Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/5104/3/LAMPIRAN.pdfKalau persiapan untuk...
Transcript of Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk …kc.umn.ac.id/5104/3/LAMPIRAN.pdfKalau persiapan untuk...
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
102
LAMPIRAN
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
103
TRANSKRIP WAWANCARA I
Tanggal Wawancara: Jumat, 12 Januari 2018
Narasumber : Lucia Triundari (Editor in Chief Bobo) – A1
Q: Konten apa yang disajikan di majalah Bobo dulu yang berbeda dari yang
sekarang (era digital)?
A1: Pada dasarnya semua media di sini punya yang disajikan yang utamanya apa.
Kalau majalah bobo, keunggulannya adalah dari dulu sampai sekarang, cerita-
ceritanya, pengetahuannya. Cerita itu nomor satu karena anak-anak suka dongeng,
cerpen, cermis, semuanya dari dulu. Terus cergamnya penuh fantasi, mulai dari
bobonya sampai oki dan nirmala sampai paman kikuk. Itu sebenarnya keunggulan
dari dulu sampai sekarang kami pertahankan. Mungkin anak-anak menyukai
sesuatu yang berhubungan dengan cerita. Padahal kalau dilihat di dalamnya itu
sebenernya ada normanya. Itu mereka kan ga nyangka yah. Sehingga itu yang
menjadi bahan utamanya. Yang kedua pengetahuannya, disampaikan dengan
ringan, tapi sebagai pengetahuan. Tapi up-to-date, seperti edisi ini kita bicarain
Supermoon kan sampai 31 januari masih ada supermoon. Kalau digital itu lebih
kepada Isu-isu yang hangat. Kalau print utamanya di dongeng cerita sebagainya,
pasti di digital tidak seperti itu.
Q: Apa tantangan media anak di era digital?
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
104
A1: Tantangannya itu tadi, rendahnya minat baca anak. Ada bisa browsing minat
baca anak Indonesia. Karena itu sangat berbahaya sebenarnya, sangat rendah. Itu
menjadi bagian dari concern kita. Surveynya dinyatakan Indonesia 60 dari 61
negara. Cukup rendah yah. Jadi itu mungkin dari tahun 2016, era digital mulai
naik, itu akibatnya. Jadi kamu bisa lihat bagaimana pesatnya digital dan itu
menggerus minat baca anak Indonesia. Dan itu bahayanya. Dan itu makanya Bobo
menjadi bagian karena minat baca anaknya rendah.
Q: Bagaimana eksistensi majalah Bobo sebagai media anak yang sudah 44
tahun ada di tengah-tengah perkembangan teknologi digital saat ini?
A1: Sampai sekarang Bobo tetap menjadi majalah anak terbesar dan tertua di
Indonesia, karena yang lain sudah tumbang, tidak kuat dari sisi penerbitannya.
Bobo masih dipercaya sebagai media anak yang baik oleh orang tua menurut
survey yang dilakukan oleh Bobo. Jadi Bobo sampai sekarang masih berdiri
tegak.
Q: Apa alasan majalah Bobo dipertahankan (selagi banyak media
konvensional yang sudah tutup atau beralih ke website)?
A1: Sebenarnya yang harus dijaga itu, adalah media anak untuk anak. Sekarang,
cari kenapa anak butuh bacaan. Kenapa tidak ke digital lebih dulu. Digital itu
punya sifat positif dan negatif. Belum diekspos. Sekarang, orang tua lagi terbius
dengan dunia digital dan gadget. Semua anak dikasih. Tapi di negara barat, salah
satunya di Bobo belanda. Di belanda, media anak disana tidak terkontaminasi
gadget dan tidak ada yang tergerus. Kenapa? Karena orang tuanya sudah sadar,
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
105
bahwa anak harus membaca buku dan majalah. Dan harus membatasi yang digital.
Mereka sangat anti gadget untuk anak kecil. Bobo itu dipertahankan untuk anak-
anak yang baru ini tidak langsung ke gadget, jadi ke Bobo dulu baca dulu, jadi
kemudian dia harus membaca diktat besar tidak kabur. Nah orang tua yang sudah
mengerti pentingnya membaca, pasti dia akan memberikan bacaan yang benar.
Entah itu majalah atau buku. Kalau buku kan mereka uda tebal-tebal tapi kan
majalah masih tipis. Kebanyakan media konvensional yang tutup, khususnya
untuk media dewasa dan teenager, mereka akan beralih ke web. Dengan cepat.
Tapi kalau media anak sebenarnya dia tidak lari ke web. Dia hanya ga sanggup
penerbitnya. Karena memang anak di bawah 12 tahun harus membaca. Tapi
tingkat membaca mereka rendah. Indonesia sudah ada di bawah. Jadi Bobo itu
saingannya gadget. Dan kebiasaan orang tua yang tidak mengajak anaknya untuk
membaca. Itu menjadi alasan kenapa media cetak Bobo itu tergerus, karena orang
tuanya. Bukan karena dunia digitalnya. Karena orang tuanya itu maunya yang
praktis-praktis. Itu ancaman terbesar Indonesia, bukan hanya Bobo. Bobo itu kuat
karena dia paling tua, sudah mau berumur 45 tahun bulan April nanti, dan
oplahnya paling besar di seluruh dunia sebagai majalah anak.
Q: Bagaimana struktur redaksi Bobo yang sekarang berbeda dari yang
dulu?
A1: Jadi sejak oktober 2017 redaksi sudah dipisah sehingga timnya sudah
berubah. Keputusan dari direktur, dari perusahaan. Jadi semua yang digital ada
satu ruang berita yang beda, jadi teman-teman disini hanya mengurus yang print,
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
106
untuk memperpanjang usia print. Lebih indepth, supaya. Perbedaan print &
digital, kalau digital kan terbatasi karena ga boleh panjang-panjang. Sementara
kalau di print kan harus indepth. Misalnya topik Supermoon, di digital hanya
gambar ddan video, sedangkan di kita, dijelaskan secara deskripsi. Sehingga
apakah butuh 22nya kalau di anak bedanya, kenapa ga pindah langsung dari print
ke web, perbedaanya adalah digital itu untuk menyempurnakan bahwa 1 brand
punya 2 platform, 1 print 1 digital. Jadi itu untuk mengikuti perkembangan jaman,
tapi bukan berarti kita beralih, hanya menyempurnakan. Sehingga bobo id hanya
untuk pelengkap.
