita kecewa, kita protes. Karena prosesnya itu

salah banget, dan kita memperlihakan ke publik. Belum lagi misalnya daritadi

saya enggak terangkan soal misalnya bahwa faktor-faktor luar kolektif toleran

selalu kuat. Itu juga sebagai informasi publik, pendidikan politik juga kepada

warga bahwa kalau misalnya kita diem aja, kalau kita selama ini cuek dan apatis,

20 tahun lagi atau minimal paling lambat 5 tahun lagi itu kelompok-kelompok

yang ingin menggantikan Pancasila, yang selama ini menyerang Ahok akan

berkuasa di negeri ini. Akhirnya kita gak bisa apa-apa nantinya, demokrasi nanti

hilang. Itu tuh uda kejadian di negara-negara lain. Kita tuh gak hanya ngomong

dongeng, bukan ngomong konon. Itu tuh udah terbukti dan pelakunya itu

kelompok-kelompok di sana yang dateng ke sini. Jadi, kita juga memberikan

awereness dan informasi lewat-lewat seperti itu. Makanya daritadi saya bilang,

ini sebenarnya sosok Ahok adalah makhluk sasaran, tapi sebenernya isunya itu

lebih besar lagi yaitu soal NKRI, soal kita harus peduli dengan negara ini. Cuma

konsolidasinya yang mempersatukannya itu soal kasus Pak Ahok. Karena dari

kasus ini, tiba-tiba semua jadi kebuka. Yang tadinya gak ada, berbondong-

bondong aksi berjilid-jilid karena adanya Pak Ahok, semuanya keluar dan

pemerintah gak mampu membendungnya. Bahkan smapai pengadilanpun gak

bisa untuk menolaknya. Jadi itu yang ingin kita sampaikan. Jadi lewat acara yang

selama ini yang kita gagas dan disiapkan itu sebenarnya adalah untuk itu.

P: Reaksi apa yang diberikan para netizen di ranah online melalui aksi solidaritas

ini?

I: Kalau netizen ini kan luas ya, beragam jadi macem-macem. Kalau yang suka

ya pasti dukung. Banyak yang wah..., banyak yang dateng juga dan dateng juga.

Tapi, banyak juga yang haters dan itu terbukti saya dibully dan diftinah dikatain

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

110

apa segala amacem, itu biasa dan itu resiko. Kita kan melakukan sesuatu, gak

semua orang suka. Jadi kita harus tahu dan kita harus siap. Kalau kita takut atau

khawatir dengan dampaknya yang terjadi pada kita, misalnya takut tidak disukai,

takut dibully ya gak usah melakukan sesuatu. Karena setiap apapun yang kita

lakukan, orang kan kepala beda-beda. Jadi kalau saya memilih, saya harus

melakukan sesuatu. Bodo amat orang mau mikir apa, tapi yang penting kita

melakukan sesuatu yang menurut kita itu benar dan apa itu dasar kebenaran kita

menurut saya, ya buat bangsa ini. Saya ini punya konstitusi kok, itu jadi

pegangan aja. Saya gak macem-macem kok, itu kan lebih ke panggilan saya aja.

Kebetulan saya punya anak dua-duanya perempuan, bayangkan kalau misalnya

Indonesia ini berubah menjadi negara Islam di generasi anak saya. Jadi saya tuh

mikirnya seperti itu, itu yang membuat saya juga gak peduli sama haters. Karena

saya merasa itu lebih besar taruhannya daripada misalnya fitnah ke saya, itu mah

didiemin aja akan cape sendiri. Saya sih pendiriannya seperti itu.

P: Oh ya, Mbak, sempat disinggung orang-orang di grup WhatsApp ini Mbak

kenal lewat mana? Ketemu langsungkah atau lewat online?

I: Sebetulnya lewat online dari Twitter dan dari kegiatan-kegiatan kaya ini. Saya

juga banyak juga bikin kegiatan, dari situ tuh kemudian jadi memperluas terus

pergaulan. Jadi misalnya setiap ketemu ini, ada ide yang lain. Kemudian bikin

acara yang lain. Kemudian kita ketemu temen baru lagi. Awalnya cuma di

Twitter, terus ajak ketemu kita ngobrol, ketemu satu ide bikin itu, terus dia bawa

orang, saya bawa orang. Akhirnya bikin grup baru. Jadi terus begitu sampai

akhirnya berkembang dan banyak. Selain grup komunitas, saya juga acara-acara

seperti ini, saya juga aktivis, saya juga salah satu pengurus Garda Satwa

Indonesia. Biar efektif walaupun gak ketemu makanya lewat media sosial dan

WA. Jadi ada beberapa komunitas, yang memang ada juga bukan dari online tapi

dari ketemuan.

P: Apakah aksi solidaritas ini dapat dikatakan berhasil?

I: Kalau ngelihat dari antusiasme, kalau dari liat kemudian ada follow up-nya,

saya sebagai sebuah gerakan sosial ya, saya anggap berhasil. Jadi habis acara itu

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

111

kita kemudian saya evaluasi. Terus kemudian kita bikin program yang lain

termasuk website justice for ahok, ada diskusinya juga. Gantian dari satu

lembaga ke lembaga lain. Jadi saya sih melihatnya berhasil, tinggal sekarang itu

karena permintaan Pak Ahok untuk cooling down, khawatir disalahgunakan atau

disalahpahami. Kita cooling down dulu, sambil mencari apa lagi yang bisa kita

lakukan ya kita diskusi kebangsaan, ya kita gitu aja.

P: Indikator apa yang menjadikan keberhasilan aksi solidaritas ini?

I: Kalau jangka pendeknya, kegiatan itu tolak ukuran berhasil atau tidaknya itu

bisa dilihat dari seberapa massa yang hadir, seberapa efektifkah kampanye yang

kita lakukan lewat media itu hadir. Media itu dalam pengertian dalam TV,

liputan media. Itu ukurannya lewat itu aja udah cukup. Tapi kalau yang Mbah

Priuk kita sampai siaran langsung live Kompas TV terus liputan media saya lihat

juga bagus. Itu ukuran dalam pengertian jangka pendek, kasat mata. Tapi

mislanya yang long term itu apakah tujuan yang kita sampaikan di awal-awal,

edukasi masyarakat, edukasi politik atau kesadaran pada masyarakat dari

kegiatan-kegiatan itu ngukurnya gak bisa smebarangan. Jadi ngukurnya harus

berdasarkan survey. Survey dilakukan oleh lembaga-lembaga survey. Efektif gak

kita bikin kegiatan-kegiatan ini, saya yang tadinya skeptis terhadap politik

sebelum ada acara kita misalnya 0, berapa persen, berarti kita berhasil meskipun

naiknya segini. Kalau ukurannya dari coverage, masyarakat yang hadir, public

figura yang hadir, kemudian kita terus menerus bikin acara dan ada follow up-

nya, menururt saya itu berhasil. Apalagi untuk ukurannya 1000 cahaya, gila

seluruh kota dan seluruh negara gitu jadi sebagai sebuah gerakan sosial itu harus

diakui iya.

P: Apakah aksi solidaritas di daerah lain ada guidance terpusat dari Mbak?

I: Kalau dibilang spontan, karena sama, perasaan yang sama. Paling yang saya

bilang diawal itu, mereka cuma kaya kasih tau aja. Kaya Nong, kelompok ini di

Bali mau bikin acara, Surabaya di tanggal segini jam segini, Bandung nih. Saya

bilang yang acaranya 100 cahaya ini bebas aja, tapi yang terpenting simbol dari

lilin itu harus ada. Karena namanya 1000 cahaya dari lilin dan itu hampir

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

112

semuanya pakai.

P: Apakah simbol dari dari aksi solidaritas ini?

I: Simbolnya adalah hope ya, bisa dari cahaya dari lilin, cahaya, atau senter

Kemudian, simbol kesedihan melalui baju hitam, dan kebangsaan warna merah

putih. Sebenarnya simbol-simbol itu sih. Hampir semua acara seperti itu.

P: Jadi mereka ngkutin yang di Proklamasi aja ya?

I: Iya.

P: Menurut Mbak potensi apa yang ditimbulkan dari aksi solidaritas ini?

I: Ya itu tadi menumbuhkan awareness, kesadaran politik orang-orang yang

tadinya gak tau, apatis jadi bertanya-bertanya dan peduli. Apa sih acara ini gitu.

P: Potensi apa yang ditimbulkan dari aksi solidaritas ini?

I: Sebenarnya setelah kesadaran itu yang kita harapkan adalah action, ikut

bareng. Ikut bersama-sama membangun. Jadi tuh yang sebenarnya itu yang

diharapkan. Jadi tuh yang tadi saya sampaikan, ancaman kita sekarang itu nyata

banget. Dan sekarang yang jadi korban itu Pak Ahok, korban dari ancaman atau

suasana persoalan yang ada dari dulu tetapi oleh kita selama ini diabaikan,

dianggap itu bukan persoalan. Nah setelah Pak Ahok jadi korban, semua jadi

terkaget-kaget dan kita berharpnya kan bukan terkaget-kaget tapi kemudian

action. Apa yang bisa kamu lakukan, kamu lakukan. Kalau saya pribadi, saya

ngomongnya pribadi ya kalau orang lain saya gak tau. Kalau saya pribadi, saya

bergerilya denga jaringan-jaringan saya, potensi mana yang katakanlah yang

paling gampang dan mudah terinfiltrasi kan anak-anak sekolah, dan sebetulnya

itu dari dulu yang saya kerjakan itu. Saya masuk ke kempus-kampus, yang dulu

saya kerjakan yang dulu orang belum dikerjakan oleh orang lain, saya sudah

kerjakan. Tapi kan waktu itu kita kecil, kalah. Sekarang itu kita gerakan lagi dan

kita ingin dibantu oleh teman-teman yang sekarang tergerak, yang sudah terbuka

matanya. Apa yang bisa kita kerjaan, kita kerjakan. Misalnya Nong, saya bisa

kasih dana atau apa. Jangan sampe kita lambat, tiba-tiba terkaget-kaget berjilid-

jilid berbulan-bulan, karena itu bikin ketakutan. Karena mereka masih ingin

show off, ingin memperlihatkan dirinya gua ini kuat, gua ini besar kaya gitu.

