B Liputan Khusus

1
LIPUTAN KHUSUS B JOGJA POS DESEMBER EDISI V/2011 MENGHADAPI libur Natal dan Tahun Baru 2012, PT. KAI Daop IV Jogjakarta telah mem- persiapkan penamba- han kereta api baik eko- nomi maupun exsekutif untuk mengantisipasi lonjakan penumpang. Humas PT. KAI Daop IV, Eko Budiyanto, mengatakan sarana dan prasarana dalam pelayanan PT. KAI ke masyarakat saat liburan nantinya dengan me- nambah kereta api, teru- tama jurusan Jakarta – Surabaya, yakni kereta Argolawu, sedang juru- san ke Surabaya pada kereta api Santaka Eka Exstra. Sedang, penam- bahan gerbong kereta api hanya akan dilaku- kan sesuai kapasitas PT. KAI Siap Tambah Kereta Ridho H / Jatmikanto Jelang Liburan Sekolah, Pusat Oleh-Oleh Mulai Diburu Jika anda suka berja- lan-jalan di Kota Pelajar, pasti tidak asing lagi dengan Bhakpia Phatok 25 ini. Oleh-oleh khas Jogjakarta ini selalu menjadi incaran para wisatawan, terutama mereka yang berasal luar daerah yang be- ranggapan tidak leng- kap rasanya jika per- jalanan wisata ke Jogja tanpa membawa buah tangan tersebut. Tidak heran jika jum- lah penjualan tergan- tung dengan ramai ti- daknya wisatawan yang dating ke Kota Gudeg ini. Pengamatan Koran ini beberapa hari terakh- ir, terlihat ratusan wisa- tawan memadati pusat oleh-oleh. Padahal, be- lum memasuki musim liburan. “Belum liburan saja, penjualan sudah meningkat drastis,” kata karyawan Bhakpia Pha- tok 25, Sri Susanti. Menghadapi libur akhir tahun ini, Bhakpia Hadapi Libur Natal dan Tahun Baru SIAP BERANGKAT: Petugas dari PT KAI bersiap diri untuk memberangkatkan kereta dari jalur 1 stasiun Tugu Jogjakarta Munaseh / Jatmikanto BERLIBUR di Jogjakarta rasanya kurang pas jika be- lum jalan-jalan Malioboro. Kawasan ini seolah sudah menjadi magnet tersendiri di Kota yang terkenal den- gan makanan Gudheg. libur sekolah dan akhir tahun, Jalan Malioboro se- makin dipadati pengunjung dari berbagai daerah, terlebih malam hari, banyak ditemui pedagang yang menjual berbagai asesoris dan makanan khas Jogja. Pastinya, musim seperti menjadi berkah bagi para pedagang, terutama warung-warung lesehan yang berada di sepanjang Malioboro. Kebanyakan dari wi- satawan penasaran dengan masakan Gudheg yang menjadi ciri khas Kota Istimewa ini. Tidak salah jika gudeg palin banyak dicari para wi- satawan baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satu penjual gudheg di kawasan Malioboro men- gatakan mampu menjual masakannya dengan harga mencapai Rp 20 ribu untuk satu porsi gudheg ayam. Meski ramai, namun sejumlah pedagang tetap eng- gan menambah stok masakan. Hal tersebut mengan- tisipasi kerugian karena menjadi basi ketika tidak terjual. Menurut pedagang yang tidak mau dimintai iden- titasnya tersebut mengaku omset yang diperoleh setiap hari mampu mencapai Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. “saya tidak ambil untung banyak mas, yang penting cukup untuk modal belanja dan memberi uang saku sekolah anak,” jelasnya. Sementara itu, pedagang di depan Hotel Garuda menuturkan jika musim libur tiba, pendapatannya mengalami kenaikan dibandingkan hari biasa. “Kalo hari biasa terkadang sepi pembeli, beda jika liburan seperti sekarang,” jelasnya. (*) rangkaian. “Jelang liburan dipas- tikan masyarakat yang menggunakan transpor- tasi kereta api akan naik, jadi persiapan ini guna member kenyamanan masyarakat ketika naik kereta,” ujarnya. Menambah kenyaman- an penumpang selama berada di lingkungan stasiun, PT KAI juga mempersiapkan sejum- lah posko, yakni kantib, operasi, humas, data dan kesehatan. Posko tersebut akan disebar di beberapa stasi- un kereta api, diantaran- ya stasiun Tugu, stasiun Lempuyangan Jogja, Sta- siun Balapan Solo, dan Stasiun kereta api Tawa- ng di Semarang. Eko menghimbau, keamanan dalam sta- siun memang sudah di- siagakan petugas. Meski begitu, masyarakat di- harapkan tetap mening- katkan kewaspadaannya terhadap kejahatan yang sering terjadi, seperti pencurian. Ditambah- kan, masalah lama ter- kait percaloan, juga su- dah diantisipasi PT. KAI. Eko melanjutkan, un- tuk mengantisipasi per- caloan tiket, pembeli tiket akan diminta no- mor KTP sebelum mem- beli tiket. Tujuannya, ketika tiket kereta hilang bisa dilacak dengan alat yang sudah disediakan PT. KAI. Otomotis, se- lain melacak tiket yang hilang bisa juga untuk mengantisipasi ke- beradaan calo. (*) Phatok 25 telah memper- siapkan jauh hari, yakni mulai penambahan ba- han baku, dan jumlah karyawan. “Biasanya pekerja hanya 40 orang, menjelang liburan akan mengambil tenaga lagi sekitat 20 orang,” tanda Susi. Pusat produksi Bhak- pia 25 yang berada di Jalan KS Tubun, dalam sehari penjualan Bhak- pia Phatok 25 mencapai 4500 pax. Jumlah terse- but bakal bertambah, sei- ring peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, baik ketika akhir pe- kan atau musim liburan sekolah sekarang ini. Meski telah terkenal, namun pembuatan bhakpia masih dilaku- kan secara manual. Pembuatan mengandal- kan tenaga terampil dan peralatan sederhana. Susi memastikan meski produksi manual, na- mun rasa dan ketahanan makanan bisa terjamin. “Kami gunakan tena- ga manusia teknologi sederhana,” jelasnya. (*) Liburan, Omzet Pedagang Malioboro Meningkat RAMAI- Jelang musim liburan penjualan oleh-oleh laris manis, termasuk Bhakpia Pathok 25 ini, sebagai buah tangan khas jogja ini kerap menjadi buruan wisatawan. Afif / Jatmikanto RIDHO HIDAYAT/JOGJA POS