Q: Siapa saja pesaing majalah Bobo?
A1: Kalau pesaing langsungnya itu sebenarnya dari sini-sini juga, seperti XY
Kids, Mombi. Tapi sebenarnya beda karena isinya kontennya beda. Tapi yang
pesaing terselubung adalah gadget.
Q: Seberapa penting media anak untuk tetap ada?
A1: Penting karena sebenarnya anak-anak, banyak penelitian yang menyatakan
bahwa gadget itu candu, dan sebagainya. Dan akibatnya jika anak dikasih pilihan
gadget atau majalah dia pasti pilih gadget. Itu sebenarnya sudah terluka di otak
menurut penelitian.
Q: Bagaimana Bobo mempromosikan majalahnya?
A1: Bobo dipromosikan lewat print dan digital. Yang print itu antar media anak di
kompas dipromosikan. Jadi antar media kita saling mempromosikan. Jadi
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
107
misalnya XY Kids mempromosikan Bobo dan Bobo mempromosikan XY Kids.
Di antara media anak kita semuanya sudah saling mempromosikan. Yang kedua
pasti di socmednya dan di Bobo.id. Kalau di Bobo, itu suka ada url atau link di
artikel kita untuk baca artikel di Bobo.id. atau untuk promosikan Youtube Bobo
lagi ada video apa.
Q: Apakah jurnalis cetak dan online saling bekerja sama?
A1: Ada. Harus. Seperti sekarang ini lagi liputan tentang kereta bandara, reporter
Bobo cetak dan Bobo.id lagi liputan sama-sama. Untuk fasilitas, seperti kamera,
juga masih dari print. Tapi setelah liputan bareng, mereka akan masing-masing
balik dan bikin kontennya masing-masing. Di Bobo.id nya juga ada. Misalnya
untuk lebih lengkap, silahkan baca di Bobo cetak. Jadi kita saling
mempromosikan dan berhubungan. Dan itu menjadi bagian yang tidak
terpisahkan. Mau gamau harus kerjasama karena media anak itu sumbernya
sebenernya gak jauh dari printnya. Beda sama media dewasa.
Q: Bagaimana strategi Bobo mengajak anak untuk membaca Bobo?
A1: Kalau dari Bobo caranya dipromosikan lewat antar media. Media ibu dan
anak. Jadi itu penting karena yang bisa diajak untuk membaca itu orang tuanya.
Lewat media sosial juga, seperti Facebook dan Youtube.
Q: Sejak era digital, apakah majalah cetak ada penurunan oplah?
A1: Ada menurun karena itu, dari mulai kedatangan gadget, ketika anak generasi
milenial sudah jadi orang tua, yang tidak terbiasa membaca, jadi dia menularkan
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
108
anaknya untuk tidak membaca, jadi kepada nonton youtube, bermain game, lalu
membaca sekilas-sekilas. Itu bahayanya apa? Ketika mereka sudah besar dan
harus membaca diktat, kabur semua. Makanya kenapa hoax sangat kuat di
Indonesia? Karena mereka tidak percaya yang indepth, tapi yang 2 kalimat
bombastis. Yang indepth mereka gabaca. Mungkin aja bombastisnya ada suatu
kebenaran mereka ga baca. Padahal mungkn artikel itu bicara tentang sebuah
kebenaran, cuma karena bacanya cuma headlinenya untuk menarik kan yang
aneh-aneh.
Q: Darimana sumber Bobo cetak?
A1: Jadi ada 2 ada studi pustaka. Bisa googling, bisa lewat buku. Yang kedua bisa
lewat narasumber, wawancara atau liputan langsung. Jadi kalau studi pustaka
lewat buku atau googling lewat materi digital, bisa juga dengan wawancara
narasumber ahli-ahli, atau narasumber anak-anak ketika butuh informasi dari
mereka. Kalau informasi langsung pada on location yah kalau mau terbang ke
papua sana, atau sekarang lagi tentang kereta bandara larinya ke bandara. Supaya
ngejar aktualisasi.
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
109
TRANSKRIP WAWANCARA II
Tanggal Wawancara: Jumat, 12 Januari 2018
Narasumber :
Marisa Febrilian (Jurnalis Bobo Cetak) – A1
Iveta Rahmalian (Editor Bobo.id) – A2
Q: Apa latar belakang/kemampuan yang harus dimiliki seorang jurnalis
dalam media anak?
A1: Pada dasarnya, menjadi jurnalis di media manapun itu sama saja. Kita harus
tetap memang teguh nilai-nilai kejurnalistikan. Misalnya, punya rasa ingin tahu
yang tinggi. Begitu juga untuk menjadi jurnalis di media anak. Kemampuan
khusus yang harus dimiliki rasanya tidak jauh berbeda dengan menjadi jurnalis di
media massa lainnya. Namun, yang perlu diperhatikan di sini adalah cara
penyampaiannya. Kenapa? Karena, pembacanya adalah anak- anak. Maksud cara
penyampaian di sini lebih ke pemilihan kata (diksi) yang tepat agar anak-anak
dapat mudah menangkap informasi yang ingin disampaikan. Dan di Majalah Bobo
berita atau informasi yang disajikan biasanya bersifat timeless. Sehingga gaya
penulisan di majalah Bobo lebih banyak feature.
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
110
Q: Bagaimana tanggapan pembaca mengenai Bobo.id?