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

113

P: Sebetulnya dana yang dikumpulkan ini dialokasikan ke mana ya?

I: Biasanya dana ini untuk biaya kebersihan istilahnya. Jadi, biayanya itu

mungkin waktu itu resminya sekitar sejuta. Tapi kita kasih ke tim pembersihan

dan lain-lain misalnya 500 ribu karena banyak sampah ya. Terus buat sound

system itu mungkin sekitar 15 juta. Spanduk sekitar 2 juta. Jadi, setiap kegiatan

itu kebutuhan kita itu. Kalau di Mbah Priok itu lebih besar lagi karena ada

panggung itu lumayan, panggung dengan sound system 20 juta. Jadi gak mahal-

mahal juga sih dibandingkan konser atau apa.

P: Sumber daya apa yang dimiliki di dalam aksi solidaritas ini?

I: Selain jaringan dengan komunitas, punya jaringan dengan aparat itu sih yang

terpenting supaya tidak ada yang terprovokasi. Bahwa acara kita itu benar-benar

dijaga. Kalau engga, kocar-kacir diadu domba mulu.

P:Bagaimana startegi yang Mbak lakukan untuk mengajak orang berpartisipasi di

dalam aksi solidaritas ini? Apakah dilakukan di online saja?

I: Itu gak perlu strategi karena semuanya sudah digerakkan oleh hatinya sendiri,

oleh kesedihannya, oleh kedukaannya, oleh kekecewaannya. Yah kita hanya

melakukan tahapan, itu tahapan teknisnya aja, persiapan acara, tokoh-tokohnya,

fasilitasnya. Tapi untuk gerakan-gerakan lain, tentu saja harus ada strategi.

Misalnya parade 19 November itu ribetnya ampun-ampunan karena kita harus

meyakinkan komunitas-komunitas yang kita ajak percaya sama kita. Karena

mereka ketakutan dengan kelompok sana, takut diserang. Banyak banget

ketakutannya, kita harus meyakinkan ke mereka bahwa kita harus mereka bahwa

kita harus ungkapkan dan ekspresikan. Karena mereka semua takut sekarang

sama kelompok sana. Padahal mereka itu semua khawatir juga, khususnya

kalangan minoritas. Itu kita benar-benar yakinkan, itu ada lobi-lobinya itu untuk

membuat ayo kita bergerak, kita tunjukkan Indonesia itu bhinekka. Makanya

tagline-nya itu Indonesia Bhinneka. Ayo kita tunjukkan, jangan takut, jangan kita

hanya didonimasi oleh kelompok Islam kaya gitu. Jadi, itu yang namanya

berantem dulu dengan temen sendiri itu terjadi. Kalo acara lilin, kalau buat saya

itu gampang banget. Acara lilin untuk Ahok itu cuma 5 jam karena situasinya

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

114

sudah panas dan terjadi. Kasus Ahok itu benar-benar luar biasa menyatukan kita

semua. Saya aja gak menduga. Jadi, mungkin setelah peristiwa 98, ini kemudian

Pak Ahok. Orang gila lagi sebuah gerakan massa.

P: Kalau saya melihat profil Mbak, Mbak ini aktif pada waktu peristiwa 98. Ada

perbedaannya gak sih Mbak dengan sekarang ini?

I: Jelas ada dong perbedaannya. Kalau dulu itu kan waktu 98, kita semua

musuhnya sama. Kalangan yang sekarang, musuh kita kaum intoleran ini sama

dengan kita, musuhnya cuma satu Soeharto harus tumbang. Kalau sekarang

yaudah yatidak semua menjadikan Ahok sebagai solidaritas mereka. Buat

kelompok sana, Ahok dan kita ini musuh mereka. Tapi untuk membangkitkan

atau membangun silent majority, khususnya kalangan minoritas, kasusnya Ahok

ini berhasil. Saya, Alhamdulilah dua-duanya ikutan jadi tahu, bisa melihat ininya

lah. Kalau buat saya, yang kita pegang kan prinsip. Jadi prinsip itu yang kita

pegang untuk kita mau melakukan apa, mau ikut ke mana, mau berpihak ke siapa

itu dari prinsip itu. Jadi, kalau teman-teman yang berbeda itu sih bukan prinsip

tapi udah kepentingan.

P: Apa hal yang menjadi pertimbangan di dalam usaha untuk memobilisasi

partisipan ke dalam aksi offline?

I: Pertimbangannya itu lebih ke isu ya. Jadi, pertimbangannya itu isunya harus

kuat. Jadi isunya harus kuat, harus bisa yang tadi saya bilang, mengajak publik

untuk terlibat, harus bener-bener diberikan kayak semacam pandangan bahwa eh

kalau lu ga bergerak sekarang nih, udah lu yang jadi korban nanti. Jadi, isu yang

ambil isu strategis. Tujuannya juga diterangkan jadi engga hanya massa ikut-

ikutan itu engga. Justru kita jeaskan satu-satu ke massa, yang saya bilang edukasi

publik, mereka jadi ngerti. Jadi bukan sekedar hanya ikutan, setelah itu mereka

dapat uang 50 ribu. Kita kan gak bisa kaya gitu karna kan gak ada dananya. Jadi,

yang menggerakan massa kita itu soal kesadaran. Jadi isu yang membuat, isu

agenda yang kita terangkan ke warga kemudian membuat mereka tergerak

dengan kita.

P: Dalam aksi solidaritas ini, apa saja yang dilakukan?

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

115

I: Selain orasi, kemudian doa. Acara tamanya adalah doa sama mengingatkan

kembali soal kebangsaan lewat lagu, simbol-simbol dasar negara kita itu

Pancasila. Jadi, run down acaranya kita buat seperti itu dan itu tidak satu arah, itu

semua harus dilibatkan. Publik yang hadir harus dilibatkan. Mereka tidak hanya

datang, dengar, lalu pulang, kita kulik emosinya. Dari mulai teriakan, nyanyian,

tekat. Memang sengaja dibikin seperti itu untuk membangun emosi publik. oh

gue dateng ini untuk Indonesia, udah lama ya gak nyanyi Indonesia Raya ya.

Ada loh yang kaya gitu loh. Ada loh yang bilang uda lama ya gak nyanyi

Indonesia Raya dan baca Pancasila sampai lupa, karna ikut acara ini jadi ingat

lagi. Banyak yang testimoni ke saya seperti itu.

P: Rundown dari aksi solidaritas ini apa ya, Mbak?

I: Menyanyikan Indonesia Raya, Pancasila, kemudian saya kasih sambutan, kasih

tau acaranya apa kita ngapain di sini, ada orasi, lagu-lagu, dan doa. Bernyanyi

sama-sama sambil dengan lilin.

P: Dalam membuat aksi solidaritas ini, berapa orang yang terlibat?

I: Kita berlima. Untuk MC saya minta Ilma dan Saidiman, untuk tim acara dan

mempersipkan sound system itu Renny, Renny dan saya juga hubungi satu-satu

seleb sosial media untuk tweet, meskipun cuma satu atau kalau mereka gak

sempet, untuk retweet tweet kita aja. Ada juga yang bantu sosial media itu Mita

Kartika Sari, terus untuk keamanan saya barengan mina ke Mas Chico Hakim.

Yang mencarikan dana itu Raja Juli Antoni.

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

116

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber: Cyril Raoul Hakim (Inisiator di Jakarta)

Lokasi: Fitzroy Gastrobar, Gunawarman, Jakarta Selatan

Hari/Tanggal Wawancara: Jumat, 29 September 2017

Waktu Wawancara: Pukul 22.10 WIB

Wawancara dilakukan dalam 1 pertemuan

Peneliti (P)

Informan (I)

P: Mas, bisa diceritakan bagaimana aksi solidaritas 1000 cahaya untuk Ahok ini

dapat terbentuk?

I: Kami para pendukung Basuki Tjahya Purnama dan Djarot Syaiful Hidayat ini

tergabung dari relawan-relawan yang sebenarnya gak ada nama grup relawannya.

Jadi karena memang sebagian dari kami aktivis dari lama, sehingga punya

hubungan cukup erat ya, cukup lama. Dalam beberapa kali pemilihan-pemilihan

sebelumnya kami juga ternyata memilih kubu yang sama. Itulah prinsipnya

bagaimana itu terjadi bahwa itu adalah bentuk dari solidaritas dan kemarahan

kami sebenarnya. Kemarahan, kalau saya begini. Kalau saya sebagai seorang

Muslim dimana saya belajar bahwa ada tuh ayatnya saya lupa berapa, bahwa

kamu menghukum seseorang itu janganlah melebihi batas. Ahok ini udah

dikalahkan dengan cara-cara yang curang. Lalu, dia divonis lagi gitu. Ini saya

cuma mau kasih contoh aja. Mengapa sih alumni 212 itu ketika dia bikin alumni,

reuni yang muncul Cuma 150 orang ya. Saya gak bisa menyalahkan. saya bukan

tipe oh itu yang di 212 itu semua bayaran itu engga. Saya tahu kok banyak orang

yang di daerah-daerah memang diajarkan Islamnya begitu dari kecil, sehingga

mereka don’t know better, apalagi di panas-panasin, apalagi yang belajar Islam

itu apa kata ulama. Tanda kutip, belum tentu ulamanya ulama beneran loh,

seperti Rizieq. Rizieq itu gak pernah belajar di pesantren loh. Habib Rizieq itu

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

117

sekolahnya sekolah Kristen, SMP SMA-nya di sekolah Kristen di Petamburan.