description

Phatok 25 telah memper- siapkan jauh hari, yakni mulai penambahan ba- han baku, dan jumlah karyawan. “Biasanya pekerja hanya 40 orang, menjelang liburan akan mengambil tenaga lagi sekitat 20 orang,” tanda Susi. Pusat produksi Bhak- pia 25 yang berada di SIAP BERANGKAT: Petugas dari PT KAI bersiap diri untuk memberangkatkan kereta dari jalur 1 stasiun Tugu Jogjakarta Munaseh / Jatmikanto Ridho H / Jatmikanto Afif / Jatmikanto RIDHO HIDAYAT/JOGJA POS

Transcript of B Liputan Khusus

Page 1: B Liputan Khusus

LIPUTAN KHUSUSB JOGJA POSDESEMBER EDISI V/2011

MENGHADAPI libur Natal dan Tahun Baru 2012, PT. KAI Daop IV Jogjakarta telah mem-persiapkan penamba-han kereta api baik eko-nomi maupun exsekutif untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.

Humas PT. KAI Daop IV, Eko Budiyanto, mengatakan sarana dan prasarana dalam pelayanan PT. KAI ke masyarakat saat liburan nantinya dengan me-nambah kereta api, teru-tama jurusan Jakarta – Surabaya, yakni kereta Argolawu, sedang juru-san ke Surabaya pada kereta api Santaka Eka Exstra. Sedang, penam-bahan gerbong kereta api hanya akan dilaku-kan sesuai kapasitas

PT. KAI Siap Tambah KeretaRidho H / Jatmikanto

Jelang Liburan Sekolah, Pusat Oleh-Oleh Mulai Diburu

Jika anda suka berja-lan-jalan di Kota Pelajar, pasti tidak asing lagi dengan Bhakpia Phatok 25 ini. Oleh-oleh khas Jogjakarta ini selalu menjadi incaran para wisatawan, terutama mereka yang berasal luar daerah yang be-ranggapan tidak leng-kap rasanya jika per-jalanan wisata ke Jogja tanpa membawa buah tangan tersebut.

Tidak heran jika jum-lah penjualan tergan-tung dengan ramai ti-daknya wisatawan yang dating ke Kota Gudeg ini. Pengamatan Koran ini beberapa hari terakh-ir, terlihat ratusan wisa-tawan memadati pusat oleh-oleh. Padahal, be-lum memasuki musim liburan. “Belum liburan saja, penjualan sudah meningkat drastis,” kata karyawan Bhakpia Pha-tok 25, Sri Susanti.