A2: Kalau lihat dari komen-komen facebook, mereka mendukung kalau sudah
waktunya majalah Bobo tidak hanya di print, tapi di digital juga termasuk di
video. Itu sih positif semua responnya.
Q: Bagaimana proses produksi berita di majalah Bobo?
A1: Kalau di Bobo itu sama seperti produksi berita di media-media lainnya.
Pertamanya kita ada rapat tema terus bahas apa tema yang menarik apa. Terus
biasanya dari editornya akan nugasin reporternya nulis apa, berangkat liputannya
kemana, terus yang diangkat gaya tulisannya seperti apa. Kalau udah, kita liputan
terus tulis beritanya sesuai tema, abis itu dikumpulin dikasih ke editor, diedit,
setelah selesai diedit masuk ke bagian artistik untuk dilayout. Sehabis itu
langsung dikirim ke percetakan abis itu langsung di sebarluaskan.
A2: Kalau di Bobo.id, mirip sih sama kea gitu juga. Cuma bedanya kalau bobo
cetak produksi beritanya ga sebanyak di online. Kalau di online pasti setiap hari
ada. Kalau di Bobo.id itu sehari ada 30 artikel. Fiksinya 10, non-fiksinya 20.
Kalau persiapan untuk liputan itu biasanya ga selengkap majalah. Liputan tetap
ada tapi kadang-kadang nulis dari sumber terpercaya lain seperti buku, atau
wawancara via telepon. Kan kalau majalah Bobo biasa langsung ke orangnya,
kalau gabisa langsung telepon. Kalau di Bobo.id untuk memenuhi target itu, jadi
ga cuma liputan tapi juga ambil dari sumber buku lain.
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
111
Q: Apa tantangan media anak di era digital?
A1: Kalau tantangan dari sisi reporter, kalau dikatakan turun memang turun
pembacanya. Lebih pingin gadget dan digital yang sedang merajalela. Kalau
dibilang tantangannya itu. Jadi kita masih tetap eksis walauun banyak orang sudah
memilih untuk beralih ke paperless itu tadi.
A2: Tantangan majalah Bobo tadi udah diantisipasi di Bobo.id. nah ternyata
Bobo.id juga punya tantangan sendiri yang pasti ada di setiap platform.
Tantangannya itu kita bersaing sama interest lain dari anak-anak, seperti game.
Kalau anak-anak sekarang kan interestnya sekarang di Youtube. Kalau di teksnya
yang baca tuh ga sebanyak yang nonton di Youtube karena audio visual lebih
disukai anak jaman sekarang. Nah itu tantangan pertama Bobo.id. untuk
menjawab tantangan itu kita banyakin konten Youtube kita yang banyak diminati
sama anak-anak.
Q: Kalau pesaing Bobo siapa?
A2: Kalau website anak selama ini belum ada. Sebenarnya saingannya sendiri
adalah anak-anak itu sendiri. Seperti Youtuber cilik yang sbcribernya sudah jutaan
seperti Niana dari Philipines.
Q: Kelebihan kekurangan dari Bobo?
A1: Dari sudut pandang reporter Bobo masih dipercaya sebagai sumber ilmu
pengetahuan untuk anak-anak. Dan beberapa sekolah, ibu gurunya masih
menjadikan Bobo sebagai bacaan tambahan di samping pelajaran mereka di
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
112
sekolah. Walaupuna di luar sana banyak majalah anak. Tapi orang kalau dengar
Bobo pasti “Oh iya buat anak-anak.” Kalau mau cari ilmu pengetahuan di dalam
Bobo sudah ada. Mau bikin kreasi kreatif sudah ada. Atau butuh dongeng-
dongeng juga ada. Kekurangannya paling dari platform itu. Karena sekarang
semuanya dituntut untuk digital, kita agak kaget dengan perubahan yang begitu
liar. Padahal sebenarnya kalau gelombangnya tidak begitu tinggi, kita masih bisa
stabil. Tapi sekarang kita bisa imbangin dengan adanya Bobo.id
Q: Apa sumber Bobo dalam menulis berita?
A1: Biasanya kalau di Bobo cetak dalam mencari informasi kita cari dari buku
atau wawancara dari pakar ahli. Contohnya mau bahas tentang fosil hewan, berarti
wawancara paleontologis. Tapi beberapa cerpen kita ambil dari cerpen dari negara
lain.”
A2: kalau untuk ilmu pengetahuan dan berita luar negeri kita biasa cari dari
website-website terpercaya seperta Kompas dan National Geographic. Kita lansir
dan pasti kita kutip sumbernya.
Q: Bagaimana sistem kerjasama Majalah Bobo dan Bobo.id?
A1: Kalau sharing content kita melakukan itu karena dari lahirnya Bobo.id awal
banget yang kerjain juga kita sebelum dipisah. Jadi kalau dibilang kontennya
mirip, memang benar. Tapi ada yang versi cetak, ada yang versi digital. Sejak
Oktober 2017 kita dipisah. Jadi majalah sendiri, digital sendiri.
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
113
Kepemimpinannya pun beda tapi kita tetap dalam satu brand yaitu Bobo. Kita
kerja sama walaupun sudah tidak satu newsroom. Contohnya aja liputan hari ini
ke bandara jalan bareng-bareng. Dari majalah Bobo ngirim jurnalis, dari Bobo.id
ngirimin juga.
A2: kalau dibilang mirip kontennya benar. Cuma bedanya kalau di digital, fakta
yang disajikan lebih simple. Jad kita juga mengarahkan ke pembaca yang simple
di Bobo.id ada, tapi kalau yang lebih lengkap itu ada di majalah Bobo.
Sebenarnya 22nya lengkap cuma kebagi-bagi, missal kalau temen-temen lagi
weekend, lagi santai itu bisa baca majalah Bobo. Tapi kalau missal temen-temen
butuh buat tugas sekolah itu bisa baca Bobo.id. jadi perannya kita bagi dua, kalau
memang lagi santai baca majalah Bobo, tapi kalau lagi buru-buru buat tugas
Bobo.id bisa juga dibaca. Jadi sebenarnya majalah Bobo dan Bobo.id saling
melengkapi. Bukan saling balapan.