Jadi, dia bukan anak yang dibesarkan di pesantren, tapi mungkin kharismatik.

Cara bicaranya ohh, terus kebetulan nama belakangnya ada keturunan dari Nabi

Muhammad, walaupun itu gak menjamin gitu ya. Banyak juga korban narkoba

keturunan Nabi Muhammad. Itu kan cuma fam aja. Kalau orang tuanya baik kan

tidak menjamin anaknya baik, sama dengan koruptor tidak jamin anaknya

penjahan. Kan gitu. Orang mesti tahu itu, apalagi non-Muslim. Saya sekarang

coba menedukasi, jangan alergi sama pesantren. Pesantren itu susah ntuk

membuat mereka menjadi radikal, yang mudah radikal itu yang Islamnya

setengah-setengah, yang kosong. Anyway, jadi saya gak pernah menyalahkan

212 itu semua ya, ada memang ibu-ibu yang berjalan kaki membawa anaknya

merasa itu mereka berjuang untuk Islam, walaupun salah pemahamannya

menurut saya. Tapi kan terbukti bahwa mereka itu sedikit. Ketika mereka lebih

sedikit dan saya yakin bahwa kami itu sebetulnya lebih banyak dari orang-orang

ini yang salah, yang bayaran apalagi. Jadi, Nong yang pertama kali

memprakarsai, saya seperti biasa soal tek-toknya begitulah. Trus kita meeting di

restoran saya di Fitzroy ini, saya sendiri paling cepat meninggalkan tempat,

karena ini saya tuh sama Nong udah biasa bikin aksi dan buat kita tuh yah udah

lah, SOP-nya udah tau, terus simupul-simpulnya udah tau. Oke siapa aja yang in-

charge, tetapi kami memang tidak menyangka yang hadir segitu banyak. Itu tuh

bener-bener luar biasa, persiapannya tuh rapatnya malem, jadi persiapannya baru

besoknya. Aku di sini cuma sebentar, mesti pergi lagi. Nong, Renny, Agus di

sini. Yang di Proklamasi singkat banget, akrena itu lagi panas-panasnya dan itu

betul-betul semuaya spontan. Aku kaget juga terus udah gitu apa ya, yang kita

gak sangka, keesokan harinya dan seterusnya bergulis seluruh Indonesia, padahal

kita gak ada kontak. Jadi bener-bener spontan dan kalau mau dibilang non-

Muslim, gak mungkin di Surabaya gak ada non-Muslim sebanyak itu, karena gak

mungkin di Pekanbaru ada non-Muslim sebanyak itu, di Medan, di mana ya kan.

Terus, bayangin di Pekanbaru, tiga gubernur korupsi gak ada yang demo, ini

gubernur DKI mereka demo. Jadi, peran media sosial sanat kuat d situ. Dia

membantu kami menggerakan. Jadi media sosial itu interaksi manusia.

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

118

P: Apa tujuan dari aksi solidaritas 1000 cahaya untuk Ahok ini?

I: Kita itu tuh mau kasih liat itu satu, kasih liat dukungan pada Jokowi bahwa

ente jangan mau disandera. Kepentingan-kepentingan ini disandera dengan

mengorbankan seorang Ahok. Ahok ini kan korban kan, dia dikalahkan.

Kalaupun menang, ia akan dikalahkan. Jadi, itu sedih ya cuma dia itu ya pasang

badan. Ahok setia sama jokowi, karena dia tahu Jokowi bisa mempertahankan

ideologi kita dengan maksud kami itu kami ingin memberi dukungan kepada

pemerintahan sekarang. Eh, pada Polri eh lu jangan korbanin orang-orang bae,

orang-orang bae ini banyak banget nih, orang-orang bae nih kalau udah marah,

sebanyak ini nih yang turun ke jalan dan satupun loh ada FPI yang bubarin atau

apa. Karena mereka itu apa, kaget. Gak ada sholat Jumat di Petamburan segitu.

Dan kalau hari itu mereka dateng, kita sembeleh dan ternyata mereka pengecut

kok. Orang yang dibayar itu biasanya pengecut, karena gak pake hati kan. Kalau

kita ini pake hati. Terus saya selalu mempertanyakan keislaman mereka. Kan

mereka kan kaya hmmm, awas lu dan sebagainya, saya gak takut mati saya

bilang, seperti Ahok. Ini bukan manas-manasinnya ya tapi orang baik harus

melawan. Bukti kok waktu kita dipanggil ke istana, Jokowi bilang dalam tersirat

dia ngomong ya saya udah gini-gini gak ada yang belain. Dia ingin gitu dibelain

kaya gini, lu kasian dong support-nya kalau lu lebih banyak. Kan politik itu kan

kotor dan ia mengikuti arus. Jokowi itu kan pengen berkuasa kan. Pada akhirnya

orang kanan itu bilang, udah Pak, Bapak tetep jadi presiden, tapi ideologinya ini

ya, Pak. Bisa jadi loh. Makanya saya selalu bilang, saya dalam pidato-pidato

saya ya, saya juga pernah nulis kalau saya ini bukan pendukung Ahok di dunia

ini, tapi saya mendukung prinsip. Karena manusia itu bisa mati, bisa berkhianat,

bisa pensiun. Terus kita dukung siapa dong kalau dia mati, ya dukung prinsip.

Anda kalau mempertanyakan itu, saya tulis, buktinya apa prinsip bisa betahan.

Penggali Pancasila kan sudah mati, founding father sudah mati, prinsip-prinsip

dasar kita masih sama. Artinya ya yang kita dukung prinsipnya, bukan orangnya.

Itu orang mesti ngerti, jangan sampai kita juga terlalu mendewakan Ahok.

Karena tiba-tiba dia bisa berubah loh. Karena manusia kan bisa berubah, tapi

kalau kita dukung prinsip, di-inspired oleh seorang dia ketika pada masa

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

119

baiknya. Kalau kitadukung Bung Karno, Bung Karno kan pengen jadi presiden

seumur hidup, tapi ada prinsip-prinsip lain yang memang dia yang menemukan.

P: Bagaimana cara yang tempuh untuk mencapai tujuan dari aksi solidaritas ini?

I: Kita harus terus-menerus, gitu, menyuarakan. Makanya setelah di Tugu

Proklamasi, semua Indonesia bergerak. Kita juga bikin di Makam Mbah Priuk.

Oh itu, sebelumnya polisi juga melarang ini itu, melarang bawa lilin, ini itu, ana,

ini. Saat di Priuk nanti diserang, saya bilang “FBR apa terserah sini deh.” Dari

aksi solidaritas ini saya seneng, saya bilang kaum-kaum minoritas yang tadinya

tidur, gak mau turun ke jalan panas-panasan sekarang mau. Karena memang

freedom itu harus dipertahankan pake darah kalau perlu. Jadi jangan main kabur

ke Singapura aja kalau rusuh. Jangan enak-enakan aja, lu pengen Indonesia tetap

utuh ga, mau turun ke jalan dan kalian ga sendirian kok, kalian gak minoritas

kok. Kalian itu mayoritas kan apa artinya, yang menjunjung tinggi nilai-nilai

negara kita itu kan lebih banyak dari kelompok-kelompok itu. Ya kita kelompok

itu. Saya ini Muslim tapi saya ini bersama kamu lebih dari saya bersama FPI.

Kamu mayoritas bukan minoritas, jangan punya mental itu lagi. Itu yang pengen

saya bilang. Makanya sekarang saya aktif di pesantren-pesantren. Yang saya ajak

siapa, pelatih olahraga Chris John. Chris John kan Kristen. Terus saya bawa

namanya Mbak Yulia F. Hartanto, ahli grooming, she’s Chienese. Maksud saya,

pesantren juga menerima, pesantren-pesantren yang moderat dan modern

menerima dengan kita membawa warna-warna baru. Si Yuliana ngajar grooming

di kelas-kelas santri, ngajarin cara membawa diri kan gak berhubungan sama ras.

Chis John ngajarin tinju kan ga ngajarin sama agama. Jadi, kita harus mulai.

Artinya, kalian bagian dari mayoritas itu dan pesantren yang bagus itu ya seperti

yang saya bilang itu tadi bahwa kebanyakan ekstremis itu ga pernah nyantri

sebenarnya. Intinya begitu lah bahwa kita harus tetep terus kegiatan untuk

menyadarkan. Bukan orang-orang yang memang belajar di pesantren dan yang di

Twitter yang radikal-radikal itu belajarnya googling. Saya dari kecil belajar,

terus aku kan dari umur 14 ke Austalia terus Amerika, umur 24 baru pulang ke

Indonesia. Jadi 10 tahun baru pulang. Di tengah-tengah itu galau, galau bukan

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

120

mau pindah agama. Persoalannya agama apapun bagus, ina ini itu. Bapakku tau,

bapakku kan Islam yang bukan garis keras tapi yang belajar agama terus bilang

kalau kamu berbuat baik, sholat juga Tuhan minta lima menit. Paling juga 20

menit kalau ditotal sehari terus di dunia kamu dapet temen banyak yang baik, it’s

a win win. Sekarang pesantren yang aku kerjasama dan aku jadikan percontohan

itu Pesantren Asshiddiqiah, pesantrennya Kyai Nur di Jakarta dan ada 4.000

santri dan beberapa tempat lokasi. Mereka udah sepakat kerjasama sama aku dan

aku punya Indonesia Muda itu jadi setelah sholat subuh itu, santri kan mondok

kayak asrama itu jam 6-9 pagi buat main sepak bola, melatih tinju. Dan aku

kampanye ke mereka, ketika aku presentasi ke Kyai-kyai itu bilang, tau ga

olahraga itu kadang-kadang lebih mengajarkan taat hukum, daripada agama.

