Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2495/8/LAMPIRAN.pdfpendidikan,...
Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/2495/8/LAMPIRAN.pdfpendidikan,...
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
LAMPIRAN A: WAWANCARA
Bapak Sudaryanto , Country Manager Terre des Hommes
Kasus Eksploitasi Anak dan Program LSM
1. Apa itu Terre des Hommes dan apa saja program yang telah dilakukan?
Terre des Hommes adalah lembaga swadaya masyarakat yang berpusat di
Belanda dengan fokus menangani masalah eksploitasi anak dan perdagangan
manusia. Terre des Hommes tersebar di berbagai Negara, salah satunya
Indonesia. Beberapa program yang telah dilakukan antara lain melakukan
perlindungan dan rehabilitasi bagi anak korban eksploitasi, membantu biaya
pendidikan, dan beberapa kampanye maupun sosialisasi langsung di
masyarakat.
2. Apa yang dimaksud dengan eksploitasi anak, dan adakah batasan ruang
lingkupnya?
Eksploitasi anak adalah suatu tindakan pemanfaatan atau pendayagunaan
anak demi tujuan tertentu, seperti ekonomi maupun hasrat seksual. Pelakunya
justru lebih banyak adalah orang terdekat dari anak itu sendiri. Untuk saat ini,
Terre des Hommes membatasi pada eksploitasi anak yang dijadikan pekerja
berat, pekerja seks, kekerasan terhadap anak, perbudakan, dan perdagangan
manusia.
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
3. Apa saja kegiatan yang dilakukan ketika sosialisasi di lapangan?
Kami melakukan sosialisasi ke orang tua maupun anak. Untuk
mempermudah, kami membaginya menjadi kelompok-kelompok kecil.
Khusus untuk anak-anak, kami menggunakan metode rekruitmen anak yang
anggotanya juga merupakan anak-anak berusia remaja. Hal ini dianggap lebih
efektif karena mereka dapat saling bergaul satu sama lain. LSM juga
meberikan bantuan pendidikan kepada mereka yang mebutuhkan, termasuk
melatih guru-guru di sekolahnya karena dibutuhkan kemampuan
berkomunikasi khusus terhadap anak-anak ini. Tidak hanya itu, LSM juga
memberikan bantuan modal kepada keluarga si anak agar dapat menyokong
rumah tangganya.
4. Temuan mengenai sebab-sebab terjadinya eksploitasi anak di lapangan?
Banyak hal yang dijadikan alasan mengapa anak dieksploitasi, salah satunya
kendala ekonomi. Anak-anak korban eksploitasi sebagian besar merupakan
anak dari kalangan tidak mampu. Tidak hanya ekonomi, adanya kebiasaan
maupun budaya juga banyak mempengaruhi mereka.
5. Bagaimana kondisi fisik maupun psikis dari anak-anak tersebut?
Kondisi fisik maupun psikis mereka jauh dari kata sehat. Beberapa bekas luka
sering dijumpai di beberapa bagian tubuh mereka. Kekurangan gizi dan
penyakit-penyakit sangat rentan mereka alami. Secara psikis, kejiwaan
mereka sangat terganggu dan cenderung melakukan perbuatan di luar norma
yang berlaku.
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
6. Dimanakah biasanya terjadi kasus ini?
Kasus ini biasanya dijumpai di daerah-daerah industri rumahan dan
pemukiman padat penduduk. Hal ini dikarenakan murahnya upah yang
diberikan kepada anak-anak dan sulit terdeteksi oleh pihak yang berwenang.
7. Adakah tim desain yang menggarap setiap program dari Terre des Hommes?
Untuk saat ini kami hanya menggunaka satu orang yang biasa merancang
desain kampanye kami, namun kami saat ini tidak terfokus dengan hal
tersebut. Akan tetapi, kami juga mebutuhkannya untuk meperkuat kampanye
dan sosialisasi kami di kemudian hari.
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
Lestari , salah satu Guru di Sekolah Anak Jalanan Master
1. Bagaimana keadaan sebelum dan sesudah setiap anak yang sekolah anak
jalanan ini?