A1: mungkin kalau di Bobo.id itu singkat tapi padat, tapi kalau di majalah bisa
bertele-tele karena ini kan paper jadi lebih panjang lebar dan deskriptif.
Q: Bagaimana Bobo cetak dan Bobo.id saling mempromosikan kontennya?
A1: Kalau dari digitalnya bikin konten video, bisa linknya kita promosiin di print,
sebaliknya jika print ada edisi baru terbit kita bisa promo di digital.
A2: Kalau di Bobo.id bentuknya iklan terbit, misalnya ada majalah Bobo terbaru.
Jadi misalnya dari majalah Bobo mau promosiin Bobo.id, materinya dari Bobo.id.
sebaliknya Bobo.id mau promosiin majalah Bobo, materinya dari Bobo cetak.
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
114
A1: iya benar jadi misalnya Bobo.id mau ada space buat iklan, yang bikin konten
Bobo.idnya, begitu juga sebaliknya.
A2: kalau dari bentuk lain, jatuhnya kolaborasi seperti konten majalah Bobo,
dibikin versi audio-visualnya jadi dibikin videonya. Itu salah satu bentuk
kolaborasi kita. Karena kita kan satu keluarga jadi kita saling mendukung.
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
115
TRANSKRIP WAWANCARA III
Tanggal Wawancara: Minggu, 14 Januari 2018
Narasumber : David Togatorop (Managing Editor Bobo Digital) – A1
Q: Apa pendapat anda tentang media online anak di Indonesia saat ini?
A1: Saat ini yah masih belum banyak perhatian untuk dibuat menjadi lebih besar.
Tapi kami berharap di tahun-tahun ke depan Bobo.id bisa menjadi sarana media
online yang terpercaya dan lebih digemari oleh anak-anak. Karena sebenarnya
Bobo.id dan media Bobo digital lainnya ada untuk melengkapi Majalah Bobo.
Kalau mau lebih lengkap atau cari informasi indepth ada di Bobo cetak. Tapi
kalau mau cari video tutorial, atau bacaan ringan tapi penuh informasi, bisa
carinya di media Bobo digital, seperti Youtube dan Bobo.id.
Q: Apakah menurut anda Bobo.id sebagai media anak dibutuhkan saat ini?
A1: Ya, sebagai sarana menyampaikan informasi dengan cepat dan mudah serta
murah. Sama seperti media online lainnya, Bobo.id ada sifat real time jadi apa
yang terjadi hari itu kita bisa sampaikan di publikasi berita hari itu juga. Jadi
kalau mau cari yang instan tapi memenuhi kebutuhan informasi di Bobo.id ada.
Daripada main game atau cari informasi yang tidak-tidak, seharusnya orang tua
membimbing anak untuk membaca. Nah, Bobo.id ada untuk melengkapi
kebutuhan itu, karena bisa dibaca melalui handphone atau tablet mereka.
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
116
Q: Bagaimana proses produksi berita di Bobo.id?
A1: kalau prosesnya tim redaksi mencari berita lalu ditulis di Content
Management System (CMS). CMS itu sistem yang digunakan di Bobo.id untuk
mengumpulkan berita. Setelah itu berita diedit oleh editor lalu dipublish editor.
Q: Bagaimana Bobo.id mempromosikan platformnya?
A1: Melalui sosial media dan majalah Bobo. Social medianya yang empat itu,
Facebook, Twitter, Youtube, dan Instagram.
Q: Apakah semua jurnalis di redaksi Bobo dituntut untuk bisa multi-tasking
dalam platform yang berbeda-beda?
A1: Pada awalnya iya, tapi sejak Oktober 2017 sudah ada pemisahan antara
redaksi digital dan print. Jadi setiap staf redaksi ada divisinya masing-masing,
print sendiri, digital sendiri.
Q: Apakah jurnalis cetak dan online saling bekerja sama?
A1: Ya. Biasanya mereka bekerja sama ketika lagi ada Bobo Fair atau kunjungan
Bobo ke SD, itu semua staf dari media Bobo ikut turun tangan. Selain itu, ketika
ada liputan mereka bisa pergi sama-sama.
Q: Bagaimana kinerja media sosial Bobo.id dalam menyebarkan informasi?
A1: Kinerjanya tergolong baik yah terutama di facebook. Di Facebook tingkat
responnya tinggi, mungkin karena anak sama orang tuanya banyak yang
menggunakan Facebook. Jadi setiap ada berita yang dipublikasikan melalui
Bobo.id, kita share link juga di Facebook agar pembaca bisa langsung ke page
berita itu.
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
117
Q: Apa kelebihan Bobo.id dibandingkan media online anak lainnya?
A1: Kelebihan Bobo.id itu karena didukung oleh Majalah Bobo, yang merupakan
majalah anak yang sudah eksis lama di Indonesia. Jadi eksistensi Bobo.id
terdukung karena promosi yang dilakukan melalui majalah Bobo.
Q: Apakah Bobo.id saling mempromosikan konten-kontennya dengan
majalah dan media sosial Bobo lainnya?
A1: Ya. Kita sebenarnya saling mempromosikan konten satu sama lain. Konten
Bobo print dipromosikan lewat Bobo digital dan sebaliknya. Jadi ada kerja sama
yang terjalin. Dan itu membantu juga agar pembaca ga cuma tahunya ada Majalah
Bobo saja atau Bobo.id saja. Tapi ada 2 jenis media yang tujuannya sama, yaitu
membagikan informasi dan hiburan.
Q: Mengapa Bobo membuat akun Facebook, Youtube, Instagram, dan
Twitter?