Woah kaget mereka. Karena Tuhan kan maha pengampuni, maha pengasih,

maha penyanyang kalau di Islam kan. Ada janjinya kok di Al-quran kalau lu

berbuat salah lalu bertobat, lu dimaafin. Sholat aja kalau telat, kamu bisa

belakangan. Kalau kamu berhalangan gitu, ga sholat zuhur bisa ditarik ke sholat

asa jadi kamu doanya dua kali. Bisa, dalam Islam itu boleh. Sedangkan kalau di

sepakbola, wasit keluarin kartu merah, ga mungkin dimasukin lagi sampe lu

keluar lapangan dan itu mutlak. Artinya, dia mengajarkan manusia untuk patuh

hukum, di dunia ini ada hal-hal yang mutlak harus diikuti. Nanti di akhirat lain

lagi urusannya sama Tuhan. Terus kalau pertandingan nih, tim satunya telat 15

menit, kalah WO dia. Mutlak juga kan. Di agama Islamnya aja boleh rapel, kalau

di bola ga boleh di WO, gak ada urusan. Mereka ketawa dan mereka terima.

Kesenian juga untuk menghargai keindahan. Orang-orang yang bisa membuat

sesuatu yang indah-indah, tendency untuk merusaknya juga sedikit. Saya yakin

orang FPI gak ada yang bisa ngelukis, memahat, atau apa, gak ada yang bisa

ngapain kan. Makanya senang ngerusak. Dan saya bilang pada hakikatnya Islam

itu sekular. Wah mereka ksget lagi. Kan Tuhan meminta doa cuma 20 menit,

sisanya apa, muamalat. Muamalat itu dalam arti Islam tuh berinteraksi dengan

sesama manusia. Dan dalam bermuamalat tidak ada aturan untuk bermuamalat

dengan kaum apapun. Berdagang dengan nasrani, Yahudi, bergaul juga gak

pernah dilarang. Jadi sekularisme yang diajarkan. Awalnya merka kaget-kaget,

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

121

yah tapi bener kok. Kalau Tuhan minta memuja-muja, yah wajib hukumnya kan

kalau di riwayatnya gak salah minta 80 rakaat. Tapi diriwayatnya, Nabi

Muhammad menawar, dalam doanya dia bilang “YaAllah ini kalau 80 rakaat gak

ada yang sholat”, terus ya udah Tuhan kasih cuma segini. Balik lagi ke cara

mencapai tujuan, caranya kita harus bersatu, yang mayoritas agamanya seperti

saya. Kalau dibilang mayoritas itu kita, kamu dan saya menjadi satu bagian

dibandingkan mereka-mereka itu minoritas. Mereka itu siapa, yang bilang 29 apa

lah. Bukan yang dateng 212 loh. Saya buka ke kamu cuma mau bilang kalau

mereka itu ikhlas untuk melawan Ahok. Cuma mereka don’t know better, it’s

just like that. Tapi ketika Ahok udah kalah terus divonis, yang Islam beneran

kan, makanya alumni 212 gak pernah sukses bikin acara. Yang Islam beneran

kan yang ikut long march kan mikir “Perasaan di agama gue jelas, lu ga boleh

injek lagi”. Makanya saya selalu bilang, di Al Quran jelas ada, hukum penistaan

agama itu hukum yang diciptakan oleh oknum-oknum gereja di tahun 1700-an,

belum sekular-sekular muncul. Untuk apa, untuk memperkuat gereja. Gereja itu

kan dulu lebih berkuasa dibanding raja, dengan membuat hukum penistaan

agama. Di Islam gak ada hukum penistaan agama. Ini orang-orang Islam pakai

hukum yang dibikin oleh kafir-kafir. Nah, pertama kali ada penistaan agama di

negara Islam itu di Pakistan tahun 1930, terus yang bikin siapa, Inggris bukan

Islam. Jadi lucu kan, lu pake hukum Kristen fundamentalis yang ingin

mempertahankan kekuasaan gereja. Di Islam mana ada penistaan agama. Dalam

riwatnya, Nabi itu dilempar kotoran oleh perempuan Yahudi buta gak pernah

marah, dituntun. Si Yahudi buta gak tau kalau dituntun sama dia. Itu kan contoh

riwayat-riwayat Rasul bahwa gua aja gapapa, nah kita gak boleh marah kalau

agama kita dihina. Jadi aku meng-counter Islam dengan ayat-ayat yang

menyalahkan tindakan mereka. Ada lagi ayat saat Nabi Muhammad dihina,

isinya “Janganlah kau bersedih atas perkataan-perkataan mereka, jangan kau

membalas. Berdoalah padaku, insyaallah Aku cukupkan.” Jadi lu ga boleh sedih,

cuma perkataan kok. Yang boleh membuat seorang Islam perang itu, ketika dia

dilarang beribadah, ketika dia dipaksa keluar dari tempat tinggalnya tanpa diberi

pengertian. Contohnya, Palestina. Saya sampai kapanpun I stand for Palestina,

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

122

seperti I stand for Dalai Lama di Tibet, seperti I stand for Rohingnya dan it’s the

same with the Jews pada masa Hitler. It’s not about religion, tapi masalah

kemanusiaan.

P: Mengapa masyarakat tertarik untk ikut atau mendukung dalam aksi solidaritas

ini?

I: Ya, mereka terbangunkan dan tersadarkan bahwa ketika mereka baik, tetep

bertindak sesuai norma dengan cara yang baik, ternyata gak cukup untuk

mempertahankan suatu prinsip. Makanya mereka harus melawan, mereka

muncul. Kalau engga, dia akan terus ditekan.

P: Adakah cara atau strategi tertentu dalam menggalang dukungan dari aksi

solidaritas ini?

I: Gak ada sih sebenarnya begini, kita kan aktivis sudah lama, seperti saya dan

Nong. Memang udah emang kita naturally kerjaan, bukan kerjaan cari uang ya.

Maksudnya kita hari-harinya emang begini bikin aksi gitu. Udah tau yang mesti

ditelpon, siapa simpul-simpul massanya ke mana aja. Bahasanya apa di media

sosial. Pertama 1000 lilin ya, oh lilin ternyata terlalu Kristen. Akhirnya kita

bilang 100 cahaya, cahaya itu kan Basuki Tjahya Purnama. Terus sempet

dilarang sama Polisi kan karna pake lilin. Makanya di Mbah Priuk, kita pakai

yang rave party, yang pakai gelang gitu. Yang penting cahaya kan. atau gak

senter handphone.

P: Dalam aksi ini, mana yang diutamakan? Online atau offline?

I: Online. Melalui media sosial Facebook dan Twitter, kita bisa tahu teman-

teman, bahkan orang yang kita tidak kenal ini memiliki satu interest yang sama

dalam bidang tertentu. Contohnya dari pandangan mereka ataupun

pengalamannya terhadap sesuatu yang mereka share di akun pribadi mereka.

Langkah awalnya perlu sekali di online dulu. Media sosial sudah terbukti efektif

sebagai salah satu tools yang efektif untuk menjangkau publik. Banyak banget

orang yang pake, dan kita gak perlu biaya buar sampein pesannya. Kita tinggal

menyampaikan pesan yang mudah dicerna publik.

P: Apa kekurangan dan kelebihan dari menggerakan atau memobilisasi massa

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

123

dalam aksi solidaritas ini melalui online?

I: Jangkauannya terbatas, cuma orang-orang yang punya smartphone aja kelas

menengah ke atas. Tapi gak juga sih, strata ekonomi rendahpun pakai

smartphone. Tapi emang sebatas itu aja, ga semasif kalau kita melakukannya

lewat door to door atau televisi dan radio.

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

124

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber: Gemma Ivana Miranda (Inisiator di Boston)

Lokasi: Apriary Coworking Place, Lippo Mall Puri, Jakarta Barat

Hari/Tanggal Wawancara:

Waktu Wawancara:

Wawancara dilakukan dalam 1 pertemuan

Peneliti (P)

Informan (I)

P: Ci, bisa ceritain gak awalnya aksi 1000 cahaya untuk Ahok di Boston ini?

N: Aku emang pas kejadiannya itu kan kebetulan papa aku involve di organisasi yang

namanya NINJA (Negriku Indonesia Jaya), organisasi ini bener-bener yang membela Ahok.

Jadi organisasi itu bener-bener aktif dan dia juga bikin aksi bela Ahok di New York. Karna

kebetulan aku lagi di Boston aku jadi mikir “eh ayolah kita bikin juga”. Aku sendiri juga

kebetulan deket sama organisasi-organisasi yang di Boston jadi aku udah kenal gitu sama

orang-orangnya jadi bisa ajak-ajakin dan kebetulanya lagi ada dua orang juga yang emang

dari awal punya niat buat bikin gitu tapi mereka ga ngerti cara kerjanya. Jadi, kalo di

Amerika buat acara kayak gitu harus dapet ijin dari pemerintah dan harus dijagain polisi

karna takut rusuh segala macem. Dulu aku pernah bikin festival gitu di Boston, jadi otomatis

aku udah ngerti prosedurnya, akhirnya aku yang apply izin dan segala macem, aku juga susun

acara, kumpulin orang-orangnya dan marketing-in.

P: Jumlah orangnya berapa banyak ya ci yang ikut?