Beberapa perubahan dialami oleh sebagian besar anak, yang semula sering
keluyuran, sekarang menjadi semangat untuk sekolah. Bahkan setiap anak
memiliki cita-cita yang tinggi. Kondisi psikis anak perlahan dipulihkan
karena di sekolah ini selain belajar, anak-anak tersebut juga dapat bermain
dengan sesamanya dan mulai tidak takut ataupun minder dengan anak-anak
yang lebih beruntung.
2. Bagaimana cara berkomunikasi dengan mereka?
Cara berkomunikasi dengan mereka tentu saja berbeda dari anak-anak
lainnya. Butuh pendekatan lebih dan diselingi dengan permainan. Anak-anak
seperti ini tidak akan senang jika kita terlalu serius terhadap mereka. Tentu
saja lebih sulit, namun hal tersebut dapat membuat perilaku mereka perlahan
berubah dan ilmu mudah terserap oleh mereka.
3. Seberapa dekat secara personal antara guru dengan anak-anaknya?
Ketika kita sudah akrab dengan mereka, mereka justru bisa lebih terbuka
dengan kita disbanding dengan orang tuanya. Ketakutan mereka mendapat
perlakuan kasar dari orang tuanya membuat mereka tertutup dengan orang
tua. Banyak hal yang mereka curahkan kepada kami para guru tentang
kehidupan mereka dan kesulitan mereka.
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
Diana , Salah satu korban eksploitasi anak
Cerita pengalaman, keluh kesah, dan harapan dari Diana.
Diana adalah seorang anak yang sekarang duduk di kelas 6 SD di sebuah sekolah
anak jalanan di Depok. Berlatarbelakang dari keluarga yang terdiri dari Ibu, Ayah
tiri, dan kelima saudara lainnya. Ibunya bekerja sebagai pengamen, pedagang
asongan, dan pemulung di Harmoni atau sekitar Masjid Istiqlal, sedangkan Ayah
tirinya adalah seorang pengangguran. Putri ketiga dari enam bersaudara ini telah
dibawa ibunya untuk bekerja ketika masih bayi demi mendapatkan belas kasihan
sehingga mendapatkan lebih banyak uang ketimbang tidak membawanya.
Kesehariannya Diana bekerja sebagai pengamen dan pemulung di Harmoni dan
Kota. Sebelum Diana dapat sekolah, ia bekerja dengan jam kerja dari pagi hingga
pagi lagi. Hanya pulang untuk sekedar makan dan mandi. Kondisi fisik Diana
selama bekerja menjadi taruhannya. Diana pernah sakit keras selama tiga minggu
karena terlalu sering begadang dan mengkonsumsi mie instan. Cara yang
ditempuh Diana untuk sembuh hanyalah dengan minum vitamin yang dapat dibeli
di warung kecil. Diana juga sempat mengungkapkan keinginannya untuk merubah
nasib dan dapat sukses menggapai cita-citanya. Keinginannya tersebut pernah
dilupakan karena dirinya harus bekerja setiap hari dan tidak bisa mendapatkan
hak-hak anak seusianya seperti sekolah, bermain, dan mendapat perlindungan.
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
LAMPIRAN B: OBSERVASI DI LAPANGAN
Tabel Pengamatan Aktifitas dan Pola Penggunaan Media pada sasaran Khalayak
Data Identitas Khalayak Informasi Pengamatan Nama: -acak- Usia: 25-50 Pengamatan oleh: Guruh Ekonomi: C-D Pendidikan: <
SMU Hari & tanggal: Hari Kerja (senin-jumat)
Pekerjaan: Buruh, Supir, Pedagang asongan/kaki lima
Domisili: Daerah pinggiran Jakarta
Pengamatan ke: 1
NO
waktu Aktifitas Lokasi Durasi Media Keterangan
1 Pagi (06.00-09.00) / jam berangkat kerja
Berangkat Kerja, Belanja Keperluan dagang, Sarapan
Jalan Raya, Terminal, Stasiun, Pasar, Rumah makan (warteg, warung nasi uduk)
1-3 jam Baliho, Spanduk, Poster, Ambient media (bus, angkot, kereta), Stiker, Iklan JPO dan halte, Koran (mayoritas seperti Koran PosKota, Lampu hijau, ataupun Koran khusus olahraga
Mayoritas khalayak melihat
iklan dengan media BTL
lebih banyak disbanding ATL karena
aktifitas yang
dilakukan lebih banyak
di luar ruangan.