A1: Akun media sosial ini gunanya sebagai sarana untuk distribusi konten dan
promosi. Jadi apa yang dipublikasikan Bobo print dan digital dipromosikan lewat
media sosial. Tetapi mereka juga jadi sarana Tanya jawab dan berbagi
pengalaman karena sifatnya interaktif. Kalau Youtube, beda kegunaan karena
kontennya beda, video. Biasa ada konten tutorial atau cergam bentuk video seperti
Cerita dari Negeri Dongeng.
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
118
TABEL OBSERVASI I
Tanggal Observasi : 9 September 2016
Waktu Observasi : 09.00 – 17.00
Observasi Hasil Pengamatan
Ruang Redaksi Bobo 1. Ruang redaksi Bobo cetak terletak di lantai 3.
Masing-masing meja mempunyai sekat dan staf
redaksi memiliki meja masing-masing.
2. Terdapat ruang rapat yang dapat digunakan staf
redaksi Bobo.
3. Pemimpin redaksi (editor in chief) memiliki kantor
pribadi.
4. Terdapat perpustakaan di mana semua
dokumen/buku-buku milik Bobo disimpan.
5. Staf redaksi Bobo bertanggung jawab atas dua
media Bobo, yaitu majalah Bobo, Kidnesia.com
(sekarang Bobo.id), dan media sosial Bobo .
6. Semua staf redaksi Bobo bekerja sama untuk
membuat konten yang akan dipublikasikan dalam
dua media, yaitu majalah Bobo, Kidnesia.com
(sekarang Bobo.id), dan media sosial Bobo.
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
119
7. Konten cerita-cerita dari majalah Bobo
dipublikasikan ulang oleh Bobo.id.
8. Video dari Youtube dipublikasi ulang oleh Bobo.id
dan media sosial Bobo.
9. Artikel dari majalah dikemas ulang menjadi artikel
untuk Kidnesia.com (sekarang Bobo.id).
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
120
TABEL OBSERVASI II
Tanggal Observasi : 21 September 2016
Waktu Observasi : 10.00 – 14.00
Observasi Hasil Pengamatan
Gedung Kompas
Gramedia Majalah
(Lantai 8)
1. Bobo menyelenggarakan kegiatan kunjungan anak-
anak SD dari sekolah IPEKA
2. Semua staf redaksi Bobo bekerja sama untuk
mengisi acara dan kegiatan serta meliput
3. Isi acara mencakup mewarnai gambar, membuat
prakarya, serta nyanyi dan dansa bersama-sama
4. Acara berlangsung dari pukul 10.00 sampai 14.00
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
121
TABEL OBSERVASI III
Tanggal Observasi : 28 Oktober 2016
Waktu Observasi : 09.00 – 11.00
Observasi Hasil Pengamatan
McDonald’s di Sarinah,
Jakarta Pusat
1. Peneliti melakukan liputan mengenai 6th
McDonald’s Junior Futsal Championship 2016 di
McDonald’s Sarinah, Jakarta Pusat sebagai jurnalis
online Kidnesia.com (sekarang Bobo.id).
2. Jurnalis Bobo, Sylvana, juga meliput bersama
peneliti untuk membuat artikel majalah Bobo.
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
122
TABEL OBSERVASI IV
Tanggal Observasi : 12 Januari 2018
Waktu Observasi : 12.00 – 16.00
Observasi Hasil Pengamatan
Gedung Kompas
Gramedia Majalah
1. Gedung Kompas Gramedia Majalah terletak di
Jalan Panjang No 8A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
2. Gedung setinggi delapan lantai diberi warna hitam
dan silver, dengan penempatan logo KG Kompas
Gramedia di atas gedung tersebut.
3. Lantai 1 diperuntukan untuk resepsionis, ruang
menunggu, dan kantor manajemen.
4. Lantai 2-6 diperuntukan untuk media-media di
bawah naungan Kompas Gramedia Majalah.
5. Lantai 7 diperuntukan untuk kantor HRD.
6. Lantai 8 diperuntukan untuk ruang serbaguna
untuk event atau meeting.
Ruang Redaksi Bobo
cetak
10. Ruang redaksi Bobo cetak terletak di lantai 3.
Masing-masing meja mempunyai sekat dan staf
redaksi memiliki meja masing-masing.
11. Terdapat ruang rapat yang dapat digunakan staf
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
123
redaksi.
12. Pemimpin redaksi (editor in chief) memiliki kantor
pribadi.
13. Terdapat perpustakaan di mana semua
pustaka/dokumen milik Bobo disimpan.
14. Saat wawancara dengan pemimpin redaksi, Lucia
Triundari, beliau sambil mengarahkan reporter
Bobo cetak dan Bobo digital yang sedang liputan
bersama untuk mencari narasumber di bandara,
dalam liputan mengenai “Kereta Bandara” lewat
telepon.
15. Staf redaksi Bobo cetak dan Bobo digital saling
mengunjungi sesamanya secara bebas
16. Marisa Febrilian selaku jurnalis Bobo cetak dan
Iveta Rahmalia selaku editor Bobo.id
membicarakan konten iklan dalam bentuk promosi
silang pada masing-masing media. Marisa
membicarakan publikasi artikel mengenai terbitan
terbaru Bobo pada Bobo.id dan Iveta
membicarakan bagaimana link dari Bobo.id bisa
ditempatkan dalam majalah Bobo
Ruang Redaksi Bobo 1. Ruang redaksi Bobo digital terletak di lantai 6.
Masing-masing meja mempunyai sekat dan staf
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
124
Digital redaksi memiliki meja masing-masing.
2. Pemimpin redaksi (editor in chief) memiliki kantor
pribadi
3. Ruang redaksi Bobo digital lebih kecil
dibandingkan ruang redaksi Bobo print
4. Staf redaksi Bobo digital lebih sedikit
dibandingkan dengan Bobo cetak
5. Terdapat reporter digital yang sedang menjalani
liputan bersama reporter Bobo cetak
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
TA
BE
L P
EN
JOD
OH
AN
PO
LA
N
o.
Pola
yan
g D
ipre
diks
i Po
la a
tas K
enya
taan
1.