N: Kemarin sih pas pulang pergi gitu ga nyampe 100 orang. Hmmm, kalo aku bisa bilang

orang-orang Indonesia yang tinggal di Boston rasanya kurang berkecimpung di dunia politik

dan banyak juga WNI yang statusnya udah berkeluarga. Jadi waktu itu bikin acaranya

kebetulan pas summer, jadi orang-orang yang punya anak masih di bangku sekolah udah pada

pulang dan liburan. Jadi aku mikirnya yaudah deh siapa aja yang bisa ikut ya ikut aja,

kebanyakan sih yang ikut ibu-ibu dan bapak-bapak.Sebenernya partisipan yang ikut juga

sedikit karna kebetulan banyak WNI di Boston yang jadi pendukung beratnya si Sandiaga

Uno.Jadi aku mikir yaudah deh partisipannya seadanya aja, yang kemungkinan bisa join pasti

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

125

aku undang, gitu sih.

P: Terus gimana cara cici marketingin atau memobilasasi orang-orang supaya ikut?

N: Hmm kalo aku selain manfaatin sosial media aku juga pake teknik personal touch sih. Jadi

aku dateng ke komunitas keagamaan kayak komunitas Kristen, Katolik, Islam dan aku juga

ke organiasasi kampus yang punya komunitas ada mahasiswa Indonesianya gitu. Paling aku

juga ajak melalui instagram, Twitter, Facebook. Kalau uda booming, orang jadi tertarik untuk

ikut. Di media sosial kita memberikan awareness. Orang-orang yang tadinya gak tahu dan

gak peduli, jadi tahu dan mau turun ke jalan. Tapi aku ga boleh publish di Facebook- nya

PERMIAS karna PERMIAS itu non-partisan ga boleh ikut politik, jadi yaudah kebanyakan

dari aku aja yang ajakin personal sama dari update posting di Facebook dan Twitter aku.

P: Jadi kebanyakan cici kontak orannya satu persatu?

N: Iya, harus kayak gitu dan kebetulan acaranya juga agak mepet. Sebenernya banyak

perhitungan dan hal yang harus dipikirin buat acara itu, kayak musim atau cuaca hujan yang

harus diantisipasi, izin dari Boston yang harusnya dibuat dari sebulan sebelumnya. Karna

kebetulan aku mau balik lagi ke Indonesia, jadi acara itu dibuat kayak terburu-buru gitu.

Oh iya, tadi aku lupa ngasih tau, yang soal organisasi NINJA (Negriku Indonesia Jaya).

NINJA itu organisasinya ingin membuat cabang di setiap kota, dan organisasi itu bukan cuma

bahas soal politik aja tapi dia lebih ke gerakan melawan hal yang ga sesuai sama pancasila.

Jadi dia mau bikin perwakilan-perwakilan di berbagai kota dan kebetulan di Boston kemarin

aku sekalian ngebantuin NINJA supaya ada yang tertarik buat bikin cabang organisasi itu

disana.

P: Sebagai inisiator di Boston, cici sendirian atau dibantu temen-temen lain?

N: Aku dibantu sama dua orang dan keduanya itu tante-tante gitu sih, jadi tim intinya

sebenernya cuma ber 3 aja. Karna kebetulan papaku juga lagi di Boston, jadi papa aku juga

sering ngebantuin. Tapi untuk teknik marketing dan segala macem, semua yang handle aku,

soalnya tim aku ga ngerti marketing sama sekali karna mereka basic-nya ibu rumah tangga

gitu.

P: Kalo cici marketinginnya kayak gimana ci?

N: Yang kayak tadi aku bilang sih lebih ke media sosial kayak Facebook, Twitter, Instagram

gitu. Untuk komunitas-komunitas lain yang ga bisa dijamah, aku akan kontak personal gitu.

P: Kalo aksi di Boston sendiri, aksinya lebih kayak gimana sih ci?

N: Jadi aku panggil temen-temen aku yang kuliahnya di jurusan musik, mereka kayak nyanyi

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

126

lagu-lagu kebangsaan gitu kayak Indonesia Raya, Tanah Airku, dan lagu-lagu lainnya. Terus

aku juga panggil dua temenku yang bisa dibilang orang yang heboh alias timhore, mereka

bertugas untuk orasi. Aku juga ngeprintleaflet-nya yang isinya lirik2 gitu terus aku jelasin

pake bahasa inggris dan bagi selembaran ke bule-bule yang lewat gitu, mereka kan ga ngerti

soal Ahok, jadi kita kayak kasih informasi ke orang-orang disana “ada isu soal ini loh di

Indonesia”. Isu ini akhirnya juga gede sampe boston globe, new york times semuanya

ngecover kan soal blasphemy. Banyak juga orang-orang yang lewat nanya ke aku sebenernya

blasphemy apa sih terjadi. Di acara itu juga kita nyalain lilin, doa bareng dan sisanya foto-

foto gitu.

P: Semua partisipannya pake dresscode gitu ga ci?

N: Iya, kemarin itu sih pada pake baju hitam-hitam.

P: Berarti aku bisa tarik kesimpulan , cici bikin acara di Boston karna liat di Indonesianya

sendiri bikin acara untuk Ahok ya?

N: Iya betul.

P: Cici ada kontak sama orang lokal yang disini ga pas bikin acara untuk Ahok?

N: Engga sih, ak bener-bener sendiri.

P:leaflet-nya sendiri cici sebar juga ya?

N: Iya, leaflet yang isinya lirik-lirik itu aku sebar pas lagi aksi solidaritas aja. Kalo yang

leaflet yang versi digital soal detail acaranya mungkin kesebar ke banyak orang sih.

P: Ada kendalanya ga ci saat memobilisasi orang?

N: Sejujurnya yang susahnya itu pas lagi ngurus izinnya gitu. Buat dapet izin di Boston bisa

dibilang lumayan repot, karna orang Amerika pasti mikir “apasih aksi buat orang Indonesia,

ga penting ah”. Karna orang Indonesia di Amerika bisa dibilang minor banget jadinya ya

lumayan kendala gitu.Kesulitannya sih cuma dalam hal izin, karna mau pake toa aja harus

ada izinnya dulu.Untuk pasang lilin juga harus ada izinnya, kebetulan kemarin pas acara

pakenya lilin yang batre bukan lilin biasa karna ga sempet urus izinnya. Untuk kumpulin

orang juga harus dapet izin karna tadinya mereka mau siapin polisi, cuma aku bilang ke pihak

mereka kalo partisipan yang ikut ga terlalu banyak, akhirnya ada pihak keamanan yang jagain

tapi Cuma satu dua orang dan itupun dipantau dari jauh. Itu sih yang susah, persoalan izin

soalnya paling lama ngurusnya. Terus juga rencana awalnya adalah aku mau live tweet, tapi

gak bisa karena aku orasi juga, pegang poster juga. Jadi semuanya keteteran dan akhirnya gak

jadi live tweet pada saat acara 1000 cahaya untuk Ahok berlangsung.

P: Keluar biaya ga sih ci buat izin gitu?

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 30: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

127

N: Biaya sih engga, untungnya engga ya. Kalo kamu kemarin ngeliat berita soal Trump

jalanan sampe ditutup gitu kan. Aku makanya bilang ke mereka kalo acara yang mau aku

buat ini cuma acara kecil-kecilan yang digelar di depan perpustakaan lokal Boston, dan kita

cuma berdiri aja disitu untuk nyalain lilin dan doa bareng. Jadi pihak mereka juga santai aja

pas tau detail acaranya cuma gitu doang. Tadinya aku mau bikin acaranya kayak aku sama

partisipan-partisipan lainnya jalan keliling tapi kalo gitu harus bayar. Kalo jalan dikenain

biaya dan harusbayar soalnya ada orang safetynya gitu yang jagain, nah kalo acara yang

kemarin safetynya diem doang jadi ga bayar, gitu sih.

P: Berarti acara yang kemarin dibuat ga keluarin biaya sama sekali ya ci?

N: Biayanya kayak cuma yang kecil-kecilan gitu sih kayak print, plamfet, beli lilin-lilinan,

banner dan lain-lain. Tapi biasanya mereka mau nangggung pengeluaran itu sendiri. Dan

sebelumnya juga sempet kumpulin donasi kan, kalo misalnya si NINJA ini jadi, kalo ada

yang mau bikin acara lain lagi, nanti uangnya akan pake dari donasi itu.

P: Cici kan kontakin orang-orang secara personal, reaksi mereka rata-rata gimana ci?

N: Hmmm, rata-rata sih mereka kayak welcome-welcome gitu yang kebetulan bisa join pasti

akan join, tapi ada juga yang mau join tapi ga bisa karna ada masalah sama schedule dan

waktu. Ada juga sih yang ga pro-Ahok dan langsung nolak untuk join. Kalo yang aku share

di komunitas Facebook tanggapannya lebih positif kayak “akhirnya kita buat juga yah yang

di Boston, gamau kalah sama yang di New York”, jadi banyak yang antusias juga sih.

P: Cici bilang berhasil ga ci aksi solidaritas ini?

N: Personally,aku ngerasanya kayak kita ngegaet dan ngumpulin orang-orang yang

ideologinya sama yaitu: pancasila, Indonesia dan damai. Untuk ngumpulin orang yang seide

dan punya sudut pandang yang sama aku rasa itu berhasil. Kebetulan ada juga yang punya

kontak pribadi sama Pak Ahok dan beliau juga bilang terimakasih setelah dikirimin foto aksi

solidaritas yang kita buat. Jadi, untuk moral support nya Pak Ahok sendiri aku rasa juga

berhasil. Aku sadar sih, apa yang aku lakuin ini ga bikin negara membebaskan Ahok, tapi

untuk Pak Ahoknya sendiri akan merasa kalo dia ga sendiri gitu. Aku yakin dia pasti ngerasa

sakit hati dimasukin ke penjara, jadi melalui acara ini seakan-akan aku ngasih tau ke beliau

kalo banyak kok orang di belakang Pak Ahok yang peduli, jadi Pak Ahok sendiri akan lebih

semangat dan ga pupus harapan.