Iklan-iklan yang
diperuntukan untuk
khalayak ini lebih banyak ditempatkan
di daerah non
perkantoran, dan
biasanya di dekat daerah
seperti terminal, stasiun,
pasar, dan jalan raya
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
biasa. 2 Siang
(09-12.00) Sebelum istirahat makan siang.
Bekerja Daerah industry/ pabrik/atau produksi, Jalan raya, Stasiun, Terminal, Pasar
3 jam Baliho, Spanduk, Poster, Ambient media (bus, angkot, kereta), Stiker, Iklan JPO dan halte,
Pada jam ini, hanya buruh yang tidak dipengaruhi media karena lokasi mereka bekerja berada di dalam ruangan dan tertutup.
3 Siang (12.00-13.00)
Istirahat Makan siang, Berkumpul dengan rekan-rekan sesamanya (antar buruh, antar supir, antar pedagang)
Di sekitar tempat produksi/ Pabrik, Jalan raya, Rumah makan
1-2 jam Koran TV Baliho Flyer Poster
Pada jam istirahat media yang dominan adalah media ATL seperti TV dan Koran,hal ini berdasarkan pengamatan kebiasaan mereka untuk menikmati makan di warung makan sperti warteg yang biasanya terdapat TV. Apa yang disiarkan oleh TV saat itu juga sering dijadikan bahan obrolan mereka.
4 Siang (13.00-17.00)
Bekerja Daerah industry/ pabrik/atau produksi,
4 jam Baliho, Spanduk, Poster, Ambient
-
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
Jalan raya, Stasiun, Terminal, Pasar
media (bus, angkot, kereta), Stiker, Iklan JPO dan halte,
5 Sore 17.00-21.00
Pulang Bekerja, Membeli makanan/jajanan, Belanja keperluan rumah tangga, Berkumpul dengan rekan
Jalan Raya, Pedagang Kaki lima, Pasar Kaget
bervariasi
Baliho, Spanduk, Poster, Ambient media (bus, angkot, kereta), Stiker, Iklan JPO dan halte, stiker
Jam sibuk pulang kantor. Sangat ramai pada jalan raya, stasiun, terminal, halte, dan di pusat jajanan kaki lima. Media seperti baliho, poster, spanduk, stiker,dll mendominasi.
6 Malam Di atas jam 21.00
Berkumpul dengan teman,
Pusat Jajanan pinggir jalan ataupun di sekitar pusat perbelanjaan. Di pinggir jalan(biasanya berkumpul didepan ruko yg sudah tutup)
bervariasi
Baliho, Spanduk, Poster, Ambient media (bus, angkot, kereta), Stiker, Iklan JPO dan halte, Stiker, Sosial media(untuk beberapa orang
Di saat malam lebih banyak diisi dengan berkumpul bersama rekan2nya sambil menikmati jajanan kaki lima.
Data Identitas Khalayak Informasi Pengamatan Nama: -acak- Usia: 25-50 Pengamatan oleh: Guruh Ekonomi: C-D Pendidikan: <
SMU Hari & tanggal: Hari Kerja (senin-jumat)
Pekerjaan: Ibu Domisili: Daerah Pengamatan ke:2
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
rumah tangga, PRT, Pekerja industry rumahan
pinggiran Jakarta
NO
waktu Aktifitas Lokasi Durasi
Media Keterangan
1 Pagi (06.00-09.00) / jam berangkat kerja
Menyiapkan keperluan keluarga/majikan, Beres-beres rumah, Belanja kebutuhan, Menyiapkan barang dagangan, Menonton TV, Berangkat Kerja (home industry biasanya dekat dengan rumah)
Pemukiman Padat penduduk (mobil tidak bisa masuk), Perumahan, Pasar Tradisional, Jalan Raya
1-3 jam
Baliho, Spanduk, Poster, Ambient media (bus, angkot, kereta), Stiker, Iklan JPO dan halte, Iklan TV
Media seperti baliho,
spanduk, poster, stiker
biasanya banyak
terdapat di pinggir
jalan, dan untuk ukuran
yang kecil banyak
ditemukan di warung
kelontong. Ambient
media seperti pada
angkot maupun bus juga sering
terlihat, terutama
ketika sedang
ngetem di pasar.