Lata
r Bel
akan
g K
onve
rgen
si M
edia
pad
a
Maj
alah
Bob
o
1.
“Sej
ak a
dany
a gadget
, pem
baca
mul
ai tu
run.
” (W
awan
cara
den
gan
Mar
isa
Febr
ilian
, jur
nalis
Bob
o ce
tak,
12
Janu
ari 2
018)
.
2.
“Ada
men
urun
(op
lah)
kar
ena
itu, d
ari m
ulai
ked
atan
gan
gadg
et,
ketik
a an
ak g
ener
asi
mile
nial
sud
ah j
adi
oran
g tu
a, y
ang
tidak
terb
iasa
mem
baca
, ja
di d
ia m
enul
arka
n an
akny
a un
tuk
tidak
mem
baca
, ja
di
kepa
da
nont
on
yout
ube,
be
rmai
n ga
me,
la
lu
mem
baca
sek
ilas-
seki
las.
(Waw
anca
ra d
enga
n Lu
cia
Triu
ndar
i,
Edito
r in
Chi
ef B
obo
Cet
ak, 1
2 Ja
nuar
i 201
8)
3.
“Dar
i su
dut
pand
ang
repo
rter
Bob
o m
asih
dip
erca
ya s
ebag
ai
sum
ber i
lmu
peng
etah
uan
untu
k an
ak-a
nak.
Dan
beb
erap
a se
kola
h,
ibu
guru
nya
mas
ih m
enja
dika
n B
obo
seba
gai b
acaa
n ta
mba
han
di
sam
ping
pel
ajar
an m
erek
a di
sek
olah
. W
alau
pun
di l
uar
sana
bany
ak m
ajal
ah a
nak.
Kek
uran
gann
ya p
alin
g da
ri pl
atfo
rm i
tu.
Kar
ena
seka
rang
sem
uany
a di
tunt
ut u
ntuk
dig
ital,
kita
aga
k ka
get
deng
an p
erub
ahan
yan
g be
gitu
lia
r. Pa
daha
l se
bena
rnya
kal
au
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
gelo
mba
ngny
a tid
ak b
egitu
tin
ggi,
kita
mas
ih b
isa
stab
il. T
api
seka
rang
ki
ta
bisa
im
bang
in
deng
an
adan
ya
Bob
o.id
.”
(Waw
anca
ra d
enga
n M
aris
a Fe
brili
an,
jurn
alis
Bob
o ce
tak,
12
Janu
ari 2
018)
4.
“Sej
ak o
ktob
er 2
017
reda
ksi s
udah
dip
isah
seh
ingg
a tim
nya
suda
h
beru
bah.
Kep
utus
an d
ari
dire
ktur
, da
ri pe
rusa
haan
. Ja
di s
emua
yang
dig
ital
ada
di s
atu
ruan
g be
rita
yang
bed
a.”
(Waw
anca
ra
deng
an L
ucia
Triu
ndar
i, Ed
itor
in C
hief
Bob
o C
etak
, 12
Janu
ari
2018
)
5.
“Jad
i itu
unt
uk m
engi
kuti
perk
emba
ngan
jam
an, t
api b
ukan
ber
arti
kita
ber
alih
, ha
nya
men
yem
purn
akan
. Se
hing
ga B
obo.
id h
anya
untu
k pe
leng
kap.
” (W
awan
cara
den
gan
Luci
a Tr
iund
ari,
Edito
r in
Chi
ef B
obo
Cet
ak, 1
2 Ja
nuar
i 201
8)
6.
“Saa
t ini
yah
(m
edia
onl
ine
anak
) m
asih
bel
um b
anya
k pe
rhat
ian
untu
k di
buat
men
jadi
leb
ih b
esar
. Ta
pi k
ami
berh
arap
di
tahu
n-
tahu
n ke
dep
an B
obo.
id b
isa
men
jadi
sar
ana
med
ia o
nlin
e ya
ng
terp
erca
ya d
an le
bih
dige
mar
i ole
h an
ak-a
nak.
Kar
ena
sebe
narn
ya
Bob
o.id
dan
med
ia B
obo
digi
tal
lain
nya
ada
untu
k m
elen
gkap
i
Maj
alah
Bob
o.”
(Waw
anca
ra d
enga
n D
avid
Tog
ator
op, M
anag
ing
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
Edito
r Bob
o D
igita
l, 14
Janu
ari 2
018)
7.
“Kal
au b
obo
ceta
k pr
oduk
si b
erita
nya
ga s
eban
yak
di online.
Kal
au d
i online
past
i set
iap
hari
ada.
Kal
au d
i Bob
o.id
itu
seha
ri
ada
30 a
rtike
l. Fi
ksin
ya 1
0, n
on-f
iksi
nya
20.
Kal
au p
ersi
apan
untu
k lip
utan
itu
bias
anya
ga
sele
ngka
p m
ajal
ah. L
iput
an te
tap
ada
tapi
kad
ang-
kada
ng n
ulis
dar
i sum
ber t
erpe
rcay
a la
in s
eper
ti bu
ku,
atau
waw
anca
ra v
ia t
elep
on.
Kan
kal
au m
ajal
ah B
obo
bias
a
lang
sung
ke
oran
gnya
, ka
lau
gabi
sa l
angs
ung
tele
pon.
Kal
au d
i
Bob
o.id
unt
uk m
emen
uhi t
arge
t itu
, jad
i ga
cum
a lip
utan
tapi
juga
ambi
l da
ri su
mbe
r bu
ku
lain
.”
(Waw
anca
ra
deng
an
Ivet
a
Rah
mal
ia, e
dito
r Bob
o.id
, 12
Janu
ari 2
018)
8.
“Jad
i ap
a ya
ng
dipu
blik
asik
an
Bob
o pr
int
dan
digi
tal
dipr
omos
ikan
lew
at m
edia
sos
ial.