P: Sebelum acara ini diadain, cici punya indikator buat menilai acara ini berjalan sukses atau

engga ga?

N: Hmmm engga sih sebenernya. Aku aja merasa seneng kalo ada orang yang waktu itu mau

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 31: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

128

dateng ke acara yang dibuat. Jujur ini pertama kali ak buat acara yang kayak begini, dulu aku

sering ikutan acara tapi partipannya lebih sepi, contohnya pas aku ikut acara mendukung

lumba-lumba. Awalnya aku pikir “kira-kira ada ga yang dateng ke acara ini?’“10-15 orang

yang dateng juga gapapa kok”, eh ga taunya yang dateng lumayan rame, jadi baguslah.

P: Selain mendukung lumba-lumba cici pernah ikut acara apa lagi?

N: Environment, LGBT juga aku juga pernah ikut. Soalnya aku kuliahnya di liberal arts, jadi

kampus aku tuh liberal banget di seluruh US, jadi banyak banget aksi yang hipster dan hippy-

hippy gitu, yaudah aku ikutan aja.

P: Kalo menurut cici, kenapa sih orang-orang mau ikut aksi solidaritas ini juga?

N: Mungkin mereka merasa sadar kalo apa yang dialamin sama Ahok ga adil. Mungkin

banyak yang dukung Ahok karna kesamaan ras dan agama, seperti karna sesama Chinese dan

Kristen makanya harus saling mendukung. Tapi aku sendiri engga, aku pro Ahok bukan

karna kesamaan itu, tapi ak lebih ngerasa apa yang Ahok kerjakan bener-bener membuat

Jakarta jadi jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Selain itu dia bener-bener bersih banget

kan sebagai seorang politikus. Bahkan orang indo yang tinggal di Boston juga merasakan

efeknya loh. Kita yang berada jauh dari Jakarta bisa ngeliat apa hasil kerja yang Ahok

perbuat, bahkan dia bersih dari kasus-kasus korupsi. Jadi terlepas dari ras dan agama, kita

semua sadar dia orang yang kita inginkan untuk jadi sosok pemimpin. Di Amerika sendiri

kan lebih maju ya, walaupun politikusnya masih kotor tapi mereka jauh lebih transparan

daripada di Indonesia, makanya orang indo yang tinggal disini pas balik ke indo akan sadar

pemerintahan di Indonesia semuanya main kotor bahkan polisi sekalipun. Beda banget sama

di Amerika, di Amerika kita semua tunduk banget sama polisi, polisi disana ga bisa disogok.

Hadirnya Ahok ini bikin orang seneng karna akhirnya ada satu politikus di Indonesia yang

bisa dipercaya 100% gitu. Uda gitu juga, kalau aku pribadi juga ngeliatnya apa yang terjadi

sama Ahok selama Pilkada itu sama kaya pas Donald Trum calonin diri di pilpres. Donald

Trump menggunakan isu superioritas warga Amerika kulit putih dengan warga pendatang

baru (warga kulit hitam, Asia, dan korban perang), sedangkan Anies Baswedan menggunakan

isu pentingnya agama mayoritas yang berdaulat yaitu, Muslim dengan non-Muslim. Aku rasa,

karna alasan itu juga, orang-orang Indo di sini gak pengen juga Jakarta bakal punya nasib

yang sama kaya di Amerika.

P: Jadi tujuan aksi solidaritas yang cici buat betul-betul untul moral support atau ada tuntutan

yang ingin dicapai?

N: Nah kebetulan Harvard Univesity ada di Boston, alumni-alumninya ini pada bikin page

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 32: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

129

gitu. Isi pagenya sendiri berisi tuntutan kayak petisi gitu kalo Ahok tidak bersalah. Di page

itu mereka juga jabarin gitu alasan-alasan kenapa Ahok harus dibebaskan.Mereka semua

berkumpul buat bikin petisi yang bisa ditandatangankan, jadi aku juga sebarin link page

mereka di pamflet.Pas hari H juga spanduknya kita tanda tanganin dan bikin kata-kata buat si

Ahok.

P: Media sosial apa yang lebih cici manfaatkan?

N: Facebook dan Twitter. Aku sering pake FB groups karna itu salah satu platform dimana

aku punya banyak koneksi. Selain itu aku juga pake instagram dan twitter. Sejauh ini media

sosial yang dampaknya paling ga berasa itu twitter, soalnyaak sendiri kurang aktif juga pake

twitter. Selain medsos, ak juga pake email dan telpon.

P: Waktu cici bikin aksi solidaritas ini, cici mikir buat bikin aksi lanjutannya ga?

N: Karna kebetulan itu hari-hari terakhir aku di Boston, jadi aku ga ada rencana bikin aksi

selanjutnya. Tapi karna adanya acara aksi solidaritas kemarin, akhirnya organisasi NINJA itu

terbentuk di Boston meskipun jumlah membernya cuma 5–7 orang. Awalnya orang-orang

disana masih ragu buat gabung di organsisasi itu, tapi karna udah aku kompor-komporin

akhirnya mereka jadi bersedia buat berkecimpung. Dengan terbentuknya NINJA di Boston,

kedepannya mungkin akan ada aksi-aksi solidaritas lain yang akan diadain oleh organisasi

itu.

P: Aku mau tau dong ci step by step dari acara yang udah cici buat itu apa aja?

N: Hmm, mungkin lebih ke ngurusin izin terus ngudang orang-orang, sama bikinin susunan

acara. Karna akudesigner jadi aku bener-bener design si pamflet, poster dan lain sebagainya.

Sebenernya banyak sih yang dilakuin dan karna kebetulan keluarga aku lagi di Boston jadi

aku dibantu ade aku, papa aku, mama aku, pokoknya keluarga juga jadi ikutan sibuk sendiri

buat ngurusin acara ini.

P: Menurut cici aksi solidaritas itu kayak gimana?

N: Menurut aku aksi solidaritas itu bagus sekali. Aku sendiri sebenernya tinggal di Indonesia

cuma sebentar, jadi aku tinggal di Indo cuma sampe umur 13 tahun dan abis itu aku lanjut

keluar negri yaitu ke Singapure.Setahun sekali aku masih main-main ke Indo, dan setiap kali

aku main ke Indo aku selalu ngeliat orang-orang minoritas disini sulit menyuarakan suara

mereka. Orang-orang minoritas yang aku maksud itu kayak orang chinesse dan nasrani.

Dalam artian, sebagai orang minor pasti kebanyakan dari mereka lebih memilih diam dan ga

menyuarakan pendapat yang mereka miliki. Nah, tapi sekarang beda, orang yang bener

emang harusnya dibela. Kebetulan relawan NINJA yang cabangnya di Jakarta bantuin

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 33: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

130

pemilihan pilkada untuk memantau dan mengawasi perhitungan polling yang ada, ternyata

banyak banget suara-suara yang ga sesuai. Aku ngeliat aksi solidaritas ini bisa jadi langkah

yang bagus untuk kesatuan, karna baru kali ini aku liat orang-orang minoritas dapat

berkumpul dengan orang-orang mayoritas demi menyuarakan satu suara yang sama.

P: Menurut cici potensi apa sih yang bisa ditimbulkan dari aksi solidaritas?

N: Membuat gaung atau ‘gema’ , jadi aksi solidaritas ini dapat menciptakan kebersamaan dan

kekeluargaan. Meskipun orang-orang WNI yang tinggal di Boston jauh dari Jakarta tapi kita

juga ngerasain loh apa yang dirasain oleh warga Jakarta. Jadi untuk aksi-aksi seperti ini di

Amerika sebenernya juga bertujuan untuk memberi tau orang-orang Amerika tentang apa

yang terjadi di negara kita sendiri. Sama halnya seperti Rohingya, padahal itu kan terjadinya

di negara lain tapi orang-orang bisa ngerasa solidaritas karna mereka adalah umat yang

seiman (muslim), makanya umat-umat muslimah lainnya juga merasa prihatin karna ada

perasaan“itu masih saudara gua”. Jadi sama kasusnya kayak Ahok, karna dia orang yang

bener makanya harus ada yang support beliau. Aku sendiri berharap dengan bikin aksi-aksi

seperti ini orang-orang makin sadar untuk membela kebenaran.

P: Menurut cici apa kekurangan dan kelebihan dari media sosial masing-masing?

I: Kalau secara umum, aku banyak kenal orang baru. Ada beberapa teman yang awalnya

cuma tau di media sosial, akhirnya jadi kenal bahkan orang itu kenalin aku dengan temannya.

Bisa dibilang media sosial ini juga membantu memperluas pertemananku. Kalau buat Twitter

dan Facebook sendiri. Hmmm... Kaya Twitter, kita gak bisa tulis banyak-banyak. Tapi, ada

tools yang bisa kita pakai di Twitter seperti Tweetbom, chirpstory untuk series tweet dan

lain-lain. Terus amplify-nya tuh cepet, dikit-dikit keliatan tuh segini impression-nya ketauan

banget kalau di-track dengan Twitter Analytics. Di Facebook kita bisa provide informasi

lebih dari 160 karakter dengan tulisan yang panjang, detil, dan ada fotonya. Kalau di Twitter

paling ngasih link. Cuma dia gak ada trending topic kaya di Twitter. Menurut aku juga,

viralnya di Facebook itu ga segampang di Twitter.