Media TV mayoritas dinikmati oleh ibu rumah
tangga, PRT, dan
pedagang2 kecil. Pada
jam ini, mayoritas acara di tv
adalah acara music,
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
joget2, ceramah agama,
berita, dan infotainment
. 2 Siang
(09-12.00) Sebelum istirahat makan siang.
Istirahat (Ibu rumah tangga, PRT), Kerja
Rumah (di pemukiman padat), Warung, Rumah makan, Rumah produksi/industri
1-3 jam
Iklan TV Spanduk, Poster,, Flyer
Lebih di dominasi
oleh media TV, dengan mayoritas
acara adalah program
infotainment.
3 Siang (12.00-13.00)
Membeli keperluan seperti pakaian, peralatan dapur/cuci (biasanya di pasar took keperluan tersebut buka agak siang . Membeli makanan, Berkumpul dengan rekan, Istirahat
Rumah (di pemukiman padat), Warung, Rumah makan, Rumah produksi/industri
1-2 jam
Baliho, SPanduk, ambient media, Poster, Flyer,
4 Siang (13.00-17.00)
Melakukan kegiatan seperti beres-beres, Menonton TV,
Rumah (di pemukiman padat), Warung, Rumah makan, Rumah produksi/industri
3-4 jam
Iklan TV Spanduk, Poster,, Flyer
Mayoritas orang- orang
pada kalangan ini menyukai acara yang
mengandung drama atau berlebihan
(infotainment, ftv,
sinetron,dll). 5 Sore -
Malam Mencari makanan/jajanan, Berkumpul dengan sesamanya, Pulang bekerja
Rumah (di pemukiman padat), Warung, Rumah makan, Rumah produksi/industry, Pusat jajanan
variasi Baliho, Spanduk, Poster, Ambient media (bus, angkot, kereta),
Tempat-tempat yang menjajakan makanan kaki lima menjadi tujuan
mereka.
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
Stiker, TV
Sekedar mencari jajanan,
ataupun beli makanan,
serta berkumpul
dengan sesamanya.
Kesimpulan
Mayoritas kegiatan mereka lebih banyak di sekitar jalan raya, tempat menunggu kendaraan umum (stasiun, terminal, halte), pasar tradisional/pedagang kaki lima, dan sekitar pemukiman mereka. Media tersebut antara lain Baliho ukuran kecil, Poster/flyer/stiker, spanduk, ambient media (pada badan angkot, bus, maupun kereta) serta iklan pada sarana umum. Iklan produk untuk kalangan tersebut biasanya diletakan pada kawasan yang padat penduduk, dan bukan daerah perkantoran maupun perumahan/cluster, apartemen. Untuk media seperti Koran dan TV menjadi media kedua yang dikonsumsi mereka sehari-hari. Berdasarkan kelas, Koran maupun program tv yang mereka nikmati adalah program yang mendramatisir suatu kejadian dengan kata-kata maupun emosi (biasanya ditemukan pada Koran seperti pos kota, pos metro, lampu merah, sedangkan untuk program tv adalah infotainment, komedi slapstick, ftv dan sinetron)
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
Tabel Pengamatan Aktifitas Subyek/Pelaku/Penderita
Data Identitas Subyek Informasi Pengamatan Nama: Diana Usia: 12 tahun Pengamatan oleh: Guruh Ekonomi: D Pendidikan: SD Hari & tanggal: Pekerjaan: Pengamen, Pedagang Asongan, Pemulung
Domisili: Daerah pinggiran Jakarta
Pengamatan ke: 1 (sebelum adanya sekolah anak jalanan)
NO waktu Aktifitas Lokasi Durasi Keterangan 1 Pagi
(07.00-09.00)
Berangkat mengamen/ Berdagang/ memulung
Stasiun Depok-Stasiun Kota
1 jam Menggunakan moda transportasi KRL Jabodetabek, lebih sering dilakukan sendiri.