Teta
pi m
erek
a ju
ga ja
di s
aran
a
tany
a ja
wab
dan
ber
bagi
pen
gala
man
kar
ena
sifa
tnya
int
erak
tif.
Kal
au Y
outu
be,
beda
keg
unaa
n ka
rena
kon
tenn
ya b
eda,
vid
eo.
Bia
sa a
da k
onte
n tu
toria
l ata
u ce
rgam
ben
tuk
vide
o se
perti
Cer
ita
dari
Neg
eri
Don
geng
.” (
Waw
anca
ra d
enga
n D
avid
Tog
ator
op,
Man
agin
g Ed
itor B
obo
Dig
ital,
14 Ja
nuar
i 201
8)
9.
“Tan
tang
anny
a itu
kita
ber
sain
g sa
ma interest
lain
dar
i ana
k-an
ak,
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
sepe
rti g
ame.
Kal
au a
nak-
anak
sek
aran
g ka
n in
tere
stny
a se
kara
ng
di Y
outu
be.
Kal
au d
i te
ksny
a ya
ng b
aca
tuh
ga s
eban
yak
yang
nont
on d
i You
tube
kar
ena
audi
o vi
sual
lebi
h di
suka
i ana
k ja
man
seka
rang
. N
ah i
tu t
anta
ngan
per
tam
a B
obo.
id.
Unt
uk m
enja
wab
tant
anga
n itu
kita
ban
yaki
n ko
nten
You
tube
kita
yan
g ba
nyak
dim
inat
i sa
ma
anak
-ana
k.”
(Waw
anca
ra d
enga
n Iv
eta
Rah
mal
ia,
edito
r Bob
o.id
, 12
Janu
ari 2
018)
2.
Taha
p C
ross
-pro
mot
ion
pada
Maj
alah
Bob
o 1.
“K
alau
dar
i di
gita
lnya
bik
in k
onte
n vi
deo,
bis
a lin
knya
kita
prom
osiin
di p
rint,
seba
likny
a jik
a pr
int a
da e
disi
bar
u te
rbit
kita
bisa
pro
mo
di d
igita
l.” (
Waw
anca
ra d
enga
n M
aris
a Fe
brili
an,
jurn
alis
Bob
o ce
tak,
12
Janu
ari 2
018)
2.
“Kal
au d
i B
obo.
id b
entu
knya
ikl
an t
erbi
t, m
isal
nya
ada
maj
alah
Bob
o te
rbar
u. J
adi
mis
alny
a da
ri m
ajal
ah B
obo
mau
pro
mos
iin
Bob
o.id
, m
ater
inya
da
ri B
obo.
id.
Seba
likny
a B
obo.
id
mau
prom
osiin
m
ajal
ah
Bob
o,
mat
erin
ya
dari
Bob
o ce
tak.
”
(Waw
anca
ra d
enga
n Iv
eta
Rah
mal
ia,
edito
r B
obo.
id,
12 J
anua
ri
2018
)
3.
“Kita
seb
enar
nya
salin
g m
empr
omos
ikan
kon
ten
satu
sam
a la
in.
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
Kon
ten
Bob
o pr
int
dipr
omos
ikan
le
wat
B
obo
digi
tal
dan
seba
likny
a. J
adi a
da k
erja
sam
a ya
ng te
rjalin
. Dan
itu
mem
bant
u
juga
aga
r pe
mba
ca g
a cu
ma
tahu
nya
ada
Maj
alah
Bob
o sa
ja a
tau
Bob
o.id
saj
a. T
api a
da 2
jeni
s m
edia
yan
g tu
juan
nya
sam
a, y
aitu
mem
bagi
kan
info
rmas
i da
n hi
bura
n. (
Waw
anca
ra d
enga
n D
avid
Toga
toro
p, M
anag
ing
Edito
r Bob
o D
igita
l, 14
Janu
ari 2
018)
4.
“Bob
o di
prom
osik
an le
wat
prin
t dan
dig
ital.
Yan
g pr
int i
tu a
ntar
med
ia a
nak
di k
ompa
s di
prom
osik
an. J
adi a
ntar
med
ia k
ita s
alin
g
mem
prom
osik
an. J
adi
mis
alny
a X
Y K
ids
mem
prom
osik
an B
obo
dan
Bob
o m
empr
omos
ikan
XY
Kid
s. D
i an
tara
med
ia a
nak
kita
sem
uany
a su
dah
salin
g m
empr
omos
ikan
. Y
ang
kedu
a pa
sti
di
socmed
nya
dan
di B
obo.
id. K
alau
di B
obo,
itu
suka
ada
url
atau
link
di a
rtike
l ki
ta u
ntuk
bac
a ar
tikel
di
Bob
o.id
. at
au u
ntuk
prom
osik
an Y
outu
be B
obo
lagi
ada
vid
eo a
pa.”
(W
awan
cara
deng
an L
ucia
Triu
ndar
i, Ed
itor
in C
hief
Bob
o C
etak
, 12
Janu
ari
2018
)
3.
Taha
p C
loni
ng p
ada
Maj
alah
Bob
o H
asil
anal
isis
dok
umen
yan
g di
laku
kan
oleh
pen
eliti
men
unju
kkan
bahw
a B
obo
mel
akuk
an p
engu
lang
an/p
engg
adaa
n de
ngan
sed
ikit
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
peng
edita
n. C
onto
hnya
, B
obo.
id m
engu
lang
kon
ten
cerit
a da
ri
maj
alah
Bob
o da
n ko
nten
You
tube
Bob
o be
rupa
vid
eo y
ang
diposting
dala
m B
obo.
id.
4.
Taha
p C
oope
titio
n pa
da M
ajal
ah B
obo
1.
Maj
alah
Bob
o da
n B
obo.
id s
alin
g m
elen
gkap
i, bu
kan
salin
g
berb
alap
an s
atu
sam
a la
in (
Waw
anca
ra d
enga
n Iv
eta
Rah
mal
ia,
edito
r Bob
o.id
, 12
Janu
ari 2
018)
.