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 34: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

135

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber: Bernadette Maria (Partisipan di Jakarta)

Lokasi: Mango & Me, Ruko Greenlake, Jakarta Barat

Hari/Tanggal Wawancara: 11 November 2017

Waktu Wawancara: Pukul 12.00 WIB

Wawancara dilakukan dalam 1 pertemuan

Peneliti (P)

Informan (I)

P: Mengapa Kakak ingin mengikuti aksi ini?

I: Aku uda concern dengan kasus Ahok ini sejak video Ahok yang di-share Buni Yani di

akun Facebooknya dan jadi masalah sepanjang Pilkada ya. Puncaknya kekhawatiran aku itu

ketika Aksi Bela Islam ada terus selama 6 bulan lebih. Pokoknya sejak kasus Ahok ini, tahun

2016 di Jakarta itu serasa kota ini ingin balik mundur dan ingin seperti Arab Saudi. Padahal

Arab Saudi aja sedang berusaha untuk bertransformasi menjadi negara Islam yang moderat.

Sempat skeptis sebenarnya dengan ahli pemuka agama di Indonesia yang ingin sekali

menjadikan Indonesia sebagai negara Islam dan tanggapan netizen di internet. Tapi pas

dateng ke aksi solidaritas bareng orang-orang yang gak dikenal, terus nyanyi Indonesia Raya

tuh ngebangkitin semangat untuk diri aku sendiri kalau justru kita yang jadi warga Indonesia

gak boleh lari dari isu-isu yang ngancem negara kita. Aku ngerasa kebhinekaan Indonesia ini

tuh terancam kalau kita sebagai masyarakat gak melakukan apa-apa, pasrah menerima

keadaan. Karna kalau begini terus, pasti akan ada korban-korban lain seperti Ahok ini.Jadi,

itu sih yang jadi motivasi aku untuk ikut.

P: Apa yang Kakak dapat dari media sosial seputar kasus Ahok dan aksi 1000 cahaya untuk

Ahok ini?

I: Banyak banget ya informasi yang didapet dari media sosial. Khususnya, Twitter karena aku

paling aktif di media sosial Twitter daripada Facebook. Kalau Facebook tuh aku buka setiap

hari, kalau Facebook sekarang udah agak jarang. Dari viralnya kasus Ahok, biasa ya kalau

ada isu apa kan informasi banyak banget, baik dari pro dan kontra. Informasi yang paling aku

inget dan ngena itu tentang post dari orang-orang yang berlatarbelakang hukum menjelaskan

tentang kasus Ahok dan dijelasin di situ dengan basis pasal kenapa Ahok gak bersalah. Terus

kalau yang kontra juga banyak aku liat tweet di timeline aku. Yang paling sedih sih liat

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 35: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

136

retweet dari teman sendiri yang isinya tentang kalau pemimpin itu mutlak adanya beragama

Islam dan viral banget. Sedih banget deh itu aku bacanya. Seakan-akan orang yang beragama

lain itu gak punya kesempatan untuk menjadi pemimpin di pemerintahan hanya karena

agamanya. Dan kualifikasi seseorang itu udah ga diliat lagi dari kualitasnya, tapi dari

agamanya. Sebenernya banyak banget deh yang didapet dari media sosial. Intinya sih yang

pengen aku mau bilang, aku seneng sih masih banyak netizen ataupun selebtwit ataupun

orang-orang yang terkenal di Twitter itu speak up tentang isu-isu yang diskriminatif. Kalau

diliat, banyak banget deh tweet war rame-rame sampe jadi viral karena suatu isu. Cuma

menurut aku ada baiknya sih, orang yang baca yang tadinya ga ngerti itu seengganya dapet

gambaran.

P: Apakah informasi di Facebook dan Twitter sudah cukup lengkap? Atau adakah distorsi?

I: Menurut aku informasi di media sosial lengkap banget ya. Ada yang bener, ada yang hoax.

Tinggal pinter-pinternya kita aja menyaringnya. Karna banyak banget kan ya, informasi yang

gak hanya sumbernya dari media sosial Facebook dan Twitter aja, tapi dari broadcast

message dari WhatsApp kan ada aja ya tiap hari orang yang share di grup.

P: Apakah Kakak sering mengikuti aksi-aksi semcam ini?

I: Aku baru ikut lilin untuk Ahok ini sama waktu itu Women March di Jakarta. Itu yang

offline ya. Kalau yang online aku juga suka ikut tandatangani petisi. Engga ada aksi pun

semcam ini atau petisi juga biasanya aku ikut beropini tentang suatu isu. Memang followers

aku jumlahnya sedikit (8000 followers). Tapi ada beban sendiri aja buat aku buat bersuara

tentang isu-isu yang perlu orang tahu. Biasanya aku sering bahas di Twitter aku tentang

kesetaraan gender, persepsi yang salah mengenai LGBT menular lah, mentall illness. Aku

sering juga retweet informasi yang buat aku penting dan berguna. Karena banyak banget kan

hal yang kita gak tau atau gak sadar akan itu. Dan buat aku itu berguna sekali supaya

pengetahuan kita semakin kaya dan pemikiran kita terbuka.

P: Apakah media sosial cara Kakak untuk ikut kegiatan acaraseperti 1000 lilin untuk Ahok

ini?

I: Bisa dibilang iya. Bukan cuma aksi-aksi kaya gini ya, tapi banyak juga dari media sosial

aku tahu tentang isu-isu lain yang gak terlalu dibahas di media. Khususnya, permasalahan di

daerah-daerah lain kaya di Papua. Dan aku banyak juga kenal sama orang-orang yang aktifdi

media sosial menyuarakan suaranya soal isu-isu di Indonesia, ataupun di luar negeri. Orang-

orang ini dari berbagai profesi pula, adanya pengacara, hukum, jurnalis.

P: Apakah media sosial cukup efektif untuk mengajak orang untuk mengikuti suatu aksi?

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 36: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

137

I: Bisa banget. Aku ngelihatnya aksi-aksi seperti ini yang menggunakan media sosial sebagai

penyebarannya bukan pertama kali di kasus Ahok doang. Kasus #savekpk juga trending di

Twitter dan jadi pembicaraan hangat di Twitter selama beberapa waktu. Aksi Women March

yang aku ikutin kemarin juga aku taunya dari media sosial Twitter. Sekarang gak cuma ksi-

aksi offline yang berkaitan dengan suatu kebijakan pemerintah aja. Waktu itu ada akun

Twitter yang isinya foto-foto perempuan yang ga sadar kalau mereka difoto. Perempuan-

perempuan ini bisa dibilang jadi korban pelecehan seksual. Karena mereka gak tau kalau

mereka difoto. Kedua, perempuan-perempuan ini sengaja difoto pas dibagian anggota

badannya waktu mereka lagi di tempat-tempat umum. Dan ironisnya akun laknat kaya gitu

punya 300 ribu follower. Tweet tentang permintaan buat di hapus di Instagram juga viral

banget kan. Akhirnya akunnya dihapus dari Twitter. Menurut aku sih, sekarang apapun itu

ajakan, gerakan, aksi, tentang apapun, entah itu buat lingkungan, kesehatan, apapun itu

semuanya bisa melalui media sosial.

P: Apakah media sosial bisa menyampaikan informasi lengkap dan mempersuasi khalayak

untuk terlibat?

I: Iya, ini aku pertama kali tau adanya aksi ini dari Twitter, dari tweet-tweet orang yang aku

kenal dan orang-orang yang aku follow di Twitter. Ngeliat antusias mereka dan landasan apa

yang bikin mereka mau bergerak juga memotivasi aku untuk melakukan yang sama. Sampai-

sampai ada akun yang jelasin secara detail gimana akses ke tempat aksi solidaritas ini dengan

kendaraan umum dari arah Bekasi, Bogor itu luar biasa banget. Aku ngerasa ini juga bisa

berlaku buat yang lain dan aksi-aksi lain.

P: Menurut Kakak, konten apa yang membuat Kakak untuk mau terlibat?

I: Sebetulnya sih konten-konten yang menyajikan pandangan yang serupa sama aku.

Biasanya kan kita suka memiliki pandangan kita terhadap sesuatu, tapi merasa ragu untuk

melakukan atau membuat kita berani untuk mengungkapkannya. Tapi, begitu ada orang yang

mengutarakan pandangan yang sama dengan kita, kita langsung terpacu untuk sama-sama

melakukan sesuatu. Terus, juga yang bikin aku tergerak itu ketika aku membayangkan suatu

keadaan lebih baik daripada yang sekarang. Itu juga ngebuat aku pengen bergerak.

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 37: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

131

TRANSKRIP WAWANCARA

Narasumber: Nukman Luthfie

Lokasi: Sekretariat Peta Jalan E-Commerce, Wisma BSG, Jakarta Pusat

Hari/Tanggal Wawancara: Selasa, 7 November 2017

Waktu Wawancara: Pukul 17.05 WIB

Wawancara dilakukan dalam 1 pertemuan

Peneliti (P)

Informan (I)

P: Seberapa besar pengauh media sosial Facebook dan Twitter dalam aksi solidaritas ini

dibandingkan dengan era pra media sosial dengan sekarang?