2 Siang-sore (09.00-17.00)
Mengamen, Memulung, Berdagang asongan
Sekitar Harmoni, Kota, dan Istiqlal
8 jam Pada jam ini, Diana disibukkan dengan kegiatan utamanya yaitu mengamen/berdagang/memulung. Dilakukan di daerah yang ramai dan tepatnya di pinggir jalan. Untuk makan siang tergantung oleh hasil yang didapatkan. Uang yang didapatkan akan disetor kepada orang tuanya.
3 Siang (12.00-13.00)
Istirahat Makan siang, Berkumpul dengan rekan-rekan sesamanya (antar buruh, antar supir, antar pedagang)
Di sekitar tempat produksi/ Pabrik, Jalan raya, Rumah makan
1-2 jam Pada jam istirahat media yang dominan adalah media ATL seperti TV dan Koran,hal ini berdasarkan pengamatan kebiasaan mereka untuk menikmati makan di warung makan sperti warteg yang biasanya terdapat TV. Apa yang disiarkan oleh TV saat itu juga sering dijadikan bahan obrolan mereka.
4 Sore 17.00
Pulang Stasiun Kota-Depok
1 jam Pulang hanya untuk makan, mengurus adik-adiknya, dan ibadah.
5 19.30 Berangkat mengamen
Stasiun Depok-Kota
bervariasi Diana kembali ke daerah harmoni, kota, dan istiqlal untuk melanjutkan kegiatannya
6 20.00-04.00
Mengamen dan Memulung, Istirahat
Pusat Jajanan, pinggir jalan.
bervariasi Tergantung oleh ramai tidaknya orang, jika sedang sepi Diana lebih memilih memulung botol2 bekas. Istirahat dilakukan biasanya di
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
emperan toko yang sudah tutup.
Data Identitas Khalayak Informasi Pengamatan Nama: Diana Usia: 12 Pengamatan oleh: Guruh Ekonomi: D Pendidikan: SD Hari & tanggal: Hari Kerja (senin-jumat) Pekerjaan: Pengamen, Pemulung, Pedagang asongan
Domisili: Daerah pinggiran Jakarta
Pengamatan ke:2 (setelah ada sekolah anak jalanan)
NO waktu Aktifitas Lokasi Durasi Keterangan 1 07.00-
12.00 Kegiatan Sekolah
Sekolah anak jalanan, dekat stasiun Depok
5 jam Sekolah in gratis tanpa menarik biaya apapun, dengan tenaga pengajar sukarelawan dari mahasiswa.
2 13.00-14.00
Berangkat kerja Stasiun Depok-Kota
1 jam .
3 14.00-04.00
Berkegiatan mengamen, memulung, berdagang asongan, dan istirahat
Harmoni, kota, istiqlal
14 jam Setelah sekolah, Diana melakukan kegiatannya non
stop dari pulang sekolah hingga besok paginya.
Istirahat dilakukan namun jarang.
4 04.00-05.00
Pulang
Stasiun Kota-DEpok
1 jam Jam pulang Diana tergantung pada jadwal kereta pertama
yang berangkat 5 05.00-
07.00 Menyiapkan sarapan, keperluan sekolah, membantu ayahnya
Rumah
variasi Meskipun masih berusia 12 tahun, Diana mengaku
menjadi salah satu tulang punggung keluarga, karena
ayahnya menganggur..
Kesimpulan
Rutinitas yang digeluti oleh Diana, sebagai salah satu contoh anak yang tereksploitasi jauh dari kata baik untuk anak seusianya. Harus beraktifitas tanpa kenal waktu dan berada di daerah yang rawan untuk anak-anak merupakan keseharian Diana. Hal ini yang dapat mengancam keselamatan, kesehatan, dan pertumbuhan si anak.