2.
“Sep
erti
seka
rang
ini l
agi l
iput
an te
ntan
g ke
reta
ban
dara
, rep
orte
r
Bob
o ce
tak
dan
Bob
o.id
lagi
lipu
tan
sam
a-sa
ma.
Unt
uk f
asili
tas,
sepe
rti k
amer
a, ju
ga m
asih
dar
i prin
t. Ta
pi s
etel
ah li
puta
n ba
reng
,
mer
eka
akan
mas
ing-
mas
ing
balik
dan
bik
in k
onte
nnya
mas
ing-
mas
ing.
” (W
awan
cara
den
gan
Luci
a Tr
iund
ari,
Edito
r in
Chi
ef
Bob
o C
etak
, 12
Janu
ari 2
018)
3.
“Bia
sany
a m
erek
a be
kerja
sam
a ke
tika
lagi
ada
Bob
o Fa
ir at
au
kunj
unga
n B
obo
ke S
D, i
tu s
emua
sta
f dar
i med
ia B
obo
ikut
turu
n
tang
an.
Sela
in i
tu,
ketik
a ad
a lip
utan
mer
eka
bisa
per
gi s
ama-
sam
a.”
(Waw
anca
ra d
enga
n D
avid
Tog
ator
op,
Man
agin
g Ed
itor
Bob
o D
igita
l, 14
Janu
ari 2
018)
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
5.
Taha
p C
onte
nt-s
harin
g pa
da M
ajal
ah B
obo
1.
“Kal
au s
harin
g co
nten
t ki
ta m
elak
ukan
itu
kar
ena
dari
lahi
rnya
Bob
o.id
aw
al b
ange
t yan
g ke
rjain
juga
kita
seb
elum
dip
isah
. Jad
i
kala
u di
bila
ng k
onte
nnya
miri
p, m
eman
g be
nar.
Tapi
ada
yan
g
vers
i cet
ak, a
da y
ang
vers
i dig
ital.
Mun
gkin
kal
au d
i Bob
o.id
itu
sing
kat t
api p
adat
, tap
i kal
au d
i maj
alah
bis
a be
rtele
-tele
kar
ena
ini
kan paper
jadi
leb
ih p
anja
ng l
ebar
dan
des
krip
tif.”
(W
awan
cara
deng
an M
aris
a Fe
brili
an, j
urna
lis B
obo
ceta
k, 1
2 Ja
nuar
i 201
8)
2.
“Bed
anya
kal
au d
i dig
ital,
fakt
a ya
ng d
isaj
ikan
lebi
h simple.
Jad
i
kita
jug
a m
enga
rahk
an k
e pe
mba
ca y
ang simple
di B
obo.
id a
da,
tapi
ka
lau
yang
le
bih
leng
kap
itu
ada
di
maj
alah
B
obo.
”
(Waw
anca
ra d
enga
n Iv
eta
Rah
mal
ia,
edito
r B
obo.
id,
12 J
anua
ri
2018
)
• D
alam
pem
buat
an k
onte
n di
med
ia c
etak
, kon
ten
bers
ifat indepth
,
sehi
ngga
in
form
asi
bers
ifat
desk
riptif
. D
alam
m
edia
di
gita
l,
diba
tasi
ka
rena
tid
ak
bisa
be
rben
tuk indepth
yang
pa
njan
g.
Ben
tukn
ya p
un te
rkad
ang
beda
den
gan
ceta
k, y
aitu
ben
tuk
gam
bar
atau
vid
eo (
Waw
anca
ra d
enga
n Lu
cia
Triu
ndar
i, Ed
itor
in C
hief
Bob
o C
etak
, 12
Janu
ari 2
018)
.
3.
kont
en d
ari
maj
alah
Bob
o da
pat
dike
mas
men
jadi
ver
si a
udio
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
visu
alny
a (W
awan
cara
den
gan
Ivet
a R
ahm
alia
, edi
tor B
obo.
id, 1
2
Janu
ari 2
018)
• B
obo
ceta
k da
n B
obo
digi
tal
mer
upak
an b
agia
n ya
ng t
idak
bis
a
dipi
sahk
an,
sehi
ngga
mer
eka
haru
s sa
ling
mem
prom
osik
an d
an
salin
g be
rhub
unga
n. M
erek
a ha
rus
beke
rja s
ama
kare
na s
umbe
r
med
ia a
nak
tidak
jau
h da
ri ve
rsi
ceta
knya
(W
awan
cara
den
gan
Luci
a Tr
iund
ari,
Edito
r in
Chi
ef B
obo
Cet
ak, 1
2 Ja
nuar
i 201
8).
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Nama: Carla Sherlita Inderamuljo
Tempat & Tanggal Lahir: Jakarta, 11 Juli 1995
Jenis Kelamin: Perempuan
Agama: Katolik
Alamat: Jl. Kelapa Sawit IX Blok BF 2 No. 14 – Sektor 1B
Gading Serpong – Tangerang 15810
Latar Belakang Pendidikan
• Pendidikan Formal
2000-2006 SD: St. Laurensia
2006 – 2009 SMP: Stella Maris International School
2009 – 2012 SMA: Stella Maris International School
• Pendidikan Non-formal
2005 – 2010 : Yayasan Pendidikan Musik Bintaro
2010 – 2013 : Purwa Caraka Music Studio
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018
Pengalaman Kerja
1. October 2010 – November 2013 : Guru Biola Privat
2. December 2013 – April 2014 : Web Content Creator at PT. IBI
3. Juni 2015 – Juni 2016 : Social Media Specialist & Product
Photographer at Leap Shoe
4. May 2016 – July 2016 : Social Media Operator at PT. Inhype
Kreatif Indonesia
5. August 2016 – November 2016 : Internship at Majalah Bobo
6. Novermber 2016 – May 2017 : Social Media & Creative Specialist
at W Jeans Official
Penerapan Konvergensi Media..., Carla Sherlita, FIKOM, 2018