Menghadapi libur akhir tahun ini, Bhakpia

Hadapi Libur Natal dan Tahun Baru

SIAP BERANGKAT: Petugas dari PT KAI bersiap diri untuk memberangkatkan kereta dari jalur 1 stasiun Tugu Jogjakarta

Munaseh / JatmikantoBERLIBUR di Jogjakarta rasanya kurang pas jika be-

lum jalan-jalan Malioboro. Kawasan ini seolah sudah menjadi magnet tersendiri di Kota yang terkenal den-gan makanan Gudheg.

libur sekolah dan akhir tahun, Jalan Malioboro se-makin dipadati pengunjung dari berbagai daerah, terlebih malam hari, banyak ditemui pedagang yang menjual berbagai asesoris dan makanan khas Jogja.

Pastinya, musim seperti menjadi berkah bagi para pedagang, terutama warung-warung lesehan yang berada di sepanjang Malioboro. Kebanyakan dari wi-satawan penasaran dengan masakan Gudheg yang menjadi ciri khas Kota Istimewa ini.

Tidak salah jika gudeg palin banyak dicari para wi-satawan baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satu penjual gudheg di kawasan Malioboro men-gatakan mampu menjual masakannya dengan harga mencapai Rp 20 ribu untuk satu porsi gudheg ayam. Meski ramai, namun sejumlah pedagang tetap eng-gan menambah stok masakan. Hal tersebut mengan-tisipasi kerugian karena menjadi basi ketika tidak terjual.

Menurut pedagang yang tidak mau dimintai iden-titasnya tersebut mengaku omset yang diperoleh setiap hari mampu mencapai Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu. “saya tidak ambil untung banyak mas, yang penting cukup untuk modal belanja dan memberi uang saku sekolah anak,” jelasnya.

Sementara itu, pedagang di depan Hotel Garuda menuturkan jika musim libur tiba, pendapatannya mengalami kenaikan dibandingkan hari biasa. “Kalo hari biasa terkadang sepi pembeli, beda jika liburan seperti sekarang,” jelasnya. (*)

rangkaian.“Jelang liburan dipas-

tikan masyarakat yang menggunakan transpor-tasi kereta api akan naik, jadi persiapan ini guna member kenyamanan masyarakat ketika naik kereta,” ujarnya.

Menambah kenyaman-an penumpang selama berada di lingkungan stasiun, PT KAI juga mempersiapkan sejum-lah posko, yakni kantib, operasi, humas, data dan kesehatan.

Posko tersebut akan disebar di beberapa stasi-un kereta api, diantaran-ya stasiun Tugu, stasiun Lempuyangan Jogja, Sta-siun Balapan Solo, dan Stasiun kereta api Tawa-ng di Semarang.

Eko menghimbau,

keamanan dalam sta-siun memang sudah di-siagakan petugas. Meski begitu, masyarakat di-harapkan tetap mening-katkan kewaspadaannya terhadap kejahatan yang sering terjadi, seperti pencurian. Ditambah-kan, masalah lama ter-kait percaloan, juga su-dah diantisipasi PT. KAI.

Eko melanjutkan, un-tuk mengantisipasi per-caloan tiket, pembeli tiket akan diminta no-mor KTP sebelum mem-beli tiket. Tujuannya, ketika tiket kereta hilang bisa dilacak dengan alat yang sudah disediakan PT. KAI. Otomotis, se-lain melacak tiket yang hilang bisa juga untuk mengantisipasi ke-beradaan calo. (*)

Phatok 25 telah memper-siapkan jauh hari, yakni mulai penambahan ba-han baku, dan jumlah karyawan. “Biasanya pekerja hanya 40 orang, menjelang liburan akan mengambil tenaga lagi sekitat 20 orang,” tanda Susi.

Pusat produksi Bhak-pia 25 yang berada di

Jalan KS Tubun, dalam sehari penjualan Bhak-pia Phatok 25 mencapai 4500 pax. Jumlah terse-but bakal bertambah, sei-ring peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, baik ketika akhir pe-kan atau musim liburan sekolah sekarang ini.

Meski telah terkenal, namun pembuatan

bhakpia masih dilaku-kan secara manual. Pembuatan mengandal-kan tenaga terampil dan peralatan sederhana. Susi memastikan meski produksi manual, na-mun rasa dan ketahanan makanan bisa terjamin. “Kami gunakan tena-ga manusia teknologi sederhana,” jelasnya. (*)

Liburan, Omzet Pedagang Malioboro Meningkat

RAMAI- Jelang musim liburan penjualan oleh-oleh laris manis, termasuk Bhakpia Pathok 25 ini, sebagai buah tangan khas jogja ini kerap menjadi buruan wisatawan.

Afif / Jatmikanto

RIDHO HIDAYAT/JOGJA POS