I: Begini, ada beberapa kota yang tidak mungkin melakukan kampanye tanpa media sosial,

karena kepadatan pengguna media sosialnya sangat besar. DKI Jakarta itu memang bukan

hanya ibukotanya Indonesia, tetapi ibukotanya sosial media kan. Twitter kita paling cerewet

di seluruh dunia, Facebook sendiri di Jakarta itu merupakan kota keempat terbesar di dunia,

sehingga segala macam urusan baik itu politik maupun ekonomi dan lain-lain itu gak

mungkin jalan tanpa sentuhan sosial media. Dua itu Facebook dan Twitter. Itu sebabnya

ketika Jokowi berebut menjadi gubernur DKI dari Solo, hebohnya luar biasa kan dan Twitter

jadi pemicunya. Secara riset mengatakan bahwa faktor Twitter berperan besar membawa

Jokowi kota kecil itu ke DKI. Begitu pula ketika Jokowi menjadi presiden. Sama, sosial

media perannya luar biasa, tanpa itu gak jalan. Terkair sama 1000 lilin Ahok, fansnya itu kan

anak-anak muda. Iya kan. anak-anak muda yang lintas agama kan. gitu. Mereka bergeraknya

dimana, anak muda itu bergeraknya di media sosial. Inget yang sejuta KTP untuk Ahok, itu

kan didorong semua sama anak muda semua, dari mall ke mall, segala macem. Media

komunikasinya apa, Twitter sama Facebook, dan Instagram. Makanya follower-nya Ahok di

media sosial berapa juta lebih. Terus fans berat garis kerasnya banyak kan di tiga media

sosial paling gak, yaitu Twitter, Facebook, dan Instagram. Yang tua-tua pada di Facebook,

yang muda-muda berantem di Instagram, dan pada umumnya yang tua dan muda

berantemnya semua di Twitter kan. Makanya seberapa besar efektifnya, itu gak mungkin

1000 lilin itu menjadi gerakan tanpa sosial media. Gak mungkin. Kenapa bisa begitu, karena

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 38: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

132

fansnya Ahok itu tipe cara komunikasinya lewat handphohe, bukan secara manual, tapi lewat

Twitter dan Facebook, Ngabarin yuk kita ngumpul lewat Twitter dan Facebook. Aku merasa

bahwa dalam kerangka rebutan pemerintah daerah ini, peran Facebook dan Twitter luar biasa.

Makanya sekali suka sama orang gara-gara dia posisinya adalah kepala daerah, fans garis

kerasnya akan berkomunikasi dengan medium yang mereka pakai untuk mengangkat si

pemimpin itu menjadi terpilih. Kalau mainnya di Twitter, mereka akan berseru di Twitter.

Kalau mainnya di Facebook ya di Facebook. Tapi intinya, media sosial yang dipake.makanya

tanpa itu, masa pake selebaran. Makanya itu pake ponsel dan sosial media di dalamnya. Ya

gak perlu nomor telepon ya Twitter dan Facebook. Kalau Whatsapp kan berbagi nomor

telepon kan males, tapi kalau Twitter dan Facebook ya dengan rasa yang sama aja, cita-cita

yang sama, perasaan yang sama itu bisa berkomunikasi tanpa perlu ada nomor hape.

Makanya Twitter dan Facebook itu medium yang paling berperan dalam 1000 lilin untuk

Ahok. Jadinya bukan seribu toh, malah lebih.

P: Apa kelemahan dan kelebihan dari penggunaan media sosial Twitter dan Facebook dalam

mendukung aksi solidaritas semacam ini?

I: Satu, kelebihannya kan udah jelas menggalang massa itu dengan cepat. Kedua adalah

menemukan orang yang punya pahamnya sama tu sangat mudah. Makanya kadang-kadang

kalau Twitter dan Facebook kalau kita mau liat percakapannya, itu akan mengelompok

orang-orang yang pro Ahok mengelompok membentuk kelompok sendiri. Makanya, dua

paling engga. Satu, mengalang orang yang sama. Kedua, menemukan orang yang pahamnya

sama. Kelemahanya apa, kelemahannya ada. Karna Twitter dan Facebook itu sifatnya

terbuka, maka gerakanmu akan kelihatan sama orang. Orang yang tidak suka sama gerakan

untuk Ahok ini akan nyir-nyir. Opo sih udah dipenjara ngapain. Terus, kita gak bisa

menyimpan rahasia disitu. Gerakan lilinnya mau dimana sih itu, ya udah semua orang tahu

jadinya. Lalu, ada orang jahat pengennya acara itu gagal kan. dibikin kacau segala macem

gitu. Jadi, sabotase dapat terjadi kalau kamu melakukan gerakannya di Twitter dan Facebook.

Sama ditunggu keplesetnya, diplintir kan. Sama dengan dulu gerakan dengan kerangka

bunga. Kan dia berusaha gak injek-injek taman kan, malah dipraktekin kan. Selalu orang

yang gak suka akan mencari celah supaya bisa memojokkan dengan data-data yang

sebenarnya gak akurat. Dompleng gitu kan.

P: Apakah yang menyebabkan publik menggunakan media sosial untuk membahas isu

seputar politik?

I: Sebetulnya itu alamiah aja sih. Kalau orang sudah tertarik dengan sebuah isu, isu apapun

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 39: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

133

dia akan ngomong ke temen-temennya di warung kopi, di kampus itu di offline. Tapi begitu

di online di sosial media, dia kan ngomong sendiri. Dia ngomong aku suka Ahok nih, kita

bikin gerakan lilin untuk Ahok yuk. Yang dengerin kan bukan di kafe doang, bukan di

warung kopi, yang denger semua followers dia. Kalau followers-nya ratusan ribu, berapa

banyak orang yang denger itu. Dari 100 ribu itu, kemudian yang saut-sautan gak banyak tapi

kan menggema dan menimbulkan viral. Terjadinya seperti retweet. Ibaratnya apa, coverage-

nya gede. Yang tadinya followers-nya 100 ribu bukan berarti coverage-nya 100 ribu, tapi bisa

aja 2 juta. Gara-gara siapa, misalnya kaya Addie M. S. me-retweet atau meng-quote.

Percakapan yang tadinya kecil bia membesar karena gaya bicara kita di kafe-kafe itu ketika

kafe itu dibuka seluas-luasnya, ibaratnya kita ngomong Twitter dan Facebook kan terbuka,

gemanya luar biasa. Kenapa, karena gak butuh tempat, gak ada jarak lagi. Semua bisa lihat di

ujung-ujung, Papua, sampai ke Amerika dan menggulir. Ternyata yang tertarik dengan isu itu

banyak. Kita kan bisa lihat kalau orang yang ngomongin Ahok bukan satu kafe, gak satu

kelompok doang kan. sebenarnya orang-orang yang ngomongin Anies, sama gak cuma di

mesjid-mesjid doang. Nah itu dibuka sekat-sekat itu di sosial media. Jadi gak ada anehnya

kenapa orang suka mendiskusikannya di sosial media karena sekat-sekat offline dibuka

semua.

P: Apakah benar aksi kolektif solidaritas merupakan bentuk dari kontrol publik?

I: Jika semua itu tidak dimotivasi oleh uang itu baru kontrol publik. Apapun gerakan yang

dilakukan lewat sosial media dari Twitter dan Facebook yang ditujukkan ke pemerintah, itu

biasanya berupa kontrol publik. Dan bentuknya itu tidak hanya pembicaraan di sosial media,

tapi bisa juga bentuknya dalam polling.

P: Apakah opinion leader masih dinilai powerfull oleh publik? Apakah orang ynng tidak

memiliki latar belakang daru dunia politik namun memiliki pandangan yang dinilai publik

masuk akal mempunyai kekuatan untuk membuat gaung?

I: Sebenarnya gini, sebenarnya bukan opinion leader ini yang mampu menggerakan. Orang-

orang yang sudah jatuh cinta dengan Ahok itu sudah banyak. Jadi kalaupun ada satu yang gak

punya hubungannya dengan politik terus dia ajak untuk ikut 1000 lilin ini, ya disambut. Tapi

kalo yang cinta sama Ahok gak banyak, meskipun tokoh politik yang ngajak, ya ga bakal ada

yang ikut. Jadi ini kuncinya ada di Ahok. Ahok di sini yang begitu powerfull, begitu dekat di

hati fansnya. Makanya di pilkada DKI, Ahok kalahnya tipis banget. Ya karena dia kuat.

P: Apakah media sosial Facebook dan Twitter ini sudah digunakan secara efektif dalam

menyelenggarakan aksi solidaritas 1000 cahaya untuk Ahok?

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 40: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

134

I: Berhasil ya. Tapi kalau efektif itu dihitung dulu, itu pake uang apa engga. Ngeluarin uang

berapa banyak. Kalau tanpa biaya itu baru luar biasa.

P: Apakah aksi kolektif harus disertai dengan aksi offline saja? Atau apakah aksi di online

sudah cukup?

I: Kalau di online saja gak ada gunanya, nanti hanya sebatas seperti petisi. Tapi kalau kamu

bilang lilin, offline-nya kan harus jalan. Sama dengan fansnya Ahok ajak ngumpulin seribu

KTP, kan gak bisa di online aja. Kan harus buka booth segala macem. Gak ada aksi hanya di

online saja.

P: Apa potensi yang dapat terjadi dari sebuah aksi kolektif?

I: Media sosial kan tempat bagi orang-orang untuk bersosialisasi. Ya bisa digunakan untuk

apa saja, sama seperti di offline. Kamu kalau kumpulin ornag bisa buat apa, ya bisa untuk

pengajian akbar, bisa untuk pawai, bisa untuk nyerang tempat ibadah. Nah sama aja. Semua

potensi-potensi yang dilakukan offline, di online juga bisa terjadi, ajakannya ya.

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 41: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 42: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 43: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 44: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 45: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 46: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 47: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018

Page 48: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5113/2/LAMPIRAN.pdfMaksudnya, ya teriak-teriak aja gitu ya, demo aksi biasa. Nah waktu yang di Cipinang itu bingung,

Pengelolaan Pesan Melalui..., Cyntia Lopita Saputra, FIKOM, 2018