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
Tabel Pengamatan Aktifitas Subyek/Pelaku/Penderita
Data Identitas Subyek Informasi Pengamatan Nama: -Ibu Diana
Usia: Pengamatan oleh: Guruh
Ekonomi: D Pendidikan: SD Hari & tanggal: Pekerjaan: pedagang kaki lima
Domisili: Daerah pinggiran Jakarta
Pengamatan ke: 1
NO waktu Aktifitas Lokasi Durasi Keterangan 1 Pagi
06.00-07.00
Berangkat berdagang
Stasiun Depok-Stasiun Kota
1 jam Barang yang dibawa hanya barang dagangan dan uang, karena gerobak tempatnya berjualan diparkirkan di daerah ia berjualan
2 Siang-sore (09.00-17.00)
Menyiapkan barang dagangan Berdagang
Sekitar Harmoni, Kota, dan Istiqlal
8 jam Lokasi berjualan berpindah-pindah, sangat bergantung ramai atau tidaknya lokasi tersebut. Selain itu faktor luar seperti Satpol PP juga membuat berpindah-pindah
3 Siang (12.00-13.00)
Istirahat Makan siang, Memungut setoran dari anak-anaknya yang mengamen atau berdagang asongan sekaligus member makan kepada mereka
Sekitar Harmoni, Kota, dan Istiqlal
1-2 jam Hasil setoran sebagian diperuntukan untuk membeli makanan yang dimakan secara ramai2.
4 Sore-malam
Berdagang Sekitar Harmoni,
5 jam Jam orang pulang kerja
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
17.00-22.00
Kota, dan Istiqlal
dimanfaatkan untuk berdagang, terutama di sekitar stasiun dan masjid.
5 22.00 Pulang Stasiun Depok-Kota
bervariasi Pulang dengan naik kereta terakhir dari stasiun kota. Dan juga berjualan di malam hari tidak seramai siang hari.
6 04.00 Mengurus rumah tangga, menyiapkan makanan.
rumah
bervariasi -
Tabel Pengamatan Aktifitas Subyek/Pelaku/Penderita
Data Identitas Subyek Informasi Pengamatan Nama: Ayah Diana
Usia: Pengamatan oleh: Guruh
Ekonomi: D Pendidikan: SD Hari & tanggal: Pekerjaan: Pengangguran, supir cabutan
Domisili: Daerah pinggiran Jakarta
Pengamatan ke: 1
NO waktu Aktifitas Lokasi Durasi Keterangan 1 Pagi
(jam tidak menentu)
Mencari sarapan, Minum kopi/beli rokok, Berkumpul dengan rekannya, Atau mencari angkot yang bisa ditarik.
Skitar rumah, terminal, stasiun, Warung nasi/kopi
Tidak menentu
Pekerjaan yang dilakukan tidak menentu, tergantung apa adakah yang bisa dikerjakan saat itu juga. Berkumpul dengan rekannya menikmati kopi menjadi kesehariaannya. Jika ada angkot
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014
yang menganggur, biasanya digantikan olehnya.
2 Siang (09.00-12.00)
Menarik angkot, Berkumpul,
Jalan raya, terminal
3 jam Sangat bergantung kondisi di lapangan. Jika tidak angkot, tidak menarik angkot.
3 Siang (12.00-13.00)
Istirahat Makan siang,
Warteg atau warung2 kopi biasa
1-2 jam Berkumpul dengan teman-temannya menjadi keseharian, terutama disaat jam makan siang.
4 Siang (13.00-20.00)
Melanjutkan narik angkot, Pulang ke rumah
Jalan raya, Terminal, ruma
7 jam Jika angkot ditarik oleh supir lainnya, ia lebih sering pulang ke rumah. Isitrahat
5 Sore-malam (18.00-23.00)
Mengurus anak Membeli makanan berkumpul
Di sekitar rumah
bervariasi -
Kesimpulan
Pekerjaan yang dilakukan oleh kedua orang tua Diana berbeda. Lokasi yang sering didatangai antara lain terminal bus, stasiun, jalan raya, dan area jajanan kaki lima. Penghasilan per hari tidak menentu, dan jam kerja juga tidak menentu. Sangat bergantung kondisi di lapangan. Berkumpul dengan rekan-rekan sesamanya menjadi salah satu kebiasaan mereka disaat waktu luang. Biasanya dilakukan di warung warung nasi ataupun kopi.
Perancangan Kampanye ..., Guruh Suliano Putra, FSD UMN, 2014